• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kesesualan Kawasan Pesisir Teluk Palu Untuk Pengembangan Pariwisata Bahari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kesesualan Kawasan Pesisir Teluk Palu Untuk Pengembangan Pariwisata Bahari"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pesisir

&

Lautan

Volume

4,

No.2, 2002

- - - - -- - - - - -

EVALUASI KESESUALAN KAWASAN PESISIR TELUK PALU

UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI

TASLIM ARIFIN

Universitas Tadulako

-

Palu

DIETRIECH

G.

BENGEN

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan

Institut Pertanian Bogor

e-mail:dieter@indo.net.id

JOHN I. PARIWONO

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK

P

enelitian ini bertujuan untuk : (1) mengkaji lingkungan perairan pesisir dalam menunjang pariwisata bahari di Teluk Palu, dan (2) menentukan kesesuaian ,kawasan untuk aktivitas pariwisata bahari yang sesuai dengan potensi sumberdaya alam. Kelas kesesuaian untuk kegiatan pariwisata bahari dibagi ke dalam empat kelas, yaitu : Kelas

S1

: sangat sesuai (71 8-840), Kelas S2 : sesuai (5 14-7 17), Kelas S3 : sesuai bersyarat (274-5 13), dan Kelas

N

: tidak sesuai (< 273). Kondisi arus permukaan tergolong arus lemah (maksimum 0 , 2 2 mtdet. dan minimum 0 , 0 9 mldet.), di mana kondisi ini sangat sesuai untuk kebutuhan pengembangan pariwisata bahari. Kualitas perairan relatif baik, ha1 ini terlihat dari nilai rata-rata pH, Ammonia dan C O D masih di bawah baku mutu untuk keperluan perikanan

di

perairan laut, dan kesesuaian pariwisata bahari. Pada umumnya wilayah studi sesuai untuk pengembangan pariwisata pantai, sedangkan khusus untuk pengembangan pariwisata bahari (selam dan snorkling) terbatas

pads

wilayah Tanjung Karang.

Kata Kunci : evaluasi, kawasan pesisir, kesesuaian, pariwisata bahari.

ABSTRACT

The aim of this research are : (1) to study waters environment to support marine tourism in I'alu Bay, and (2) to determine suitability area for marine tourism activity that suitable with resources potency. Suitability level for marine tourism activity is divided in to four level : marine tourism ;

S

1: Highly suitable (71 8-840), S2 : Moderately suitable

( 5

14-717), S3 : Marginally suitable (274-513) and

N

: Not suitable (< 273). Surface current is weak (max 0,22 ms-' and min 0,09 ms '), these are very suitable for marine tourism development. Waters quality is relatively good, shown by

pH

mean value, Ammonia, and C O D which still are within quality standard for marine fishing in waters, and marine tourism suitability. The studied areas are suitable for marine tourism developments, especially for marine tourism development (diving and snorkeling) limited in Tanjung Karang area.

Keywords : evaluation, coastal area, suitability, marine tourism.

PENDAHULUAN

Propinsi Sulawesi Tengah dipromosikan

sebagai "Indonesia adventure tourism destination"

oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi

Republik Indonesia

(1

998)

dalam

Suhandi

(1

998).

Keanekaragaman hayati yang dimiliki, yaitu

ekosistem air tawar (danau, sungai) hutan tropika,

gunung, pantai dan ekosistem laut menjadi daya

tarik wisatawan mancanegara. Suhandi (1 998)

menyatakan bahwa dalam kurun waktu empat

tahun terakhir, wisatawan yang berkunjung ke

Sulawesi Tengah meningkat pesat, yakni mencapai

33,46

%

per tahun. Lebih lanjut Suhandi (1998)

menyatakan bahwa pada tahun 1998 kunjungan

wisatawan mencapai 32.000 pengunjung, dengan

rata-rata lama tinggal I 1 hari dan diperkirakan

menghabiskan dana harian lebih dari US $100.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitis, yang menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis permasalahan mengenai Pendaftaran hak cipta arsitektur yang

Of Certified Public Accountants ( AICPA) akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat

Kondisi lingkungan PAUD Bunga Bangsa berdasarkan pengamatan yang kami lakukan adalah dalam tingkat kebersihannya sangat bersih karena mempunyai tukang kebun. Hal

Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak rakyat untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan

Produk indoor adalah produk-produk yang lebih dominan pada bahan baku kayu jati dengan kualitas dibawah Garden Furniture dan bahan sisa untuk digunakan produk

Pancasila adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri bangsa(Azyumardi Azra,2008:22). Pada standar isi Sekolah Menengah Atas kelas XI

Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi bahan perumusan konsep kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi,

penelitian ini diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,575 jadi dapat disimpulkan bahwa variabel terikat keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel bebas citra merek