• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tim Kerja (Work Team) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Tim Kerja (Work Team) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-I

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

PENGARUH TIM KERJA (WORK TEAM) TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PTPN IV UNIT KEBUN LARAS

DRAFT SKRIPSI

WENDI PRIMA RUSANDY 050502113

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

ABSTRAK

Wendi Prima Rusandy, 2009. Pengaruh Tim Kerja (Work Team) Terhadap

Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Dra. Lucy Anna, Msi

(Pembimbing), Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen

Manajemen), Dr. Endang Sulistianni, SE, MSi (Penguji I), dan Dra. Yulinda, MSi

(Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tim Kerja (X) Terhadap Kinerja (Y) Pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Objek Penelitian adalah Karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Populasi Penelitian ini berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini terdiri dari 40 orang responden yang merupakan karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel Tim Kerja (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Tim Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja PTPN IV Unit Kebun Laras.

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan hidayah-Nya kepada penulis selama menjalankan kewajiban menuntut ilmu dan penyelesaian tugas akhir. Tak lupa Shalawat beriring salam kepada Rasulullah Saw. Sebagai panutan dalam menerangi jalan kehidupan.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Strata-1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara, yang mengangkat masalah ”Pengaruh Tim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras”

Selama melakukan penelitian dan penulisan laporan, penulis memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, yang tidak terhingga terutama kepada Ayahanda Ir. H Eka Priari dan ibunda Hj. Wita Ramadhani Tercinta yang telah memberikan segala pengorbanannya, doa yang tak henti-hentinya, cinta, motivasi, saran dan dukungan baik moril dan materil dalam kehidupan penulis, juga saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

(4)

3. Drs. Lucy Anna,Msi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan, waktu, tenaga, dan pikiran dalam penulisan skripsi ini.

4. Dr. Endang Sulistianni, SE, MSi selaku Dosen Penguji I yang telah menguji dan memberikan banyak masukan dari awal hingga akhir proses penelitian. 5. Dra. Yulinda, MSi selaku Dosen Penguji II yang telah menguji dan

memberikan banyak masukan dari awal hingga akhir proses penelitian.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Manajemen

7. Pegawai Departemen Manajemen, Kak Dani, Kak Vina, Kak Susi dan Bang Jumadi yang sangat banyak membantu penulis selama proses perkuliahan. 8. Teman-teman Mahasiswa Departemen Manajemen terutama, Bombom,

Lufthi, Apank, Bobby, Qpoet, Topik, Aad, Afif, Fly, Parlin, Reza, Teguh, Bayu, Dedi, Wira, Arif, Messa, Stanley 04, Arif 04, dan semua teman-teman mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2005 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu .

9. Semua Pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

(5)

Medan, juni 2009 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Hipotesis ... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... ………... 6

E. Kerangka Konseptual... 7

F. Metode Penelitian ... 8

1. Batasan Operasional ... 8

2. Defenisi Operasional Variabel ... 8

3. Skala Pengukuran Variabel ... 11

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 12

... 5. Populasi dan Sampel ... 12

(7)

7. Teknik Pengumpulan Data ... 13

... 8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 14

9. Metode Analisis Data ... 17

BAB II : URAIAN TEORITIS ... 19

A. Penelitian Terdahulu ... 19

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 20

C. Pengertian Tim Kerja ... 22

1. Indikator Tim Kerja………. 22

2. Jenis – Jenis Tim Kerja……….... 23

3. Ciri – Ciri Tim Kerja Yang Efektif………. 24

D. Kinerja Karyawan……… ... 26

1. Indikator Kinerja... 26

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi... 27

(8)

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...

30

A. Sejarah Singkat Perusahaan... 30

B. Struktur Organisasi...………... 35

C. Bidang – Bidang Kerja / Job Description... 36

D. Struktur Organisasi PTPN IV Unit Kebun Laras... 41

E. Bidang – Bidang Kerja PTPN IV Unit Kebun Laras... 42

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN.………... 48 A. Analisis Deskriptif………...…... 48

B. Analisis Regresi Linear Sederhana….………... 55

C. Pengujian Hipotesis……….. 56

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN………...

(9)

B. Saran ………....………... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tingkat Produksi... 3

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel……….... 10

Tabel 1.3 Skor Pertanyaan... 11

Tabel 1.4 Hasil Analisis Instrument Tim Kerja...……... 14

Tabel 1.5 Hasil Analisis Instrument Kinerja...……. 15

Tabel 4.1 Usia Responden...……. 48

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden……… 49

Tabel 4.3 Masa Kerja Responden....……….... 49

Tabel 4.4 Skor Pernyataan...………... 50

Tabel 4.5 Tim Kerja... 51

(10)

Tabel 4.7 Coefficient... 58 Tabel 4.8 Coefficient... 60 Tabel 4.9 Variables Entered/Removed... 61

DAFTAR GAMBAR

(11)

ABSTRAK

Wendi Prima Rusandy, 2009. Pengaruh Tim Kerja (Work Team) Terhadap

Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Dra. Lucy Anna, Msi

(Pembimbing), Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen

Manajemen), Dr. Endang Sulistianni, SE, MSi (Penguji I), dan Dra. Yulinda, MSi

(Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tim Kerja (X) Terhadap Kinerja (Y) Pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Objek Penelitian adalah Karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Populasi Penelitian ini berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini terdiri dari 40 orang responden yang merupakan karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel Tim Kerja (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Tim Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja PTPN IV Unit Kebun Laras.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, juga maksudnya adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang–orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan akan berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya. Organisasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan laba yang selanjutnya disebut sebagai perusahaan.

Pengelolaan yang baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup suatu perusahaannya dalam pencapaian tujuannya. Untuk itu dalam mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor utamanya. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan segala kegiatan untuk mencapai tujuan sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya dalam melaksanakan aktifitas. Produktivitas kerja karyawan yang maksimal sangat diharapkan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Hal ini dapat tercipta melalui banyak faktor, salah satunya adalah dengan adanya kinerja karyawan.

(13)

kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dapat teratasi. Kinerja karyawan dapat dilihat dari tingkat kuantitas kerja, kualitas kerja, pemanfaatan waktu , dan tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan. Di dalam dunia kerja setiap pekerjaan dituntut semakin berkualitas. Hal ini berdampak terhadap tuntutan kinerja setiap karyawan, agar semakin meningkatkan kerja sama untuk menghasilkan produksi yang bermutu. Agar perusahaan mampu menjadi pemenang di bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan harus mampu menggabungkan segenap potensi, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan visi anggotanya untuk bekerja dalam suatu tim kerja.

Menurut Robbins dan Judge Tim kerja (work team) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (2008:406). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terorganisasi. Usaha – usaha idividual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.

(14)

tersebut. Cepat atau lambat tergantung pada posisi peran dan fungsinya. Tim kerja merupakan kumpulan yang terdiri atas individu-individu, yang memiliki perbedaan sifat dan kepentingan. Fokus utama seorang leader dalam tim kerja adalah memberi gambaran terhadap tujuan serta menyamakan visi dari setiap individu agar tujuan bisa tercapai. Alur kerjasama dan pembagian tugas yang pada prakteknya adalah sesuatu yang sensitif, sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah tim kerja yang solid.

Peranan Tim Kerja sangat dominan dan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Karyawan. Dengan demikian karyawan akan lebih memiliki peranan penting dalam pelaksanaan tanggung jawab dari perusahaan. Sesuai dengan bidang masing-masing yang dipercayakan perusahaan dan juga dapat mempermudah mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Tim Kerja yang tidak efektif dapat menghambat peningkatan kinerja karyawan. Tingkat produksi perusahaan pada tahun 2006 sampai 2008 dapat di lihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1

Tingkat produksi

o

Tahun Tingkat Produksi

(Kg)

2006 2007 2008

(15)

Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produksi PTPN IV Unit Kebun Laras mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan semakin memburuknya tingkat kinerja PTPN IV Kebun Laras dalam tiga tahun terakhir.

Tingkat produksi pada PTPN IV Unit Kebun Laras bergantung pada Tim Kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara berkesinambungan dan berdampak juga pada produksi kelapa sawit pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Oleh sebab itu Tim Kerja dapat dijadikan faktor penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Masalah Tim Kerja yang ada pada PTPN IV Unit Kebun Laras adalah dalam hal komunikasi antara atasan dengan bawahan dan antara sesama bawahan. Komunikasi yang kurang baik tersebut antara lain dalam hal penyampaian jumlah hasil panen harian dari setiap afdeling. Karena jumlah panen harian yang mencapai ribuan kilogram, dalam menyampaikan jumlah panen sering terjadi kesalahan. Sehingga memerlukan perbaikan yang memerlukan waktu yang lama. Hal tersebut merupakan masalah Tim Kerja yang dialami PTPN IV Unit Kebun Laras. Dapat dilihat dari tingkat produksi yang semakin menurun dari PTPN IV Kebun Laras.

(16)

memotivasi kinerja karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pelaksanaan beban perusahaan agar dapat terealisasikan dengan baik.

Efisiensi kinerja memberikan manfaat di dalam meningkatkan keberhasilan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga kinerja merupakan salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan karyawan di dalam menyelesaikan tugas.

Hal di atas mendorong penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada PTPN IV Unit Kebun Laras dengan judul “Pengaruh Tim Kerja (Work Team)

Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: “Apakah Tim Kerja (Work Team)

Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV

Unit Kebun Laras?”

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.

Berdasarkan kerangka konseptual, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Tim Kerja (Work Team) Mempunyai Pengaruh Yang Positif Terhadap

Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras”.

(17)

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mrnganalisis pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Kebun Laras.

2. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi perusahaan

Untuk memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjaga Tim kerja untuk mempertahankan Kinerja karyawan.

b. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang agribisnis.

c. Manfaat bagi pihak lain

Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama dimasa yang akan datang.

E. Kerangka Konseptual

(18)

(2002:235). Kinerja karyawan akan meningkat apabila Tim kerja yang dimiliki sudah efektif. Tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Tim Kerja yang baik apabila didukung dengan kepemimpinan yang baik, komunikasi yang lancar, motivasi yng tinggi, serta umpan balik yang terjadi Ilyas (2006:1). Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu Tim kerja sebagai variabel X dan Kinerja Karyawan sebagai variabel Y. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Ilyas, siswanto

F. Metode Penelitian

1.Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh Tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras dengan responden penelitian adalah seluruh karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras yang berjumlah 40 orang

Tim Kerja (X) 1. Kepemimpinan 2. Komunikasi 3. Motivasi 4. Umpan Balik

Kinerja (Y) 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Pemanfaatan Waktu

(19)

2.Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari suatu faktor berkaitan dengan variabel lainnya. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Tim Kerja sebagai variabel bebas dan Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Tim Kerja (Variabel Bebas) yaitu:

Ilyas (2006:1) menyatakan bahwa tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun keahlian yang harus dimiliki tim kerja untuk tersebut yang dapat dijadikan indikator Tim kerja di dalam suatu organisasi, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dalam situasi tertentu.

2. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, kepercayaan, dan perasaaan antara anggota yang satu dan anggota tim kerja lainnya untuk mewujudkan rasa saling memahami dan saling percaya demi terciptanya hubungan yang baik.

(20)

4. Umpan balik adalah suatu proses pemberian informasi kepada anggota tim kerja untuk memotivasi, mengarahkan, atau mengubah perilaku kerja untuk memperbaiki prestasi kerja tim.

b. Kinerja Karyawan (Variabel Terikat) yaitu:

Variabel terikat dalam peelitian ini adalah kinerja karyawan yang merupakan kemampuan karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Siswanto (2002:235) kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Ruang lingkup penelitian ini adalah kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Adapun indikator dari kinerja karyawan (variabel Y), yaitu:

1) Kuantitas Kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal yang menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam mencapai efektivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 2) Kualitas Kerja adalah kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja

dengan tidak mengabaikan volume kerja untuk menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

3) Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan untuk mencapai ketepatan waktu dalam penyelesaian suatu pekerjaan.

4) Tingkat kesalahan adalah penyelewengan karyawan dalam melakukan pekerjaan tanpa disengaja maupun disengaja.

Tabel 1.2

(21)

Vari

3. Pemanfaatan waktu 4. Tingkat kesalaha

Skal a Likert

(22)

maksimal Sumber : Ilyas, siswanto

3.Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X (Tim kerja Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karywan) adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004:86).

Untuk keperluan Penelitian analisis kuantitatif ini, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali dimana skala tersebut mempunyai poin, seperti Table 1.3 berikut :

Tabel 1.3

Skor Pertanyaan

o.

Pernyataan Skor

.

Sangat setuju 5

.

Setuju 4

.

Kurang setuju 3

.

(23)

o.

Pernyataan Skor

.

Sangat tidak setuju

1

Sumber : Sugiyono (2006 : 86)

4.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PTPN IV Kebun laras Kab. Simalungun Sumatera utara. Waktu penelitian dilaksanakan penulis mulai dari bulan maret sampai mei dengan 2009.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Sugiyono (2004:74) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan pada PTPN IV yang berjumlah 40 orang.

b. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang ada yang penarikannya adalah diambil secara sensus yakni 100% dari jumlah populasi yang berjumlah 40 orang (Sugiyono, 2004:74).

(24)

6. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara wawancara dan penyebaran angket kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori dan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

7.Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (kuesioner) yaitu dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket tentang Tim kerja dan kinerja karyawan yang ditunjukkan kepada responden di objek penelitian yaitu PTPN IV Unit Kebun Laras.

b. Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penulis dalam melakukan penelitian / wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan oleh peneliti.

(25)

Dalam penelitian ini data angket yang ada diuji dalam beberapa tahap antara lain :

1. Uji Validitas

Uji ini untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (angket) dengan menggunakan software SPSS 13, dimana uji validitas ini dilakukan PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dengan responden 30 orang. Hasil analisis instrument Tim Kerja ( variabel independent ) untuk uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.4 . Sedangkan hasil analisis instrument Kinerja ( vriabel dependent ) untuk uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.5

Tabel 1.4

Hasil Analisis Instrumen Tim Kerja

(26)

8 0.68687 Valid

9 0.50383 Valid

10 0.72324 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (juni 2009)

Tabel 1.5

Hasil Analisis Instumen Kinerja

(Variabel Dependent)

Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (juni 2009)

2. Uji Reliabilitas

(27)

ini dilakukan pada PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dengan responden 30 orang.

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang Reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dari output

SPSS pengujian Reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha sebesar

0,912 untuk instumen Tim Kerja, dan sebesar 0,912 untuk instumen Kinerja. Menurut”construct” penilaian dianggap Reliabel jika koefisien alpha nya ≥ 0,70. Dengan demikian koefisien sebesar 0,912 dan 0,912 yang mendekati 1 sudah membuktikan bahwa instrumen Tim Kerja dan Kinerja adalah Reliabel.

9. Metode Analisis Data

a. Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpretasikannya, sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

b. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut.

Y = a + bX

(28)

Y = Tim kerja a = Nilai Intercept ( konstan ) X = Kinerja b = Koefisien arah Regresi

c. Uji Signifikan Parsial ( Uji t )

Dilakukan uji t yaitu seacra parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Tim kerja sebagai variabel bebas terhadap Kinerja sebagai variabel terikat

Kriteria Pengujian :

H0 : ß1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari Tim kerja terhadap Kinerja Karyawan)

H1 : ß1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan dari Tim kerja terhadap Kinerja Karyawan )

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

(30)

kepemimpinan mempunyai korelasi yang signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan tingkat signifikansi 0,412 berarti Gaya Kepemimpinan Demokratis belum tersusun dan berjalan dengan baik sehingga kinerja karyawan tidak dapat maksimal kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama.

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian lainnya yaitu Pengaruh Fungsi Tim Kerja Terhadap Komitmen Organisasional pada bagian Sales Executive di PT. Honda Jemursari Surabaya (2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel Tim Kerja (X) berpengaruh positif terhadap Komitmen Organisasional (Y) pada bagian Sales Executive di PT. Honda Jemursari Surabaya, dengan tingkat signifikansi 0,745 berarti Tim kerja mendukung Komitmen Orgasasional pada Sales Executive di PT. Honda Jemursari Surabaya.

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Mathis dan Jackson (2001 : 4) menyatakan :”Manajemen sumberdaya

manusia berhubungan dengan sistem rancangan formal didalam organisasi untuk

menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seorang untuk mewujudkan

sasaran suatu organisasi.”

(31)

Mathis dan Jackson (2001 : 4) menyatakan : ”Sumber daya manusia harus

didefinisikan bukan dengan apa yang sumber daya manusia lakukan, tetapi apa yang

sumber daya manusia hasilkan.”

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia yang baik bagi perusahaan adalah sumber daya manusia yang memberikan hasil bagi perusahaan. Untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan oleh perusahaan, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang berdaya guna tinggi.

Kasmir (2001 : 135) menyatakan :”Manajemen sumber daya manusia

adalah pengelolaan sumber daya manusia mulai dari perancangan analisa jabatan,

perencanaan tenaga kerja, rekruitmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan,

perencanaan karier, penilaian prestasi kerja sampai dengan kompensasi.”

Berdasarkan defenisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan manajemen sumber daya manusia meliputi hal – hal sebagai berikut :

1. Perancangan analisa jabatan 2. Perancangan tenaga kerja 3. Rekruitmen dan seleksi 4. Pelatihan dan pengembangan 5. Perencanaan karier

6. Penilaian prestasi kerja 7. Kompensasi

Menurut Manulang (2001 : 8) menyatakan bahwa:”Manajemen sumber daya

manusia adalah segenap aktiva yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan

(32)

Menurut definisi tersebut dapat dikatakan bahwa dalam pencapaian tujuan bersama yaitu tujuan perusahaan diperlukan suatu tim yang tangguh dalam bekerjasama. Terkait dengan karyawan sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang bertugas melaksanakan segala aktivitas perusahaan maka diperlukan kesatuan tim sumber daya manusia dan manajemennya yang tangguh guna mencapai apa yang telah direncanakan oleh pihak perusahaan.

C. Pengertian Tim kerja

Tim terbentuk karena adanya pemimpin yang berperan sebagai koordinator tugas dan fungsi anggota kelompok atau mitra kerja. Tim kerja berkembang karena adanya kesamaan visi, tujuan, perilaku, dan kadang gaya hidup. Semakin banyak persamaan karakteristik para anggotanya, biasanya semakin kuat dan solid tim kerja tersebut.

Robbins dan Judge Tim kerja (2008:406) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.

Menurut definisi ini dapat dikatakan bahwa suatu tim kerja itu terbentuk dari berbagai individu yang memiliki keahlian spesifik yang saling bekerjasama dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Maka dari definisi ini apabila ingin membentuk Tim kerja yang kuat maka diperlukan beberapa indikator atau ciri – ciri yang efektif untuk mendukung Tim Kerja.

(33)

Menurut Ilyas (2006:1) menyatakan bahwa tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun keahlian yang harus dimiliki tim kerja untuk tersebut yang dapat dijadikan indikator Tim kerja di dalam suatu organisasi, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dalam situasi tertentu.

2. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, kepercayaan, dan perasaan antara anggota yang satu dan anggota tim kerja lainnya untuk mewujudkan rasa saling memahami dan saling percaya demi terciptanya hubungan yang baik.

3. Motivasi adalah semangat atau dorongan terhadap seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan dengan bekeja keras dan cerdas, demi untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Umpan balik adalah suatu proses pemberian informasi kepada anggota tim kerja untuk memotivasi, menarahkan, atau mengubah perilaku kerja demi memperbaiki prestasi kerja tim.

2. Jenis – jenis Tim Kerja

Menurut Robbins dan Judge (2008:407) membagi 4 jenis tim kerja yang paling umum yang ditemui dalam sebuah organisasi atau perusahaan yaitu :

(34)

jam setiap minggu untuk mendiskusikan berbagai cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

2. Tim kerja yang mengelola diri sendiri merupakan kelompok –kelompok yang terdiri dari atas 10 – 15 orang yang memikul tanggung jawab dari para pengawas mereka yang terdahulu.

3. Tim kerja lintas fungsional merupakan para karyawan yang berasal dari tingkat hierakis yang kurang lebih sama, tetapi dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda, yng berkumpul untuk menyelesaikan sebuah tugas

4. Tim virtual merupakan Tim yang mengatur teknologi komputer untuk menyatukan anggota – anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama.

3. Ciri – Ciri Tim Kerja Yang Efektif

Menurut Sembel Orang bisa mencapai sukses jika didukung dan mendukung orang lain. Intinya, sukses bisa diraih melalui kerja sama tim. Siapa pun yang telah mencapai sukses pasti menyadari hal ini. (www.roy-sembel.com), Tetapi, tentu saja tim yang dimaksud di sini bukanlah sembarang tim, tetapi tim yang efektif. Inilah yang termasuk ciri – ciri Tim Kerja yang efektif

1. Tujuan yang sama. pastikan bahwa tim memiliki tujuan dan semua anggota tim Anda tahu benar tujuan yang hendak dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah yang mana.

(35)

mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal.

3. Peran dan tanggung jawab yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Komunikasi yang efektif. Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota tim. Komunikasi juga perlu dilakukan secara periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah seberapa jauh tugas diselesaikan) dan correcting (misalnya: apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan).

5. Resolusi Konflik. Jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari. Konflik yang tidak ditangani secara langsung akan menjadi seperti penyakit yang menggerogoti semangat tim. Jadi, konflik yang ada perlu segera dikendalikan. 6. Shared Power. Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala

sesuatu dilakukan sendiri, atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif.

(36)

8. Apresiasi. Tiap anggota yang telah berhasil melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik, atau telah memberikan kontribusi positif bagi keuntungan tim, pantas mendapat apresiasi. Tentu saja apresiasi yang diberikan dengan tulus akan lebih terasa dampaknya. Apresiasi bisa menambah semangat anggota tim yang bersangkutan untuk terus berprestasi.

9. Sikap dan pikiran positif. Kesulitan pun akan terlihat lebih mudah diatasi, karena kesulitan bukanlah masalah yang harus dihindari, tetapi tantangan yang harus ditangani. Sikap dan pikiran yang positif merupakan modal utama sebuah tim. 10. Evaluasi. Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian

tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki. Evaluasi juga bisa dilakukan tidak sekadar untuk koreksi, tetapi untuk mencari cara yang lebih baik. Evaluasi bisa dilakukan dalam berbagai cara: observasi, riset pelanggan, riset karyawan, interview, evaluasi diri, evaluasi keluhan pelanggan yang masuk, atau sekedar polling pendapat pada saat meeting.

D. Kinerja Karyawan

Tangkilisan (2003:109) : “Kinerja adalah seperangkat keluaran (income) yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu”.

Siswanto (2002:235) kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

(37)

Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan adalah merupakan indikator dari suatu kinerja. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau meilihat bangunan kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perorangan, apakah terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Mathis (2002:78) :“ Kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka member kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk :

1. Kuantitas kerja : Volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal.

2. Kualitas kerja : Kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.

3. Pemanfaatan waktu : Penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.

4. Tingkat kesalahan : Penyelewengan karyawan dalam melakukan pekerjaan tanpa disengaja.

Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat kita lihat bahwasannya kinerja karyawan ini adalah merupakan output dari penggabungan faktor-faktor penting yakni kemampuan dan minat, penerimaan seorang pekerja. Semakin tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin tinggi besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

(38)

a. Faktor kemampuan (ability).

Secara psikologis kemampun (ability) kayawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge and skill). Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu karyawan perlu di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

b. Faktor motivasi.

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam mengahadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.

E. Hubungan Tim Kerja Dengan Kinerja Karyawan

Menurut Robbins dan Judge Tim kerja (work team) adalah kelompok yang usaha – usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual ( 2008:406 ).

(39)

Tim kerja yang berorientasi prestasi akan meningkatkan pengaharapan bawahan bahwa upaya akan mendorong kinerja yang tinggi bila tugas-tugas terstruktur.

Beberapa hubungan ini memberikan bahwa Tim Kerja yang efektif adalah Tim Kerja yang mempunyai tujuan yang sama, antusiasme yang tinggi, peran dan tanggung jawab yang jelas, komunikasi yang efektif, resolusi politik, shared power, keahlian, apresiasi, sikap dan pikiran positif, dan evaluasi. Jika kondisi-kondisi tersebut terdapat dalam sebuah kepemimpinan akan mendorong pencapaian kinerja karyawan yang lebih baik dalam melaksanakan tugas dari organisasi.

(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan dan berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaan perkebunan ini adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasikan sekitar tahun 1959 dan selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero).

Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, dapat disajikan sebagai berikut :

1. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi

Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA (Handels

Vereeniging Amsterdam) dan RCMA (Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam)

dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1959.

2. Tahun 1967, Tahap Regrouping I

(41)

3. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)

Dengan Kepres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) di Sumatera Utara dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP (Perusahaan Negara Perkebunan) I s.d. IX.

4. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan

Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d. IX (Persero)

5. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, semua PTP yang ada di Indoensia di regrouping kembali menjadi dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV. PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) perusahaan, yaitu PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Akta No. 37 Notaris Harun Kamil, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.TH 96 tanggal 08 Agustus 1996, Tambahan No. 8675/1996.

(42)

IV dipindahkan ke Medan. Dengan pindahnya Kantor Pusat PTP Nusantara IV ke Medan, maka untuk kegiatan pengelolaan semua bagian ditetapkan di Medan.

1. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki Visi yaitu “Membangun PTP

Nusantara IV (Persero) menjadi perusahaan agri bisnis perkebunan yang tangguh dan

mampu bersaing, baik di sektor hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional”.

Misi dari PTP Nusantara IV adalah sebagai berikut :

a. Menjalankan usaha agri bisnis perkebunan di bidang perkebunan kelapa sawit, kakao, dan teh, serta menghasilkan produk minyak sawit, inti sawit, biji kakao kering, teh jadi, serta produk turunannya yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

b. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung oleh sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

c. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan serta memberikan manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan dan stakeholder lainnya.

d. Mengelola usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan secara profesional dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.

(43)

2. Strategi Perusahaan

Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen, dan sistem kerja.

b. Mengadakan peremajaan/replanting tanaman secara teratur setiap tahun.

c. Optimalisasi kapasitas pabrik dengan melakukan pembelian TBS pihak III untuk menutupi kekurangan bahan baku oleh dari produksi kebun sendiri.

d. Penerapan Standard Operations Procedure (SOP), pemeliharaan panen, pengolahan dan perawatan pabrik secara konsisten.

e. Menerapkan Preventive Maintenance dan Replacement atau penggantian mesin. f. Membangun membina pengamanan terpadu yang melibatkan seluruh SDM unit dan

aparat keamanan.

3. Kegiatan dan Usaha Perusahaan

PTP Nusantara IV yang bergerak dalam usaha perkebunan mengelola 2 (tiga) komoditi utama, yakni kelapa sawit, kakao dan teh yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Pengeringan Biji Kakao, dan Pabrik Pengolahan Pucuk Teh. Perusahaan disamping mengelola perkebunan, juga mengusahakan industri hilir berupa Pabrik Fraksionasi dan Refinasi (Pabrik Minyak Nabati) produksi yang dihasilkan RBD Olein, Crude Stearin dan Fatty Acid. Kemudian ada pula Pabrik Esktrasi Inti Sawit dengan produksi yang dihasilkan Palm Karnel Meal.

(44)

yaitu : Kab. Simalungun, Kab. Serdang Bedagai, Kab. Asahan, Kab. Labuhan Batu, Kab. Langkat, Kab. Toba Samosir, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Tapanuli Utara dan Kodya Medan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Struktur organisasi dapat memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam organisasi dengan jelas.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 156/KMK.016/1994, Direktur dibantu oleh 4 orang yaitu : Direktur Keuangan, Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, dan Direktur Pemasaran. Dimana, Dewan Direksi bertanggungjawab kepada Komisaris yang merupakan wakil dari Departemen Keuangan sebagai pemegang saham. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu 5 tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27 Agustus 2003 susunan organisasi perusahaan adalah sebagai berikut :

(45)

Perkebunan Nusantara IV pimpinan tertinggi ditangani oleh Direksi dibawah pengawasan Komisaris. Namun sehubungan dibentuknya Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha, serta dengan ditiadakannya Direktorat Pemasaran, dan sementara sebelum adanya penetapan struktur yang defenitif, maka hubungan internal perusahaan diatur sesuai struktur organisasi.

C. Bidang-bidang Kerja / Job Description

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan sesuai dengan SK Direksi No. 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tentang organisasi dan tata kerja mempunyai beberapa bidang yaitu terdiri dari :

1. Kepala Bagian Sekretaris

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang sekretariat, aspek legal dan kepatuhan, aspek manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan, hubungan masyarakat, dan protokoler.

2. Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern

Tugas Pokok :

(46)

3. Kepala Bagian Tanaman

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang produksi tanaman.

4. Kepala Bagian Teknik

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang teknik.

5. Kepala Bagian Pengolahan

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang pengolahan.

6. Kepala Bagian Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang perencanaan, pengkajian, pengembangan perusahaan, dan risk management.

7. Kepala Bagian Keuangan

Tugas Pokok :

(47)

8. Kepala Bagian Akuntansi

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang akuntansi.

9. Kepala Bagian Pemasaran

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang pemasaran.

10. Kepala Bagian Pengadaan

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang pengadaan.

11. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang Sumber Daya Manusia.

12. Kepala Bagian Umum

Tugas Pokok :

(48)

13. Kepala Bagian PUKK/KBL

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen di bidang Pembinaan Usaha Kecil & Koperasi/Kemitraan Bina Lingkungan (PUKK/KBL).

Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi oleh manajer Grup yang bertanggungjawab pada Direksi, yang terdiri dari :

1. GUU – I : Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok

Sinumbah dan Marihat.

2. GUU – II : Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Hilir, Laras dan Tanah Itam

Ulu.

3. GUU – III : Pabatu, Adolina, Air Batu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II,

Tinjowan Kakao, dan Sawit Langkat.

4. GUU – IV : Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II, Sosa, dan PKS Sosa.

5. GUU – V : Marjandi, Bah Butong, Sidamanik, Tobasari, Sibosur, dan Bah Birong

Ulu.

6. GUU – VI : RS. Laras, RS. Pabatu, dan RS. Balimbingan.

Adapun yang menjadi tugas pokok Manajer Grup Unit Usaha adalah sebagai berikut :

(49)

Kepal

2. Mengkoordinir, membina serta mengendalikan pengelolaan unit usaha yang ada di dalam grupnya untuk mencapai kinerja masing-masing unit usaha dalam kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektif dan efisien.

D. Struktur Organisasi PTPN IV Unit Kebun Laras

Gambar : Struktur Organisasi

Sumber : PTPN IV Unit Kebun Laras, Juni 2009

E. Bidang-bidang Kerja / Job Description PTPN IV Unit Kebun Laras

(50)

Tugas Pokok :

a. Menyusun RKAP Unit Kebun

b. melaksanakan dan mengendalikan RKAP Unit kebun. c. Melaksanakan koordinasi dengan bagian, unit, dan instansi. d. Mengelola sumber daya kebun.

e. Mengelola administrasi Unit kebun Wewenang :

a. Mengambil keputusan dalam rangka efektivitas kepemimpinan dan pelaksanaan tugas di unit usaha, yang sejalan dengan kebijaksanaan Direksi, Manajer Grup, dalam rangka pencapaian sasaran kinerja unit usaha.

b. Memimpin unit usaha, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan unit usaha c. Menilai dan memberiakan pendapat terhadap kinerja personel karyawan unit

usaha.

Tanngung Jawab:

a. Manajer Unit bertanggung jawab kepada Manajer Unit Usaha.

b. Manajer Unit bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran unit usaha.

c. Manajer Unit bertanggung jawab terhadap tercapainya kerjasama, keserasian, keserasian, keselarasan, dan keharmonisan diantara sub – sub unit usaha

d. Manajer Unit bertanggung jawab terhadap penggunaan sumberdaya yang ada di unit usaha.

2. Kepala Dinas Tanaman

Tugas Pokok :

(51)

b. Melakukan pengendalian pelaksanaan program dan biaya kerja bidang tanaman. c. Melaksanakan koordinasi dengan unit dan instansi terkait.

d. Mengelolah administrasi bidang tananman. e. Memimpin personil di rayon afdeling tanaman.

Wewenang :

a. Mengambil keputusan dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas di rayon afdeling unit usaha, yang sejalan dengan kebijaksanaan Direksi, Manajer Grup dan Manajer unit dalam rangka pencapaian sasaran kinerja rayon afdeling unit usaha.

b. Memimpin rayon afdeling unit usaha, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan rayon afdeling unit usaha

c. Menilai dan memberiakan pendapat terhadap kinerja personel karyawan rayon afdeling unit usaha.

Tanngung Jawab:

a. Kepala Dinas Tanaman bertanggung jawab kepada Manajer Unit Usaha.

b. Kepala Dinas Tanaman bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran rayon afdeling unit usaha.

c. Kepala Dinas Tanaman bertanggung jawab terhadap penggunaan sumberdaya yang ada di rayon afdeling unit usaha.

3. Asisten Tanaman

Tugas Pokok :

(52)

c. Melakukan koordinasi dengan afdeling dan unit terkait. d. Memimpin personil afdeling tanaman.

Wewenang :

a. Mengambil keputusan dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas di afdeling unit usaha, yang sejalan dengan kebijaksanaan Manajer unit dalam rangka pencapaian sasaran kinerja afdeling unit usaha.

b. Memimpin afdeling unit usaha, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan afdeling unit usaha

c. Menilai dan memberiakan pendapat terhadap kinerja personel karyawan afdeling unit usaha.

Tanngung Jawab:

a. Asisten Tanaman bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Tanaman

b. Asisten Tanaman bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran afdeling unit usaha.

c. Asisten Tanaman bertanggung jawab terhadap penggunaan sumberdaya yang ada di afdeling unit usaha.

4. Kepala Dinas Tata Usaha

Tugas Pokok :

a. Menyusun program dan biaya bidang tata usaha dan keuangan kebun.

(53)

c. Megelolah adminstrasi bidang tata usaha dan keuangan kebun. Wewenang :

a. Memimpin bidang tata usaha dan keuangan kebun, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan bidang tata usaha dan keuangan kebun.

b. Menilai dan memberiakan pendapat terhadap kinerja personel karyawan bidang tata usaha dan keuangan kebun..

Tanngung Jawab:

a. Kepala Dinas Tata Usaha bertanggung jawab kepada Manajer Unit Usaha.

b. Kepala Dinas Tata Usaha bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran bidang tata usaha dan keuangan kebun.

5. Asisten Urusan SDM danUmum

Tugas Pokok :

a. Melakukan inventarisasi dan mengelolah data untuk menyusun program dan biaya bidang SDM / umum

b. Melaksanakan dan mengendalikan program dan biaya SDM / umum c. Mengelolah administrasi bidang SDM / umum

Wewenang :

a. Memimpin bidang SDM / umum, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan bidang SDM / umum.

b. Menilai dan memberiakan pendapat terhadap kinerja personel karyawan bidang SDM / umum.

(54)

a. Asisten urusan bidang SDM dan umum bertanggung jawab kepada Manajer Unit Usaha.

b. Asisten urusan bidang SDM dan umum bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran bidang SDM / umum.

6. Asisten Urusan Teknik

Tugas pokok :

a. Melakukan inventarisasi dan mengelolah data untuk penyusunan program dan biaya bidang teknik

b. Melaksanakan dan mengendalikan program dan biaya bidang teknik c. Mengelolah administrasi bidang teknik.

Wewenang :

a. Memimpin bidang teknik, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan bidang teknik.

b. Menilai dan memberiakan pendapat terhadap kinerja personel karyawan bidang teknik.

Tanngung Jawab:

a. Asisten urusan bidang teknik bertanggung jawab kepada Manajer Unit Usaha. b. Asisten urusan bidang teknik bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran

(55)
(56)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada 40 orang responden, dimana responden yang menjawab penelitian ini adalah karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 20 butir pertanyaan, yang terdiri dari variabel X dan variabel Y. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kuesioner disebar kepada responden yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh Tim kerja terhadap kinerja karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras. Berikut adalah data dari 40 orang responden pada penelitian yang telah dilakukan, yaitu :

1. Identitas Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat dari segi usia, jenis kelamin, dan masa kerja.

a. Usia Responden

Tabel 4.1

Usia Responden

Usia Jumlah

Responden

Persentase

20-32 20 50

33-42 15 37,5

42-52 5 12,5

Jumlah 40 100

(57)

Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas usia responden 20-32 tahun adalah sebesar 50%, usia 33-42 tahun adalah sebesar 37,5%, dan usia 42-52 tahun adalah sebesar 12,5%.

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.2

Sumber: Hasil Penelitian Diolah (juni 2009)

Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan sebesar 20% dan laki-laki sebesar 80%.

c. Masa Kerja Responden.

Sumber: Hasil Penelitian Diolah (juni 2009)

Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas masa kerja responden adalah 1-10 tahun sebesar 27,5%, dan 11-10 tahun sebesar 72,5%.

(58)

Secara deskriptif persentase hasil penelitian dengan variabel-variabel yang diteliti terdiri dari variabel independen : Tim kerja (X) dan variabel dependen : kinerja (Y). Tanggapan responden diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 skor jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.4

Skor Pertanyaan

o.

Pernyataan Skor

.

Sangat setuju 5

.

Setuju 4

.

Kurang setuju 3

.

Tidak setuju 2

.

Sangat tidak setuju

1

Sumber : Sugiyono (2006 : 86)

Secara keseluruhan, hasil jawaban dari butir-butir instrumen kuesioner dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Tim kerja (X)

(59)

B Sumber: Hasil penelitian diolah ( juni 2009)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel Tim kerja pada Tabel 4.5, yaitu:

(60)

b. Pada butir 2 (pemimpin dalam bekerjasama) 10% menjawab kurang setuju, 55% menjawab setuju, 35% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

c. Pada butir 3 (pemimpin mengambil keputusan) 50% menjawab kurang setuju, 40% menjawab setuju, dan 10% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

d. Pada butir 4 (keputusan seluruh anggota) 35% menjawab kurang setuju, 65% menjawab setuju, 0% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

e. Pada butir 5 (penyampaian saran) 15% menjawab kurang setuju, 80% menjawab setuju, dan 5% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

f. Pada butir 6 (komunikasi anggota tim kerja) 40% menjawab kurang setuju, 55% menjawab setuju, 5% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

g. Pada butir 7 (motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan) 25% menjawab kurang setuju, 50% menjawab setuju, 25% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju. h. Pada butir 8 (tim kerja baik yang membuata motivasi tinngi) 15% menjawab kurang

setuju, 65% menjawab setuju, dan 20% menjawab sangat setuju dan tidak setuju. i. Pada butir 9 (umpan balik antara sesama bawahan) 10% menjawab kurang setuju,

(61)

responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dan tidak setuju.

j. Pada butir 10 (umpan balik antara atsan dengan bawahan) 20% menjawab kurang setuju, 55% menjawab setuju, 25% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

(62)

1

0 0 2 5 4

3 5 Sumber: Hasil Penelitian diolah (juni 2009)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel Kinerja pada Tabel 4.6, yaitu:

a. Pada butir 1 (menyelesaikan beban kerja) 15% menjawab kurang setuju, dan 65% menjawab setuju, dan 20% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

b. Pada butir 2 (volume kerja yang ditugaskan) 5% menjawab tidak setuju, 5% menjawab kurang setuju, 75% menjawab setuju, dan 15% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju.

c. Pada butir 3 (ketelitian dalam bekerja) 5% menjawab tidak setuju, 5% menjawab kurang setuju, 65% menjawab setuju, dan 25% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju. d. Pada butir 4 (apakah hasil kerja tepat pada waktu tugas) 30% menjawab kurang

setuju, dan 40% menjawab setuju, dan 30% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.

(63)

f. Pada butir 6 (kehadiran dalam pemanfaatan waktu) 15% menjawab kurang setuju, 65% menjawab setuju, dan 20% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju. g. Pada butir 7 (kerja sama dengan karyawan lain) 5% menjawab tidak setuju, 5%

menjawab kurang setuju, 75% menjawab setuju, dan 15% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju.

h. Pada butir 8 (kuantitas kerja) 5% menjawab tidak setuju, 5% menjawab kurang setuju, dan 65% menjawab setuju, dan 25% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju.

i. Pada butir 9 (ketelitian dalm menyelesaikan pekerjaan) 30% menjawab kurang setuju, 40% menjawab setuju, dan 30% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju. j. Pada butir 10 (kerapian dalam bekerja) 10% menjawab kurang setuju, 55%

menjawab setuju, dan 35% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Metode analisis deskriptif merupakan uraian dan penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi respoden. Metode analisis statistik selain digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner, juga untuk melakukan analisis melalui regresi linier sederhana, dan pengujian hipotesis.

(64)

Analisis regresi sederhana dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 13 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Tabel 4.7

Coefficientsa

11.023 4.654 2.368 .023

.764 .119 .722 6.429 .000

(Constant)

Sumber : Hasil Data Penelitian,diolah (juni 2009)

Hasil estimasi dari persamaan regresi linier sederhana yang telah diperoleh, diambil dari kolom B yaitu Unstandarized coefficient, karena pada kolom tersebut terdapat nilai konstan, dimana dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model atau hipotesis yang telah diambil pada metode penelitian yaitu :Konstanta bernilai 11,023 hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh (regresi) antara tim kerja dengan kinerja pada PTPN IV Unit Kebun Laras, koefisien bertanda positif (+). Artinya ada pengaruh signifikan antara tim kerja dengan kinerja sehingga jika tim kerja tinggi maka kinerja juga tinggi.

Berdasarkan Tabel 4.7 juga dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda

Y= 11,023 + 0,764 X

(65)

Coefficientsa

11.023 4.654 2.368 .023

.764 .119 .722 6.429 .000

(Constant)

Konstanta (a) = 11,023 menunjukkan harga konstan, dimana jika Variabel Tim Kerja (X) = 0 maka Variabel Kinerja (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras bernilai 11,023satuan

Koefisien b(X) = 0,764 menunjukkan bahwa Variabel Tim Kerja berpengaruh positif terhadap Variabel Kinerja (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras dan jika Variabel Tim Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka Kinerja akan meningkat sebesar 0,764.

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Parsial (uji-t)

Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas X yaitu Tim Kerja terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kinerja pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Uji t dilakukan dengan menggunakan Tabel Coefficient.

Tabel 4.8

Sumber : Hasil Data Penelitian diolah (juni2009)

(66)

Variables Entered/Removedb

H0 : ß1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari tim kerja terhadap kinerja)

Nilai thitung tim kerja 2,368 dan nilai ttabel bernilai 2,021sehingga thitung > ttabel (2,368 > 2,021) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tim kerja berpengaruh positif dan signifikan (0,023 < 0,05) secara parsial terhadap kinerja pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka Variabel tim kerja (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Variabel kinerja (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Dengan kata lain, tim kerja dan kinerja berpengaruh satu dengan lainnya, apabila tim kerja tidak diterapkan dalam PTPN IV Unit Kebun Laras maka kinerja karyawan beserta pimpinan tidak akan muncul dan berkembang. Oleh karena itu, tim kerja sangat penting dan mutlak diperlukan demi pencapaian kinerja karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras. 3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 13.0 for windows seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

(67)

Model Summaryb

.722a .521 .508 2.88960 1.541

Model

Pada Tabel 4.9 Variables Entered/Removed kolom kedua variables entered dinyatakan bahwa variabel bebas yaitu Variabel Tim Kerja (X) dan Kinerja (Y) tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan dari kolom variables removed yang kosong. Variabel bebas dimasukkan dalam persamaan yang ditunjukkan pada kolom keempat Enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian koefisien determinasi. Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur persentase sumbangan variabel Tim Kerja (X) terhadap Kinerja (Y) pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Tabel 4.10

Sumber : Hasil Data Penelitian Diolah (juni 2009)

(68)
(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengolahan data, Analisis Regresi Linier Sederhana diperoleh angka Unstandarized coefficient adalah 0,764 hal ini menunjukkan bahwa tim kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pada PTPN IV Unit Kebun Laras, koefisien bertanda positif (+). Artinya ada pengaruh signifikan antara tim kerja dengan kinerja sehingga jika tim kerja dilaksanakan dengan baik maka kinerja akan meningkat.

2. Berdasarkan hasil uji koefisien Determinasi diperoleh nilai sebesar 0,508. Hal ini menjelaskan bahwa 50,8% variabel terikat yaitu kinerja dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu tim kerja dan sisanya 49,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di ikutsertakan dalam penelitian ini, seperti pelatihan dan pengembangan karyawan, kompensasi, desain pekerjaan, dll.

3. Berdasarkan perhitungan dinyatakan bahawa Nilai thitung pengawasan 2,368 dan nilai ttabel bernilai 2,000 sehingga thitung > ttabel (2,368 > 2,000) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tim kerja berpengaruh positif dan signifikan (0,023 < 0,05) secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

B. Saran

1. Perlu mempertahankan Tim Kerja yang sudah baik dan

(70)

segala bidang dan mampu mengantisipasi lingkungan kompetisi usaha yang semakin ketat di era pasar bebas.

2. Dengan mempertahankan Tim Kerja yang baik maka perusahaan akan dapat mewujudkan cita-citanya yaitu dengan menerapkan manajemen profesional, serta mencapai return on assets diatas rata-rata industri perkebunan nasional dan sebagai perusahan BUMN.

3. Diharapkan dimasa mendatang peran PTPN IV Unit Kebun Laras semakin diperlukan dan diharapkan perannya semakin meningkat dalam industri perkebunan nasional indonesia dan sebagai perusahaan BUMN. Untuk itu keberadaannya dimasa mendatang akan terus semakin ditingkatkan dan terus tumbuh secara sehat serta berkesinambungan dan dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan lebih baik.

(71)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Jawwad, M. Ahmad. 2006. Manajemen Team Work, PT syaamil Cipta Media, Bandung

Davis, Keith & Newstrom Shon W. 1995. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ilylas, Yaslis. 2006. Kiat Sukses Manajemen Tim Kerja, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Kasmir, 2001, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Grafindo Persada, Jakarta

Malthis, Robert L. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Manullang, Marihot, 2001, Manajemen Personalia, Cetakan Pertama, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Mathis, dan Jackcon, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, saemba Empat, Yogyakarta.

Nogi H.S dan Tangkilisan. 2003. Konsep, Teori dan Peranan Manajemen Sumber

Daya Manusia, Edisi Pertama, Lukman Offset.

Prastisto, Arif. 2004. Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

(72)

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

(73)
(74)

Item-Total Statistics

.764 .119 .722 6.429 .000 1.000 1.000

(75)

Variables Entered/Removedb

.722a .521 .508 2.88960 1.541

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Produksi.................................................................
Tabel 1.1 Tingkat produksi
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Tabel 1.3 Skor Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

MCI tidak pertanggungjawab atas kondisi overbought dan/atau oversell yang disebabkan oleh kombinasi penggunaan SMART ORDER TRADING dan Metode Eksekusi Pesanan

[r]

kata yang tepat untuk melengkapi ayat di samping adalah ,.. هههصر صغ صسٱ فإ

[r]

Syarat dan Ketentuan mengenai SMART ORDER TRADING tersebut merupakan bagian dan menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dari Syarat dan Ketentuan mengenai

[r]

Dengan melihat dari dasar tersebut, maka akan memudahkan hasil dari program test IQ yang lebih canggih dengan memperhatikan sistem dan cara pembuatan yang baik juga