ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT TERHADAP PERMINTAAN
PRODUK ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
MUINAH 082407007
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN DAN
TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT TERHADAP PERMINTAAN PRODUK ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : MUINAH
Nomor Induk Mahasiswa : 082407007 Program studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2011
Diketahui/ Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua Pembimbing
PERNYATAAN
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT TERHADAP PERMINTAAN PRODUK ASURANSI JIWA
BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2011
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena Rahmat dan Kasih
Sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi D3 Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara. Penyusunan Tugas Akhir ini disajikan berdasarkan data
yang diperoleh penulis dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan
mengenai faktor-faktor penentu tingkat permintaan asuransi, yaitu : tingkat pendapatan dan
tingkat pendidikan masyarakat pemegang polis pada tahun 2010, dan kemudian penulis
lakukan analisis berdasarkan data tersebut.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Suwarno Ariswoyo M,Si selaku dosen pembimbing penulis. Ucapan terima kasih juga
penulis tujukan kepada Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dan Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si selaku
Ketua Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara serta kepada Seluruh Staf dan Pegawai Asuransi Jiwa Bersama
BumiPutera 1912 Kantor wilayah Medan khususnya K‟ Friska.
Tugas akhir ini penulis hadiahkan kepada Ayahanda Muhammad Toha dan Ibunda
Badriyah, yang mengizinkan penulis untuk pergi menuntut ilmu dirantau orang demi
tercapainya cita-cita. Rasa rindu penulis ucapkan kepada Mukminatun, Khoiri, Fajar dan
Zahra yang menjadi teman berantem memenuhi kenangan di istana kecil kami. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Mas Jaka dan seluruh keluarganya yang memenuhi
hari-hari penulis selama menyelesaikan pendidikan ini, serta seluruh keluarga besar kos
teman-teman D3 Statistika 2008 yang telah mewarnai hari-hari penulis menjalani
perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
penulisan maupun dalam tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
khususnya serta dapat memotivasi kita untuk meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai bekal
dimasa yang akan datang. Amin.
Medan, Juni 2011
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Pembatasan Masalah 4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian 4
1.4.2. Manfaat Penelitian 5
1.5. Metodologi Penelitian
1.5.1. Sumber Data 5
1.5.2. Definisi Operasional Variabel 7
1.5.3. Analisa dan Evaluasi Data 7
1.6. Tinjauan Pustaka 8
1.7. Sistematika Penulisan 8
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.2. Uji Koefisien Determinasi 13
2.3. Analisis Regresi Linier Berganda 13
2.4. Uji Persamaan Linier Berganda
2.4.1. Uji t-statistik 15
2.4.2. Uji F-statistik 17
2.5. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
2.5.1. Uji Multikolinieritas 18
2.5.2. Uji Heterokedastisitas 19
BAB 3 TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET
3.1. Asuransi Sebagai Jasa
3.1.1. Definisi Asuransi 22
3.1.2. Manfaat Asuransi 22
3.2. Sejarah Singkat Perusahaan 24
3.2.1. Struktur Organisasi 28
3.2.2. Uraian Tugas dan Wewenang 29
3.2.3. Visi dan Misi Perusahaan 35
3.2.3.1. Visi AJB Bumiputera 1912 35
3.2.3.2. Misi AJB Bumiputera 1912 35
3.2.3.3. Budaya AJB Bumiputera 1912 35
3.2.3.4. Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera 1912 36
3.2.3.5. Bidang Usaha Asuransi 38
3.3. Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Berencana 39
4.1. Data Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan dan
Tingkat Permintaan pada Asuransi Mitra Beasiswa
Berencana AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan 43
4.2. Analisis Korelasi
4.2.1. Analisis Korelasi Sederhana 48
4.2.2. Analisis Korelasi Berganda 51
4.3. Uji Koefisien Determinasi 52
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda 53
4.5. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
4.5.1. Uji t-statistik 55
4.5.2. Uji F-statistik 59
4.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
4.6.1. Uji Multikolinieritas 62
4.6.2. Uji Heterokedastisitas 65
Bab 5 Implementasi Sistem
5.1. Pengertian Implementasi Sistem 67
5.2. SPSS
5.2.1. Sejarah SPSS 67
5.2.2. Tipe Data dalam SPSS 69
5.2.3. Langkah-langkah Pengolahan Data dengan SPSS 69
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan 78
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tidak seorangpun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang
secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Setiap ramalan yang
dilakukan tidak terlepas dari kesalahan perhitungan yang telah dilakukan. Resiko dimasa
yang akan datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang. Untuk mengurangi resiko
tersebut, maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung resiko tersebut yaitu
perusahaan asuransi.
Dalam pandangan matematika, asuransi merupakan aplikasi matematika dalam
memperhitungkan biaya dan faedah pertanggungan risiko. Hukum probabilitas dan teknik
statistik dipergunakan untuk mencapai hasil yang dapat diramalkan.
Perlindungan terhadap risiko yang akan datang tidak terlepas dari keuangan yang
dimiliki seseorang serta pemikiran akan kemungkinan – kemungkinan keuangan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Berbagai cara dilakukan orang tua agar anaknya
mendapatkan penghidupan yang layak, salah satunya dengan memberikan kesempatan
anaknya untuk memperoleh pendidikan. Biaya pendidikan yang semakin meningkat
menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kelangsungan pendidikan anak. Hal inilah
yang menjadi salah satu faktor pendorong orang tua untuk memikirkan kelangsungan
Di dalam tugas akhir ini, penulis hanya membahas mengenai asuransi jiwa yang
terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Asper Medan.
Karena banyaknya produk dari asuransi jiwa tersebut, maka penulis membatasi pada satu
produk yaitu produk Asuransi Pendidikan yang dikenal dengan nama Mitra Beasiswa
Berencana.
Masyarakat lebih memilih Mitra Beasiswa Berencana ini dikarenakan produk ini
dirancang khusus untuk mengembangkan dana yang dialokasikan untuk biaya pendidikan
yang terus melambung tinggi setiap tahunnya. Dan juga memberikan proteksi biaya
pendidikan bagi putra-putri tertanggung sesuai dengan program pendidikannya. Pengertian
proteksi di sini adalah anak atau ahli waris tertanggung berhak mendapatkan perlindungan
dengan tetap menerima dana beasiswa bahkan ketika orang tuanya sebagai pemegang polis
meninggal dunia.
Sebagai salah satu lembaga penghimpun dana masyarakat, perusahaan tersebut
berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi pemakai jasanya agar dapat tetap
bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Nilai-nilai asuransi yang belum
memasyarakat di Indonesia dijadikan tantangan oleh AJB Bumi Putera 1912 untuk lebih
berperan secara proaktif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya
proteksi asuransi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap permintaan asuransi jiwa khususnya asuransi pendidikan yang dilihat dari besarnya
premi.
Oleh karena itu penulis mengambil judul : ”Analisis Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Asper Medan”.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas dan lebih memudahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari
sasaran yang dituju, maka penulis menganalisis permintaan produk asuransi jiwa mitra
beasiswa berencana dengan menggunakan data pendapatan dan pendidikan pemegang polis
asuransi. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai beikut :
1. Apakah tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh terhadap permintaan produk
asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
2. Apakah tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap permintaan produk
asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
3. Apakah tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat secara bersama
berpengaruh terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Medan.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam tugas akhir ini, penulis membatasi masalah tentang faktor penentu tingkat permintaan
pada produk asuransi Mitra Beasiswa Berencana yaitu tingkat pendapatan dan tingkat
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendapatan masyarakat terhadap permintaan
produk asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
2. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap permintaan
produk asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
3. Untuk menganalisis pengaruh secara bersama tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan masyarakat terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel pendapatan dan pendidikan
terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah
Medan.
2. Merupakan ilmu pengetahuan tambahan bagi penulis.
3. Sebagai sarana informasi kepada masyarakat untuk dapat mengetahui peranan asuransi
4. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan
keputusan bagi perusahaan asuransi jiwa umumnya dan AJB Bumiputera 1912
khususnya.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
sehingga tujuan penelitian diperoleh. Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas
akhir ini adalah penelitian kuantitatif. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai sumber data
serta analisa dan evaluasi data.
1.5.1. Sumber Data
Penelitian ini dilakukan di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Asper wilayah
Medan di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 138 Medan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yang diperoleh dari AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Medan
yaitu data pendapatan dan pendidikan pemegang polis Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa
Berencana yang dianalisis dari Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ). Data yang diperoleh
berdasarkan pengambilan sampel dengan populasi sebanyak 9534 orang pemegang polis.
Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 99 orang yang menjadi pemegang polis Asuransi
Mitra Beasiswa Berencana pada AJB Bumi Putera 1912.
Banyakanya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Solvin yaitu:
1
2 Nd
Dimana:
n = Jumlah sampel pemegang polis Mitra Beasiswa Berencana
N = Jumlah populasi pemegang polis Mitra Beasiswa Berencana
d = Presesi (10%)
Dengan rumus demikian maka jumlah sampel pemegang polis Asuransi Pendidikan
dalam penelitian ini adalah:
1 1 , 0 9534
9534 2 n
99 96 , 98
n
1.5.2. Defenisi Operasional Variabel
1. Permintaan Asuransi (Y) adalah nilai premi yang dibayar oleh pemegang polis per 3
bulan (Dalam Rupiah).
2. Pendapatan ( 1) adalah penghasilan yang didapat oleh pemegang polis baik itu gaji
pokok dan juga di luar gaji pokok (Dalam Rupiah per 3 Bulan).
3. Pendidikan ( 2) adalah jenjang pendidikan terakhir pemegang polis (variabel dummy):
D=1 Tamat perguruan tinggi
1.5.3. Analisa dan Evaluasi Data
Data yang digunakan, dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik
yaitu persamaan regresi linier berganda. Analisis ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, dalam hal ini yang bertindak
sebagai variabel dependen adalah variabel tingkat permintaan, sedangkan yang bertindak
sebagai variabel independen adalah variabel tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan.
Pengolahan data penelitian ini menggunakan program komputer Microsoft Words 2007,
Microsoft Excel 2007, dan SPSS versi 16.
1.6. Tinjauan Pustaka
Teori penunjang yang diguanakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari buku Metode
Statistika Edisi kelima yang diterbitkan oleh Tarsito Bandung yang mana di dalam buku
tersebut disebutkan bahwa persamaan analisis korelasi dan analisis regresi sebagai berikut :
Rumus korelasi ganda : 2
Persamaan penduga regresi linier berganda adalah :
n
Persamaan penduga regresi linier berganda dengan dua variabel bebas adalah :
1.7. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini berisi tentang tinjauan teori untuk diaplikasikan ke dalam pengolahan data
yang diperoleh.
BAB 3 : TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET
Dalam bab ini penulis memaparkan sejarah dan struktur organisasi tempat riset,
yaitu Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Asper Wilayah Medan.
BAB 4 : ANALISA DATA
Bab ini berisi tentang penganalisaan dan pengolahan data yang diperoleh hingga
dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
Bab ini berisi tentang penggunaan program yang dipakai untuk mengolah data,
yaitu program SPSS
BAB 6 : PENUTUP
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau
derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Semakin nyata hubungan linier (garis
lurus), maka semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis lurus antara kedua variabel atau
lebih. Ukuran untuk derajat hubungan garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi.
Korelasi dilambangkan dengan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga
(-1≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada
korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat.
Tabel 2.1
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
0,200 – 0,399 Lemah
Analisa korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua
variabel bebas (X) atau lebih secara simultan dengan variabel terikat (Y). rumus korelasi
berganda adalah sebagai berikut :
2
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda bandingkan antara nilai
probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut :
Hipotesis :
H0 : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y
H1 : Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap
variabel Y
Dasar pengambilan keputusan :
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05 ≤ Sig) maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dengan nilai probabilitas Sig (0,05 > Sig) maka
2.2. Uji Koefisien Determinasi (R-square)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen
secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel dependen dimana nilai R2
berkisar antara 0 sampai 1(0≤R2≤1). Semakin besar nilai R2
, maka semakin besar variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel – variabel independen. Sebaliknya jika R2 kecil, maka akan semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat di
jelaskan oleh variabel independen.
2.3.Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda adalah analisa regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel
dependen atau variabel tak bebas dengan dua atau lebih variabel independen atau variabel
bebas. Dimana ada kalanya persamaan regresi tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor dalam
menganalisanya, tetapi dapat juga dipengaruhi dua atau lebih faktor yang mempengaruhinya.
Maka regresi linier yang mengandung lebih dari satu peubah bebas digunakan regresi linier
berganda.
Regresi linier berganda hampir sama dengan regresi linier sederhana, hanya saja pada
regresi linier berganda variabel bebasnya lebih dari satu. Tujuan analisa regresi linier
berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan dua variabel atau lebih dan membuat
perkiraan nilai Y atas nilai X. regresi linier berganda juga berguna untu mencari pengaruh
berganda dapat digunakan untuk penelitian yang menyertakan beberapa variabel sekaligus.
Bentuk umum model regresi linier untuk populasi adalah :
n nX X
X
Yˆ 1 1 2 2 ...
Model di atas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila penulis
hanya menarik sebagian (berupa sampel) dari populasi acak dan tidak mengetahui regresi
populasi perlu diduga berdasarkan model regresi sampel, sebagai berikut :
n
Persamaan penduga regresi linier berganda dengan dua variabel bebas adalah :
2
Yˆ = Besarnya Permintaan Asuransi Mitra Beasiswa Berencana/ Premi (Rupiah) a = Intercept
1
X = Tingkat Pendapatan Masyarakat (Rupiah)
2
X = Tingkat Pendidikan Masyarakat (Variabel Dummy)
2
2.4. Uji Persamaan Linier Berganda
2.4.1. Uji t-statistik
Uji t-statistik atau t-hitung merupakan pengujian untuk mengetahui apakah masing- masing
koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dengan menganggap
variabel independen lainya konstan.
Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus:
t-hitung =
Dalam uji t ini digunakan perumusan bentuk hipotesis sebagai berikut :
H0 : bi = b
H1 : bi≠ b
Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, dan biasanya b
dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap Y.
Pengujian dilakukan melalui uji-t dengan membandingkan t-statistik dengan t-tabel.
Apabila hasil perhitungan menunjukkan :
a. H0 diterima dan H1 ditolak apabila t-hitung ≤ t-tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar (α). Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikat, dimana
tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan
dengan tingkat kepercayaan sebesar (α).
b. H0 ditolak dan H1 diterima apabila t-hitung > t-tabel dengan tingkat kepercayaan (α). Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat, dimana terdapat
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan
tingkat kepercayaan sebesar (α).
Ho ditolak Ho diterima
0
t-tabel t-tabel Ho ditolak
2.4.2. Uji F-statistik
Uji F-statistik atau F-hitung ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap variabel independen. Nilai
F-hitung dapat diperoleh dengan rumus:
F-hitung =
R2 : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
Gambar 2.2 Kurva Uji F-statistik
Untuk uji F-statistik ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 : b1 = b2 = 0, H0 diterima (F-hitung ≤ F-tabel) artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
H1 : b1≠ b2 ≠ 0, H1 diterima (F-hitung > F-tabel) artinya variabel independen secara bersama sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
2.5. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
2.5.1. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
kuat (kombinasi linier) diantara variabel independen. Multikolinieritas dikenalkan oleh
Ragnar Frisch (1934). Suatu model regresi linier akan menghasilkan estimasi yang baik
apabila model tersebut tidak mengandung multikolinieritas. Multikolinearitas terjadi karena
adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independen dari suatu model estimasi.
Adanya multikolinieritas ditandai dengan:
Variansi besar
Interval kepercayaan lebar (standard error tidak terhingga)
Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 1%, α = 5%, α = 10%
Terjadi perubahan tanda atau berlawanan dengan teori estimasi
Ada banyak uji formal untuk mendeteksi keberadaan multikolinieritas yang
dapat dilakukan, tetapi dalam tugas akhir ini hanya akan diberikan uji formal yang sangat
populer, dan tersedia dalam paket program SPSS yaitu:
Uji Eigenvalues dan Conditional Index, multikolinieritas ditenggarai ada di
dalam persamaan regresi bila nilai Eigenvalues mendekati nol. Dan jika
Conditional Index berada antara nilai 10 sampai 30 maka model mengandung
multikolinieritas.
Melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance (TOL). Multikolinieritas tidak ada jika nilai VIF dan TOL mendekati angka 1.
2.5.2. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi apabila variabel pengganggu (Error Term) tidak mempunyai varian
yang konstan (sama) untuk semua observasi sehingga residual variabel pengganggu tidak
bernilai nol atau E i 2 2. Ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi klasik tentang
model regresi linier berdasarkan metode kuadrat terkecil biasa. Heterokedastisitas pada
umumnya lebih banyak ditemui pada data cross section yaitu data yang menggambarkan
keadaan pada suatu waktu tertentu misalnya data hasil suatu survei. Keberadaan
heterokedastisitas akan dapat menyebabkan kesalahan dalam penaksiran sehingga koefisien
regresi menjadi tidak efisien dan dapat meyesatkan.
Pengujian untuk mendeteksi heteroskedastisitas melalui metode grafik adalah
sebagai berikut : Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa heteroskedastisitas
diplot dengan nilai-nilai variabel bebas akan ditemui suatu pola atau bentuk yang tidak
random (pola yang sistematis). Seperti beberapa plot di bawah ini :
Gambar 2.3 Pola Hipotesis Residual
Gambar (a) menunjukkan adanya pola yang sistematik , dimana semakin besar nilai
Ỷ, fluktuasi
μ
i2 semakin besar, gambar (b) menunjukkan adanya trend, dan gambar (c)menunjukkan pola yang mengikuti fungsi logaritma. Pola-pola sistematis ini menunjukkan
Var
μ
i2tidak konstan untuk semua nilai Ỷ, atau variannya Heteroskedastis. Sedangkan pada gambar (d), titik-titik pada gambar tersebut tidak mencerminkan suatu pola yang sistematisatau dapat dikatakan random. Dengan kata lain, Var
μ
i2 konstan untuk semua nilai Ỷ, atauvariannya Homoskedastis. (Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2006:114) μi2
0 Ỷ
(c)
μi 2
0 Ỷ
(d)
(a) (b)
μi2 μi2
BAB 3
TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET
3.1. Asuransi Sebagai Jasa
3.1.1.Defenisi Asuransi
Istilah Asuransi adalah istilah serapan dari bahasa Belanda assurantie, dalam bahasa Inggris
assurance. Istilah lain berasal dari bahasa Belanda yang artinya sama dengan assurantie
adalah verzekering, dalam bahasa Inggrisnya insurance. Di kalangan perguruan tinggi
hukum, istilah-istilah tersebut diterjemahkan dengan “pertanggungan”. Tetapi di kalangan
dunia usaha digunakan istilah serapan “asuransi”. Sekarang, baik istilah “pertanggungan” maupun “asuransi” dipakai secara resmi dalam perundang-undangan.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246 Asuransi atau
Pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi
karena suatu peristiwa tak tertentu. (Prof.Abdulkadir Muhammad,dkk, 2000:121)
3.1.2. Manfaat Asuransi
1) Rasa aman dan perlindungan.
Polis asuransi yang dimiliki tertanggung akan memberikan rasa aman dari resiko atau
kerugian yang mungkin timbul. Kalau resiko atau kerugian tersebut benar-benar
terjadi
2) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodic
dengan memperhatikan secara cermat factor-faktor yang berpebgaruh besar dalam
asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung telah
membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai
pertanggungan, maka semakin besar pula premi periodic yang harus dibayarkan oleh
pihak tertanggung.
3) Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit.
4) Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan, pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang
dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).
5) Alat penyebaran resiko
Resiko yang seharusnya ditangung oleh tertanggung ikut dibebankan juga kepada
penanggung dengan imbalan sejimlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
6) Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan resiko kerugian yang
bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan
3.2. Sejarah Singkat Perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 adalah perusahan asuransi jiwa nasional
milik bangsa Indonesia yang pertama hadir dan tertua. Perusahaan didirikan pada tanggal 12
februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama “Onderlingen Levensverkering
Maatscappij Persatoen Goeroe-Goeroe Hindia Belanda” atau disingkat O.L Mij.PGHB.
Perusahaan ini di gagas dan didirikan oleh Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru
di Yogyakarta yang juga sekertaris Boedi Oetomo sebuah organisasi yang mempelopori
gerakan Kebangkitan Nasional. Dua guru lainnya yaitu Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas
Adimidjojo turut mendirikan perusahaan ini, di bantu juga oleh Direktur dan bendahara guru
lainnya R. Soepradmo dan M. Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga anggota O.L.Mij.
PGHB ini menjadi pemegang polis yang pertama.
Bumiputera ini memulai usahanya tanpa modal, pembayaran premi pertama oleh
kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal perusahaan, dengan syarat uang
pertanggungan tidak akan dibayarkan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal
sebelum berjalan tiga tahun. Para pengurus saat itu juga tidak mengharapkan honor mereka
sehingga mereka bekerja dengan sukarela.
Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda,
kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat umum, dan
mengganti namanya menjadi O.L.Mij Boemi Poetera, yang sekarang dikenal sebagai AJB
Pada tahun 1912, perusahaan pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1934 perusahaan
melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa cabang di berbagai kota seperti Bandung,
Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin, dan Ujung Pandang.Dengan
semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada tahun 1958 secara bertahap
kantor pusat dipindahkan ke Jakarta dan pada tahun 1959 secara resmi AJB Bumiputera 1912
berdomisili di Jakarta.
Selama lebih sembilan dasawara, Bumiputera telah berhasil melewati berbagai
rintangan yang amat sulit, antara lain pada masa penjajahan, masa revolusi, dan masa-masa
krisis ekonomi seperti Sanering di tahun 1965 dan krisis moneter yang dimulai pada
pertengahan tahun 1997.
Salah satu kekuatan Bumiputera adalah pada kepemillikandan bentuk perusahaan
yang unik, dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk
Mutual atau usaha bersama, artinya pemilik perusahaan adalah pemegang polis bukan
pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini di karenakan
premi yang diberikan kepada perusahaan sehingga para pemegang polis ikut serta
menentukan garis-garis besar haluan perusahaan dan mengangkat direksi, dan ikut serta
mengawasi jalannya perusahaan.
Bumiputera 1912 melakukan hubungan internasional dengan rekan-rekan di negara
lain. Sekitar 2.900 karyawan, dan 23.000 agen melayani lebih dari 5 juta pemegang polis dan
peserta. Pengurus juga mengendalikan kelompok usaha Bumiputera yang terdiri dari anak
A. Anak perusahaan/Yayasan :
1. PT. Bumida (Bumiputeramuda 1967- Asuransi kerugian)
2. PT. Bank Bumiputera Indonesia (Perbankan)
3. PT. Wisma Bumiputera (Properti)
4. PT. Mardi Mulyo (Penerbitan dan percetakan)
5. PT. Eurasia Wisata (Tour dan Travel)
6. PT. Informatics OASE (Teknologi Informasi)
7. PT. Bumiputera WHMC/Wiyata Hospitality Management Center (Perhotelan :
Bumiputera Wiyata Hotel-Depok, Hyatt Regency- Surabaya)
8. PT. Bumiputera Mitrasarana (Jasa Konstruksi)
9. PT. Bumiputera (Securitas)
10.Yayasan Dharma Bumiputera (Pendidikan : STIE Dharma Bumiputera)
11.Yayasan Bumiputera Sejahtera (Pengelola Kesejahteraan Karyawan)
12.Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola Dana Pensiun Karyawan)
B. Asosiasi / Penyertaan :
1. PT. Bumiputera BOT Finance (Leasing & Financing)
2. PT. Kyoai Medical Center (Medical Cheeck Up)
3. PT. John Hancok Indonesia
4. PT. Maskapai Reansuransi Indonesia
Di abad ke-21 ini, dalam kiprahnya membangun bangsa di tengah arus globalisasi
sekaligus mewujudkan visi dan misi para pendiri AJB Bumiputera 1912. AJB Bumiputera
1. Kabanjahe
2. Balige
3. Sibolga
4. Rantau Prapat
5. Padang Sidempuan
6. Pematang Siantar
7. Medan Serdang
8. Medan Petisah
9. Medan Kesawan
10.Medan Baru
11.Nias
12.Perdagangan
13.Lubuk Pakam
14.Kisaran
15.Tanjung Balai
16.Binjai
17.Simalungun
18.Stabat
19.Pulo Brayan
20.Setia Budi
3.2.1. Struktur Organisasi
Agar tujuan suatu perusahaan atau organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif
perlu suatu sistem dimana perusahaan atau organisasi mengalokasikan tugas dan
tanggung jawab berdasarkan jabatan yang dapat dilihat pada struktur organisasinya.
Struktur organisasi yang disusun sesuai dengan tujuan organisasi tersebut, sumber
daya yang dimiliki dan lingkungan yang dimilikinya. Berikut struktur organisasi dari
perusahaan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Medan.
Kepala wilayah
Ka Bag Pemasaran Ka Bag PSDM Ka Bag Adm, Keuangan dan Umum
Staf fungsi Mekanisme Dan
SOP Staf Fungsi Diklat Staf Fungsi verifikasi
Staf Fungsi Analisa TOA Staf Fungsi Pemberdayaan SDM
Staf Fungsi klaim Dan Pinjaman Polis
Staf Fungsi I Marketing Staf Fungsi Underwriting DIO/PIO
Staf Fungsi Pelayanan &
CS Staf Fungsi konserfasi
Staf Fungsi Teknik
Agen Kasir & Pegawai
3.2.2. Uraian Tugas dan Wewenang
Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada AJB Bumiputera
1912 :
A. Kepala Wilayah
Tugas :
1. Menjabarkan strategi bisnis asuransi jiwa menjadi taktik operasional dengan
kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal
2. Membangun dan mengembangkan organisasi pemasaran wilayahnya yang
mampu mengaplikasikan taktik operasional dalam rangka mencapai sasaran yang
telah ditetapkan
3. Membangun dan membina sinergi operasi antar line bisnis
Tanggung jawab :
1. Membangun dan mengembangkan budaya perusahaan yang positif
2. Terjaminnya pelaksanaan mekanisme operasional dengan tertib
3. Menilai dan membina kinerja bawahan
4. Terlaksananya program pengembangan sumber daya manusia
5. Tersusunnya rencana dan program kerja kantor wilayah
6. Tersusunnya taktik operasional yang dapat dilaksanakan
7. Terlaksananya tertib administrasi dan keuangan
B. Sekertaris Kanwil
1. Surat menyurat kepala wilayah
2. Costumer Service (CS)
3. Remove Email
C. Divisi Pemasaran, terbagi menjadi beberapa sub bagian diantranya : 1. Kabag Pemasaran
Tugas :
1. Menetapkan taktik pemasaran operasional kantor wilayah
2. Menetapkan sasaran pemasaran operasional
3. Mengusulkan kegiatan komunikasi pemasaran di wilayahnya
4. Mengusulkan perjanjian kerjasama penutupan atau kerjasama ke direksi melalui
Kepala divisi
5. Mengembangkan jaringan pasar
2. Staf Fungsi Mekanisme dan SOP
Tugas :
1. Pengawasan dan mekanisme kerja
2. Evaluasi kinerja SDM pemasaran
3. Rangking Prestasi KUA/Agen
3. Staf Fungsi Marketing
Tugas :
1. Administrasi pemasaran
2. Penerbitan buletin wilayah
4. Menghimpun arsip
5. Menerima dan mengarsip surat masuk/ keluar pemasaran
4. Staf Fungsi Pelayanan dan Cs
Tugas :
1. Marketing Intlegent
2. Kehumasan
3. Bedah Produk
4. Maping SDM pemasaran
D. Divisi PSDM (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia),
Terbagi menjadi beberapa sub bagian diantaranya :
1. Kabag PSDM
Tugas :
1. Mengusulkan promosi, mutasi, alih tugas, scoring dan PHK pejabat/pegawai di
lingkungannya.
2. Memberikan teguran lisan dan peringatan tertuis kepada sumber daya manusia di
unit kerjanya
3. Mengembangkan sumber daya manusia secara terprogram dan terstruktur
4. Menandatangani surat tugas, surat jalan pejabat dan pegawai kantor wilayah
5. Menyetujui atau menolak permohonan cuti pegawai/pejabat
6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
2. Staf Fungsi Pemberdayaan SDM
Tugas :
1. Surat menyurat bagian PDSM
2. Menyusun laporan keagenan
3. Menerima kontrak keagenan dari kantor cabang
4. Mengarsip dengan tata tertib dan aman surat perjanjian keagenan dan supervisor
5. Mengirimkan kartu dan sertifikat lisensi ke kantor cabang yang di terbitkan oleh
AJJ ke masing-masing agen dan supervisor
3. Staf Fungsi Diklat
Tugas :
1. Merencanakan pemenuhan kebutuhan agen dan supervisor di kantor cabang
2. Merencanakan dan melaksanakan program perekrutan dan seleksi keagenan
untuk setiap kantor cabang
3. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan agen dan supervisor
4. Melaksanakan pengelola ruang rapat dan pendidikan
5. Menyusun dan melakukan program refresing agen dan supervisor
E. Divisi Administrasi Keuangan dan Umum,
Terbagi menjadi beberapa sub bagian diantaranya :
1. Kabag Adm. Keuangan dan Umum
Tugas :
2. Mengusulkan penempatan dana di daerah dalam rangka kerja sama dengan
lembaga perbankan
3. Mengelola keuangan kantor wilayah
4. Mengusulkan pengeluaran biaya non kontraktual kepada kepala divisi
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian keuangan kantor wilayah dan kantor
cabang
6. Melakukan pengawasan penyelenggaraan administrasi kantor wilayah dan
kantor cabang
7. Melakukan evaluasi kinerja kantor cabang
2. Staf Fungsi Verifikasi
Tugas :
1. Verifikasi administasi pajak untuk wilayah
2. Rekonsiliasi bank
3. Verifikasi biaya non kontraktual
3. Staf Fungsi Klaim dan pinjaman Polis
Tugas :
1. Memproses surat klaim meninggal dunia
2. Klaim penebusan nilai tunai
3. Proses klaim yang habis kontrak
4. Rekonsiliasi Klaim
Tugas :
1. Mengusulkan permintaan program asuransi jiwa kumpulan non standard
2. Memutuskan dan mengakseptasi permintaan pertanggungan askum sesuai
dengan batas wewenangnya
3. Mengusulkan permintaan biaya teknis penutupan program asuransi jiwa
kumpulan non standard
4. Merekomendasikan evaluasi produk dan pengembangan produk baru
5. Staf Fungsi Teknik Komputer dan Umum
Tugas :
1. Perbaikan software dan hardware komputer
2. Mengelola investasi perusahaan
6. Staf Fungsi Konservasi dan Perubahan Polis
Tugas :
1. Melaksanakan repulih
2. Koodinasi kebersihan gedung
3. Pelaksanaan DSP, SPAP
7. Staf Fungsi Kasir
Tugas :
1. Sebagai Administrasi melayani transaksi nasabah
3. Menyusun laporan keuangan wilayah
4. Setoran dan pelaporan pajak
8. Staf Fungsi Sekertariat
Tugas :
3.2.1. Surat menyurat (agenda dan distribusi)
3.2.2. Operator telepon
3.2.3. Visi dan Misi Perusahaan 3.2.3.1. Visi AJB Bumiputera 1912
Adapun Visi perusahaan ini adalah AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahaan
asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh
Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai
idealisme serta mutualisme.
3.2.3.2. Misi AJB Bumiputera 1912
Misi AJB Bumiputera 191 adalah menjadikan Bumiputera senantiasa berada di
benak dan di hati masyarakat Indonesia, dengan:
a. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan
b. Mengembangkan koorporasi dan koperasi yang menetapkan prinsip dasar
gotong royong
c. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat
optimal bagi komunitas Bumiputera
d. Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan sosial
3.2.3.3. Budaya AJB Bumiputera 1912
Budaya AJB Bumiputera 1912 adalah :
B erorientasi pada kepuasan pelanggan U tamakan proses kerja yang benar M enjadi teladan dan panutan
I kut menjaga tradisi kebersamaan didasari rasa memiliki perusahaan P rofitabilitas menjadi sasaran
U let dalam melakukan pekerjaan
T aat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan peraturan perusahaan E fisien dan efektif dalam segala kegiatan
R amah dan tulus ikhlas terhadap rekan kerja A manah dalam mengemban tugas perusahaan
3.2.3.4. Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera 1912
Berikut gambar logo dari AJB Bumiputera :
Gambar 3.2 Logo Bumiputera
Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera 1912 :
Tiga unsur logo yang terdapat : Bentuk bulatan, penyanggah dan gunung merupakan
perwujudan tiga pendiri Bumiputera yang mengaspirasikan cita-cita Bumiputera
yaitu prinsip mutualisme yang berakar pada azas kekeluargaan dan kebersamaan
untuk mencapai kesejahteraan.
1. Unsur bulatan :
Menggambarkan bola dunia, yaitu perwujutan dari atmosfir dinamika gerak
dan aktifitas Bumiputera yang jangkauannya tidak lagi terbatas pada lingkup
nasional melainkan telah meluas ke skala internasional.
Kegiatan Bumiputera yang berlandaskan filosofi dan misi yaitu : mengabdi,
melindungi, memajukan dan beritikad turut mencerdaskan dan mensejahterakan
bangsa.
Menggambarkan kemandirian dan ketangguhan Bumiputera dalam
mengembang misi usaha dan cita-cita di dalam menghadapi tantangan di masa
mendatang.
3. Unsur Gunung :
Merupakan perwujudan alam semesta beserta isinya dan merupakan
penggambaran dari keteguhan tekad untuk meneruskan misi para pendiri guna
mensejahterakan bangsa melalui usaha asuransinya.
A. Unsur warna :
Terdiri dari dua warna merah dan biru
Biru adalah : melambangkan kesetiaan AJB Bumiputera terhadap pemegang polis
dalam bentuk pelayanan sampai falsafah di Bumiputera sebagai
perusahaan yang bentuknya mutual.
Merah adalah : mengandung makna kehangatan dan dinamika usaha Bumiputera
dalam mengemban misi perusahaan.
B. Unsur Bentuk Huruf Friz Quadrata :
Mengandung makna tangguh dan mapan sesuai dengan keberadaan Bumiputera
sebagai perusahaan asuransi yang tertua dan terpercaya.
Dalam setiap produk-produk yang ditawarkan AJB Bumiputera 1912 telah melewati
berbagai analisis pasar dimana diharapkan setiap produk yang ditawarkan dapat
memenuhi kebutuhan masing-masing masyarakat. Adapun program-program
asuransi jiwa yang ditawarkan pada saat ini adalah sebagai berikut:
A. Program-program asuransi jiwa dengan mata uang Rupiah:
1. Asuransi Jiwa Mitra Pelangi
2. Asuransi Jiwa Mitra Melati
3. Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa
4. Asuransi Jiwa Mitra Sehat
5. Asuransi Jiwa Mitra Cerdas
6. Asuransi Jiwa Mitra Permata
B. Program-program asuransi jiwa dengan mata uang standard US Dollar:
1. Asuransi Jiwa Mitra Oetama
2. Asuransi Jiwa Mitra Prima
3. Asuransi Jiwa Mitra Pusaka
Hal yang perlu diketahui masyarakat sebagai calon pemegang polis asuransi
jiwa disini ialah:
1. Protection Period (jangka waktu perlindungan)
Menjelaskan lamanya pemberian proteksi yang akan diberikan bagi calon
pemegang polis, terhitung sejak penandatanganan kontrak asuransi jiwa.
Dijelaskan sampai berapa lama pemegang polis harus membayar premi
asuransi jiwa atas jenis polis yang dibelinya.
3. Death/Maturity Period (periode masa kontrak)
Dijelaskan manfaat-manfaat apa saja yang akan diterima oleh ahli waris
sekiranya tertanggung meninggal dalam masa kontrak asuransi. Demikian pula
jika sebaliknya jika tertanggung terus hidup sampai jatuh tempo kontrak asuransi,
maka jenis pembayaran apa saja yang akan diterima pemegang polis.
3.3.Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Berencana
Asuransi jiwa mitra beasiswa ini mulai ada sejak Juni 1989 dengan nama Beasiswa
Berencana. Akan tetapi, karena nilai pada tabel premi terlalu rendah dan bunga
tetapnya terlalu tinggi sampai mencapai 10% per tahun, maka produk ini dirubah
namanya menjadi Mitra Beasiswa Berencana pada Juli 2004 dengan menaikkan nilai
pada tabel premi serta menurunkan bunga menjadi 4,5% per tahun.
Mitra Beasiswa Berencana dirancang khusus untuk menjadi mitra belajar bagi
anak. Melalui program ini, anak secara teratur akan menerima dana kelangsungan
belajar sesuai dengan jenjang pendidikannya. Anak juga berhak mendapatkan
perlindungan dengan tetap menerima dana beasiswa bahkan ketika orangtuanya
sebagai pemegang polis meninggal dunia. Setiap orang dapat menjadi pemegang
A. Faedah yang diperoleh
1. Jika tertanggung masih hidup atau meninggal dunia dalam masa asuransi, maka
kepada pemegang polis atau anak yang ditunjuk dibayarkan Dana Kelangsungan
Belajar (DKB) secara bertahap sesuai jenjang usia anak, sebagai berikut:
Tabel 3.1. Dana Kelangsungan Belajar Umur
Beasiswa secara sekaligus atau berkala baik tertanggung hidup atau meninggal.
Cara pembayaran Dana Beasiswa secara sekaligus atau berkala dapat dipilih
menurut tabel:
Tabel 3.2.Dana Beasiswa Jangka
Waktu
Jumlah Beasiswa Berkala per 1.000 Uang Pertanggungan Tiap Tahun Tiap
maka selain pembayaran dana kelangsungan belajar dan beasiswa berkala diatas
100% Uang Pertanggungan, premium deposit dikembalikan apabila premi
dibayar sekaligus setelah diperhitungkan premi jatuh tempo, polis menjadi bebas
premi.
2. Jika anak yang ditunjuk meninggal dunia, dapat ditunjuk penggantinya (anak
lain).
3. Diberikan hak Reversionary Bonus yang dibayarkan pada saat: meninggal dunia,
penebusan polis atau habis kontrak.
B. Ketentuan Medis
Mitra Beasiswa dapat diperoleh dengan pemerikasaan dokter (medical) atau tanpa
pemeriksaan dokter (non medical), dengan mangacu pada ketentuan yang berlaku.
Masa observasi untuk pertanggungan tanpa pemeriksaan dokter (non medical)
dikenakan 2 tahun, sehinggal santunan dibayarkan:
Meninggal pada tahun I sebesar 60% Uang Pertanggungan;
Meninggal pada tahun II sebesar 80% Uang Pertanggungan;
Meninggal pada tahun III dan seterusnya sebesar 100% Uang
Pertanggungan.
C. Pengecualian
Jika tertanggung meninggal karena kecelakaan atau penyakit yang oleh dinas
kesehatan setempat dinyatakan sebagai wabah untuk daerah tempat tertanggung
meninggal dunia, maka ketentuan masa observasi tanpa pemeriksaan dokter (non
medical) dinyatakan tidak berlaku dan uang santunan tetap dibayarkan sebesar 100%
D. Pembayaran pemi terhenti
1. Mitra Beasiswa mempunyai masa leluasa (grace period) pembayaran premi
selama 30 (tigapuluh) hari kalender.
2. Polis yang terhenti pembayaran preminya dapat dipulihkan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sejak polis terhenti pembayaran preminya.
E. Keuntungan Bagi Pemegang Polis
Dengan menjadi pemegang polis asuransi ini maka pemegang polis akan
memperoleh beberapa keuntungan yaitu menjamin tersedianya Dana Kelangsungan
Belajar (DKB) bagi anak-anak sejak anak masuk sekolah (TK s/d Perguruan Tinggi),
menghindari drop out anak akibat ketiadaan biaya pendidikan bila orangtua
meninggal dunia, dapat dijadikan alat motivasi badi orangtua terhadap anaknya
dalam belajar/sekolah, dapat melayani pembayaran premi dari triwulan sampai premi
tunggal dan sekaligus, risiko dapat diperluas dengan asuransi kecelakaan diri (risiko
ABD), guna menjaga kelangsungan pembayaran premi akibat ketidakmampuan
BAB 4
ANALISA DAN EVALUASI
4.1. Data Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan dan Tingkat Permintaan pada Asuransi Mitra Beasiswa Berencana AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Medan di Jalan. Sultan Iskandar Muda
No. 138 Medan yaitu data tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat
permintaan pemegang polis Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Berencana yang dianalisis
dari Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ). Datanya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Data Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan dan Tingkat Permintaan Pemegang Polis asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Berencana AJB Bumiputera
1912 Kantor Wilayah Medan
No Tingkat Pendapatan
(dalam rupiah)
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Permintaan
(dalam rupiah)
1 Rp 11.250.000 1 Rp 576,680
2 Rp 10,000,000 0 Rp 265,590
No Tingkat Pendapatan
(dalam rupiah)
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Permintaan
(dalam rupiah)
4 Rp 6,000,000 0 Rp 479,018
5 Rp 3,750,000 1 Rp 852,540
6 Rp 1,750,000 0 Rp 316,160
7 Rp 6,750,000 0 Rp 333,060
8 Rp 3,000,000 0 Rp 358,800
9 Rp 6,250,000 0 Rp 426,270
10 Rp 11,250,000 1 Rp 466,440
11 Rp 4,000,000 0 Rp 566,280
12 Rp 9,000,000 0 Rp 798,200
13 Rp 7,500,000 0 Rp 352,560
14 Rp 9,000,000 0 Rp 429,390
15 Rp 9,000,000 1 Rp 324,240
16 Rp 9,000,000 0 Rp 321,360
17 Rp 4,500,000 0 Rp 565,760
18 Rp 7,500,000 0 Rp 618,800
19 Rp 9,000,000 0 Rp 462,800
20 Rp 7,500,000 1 Rp 354,120
21 Rp 5,000,000 0 Rp 372,840
22 Rp 6,250,000 0 Rp 383,448
23 Rp 6,250,000 0 Rp 187,850
No Tingkat Pendapatan
(dalam rupiah)
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Permintaan
(dalam rupiah)
25 Rp 6,250,000 0 Rp 364,260
26 Rp 12,500,000 0 Rp 323,440
27 Rp 6,250,000 0 Rp 577,280
28 Rp 3,000,000 0 Rp 187,750
29 Rp 4,500,000 0 Rp 314,600
30 Rp 4,500,000 0 Rp 158,080
31 Rp 6,250,000 0 Rp 269,360
32 Rp 8,750,000 0 Rp 310,960
33 Rp 4,500,000 0 Rp 352,560
34 Rp 4,500,000 0 Rp 142,090
35 Rp 3,000,000 0 Rp 176,670
36 Rp 7,500,000 1 Rp 655,538
37 Rp 6,250,000 0 Rp 199,550
38 Rp 2,500,000 0 Rp 168,740
39 Rp 2,500,000 0 Rp 174,590
40 Rp 5,500,000 0 Rp 185,130
41 Rp 5,000,000 0 Rp 96,408
42 Rp 7,500,000 0 Rp 617,240
43 Rp 3,750,000 0 Rp 476,020
44 Rp 4,500,000 0 Rp 237,120
No Tingkat Pendapatan
(dalam rupiah)
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Permintaan
(dalam rupiah)
46 Rp 7,500,000 0 Rp 345,020
47 Rp 6,250,000 0 Rp 167,050
48 Rp 10,000,000 1 Rp 751,400
49 Rp 6,250,000 0 Rp 307,060
50 Rp 6,250,000 0 Rp 232,601
51 Rp 4,500,000 0 Rp 284,700
52 Rp 3,000,000 0 Rp 308,100
53 Rp 7,500,000 0 Rp 306,800
54 Rp 15,000,000 0 Rp 961,740
55 Rp 10,000,000 0 Rp 308,100
56 Rp 7,500,000 0 Rp 497,250
57 Rp 3,000,000 0 Rp 309,400
58 Rp 12,500,000 0 Rp 316,160
59 Rp 7,500,000 0 Rp 363,740
60 Rp 7,500,000 0 Rp 307,320
61 Rp 4,500,000 0 Rp 325,000
62 Rp 3,000,000 0 Rp 328,380
63 Rp 3,000,000 0 Rp 312,260
64 Rp 4,500,000 0 Rp 163,540
65 Rp 4,500,000 0 Rp 282,880
No Tingkat Pendapatan
(dalam rupiah)
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Permintaan
(dalam rupiah)
67 Rp 3,250,000 0 Rp 186,420
68 Rp 6,250,000 0 Rp 498,680
69 Rp 7,500,000 1 Rp 948,480
70 Rp 6,250,000 1 Rp 310,960
71 Rp 7,500,000 0 Rp 528,840
72 Rp 9,000,000 0 Rp 353,340
73 Rp 6,000,000 1 Rp 427,050
74 Rp 9,000,000 1 Rp 651,560
75 Rp 12,000,000 0 Rp 180,960
76 Rp 10,000,000 0 Rp 179,400
77 Rp 4,500,000 1 Rp 282,620
78 Rp 5,000,000 0 Rp 142,090
79 Rp 15,000,000 0 Rp 708,240
80 Rp 10,000,000 0 Rp 618,800
81 Rp 5,000,000 0 Rp 321,880
82 Rp 6,250,000 0 Rp 307,320
83 Rp 6,250,000 0 Rp 614,120
84 Rp 2,500,000 0 Rp 309,400
85 Rp 5,000,000 0 Rp 157,300
86 Rp 9,000,000 0 Rp 309,400
No Tingkat Pendapatan
(dalam rupiah)
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Permintaan
(dalam rupiah)
88 Rp 6,250,000 0 Rp 617,556
89 Rp 5,000,000 0 Rp 175,370
90 Rp 6,250,000 0 Rp 175,500
91 Rp 12,500,000 0 Rp 178,750
92 Rp 12,500,000 1 Rp 182,910
93 Rp 12,500,000 1 Rp 357,500
94 Rp 3,250,000 0 Rp 353,340
95 Rp 5,000,000 0 Rp 153,790
96 Rp 5,000,000 0 Rp 365,820
97 Rp 6,000,000 0 Rp 290,940
98 Rp 3,750,000 0 Rp 287,300
99 Rp 6,250,000 1 Rp 323,700
Sumber : AJB Bumiputera 1912 Medan
4.2. Analisis Korelasi
4.2.1. Analisis Korelasi Sederhana
Kegunaan analisis korelasi untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas
(Xi) dengan variabel terikat (Y). Korelasi dilambangkan dengan r dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat.
2
Dari perhitungan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penafsiran hasil analisis korelasi antara variabel tingkat pendapatan,
tingkat pendidikan dan tingkat permintaan adalah sebagai berikut:
1) Korelasi antara tingkat pendapatan dan tingkat permintaan rxy
1
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel tingkat
pendapatan dan tingkat permintaan rxy
1 = 0,331 yang berarti bahawa hubungan
antara tingkat pendapatan dan tingkat permintaan lemah dan searah. Searah
artinya jika tingkat pendapatan tinggi maka peran tingkat permintaan juga tinggi.
Korelasi antara dua variabel signifikan karena angka signifikansi 0,001≤ 0,01.
2) Korelasi antara tingkat pendidikan dan tingkat permintaan rx y
2
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel tingkat
pendidikan dan tingkat permintaan rxy
2 = 0,265 yang berarti bahawa hubungan
antara tingkat pendapatan dan tingkat permintaan lemah dan searah. Searah
artinya jika tingkat pendidikan tinggi maka peran tingkat permintaan juga tinggi.
Korelasi antara dua variabel signifikan karena angka signifikansi 0,008≤ 0,01.
3) Korelasi antara tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan
2 1x
x r
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel tingkat
pendapatan dan tingkat pendidikan
2 1x
x
r = 0,245 yang berarti bahawa hubungan
antara tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan lemah dan searah. Searah
artinya jika tingkat pendapatan tinggi maka peran tingkat pendidikan juga tinggi.
4.2.2. Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua
variabel bebas (Xi) atau lebih secara simultan dengan variabel terikat (Y). rumus
korelasi berganda adalah sebagai berikut :
2
Dari perhitungan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.3
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan
b. Dependent Variable: Tingkat Permintaan
Berdasarkan perhitungan nilai di atas diperoleh nilai korelasi antara variabel
tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan terhadap tingkat permintaan secara
simultan dan signifikan adalah 0,382 yang berarti bahwa hubungan antara variabel
tingkat pendapatan (X1) dan tingkat pendidikan(X2) terhadap tingkat permintaan (Y)
adalah lemah dan searah. Searah artinya apabila variabel tingkat pendapatan dan
4.3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel
independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel
dependen dimana nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1(0≤R2≤1). Semakin besar nilai R2, maka semakin besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi
variabel – variabel independen. Sebaliknya jika R2 kecil, maka akan semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat di jelaskan oleh variabel independen. Koefisien
determinasi dapat dilihat dari kuadrat korelasi berganda antara X1 dan X2 terhadap Y.
Dari tabel 4.3 Korelasi Berganda diperoleh bahwa besarnya angka R square
(R2) adalah 0,146, maka :
Koefisien Determinasi (KD) = R2 x 100%
= 0,146 x 100%
= 14,6%
Maksudnya bahwa pengaruh tingkat pendapatan (X1) dan tingkat pendidikan
(X2) terhadap tingkat permintaan (Y) secara gabungan adalah 14,6% sedangkan
sisanya sebesar 85,4% (100%-14,6%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain,
variabilitas tingkat permintaan yang dapat diterangkan oleh variabel tingkat
pendapatan dan tingkat pendidikan sebesar 14,6% sedangkan pengaruh sebesar
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Dependent Variable: Tingkat Permintaan
Dari hasil pemrosesan data menggunakan SPSS diperoleh koefisien regresi sebagai
Sehingga persamaan regresi linier bergandanya adalah :
2 1 94693,429
018 , 0 287 , 23618
ˆ X X
Y
Berdasarkan hasil regresi di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
yaitu Tingkat Pendapatan (X1), Tingkat Pendidikan (X2) terhadap Tingkat
Permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 kantor
Wilayah Medan sebagai berikut:
1. Tingkat Pendapatan berpengaruh positif terhadap Tingkat Permintaan
asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Medan.. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi tingkat pendapatan
yaitu sebesar 0,018 Artinya setiap kenaikan pendapatan Rp 1.000,- maka
permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Medan akan naik sebesar Rp 18,
2. Bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan pemegang polis maka semakin
berpengaruh terhadap permintaan asuransi jiwa Mitra Beasiswa pada
AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
4.5. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Uji t-statistik merupakan pengujian untuk mengetahui apakah masing- masing
koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dengan
menganggap variabel independen lainya konstan atau dapat juga disebut sebagai
pengujian secara parsial.
Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus:
t-hitung =
Se (bi) = simpangan baku dari variabel independen ke-i
Dari perhitungan SPSS pada Tabel 4.4 Koefisien Regresi, maka kita dapat
menentukan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen
sebagai berikut :
1. Menentukan hubungan antara tingkat pendapatan (X1) dan tingkat permintaan
(Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Menentukan hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan linier antara tingkat pendapatan dengan tingkat
H1 : Ada hubungan linier antara tingkat pendapatan dengan tingkat
permintaan.
2) Menghitung besarnya angka t-hitung
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh t-hitung sebesar 2,909
3) Menghitung besarnya t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan ketentuan (dk) :
n-2 atau 99-n-2= 97. Dari ketentuan tersebut diperoleh t-tabel sebesar 1,999.
4) Menentukan kriteria
Kriteria uji hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika t-hitung ≤ t-tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
5) Pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t-hitung sebesar 2,909 > t-tabel
sebesar 1,999 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan
linier antara tingkat pendapatan dengan tingkat permintaan. Besarnya
pengaruh tingkat pendapatan terhadap tingkat permintaan adalah 0,283 atau
28,3% signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikansi 0,004 yang
lebih kecil dari 0,05. Dari kurva juga dapat dilihat bahwa t-hitung berada
2. Menentukan hubungan antara tingkat pendidikan (X2) dan tingkat permintaan
(Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)Menentukan hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan linier antara tingkat pendidikan dengan tingkat
permintaan.
H1 : Ada hubungan linier antara tingkat pendidikan dengan tingkat
permintaan.
2) Menghitung besarnya angka t-hitung
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh t-hitung sebesar 2,013
3) Menghitung besarnya t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan ketentuan (dk) :
n-2 atau 99-n-2= 97. Dari ketentuan tersebut diperoleh t-tabel sebesar 1,999. Ho ditolak
Ho diterima
0 2,909 -2,909 -1,999 1,999
Ho ditolak
4) Menentukan kriteria
Kriteria uji hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika t-hitung ≤ t-tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
5) Pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t-hitung sebesar 2,013 > t-tabel
sebesar 1,999 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan
linier antara tingkat pendidikan dengan tingkat permintaan. Besarnya
pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat permintaan adalah 0,196 atau
19,6% signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikansi 0,047 yang
lebih kecil dari 0,05. Dari kurva juga dapat dilihat bahwa t-hitung berada
didaerah H0 ditolak.
4.5.2.Uji F-statistik
Ho ditolak Ho diterima
0 2,013 -2,013 -1,999 1,999
Ho ditolak
Uji F-statistik ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap variabel independen. Nilai
F-hitung dapat diperoleh dengan rumus:
F-hitung =
R2 : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
Dari perhitungan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan
b. Dependent Variable: Tingkat Permintaan
Hipotesis :
H0 : b1 = b2 = bn...bn = 0, Tidak ada hubungan linier antara tingkat pendapatan dan
tingkat pendidikan terhadap tingkat permintaan.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara antara lain :
1. Membandingkan F-hitung dengan F-tabel
2. Membandingkan angka taraf signifikansi (Sig) hasil perhitungan dengan
taraf signifikansi (Sig) 0,05 (5%).
1. Membandingkan F-hitung dengan F tabel
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Menghitung F-hitung
F-hitung dari SPSS yang diperoleh sebesar 8,188
2) Menghitung F-tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan dengan ketentuan
numerator : 3-1 = 2; dan dumerator : 99-(3-1) = 97. Dari ketentuan
tersebut diperoleh F-tabel sebesar 3,091.
3) Menentukan kriteria uji hipotesis
Kriteria pengujian :
Jika F-hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika F-hitung ≤ F tabel maka H0 diterima danH1 ditolak.