• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara (Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara (Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations

di Perusahaan Tambang Batubara

(Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : Yulinda Erlistyarini NIM : 201010040311005

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : YULINDA ERLISTYARINI NIM : 201010040311005

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS DI PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA

(Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Rabu

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Manajemen Public Relations Pada

Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara (Studi Pada

Public Relations di PT. Adaro Indonesia)” dapat terselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi

Besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan masukan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Sugeng Winarno, M. A selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Nasrullah, S.Sos., M.Si dan Ibu Isnani Dzuhrina S.Sos., M.Adv

selaku dosen pembimbing dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih

banyak atas waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

(4)

4. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si dan Ibu Widya Yutanti, S.Sos., M.A

selaku dosen penguji. Terimakasih banyak atas saran yang diberikan

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Para informan dan jajaran dari Community Relations Department PT.

Adaro Indonesia yang telah berbaik hati menyediakan waktu luangnya

bagi saya dan membantu dalam proses penelitian yang saya lakukan.

Bapak Idham Kurniawan selaku, Bapak Supiannor, Bapak Muhammad

Saleh, Bapak Yudi Febrianda, Bapak Syahminan, Bapak Rufli Imam, Mba

Alin, Bapak Ismail, Bapak Khairi Apriyandi, kontribusi kalian dalam

skripsi ini sangat berharga dan berarti bagi saya.

6. Kedua Orangtua saya, Erwan Mardani dan Lis Sulastrini terimakasih tak

terhingga atas semua do‟a dan dukungan kalian selama ini.

7. Untuk adik ku Muhammad Zaki Erliyandi yang tidak bosan-bosannya

memberi dukungan serta semangat.

8. Keluarga baru ku di rumah Embong Anyar I, Silfin Nisa Affandi, Puspa

Kartika Cahyani, Dwi Laura dan Wardatul Muniroh

9. Sahabat-sahabatku Fitria Rizky, Yunanda Dwi Hendita, Noverdy Ervianto,

dan Mommy Yustisia Amalina untuk semangat dan dukungan dalam

proses pengerjaan skripsi

10.Untuk Sahabat Terbaik Farah Aulia Casela terimakasih untuk dukungan,

(5)

11.Terahir, kepada kakak sekaligus teman baik Endianto Wahyudi untuk

waktu, dukungan, semangat, dan doa dalam proses pengerjaan skripsi

saya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Malang, November 2014

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

B.1 Pengertian Public Relations dan Fungsi Manajemen ... 6

B.1.2 Aktivitas Public Relations ... 11

B.1.3 Proses Public Relations ... 14

B.2 Community Relations ... 16

B.2.1 Definisi Community Relations ... 16

B.2.2 Tujuan dan Sasaran Community Relations ... 19

B.2.2 Macam-Macam Kegiatan yang dilakukan Community Relations 21 C. Definisi Konsep ... 24

D. Metode Penelitian ... 25

D.1 Pendekatan Penelitian ... 26

D.2 Tipe Penelitian ... 26

(7)

D.3.1 Unit Analisa ... 27

D.3.2 Informan ... 27

D.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

D.5 Teknik Analisa Data ... 29

D.6 Teknik Keabsahan Data ... 32

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.1 PT. Adaro Indonesia ... 34

A.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Adaro Indonesia ... 34

A.1.2 Kronologis Sejarah PT. Adaro Indonesia ... 37

A.1.3 Budaya Perusahaan PT. Adaro Indonesia ... 39

A.1.4 Lokasi dan Kondisi Perusahaan PT. Adaro Indonesia ... 40

A.1.5 Visi dan Misi dan Nilai Perusahaan PT. Adaro Indonesia ... 44

A.1.6 Penghargaan yang Diraih Oleh PT. Adaro Indonesia ... 46

A.1.7 Struktur Organisasi Keseluruhan Karyawan (lampiran) ... 49

A.2 External Relations dan Community Relations Department ... 49

A.2.1 Keberadaan ... 49

A.2.2 External Relations ... 50

A.2.3 Community Relations Department ... 51

A.2.4 Struktur Organisasi External Relations dan Community Relations Department (lampiran) ... 52

A.2.5 Tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam Community RelationsDepartment ... 52

BAB III SAJIAN DAN ANALISA DATA ... 56

A.1 Gambaran Umum Informan ... 58

A.2 Profil / Identitas Informan ... 59

A.3. Hasil Wawancara ... 63

A.3.1 Pemahaman tentang Public Relations ... 63

(8)

A.3.3 Implementasi Kegiatan Community Relations ... 89

3.3.1 Kunjungan Desa Mangkayahu Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan ... 91

BAB IV PENUTUP ... 101

1. Kesimpulan ... 101

2. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 1 ………. 13

Tabel A.1 Data Gambaran Umum Informan... 53

Tabel 2 ... 21

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Contoh Draft Wawancara

Absensi Magang Kerja

Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

Surat Persetujuan Penelitian

Draft Wawancara

Dokumentasi Foto

(10)

REFERENSI

Buku :

Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations dan Praktek (alih bahasa : Nurul Hasfi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Cutlip, Scott M, Allen H. Cutlip dan Glen M. Broom. 2007. Effective Public Relations. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Djanaid. 1993. Public Relations Dalam Teori dan Praktik. Malang : Indopurels Training

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat: Studi Komunikologis. Bandung : Remaja Rosdakarya

Gregory, Anne. 2004. Public Relations Dalam Praktik (alih bahasa : Sigit Purwanto. S.S. Jakarta. Penerbit Erlangga

Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press

Iriantara, Yosal. 2004a. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta. Ghalia Indonesia

_____________. 2010. Community Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung. Simbiosa Rekatama Medika.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti

Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat. Malang : PT. Ghalia Indonesia dan UMM Press

Lattimore, Dan, Suzzete T. Heiman dan Elizabeth L. Toth. 2010. Public Relations, edisi 3 Profesi dan Praktik (penerjemah : Afrianto Daud). Jakarta. Salemba Humanika

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Moore, Frazier. 2000. Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus, dan Masalah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

(11)

Nuruddin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Nesia, Andin. 2014. Dasar-Dasar Humas. Yogyakarta : Graha Ilmu

Oliver, Sandra. 2006. Strategi Public Relations (alih bahasa : Sigit Purwanto). Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Rakhmat, Jalaludin. 2012. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

_____________. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Soemirat, Soleh; Elvinaro Ardianto. 2012. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Rudy, Teuku. May. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung : Refilan Aditama

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. CV. Alfabeta

Tantan, Hidayat. Abraham Lagaligo. 2012. Jejak Adaro di Borneo. Bogor. PT. tanggal 2 Juli 2014, pukul 08.05 WIB. http://www.kalimantan-news.com/berita.php?idb=11720

- Adaro.com, diakses pada tanggal 12 Februari 2014 pada pukul 17.20 WIB - Anonima. 2014. Peran Public Relations yang Masih Sering Diabaikan. Diakses

pada tanggal 2 Juli 2014 pada pukul 15.15 WIB.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebelumnya reputasi perusahaan belum pernah dianggap

sedemikian penting untuk meraih keberhasilan sebuah perusahaan,

baik itu yang bersifat komersial maupun non komersial. Juga belum

pernah reputasi itu dianggap sedemikian rawan dan transparan pada

masyarakat yang semakin kritis. Namun reputasi biasanya berkisar

pada masyarakat lokal dan bagaimana sebuah manajemen public

relations perusahaan itu berjalan.

Namun dalam kenyataannya, masih ada yang menganggap

bahwasanya Public Relations itu hanyalah sekedar pelengkap dan tidak

memiliki sebuah manajemen yang baik dalam sebuah organisasi

swasta maupun pemerintah. Terkadang bisa dilihat dari kebijakan

perusahaan ataupun lembaga pemerintahan yang tidak membentuk

divisi khusus yang menangani humas (public relations). Ada juga yang

memiliki humas tapi dalam kenyataannya tidak didukung dan diberi

kewenangan yang seharusnya (Anonima, 2014).

Hubungan masyarakat (community relations) merupakan salah satu

unsur penting bagi perusahaan, dimana tanggung jawab sosialnya

sendiri pada perusahaan dan harus dilihat sebagai bagian dari paket

kegiatan yang lebih luas yang dilakukan oleh perusahaan. Hubungan

(13)

2

komitmen yang terbentuk dari pihak perusahaan itu sendiri. Dan

kebijakan hubungan masyarakat apapun melibatkan seluruh pemasok

sub-kontraktor, klien, dan mitra lain dari perusahaan yang

bersangkutan (Gregory, 2004:104).

Dalam humas (public relations) terdapat usaha untuk mengarahkan

sikap dan pandangan publik, sehingga akan timbul adanya tanggapan

positif dari masyarakat. Untuk itu perusahaan harus memelihara

hubungan baik dengan publik diluar perusahaan, yang mana meliputi

hubungan dengan pelanggan (customer), masyarakat sekeliling

(community), pemerintah dan kelompok diluar perusahaan bahkan

kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Hubungan

yang baik dengan publik ini harus dijaga untuk memperoleh simpati,

dukungan, minat, atau perhatian dan pemahaman publik tentang

perusahaan.

Hubungan yang baik ini pula yang terus dijaga oleh PT. Adaro

Indonesia dengan para masyarakat sekitar opersional perusahaan lewat

kegiatan community relations, yang mana program atau kegiatan

community relations ini terus dilakukan oleh PT. Adaro Indonesia.

Dimana PT. Adaro Indonesia yang memiliki kantor operasional di

Wara KM. 73, Hauling Road-Kalimantan Selatan ini adalah salah satu

perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batubara.

Mereka mengambil dan mendistribusikan salah satu kekayaan alam

didaerah tersebut, sehingga keberadaannya sangat rentan terhadap

(14)

3

perusahaan (Diananta P. Sumedi, 2014). Bagi perusahaan sendiri

pelaksanaan program Community Relations adalah salah satu upaya

untuk dapat menjaga kelangsungan produksi perusahaan.

Dalam pelaksanaan program-program yang dilakukan Community

Relations Department yang berada di bawah naungan langsung dari

External Relations Department di perusahaan ini cukup beragam. Hal

ini dikarenakan adanya fenomena yang terjadi di daerah area

operasional perusahaan, yaitu klaim dari penduduk sekitar yang

mengakui tanah milik PT. Adaro Indonesia. Mereka tidak hanya

menempati tanah tersebut tetapi juga banyak yang membangun usaha

diatas tanah perusahaan. Sedangkan, tanah tersebut oleh perusahaan

akan digunakan sebagai lahan untuk lalu lintas alat berat yang

digunakan untuk mengangkut hasil tambang. (sumber : Rufly Imam M,

2014)

Adapula masyarakat yang mengeluh tentang air sungai yang keruh

dikarenakan pencemaran limbah perusahaan, dimana lokasi sungai

sendiri berada di antara pemukiman warga dan operasional

perusahaan. Padahal memang kontur tanah sekitar sungai yang landai

yang apabila terjadi hujan besar menyebabkan longsor dan berakibat

kondisi air sungai menjadi keruh. (sumber :Anonima, 2014)

Oleh karena itu, diperlukan suatu komunikasi yang terjadi secara

terbuka dan baik antara perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan

(15)

4

dapat membangun hubungan baik tersebut sehingga permasalahan

dapat diselesaikan dengan baik.

Usaha untuk menjadi tetangga yang baik di tengah masyarakat di

daerah operasional adalah bagian penting atas konsep hubungan

masyarakat yang dijelaskan oleh Onong Uchjana Effendi dalam

bukunya Hubungan Masyarakat: Studi Komunikologis (2006:33) dan

berupaya memperbaiki memperbaiki kualitas kehidupan dan

kemandirian masyarakat secara berkesinambungan.

Dari uraian di atas, dapat dilihat dimana Public Relation pada suatu

perusahaan tidak lagi hanya sebagai suatu „trend‟ untuk bagaimana

membangun citra yang baik bagi perusahaan saja, tetapi juga

membantu membentuk organisasi suatu perusahaan dengan informasi

manajemen yang diharapkan dan hal-hal yang berkaitan dengan

pendapat publik.

Dengan melihat fenomena dan uraian di atas, penulis merasa ingin

mengetahui tentang manajemen public relation pada perusahaan PT.

Adaro Indonesia dalam melakukan aktivitas community relations.

A.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Manajemen

Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan

(16)

5

A.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai

oleh penulis untuk mengetahui secara lebih detail tentang

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Untuk

mengetahui dan mendeskripsikan Manajemen Public Relations Pada

Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara

A.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dilihat dari segi akademis dan praktis, yaitu :

1. Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

perkembangan Ilmu Komunikasi dan menambah pengetahuan

yang berhubungan dengan Public Relations, dalam hal ini

kaitannya dengan Manajemen Public Relations sebuah

perusahaan dalam menjalin hubungan baik lewat aktivitas

Community Relations.

2. Manfaat Praktis

Penelitian kali ini kiranya dapat digunakan sebagai bahan

masukan yang bermanfaat bagi perusahaan PT. Adaro Indonesia,

dan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan

pertimbangan bagi PT. Adaro Indonesia untuk dapat mengukur

sejauh mana tingkat keberhasilan kinerja public relations dan

manajemen public relations dalam melaksanakan aktivitas

(17)

6

B. Tinjauan Pustaka

B.1 Pengertian Public Relations dan Fungsi Manajemen

Pandangan bahwa humas hanya merupakan kegiatan persuasi satu

arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Pengertian humas

(public relations) yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan

kegiatan membujuk ini. Salah seorang tokoh public relations

terkemuka ketika itu, Edward L. Berney, dalam bukunya The

Engineering of Consent (1955) yang pandangannya banyak dikutip

orang, mengartikan humas (public relations) sebagai “membujuk

publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat

baik”. Namun setelah beberapa dekade kemudian, pandangan

mengenai pengertian humas ini mulai mengalami perubahan.

Pengertian mengenai humas kemudian memasukkan aspek komunikasi

atau hubungan dua arah (two-way communications). Pengertian

mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti repricoal

(timbal balik), mutual (saling), dan between (antara). Dengan

demikian, pengertian humas sudah mengandung aksi timbal balik

(interaktif). Misalnya kamus Webester’s Third New International Dictionary mendefinisikan humas sebagai The art science of

developing reciprocal understanding and goodwill (seni pengetahuan

untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik) dikutip

dalam bukunya Morissan, Manajemen Public Relations Strategi

(18)

7

Menurut Scott Cutlip dan Allan Center (2007:297) dalam bukunya

Effective Public Relations yang mendefinisikan Public Relations

dengan, “upaya terencana guna memengaruhi opini publik melalui

karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang

didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah

pihak”. Selanjutnya, Edward L. Bernays yang menyebut Public

Relations sebagai sebuah profesi yang berkaitan dengan relasi-relasi

satu unit dengan publik atau publik-publiknya sebagai relasi yang

mendasari berlangsungnya kehidupan.

Dijelaskan secara lebih mendalam tentang apa itu Public Relations,

Dan Latimore (2010:4) dalam bukunya Public Relations, edisi 3

Profesi dan Praktik, Public Relations adalah sebuah fungsi

kepemimpinan atau manajemen yang membantu pencapaian tujuan

sebuah prganisasi, membantu mendefiniskan filosofi, serta

memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi public relations

berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang

relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta

menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan

masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan

mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran

pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan

masyarakat.

Definisi lain dengan penekanan yang berbeda dikemukakan oleh

(19)

8

Public relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk

beradaptasi satu sama lain. Public relations adalah upaya organisasi

untuk meraih kerja sama dengan sekemlompok orang. Public relations

membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif

dengan publik utama mereka, Keith Butterick (2012:9).

Frank Jefkins mengatakan, terdapat begitu banyak pengertian dari

humas, namun ia sendiri memberikan batasan humas, yaitu “sesuatu

yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke

dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang

berlandaskan pada saling pengertian”. Menurutnya, humas pada

intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut

diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.

(Morissan dalam bukunya Manajemen Public Relations Strategi

Menjadi Humas Profesional, 2010:8) .

Dalam Kongres Dunia Public Relations Associations di kota

Mexico Associations di kota Mexico pada 1978 menyepakati

pernyataan berikut ini sebagai sebagai definisi Public Relations :

Public Relations practice is the art and social science of analyzing

trends, predicting their consequences, counseling organization

leaders, and implementing planned programmes of actions which will

serve both the organizations’s and public interest” (Humas adalah seni

(20)

9

akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan perusahaan serta

melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik

kepentingan organisasi dan khalayaknya). (Andin Nesia dalam

bukunya Dasar-Dasar Humas, 2014:29).

Pengertian ini memasukkan unsur menganalisis kecenderungan

pemakaian teknik-teknik riset sebelum merencanakan suatu program

Public Relations. Pengertian ini juga menggarisbawahi kepentingan

umum dan penerapan ilmu sosial. Organisasi dinilai dari perilakunya,

maka titik berat urusan Public Relations adalah reputasi perusahaan

dan itikad baik dari khalayak-khalayak (publics) terkait.

Kunci penting dari penjelasan di atas adalah usaha untuk

mengembangkan kredibilitas Public Relations dengan

menghubungkannya dengan ilmu sosial dan menegaskan bahwa Public

Relations adalah “sebuah manajemen komunikasi antara organisasi

dengan publiknya”. Dimana meletakkan Public Relations sebagai

bagian dari manajemen organisasi yang menciptakan pengaruh dan

kredibilitas bagi perusahaan, dan tidak semata-mata hanya menjadi

komponen perusahaan yang mendukung kesuksesan penjualan suatu

perusahaan, namun bahasan baru ini menyetarakan Public Relations

dengan manajemen reputasi. (Cutlip-Center, 2007:232).

Dalam bentuknya yang paling maju, Public Relations adalah

bagian proses perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang

(21)

10

menggunakan teori dan bukti terbaik yang ada untuk melakukan proses

empat langkah pemecahan problem, Cutlip-Center (2007:320) :

1) Mendefinisikan problem (atau peluang), langakh ini mencakup

penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan

perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan diperngaruhi

oleh, tindakan dan kebijakan organisasi

2) Perencanaan dan Pemograman, dalam hal ini informasi yang

dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk

membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan,

tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan

mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat

kebijakan dan program organisasi.

3) Mengambil tindakan dan berkomunikasi. Langkah ketiga ini,

adalah tahap mengimplementasikan program aksi dan

komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan spesifik

untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan

program.

4) Mengevaluasi program. Langkah terakhir dalam proses ini

adalah melakukan penilaian atau persiapan, implementasi, dan hasil

program.

B.1.2 Aktivitas Public Relations

Pengertian aktivitas menurut Charles R. Wright sebagaimana yang

dikutip oleh Djanaid dalam bukunya “Public Relations Dalam Teori

(22)

11

terhadap suatu perbuatan yang menunjukkan pengumpulan dan

distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di

lingkungan baik di luiar maupun di dalam suatu masyarakat tertentu.

Dalam beberapa hal seperti ini meliputi interpretasi informasi

mengenai lingkungan dan pemakainya yang berperilaku dalam

reaksinya terhadap suatu peristiwa atau kejadian tersebut (Djanaid,

1993:7)

Aktivitas public relations tidak jauh dari peran public relations

(Khasali, 1994:35) komponen peran public relations yang kemudian

diaplikasikan dalam kegiatan public relations adalah :

1) Publications (Publikasi atau Publisitas)

Dalam tataran ini, petugas Public Relations melaksanakan

tugas untuk mempublikasikan atau menyebarluaskan informasi

yang berkaitan dengan perusahaan dan pantas untuk publik,

selanjutnya menghasilkan publisitas untuk memperoleh

tanggapan positif secara luas dari masyarakat.

2) Event (Penyusun Program Acara)

Petugas Public Relations bertujuan merancang acara-acara

khusus perusahaan/organisasinya dalam jangka waktu, tempat,

dan objek yang telah ditentukan.

3) News (Berita)

Menciptakan berita melalui news later, press release, dan

(23)

12

bertujuan untuk memperlakukan proses publikasi perusahaan di

mata khalayak dan masyarakat luas.

4) Community Involvment (Kepedulian Terhadap Komunitas)

Meningkatkan kepedulian terhadap komunitas (masyarakat

sekitar/lingkungan sekitar) juga kegiatan yang tak kalah

penting dilakukan petugas public relations dengan tujuan yang

jelas untuk menjalin hubungan yang baik dengan komunitas.

5) Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)

Tanggung jawab social public relations tidak hanya

memikirkan kepentingan materi perusahaan ataupun tokoh

yang mewakili, namun juga kepeduliannya pada masyarakat

untuk mencapai sukses dan memperoleh simpati atau empati

dari masyarakat.

6) Lobying and Negotiation (Pendekatan dan Negosiasi)

Kemampuan melobi dan bernegosiasi juga perlu dimiliki oleh

seorang praktisi public relations, karena kedua element ini

adalah bagian dari kegiatan public relations yang harus

dilakukan.

Sedangkan Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public

Relations (2007:11) menyebutkan tiga hal yang tercakup dalam

aktivitas public relations, yakni :

a) Relasi dengan pihak-pihak yang menjadi publik atau

(24)

13

b) Cara dan sarana yang digunakan untuk mencapai relasi

yang favourable, dan

c) Kualitas atau status relasi tersebut.

Dengan demikian, secara tersirat kita bias menyimpulkan bahwa

tujuan aktivitas public relations yang dijalankan organisasi adalah

membangun pemahaman publik terhadap organisasi sehingga dapat

terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan

terpelihara pula citra organisasi tersebut (Iriantara, 2004a:44) dalam

bukunyaManajemen Strategis Public Relations.

B.1.3 Proses Public Relations

Sumber : Kasali (1994:33) Pengumpulan Fakta

Definisi Permasalahan

Perencanaan dan Program

Aksi dan Komunikasi

(25)

14

Proses Public Relations selalu dimulai dan diakhiri dengan

penelitian. Berikut ini adalah empat langkah yang bisa dilakukan

dalam proses Public Relations sebagaimana yang diajukan oleh Cutlip

dan Center sebagai berikut: (Khasali, 1994: 82-85) dalam bukunya

Manajemen Public Relations : Konsep dan Apkikasinya, adalah

sebagai berikut :

a) Pengumpulan Fakta

Banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar daerah

operasional perusahaan. Mulai dari permasalahan lingkungan

seperti polusi, sanitasi lingkungan, pencemaran sumber daya

air, penggundulan hutan sampai dengan permaslahan ekonomi

seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia

yang tidak berketarmpilan, rendahnya kemauan wirausaha dan

tingkat produktivitas individu yang rendah.

b) Pendefinisian Permasalahan (Riset)

Seorang praktisi public relations harus mengetahui

permasalahan yang ada saat ini. Mengenal dan memahami

penyebab atau gejala yang ada. Selain itu praktisi public

relations juga harus memantau dan membaca terus pengertian,

opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan

terpengaruh oleh sikap perusahaan. Pada tahap ini ditentukan:

What happening now?”

(26)

15

Pada tahap ini seorang public relations harus sudah

menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap

dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.

Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan

program, termasuk anggarannya. Tahap ini akan memberikan

jawaban atas pertanyaan: “What should we do and why?”

d) Aksi dan Komunikasi

Pada tahp ini apa yang sudah direncanakan kemudian

diimplementasikan dalam bentuk kegiatan dan tindakan nyata.

Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan

goalsyang spesifik. Pada tahap ini menjawab pertanyaan “How

do we do and say it?” e) Evaluasi Program

Proses public relations selalu dimulai dengan pengumpulan

fakta dan diakhiri dengan pengumpulan fakta. Untuk

mengetahui apaah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang

praktisi public relations perlu melakukan evaluasi atas

langkah-langkah yang telah diambil. Tahap ini akan melibatkan

pengukuran atas hasil tindakan masa lalu/pengukuran untuk

menjawab: “How did we do?”

Dalam proses Public Relations sebagai kegiatan

komunikasi yang dijalankan organisasi, James E. Grunig dan

(27)

16

McNamara) menunjukkan satu hal penting yakni hubungan

antara pengetahuan, sikap dan tindakan.

B.2 Community Relations

Hubungan dengan komunitas bukanlah sekedar soal bertetangga

belaka. Bila komunitas dimaknai dengan dengan lokalitas, bisa berarti

juga menjaga hubungan baik dengan tetangga. Dimana merupakan

partisipasi suatu perusahaan yang berencana, aktif, dan seimbang

dengan suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungan

demi keuntung kedua belah pihak, perusahaan dan komunitas.

Dimana dijelaskan menurut May Rudy (2005:87) dalam bukunya

Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, mengemukakan

Community Relations adalah kegiatan membina hubungan baik dengan

penduduk atau masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi

penduduk sekitar lokasi pabrik, perusahaan atau lembaga. Dengan

contoh: memberikan sumbangan untuk perbaikan prasarana jalan,

menyumbang penyaluran air bersih kepemukiman penduduk di

desa-desa sekitarnya, memantau kebutuhan dan aspirasi penduduk atau

masyarakat, komunikasi yang jujur dan lancar dengan tokoh-tokoh

informal atau tokoh masyarakat.

Dalam menjalankan tindakan melalui community relations, Wilbue

J. Peak (Iriantara, 2010:111) dalam bukunya Community Relations :

(28)

17

masalah komunitas atau memberdayakan komunitas seperti berikut ini

:

1) Membuat sesuatu yang dibutuhkan yang tidak ada sebelumnya

2) Mengeliminasi sesuatu yang menjadi penyebab munculnya

masalah

3) Mengembangkan sarana untuk menentukan diri sendiri

4) Memperluas penggunaan beberapa hal yang sudah ada, termasuk

penggunaannya oleh kalangan yang kurang mampu

5) Berbagi perlengkapan, fasilitas, dan kepakaran dalam bidang

profesi

6) Pembimbingan, pendampingan, dan pelatihan

7) Mengulang-ulang, memperbaiki, atau memperindah

8) Memajukan komunitas

Community relations yang baik adalah bagaimana sebuah

kemitraan yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan

komunitas. Community relations berperan sebagai salah satu solusi

bagi organisasi bisnis dalam menghadapi tantangan dan perubahan

yang terus menerus berlangsung dan memunculkan berbagai tekanan

pada organisasi.

Adapun menurut Wilbur J. Peak (Effendi : 114, 2006)

mendefinisikan hubungan dengan komunitasnya sebagai berikut :

Community relations, as a public relation function, is a

(29)

18

within community to maintain and enhance its environment to the

benefit of both the institution and the community” (hubungan dengan

komunitas, sebagai fungsi hubungan masyarakat, merupakan

partisipasi suatu lembaga yang berencana, aktif dan berkesinambungan

dan di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina

lingkungan demi keuntungan kedua belah pihak, lembaga dan

komunitas).

Uraian lebih rinci dibuat Waddock dan Boyle dalam Iriantara

(2010:27) yang menunjukkan dinamika perubahan hubungan antara

organisasi (khususnya organisasi bisnis) dan komunitas. Keduanya

melihat adanya pergeseran yang mengarah untuk memposisikan

organisasi bisnis bukan semata sebagai institusi ekonomi melainkan

juga institusi social. Bahkan, dalam diri organisasi bisnis sebagai

institusi ekonomi pun, di dalamnya ada dimensi tanggung jawab sosial

yang mesti dipikul oleh organisasi bisnis.

B.2.1 Tujuan dan Sasaran Community Relations

Tujuan dari program hubungan komunitas menurut Moore

(2000:418) dalam bukunya dalam bukunya Hubungan Masyarakat:

Prinsip, Kasus, dan Masalah, dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan

kebutuhannya, seperti sumber pengahsilan dan sasaran hubungan

masyarakat perusahaan yang mendukung program-program tersebut.

(30)

19

1) Memberi informasi kepada komunitas tentang kebijaksanaan,

kegiatan dan masalah perusahaan dan untuk menyampaikan apa

saja yang dilakukan oleh perusahaan, bagaimana tanggung jawab

perusahaan terhadap komunitasnya.

2) Memberi informasi kepada karyawan yang berhubungan dengan

perusahaan mengenai jalannya perusahaan dan merangsang kepada

mereka untuk menyampaikan informasi kepada tetangga dalam

komunitas tersebut.

3) Menjawab kritik dan memukul balik serangan dari tekanan

kelompok setempat yang salah paham mengenai perusahaan dan

industry.

4) Menjadikan sebuah perusahaan sebagai faktor penting dalam

kehidupan komunitas melalui bantuan kepada lembaga-lembaga

setempat dan turut serta dalam masalah lingkungan

5) Meningkatkan kesejahteraan komunitas dengan mengiklankan

daya tariknya kepada para wisatawan serta sumber dan potensial

industrinya untuk menarik industri baru

6) Saling berkenalan dengan orang-orang dalam komunitas dengan

mengundang kelompok dan pemuka pendapat setempat untuk

bertemu dengan para pelaksana perusahaan dan melihat bagaimana

perusahaan tersebut beroperasi

7) Bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi dengan

menyediakan bahan-bahan pendidikan dan melengkapi sarana dan

(31)

20

8) Membantu peternakan atau pertanian ditempat-tempat yang

kesejahteraan komunitasnya bergantung pada kemakmuran sawah

atau lading disekitarnya

9) Meningkatkan kesehatan komunitas dengan mendukung

program-program kesehatan setempat dan dengan membantu rumah sakit

dan Palang Merah setempat.

10)Menjaga hubungan yang harmonis dengan para pemuka komunitas

dalam semangat kebersamaan yang tinggi

Adapun beberapa sasaran dari program Community Relations

meliputi :

- Terjalinnya hubungan yang harmonis dan kondusif antara

perusahaan dengan masyarakat lokal, pemerintah daerah dan

stakeholders lainnya.

- Meningkatkan citra dan performa perusahaan sehingga

masyarakat merasa ikut memiliki

- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

C. Metode Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto (Ruslan, 2010:24), penelitian

merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan

konsisten.

Secara lebih luas lagi, Sugiyono (2013:6) menjelaskan bahwa

(32)

21

yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan

dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi

masalah.

D.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor

dalam bukunya Moleong (2010:4) sebagai acuan yang mampu

mengahsilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dimana, pendekatan ini

diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh).

Dengan adanya pendekatan kualitatif, penelitian ini dimaksudkan

untuk mengetahui lebih dalam manajemen public relations dalam

aktivitas community relations di Perusahaan Tambang Batubara

E.2 Tipe Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Manajemen Public Relations

Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang

Batubara”, penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yang

mana menurut Jalaluddin Rakhmat (2012:25) penelitian deskriptif

bertujuan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang

melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa

(33)

22

perbandingan yang berlaku. Jadi, penulis dapat secara lebih detail dan

mendalam untuk mendeskripsikan peran public relations pada aktivitas

community relations di PT. Adaro Indonesia.

E.4 Unit Analisa dan Kriteria Informan

E.4.1 Unit Analisa

Unit analisa data adalah satuan yang terkecil yang diteliti, bisa

berupa individu, kelompok, benda, atau suatu latar peristiwa sosial

seperti aktivitas individu/kelompok sebagai subjek penelitian dimana

dijelaskan oleh Hamidi (2010:59). Dalam penelitian ini unit analisa

datanya adalah pertama individu yang bekerja sebagai karyawan

perusahaan maupun masyarakat yang mengetahui program public

relations pada perusahaan. Kedua, segala program-program dan

aktivitas public relations yang berkaitan dengan community relations

atau kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau

masyarakat sekitar perusahaan. Dan yang ketiga adalah

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan program-program community

relations yang dijalankan oleh public relations.

E.4.2 Kriteria Informan

Pada penelitian ini mengunakan teknik pengambilan sampel

purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sekelompok

(34)

23

sudah diketahui sebelumnya, Sutrisno Hadi dalam bukunya Hamidi

(2010:89).

Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan kriteria untuk

pengumpulan data. Untuk kriteria sumber informasi peneliti

menetapkan :

1). Individu atau karyawan yang memiliki masa kerja minimal 1

tahun yang mengetahui program commmunity relations

2). Individu atau karyawan yang mempunyai kesediaan waktu

untuk dimintai informasi mengenai peran public relations pada

aktivitas community relations

3). Individu atau karyawan yang mengikuti perkembangan dari

kegiatan dan informasi yang dilakukan public relations pada

program community relations

E.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data :

1). Observasi

Melalui observasi berupa magang langsung di lokasi penelitian,

peneliti akan menggali data yang berkaitan dengan kinerja para

karyawan yang bekerja dalam bidang yang menangani khusus

program-program dan aktivitas community relations. Teknik

(35)

24

informasi melalui kombinasi antara observasi aktif dan langsung serta

wawancara secara formal atau informal dalam waktu yang bersamaan.

2). Wawancara

Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti akan mengetahui hal-hal dari responden secara lebih

mendalam. Dimana disini menggunakan wawancara semiterstuktur,

untuk menemukan bahasan dan permasalahan secara lebih terbuka,

dimana pihak yang diajak wawancara bisa mengemukakan pendapat

dan ide-idenya.

3). Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Menurut Sugiyono dalam bukunya

Memahami Penelitian Kualitatif (2014:83) dimana hasil penelitian dari

observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau

didukung oleh data yang berupa dokumentasi.

E.6 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh

(Sugiyono, 2013:87).

Dengan menggunakan teknik analisis data berupa teknik analisis

(36)

25

responden, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

ingin ditanyakan. Bila jawaban yang ditanyakan setelah dianalisis

belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi,

sampai tahap tertentu, dan diperoleh data kredibel.

Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono (2013:91),

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.

Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model).

Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono (2013:92) Data

Collection

Data Display

Data Reduction

Conclusions :

(37)

26

1). Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

2). Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2013:95) menyatakan yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan

data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan permasalahan apa

yang telah dipahami.

3). Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

(38)

27

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

E.7 Teknik Keabsahan Data

Menurut Lexy J. Moleong (2010:321) bahwa suatu studi tidak

akan valid jika tidak reliabel, maka penelitian kualitatif tidak akan bisa

transferabel jika tidak kredibel jika tidak memenuhi kebergantungan.

Kebsahan data merupakan konsep penting diperbaharui dari konsep

kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) dan disesuaikan

dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri.

Teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan pengecekan

sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan: a) sumber, b)

metode, c) penyidik, dan d) teori dalam penelitian secara kualitatif.

Artinya, teknik triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan

perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks

pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari

berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak penelitian dapat

melakukan „check and recheck‟ temuan-temuannya dengan cara

(39)

28

Adapun triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah

triangulasi sumber, dimana triangulasi sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

Gambar

Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model).

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan internal public relations yakni membina hubungan yang harmonis antara publik yang ada di dalam organisasi/perusahaan, yaitu dengan cara membina komunikasi

a) Ragam aktivitas adalah banyaknya jenis aktivitas Public Relations yang digunakan untuk menyebarluaskan segala informasi tentang Telkom dan diketahui oleh

Fungsi Public relations dalam sebuah perusahaan atau lembaga, organisasi di Hotel adalah untuk sebagai membangun citra perusahaan menunjang pada kegiatan manajemen dalam

“ Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi- organisasi, lembaga-lembaga

PRHistory (dalam Matthee, 2011:36) mengatakan bahwa riset yang dilakukan PR dalam model ini digunakan untuk mengubah sikap publik agar sesuai dengan tujuan atau sasaran dari

Tujuan dari diadakannya marketing public relations dalam perusahaan adalah untuk menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang diluncurkan, membangun

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran public relations dalam membangun citra Perusahaan Listrik Negara cabang Kota Bandar Lampung. Penelitian ini mengunakan

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana strategi Marketing Public Relations IndonesiaX, khususnya di bidang Public Relations untuk