• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya)."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

PUBLIC RELATIONS

TERHADAP

CITRA PERUSAHAAN

(Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Nurul Mubin 0943010040

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

Judul : PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya pada event Indoprix Seri 3)

Nama : Nurul Mubin NPM : 0943010040

Progdi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyetujui

Pembimbing Utama Tim Penguji

1.

Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi

NPT. 370069400351 NPT. 370069400351

2.

Drs. Kusnarto, Msi

NIP. 195808011984021001 3.

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed NPT. 3730 5990 1701

Mengetahui Ketua Program Studi

(3)

PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya)

Oleh Nurul Mubin

0943010040

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 19 Juli 2013

Menyetujui

Pembimbing Utama Tim Penguji

1. Ketua

Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si Juwito, S. Sos, M.Si

NPT. 370069400351 NPT. 367049500361

2. Sekretaris

Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si NPT. 370069400351

3. Anggota

Drs. Kusnarto, M.Si

NIP. 195808011984021001 Mengetahui

Dekan

(4)

PENGARUH

PUBLIC RELATIONS

TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Kausal Pengaruh

Public Relations

Terhadap Citra Perusahaan PT

Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran

park

di Surabaya)

DisusunOleh :

NurulMubin 0943010040

Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi, oleh :

PembimbingUtama

Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si NPT. 370069400351

Mengetahui Dekan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (studi kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya) ini merupakan salah satu syarat untuk menyusun skripsi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini atas bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini.

Penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dra.Hj.Suparwati, MSi., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Juwito, S. Sos., MSi., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membantu, memberi masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(6)

6. Terimakasih kepada kedua orang tua, Ayah dan Bundaku tersayang atas segala pengorbanan baik moril maupun materi, juga doa-doa yang beliau panjatkan demi kelancaran dan keteguhan hati penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik. 7. My best friends, Angga lovers, Agus Purniawan, Fanny Dwi Setiawan, Rudi, Bagas

wibawa dan kawan-kawan.

8. Dukungan dari temen-temen kuliah, Ragil, Simon, Dina, Derry, Chevy, dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu. Terimakasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa yang akan datang.

Surabaya,19 Juli 2013

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKS ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 9

2.1.1. Komunikasi ... 10

2.1.2. Tujuan Komunikasi ... 10

2.1.3. Unsur-Unsur Komunikasi ... 11

2.1.4. Komunikasi Pemasaran ... 14

2.1.5. Strategi Pemasaran ... 17

2.1.6. Strategi Komunikasi Pemasaran ... 18

2.1.7. Model Komunikasi Pemasaran ... 20

2.1.8. Fungsi Public Relation ... 24

(8)

2.1.10.Citra Perusahaan ... 26

2.1.11.Strategi Membangun Citra Perusahaan ... 28

2.1.12.Pentingnya Citra Perusahaan ... 28

2.2. Penelitian Terdahulu ... 29

2.3. Kerangka Berpikir ... 31

2.4. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 33

3.1.1.Definisi Operasional ... 33

3.1.2.Marketing Public Relations ... 33

3.1.3.Citra Perusahaan ... 34

3.1.4.Pengukuran Variabel ... 35

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel... 36

3.2.1. Populasi ... 36

3.2.2. Sampel... 36

3.2.3. Teknik Penarikan Sampel ... 37

3.3. Teknik Pengumpulan Data... 37

3.4. Metode Analisis Data... 38

3.4.1. Uji Validitas ... 38

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 38

3.4.3. Distribusi Frekuensi ... 38

3.4.4. Uji Reresi Linier ... 39

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 40

4.1.1. Profil Kenjeran Park ... 40

4.1.2. Visi dan Misi Kenjeran Park ... 41

4.2. Penyajian Dan Analisis Data ... 41

4.2.1. Identitas Responden ... 42

4.2.2. Public Relations Menumbuhkan Kesadaran Konsumen (X1) ... 44

4.2.3. Penanganan keluhan (X2) ... 49

4.2.4. Citra Perusahaan ... 53

4.2.5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 58

4.2.6. Hubungan Kesadaran Pelanggan, Penanganan Keluhan Dengan Citra Perusahaan ... 61

4.2.7. Hasil Uji Regresi ... 62

4.3. Pembahasan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 65

5.2.Saran ... 66

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia... 42

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 43

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 43

Tabel 4.5 Promosi Kenjeran Park ... 44

Tabel 4.6 Pengenalan Produk Kenjeran Park ... 46

Tabel 4.7 Pengkategorian Variabel Menumbuhkan Kesadaran Konsumen (X1) Secara Keseluruhan ... 48

Tabel 4.8 Bertindak Responsif (Cepat) ... 49

Tabel 4.9 Solusi Yang Tepat ... 50

Tabel 4.10 Pengkategorian Variabel Penanganan Keluhan Secara Keseluruhan ... 52

Tabel 4.11 Kepercayaan ... 53

Tabel 4.12 Realitas ... 54

Tabel 4.13 Terciptanya Kerjasama Yang Saling Menguntungkan ... 55

Tabel 4.14 Kesadaran ... 56

Tabel 4.15 Pengkategorian Variabel Citra Perusahaan Secara Keseluruhan .... 58

Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Variabel Menumbuhkan Kesadaran Konsumen 59 Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Penanganan keluhan ... 59

Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Variabel Citra Perusahaan ... 60

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 69

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden ... 73

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Responden ... 79

(14)

ABSTRAKS

Nurul Mubin, 0943010040 PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya pada event Indoprix Seri 3)

Public relations merupakan fungsi manajemen yang memusatkan perhatian pada interaksi jangka panjang antara organisasi dengan public.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Public Relations untuk menumbuhkan kesadaran konsumen dan penanganan keluhan terhadap citra perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola Kenjeran Park di Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berusia lebih dari 17 tahun dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Dari hasil pengujian didapatkan hasil Public Relations untuk menumbuhkan kesadaran konsumen dan penanganan keluhan berpengaruh terhadap Citra perusahaan PT Granting Jaya Sebagai Pengelola Kenjeran Park di Surabaya karena nilai signfikan.

Keyword : Public Relations, Citra Perusahaan, Kenpark ABSTRACT

Nurul Mubin, 0943010040 EFFECT PUBLIC RELATIONS TO COSPORATE IMAGE (Study Causal effect public relations to cosporate image PT Granting Jaya as managers kenjeran park in Surabaya on event Indoprix Seri 3)

Public relations is a management function that focuses on long-term interaction between the organization and public.Tujuan of this study was to determine the effect of Public Relations to raise consumer awareness and handling of complaints against the company's image as the manager of PT Granting Jaya as managers Kenjeran Park in Surabaya. The population in this study is people in Surabaya over the age of 17 years and the sampling technique used was purposive sampling ie sampling technique based on certain criteria. Methods of data analysis in this study using multiple linear regression analysis. From the test results showed Public Relations to raise consumer awareness and handling of complaints affect the company's PT Citra Jaya Granting As managers Kenjeran Park in Surabaya can be accepted as true because the value significantly.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebuah organisasi atau perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan merupakan bagian dari lingkungan, karena itu organisasi perlu berbicara atau berkomunikasi dengan pihak luar yang berada diluar lingkungannya tersebut. Pesan pemasaran berorientasi kepada pelanggan dengan tujuannya adalah pemahaman pelanggan, bukan semata-mata menghasilkan pesan bisnis. Yakni komunikasi pemasaran sebagai pesan yang disusun untuk kepada pelanggan yang membutuhkan informasi. Oleh karena itu pemahaman terhadap pelanggan sangatlah penting (Sutrisna, 2007:27).

(16)

2

Kegiatan pemasaran bukan semata-mata kegiatan menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran. Pemasaran juga merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba atau keuntungan. Untuk dapat mengetahui pentingnya pemasaran bagi setiap perusahaan, maka perlu dipahami secara mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan pemasaran. Hal ini dimulai dari bagaimana perusahaan tersebut memulai dengan menonjolkan kelebihan maupun keuntungan yang dimiliki perusahaan tersebut misalnya melalui berbagai media advertising, kemudian dengan semakin berkembangnya zaman yang diikuti dengan perkembangan konsep pemasaran, media advertising yang digunakan pun semakin beragam dan cara-cara komunikasi pemasaran tradisional pun mulai ditinggalkan (Shimp, 2003).

(17)

3

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar (Sutisna , 2001).

Komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep komunikasi (Smith, 2005). Public relations dan pemasaran atau marketing merupakan bidang yang sering kali bertubrukan atau over lapping. Public relations merupakan fungsi manajemen yang memusatkan perhatian pada interaksi jangka panjang antara organisasi dengan public yang berkaitan dengan organisasi untuk memperoleh goodwill, pengertian yang saling menguntungkan serta dukungan. Sedangkan komunikasi pemasaran adalah fungsi dalam manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen (Smith,2005).

Ruslan (2008: 245) menjelaskan, public relations adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan bagi para konsumennya.

(18)

4

Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations Technique, menyimpulkan bahwa secara umum, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya (S. Soemirat, 2007: 114). Menurut Kotler,sumbangan Public Relations pada bidang pemasaran adalah dengan membantu muluncurkan produk baru, membantu kembali produk mapan, membangun minat terhadap suatu kategori produk, mempengaruhi kelompok sasaran tertentu, membela produk yang menghadapi masalah publik dan membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya (Kotler, 2002:693).

Citra merupakan tujuan utama, sekaligus prestasi atau reputasi yang hendak dicapai oleh public relations sebagai lembaga. Namun, penilaian terhadap citra itu sendiri sangat abstrak. Tidak dapat diukur menggunakan rumus tertentu, karena persepsi yang diberikan oleh publik berbeda satu sama lain. Sekalipun demikian, wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti tanggapan, baik positif ataupun negatif, dari publik terhadap setiap kebijakan yang diambil oleh organisasi atau perusahaan (Lianty, 2011).

(19)

5

berenang, memancing, taman bermain, outbond dan tempat ibadah. Selain itu juga ada event-evemt diantaranya adalah drag race di park-sirkuit setiap akhir pekan, pertunjukan barongsai di saat bulan purnama, permainan layang-layang dan sebagainya, terdapat juga stand penjualan makanan khas Surabaya (sate kerang, kupang lontong, lontong balap, rujak cingur, ikan bakar, es dawet, dan sebagainya) ataupun souvenir yang kebanyakan berbahan dasar dari laut.

Berdasarkan hasil interview dengan pihak PT Granting Jaya permasalahan yang terjadi adalah berkaitan dengan citra kenjeran park adalah saat ini adanya image negatif bahwa kenjeran merupakan tempat orang berbuat asusila, banyak pasangan muda mudi yang melakukan perbuatan asusila di kenjeran park saat malam hari dikarenakan banyaknya tempat remang-remang di kenjeran park selain itu banyaknya warung-warung disekitar kenjeran park membuat banyak PSK yang bekerja sama dengan pemilik warung membuat wisatawan resah jika harus berkunjung di kenjaran park malam hari.

(20)

6

tangan sedang melakukan hubungan seks di kawasan Pantai Ria Kenjeran (http://www.beritasatu.com/nusantara/70745-enam-pasang-abg-surabaya-tert angkap-berhubungan-intim.html#).

Permasalahan yang terjadi yang membuat image negatif pada kenjeran seperti halnya pada tahun 2012 terjadi pembunuhan di pantai ria kenjeran, Pembunuhan tersebut berawal dari pertemuan antara pelaku dengan korban melalui handphone. Korban dan pelaku pun melakukan hubungan intim di pinggir sungai Pantai Kenjeran. Dan usai berhubungan intim inilah, korban memaksa tersangka untuk tinggal bersama di rumah tersangka. Geram dengan paksaan korban, akhirnya tersangka menyekik korban. Kemudian membentur-benturkan kepalanya. Untuk meyakinkan agar korban meninggal, pelaku menceburkan korban ke parit dengan kondisi yang masih setengah telanjang (http://suarakawan.com/29/03/2011/kasus-pembunuhan-wanita-di-sirkuit-kenjeran-terungkap/).

(21)

7

Untuk meningkatkan citra kenjeran park Surabaya PT Granting Jaya sebenarnya sudah berusaha salah satunya adalah dengan menjadi tuan rumah kejuaraan Indoprix seri 2 dan 3. Indoprix adalah seri kejuaraan nasional road race di Indonesia yang diadakan oleh Pengurus Besar Ikatan Motor Indonesia (IMI). Balapan ini digunakan untuk membina pembalap nasional Indonesia agar dapat bersaing di dunia internasional.indoprix juga dapat di ikuti oleh pembalap luar seperti malaysia dan singapura, untuk Indoprix seri pertama di sirkuit sentul dan seri kedua dan ketiga di kenjeran park. Davis (2003) menyatakan, para praktisi PR berperan menghubungkan organisasi dengan

publik eksternal dan individu, membantu subsistem lain dalam organisasi

untuk berkomunikasi langsung dengan dunia luar, dan berkomunikasi satu

sama lain. Dengan demikian, PR dapat ditemukan pada waktu dan kapan saja

pada hampir semua bagian dalam organisasi, baik yang berukuran besar

maupun kecil.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini mengambil judul " Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola kenjeran park di Surabaya)’’

1.2. Rumusan Masalah

(22)

8

1.Apakah Public Relations untuk menumbuhkan kesadaran konsumen berpengaruh terhadap citra perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola Kenjeran Park di Surabaya?"

2.Apakah Public Relations penanganan keluhan berpengaruh terhadap citra perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola Kenjeran Park di Surabaya?"

1.3. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Public Relations untuk menumbuhkan kesadaran konsumen terhadap citra perusahaan PT Granting Jaya sebagai pengelola Kenjeran Park di Surabaya?"

2. Untuk mengetahui pengaruh Public Relations penanganan keluhan terhadap citra perusahaan PT Granting Jaya Sebagai pengelola Kenjeran Park di Surabaya?"

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi bahan informasi atau masukan yang bermanfaat antar lain :

1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak PT Granting Jaya dalam menjalankan program public relation dan

(23)

9

2. Kegunaan Teoritis

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yumei Lianty (2011) dengan judul Analisis Empiris Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Hero Supermarket dalam Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara Vol 3 No 1 Hal 1-98, Pebruari. 2011. ISSN : 2085 1979, , variabel dalam penelitian ini adalah public relations dan citra, teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier. Kesimpulan dalam penelitian ini hasil yang positif dan signifikan. Dengan demikian menunjukkan public relations mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap citra Hero Supermarket di mata konsumen. Dengan begitu diharapkan, Hero Supermarket dapat lebih menyadari bahwa peran public relations berpengaruh pada citra yang terbentuk di mata masyarakat (konsumen), sehingga PT. Hero Supermarket Tbk. selalu meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen. Alasan peneliti memilih jurnal Yumei Lianty (2011) adalah karena memiliki kesamaan tujuan penelitian dengan peneliti yaitu untuk mengetahui pengaruh public relations terhadap citra perusahaan sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitian dimana pada penelitian ini menggunakan perusahaan jasa sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan perusahaan dagang

(25)

  11

Hal 1-66, Juli 2011, ISSN : 2085 1978. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil dan peran MPR dari pengunjung Café Gran Via, mengetahui peran positif citra merek yang diciptakan tersebut, terkesan bagi konsumen terhadap Café Gran Via. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi dan hasil yang didapat adalah diperoleh hsail yang positif dan signifikan, yang artinya peran MPR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand image Café Gran Via. Alasan peneliti memilih jurnal Felicia Sinar Sari (2011) adalah karena memiliki kesamaan variable yang digunakan yaitu marketing public relations dan citra perusahaan sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitian yang diteliti dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan café sedangkan pada penelitian ini menggunakan sebuah perusahaan.

(26)

  12

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Komunikasi

Secara Etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicaty ,dan perkataan ini berasal dari kata communis, perkataan communis tersebut dalam pembahasan kita ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis disini

adalah sama, dan arti sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. (Effendy, 2004:4)

(27)

  13

Jadi teknik berkomunikasi yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan ini adalah komunikasi antara seseorang dengan orang lain, komunikasi manusia atau komunikasi sosial yang sebagaimana ditegaskan di atas , mengandung makna “proses penyampaian suatu pernyataan dari seseorang kepada orang lain”. (Effendy, 2004:4)

Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film maupun non media massa misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk, dan sebagainya.

Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat internasional, mengandung tujuan karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang menjadi sasaran (Effendy, 2004)

2.2.2. Tujuan Komunikasi

Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu memiliki suatu tujuan tertentu yang berbeda-beda yang nantinya diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy (2003 : 11): 1. Perubahan sikap (Attitude change)

(28)

  14

Dari empat poin yang dikemukakan oleh Onong Uchjana effendi (2003 :12), dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap, pendapat, perilaku, dan pada perubahan sosial masyarakat. Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai penyampai informasi yang utama, mendidik, menghibur dan yang terakhir mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan bertindak.

2.2.3. Unsur-Unsur Komunikasi

Dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Menurut Mulyana (2001 : 19), Komponen atau unsurunsur tersebut adalah sebagai berikut :

- Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai, Universitas organisasi, atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.

- Pesan

(29)

  15

- Media

Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacammacam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar pribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi.

- Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. - Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

- Tanggapan Balik

(30)

  16

balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

- Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Factor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, dimana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya.

Lingkungan sosial menunjukkan factor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa terjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini bisa disebut dimensi internal.

(31)

  17

informasi memiliki nilai. Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.“ (Cangara, 2006 : 23).

2.2.4. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan banyak dipelajari dalam segala bidang, dan dalam bidang ekonomi kita mengenal komunikasi pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba atau keuntungan.

Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, dan kelompok kepada massa. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, artinya tidak sesederhana seperti ketika berbincang-bincang dengan rekan sekantor, atau dengan keluarga dirumah. Bentuk komunikasi yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati proses perencanaan yang matang (Soemanegara, 2006).

(32)

  18

dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas berarti semakin baik komunikasi pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus selalu berkomunikasi dengan perantara, pembeli, dan masyarakat pada umumnya secara baik.

Menurut Shimp (2003) mengartikan komunikasi sebagai proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan individu, sedangkan pemasaran diartikan sebagai sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai pertukaran antara mereka dengan pelanggannya sehingga komunikasi pemasaran merupakan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dalam menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp, 2003).

(33)

  19

promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing) (Purba, 2006)

The American Marketing Association berpendapat bahwa komunikasi pemasaran merupakan “the process of the planning and executing the concention, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods and service to create the exchange that satisfy individual and organizational objectives”. proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi).

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.2.5. Strategi Komunikasi Pemasaran

(34)

  20

lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati proses perencanaan yang matang (Soemanegara, 2006:9).

Penggabungan dari pemasaran dan komunikasi menghasilkan pengertian yang baru yaitu komunikasi pemasaran, yang merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas berarti semakin baik komunikasi pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus selalu berkomunikasi dengan perantara, pembeli, dan masyarakat pada umumnya secara baik (Soemanegara, 2006:9).

Carles W.Lamb (2001: 1), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah proses di mana perusahaan melakukan pertukaran dan berbagai arti melalui sekumpulan simbol. Ketika perusahaan mengembangkan produk baru, mengubah yang lama, atau bahkan mencoba untuk meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang telah ada, perusahaan harus mengkomunikasikan pesan penjualan kepada calon pelanggan.

(35)

  21

berbagai saluran komunikasinnya dalam rangka menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan persuasive mengenai organisasi dan produknya.

Komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan, dan tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai hal berikut :

a. Mengindentifikasi pasar dan kebutuhan konseumen atau persepsi konsumen b. Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan target

grup.

c. Mengevaluasi sejauh mana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai tujuan

d. Mempertanyakan apakah ada penghalang (gap) antara harapan ideal dengan tampilan produk (performance).

2.2.6. Model Komunikasi Pemasaran

(36)

  22

model komunikasi pemasaran. Prisgunanto mengatakan tujuan dari promosi sebagai berikut :

1. Menyampaikan pesan dari perusahaan kepada konsumen.

2. Riset pasar digunakan sebagai penguat dalam komunikasi pemasaran. 3. Mampu meningkatkan penjualan secara tidak langsung melalui kontrol

yang baik dari seorang pimpinan manajer periklanan dan sejenisnya.

Menurut De Loizer, yang kemudian dirumuskan oleh Belch tahun 1995 dalam Kotler (2003), marketing communication dibagi menjadi 6 (enam) kegiatan dasar, yaitu : advertising, direct marketing, interactive/internet marketing, sales promotion, publicity/public relations, personal selling. Adapun penjelasan dari elemen-elemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Periklanan

Adalah cara yang efektif untuk menjangkau para pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk dan mempercepat penjualan.

2) Promosi Penjualan

(37)

  23

Namun, pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam membangun preferensi merek jangka panjang.

3) Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus, kredibilitas tinggi:

a) Berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.

b) Kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga.Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh pembeli lebih sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan.

4) Penjualan Personal

Adalah alat yang paling efektif, biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan personal, jika dibandingkan dengan periklanan, memiliki tiga manfaat sendiri:

a) Konfrontasi personal

Penjualan personal mencangkup hubungan yang hidup, lansung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

(38)

  24

Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan.

c) Tanggapan

Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban mendengarkan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi, walau tanggapan tersebut hanya ucapan “terima kasih” secara sopan.

5) Pemasaran Langsung

Bentuk pemasaran langsung, surat langsung, pemasaran lewat telepon, pemasaran elektronik. Semuanya memiliki empat karakteristik. Pemasaran lansung bersifat:

a) Non publik

Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu. b) Disesuaikan

Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju. c) Terbaru

Pesan disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang d) Interaktif

Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. 2.2.7. Public Relation

(39)

  25

memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya, seperti terbuka, jujur, fair, konsisten, dan tidak mengasingkan diri. Selain menyangkut hubungan dengan manajemen, Public Relations sebagai penerapan dari konsep komunikasi juga dipakai secara luas pada bidang-bidang non bisnis seperti politik, kenegaraan, sosial, keagamaan, dan sebagainya. Oleh karena itu praktisi Public Relations juga bisa tampak ada di mana-mana (Kasali, 2003).

Public Relations adalah sebuah manajemen untuk mengevaluasi perilaku publik, kebijakan dan prosedur individu dan menghasilkan suatu program dengan harapan dapat memperoleh penerimaan dari publik (Blech, 2004). Kegiatan Public Relations berkaitan dengan kegiatan manajemen untuk membentuk sikap dan opini yang disesuaikan dengan stakeholders (Fill, 1999). Sehingga diharapkan timbul hubungan yang baik antara publik dan perusahaan.

2.2.8. Fungsi Public Relation

Fungsi-fungsi Public Relations juga bisa diterapkan dalam rangka menunjang suatu paduan komunikasi pemasaran (marketing mix) dimana kegiatan-kegiatan periklanan merupakan salah satu unsurnya. Oleh karena itu, Public Relations juga penting digunakan dalam melakukan sebuah komunikasi pemasaran. Public Relations memiliki sedikitnya tiga keunggulan:

a.Kredibilitas tinggi: Berita dan fitur lebih otentik dan kredibel di mata pembaca ketimbang iklan

(40)

  26

c.Dramatisasi : Humas mampu mendramatisir perusahaan atau produk (Sulaksana, 2003:27)

Pendapat lain dikemukakan oleh Ruslan (2006) pada bukunya “Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (konsepsi dan aplikasi)” fungsi Public Relations yaitu :

a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen organisasi).

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

c. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya, atau sebaliknya. d. Melayani keinginan public dan memberikan sumbang saran kepada pemimpin

organisasi demi tujuan dan manfaat bersama.

e. Menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan, 2006:19)

2.2.9. Ciri-Ciri Public Relations

(41)

  27

dari ada tidaknya yang menunjunkkan ciri-cirinya. Ciri-ciri humas adalah (Effendy, 2003):

a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajement suatu organisasi.

c. Public yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah Publik eksternal dan Publik Internal

2.2.10. Citra Perusahaan

Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra. Dengan demikian citra merupakan salah satu asset terpenting dari perusahaan atau organisasi yang selayaknya terus menurus dibangun dan dipelihara. Citra yang baik merupakan perangkat kuat, buka hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan juga dapat memperbaiki sikap dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.

(42)

  28

(2000:60) adalah keseluruhan pesan yang dipikirkan dan yang diketahui oleh seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu hal.

Menurut Sutisna (2001:83) citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Citra menurut American Marketing Association adalah the costomer perception of a product, institution, brand, business, or person that may or may not carrespond with reality or actifity. Artinya : Persepsi konsumen mengenai produk, perusahaan, merek, bisnis maupun perorangan dengan melihat ada tidaknya kesesuaian dengan realitas maupun dengan kenyataan yang ada. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa citra merupakan persepsi mengenai nama baik perusahaan yang harus dijaga karena apabila citra tersebut buruk maka perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar.

Menurut Nguyen dan Leblanc yang dikutip dari artikel manajemen adalah sebagai berikut : corporate image is described as overall impression made on the minds of the public about organization. It is related to business name, architecture, variety of product/services, tradition, ideology, an to the impression of quality commuicated by each employee interacting with the organization’s clients“.11

(43)

  29

organisasi. Menurut Frank Jefkins yang disempurnakan oleh Daniel Yudin citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan merupakan persepsi seseorang yang diciptakan melalui akumulasi pesan-pesan yang diterima berdasarkan pengalaman yang dirasakan seluruh indera baik penglihatan ataupun perasaan

2.2.11. Strategi Membangun Citra Perusahaan

Kegiatan Public Relations sebagai mediator yang menjembatani kepentingan perusahaan dengan publiknya yang terkait dengan kegiatan Public Relation itu sendiri. Strategi membangun citra perusahaan dapat dilakukan hubungan masyarakat (public relation) adalah salah satu alat promosi yang penting dan ditujukan untuk membangun opini masyarakat dalam rangka memelihara, meningkatkan dan melindungi citra perusahaan dan produknya (Saladin, 2003).

Berbagai aktivitas senantiasa menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra yang positif. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan/prestasi yang pernah diraih, hubungan yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar, kesediaan melakukan tanggung jawab social, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya (Linggar, 2000:67).

2.2.12. Pentingnya Citra Perusahaan

(44)

  30

1. Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkan citra negative sebaliknya

2. Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis, atau fungsional sedangkan citra negatife memperbesar kesalahan tersebut

3. Sebagai fungsi pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan perusahaan

4. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata memperngaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan

2.3. Kerangka Berpikir

(45)

  31

Public Relations merupakan penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya sehingga maksud dan tujuan dari organisasi/lembaga dapat sampai ke publiknya, selain itu public relations juga memiliki peran untuk menciptakan citra bagi organisasi dan lembaganya sehingga dapat memberikan profit bagi perusahaan dan membangun citra perusahaan. Ini diperkuat dengan adanya teori menurut Mc Namara (Iriantara, 2003:44) public relations sebagai “aktivitas berkelanjutan untuk menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat di mata publik”. Tugas PR adalah menegakkan citra organisasi atau perusahaan yang diwakilkan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan (Kasali, 2005 : 30)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Public relations dalam menjalankan peranannya yaitu membantu manajemen menumbuhkembangkan kesadaran pelanggan atau masyarakat kenjeran park Surabaya. Selain itu public relations juga memiliki peran untuk menciptakan citra bagi organisasi dan lembaganya sehingga dapat memberikan profit bagi perusahaan dan membangun citra perusahaan.

Public Relations

1. Menumbuhkan Kesadaran (X1)

2. Penanganan Keluhan (X2)

(46)

  32

2.4. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang digunakan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1.Diduga Public Relations untuk menumbuhkan kesadaran konsumen berpengaruh terhadap Citra perusahaan PT Granting Jaya Sebagai Pengelola Kenjeran Park di Surabaya

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengkuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan definisi operasional disini adalah suatu

pembatasan atau perincian prosedur yang memungkinkan penegasan ada atau

tidaknya realitas tertentu sebagaimana digambarkan menurut konsepnya.Tipe

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian ekplanatif

dengan menggunakan analisis kuantitatif.

Tipe penelitian eksplanatif adalah suatu jenis tipe penelitian yang

menejelaskan suatu generalisasi sample terhadap populasinya atau menjelaskan

hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain,

karena itu penelitian eksplanatif menggunakan sample dan hipotesis. Untuk

menguju hipotesis menggunakan statistic inferensial. Beberapa pakar mengatakan

bahwa penelitian ekspalantif digunakan untuk mengembangkan dan

menyemperunakan teori juga dikatakan bahwa penelitian eksplanasi memiliki

kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab akibat dari atau dua

beberapa variabel dengan menggunakan analisis statistic inferensial

(Bungin, 2001 : 26).

3.1.2. Variabel Independent (X), yaitu Public Relations

Public Relations adalah sebuah manajemen untuk mengevaluasi perilaku publik, kebijakan dan prosedur individu dan menghasilkan suatu program

(48)

34

Pengukuran variabel Public Relations dalam penelitian ini bersumber pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2011) yaitu sebagai berikut :

a.Menumbuhkan Kesadaran Konsumen (X1)

Menumbuh kembangkan kesadaran konsumen terhada produk yang

diluncurkan

1) Promosi Kenjeran Park

2) Pengenalan produk Kenjeran Park b.Penanganan keluhan (X2)

Kecepat tanggapan pihak Kenjeran Park dalam menangani keluhan pelanggan 1) Bertindak responsif (cepat)

2) Solusi yang tepat

3.1.3. Variabel Dependent (Y), yaitu Citra Perusahaan

Citra menurut Kotler (2002:338) adalah persepsi masyarakat terhadap

perusahaan atau produknya sedangkan menurut Buchari Alma (2000:316) adalah

citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan

operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi layanan. Indikator

citra perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Rueslan, 2006):

1.Kepercayaan: Merupakan kesan, dan pendapat atau penilaian positif khalayak

terhadap suatu perusahaan.

2.Realitas: Menggambarkan suatu yang realitas, jelas terwujud, dapat diukur, dan

hasilnya dapat dirasakan di pertanggung jawabkan dengan perencanaan yang

matang dan sistematis bagi responden.

3.Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan.: Menggambarkan keadaan

(49)

35

4.Kesadaran: Adanya kesadaran khalayak tentang perusahaan dan perhatian

terhadap produk yang dihasilkan.

3.1.4. Pengukuran Variabel

Cara pengukurannya yaitu dengan mengetahui jawaban atas pertanyaan

pertanyaan mengenai obyek pene1itian. Pengukuran variabel bebas dan variabel

terikat dalam penelitian ini skala likert yaitu skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian

atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert, setiap jawaban

dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan

dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan, 2002,12) :

Sangat setuju (SS) = skor 4

Setuju (S) = skor 3

Tidak setuju (TS) = skor 2

Sangat Tidak setuju (STS) = skor 1

Selain menggunakan kuesioner peneliti juga menggunakan wawancara

sebagai metode pengumpulan data hal ini dilakukan untuk menggali lebih dalam

hasil jawaban responden pada kuesioner yang telah diberikan

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 203:55). Populasi dalam penelitian ini

(50)

36

pada usia tersebut para pemirsa bisa bersifat lebih bijak lagi menanggapi suatu

permasalahan yang ada di sekitarnya. Namun karena ketersediaan data yang

disediakan oleh BPS (2010) range usia dimulai dari usia 15 tahun keatas maka

jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2.013.082.

3.2.2. Sampel

Berdasarkan data tersebut maka untuk mengetahui jumlah sampel maka

digunakan rumus Yamane yaitu sebagai berikut :

1

d = Presisi (derajat ketelitian 10%).

1 = angka konstan

3.2.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sugiyono, 2009:122). Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian dari masyarakat Surabaya yang memiliki

karakteristik antara lain :

1. Berusia lebih dari 17 tahun karena usia lebih dari 17 tahun dianggap peneliti

sudah mampu menilai suatu objek

(51)

37

3. Pernah berkunjung ke Kenjeran Park minimal dua kali agar responden mampu

menilai kenjeran park itu sendiri .

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini menurut cara memperolehnya,

dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, dengan melakukan pengumpulan data

primer, kedua dengan melakukan pengumpulan data sekunder.

1.Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung langsung dari responden.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara pada responden

dengan berdasarkan kuisioner yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang

terutup dan yang terbuka.

2.Data sekunder adalah data yang tidak dapat langsung diperoleh dari lapangan.

Data sekunder dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi kedua, seperti

perpustakaan, pusat pengelolahan data, pusat penelitian, dan lain sebagainya.

Data sekunder ini akan digunakan sebagai data penunjang untuk melakukan

analisis.

3.4. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi

yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara

berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk

mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari:

mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk

(52)

38

yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus

(Kriyantono, 2006, p.160):

%

P : Persentase Responden

F : Frekuensi Responden

N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan

peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan

dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.

3.4.1. Uji Regresi Linier

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi linier. Dalam persamaan regresinya dapat ditunjukan sebagai berikut

(Ghozali, 2001:6):

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Citra Perusahaan

X1 = Public Relations untuk menumbuhkan kesadaran konsumen

X2 = Public Relations penanganan keluhan

b = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Nilai standar error

3.4.2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas secara parsial terhadap

(53)

39

a. Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β1 = 0, berarti Public Relation untuk menumbuhkan kesadaran konsumen

tidak berpengaruh terhadapkinerja karyawan.

H1 : β1 ≠ 0, berarti Public Relation untuk menumbuhkan kesadaran konsumen

berpengaruh terhadapkinerja karyawan.

H0 : β2 = 0, berarti Public Relation penanganan keluhan tidak berpengaruh

terhadapkinerja karyawan.

H1 : β2 ≠ 0, berarti Public Relation penanganan keluhan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

b. Menentukan level of significance (α) sebesar 5%.

c. Menghitung besarnya t hitung dengan menggunakan SPSS 15 for windows.

d. Menentukan daerah penolakan hipotesis:

jika probabilitas t > 0.05 maka H0 diterima.

jika probabilitas t < 0.05 maka H0 ditolak.

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Profil Kenjeran Park

Kenjeran Park merupakan suatu saran wisata yang berada di daerah jl.Sukolilo no.100 surabaya. Dibuka pada sekitar tahun 1975 oleh seorang bernama bapak Daokeh yang kemudian diteruskan oleh putranya yang bernama Bapak Tumbi atau bisa dikenal dengan nama Bapak Setiaji. Beliau yang kemudian meneruskan usaha kenjeran park sampai saat ini.

Dahulu kenjeran park hanyalah sarana wisata kecil yang di dalamnya terdapat kolam renang, tempat ayunan anak-anak, dan hotel tempat keluarga mengistirahatkan badan setelah bermain bersama keluarga. Kini kenjeran park berkembang menjadi salah satu tempat wisata terbesar di jawa timur. Salah satu wahana yang cukup ramai yaitu tempat yang baru saja di resmikan yang bernama “Kya-Kya” disana sering digunakan untuk permainan Out Bound oleh sekolah-sekolah yang memilih berwisata di Kenjeran Park Surabaya.

(55)

41

4.1.2. Visi dan Misi Kenjeran Park Visi

Menjadikan Kenjeran park Surabaya Jawa Timur sebagai salah satu wisata terbesar di Indonesia yang dapat di kenal di mata dunia.

Misi

1. Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan untuk wisatawan yang berlibur Kenjeran park Surabaya.

2. Membangun wahana sekelas universal. 3. Memperbanyak kunjungan wisata. 4. Memperbaiki sarana dan prasarana.

5. Mempromosikan wisata Kenjeran park Surabaya melalui berbagai media, sehingga Kenjeran park Surabaya bisa di kenal masyarakat luas.

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data

Sesuai dengan ketetapan sebelumnya sampel penelitian ini berjumlah 100 orang responden dengan tolak ukur yang digunakan adalah dengan menggunakan kuisioner dan disebarkan pada seluruh sampel penelitian sebagai responden. Setelah diisi keadaan data yang diperoleh kemudian diedit, dikode dan memasukkan data tersebut dalam ditabulasi data untuk selanjutnya dianalisa secara deskriptif berdasarkan setiap pertanyaan yang diajukan.

(56)

42

4.2.1. Identitas Responden

Pada bagian identitas responden ini dijabarkan mengenai karakteristik para responden ditinjau dari segi jenis kelamin dan usia.

Identitas responden berdasarkan usia, dapat dilihat pada tabel dibawah berikut ini :

Tabel 4.1.

Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase (%)

1 17-27 Tahun 37 37

2 28-38 Tahun 31 31

3 39-49 Tahun 13 13

4 >49 Tahun 19 19

Total 100 100

Sumber : Kuesioner I no 1

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang berusia 17-27 tahun yakni sebanyak 37 orang atau 37%, responden yang berusia 28-38 tahun sebanyak 31 orang atau 31%, responden yang berusia 39-49 tahun sebanyak 13 orang atau 13% dan responden yang berusia lebih dari 49 tahun sebanyak 19 orang atau 19%

(57)

43

Tabel 4.2.

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1 Laki-laki 53 53

2 Perempuan 47 47

Total 100 100

Sumber : Kuesioner I no 2

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden laki-laki daam penelitian ini yaitu sebanyak 53 orang atau 53% sedangkan responden perempuan sebanyak 47 orang atau 47%.

Identitas responden berdasarkan Pendidikan Terakhir, dapat dilihat pada tabel dibawah berikut ini :

Tabel 4.3.

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1 SMA 48 48

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang berpendidikan terakhir SMA yakni sebanyak 48 atau 48 %, responden yang berpendidikan terkahir S1 sebanyak 32 orang atau 32%, responden yang berpendidikan terakhir Diploma sebanyak 19 orang atau 19% dan responden yang berpendidikan terakhir S2 sebanyak 1 orang atau 1%.

(58)

44

Tabel 4.4.

Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

1 Mahasiswa/Pelajar 41 41

2 Karyawan Swasta 33 33

3 Pegawai Negeri 18 18

4 Ibu Rumah Tangga 8 8

Total 100 100

Sumber : Kuesioner I no 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang bekerja sebagai Mahasiswa/Pelajar yakni sebanyak 41 orang atau 41%, responden yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 33 orang atau 33%, responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sebanyak 18 orang atau 18% dan responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 8 orang atau 8% 4.2.2. Public Relations Menumbuhkan Kesadaran Konsumen (X1)

Openness (keterbukaan) merupakan menumbuh kembangkan kesadaran konsumen terhada produk yang diluncurkan. Dalam menumbuhkan kesadaran konsumen ini terdapat 2 pernyataan dan masing-masing pertanyaan diberikan skor dari yang tertinggi hingga yang terendah secara berurutan.

1. Promosi Kenjeran Park

Tabel 4.5.

Promosi Kenjeran Park

No Kategori Jawaban Jumlah %

(59)

45

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab setuju yakni sebanyak 62 orang atau 62%, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang atau 24%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 12 orang atau 12% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 2%.

(60)

46

2. Pengenalan Produk Kenjeran Park Tabel 4.6.

Pengenalan Produk Kenjeran Park

No Kategori Jawaban Jumlah %

Sumber : Kuesioner III no 1.b

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab setuju yakni sebanyak 55 orang atau 55%, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang atau 26%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 19 orang atau 19% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

(61)

47

Seri 3, karena responden hanya datang untuk melihat event Indoprix Seri 3 dan tidak memperhatikan wahana yang ada di Kenjeran Park.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorian jawaban responden diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu baik, sedang, buruk dengan menggunakan rumus (Kriyantono, 2007, p.177) :

diinginkan

Pada penelitian ini terdapat 2 pertanyaan. Dengan demikian pengkategorian jawaban responden untuk keseluruhan pertanyaan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 4 x 2 = 8 Skor terendah : 1 x 2 = 2

Jenjang yang diinginkan : 3 (baik, sedang, buruk)

Interval = 2

Jadi batasan skor dalam lebar interval baik, sedang, buruk yaitu : Kategori penilaian buruk bila jumlah skor antara 2-3

Kategori penilaian sedang bila jumlah skor antara 4-6 Kategori penilaian baik bila jumlah skor antara 7– 8

(62)

48

dari 100 orang responden yang diteliti, yang masuk dalam kategori memberi penilaian buruk, sedang atau baik. Berdasarkan perhitungan di atas maka hasil pengkategorian variabel Menumbuhkan Kesadaran Konsumen (X1) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7.

Pengkategorian Variabel Menumbuhkan Kesadaran Konsumen (X1) Secara Keseluruhan

Sumber : Lampiran 4

(63)

49

4.2.3. Penanganan keluhan (X2)

Penanganan Keluhan merupakan kecepatan tanggapan pihak Kenjeran Park dalam menangani keluhan pelanggan. Dalam Penanganan keluhan (X2) ini terdapat 2 pernyataan dan masing-masing pertanyaan diberikan skor dari yang tertinggi hingga yang terendah secara berurutan:

1. Bertindak Responsif (Cepat)

Tabel 4.8.

Sumber : Kuesioner III no 2.a

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab setuju yakni sebanyak 38 orang atau 38%, responden yang menjawab setuju sebanyak 37 orang atau 37%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 19 orang atau 19% dan tidak responden yang menjawab sangat tidak setuju. Banyaknya responden yang menjawab sangat tidak setuju menunjukan bahwa karyawan kenjeran park tidak dapat bertindak cekatan terhadap kesulitan masyarakat yang berkunjung ke Kenjeran park, karyawan tidak langsung membantu responden yang dalam kesulitan, tetapi karyawan meninggalkan responden begitu saja.

(64)

50

berkunjung ke Kenjeran park, karyawan tidak dapat langsung membantu responden yang dalam kesulitan. Responden yang menjawab setuju menunjukan bahwa karyawan kenjeran park dapat bertindak cekatan terhadap kesulitan masyarakat yang berkunjung ke Kenjeran park, karyawan langsung membantu responden yang dalam kesulitan dan responden yang menjawab sangat setuju menunjukan bahwa karyawan kenjeran park sangat dapat bertindak cekatan terhadap kesulitan masyarakat yang berkunjung ke Kenjeran park, karyawan langsung membantu responden yang dalam kesulitan dan menunjukkan sikap yang ramah.

2. Solusi Yang Tepat

Tabel 4.9.

Sumber : Kuesioner III no 2.b

(65)

51

Kenjeran Park dan memberi rasa aman serta bersikap sangat ramah kepada pengunjung. Responden yang menjawab setuju menunjukan bahwa karyawan Kenjeran park mampu memberikan solusi yang tepat kepada masalah yang dialami pengunjung selama berada di Kenjeran Park. Responden yang menjawab tidak setuju menunjukan bahwa karyawan Kenjeran park dapat memberikan solusi yang tepat kepada masalah yang dialami pengunjung selama berada di Kenjeran Park namun belum maksimal dan responden yang menjawab sangat tidak setuju menunjukan bahwa karyawan Kenjeran park tidak mampu memberikan solusi yang tepat kepada masalah yang dialami pengunjung selama berada di Kenjeran Park dan mengabaikan keluhan pengunjung.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorian jawaban responden diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu baik, sedang, buruk dengan menggunakan rumus (Kriyantono, 2007, p.177) :

diinginkan

Pada penelitian ini terdapat 2 pertanyaan. Dengan demikian pengkategorian jawaban responden untuk keseluruhan pertanyaan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 4 x 2 = 8 Skor terendah : 1 x 2 = 2

Jenjang yang diinginkan : 3 (baik, sedang, buruk)

(66)

52

Jadi batasan skor dalam lebar interval baik, sedang, buruk yaitu : Kategori penilaian buruk bila jumlah skor antara 2-3

Kategori penilaian sedang bila jumlah skor antara 4-6 Kategori penilaian baik bila jumlah skor antara 7– 8

Melalui cara diatas maka dapat diketahui pengkategorian penilaian responden berdasarkan total skor jawaban responden, apakah responden memberikan penilaian buruk, sedang atau baik pada menumbuhkan Penanganan Keluhan (X2). Selanjutnya peneliti akan menghitung berapa banyak responden dari 100 orang responden yang diteliti, yang masuk dalam kategori memberi penilaian buruk, sedang atau baik. Berdasarkan perhitungan di atas maka hasil pengkategorian variabel Penanganan Keluhan (X2) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10.

Pengkategorian Variabel Penanganan Keluhan Secara Keseluruhan No Penanganan

Keluhan Frekuensi Persen

1 Buruk 3 3

2 Sedang 63 63

3 Baik 34 34

Total 100 100

Sumber : Lampiran 4

(67)

53

menunjukan bahwa responden merasa penanganan keluhan pada Kenjeran Park sudah baik, pihak Kenjeran Park sudah mampu bertindak cekatan dan memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat yang berkunjung ke Kenjeran Park.

4.2.4. Citra Perusahaan

Citra menurut Kotler (2002:338) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya sedangkan menurut Buchari Alma (2000:316) adalah citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi layanan. Dalam citra perusahaan ini terdapat 4 pernyataan dan masing-masing pertanyaan diberikan skor dari yang tertinggi hingga yang terendah secara berurutan:

1. Kepercayaan

Sumber : Kuesioner III no 3.a

(68)

54

sangat tidak setuju. Banyaknya responden yang menjawab setuju menunjukan bahwa responden memiliki kepercayaan bahwa Kenjeran park merupakan tempat wisata yang menyenangkan di Surabaya. Responden yang menjawab sangat setuju menunjukan bahwa responden memiliki kepercayaan sangat besar bahwa Kenjeran park merupakan tempat wisata yang menyenangkan di Surabaya dan responden yang menjawab tidak setuju menunjukan bahwa responden memiliki kepercayaan bahwa Kenjeran park merupakan tempat wisata yang menyenangkan di Surabaya namun belum sepenuhnya.

2. Realitas

Sumber : Kuesioner III no 3.b

(69)

55

menunjukan bahwa kenjeran park memiliki realitas menyediakan berbagai macam fasilitas didalamnya kepada pengunjung yang memang digemari para pengunjung dan responden yang menjawab tidak setuju menunjukan bahwa kenjeran park memiliki realitas menyediakan berbagai macam fasilitas didalamnya kepada pengunjung tetapi fasilitas tersebut belum dapat dinikmati semuanya.

3. Terciptanya Kerjasama Yang Saling Menguntungkan Tabel 4.13.

Terciptanya Kerjasama Yang Saling Menguntungkan

No Kategori Jawaban Jumlah %

Sumber : Kuesioner III no 3.c

(70)

56

menghabiskan waktu bersama keluarga. Responden yang menjawab tidak setuju menunjukan bahwa responden merasa senang dapat berkunjung ke Kenjeran park, tetapi wahana di dalam Kenjeran park kurang cocok untuk tempat wisata bersama keluarga.

Sumber : Kuesioner III no 3.d

(71)

57

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorian jawaban responden diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu baik, sedang, buruk dengan menggunakan rumus (Kriyantono, 2007, p.177) :

diinginkan

Pada penelitian ini terdapat 4 pertanyaan. Dengan demikian pengkategorian jawaban responden untuk keseluruhan pertanyaan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 4 x 4 = 16 Skor terendah : 1 x 4 = 4

Jenjang yang diinginkan : 3 (baik, sedang, buruk)

Interval = 4

Jadi batasan skor dalam lebar interval baik, sedang, buruk yaitu : Kategori penilaian buruk bila jumlah skor antara 4-8

Kategori penilaian sedang bila jumlah skor antara 9 – 12 Kategori penilaian baik bila jumlah skor antara 13– 16

(72)

58

Tabel 4.15.

Pengkategorian Variabel Citra Perusahaan Secara Keseluruhan No Citra Perusahaan Frekuensi Persen

1 Buruk 1 1

2 Sedang 56 56

3 Baik 43 43

Total 100 100

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden lebih banyak responden yang masuk kategori sedang yakni sebanyak 56 orang atau 56%, responden yang masuk kategori baik sebanyak 43 orang atau 43% dan responden yang masuk kategori buruk sebanyak 1 orang atau 1%. Banyaknya responden yang masuk kategori “sedang” disini menunjukan bahwa responden merasa citra perusahaan sudah cukup baik tinggal dikembangkan lagi agar mendapatkan citra perusahaan yang lebih baik dan responden yang masuk kategori “baik” menunjukan bahwa citra kenjeran sudaah baik dan tinggal mempertahankan citra baik yang sudah ada pada kenjeran Park.

4.2.5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Hasil Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dilihat dari nilai rhasil pada kolom corrected item total correlation apabila rhitung

positif dan lebih besar dari rtabel, maka alat ukur dapat dikatakan valid. Begitu juga

sebaliknya apabila rhitung bernilai tidak positif dan lebih kecil dari rtable, maka alat

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

“ Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi denga publiknya mengenai komunikasi, pengertian,

Penelitian ini menaruh perhatian pada strategi Public Relations PT.Pertamina dalam menangani berbagai macam masalah sosial di luar perusahaan, masalah sosial

bersama.Sebagai fungsi manajemen komunikasi, public relations berusaha mengembangkan komunikasi antara organisasi dengan publiknya demi mempertahankan goodwill

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran public relations dalam membangun citra Perusahaan Listrik Negara cabang Kota Bandar Lampung. Penelitian ini mengunakan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dalam menciptakan citra positif terhadap tamu menginap di Hotel

Penelitian ini menaruh perhatian pada strategi Public Relations PT.Pertamina dalam menangani berbagai macam masalah sosial di luar perusahaan, masalah sosial

Selain definisi tersebut ada pula definisi lain yang mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu organisasi untuk berkomunikasi

Rex Harlow dalam Ruslan 2008:16 “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut