• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH Pengelolaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH Pengelolaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN

NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH

DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA

Ol

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi

Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Oleh:

S H O D I Q I N

NIM: Q 100 140 126

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN

NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH

DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

S H O D I Q I N

Q 100 140 126

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Pembimbing I

Dr. Sabar Narimo,M.Pd, M.M

Pembimbing II

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN

NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH

DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh: S H O D I Q I N

Q 100 140 126

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Selasa, 17 Januari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji :

1. Dr. Sabar Narimo, M.Pd,M.M. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Maryadi,M.A. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr. Wafrotur Rohmah,M.M. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sekolah Pasca Sarjana

Direktur,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Magister

Administrasi Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 7 Januari 2017

Penulis

Shodiqin

(5)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN

NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH

DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta, 2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas di SDII Al Abidin Surakarta, 3) Mendeskripsikan evaluasi kurikulum bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di SDII Al Abidin Surakarta. Subyek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data serta kesimpulan. Keabsahan data dalam penilitan dengan triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter disusun melalui workshop di awal semester dengan hasil berupa perangkat pembelajaran berupa Silabus,Program Semester,Program Tahunan, RPP dan Program penanaman karakter (2) Pelaksanaan pembelajaran bermuatan nilai karakter dilaksanakan berdasarkan RPP yang dibuat dengan memperhatikan tujuan, materi, metode,media dan penilaian serta pembiasaan penanaman karakter agar nilai-nilai karakter tercapai (3) Evaluasi kurikulum dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui kegiatan supervisi untuk mengetahui ketercapaian kurikulum serta sebagai acuan dalam melakukan tindak lanjut perbaikan.

Kata kunci : pengelolaan, pembelajaran, nilai-nilai karakter.

Abstract

(6)

character values held by RPP are made with regard to objectives, materials, methods, media and ratings as well as habituation cultivation of character to character values achieved (3) evaluation of the curriculum implemented by principals through supervision activities to determine the achievement of the curriculum as well as a reference in the follow-up repairs.

Keywords: management, learning, character values.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan karakter sejatinya merupakan bagian esensial tugas sekolah

dalam hal ini sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-nilai luhur

dalam lingkungan satuan pendidikan, lingkungan keluarga, dan lingkungan

masyarakat.

Hadi, R (2015) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter sangat penting

untuk sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Untuk mengintegrasikan nilai-nilai

karakter saat mengajar konten materi pelajaran adalah salah satu peran seorang

guru, maka guru harus melakukan peningkatan dalam kualitas bangunan dan

sumber daya manusia terbesar. Untuk meningkatkan efektivitas integrasi

nilai-nilai ke dalam pengajaran guru harus memiliki tambahan pengetahuan tentang

pendidikan karakter. Dibutuhkan improvisasi bagian dari guru untuk dapat

menyampaikan pendidikan karakter melalui mata pelajaran mereka sendiri

sehingga pesan berdasarkan nilai siswa. Untuk memastikan bahwa improvisasi ini

tidak membuang-buang banyak waktu, disarankan bahwa improvisasi guru harus

di dokumentasikan sebagai lampiran dalam rencana pelajaran atau setidaknya

harus dikumpulkan oleh guru untuk berkontribusi berdasarkan nilai pendidikan.

SDII Al Abidin Surakarta adalah salah satu sekolah yang ditunjuk

pemerintah sebagai salah satu pilot project pelaksanaan kurikulum 2013 yang

mana pemerintah mempunyai cita-cita dalam pelaksanaan kurikulum ini tidak

hanya mengedepankan capaian kognitif saja akan tetapi lebih menekankan pada

capaian afektif maupun psikomotorik. Capaian afektif ataupun sikap salah satunya

dengan ditananamkanya nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran dan

(7)

Maka dalam pengelolaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter

kurang optimal akan dapat menimbulkan beberapa kendala dalam ketercapaian

hasil yang diinginkan .permasalahan tersebut antara lain: 1) perencanaan

pembelajaran yang dilakukan belum memuat nilai-nilai karakter yang akan di

ajarakan, 2) pelaksanaan pembelajaran yang kurang mengacu pada perencanaan

yang telah dibuaat serta kurang jelinya guru dalam menginternalisasi nilai-nilai

karakter saat berlangsunya proses pembelajaran, 3) program-program pembiasaan

yang dilakukan oleh sekolah yang dapat memperkuat tercapainya penanaman

nilai-nilai karakter pada anak, 4) evaluasi kurikulum yang terrncana mulai dari

persiapan, pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut sehinggga dapat melihat

ketercapaian dari pelaksanaan kurikulum yang sedang dilaksanakan. Dari uraian

tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengelolaan

Pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin

Surakarta”.

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan

proses perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah

di SDII Al Abidin Surakarta; 2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan

pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin

Surakarta; 3) Mendeskripsikan proses evaluasi kurikulum bermuatan nilai-nilai

karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

desain etnografi. Desain etnografi pada dasarnya adalah hasil dari

kegiatan-kegiatan peneliti guna pemahaman cara masyarakat melakukan interaksi lewat

gejala kehidupanya setiap hari yang diobservasi. Pada umumnya, etnografi

memiliki tujuan guna mendeskripsikan sebuah kebudayaan secara menyeluruh

yang mencakup seluruh aspek kebudayaan, baik yang memiliki sifat ragawi

maupun system nilai hidup pada suatu masyarakat. (sutama, 2012:120-121).

Penelitian ini dilaksanakan di SDII Al Abidin Surakarta yang beralamat di Jalan

(8)

Subyek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Teknik

pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penilitan dengan triangulasi

data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman (Sugiyono,

2013:334) yang meliputi data, reduksi data dan penyajian data serta kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas

Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta.

Kegiatan pembelajaran di SDII Al Abidin Surakarta diawali dengan

perencanaan pembelajaran melalui workshop penyiapan perangkat

pembelajaran berupa Silabus, Program Tahnan, Program Semester, RPP,

Program Bulan Karakter.

Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bermuatan

nilai-nilai karakter di SDII Al Abidin Surakarta melibatkan kepala sekolah dan

semua guru, seperti penelitian Meirawan (2010) yang menyatakan untuk

mewujudkan atau mendarah dagingkan budaya yang menjadi karakter

manusia bermartabat yaitu damai (yang menjadi etika), mandiri (yang

menjadi logika) dan adil (yang menjadi estetika) yang dapat diteruskan kepada

orang lain dan generasi selanjutnya perlu waktu yang cukup

berkesinambungan dengan keikutsertaan berbagai pihak melalui transformasi

budaya dan pendidikan sepanjang hayat bagi semua.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Rahmat Raharjo (2010) penerapan kegiatan perencanaan dalam proses

pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menentukan berbagai kegiatan

yang akan dilakukan di ruang kelas dalan kaitannya dengan upaya untuk

mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang telah ditetapkan dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam konteks pendidikan berbasis

kompetensi, maka tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut

(9)

akan dilakukan dalam kaitannya dengan upaya mencapai kompetensi yang

diharapkan, yakni kompetensi kongitif, afektif, dan kompentensi

psikomotor.

Perencanaan nilai-nilai karakter yang dibuat oleh kepala sekolah dan

guru belum bisa dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh dikarenakan

keterbatasan waktu dan banyaknya nilai-nilai karakter yang diajarkan di kelas.

Perencanaan yang telah dibuat ternyata tidak semuamya dapat

dilaksanakan sesuai dengan harapan dikarenakan ada faktor-faktor

penghambat yang kurang diperhatikan saat membuat perencanaan hal ini

bertentangan dengan pendapat Rahmat (2011) bahwa perencanaan adalah

hubungan antara apa yang ada sekarang (what is), dengan bagaimana

seharusnya (what should be), bertalian dengan kebutuhan penentuan tujuan,

prioritas, program dan alokasi sumber. Bagaimana seharusnya dalam definisi

ini mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan disini menekankan

pada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan

yang akan datang yang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan

maksudnya menghilangkan jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan

mendatang yang diinginkan

3.2Pelaksanaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas

Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta.

Tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP sesuai dengan KI,

KD dan Indikator. Tujuan pembelajaran dibuat untuk memudahkan guru

menuju hasil yang akan dituju dalam pembelajaran serta melakukan

internalisasi pengetahuan tentang nilai-nilai karakter, hal ini sejalan dengan

temuan Hadi, R (2015) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter sangat

penting untuk sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Untuk

mengintegrasikan nilai-nilai karakter saat mengajar konten materi pelajaran

adalah salah satu peran seorang guru, maka guru harus melakukan

peningkatan dalam kualitas bangunan dan sumber daya manusia terbesar.

Untuk meningkatkan efektivitas integrasi nilai-nilai ke dalam pengajaran guru

(10)

Dibutuhkan improvisasi bagian dari guru untuk dapat menyampaikan

pendidikan karakter melalui mata pelajaran mereka sendiri sehingga pesan

berdasarkan nilai siswa. Untuk memastikan bahwa improvisasi ini tidak

membuang-buang banyak waktu, disarankan bahwa improvisasi guru harus di

dokumentasikan sebagai lampiran dalam rencana pelajaran atau setidaknya

harus dikumpulkan oleh guru untuk berkontribusi berdasarkan nilai

pendidikan.

Materi pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP mengacu kepada

tujuan pembelajaran. Berdasarkan pendapat Hadi, R (2015) mengungkapkan

bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk sistem pendidikan di

Indonesia saat ini. Untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter saat mengajar

konten materi pelajaran adalah salah satu peran seorang guru, maka guru harus

melakukan peningkatan dalam kualitas bangunan dan sumber daya manusia

terbesar. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam

menentukan materi yang akan diajarakan dan mampu menintegrasikan

nilai-nilai karakter akan mampu menghasilkan peserta didik yang hebat.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah

cermah, tanya jawab,diskusi dan penugasan. Penggunaan berbagai metode

dalam pembelajaran maupun penanaman nilai-nilai karakter akan

mempengaruhi ketercapaian usaha tersebut hal ini selaras dengan penelitian

Fethi Turan (2016) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah

penting bagi guru, guru menggunakan buku cerita gambar yang mendukung

pendidikan karakter, namun mereka menemukan diri mereka kompeten dalam

memberikan pendidikan karakter dengan buku cerita bergambar, dan berpikir

buku cerita yang berguna dan efektif dalam hal pendidikan karakter, percaya

bahwa guru harus menjadi teladan dalam pendidikan karakter, dan metode

seperti drama, tanya jawab, dan curah pendapat yang banyak disukai untuk

pendidikan karakter yang efektif. Setelah hasil ini, peningkatan buku yang

mendukung pendidikan karakter dalam sastra anak-anak dan kursusditujukan

(11)

Media pembelajaran yang digunakan adalah gambar siklus hujan,

LCD, alat peraga perubahan wujud benda. Media pembelajaran juga

mempunyai pean dalam memudahkan seorang guru daam menyampaikan

materi maupun dalam menanamkan karakter kepada anak hail ini sesuai

dengan penelitian dari Fethi Turan (2016) yang mengungkapkan bahwa

pendidikan karakter adalah penting bagi guru, guru menggunakan buku cerita

gambar yang mendukung pendidikan karakter, namun mereka menemukan

diri mereka kompeten dalam memberikan pendidikan karakter dengan buku

cerita bergambar, dan berpikir buku cerita yang berguna dan efektif dalam hal

pendidikan karakter, percaya bahwa guru harus menjadi teladan dalam

pendidikan karakter, dan metodeseperti drama, tanya jawab, dan curah

pendapat yang banyak disukai untuk pendidikan karakter yang efektif.

Penilaian pembelajaran yang dipakai adalah penilaian sikap spiritual,

penilaian pengetahuan dan ketrampilan. Bahwa penilaian pembelajaran harus

utuh dalam menilai kemampuan anak yang mencakup aspek afektif,kognitif

dan psikomotorik. Penilaia sikap dan terbentuknya karakter seseorang

berpengaruh terhadap peningkatan capaian akademik maupun psikomotorik

hal ini sesuai dengan temuan Cheng, Chao-Shun (2007) hasil penelitian ini

menunjukkan pendidikan karakter telah terbukti memiliki hubungan yang

signifikan, penelitian ini menemukan bahwa (1) Pendidikan karakter harus

dimulai dengan pendidikan keluarga; pendidikan karakter yang sistematis

harus diberikan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi untuk

mempromosikan pengembangan "karakter."(2) Pendidikan Karakter

membantu siswa berbakat untuk mengembangkan "diri potensial" dan ekspresi

karakter seperti "peduli interpersonal,""pengembangan sosial,""etika kerja,"

dan "kualitas kerja."(3) Pelaksanaan pendidikan karakter menunjukkan hasil

yang signifikan dalam peningkatan "karakter" dari siswa berbakat. Ekspresi

"karakter" hubungan dengan kognisi keseluruhan karakter, sikap, dan

perilaku.(4) Mengadopsi pendidikan karakter yang berbeda: pendidikan

karakter yang berbeda memiliki berbagai tingkat pengaruh pada siswa

(12)

kelompok mahasiswa terbukti memiliki hasil yang lebih baik daripada

"metode pengayaan topik" digunakan di ruang kelas, tetapi dua metode

pengajaran ini membantu meningkatkan "karakter" dari siswa berbakat. (5)

Semua jenis siswa berbakat yang terbukti membuat kemajuan yang signifikan

dalam "kerja keras,""misi,""optimisme," dan "cinta dan peduli" dalam

percobaan: belum ada perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran antara

semua berbakat siswa.(6) Gender dan perbedaan individu tidak memiliki

dampak pada "pendidikan karakter." (7) Ekspresi "karakter" dari siswa harus

dilihat hanya melalui karakter diamati "sikap dan perilaku."

Pembiasaan penanaman karakter yang dilakukan diantaranya adalah

dengan bulan karakter lewat lagu dan mutabaah bulanan. Penanaman karakter

dengan pembiasaan atau budaya sekolah, pengarahan, didikan melalui nasehat

atau tausiyah, teladan atau contoh-contoh dari guru, reflektif yaitu

memasukkan atau mengkaitkan materi atau pokok bahasan ke dalam

nilai-nilai karakter dan pengembangan diri sangat efektif dalam pembentukan

karakter siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Heni (2014) menyatakan

karakter sangat penting di dalam kehidupan kita. Orang tua atau orang dewasa

mempunyai peran wajib untuk mengajarkan kepada yang muda rasa hormat,

tanggungjawab, kepercayaan, keadilan, kepedulian, dan kebajikan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

3.3Evaluasi Kurikulum Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah

di SDII Al Abidin Surakarta.

Kepala sekolah menyiapkan instrumen supervisi kemudian

melaksanakan supervisi untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan guru

dalam menanamkan karakter di kelas dan melakukan pembinaan terhadap

hasil supervisi. Perencanaan dan pelaksanaan supervisi dimaksutkan untuk

mengukur tingkat ketercapaian antara apa yang direncanakan dan yang

dihasilkan hal ini sesuai dengan Teori Tyler (1949) evaluasi kurikulum adalah

upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar

(13)

terjadi pada waktu suatu kurikulum dilaksanakan dan akibat dari pelaksanaan

pengembangan kurikulum tersebut.

Salah satu usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan

kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas adalah

melakukan pelatihan berdasarkan analisis hasil supervisi dan berdasarkan

kebutuhan hal ini sesuai dengan penelitian Chi-Min (2009) menyatakan hasil

penelitian menunjukkan bahwa efektivitas proyek Character-Based School

Culture (CBSC) dalam hal kuantitatif kualitatif. Beberapa rekomendasi yang

dibuat untuk sekolah dan peneliti tentang bagaimana menggunakan proyek

CBSC sebagai dasar untuk menanamkan, berkualitas tinggi, budaya sekolah

berbasis karakter yang efektif di sekolah Taiwan dan juga di

sekolah-sekolah di tempat lain.(1) Kepala Sekolah dan staf membiasakan diri secara

mendalam dengan filosofi dan proses proyek dalam rangka meningkatkan laju

pengembangan profesional mereka.(2) Guru membutuhkan bantuan dari

akademisi atau penerbit untuk mengembangkan suara, konsentrasi dan paket

kegiatan dan RPP yang terintegrasi,cocok pengembangan kurikulum berbasis

sekolah.(3) Proyek CBSC menekankan prinsip-prinsip keadilan, peduli dan

perkembangan disiplin, yang juga merupakan dasar untuk prosedur melalui

mana proyek dilaksanakan. Oleh karena itu, semua peserta dalam proyek yang

dibutuhkan untuk menjadi anjuran untuk mengikuti tiga prinsip-prinsip ini

membimbing dalam rangka mempertahankandemokrasi partisipatif, hubungan

yang baik dan disiplin diri.(4) Proyek CBSC berfokus pada teori dan praktek

dan proses dan hasil implementasi. Selain itu, seluruh budaya sekolah dan

pengembangan profesional dari staf yang sama pentingnya dengan karakter

siswa.(5) Proyek CBSC difokuskan pada disengaja dan moral yang

komprehensif dan program pendidikan karakter tapi itu terbatas dalam waktu.

4. PENUTUP

Setelah melaksanakan penelitian yang terdiri dari observasi,

pengumpulan data, analisis data serta melakukan perbandingan dengan hasil

(14)

sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter

disusun melalui workshop di awal semester dengan hasil berupa perangkat

pembelajaran berupa Silabus,Program Semester, Program Tahunan, RPP dan

Program bulan karakter. 2) Pelaksankan pembelajaran bermuatan nilai karakter

dilaksanakan berdasarkan RPP yang dibuat dengan memperhatikan tujuan,

materi,metode,media dan penilaian serta pembiasaan penanaman karakter agar

nilai-nilai karakter tercapai. 3) Evaluasi kurikulum dilaksanakan oleh kepala

sekolah melalui kegiatan supervisi untuk mengetahui ketercapaian kurikulum

serta sebagai acuan dalam melakukan tindak lanjut perbaikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka beberapa

saran yang disampaikan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Bagi Kepala

Sekolah, perlu mengoptimalkan pelatihan guru supaya dapat membuat

perencanaan dengan baik, mampu melaksanakan pembelajaran dan menjadi

teladan bagi siswa-siswanya dalam kebaikan. 2) Bagi Guru supaya

meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran serta menjadi teladan bagi siswa-siswanya.3)

Memberikan kesempatan bagi peneliti lain untuk meneliti lebih dalam tentang

bagaimana penanaman karakter pada siswa baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Cheng, Chao-Shun. 2007. Character Education and Character-trait Development Enrichment for College Students. Paper presented at the 2007 seminar of Kao Yuan University for General Education May 25, 2007 at Kao Yuan University Kaohsiung County, ROC.

Chi-Ming. 2009. 'The planning, implementation and evaluation of a character-based school culture project in Taiwan', Journal of Moral Education, 38: 2, 165 184.

(15)

©2012 Educational Consultancy and Research Center www.edam.com.tr/estp

Darcia Narvaez and Daniel K. Lapsley. 2008. Teaching For Moral Character Teaching Moral Character: Two Strategies for Teacher Education. Journal Center for Ethical Education University of Notre Dame Notre Dame, IN 46556; Email: dnarvaez@nd.edu

Faridi, A. 2014. The Difficulties Of English Teachers In Instilling Character Building Through Narrative Stories At Elementary Schools In Central Java, Indonesia. International Journal of Contemporary Applied Sciences Vol. 1 No. 2 October 2014 (ISSN: 2308-1365) www.ijcas.net

Hadi, R. 2015. The Integration of Character Values in the Teaching of Economics: A Case of Selected High Schools in Banjarmasin. International Education Studies; Vol. 8, No. 7; 2015 ISSN 1913-9020 E-ISSN 1913-9039 Published by Canadian Center of Science and Education.

Kamaruddin SA. (2012). Character Education and Students Social Behavior. Journal of Education and Learning. Vol.6 (4) pp. 223-230. Veteran University at Makassar City.

Koesoema, Doni A. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Kusdi, 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Medihaa, S. 2016. The Character Educators of Future: What Do They Know? What Do They Need. 2nd International Conference on Higher Education Advances, HEAd' 16 Universitat Politecnica de Valencia, Valensia.

Minoru N, Kouichi Mutsuura and Hiroh Yamamoto 2014. “Impact of Learner's

Characteristics and Learning Behaviour on Learning Performance during a

Fully Online Course”.The Electronic Journal of e-Learning Volume 12

Issue 4 2014, (pp394-408) available online at www.ejel.org

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

(16)

cultures: Perspectives on positive psychology (pp. 11-30). New York: Springer.

Skinner, G.S.. 2013.First Grade Teacher Perceptions of a Character Education Program. Liberty University, Lynchburg, VA.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, PTK R & D.

Surakarta: Fairuz Media

Tannir, A. 2013. Effects Of Character Education On The Self-Esteem Of Intellectually Able And Less Able Elementary Students In Kuwait. International Journal Of Special Education Vol 28, No: 1.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil dari penelitian ini adalah peran yang dilakukan oleh Panglima Laot wilayah Lampulo dalam menyelesaikan perselisihan di laot dengan cara musyawarah, menegakkan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari 85 mahasiswa didapatkan data bahwa tingkat stress berdasarkan usia yang menunjukan usia >20 lebih

Eradikasi H.pylori bermanfaat sebagai strategi awal untuk pengelolaan dispepsia sebelum endoskopi. Beberapa studi metaanalisis telah meneliti terapi eradikasi pada pasien

Keterkaitan produk makanan tradisional timus dengan mata kuliah pangan fungsional adalah dari bahan dasar timus ini yang berupa ubi yaitu ubi putih, ubi kuning dan ubi ungu

X = MsgBox("Apakah Anda yakin ingin keluar??",

berdampak pada tidak terselenggaranya pembelajaran yang menarik dan imajinatif. Pembelajaran cenderung monoton dan membosankan, akibatnya siswa tidak tersitimulus

intensif, maka berarti utiliasi pemakaian sumber daya semakin tinggi, yang secara langsung meningkatkan

Terdapat hubungan antara jumlah sel CD4 ibu bersalin dengan infeksi HIV. terhadap luaran maternal dan neonatal di