INGKAR AL-SUJ::'TJ::'TAH MASA KLASIK (Telaah Tentanl Pokok-Pokok Pikirannya)
"T 'f''l GセZGBゥG@ /\.l.;'.
"'Pl'.·,1t: GMMGセᄋᄋLZNN@ セᄋセ@ i'c. セセ@ ᄋセZᄋ@ ... J·
Oleh :
ABDUL MAJID KHOH
HIP. 131682377
FAKULTAS TARBIYAH
IJ::-1STITUT AGAMA I SLAM HEGER.I ( ipセijZZMQI@ SYARIF HIDAYATIJLLAH .::rAKARTA
1 9 9 8 / 1 9 9 9
-·-( Telaah Tentang Pokok-Pokok Pikirannya)
Oleh :
ABDUL MAJID KHOH
NIP.
131682377
Disetujui Oleh
PHOF.DR •.• MUHAMMAD AMIN SUMA MA. SH
LEMBAR PENGESAHAN
Penelitian
KLASIK" ( Telaah
lah dilaksanakan
yang ber judul "INGKAR AL-SUNNAH J'flASA
Tentang Pokok-Pokok Pikirannya),
te-oleh :
N a m a
NIP.
Pangkat/Gol,
Fakul tas
Abdul Majid Khan
: 131682377
Penata Muda Tk.I/ III/b
Tarbiyah IAIN Syarif
Hidayat-ullah Jakarta
Jakarta, 30 Desember
·199sMengesahkan
AN. REKTOR
Pusat Penelitian
IifGK;\R AL-SUN!lAH MASA KLASIK
( 'l'elaah 'l'entang Pokok-Pokok Pikirannya)
Penelitian Pokok-Pokok Pikiran Ingkar al-Sunnah
Ma-sa Klasik dengan tujuan untuk membuktikan dan mengmngkap
kelemahan dan kelebihannya. 'l'eks
bulrn
11al-Umm
11karangan
al-Syafi
1i, jilid 7, h, 287-300, dijadikan data yang masih
otentik bagi Ingkar al-sunnah Klasik yang secara
terang-te-rangan menolak al-sunnah dijadikan salah satu sumber hukurn
Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pokok•pokok
pi-kiran Ingkar al-sunnah Klasik dalam batas kewajaran
rasio-nalitas, tidak mengeluarkan seseorang dari agama Islam;
ji-ka
mereka menolak hadits ahad saja. Kecuali, jika mereka
menolak hadits secara keseluruhan, baik mutawatir dan ahad
dan karakteristik ini bukan milik orang Islam, karena umat
Islam membenarkan
kerasulan Muhammad saw.
Penorimaan
ha-dits ahad
bersifat ijtihadi, baik dalam proses penelitian
para transmitter (perawi) hadits maupun dalil .penetapannya
yang memiliki kekuatan zhanni al-v;urud
rud, Dengan demikian tidak ada kewajiban
dan tidak ada larangan mcnolaknya, asal
tihadi yang sama,
iv
ij-イセ。「「ゥ@ yang telah mengutus l<asul Nabi Muhammad saw seba-gai penyampai wahyu kepada umat manusia • .Segala salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Habi t1iuharnmad saw
yang ditaati dan diikuti sunnahnya. Dan kepada para sa-habat, Tabi•in, serta Tabii al-Tabi1in sebagai pembawa dan
penyarnpai al-sunnah lrnpada soluruh urnat rnanusia yang hi-dup bersarnanya dan sosudahnya.
Laporan Penelitian yang berjudul 11HiGKAfl AL-SUl!l<AH l•iASA KLASIK" (Telaah 'l'entang Pokok-Pokok Pikirannya) disu-sun d:·.larn rangka memenuhi tugas peneli tian bagi para dosen di lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk meningkatkan kuali tas keilmuannya, Laporan peneli tian ter-la ksana berkat bantuan dana ponelitian DIK (Daftar Isi-an KegiatIsi-an) suplemen tahun Isi-anggarIsi-an il990/1999.
Dalam menyusun la porun penoli tian ini, peneli ti telah monerima bantuan ciar:L berbagai p:Lhal-;:, baik berupa finansiil dan moril, bahkRn informasi-informasi yang sa-ngat berguna dalam penyelesaian laporan penelitian ini. Oleh karena i tu, peneli ti menyampaikan ucapan banyak te-rima kasih kc. paaa :
1. セ・ォエッイ@ IAI;I Syurif Hidayatullah
r.:ardi Azra dan Delrnn Falrnl tas beri tugas untuk welaksanakan juti proposal ponolit:Lan yani.;
Jalrnrtci Prof.
Dr.Azyu-Qセイ「ゥケ。ィ@ yang telah
mem-t ugas dan menindaklan-telah dia j ulrnn.
2. Ke pa la Puscit Penoli tian Dr. Dede Hosyada, MA yang telan menyetujui p.ro;.,osol pcnclitian dan rnemberikan tugas
tan penelitian, yang telah menyediakan waktu untuk
kon-sultasi dan bimbingan kepada
peneliti dalam penyusunan
laporan penelitian ini.
4. Kepala Perpustakaan IAIN
,J.s:lwrta
ra sahabat yang telah membantu
referensi yang diperlukan untuk
an akhir ini.
dan stafnya serta
pa-pinjaman buku-buku
penelitian dan
lapor-Akhirnya,
peneliti hanya
bisa mendo
1akan, semoga
amal baik tersebut di atas diterima dan dibalas dengan
pem-balasan yang ber lipa t ganda di sisi Allah swt. Amin
Jakarta, 30 Desemb er 1998
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
A..J3STRAK •••••••••••• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • c • • • • • • • • • • • •
iv
v
KATA PENGANTAR
. .
.
. . . .
. .
.
.
.
.
. .
. . .
.
.
.
. .
...
DAFTAR ISI
BAB
I.BAB
II.
BAB
III.BAB
IV.
BAB
v.
.
.
.
.
.
. . .
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
. . .
. .
. .
.
. .
.
...
PENDAHULUAN
••••••••••••••••
. .
.
. .
.
. . .
.
. . .
.
.
.
.
.
A.
B.
c.
D.
E.
La tar Belakang ..•.•...••....••.•.••
Alasan Memilih Judul
••
• • • • • • • • • • • • • ••
• • • • •Pembatasan dan Perumusan Masalah.
• • • • • ••
•• •
Tujuan dan Kegunaan • • • • • • • • • • • . • . .••.••••
Sistematikan Penulisan
••••.•••••...•••••.•
TELAAH KEPUSTAK.AAN
.
.
.
. . .
.
.
. .
.
.
. .
. .
.
. .
. .
. . .
A. Hasil Temuan Penelitian Awal
•••••••••••••
B. Kerangka Teori ...••..••...
c.
D.
Kerangka Konsep.
Hipotesis ••••.•.
.
.
. . .
.
. .
.
.
.
.
. .
.
. . .
.
• • • • •
• •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •METODOLOGI PENELITIAN.
.
.
.
.
. .
.
. . .
. .
.
. .
. . . .
.
.
.
. .
A.
B.
c.
D.
Subyek Penelitian
Pengumpulan Data
• •
•
• • • • • • • • • • • • •. . .
.
.
.
.
. .
.
.
.
. .
• • ••••••• • • • • • • •Pengolahan Data. •.•..•.•.•...•.•....••.
Metode Analisa Data . •••••...•...•.••.
HASIL PENELITIAN DAN PE MB AHA SAN
. . .
.
. .
. .
.
.
vii
1 14
5
67
99
12 1315
17
17
17
20 2023
A. Pengertian Ingkar al-Sunnah ••••••••••••••• 23
B.
Ingkar al-Sunnah Masa Klasik ••••••••••••••
27
c.
Pokok-Pokok Pikiran dan Argumentasi Ingkar
al-Sunnah •. ... , . . . . . . . . . . . . . . . • . • . . . 34
D. Analisa Argumentasi Ingkar al-Sunnah ••••••• 39
K.ESIMPULAN DAN SARAN ••••••••••••••••••••••••••
A. Kesimpulan
•.•...•.•.•••...••..
B,
Saran-Saran
••
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •• •
• ••
• • •50
50
51
DAFTAR PUSTAK.A
.
.
.
.
.
.
.
. .
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
. . .
.
.
.
. .
. .
.
. .
.
. .
.
. .
.
.
LAMPIRAN I,
LAMPIRAN II,
TEKS KlTAB AL-UMJVl
.
. . . .
.
. . .
.
.
.
.
.
.
.
. .
. . . .
SK KEPALA PUSAT PENELITIAN
...
53
56
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Mayoritas ulama
sepakat bahwa al-Sunnah atau
Hadits Nabi saw menjadi sumber syari•at Islam kedua
l
setelah al-Quran.
Artinya, status al-Sunnah
dijadi-kan pijadijadi-kan dalam beristinbath (menggali) suatu hukum
dalam Islam, baik setelah tidak dijumpainya hukum
sua-tu masalah dalam al-Quran ataupun sama-sama dijumpai
di dalam kedua sumber tersebut dalam arti al-sunnah
berfungsi sebagai bayan (penjelasan) atau ta•kid
(peng-uat) terhadap keterangan dalam al-Quran. 2
Al-sunnah memiliki per a nan panting dalam hal kai t-·
an interpretasi al-Quran, karena Nabi saw sebagai
peneri-ma
wahyu al-Quran dari Allah swt tentu lebih mengetahui
maksud yang terkandung di dalamnya dan interpretasinya
d1,ri pada orang lain. Dalam hal ini al-Syathibi memberi
komentar dan penjelasan dengan tegas dan lugas bahwa :
Dalam istinbath hukum dari al-Quran tidak cukup hanya
dengan al-Quran saja tanpa melihat syarah atau
penjelas-annya yaitu al-sunnah, karena al-Quran bersifat universal
(kulii) d!1n di dalamnya banyak masalah-masalah kulliyah,
sebagaimana salat, zakat, hajji, puasa, dan lain-lain
,ti-dak ada jalan bagi akal untuk menjelaskan cara-cara
ー・セZ@1
Lihat: MUh<1mmad al-J:hadhri l3ik, Ushul al-Figh,
( Beirut: Dar
。ャMfセォイゥL@ ャセ「ャIL@Cet. ke-7
h.
241-242. Di
dalam buku ini juga dijelaskan alasan-alasan mengapa
Sunnah dijadikan sumber hukum Islam kedua setelah
al-Quran.
2
Lihat: Fathu flahman, Ikhtisar Mushthalah
al-Hadits, (Bandung: PT. al-Ma'arif,
1987),
cet.ke-5, h.47-49
pelaksanaannya.3
Hal tersebut disebabkan di antaranya karena al-quran yang berbahasa Arab itu memiliki sastra bahasa yang tinggi dan arti kandungan yang sangat dalam, sehing-ga diperlukan bantuan mufassir pertama yaitu al-sunnah, di samping rasionalitas manusia dalam mengembangkan dan mener jemahkan ke dalam bahasa dan kondisi yang relevan, sehingga hukum Islam selalu elastis dan fleksibel.
Begitu penting peranan al-sunnah dalam mendampingi a 1-Quran, sehingga tidak cukup seseorang ber pegang pada al-Quran saja tanpa mempedomani al-sunnah dalam peran-annya tersebut, atau sebaliknya. Sebagaimana kata Abu
Zahra : al-Sya fi 1 i tida k memisahkan an tar a al-Quran dan
al-sunnah dalam memberi penjelasan, Ia jadikan keduanya itu sebagai satu format dalam boristidlal dan エ・イィゥエオョセ@
sebagai sumber pokok yang disebut dengan nash (teks).Ke-duanya saling membantu dalam membori penjelasan terhadap syari•ah.4
Kedua pedoman di atas secara integral dijadikan sebagai sumber hukum Islam oleh jumhur (mayoritas) Ulama. Namun di kalangan 1;ekelompok minoritas umat Is-lam ada yang menolak lrnhujjahan al-Sunnah tersebut
baik secara mutlak atau membedakan tipe tertentu dengan alasan tertentu. Kelompok inilah yanc kemudian disebut dengan "Ingkar al-sunnah11 , artinya kelompok yang menen-tang al-sunnah dijadikan sebagai salal1 satu sumber hu-kum Islam.
Kelompok Ingkar al-sunnah rnasa klasik pada mu-lanya muncul bisa jadi irnrena akibat pe:i:-tikaian politik
3Euhammad Abu Z,<ihra, Ushul al-Figh, (Beirut: Dar al-Fikri, 1958), h. 1U6
antara Khalifah Ali aan
mオZャ。ゥセゥケ。ィL@yang kemudian muncul
sekte-sekte dalam Islam. Satu dengan yang lain ai antara
sekte i tu saling rneno.Lak
al-sunnah yang disampaikannya.
Akibatnya, al-sunnah yang paling shahih menurut sekte
tertentu, mungkin dianggap paling lemah atau paling
pal-su oleh sekte lain.5
Sebab lain, mungkin dikarenakan perasaan
oksklu-sifisme cara berfikir yang lebih rasional dalam
memaha-mi al-Quran, .. mereka tidak perlu banj;uan al-Sunnah
da-lam menginterpretasik!lnnya. A tau mereka melihat bahwa
wah-yu al-Quran telah sempurna den cukup dijadikan pedoman
dalam segala aspek kehidupan manusia. Paham Ingkar
al-Sun-nah ini peral-Sun-nah berhadapan dengan Imam Syafi
1i (w.204 H)
dan terjadi perdebatan yang seru,6
Meskipun gerakan ini tinggal bangkainya, namun,
peneliti mempunyai asumsi kuat bahwa
secara individual
paham Ingkar al-Sunnah ini akan selalu ada
sepanjang
mesa. Gerakan ini dilarang hidup dan beredar oleh
Peme-rintah RI sejak tahun 1983.7
Kiranya Ingkar al-Sunnah den pokok-pokok
pikiran-nya menarik diteliti meskipun tinggal sejarahpikiran-nya saja
di negeri kita, menbingat perkembangannya masa klasik
mc-rupakan cikal bakal yang menghembuskan pongaruhnya pada
masa-masa berikutnya, Pokok-pokok pikiran Ingkar·
al""Sun-nah inilah yang menjadi obyek penelitian ini dengan
ju-ciul
QQ ingkNセNr@AL-SUNNAH MASA KLASIK (telaah '.l'entang
Pokok-Pokok Pikirannya.
,-7Li hat : Mushthafa al-Siba•i, sunnah dan
Peranan-nya dalam Peneta,l)an I!ukum Islam, '.l'er jemahan Nurchalis
};a-jid dari al-sunnah Wa !11akanatuha Fi al-'.l'as;yri • al-Isla mi,
(Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1993), Get. ke-2, h.104-10'/
61ihat: al-Syafi•i, al-Umm, (Beirut: al-Ma•rifah,
1983), Get. ke-2,. Juz
7,·h.
287-300
7zufran Rahman, Kajian sunnah Nabi saw Sebagai
4
B.
Alasan Memilih Judul
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia
seca-ra sengaja pada umumnya
rnemiliki alasan tertentu yang
memotivasikannya baik secara intrinsik atau ekstrinsik,
secara langsung atau tidak langsung. Lebih-lebih dalam
penelitian ilmiah, alasan memilih. judul dan yang melatar
belakanginya sangat .penting. Di antara alasan panting
da-lam memilih judul ini ialah sebagai berikut
1.
Ingkar al-sunnah masa klasik adalah cikal bakal yang
tumbuh dan berkembang dan sedikit banyak berpengaruh
pada perkcmbangan Ingkar al-sunnah masa selanjutnya,
terutama masa modern. Untuk mengetahui secara mendalam
tentang pokok-pokok pikirannya perlu penelitian dan
pembahasan yang mendalam pula sehingga dapat dilacak
alasan-alasan penolakannya tersebut.
2. Paham Ingkar al-sunnah kadang-kadang masih timbul
di tengah-tengah masyarakat Islam,baik karena
muncul-nya issu yang sengaja disebarkan
オョエオォNュbュ「オ。セ@ ュセイ・ᆳka.
セ。ァオ@tarhadap al-sunnah yang telah diyakini
keo-tentisi tasuya atau karen<l yang lain, Namun, pada
umum-nya mereka belum baumum-nyak tahu bahwa iangkar al-sunnah
pada hakekatuya sudah muncul sejak masa klasik,
3,
Mayoritas ulama
telah memiliki konsensus untuk
ュ・ョェ。セ@dikan al-Sunnah sebagai salah satu hukum Islam dengan
alasan dan argumentasi tertentu. Sementara
Ingkar
al-sunnah memiliki visi yang berbeda dengan mayoritas
ter-sebut, yaitu menolak al-sunnah dijadikan ssebagai
sa-lah satu sumber hukum Islam dengan
。イQセオュ・ョエ。ウゥ@terten-·
tu pula, Kiranya hal ini menarik diangkat dalam
ben-tuk penelitian unben-tuk dapat disingkap kelemahan-kelebin,.
an pokok-pokok pikiran Ingkar al-sunnah serta
argumen-tasinya.
penga-atau ditakutkan goyah iman mereka, Bagi peneliti malah
sebaliknya,
hal-hal yang tidak sama atau berbeda · tidak
selalu melemahkan yang £udah ada, akan tetapi bisa jadi
memperkuat yang sudah ada, karena sesuatu akan nampak kew
benarannya jika ada antonimnya hyaitu suatu yang dianggap
salah. suatu kebenaran akan menjadi tabu posisinya jika
tidak ada salah. Sesuatu yang konflik ini perlu diteliti
sehingga menjadi jelas permasalahannya bahkan akan mampu
menetralisir permasalahan yang terjadi sebenarnya.
c. Pembatasan dan Perumusan Masalah
.... ,;"t· .·'..
·Per.masalahan Ingkar al-Sunnah masa klasik, pada
ha-kekatnya tidak terlalu luas, karena ia hanya terjadi pada
sekelompok minoritas muslim
dan tidak banyak
pengi-kutnya. Namun, paham ingkar al-Sunnah selalu timbul dari
masa ke masa dan dari satu ternpat ke tempat lain. Dalam
garis besarnya masa sejarah Islam dapat dibagi kedalam
tiga periode besar yai tu periode Klasik (
650-1250M),
periode Pertengahan
(1250-1800M), dan periode Modern
ya-itu
(1800-sekarang). 8
Berbeda dengan kemunculan gerakan Ingkar
al-sun-nah
Dr.
Mushthafa al-Siba•i hanya membagi dua periode
ya-itu masa dahulu (klasik) dan masa sekarang (modern).9
Hal ini mungkin karena kemunculan
Ingkar al-sunnah
se-cara terbuka d11n transparan pada masa tersebut sesuai
de-.ngan temuan, faktual.
Ingkar al-Sunnah rnasa klasik diawali
padakalangan
internal umat Islam sendir·i, dampak
ォッョヲセゥォ@antara mereka
dalam perang Shifin antara kelompok pendukung Ali dan ke•
Bi:: .
.. arun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Se,Jarah
Pemikiran Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang,
19?5),cet.
ke-1, h, 12-14
6
lompok Hu•awiyah yang kemudian menimbulkan pecahnya umat
Islam menjacii beberapa sekte yang s11ling menyalahkan dan
saling menolak al-Sunnah yang dibawanya. Akan tetapi
oek-te-sekte ini tidak menjadi wilayah penelitian penulis,
yang menjadi konsentrasi penelitian adalah Ingkar
al-sun-nah yang secara transparan berdebat dengan Imam
セケ。ヲゥ Q ゥ@pada.•)akhir abad kedua Hijriyah.
Penelitian juga hanya difakuskan pada pokok-pokok
Pikiran Ingkar al-sunnah klasik serta argurnentasinya
sa-ja, bukan «Pada aspek
ャ。ゥセ@seperti sejarahnya dan yang
lain.
Pokok-pokok pikiran Ingkar al-Sunnah rnasa klasik
akan ditelaah secarll kritis, sejauhrnana mereka memandang,
melihat, dan menyimpulkan terhadap otentisitas al-Sunnah
yang diriwayatkan oleh para sahabat dan merniliki sanad
yang kuat bagi pembelanya. Kiranya
pokok bahasan
peneli-an dapat diformulasikpeneli-an ke dalam bentuk pertpeneli-anyapeneli-an
se-bagai berikut :
l, Babaimana Ingkar al-sunnah melihat status dan
eksis-tensi al-sunnah
?2, Mengapa mereka
rnenolak al-Sunnah dijadikan salah satu
sumber hukum Islam
·?Dari berbagai pembatasan penelitian ci atas,
kira-nya dapat dirumuskan dalam sebuah juuul : "INGKAH
AL-SUH-NAH MASA KLASIK
11('l'elaan Ten tang Pokok-Pokok Pikirannya).
D. Tujuan dan Kegunaan
'l'uj uan dan Kegunaan peneli tian Ingkar al-sunnah
1Ha-S<l
klasik ten tang pokok-polwk pikirannya, adalah sebacai
berikut :
2. Ingin mengungkapkan secara ilmiah tentang
pokok-pokok pikiran Ingkar al-Sunnah kl11sik dengan
sega-la argumentasinya sehingga cendekiawan muslim,
ma-hasiswa, dan umumnya umat Islam dapat meningkatkan
kualitas keilmuannya
tentang permasalahan al-sunnah
dan lebih selektif dalam menentukan pilihan
al-Sun-nah yang dijadikan pedoman dalam menetapkan hukurn.
3.
Menaa,bah wawasan cakrawala ilmu pengetahuan kepada
kaum muslimin pada umumnya, bahwa ternyata tidak
se-luruhi. umat Islam menerima al-sunnah sebagai sumber
hukum Islam kedua setelah al-Quran, akan tetapi ada
di antara mereka mesldpun minori tas yang menolaknya
baik secara keseluruhan atau sebagian saja.
4. Akan dapat menyingkap secara ilmiah kelemahan dan
kelebihan pokok,..pokok pikiran Ingkar al-.sunnah klasik
sehingga dapat mengambil pelajaran dari padanya.
E. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini teruiri dari lima bab,
ma-sing-masing memiliki pembahasan yang unik dan spesifik
yang merupakan penjelasan dan rincian masing-msing bab
yaitu sebagai berikut :
Bab I, Pendahuluan yang pembahasannya meliputi
La-tar belakang penelitian, alasan mernilih judul,
pembatas-an dpembatas-an perumuspembatas-an masalah, tujupembatas-an dpembatas-an rnpembatas-anfaat penelitipembatas-an,
dan sistematika penulisan.
Bab II Telaah Kepustakaan. Pada bab ini
dikemuka-kan tentang temuan hasil penelitian awal, kerangka
teo-ri, kerangka konsep, dan hcpotesis.
Bab III Metodologi Penelitian, pembahasannya
meli-puti subyek penelitian, pengurnpulan dan pengolahan data,
dan metode analisis data.
kar al-sunnah, aan arwlisa . tentang argumentasi Ingkar al-sunnah.
Beb
v
Penutup, dikemukakan kesirnpulan dan saran-saran yang bermanfaat baLi umat Islam.Demikian pendahuluan bab I ini yang telah ュ・ョァセ@
TELAAH KEPUSTAKAAH
A. Hasil '.l.'emuan Penelitian Awal
Dari hasil penelusuran sementara tentang
kepus-takaan Ingkar al-Sunnah,
peneliti tidak mendapatkan
banyak buku
yang membahas tentang Ingkar
al-Sun-nah secara
ォィセウオウセ@terutama yang ditulis oleh anak
ne-geri sendiri. Hal ini dimungkinkan, karena gerakan ini
termasuk yang dilarang hidup
、ゥセョ・ァ・イゥ@yang kita
cin-tai, sebagaimana keputusan Jaksa Agung RI No. Kep. 169/
JA/1983 dan
No. Kep.o85 JA/9/1985. Konsekwensi logisnya
buku-buku Ingkar al-sunnah dilarang beredar, dengan
ala-san besar kemungkinan akan merusak kerukunan hidup in-·
tern urnat beragama Islam dan mengganggu stabilitas
nasio-nal. l
Berdasarkan hasil peneli tian MUI DKI Jakarta di::-.:.:,·
simpulkan bahwa buku-buku atau diktat yang ditulis M.
Ircham Sutarto dan yang lain tentang Ingkar al-Sunnah
me-nyesatkan masyarakat, harus dihapuskan agar tidak
bera-kibat merusak stabili tas nasional. Kepada umat: Islam
yang terlanjur mempelajarinya .. dan meyakini
kebenaran-nya dianjurkan bertaubat. 2
Moskipun buku-buku tersebut
bukan termasuk subyek penelitian ini, namun, ilustrasl
di atas sangat berpengaruh pada perkembangan buku-buku
Ingkar al-sunnah baik era klasik ataupun era modern di
negeri kita Indonesia.
Buku-buku temuan sementara
tidak ditemukan
tu-Q
コオヲイセョ@
Hahman,, loc. c;i.
t,2 Ibid. h.161
lisan. orang Ingkar al-sunnah sendiri, yang ada buku Jng•
kar al-Sunnah yang ditulis oleh kelompok Sunni misalnya
dan itupun hanya selayang pandang,
Buku-buku itu dapat
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
l. Sisi:Pan. khusus tentang Ingkar al-sunnah masa klasik
dalam disiplin ilmu tertentu, misalnya :
a. Kitab
11al-Umm
11jilid VII karangan Imam al-Syafi'i.
Didalam buku ini dipaparkan dialog antara
sese-orang yang mewakili kelompok Ingkar al-sunnah
de-Imam Syari•i. Kitah ini dikenal sebagai kitab Fiqh
yang menjadi referensi para pengikutnya dan
buku
ini pula yang menjadi sumber informasi data primer
dalam penelitian ini.
3
b. Al-Risalah, sebuah kitab yang dikarang oleh Imam
Syafi•i juga dan dikenal kitab Ushul al-Fiqh,
Dia-log antara Imam syafi'i dengan Ingkar al-sunnah
juga dipaparkan dalam buku ini, bahkan disertai
de-ngan dalil-dalilnya.4
2, Buku yang secara umum
menyinggung Ingkar al-Sunnah
masa klasik dan modern serta pembelaannya, misalnya
a, al-Sunnah Wa Makanatuha Fi al-'rasyri•
al-Islami,ditu-lis oleh
Dr.Musthfa al-Siba•I dan telah
diterjemah-kan oleh
Dr.liUrchalish Madjid dengan judul : sunah
dan Penerapannya Dalam Penetapan Hukum Islam Sebuah
Pembelaan Ka um Sunni. Konsentrasi buku inL pada
pem-belaan al-sunnah sebagai sumber hukum Islam .•
b. Studies In Early Hadits Literature, ditulis oleh
Prof.
Dr.Muhammad Musthafa al-A•zhami yang telah
berhasil mempertahankan disertasi doktornya dalam
bi dang
filsa fat di Uni versi tas Cambridge 1967.
Bu.,-ku ini telah disalin ke dalam bahasa Arab dengan
3al-syafi•i, loc. cit.
4al-Syafi •i, al-Hisalah, Tahqiq dan Syarah Ahrnad
Huhamm<id Syakir, (Kairo:
DRr "l-'1'11,,.,,+"' 1 or;c, \ Bセセ@ 1judul Dirasat
F:Ial-Hadits al-Nabaw:r
wa
1'ar:Ikhi
•rad-winih:I
(1980) dan ker.,udian diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia oleh
l!.Ali Mushthafa Ya •qub, MA
dengan judul Hadi ts llabawi dan Sejarah Kodifikasi,..,
nya
(1994).
Buku ini melihat Hadits N"abi
melalui
pendekatan sejarah
ー・ョァォッ、ゥヲゥォ。ウゥ。ョョケ。セ@sebagai data
yang kuat menunjukkan otentisitas Hadits.
c. Zhahirah Rafdh al-sunnah Wa 'Adami al-Ihtijaji Biha,
ditulis oleh Dr. Shaleh Ahmad Ridlwan dan
diterjemah-l'e dalam bahasa Indonesia oleh H. Ali Viakhtum
al-Sa-lami dengan judul
11Borkenalan dengan Ingkar al-sunnahL'
Muatan buku ini. menjelaskan kehujjahan al-Sunnah
se-bagai salah satu sumber hukum Islam dan membantah
ar-.,_;umentasi Ingkar al-Sunnah tanpa dibedakan antara
ma-sa klasik dan modern.
3.
Buku
aliran teologi Islam yang menjelaskan pandangan
aliran tertentu terhadap al-sunnah, misalnya
11Mauqif
al-Muktazilah Min al-Sunnah
al-Nabawiyah \Va Mawathin
Inhirafihim •anha" yang ditulis oleh Abi Lubabah. Dalam
buku ini dijelaskan penolakan al-Muktazilah terhadap
al-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dengan
alasan-alas-an tertentu.
B. Kerengka '.[eori
Kajian tentang pokok-pokok pikiran dan argumen-taGi Inglrnr al-sunnah diperluka;i pandangan-panda11gan
ter-tentu sebagai kerangka teoritis yang relevan dengan mas-alah pokok dalam peneli tian ini. Di antara pendangan-pan-dangan it u sei;)erti pandc<ngan Imam a 1-Sya l'i 1 i sendiri dalam bukunya "al-Umm", bahwa Allah r;101·;ajibkan rnanusia untuk mepgikuti perintah rasul-J.Iya dan pasrah pada keputus1.Jnnya,
karena Allah tidak menjadikan seorangpun setelcl1nya, kc-cuali harus mengikutinya, tidak ada pendapat dalam scgala ,
.
keaaaan kecuali berdasarkan kitab Allah dan sunnah Hasul, sedang yang lain mengikutinya.5
sernentara itu, セオウィエィ。ヲ。@ al-siba•i berpondapat,bah-wa berpondapat,bah-wajib mentaati flasul \.Jail' pada . saat 1 .. asih hidup atau setelah wafatnya, sebaGaimana yang dilal,ukan oleh para sahabat dalam menerima al-sunnah.6
sッ、。ョQセ@
Mushthafa al-'.A1zi1ami borpendapat bal1wa, scjak masa lalu ucat Islam se-f)akat untuk n:cnerirna al-sunnah seba1;ai :;ur;1ber hulmm Islam yang wajib dipatuhi.'I
Gerbeda dengan pandangan .. tokoh-tokoh Ingkar al-sun-nah yang menolak al-Sunal-sun-nah dijadikan seba0ai surnber hukum Islam, 1;eperti \'Jashil bin 1 Atha 1 dan A111r bin Ubaid yang mo-nolak ha di ts dari pcira sahabat yang dirai;ukan. keadilannya setelah terjadinya ritnah antara merekEl, Amr bin Ubaid mem-beri hukuman bagi mereka yang terlibat dalan1 fitnah iasik,
ウ・、Nセョァ@ al->fazham mcncela rnerclca uan monuauh uuutD, bodoh,
d.E:11 fa sil{. 8
Zセ・ャゥeゥサセcjゥイイゥ。QQej@ dt·1lo111 111cr1ntn};Jkan 。ャMZセオョQQdィ@ seba1.;ai
wa-lah satu dari su1nbor hukum Islam olch al-Syafi•i, cil-Siba•i,
5al-Syafi 1i, al-Umm,
ov.
cit., h. 2d76
t.Jui:;hthafa al-Sibu •i, op. cit. h. 3-lj
7
i•:. }iushthafa al-A•:;harni,Dirasal i'i al-!fuditll c;l- ..aoa-\'Ii v:e. GvdイゥセNZZZゥQオ@ Tudvvini11i, ;.:_iex· j e1i;al·1an iセャゥ@ t•1Usi1 tha fa Ya r()Ut)-,
-( Ja \rnrta: P,' Pustaka Fi1·J;·us, l99Lr, Cet. ke-1, h. 1,6 '
dan al-A'zhami atau mayoritas ulama Ahl al-sunnah,
peno-lakannyapun didasarkan pada argumen yang sama yaitu
ar-gumen akli (rasio) dan naqli (al-•:turan dan al-Sunnoh a tau ..
al-,Quran saja). Kedua golongan tersebut di atas
berpi-jak pada
dalil naqli dan akli atau yang lain, namun
ka-dar tinggi dan rendah atau prosentase antara wahyu
dan
akal itu yang berbeda.
Dalam Teologi Islam dipaparkan bahwa Ahl al-sunah
(al-Maturidiyah dan al-Asy•ariyah) memberikan daya kurang
besar kepada akal. ·Sedang Muk
1azilah memberikan
daya.:be-sar kepada aka 1. 9 Oleh karena i tu kemudian dikatakcin
ajaran kaum
nセエ。コゥャ。ィ@
yang bersifat rasiona1.
10
Menurut
Khudlri Beik, Ingkar al-sunnah lawan berdiskusi Ima@·
Sya-fi 'i adalah kelompok Mu
1tazilah. 11 Harun Nasution juga
membenarkan bahwa Mu:•tazilah adalah golongan yang tidak
kuat berpegang pada al-sunnah.12
Dalam peneli tian ini teori kedua kelompok
terse-but akan digunakan untuk menganalisa
pokok-pokok
pikir-an dpikir-an argumentasi Ingkar al-Sunnah masa klasik. Berbagai
argumentasi itu akan ditelaah secara kritis baik sejalan
dengan pemikiran Ingkar al-sunnah atau bertentangan.
Kerangka acuan yang digunakan untuk menganalisa argumen
tersebut adalah dalil akli, naqli dan
ォ。・、。ィセォ。・、。ィ@Ulum
al-Hadits yang kemudian disebut teori normatif.
c.
Kerangka Konsep
Kata-kata atau istilah yang s.ering digunakan dalam
laporan
ー・ョ・ャゥエゥ。セ@ini perlu diperjelas sebagai
kerang-ka konsep, agar tidok timbul pemaknaan yang lain, kerang-karena
9llarun iiasution, op, cit., h,
9410
1£.i.Q..
h. 60 dan 38
QQ
セN@
kadangkala satu kata memiliki banyak makna (musytarak) dilihat dari berbagai kuca mata disiplin ilmu. Istilah-istilah itu antara lain sebagai berikut :
1. al-Sunnah
Arti al-Sunnah di sini sama dengan Hadits me-nurut Ulama ahli hadits, yaitu sabda, pekerjaan,
ke-tetapan, sifat (watak buc.li atau jasmani), atau ting-kah laku ャセ「ゥ@ Muhammad saw baik sebelum atau sesudah-nya di angkat menjadi Nabi.13
2. Inglrnr a 1-Sunnah
1-'aham atau ;\orakan yang menolak al-Sunnah ai-jadikan sebagai sumber l1ukum Islam:
3. Nashir al-!iunnah
Pe1nbela al-sunnah dari c;erang&n lawan, c;epcirti Imam Syafi'i yang membela al-Sunnah sebagai s4mber hukum Islam dari nerangan InRkar al-sunnah,14
L+,, i·.asa klasik
Pada abcid pertcimn, kcdua, dan ku Lit;a l!ijriyah, tetapi di sini dimaksudkan pada abac.l kedua sampai awal Dbad ketiga !Ujriyah yaitu masa al-Syafi •i, la-i1ir pad a tcihun 150 H dan meninggal 204 H.
5, Syari•at Islam atau hukum Islam
Peraturan-peraturan yang diciptakan Allah swt atau pokok-pokoknya, supaya dipegang oleh manusia
da-lam l1ubungan dengan Tuhannya, dongan saudara sesama
rnuslim, dengan saudaranya sesama manusia, dencan
a-lam seluruhnya, uan dcngan masalah kehidupan,15
6. Ka um Muktaz.ilDh
alan
adalah golongan teologi yang lebil1
yani:; membawa persoalan-perso-mendalam dan borsifat
filoso-13al-A1zhami, Q.P_. cit., h. 14
fis dari pada persoalan-persoalan teologi yang aiba-., h ·. • d Jj j • I h 16
wa_ o·kaum K awarl.J an ·ur l. a • 7. Argumentasi
Pemberian alasan untuk rnemperkuat atau meno-lak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan,17 mi-s9lny? penolakan terhadap konsep Imam Syafi1i
ten-al-Sunnah dijadikan sumber hukum Islam tidak kuat. 8. Hadits Mutawatir
Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang da-ri jumlah banyak sampai pada akhir sanad yang banyak-nya mustahil mereka sepakat bohong menurut adat dan
t
.
d 18berita itu entang tanggapan panca in ra.
9,
Hadits AhadHadits yang tidak rnencapai derujat Mutaviatir •19
D. Hipotesis
Dari korangka teori di a tas, hipotesis yang dia-julrnn dalam peneli tian ini 11Ingkar al-sunnah tidak mes-ti lemah seluruh arglilmentasi yang diajukan dalam mem-pertahankan pokok-pokok pikirannya tentang al-sunnah11 •
Dari berbagai keterangan di atas, kiranya dapat di fahami bahwa temuan buku awal dalam penelitian yang ac!a relevansinya dengan penelitain ini adalah al-Sunnah Via !:.§!.
kanat uha Fi al-Tasyri 1 al-Islarni, Namuu セL@ kemudian
pene-litian ini akan berbeda dengan buku tersebut dengan エッッセ@ rinya yang tidak memihak pada satu kelompok saja, akan
tetapi rnenggunakan teox·i berganda yaitu kornpromi anta-ra teori al-syafi •i yanl:i mewakili Ahl al-sunnah yang lebih besar memberi kontribusi kepada wahyu, sehingga
l6Harun Nasution, op. cit., h.
58
1 7w.J.s. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indone-sia,, (Jalrnrta: PN Balai Pustalrn, BGBtYXTセI[ᄋMM」・エセ@ ke-7, h. 'j'l
16
Mf.TODOLOGI p;:1rn.LI'rIAN
A. Subyek Penelitian
subyek penelitian ad<Jlah teks kitab'11!ll-Umm11
ji-lid VII h. 287 - 300 b!lb 11Kit<Jb J!lm!l' al-Ilmi" sub bab
tentang pendapat kelompok yang menolak al-Sunnah seca.t-ra keseluruhan dan yang menol<Jk khabar pribadi (Ahad).
•reks al-Urnm tersebut dijadikan sumber data pri-mer, sedang buku-buku lain sebagai sumber bahan slrnnder diutamak!ln buku Ulum al-Hadits, Ushul Fiqh, dan Teolo-gi. Teks kitab <Jl-Umm tersebut sebagai salah satu do-kumentasi dijadik<Jn sebag!li bukti adanya Ingkar al-sun-nah masa klasik. Sedang buku-buku akunder dijadikan sebagai pendamping untuk mernperjelaa pokok persoalan, a tau memberi kritik!ln. d<Jn komentar baik yang menctukung atau yang menol!lk jika didapati. S<Jtuan analisisnya ada-lah isi pendapat atau pokok-pokok pikir!ln serta ar;;u-mentasi yang diajukan Ingkar al-sunn<Jh pada teks terse-but.
n.
Pengumpulan DataNenurut Cik Hasan Bisri, penentuan metode peng-umpul<Jn data dilalrnkan :
tergantung pada jenis dan surnber data yang diper-lukan. Pada umurnnyu pongumpulan data da pat dilakukan dengan beberapa metode, baik yang beri:;ifat alternatif maupun komula:tif yane; saling melengkapi. Metode terse-but adalah studi kepustakaan dan dokumentasi, wawan-cara (interview), penyebaran daf'tar rertanyaan atau lrnisioner dan pencamatan (observation). Dalam peneli-tian normatif yang ber·sumber pada bahan bacaan dila-lrnkan dengan cara penela<ihan naskah, terutama studi kepustakaan. Dalaw peneli tian kec;e j arahan yang
bersum-oer pada bar1an セ。@ ca an dan pelaku se ;iarah, dilakukan cte-ngan cara studi kepustakaan dan dokumentasi, serta
wawancara aengan pelaku sejarah apabila yang 「」イウ。ョセᆳ
kutan masih hioup.20
Paaa penelitian kualitatif ini bersifat normatif ;,'ang ·surr;ber bahan bacaannya dari berbai;ai kepustaka-an metode pen[;umpulkepustaka-an data yang cocok adalah dilakukan
dengan cara penelaahan naskhah tersebut. Buku primer nas-kah dialogis antara Imam syafi 1 i dengan seseorang yang
mewakili aliran iョァゥセ。イ@ al-Sunnah ditelaah maksud aan isi yang terkandung dalwn teks tersebut tanpa diterjemah-kan lrnseluruhan teks ke dalam bahasa lndonesia, ale.an tetapi diambil inti subyek teks yang merupakan pol·rnk-pokok pikiran tentang al-Sunnah dan argumentasi yang di-jadikan pijakan dan podoman dalam raenentang atau mcno-lak al-sunnah dijadikan sebagai sun1ber hukum Islam.
'l'eks kitab al-Umm memang merupakan salah satu bentuk kitab klasik dan karangan seorans alim yang sa-ngat dalam susunan bahasanya memerlukan analisa yang セ・ᆳ rius. Untuk menggali buku klasik sebagai dokumen wujudnya
Ingkar al-sunnah yang singkat dan padat itu uigunakan teknik content analysis, sebagaimana yang dikemukakan oleh Lexy J. !•;olleone; bahvm 11untuk memanfaatkan dokumen
yang J)aoat isi biasanya uigunalwn tulrnik tertentu. '.i'ck-nik. yang paling umum aigunakan adalah contenL analysis a tau dinamakan 'kajian isi'." 22 Menurut (lubo Lian Lin-coln doku:1:en adalah Getiop bahDn tertuli<.; ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena aaanya permintaan seorang penyidik,23
i)en;;an demikian bulrn klasik ini tcrmasuk dokumen yDng dapat dianalisa aenc;Dn tcknik contunL analysis a-tau kajian isi terhuuap buku tcks tursebut.
'·'0
セ@ Cik Hasan Bisri, Pinuntun 1-'.enyusunan Hencana rie-nelitian dun Penulisan Skr·i si Hidan• Il11:u aセ。ュセNiウャ。ュL@
(ciputat: P'J',Logos 1'iacano Ilrnu, 199 , Cet. ke-1, il. bO ·l
'- Lexy J. セ[ッャ・ッョgL@ H0Lodoloi1i Peneli tian :<:ualitatif.
·-ャᄋセ・エッ、・@ peneli tian content analysi[,; u111urr.nya Cli-bUnakan calam poncliLlan
GUnakan untuk penclitian Penelitian mengcnai tcks di dalam bcrbagai kitab
1'1:1munikasi. humun, ia dapat ui-pemikiran normatif. lirnpamanya, al-Quran dan pemikiran. ulama fiqh dapat mcnggunakan metode ini. Isi tcks al-Quran 。エセオ@ pcmikiran ulama terseout
da-pa t ciianalisa dengan menc;c;unDiwn kaedc1h-,kacuah bahasa
atau kaeciah-koedah lain yo:;nc telah dikenel, Ge1oorti
Ka-eaah iiqh, ushul •l-fiqh, dan mantik, 2
3
Ada b(·,berapa de fillisi tcntar11; konsep content ana.1.:rcis yong uil-temukakan olei1 para pcikar, 1Jntara lain, secesai ocrikut :
}3ereslon ••• . mendefinisikan kajian i8i ueoaGai
tcknik penelitian untuk kuperluan munaeskripsikan socara obyektif, aistcn1aLis, dan ォオセョエゥエ。エゥヲ@ tontang ゥイN。QQゥヲ・ウエイセウゥ@ li;.01;.u11ili;.aGi. \Veb0r . . . QイNHMセイQケッエ。ャ」。ョ@ bal1v;a
ka-jian i s i adalah nietotlologi pcnelitian yang QQQ・ュFョヲセ。エᆳ
kan ウ・セ」イ。ョセォ。エ@ proucdu1· unluk ョゥ・ョセイゥォ@ kesimvulan
yang sahih ciari uebual1 buku atau dokume11. Dofinisi bo-rikutnya olci1 l<l'i.fljJCnuorff ••• yaitu lrnjian iui adalah
teknik pc11eliLian yang aimanfa1JLkan untuk menarik ke-si; .. pulan ケ。ョ Qセ@ replekLi1 dall sahib dari data aLas
da-sa1· ャセッイQl・ャサウQQ[O。N@ l'Ju11 tcr·1:ki1ir· Holsti ... rn(:rtib-:.:r·il{.an
de-finisi yans a[';ak lain c.<iu 111enyaLalwn oar!'•Ia lrnjian isi adalah tuknik apapun ya11g aigunakan untuk menarik ko-uiu:pulan molalui uuaha munemukan kar·akLuriutiK pesan uan uilakukan secara obyektif dan siutc1oatis.c4
Dari berbagai dcfinii:;i di atas y1.rng; lcrnih n1ull<lc:ka-ti t..?kni ;, :iang dii.ura jJkan ua lam peneli Lia a irna Li. Latif ini
adala!1 uefi11iui y;:i:ie; Lor·uk.hir, n1eskipun dcl'ir1isi yur1c
sob ulu:;.llyD !JUll kao1.1n,;-knu1.1ng ci but uhkan ua lw11 lrnntcks
i?Olli_i-lta jia n l・セエイN[@ セLZョョセセ@ bo1·Lir;llot.:D ;\l'eb GOtJC;!'L:i. u;!l£Jni 1)0neliLiun
ini, t.:...et;it1.pul,1n ;.Dng didc1G(;:rkar1 ー[Nセ、」Mj@ kont0l{s .suuunc1n
ka-lir:ii.it ,YDn!S aaa dalum エPャᄋセg@ Lcr1.0but. s0bu 1;;Ji1ru:ir1a <iDl0m
do-NゥGゥョゥセN[ゥ@ セZ・l・ャオQエQ@ nl{.hir rnii;oln:/o.
c. renbolahan ;:Jata
setelah aata terkumpul dari tekc al-Limm
mela-lui content 。ョセャケウゥウ@ dan analisis induktif, kemudian
diklasifik8sikan dan uikotegorisusikan menurut bentuk dan jenis pokok pikiran tertentu. Kategorisasi ini ュ・セ@ rupakan laugkah penting dalam penelitian dalam mengoJ.ah data. Lexy mempersyaratkan ada lima aturan dalam katc-gorisasi ini yaitu sebagai berikut :
Pertama, kategori harus berkaitan dengan Lujuan penelitian. Kedua, kategori harus 11tuntas11 , artinya setiap uata dapat ditempatkan pada salah satu kate-gorinya. Ketiga, kategori harus •tidak saling bergan-tung• (mutually exclusive), artinya Lidak boleh ada satupun isi data yang uisa masuk ke dalam lebih da-ri satu kategoda-ri. Kcempat, kaetgoda-ri harus 「・「。ウNセ・ュ。ᆳ
sukan data dengan cara apapun tidak boleh me1npengaM ruhi klasifikasi daLa lainnya. Kalima, kategori harus diperoleh atas dasar prinsip klasifikasi エオョァァ。ャNRセ@
Dengan demikian, pokok-pokok pikiran dan argumen-tasi akan mudah dikategorisasikan secara sistematis dan memudahkan bagi peneliti untuk dianalisa lebih lanjut.
D. !',etode Analisa Datu
rokok-pokok. pikiran yang tclah diperoleh melalui proses pengumpulan dan pcngolal1an Liata itu ai analisa. De1.ikian juga argumentasi yang uijadikan sahdaran da-law berpendapat :i·ang ditucinglwn dulam polrnk-vokok
pik:Lr-nn. エPイZNセ@ .. _:b11L. スjッjLッZᄋセMNエMMhjォッィN@ lJil(iran itu pada tat1apan pe-mula akan disunakan analiaia inuukLif. Analicis induk-;;if illi digunakan acn1;an alasan nebai';ai bcrikul; :
i'crtama, proces indul-.tir lcbil1 Liapat menemukan kenyci t:rnn-kenya taa n gunda se bagai ynng terdapa t da-lan! data; lwdua, ana1:L1·;is indukti.f lebih dapat mem-buat hubungan pcnoliti - responden 1oenjadi eksvli-sit, capat dikenal, dan akontabel; ketiGa, analiais ocrnL,iirn lebil1 dapat mnnl;urailwn latar secara
nuh dan dapat mombuat keputusan-kcputusan tentang dapat tidaknya pengalihan sucitu la tar lainnya; ke-empat, analisis indul.-;tif lebih dapat n1enemukan pe,.., ngaruh bersama yan1 mempertajam hubungan-hubungan;
dan terakhir, analisis demikian dapat momporhitung-kan nilai-nilcii Lecara eksplisit sebagai bagian da1·i st1·uktur analitik.26
Dengan anali:ois irwuktif ini pokok-pokok pikir-an itu akpikir-an dapat dipaharni dengpikir-an jelas maksud serto kandungannya secara inplisit
kok-pokok pikiran itu rnenjadi dengan pendapat lain atau
dan eksplisit, karena po-terurai drn akan terkait ilmu laj_n.
Pendekatan analisis a 1-.Sunnah didasarkan pada
pokok- pokok pikiran I11Gker dei;kripLif don norrnati f.
nua pendokatan ini secara mendalam uibahas oleh Cohn dalam bukunya "Introduction to llw Jo:conomic of Education"
(19bl), ;.',ichele dalam bukunya "TntrociUction to Human Eesources Devloprneont (19b9), dan Dunn dalam bukunya 11
Pu-olic .Policy Analysis: An Introduction" (19bl). Buku-ou-lrn tersebut menjadi referensi Dr. Ace suryadi dan Prof.
A. Ji. Tilaar,
r.; •
Nウ」Nヲセ、N@ d<ilam bulrnnya 11AnalisisKebijaksa-naon
pッョ、セN、ゥォ。ョBN@
27
Pendekatan doskriptii' adalah suatu prosec>.ur atau tat.a care yang di1;unalrnn oloh pcncliti dalam ilrnu
po-ngetahuan (baik ilmu murni ataupun il1:iu tcrapan) untuk n:eneranglrnn sesuatu gcjala yan1; tcr jaui ualam
masya-rakat. Ji,cnurut Cohn ,iu1dckDtan deGkripU.f ini uisebut penaelrntan positif' YM1G di1rnjudkan dalrn11 bentuk upaya ilmu poni;etahuan dalam wonyajikan suutu sャ。エセ@ of tho
A1· t a tau ltea daa r1 a ,tJB cJ danyD. Unr·i セ[u{j@ tu g0 ju la yant_;
Geaang diteliti dcin ,yanc purlu uilrntw1ui ulcn para
;;o-:to.ltai. 'iujuan pendel.::atDn オ・ZZォイゥセlゥイ@ :Lni ialah
rnenGc-エZZオャセォ。ョ@ セッョ。ヲウゥイ。QQ@ ynng b0llar secura il111iah n1enge11ai
2Gib. . セᄋG@ . "' 11 • ./
27 Ace Surya di dan
A.n.
'i'ilaur, Analh;iu Kobi;jaksa-=caan iJonuidikan, (1iandung: PT . ZMセッウ、dォ。イケオL@ 19';14), Cet.セ・ェ。ャ。@ ォ・QQQ。エゥセ。イ。ォ。エ。ョ@ ugar aiperoleh kccepakatan umum
mengenaj. sua tu per ma co J.ahan yang seaang uisoroti ,2b J'c.mdolrntun non1iatif yang sering uL;ebut jJ<,ndc-i<:atan presirriptif :nerupakan upaya ilmu pengetahuan un-tuk menawar·kan suatu norma, kaedal1 atau resep yang da-pat digunakan oleh pemakai dalam rangka memecahkan sua-tu masulah. Tujuannya ialah acar para pengamuil kepusua-tus- keputus-an memahami permasalahkeputus-an ykeputus-ang sedkeputus-ang dicoroti dari isu suatu kebijakan.29
Pendekatan deakriptif dan normatif ini hanyulah merupakan scbaGian uari proses analisis kebijakan
ualam dimonsi rasional. Dunn (19bl) borpendapat bahwa an<>-lisis kebijakan mcliputi ••eluruh dimensi rasional maupun aimensi politik.30
ャセ。イゥ@ borba,c;ai ur1;ian di at as da pat disin.pulkan
bahwa pendekatan ueskriptif normatif digunakan dalam 1oenganalisa pokok-pokok pikiran ua11 arcumentasi Ingkar al-sunnah dalam dimensi rasionulitus yunc seimbang anta-ra akal can wahyu atau jalan kornprorni antara al-3yafi'i yan[; calam bidang teologinya beruliran ahli al-sunnah
(a 1-Asy 1 ariyah dan a 1-J·.;a t uridiyah) yang kurang rnembori
daya kcpada akal dan Ingkar al-3unnah (Mu'tazilah) yang lebih besar dalam memberi daya kapada ukal.31
2oibi1.
Z9Ibid. h. 46-11'/
jOJbid. h. 1;0
Kata al-sunnah kadang-1.;;adang ·dimudlafkan (diga-bungkan) pada lafaz al-Jalalah (Allah) seperti dalam·
'::/.·S·
al-:t<ath : 23\ セ@ / I _,,
'l u " / ... ' / / • / / !1 セ@ / t> • ,,. / " / ,, _, ""'. <W ,
K セ@ セ@
<l,
I セ@ セ@ uJ..) セ@ (_)-' ..::,.l;. J.J__$.\\ <\).,1 ᄋセ@ )).. ""' ... ... ...,,. セ@ u-;- .,I' "' セ@
Artinya : "Sebagai suatu1.sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, dan kamu tiaak akan menemukan perobahan da lam sunna t ullah it u. 11
l<enurut Imam Ibnu Katsir arti sunnatullah pada ayat tersebut acialah kebiasaan Allah yang diterapkan pa-da makhluk-Nya ,3
Da lam Q.
s.
al-Nisa : 26 Allah ber fir man : IGFBセ@ u / . セ@ ,.,, ( , "'" / .. / / .. ,s:i' / / .., / :I _, w ..? .. _,
\( ...
. ..:;.. LY.
:,.\I 0"-- セ@ セ@ _, セ@ <1J> I J;,_r.. lJ... . / .,,. "" /
...
...
Artinya : "Allah hendak menerangkan hukum syari' ah-Ny a kepadamu dan menunjukimu ke jalan (tata cara) orang-orang sebelum kamu. 11
Kata 11 sunan11 ualam ayat tersebut jamak dari ka-ta 115unnah 11 , menurut Ibnu Katsir kaka-ta sunnah di :.;ini mem-punyai arti tata cara yang terpuji da1·i orang-orang dahu-lu dan mengikuti sy1;1ri 'at Allah yang disukai ctan airi-dlainya, 4
Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kata 11sunnah 11 dalam al-Quran diartikan kebiasa-an dkebiasa-an ta ta cara. Demikian juga kata "Sunnah" dalam hadits Jfabi i;elalu ctiartikan tata cara dan tingkah laku hiaup yang menjadi anut. 5
Sementara itu Madinah 。ャMセオョ。キ。イ。ィ@ dikenal dengan Diir al-sunnah, lrnrena di kota inilah dlpahami sunnah Ra-sul baik dalam bidang politik, sosial, aan agama.6 Bahkan
3Ibnu Katsir al-Quraisy, 'J'ai'sir al-Quran
。ャMaコセ@
(Jiddah: al-Haramain, ヲエィNILjオコャェセN[@ h. 1924Ibid. Juz I, h. 4c/9
5al-A'zhami, op. cit., h. 19-20
'-25
"//.._..I f l / ..., , ,I .. / Y. // /,,I ; ./ ,/ t 1 _.,. ,,.. ' _ , , / I ,,,,.
Nabi bersabda : ... セセg@ .U,1 l;_,J Q_.j セjM^@ セ@ セェN⦅LLN|N⦅GNy@ ''
/ ...
...
..
/ ...
ef-/ • / _ ' / / セ@.. • / ·l_.l.'.'.;i\ / <\.'... d..b\-"L,':,'l(, セ|@ \;Jl;.
(-' セ@ r \ " • >-<-• .J G ...)"'-"' .. ( セ@ ..,.--;, .. , u;
Artinya : Barang siapa yang berbuat suatu perbuatan yang baru (menyalahi sunnah) di Madinah, maka ia mendapat
la•-nat Allah, la•la•-nat para Malaikat, dan manusia semuanya Allah tidak menerima taubat dan tebusannya bosuk hari kiamat. 7 (HR. i.:uslim)
Pada hadits di atas kata "Hadats11 sinonim dari kata "Bid •ah" yang merupakan la wan dari kata 11sunnah11• Seseorang yang mengamalkan al-sunnah disebut
dan yang melawan atau rnenyalahinya disebut
( si FUlan berbuat bid 1 oh). 8 Dari sini timbul kata 11 •rha-laq sunni" (talak pallo saot suci), dan 11'l'holak Bid 1i 11
(talak dalam keadaan haidl) yang hararn hukurnnya. 9
orang ahli bid •ah dimaksudkan al-Khawarij, 1"ukta-zilah, dan yang lain, lwrena pada umurnnya mereka rnenolak al- sunnah, kemudian rnereka disebut "Ashhab al-Ahwa Wa-al-Bida 111 ( ahli mengikuti hawa nafsu dan bid•ah). 10 yang kemudian disebut "Ingkar al-Sunnah".
Arti a 1-sunnah menurut syara 1 ialah P.erintah, larangan, dan anjuran Nabi saw baik berupa perkataan dan. perbuatan.Oleh karenu itu I;Jalil Syara 1 dimaksudkan al-Quran dan sunnah. llsedang rnenurut Ulama ahli ha di ts ialah segala sesuatu yang datang dari Habi saw baik be-rupa perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat pisik atau budi, biografi baik sebelum kenabian atau setelahnya. al-sunnah menurut ulama ushul fiqh di2rtikan segala se-sua tu yang datDng dari [セ。「ゥ@ saw--selain al-Quran--baik berupa perkataan, perbuatan, ?tau pengakuan yang syah
7Muslim bin al-Hajjaj al-curyairi, op.cit. Juz 1,
h. 994
B
. .
.
. .
.
.\,ol Ishak Syathibi, 1'iuwafa5at Fi Ushul
al-Syari 'ah Syarah Abdullah Daraz, Juz
4, •
4 9Ajaj al-Khathib, op.cit., h. 19Q
セセGNセ@
al-dijadikan dalil sayaro•. Dan menurut F'uqaho adalah se-gala sesuatu yang tetap dari Nabi saw dan tidak masuk bab fardlu dan wajib.12
al-sunnah menurut Muhadditsin sama dengan l!adits, meskipun asfllnya tidak sama. Hadits lebih umurn yang
men-cakup perkataan dan perbuatan Nabi, sedang al-Sunnah ber-arti perbuatan Gabi saw. 13
Ka ta Ingkat ( _,;!(:..I ) dari segi bahasa diar tikan 1. Berarti bodoh atau tidak mengetahui sesuatu,Jl+seperti
firman Allah Q.S. Yusuf:58
,,,. セL@ .,,,, t f ; ,,., ... .,,.,,,..,,.:'
c./,,._..,,,,...,,.
-« 0 ..> _;;.:;... <\.J _,
r--° _:;.
セ@__,...
,'Y}u. iセ@ _,._; ... "Artinya : 11Lalu mereka rnasuk menernui Yusuf, sedang Yu-suf mengenal. rnereka, tetapi mereka ti11da mengenalnya •11 2. Berarti menolak,15 seperti firman.• Allah Q.S. al-Nahl:
83
, ᄋセG@ • ,, ,, ,, -(, ".('; _. ,/.1 .. , (."-'::I セ@ ./ _, • / • _, • _,,..
" U..): .
Ir-"'
_}-A.> セMGa@f
<.\).,I...::....,..: .:.._,; セ@ lj/ .... .,,. _, ,;
Artinya : 111,;er eka mengetah ui nikrna t Allah, keruudian rne-r eka menginrne-r;karne-rinya dan kebanya:ltan morne-reka lrne-rni'irne-r.11
3, Tidak menerima hatinya dan Lidak rnonr;akui lesannya, seperti kato sga•ir
Artinya Ia (wanita) tidak menerimaku dan tiada. se-suatu .yang in tolak dari GcGala kejodian
16 kecuali tua dan botak.
12J:bid
セBᄋィN@
l6
13shubhi Shaleh, op. cit., 11, 6 Q
セi「イ。ィゥュ@
Anis,
。ャMmオセ。イョ@
al-Wasith, (Mesir: Dar al-J>:o•arif, 1972), Juz),h. ;JI
151· .. lJJ.Q, 16
Abi al-Husain Ahmod bin .F'aris bin Zakaria, J•IU •
-27
Jadi pengertian Ingkar ( _;'6.:.,\ )::,ecara etimologi
mendekati arti kata hadats ( ..::._,;,..:..) dan bid 1al1 (
L
.J.;) yang merupakan aposisi kata al-Sunnah dan mernpunyai konotasi arti yang sama yaitu meninggalkan al-Sunnah, atau membelakangi dan menyalahi al-Sunnah dalamberis-tinbath hukum atau beran:al.
secara terminologi Ingkar al-Sunnah adalah untuk menunjuk paham yang timbul dalam masyarakat Islam yanc; menolak Hadits dan sunnah sebagai sumber ajaran agama
Islam kedua ウ・ウセ、。ィ@ al-Quran.
17
Dari pengertian ini kiranya dapat dicatat Lebagai berikut :
1. Ingkar al-sunnah merupakan paham atau pendapat per-orangan. Oleh karena itu meskipun Ingkar al-sunnah baik masa klasik yang bersifaL perorangan dan masa modern yang bersifat kelompok ter·organiuir Lelah lenyap, na-mun paham Ingkar al-Sunnah masih tatap ada. lB Olah karena itu pengertian ini bersifat universal mencakup keseluruhan masa dan mengantisipasi yang akan ada. 2. Ingkar al-sunnah timbul dalcm masyarakat Islam, karena
pcrbedaan paham internal umat Islam, bukan dar·i non Is-lam, sebab keingkaran non muslim sudah jelas bahkan al-quranpun diingkarinya.
3.
Penclakan al-sunnah dalam bentuk sumber ajaran Isla1a, dengan demikian ada kemungkinan peneri1naannya pada ue-la in sumber hulrnm Isue-lam,B. Ingkar al-sunnah Nasa Klasik
Al-sunnah pada masa klasik rncndapD t pcrhatian pe-n uh dari l'ara sahabat, tabi•ipe-n, dape-n tabi'i .. al-tabi•ipe-n.
セ」イ・ォ。@ berusaha seoptimal n.unGkin untuk mencari,
meme-l7Tim IAI!i Syai·ir Hidayatullah, ;.:nsiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan,
1992),
h. 42d-429lihara, dan meriwayatkan hadits dari generasi ke generasi. al-Sunnah menjadi rujukan rnereka dalam segala aspek ke-hiaupan rnereka, terutama dalam ur·usan agarna dengan ke-teladanan Rasul dalarn al-sunnahnya.
salah satu contoh, Fathirnah binti llasul pernah rne-ngalami kesulitan suatu masalah bertanya kepada Abu Bakar tentang pernbagian harta untuk Rasul setelah wafat. Maka ia menjawab : .Sesungguhnya aku mendengar Jiasul bersabda
"Sesungguhnya Allah jika mernberi makan kepada Nabi-Nya, ke-mudian ia wafat, maka Allah jadikannya bagi orang yang men-C1Uduki setelahnya11. Aku berpondapat, dikembalikan kepada umat Islam, '.Fathirnah berka ta : "Enckau dan apa. yang engkau dengar dari Rasul lebih tahu,11
19
Di masa Hasulillah saw para sahabat tidak pernah se-dikitpun meragukan bahwa perintah Nabi harus aiturut,dan bahwa beliau diutus kepada seluruh manusia. her·eka juga me-lihat kewajiban ke_pada uirinya untuk rnenyampaikan missi Ha-bi ke seluruh umat dan generasi ber·ikutnya. Sejarah telah rnembuktikan bahwa di masa hid.up l\abi sa\'I tidak ada di
an-セ。イ。@ mereka yang memandang satu sama lain dengan sikap
r·a-gu atau permusuhan.
Pada masa sahabat, rnemang pernah aua segelinti1· sa-!labat yang ingin belajar al-Quran saja, seperti periwayatan al-Hasan al-Bashri, ia berkata : 11Ketika Irnran bin Hushain
(w. 52 !!) seorang sahabat Habi sedang ment;ajar-kan hadits, ada seseorang yang mernotong pembicaraannya, wahai Abu
Nu-jaid (panggilan iョセ。ョI@ ! Ber-ilah kami pelajaran al-Quran saja 11 • Imrah bin irusha:in minta penanya tersebut agar tarn-pil ke depan, kemudian beliau bertanya : "Bagaimana penda-patmu, seandainya kamu dan kawan-kawanmu hanya belajar al-Quran sa ja, ap<:Jkah lrnrnu dapat menernukan dalarn al-Quran bah;-: wa salat zhuhur itu empat raka•at dan scilat maghrib tiga
ra-l9Ahmad bin Hanbal al-Syaibani, V.usnad al-Imam Tahqiq Ahmad Muhammad Syakir, (lCairo: Dar al-Ha •arif, Juz I, h. 160
Ahmad,
kaat. Jika kamu hanya memakai al-Quran sa ja, dari mana kamu mengetahui bahwa thawaf dan sa•i (dalam haji) an-tara shafa dan Jv;arwa itu tujuh kali11.?. MEcndengar jawab-an itu, ia berkata : "Engkau telah rnenyadarkjawab-an aku,
mudah-mudahan Allah senantiasa menyadarkan engkau". Akhirnya, orang tersebut menjadi ahli Fiqh sebelum wafat, 20
Peristiwa serupa ter j adi pad a Umayah bin Khalid (w. 87 H) yang pernah mencoba mencari seluruh permasulah-an dalam al-((UJ:Jpermasulah-an saja. Akhirnya ia berkata kepada
Abdul-lah bin Umar (w. 74 'H) bahwa di oalam 。ャMセQオイ。ョ@ ia hanya rne-nemukan salat di rumah dan pada waktu perang saja, sedang salat dalam perjalanan tidak ditemukan. Abdullah bin Umer menjawab
Muhammad apa yang
: w.vahai kemenakanku, Allah. telah mengutus l-iabi saw kita tidak tahu apa-apa. Kita kerjakan saja
21
llabi kerjakan, 11
Eenurut komentar i·,usthafa Ya •qub periwayatan di atas menjadi cikal bakal timbulnya pemaharnan menolak
al-sunnah dijadikan sebagai sumber hukum Islam (Ingkar al-Sun-nah ). 22 Pernikiran di atas semata merupakan pendapat/p.e-mikiran pribadi bukan rnewakili golongan, tetapi bisa jadi kemudian semakin bertambah jurnlahnya.Gejala seperti yang disebutkan di atas hanya terjadi di Irak saja, seperti Imran bin Rushain-menur:ut- keterangan Ibnu Hibban- berada di Bashrah dan oposisi al-Syafi 1i (w.204 Tl) juga di Bash-rah.23
Ketika konflik besar terjadi pada rnasa Utsrnan bin Affan dan Ali, yaitu setelah orang-orang Yahudi dari 'Ajam
( non-Arab, khususnya dari Persia) menyusup ke dalam,
ber-Dar
20
a1-!lakim, al-Mustadrak 'ala al-Shahihain al-ha •arif, エエィ[セjオコjZL@ h. ·109-iio '
·'
21
rbid.ィセ@
25822Ali
セオウエィ。ヲ。@
Ya'qub, op. cit., h. 39zSセオウィエ。ヲ。@
al-A1zha1ui, op.cit., h. 42pura-pura masuk Islam seperti Abdullan bin Saba.24 se-hingga Allah menaqC!irkan Utsman sebagai Khalifah ketiga
cian Ali Khalifah keempat terbunuh dan kemudian kekuasa-an pindah ke tangan Mu•awiyah. Sebab konflik ini sangat berpengaruh dalam pemahaman Islam yang berbeda dan
si-k 1 h 2
5
.
k t . . ' . kkap meragukan kedudu an a -sunna • Beri u ini ai emu-kakan perbedaan sikap rnereka terhadap al-sunnah
1. al-Khawarij
Mereka memandang bahwa semua sahabat sebelum terjadinya fitnah jujur (adil) uan mereka yang terli-bat dalam fitnah 11Perang Jamal" (antara Ali dan Aisyah) dan tahkim (perdamaian antara Ali dan Mu' awiyah) ser-ta pengikutnya dihukum kafir. Dengan demikian kaum Kha-warij menolak sebagian hadits-nadits sahabat setelah fitnah, l{arena para sahabat itu rnenerima
hingga para, sahabat itu tidak tcrmasuk
..
26
tahkim, ee-yang da vat aipercaya. ·
'l'etapi pendapat ini menuru-;; penelitian al-A' zha-mi tidak pend a pat seluruh ka um J(lia warij dalam per
pe-cahannya, karena kelompok Khawarij Ibadliyah dalam bu-ku-bukunya menerima hadits-hadits yang ciriwayatkan oleh Ali, Utsrnan, Abu Hurairah, dan lain-lain .. 27
Dengan dernildan kaurn Khavwrij seluruhnya menolak hadits-hadits yang ra sahabat yang terlibat dalam fitnah. 2. Syi 1 ah
juga tiuak dirwaya tkan
pa-Aliran S.)i 'ah ya11i; niasil1 el'Lsic uampai sekarang
24
·M. A Makhzun,
op.
cit., Juz II,h.
317-)lb dan al-Siba•i, 02. cit. h. 10125·al-Siba •i, op. cit. h. 10'7
Zb.
Ibid. h. 10327
d its dan mengamalkannya seperti kita, hanya rnereka ber-beda dalam rnenerima dan menetapkan hadits itu sendiri. Mereka rnenganggap bahwa mayoritas sahabat setelah セ。「ゥ@
wafat adalah murtad, kecuali sekitar tiga sarnpai sebelas orang saja. Oleh karena itu rnereka tidak mau monerirna hadits yang diriwajatkan oleh para sahabat tersebut, ke-cuali dari lrnlangan ahlibait
Hォ・ャオセイァ。@
Na bi). 28
Mereka mensyaratkan bahwa penuturan hadits harus dari jalur para imam mereka7-karena mereka mempunyai
ang-gapan bahwa . imam-imam mereka ma 'shum-- atau dari orang yang mengikuti jejak para imam rnereka. Prinsip umum rnere-ka bahwa siapa saja yang tidak menganc;kat Ali sebagai Khalifah, maka ia telah menghl1ianati wasiat Rasul saw dan menentang para imam, karena itu ia• tidak tergolong yang dapat dipercaya.2
9
3.
i•iuktazilahセ[・ョオイオエ@ komentar al-Siba ' i setelah menukil
berba-Gai pendapat misalnya dari al-Amidi, Ibn Bazm, dan lbnu al-::i_ayim bahwii nukiliin-nukilan itu calin1; bertontangan
tidak dapat ditarill: kesimpulan yang pasLi. Apakali si-kap J-'.u.1.t.azilah seperti 1I1ayoritas ulama menerima hadits
secara keaeluruhan, atau menolak secara keseluruhan,dan a tau menolak iwdi ts Abad
)c.i
Secara um um da pat dikataka nbahwa Mu' tazilah dengan ushul al-Kharnsah ( lima prinsip uasar) uan konsep-konsep yani:; bercumber uari J,Jadanya rneM-. rupakan kaedah yang harus dipatuhi oleh nasi1 al-Quran dan Hadits. Ayat-ayat yang kontroversial deni;an logika mero-ka harus dita•wilmero-kan dan hadits-hadilu yang kontra dengan logika ditolak dan diingkari. Sesu[Ji deni:;an un1)rnpan
Ah-28
Ibid; h44
mad Amin bahwa sikap Mu1tazilah terhadap
keotentifi-kasi hadits meragulrnn, kadang-kadang seperti sikap pe-mikir karena mereka menghakirni akal da l.:Hn ha di ts, bu-kan menghakimi hadits dalam akal.
31
1:,enurut peneli tian alA' zhami ten tang sikap Mu' -tazilah terhadap hadits sebagian mereka menerima hadits Nabi saw dan sebagian lagi seperti penuapat al-Nazzham
tici.ak merriberikan kepastian apakah mereka meneriam hadits a tau menolaknya. seandainya benar ±a :menolaknya:, maka itu merupakan pendapat pribadi bukan pendapat aliran Mu•tazilah, sebab: banyak juga ahli hadits yang ·ditu-duh mazhab Qsdariyah, padahal mereka peneliti hadits. Menurut pendapat al-A1zhami Mu1tazilah seperti umumnya umat Islam menerima hadits Nabi saw, namun mereka mung-kin mengkritik sejumlah hadits yang berlawanan dengan mazhab merelrn,akan tetapi itu tidak berarti Mu•tazilah rr.enolak hadits secara keseluruhan.32
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpullrnn bahv;a, Ingkar al-sunnah klasik adalah sejumlah orang yang menolak hadits sebagai sumber hukum Islam pada ma-p sa abad pertama dan kedua Hijr·iyah, baik secara keselu-ruhan atau sebagian hadits, baik pcndapat pribadi atau penci.a pat pecahan a liran. Dengan demikian, golongan yang banyak terlibat aci.alah sebagian golongan Khawarij, se-bagian golongan syi1ah, dan sebagian golongan
Mu•tazi-lah.
Dalam pcneli tian ini yang ditnalrnudkan Ingkar al-sunnah klasik adalah sebagian セ[オ@ 1 tazilah yang diwakili oleh seseorang dari Basrah--tunpa dicebutkan namanya--yang mengajak-berdiskusi dengan Imam Syafi•i (w. 204)
3i·Abu Lubabah, op. cit. h.
9?-91!>
dan Ahmad Amin, Dluha al-Islam, (Kairo: al-Najdah,1964),
Juz3,
h.b5Sセ。ャMaGコィ。ュゥL@
op. cit.,h;45
33
cerdasarkan hasil penelitian M. al-Khudlri Beik bahwa ia dari golongan Mu•tazilah dengan alasan domisilinya di Bashrah. sementara Bashrah pada csaat itu menjadi
pusat teologi (kalam) dan dari sinilah muncul mazhab Mu•tazilah dan エッォッィセエッォッィョケ。@ dan dikenal sebagai opo-sisi terhadap ahli hadits.93 セ・ョ、。ー。エ@ ini didukung oleh al-siba • i yang menyatakan bahwa alasan yang dikemukakan
oleh Khudlri Beik ini sangat beralasan.34 Dugaan al-Khudlri Beik itu juga diperkuat dengan kitab "Ta •v:il Mukhtalaf al-Hadits oleh Abu Huhammad Abdullah ibn J,;us-lim ibn QUtaibah yang mengemukakan silwp tokokh-tokoh Mu• tazilah terhaciap al-sunnah dan Ju·itik mereka terhadap para sahabat dan pemberi fatwa Cli kalDnt;an rnereka, 35
Memang sebagian pendapat ada yang mengkaitkan de-ngan suatu kelompok ekutrimis kulfJng<Hl kaum Hafidlah yang mengingkari kenabian Muhammad, 36bahkan kaum Khawarij dan Zindik seperti pendapat Abu Zahrah dengDn alasan Leba-gian golongan Khawarij tiaak mengakui hukum .. rajam ter-hadap pezina muhshan, karena tidak Clidapati dalEAm al-Quran)7 namun, penelitian ini menyingkap InBkDr al-Sunnah dari internal ummat Islam, kaum. rillfrtaa· dan sebangsanya tidak dimaksudkan, di samping ala1;annya yang kurang kuat diban-dingkDn dengan yang dikemukalwn oleh ,,1-Khudlri Beik.
33al-Khudlri Beik, op, cit., h. lb6 31fal-Siba•i, oo. cit., h. 115-117
35rbnu Qutaibah, 'l'a 1wil Nukht1lla1' al-l!adit1;, 'l'ahqiq t:uhiimmad Abdr al-llahim, (Beirut: Dar al-Fikri, 1995), h.21l
76'
セ@ al-Siba•i, loc, cit.