• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 24. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM DESKRIPSI MODAL SENDIRI (OWNER'S EQUITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 24. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM DESKRIPSI MODAL SENDIRI (OWNER'S EQUITY"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 24. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM

DESKRIPSI MODAL SENDIRI (OWNER’S EQUITY)

Modal sendiri (owner’s equity) adalah jumlah kumulatif kontribusi yang diberikan oleh pemilik kepada perusahaan sebagai suatu entitas, ditambah dengan laba yang diperoleh perusahaan yang ditahan dalam perusahaan. Menurut sifat kepemilikan, perusahaan berbentuk perseroan dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Perusahaan perseroan yang seluruh modalnya berasal dari penyertaan pemerintah (disebut dengan istilah public corporation).

2. Perusahaan perseroan yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari penyertaan swasta (disebut dengan private corporation). Perusaan perseroaan dikelompokkan lagi menjadi dua yaitu:

a. Perusahaan perseroan yang bersifat tertutup. b. Perusahaan perseroan yang bersifat terbuka.

PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM DI NERACA

1. Modal Saham. Penjelasan lengkap terhadap akun modal saham harus dibuat di neraca yang dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau sebagai catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement). Informasi yang diperlukan oleh pemakai laporan keuangan:

a. Jenis saham yang dikeluarkan, nilai nominal, dan jika ada tarif deviden.

b. Untuk saham istimewa, sifat keistimewaan yang dimiliki oleh pemegang saham harus dijelaskan.

c. Jumlah saham yang diizinkan untuk dikeluarkan, yang telah dikeluarkan, yang ada ditangan perusahaan sebagai treasury stock dan yang beredar.

d. Jumlah deviden komulaf saham istimewa yang belum dapat dibayar oleh perusahaan, baik jumlah total maupun jumlah saham.

e. Jumlah saham yang disediakan untuk stock option plans, untuk ditukarkan dengan obligasi atau saham istimewa.

2. Treasury Stock. Harus disajikan dineraca dalam kelompok modal saham.

3. Saldo laba. Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan di dalam laporan tersendiri, disebut “Laporan Perubahan Saldo Laba”.

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham.

2. Membuktikan bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan pemegang saham yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham selama tahun yang diaudit.

3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neraca.

4. Membuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas.

(2)

PROGRAM AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Program pengujiansubstantif terhadap ekuitas pemegang saham berisi prosedur yang dirancang dalam mencapai tujuan audit.

1. Prosedur audit awal

a. Usut saldo ekuitas pemegang saham yang tercantum di neraca ke saldo akun ekuitas pemegang saham yang bersangkutan dalam buku besar.

b. Hitung kembali saldo akun ekuitas pemegang saham di dalam buku besar.

c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber painting dalam akun ekuitas pemegang saham.

d. Usut saldo awal akun ekuitas pemegang saham ke kertas kerja tahun yang lalu. e. Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun ekuitas pemegang saham ke dalam

jurnal yang bersangkutan.

f. Lakukan rekonsiliasiakun kontrol modal saham dalam buku besar ke buku pembantu pemegang saham dan buku sertifikat saham.

2. Prosedur Analitik

a. Hitung ratio berikut ini :

 Nilai buku saham biasa

 Return on common stockholders’ equity  Dividend payout

 Laba per saham (earings per share)

b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, dan industri, jumlah yang dianggarkan atau data lain.

3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci

a. Periksa bukti pendukung pencatatan ke dalam akun modal saham, paid-in capital, treasury stock, saldo laba dan cadangan.

b. Perilaku pencatatan transaksi pengumuman dividen dan pembayarannya. 4. Pengujian terhadap Akun Rinci

a. Pelajari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan klien b. Pelajari notulen rapat pemegang saham dan dewan komisaris. c. Pelajari kontrak underwriting dan persyaratan emisi saham.

d. Pelajari notulen rapat dewan komisaris dan pemegang saham mengenai pembagian deviden.

e. Pelajari kontrak antara klien dengan independent registrar dan transer agent. f. Pelajari surat perjanjian penarikan kredit dan bond indentures mengenai pasal yang

membatasi pembagian deviden.

g. Lakukan analisis terhadap akun modal saham. h. Lakukan analisis terhadap akun treasury stock. i. Lakukan analisis terhadap akun saldo laba.

j. Dapatkan informasi dalam independent registrar dan transfer agent k. Periksa penanggungjawaban nomor urut sertifikat saham.

l. Periksa semua sertifikat saham yang dibatalkan pemakainya.

m. Selidikilah adjustment yang berasal dari tahun sebelumnya yang dicatat di dalam akun laba ditahan.

5. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

Bandingkan penyajian ekuitas pemegang saham di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum:

(3)

b. Periksa penyajian treasury stock.

c. Periksa penyisihan saldo laba dalam tahun yang diaudit.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perancangan dan pengujian yang telah dilakukan pada sistem pakar diagnosa penyakit ikan koi menggunakan metode Naive Bayes Classifier , maka diambil

Designing A Syllabus For An Academic Writing Course Based On Students’ Needs.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa kepemimpinan, individual mechanism dan kebijakan perusahaan mempunyai pengaruh sebesar 78% untuk kinerja pegawai

Penetapan strategi penyuluhan pertanian yang dijalankan selama ini terlihat adanya kelemahan, karena penetapan strategi hanya memusatkan pada kegiatannya untuk menyuluh pelaku

yang baik untuk proses pembubutan, karena pada sudut ini hasil dari benda kerja. bubut menjadi

Melalui kegiatan piket kelas siswa dapat berperan dalam membersikan dan menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga

telur berukuran kecil, contoh telur ikan Coregonus.. § Terapung : telur dilengkapi dengan butir minyak yang besar sehingga dapat terapung. Umumnya terdapat pada ikan-ikan

Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima karena nilai r = 0,438 dengan arah korelasi positif dan menunjukkan terdapat hubungan antara pelayanan Rumah Sakit Kusta dengan