• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 [ASISTENSI]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 1 [ASISTENSI]"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak zaman primitif, manusia sudah mengenal terowongan. Pada zaman

dulu terowongan digunakan oleh manusia untuk berlindung. Seiring

perkembangan pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mengembangkan

terowongan untuk keperluan-keperluan yang lebih besar, tidak hanya sebagai

tempat berlindung.

Terowongan adalah suatu struktur yang berada di bagian bawah

permukaan tanah. Saat ini terowongan diaplikasikan pada banyak infrastruktur

modern karena mampu menjawab kendala-kendala konstruksi, antara lain:

ketidaksesuaian kondisi permukaan dan mahalnya biaya pembebasan lahan.

Tujuan dibuatnya terowongan adalah untuk menjamin transportasi langsung dari

barang, manusia atau material lainnya menembus rintangan alam dan aktifitas

manusia. Terowongan dapat dibuat menembus gunung, di bawah sungai, laut,

pemukiman, gedung-gedung ataupun jalan raya.

Studi tentang terowongan terus berkembang dari waktu ke waktu dan

melahirkan teori serta metode untuk membangun terowongan dengan stabilitas

(2)

Hal diatas harus disadari oleh ahli geoteknik, karena memegang peranan

penting dalam pembuatan terowongan mulai dari perencanaan, pemilihan bahan,

dan penentuan metode pekerjaan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sehingga dapat direncanakan struktur terowongan yang cukup kuat untuk

menahan beban tanah, beban air, dan beban di permukaan tanpa mengganggu

struktur yang ada di sekitarnya.

Di Jakarta saat ini sedang dibangun mega proyek MRT, yang merupakan

salah satu solusi untuk mengatasi masalah kemacetan. MRT (Mass Rapid Transit)

secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam

jumlah besar secara cepat. MRT Jakarta terdiri dari jalur bawah tanah dan jalur

layang. Metode yang digunakan dalam pembangunan jalur bawah tanah MRT

adalah dengan Tunnel Boring Machine (TBM). Metode ini dipercaya dapat

meminimalisir gangguan terhadap struktur diatas permukaan karena dilengkapi

dengan shield yang menjaga stabilitas lubang bukaan terowongan agar tidak

runtuh.

Ditinjau dari struktur penyangga/ lining terowongan, akan ada banyak

gaya yang bekerja terhadapnya. Oleh karena itu harus diperhitungkan stabilitas

struktur penyangga terowongan tersebut, agar tidak terjadi keruntuhan pada

terowongan. Karena pembangunan struktur di bawah permukaan tanah, seperti

terowongan memiliki resiko yang tinggi, baik pada tahapan konstruksi maupun

(3)

Oleh karena sifat pembangunan terowongan yang bersifat permanen itu,

maka penulis memilih tema untuk Tugas Akhir yaitu analisis stabilitas

terowongan.

1.2. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Dibutuhkan perhitungan analisis tegangan di sekitar lining terowongan

akibat beban-beban di sekitarnya, misalnya akibat tegangan tanah dan

tekanan air.

2. Diperlukan analisis besaran dan letak momen maksimum yang terjadi pada

lining terowongan.

3. Membandingkan kekuatan lining terowongan dengan momen maksimum

yang terjadi pada terowongan.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang diambil pada penulisan Tugas Akhir ini,

antara lain:

1. Terowongan yang ditinjau adalah terowongan untuk jalur bawah tanah

(4)

2. Terowongan dikaji sebagai terowongan tunggal (single tunnel), berbentuk

lingkaran.

3. Beban yang diterima terowongan berupa tegangan tanah dan tekanan air

yang bekerja di sekitar lining terowongan.

4. Beban yang perhitungkan terbatas pada beban statis, tanpa

memperhitungkan beban gempa.

1.4. Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini, antara lain:

1. Menghitung tegangan-tegangan yang bekerja disekitar lining terowongan

dengan cara analitis.

2. Menghitung momen untuk mengetahui momen maksimum yang terjadi

pada lining terowongan.

3. Memeriksa kekuatan lining terowongan terhadap tegangan yang terjadi

disekitarnya.

(5)

Tugas akhir ini disusun dalam lima bab, yang masing-masing bab akan dibahas

hal-hal seperti berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan penjelasan umum mengenai penyusunan tugas akhir ini. Bab

ini dimulai dengan latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan tugas akhir

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menyajikan studi literatur yang dilakukan untuk mengumpulkan

dasar-dasar teori yang nantinya digunakan sebagai dasar-dasar dalam penulisan tugas akhir

ini. Bab ini akan berisi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan konsep

klasifikasi terowongan, metode pelaksanaan TBM, teori mekanika teknik,

penentuan parameter material, hal-hal yang menentukan desain terowongan, dan

teori perhitungan momen.

BAB III METODOLOGI

Bab ini menyajikan metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini.

Bab ini berisi deskripsi lokasi, pengumpulan dan interpretasi data yang dilakukan

serta metode pengolahan data dan hasil analisis perhitungan tersebut.

(6)

Bab ini menyajikan mengenai hasil analisis perhitungan yang dilakukan dalam

tugas akhir ini. Bab ini antara lain akan berisi mengenai penentuan parameter

tanah dan material dari data lapangan, pemodelan terowongan, serta hasil dari

perhitungan tegangan dan momen.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang dirumuskan berdasarkan hasil

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuat objek pada WebGL, yang pertama kali dilakukan adalah dengan menentukan vertex dari objek dan disimpan pada sebuah array. Lalu dengan menggunakan

Melihat latar belakang diatas, mendorong penulis untuk membuat sebuah animasi yang berjudul “Kapten Blangkon” dengan menggunakan teknik Rendering Passes menggunakan

Secara garis besar, target pemakai pada Library and bar hotel resort The Sanchaya adalah dewasa dan merupakan turis mancanegara yang dapat dibedakan antara Tamu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dengan metode kualitatif agar data yang diperoleh mengandung makna , karena makna adalah data yang sebenarnya, oleh karena

Orang perseorangan warga Indonesia dan/ atau Badan Hukum Indonesia yang telah memiliki sertifikat operasi pelayanan jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan

Sebelumnya perseroan juga telah memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja tetap dari Bank Mandiri senilai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 500 miliar yang merupakan

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam