Kajian in vitro mikroba rumen berbagai ternak ruminansia dalam fermentasi bungkil biji jarak pagar (Jatropha curcas L.)
Teks penuh
Dokumen terkait
Mikroba rumen ternak ruminansia memiliki daya adaptasi yang tinggi dan berbeda-beda terhadap berbagai jenis zat antinutrisi dalam ransum hijauan, Ulya (2007) menyatakan
Laju fermentasi bahan organik bungkil yang diukur dari produksi gas in vitro dltetapkan menggunakan metode Menke, sedangkan kecernaan bahan kering (KcBK) dan
Perlakuan ini juga menghasilkan bobot badan akhir hampir sama dengan perlakuan ransum tanpa bungkil biji jarak pagar (control) serta efisiensi penggunaan
Perbedaan dalam populasi bakteri total antar temak maupun percobaan dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan CR dengan populasi mikroba yang berbeda, aktivitas
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penambahan asam fitat yang paling efektif dalam menyerap logam berat berupa tembaga (Cu) adalah 14 ml, variasi waktu 60 menit
Hasil penelitian Sumiati dan Sudarman (2006) menunjukan bahwa pemberian bungkil biji jarak yang difermentasi dengan Rhizopus oligosporus pada ayam broiler menghasilkan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penambahan asam fitat yang paling efektif dalam menyerap logam berat berupa tembaga (Cu) adalah 14 ml, variasi waktu 60 menit
pengaruhi angka konversi ransum, namun demikian bobot badan akhir ayam broiler yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kontrol, sehingga bungkil