Lampiran 1
KUESIONER
Kepada Yth: Medan, Februari
2013
Saudara/i Masyarakt Muslim Di
Kecamatan Medan Deli Perihal: Kuesioner Penelitian
Dengan hormat, saya beritahukan kepada Saudara/i bahwa saya VIVIN RIZKY LARASSITA adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Sebagai mana Saudara/i tahu, salah satu tugas seorang mahasiswa/i adalah melakukan penelitian akademik guna menyelesaikan masa studi.
Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada saudara/i kiranya bersedia membantu menjadi responden penelitian saya tentang “Analisis Tingkat Kepentingan Labelisasi Halal Terhadap Produk Konsumsi Bagi Masyarakat Muslim Di Kawasan Medan Deli”. Penelitian ini dilakukan semata-mata hanya untuk keperluan akademik saja.
Atas Perhatian dan bantuan saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Isilah titik-titik dibawah ini atau beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara/i
I. Identitas Responden
Peneliti menginginkan pendapat saudara/i mengenai “ Analisis Tingkat Kepentingan Labelisasi Halal Terhadap Produk Konsumsi Bagi Masyarakat Muslim Di Kawasan Medan Deli ”.
Petunjuk pengisian yaitu:
Saudara/i cukup memberikan tanda contreng (√) kode dalam tabel sesuai dengan tanggapan anda pada setiap pertanyaan.
Adapun pertanyaan pada bagian ini menyediakan jawaban dengan skors adalah sebagai berikut :
NO PERNYATAAN KODE SKOR
No
Item Pertanyaan STS ST N/R S SS
1 2 3 4 5 1. Menurut tanggapan anda apakah labelisasi menjadi
peran penting dalam keputusan pemelian produk konsumsumsi?
2. Menurut tanggapan anda apakah semua produk konsumsi berlabel halal terlindungi dari zat yang di haramkan?
3. Menurut tanggapan anda, apakah produk yang telah tersertifikasi label halal aman untuk digunakan? 4. Apakah menurut tanggapan anda sebagai umat
muslim saat mengkonsumsi produk berlabelisasi halal merupakan fakor kebetulan dan bukan kesadaran ?
5. Menurut tanggapan anda apakah sertifikasi label halal telah memenuhi syarat dan ketentuan produk halal
Produk Konsumsi ( Variabel Y )
No
Item Pertanyaan STS ST N/R S SS
1 2 3 4 5 1. Apaka menurut tanggapan anda produk konsumsi
berlabel halal dalah produk yang berkualitas? 2. Apakah menurut tanggapan anda produk konsumsi
harus tersertifikasi labal halal?
3. Apakah menurut tanggapan anda pada produk konsumsi yang telah tersertifikasi label halal tidak menimbulkan keraguan dalam mengkonsumsi? 4. Apakah menurut tanggapan anda produk konsumsi
yang tidak tersertifikasi label halal boleh untuk dikonsumsi atau digunakan?
LAMPIRAN 2
Daftar Distribusi Jawaban Validitas
Produk Konsumsi ( variabel Y)
LAMPIRAN 4
Lampiran Uji Validitas dan Reliabilitas 4.1. Uji Validitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.7667 1.00630 30
VAR00002 4.0667 .94443 30
VAR00003 3.6000 1.06997 30
VAR00004 3.6667 1.09334 30
VAR00005 3.2667 1.20153 30
VAR00006 3.2000 .46978 30
VAR00007 3.7000 .91539 30
VAR00008 3.8000 .88668 30
VAR00009 3.6333 .85029 30
Nilai r tabel pada Alpha = 5% dan N= 30 adalah 0,377. Berdasarkan hasil pengujian validitas dan dengan metode korelasi uji Kendal Tau, ternyata 10 butir pertanyaan tentang Tingkat Kepentingan Labelisasi Halal dan Produk Konsumsi Impor dalam Kemasan adalah valid.
4.2. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.794 10
Nilai r tabel pada Alpha = 5% hasil pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s, ternyata 10 butir pertanyaan tentang Tingkat Kepentingan Labelisasi Halal dan Produk Konsumsi dinyatakan reliabel.
LAMPIRAN 5
Hasil Uji Korelasi Kendal Tau
77 3.60 3.20
78 3.00 3.20
79 3.00 3.00
80 3.60 3.40
81 2.60 2.60
82 2.40 3.00
83 3.40 4.00
84 2.40 3.80
85 2.60 3.00
86 3.00 3.60
87 3.20 3.80
88 1.80 3.40
89 3.20 4.60
90 3.20 2.80
91 5.00 4.40
92 3.20 3.40
93 3.40 3.60
94 2.80 4.00
95 3.20 3.20
96 2.40 3.00
97 3.00 3.40
98 3.20 3.40
99 3.40 3.60
5.2. Hasil Uji Korelasi Kendal Tau
Nonparametric Correlations
Correlations
X Y
Kendall's tau_b X Correlation Coefficient 1.000 .155*
Sig. (2-tailed) . .041
N 100 100
Y Correlation Coefficient .155* 1.000
Sig. (2-tailed) .041 .
N 100 100
Daftar Pustaka
Arief, sritua. 1993. Metodologi Penelitian. Jakarta: UI Press
Departemen, Agama RI, Tanya Jawab Seputar Produksi Halal. Jakarta Tahun 2003.
Departemen, Agama RI., Modul penelitian Auditor Internal Halal. Jakarta Tahun 2003.
Departemen, Agama RI, Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal., Jakarta Tahun 2003.
Diana Bakti, T., dkk. 2010. Pengantar Ekonomi Makro. USU Pres,Medan.
Suparanto. J,2000. Statistik Teori Dan Aplikasi, Edisi ke 6 Jilid 1, Erlangga. Jakarta.
Walpole,Ronald.E,1995. Pengantar Statistika.Edisi ke 3. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian AdministrasiDengan Metode R & D. CV. Alfabeta, Bandung.
Miftahul Falah, Ahmad.2004. Tingkat Kepentingan Label Halal bagi Konsumen
Muslim dalam Mengkonsumsi Produk Olahan Daging Sapi di Kecamatan Pasar
Kliwon Kota Surakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian asosiatif kuantitaif. Bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel atau lebih melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Untuk meramalkan sesuai dengan fakta yang ada.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan kepada masyarakat muslim di kecamatan Medan Deli, kota Medan propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Januari 2013 samapai dengan selesai.
3.3 Batasan Oprasional
Batasan oprasional dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah masyarakat Muslim di kawasan medan deli dan menganalisis tanggapan masyarakat tentang tingkat kepentingan akan adanya labelisasi halal pada produk-produk konsumsi di kawasan medan deli.
3.4 Definisi Oprasioanal
a. Tingkat Kepentingan Labelisasi ( variabel X )
Tingkat kepentingan merupakaan kunci dari arahan tindakan yang akan di ambil sebagai keputusan dalam hal-hal tertentu, biasanya kepntingan terbentuk karena adnya faktor-faktor yang mempengaruhi seperti agama, politik, sosial, budaya dan sebagainya. Dalam hal ini faktor analisis kepentingan labelisasi halal pada Produk konsumsi (Variabel X)
b. Produk-produk Konsumsi
Produk-produk konsumsi adalah semua jenis barang atau jasa yang di gunakan oleh individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang di konsumsi secara langsung atau tidang langsung.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan ialah skala likert, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur (sugiyono, 2001:84).
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dapat di lihat dalam tabel yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar Tabel 3.1
Tanggapan dan Skor Tanggapan Responden
No Pernyataan Skor/Point
1. Sangat Setuju ( Sangat Penting ) 5
2. Setuju ( Penting ) 4
3. Ragu/kadang-kadang( kurang Penting/Netral ) 3 4. Tidak Setuju ( Tidak Penting ) 2 5. Sangat Tidak Setuju ( Sangat Tidak Penting) 1
3.6 Jenis Data
Adapun jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Data Primer
2. ata Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer.
3.7 Populasi Dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:72), pengertian dari populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sementara definisi populasi menurut Kuncoro (2003:103) adalah “kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian.
3.8 Teknik Penarikan sampel
Pada dasarnya ada dua cara analisis pengambilan sampel yaitu dengan cara acak (random sampling) dan bukan sampling (nonrandom sampling). Sementara elemen sampelnya disebut dengan probability sampling yaitu dalam setiap elemen sampel memiliki nilai probabilitas (kemungkinan) yang sama untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian. Dengan menggunakan probability sampaling dapat digunakan metode analisis statistik, menguji hipotesis, membuat perkiraan interval, dapat memperkirakan besarnya kesalahan perkiraan, menentukan resiko ketidakpastian (uncertainty) dalam proses pengambilan keputusan. J Suparanto (2000:23).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random sampling atau dengan teknik penarikan acak. Menurut J Suparanto (2000:23) Cara acak adalah cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama (equal chance) untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Untuk menentukan sempel maka di gunakan rumus slovin sebagai berikut: Rumus
� = � 1 +��2
Dimana :
n : Ukuran Sampel N: Ukuran Populasi
Karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau di inginkan misalnya 5% - 10%
Jumlah masyarakat Medan Deli tahun 2010 adalah 748.735 dan 87% nya adalah 651.399 orang, sehingga dapat di tentukan sempel yang di tentukan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus slovin diatas adalah berjumlah 100 orang dengan perhitungan sebagai berikut:
n = 651399
1+651399 (0,1)²
n = 651399
1+651399 (0,01)
n = 651399
6514 ,99
n = 99,98 n = 100
3.9 Metode Pengumpulan Data
mempermudah pengujian validitas dan reliabilitas maka digunakan program komputer SPSS 17.
3.9.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reabilitas merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk kuesioner yang menggunakan skala Likert. a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk menyatakan data itu valid (Sugioyono, 2005: 109). Untuk menguji validitas digunakan pendekatan korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Jumlah kuadrat skor total
Kriteria pengambilan keputusan adalah :
1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut tidak dinyatakan valid
b. Uji Reliabilitas
Uji rliabelitas merupakan uji untuk mengukur tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali dengan waktu yang berbeda mempunyai hasil yang konsisten. Butir pertanyaan yang dinyatakan valid akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika rpositif > rtabel, maka pertanyaan reliabel
2. Jika rnegatif atau < rtabel , maka pertanyaan tidak reliabel
Dalam penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach sebagai berikut:
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total
Uji reliabelitas dalam penelitian ini dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih > 0,60. Uji validitas dan reliabilitas kuesiner dalam penelitian ini menggunakan SPSS.
Gambar Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Intrepretasi Koefisien Kolerasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3.9.2. Korelasi Kendal Tau (� )
Teknik analisis statistik nonparametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Kendal Tau (� ), korelasi kendal digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Metode ini mengukur keeratan hubungan berdasarkan rangking dari masing-masing data sehingga disebut
Rank correlation coefficient. Sebelum dianalisis, terlebih dahulu data
Sugiono (1999:293) Korelasi Kendal tau (�) digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya bernentuk ordinal atau rangking. Teknik ini dapat digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10, dapat di kembangkan untuk mencari korelasi parsial. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Di mana:
� = Koefisien korelasi kendal Tau yang besarnya (−1 < 0 < 1)
H = Jumlah rangking atas L = Jumlah rangking bawah N = Jumlah anggota sampel
Uji signifikan koefisien korelasi menggunakan rumus Z, karena distribusinya mendekati distribusi normal, dengan menggunakan rumus berikut.
Bila nilai sig < 0.5 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Bila nilai sig > 0,5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Keterangan:
Ho : Tidak terdapat hubungan antara kepentingan labelisasi halal terhadap produk konsumsi pada masyarakat muslim Medan Deli. � = ∑� − ∑�
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gamabaran Umum MUI dan Kecamatan Medan Deli 4.1.1 Sejarah MUI Dan Latar Belakang Sertifikasi Label Halal
Majelis Ulama Indonesia adalah wadah atau majelis yang
menghimpun para ulama,zuama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah-langkah umat Islam Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bersama.
Musyawarah Nasional Ulama I. Berbagai langkah dan kebijakan LPPOM MUI di bidang sertifikasi halal dimaksudkan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam memperoleh produk halal.
Momentum berdirinya MUI bertepatan ketika bangsa Indonesia tengah berada pada fase kebangkitan kembali, setelah 30 tahun merdeka, di mana energi bangsa telah banyak terserap dalam perjuangan politik kelompok dan kurang peduli terhadap masalah Dalam khitah pengabdian Majelis Ulama Indonesia telah dirumuskan lima fungsi dan peran utama MUI yaitu: Sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya).
a. Sebagai pemberi fatwa ( Mufti)
b. Sebagai pembimbing dan pelayanan umat ( warasatul Anbiya) c. Sebagai gerakan Islah wa al Tajdid.
d. Sebagi penegak amar ma’rufnahi mungkar Visi Dan Misi
Visi
Menjadi lembaga sertifikat halal terpercaya di Indonesia dan dunia untuk memberikan ketentraman bagi umat Islam serta menjadi pusat halal dunia yang memberikan informasi, solusi dan standar halal yang diakui secara nasional dan internasional
Misi
Menetapkan dan mengembangkan standar halal dan standar audit halal.
Menyediakan informasi tentang kehalalan produk dari berbagi aspek secara menyeluruh.
2. Latar Belakang Sertifikasi Label Halal
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 6 Januari 1989 mendirikan LPPOM MUI sebagai bagian dari upaya untuk memberikan ketenteraman batin umat, terutama dalam mengkonsumsi pangan, obat-obatan dan kosmetika.Latar belakang sertifikasi halal berdasarkan ketentuan menurut syari’at Islam pada Al-Qur’an surat Al-Maaidah : 88. Yang artinya “ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada allah jika kamu beriman kepadaNya”. Kemudian pada Al-Qur’an surah An-Nahl :114. Yang artinya “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizky yang telah diberikan Allah kepada mu; dan syukurilah nikmat Allah jika hanya kepada-Nya saja menyembah”.
kehalalan suatu produk. Ada beberapa tujuan labelisasi dan sertifikasi halal di antaranya seperti:
a. Memberi perlindungan bagi masyarakat khususnya masyarakat muslim dalam masalah produk-produk konsumsi.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi dan menggunakan produk halal.
c. Meningkatkan daya saing produk domestik dengan produk luar yang berlabelisai halal dari negara aslnya dalam perdagangan internasional.
4.1.2 Kecamatan Medan Deli2.9 Profil Kecamatan Medan Deli
Medan Deli merupakan salah satu dari kecamatan 21 kecamatan di kota Medan, dengan luas wilayah 2.197 km². Jumlah penduduknya berkisar 166.793 pada tahun 2010 dan 87% nya adalah jumlah penduduk muslim. Kecamatan Medan Deli berbatasan dengan
dan
Gambar 2.3 Peta Medan Deli
(sumber gambar Karang Taruna Teratai)
hadapi dengan berbagi macam pilihan produk dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda.
Disamping sebagai daerah pusat industri di Kecamatan Medan Deli ini juga terdapat beberapa Industri Kecil / Rumah Tangga yang menjadi unggulan seperti Produksi Prabot Rumah Tangga dari Kayu. Disamping itu di daerah ini juga ada terdapat Pertanian Agrobisnis seluas 949 Ha. Sebagai informasi bagi investor dan masyarakat pada Kecamatan Medan Deli ini terdapat: Pergudangan PKTM milik Pemko Medan, dll.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabelitas 1. Uji validitas
Uji validitas penelitian ini dengan menggunakan SPSS 17.00 dengan kriteria sebagai berikut.
1. Jika rhitung > r tabel maka butir pertanyyan dinyatakan falid.
Jika r hitung < r tabel butir pertanyaan dinyatakan tidak valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected Item Total
Corelation.
Tabel 4.1 Uji Validitas No item Pearson correlation
( r hitung )
r tabel Kesimpulan
1 0,516 0,377 Valid
2. 0,554 0,377 Valid
3. 0,498 0,377 Valid
4. 0,586 0,377 Valid
5. 0,613 0,377 Valid
6. 0.550 0,377 Valid
7. 0,497 0,377 Valid
8. 0,618 0,377 Valid
9. 0,499 0,377 Valid
10. 0,510 0,377 Valid
Dari tabel di atas dapat disimpulakan dapat di lihat bahwa 10 butir pertanyaan tentang labelisasi tingkat kepentingan labelisasi halal dengan produk konsumsi pada masyarakat Medan Deli adalah Valid hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung 0,377
2 Uji Reabilitas
a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,80 maka Penelitian ini dikatakan reliabel
b. Jika nilai Cranbach Alpha < 0.80 maka Penelitian di katakan tidak reliabel
Tabel 4.2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.794 10
Sumber hasil data penelitian, 2013 (data diolah)
Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha sebesar 0,794
sesuai dengan ketentuan maka ralpha ( 0,794 ) > sehingga dapat
disimpulkan hasil kuesioner dalam penelitian reliabel dan dapat di teliti. Nilai r tabel pada Alpha = 5% hasil pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s, ternyata 10 butir pertanyaan tentang Tingkat Kepentingan Labelisasi Halal dan Produk Konsumsi dinyatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari koefisien Alpha Cronbach’s > 0,6 yaitu sebesar 0,794.
4.2.2 Gambaran Umum Responden
orang sebagai responden penyebaran kuesioner kepada masyarakat muslim yang berdomisili di kawasan Medan Deli. Sampel yang digunakan berdasrkan tehnik random sampling atau secara acak. Agar mendapatkan gambaran umum responden maka di lakukan analisa deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, dan Umur responden sebagai berikut.
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender) Dari hasil penyebaran kuesioner maka didapat jumlah responden, maka hasil yang diperoleh melalui kuesioner yang menganalisi tentang masalah tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk konsumsi bagi masyarakat muslim di kawasan Medan Deli adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Deskripsi Menurut Jenis Kelamin Responden Jenis
menimbulkan pendapat atau sudut pandang yang berbeda dalam menilai tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk konsumsi.
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Dapat disimpulakan deskripsi menurut umur responden, usia responden penelitian dapat di ketahui dari hasil pengelompokan usia tentang masalah tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk konsumsi bagi masyarakat muslim di kawasan Medan Deli dari tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Deskripsi Menurut Kelompok Usia Responden No Kategori Jumlah Persentase
1 < 20 17 17%
2 20 – 40 62 62 %
3 >40 21 21 %
Jumlah 100 100%
4.2.3 Deskripsi Hasil Tanggapan Responden
Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan responden pada masing-masing indikator, maka dilakukan analisa deskripsi frekuensi terhadap hasil tanggapan responden pada masing-masing pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
1. Deskripsi Hubungan Hubungan Tingkat Kepentingan Labelisas pada masyarakat muslim Medan Deli.
Tabel 4.5 Variabel (X)
Diskriminasi Pada Tingkat Kepentingan Labelisasi Pada masyarakat muslim Medan Deli
Berdasarkan keterangan tabel diatas maka dapat disimpulkan nilai tertinggi pada jawaban masyarakat adalah pada no item penelitian 3 dengan nilai tertinggi jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 38%. Dan jawaban terendah pada no item penelitian 3 yaitu sebanyak 30%. Sementara untuk jawaban responden yang merespon Sangat Tidak Setuju (STS) paling tinggi berada pada no item penelitian 1,4 dan 5 dengan nilai masing 3% Dan yang rendah pada no item penelitian 2 dan 3 senilai 1%.
2. Deskripsi Hubungan Produk Konsumsi Dengan Sertifikasi Label Halal.
bersertifikasi label halal aman untuk di konsumsi. Maka dalam mendeskripsikan hubungan produk konsumsi dengan sertifikasi label halal dapat di lihat pada hasil tanggapan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang di gunakan untuk mengukr hubungan produk konsumsi dengan sertifikasi label halal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Variabel (Y)
Diskriminasi Pada Produk Konsumsi
5 Item Pertanyaan Dan Total Responden 100 Orang Item
4.3 Analisis Kendal Tau
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel
adalah dengan menggunakan metode Kendall-tau pada sekala ordinal.
Kendal tau termasuk Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation)
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan
untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi
sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua
variabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
correlations Kendal Tau
Berdasrkan keterangan tabel diatas, maka dapat di simpulkan sesuai dengan nilai sig 0,41 < 0,5 maka Ha diterima dan Ho ditolak dan dinyatakan reliabel atau Sesuai dengan kriteria interprestasi koefisien memiliki hubungan yang kuat dengan pencapaian nilai sig yaitu antara 0,41 - 0,799. Dengan tingkat keyakinan 95%.
Correlations
X Y
Kendall's tau_b
XCorrelation Coefficient 1.000 .155* Sig. (2-tailed) . .041
N 100 100
YCorrelation Coefficient .155* 1.000 Sig. (2-tailed) .041 .
N 100 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai analisis tingkat kepentingan
labelisasi halal terhadap produk-produk konsumsi bagi masyarakat muslim di kawasan medan deli dapat menarik kesimpulan.
a. Di ketahui terdapat adanya hubungan antara tingkat kepentingan labelisasi halal dengan produk konsumsi bagi masyarakat muslim di kawasan Medan Deli.
b. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat mengenai manfaat halal produk maka semakin tinggi pula tingkat kepenting labelisasi halal terhadap produk-produk konsumsi bagi masyarakat muslim Medan Deli. Dan sebaliknya jika pemahaman mengenai halal produk masyarakat rendah maka semakin rendah pula tingkat kepentinganya. c. Sesuai dengan kriteria interprestasi koefisien memiliki hubungan yang
kuat dengan pencapaian nilai sig yaitu antara 0,41 - 0,799. Dengan tingkat keyakinan 95%
2. SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tori Kepentingan (Expactency Value Tori)
kepentingan adalah suatu tindakan individu atau kelompok yang mendorong manusia kepada beberapa tingkatan yang mendasar. Kepentingan bersifat tetap berlandaskan hukum dan moral tertentu dalam memilih dan memutuskan yang berpengaruh terhadap suatu objek tertentu berdasarkan tingkat kebutuhan yang paling di utamakan oleh individu atau kelompok.
Berman dan Evans (1998:216) berpendapat bahwa jika proses keputusan
konsumen jika dipandang dari sudut barang atau jasa apa yang akan dibelinya
(“what”) konsumen akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bentuk, daya
tahan, keunikan, nilai, kemudahan, penggunaan, bahan baku dan lain sebagianya yang ada pada suatu barang.
hal yang baik dan positif, baik dilihat dari segi manfaat kesehatan dan menurut ajaran Islam. Oleh karena itu produk konsumsi berlabelisasi halal menjadi suatu kepentingan bagi sebagian masyarakat khususnya masyarakat muslim dalam memilih produk-produk konsumsi berlabel halal.
Dalam ketentuan syari’at Islam, umat muslim di larangan untuk mengunakan atau mengkonsumsi produk konsumsi yang mengandung unsur-unsur haram yang dilarang syariat Islam , seperti yang di tegaskan dalam Al-Quran surah Al-baqarah ayat 168 “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi suci dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. Dan Al-Quran surah ‘Abasa ayat 24 Artinya : “Maka hendakilah manusia itu memperhatikan barang-barang yang dikonsumsinya dan yang digunakannya.”
2.2 Pengertian Label
Label merupakan sarana penyampaian informasi secara langsung kepada konsumen mengenai identifikasi produk dan produsenya. Pada produk Label merupakan keterangan yang melengkapi suatu kemasan barang yang berisi tentang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat barang tersebut ,cara pengggunaan,efek samping dan bagainya.
yang tercantum dalam undang-undang bahan makan. Dengan melekatkan label sesuai dengan peraturan berarti produsen memberikan keterangan yang diperlakukan oleh para konsumen agar dapat memilih memebeli serta meneliti secara bijaksana. Merupakan jaminan bahwa barang yang telah dipilih tidak berbahaya bila digunakan, untuk mengatasi hal ini maka para konsumen mmembiasakan diri untuk membaca label terlebih dahulu sebelum membelinya.
Dengan demikian para konsumen membiasakan diri untuk membaca label tersebut karena dengan mambaca label akan diketahui isi bungkusan /wadah barang tersebut.hampir semua makanan jadi yang dijual berada dalam kemasan sehingga konsumen tidak dapat memeriksa apa dan bagaimana keadaan isinya waktu membeli.
Menurut Stanton dan William (2004:282) label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. Stanton dan J william (2004:282) membagi label kedalam tiga klasifikasi yaitu
a. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk dicantumkan pada
kemasan.
b. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif
mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perhatian/perawatan, dan kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
c. Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas
Peraturan pelabelan produk pangan olahan di Indonesia diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/PER/III/1978. Dalam peraturan tentang label dan periklanan makanan ini diatur tentang tata cara pelabelan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku. Label dan periklanan harus jelas dan berisi keterangan yang lengkap serta mudah dibaca. Untuk itu dalam peraturan-peraturan tersebut, khususnya dalam surat keputusan Dirjen POM dimuat tata cara terperinci yang perlu dipatuhi oleh pembuat label. Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM) No.02240/B/S/SK//VII/1991 yang diterbitkan pada tanggal 2 Juli 1996. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, label harus dapat memberikan informasi yang jelas dan tidak menyesatkan mengenai sifat, bahan kandungan, asal, daya tahan, nilai ataupun kegunaannya.
Sebagai konsumen masyarakat membutuhkan dan berhak mengetahui keadaan produk-produk konsumsi yang digunakan, sementara itu labelisasi juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antara produsen dengan konsumenya mengenai beberapa hal yang menjadi hak konsumen untuk mengetahuinya. Misalnya mengenai fungsi dan manfaat, isi, kualitas, kuantitas, petunjuk penggunaan pada produk tersebut. Melalui labelisasi konsumen mendapatkan informasi sehingga memberikan rasa aman kepada konsumen.
2.3 Pengertian Halal
terlepas dari sesuatu yang di haramkan begitu juga dengan proses dan cara mendapatkannya. Allah berfirman pada Al-Qur’an surah Al Baqoroh (2: 168) : Artinya :‘’ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi ,dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. Dan di nyatakan dengan hadist Rasullah. “ Sesungguhnya yang halal itu sudah jelas, dan haram itupun sudah jelas sedangkan di antara keduanya terdapat sesuatu yang samar (syhubhat). Kata halalan, menurut bahasa Arab berasal dari kata, halla yang berarti “lepas” atau “tidak terikat”. Secara etimologi kata halalan berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang melarangnya.Allah memberikan batasan-batasan antara yang halal dan yang haram jelas tertera melalui Al-qur’an dan hadist. Untuk memberikan kejelasan yang jelas kepada umat terhadap hal-hal yang samar para ulama mengeluarkan fatwa. Fatwa berarti penjelasan menurut istilah penjelasan tentang hukum syara’.
Sistem produksi halal perlu di lakukan untuk menjamin kehalalan suatu produk. Setiap produk yang dikonsumsi harus memenuhi standar halal dapat dilihat dari bahan produksi, proses, fasilitas fisik, peralatan produksi,dan manajemen produksi harus memenuhi kriteria. Kehalalan setiap produk konsumsi dilihat baik dan halal secara zatnya ataupun cara memperolehnya.
2.4 Sertfikasi Dan Labelisasi Produk Halal
menyertakan sertifikat halal kepada pemohon dengan tembusan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM). Sementara penetapan struktur biaya sertifikasi halal ditetapkan oleh Mentri Keuanagan terhadap permohon atas usul Menteri Agama. Sertifikasi halal berlaku selama 2 tahun dan diperbaharui sesuai dengan perundang-undangan, pengawasanya di lakukan oleh lembaga pemeriksa halal. Dan jika pada saat pemeriksaan ditemukan pelanggaran maka lembaga pemeriksaan halal berhak untuk menyabut sertifikasi halal.
Sertifikasi halal dan label halal merupakan dua kegiatan yang berbeda tetapi mempunyai keterkaitan satu sama lain. Sertifikasi halal dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan pengujian secara sistematik untuk mengetahui suatu barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan telah memenuhi ketentuan halal. Hasil dari kegiatan sertifikasi halal adalah diterbitkannya sertifikasi halal, dan produk yang dimaksud telah memenuhi ketentuan sebagai produk halal. Sertifikasi halal dilakukan oleh lembaga yang mempunyai otoritas untuk melaksanakannya, Tujuan akhir dari sertifikasi halal adalah adanya pengakuan secara legal, formal, bahwa produk yang dikeluarkan telah memenuhi ketentuan syariat dan aman untuk dikonsumsi
Gambar 2.1 Sruktur sistem penerbirtan sertifikasi Label Halal Sumber : Majelis Ulama Indonesia ( MUI )
pangan kedalam wilayah Indonesia menyatakan bahwa produknya halal bagi umat Islam.
Sertifikasi dan penandaan kehalalan baru menjangkau sebagian kecil produsen di Indonesia. Data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pada tahun 2005 menunjukan bahwa tidak lebih dari 2000 produk yang telah meminta pencantuman halal kepada MUI menunjukkan bahwa permohonan sertifikasi halal selama 11 tahun terakhir tidak lebih 8000 produk dari 870 produsen di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bahan pangan diolah melalui berbagai teknik pengolahan dan metode pengolahan baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga menjadi produk yang siap dipasarkan untuk dikonsumsi masyarakat di seluruh dunia. Sebagian besar produk industri pangan dan teknologi pangan dunia tidak menerapkan sistem sertifikasi halal.
Gambar 2.2 Logo Halal MUI Sumber : Majelis Ulama Indonesia
Peraturan pelabelan yang dikeluarkan Dirjen POM (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan) Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mewajibkan para produsen-produsen produk makanan untuk mencantumkan label tambahan yang memuat informasi tentang kandungan (ingredient) dari produk makanan tersebut. Budi fitriadi( 2004:04).
Aturan tentang Label dan iklan pangan kemudian diperinci didalam peraturan pemerintah no 69 tahun 1999 tentang label dan iklan pangan pada pasal 3 ayat 2, persyaratan minimal keterangan yang harus tercantum dalam label tidak lagi mencantumkan keterangan halal sebagai salah satu persyaratan sebagai mana yang tercantum dalam UU pangan pasal 30 ayat 2. Didalam peraturan pemerintah ini aturan tentang label halal termaktuk didalam pasal 10 dan pasal 11.
Indonesia. Hal ini berkaitan dengan adanya keputusan pemerintah dan produsen terkait dan berpengaruh kepada sikap atau perilaku konsumen terhadap produk konsumsi tersebut.
Pada umumnya konsumen muslim lebih selektif dalam memilih produk berkualitas baik dengan disertai labelisasi dan sertifikasi halal yang terakreditasi secara baik dan dapat di pertanggung jawabkan. Labelisasi halal yang secara prinsip adalah label yang menginformasikan kepada pengguna produk yang berlabel tersebut, bahwa produknya benar-benar halal dan nutrisi-nutrisi yang dikandungnya tidak mengandung unsur-unsur yang diharamkan secara syariah sehingga produk tersebut boleh dikonsumsi. Dengan demikian produk-produk yang tidak mencantukam label halal pada kemasannya dianggap belum mendapat persetujuan lembaga berwenang (LPPOM-MUI) untuk diklasifikasikan kedalam daftar produk halal atau dianggap masih diragukan kehalalannya. Ketidak adaan label itu akan membuat konsumen Muslim berhati-hati dalam memutuskan untuk mengkonsumsi atau tidak produk-produk tanpa label halal tersebut.
2.5 Pengertian Produk
Produk adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu. Pengertian Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as anything that can be offered to a market for
attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”.
Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Simamora (2003:30), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga maupun organisasi kedalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli dan dimiliki konsumen. Produk ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.
2.6 Teori Konsumsi
teori konsumsi pada dasar membahas hal inti yang sama yaitu alokasi pendapatan kepada konsumsi, kepada tabungan serta kepada investasi. Teori konsumsi berkaitan dengan fungsi utility. Utility adalah adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia sesuai dengan kegunaan barang atas jasa tersebut.
Menurut Keynes dalam bukunya The General theory of employment,
interes and moeny tahun 1936 keynes mengungkapkan bahwa besar kecilnya
2.7 Produk Konsumsi
Produk konsumsi adalah segala jenis barang atau jasa yang dapat digunakan baik secara langsungmaupun tidak langsung, untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat ekonomis. Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang atau jasa yang langsung digunakan oleh konsumen tanpa melakukan olahan selanjutnya. Konsumsi tidak langsung merupakan pemakaian benda konsumsi berupa barang atau jasa yang tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang.
Menurut Simamora (2003:30), produk halal adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan individu, ruumah tangga maupun organisasi kedalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli dan dimiliki konsumen. Produk ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.
2.8 Perilaku konsumen
Perilaku konsumen merupakan proses dimana terjadi suatu keputusan dalam pasar yang di ambil berdasrkan faktor kebutuhan konsumsinya. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Keputusan memilih produk bukan hanya berdasarkan tinggi rendahnya harga jual (low-involvement and high-involvement) namun terdapat banyak pertimbangan lain yang turut mempermudah atau mempersulit keputusan dalam memilih suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen adalah
a. Adanya faktor sosial yang di pengaruhi oleh kelompok individu dan pengaruh keluarga, peran dan status sosial.
b. Faktor Personal seperti pengaruh yang datang dari situasi ekonomi, gaya hidup kepribadian, konsep diri, umur, pekerjaan dan pekerjaan
c. Faktor Psikologi atas dasar motivasi, persepsi, pembeljaran, Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler,
Amstrong, 2006, p.144).and Attitude evaluasi, perasaan suka atau tidak
suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
d. faktor kebudayaan di pengaruhi oleh adanya subkultur, kelas sosial dalam masyarakat
2.8 Keputusan Pembelian
bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
2.10.Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dan kerangka berfikir merupakan gambaran tentang hubungan antara variabel yang diteliti, yang tersusun dari teori yang telah dideskriptifkan (sugiyono, 2008:49).
Gambar 2.10. Kerangka Konseptual Tingkat Kepentingan
Labelisasi Halal (X)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia dewasa ini melahirkan berbagai industri baru yang menghasilkan produk-produk konsumsi, baik yang diproduksi oleh perusahaan-perushaan domestik maupun perusahaan asing. Produk konsumsi yang beredar di masyarakat tidak semuanya memmiliki jaminan kesehatan yang jelas. Dalam hal ini konsumen berhak mendapatkan perlindungan akan produk konsumsi yang beredar dipasaran. Masyarakat sangat memerlukan informasi yang benar, baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal yang di anggap penting untuk diketahui masyarakat mengenai produk yang dikonsumsinya.
Perkembangan era globalisasi tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi saja, namun pola kehidupan masyarakat secara tidak langsung berubah dan mudah terkontaminasi dengan budaya asing. Dalam hal ini juga termasuk mempengaruhi adanya perubahan pola konsumsi pada kalangan masyarakat. Masyarakat sebagai konsumen, kehidupanya tidak terlepas dan tergantung dengan Barang-barang produksi yang beredar di pasaran seperti bahan pangan, kosmetik dan obat-obatan baik yang di konsumsi secara instan maupun olahan.
Islam, seorang muslim tidak diperkenankan mengkonsmusi makanan haram, maka halal lagi baik merupakan pilihan terpenting dalam memilih sebuah produk konsumsi. Sesuai dengan Firman Allah dalam ”(QS.Albaqarah:168), Yang artinya: “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu”
Sebagai konsumen muslim selayaknya perlu memperhatikan dan bersikap slektif dalam mengkonsumsi produk konsumsinya, karena halal menjadi suatuhal yang mutlak. Sementara disisi lain tidak semua produk konsumsi bersifat halal dan membawa dampak positif untuk dikonsumsi oleh konsumen. Produk yang belum tersertifikasi label halal belum terjamin secara syariat dan manfaatnya, terlebih lagi tentang ada atau tidaknya dampak negatif yang terkandung di dalam produk konsumsi yang berakibat fatal pada kesehatan. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh adanya bahan berbahaya yang terkandung pada produk konsumsi tersebut.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mewajibkan para produsen-produsen produk konsumsi untuk mencantumkan label tambahan yang memuat informasi tentang kandungan (ingredient) pada kemasan produk-produk konsumsi. Sementara MUI memberikan pengesahan tentang sertifikasi label halal sesuai dengan kandungan (ingredient) berdasarkan dengan prisip syariah serta ketentuan yang berlaku.
Mengingat manfaat Lebelisasi halal yang memiliki jaminan kualitas baik, sudah selayaknya menjadi kepentingan untuk memilih dan mengunakan produk konsumsi bagi masyarakat muslim secara khusus maupun masyarakat luas secara umum. Seiring dengan pekembangan zaman dan tuntutan modernisasi, sejumlah masyarakat muslim melalaikan tentang kewajiban mengkonsumsi produk konsumsi halal. Dan menggunakan barang hanya berdasarkan manfaat yang tertera melalui iklan tanpa mempertimbangkan kehalalan atas suatu produk yang akan dikonsumsinya. Oleh karena itu mencari informasi tentang produk produk halal bagi masyarakat muslim adalah hal yang penting untuk dilakukan. Perkembangan teknologi mempengaruhi masyarakat melalui pelabelan dan iklan agar tidak memberikan keterangan yang menyesatkan. Dibutuhkan ketelitian Masyarakat dalam memilih setiap produk konsumsi. Mengenai kualitas komposisi dan campuran bahan dalam setiap produk. yang tidak merugikan bagi kesehatan tubuh.
individu secara tepat dan menentukan pilihan sebelum membeli atau menggunakan produk-produk konsumsi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen sebelum mengkonsumsi suatu produk adalah memahami bahasa/tulisan, nomor pendaftaran, nama produk, produsen dan alamat produksi, label halal, daftar bahan yang digunakan (ingredient).
Pemerintah memiliki andil dalam pengawasan produk konsumsi. Pemerintah mengintruksi kepada instansi atau lembaga tertentu untuk melakukan pengaturan yang disesuaikan dengan ruang lingkup, tugas, dan kewenangan yang ada pada instansi yang bersangkutan. Melalui LPOM MUI konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang produk-produk konsumsi berlabel halal. Sertifikasi label halal di tetepkan oleh lembaga MUI yang di dukung oleh Departemen Kesehatan dalam produk konsumsi yang telah di uji secara klinis bahan-bahan yang terkandung dan aman untuk dikonsumsi. Namun pada kenyataanya produk-produk konsumsi tidak selalu disertai dengan sertifikasi halal yang disahkan oleh LPOM MUI.
muslim di Medan Deli terhadap produk-produk konsumsi, baik dengan disertai labelisasi halal maupun produk-produk konsumsi yang tidak tersertifikasi dan tidak dilindungi oleh LPOM MUI. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan menjadikam masyarak muslim di kawasan Medan Deli sebagai studied
population.
Dengan judul penelitian “ ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN LABELISASI HALAL PADA PRODUK-PRODUK KONSUMSI BAGI MASYARAKAT MUSLIM DI KAWASAN MEDAN DELI”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang yang di kemukakan di atas maka permasalahan yang akandi analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah hubungan tingkat kepentingan labelisasi halal pada masyarakat muslim Medan Deli
2. Bagaimanakah hubungan produk konsumsi dengan tingkat kepentingan labelisasi halal.
1.3Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hubungan antara tingkat kepentingan labelisasi halal pada masyarakat muslim Medan Deli.
2. Mengetahui hubungan produk konsumsi dengan tingkat kepentingan labelisasi halal
Berdasarkan perumusan maslah diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
• Terhadapat hubungan antara tingkat kepentingan labelisasi halal pada
masyarakat Medan Deli
• Terdapat hubungan produk konsumsi dengan tingkat kepentingan
labelisasi
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah
1. Penelitian ini bermanfaat untuk Masyarakat Muslim Medan Deli untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mencari langkah-langkah dalam pemilihan produk konsumsi
2. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat sebagai konsumen untuk lebih mempriyoritaskan produk konsumsi berlabel halal
Abstrak
Analisis Tingkat Kepentingan Labelsasi Halal Terhadap Produk-Produk Konsumsi Bagi Masyarakat Muslim Di Kawasan Medan Deli
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk-produk konsumsi bagi
masyarakat muslim di kawasan Medan Deli. Dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan tingkat kepentingan labelisasi halal pada masyarakat Medan Deli terhadap produk-produk konsumsi dan mengetahui hubungan produk
konsumsi dengan sertifikasi halal.
Hipotesis dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan antara tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk-produk konsumsi bagi masyarakat muslimdikawasan Medan Deli. Metode yang digunakan dalam analisis hubungan tingkat kepentingan labelisasi halal dengan produk-produk konsumsi bagi masyarakat muslim dikawasan Medan Deli adalah metode Kendall Tau dengan menggunakan alat analisis untuk mengelola data yaitu dengan menggunakan SPSS 17.00.
Berdasrkan hasil analisis korelasi kendal tau menunjukan bahwa nilai sig 0,41 < 0,5 maka Ha diterima Ho ditolak. Maka terdapat hubungan yang positif antara tingkat kepentingan labelisasi halal dengan produk konsumsi masyarakat muslim Medan Deli.
Kata kunci: Tingkat kepentingan Labelisasi halal dan Produk-produk Konsumsi
Abstract
Analysis of Expactency level lawful Value labelisasi toconsumption products for moslem society in district of Medan Deli
Formula of research analysis how far of expactency level lawful value
labelisasi toconsumption products for moslem society in district of Medan Deli.
With a purpose to analysis how relation expectency level value lawful labelisasi moslem society in Medan Deli to consmption.
Hipothesis inthe research there are correlation among expactency level value lawful labelisasi to consumtion for moslem society in district of Medan Deli. Method in ussing to anallyse correlation of expactency level lawful value and consumption products to moslem society ini Medan Deli area os a Kendall Tau analys and ussing analyzer for managing data ussing SPSS 17.00.
Pursuant to result of correlation analys kendal tau pleas address that value of sig 0.41 < 0.5 is Ha accepted and Ho refusd hance there are positif correlation among of expactency lawful value labelisasasi to consumption product for moslem society in district of Medan Deli area.
Keyword: expactency level value lawful and consumption products.
SKRIPSI
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN LABELISASI HALAL PADA
PRODUK-PRODUK KONSUMSI BAGI MASYARAKAT MUSLIM DI
KAWASAN MEDAN DELI
OLEH
VIVIN RIZKY LARASSITA
080501025
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Abstrak
Analisis Tingkat Kepentingan Labelsasi Halal Terhadap Produk-Produk Konsumsi Bagi Masyarakat Muslim Di Kawasan Medan Deli
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk-produk konsumsi bagi
masyarakat muslim di kawasan Medan Deli. Dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan tingkat kepentingan labelisasi halal pada masyarakat Medan Deli terhadap produk-produk konsumsi dan mengetahui hubungan produk
konsumsi dengan sertifikasi halal.
Hipotesis dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan antara tingkat kepentingan labelisasi halal pada produk-produk konsumsi bagi masyarakat muslimdikawasan Medan Deli. Metode yang digunakan dalam analisis hubungan tingkat kepentingan labelisasi halal dengan produk-produk konsumsi bagi masyarakat muslim dikawasan Medan Deli adalah metode Kendall Tau dengan menggunakan alat analisis untuk mengelola data yaitu dengan menggunakan SPSS 17.00.
Berdasrkan hasil analisis korelasi kendal tau menunjukan bahwa nilai sig 0,41 < 0,5 maka Ha diterima Ho ditolak. Maka terdapat hubungan yang positif antara tingkat kepentingan labelisasi halal dengan produk konsumsi masyarakat muslim Medan Deli.
Kata kunci: Tingkat kepentingan Labelisasi halal dan Produk-produk Konsumsi
Abstract
Analysis of Expactency level lawful Value labelisasi toconsumption products for moslem society in district of Medan Deli
Formula of research analysis how far of expactency level lawful value
labelisasi toconsumption products for moslem society in district of Medan Deli.
With a purpose to analysis how relation expectency level value lawful labelisasi moslem society in Medan Deli to consmption.
Hipothesis inthe research there are correlation among expactency level value lawful labelisasi to consumtion for moslem society in district of Medan Deli. Method in ussing to anallyse correlation of expactency level lawful value and consumption products to moslem society ini Medan Deli area os a Kendall Tau analys and ussing analyzer for managing data ussing SPSS 17.00.
Pursuant to result of correlation analys kendal tau pleas address that value of sig 0.41 < 0.5 is Ha accepted and Ho refusd hance there are positif correlation among of expactency lawful value labelisasasi to consumption product for moslem society in district of Medan Deli area.
Keyword: expactency level value lawful and consumption products.
Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil a’lamin segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesiakan studi dengan sekripsi yang berjudul “ Analisis Tingkat Kepentingan Labelisasi Halal Terhadap Produk-Produk Konsumsi Bagi Masyarakat Muslim Di Kawasan Medan Deli”. Dan juga shalawat berangkaikan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang sangat-sangat kita harapkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Dalam penulisan sekripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik materi maupun non materi. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang meluangkan waktunyamemberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Kedua orang tua Penulis, ayahanda Ngatino dan Ibunda Suyanti terincinta yang selalu memberikan kekuatan lahir dan batin kepada penulis dan tidak henti-hentinya mendorong serta memanjatkan do’a untuk keselamatan dan keberhasilan penulis. Serta aliran do’a restu yang selalu menyertai Penulis sepanjang hayatnya.
2. Bapak Prof. Dr, Azhar Maksum, Mec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku ketua Departeman Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dan Drs. Syahrir Hakim Nasution,M.Si selaku sekrtaris Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc., Ph.D, selaku ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. yang telah banyak memberikan pesan moril, saran, dan motifasi kepada Penulis semasa dalam kendala perkuliahannya. Sekaligus selaku dosen Pembaca Penilai yang telah memberi kritik, saran dan Masukan yang sangat meembangun bagi Penulis. Dan bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.si selaku dosen wali yang telah membimbing dalam kegitan perkuliahan penulis selama ini
7. Seluruh Dosen dan Pegawai administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberi ilmu pengetahuan dan kemudahan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan sehingga selesainya skripsi ini.
8. Saudara kandung dan orang terdekat Penulis, Adinda Vidya Putri Larassati, Adinda Viciar Tias Muiz’zah dan Mas Irwan Syahrizal, Amd yang sangat memberi semangat dan dukungan lahir batin kepeda penulis dari awal hingga selesainya sekripsi ini.
9. Seluruh teman-teman seperjuangan Departemen Ekonomi Pembanguanan yang telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, dengan segala keterbatasannya sangat mengharapkan saran yang konstruktif, sehingga karia lain penulis yang akan datang jauh lebih baik.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan pengorbanan yang telah di berikan kepada Penulis. Akhirul kalam, semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian, terutama pagi Penulis.
Medan, 16 Mei 2013 Penulis,
DAFTRAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tori Kepentingan (Expactency Value Teori) ... 7
2.2 Pengetian label ... 8
2.3 Pengertian Halal ... 10
2.4 Sertifikasi Dan Labelisasi Produk halal ... 11
2.5 Pengertian Produk ... 17
2.6 Teori Konsumsi ... 17
2.8 Perilaku Konsumen ... 19
2.9 Keputusan Pembelian ... 20
2.10 Kerangaka Konseptual ... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 22
3.3 Batasan Oprasional ... 22
3.4 Definisi Oprasiaonal ... 22
3.5 Sekala Pengukuran Variabel ... 23
3.6 Jenis Data ... 24
3.7 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 25
3.8 Teknik Penarikan Sampel ... 25
3.9 Metode Pengmpulan Data ... 27
3.9.1 Uji Validitas Dan Reliabelitas ... 28
3.9.2 Korelasi Kendal Tau ... 30
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum MUI dan Kecamatam Medan Deli ... 32
4.1.1 Sejarah MUI dan Sertifikasi Label Halal ... 32
4.1.2 Kecamatan Medan Deli ... 35
4.2 Analisis Data ... 37
4.2.1 Uji Validitas Dan Reliabelitas ... 37
4.2.2 Gambaran Umum Responden ... 39
4.3 Analisis Kendal Tau ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
No.tabel Judul Halaman
3.1 Tanggapan Dan Skor Tanggapan Responden ... 24
3.2 Tabel Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien ... 30
4.1 Uji Validitas ... 37
4.2 Reability Statistics ... 38
4.3 Diskripsi Menurut Jenis Kelamin Responden ... 40
4.4 Diskripsi Menurut Kelompok Usia Responden ... 41
4.5 Diskriminasi Pada Tingkat Kepentingan Labelisasi halal ... 42
4.6 Diskriminasi Pada Produk Konsumsi ... 44
DAFTAR GAMBAR
No.Gambar Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner ... 48
2 Daftar Distribusi Jawaban validitas ... 51
3 Tabulasi Data ... 52
4 Uji Validitas dan Reliabelitas ... 58