• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP, CULTURE ORGANIZATIONAL AND MOTIVATION

TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT

AT PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

Skripsi

Oleh ABDUL AZIZ

20120410296

FAKULTAS EKONOMI

(2)

THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP, CULTURE ORGANIZATIONAL AND MOTIVATION

TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT

AT PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh ABDUL AZIZ

20120410296

FAKULTAS EKONOMI

(3)

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL

PADA PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP, CULTURE ORGANIZATIONAL AND MOTIVATION

TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT

AT PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

Diajukan Oleh ABDUL AZIZ 20120410296

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing:

Pembimbing

(4)

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 29 Agustus 2016

(5)

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan”

“sesungguhnya bersamakesulitan ada kemudahan”

(Al-Insyirah: 6)

Khairunnas Anfa’uhum Linnas

(6)

dan karunianya kepada hambaNya.

Sebuah karya nyata sederhana yang begitu berharga, penuh perjuangan dan pengorbanan, penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ramidi dan Ibu Tasriyah

Terima kasih atas segala pengorbanan, bimbingan, kasih sayang, motivasi serta doa yang tiada hentinya. Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dosen pembimbingku, Ibu Rini Juni Astuti yang telah membimbing saya selama ini, Saya ucapkan terimakasih atas ilmu, nasehat, doa dan dukungan yang selama ini ibu berikan.

Kakak-kakakku tersayang Muhammad Abror,Erni Gustina,Chairudin, Febyari nurhayati, dan Mutmainnah, serta adikku tersayang Achmad subechi dan Keponakanku Agha faeyza el rafif dan Azka Naufal Pratama

Terima kasih telah memberikan semangat, kasih sayang, dan doanya.

My Best Friend Rina Eka widjayanti, Muhlisin, Irianti Ayu Indah P, Reza Rinaldi, Iradat Ungkai M, Lungit Nurman, Sofian faizal R, Terima kasih telah memberikan dukungan, semangat, kasih sayang serta doanya.

Seluruh sahabat MAKALAH terimakasih atas dukungan, doa, dan cerita indah yang tercipta selama ini.

Teman-teman satu angkatan Manajemen 2012, terimaksih atas dukungan, doa, dan cerita yang tercipta selama ini.

PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (Pak jontra) terimkasih atas doa dan dukungan bapak selama penelitian.

(7)

transformasional, budaya organisasi dan motivasi terhadap komitmen organisasional pada PT Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM) Yogyakarta. Informasi yang didapat dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk perusahaan dalam menentukan apa saja hal–hal yang dapat mempengaruhi komitmen organisasional dikalangan karyawan. Adapun obyek penelitian dilakukan di PT Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM) Yogyakarta dengan menggunakan populasi seluruh karyawan staff HRD & GA, finance, purchasing, marketing, Accounting, Matrix, Gudang spart part, Gudang kain. Metode pengumpulan data menggunakan metode survey dengan penyebaran kuisioner sebanyak 55 responden. Data dianalisis menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 22 dengan uji meliputi: Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional , budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional

(8)

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan kemudan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Komitmen Organisasional pada PT Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM) Yogyakarta.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Nano Prawoto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati Purnama Asri, M.Si., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama penulis menempuh studi.

3. Ibu Rini Juni Astuti, S.E., M.Si., dosen pembimbing skripsi yang telah dengan sabar membimbing dan memberikan banyak masukan untuk selesainya skripsi ini.

4. Terima kasih banyak juga kepada kedua orang tua saya yang telah banyak sekali memberikan kasih sayang, semangat, dan selalu mendoakan di setiap langkah saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Jontra Sihite Kasie PT Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM), yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di perusahaan.

7. Seluruh karyawan PT Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM), yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian ini.

(9)

Allah SWT. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya penulisan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum WR. Wb

Yogyakarta, 29 Agustus 2016

(10)

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

2. Kepemimpinan Transformasional ... 10

3. Budaya Organisasi ... 13

4. Motivasi ... 16

B. Hubungan Antara Variabel dan Penurunan Hipotesis ... 20

1. Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Komitmen Organisasional ... 20

2. Hubungan Budaya Organisasi dengan Komitmen Organisasional 23

3. Hubungan Motivasi dengan Komitmen Organisasional ... 24

C. Model Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian ... 28

B. Jenis Data ………. ... 28

C. Populasi dan Sampel ... 28

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Definisi Operasional dan PengukuranVariabel ... 30

F. Uji Kualitas Instrumen ... 37

(11)

2. Uji Reliabilitas ... 47

D. Deskriptif Variabel Penelitian ... 48

E. Analisis Regresi Linier Berganda ... 52

F. Uji Serentak (Uji F) ... 54

G. Uji Parsial (Uji t) ... 54

H. Uji Asumsi Klasik (Normalitas) ... 55

I. Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

C. Keterbatasan ... 63

(12)

Tabel 4.1 Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel 4.2 Karakter Responden Berdasarkan Usia………. ... 43

Tabel 4.3 Karakter Responden Berdasarkan Pendidikan ... 44

Tabel 4.4 Karakter Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 50

Tabel 4.7 Descriptive Statistics Variabel Komitmen Orgaisasional ... 51

Tabel 4.8 Descriptive Statistics Variabel Kepemimpinan Organisasional ... 51

Tabel 4.9 Descriptive Statistics Variabel Budaya Organisasi ... 51

Tabel 4.10 Descriptive Statistics Variabel Motivasi ... 51

Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Berganda ... 52

Tabel 4.12 Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.13 Hasil Uji F ... 55

(13)
(14)

Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Input Data

Lampiran 4 : Data Responden

Lampiran 5 : Uji Validitas

Lampiran 6 : Uji Reliabilitas

Lampiran 7 : Uji Analisis Descriptive

Lampiran 8 : Uji Analisis Regression

Lampiran 9 : Uji Normalitas

Lampiran 10 : Hasil Uji F

(15)
(16)

Sandang Mekarjaya (KSM) Yogyakarta. Acquired infomation from this research could be used as company reference in determining things that can affect organizational commitment among employees. The object of the research conducted at PT Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM) Yogyakarta by using the entire employee population HRD & GA staff, finance, purchasing, marketing, accounting, Matrix, Warehouse spart part, Warehouse fabric. Methods of data collection using survey method with questionnaires by 55 respondents. Data were analyzed using the Statistical Product and Service Solutions (SPSS) version 22 with the test include: Validity and Test Reliability.

The results showed that transformational leadership and significant positive effect on organizational commitment, organizational culture positive and significant effect on organizational commitment, and motivation positive and significant impact on organizational commitment.

(17)

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia industri pada saat ini sangatlah pesat, hal ini

dibuktikan dengan banyaknya industri baru yang bermunculan. Seiring

dengan bermunculannya industri baru maka secara otomatis banyak

dibutuhkan sumber daya untuk menjalankan perusahaan tersebut. Menurut

Handoko dalam Puspasari (2013) sumber daya terpenting suatu organisasi

adalah sumber daya manusia, yakni orang orang yang memberikan tenaga,

bakat, dan kreatifitas usaha mereka kepada organisasi. Sumber daya

manusia sendiri merupakan salah satu kunci terpenting dalam tercapainya

tujuan organisasi. Dalam pengelolaanya sumber daya manusia harus

berjalan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan

mampu bersaing dengan kompetitornya. Oleh karena itu sumber daya

manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dipertahankan, serta

dikembangkan oleh perusahaan. Selain pemanfaatan potensi sumber daya

manusia, hal lain yang menjadi perhatian perusahaan atau instansi adalah

adanya komitmen yang baik, karena dengan adanya komitmen yang baik

pada karyawan hal tersebut akan berimbas pada kelancaran perusahaan

dalam mencapai tujuannya.

Komitmen organisasional sendiri merupakan rasa untuk tetap

(18)

dengan segala kemampuannya demi tercapainya tujuan dan

kepentingan organisasi. Adanya Komitmen yang tinggi menjadikan

individu lebih mementingkan organisasi dari pada kepentingan pribadi dan

berusaha melaksanakan tugas dengan baik untuk mendukung tercapainya

tujuan organisasi.

Meningkatnya komitmen karyawan terhadap organisasinya tidak

terlepas dari adanya pemimpin. Menurut Simanjuntak (2005), komitmen

seseorang dalam organisasi sangat tergantung pada kemampuan

manajerial para pimpinan. Di mana kemampuan manajerial tersebut dapat

berupa pengembanganan kompetensi pekerja, menumbuhkan pandangan

positif pada karyawan maupun mendukung semua karyawan untuk

bekerja secara optimal. Kepemimpinan sendiri merupakan proses

mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya

dalam upaya untuk mencapai visi misi dari suatu organisasi.

Menurut Burn dalam Autara (2015) kepemimpinan sendiri

dibedakan menjadi dua yakni, kepemimpinan transformasional dan

kepemimpinan transaksional. Gaya kepemimpinan transformasional

sendiri mempunyai dampak yang lebih baik dalam kemajuan organisasi,

hal ini dikarenakan gaya kepemimpinan tersebut memotivasi bawahan

untuk bekerja lebih dari yang diharapkan. Hal ini sangat sesuai dengan

perkembangan zaman saat ini, Di mana seorang pemimpin diharapkan

(19)

tujuan organisasi tetapi juga mampu untuk meningkatkan kualitas

bawahannya sebagai aset berharga dari organisasi yang dipimpinnya.

Selain kepemimpinan, budaya organisasi merupakan salah satu

faktor terpenting yang menentukan tinggi rendahnya komitmen karyawan

terhadap organisasinya. Budaya organisasi merupakan sistem makna

bersama yang di anut oleh para anggota yang membedakan organisasi

tersebut dengan organisasi lainnya (Robbins and judge, 2011). Budaya di

sini bukan seperti budaya pada umumnya yang berupa Ras, etnik maupun

latar belakang individu. Di mana budaya organisasi merupakan budaya

yang ada dalam organisasi yang tercipta dari masa lampu dan masih tetap

dipertahankan sehingga menjadi nilai atau norma yang berlaku

didalamnya, Misalnya emosional dan psikologis yang mencakup semangat

kerja karyawan, sikap dan tingkat produktivitas karyawan. Sering kali

orang tidak komitmen terhadap organisasinya dikarnakan mereka tidak

merasa cocok dengan budaya yang ada didalamnya. sehingga secara tidak

langsung budaya organisasi sangat berperan penting dalam menentukan

tinggi rendahnya komitmen pada organisasi

Selain kepemimpinan dan budaya, motivasi adalah salah satu

faktor yang menentukan tinggi rendahnya komitmen seseorang terhadap

organisasinya. Menurut Maslow dalam bahwasanya manusia akan

termotivasi untuk melakukan sesuatu hal karna adanya kebutuhan yang

harus dipenuhi. Dengan kata lain orang akan berkomitmen terhadap suatu

(20)

Dari observasi awal yang dilakukan di PT. Kusuma Sandang

Mekarjaya peneliti menemukan bahwasanya karyawan perusahaan ini

memiliki komitmen organisasi yang tinggi, hal ini ditandai dengan tingkat

absensi yang rendah serta lamanya karyawan bekerja di perusahaan ini.

PT. Kusuma Sandang Mekarjaya sendiri merupakan perusahaan

manufaktur dan tekstile yang memproduksi benang dan kain. yang berada

di Jl. Raya Wates Km. 7,4 Ngentak, Balecatur, Gamping, Sleman yang

berdiri sejak 1989. PT. Kusuma Sandang Mekarjaya memproduksi

berbagai macam kain yakni grey, rayon, tetoron, polyester dan katun.

Dari hal tersebut peneliti ingin mengetahui lebih lanjut, apakah ada

pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan

motivasi terhadap komitmen organisasi yang ada pada PT.Kusuma

Sandang Mekarjaya. Penelitian ini terinspirasi dari penelitaan yang

dilakukan Esrika Lismasinta Autara pada tahun 2015 di Universitas

Gadjah Mada yang berjudul “ Hubungan Antara Kepemimpinan

Transformasional Dan Budaya Organisasi Dengan Komitmen Organisasi

Di Lingkungan Sekretariat Dirjen Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan ” perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah peneliti sebelumnya hanya mengunakan

kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi sebagai variabel

yang mempengaruhi komitmen organisasional sedangkan penelitian ini

(21)

motivasi sebagai variabel yang mempengaruhi komitmen organisasional di

suatu perusahaan.

B. Rumusan masalah

Komitmen organisasional dalam suatu organisasi merupakan salah

satu hal yang sangat penting karena dengan adanya komitmen

organisasional dari pegawai diharapkam dapat mempercepat tercapainya

tujuan organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi

komitmen organisasional diantaranya kepemimpinan transformasional,

motivasi, dan budaya organisasi, dari latar belakang dapat diketahui bahwa

kepemimpinan transformasional, motivasi, dan budaya organisasi

berpengaruh terhadap komitmen organisasional. Berdasarkan uraian

tersebut peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang

Mekarjaya (KSM) ?

2. Apakah motivasi berpengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

(KSM) ?

3. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

(22)

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional

terhadap komitmen organisasional pada karyawan PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM)

2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap komitmen

organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

(KSM)

3. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap

komitmen organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang

Mekarjaya (KSM)

D. Manfaat penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritik

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap

ilmu pengetahuan, khususnya bidang sumberdaya manusia

kaitannya dengan kepemimpinan,motivasi, dan komitmen

(23)

a. Bagi penulis

Dapat memberikan informasi keterkaitan antara

teori yang telah didapat di perkuliahan dengan fenomena

kenyataan yang ada.

b. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai sumber informasi bahan

masukan mengenai pengambilan kebijakan–kebijakan yang

tepat guna meningkatkan komitmen karyawan

c. Bagi masyarakat

Dapat dijadikan sumber referensi dan data

(24)

A. Landasan Teori

1. Komitmen Organisasi

a. Pengertian Komitmen Organisasional

Komitmen organisasional merupakan rasa untuk tetap

mempertahankan keanggotaannya di dalam organisasi dan tetap

berusaha dengan segala kemampuannya demi tercapainya

tujuan dan kepentingan organisasi.

Robbins dan Judge (2011) mendefinisikan Komitmen

Organisasi sebagai suatu keadaan karyawan memihak kepada

perusahaan tertentu dan tujuan tujuannya, serta berniat memelihara

keanggotaannya dalam perusahaan itu. Dengan kata lain, komitmen

organisasional berkaitan dengan keinginan karyawan yang tinggi

untuk berbagi dan berkorban bagi perusahaan.

Komitmen organisasi adalah hal yang berharga untuk

seluruh organisasi, dan bukan hanya untuk pekerjaan,maupun

kelompok kerja. Komitmen karyawan sendiri bersifat relatif dari

individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam

bagian organisasi itu sendiri Lambert et al, dalam Wibawa (2015). Indikator yang digunakan untuk menilai komitmen organisasi

(25)

1) Rasa memiliki terhadap organisasi

2) Rasa lekat dengan organisasi.

3) Arti organisasi secara pribadi

4) Tidak akan meninggalkan organisasi.

5) Bangga dengan organisasi

6) Loyalitas

b. Faktor Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

Steers dan Porters dalam Simatupang (2015) berpendapat

bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

komitmen karyawan pada organisasi. Faktor faktor tersebut dapat

dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

1) Karakteristik pribadi yang berkaitan dengan usia dan masa

kerja, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan jenis kelamin

2) Karakteristik pekerjaan yang berkaitan dengan peran, self

employment, otonomi, jam kerja, tantangan dalam pekerjaan, serta tingkat kesulitan dalam pekerjaan.

3) Pengalaman kerja dipandang sebagai suatu kekuatan sosialisasi

utama yang mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan

ikatan psikologi dengan organisasi

4) Karakteristik struktural yang meliputi kemajuan karier dan

peluang promosi, besar atau kecilnya organisasi, dan tingkat

(26)

c. Dampak dari Komitmen Organisasi

Dampak komitmen organisasinal menurut Sopiah (2008)

ditinjau dari dua sudut, yaitu:

1. Ditinjau dari sudut pandang organisasi

Pegawai yang memiliki komitmen rendah akan berdampak

pada tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja dan

kurang intensitas untuk bertahan sebagai pegawai di organisasi,

rendahnya kualitas, dan kurangnya loyalitas pada organisasi.

2. Ditinjau dari sudut pandang pegawai

Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan berdampak

pada peningkatan karir pegawai tersebut.

2. Kepemimpinan Transformasional

a. Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Komitmen organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satunya adalah kepemimpinan transformasional. Pendapat

tersebut didukung oleh Walumbwa et al. dalam Autara (2015) , yaitu kepemimpinan merupakan salah satu prediktor yang memiliki

hubungan positif dengan komitmen organisasi.

Menurut Burn dalam Maulizar (2012) kepemimpinan

transformasional adalah pemimpin yang memotivasi bawahan

untuk bekerja demi tercapai sasaran organisasi dan memuaskan

(27)

kuat untuk menjadi sukses dalam mengatur perubahan organisasi,

hal ini dikarenakan pemimpin mengetahui cara untuk

menguatkan tingkat emosional bawahannya dan keinginan

bawahannya untuk bekerja mencapai visi dari pemimpinnya.

Bass dan Avolio dalam Ashar (2008), mendefinisikan

kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang mampu

mengubah perilaku bawahannya menjadi seseorang yang merasa

mampu dan bermotivasi tinggi dan berupaya mencapai prestasi

kerja yang tinggi dan bermutu. Pemimpin mengubah bawahannya,

sehingga tujuan kelompok kerjanya dapat dicapai bersama.

b. Faktor – faktor Kepemimpinan Transformasional

Menurut Bass dalam Debby (2015) faktor–faktor

kepemimpinan transformasional adalah :

1. Kharismatik (charismatic)

Pemimpin yang memiliki visi yang jelas untuk organisasi

dan dapat dengan mudah mengkomunikasikan visi tersebut

kepada paraanggota tim. Pemimpin mendahulukan kepentingan

perusahaan dan kepentingan orang lain dari kepentingan diri.

Pemimpin sebagai pemimpin perusahaan bersedia memberikan

pengorbanan untuk kepentingan perusahaan. Pemimpin

menimbulkan kesan pada bawahannya bahwa pemimpin

memiliki keahlian untuk melakukan tugas pekerjaannya,

(28)

merasa tenang berada dekat dengan pimpinannya. Pemimpin

juga dapat tenang menghadapi situasi yang kritikal, dan yakin

dapat berhasil mengatasinya. Faktor kharismatik dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Pimpinan menjadikan karyawan merasa senang bila

berada didekatnya.

b. Pimpinan mampu menimbulkan rasa hormat karyawan

kepadanya.

c. Pimpinan membuat karyawan merasabangga menjadi

rekan sekerjanya.

2. Inspirasi (Inspirasional Motivation)

Pemimpin mampu menimbulkan inspirasi pada

bawahannya, antara lain dengan menentukan standar–standar

tinggi, memberikan keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai.

Bawahan merasa mampu melakukan tugas pekerjaannya,

mampu memberikan berbagai macam gagasan. Mereka merasa

diberi inspirasi oleh pimpinannya. Faktor inspirasi dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Pimpinan mengembangkan cara–cara sederhana untuk

mendorong atau memotivasi karyawan.

b. Pimpinan menggunakan simbol dan imajinasi untuk

(29)

c. Pimpinan memberitahu tentang harapan–harapan prestasi

kerja yang tinggi kepada karyawan.

3. Rangsangan Kecerdasan (Intellectual Stimulation)

Menggalakkan kecerdasan, rasionalitas, dan pemecahan

masalah yang diteliti. Bawahan merasa bahwa pimpinan

mendorong mereka untuk memikirkan kembali cara kerja

mereka, untuk mencari cara–cara baru dalam melaksanakan

tugas, mereka mendapatkan cara baru dalam mempersepsikan

tugas–tugas mereka. Jadi, bawahan didorong untuk berpikir

mengenai relevansi cara, sistem baru, kepercayaan, harapan dan

didorong melakukan inovasi dalam menyelesaikan persoalan

dan berkreasi untuk mengembangkan kemampuan diri serta

didorong untuk menetapkan tujuan atau sasaran yang

menantang. Faktor rangsangan kecerdasan dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Pimpinan memberikan perhatian pribadi kepada

karyawannya.

b. Pimpinan mengetahui keinginan karyawan dan

membantu untuk mendapatkannya.

c. Pimpinan memberikan perhatian pada siapa saja yang

lalai dalam pekerjaan.

(30)

Bawahan merasa diperhatikan dan diperlakukan secara

khusus oleh pimpinannya. Pemimpin memperlakukan setiap

bawahannya sebagai seorang pribadi dengan kecakapan,

kebutuhan, keinginannya masing–masing. Pimpinan

memberikan nasihat yang bermakna, memberi pelatihan yang

diperlukan dan bersedia mendengarkan pandangan dan keluhan

mereka. Pemimpin menimbulkan rasa mampu pada bawahannya

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaannya, dapat memberi

sumbangan yang berarti untuk tercapainya tujuan kelompok.

Faktor perhatian individu dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pimpinan membuat karyawan mampu berpikir tentang

masalah lama dengan cara baru.

b. Pimpinan menunjukkan cara–cara baru untuk

menghadapi masalah.

c. Pimpinan memberikan semangat pada karyawan untuk

mengekspresikan ide dan pendapat karyawan.

c. Dampak Kepemimpinan Transformasional

Menurut Kreitner dan Kinicki (2010) menyatakan bahwa

dampak dari kepemimpinan transformasional yaitu:

1) Meningkatkan motivasi intrinsic, berorientasi pada pencapaian,

mengejar tujuan

(31)

3) Meningkatkan identifikasi dan kohesi dengan anggota

kelompok kerja

4) Meningkatkan harga diri, keampuhan diri, ketertarikan intrinsic

terhadap pencapaian tujuan

5) Meningkatkan role modeling dari kepemimpinan

transformasional

3. Budaya Organisasi

a. Pengertian Budaya Organisasi

Robbins dalam Autara (2015), menjelaskan bahwa budaya

organisasi merupakan suatu sistem nilai yang dipegang dan

dilakukan oleh anggota organisasi, sehingga hal tersebut bisa

membedakan organisasi dengan lainnya.

Menurut Wood et al. (2001), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan dinilai serta dikembangkan oleh

organisasi Di mana hal menuntun perilaku dari anggota

organisasi itu sendiri.

Sedangkan menurut Ancok (2012) bahwa budaya

organisasi adalah seperangkat nilai-nilai, keyakinan sikap dan

tradisi bersama yang mengikat anggota organisasi sebagai acuan

untuk bekerja dan berinteraksi antar sesama anggota organisasi.

(32)

Menurut Mondy dan Noe dalam Winanti (2015) yang

menyatakan bahwa ada 6 faktor budaya organisasi yaitu :

a. Komunikasi

b. Motivasi

c. Karakteristik Organisasi

d. Proses- proses administrasi

e. Struktur Orgnisasi

f. Gaya Manajemen

c. Dampak Budaya Organisasi

Menurut Nuryamin dalam Hardianty nur (2013)

menyatakan bahwa dampak budaya organisasi yakni:

1. Menyeragamkan fikiran dan tindakan serta mengubah

prilaku individu kepada prilaku organisasional

2. Menciptakan kinerja yang unggul

3. Tercapainya struktur dan control yang dibutuhkan

4. Mendorong semua anggota organisasimempunyai

(33)

4. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi, berasal dari perkataan bahasa latin yaitu :

movere, yang berarti dorongan, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Motivasi sendiri merupakan sesuatu yang menimbulkan

semangat atau dorongan . Kuat lemahnya motivasi seseorang

menentukan besar kecilnya prestasi. Kerja dipandang bukan

semata- mata sebagai sumber penghasilan, tetapi merupakan

kesempatan untuk mengembangkan diri dan memberikan sesuatu

yang berarti bagi organisasi.

Menurut Edy Sutrisno (2009) motivasi merupakan satu

faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas

tertentu, oleh karna itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai

faktor pendorong prilaku seseorang.

Menurut Azwar (2000), motivasi adalah rangsangan,

dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau

sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara

optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas

dapat disimpulkan bahwasanya motivasi itu sendiri timbul atas

adanya kebutuhan yang harus dicapai, hal ini senada dengan apa

(34)

manusia akan termotivasi untuk melakukan sesuatu karena adanya

kebutuhann. Adapun indikator motivasi itu sendiri ialah :

1) Kebutuhan fisiologis (Physiological need)

Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan

hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan

kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan, minum,

perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

2) Kebutuhan rasa aman (Safety need)

Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan,

maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa

aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan

perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan

kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada

saat mereka tidak lagi bekerja.

3) Kebutuhan sosial (Social need)

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan

secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu

kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih

erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan

kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi

yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

(35)

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk

dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas

kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja

seseorang.

5) Kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization need)

Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari

Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan

proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari

seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,

keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan

kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya

yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya.

Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri

senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan

keahliannya.

b. Faktor – faktor Motivasi

Menurut Edi Sutrisno (2009) yang dikemukakan dalam

bukunya yang berjudul Sumber Daya Manusia (SDM)

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:

1) Faktor internal yang dapat mempengaruhi pemberian

motivasi seseorang antara lain:

(36)

b. Keinginan untuk dapat memiliki

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan

d. Keinginan untuk mendapat pengakuan

e. Keinginan untu berkuasa

2) Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pemberian

motivasi seseorang antara lain:

(a) Kondisi lingkungan kerja

(b) Kompensasi yang memadai

(c) Supervisor yang baik

(d) Adanya jaminan pekerjaan

(e) Status dan tanggung jawab

(f) Peraturan yang fleksibel

c. Dampak motivasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2010) dampak

motivasi yaitu :

1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2) Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

3) Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

(37)

5) Mengefektifkan pengadaaan karyawan.

6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

7) Meningkatkan loyalitas, kreatifitas, dan partisipasi

karyawan.

8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

9) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap

tugas-tugasnya.

10) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan

(38)

B. Kerangka Pemikiran Hipotesis

1. Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasional

Keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari adanya sosok

pemimpin, seorang pemimpin dengan kepemimpinan transformasional

mempunyai visi ke depan dan mampu mengidentifikasi perubahan

lingkungan serta mampu mentrasformasikan perubahan tersebut ke dalam

organisasi. Kepemimpinan transformasional juga memberikan inspirasi

dan motivasi dalam diri karyawan, sehingga dapat menciptakan komitmen

organisasi.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Kurniawan (2015) pada PT. Bumi Pertiwi bahwasanya Terdapat pengaruh

langsung kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi

karyawan. Atmojo (2012) juga mengungkapkan pada penelitianya pada

PTPN V Riau bahwasanya kepemimpinan transformasional berpengruh

positif dan signifikan terhadap komitmen orgnisasi. Dari pernyataan di

atas dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H1: Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional

2. Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasional

(39)

sehingga hal tersebut bisa membedakan organisasi dengan lainnya.

Apabila setiap perusahaan memiliki budaya organisasi yang baik maka

dengan sendirinya seorang karyawan juga akan berusaha untuk tetap

berada atau komitmen terhadap perusahaan tersebut.

Menurut penelitiaan terdahulu yang dilakukan oleh Rosyidah (2012)

pada PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyatakan bahwa budaya

organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Penelitian

lain yang dilakukan Nugroho (2013) pada Pusat Pengembangan

danPemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/Vocational Education Development Center Malang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen

organisasional, Adanya pengaruh tersebut menunjukan bahwasanya

budaya yang ada dalam suatu organisasi dapat berimbas pada komitmen

karyawan. Berdasarkan penjelasan dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H2 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional

3. Pengaruh motivasi terhadap komitmen organisasional

Motivasi merupakan suatu proses yang membangkitkan,

mengarahkan, dan menjaga atau memelihara perilaku manusia agar terarah

pada tujuan Geenberg dan Baron dalam Puspasari (2013). hal ini sesuai

(40)

komitmen terhadap organisasi apabila seorang karyawan bisa

mendapatkan apa yang mereka butuhkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspasari (2014) di PT.Sena Cita

Semarang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan motivasi

terhadap komitmen organisasi. Hal yang sama juga dikemukakan oleh

Mahmuda (2011) bahwasanya motivasi berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasional. Dari pernyataan di atas dan penelitian terdahulu

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

(41)

C. Model penelitian

Model penelitian dibawah ini menunjukan bahwa

Gambar 1

Pengaruh kepemimpinan transformasional,motivasi, dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi

Kepemimpinan Transformasional

Motivasi

Budaya Organisasi

(42)

A. Objek & subjek penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan di PT. Kusuma Sandang

Mekarjaya (KSM) dengan subjek penelitianya adalah seluruh karyawan

Staf di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

B. Jenis data

Penelitian ini menggunakan data primer berupa jawaban hasil

penyebaran kuisioner kepada seluruh karyawan staff PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya tentang pengaruh kepemimpinan transformasional,

budaya organisasi, dan motivasi terhadap komitmen organisasional.

C. Populasi

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan populasi seluruh

karyawan staff HRD & GA, finance, purchasing, marketing, Accounting,

Matrix, Gudang spart part, Gudang kain di PT. Kusuma Sandang

Mekarjaya yang berjumlah 55 orang.

D. Teknik pengumpulan data

Data yang diperoleh dari penelitian ini langsung (primer) dari

kuesioner (angket) yang merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

(43)

E. Definisi operasional variabel penelitian 1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya

dipengaruhi atau bergantung dari variabel lain. Dalam penelitian

ini variabel dependenya adalah komitmen organisasi (Y).

a. Komitmen Organisasional

Porter et al dalam Autara (2015) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai keyakinan yang kuat dan

penerimaan tujuan organisasi dan nilai, kemauan untuk

mengerahkan upaya atas nama organisasi dan keinginan

yang pasti untuk mempertahankan keanggotaan organisasi.

Dengan kata lain komitmen organiasional berkaitan dengan

keinginan karyawan yang tinggi untuk berbagi dan

berkorban untuk perusahaan.

Variabel Komitmen organisasional diukur dengan

instrument Organization Commitment Scale (OCS) dari Mowday et.al dikutip dalam Agus Arianto (2001) yang terdiri dari 9 Item pertanyaan dengan 5 poin skala likert.

Responden diminta memilih alternative jawaban dari skala

sangat tidak setuju sampai skala sangat setuju. Adapun

indikator yang digunakan untuk mengukur komitmen

(44)

1. Dilihat dari individu karyawan yang sudah setia

terhadap suatu organisasi dan berniat menghabiskan

sisa karir di organisasi tersebut

2. Rasa terimakasih karena organisasi ini sudah banyak

memberikan pengalaman

3. Keinginan kuat tetap sebagai anggota

4. Rasa ingin untuk tetap tinggal karena sulit mencari

pekerjaan yang lain

5. Rasa memiliki terhadap perusahaan dan rasa kecewa

apabila meninggalkan perusahaan

6. Rasa puas dengan pendapatan yang dihasilkan

7. Rasa terimakasih karena organisasi sudah banyak

berjasa untuk kehidupannya

8. Keinginan berusaha keras terhadap organisasi

9. Loyalitas

2. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang nilainya

tidak dipengaruhi atau tidak bergantung pada variabel lain. Varabel

ini sering disimbolkan dengan huruf (X).

a. Kepemimpinan Transformasional

(45)

meningkatkan ketertarikan karyawan terhadap organisasi.

Pemimpin menggunakan pengaruh mereka untuk dapat

memotivasi para bawahan yang kinerjanya masih kurang baik,

sehingga para bawahan ini akan diberi perhatian yang lebih

besar lagi untuk meningkatkan kinerja mereka. Pengukuran

Kepemimpinan Transformasional menggunakan Kuesioner

yang disusun oleh Avolio et al. (2004), dengan 8 item pertanyaan dengan skala pengukuran yang digunakan adalah 5

skala Likert. Adapun indikator yang digunakan untuk

mengukur Kepemimpinan Transformasional yakni :

1) Pengaruh ideal / kharismatik

2) Motivasi inspiratif

3) Stimulasi intelektual

4) Perhatian pribadi

b. Budaya Organisasi

Robbins (2011) menjelaskan bahwa budaya organisasi

merupakan suatu sistem nilai yang dipegang dan dilakukan oleh

anggota organisasi, sehingga hal tersebut bisa membedakan

organisasi dengan lainnya. Pengukuran budaya organisasi

menggunakan 8 item dengan skala pengukuran yang digunakan

(46)

indikator yang digunakan untuk mengukur budaya organisasi

yakni :

1) Inisiatif individu

2) Toleransi terhadap resiko

3) Arah

4) Dukungan dari manajemen

5) Toleransi terhadap konflik

1) Pola komunikasi

2) Sistem imbalan

3) Kontrol

c. Motivasi

Hasibuan (2010) mengemukakan motivasi adalah suatu

perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja

seseorang karena setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu

yang ingin dicapai. Pengukuran Motivasi menggunakan item

12 pertanyaan dengan skala pengukuran yang digunakan adalah

skala Likert. Adapun menurut Maslow (2009) indikator yang

digunakan untuk mengukur motivasi yakni :

(47)

3) Kebutuhan sosial (Social need)

4) Kebutuhan penghargaan (Esteem need)

5) Kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization need)

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menguji kualitas kuesioner.

Kuesioner yang baik adalah kuesioner yang dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan

mengkorelasikan masing–masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing–masing variabel.

Menurut Imam Ghozali (2011), uji validitas adalah untuk

mengetahui sah tidaknya instrument kuesioner yang digunakan dalam

pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui

apakah item–item yang tersaji dalam kuesioner benar–benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.

Menilai kevalidan masing–masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai indeks validitasnya. Dan syarat minimum untuk

dianggap valid suatu butir pertanyaan adalah jika nilai indeks

validitasnya < 0,05. (Arikunto, 2010)

2. Uji Reliabilitas

(48)

Instrument yang baik tidak akan mengarahkan responden untuk

memilih jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi

kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas

kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali,2011)

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama sama terhadap

seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun

sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing masing variabel pada

lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel

mana yang tidak reliabel. Uji reliabilitas dikatakan reliabel apabila

nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Ghozali, 2011).

Dan dalam memudahkan menghitung menggunakan alat bantu hitung

yaitu program SPSS version.

G. Teknik Analisis Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh varibel bebas secara

serentak terhadap variabel terikat, uji F tersebut dilakukan dengan

cara membandingkan nilai signifikansi F dengan taraf signifikansi

(49)

1. Bilamana signifikan F lebih kecil dari α (0,05), berarti variable independent serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependet.

2. Bilamana signifikan F lebih besar dari α (0,05), berarti variabel independent serentak tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent.

Uji t

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda yang digunakan untuk memprediksi nilai Dependent Variabel (Y), juga dapat digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh Independent Variabel (X) terhadap Dependent Variabel, penelitian hipotesis pada penelitian ini memanfaatkan bantuan program aplikasi SPSS Untuk menguji hipotesis dilakukan

uji t. Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing masing

variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai

t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara masing masing variabel bebas

terhadap variabel terikat. Tapi sebelum diuji regresi linier berganda

(50)

H. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t

mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

1. Sejarah berdirinya PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

PT. Kusuma Sandang Mekarjaya berdiri tahun 1989 sebagai

perusahaan industri manufaktur dan perusahaan tekstil. PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM Textile) diresmikan oleh Presiden Soeharto

tanggal 18 Juni 1989 dengan ijin resmi No. 59/DJAJ/T/1989 sebagai

Industri Manufaktur dan No. 503/1169/1989 sebagai Perusahaan Tekstil.

Sejak itu PT. Kusuma Sandang Mekarjaya melayani permintaan kain grey

baik jenis rayon, tetoron, polyester dan cotton (katun) ke pasar domestik

maupun ekspor. Kantor dan Pabrik KSM Textile berlokasi di Jl. Raya

Wates Km. 7.4, Pasekan, Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55295

dengan luas 36,081 m2.Pada 29 Februari 2012 jumlah karyawan PT.

Kusuma Sandang Mekarjaya sebanyak 1.002 karyawan dengan berbagai

keahlian di bidangnya.

2. Visi dan misi perusahaan a. Visi

Menjadi perusahaan tekstil global yang inovatif dan kreatif

mengutamakan kualitas dan pelayanaan sehingga menjadi kebanggaan

(52)

b. Misi

Kami cepat membaca perubahan yang terjadi dan menangkap

peluang yang ada. Kami senantiasa beradaptasi dengan melakukan

perbaikan sistem manajemen ke arah yang lebih propesional. Kami

membangun kekuatan dengan melakukan pemerdayaan sumber daya

manusia secara terus menerus. Kami ada untuk melayani kepuasan

semua konsumen sehingga terjalin hubungan yang profesional dan

harmonis. Kami ada untuk memberikan makna bagi semua orang yang

terhubung dengan kami.

B. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan

staff HRD & GA, finance, purchasing, marketing, Accounting, Matrix,

Gudang spart part, Gudang kain di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya yang

berjumlah 55 orang. pada PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM), dalam

pelaksanaan teknis lapangan yang telah dilakukan survei, kuesioner yang

kemudian didistribusikan kepada responden secara langsung di PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM). Penyebaran kuesioner dilakukan selama 6 hari

berturut-turut pada hari senin hingga hari sabtu yang berjumlah 55 responden.

C. Hasil Karakteristik Responden

Pada penyebaran kuesioner total responden yang diolah sebanyak 55

responden, hasil penelitian karakteristik responden menunjukkan data sebagai

(53)

1. Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 55 responden

diperoleh data tentang jenis kelamin responden penelitian. Karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin dapat di lihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki – Laki 32 58.2 %

2 Perempuan 23 41.8 %

Total 55 100%

Sumber : lampiran 4 Analisis Responden

Berdasarkan tabel 4.1. dapat dijelaskan bahwa karakteristik

responden laki-laki berjumlah 58.2 % atau 32 orang, sementara responden

perempuan berjumlah 41.8% atau 23 orang.

2. Karakteristik Responden berdasarkan usia

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 55 responden

diperoleh data tentang usia responden penelitian. Karakteristik responden

berdasarkan usia dapat di lihat pada tabel 4.2.

(54)

Berdasarkan tabel 4.2. dapat dijelaskan bahwa karakteristik

responden <20 Tahun 3,6% atau 2 orang , usia 20- 29 Tahun 70,9% atau

39 orang, usia 30- 39 Tahun 20% atau 11 orang, usia >40 Tahun 5,5% atau

3 orang

3. Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 55 responden diperoleh

data tentang pendidikan responden penelitian. Karakteristik responden

berdasarkan pendidikan dapat di lihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD 0 0

Berdasarkan tabel 4.3. dapat dijelaskan bahwa karakteristik tingkat

pendidikan responden karyawan untuk tingkat SD berjumlah 0, SMP

berjumlah 0, SMA berjumlah 20% atau 11 orang, Akademi berjumlah

20% atau 11 orang, sarjana berjumlah 60 % atau 33 0rang. Dan magister

(55)

4. Karakteristik Responden berdasarkan masa kerja

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 55 responden diperoleh

data tentang masa kerjaresponden penelitian. Karakteristik responden

berdasarkan masa kerja dapat di lihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden berdasarkan masa kerja

No Masa kerja Jumlah Persentase

Sumber : lampiran 4 Analisis Responden

Berdasarkan tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa karakteristik

responden yang telah bekerja < 1 tahun berjumlah 8 orang atau 14,5 %,

dari 1-5 tahun berjumlah 37 orang atau 67,3 %, responden yang telah

bekerja dari 6-10 tahun berjumlah 10 orang atau 18,2 %, dan karakteristik

responden yang telah bekerja dari > 11 tahun tidak ada atau 0.

C. Uji Kualitas Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengmpulkan data harus

memenuhi persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas. Berikut hasil uji

(56)

1. Uji Validitas

Uji validitas pada dasarnya berfungsi untuk menguji sejauh mana

alat ukur (instrumen) yang digunakan mampu mengukur indikator atau

variabel yang akan diteliti. Terdapat 37 pertanyaan yang mewakili setiap

variabel untuk diuji kualitasnya. Pengujian kualitas instrumen diolah

menggunakan SPSS dengan ketentuan instrumen dapat dikatakan valid bila

memiliki nilai koefisien korelasi < 0,05. Hasil dari uji validitas dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

(57)

26 MK.10 <--- X3 ** Valid

menggunakan SPSS, dari keseluruhan item pertanyaan yang

berjumlah 37 pertanyaan yang mewakili setiap variabel yang

diujikan dinyatakan valid dengan signifikansi P < 0,05

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila

pengukuran dilaksanakan oleh orang atau waktu yang berbeda.

Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji

konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama

atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu. Uji

(58)

kualitas instrumen dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada

tabel 4.10. sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpa Keterangan Kepemimpinan Transformasional

Berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa semua

variabel penelitian mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari

0,60 maka dengan demikian instrumen penelitian ini telah

memenuhi kriteria valid dan reliabel, sehingga dapat dinyatakan

bahwa instrumen penelitian telah layak digunakan untuk

(59)

Tabel 4.7

responden dalam memberikan penelitian setiap item variabel/variabel

menunjukkan tingkat penilaian mereka terhadap variabel penelitian ini .

Variabelkomitmen organisasional mempunyai rata- rata 4.08 dengan skor

minimum 1 dan maksimum 5. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan

setuju dengan adanya variabel komitmen organisasional di PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM)

(60)

menunjukkan tingkat penilaian mereka terhadap variabel penelitian ini.

Variabel kepemimpinan transformasional mempunyai rata- rata 4.15

dengan skor minimum 2 dan maksimum 5. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan setuju dengan adanya variabel kepemimpinan transformasional

di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM)

Tabel 4.9

responden dalam memberikan penelitian setiap item variabel/variabel

menunjukkan tingkat penilaian mereka terhadap variabel penelitian ini .

Variabel budaya organisasional mempunyai rata- rata 4.07 dengan skor

(61)

MK10 55 3 5 4.13 .433

responden dalam memberikan penelitian setiap item variabel/variabel

menunjukkan tingkat penilaian mereka terhadap variabel penelitian ini.

Variabel motivasi kerja mempunyai rata- rata 4.08 dengan skor minimum

3 dan maksimum 5. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan setuju dengan

adanya variabel motivasi kerja di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

(KSM)

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan

motivasi kerja terhadap komitmen organisasional. Hasil Analisis

ditunjukkan dalam tabel 4.12 berikut ini:

(62)

Pada tabel 4.11 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi pengaruh

kepemimpinan transformasional, budaya organisasional, dan motivasi kerja

terhadap komitmen organisasional di PT KSM sebagai berikut.

KO = 0,294 (KT) + 0,277 (BO) + 0,256 (M)

KO = komitmen organisasional

KT = Kepemimpinan transformasional

BO = Budaya organisasional

M = Motivasi

Dari persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat

diinterprestasikan sebagai berikut :

a. Koefisien regresi variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh

positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional di PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM)

b. Koefisien regresi variabel budaya Organisasional ini juga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional di PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM)

c. Koefisien regresi variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap komitmen organisasional di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

(KSM).

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari ketiga

variabel yang di uji, ketiganya mempunyai pengaruh yang relatif sama

dalam terbentuknya komitmen organisasional karyawan pada PT. Kusuma

(63)

Coefficients yakni kepemimpinan transformasional 29,4 %, budaya organisasi 27,7 %, dan motivasi sebesar 25,6 %

Besarnya nilai pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya

organisasional dan motivasi ditunjukkan oleh nilai R Square sebesar 27,6 %, yang berarti masih ada 72,4 % yang dipengaruhi oleh variabel lain.

F. Uji Normalitas

1) Uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov

Menurut Sugiono (2013) dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah:

 Data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikan) > 0,05

 Data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig )signifikan) n< 0,05

Tabel 4.12

One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 55

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.15291573 Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .117 Negative -.044

Test Statistic .117

Asymp. Sig. (2-tailed) .057c

Sumber : lampiran 9 Hasil Kolmogorov

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov–Smirnov Test diperoleh nilai sebesar 0.117 dan Asymp.sig. sebesar 0,057 lebih besar

(64)

G. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Penelitian menggunakan uji F adalah untuk menguji variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan :

Tabel 4.13

Sumber : lampiran 10 analisis regresi

Pada hasil pengujian uji F mendapatkan nilai sig 0,001 yang berarti

lebih kecil dari signifikan F α (0,05), yang berarti variabel independen serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Penelitian menggunakan uji t test untuk menguji hipotesis 1,2, dan 3,

Adapun hasil dari pengujian t test sebagai berikut :

Tabel 4.14 Hasil Uji T Test

Variabel

Standardized

(65)

1. Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasional

Berdasarkan penjelasan tabel 4.13 menunjukkan bahwa untuk

pengujian pengaruh variabel Pengaruh kepemimpinan transformasional

terhadap komitmen organisasional dengan membandingkan nilai koefisien

sebesar 0.294 nilai t hitung sebesar 2,412 dengan nilai taraf signifikan

sebesar 0,05 atau 5%. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh angka

P

value

sebesar 0,019 hal ini menunjukkan bahwa

P

value < 0,05. Artinya bahwa

variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap komitmen

organisasional maka hipotesis 1 diterima.

2 Pengaruh Budaya 0rganisasional Terhadap komitmen organisasional

Berdasarkan penjelasan tabel 4.13 menunjukkan bahwa untuk

pengujian Pengaruh Budaya 0rganisasional Terhadap komitmen

organisasional dengan membandingkan nilai koefisien sebesar 0,277 nilai

t hitung sebesar 2.308 dengan nilai taraf signifikan sebesar 0,05 atau 5%.

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh angka

P

value sebesar 0,025 hal ini

menunjukkan bahwa

P

value < 0,05. Artinya bahwa variabel budaya

organisasional berpengaruh terhadap komitmen organisasional, maka

hipotesis 2 diterima

3 Pengaruh motivasi Kerja Terhadap komitmen organisasional

Berdasarkan penjelasan tabel 4.13 menunjukkan bahwa untuk

pengujian pengaruh variabel motivasi kerja terhadap komitmen

(66)

t hitung sebesar 2.084 dengan nilai taraf signifikan sebesar 0,05 atau 5%.

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh angka

P

value sebesar 0,042 hal ini

menunjukkan bahwa

P

value < 0,05. Artinya bahwa variabel motivasi kerja

berpengaruh terhadap komitmen organisasional, maka hipotesis 3 diterima.

2. Pembahasan

Variabel kepemimpinan transformasional, budaya organisasional, dan

motivasi kerja secara simultan mempengaruhi komitmen organisasional pada

karyawan PT. Kusuma Sandang Mekarjaya. hal di tunjukkan oleh nilai

signifikan masing–masing dari tiap variabelnya. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya karena pada waktu penelitian dijelaskan bahwa

hipotesis yang nantinya akan diperoleh adalah nilai dari ke tiga variabel ini

memiliki hubungan yang signifikan terhadap komitmen organisasional.

1. Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasional

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan di

ketahui bahwa hipotesis 1 di terima, di lihat dari hasil pengujian di peroleh

bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasional. Artinya kepemimpinan transformasional

mempengaruhi komitmen organisasional pada karyawan PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya (KSM), ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang

ada di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya sudah baik sehingga

(67)

Pada hipotesis pertama didukung oleh hasil penelitian sebelumnya

yang telah diteliti oleh Kurniawan (2015) pada PT. Bumi Pertiwi

bahwasanya Terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan

transformasional terhadap komitmen organisasi karyawan. Hal ini juga

sesuai dengan fenomena yang ada di PT.Kusuma Sandang Mekarjaya,

bahwasanya karyawan berkomitmen terhadap perusahaan karena adanya

kepemimpinan transformasional didalamnya yang membuat mereka selalu

berkembang sehingga berimbas pada keinginan mereka untuk tetap

mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi.

2. Pengaruh budaya organisasional terhadap komitmen organisasional Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan

diketahui bahwa hipotesis 2 diterima, dilihat dari hasil pengujian diperoleh

bahwa budaya organisasional berpengaruh positif terhadap komitmen

organisasional. Artinya budaya organisasi mempengaruhi komitmen

organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM),

ini menunjukkan bahwa budaya organisasional yang ada di PT. Kusuma

Sandang Mekarjaya relative baik karena budaya yang ada saat ini mampu

mempengaruhi komitmen para karyawan.

Pada hipotesis kedua didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang

telah diteliti oleh Rosyidah (2012) pada PKU Muhammadiyah Yogyakarta

menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasi. Serta didukung dari pengamatan dari peneliti bahwa

(68)

yang berkomitmen terhadap perusahaan karena mereka sudah merasa

cocok dengan budaya yang ada di perusahaan.

3. Pengaruh Motivasi terhadap komitmen organisasional

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan

diketahui bahwa hipotesis 3 diterima, dilihat dari hasil pengujian diperoleh

bahwa Motivasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.

Artinya motivasi para karyawan mampu mempengaruhi komitmen

organisasional pada karyawan PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM),

ini menunjukkan bahwa motivasi yang ada pada karyawan PT.Kusuma

Sandang Mekarjaya sudah terpenuhi di PT.Kusuma Sandang Mekarjaya

sehingga berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.

Pada hipotesis ketiga didukung oleh hasil penelitian sebelumnya

yang telah diteliti oleh Puspasari (2014) di PT. Sena Cita Semarang

menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi

terhadap komitmen organisasi. Karyawan di PT.Kusuma Sandang

Mekarjaya termotivasi untuk tetap berkomitmen pada perusahaan karena

motivasi awal untuk bekerja di perusahaan sudah diberitahukan sejak awal

penandatanganan kontrak kerja, sehingga motivasi mereka bekerja

(69)

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh

kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan motivasi terhadap

komitmen organisasi. dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap komitmen

organisasional pada karyawan di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

(KSM)

2. Budaya organisasional berpengaruh terhadap komitmen organisasional

pada karyawan di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM)

3. Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasional

pada karyawan di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya (KSM)

4. Besarnya nilai pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya

organisasional dan motivasi terhadap komitmen organisasional

ditunjukkan oleh nilai Adjusted R square sebesar 23,4% dan variabel

lain yang mempengaruhi komitmen organisasional ditunjukkan oleh

Gambar

Gambar 1 Pengaruh kepemimpinan transformasional,motivasi, dan budaya
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kelas yang tersedia sudah mampu digunakan untuk mengakses file dalam bentuk file binary, file text maupun file kompresi zip.. Untuk menghubungkan file yang tersimpan dalam

Untuk hasil analisis regresi linear berganda variabel kualitas layanan (X1) sebesar 0,255 dan Brand Image (X2) sebesar 0,629 dan t tabel 2.058 (X1) dan 4.999 (X2) dengan

Tidak terdapat hubungan yang linear antara peningkatan dosis fraksi air ekstrak etanol daun teh hijau [Camellia sinensis (L.) O.K.] dengan peningkatan efek penurunan

(2-tailed) N KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUT ERISASI TEKNIK PERSONAL USER KETERLIBAT AN USER DALAM PROSES PENGEMBAN GAN SISTEM PROGRAM PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

Pokja VII ULP Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai berikut:..

Dalam metode ini, sistem pengawasan yang efektif dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Unissula harus melakukan kontak secara teratur dengan manajemen bank untuk

Penyebab dari hilangnya beberapa alat musik tradisi Batak Karo tersebut adalah sumber daya manusia berupa pengajar yang masih tergolong minim, serta kurangnya apresiasi

Kandungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, zat lain selulosa akan menyulitkan masuknya zat warna pada proses pencelupan, oleh karena itu zat selain