PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI
JARINGAN PADA TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P. 2016/2017
Oleh:
Debby Oktoberliana S NIM 4123141017
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Debby Oktoberliana S dilahirkan di Pasar lama, pada 25 Oktober 1994.
Merupakan anak Pertama dari pasangan Bapak Reinhard Sihombing dan Ibu
Timala Silaban. Pada tahun 2000, penulis bersekolah di SD Negeri 1 Sibuntuon
dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 2 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Biologi
iii
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA
SUB MATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P. 2016/2017
DEBBY OKTOBERLIANA S (NIM : 4123141017) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran firing line terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari lima kelas (175 orang), dua kelas sampel diambil secara
cluster random sampling, yaitu kelas XI IPA3 (30 orang) yang diajar
menggunakan model pembelajaran firing line dan XI IPA2 (35 orang) yang diajar
menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam pelaksanaan model pembelajaran firing line dilakukan kegiatan pemberian jawaban terhadap soal-soal yang tersedia berupa kartu soal dengan formasi yang menampilkan pasangan secara bergilir. Dari analisis data, diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran firing line ( ̅=71.70) lebih tinggi dari
hasil belajar siswa yang diajar dengan model konvensional ( ̅=62,70). Pengujian
hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi (α=0.05) diperoleh
thitung>ttabel (3,57>1,99) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran firing line berupa peningkatan hasil belajar biologi siswa pada sub materi jaringan pada tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017.
Kata kunci: hasil belajar, jaringan pada tumbuhan, model pembelajaran
iv
THE EFFECT OF USING FIRING LINE LEARNING MODEL TOWARD LEARNING ACHIEVEMENT BIOLOGY OF STUDENTS ON SUB-
TOPIC PLANT TISSUES IN ELEVENTH SCIENCE GRADE SMA NEGERI I PANCUR BATU T.P 2016/2017
DEBBY OKTOBERLIANA S (NIM : 4123141017) ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of firing line model on learning outcomes in eleventh grade SMA Negeri 1 Pancur Batu A.Y. 2016/2017. The population was all students of eleventh science grade SMA Negeri 1 Pancur Batu academic year 2016/2017 which consisted of five classes (175 students) and
two classes sample were taken by cluster random sampling: XI IPA3 (30 students)
taught with firing line learning model and XI IPA2 (35 students) taught with
conventional learning model. The implementation of firing line learning model consist of providing answers to the provided questions as a question card with formation that featured a couple in rotation. The data analysis showed that the average of students learning outcomes by using firing line model ( ̅=71.70) was higher than average of students learning outcomes by using conventional model ( ̅=62,70). Hypothesis testing was performed by t-test at significance level of α =0.05, and obtained that tcalculate>ttable (3,57>1.99) which meant that H0 was
rejectedand Ha was accepted. Thus it could be concluded that there were effect
such as increasing in students learning achievement by using firing line model on sub-topic Plant Tissues in eleventh science grade SMA Negeri 1 Pancur Batu Academic Year 2016/2017.
Keywords: learning achievement, The Plant Tissues, firing line learning model
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Firing
line Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Sub Materi Jaringan pada
Tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017”, disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS., M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal perencanaan
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si., Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc., dan Bapak Drs. Mhd. Yusuf Nasution, M.Si sebagai dosen
penguji yang telah memberikan saran-saran perbaikan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Martina Restuati,
M.Si. sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama masa perkuliahan. Ucapan terima kasih disampaikan
pula kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh staf pegawai Jurusan
Biologi serta Fakultas MIPA di Universitas Negeri Medan yang sudah membantu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMA Negeri 1 Pancur
Batu, Guru Bidang Studi Biologi, Pihak Humas dan Tata Usaha SMA Negeri 1
Pancur Batu yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Reinhard
Sihombing dan ibunda Timala Silaban, yang telah memberikan dukungan moril
dan materi kepada penulis. Juga kepada adinda Marangin Sihombing, Debora
vi
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan
manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Januari 2017
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Model Pembelajaran 7
2.1.2. Model Pembelajaran Firing Line 8
2.1.2.1. Kelebihan Model Pembelajaran Firing Line 11
2.1.2.2. Kelemahan Model Pembelajaran Firing Line 11
2.1.3. Model Pembelajaran Konvensional 11
2.1.4. Hasil Belajar 12
2.1.5. Struktur Jaringan Pada Tumbuhan 12
2.1.5.1. Jaringan Meristem 13
2.1.5.2. Jaringan Dewasa/Permanen 13
2.1.6. Struktur Organ Pada Tumbuhan 16
2.1.6.1. Akar 16
2.1.6.2. Batang 17
2.1.6.3. Daun 18
2.1.6.4. Bunga 20
2.1.7. Perbedaan Susunan Jaringan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil 20
2.1.8. Kultur Jaringan 21
2.2. Kerangka Konseptual 22
2.3. Hipotesis Penelitian 22
BAB III METODE PENELITIAN 23
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 23
3.3. Variabel Penelitian 23
viii
3.5. Prosedur Penelitian 24
3.5.1. Tahap Pra-persiapan 24
3.5.2. Tahap Persiapan 24
3.5.3. Tahap Pelaksanaan 25
3.6. Instrumen Penelitian 27
3.7. Uji Coba Instrumen 29
3.7.1. Uji Validitas Tes 29
3.7.2. Uji Reliabilitas Tes 30
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 30
3.7.4. Daya Pembeda Soal 31
3.8. Teknik Analisis Data 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35
4.1. Hasil Penelitian 35
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 35
4.2. Pembahasan 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43
5.1. Kesimpulan 43
5.2. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Formasi pelaksanaan model pembelajaran Firing Line (X =
Siswa berlabel X dan Y = Siswa berlabel Y) 10
Gambar 2.2. Jaringan epidermis 14
Gambar 2.3. Jaringan parenkim 15
Gambar 2.4. Jaringan penyokong 15
Gambar 2.5. Ikatan pembuluh konsentris 15
Gambar 2.6. Struktur anatomi akar 16
Gambar 2.7. Struktur anatomi batang 18
Gambar 2.8. Struktur anatomi daun 19
Gambar 2.9. Struktur bunga sempurna 20
Gambar 4.1. Boxplot pengaruh model pembelajaran firing line terhadap hasil
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian 24
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kartu Soal 26
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes 28
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran Soal 31
Tabel 3.5. Daya Pembeda Soal 31
Tabel 4.1. Ringkasan Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test 35
Tabel 4.2. Pengujian Normalitas Data 36
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Penelitian 37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 47
Lampiran 2. Program Semester 48
Lampiran 3. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) 50
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 66
Lampiran 5. Kunci Jawaban 70
Lampiran 6. Lembar Jawaban 71
Lampiran 7. Kartu Pertanyaan dan Jawaban 72
Lampiran 8. Tabel Uji Instrumen 78
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal 80
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas 82
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 83
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 85
Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 87
Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 92
Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 95
Lampiran 16. Uji Hipotesis 98
Lampiran 17. Tabel Harga Krisis dari r Product Moment 102
Lampiran 18. Daftar Nilai Krisis L untuk Uji Liliefors 103
Lampiran 19. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 104
Lampiran 20. Tabel Distribusi Uji F 106
Lampiran 21. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi Uji t 108
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 109
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun peradaban
bangsa. Pendidikan adalah satu-satunya aset untuk membangun sumber daya
manusia yang berkualitas. Lewat pendidikan bermutu, bangsa dan negara akan
terjunjung tinggi martabatnya di mata dunia. Oleh karenanya diperlukan strategi
bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana untuk membuka pola pikir peserta
didik bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup,
sehingga ilmu tersebut mampu mengubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
menjadi lebih baik (Shoimin, 2014).
Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain)
sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa
tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi
mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan (Istarani, 2012).
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar siswa dapat dilihat dari
hasil belajar yang dicapai. Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting
karena guru dapat berperan sebagai fasilitator maupun motivator yang
mempengaruhi gaya belajar siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2008) diketahui
bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran relatif rendah. Sebagian besar siswa
cenderung hanya mampu meniru apa yang dikerjakan guru. Siswa tidak mampu
menggunakan buku teks secara efektif, mereka cenderung mencatat kembali
konsep-konsep yang sudah ada dalam buku teks, sehingga menghabiskan banyak
waktu dan pembelajaran menjadi tidak efisien. Siswa cenderung tidak
menunjukkan minat yang baik terhadap pelajaran biologi. Motivasi belajar mereka
tampak sangat rendah. Dilihat dari hasil belajar yang ditunjukkan oleh hasil
2
Hal ini juga dikemukakan oleh Hariani, Hidayah, dan Waluyo (2015)
dalam penelitiannya yang mengatakan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa
masih rendah dengan rata-rata aktivitas belajar siswa adalah sebesar 52,02%
dengan kriteria kurang aktif yang juga berdampak pada rendahnya hasil belajar
siswa. Demikian juga halnya dengan penelitian yang dilakukan Ade, Khairani,
dan Lestari (2015), diperoleh juga masalah dimana siswa kurang aktif dalam
belajar, yang ditunjukkan dengan siswa tidak mau mengajukan pertanyaan kepada
guru, serta tidak mau menjawab pertanyaan, sehingga pada akhirnya hasil belajar
biologi siswa menjadi rendah.
Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Opara (2011) diketahui
masalah rendahnya prestasi siswa pada materi biologi sangat tinggi mulai dari
tahun 2006 hingga 2008. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ngozi (2015) ditemukan juga masalah mengenai rendahnya prestasi siswa
terutama pada tahun 2013 yang mengalami hingga 60,99% kegagalan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap salah satu guru
biologi di SMA Negeri 1 Pancur Batu, diperoleh informasi bahwa guru tersebut
jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan model-model pembelajaran dalam
proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari pernyataan guru tersebut yang
menyatakan bahwa beliau belum pernah menggunakan model-model
pemebelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru tersebut hanya
menggunakan metode ceramah saja tanpa dibarengi model pembelajaran yang
dapat mengaktifkan keseluruhan siswa. Selain itu, guru juga sering melakukan
kegiatan presentasi dan diskusi. Namun, kegiatan tersebut dilakukan terlalu
monoton. Artinya, diskusi yang dilakukan tidak bervariasi sehingga membuat
siswa cepat bosan.
Hal ini juga dapat dilihat pada penelitian Cimer (2012), yang mengatakan
bahwa salah satu penyebab hasil belajar siswa rendah adalah karena cara mengajar
guru yang monoton, sehingga membuat siswa beranggapan bahwa pelajaran
biologi itu adalah pelajaran yang sulit.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas XI
3
hasil belajar biologi siswa masih rendah. Selain itu, selama PPL, peneliti juga
pernah bertanya kepada siswa-siswa yang dimasuki kelasnya mengenai
pengajaran yang dilakukan oleh guru biologi mereka yang dijawab dengan
kalimat bahwa guru mereka selalu menggunakan metode ceramah tanpa ada
variasi model pembelajaran. Dan sesuai dengan pengamatan peneliti ketika guru
mengajar di dalam kelas, guru seringkali menggunakan media Power Point yang
disalah artikan menjadi ajang guru untuk duduk di kursi saja dan menyuruh siswa
mencatat yang ada pada slide. Hal ini justru lebih parah dari metode ceramah.
Seperti yang dijelaskan oleh Karno, Lestari, dan Sukmana (2016),
pembelajaran hanya dengan metode ceramah atau pembelajaran langsung saja
tanpa adanya media, model, ataupun strategi yang digunakan, akan membuat
kegiatan pembelajaran tersebut kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perubahan dalam kegiatan belajar mengajar
seperti penggunaan model-model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, diperlukan model pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh
siswa secara aktif dan bukan hanya dijadikan sebagai objek.
Salah satu model pembelajaran yang bertujuan meningkatkan keaktifan
siswa yang berakibat terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah model
pembelajaran firing line. Model pembelajaran firing line ini bertujuan untuk
menghilangkan penilaian negatif yang mungkin dialami oleh siswa terhadap
pelajaran biologi yang selama ini dianggap tidak menarik, membosankan dan
sulit. Model ini disebut juga model pembelajaran regu tembak yang dirancang
dengan menampilkan pasangan secara bergilir dalam formasi dua barisan
berhadapan. Model pembelajaran ini menuntut siswa mampu berbagi pengetahuan
mengenai materi yang disajikan melalui forum diskusi yang dibentuk pada regu
masing-masing.
Pemilihan model pembelajaran ini didasarkan pada beberapa referensi
penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh Jawara (2013), yang
menunjukkan bahwa hasil penggunaan model pembelajaran firing line lebih baik
daripada penggunaan model pembelajaran index card match pada mata pelajaran
4
Fitri, Helma, dan Syarifuddin (2014), yang juga menunjukkan hasil belajar yang
meningkat akibat penggunaan model pembelajaran firing line pada mata pelajaran
matematika kelas XI IPS. Terjadinya peningkatan hasil belajar akibat penggunaan
model pembelajaran firing line ini membuat peneliti termotivasi untuk
menggunakan model pembelajaran ini. Selain itu, karena kebanyakan penelitian
tentang model pembelajaran firing line ini belum ada yang diterapkan pada mata
pelajaran biologi, maka peneliti berinisiatif untuk menerapkannya dalam
pembelajaran biologi.
Untuk kegiatan pembelajaran ini, peneliti memilih materi jaringan pada
tumbuhan. Alasan peneliti memilih materi ini karena berdasarkan hasil
wawancara dengan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu, peneliti
menyimpulkan bahwa untuk semester ganjil materi ini termasuk kedalam ukuran
sulit untuk dipelajari. Beberapa beralasan karena materi ini mengarah pada
pendalaman jaringan yang jenisnya bermacam-macam, hingga terasa rumit untuk
dipelajari, yang membuat siswa merasa akan sulit memahami. Namun meskipun
demikian, kebanyakan dari mereka mengatakan mereka sangat tertarik untuk
mempelajari materi ini karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari meskipun
mereka merasa sulit untuk memahaminya. Oleh karena itu, peneliti akan
menggunakan model pembelajaran firing line terhadap sub materi jaringan pada
tumbuhan, agar para siswa bisa lebih mudah memahami.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Firing
Line Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Sub Materi Jaringan Pada Tumbuhan di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu masih
5
2. Penggunaan model pembelajaran yang jarang dengan disertai metode
ceramah dianggap kurang efektif apabila dilakukan secara terus-menerus
3. Kurangnya keaktifan siswa secara keseluruhan, artinya hanya sebagian besar
saja siswa yang bersungguh-sungguh mendengarkan penjelasan guru ketika
mengajar sehingga jumlah siswa yang aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan hanya siswa tertentu saja
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian
ini dibatasi pada:
1. Subjek penelitian meliputi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P
2016/2017
2. Topik yang dibahas pada penelitian ini adalah materi jaringan pada tumbuhan
3. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Firing Line
4. Kemampuan yang akan dianalisis adalah hasil belajar biologi dalam bidang
kognitif
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran firing line
terhadap hasil belajar siswa pada sub materi jaringan pada tumbuhan di kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran firing line terhadap hasil belajar siswa
pada sub materi jaringan pada tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru biologi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan sebagai masukan dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang efektif
dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan
peran aktif serta hasil belajar, sehingga menjadikan pembelajaran aktif,
efektif, dan menyenangkan
3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk menjadi seorang
guru biologi kedepannya dalam menerapkan proses pembelajaran yang aktif
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan
44
DAFTAR PUSTAKA
Ade, F. Y., Khairani., Lestari, R. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia MA PP. Hasanatul Barokah Tambusai Rokan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi FKIP. Riau
Aini, N. (2012). Efektivitas Penggunaan Metode The Firing Line dengan
Pendekatan Active Learning pada Materi Penamaan Senyawa Kimia ( Suatu eksperimen di MA An-Nidham Demak Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012).
Skripsi Fakultas Tarbiyah. Semarang
Amin, M. (2009). Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bailmu
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Bakhtiar, S. (2011). BSE Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa
Cimer, A. (2012). What Makes Biology Learning Difficult and Effective:
Students’ Views. Educational Research and Reviews. 7 (3): 61-71
Diani, M., Gusmaweti, Har, E. (2014). Application of Active Learning Model and Type The Firing Line Against Granting Task Summarizing Biology Student Learning Outcomes Seventh Grade Junior High School 1 Koto XI Tarusan.
Jurnal Pendidikan Biologi, 3(4): 41-54
Erna, M., Irya, S., Rasmiwetti. (2016). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Formasi Regu Tembak untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1): 1-10
Erviyenni., Linda, R., Yanti, Y. (2016). Penerapan Strategi Pembelajaran The
Firing Line Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kubu Rohil. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1): 1-12
Fauziah, Latipah, K., Mukhni. (2014). Pengaruh Penerepan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Firing Line Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII VMPN 34 Padang. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1): 1-6
Fitri, R., Helma, Syarifuddin, H. (2014). Penerapan Model The Firing Line Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batipuh. Jurnal
Pendidikan Matematika, 3 (1): 18-22
45
Hariani, S. A., Hidayah, N., Waluyo, J. (2015). Penerapan Pendekatan Paikem Dengan Strategi QP4R Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi, 4 (1): 141-152
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Jawara, D. S., Pramukantoro, J. A. (2013). Perbandingan Model Pembelajaran The
Firing Line dan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Driyorejo Gresik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2 (3): 1041-1048
Karno, R., Lestari, R., Sukmana, E. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tambusai Utara. Jurnal
Pendidikan Biologi, 1(1): 82-85
Ngozi, H., Ibe. (2015). Effects of Learning Styles on the Performances of Senior Secondary School Biology Students. African Research Review, 9(1): 214-227
Nurhayati, N. (2014). 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Biologi untuk
SMA/MA. Bandung: Yrama Widya
Opara, J. A. (2011). Inquiry Method and Student Academic achievement in Biology: Lessons and Policy Implications. American-Eurasian Journal of
Scientific Research, 6 (1): 28-31
Priadi, A. 2010. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira
Rachmawati, F., Urifah, N., Wijayati, A. (2009). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Program IPA. Jakarta: CV Ricardo
Rahayu, D. R. P., Ngazizah, N., Ashari. (2014). Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif Type Firing Line untuk Peningkatan Kemampuan Analisis pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(2): 58-62
Rahmadani, Reri, R. U., Azmi, J. (2016). Penerapan Strategi Pembelajaran The
Firing Line untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Di kelas X SMA Negeri 2 Tambang. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1): 1-8
Sabri, H. A. (2010). Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching
Sanjaya, W. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Setiawan. (2008). Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(1): 42-59
46
Siagian, B. A. (2012). Efektivitas Strategi Formasi Regu Tembak Terhadap Kemampuan Apresiasi Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurnal Pendidikan Biologi, 1(1): 87-96
Sianturi, Y. E. (2008). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi di Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2007/2008. Skripsi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Medan
Silberman, M. L. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Yogyakarta: Yappendis
Sholihah. (2008). Penerapan Strategi Active Learning Type Firing Line Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif pada Materi Pokok Peranan Manusia di dalam Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Piri Ngalik Sleman Tahun Aaran 2007/2008. Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi.
Yogyakarta
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sudjana. (2001). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung
Suprijono. (2010). Cooperative Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar
Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: CV Karya Mandiri Nusantara
Tim Srikandi Eksakta. (2007). Biologi Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa
untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: SEWU (Srikandi Empat Widya Utama)