• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P. 2016/2017."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI

JARINGAN PADA TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P. 2016/2017

Oleh:

Debby Oktoberliana S NIM 4123141017

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Debby Oktoberliana S dilahirkan di Pasar lama, pada 25 Oktober 1994.

Merupakan anak Pertama dari pasangan Bapak Reinhard Sihombing dan Ibu

Timala Silaban. Pada tahun 2000, penulis bersekolah di SD Negeri 1 Sibuntuon

dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP

Negeri 2 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Biologi

(4)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA

SUB MATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P. 2016/2017

DEBBY OKTOBERLIANA S (NIM : 4123141017) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran firing line terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari lima kelas (175 orang), dua kelas sampel diambil secara

cluster random sampling, yaitu kelas XI IPA3 (30 orang) yang diajar

menggunakan model pembelajaran firing line dan XI IPA2 (35 orang) yang diajar

menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam pelaksanaan model pembelajaran firing line dilakukan kegiatan pemberian jawaban terhadap soal-soal yang tersedia berupa kartu soal dengan formasi yang menampilkan pasangan secara bergilir. Dari analisis data, diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran firing line ( ̅=71.70) lebih tinggi dari

hasil belajar siswa yang diajar dengan model konvensional ( ̅=62,70). Pengujian

hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi (α=0.05) diperoleh

thitung>ttabel (3,57>1,99) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran firing line berupa peningkatan hasil belajar biologi siswa pada sub materi jaringan pada tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017.

Kata kunci: hasil belajar, jaringan pada tumbuhan, model pembelajaran

(5)

iv

THE EFFECT OF USING FIRING LINE LEARNING MODEL TOWARD LEARNING ACHIEVEMENT BIOLOGY OF STUDENTS ON SUB-

TOPIC PLANT TISSUES IN ELEVENTH SCIENCE GRADE SMA NEGERI I PANCUR BATU T.P 2016/2017

DEBBY OKTOBERLIANA S (NIM : 4123141017) ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of firing line model on learning outcomes in eleventh grade SMA Negeri 1 Pancur Batu A.Y. 2016/2017. The population was all students of eleventh science grade SMA Negeri 1 Pancur Batu academic year 2016/2017 which consisted of five classes (175 students) and

two classes sample were taken by cluster random sampling: XI IPA3 (30 students)

taught with firing line learning model and XI IPA2 (35 students) taught with

conventional learning model. The implementation of firing line learning model consist of providing answers to the provided questions as a question card with formation that featured a couple in rotation. The data analysis showed that the average of students learning outcomes by using firing line model ( ̅=71.70) was higher than average of students learning outcomes by using conventional model ( ̅=62,70). Hypothesis testing was performed by t-test at significance level of α =0.05, and obtained that tcalculate>ttable (3,57>1.99) which meant that H0 was

rejectedand Ha was accepted. Thus it could be concluded that there were effect

such as increasing in students learning achievement by using firing line model on sub-topic Plant Tissues in eleventh science grade SMA Negeri 1 Pancur Batu Academic Year 2016/2017.

Keywords: learning achievement, The Plant Tissues, firing line learning model

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Firing

line Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Sub Materi Jaringan pada

Tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017”, disusun

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS., M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal perencanaan

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si., Ibu Dra. Meida

Nugrahalia, M.Sc., dan Bapak Drs. Mhd. Yusuf Nasution, M.Si sebagai dosen

penguji yang telah memberikan saran-saran perbaikan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Martina Restuati,

M.Si. sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan

memotivasi penulis selama masa perkuliahan. Ucapan terima kasih disampaikan

pula kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh staf pegawai Jurusan

Biologi serta Fakultas MIPA di Universitas Negeri Medan yang sudah membantu.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMA Negeri 1 Pancur

Batu, Guru Bidang Studi Biologi, Pihak Humas dan Tata Usaha SMA Negeri 1

Pancur Batu yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Reinhard

Sihombing dan ibunda Timala Silaban, yang telah memberikan dukungan moril

dan materi kepada penulis. Juga kepada adinda Marangin Sihombing, Debora

(7)

vi

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan

manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Januari 2017

Penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Model Pembelajaran 7

2.1.2. Model Pembelajaran Firing Line 8

2.1.2.1. Kelebihan Model Pembelajaran Firing Line 11

2.1.2.2. Kelemahan Model Pembelajaran Firing Line 11

2.1.3. Model Pembelajaran Konvensional 11

2.1.4. Hasil Belajar 12

2.1.5. Struktur Jaringan Pada Tumbuhan 12

2.1.5.1. Jaringan Meristem 13

2.1.5.2. Jaringan Dewasa/Permanen 13

2.1.6. Struktur Organ Pada Tumbuhan 16

2.1.6.1. Akar 16

2.1.6.2. Batang 17

2.1.6.3. Daun 18

2.1.6.4. Bunga 20

2.1.7. Perbedaan Susunan Jaringan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil 20

2.1.8. Kultur Jaringan 21

2.2. Kerangka Konseptual 22

2.3. Hipotesis Penelitian 22

BAB III METODE PENELITIAN 23

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 23

3.3. Variabel Penelitian 23

(9)

viii

3.5. Prosedur Penelitian 24

3.5.1. Tahap Pra-persiapan 24

3.5.2. Tahap Persiapan 24

3.5.3. Tahap Pelaksanaan 25

3.6. Instrumen Penelitian 27

3.7. Uji Coba Instrumen 29

3.7.1. Uji Validitas Tes 29

3.7.2. Uji Reliabilitas Tes 30

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 30

3.7.4. Daya Pembeda Soal 31

3.8. Teknik Analisis Data 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35

4.1. Hasil Penelitian 35

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 35

4.2. Pembahasan 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Formasi pelaksanaan model pembelajaran Firing Line (X =

Siswa berlabel X dan Y = Siswa berlabel Y) 10

Gambar 2.2. Jaringan epidermis 14

Gambar 2.3. Jaringan parenkim 15

Gambar 2.4. Jaringan penyokong 15

Gambar 2.5. Ikatan pembuluh konsentris 15

Gambar 2.6. Struktur anatomi akar 16

Gambar 2.7. Struktur anatomi batang 18

Gambar 2.8. Struktur anatomi daun 19

Gambar 2.9. Struktur bunga sempurna 20

Gambar 4.1. Boxplot pengaruh model pembelajaran firing line terhadap hasil

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian 24

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kartu Soal 26

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes 28

Tabel 3.4. Indeks Kesukaran Soal 31

Tabel 3.5. Daya Pembeda Soal 31

Tabel 4.1. Ringkasan Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test 35

Tabel 4.2. Pengujian Normalitas Data 36

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Penelitian 37

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 47

Lampiran 2. Program Semester 48

Lampiran 3. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) 50

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 66

Lampiran 5. Kunci Jawaban 70

Lampiran 6. Lembar Jawaban 71

Lampiran 7. Kartu Pertanyaan dan Jawaban 72

Lampiran 8. Tabel Uji Instrumen 78

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal 80

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas 82

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 83

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 85

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 87

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 92

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 95

Lampiran 16. Uji Hipotesis 98

Lampiran 17. Tabel Harga Krisis dari r Product Moment 102

Lampiran 18. Daftar Nilai Krisis L untuk Uji Liliefors 103

Lampiran 19. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 104

Lampiran 20. Tabel Distribusi Uji F 106

Lampiran 21. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi Uji t 108

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 109

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun peradaban

bangsa. Pendidikan adalah satu-satunya aset untuk membangun sumber daya

manusia yang berkualitas. Lewat pendidikan bermutu, bangsa dan negara akan

terjunjung tinggi martabatnya di mata dunia. Oleh karenanya diperlukan strategi

bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana untuk membuka pola pikir peserta

didik bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup,

sehingga ilmu tersebut mampu mengubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan

menjadi lebih baik (Shoimin, 2014).

Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain)

sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa

tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi

mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan (Istarani, 2012).

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar siswa dapat dilihat dari

hasil belajar yang dicapai. Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting

karena guru dapat berperan sebagai fasilitator maupun motivator yang

mempengaruhi gaya belajar siswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2008) diketahui

bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran relatif rendah. Sebagian besar siswa

cenderung hanya mampu meniru apa yang dikerjakan guru. Siswa tidak mampu

menggunakan buku teks secara efektif, mereka cenderung mencatat kembali

konsep-konsep yang sudah ada dalam buku teks, sehingga menghabiskan banyak

waktu dan pembelajaran menjadi tidak efisien. Siswa cenderung tidak

menunjukkan minat yang baik terhadap pelajaran biologi. Motivasi belajar mereka

tampak sangat rendah. Dilihat dari hasil belajar yang ditunjukkan oleh hasil

(14)

2

Hal ini juga dikemukakan oleh Hariani, Hidayah, dan Waluyo (2015)

dalam penelitiannya yang mengatakan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa

masih rendah dengan rata-rata aktivitas belajar siswa adalah sebesar 52,02%

dengan kriteria kurang aktif yang juga berdampak pada rendahnya hasil belajar

siswa. Demikian juga halnya dengan penelitian yang dilakukan Ade, Khairani,

dan Lestari (2015), diperoleh juga masalah dimana siswa kurang aktif dalam

belajar, yang ditunjukkan dengan siswa tidak mau mengajukan pertanyaan kepada

guru, serta tidak mau menjawab pertanyaan, sehingga pada akhirnya hasil belajar

biologi siswa menjadi rendah.

Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Opara (2011) diketahui

masalah rendahnya prestasi siswa pada materi biologi sangat tinggi mulai dari

tahun 2006 hingga 2008. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ngozi (2015) ditemukan juga masalah mengenai rendahnya prestasi siswa

terutama pada tahun 2013 yang mengalami hingga 60,99% kegagalan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap salah satu guru

biologi di SMA Negeri 1 Pancur Batu, diperoleh informasi bahwa guru tersebut

jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan model-model pembelajaran dalam

proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari pernyataan guru tersebut yang

menyatakan bahwa beliau belum pernah menggunakan model-model

pemebelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru tersebut hanya

menggunakan metode ceramah saja tanpa dibarengi model pembelajaran yang

dapat mengaktifkan keseluruhan siswa. Selain itu, guru juga sering melakukan

kegiatan presentasi dan diskusi. Namun, kegiatan tersebut dilakukan terlalu

monoton. Artinya, diskusi yang dilakukan tidak bervariasi sehingga membuat

siswa cepat bosan.

Hal ini juga dapat dilihat pada penelitian Cimer (2012), yang mengatakan

bahwa salah satu penyebab hasil belajar siswa rendah adalah karena cara mengajar

guru yang monoton, sehingga membuat siswa beranggapan bahwa pelajaran

biologi itu adalah pelajaran yang sulit.

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas XI

(15)

3

hasil belajar biologi siswa masih rendah. Selain itu, selama PPL, peneliti juga

pernah bertanya kepada siswa-siswa yang dimasuki kelasnya mengenai

pengajaran yang dilakukan oleh guru biologi mereka yang dijawab dengan

kalimat bahwa guru mereka selalu menggunakan metode ceramah tanpa ada

variasi model pembelajaran. Dan sesuai dengan pengamatan peneliti ketika guru

mengajar di dalam kelas, guru seringkali menggunakan media Power Point yang

disalah artikan menjadi ajang guru untuk duduk di kursi saja dan menyuruh siswa

mencatat yang ada pada slide. Hal ini justru lebih parah dari metode ceramah.

Seperti yang dijelaskan oleh Karno, Lestari, dan Sukmana (2016),

pembelajaran hanya dengan metode ceramah atau pembelajaran langsung saja

tanpa adanya media, model, ataupun strategi yang digunakan, akan membuat

kegiatan pembelajaran tersebut kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perubahan dalam kegiatan belajar mengajar

seperti penggunaan model-model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam hal ini, diperlukan model pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh

siswa secara aktif dan bukan hanya dijadikan sebagai objek.

Salah satu model pembelajaran yang bertujuan meningkatkan keaktifan

siswa yang berakibat terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah model

pembelajaran firing line. Model pembelajaran firing line ini bertujuan untuk

menghilangkan penilaian negatif yang mungkin dialami oleh siswa terhadap

pelajaran biologi yang selama ini dianggap tidak menarik, membosankan dan

sulit. Model ini disebut juga model pembelajaran regu tembak yang dirancang

dengan menampilkan pasangan secara bergilir dalam formasi dua barisan

berhadapan. Model pembelajaran ini menuntut siswa mampu berbagi pengetahuan

mengenai materi yang disajikan melalui forum diskusi yang dibentuk pada regu

masing-masing.

Pemilihan model pembelajaran ini didasarkan pada beberapa referensi

penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh Jawara (2013), yang

menunjukkan bahwa hasil penggunaan model pembelajaran firing line lebih baik

daripada penggunaan model pembelajaran index card match pada mata pelajaran

(16)

4

Fitri, Helma, dan Syarifuddin (2014), yang juga menunjukkan hasil belajar yang

meningkat akibat penggunaan model pembelajaran firing line pada mata pelajaran

matematika kelas XI IPS. Terjadinya peningkatan hasil belajar akibat penggunaan

model pembelajaran firing line ini membuat peneliti termotivasi untuk

menggunakan model pembelajaran ini. Selain itu, karena kebanyakan penelitian

tentang model pembelajaran firing line ini belum ada yang diterapkan pada mata

pelajaran biologi, maka peneliti berinisiatif untuk menerapkannya dalam

pembelajaran biologi.

Untuk kegiatan pembelajaran ini, peneliti memilih materi jaringan pada

tumbuhan. Alasan peneliti memilih materi ini karena berdasarkan hasil

wawancara dengan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu, peneliti

menyimpulkan bahwa untuk semester ganjil materi ini termasuk kedalam ukuran

sulit untuk dipelajari. Beberapa beralasan karena materi ini mengarah pada

pendalaman jaringan yang jenisnya bermacam-macam, hingga terasa rumit untuk

dipelajari, yang membuat siswa merasa akan sulit memahami. Namun meskipun

demikian, kebanyakan dari mereka mengatakan mereka sangat tertarik untuk

mempelajari materi ini karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari meskipun

mereka merasa sulit untuk memahaminya. Oleh karena itu, peneliti akan

menggunakan model pembelajaran firing line terhadap sub materi jaringan pada

tumbuhan, agar para siswa bisa lebih mudah memahami.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Firing

Line Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Sub Materi Jaringan Pada Tumbuhan di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu masih

(17)

5

2. Penggunaan model pembelajaran yang jarang dengan disertai metode

ceramah dianggap kurang efektif apabila dilakukan secara terus-menerus

3. Kurangnya keaktifan siswa secara keseluruhan, artinya hanya sebagian besar

saja siswa yang bersungguh-sungguh mendengarkan penjelasan guru ketika

mengajar sehingga jumlah siswa yang aktif bertanya dan menjawab

pertanyaan hanya siswa tertentu saja

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dibatasi pada:

1. Subjek penelitian meliputi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P

2016/2017

2. Topik yang dibahas pada penelitian ini adalah materi jaringan pada tumbuhan

3. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Firing Line

4. Kemampuan yang akan dianalisis adalah hasil belajar biologi dalam bidang

kognitif

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran firing line

terhadap hasil belajar siswa pada sub materi jaringan pada tumbuhan di kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah untuk mengetahui apakah ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran firing line terhadap hasil belajar siswa

pada sub materi jaringan pada tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur

(18)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru biologi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sebagai masukan dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang efektif

dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa

2. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan

peran aktif serta hasil belajar, sehingga menjadikan pembelajaran aktif,

efektif, dan menyenangkan

3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk menjadi seorang

guru biologi kedepannya dalam menerapkan proses pembelajaran yang aktif

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan

(19)

44

DAFTAR PUSTAKA

Ade, F. Y., Khairani., Lestari, R. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia MA PP. Hasanatul Barokah Tambusai Rokan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi FKIP. Riau

Aini, N. (2012). Efektivitas Penggunaan Metode The Firing Line dengan

Pendekatan Active Learning pada Materi Penamaan Senyawa Kimia ( Suatu eksperimen di MA An-Nidham Demak Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012).

Skripsi Fakultas Tarbiyah. Semarang

Amin, M. (2009). Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bailmu

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Bakhtiar, S. (2011). BSE Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa

Cimer, A. (2012). What Makes Biology Learning Difficult and Effective:

Students’ Views. Educational Research and Reviews. 7 (3): 61-71

Diani, M., Gusmaweti, Har, E. (2014). Application of Active Learning Model and Type The Firing Line Against Granting Task Summarizing Biology Student Learning Outcomes Seventh Grade Junior High School 1 Koto XI Tarusan.

Jurnal Pendidikan Biologi, 3(4): 41-54

Erna, M., Irya, S., Rasmiwetti. (2016). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Formasi Regu Tembak untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekanbaru.

Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1): 1-10

Erviyenni., Linda, R., Yanti, Y. (2016). Penerapan Strategi Pembelajaran The

Firing Line Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kubu Rohil. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1): 1-12

Fauziah, Latipah, K., Mukhni. (2014). Pengaruh Penerepan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Firing Line Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII VMPN 34 Padang. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1): 1-6

Fitri, R., Helma, Syarifuddin, H. (2014). Penerapan Model The Firing Line Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batipuh. Jurnal

Pendidikan Matematika, 3 (1): 18-22

(20)

45

Hariani, S. A., Hidayah, N., Waluyo, J. (2015). Penerapan Pendekatan Paikem Dengan Strategi QP4R Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi, 4 (1): 141-152

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Jawara, D. S., Pramukantoro, J. A. (2013). Perbandingan Model Pembelajaran The

Firing Line dan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Driyorejo Gresik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2 (3): 1041-1048

Karno, R., Lestari, R., Sukmana, E. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tambusai Utara. Jurnal

Pendidikan Biologi, 1(1): 82-85

Ngozi, H., Ibe. (2015). Effects of Learning Styles on the Performances of Senior Secondary School Biology Students. African Research Review, 9(1): 214-227

Nurhayati, N. (2014). 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Biologi untuk

SMA/MA. Bandung: Yrama Widya

Opara, J. A. (2011). Inquiry Method and Student Academic achievement in Biology: Lessons and Policy Implications. American-Eurasian Journal of

Scientific Research, 6 (1): 28-31

Priadi, A. 2010. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira

Rachmawati, F., Urifah, N., Wijayati, A. (2009). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI

Program IPA. Jakarta: CV Ricardo

Rahayu, D. R. P., Ngazizah, N., Ashari. (2014). Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif Type Firing Line untuk Peningkatan Kemampuan Analisis pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(2): 58-62

Rahmadani, Reri, R. U., Azmi, J. (2016). Penerapan Strategi Pembelajaran The

Firing Line untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Di kelas X SMA Negeri 2 Tambang. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1): 1-8

Sabri, H. A. (2010). Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching

Sanjaya, W. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Setiawan. (2008). Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(1): 42-59

(21)

46

Siagian, B. A. (2012). Efektivitas Strategi Formasi Regu Tembak Terhadap Kemampuan Apresiasi Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurnal Pendidikan Biologi, 1(1): 87-96

Sianturi, Y. E. (2008). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi di Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2007/2008. Skripsi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Medan

Silberman, M. L. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Yogyakarta: Yappendis

Sholihah. (2008). Penerapan Strategi Active Learning Type Firing Line Untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif pada Materi Pokok Peranan Manusia di dalam Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Piri Ngalik Sleman Tahun Aaran 2007/2008. Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi.

Yogyakarta

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana. (2001). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung

Suprijono. (2010). Cooperative Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar

Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: CV Karya Mandiri Nusantara

Tim Srikandi Eksakta. (2007). Biologi Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa

untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: SEWU (Srikandi Empat Widya Utama)

Gambar

Gambar 2.1. Formasi pelaksanaan model pembelajaran Firing LineGambar 2.2. Jaringan epidermis Siswa berlabel X dan Y = Siswa berlabel Y)
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kartu Soal Tabel 3.1. Desain Penelitian  Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “ KESTABILAN SERBUK BIT MERAH (Beta

Gambar 3.68 Rancangan Antarmuka Halaman Tambah Data Pembobotan Metode Singh

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan metakognitif yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal-soal

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Tresna Bhakti Mulia Al Mabrur Jl. Patrol II No. 14 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung).

Second , the different formulations setting legal standing of legal en- tities in the procedural law judicial review rights also push on delegitimation quality of

Giro adalah simpanan dana pihak ketiga, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing (valas), yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

Berbagai acara telah disusun oleh panitia, di hari pertama diadakan sarasehan yang membahas tentang pembangunan jaringan antar alumni dengan jurusan yang diperuntukkan para alumni saja

Kawasan untuk lahan terbangun yang inkonsinten dengan RTRW sebagian besar tersebar di Kecamatan Bogor selatan yaitu sebesar 64.9% sedangkan kawasan yang sesuai