• Tidak ada hasil yang ditemukan

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN

SKRIPSI

Oleh

DEVI KARTIKASARI NIM 09340092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG

(2)

i

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh

DEVI KARTIKASARI NIM 09340092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul Citra Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen “Dunia Perempuan” Oleh Korrie Layun Rampan ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 10-04-2014.

Pembimbing I, Pembimbing II,

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Tanggal 2-05-2014

Mengesahkan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Devi KartikaSari Nim : 09340092

Jurusan : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul:

Citra Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 2 Mei 2014 Yang menyatakan,

(6)

v

MOTTO Per semba ha n

“ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Mujaddalah: 11)

Ingatlah bahwa kunci kekuatan, pengetahuan adalah kerendahan hati

dan kunci dari pengaruh adalah kesederhanaan. Jadilah orang yang selalu berdiri di atas kakimu

sendiri

(7)

vi ABSTRAK

DEVI KARTIKASARI 2014. Citra Tokoh Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan. Skripsi. Progam Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:(1) Drs. Ekarini Saraswati, M.Pd (2) Drs. Joko Widodo, M.Si

Kata Kunci: Tokoh perempuan, cerpen, citra.

Penelitian ini merupakan hasil penelaahan deskriptif mengenai citra tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan. Adapun permasalahan yang ingin diteliti adalah (1) Bagaimanakah keterkaitan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan yang terdiri dari tokoh dan latar pada kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan, (2) Bagaimanakah perwujudan citra perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis dan aspek sosial pada kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan?

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis tentang fenomena yang diselidiki sebagaimana adanya, sehingga tahap pendeskripsian makna di dalam teks sastra sepenuhnya tidak bertolak dari makna yang terkandung dalam teks sastra tersebut.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Struktur naratif yang membangun cerita dalam kumpulan cerpen “Dunia Perempuan, yaitu tokoh perempuan dalam cerita menggambarkan karakter masing-masing. Sedangkan latar cerita meliputi tiga unsur, yaitu latar tempat (yang banyak terjadi di rumah tokoh utama) merupakan tempat berlangsungnya berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh utama, latar waktu (biasanya terjadinya pukul berapa dan saat kapan), sedangkan latar sosial (menunjukkan kehidupan tokoh sosial seorang tokoh perempuan yang dalam menjalani kehidupannya sebagai wanita yang sabar, kuat,

dan tangguh dalam perjuangan dan tantangan-tantangannya tersendiri), (2) Perwujudan citra tokoh perempuan digambarkan dalam aspek fisik, psikis,

(8)

vii ABSTRACT

DEVI KARTIKASARI 2014. The image of woman character on short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan. Thesis. Program study Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Drs. Ekarini Saraswati, M.Pd (2) Drs. Joko Widodo, M.Si. Key Terms: woman character, short stories, image

This research is the result of descriptive analysis on the image of woman character in short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan. The research problems are (1) How is the interrelatedness between narrative substances and woman’s image from the character and background on short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan, (2) How is the woman’s image realization in the aspect of physic, psychology, and social on short stories “ Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan?

This research used qualitative research design. Qualitative research design produced data descriptive in the form of words from short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan”. This research employed descriptive method that making description and systematic illustration from the real phenomena which is researched from the short stories. So, the stage of meaning description in literature text is not far from the meaning contained from that literature text.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya dan sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Citra Tokoh Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan”.

Disadari sepenuhnya bahwa penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan serta nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui laporan hasil penelian ini, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih yang dalam kepada: banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, sehingga bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs Joko Widodo, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(10)

ix

7. Ibu dan Bapak yang selalu merestui, memberikan motivasi, dan menyayangi. Atas jasa, pengorbanan, dan doa kalian yang menambah motivasi pada keberhasilan skripsi ini.

8. Orang-orang terdekat yang tiada hentinya setia untuk terus bersama. 9. Teman-teman angkatan 2009 Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan dukungan dan semangatnya

10. Seseorang yang selalu memberikan semangat serta motivasinya, dan terus mengingatkanku untuk selalu tegar dalam menghadapi suatu hal apapun, semua itu hanya kuasa Allah SWT.

Semoga allah SWT memberikan limpahan rahmat hidayah-Nya atas segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis, Amien. Peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih sempurnanya skripsi ini.

Malang, 25 Maret 2014

(11)
(12)

xi

2.5 Citra Diri Perempuan ... 22

2.5.1 Citra Perempuan Aspek Fisik ... 24

2.5.2 Citra Perempuan Aspek Psikis ... 25

2.5.3 Citra Perempuan Aspek Sosial ... 26

BAB III METODE PENELITIAN

(13)

xii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Pengantar ... 100

5.2 Kesimpulan ... 100

5.3 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA... 103

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Penelitian ... 35

Tabel 2 Tokoh ... 37

Tabel 3 Latar Tempat dan Peristiwa ... 37

Tabel 4 Latar Waktu dan Peristiwa ... 37

Tabel 5 Latar Sosial ... 37

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

103

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin.1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, suharsimi. 1983. Proposal Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Bina Aksara.

Dick Hartoko & B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Esten, Mursal. 1990. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.

Moleong, lexy. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Nurgiyanto, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ollenburger, Jane C. dan Helen A. Moore. 2002. Sosiologi Wanita. (Penerjemah Budi Sucahya). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Panuti Sudjiman. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rafiek. 2013. Pengkajian Sastra; Kajian Praktis. Bandung:Refika Aditama. Rampan, Korrie Layun. 2002. Dunia Perempuan. Yogjakarta: Bentang Budaya. Ratna, Nyoman Kutha.2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustanto, Bambang. 2013. “Citra Diri bagi Perempuan Rawan Sosial”. http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/citra-diri-perempuan.html. Diakses 1 September 2013.

Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, Dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Sastra universitas Gadjah Mada.

(17)

104

Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra Analisis Psikologi. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Sugihastuti. 2000. Wanita di Mata Wanita. Bandung: Nuansa.

Sumardjo, Jakob. 2004. Kesusastraan Melayu-Rendah Masa Awal. Yogjakarta: Galang Press

Sumardjo, Jakob, & Saini KM. 1986. Apresiasi Kesusastraan Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Stanton, Robert. 2012. An Introduction to Fiction. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra : Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Girimukti Prasaka.

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra merupakan suatu bentuk pengungkapan realita kehidupan masyarakat secara imajiner atau secara fiksi. Sastra itu sendiri adalah sebuah cermin yang memberikan kepada masyarakat mengenai sesuatu hal yang begitu besar, lebih lengkap, lebih hidup dan lebih dramatik. Hasil karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, roman, atau naskah drama tidak pernah terlepas dari hasil karya manusia itu sendiri sehingga menghasilkan nilai-nilai kesusastraan yang sangat bermutu. Banyak hal yang perlu dikaji dalam memahami nilai kesusastraan sebagai wujud hasil karya manusia itu sendiri. Sastra sendiri adalah suatu unsur budaya yang memiliki nilai estetika, dan dinamik kebudayaan yang terkandung dalam hasil karya dan karsa manusia. Sastra telah menjadi sebuah ilmu yang harus dipelajari lebih dalam lagi karena banyak berbagai macam pendekatan-pendekatan sastra dalam kajian kesusastraan.

(19)

2

kebudayaan. Dalam hubungan itulah kesusastraan saat ini menjadi sesuatu yang tidak boleh diragukan kemanfaatan dan peranannya di tengah-tengah masyarakat, terutama sebagai pengimbang sains dan teknologi yang kehadirannya juga tidak dapat ditolak. Misi lain dari karya sastra adalah menjadikan dirinya sebagai suatu tempat dimana nilai kemanusiaan mendapat tempat yang sewajarnya, dapat dipertahankan, dan bisa disebarluaskan, terutama di tengah-tengah kehidupan modern yang ditandai dengan menggebunya dunia sains dan teknologi.

Sebuah dunia kesusastraan pada umumnya, peran penulis sangatlah penting untuk mengenalkan hasil karya sastranya kepada para pembaca atau penikmatnya. Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis novel dan cerpen yang cukup dikenal dalam dunia kesusastraan Indonesia. Ia telah menulis sekitar 100 judul buku sastra, di antaranya adalah Novel Upacara dan Api Awan Asap. Tidak hanya melalui novel saja ia mampu menuangkan imajinasinya menjadi sebuah cerita-cerita yang memiliki nilai estetika tinggi, tetapi ia juga memiliki ide dalam penyusunan sebuah antologi cerpen yang berjudul Dunia Perempuan Antologi Cerita Pendek Wanita Cerpenis Indonesia. Antologi cerpen Dunia

Perempuan Antologi Cerita Pendek Wanita Cerpenis Indonesia ini dalam

(20)

3

Cerpen atau cerita pendek dalam sebuah cerita melukiskan peristiwa atau kejadian dengan waktu yang tidak begitu panjang, tetapi lengkap, singkat, serta padat isinya dan terikat pada suatu kesatuan jiwa. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup unik, baik dari segi bentuk maupun pokok persoalan yang diungkapkan. Cerpen adalah bentuk karya sastra yang paling digemari oleh beberapa orang karena cerita-ceritanya yang cukup menarik untuk dibaca. Melalui cerita-cerita dalam bentuk cerpen, seorang penikmat sastra akan lebih mudah memahami makna dari ceritanya. Dalam antologi cerpen Dunia Perempuan Wanita Cerpenis Indonesia cerita-ceritanya melukiskan mengenai pengkhianatan suami, pacar, ataupun tunangan terhadap pasangannya, kesetiaan wanita terhadap suaminya, anak, dan rumah tangga, juga mengenai adat, perjodohan, cinta, dan nasib yang dihubungkan dengan status atau lingkungan.

Hasil karya sastra seperti cerpen memiliki nilai karya sastra yang berfungsi untuk mencatat sejumlah besar kejadian-kejadian yang telah diproses dalam pola-pola kreativitas dan imajinasi. Sebuah cerpen bukan penuturan kejadian yang pernah terjadi, berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tetapi murni ciptaan saja, direka oleh pengarangnya. Meskipun cerpen hanyalah rekaan, namun cerpen ditulis berdasarkan kenyataan kehidupan. Cerpen merupakan cerita rekaan atau narasi (bukan analisis argumentasi) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi di mana saja dan kapan saja), serta relatif pendek. (Sumardjo & Saini, 1986:37).

(21)

4

karya sastra memiliki unsur cerita yang mengandung nilai ekspresif. Melalui cerita, sikap, karakter dan tingkah laku tokoh-tokohnya, pembaca diharapkan

dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral dan psikologis yang diamanatkan. Lewat kekhasannya, pesan moral dan psikologis dalam sebuah

karya sastra dapat di pandang sebagai sebuah amanat atau pesan dalam sebuah karya sastra.

Semua itu tidak terlepas dari hakikat karya sastra yang bermutu, selain bentuk ungkapan yang indah, karya sastra yang bermutu menyangkut masalah isi ungkapannya, bahasa ungkapannya, dan nilai ekspresinya (Sumardjo & Saini, 1986:5). Berdasarkan semua itu, penilaian terhadap suatu karya sastra sebagai bermutu atau tidak bermutu harus berdasarkan pada penilaian bentuk, isi, ekspresi, dan bahasanya. Sebenarnya unsur-unsur tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, semuanya merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dipisah-pisahkan. Hal ini dapat dikatakan bahwa karya sastra berhubungan dengan penciptaan, kreativitas, dan berhubungan dengan permasalahan kemanusiaan.

(22)

5

Perempuan bukan hanya bernilai estetis secara fisiknya, tetapi setiap gerak-gerak, tutur kata dan perangai perempuan identik dengan nilai estetikanya.

Citra perempuan itu memang selalu akan abadi, namun seiring dengan perkembangan zaman yang modern saat ini, seringkali pula banyak orang yang melupakannya. Penilaian terhadap citra seorang perempuan yang merupakan bagian seni budaya bangsa, warisan yang sepatutnya dipertahankan untuk dijunjung tinggi nilai kehormatannya. Kaum perempuan yang sering tersisih, termarginalisasi dalam kehidupan masyarakat, terjadi pula dalam dunia sastra.

Perlu diingat pula bahwa perempuan adalah seseorang yang patut dihargai dan dikasihi karena seorang perempuan memiliki peran dan pengaruh yang penting dalam kehidupan di dunia.

Berkaitan dengan hal itu, kedudukan perempuan yang dianggap rendah membuat sebagian orang berfikir bahwa citra perempuan itu dipandang sebelah mata. Padahal jika semua orang dapat merenungkan betapa besarnya jasa-jasanya maka tidak akan ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Di zaman yang sudah modern seperti sekarang, kedudukan seorang perempuan seharusnya tidak lagi dipandang sebelah mata, karena perempuan pada zaman sekarang ini sudah banyak yang bekerja keras, berpendidikan tinggi, ulet, bertalenta, dan memiliki kepribadian yang luhur. Citra perempuan adalah gambaran mengenai pribadi seorang perempuan yang dalam menjalani kehidupanya, perempuan sering tersisih dan dijadikan objek kekerasan oleh kaum laki-laki.

(23)

6

perempuan dalam kehidupan modern saat ini sudah menunjukkan perubahan-perubahan yang signifikan. Terbukti dengan adanya kenyataan sosial bahwa perempuan mampu bekerja keras seperti laki-laki. Perempuan memang selalu berada pada posisi subordinat, namun sesuai perkembangannya perempuan mampu menunjukkan eksistensinya. Perempuan dalam kehidupan sosial sedikit banyak masih dipengaruhi unsur sosial, kebudayaan, serta tata nilai yang dianut dalam sekelompok masyarakat, sehingga memberikan gambaran citra diri perempuan tersebut baik dalam wujud psikis serta perlakuan-perlakuan terhadap masyarakat yang lain.

Dewasa ini, sukar memberikan suatu gambaran mengenai perempuan dan kepribadiaanya secara bulat, karena sejak dahulu perempuan telah menampilkan dirinya dalam berbagai cara terlebih-lebih penampilan itu ditujukan dalam sifat dan sikap terhadap masalah yang dihadapinya, antara lain perannya sebagai istri, ibu, maupun sebagai anggota masyarakat. Namun pada umumnya perempuan digambarkan memiliki sikap pasrah, halus, sabar, setia, berbakti, dan sifat yang lain.

(24)

7

untuk hidup, sedang hidup bukanlah sesuatu yang gampang tapi penuh dengan perjuangan-perjuangan dan tantangan. Tantangan-tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam diri sendiri (Esten, 1990:8-9).

Penelitian ini, menyangkut dengan citra seorang perempuan bahwa peranan, kedudukan, pengorbanan, pengabdian, kebaikan dan jasa-jasa seorang perempuan sangatlah mulia. Penilaian terhadap peranan, kedudukan, serta citra seorang perempuan yang merupakan bagian dari seni budaya bangsa, warisan yang sepatutnya dipertahankan dan dijunjung tinggi, karena sudah tidak ada lagi diskriminasi antara hak perempuan dan laki-laki. Kedudukan seorang perempuan, serta citra diri seorang perempuan dalam menjalani kehidupannya, merupakan inti pokok masalah dalam mengkaji antologi kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan.

Dipilihnya kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan yang diberi pengantar dari seorang sastrawan terkenal yaitu Sapardi

(25)

8

menjalani dunia kehidupannya. Peneliti juga sangat tertarik pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie layun Rampan karena antologi kumpulan cerpen ini banyak mengisahkan mengenai kehidupan seorang perempuan yang dalam menjalani kehidupannya penuh dengan perjuangan dan keteladanannya.

Dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan terdapat 55 kumpulan cerpen, tetapi peneliti hanya memfokuskan pada 10 kumpulan cerpen, yaitu (1) Kalau Timur Masih Memanggil oleh Saadah Alim, (2) Kesepian oleh Suwarsih Djojopuspito, (3) Perempuan Lain oleh Titie Said, (4) Meja Gambar oleh Titis Basino, (5) Tikus oleh Upita Agustine, (6) Istri Model Baru oleh Rayni N. Massardi, (7) Hati oleh Nenden Lilis A, (8) Pernikahan oleh Mona Sylviana, (9) Perempuan oleh Fitri Astuti Lestari, (10) Pernikahan Angin oleh Dianing Widya Yudhistira. Dipilihnya 10 kumpulan cerpen tersebut karena cerpen tersebut menceritakan mengenai perjuangan dan ketegaran seorang perempuan dalam menghadapi cobaan hidupnya. Mereka, perempuan tersebut banyak yang dikhianati, disiksa oleh suami atau bahkan oleh pacarnya. Dalam hal ini keadaan seperti itu sangat mempengaruhi mental dan psikis seorang perempuan, hal inilah yang menyebabkan citra seorang perempuan dianggap rendah oleh kaum laki-laki. Untuk itu, seorang perempuan harus berjuang dalam menjalani kehidupannya agar menjadi seorang perempuan yang kuat dan tangguh.

(26)

9

fenomena yang diselidiki.. Penelitian yang dilakukan oleh penulis sebenarnya bukan penelitian baru. Hal ini karena penelitian semacam ini juga pernah dilakukan oleh penulis lainnya. Salah satu penelitian yang hampir sama yakni penelitian yang dikaji oleh Ratih Prioritasari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian yang Ratih Prioritasari tulis adalah penelitian yang berjudul “Citra Wanita Tokoh Utama dalam Novel Ronggeng Karya Dewi Linggasari dan Skenario Pembelajarannya Di SMA” dengan tiga permasalahan yang dibahas yakni: (1) bagaimanakah citra diri tokoh utama wanita dalam novel Ronggeng karya Dewi Linggasari, (2) bagaimanakah citra sosial tokoh utama wanita dalam Ronggeng karya Dewi Linggasari, (3) bagaimanakah skenario pembelajaran novel Ronggeng karya Dewi Linggasari di SMA. Penelitian tersebut menganalisis mengenai citra sosial pada tokoh utama wanita, sementara pada tulisan ilmiah yang saya tulis ini menganalisis mengenai citra fisik, psikis, dan sosial pada tokoh perempuan.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh deskripsi mengenai Citra tokoh perempuan dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menunjang studi apresiasi sastra, maupun masyarakat pembaca.

1.2 Pembatasan Masalah

(27)

10

1. Unsur-unsur naratif yang dibatasi pada tokoh dan latar.

2. Wujud citra perempuan pada tokoh perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis,

dan aspek sosial.

Sesuai dengan masalah dalam judul penelitian ini, cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan adalah berjumlah 55 macam cerpen, maka perlu dilakukan pembatasan. Dalam hal ini pembatasan peneliti dilakukan untuk sebatas obyek yang akan dikaji, yang hanya akan peneliti fokuskan pada sepuluh cerpen, yakni: (1) Kalau Timur Masih Memanggil oleh Saadah Alim. (2) Kesepian oleh Suwarsih Djojopuspito, (3) Perempuan Lain oleh Titie Said, (4) Meja Gambar oleh Titis Basino, (5) Tikus oleh Upita Agustine, (6) Istri Model Baru oleh Rayni N. Massardi, (7) Hati oleh Nenden Lilis A, (8) Pernikahan oleh Mona Sylviana, (9) Perempuan oleh Fitri Astuti Lestari, (10) Pernikahan Angin oleh Dianing Widya Yudhistira.

1.2.1 Rumusan Masalah

Untuk menjelaskan arah dan pemecahan masalah yang diteliti, maka sesuai dengan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterkaitan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan yang terdiri dari tokoh, dan latar pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan?

(28)

11

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan.

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Agar penelitian berjalan secara sistematis dan terarah, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang:

1. Mendeskripsikan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan yang terdiri dari tokoh, dan latar.

2. Mendeskripsikan perwujudan citra tokoh perempuan pada kumpulan cerpen

Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoretis

(29)

12

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitiaanya mengenai struktur naratif pembangun cerita dan citra diri tokoh perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

2. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memperoleh pemahaman tentang berbagai makna citra diri dalam kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan. Penelitian ini, diharapkan dapat membangkitkan minat baca terutama karya sastra, dan juga lebih memahami serta menghargai karya para sastrawan dan budayawan Indonesia.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk memudahkan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Citra diri merupakan semua wujud gambaran mental dan tingkah laku

keseharian yang menunjukkan ciri khas tokoh (Sugihastuti, 2000:7).

2. Citra fisik merupakan gambaran fisik yang memiliki hubungan terhadap

pengembangan tingkah laku (Sugihastuti, 2000:82).

(30)

13

4. Citra sosial merupakan gambaran sikap yang memiliki hubungan dengan norma-norma dan sistem nilai yang belaku di masyarakat (Sugihastuti, 2000:98).

5. Cerpen adalah cerita rekaan atau narasi (bukan analisis argumentasi) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi dimana saja dan kapan saja), serta relatif pendek (Sumardjo & Saini, 1986:37).

6. Tokoh adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilakan dalam sebuah cerita (Jones dalam Nurgiyantoro, 1995:165) 7. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya

lakuan dalam karya sastra (Panuti Sudjiman, 1990:46)

Referensi

Dokumen terkait

Waqtan yaitu orang yang pernah haid dan suci, darahnya hanya 1 macam dan ia hanya ingat pada banyak sedikitnya haid yang menjadi. kebiasaannya tadi, namun tidak ingat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah usulan investasi penambahan perangkat baru pada Warung Internet “Mega Net”,Yogyakarta layak untuk dilaksanakan dilihat

Li (1994) menyatakan bahwa kebutuhan nutrisi dalam perkembangbiakan massal dari telur inang alternatif ( C. cephalonica ) tidak sesuai dengan kebutuhan Trichogramma untuk

Dengan memperhatikan gambar tentang berbagai benda yang digunakan dalam membuat istana pasir, siswa dapat melakukan pengamatan sederhana tentang keragaman benda di lingkungan

Komunikasi yang hanya dilakukan oleh salah seorang sebagai pengirim dan diterima oleh penerima dengan adanya saluran untuk komunikasi serta tanpa feed back pada

Sehingga terjadi perpaduan antara unsur-unsur budaya dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Banjar sebelum Islam datang dengan unsur-unsur Islam dalam ritual

Usaha kue kering ini adalah usaha yang paling mudah untuk dikembangkan.. Karena banyaknya peminat kue

SUBDIREKTORAT TATA KELOLA E-GOVERNMENT DIREKTORAT E-BUSINESS DIREKTORAT PEMBERDAYAAN INFORMATIKA DIREKTORAT PEMBERDAYAAN INDUSTRI INFORMATIKA DIREKTORAT KEAMANAN INFORMASI