• Tidak ada hasil yang ditemukan

pasien kritis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pasien kritis"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1.

1.1. LataLatar Ber Belakanlakangg Komu

Komunikasi dalam nikasi dalam profesprofesi i keperkeperawatan sangatlah penting sebab awatan sangatlah penting sebab tanpatanpa kom

komununikasikasi i pelpelayaayanan nan kepkeperaerawatwatan an sulsulit it untuntuk uk diadiapliplikasikasikankan. . DalDalam am proprosesses asuhan keperawatan, komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien guna asuhan keperawatan, komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien guna mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Stuart, G.W, dalam Suryani, !!"#. mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Stuart, G.W, dalam Suryani, !!"#. $leh karena bertujuan untuk terapi, maka komunikasi dalam keperawatan disebut $leh karena bertujuan untuk terapi, maka komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik. %adi inti dari komunikasi terapeutik adalah komunikasi komunikasi terapeutik. %adi inti dari komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilaksana

yang dilaksanakan untuk kan untuk tujuan terapi. &da beberapa pendapat para tujuan terapi. &da beberapa pendapat para ahli tentangahli tentang arti komunikasi terapeutik yaitu komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau arti komunikasi terapeutik yaitu komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gan

ganggugguan an psipsikolkologiogis, s, dan dan belbelajar ajar bagbagaimaimana ana berberhubhubungungan an dendengan gan oraorang ng lainlain ('o

('orthrthousouse, e, ))))*#. *#. SemSemententara ara ituitu, , menmenuruurut t StuStuart, art, G.WG.W. . ()())*# )*# komkomuniunikaskasii terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangk

rangka a mempmemperbaikerbaiki i pengapengalaman laman emosiemosional onal klienklien. . KomKomunikasunikasi i terapeuterapeutik tik jugajuga diartikan oleh +ibdon S. (dalam Suryani, !!"# sebagai pendekatan konseling diartikan oleh +ibdon S. (dalam Suryani, !!"# sebagai pendekatan konseling yang memungkinkan klien menemukan siapa dirinya, dan ini merupakan fokus yang memungkinkan klien menemukan siapa dirinya, dan ini merupakan fokus dari komunikasi terapeutik.

dari komunikasi terapeutik. agi pasien

agi pasien dan dan keluarkeluarganyganya a diagndiagnosis osis yang berpotenyang berpotensi si mempmemperpenderpendek ek  hidup merupakan prospek yang menakutkan. -asa depan untuk berbagi kisah dan hidup merupakan prospek yang menakutkan. -asa depan untuk berbagi kisah dan  peristiwa

 peristiwa penting penting dalam dalam keluarga keluarga sekarang sekarang dikaburkan dikaburkan dengan dengan bayanganbayangan kehilangan. nter/ensi keperawatan dapat memliki pengaruh yang luar biasa pada kehilangan. nter/ensi keperawatan dapat memliki pengaruh yang luar biasa pada  penyesuaian

 penyesuaian pasien pasien terhadap terhadap perubahan perubahan pandangan pandangan akan akan masa masa depan. depan. 0erawat0erawat  bekerja

 bekerja dalam dalam berbagai berbagai keadaan keadaan dimana dimana pasien pasien berhubungan berhubungan dengan dengan penyakitpenyakit yang mengu

yang mengubah kehidupbah kehidupan dari an dari perawaperawat t yang merawayang merawat t pasien sebelupasien sebelumm bypassbypass  jantung

 jantung sampai sampai perawat perawat di di tempat tempat perawatan perawatan penyakit penyakit ktitis ktitis yang yang membantumembantu  pasien

 pasien kritis kritis dapat dapat mencapai mencapai kesembuhan kesembuhan yang yang diharapkannya. diharapkannya. 0erawat 0erawat dapatdapat membuat proses mengatasi dan proses kehilangan menjadi lebih ringan bahkan membuat proses mengatasi dan proses kehilangan menjadi lebih ringan bahkan lebih bermakna bagi pasien

(2)

1.2.

1.2. RumusRumusan Man Masalasalahah .

. &p&pa dea defifininisi pasi pasiesien krn kritiitis1s1 .

. &pa &pa karkaraktakterierisitisitik sik situatuasi si krikritis1tis1 2.

2. &pa f&pa fungungsi kosi komumuniknikasi pasi pada pada pasieasien krin kritis1tis1 3.

3. agaimagaimana ana cara cara berkoberkomunmunikasi ikasi dengadengan n pasien pasien kritis1kritis1 ".

". &pa sa&pa saja prija prinsinsip komp komuniunikasi dekasi dengangan pasin pasien krien kritis1tis1 4.

4. 5a5ahap6tahap6tahap hap komukomunikasi nikasi dengadengan pn pasien asien kritiskritis..

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

1.

1. Dapat menjelaskan definisi pasien kritis.Dapat menjelaskan definisi pasien kritis. .

. Dapat Dapat mengmengetahui etahui apa sapa saja kaja karakterarakteristik istik dari pdari pasien asien kritis.kritis. 2.

2. Dapat Dapat menjemenjelaskan laskan apa fapa fungsi ungsi komukomunikasi nikasi pasien pasien kritiskritis.. 3.

3. Dapat mDapat menjelaenjelaskan bagskan bagaimana aimana cara berkcara berkomunomunikasi deikasi dengan pngan pasien kasien kritis.ritis. ".

". Dapat mDapat mengetaengetahui apa hui apa saja prisaja prinsip knsip komunomunikasi dikasi dengan engan pasien pasien kritis.kritis. 4.

4. Dapat Dapat mengmengetahui etahui tahaptahap6tahap 6tahap komukomunikasi nikasi dengadengan pasin pasien krien kritis.tis.

BAB II BAB II TINAUAN TE!RI TINAUAN TE!RI 2.1. Pengert"an Pas"en #r"t"s 2.1. Pengert"an Pas"en #r"t"s

Definisi pasien kritis adalah perubahan dalam proses yang mengindikasi Definisi pasien kritis adalah perubahan dalam proses yang mengindikasi hasilnya sembuh atau mati, sedangkan dalam bahasa 7unani artinya berubah atau hasilnya sembuh atau mati, sedangkan dalam bahasa 7unani artinya berubah atau  berpisah.

 berpisah.

0asie kritis adalah pasien yang memerlukan pemantauan yang canggih dan 0asie kritis adalah pasien yang memerlukan pemantauan yang canggih dan terapi yang intensif (perawatan intensif#.

terapi yang intensif (perawatan intensif#.

0erawatan intensif ialah perawatan yang menggabungkan teknologi tinggi 0erawatan intensif ialah perawatan yang menggabungkan teknologi tinggi dengan keahlian khusus dalam bidang perawatan dan kedokteran gawat darurat dengan keahlian khusus dalam bidang perawatan dan kedokteran gawat darurat yang dibutuhkan untuk merawat pasien sakit kritis.

(3)

Secara umum karakter pasien dibedakan menjadi dua tipe. 7ang cenderung ingin mencari informasi lebih jelas (information seeking# dan ada yang tidak   begitu mementingkan penjelasan dokter (non information seeking#.

 'on information seeking, yang masih ada di pedesaan yang penduduknya masih polos, kalangan yang latar pendidikannya kurang, para pasien yang sudah terlampau percaya pada dokternya atau terlanjur menganggap terapi yang diberikan dokter selalu cocok dengan segala macam gejala penyakit yang dikeluhkan. -ereka tidak terlalu peduli apa nama penyakitya, bagaimana bisa terjadi, bagaimana kemungkinan sembuh dan lain6lain.

nformation seeking, mereka belum merasa puas kalau dokter belum bisa ataupun belum sempat menjawab pertanyaan mereka, banyak mengajukan  pertanyaan yang sama, lebih banyak mengungkapkan keluhan dibanding

mendengar informasi dokternya.

Seorang dokter yang tidak memiliki kompetensi yang cukup barangkali akan merasa tertekan untuk menjelaskan apa apa yang ditanyakan oleh si pasien.

-enghadapi hal ini, solusinya adalah dengan memberikan penjelasan kepada keluarga yang berpengaruh dan bisa berkomunikasi dengan keluarga  pasien yang lain. &tau bisa juga dengan mengumpulkan semua keluarga terlebih

dulu sebelum dokter memberikan penjelasan tentang kondisi si pasien.

2.3. #%mun"kas" Tera&eut"k 'engan Pas"en #r"t"s

Komunikasi dengan pasien kritis merupakan suatu komunikasi dengan menggunakan teknik komunikasi khusus8teurapetik dikarenakan fungsi sensorik  dan motorik pasien mengalami penurunan sehingga seringkali stimulus dari luar  tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut. 0asien yang kritis atau yang sering kita sebut dengan koma, dengan gangguan kesadaran merupakan suatu proses kerusakan fungsi otak yang berat dan dapat membahayakan kehidupan. 0ada proses ini susunan saraf pusat terganggu fungsi utamanya mempertahankan kesadaran. Gangguan kesadaran ini dapat disebabkan oleh beragam penyebab, yaitu baik primer intrakranial ataupun ekstrakranial, yang mengakibatkan kerusakan struktural atau metabolik di tingkat korteks serebri, batang otak keduanya.

&da karakteristik komunikasi yang berbeda pada klien kritis ini, kita tidak  menemukan feed back (umpan balik#, salah satu elemen komunikasi. ni

(4)

dikarenakan klien tidak dapat merespon kembali apa yang telah kita komunikasikan sebab pasien sendiri tidak sadar.

9ntuk berkomunikasi dengan pasien kritis ini, ada baiknya kita mengetahui keadaan psikologinya terlebih dahulu agar memudahkan kita untuk   berkomunikasi dengan pasien. 5idak hanya dengan pasiennya saja, tetapi

komunikasi antara perawat dan keluarga pasien pun harus tetap dilakukan. Karena tidak hanya pasien yang membutuhkan dukungan secara psikologi, namun keadaan keluarga yang cemas juga sangat membutuhkan suatu komunikasi terapeutik dari perawat.

&. Keadaan 0sikologi 0asien Kritis

9mumnya pasien kritis mengalami stres terhadap sakit yang

dideritanya, karena stres tersebut merupakan bagian dari emosional tinggi yang dirasakan oleh pasien sehingga penyakit yang diderita pasien cepat menyebar ke seluruh tubuhnya atau semakin parah. :asa takut dan

kecemasan juga merupakan hal yang dirasakan oleh pasien karena dia merasa penyakitnya sudah tidak bisa disembuhkan atau berfikir terlalu negatif. Karena penyakit yang dideritanya seringkali membuat pasien tidak  nyaman dan gelisah.

. Keadaan 0sikologi 0ada Keluarga

Keadaan yang dialami keluarga pasien kritis, timbul rasa cemas. Karena keluarga pasien merasa bahwa penyakit pasien jauh dari

kesembuhan dan cenderung berfikir negatif tentang kesehatan pasien. -ereka memiliki rasa ketakutan yang berlebih karena takut akan

kehilangan si pasien. -asalah biaya pun seringkali menjadi beban pikiran keluarga pasien.

2.(. )ungs" #%mun"kas" Tera&eut"k 'engan Pas"en #r"t"s

-enurut 0astakyu (!!#, komunikasi dengan klien dalam proses keperawatan memiliki beberapa fungsi, yaitu;

a. -engendalikan 0erilaku

0ada klien yang tidak sadar, karakteristik pasien ini adalah tidak memiliki respon dan klien tidak ada prilaku, jadi komunikasi dengan pasien ini tidak   berfungsi sebagai pengendali prilaku. Secara tepatnya pasien hanya memiliki satu

(5)

 prilaku yaitu pasien hanya berbaring, imobilitas dan tidak melakukan suatu gerakan yang berarti. Walaupun dengan berbaring ini pasien tetap memiliki  perilaku negatif yaitu tidak bisa mandiri.

 b. 0erkembangan -oti/asi

0asien tidak sadar terganggu pada fungsi utama mempertahankan kesadaran, tetapi klien masih dapat merasakan rangsangan pada pendengarannya. 0erawat dapat menggunakan kesempatan ini untuk berkomunikasi yang berfungsi untuk pengembangan moti/asi pada klien. -oti/asi adalah pendorong pada setiap klien, kekuatan dari diri klien untuk menjadi lebih maju dari keadaan yang sedang ia alami. <ungsi ini akan terlihat pada akhir, karena kemajuan pasien tidak lepas dari moti/asi kita sebagai perawat, perawat yang selalu ada di dekatnya selama 3  jam. -engkomunikasikan moti/asi tidak lain halnya dengan pasien yang sadar,

karena klien masih dapat mendengar apa yang dikatakan oleh perawat.

c. 0engungkapan =mosional

0ada pasien tidak sadar, pengungkapan emosional klien tidak ada, sebaliknya perawat dapat melakukannya terhadap klien. 0erawat dapat  berinteraksi dengan klien. 0erawat dapat mengungkapan kegembiraan, kepuasan terhadap peningkatan yang terjadi dan semua hal positif yang dapat perawat katakan pada klien. 0ada setiap fase kita dituntut untuk tidak bersikap negatif  terhadap klien, karena itu akan berpengaruh secara tidak langsung atau langsung terhadap klien. Sebaliknya perawat tidak akan mendapatkan pengungkapan positif  maupun negatif dari klien. 0erawat juga tidak boleh mengungkapkan kekecewaan atau kesan negatif terhadap klien. 0asien ini berkarakteristik tidak sadar, perawat tidak dapat menyimpulkan situasi yang sedang terjadi, apa yang dirasakan pada klien pada saat itu. Kita dapat menyimpulkan apa yang dirasakan klien terhadap apa yang selama ini kita komunikasikan pada klien bila klien telah sadar kembali dan mengingat memori tentang apa yang telah kita lakukan terhadapnya.

(6)

<ungsi ini sangat lekat dengan asuhan keperawatan pada proses keperawatan yang akan kita lakukan. Setiap prosedur tindakan keperawatan harus dikomunikasikan untuk menginformasikan pada klien karena itu merupakan hak  klien. Klien memiliki hak penuh untuk menerima dan menolak terhadap tindakan yang akan kita berikan. 0ada pasien tidak sadar ini, kita dapat meminta  persetujuan terhadap keluarga, dan selanjutnya pada klien sendiri. 0asien berhak 

mengetahui apa saja yang akan perawat lakukan pada klien. 0erawat dapat memberitahu maksud tujuan dari tindakan tersebut, dan apa yang akan terjadi jika kita tidak melakukan tindakan tersebut kepadanya.

+ampir dari semua interaksi komunikasi dalam proses keperawatan menjalankan satu atau lebih dari ke empat fungsi di atas. Dengan kata lain, tujuan  perawat berkomunikasi dengan klien yaitu untuk menjalankan fungsi tersebut. Dengan pasien tidak sadar sekalipun, komunikasi penting adanya. Walau, fungsi yang dijalankan hanya salah satu dari fungsi di atas. Dibawah ini akan diuraikan fungsi6fungsi berkomunikasi dengan klien, terhadap klien tidak sadar.

9ntuk dipertegas, walau seorang pasien tidak sadar sekali pun, ia merupakan seorang pasien yang memiliki hak6hak sebagai pasien yang harus tetap kita penuhi.

0erawat itu adalah manusia pilihan 5uhan, yang telah terpilih untuk  membantu sesama, memiliki rasa bahwa kita sesama saudara yang harus saling membantu. 0erawat akan membantu siapapun walaupun ia seorang yang tidak  sadar sekalipun. Dengan tetap memperhatikan hak6haknya sebagai klien.

Komunikasi yang dilakukan perawat bertujuan untuk membentuk  hubungan saling percaya, empati, perhatian, autonomi dan mutualitas. 0ada komunikasi dengan pasien tidak sadar kita tetap melakukan komunikasi untuk  meningkatkan dimensi ini sebagai hubungan membantu dalam komunikasi terapeutik.

2.*. +ara Berk%mun"kas" 'engan Pas"en #r"t"s

-enurut 0astakyu (!!#, >ara berkomunikasi dengan klien dalam proses keperawatan adalah berkomunikasi terapeutik. 0ada klien tidak sadar perawat juga menggunakan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi

(7)

yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk  kesembuhan klien. Dalam berkomunikasi kita dapat menggunakan teknik6teknik  terapeutik, walaupun pada pasien tidak sadar ini kita tidak menggunakan keseluruhan teknik. 5eknik terapeutik, perawat tetap dapat terapkan. &dapun teknik yang dapat terapkan, meliputi;

. -enjelaskan

Dalam berkomunikasi perawat dapat menjelaskan apa yang akan  perawat lakukan terhadap klien. 0enjelasan itu dapat berupa inter/ensi yang akan dilakukan kepada klien. Dengan menjelaskan pesan secara spesifik, kemungkinan untuk dipahami menjadi lebih besar oleh klien.

. -emfokuskan

-emfokuskan berarti memusatkan informasi pada elemen atau konsep kunci dari pesan yang dikirimkan. 0erawat memfokuskan informasi yang akan diberikan pada klien untuk menghilangkan ketidakjelasan dalam komunikasi.

2. -emberikan nformasi

<ungsi berkomunikasi dengan klien salah satunya adalah memberikan informasi. Dalam interaksi berkomunikasi dengan klien,  perawat dapat memberi informasi kepada klien. nformasi itu dapat berupa inter/ensi yang akan dilakukan maupun kemajuan dari status kesehatannya, karena dengan keterbukaan yang dilakukan oleh perawat dapat menumbuhkan kepercayaan klien dan pendorongnya untuk menjadi lebih baik.

3. -empertahankan ketenangan

-empertahankan ketengan pada pasien tidak sadar, perawat dapat menujukkan dengan kesabaran dalam merawat klien. Ketenagan yang  perawat berikan dapat membantu atau mendorong klien menjadi lebih  baik. Ketenagan perawat dapat ditunjukan kepada klien yang tidak sadar 

dengan komunikasi non /erbal. Komunikasi non /erbal dapat berupa sentuhan yang hangat. Sentuhan adalah transmisi pesan tanpa kata6kata, merupakan salah satu cara yang terkuat bagi seseorang untuk mengirimkan

(8)

 pasan kepada orang lain. Sentuhan adalah bagian yang penting dari hubungan antara perawat dan klien.

0ada dasarnya komunikasi yang akan dilakukan pada pasien tidak  sadar adalah komunikasi satu arah. Komunikasi yang hanya dilakukan oleh salah seorang sebagai pengirim dan diterima oleh penerima dengan adanya saluran untuk komunikasi serta tanpa feed back pada penerima yang dikarenakan karakteristik dari penerima sendiri, yaitu pada point ini  pasien tidak sadar. 9ntuk komunikasi yang efektif dengan kasus seperti ini, keefektifan komunikasi lebih diutamakan kepada perawat sendiri, karena perawat lah yang melakukan komunikasi satu arah tersebut.

2.,. Pr"ns"&-Pr"ns"& Berk%mun"kas" Dengan Pas"en ang T"'ak $a'ar

-enurut 0astakyu (!!#, 0ada saat berkomunikasi dengan klien yang tidak sadar, hal6hal berikut perlu diperhatikan, yaitu;

. erhati6hati melakukan pembicaraan /erbal di dekat klien, karena ada keyakinan bahwa organ pendengaran merupakan organ terkhir yang mengalami penurunan penerimaan, rangsangan pada klien yang tidak  sadar. Klien yang tidak sadar seringkali dapat mendengar suara dari lingkungan walaupun klien tidak mampu meresponnya sama sekali.

. &mbil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan perawat. 9sahakan mengucapkan kata dan menggunakan nada normal dan memperhatikan materi ucapan yang perawat sampaikan dekat klien.

3. 9capkan kata6kata sebelum menyentuh klien. Sentuhan diyakini dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi yang sangat efektif pada klien dengan penurunan kesadaran.

3. 9payakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk  membantu klien fokus terhadap komunikasi yang perawat lakukan.

2./. Taha& k%mun"kas" 'engan &as"en t"'ak sa'ar

Komunikasi terapeutik terdiri atas 3 fase, yaitu fase pra interaksi, fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi. Setiap fase atau tahapan komunikasi terapeutik mencerminkan uraian tugas dari petugas, yaitu

(9)

. <ase 0rainteraksi

0ada fase prainteraksi ini, petugas harus mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri. 0etugas juga perlu menganalisa kekuatan kelemahan  profesional diri. Selanjutnya mencari data tentang klien jika mungkin, dan

merencanakan pertemuan pertama dengan pasien.

. <ase $rientasi

<ase ini meliputi pengenalan dengan pasien, persetujuan komunikasi atau kontrak komunikasi dengan pasien, serta penentuan program orientasi. 0rogram orientasi tersebut meliputi penentuan batas hubungan,  pengidentifikasian masalah, mengakaji tingkat kecemasan diri sendiri dan  pasien, serta mengkaji apa yang diharapkan dari komunikasi yang akan dilakukan bersama antara petugas dan klien.5ugas petugas pada fase ini adalah menentukan alasan klien minta pertolongan, kemudian membina rasa  percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka. -erumuskan kontrak bersama

klien, mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien sangat penting dilakukan petugas pada tahap orientasi ini. Dengan demikian petugas dapat mengidentifikasi masalah klien, dan selanjutnya merumuskan tujuan dengan klien.

. <ase kerja 8 lanjutan

0ada fase kerja ini petugas perlu meningkatkan interaksi dan mengembangkan faktor fungsional dari komunikasi terapeutik yang dilakukan. -eningkatkan interaksi sosial dengan cara meningkatkan sikap penerimaan satu sama lain untuk mengatasi kecemasan, atau dengan menggunakan teknik  komunikasi terapeutik sebagai cara pemecahan dan dalam mengembangkan hubungan kerja sama. -engembangkan atau meningkatkan faktor fungsional komunikasi terapeutik dengan melanjutkan pengkajian dan e/aluasi masalah yang ada, meningkatkan komunikasi pasien dan mengurangi ketergantungan  pasien pada petugas, dan mempertahankan tujuan yang telah disepakati dan

mengambil tindakan berdasarkan masalah yang ada.5ugas petugas pada fase kerja ini adalah mengeksplorasi stressor yang terjadi pada klien dengan tepat. 0etugas juga perlu mendorong perkembangan kesadaran diri klien dan

(10)

 pemakaian mekanisme koping yang konstruktif, dan mengarahkan atau mengatasi penolakan perilaku adaptif.

2. <ase terminasi

<ase terminasi ini merupakan fase persiapan mental untuk membuat  perencanaan tentang kesimpulan pengobatan yang telah didapatkan dan mempertahankan batas hubungan yang telah ditentukan. 0etugas harus mengantisipasi masalah yang akan timbul pada fase ini karena pasien mungkin menjadi tergantung pada petugas. 0ada fase ini memungkinkan ingatan pasien  pada pengalaman perpisahan sebelumnya, sehingga pasien merasa sunyi,

menolak dan depresi. Diskusikan perasaan6perasaan tentang terminasi.

0ada fase terminasi tugas petugas adalah menciptakan realitas perpisahan. 0etugas juga dapat membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan. Saling mengeksplorasi perasaan bersama klien tentang penolakan dan kehilangan, sedih, marah dan perilaku lain, yang mungkin terjadi pada fase ini .

(11)

BAB III

APLI#A$I TE!RI

3.1. Ber0"ara 'engan Pas"en mengena" Penak"t #r"t"sna

# %elaskan mengenai penyakit dan pengobatannya, menggunakan penyedia asuhan kesehatan lain untuk memberikan informasi dan menjawab  pertanyaan diluar bidang keperawatan.

# erikan cukup waktu bagi pasien untuk mendiskusikan pikiran, perasaan, dan ketakutannya mengenai diagnosis dan pengobatan dan pengaruhnya terhadap kehidupannya.

2# antu pasien mengeksplorasi sumber6sumber dukungan dan metode mengatasi sebelumnya yang telah berhasil (misalnya, berbicara dengan kerabat dekat, membaca mengenai penyakit atau mencari situs yang  berhubungan di internet, berbicara dengan ulama atau pendeta, bergabung

dengan kelompok pendukung, meditasi#.

3# ekerjalah dengan pasien dan keluarga dalam membuat keputusan mengenai asuhan untuk meningkatkan rasa pengendalian mereka terhadap situasi yang mungkin menakutkan.

"# &mati pasien adalah tanda6tanda munculnya pola mengatasi yang tidak  efektif dan8atau kelainan psikiatri (kecemasan, depresi, ide bunuh diri# yang memerlukan penilaian, inter/ensi, atau rujukan lebih lanjut.

4# erikan umpan balik positif bagi penggunaan strategi mengatasi oleh  pasien yang bermanfaat.

?# 0erhatikan masalah pasien dalam mengontrol gejala; pereda nyeri dan  pengontrol mual, dengan inter/ensi yang mungkin jika muncul masalah. *# Sarankan sumber informasi dan dukungan lain termasuk kelompok 

(12)

3.2. Ber0"ara Dengan #eluarga Pas"en #r"t"s

# erbicara sejujurnya tentang penyakit yang diderita oleh pasien.

# erbicara dengan keluarga pasien sebaiknya di tempat terpisah dari kamar   pasien.

2# -enjaga pri/asi pasien.

3# erbicara dengan nada yang tidak terlalu tinggi karena emosi kelurga yang rentan.

"# ersikap empati. 4# -emberi moti/asi.

(13)

BAB I PEMBAHA$AN

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi antara perawat kepada  pasiennya yang dilakukan untuk penyembuhan pasien tersebut.

5ujuan utama komunikasi terapeutik adalah untuk mengurangi beban  perasaan dan pikiran sehingga dapat mempercepat kesembuhan pasien.

Kita sebagai perawat tidak perlu menampakkan suatu penolakan ataupun keraguan terhadap apa yang diungkapkan pasien karena itu dapat menghambat komunikasi. 7ang perlu kita berikan adalah moti/asi dan dorongan kepada pasien untuk memicu semangatnya sehingga kondisinya semakin lama akan semakin membaik.

-enurut radley dan =dinberg ())!# cit 0otter dan 0erry (!!"# telah mengidentifikasi kondisi dasar dimana penentraman secara /erbal dapat diberikan,  pasien dapat diyakinkan bahwa ;

. -asih ada harapan

. 0erawat selalu mendengarkan 2. 0engobatan tersedia

3. 0erubahan tertentu yang tidak diinginkan dapat terjadi ". 0asien akan diperlakukan sebagai indi/idu

4. -asalah pasien telah dipahami

Kecemasan merupakan respon indi/idu terhadap suatu keadaan yang tidak  menyenangkan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, dan dialami oleh semua mahluk hidup dalam kehidupan sehari6hari.

5ugas kita sebagai perawat adalah untuk mempertahankan rasa kendali terhadap situasi, mengurangi rasa tidak nyaman, dan mengurangi kecemasan yang dapat menimbulkan stress.

Karakteristik dari seorang perawat yang dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik antara lain ;

(14)

a. Kejujuran (Trustworthy#.

Kejujuran merupakan modal utama agar dapat melakukan komunikasi yang bernilai terapeutik, tanpa kejujuran mustahil dapat membina hubungan saling percaya. Klien hanya akan terbuka dan jujur pula dalam memberikan informasi yang benar hanya bila yakin bahwa perawat dapat dipercaya.

 b. 5idak membingungkan dan cukup ekspresif.

Dalam berkomunikasi hendaknya perawat menggunakan kata6kata yang mudah dimengerti oleh klien. Komunikasi non/erbal harus mendukung komunikasi /erbal yang disampaikan. Ketidaksesuaian dapat menyebabkan klien menjadi bingung.

c. ersikap positif 

ersikap positif dapat ditunjukkan dengan sikap yang hangat, penuh  perhatian dan penghargaan terhadap klien. :oger menyatakan inti dari

hubungan terapeutik adalah kehangatan, ketulusan, pemahaman yang empati dan sikap positif.

d. =mpati bukan simpati.

Sikap empati sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan, karena dengan sikap ini perawat akan mampu merasakan dan memikirkan  permasalahan klien seperti yang dirasakan dan dipikirkan oleh klien. Dengan empati seorang perawat dapat memberikan alternatif pemecahan masalah bagi klien, karena meskipun dia turut merasakan permasalahan yang dirasakan kliennya, tetapi tidak larut dalam masalah tersebut sehingga perawat dapat memikirkan masalah yang dihadapi klien secara objektif. Sikap simpati membuat perawat tidak mampu melihat permasalahan secara objektif karena dia terlibat secara emosional dan terlarut didalamnya.

e. -ampu melihat permasalahan klien dari kacamata klien.

Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus berorientasi  pada klien, (5aylor, dkk ,))?# dalam Suryani !!". 9ntuk itu agar dapat

(15)

membantu memecahkan masalah klien perawat harus memandang  permasalahan tersebut dari sudut pandang klien. 9ntuk itu perawat harus menggunakan terkhnik acti/e listening dan kesabaran dalam mendengarkan ungkapan klien. %ika perawat menyimpulkan secara tergesa6gesa dengan tidak  menyimak secara keseluruhan ungkapan klien akibatnya dapat fatal, karena dapat saja diagnosa yang dirumuskan perawat tidak sesuai dengan masalah klien dan akibatnya tindakan yang diberikan dapat tidak membantu bahkan merusak klien.

f. -enerima klien apa adanya.

%ika seseorang diterima dengan tulus, seseorang akan merasa nyaman dan aman dalam menjalin hubungan intim terapeutik. -emberikan penilaian atau mengkritik klien berdasarkan nilai6nilai yang diyakini perawat menunjukkan bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya.

g. Sensitif terhadap perasaan klien.

5anpa kemampuan ini hubungan yang terapeutik sulit terjalin dengan  baik, karena jika tidak sensitif perawat dapat saja melakukan pelanggaran  batas, pri/asi dan menyinggung perasaan klien.

h. 5idak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri.

Seseorang yang selalu menyesali tentang apa yang telah terjadi pada masa lalunya tidak akan mampu berbuat yang terbaik hari ini. Sangat sulit  bagi perawat untuk membantu klien, jika ia sendiri memiliki segudang

(16)

BAB  PENUTUP

*.1 #es"m&ulan

Definisi pasien kritis adalah perubahan dalam proses yang mengindikasi hasilnya sembuh atau mati, sedangkan dalam bahasa 7unani artinya berubah atau  berpisah.

9mumnya pasien kritis mengalami stres terhadap sakit yang dideritanya, karena stres tersebut merupakan bagian dari emosional tinggi yang dirasakan oleh  pasien sehingga penyakit yang diderita pasien cepat menyebar ke seluruh

tubuhnya atau semakin parah.

Dengan mengetahui kondisi pasien kritis, maka yang dapat dilakukan  perawat untuk meningkatkan keadaan pasien kritis adalah berkomunikasi

terapeutik pada pasien kritis.

Selain berkomunikasi dengan pasien kritis, berkomunikasi dengan keluarga juga sangat penting dilakukan oleh perawat, karena keadaan psikologi  pada pasien dengan keluarganya saling berhubungan.

*.2 $aran

Sebaiknya perawat memiliki keahlian berkomunikasi terapeutik baik pada  pasien penyakit ringan sampai pasien penyakit kritis, sebab dengan komunikasi terapeutik kondisi pasien dan keluarganya bisa menjadi lebih baik dan mereka cenderung merasa lebih nyaman

(17)

BAB I

$#ENARI! R!LE PLA

Di 9nit Gawat Darurat :umah Sakit slam Surabaya, datanglah seorang kakak yang membawa adiknya yang mengalami kecelakaa n.

Kakak ; Suster, Suster, tolong adik saya dia habis kecelakaan

0erawat  ; -ari saya bantu -bak untuk menempatkan adiknya di tempat tidur 

0erawat  ; -bak silahkan tunggu di luar dulu ya. Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi adik -bak. Dan sesegera mugkin kami akan memberitahu hasilnya

Kakak ; 7a, Sus

0erawat  @ Dokter ; (-emeriksa keadaan pasien#

Dokter ; Sus, pasien ini keadaannya kritis, harus segera kita  pindahkan ke ruang >9

0erawat  ; aik Dok, saya akan berbicara sebentar dengan keluarganya

0erawat  ; (0erawat menemui keluarga#. 0ermisi -bak, boleh saya  berbicara sebentar1

Kakak ; ya Sus, ada apa ya1 agaimana kondisi adik saya1

0erawat  ; Sebelumnya perkenalkan nama saya Suster Aian, blh tau nama -bak siapa1

Kakak ; 'ama saya :ahmi, Sus. agaimana Sus keadaan adik   saya1 Saya cemas.

0erawat  ; Sabar -bak, jadi begini, keadaan adik mbak sebenarnya sudah dalam tahap kritis karena telah terjadi perdarahan hebat di otaknya sehingga sekarang ia tidak sadarkan diri dan harus segera dipindah di ruang >9 agar mendapatkan  penanganan yang intensif serta maksimal.

(18)

0erawat  ; -bak yang tenang, karena kami selaku tim medis pasti akan berusaha semaksimal mungkin. 5etapi kesembuhan adik -bak tetap di tangan &llah, jadi -bak banyak berdoa ya. Kami akan berusaha yang terbaik.

Kakak ; 5erima kasih Sus. Kalau begitu segera pindahkan adik   saya di ruang >9 ya Sus.

0erawat ; ya, -bak.

Di ruang >9...

0erawat  ; &ssalamuBalaikum -bak &de. Sebelumnya perkenalkan nama saya Aian -bak. Saya perawat yang akan membantu merawat -bak selama ada disini. Sekarang sudah waktunya mandi. 0ermisi ya -bak.

0erawat  ; Sudah selesai -bak &de, sekarang -bak &de sudah  bersih, dan sudah bisa beristirahat kembali. Saya tinggal

dulu, cepat sembuh ya -bak. &ssalamuBalaikum

Kakak ; Suster, apakah ada perkembangan kondisi pada adik saya1 0erawat  ; Sampai saat ini belum ada perkembangan, mbak :ahmi.

Kita tunggu Dokter 5iko dulu ya -bak untuk melakukan  pemeriksaan serta pengobatan lebih lanjut. -bak :ahmi

yang sabar dulu ya, sampai sejauh ini kami masih terus melakukan semaksimal mungkin untuk mbak &de.

Kaka ; 5erima kasih ya Suster. -udah6mudahan &llah cepat memberi kesembuhan untuk adik saya.

0erawat ; &aaamiiiiin, kalau begitu saya permisi dulu ya -bak  :ahmi. Sebentar lagi dokter 5iko akan segera datang.

 jam kemudian, dokter 5iko datang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut bersama dengan Suster Aian

Dokter ; &ssalamuBalaikum -bak &de. Saya Dokter 5iko, permisi ya -bak, saya akan melakukan pemeriksaan.

(19)

Dokter ; (-elakukan pemeriksaan#

Dokter ; -bak, terima kasih saya sudah selesai memeriksa -bak. -bak &de yang kuat ya supaya cepat sembuh dan bisa segera berkumpul bersama keluarga lagi. Saya permisi dulu ya -bak, &ssalamuBalaikum.

Dokter ; Suster, yang saya lihat sampai saat ini kondisi -bak &de semakin memburuk dan belum ada perkembangan ke arah yang positif.

0erawat  ; ya Dok, saya juga sudah melakukan perawatan yang semaksimal mungkin, tetapi saya sepemikiran dengan dokter.

Dokter ; 7asudah Suster, walaupun begitu kita selaku tim medis harus tetap berusaha yang terbaik untuk mencapai kesembuhan -bak &de.

0erawat  ; ya, Dok.

Waktunya pergantian shift antara suster Aian dan suster Cinka 0erawat  @ 0erawat ; &ssalamuBalaikum -bak &de.

0erawat  ; -bak &de, ini saya suster Aian mau minta iin untuk   mengganti tugas dengan teman ssya. Karena jam kerja saya sudah habis. Saya minta maaf jika selama merawat -bak  &de, ada yang tidak berkenan di hati -bak &de. ni teman saya namanya suster Cinka, dia yang akan menggantikan tugas sya. Kalau begitu saya tinggal dulu ya -bak &de, sampai ketemu besok saya akan berjaga lagi. &ssalamuBalaikum

0erawat  ; WaBalaikum salam

0erawat  ; -bak &de, saya suster Cinka. Saya yang akan merawat -bak &de dari jam  siang sampai jam ) malam. Sekarang saya akan mengganti cairan infus -bak &de, permisi ya -bak. Sudah selesai -bak, saya permisi dulu untuk 

(20)

merawat pasien di kamar lainnya. Saya doakan semoga -bak &de cpat sembuh. &ssalamuBalaikum

5iba6tiba terdengar suara monitor yang menunjukkan garis lurus . Kakak ; (erteriak# Suster, suster, tolong

0erawat  ; &da apa -bak1

Kakak ; tu Sus (sambil menunjuk monitor#

0erawat  ; Sebentar -bak, saya panggil dokter 5iko dulu. 0erawat  ; Dokter, -bak &de sudah tidak ada denyut nadinya. Dokter @ 0erawat  ; (erlari menuju ke ruangan pasien#

Dokter ; (-emeriksa kembali tanda6tanda /ital#

Dokter ; Suster, -bak &de sudah tidak bisa tertolong lagi. ni sudah kehendak &llah

0erawat  ; -ari Dok, kita temui keluarga pasien untuk memberi tahu hal ini

Dokter ; -bak :ahmi, kami selaku tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik bagi -bak &de. 5etapi karena perdarahan yang begitu parah di otak sehingga ia tidak bisa tertolong lagi. Dan ni sudah menjadi kehendak &llah. -bak yang sabar dan ikhlas ya. -ungkin ini yang terbaik untuk mbak &de.

Kakak ; 5erima kasih, Dokter, Suster sudah merawat adik saya selama disini.

0erawat  ; ya -bak :ahmi, sama6sama. Kami juga turut berduka cita dan merasa kehilangan mbak &de.

Kakak ; ya sus, terima kasih banyak. 0erawat  ; Sama6sama

(21)

DA)TAR PU$TA#A

0riyanto,&.!!).Komunikasi dan Konseling.%akarta;Salemba -edika

http;88hasiholande/il.blogspot.com8!88berkomunikasi6dengan6pasien6tidak6 sadar.html

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini adalah bertujuan untuk mengenalpasti satu garis panduan keselamatan dan kesihatan di tapak bina bagi kontraktor binaan dan mengenalpasti persepsi.. penggunaan

Dalam bidang industri farmasi, perkembangan tekhnologi farmasi sangat berperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi

Penelitian ini bertujuan ini untuk membuat konsep alat peraga interaktif yang dapat digunakan di taman kanak-kanak berbasis Media Interactive Whiteboard .Pengujian

MATERIALITAS DAN RISIKO 5 Ukuran atas tingkat kesediaan auditor untuk menerima kenyataan bahwa laporan keuangan mungkin masih mengandung salah saji yang material

Gambar 3,2 Activity Diagram Sistem Usulan LKP Ananda Aplikasi simualsi parkir mobil Ananda terdiri dari menu play yang berisi tingkat level permainan dan halaman

(1) Berdasarkan laporan Kepala kas Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) pada setiap akhir tahun Kepala Baitul Mal Kabupaten mengajukan Surat

Perbuatan zina dapat dibuktikan baik dengan pengakuan maupun dengan persaksian. Apabila terdapat pengakuan dari pelaku, menurut Imam Syafi’i dan Imam Maliki,

“Kedua” - Janganlah kita bersandar pada pengertian sendiri, dan yang “ketiga” - Akuilah Tuhan dalam segala laku kita?. Dan waktu kita melakukan 3 perintah ini, maka Tuhan