• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Relationship of Needs, Selection and Use of Mass Media with Satisfaction Information Facilities/Infrastructure Transportation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "The Relationship of Needs, Selection and Use of Mass Media with Satisfaction Information Facilities/Infrastructure Transportation"

Copied!
315
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN

MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG

SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI

AHMAD FAUZI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang Sarana/ Prasarana Transportasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2013

Ahmad Fauzi NIM I352100131

(4)

SUMMARY

AHMAD FAUZI. The Relationship of Needs, Selection and Use of Mass Media with Satisfaction Information Facilities/Infrastructure Transportation. Supervised by AMIRUDDIN SALEH and HADIYANTO.

In performing the mass media function of conveying information development must have a goal that is to be expected given the information in mass media can be used together and as wide as possible as something necessary and useful for life. To be used and useful for the people then the people who need the information to know and understand the information conveyed by the mass media, and for that, people should choose to use the mass media is the source of information in order to achieve satisfaction with the information from the mass media.

Specifically, the purpose of this study to: Analyze the needs of the villagers for regarding the information services transport facilities and infrastructure that exist in the media. Analyze the mass media selection by villagers in obtain regarding the information services transport infrastructure. Analyze the use of mass media by villagers in obtain regarding the information services transport infrastructure. Analyze the satisfaction of the villagers for regarding the information services transport facilities and infrastructure gained through mass media. Analyze the relationship will need about information transportation infrastructure services with the use of the mass media. Analyze the electoral connection with the use of mass media by villagers in obtaining transportation facilities and infrastructure services. Analyzing the relationship of mass media use to the satisfaction of the villagers for regarding the information services transport infrastructure.

The study was conducted in the village of West Cilebut. Site selection is purposive and executed September-November 2012. The research method was correlational descriptive survey. The population is villagers in West Cilebut. Sampling was simple random sampling technique. Total sample 52 households.

Data analyzed were descriptively by frequency, average, percentage, average score, average score and the total distribution chart. Analysis of the relationship using the rank Spearman test. Data analysis was performed using SPSS 18,0 for windows.

(5)

Cognitive needs have highly significant positive correlation (p < 0,01) with frekuendi indicators and goals. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between affective needs with the goal, and positively correlated significantly (p < 0,05) with frekuens. The need for a real personal identity is positively related to the type and frequency of exposure situations. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between the need for social relationships with the kind of exposure situations and positively correlated significantly (p < 0,05) with frequency, but correlated negatively but not significantly correlated (p > 0,05) with the aim of . There is a real positive relationship (p < 0,05) between the entertainment needs of the type of exposure situation, but correlated negatively but not significantly correlated with (p > 0,05) with frequency.

In the variable selection at the reception indicator for media, functional value, value of information, and the economic value of having highly significant positive correlation (p < 0,01) with exposure to these types of situations, as well as the frequency, only media reception will significantly correlated (p < 0,05) with the frequencies. The economic value of having highly significant positive correlation (p < 0,05) with the goal, while the reception will be the media have a negative correlation but not significantly correlated (p > 0,05) with the goal. Functional value is positively associated significantly (p < 0,05) with the goal. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between indicators of exposure to these types of situations by the indicators of cognitive, affective, social, and entertainment. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between the frequency of the indicators with cognitive-oriented satisfaction. There is a highly significant relationship (p < 0,01) between the objective indicator of satisfaction and cognitive-oriented entertainment, and positively correlated significantly (p < 0,05) with social relationships. social relationships.

(6)
(7)

RINGKASAN

Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan tentunya media massa mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu, masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa tersebut.

Secara spesifik, tujuan penelitian ini untuk: (1) Menganalisis kebutuhan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di media massa. (2) Menganalisis pemilihan media massa oleh warga desa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (3) Menganalisis penggunaan media massa oleh warga desa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (4) Menganalisis kepuasan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperoleh melalui media massa. (5) Menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi dengan penggunaan media massa. (6) Menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga desa dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (7) Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.

Penelitian dilakukan di desa Cilebut Barat. Pemilihan lokasi secara purposivedan dilaksanakan September-November 2012. Metode penelitian survai deskriptif korelasional. Populasi adalah warga desa Cilebut Barat. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling karena hanya warga desa yang memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperoleh melalui media massa, yang dipilih menjadi responden. Jumlah sampel 52 kepala keluarga.

Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan frekuensi, rataan, persentase, rataan skor, total rataan skor dan tabel distribusi. Analisis hubungan menggunakan uji rank Spearman. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18,0for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis kelamin responden yang laki-laki dengan jumlah persentase sebesar 62,0%. (2) Usia responden tergolong produktif antara 37 – 65 tahun sebesar 62,0%. (3) Pekerjaan responden dengan jumlah persentase 46,6% adalah pegawai swasta.

(8)

rataan skor 2,79. Penggunaan media massa oleh responden dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi dengan rataan skor 2,65 termasuk dalam kategori tinggi atau baik. Kepuasan responden akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperolehnya melalui mediamassa termasuk kategori tinggi dengan rataan skor 2,70.

Kebutuhan kognitif memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) dengan indikator frekuendi dan tujuan. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara kebutuhan afektif dengan tujuan, dan berhubungan positif nyata (p< 0,05) dengan frekuens. Kebutuhan identitas pribadi berhubungan positif nyata dengan jenis situasi terpaan dan frekuensi. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara kebutuhan hubungan sosial dengan jenis situasi terpaan dan berhubungan positif nyata (p < 0,05) dengan frekuensi, namun berkorelasi negative tapi tidak berhubungan nyata (p > 0,05) dengan tujuan. Terdapat hubungan positif nyata (p < 0,05) antara kebutuhan hiburan dengan jenis situasi terpaan, namun berkorelasi negative tapi tidak berhubungan nyata dengan (p > 0,05) dengan frekuensi.

Pada peubah pemilihan pada indikator penerimaan akan media, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomi memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) dengan jenis situasi terpaan, begitu pula dengan frekuensi, hanya penerimaan akan media berhubungan nyata (p < 0,05) dengan frekuensi. Nilai ekonomi memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,05) dengan tujuan, sedangkan penerimaan akan media memiliki korelasi negatif tapi tidak berhubungan nyata (p > 0,05) dengan tujuan. Nilai fungsional memiliki hubungan positif nyata (p < 0,05) dengan tujuan.

Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara indikator jenis situasi terpaan dengan indikator kognitif, afektif, hubungan sosial, dan hiburan. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara indikator frekuensi dengan kepuasan yang berorientasi kognitif. Terdapat hubungan sangat nyata (p < 0,01) antara indicator tujuan dengan kepuasan yang berorientasi kognitif dan hiburan, dan berhubungan positif nyata (p < 0,05) dengan hubungan sosial. hubungan sosial.

(9)
(10)

Judul Tesis

: Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan

Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang

Sarana dan Prasarana Transportasi

Nama

: Ahmad Fauzi

NIM

: I 352100131

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS

Ir. Hadiyanto, MS

Ketua

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi

Dekan Sekolah Pascasarjana

Komunikasi Pembangunan

Pertanian dan Pedesaan

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc., Agr

(11)
(12)

HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN

MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG

SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI

AHMAD FAUZI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains

pada

Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(13)
(14)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

(15)
(16)
(17)

PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai November 2012 ini ialah informasi di media massa, dengan judul Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang Sarana/Prasarana Transportasi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS dan Bapak Ir. Hadiyanto, MS., selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Oktavianus dan Bapak Hidayat di Bagian Pemberitaan RRI Bogor, serta Mba Lela dan segenap redaksi Surat Kabar Radar Bogor yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2013

(18)
(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Maret 1967 sebagai anak pertama dari enam bersaudara dari ayah, H. Asmuni dan ibu, Waznah. Pendidikan sarjana ditempuh di Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, lulus pada tahun 1991. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan pada Program Pascasarjana IPB.

(20)

DAFTAR ISI

TeoriUses and Gratifications……… Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa ………….. Pemilihan Media Massa oleh Khalayak ……… Penggunaan Media Massa oleh Khalayak ……… Kepuasan Khalayak akan Informasi di MediaMassa ……… Media Massa ……….. Informasi Mengenai Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Penelitian Terdahulu ………... KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ………. Kerangka Berpikir ………... Hipotesis Penelitian…...……….

METODEPENELITIAN ………….………...

DesainPenelitian ………

Lokasi dan Waktu Penelitian ………. Populasi dan Sampel ………... Data dan Instrumentasi ……… Definisi Operasional………... Validitas dan Reliabilitas Instrumen …..……… Pengumpulan Data ……….. Analisis Data ………... HASIL DAN PEMBAHASAN ………..

(21)

Kebutuhan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi yang Diperoleh melalui Media Massa bagi Warga

Desa Cilebut Barat………..

Pemilihan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat untuk Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi diWilayah Bogor ………... Penggunaan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor………... Kepuasan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi yang Diperoleh Melalui Media Massa bagi Warga Desa Cilebut Barat ………..……….. Hubungan Kebutuhan Informasi dengan Penggunaan Media Massa dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor ……….. Hubungan Pemilihan dengan Penggunaan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor .. Hubungan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan akan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor bagi Warga Desa Cilebut Barat ………

SIMPULAN DAN SARAN ……… Simpulan …….……… Saran ……….. DAFTAR PUSTAKA ……….. LAMPIRAN ……….

53

56

58

60

63

67

69

71 71 72

73

(22)
(23)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan antara pusat dengan daerah, atau kota dengan desa. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan kota Jakarta yang semakin hari semakin menunjukkan kegemerlapannya sebagai ibukota negara, semakin ramai sebagai pusat bisnis dan perekonomian, namun semakin pengab dengan polusi udara dan padatnya penduduk.

Sebagai ibukota negara dan pusat bisnis, maka Jakarta menjadi pusat perhatian dunia sehingga pembangunan di berbagai sektor terus dilakukan, baik sarana maupun prasarana publik terus ditingkatkan untuk mempercantik Jakarta, sehingga Jakarta mempersempit kesempatan penduduk menempati rumah tinggal permanen, tempat tinggal yang ada digusur untuk dijadikan pusat perkantoran. Kalaupun ada rumah tempat tinggal itu adalah apartemen dan perumahan-perumahan elit di lokasi-lokasi tertentu, yang membuat penduduk yang tergusur bermigrasi ke daerah-daerah pinggiran seputar Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi yang aktivitas pekerjaannya tetap di Jakarta.

Salah satu daerah didominasi oleh kaum tergusur dan juga kebanyakan orang adalah daerah Bogor (baik kota maupun kabupaten), pemilihan daerah ini dikarenakan letaknya tidak begitu jauh dengan Jakarta, mudahnya akses transportasi, dan udaranya yang sejuk. Salah satu daerah di Bogor yang banyak diminati penduduk adalah Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Penduduk Desa Cilebut Barat yang kebanyakan kaum pindahan ini, merupakan penduduk dengan aktivitas dan mobilitasnya sangat tinggi yang dilakukan di Kota Jakarta dan daerah sekitar Bogor. Meskipun namanya desa tetapi penduduknya hanya sedikit yang bermata pencarian sebagai petani melainkan sebagai lebih banyak sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta.

Untuk mencapai tempat aktivitasnya tersebut, maka warga atau penduduk Desa Cilebut Barat ini lebih banyak menggunakan jasa transportasi kereta api, angkutan umum atau ada juga yang menggunakan ojek atau motor maupun mobil pribadi, sehingga ketergantungan mereka terhadap transportasi umum mengakibatkan mereka membutuhkan informasi-informasi tentang transportasi, yang salah satunya mereka dapatkan melalui media massa.

(24)

Kota Bogor dan informasi pembangunan lainnya di Wilayah Bogor, yang mengudara setiap pagi hari antara pukul 07.00–10.00 WIB, Megaswara TV yang menayangkan acara TALAS (berita dan ulasan) Bogor dan program berita lainnya, yang menginformasikan serta membahas dengan mengundang nara sumber tentang peristiwa seputar ideologi, politik, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan di Wilayah Bogor, yang ditayangkan setiap pagi hari mulai pukul 07.00 – 08.00WIB dan malam hari mulai pukul 18.00 – 19.00 WIB, media on line seperti internet salah satunya dapat mengakses pada situs www.kotabogor.co.id sedangkan untuk media massa cetak, Jurnal Bogor misalnya setiap harinya selalu ada informasi pembangunan di Wilayah Bogor dan sekitarnya dengan berita-berita pembangunan di bidang ideologi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan sesuai dengan peristiwa aktual yang sedang terjadi.

Media massa yang hadir di Wilayah Bogor sebagai salah satu produk kemajuan pembangunan tentunya juga mengemban tugas dan fungsi baik sebagai suatu lembaga maupun sebagai media komunikasi massa. Fungsi media dalam melaksanakan kegiatan komunikasi massa, menurut McQuail (1996) di antaranya adalah bahwa media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi media di sini dapat sebagai sumber informasi dengan cara menyampaikan informasi pembangunan mengenai sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat yang merupakan salah satu proses komunikasi pembangunan. Sehubungan dengan itu, Dilla (2007) menyimpulkan bahwa komunikasi pembangunan merupakan proses penyebaran informasi, penerangan pendidikan dan keterampilan, rekayasa sosial dan perubahan perilaku. Sebagai proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat, titik pandang komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian (sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan masyarakat. Pada proses tersebut, informasi dibagi dan dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang berguna untuk kehidupan.

Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan tentunya media massa tersebut di atas mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu, masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa tersebut.

(25)

terjadi pada masyarakat yang memilih radio untuk kemudian menggunakannya secara aktif, sedangkan dalam penelitian Manihuruk (2002), aktivitas penggunaan media internet secara relatif di kalangan pelajar itu sangat rendah frekuensinya sehingga penggunaannya tergantung pada kebutuhannya. Sehubungan dengan itu DeFleur dan Sandra (1989) menjelaskan bahwa khalayak mempunyai motif tertentu, mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari kedua penelitian di atas, maka yang digunakan untuk penelitian kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat tentang informasi pembangunan di wilayah Bogor ini akan tercermin pada empat aspek, yaitu: (1) Kebutuhan masyarakat Bogor akan informasi pembangunan di Wilayah Bogor yang ada di media massa, (2) Pemilihan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (3) Penggunaan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (4) Kepuasan masyarakat terhadap informasi pembangunan di Wilayah Bogor dari media massa yang telah dipilih dan digunakannya.

Didorong oleh keempat tema pokok inilah maka dibuat satu analisis tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor melalui pendekatan uses and gratifications yang dinyatakan oleh Katz et al. (1973) bahwa selain aktif khalayak juga memiliki kebutuhan tertentu dimana tersedia beberapa alternatif komunikasi dan secara sadar khalayak akan memilih media dan pesan-pesan yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Perumusan Masalah

Masyarakat di Wilayah Bogor sebagian besar merupakan masyarakat desa tradisional yang sedang tumbuh dan berubah ke suatu tingkat hidup yang umumnya lebih layak. Demikian juga struktur komunikasi yang dimiliki di wilayah Bogor umumnya berpola tradisional melalui tatap muka, itupun melalui jaringan sosial yang telah lama terbentuk dan relatif bersifat tetap antara kaum elit desa dengan masyarakat umumnya. Namun demikian, di pihak lain kecepatan pembangunan di berbagai bidang termasuk teknologi komunikasi menyebabkan melubernya pelbagai informasi yang mampu menerobos batas-batas kelas dan pelapisan sosial yang selama ini dijaga teramat ketatnya.

(26)

informasi mengenai pembangunan yang menyangkut masalah-masalah sarana dan prasarana transportasi karena mobilitas aktivitas mereka yang tinggi berada di luar atau sekitar wilayah Bogor. Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010– 2014, sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan sarana dan prasarana transportasi yaitu: (1) Terpenuhinya kebutuhan minimum pelayanan jasa transportasi sekaligus pendukung upaya pemulihan ekonomi, (2) Terpeliharanya kondisi fisik sarana dan prasarana transportasi agar dapat memberikan pelayanan sampai dengan batas umur teknis yang sudah direncanakan, (3) Meningkatkan sistem manajemen transportasi, (4) Meningkatkan jasa pelayanan sarana dan prasarana melalui standar teknis yang sesuai dengan kebutuhan yang berkembang secara efisien.

Berdasarkan pengamatan pada Januari-Pebruari 2012 dengan cara membaca, mendengar dan melihat di beberapa media massa di Wilayah Bogor tentang informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang dimuat atau diberitakan di media massa tersebut, sebagian besar (90%) merupakan informasi mengenai pelayanan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor, seperti informasi layanan tiket kereta api, jadwal buka-tutup jalur puncak, perbaikan jalan dan jembatan serta pengalihan jalur angkot. Untuk itu, penelitian ini menitikberatkan pada informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Informasi-informasi tersebut dikemas dan disampaikan lewat media massa baik cetak maupun elektronik serta media online. Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media massa modern seperti televisi, radio, suratkabar, majalah, dan mediaonline.

(27)

menyerap informasi yang disajikannya serta ada juga mereka yang tidak puas akan suatu informasi yang dibacanya melalui suratkabar kemudian mencarinya melalui televisi dan juga ada yang bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih tahu, atau kepada staf kantor desa tentang informasi yang sama.

Dari fenomena-fenomena tersebut di atas, maka rumusan penelitian yang relevan diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sejauh mana kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang ada di media massa?

2. Sejauh mana pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

3. Sejauh mana penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

4. Sejauh mana kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang diperoleh melalui media massa?

5. Sejauh mana hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat?

6. Sejauh mana hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

7. Sejauh mana hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka hal tersebut digunakan sebagai acuan untuk merumuskan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah untuk:

1. menganalisis kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi dalam media massa di Wilayah Bogor.

2. menganalisis pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

3. menganalisis penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

(28)

5. menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat.

6. menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

7. Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana di Wilayah Bogor.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

1. Perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pada tataran empiris di masa yang akan datang khususnya mengenai komunikasi pembangunan. 2. Pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) sebagai partner media massa

dalam penyebaran informasi pembangunan, khususnya informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor kepada masyarakat khususnya di wilayah Bogor.

(29)
(30)

TINJAUAN PUSTAKA

TeoriUses and Gratifications

Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan teori uses and gratifications yang jika dibandingkan dengan model-model penelitian komunikasi massa terdahulu yang menyelidiki pengaruh pesan efek komunikasi secara kemanistik (satu sisi kepentingan komunikator belaka) maka sudah sejak lama telah terjadi pergeseran anggapan efek, dimanauses and gratifications sebagai perspektif baru mengalihkan penyelidikan tentang hubungan sosial dalam khalayak.

Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukan semua kebutuhan manusia. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis, afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Khalayak dalam model ini mempunyai kebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan.

Kebutuhan tersebut (dalam konstruksi model ini) dapat dipuaskan melalui sumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhi melalui keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal (antar pribadi), maupun mengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi. Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui suratkabar, radio, televisi, film atau media massa lainnya baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya (exposure) serta konteks sosial tempat di mana terpaan berlangsung. Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada sejauhmana media tersebut dapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jadi tekanannya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu.

Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

(31)

Gambar 1 ModelUses and Gratifications(Blumleret al. 1974)

Berdasarkan model penelitian ini, jika dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan di sini maka penelitian ini akan mengetahui kebutuhan sosial dan kebutuhan pribadi warga Desa Cilebut Barat akan media massa modern dalam memilih dan menggunakan media massa tersebut untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor untuk mencapai kepuasan akan informasi yang telah disajikan oleh media massa tersebut, sumber informasi yang digunakan dalam hal ini jelas, yaitu media massa dan media massa yang digunakan adalah media massa modern bukan yang tradisional.

(32)

Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa

Pendekatan uses and gratification menekankan pada motif dan kebutuhan diri yang dirasakan oleh khalayak. Blumler et al. (1974) menyimpulkan bahwa, orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi yang sama untuk tujuan yang sangat berbeda. Isi media yang sama bisa memuaskan kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Tidak ada satu cara orang menggunakan media. Sebaliknya, ada banyak alasan untuk menggunakan media karena ada pengguna media.

Kebutuhan dasar, situasi sosial, dan latar belakang individu, seperti pengalaman, kepentingan, dan pendidikan, mempengaruhi ide-ide tentang apa yang khalayak inginkan dari media dan media mana yang terbaik yang dapat memenuhi kebutuhannya, artinya khalayak menyadari dan dapat menyatakan motif dan kepuasannya sendiri untuk menggunakan media yang berbeda.

Versi lain dari motivasi khalayak diusulkan oleh McGuire (1974), berdasarkan teori umum dari kebutuhan manusia. Ia membedakan antara dua jenis kebutuhan: kognitif dan afektif. Kemudian, McGuire menambahkan tiga dimensi: "Pelestarian, inisiasi aktif versus pasif, orientasi tujuan eksternal versus internal, dan stabilitas emosi pertumbuhan" dan ketika memetakan, faktor-faktor ini menghasilkan 16 jenis motivasi yang berlaku untuk menggunakan media.

Katz et al. (1973) mengembangkan 5 (lima) kebutuhan yang diambil dari fungsi sosial dan psikologis dari media massa dan menempatkan kebutuhan tersebut ke dalam lima kategori :

1. Kebutuhan kognitif, termasuk memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman.

2. Kebutuhan afektif, termasuk emosi, kesenangan, perasaan.

3. Kebutuhan integratif pribadi, termasuk kredibilitas, status stabilitas.

4. Kebutuhan integratif sosial, termasuk berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman.

5. Kebutuhan melepaskan ketegangan, termasuk melarikan diri dan pengalihan. Dari klasifikasi di atas, kemudian McQuail (1983) mengembangkan klasifikasi tersebut dengan argumentasinya tentang alasan umum untuk menggunakan media:

Informasi

1. Mencari tahu tentang peristiwa yang relevan dan kondisi di sekitarnya, masyarakat dan dunia.

2. Mencari nasihat tentang hal-hal praktis atau pendapat dan pilihan keputusan 3. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum

4. Belajar; pendidikan diri

5. Memperoleh rasa aman melalui pengetahuan. Identitas Pribadi

1. Menemukan penguatan nilai-nilai pribadi 2. Menemukan model perilaku

(33)

4. Mendapatkan wawasan diri sendiri. Integrasi dan Interaksi Sosial

1. Mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain; empati sosial 2. Mengidentifikasi dengan orang lain dan memperoleh rasa memiliki 3. Menemukan dasar untuk percakapan dan interaksi sosial

4. Memiliki pengganti untuk kehidupan nyata persahabatan 5. Membantu untuk melaksanakan peran-peran sosial

6. Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan keluarga, teman dan masyarakat.

Hiburan

1. Melarikan diri atau dialihkan dari masalah 2. Santai

3. Mendapatkan kenikmatan estetika budaya atau intrinsik 4. Mengisi waktu

5. Emosional 6. Gairah seksual.

Sejarah telah menunjukkan bahwa media baru seperti internet sering menimbulkan kepuasan-kepuasan baru dan motivasi baru di antara berbagai kelompok penonton (Angleman, 2000). Dimensi-dimensi baru dari motivasi pengguna dan kepuasan perlu diidentifikasi. Meskipun motivasi untuk penggunaan Internet dapat bervariasi diantara individu, situasi, dan penggunaan media, sebagian besar studi penggunaan dan kepuasan penjelajahannya didasarkan pada beberapa atau semua dimensi berikut: relaksasi, persahabatan, kebiasaan, berlalunya waktu, hiburan, interaksi sosial, informasi/surveilans, gairah, dan melarikan diri (Lin, 1999).

Rafaeli (1986) menemukan bahwa motivasi utama dari pengguna buletin adalah rekreasi dan hiburan, diikuti dengan belajar apa yang orang lain pikirkan tentang isu-isu kontroversial dengan berkomunikasi dengan orang-orang yang peduli dalam sebuah komunitas. McQuail (1994) menjelaskan bahwa konten hiburan muncul untuk memenuhi kebutuhan pengguna untuk melarikan diri, kesenangan hedonistik, kenikmatan estetika, atau pelepasan emosi. Hal tersebut ditambahkan oleh Luo (2002) bahwa menyediakan hiburan, oleh karena itu, dapat memotivasi pemirsa untuk menggunakan media lebih sering.

Kuehn (1993) mengatakan bahwa interaksi tinggi juga ditemukan sebagai motivasi untuk menggunakan internet. Schumann dan Thorson (1999), serta Ko (2002) menyebut bahwa perhatian pada kemampuan interaktif internet melalui kelompok diskusi, e-mail, memesan langsung, dan link ke informasi yang lebih lanjut. Dengan demikian, Lin (2001) menyarankan bahwa layanan online harus dibentuk untuk memenuhi kebutuhan orang akan informasi yang berguna serta peluang interaksi sosial.

(34)

sosial serta hiburan. Untuk itu kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dari aspek kognitif, afektif, identitas pribadi, dan integritas (hubungan) sosial serta hiburan.

Jadi dengan demikian kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor di media massa dari kebutuhan kognitif adalah kebutuhan akan pengetahuan tentang peristiwa yang relevan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi; pencarian pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai pilihan keputusan untuk bertransportasi; dan mendapatkan pelajaran sebagai pendidikan diri. Kebutuhan afektif merupakan kebutuhan akan perasaan senang, aman, tenang, percaya dan yakin dari pelayanan yang diberikan oleh jasa transportasi. Kebutuhan identitas pribadi adalah kebutuhan akan penemuan kekuatan dalam diri pribadi tentang norma/nilai/cara/aturan dalam bertransportasi; penemuan model berperilaku atau bertindak sendiri yang menyangkut masalah-masalah pelayanan sarana dan prasarana transportasi; mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang diberitakan media; dan memiliki wawasan diri sendiri mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kebutuhan hubungan sosial adalah kebutuhan untuk mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi; merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi; memperoleh rasa memiliki pada sarana dan prasarana transportasi; dan menemukan dasar untuk percakapan dengan teman, dan keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kebutuhan akan hiburan adalah kebutuhan untuk dapat mengantisipasi keadaan pelayanan transportasi yang akan atau sedang terjadi; mengisi waktu luang; menghilangkan kejenuhan; membantu memecahkan masalah; melepaskan ketegangan dalam diri sendiri; dan merasa santai.

Pemilihan Media Massa oleh Khalayak

(35)

Selain sebagai suatu institusi atau lembaga, media massa juga merupakan suatu produk yang dipasarkan atau dijual kepada masyarakat, yang dalam hal ini menjual informasi yang disajikannya. Untuk itu, masyarakat dapat memilih media massa yang mana yang akan dikonsumsi. Dalam teori Komunikasi Pemasaran dikatakan bahwa seseorang dalam menentukan pilihan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, nilai fungsional, sosial, emosional, epistemik, dan kondisional (Shimp, 2003). Sehubungan dengan itu, hasil penelitian Surisno (2009) tentang pilihan mahasiswa terhadap konsentrasi bidang ilmu komunikasi terapan pada program D3 di Universitas Sebelas Maret, Solo menyimpulkan bahwa mahasiswa memilih ditentukan oleh nilai fungsional dan nilai informatif dari pesan yang disampaikan. Semakin dibutuhkan fungsi pendidikan di bidang komunikasi maka akan semakin dicari oleh masyarakat pendidikan di sektor komunikasi. Kemudian semakin lengkap informasi yang disampaikan mengenai bidang pendidikan tersebut maka mahasiswa akan semakin mantap akan pilihannya. Selain kedua nilai tersebut, tingkat ekonomi masyarakatpun dapat mempengaruhi pilihan mereka terhadap media massa. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

Nilai fungsional media massa merupakan nilai dari fungsi media massa. Fungsi media massa menurut Sutaryo (2005) adalah menghibur, meyakinkan (mengukuhkan sikap, mengubah sikap, menggerakkan, dan menawarkan etika atau sistem nilai tertentu), menginformasikan, menganugerahkan status, membius, menciptakan rasa kebersamaan, dan pengawasan (surveillance).

Berdasarkan hasil penelitian Supaat (2010) disimpulkan bahwa nilai fungsional suatu media diketahui dari seberapa mampu media tersebut memenuhi kegunaannya, yakni: sebagai media berkomunikasi, menyampaikan ide, gagasan, dan imajinasi dari peristiwa dan/atau sumbernya kepada khalayaknya.

Menurut Sutabri (2005) sifat atau karakteristik yang dapat menentukan nilai informasi dari sebuah berita dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Mudah Diperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika memiliki suatu sistem.

2. Luas dan Lengkap

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian

(36)

4. Kecocokan

Informasi harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, sehingga informasi itu memiliki nilai karena bermanfaat.

5. Ketepatan Waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Informasi penting dan bernilai menjadi tidak bernilai apabila terlambat diterima, karena tidak dapat dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan.

6. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi, kejelasan informasi dipengharui oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas / Keluwesan

Berkaitan dengan kegunaan informasi untuk berbagai pengambilan keputusan. Makin banyak keputusan yang diambil dari suatu informasi makin luwes informasi tersebut.

8. Dapat Dibuktikan

Berkaitan dengan tepat tidaknya informasi itu diuji kebenarannya oleh beberapa orang sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang sama. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak Ada Prasangka

Informasi semakin bernilai jika didalamnya tidak dimasukkan unsur opini, sebab dengan memasukkan unsur opini maka informasi bersifat bias.

10. Dapat Diukur

Pengukuran informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas sumber data yang digunakan.

Mengenai nilai ekonomis, Edward D. Heller (2001) membagi nilai ekonomis terdiri dari 4 jenis nilai yaitu: a. Nilai guna (use value), merupakan suatu nilai yang diperoleh dari terpenuhinya suatu fungsi, hal ini tergantung dari sifat-sifat khusus dan kualitas suatu benda. b. Nilai kebanggaan (esteem value), merupakan sifat khusus dari suatu benda yang dapat mendorong orang untuk memilikinya, emosi, daya tarik, gengsi atau keindahan dari suatu benda yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya. c. Nilai biaya (cost value), merupakan suatu nilai total biaya yang harus diperlukan untuk menghasilkan sesuatu termasuk biaya langsung maupun biaya tidak langsung. d. Nilai tukar (exchange value), Merupakan suatu nilai tukar dari suatu obyek dari yang mempunyai sifat dari mutu tertentu dipertukarkan dengan obyek lainnya.

Dari hasil kajian Universitas Twente Nederland, Surisno serta pendapat dari Shimp, Sutaryo, Supaat, Sutabri, dan Heller maka yang dimaksud dengan pemilihan media massa dalam konteks ini adalah pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor berdasarkan penerimaan akan media, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomis dari media yang dipilih.

(37)

media pengganti media lama, penampilan media tersebut menarik, media tersebut memiliki teknologi baru, dan fitur-fitur media tersebut mudah dipahami. Nilai fungsional media adalah media massa tersebut sebagai media yang menginformasikan, memotivasi dan mengawasi dari peristiwa dan/atau sumbernya kepada khalayaknya. Nilai informasi yaitu pemilihan suatu media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor karena informasi dari media tersebut mudah diperoleh, informasinya luas, lengkap, akurat, cocok dengan pengguna, aktual, jelas, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, dapat dibuktikan, tidak ada prasangka, dan sumber beritanya dapat dipercaya. Nilai ekonomis media adalah pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang didasarkan pada nilai guna, nilai kebanggaan, nilai biaya, dan nilai tukar dari media massa tersebut.

Penggunaan Media Massa oleh Khalayak

Berdasarkan pendekatan uses and gratification dijelaskan bahwa pelbagai kebutuhan (kognitif, afektif, integritas sosial dan pelarian) disajikan dalam sekumpulan fungsi dan kegunaan media massa. Menurut Blumler et al. (1972) paling tidak dalam prakteknya media massa melaksanakan empat fungsi, pertama, media melengkapi kita dengan informasi tentang lingkungan sekitarnya (surveillance), kedua, media massa melengkapi kita sebagai tempat pelarian untuk melepaskan ketegangan yang terus menerus dan dari masalah-masalah yang menghimpit serta sebagai suatu sarana untuk mengeluarkan perasaan (escape diversion), ketiga, media merupakan sarana untuk menunjukkan kepribadian, meneliti realitas dan memperkuat nilai (identitas pribadi), dan keempat media melengkapi kita dengan informasi untuk mengetahui dan berhubungan dengan lingkungan sosial kita/lingkungan sosial yang lainnya.

Sedangkan penggunaan media massa menurut Katz et al. (1973) meliputi: (1) Isi media, misalnya berita, opera sabun, drama kriminal tv, dan lain-lain; (2) Jenis media, contohnya media cetak, radio, televisi; (3) Jenis situasi terpaan, misalnya di rumah, di luar rumah, sendiri atau dengan orang lain.

Pendekatan penggunaan media oleh khalayak ini merupakan pendekatan yang disebut sebagai myopic yang dikemukakan oleh Elihu Katz (1987) yang menekankan bahwa, banyak peneliti terdahulu terlalu menekankan pandangannya yang berat sebelah dan yang lebih mementingkan pengaruh media daripada bagaimana seharusnya media digunakan sebagai sesuatu yang bermanfaat atau sebagai pemuas. Untuk mengetahui hubungan antara khalayak dengan medianya maka harus dilihat konsep fungsi media secara terinci. Sebagai ilustrasi, konsep yang akan dipaparkan di sini adalah konsep para penonton memanfaatkan media massa yang dalam hal ini adalah film sebagai media elektronik yang tertua selain itu banyak penelitian yang membahas masalah tentang film.

(38)

menggunakan media, yaitu 1)compensation through the identification, (2)fill the longing and(3)service.

Pada era penggunaan teknologi komunikasi banyak penelitian yang memfokuskan pada penelitian media online dengan perangkat komputer atau laptop, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rafaeli (1986) yang meneliti bagaimana dan mengapa siswa menggunakan komputer, Rafaeli menemukan bahwa pengguna jarang melewatkan pesan faktual atau informatif, yang menunjukkan minat yang kuat dalam pesan jenis ini. Steve (1998) juga menyarankan bahwa alasan paling penting mengapa orang menggunakan internet adalah untuk mengumpulkan berbagai macam informasi. Lin (2001) menemukan hasil yang sama ketika dia meneliti tentang adopsi layananonline bahwa layanan onlineterutama dianggap sebagai media yang sarat informasi, dan khalayak yang membutuhkan untuk penerimaan informasi adalah yang paling mungkin untuk mengadopsi layananonline.

Menggunakan internet juga dikaitkan dengan serangkaian instrumen serta hiburan yang berorientasi kepada kepuasan (Lin, 1999). Beberapa sarjana telah meneliti dan menemukan bahwa hiburan lebih penting daripada bertukar informasi dalam memicu penggunaan media (Schlinger, 1979; Yankelovich Partners, 1995).

Kemudian, Johnson dan Kaye (1998) meneliti internet sebagai sumber informasi politik, mereka menemukan bahwa secara primer orang menggunakan web terutama untuk pengawasan dan bimbingan dan sekundernya untuk hiburan, utilitas sosial serta kegembiraan. Dalam sebuah studi dari web sebagai alternatif menonton televisi, Ferguson dan Perse (2000) menemukan empat motivasi utama khalayak menggunakan internet: hiburan, menghabiskan waktu, relaksasi/ melarikan diri dan informasi sosial. Internet menggabungkan elemen-elemen dari media massa dan komunikasi interpersonal. Karakteristik yang berbeda dari internet menyebabkan dimensi tambahan dalam hal pendekatan penggunakan dan kepuasan. Misalnya, "belajar dan sosialisasi" yang disarankan sebagai motivasi penting untuk menggunakan internet (James et al. 1995). "Keterlibatan pribadi dan hubungan berlanjut" juga diidentifikasi sebagai aspek motivasi baru oleh Eighmey dan McCord (1998) ketika mereka menyelidiki reaksi penonton ke situs web. Potensi untuk kontrol pribadi juga tertanam dalam menggunakan internet. Pavlik dan Everette (1996) mencatat bahwaonline, memberdayakan orang untuk bertindak, berkomunikasi, atau berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luas dalam proses politik. Jenis penggunaan dapat menyebabkan peningkatan harga diri,self-efficacy, dan kesadaran politik (Lillie, 1997).

(39)

bahwa internet menawarkan komunikasi yang demokratik kepada peserta anonim dalam komunitas virtual seperti chat room. Ryan (1995) menunjukkan bahwa anonimitas memotivasi pengguna untuk berbicara lebih bebas di internet daripada di kehidupan nyata, sementara itu Braina (2001) menambahkan bahwa dengan sedikit kecemasan akan hukuman sosial dan tuduhan, kelompok minoritas juga dapat berpartisipasi dalam proses komunikasi yang disediakan oleh teknologi yang universal.

Dimensi-dimensi penggunaan dan kepuasan mengasumsikan audiens aktif melakukan pilihan dan termotivasi menggunakan media. McQuail (1994) menambahkan dimensi lain untuk definisi ini. Dia menyatakan: baik keadaan sosial pribadi maupun disposisi psikologis bersama-sama mempengaruhi kebiasaan umum menggunakan media dan juga keyakinan dan harapan tentang manfaat yang ditawarkan oleh media, yang membentuk tindakan spesifik untuk memilih dan mengkonsumsi media, diikuti oleh penilaian dari nilai pengalaman (dengan konsekuensi untuk menggunakan media lebih lanjut) dan, mungkin aplikasi manfaat yang diperoleh di daerah lain pengalaman dan aktivitas sosial. Ini diperluas dengan penjelasan untuk berbagai kebutuhan individu, dan membantu untuk menjelaskan variasi dalam pemilihan media untuk kepuasan yang berbeda.

Dari dimensi-dimensi penggunaan yang sudah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dimensi penggunaan media massa yang dapat diterapkan pada kasus penelitian penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor ini adalah dimensi-dimensi jenis situasi terpaan, frekuensi, dan tujuan.

(40)

Kepuasan Khalayak akan Informasi di Media Massa

Setelah orang atau seseorang menggunakan media massa, diharapkan orang tersebut mendapatkan kepuasan akan hasil yang didapatnya, yaitu hasil dari menggunakan media massa tersebut, misalnya kepuasan karena informasi yang dicarinya melalui media massa telah berhasil memenuhi apa yang menjadi keinginan atau yang diharapkannya. Berbicara mengenai kepuasan Compesi (dalam Liliweri, 1991) mendapatkan gambaran mengenai kepuasan orang menggunakan media yang didapat berdasarkan hasil penelitiannya tentang kepuasan orang menonton opera, yaitu:

(1) Hiburan

Penonton menjadikan program opera itu sebagai media untuk menghibur karena didalamnya mengandung unsur kejenakaan,

(2) Kebiasaan

Penonton mengakui bahwa karena menonton telah menjadi kebiasaan yang rutin yang akibatnya dapat membantu menggantisipasi masa depan yang lebih baik.

(3) Mengisi waktu

Penonton opera yang ditonton asyik sebagai pengisi waktu, (4) Kewajiban sosial

Program yang ditonton dapat dijadikan sebagai sarana interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya. Misalnya orang menonton program karena didorong ingin menonton bersama-sama dan bertukar pikiran tentang tema program,

(5) Santai

Program yang ditonton dapat membantu orang untuk dapat menghilangkan ketegangan,

(6) Menghilangkan kejenuhan

Dengan menonton program tersebut seseorang dapat menghilangkan kejenuhan karena tidak ada pilihan yang lain atau media penggantinya, (7) Membantu memecahkan masalah

Program tersebut sangat membantu memecahkan pelbagai masalah dalam kehidupan penonton. Tema program dapat memberikan petunjuk bgaimana seharusnya kita memahami dan membantu orang lain sehingga kita dapat merefleksi kenyataan hidup orang lain.

Pada khalayak yang menonton siaran televisipun dapat diketahui bagaimana khalayak menggunakan media dan merasa puas terhadap suatu program tertentu, hal ini seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Levy dan Windahl (1985) yang mengelompokkan lima perbedaan asas penggunaan media dan kepuasan terhadap media berdasarkan pemirsanya sebagai:

(1) Pengawasan dan penjaminan

(41)

berfungsi sebagai pengawas jalannya kehidupan pirsawan dan melalui pemberitaannya dapat memberikan jaminan bagi kehidupan yang lebih aman. (2) Orientasi kognitif

Pemirsa dapat membandingkan ide-idenya dengan ide dan komentar dari penyiar televisi. Menonton televisi dapa meningkatkan pengetahuan, pandangan, pendapat dan keyakinan tentang dunia.

(3) Ketidakpuasan atau kekecewaan

Televisi dapat memberikan suatu gambaran yang berlebihan dan malah keliru tentang sesuatu peristiwa, akibatnya orang menjadi tidak puas dan merasa kecewa.

(4) Orientasi perasaan

Televisi mengubah perasaan seseorang, misalnya dari yang kurang senang menjadi lebih senang, tidak suka menjadi lebih suka, dari tidak marah menjadi sagat marah

(5) Menghibur atau menyenangkan

Televisi dianggap sebagai media yang menghibur dan menyenangkan orang lain.

Blumler et al. (1972) mengusulkan model "media interaksi orang" untuk mengklasifikasikan empat kepuasan dari media: (1) Diversi: melarikan diri dari rutinitas atau masalah; pelepasan emosi, (2) Hubungan pribadi: persahabatan; utilitas sosial; (3) Identitas pribadi: referensi diri; eksplorasi realitas; memperkuat nilai, dan (4) Surveilans (bentuk pencarian informasi).

Lommeti seperti yang dikutip oleh Jalal (1995) mendefinisikangratification sought sebagai kepuasan yang dibayangkan akan diterima seseorang bila ia menggunakan media massa tertentu. Blumler seperti yang dikutip oleh Jalal (1995) juga menambahkan bahwa dalam membayangkan kepuasan yang diperoleh, seseorang berpegang pada prinsip utility (manfaat), interpersonality (penggunaan diarahkan pada motif), selectivity (cerminan kepentingan), dan imperviousness to influence (‘kebal’ pengaruh lain). Hal ini berbeda dengan definisi gratification obtained menurut Lommeti, yaitu kepuasan nyata yang diperoleh setelah seseorang menggunakan media. Konsepgratification soughtdan gratification obtained ini berguna untuk mengetahui apa saja yang didapat dari penggunaan media massa dibandingkan dengan apa yang diharapkan.

Andarwati dan Sankarto (2005) menyimpulkan bahwa pemenuhan kepuasan dalam menggunakan internet dapat berupa pengetahuan, kegunaan, dan kesenangan. Chandrataruna (2011) dalam penelitiannya mengenai kepuasan pengguna handphone yang hasilnya begitu jelas kesenjangan tingkat kepuasan antara pelanggan yang menikmati media sosial di ponsel dan yang tidak mempunyai karena beberapa faktor. Namun, poin yang sangat penting adalah pengguna ponsel yang memiliki akses jejaring sosial relatif lebih kaya wawasan dan pengalaman positif terhadap ponselnya sendiri. Hasil penelitian Hasrul dan Omar (2011) tentang Transformasi penyiaran televisyen melalui internet: kajian perhubungan kepuasan terhadap pengguna remaja menyimpulkan bahwa

(42)

remaja. Kajian ini memilih satu medium baru hasil dari gabungan internet dan televisyen iaitu portal stesen televisyen untuk menilai tahap kepuasan penggunaan medium tersebut dalam kalangan pengguna remaja. Penilaian dibuat dengan menerka hubungan antara kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO) bagi empat ukuran kepuasan iaitu keperluan mendapatkan maklumat, hiburan, utiliti interpersonal dan juga interaktiviti. Kajian eksperimen ini juga menilai kepuasan yang diperoleh daripada penggunaan terhadap dua portal televisyen; RTM sebagai stesen penyiaran awam dan TV3 sebagai stesen penyiaran swasta. Hasil dapatan kajian menunjukkan wujud perhubungan yang signifikan di antara kepuasan yang dicari dengan kepuasan yang diperoleh bagi keempat-empat ukuran kepuasan yang dikaji dalam kajian ini.

Dari hasil penelitian-penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan yang diperoleh dari penggunaan media oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor adalah orientasi kognitif, orientasi perasaan, identitas personal, hubungan sosial, dan hiburan maka yang dimaksud kepuasan dalam penelitian ini adalah kepuasan warga desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor berdasarkan orientasi kognitif, orientasi perasaan, identitas pribadi, hubungan sosial, dan hiburan yang didapat setelah memilih dan menggunakan media massa.

Kepuasan berdasarkan orientasi kognitif yaitu kepuasan yang diperoleh waga desa Cilebut Barat setelah memilih dan menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berupa meningkatnya pengetahuan tentang peristiwa yang relevan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi; menemukan pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai pilihan keputusan untuk bertransportasi; dan mendapat pelajaran sebagai pendidikan diri. Kepuasan berdasarkan orientasi perasaan adalah kepuasan yang diperoleh warga Desa Cilebut Barat setelah memilih dan menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berupa perubahan perasaan yang menyangkut rasa senang, aman, tenang, percaya, dan yakin tentang pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

(43)

atau keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kepuasan dari aspek hiburan adalah kepuasan yang didapat karena dapat mengantisipasi keadaan yang menyangkut masalah pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor; sebagai pengisi waktu luang; dapat bertukar pikiran dengan orang lain; menghilangkan kejenuhan; membantu memecahkan masalah; melepaskan ketegangan dalam diri sendiri; dan merasa santai.

Media Massa

Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yang menjangkau masyarakat secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa juga merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Media massa yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan kata mass media yang bermakna alat penghubung. Media massa dalam Moeliono (1995) bermakna sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat. Sarana komunikasi itu dapat berupa suratkabar, majalah, buku, radio dan televisi (Junus, 2006). Jadi media massa mengarah kepada alat yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi.

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media karena media ini menghubungkan masyarakat yang sangat luas maka dapat dikatakan media itu menjadi media massa. Media massa merupakan alat utama dalam proses komunikasi massa. Oleh karena itu media massa merupakan alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara cepat kepadaaudienceyang sangat luas dan heterogen dan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2003).

Di Indonesia, media atau pers itu sudah diatur dalam sebuah Undang-Undang (UU) mulai dari pengertian sampai pelaksanaannya, yaitu UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Dalam UU ini pers didefinisikan sebagai lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. Menurut Adji (dalamLiliweri, 1991) pers diartikan dalam dua hal yaitu:

1. Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan kata tertulis

2. Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.

(44)

kepada masyarakat mengenai fenomena-fenomena atau gejala -gejala sosial yang terjadi di tengah tengah kehidupan masyarakat sendiri, baik yang menyangkut masalah sosial, ekonomi, budaya, politik maupun berbagai sektor kehidupan masyarakat lainnya sedangkan pers merupakan sebutan atau nama dari lembaga yang memproduksi media massa. Selanjutnya media massa dan pers merupakan media (perantara) terjadinya proses komunikasi massa. Jadi, meskipun secara arti ketiga terminologi (istilah) tersebut mempunyai perbedaan yang cukup mendasar, tetapi pada hakikatnya ketiga istilah itu merupakan satu kesatuan yang saling terkait sehingga tidak heran apabila terdapat literatur yang mengkaji salah satu istilah tersebut, baik media massa, pers maupun komunikasi massa sering dalam pembahasan pada penelitian ini senantiasa mengikutsertakan kedua istilah yang lainnya dan media massa yang dimaksud di sini hanya media massa modern seperti media massa elektronik yaitu: televisi dan radio, media massa cetak yaitu: suratkabar dan majalah, serta media massa online yaitu: komputer (laptop, net book), handphone,smartphone(BlackBerry,i-phone),Tablet(i-pad, android)

Informasi Mengenai Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi

Sarana dan prasarana transportasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Sarana adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaran dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya meliputi sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, olahraga, dan lain-lain. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya meliputi jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih, drainase, persampahan, dan air kotor. Transportasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pergerakan atau perpindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu sistem tertentu untuk maksud tertentu. Kegiatan manusia yang berbagai macam dalam memenuhi kebutuhannya menyebabkan perlu bergerak dan saling berhubungan (Elib, 2007).

Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut terdapat dua pilihan, yaitu bergerak dengan moda transportasi atau tanpa moda transportasi (berjalan kaki). Jenis moda transportasi yang digunakan sangat beragam, seperti mobil pribadi, taksi, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang, dan kapal laut. Pergerakan tanpa moda transportasi biasanya bergerak pendek yaitu 1–2 km (Tamin, 1997). Untuk memenuhi kebutuhan pergerakan dengan moda transportasi ini, perlu disediakan sarana dan prasarana transportasi yaitu: alat yang bergerak, ruang untuk alat angkut tersebut, tempat berhentinya (untuk bongkar-muat), pengaturan kegiatan transportasi, lokasi untuk berproduksi, lokasi pemasaran, serta perencanaan yang terpadu untuk perkembangan selanjutnya.

(45)

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Perhud) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2012) menyatakan bahwa sarana dan prasarana transportasi di Indonesia merupakan suatu sistem yang disebut Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) yaitu tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transportasi laut, transportasi udara, serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang secara dinamis.

Informasi mengenai transportasi ini merupakan informasi pembangunan sehingga kesatuan pernyataan, pandangan dan ide, dalam penyelenggaraan pembangunan, diperlukan suatu sistem komunikasi agar terjalin komunikasi efektif dan memiliki makna yang mampu mengarahkan pencapaian tujuan pembangunan. Hal itu perlu sekali dilakukan karena proses pembangunan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Komunikasi pembangunan ini harus mengedepankan sikap aspiratif, konsultatif danrelationshipkarena pembangunan tidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya hubungan sinergis antara pelaku dan obyek pembangunan. Apalagi proses pembangunan ke depan cenderung akan semakin mengurangi peran pemerintah, seiring semakin besarnya peran masyarakat.

Konsep komunikasi pembangunan sangat membuka peluang untuk mendorong komunikasi intensif melalui dialog dengan kelompok-kelompok strategis dalam rangka membangun kemitraan untuk mempengaruhi kebijakan publik sebelum diputuskan. Berbagai kelompok yang perlu dilibatkan dalam kemitraan antara lain Perguruan Tinggi, LSM, pers dan berbagai elemen pendukung pembangunan lainnya. Agar komunikasi pembangunan berjalan dengan efektif, maka diperlukan suatu pusat komunikasi yang menjadi rujukan dari pelaku-pelaku pembangunan maupun pihak-pihak yang berkompeten dalam penyelenggaraan pembangunan untuk memperoleh informasi dan koordinasi pembangunan secara terpadu.

Berdasarkan pandangan dan kenyataan yang berkembang maka informasi pembangunan dapat dirangkum dalam dua perspektif pengertian:

1. Dalam arti luas

Melibatkan masalah yang luas: komunikasi politik, komunikasi sosial-budaya, dan kebijakan komunikasi. Komunikasi pembangunan dalam arti luas meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara masyarakat dan pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.

2. Dalam arti sempit

(46)

Dalam konteks ini komunikasi pembangunan dilihat sebagai rangkaian usaha mengkomunikasikan pembangunan kepada masyarakat, agar mereka ikut serta dalam memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu bangsa. Usaha tersebut mencakup studi, analisis, promosi, evaluasi, dan teknologi komunikasi untuk seluruh sektor pembangunan. Pengertian ini tercermin dalam sejumlah kegiatan sistematis yang dilakukan oleh berbagai badan, dan lembaga yang bersifat lokal, nasional maupun internasional dalam menyebarkan gagasan pembangunan kepada khalayak ramai (Khoirul, 2010).

Jadi informasi pembangunan yang diperoleh oleh warga Desa Cilebut Barat melalui media massa adalah informasi pembangunan dalam arti luas yang mencakup tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara masyarakat dan pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan, dan transportasi yang dimaksud adalah transportasi umum seperti angkutan perkotaan (angkot), bus, dan kereta api.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010–2014, dijabarkan bahwa sarana dan prasarana transportasi amat berperan sebagai pendukung kegiatan ekonomi dan berfungsi untuk menyediakan jasa pelayanan bagi arus pergerakan orang, barang dan jasa, khususnya distribusi barang dan jasa dan sumber bahan baku. Tujuan pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efektif, handal, berkualitas, aman dan menekan harga tinggi serta mewujudkan sistem transportasi daerah dan nasional secara terpadu sebagai bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk meningkatkan jaringan desa-kota yang memadai.

Dalam hal ini informasi pembangunan yang sering diberitakan oleh media massa di Wilayah Bogor adalah berita mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi, di mana pembangunan sarana dan prasarana transportasi merupakan penyempurnaan perangkat pengaturan dan kelembagaannya, serta dengan memanfaatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga fokus penelitian ini adalah informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperoleh oleh warga Desa Cilebut Barat melalui media massa sehingga warga tersebut memilih salah satu media massa yang kemudian digunakannya untuk memperoleh informasi tersebut untuk mendapatkan kepuasan akan informasi tersebut.

Gambar

Gambar 1 Model Uses and Gratifications (Blumler et al. 1974)
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Gambar 2. Kerangka Berpikir
Tabel 2. Koefisien Uji Reliabilitas Belah Dua pada Setiap Peubah penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait