• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN 1.

Lampiran 7. Hubungan Penggunaan dengan Kepuasan Correlations

Kognitif Afektif Identitas Hubsos Hiburan Spearman's rho Situasi terpaan Correlation

Coefficient .744** .566** .230 .472** .680** Sig. (2- tailed) .000 .000 .101 .000 .000 N 52 52 52 52 52 Frekuensi Correlation Coefficient .385** .185 .109 .088 .200 Sig. (2- tailed) .005 .189 .441 .535 .154 N 52 52 52 52 52 Tujuan Correlation Coefficient .370** .242 .068 .324* .404** Sig. (2- tailed) .007 .084 .632 .019 .003 N 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan antara pusat dengan daerah, atau kota dengan desa. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan kota Jakarta yang semakin hari semakin menunjukkan kegemerlapannya sebagai ibukota negara, semakin ramai sebagai pusat bisnis dan perekonomian, namun semakin pengab dengan polusi udara dan padatnya penduduk.

Sebagai ibukota negara dan pusat bisnis, maka Jakarta menjadi pusat perhatian dunia sehingga pembangunan di berbagai sektor terus dilakukan, baik sarana maupun prasarana publik terus ditingkatkan untuk mempercantik Jakarta, sehingga Jakarta mempersempit kesempatan penduduk menempati rumah tinggal permanen, tempat tinggal yang ada digusur untuk dijadikan pusat perkantoran. Kalaupun ada rumah tempat tinggal itu adalah apartemen dan perumahan- perumahan elit di lokasi-lokasi tertentu, yang membuat penduduk yang tergusur bermigrasi ke daerah-daerah pinggiran seputar Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi yang aktivitas pekerjaannya tetap di Jakarta.

Salah satu daerah didominasi oleh kaum tergusur dan juga kebanyakan orang adalah daerah Bogor (baik kota maupun kabupaten), pemilihan daerah ini dikarenakan letaknya tidak begitu jauh dengan Jakarta, mudahnya akses transportasi, dan udaranya yang sejuk. Salah satu daerah di Bogor yang banyak diminati penduduk adalah Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Penduduk Desa Cilebut Barat yang kebanyakan kaum pindahan ini, merupakan penduduk dengan aktivitas dan mobilitasnya sangat tinggi yang dilakukan di Kota Jakarta dan daerah sekitar Bogor. Meskipun namanya desa tetapi penduduknya hanya sedikit yang bermata pencarian sebagai petani melainkan sebagai lebih banyak sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta.

Untuk mencapai tempat aktivitasnya tersebut, maka warga atau penduduk Desa Cilebut Barat ini lebih banyak menggunakan jasa transportasi kereta api, angkutan umum atau ada juga yang menggunakan ojek atau motor maupun mobil pribadi, sehingga ketergantungan mereka terhadap transportasi umum mengakibatkan mereka membutuhkan informasi-informasi tentang transportasi, yang salah satunya mereka dapatkan melalui media massa.

Dari beberapa media massa yang ada di Wilayah Bogor, terdapat beberapa acara yang menginformasikan atau memberitakan informasi mengenai transportasi yang merupakan informasi pembangunan di Wilayah Bogor, di antaranya seperti Radio Republik Indonesia (RRI) Wilayah Regional II Pro 1 FM di 93,75 MHz pada acara Bogor Kiwari (Bahasa Sunda yang dalam Bahasa Indonesianya adalah “Bogor hari ini”)yang mengudara setiap pagi pukul 07.00– 10.00 WIB, Radio Siaran Pemerintah (Pemkot) Bogor FM di 93,0 MHz yang menyiarkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan instansi pemerintahan

Kota Bogor dan informasi pembangunan lainnya di Wilayah Bogor, yang mengudara setiap pagi hari antara pukul 07.00–10.00 WIB, Megaswara TV yang menayangkan acara TALAS (berita dan ulasan) Bogor dan program berita lainnya, yang menginformasikan serta membahas dengan mengundang nara sumber tentang peristiwa seputar ideologi, politik, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan di Wilayah Bogor, yang ditayangkan setiap pagi hari mulai pukul 07.00 – 08.00WIB dan malam hari mulai pukul 18.00 – 19.00 WIB, media on line

seperti internet salah satunya dapat mengakses pada situs www.kotabogor.co.id sedangkan untuk media massa cetak, Jurnal Bogor misalnya setiap harinya selalu ada informasi pembangunan di Wilayah Bogor dan sekitarnya dengan berita- berita pembangunan di bidang ideologi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan sesuai dengan peristiwa aktual yang sedang terjadi.

Media massa yang hadir di Wilayah Bogor sebagai salah satu produk kemajuan pembangunan tentunya juga mengemban tugas dan fungsi baik sebagai suatu lembaga maupun sebagai media komunikasi massa. Fungsi media dalam melaksanakan kegiatan komunikasi massa, menurut McQuail (1996) di antaranya adalah bahwa media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi media di sini dapat sebagai sumber informasi dengan cara menyampaikan informasi pembangunan mengenai sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat yang merupakan salah satu proses komunikasi pembangunan. Sehubungan dengan itu, Dilla (2007) menyimpulkan bahwa komunikasi pembangunan merupakan proses penyebaran informasi, penerangan pendidikan dan keterampilan, rekayasa sosial dan perubahan perilaku. Sebagai proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat, titik pandang komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian (sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan masyarakat. Pada proses tersebut, informasi dibagi dan dimanfaatkan bersama- sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang berguna untuk kehidupan.

Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan tentunya media massa tersebut di atas mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu, masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa tersebut.

Mengenai kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan informasi oleh masyarakat ini telah banyak diteliti oleh beberapa peneliti. Namun yang menjadi fokus penelitian ini berbeda seperti yang dilakukan oleh Agustini (2009) yang menyimpulkan bahwa efek penggunaan radio mengenai informasi pembangunan di bidang kesehatan berupa efek kognitif, afektif dan konatif dapat

terjadi pada masyarakat yang memilih radio untuk kemudian menggunakannya secara aktif, sedangkan dalam penelitian Manihuruk (2002), aktivitas penggunaan media internet secara relatif di kalangan pelajar itu sangat rendah frekuensinya sehingga penggunaannya tergantung pada kebutuhannya. Sehubungan dengan itu DeFleur dan Sandra (1989) menjelaskan bahwa khalayak mempunyai motif tertentu, mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari kedua penelitian di atas, maka yang digunakan untuk penelitian kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat tentang informasi pembangunan di wilayah Bogor ini akan tercermin pada empat aspek, yaitu: (1) Kebutuhan masyarakat Bogor akan informasi pembangunan di Wilayah Bogor yang ada di media massa, (2) Pemilihan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (3) Penggunaan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (4) Kepuasan masyarakat terhadap informasi pembangunan di Wilayah Bogor dari media massa yang telah dipilih dan digunakannya.

Didorong oleh keempat tema pokok inilah maka dibuat satu analisis tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor melalui pendekatan uses and gratifications yang dinyatakan oleh Katz et al. (1973) bahwa selain aktif khalayak juga memiliki kebutuhan tertentu dimana tersedia beberapa alternatif komunikasi dan secara sadar khalayak akan memilih media dan pesan-pesan yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Perumusan Masalah

Masyarakat di Wilayah Bogor sebagian besar merupakan masyarakat desa tradisional yang sedang tumbuh dan berubah ke suatu tingkat hidup yang umumnya lebih layak. Demikian juga struktur komunikasi yang dimiliki di wilayah Bogor umumnya berpola tradisional melalui tatap muka, itupun melalui jaringan sosial yang telah lama terbentuk dan relatif bersifat tetap antara kaum elit desa dengan masyarakat umumnya. Namun demikian, di pihak lain kecepatan pembangunan di berbagai bidang termasuk teknologi komunikasi menyebabkan melubernya pelbagai informasi yang mampu menerobos batas-batas kelas dan pelapisan sosial yang selama ini dijaga teramat ketatnya.

Desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Cilebut Barat yang terletak sekitar 4 km dari pusat Kota Bogor dan dekat dengan daerah-daerah potensial ekonomi seperti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sasaran penelitian ini adalah warga Desa Cilebut Barat yaitu kepala keluarga yang berdomisili di desa tersebut atau paling tidak anggota keluarga yang berusia minimal 17 tahun. Setelah diamati di desa tersebut warganya sebagian besar pekerjaannya bukan saja petani tetapi ada juga pekerja di instansi pemerintah atau swasta, ada juga buruh pabrik serta pedagang yang aktivitasnya banyak dilakukan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitar kota Bogor walaupun demikian desa tempat mereka berdomisili merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Bogor sehingga informasi mengenai Wilayah Bogor sangat mereka perlukan terutama

informasi mengenai pembangunan yang menyangkut masalah-masalah sarana dan prasarana transportasi karena mobilitas aktivitas mereka yang tinggi berada di luar atau sekitar wilayah Bogor. Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010– 2014, sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan sarana dan prasarana transportasi yaitu: (1) Terpenuhinya kebutuhan minimum pelayanan jasa transportasi sekaligus pendukung upaya pemulihan ekonomi, (2) Terpeliharanya kondisi fisik sarana dan prasarana transportasi agar dapat memberikan pelayanan sampai dengan batas umur teknis yang sudah direncanakan, (3) Meningkatkan sistem manajemen transportasi, (4) Meningkatkan jasa pelayanan sarana dan prasarana melalui standar teknis yang sesuai dengan kebutuhan yang berkembang secara efisien.

Berdasarkan pengamatan pada Januari-Pebruari 2012 dengan cara membaca, mendengar dan melihat di beberapa media massa di Wilayah Bogor tentang informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang dimuat atau diberitakan di media massa tersebut, sebagian besar (90%) merupakan informasi mengenai pelayanan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor, seperti informasi layanan tiket kereta api, jadwal buka-tutup jalur puncak, perbaikan jalan dan jembatan serta pengalihan jalur angkot. Untuk itu, penelitian ini menitikberatkan pada informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Informasi-informasi tersebut dikemas dan disampaikan lewat media massa baik cetak maupun elektronik serta media online. Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media massa modern seperti televisi, radio, suratkabar, majalah, dan mediaonline.

Fenomena sederhana yang terjadi tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan serta kepuasan warga Desa Cilebut Barat terhadap media dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ditemui setelah diamati antara lain, bahwa kebanyakan mereka membutuhkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa, misalnya mengenai perubahan jalur trayek angkot, jadwal perjalanan kereta api, hal-hal yang terjadi di jalan raya atau situasi masyarakat yang disebabkan karena pembangunan jalan (tol) dan terminal melalui program berita atau informasi di radio atau televisi karena selain menambah pengetahuan juga dapat menghibur dibanding kalau mereka harus bertanya ke petugas terkait yang memakan waktu lama. Mereka memilih media massa untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor tidak berdasarkan keinginan atau kesadaran sendiri tetapi banyak dilakukan karena orang lain, misalnya orang tua membeli suratkabar karena permintaan anaknya di rumah walaupun orang tua tersebut ikut membacanya atau mereka memilih tv prabayar karena terpaksa atau terpengaruh bujukan sales man atau bahkan ikut-ikutan karena tetangganya berlangganan tv prabayar tersebut. Mereka yang pekerjaannya petani, menonton televisi dilakukan karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain setelah mereka melakukan pekerjaan bercocok tanam, kemudian mereka mengatakan bahwa mereka mendengarkan program tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di radio terutama lebih menikmati sajian musik atau lagu-lagu yang diperdengarkan daripada

menyerap informasi yang disajikannya serta ada juga mereka yang tidak puas akan suatu informasi yang dibacanya melalui suratkabar kemudian mencarinya melalui televisi dan juga ada yang bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih tahu, atau kepada staf kantor desa tentang informasi yang sama.

Dari fenomena-fenomena tersebut di atas, maka rumusan penelitian yang relevan diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sejauh mana kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang ada di media massa?

2. Sejauh mana pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

3. Sejauh mana penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

4. Sejauh mana kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang diperoleh melalui media massa?

5. Sejauh mana hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat?

6. Sejauh mana hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

7. Sejauh mana hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka hal tersebut digunakan sebagai acuan untuk merumuskan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah untuk:

1. menganalisis kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi dalam media massa di Wilayah Bogor.

2. menganalisis pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

3. menganalisis penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

4. menganalisis kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di media massa di Wilayah Bogor.

5. menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat.

6. menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

7. Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana di Wilayah Bogor.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak- pihak sebagai berikut:

1. Perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pada tataran empiris di masa yang akan datang khususnya mengenai komunikasi pembangunan. 2. Pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) sebagai partner media massa

dalam penyebaran informasi pembangunan, khususnya informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor kepada masyarakat khususnya di wilayah Bogor.

3. Media massa lokal yang berada di Wilayah Bogor dalam pemberitaan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang menyeluruh dan berimbang.

TINJAUAN PUSTAKA TeoriUses and Gratifications

Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan teori uses and gratifications yang jika dibandingkan dengan model- model penelitian komunikasi massa terdahulu yang menyelidiki pengaruh pesan efek komunikasi secara kemanistik (satu sisi kepentingan komunikator belaka) maka sudah sejak lama telah terjadi pergeseran anggapan efek, dimanauses and gratifications sebagai perspektif baru mengalihkan penyelidikan tentang hubungan sosial dalam khalayak.

Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukan semua kebutuhan manusia. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis, afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Khalayak dalam model ini mempunyai kebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan.

Kebutuhan tersebut (dalam konstruksi model ini) dapat dipuaskan melalui sumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhi melalui keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal (antar pribadi), maupun mengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi. Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui suratkabar, radio, televisi, film atau media massa lainnya baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya (exposure) serta konteks sosial tempat di mana terpaan berlangsung. Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada sejauhmana media tersebut dapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jadi tekanannya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu.

Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Model uses and gratifications ini digambarkan hubungannya oleh Blumler

Gambar 1 ModelUses and Gratifications(Blumleret al. 1974)

Berdasarkan model penelitian ini, jika dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan di sini maka penelitian ini akan mengetahui kebutuhan sosial dan kebutuhan pribadi warga Desa Cilebut Barat akan media massa modern dalam memilih dan menggunakan media massa tersebut untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor untuk mencapai kepuasan akan informasi yang telah disajikan oleh media massa tersebut, sumber informasi yang digunakan dalam hal ini jelas, yaitu media massa dan media massa yang digunakan adalah media massa modern bukan yang tradisional.

Dengan menggunakan model ini peneliti berusaha menemukan hubungan di antara peubah-peubah yang diukur. Seringkali peneliti hanya menganalisis sebagian saja komponen-komponen dari modeluses and gratificationstersebut. Lingkungan sosial 1. Ciri-ciri demografis 2. Afiliasi kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian Kebutuhan khalayak 1. Kebutuhan kognitif 2. Kebutuhan afektif 3. Kebutuhan integratif personal 4. Kebutuhan integratif sosial 5. Pelepasan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan. Sumber-sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Mengisi waktu luang Penggunaan media massa 1. Jenis-jenis media: suratkabar, radio, televisi dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dari terpaan media Pemuasan media (fungsi) 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi/hiburan 3. Identitas personal 4. Hubungan sosial

Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa

Pendekatan uses and gratification menekankan pada motif dan kebutuhan diri yang dirasakan oleh khalayak. Blumler et al. (1974) menyimpulkan bahwa, orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi yang sama untuk tujuan yang sangat berbeda. Isi media yang sama bisa memuaskan kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Tidak ada satu cara orang menggunakan media. Sebaliknya, ada banyak alasan untuk menggunakan media karena ada pengguna media.

Kebutuhan dasar, situasi sosial, dan latar belakang individu, seperti pengalaman, kepentingan, dan pendidikan, mempengaruhi ide-ide tentang apa yang khalayak inginkan dari media dan media mana yang terbaik yang dapat memenuhi kebutuhannya, artinya khalayak menyadari dan dapat menyatakan motif dan kepuasannya sendiri untuk menggunakan media yang berbeda.

Versi lain dari motivasi khalayak diusulkan oleh McGuire (1974), berdasarkan teori umum dari kebutuhan manusia. Ia membedakan antara dua jenis kebutuhan: kognitif dan afektif. Kemudian, McGuire menambahkan tiga dimensi: "Pelestarian, inisiasi aktif versus pasif, orientasi tujuan eksternal versus internal, dan stabilitas emosi pertumbuhan" dan ketika memetakan, faktor-faktor ini menghasilkan 16 jenis motivasi yang berlaku untuk menggunakan media.

Katz et al. (1973) mengembangkan 5 (lima) kebutuhan yang diambil dari fungsi sosial dan psikologis dari media massa dan menempatkan kebutuhan tersebut ke dalam lima kategori :

1. Kebutuhan kognitif, termasuk memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman.

2. Kebutuhan afektif, termasuk emosi, kesenangan, perasaan.

3. Kebutuhan integratif pribadi, termasuk kredibilitas, status stabilitas.

4. Kebutuhan integratif sosial, termasuk berinteraksi dengan keluarga dan teman- teman.

5. Kebutuhan melepaskan ketegangan, termasuk melarikan diri dan pengalihan. Dari klasifikasi di atas, kemudian McQuail (1983) mengembangkan klasifikasi tersebut dengan argumentasinya tentang alasan umum untuk menggunakan media:

Informasi

1. Mencari tahu tentang peristiwa yang relevan dan kondisi di sekitarnya, masyarakat dan dunia.

2. Mencari nasihat tentang hal-hal praktis atau pendapat dan pilihan keputusan 3. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum

4. Belajar; pendidikan diri

5. Memperoleh rasa aman melalui pengetahuan. Identitas Pribadi

1. Menemukan penguatan nilai-nilai pribadi 2. Menemukan model perilaku

4. Mendapatkan wawasan diri sendiri. Integrasi dan Interaksi Sosial

1. Mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain; empati sosial 2. Mengidentifikasi dengan orang lain dan memperoleh rasa memiliki 3. Menemukan dasar untuk percakapan dan interaksi sosial

4. Memiliki pengganti untuk kehidupan nyata persahabatan 5. Membantu untuk melaksanakan peran-peran sosial

6. Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan keluarga, teman dan

Dokumen terkait