Desain Penelitian
Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional karena menggambarkan atau menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih peubah (Sigit, 1999), selain itu deskripsi korelasional digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa suatu kondisi tertentu mempengaruhi terjadinya sesuatu. Peneliti tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tetapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua peubah atau lebih. Peneliti dituntut membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antar peubah yang diteliti. Analisis data menggunakan uji statistik inferensial (Kahfi, 2008). Dengan pendekatan ini dapat dideskripsikan serta dijelaskan hubungan antar peubah secara mendalam dengan unit analisis yang dalam hal ini adalah kepala keluarga (KK) atau anggota keluarga yang berusia 17 tahun ke atas karena pada usia tersebut diasumsikan sudah memiliki aktivitas seperti bekerja, sekolah atau kuliah yang sudah membutuhkan informasi dan dapat memilih serta mampu menggunakan media massa tersebut untuk mencapai kepuasan informasi di media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor, selain itu mereka juga sudah dapat memberikan pendapat atau dapat mengisi kuesioner yang diajukan karena memiliki pengetahuan tentang informasi tersebut.
Peubah yang diteliti adalah peubah kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di media massa sebagai peubah bebas (X1), pemilihan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa sebagai peubah bebas (X2), penggunaan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa sebagai peubah tidak bebas (Y1), dan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di media massa sebagai peubah tidak tidak bebas (Y2).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Bogor sebagai lokasi penelitian yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi desa tersebut letaknya dekat dengan pusat Kota Bogor dan yang aktivitas warganya dilakukan di sekitar Kota Bogor seperti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi sehingga informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor melalui media massa menjadi sangat penting diperoleh untuk menunjang aktivitas warga tersebut, selain itu juga telah
dipahami keberadaan wilayah desa tersebut serta diketahui perilaku warga yang berhubungan dengan kebutuhan, pemilihan, penggunaan media massa, serta kepuasannya akan media massa dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.
Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan, yaitu dimulai pada bulan September sampai bulan Nopember 2012.
Populasi dan Sampel Populasi
Populasi penelitian ini adalah warga Desa Cilebut Barat, kecamatan Sukaraja, Bogor yang memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa, yang berjumlah 103 (seratus tiga) kepala keluarga (KK).
Sampel
Berdasarkan populasi penelitian maka ditentukan sampel dengan teknik
probability sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik probability sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
Sampel penelitian ini sebanyak 50% yaitu 52 (lima puluh dua) orang dengan pertimbangan dana, tenaga dan waktu peneliti. Ke-52 orang ini diundi yang diambil dari jumlah populasi (dapat dilihat pada Lampiran 2 sebagai kerangka sampel).
Data dan Instrumentasi Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengajukan pertanyaan/pernyataan dalam bentuk kuesioner yang berisi daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan mereka memberikan respons atas daftar pertanyaan/pernyataan mengenai peubah-peubah penelitian yaitu, tentang kebutuhan, pemilihan, penggunaan, dan kepuasan warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.
Data sekunder berupa data dari kantor Desa Cilebut Barat berupa dokumen atau arsip tentang warga Desa Cilebut Barat dan hasil wawancara dengan beberapa media massa cetak atau elektronik untuk mengetahui tentang program- program tentang penyiaran atau penyebaran informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa tersebut.
Instrumentasi
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan mengajukan pernyataan- pernyataan kepada warga Desa Cilebut Barat. Kuesioner tersebut dibangun dan disusun berdasarkan operasionalisasi peubah-peubah yang diteliti. Dengan demikian kuesioner tersebut terdiri dari 5 (lima) bagian (lihat Lampiran 2) yaitu, bagian pertama adalah karakteristik atau profil pemilih dan pengguna media massa yang meliputi tentang informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang dipilih, jenis media yang digunakan, nama media yang digunakan, dan waktu terakhir memperoleh informasi di media. Bagian kedua, kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan media massa meliputi, kebutuhan dari aspek kognitif, afektif, identitas pribadi, aspek integratif sosial, dan aspek hiburan. Bagian ketiga tentangpemilihan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa meliputi, penerimaan akan media, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomis. Bagian keempat tentang penggunaan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa meliputi, jenis situasi terpaan,frekuensi, dantujuan. Bagian kelima tentang kepuasan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa dalam memperoleh informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor meliputi, kepuasan berdasarkan orientasi kognitif, orientasi perasaan, aspek identitas pribadi,aspekhubungan sosial, dan aspek hiburan.
Definisi Operasional
Berkaitan dengan penelitian maka dioperasionalisasikan konsep mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai berikut:
Pelayanan sarana dan prasarana transportasi merupakan jasa yang diberikan oleh transportasi umum seperti angkutan perkotaan (angkot), bus dan kereta api yang meliputi sarana dan prasarana mengenai:
1. Kecelakaan dari pengoperasian transportasi.
2. Ketersediaan pelayanan sarana dan prasarana transportasi. 3. Kapasitas sarana dan prasarana transportasi.
4. Keteraturan jadwal keberangkatan dan kedatangan transportasi.
5. Kelancaran dan kecepatan transportasi.
6. Pencapaian lokasi terminal (tempat mangkal) transportasi.
7. Tujuan yang akan dicapai (trayek) transportasi
8. Ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan transportasi.
9. Keterjangkauan daya beli tarif (ongkos) transportasi bagi masyarakat.
10. Ketertiban dan keamanan transportasi.
Berkaitan dengan pelayanan tersebut di atas, maka peubah-peubah penelitian yang dioperasionalkan sebagai berikut:
(X1) Kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi di media massa dijabarkan sebagai suatu keinginan yang diharapkan dari media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.
(X1.1) Kebutuhan kognitif, yaitu:
- Kebutuhan untuk menambah pengetahuan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan akan pencarian pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai dasar pengambilan keputusan.
-Kebutuhan untuk mendapatkan pelajaran sebagai pendidikan diri dari pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(X1.2) Kebutuhan afektifyaitukebutuhan akan perasaan, yaitu:
-Kebutuhan akan perasaan senang dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi.
-Kebutuhan akan perasaan aman dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi.
-Kebutuhan akan perasaan tenang dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi.
-Kebutuhan akan perasaan percaya dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi.
-Kebutuhan akan perasaan yakin dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi.
(X1.3) Kebutuhan identitas pribadi yaitu:
-Kebutuhan untuk memperoleh kekuatan dalam diri tentang norma/nilai/cara/aturan bertransportasi dari informasi tentang pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk menemukan model/cara berperilaku atau bertindak sendiri yang menyangkut masalah pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang ada di media berkaitan dengan masalah pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk memiliki wawasan diri pribadi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(X1.4) Kebutuhan hubungan sosial yaitu:
-Kebutuhan untuk mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transpotasi.
-Kebutuhan untuk menumbuhkan rasa memiliki pada sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk menemukan dasar sebagai bahan percakapan dengan keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk menemukan dasar sebagai bahan percakapan dengan teman mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(X1.5) Kebutuhan akan hiburan meliputi:
-Kebutuhan untuk dapat mengantisipasi keadaan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk mengisi waktu luang dari informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk menghilangkan kejenuhan dari informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk membantu memecahkan masalah mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk melepaskan ketegangan dalam diri dari informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
-Kebutuhan untuk bersantai dengan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
Data yang diperoleh dari kebutuhan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4.
(X2) Pemilihan suatu media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dijabarkan sebagai suatu kegiatan warga Desa Cilebut Barat dalam mencari dan menyeleksi media massa untuk memenuhi kebutuhannya, yang dalam hal ini media massa tersebut adalah media massa modern baik cetak maupun elektronik berdasarkan:
(X2.1) Penerimaan akan media yaitu:
- Menerima media massa yang dipilih sebagai pengganti media lama.
- Menerima media massa yang dipilih karena penampilan media tersebut menarik.
- Menerima media massa yang dipilih karena media tersebut memiliki teknologi baru.
- Menerima media massa yang dipilih karena fitur-fitur media tersebut mudah dipahami.
(X2.2) Nilai fungsional meliputi:
- Media massa tersebut berfungsi sebagai penyebar informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi secara informatif.
- Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai motivator mengenai hal tersebut bagi pengaksesnya.
- Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai pengawas dari peristiwa mengenai hal tersebut bagi pengaksesnya.
- Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai
pengawas mengenai sumber berita dari hal tersebut bagi pengaksesnya.
- Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai penghibur bagi pengaksesnya.
(X2.3) Nilai informasi meliputi:
- Media massa tersebut informasinya luas.
- Media massa tersebut informasinya lengkap
- Media massa tersebut informasinya akurat.
- Media massa tersebut informasinya cocok/sesuai kebutuhan pembaca
- Media massa tersebut informasinya aktual.
- Media massa tersebut informasinya jelas.
- Media massa tersebut informasinya bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
- Media massa tersebut informasinya dapat dibuktikan.
- Media massa tersebut informasinya tidak ada prasangka.
- Media massa tersebut informasinya dari sumber berita yang dapat dipercaya.
(X2.4) Nilai ekonomis meliputi:
- Media massa tersebut memiliki nilai guna.
- Media massa tersebut memiliki kebanggaan.
- Media massa tersebut harganya terjangkau
- Media massa tersebut biaya penggunaannya terjangkau.
- Media massa tersebut biaya perawatannya terjangkau
- Media massa tersebut memiliki nilai jual kembali yang memadai.
Data yang diperoleh dari pemilihan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4.
(Y1) Penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasana transportasi di Wilayah Bogor dijabarkan sebagai perilaku warga untuk aktif menggunakan media massa dari terpaan/keterdedahan terhadap informasi tersebut dalam memenuhi kebutuhannya, yang meliputi:
(Y1.1) Jenis situasi terpaan yaitu:
-Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan sendiri di rumah.
-Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan sendiri di luar rumah.
-Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga di rumah.
- Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga di luar rumah.
- Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama teman di rumah.
- Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama teman di luar rumah.
- Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga dan teman di rumah.
- Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga dan teman di luar rumah.
(Y1.2) Frekuensi yaitu:
- Sangat sering menggunakan media massa yang dipilih dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Sering menggunakan media massa yang dipilih dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kadang-kadang menggunakan media massa yang dipilih dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(Y1.3) Tujuan menggunakan media yaitu:
- Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi untuk dapat melakukan tindakan sehubungan dengan hal tersebut.
- Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain mengenai hal tersebut.
- Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luas dalam proses pembangunan yang menyangkut hal tersebut.
- Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi untuk sekedar mengisi waktu luang.
- Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi untuk melarikan diri dari rutinitas.
- Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi untuk menghilangkan kejenuhan.
Data yang diperoleh dari penggunaan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4.
(Y2) Kepuasan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dijabarkan sebagai perubahan perilaku pada
warga dengan terpenuhinya kebutuhan dalam hal kepuasan yang dicari sesuai dengan apa yang diperoleh setelah memperoleh informasi tersebut. Kepuasan terhadap media massa tersebut meliputi:
(Y2.1) Kepuasan berdasarkan orientasi kognitif yaitu:
- Kepuasan karena meningkatnya pengetahuan tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena menemukan pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai pilihan keputusan mengenai hal tersebut.
- Kepuasan karena mendapat pelajaran sebagai pendidikan diri dari informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(Y2.2) Kepuasan berdasarkan orientasi perasaan yaitu kepuasan yang diperoleh setelah memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor, yaitu:
- Kepuasan karena merasa senang akan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena merasa aman akan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena merasa tenang akan pelayanan sarana an prasarana transportasi.
- Kepuasan karena merasa percaya akan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena merasa yakin akan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(Y2.3) Kepuasan berdasarkan aspek identitas pribadi yaitu:
- Kepuasan karena memperoleh kekuatan dalam diri tentang norma/nilai/cara/aturan bertransportasi dari informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diberikan.
- Kepuasan karena menemukan model berperilaku atau bertindak sendiri yang menyangkut masalah-masalah pelayanan sarana danprasarana transportasi.
- Kepuasan karena mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang diberitakan media berkaitan dengan hal pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena memiliki wawasan diri pribadi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(Y2.4) Kepuasan dari aspek hubungan sosial yaitu:
- Kepuasan karena mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena memperoleh rasa memiliki akan sarana dan prasarana transportasi.
- Kepuasan karena menemukan dasar sebagai bahan percakapan dengan teman atau keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
(Y2.5) Kepuasan dari aspek hiburan yaitu:
- Kepuasan karena dapat mengantisipasi keadaan transportasi.
- Kepuasan karena dapat sebagai pengisi waktu luang.
- Kepuasan karena dapat menghilangkan kejenuhan.
- Kepuasan karena dapat membantu memecahkan masalah.
- Kepuasan karena dapat menghilangkan ketegangan dalam diri.
- Kepuasan karena merasa santai.
Data yang diperoleh dari kepuasan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas Instrumen
Validitas adalah ‘keabsahan’ yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Ancok dalam Singarimbun & Effendi, 2011). Instrumentasi perlu diperkuat validitasnya agar mampu mewakili indikator peubah penelitian. Dalam penelitian ini untuk memperkuat validitas dari instrumentasi penelitian dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan yaitu mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur, dengan cara: (1) mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur, (2) mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli dan dosen pembimbing, (3) menanyakan definisi konsep yang diukur kepada calon responden atau orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Singarimbun & Effendi, 2011).
Uji validitas dilakukan dengan uji korelasi antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor total pada setiap peubah dengan menggunakan teknik korelasi interaksi silang (product momentPearson). Berdasarkan hasil uji validitas (lihat Lampiran 3) yang diujikan pada 20 orang responden diperoleh nilai kritis sebesar 0,415 artinya butir pernyataan yang nilainya di bawah nilai kritis adalah tidak valid, kemudian dimodifikasi kembali tata bahasanya agar lebih dipahami oleh responden.
Reliabilitas Instrumen
Menurut Ancok (dalam Singarimbun & Effendi, 2011) reliabilitas adalah ‘keterpercayaan’ indeks yang menunjukkan sejauhmana suatualat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Penentuan koefisien reliabilitas intrumen lebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner kepada pengguna media massa yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik obyek penelitian yaitu warga Desa Cilebut Barat sebanyak 20 responden. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat
dapat dipahami dengan mudah oleh responden, artinya pertanyaan jelas, tidak menimbulkan pemahaman ganda, serta tidak terlalu panjang sehingga menimbulkan kebosanan.
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik split half reliability test atau uji reliabilitas belah dua (bantuan SPSS versi 18,0). Berdasarkan rtabel(α = 5% dan db= 19) adalah 0,456, hasil analisis nilai koefisien berada pada kisaran antara 0,812 sampai 0,652 (lihat Lampiran 3) sehingga dapat dikatakan instrumen reliabel dan dapat dipergunakan. Koefisien reliabilitas tiap peubah tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2. Koefisien Uji Reliabilitas Belah Dua pada Setiap Peubah penelitian Peubah Penelitian Nilai Koefisien Reliabilitas
Kebutuhan informasi 0,810
Pemilihan media massa 0,812
Penggunaan media massa 0,652
Kepuasan akan informasi 0,705
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian dapat berlangsung sampai mendapakan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yang dicari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan tekniksamplingyang benar, didapatkan strategi dan prosedur yang digunakan dalam mencari data di lapangan. Jenis data yang dapat dipergunakan dalam penelitian adalah (1) data primer, dan (2) data sekunder.
Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan oleh manusia dalam hal ini adalah peneliti sendiri dengan cara memberikan atau membacakan kuesioner kepada responden. Metode pengumpulannya bersifat terstruktur dan terbuka, artinya dalam pengisian kuesioner ini responden yang dalam hal ini warga Desa Cilebut Barat, kecamatan Sukaraja, Bogor, diberitahu tentang tujuan penelitian yang dilakukan agar responden dalam memberikan jawaban sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak menyimpang yang dapat mengakibatkan hasil penelitian menjadi bias.
Untuk pengumpulan data sekunder pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah seperti: mengidentifikasi kebutuhan data sekunder penelitian ini. Penelitian ini butuh data sekunder sebagai informasi yang mendukung tentang profil Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Bogor, juga tentang profil beberapa media massa di Wilayah Bogor serta bagaimana proses media massa tersebut mengemas informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode penelusuran pencarian secara manual dan online. Setelah data didapat kemudian dilakukan penyaringan untuk memilih mana data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan mana yang tidak, kemudian data yang terpilih dikumpulkan untuk dievaluasi
khususnya mengenai kualitas dan kecukupan data, kalau data dirasa sudah cukup baik dan jumlahnya memadai maka data tersebut dapat dipergunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan.
Analisis Data
Pengolahan data atau disebut juga proses pra-analisis yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1) Editing data
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul.
2) Pengembangan peubah
Pengembangan peubah adalah spesifikasi semua peubah yang diperlukan oleh