UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BANQUET
SECTION DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN
KERTAS KARYA
OLEH
IVAN RIRIS SIALLAGAN
112204024
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BANQUET
SECTION DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN
OLEH
IVAN RIRIS SIALLAGAN
112204024
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,
Rizky Hadi Nasution, SE
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Banquet Section di Hotel Garuda Plaza Medan
Oleh : Ivan Riris Siallagan
NIM : 112204024
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
NIP. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
Ketua,ABSTRAK
Suatu hotel akan dinilai masyarakat ataupun tamu yang berkunjung dari fasilitas yang dimiliki oleh hotel tersebut. Salah satu fasilitas yang sering dinilai oleh tamu hotel tersebut adalag banquet section. Dalam bisnis hotel istilah banquet digunakan untuk suatu kegiatan operasional dari suatu pesta khusus yang telah direncanakan sebelumnya, dan kegiatan ini umumnya terpisah dari kegiatan makan dan minum yang terdapat di restoran dan bar yang juga terdapat di hotel. Dalam penulisan kertas karya ini menjelaskan secara rinci mengenai pelayanan banquet, kualitas pelayanan
banquet, uraian kegiatan banquet, peranan banquet dalam pelayanan food and
beverage, masalah – masalah yang dihadapi banquet ketika beroperasional, dan upaya
meningkatkan kualitas pelayanan banquet section di hotel Garuda Plaza Medan.
Karena banquet section merupakan salah satu sumber pendapatan hotel.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, di mana atas
kasih setia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Kertas karya ini dibuat
untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dari Diploma III
Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Kertas karya ini disusun berdasarkan praktek kerja lapangan yang penulis
lakukan di Hotel Garuda Plaza Medan serta sumber lain yang mendukung, kertas
karya ini berjudul “ Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Banquet Section di
Hotel Garuda Plaza Medan “.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih banyak kepada pihak – pihak yang
mendukung dalam menyelesaikan kertas karya ini, antara lain :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Arwina Sufika, SE., M.Si., selaku ketua Program Studi D-III Pariwisata
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Rizky Hadi Nasution, SE., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan kertas karya ini.
4. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum., selaku dosen pembaca yang telah
memberikan masukan dan arahan dalam penyempurnaan penulisan kertas
karya ini.
5. Bapak Muadi Suratmo, selaku Kordinator Praktik Bidang Keahlian Perhotelan
6. Seluruh staff pengajar dan pegawai di Program Studi Pariwisata Universitas
Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas
karya ini.
7. Kedua orang tua penulis Buker Siallagan dan Peninna Nainggolan yang telah
membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan baik moril maupun
materil serta doa yang tulus sehigga penulis dapat menyelesaikan kertas karya
ini.
8. Saudara kandung penulis Tambahot Siallagan, S.Hut, Trijunina Siallagan,
Pujy Mori Siallagan, dan Paulina Siallagan yang telah memberikan semangat
dan dukungan dalam penulisan kertas karya ini.
9. Seluruh staff hotel Garuda Plaza Medan, terimakasih atas ilmu yang diajarkan
selama penulis melaksanakan PKL.
10.Kepada teman – teman di Pariwisata Perhotelan Universitas Sumatera Utara
terimakasih buat kalian semua.
Tidak ada kata lain yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih
banyak, dan penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa sebagai juruslamat kita
semua. Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan
kertas karya ini. Akhir kata semoga kertas karya ini bermamfaat bagi siapapun yang
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Alasan Pemilihan Judul……….…..………1
1.2Batasan Masalah………..……...……..2
1.3Tujuan Penulisan……….………..……..2
1.4Metode Penelitian……….……..…….3
1.5Sistematika Penulisan………...…….……..4
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1Pengertian Pelayanan……….……..………6
2.2Pengertian Banquet………..…...11
2.2.1 Macam – macam Banquet………..…………12
2.2.2 Staff Banquet………..……….12
2.3Pelaksanaan Operasional Banquet yang Berkualitas………...……..16
2.3.1 Kualitas Peralatan………..………..………17
2.3.2 Penataan Banquet………...…….…………19
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN
3.1Sejarah Berdirinya Garuda Plaza Hotel Medan………...…………26
3.2Klasifikasi Garuda Plaza Hotel Medan………..…………28
3.3Fasilitas yang Dimiliki Garuda Plaza Hotel Medan……….……….29
3.4Struktur Organisasi………...………….33
BAB IV UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BANQUET SECTION dI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN 4.1Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Banquet Section….……....36
4.2Pelaksanaan Operasional Banquet Section………..………….….41
4.2.1 Tahapan Sebelum Penyelenggaraan………..…..41
4.2.2 Tahapan Saat Pelaksanaan Acara………...….42
4.3Upaya Peningkatan Pelayanan di Banquet Section……….…….….43
4.4 Peranan Banquet Sebagai Pendukung Food and Beverage Departmen….48 4.5 Masalah yang Dihadapi dan Upaya Penyelesaiannya………..…….50
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……….……..52
5.2 Saran……….……52
ABSTRAK
Suatu hotel akan dinilai masyarakat ataupun tamu yang berkunjung dari fasilitas yang dimiliki oleh hotel tersebut. Salah satu fasilitas yang sering dinilai oleh tamu hotel tersebut adalag banquet section. Dalam bisnis hotel istilah banquet digunakan untuk suatu kegiatan operasional dari suatu pesta khusus yang telah direncanakan sebelumnya, dan kegiatan ini umumnya terpisah dari kegiatan makan dan minum yang terdapat di restoran dan bar yang juga terdapat di hotel. Dalam penulisan kertas karya ini menjelaskan secara rinci mengenai pelayanan banquet, kualitas pelayanan
banquet, uraian kegiatan banquet, peranan banquet dalam pelayanan food and
beverage, masalah – masalah yang dihadapi banquet ketika beroperasional, dan upaya
meningkatkan kualitas pelayanan banquet section di hotel Garuda Plaza Medan.
Karena banquet section merupakan salah satu sumber pendapatan hotel.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Jika berbicara mengenai perhotelan selalu berkaitan dengan makanan dan
minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan
dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya.
Dalam pelayanannya, Food and Beverage Department secara umum dapat dibagi
menjadi dua, yaitu food and beverage product dan food beverage service. Food and
beverage product bertugas untuk mengelola makanan dan minuman, sedangkan food
and beverage service bertugas untuk menjual dan menyajikan makanan dan minuman
yang telah siap dikelola oleh bagian product. Food and beverage service di hotel
pada umumnya terbagi oleh beberapa section, salah satunya adalah banquet section.
Dalam bisnis hotel istilah banquet digunakan untuk kegiatan operasional yang
telah direncanakan sebelumnya, dan kegiatan ini umumnya terpisah dari kegiatan
makan dan minum yang terdapat di bagian restoran dan juga bar hotel tersebut.
Dalam pelayanan tamu di hotel, banquet merupakan salah satu section yang
memiliki peran penting karena melayani tamu dalam jumlah yang banyak dalam
waktu yang bersamaan dan peraturan pelayanan masih tetap berlaku sebagaimana
dalam pelayanan ala carte, hanya saja pramusaji jarang terlibat percakapan dengan
tamu. Sebagai contoh, bila menu yang dipesan berupa salad, sup, hidangan utama,
hidangan penutup dan kopi, penataan tempatnya harus mencakup sendok garpu,
penutup, dan sendok teh untuk kopi. Semua perlengkapan tersebut harus sudah siap
sebelum para tamu duduk. Kadang peralatan yang sudah dipersipkan mengalami
kekurangan akibat dari jumlah tamu yang tidak sesuai dengan function atau
penambahan jumlah tamu yang tiba – tiba dapat mengakibatkan keterlambatan dalam
pelayanan dan penundaan dapat rusak karena melayani tamu dalam jumlah yang
banyak dengan waktu yang serempak. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik
membahas mengenai ruang lingkup banquet dan peranan banquet dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di dalam suatu hotel. Oleh karena itu penulis
mengangkat judul “Upaya Meningkatkan Kualitas PelayananBanquet Section di
Hotel Garuda Plaza Medan” dalam penulisan kertas karya ini.
1.2 Batasan Masalah
Banquet service adalah bentuk pelayanan yang dilakukan secara serentak ,
dimana semua tamu dilayani dalam waktu yang sama. Semua peralatan, menu, dan
sebagainya harus dijadwalkan dengan hati-hati sebelum acarayang sebenarnya.
Dalam penulisan kertas karya ini penulis membuat batasan masalah agar lebih
terarah dan pembaca lebih mudah memahami maksud yang ingin diuraikan penulis.
Batasan masalah yang dibahas dalam kertas karya ini adalah pelayanan banquet,
kualitas pelayanan banquet, dan upaya meningkatkan kualitas pelayanan banquet
sectiondi hotel Garuda Plaza Medan.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menggambarkan fungsi dan upaya banquet dalam meningkatkan mutu
pelayanan.
2. Memahami dan mengetahui proses kegiatan kerja banquet section.
3. Untuk membandingkan teori yang penulis peroleh selama mengikuti
perkuliahan dengan kenyataan di lapangan selama mengikuti praktik kerja
lapangan di hotel Garuda Plaza Medan.
4. Sebagai bahan referensi di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya,
Diploma III Pariwisata Perhotelan.
5. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan
perkuliahan Diploma III Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan dua metode/cara, yaitu :
1. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis melakukan penelitian lapangan di
Hotel Garuda Plaza Medan yaitu dengan memperhatikan cara kerja karyawan
di bagian banquet dan ikut serta dalam mempraktikkannya sendiri, dan
melakukan tanya jawab atau interviewkepada staf hotel yang berhubungan
dengan banquet. Hal ini penulis lakukan selama 4 bulan di hotel Garuda Plaza
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Untuk mendapatkan data penulis juga melakukan penelitian
kepustakaandengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah serta
menghimpun data dari bahan-bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang akan dibahas.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini digambarkan secara garis besar hal-hal yang
akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya terdiri dari lima bab yang pada tiap bab
mencakup hal-hal sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Memaparkan mengenai alasan pemilihan judul, batasan masalah,
tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Uraian Teoritis
Memaparkan mengenai pengertian pelayanan, pengertian banquet,
pelaksanaan operasional banquet yang berkualitas, dan hubungan
kerja banquet dengan section lainnya.
Bab III : Gambaran Umum Garuda Plaza Hotel Medan
Memaparkan mengenai sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel,
fasilitas yang dimiliki, dan struktur organisasi hotel.
Bab IV : Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Banquet Section Di
Pada bab ini menguraikan tentang ruang lingkup tugas dan tanggung
jawab banquet section, pelaksanaan operasional banquet section,
upaya peningkatan pelayanan banquet section, peranan banquet
sebagai pendukung pelayanan food and beverage service, dan
masalah yang dihadapi oleh banquet section ketika beroperasional
dan upaya penyelesaiannya.
Bab V : Penutup
Merupakan kesimpulan dari bab-bab yang terdahulu dan saran-saran
dari penulisan yang diambil dari perbandingan antara penulisan
secara teoritis dan kenyataan yang dijumpai dilapangan.
DAFTAR PUSAKA
Terdiri dari daftar pustaka yang diperlukan penulis sewaktu menyusun kertas
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pelayanan
Menurut Kotler, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Sedangkan Gronroos menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang
terdiri atau serangkaian aktivitas intangible yang biasa ( namun tidak harus selalu )
terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik
atau barang, dan sistem penyedia jasa yang disediakan sebagai solusi atas masalah
pelanggan.
Sementara itu menurut Lovelock, Petterson dan Walker dalam Tjiptono
mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah sistem, di mana bisnis jasa
dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu operasi
jasa dan penyampaian jasa.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan
kepada orang lain. Dalam hal ini kebutuhan pelanggang tersebut dapat terpenuhi
sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka.
Ada beberapa jenis pelayanan yang selalu dipakai dalam praktisi makan dan
minum di hotel seluruh dunia, yaitu :
a. American Service
Dalam sistem pelayanan ini, semua makanan seperti hidangan pembuka, soup,
salads, hidangan utama serta hidangan penutup, disajikan dari sebelah kiri tamu
dengan tangan kiri. Hidangan yang umumnya disajikan pertama kali adalah hidangan
pembuka, seperti shrimpcocktail, kerang, buah atau juice ( sari buah ) yang diletakkan
di atas alas dari piring kecil dan disajikan tepat di hadapan tamu. Untuk cocktail, alat
yang digunakan adalah cocktail fork, biasanya diletakkan di sebelah kanan pada
posisi paling luar.
Hidangan kedua biasanya disajikan soup. Alat yang digunakan adalah soup
spoon yang diletakkan di sebelah kanan nomor dua dari luar. Hidangan berikutnya
berupa hidangan utama diletakkan di depan tamu disertai dengan salads yang
diletakkan di sebelah kiri cover.
Untuk hidangan utama steak ( daging ), alat yang digunakan adalah steak
knife,diletakkan di sebelah kanan tamu dan steak/dinner fork, diletakkan di sebelah
kiri tamu. Jangan lupa untuk mengisi kembali gelas air es yang sudah habis.
Hidangan penutup disajikan sebagai hidangan terakhir. Dessert fork/spoon
dibawa serta bersama hidangan tadi dan diletakkan di sebelah kiri dan kanan dessert
plate. Lengkapi dengan teh atau kopi panas dan letakkan asbak bersih serta korek api
di atas meja makan atau di atas asbaknya.
b. Russian Service
Dalam sistim pelayanan ini, hidangan pembuka sudah disiapkan dan diatur di
atas piring sejak dari dapur ( ready on plate ), maka petugas banquet tinggal
kepada para tamu dari sebelah kanannya. Piring kotor bekas hidangan pembuka juga
diangkat dari sebelah kanan tamu.
Penyajian soup.Waiter/ss mengambil soup yang telah disediakan oleh petugas
dapur di dalam soup tureen, yaitu tempat soup yang besar biasanya terbuat dari
stainless, berbentuk seperti lampu Aladin dengan pegangan yang terletak di sebelah
kanan dan kiri. Mangkuk panas dan bersih diatur di atas baki besar dan dibawa ke
ruang makan. Baki diletakkan di atas side table. Pramusaji kemudian mengambil
mangkuk soup beserta alasnya, meletakkannya di hadapan tamu dari sebelah kanan.
Soup tureen yang sudah dilengkapi dengan soup ladle ( gayung untuk mengambil
soup ) diedarkan kepada tamu, disajikan lewat sebelah kiri tamu. Tamu dipersilahkan
untuk mengambilnya sendiri dengan menggunakan napkin bersih yang sudah dilipat
rapi sebagai kehormatan. Pelayanan ini selalu dimulai dari meja utama di mana duduk
tamu – tamu kehormatan yang dilakukan secara serempak.
Penyajian roti, dilakukan beberapa saat sebelum tamu duduk. Roti ini
disajikan langsung di atas bread atau butter plate beserta dengan menteganya. Pada
saat yang sama disajikan juga air es.
Penyajian main course, pada umumnya disajikan dengan cara yang sama.
Hidangan tersebut diatur dan disusun rapi di atas silver platter dan dibawa dari dapur
ke ruang makan beserta dengan dinner plate bersih dan kosong dengan menggunakan
baki besar atau kereta dorong dan diletakkan di side table. Petugas mengambil piring
bersih tadi dan meletakkannya di depan para tamu dari sebelah kanan. Makanan
disajikan dari platter, dipindahkan ke piring yang ada di hadapan tamu dengan
Penyajian hidangan penutup, biasanya disajikan lebih dari satu macam, berupa
buah – buahan segar, satu macam atau lebih. Bila hidangan penutup sudah diatur di
atas piring penyaji, waiter/ss membawanya dari dapur ke ruang makan dan
menyajikannya dari sebelah kanan tamu.
c. French Service
Dalam pelayanan ini semua jenis hidangan disiapkan dan disajikan secara
demonstratif di depan pelanggannya oleh dua orang pramusaji dan beberapa petugas
khusus yang melayani makanan dan minuman. Meskipun masing – masing
mempunyai tugas sendiri, ini merupakan tim yang saling membantu satu sama lain.
Bagi orang Eropa terutama orang French, minuman beralkohol sangat penting untuk
mengiringi suatu hidangan, lebih saat jamuan resmi setiap tahapan selalu diiringi oleh
minuman.
d. English Service
Pelayanan ini dikenal dengan istilah family service karena lebih
mencerminkan suasana kekeluargaan dan diterapkan pada jamuan makan di pesta –
pesta keluarga atau kelompok orang – orang akrab satu sama lain. English service
memiliki sistem yang khas antara lain hidangan yang telah disiapkan dibagikan oleh
tuan rumah kepada tamu dan tamu tetap duduk dan mengambil sendiri hidangan yang
telah diestafetkan mulai dari tamu yang duduk di sebelah kanan tuan rumah dan
B. Tray Service
Pelayanan ini hampir sama dengan American service, bedanya tamu tidak dilayani
di restoran tetapi di dalam kamar mereka masing – masing. Makanan dibawa ke
tempat tamu dengan menggunakan tray.
C.Buffet Service
Pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan
pembuka sampai dengan hidangan penutup telah disediakan, ditata, diatur dengan
rapi di atas meja buffet atau meja hidang panjang dan para tamu bebas mengambil,
melayani sendiri hidangannya secara keseluruhan dan sebagian dibantu dan dilayani
oleh chef yang siap berdiri di belakang meja buffet selama jamuan makan
berlangsung. Makanan yang dihidangkan harus lengkap dan menarik, perlu juga
dicantumkan nama – nama hidangan tersebut, makanan yang disajikan harus
bervariasi, baik bahan, fungsi, maupun cara memasaknya.
Di dalam buffet harus ada :
a) Cold buffet : hidangan – hidangan dingin, baik untuk pembuka, macam –
macam salad, gado – gado, ataupun hidangan penutup.
b) Soup : biasanya hanya tersedia satu macam soup panas saja.
c) Hot dishes : pada umumnya untuk hidangan utama, bahannya terdiri dari
daging sapi, kambing, ayam, kalkun, ikan, lobster, telur, nasi, bakmi, spaghetti,
sayur – sayuran, kentang, dan sebagainya dengan cara dimasak dengan bumbu
d) Minuman panas ; berupa kopi atau teh yang disajikan oleh petugas diakhir
jamuan.
2.2 Pengertian Banquet
Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih
dahulu pengertian atau definisinya. Banquet merupakan outlet food and beverage
department yang bertugas untuk menangani segala macam kegiatan pesta atau
jamuan makan yang diselenggarakan di hotel, baik itu diselenggarakan oleh pihak
hotel itu sendiri atau pihak lain yang membuat pesanan di hotel tersebut.
Menurut pendapat Sukardi ( 1981 ), “ Banquet adalah pelayanan khusus suatu
jamuan atau acara dimana pelayanan tersebut berbeda atau terpisah dengan pelayanan
yang ada di restoran, coffe shop, atau grill room”.
Berdasarkan Kamus Pariwisata dan Perhotelan, pengertian banquet adalah
suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan khusus dari hotel, dengan
menyediakan makanan mewah dan juga fasilitas lainnya.
Menurut Marsum ( 2001:298 ), “ Banqueting adalah suatu istilah yang
dipergunakan untuk meliput kegiatan pelayanan dari upacara-upacara spesial di
dalam sebuah perusahaan pelayanan makan yang terpisah dari pelayanan makan yang
terdapat di berbagai restoran pada umumnya dan di grill room di mana hidangan
panggang-panggangan disajikan; juga dalam ruang istirahat yang lazim
disebutlounge. Singkatnya: banqueting adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk
meliput kegiatan pelayanan banquet”.
a) Makan siang bersama.
b) Konferensi-konferensi,
c) Cocktail party,
d) Wedding party,
e) Birthday party, dan sebagainya.
2.2.1 Macam-macam Banquet
Ada dua macam corak banquet yang pembagiannya didasarkan atas tujuan
diadakannya banqueting tersebut, yakni ;
a) Jamuan makan resmi ( formal meals ), dan
b) Resepsi buffet ( buffet reception ).
Jamuan makan resmi dapat dibagi lagi menjadi:
1. Jamuan makan resmi yang bersifat professional ( secara ahli ). Contohnya : makan
siang, konferensi, pameran, pertemuan dan rapat organisasi atau lembaga.
2. Jamuan makan resmi kenegaraan, yaitu acara banqueting untuk upacara resmi
kenegaraan.
Resespsi buffet, contohnya : resepsi pernikahan, cocktail party, buffetminum teh,
acara ualang tahun, pesta dansa, dan sebagainya.
2.2.2 Staff Banquet
Perusahaan pelayanan makan yang besar dan mewah pada umumnya
mempunyai pegawai tetap. Mereka ini merupakan tenaga inti banquet, yang terdiri
a) Banquet Manager,
b) Assistant Banquet Manager,
c) Banquet Head Waiter,
d) Bartender ( satu orang ), dan
e) Sekretaris Banquet Manager ( satu orang ).
Di dalam perusahaan yang lebih kecil, di mana jumlah kegiatan banquet juga
lebih sedikit, urusan administrasi dan pengaturan kerja langsung ditangani oleh
Banquet Manager, Assistant Banquet Manager, dan Banquet Head Waiter.
1. Manajer Administrasi Penjualan
a. Menjual fasilitas banquet kepada para langganan dan bilamana perlu
menyediakan saran untuk pendekatan dan mempererat hubungan dan kemudian
menyerahkan masalah ini kepada Banquet Manager untuk diproses.
b. Harus menyediakan buku petunjuk macam-macam menu untuk dipelajari oleh
para pelanggannya, berapakah harga yang dikenakan untuk tiap orang,
menentukan apakah pesanan sudah dengan harga spesial atau masih diubah
lagi.
c. Harus peka terhadap situasi dan pada saat yang sama ia juga harus menjadi
pencetus ide dengan memberikan saran-saran untuk jamuan makan, misalnya
bagaimana memperkenalkan tema jamuan makan tersebut dan makanan apa
yang harus dihidangkan. Contoh yang paling umum adalah penghidangan
ketupat pada saat Lebaran dan kalkun pada waktu Natal.
a. Bertanggungjawab terhadap administrasi secara keseluruhan, termasuk
administrasi penjualan.
b. Berkewajiban untuk mengkoordinasi pengaturan, penyusunan serta pelaksanaan
banquet. Ia menemui calon-calon langganan dan mendiskusikan susunan
banquet, menu yang dihidangkan, susunan meja, harga, anggur yang disajikan,
musik yang akan mengiringi, orang yang memimpin acara sebagai toast master,
dan lain sebagainya.
c. Kemudian menyebarkan semua informasi tersebut ke semua departemen yang
terkait dengan memo, memberitahukan kapan acara akan berlangsung, berapa
jumlah pesertanya, serta informasi-informasi lain yang perlu diketahui.
3. Sekretaris Banquet Manager
a. Membuat memo yang akan dikirim ke semua departemen yang terkait dan
mengarsip semua surat-surat penting.
b. Berkewajiban untuk menerima telepon, mencatat pembukuan atau pesanan
banquet apabila Banquet Manager berhalangan atau tidak hadir.
4. Banqueting Head Waiter
a. Bertanggungjawab atas sederet kegiatan banquet dan organisasinya sehingga
semuanya siap untuk menangani aneka ragam upacara yang ada.
b. Bertanggungjawab atas susunan staff yang cocok, memadai dan menarik, yang
terdiri dari tenaga-tenaga tidak tetap atau tenaga honorer, yang akan
5. Dispense Barman
a. Bertanggungjawab atas pembagian stok bar untuk beraneka ragam upacara
pesta.
b. Bertanggungjawab terhadap penentuan lokasi bar, susunan personalia di bar,
kontrol persediaan minuman dan penjualan selama kegiatan banquet
berlangsung.
c. Bertanggungjawab untuk melengkapi persediaan kembali di bar banquet.
6. Karyawan Tetap
a. Mempersiapkan segala macam peralatan, mengatur dan menyusun meja makan,
dan juga melayani tamu.
7. Karyawan Tidak Tetap
a. Ikut melayani banqueting pada umumnya tenaga-tenaga yang sudah terdidik
dan terlatih.
b. Mereka juga harus datang dan melapor minimum satu jam sebelum acara
banquet dimulai.
c. Selain untuk menyelesaikan persiapan yang masih kurang, mereka juga harus
mengikuti briefing untuk mendapatkan pengarahan tentang prosedur pelayanan,
macam acara yang dihadapi, jumlah tamu, pembagian station ataupun
tugas-tugas sampingan yang lain. Sesudah acara selesai, mereka langsung dibayar.
9. Porter
a. Bertugas untuk mengangkut barang, baik itu peralatan maupun makanan.
a. Membantu petugas yang melayani makan, seperti menyajikan penyedap untuk
hidangan utama dan lain-lain.
b. Jika para tamu harus membayar lagi untuk minuman mereka maka Banquet
Wine Waiter harus tahu pasti tamu mana saja yang harus membayar, berapa
gelas jumlahnya, dan lain sebagainya.
c. Bertanggungjawab untuk mengumpulkan uang pembayaran minuman dari para
tamu serta menyerahkan kembaliannya dengan lancar dan benar.
d. Menyajikan liqueurs sebelum acara toast dimulai.
e. Bertugas menyajikan apperitive ( minuman awal sebagai pembangkit selera
makan ) pada waktu cocktail party diselenggarakan.
f. Bertugas juga untuk menyiapkan mise en place yang diperlukan untuk cocktail
party, menyiapkan bar yang dapat dipindah-pindahkan, mengelap
bermacam-macam gelas, dan lain sebagainya.
2.3 Pelaksanaan Operasional Banquet yang Berkualitas
Banquet service ( pelayanan jamuan ) adalah bentuk pelayanan yang dilakukan
secara serentak, di mana semua tamu dilayani pada waktu yang sama, semua
penataan, menu, minuman, anggur, dan waktunya harus dijadwalkan dengan hati –
hati sebelum acara yang sebenarnya. Penjelasan singkat bagi staff atau bahkan “ gladi
bersih “ penting untuk memastikan ketepatan waktu dari acara – acara khusus dan
semua penataannya diinformasikan pada masing – masing anggota staff termasuk
sistem tata suara, pelayanan tambahan, hiburan, dekorasi, protokol bila diperlukan
dan lain sebagainya.
Banquet service biasanya mencakup preset menu dengan penataan ruang yang
mendukung. Sebagai contoh, bila menu yang dipesan berupa sup, salad, hidangan
utama, hidangan penutup, dua jenis anggur, dan kopi, penataan tempatnya harus
memiliki sendok sup, garpu untuk salad, sebuah garpu dan pisau untuk hidangan
utamanya ditambah dengan pisau untuk bistik jika diperlukan, pisau mentega,
perlengkapan untuk hidangan penutup, sendok teh untuk kopi,mangkuk air, dan 2
buah gelas anggur. Sebagai tambahan dalam mempersiapkan penataan desain masing
– masing tempat makanan, meja juga harus dipersiapkan untuk menu termasuk
pelengkapnya. Pelengkap makan, roti, mentega, salad, saus salad, dan lain sebagainya
tidak ditata di atas meja, tetapi harus siap untuk disajikan sebelum para tamu mulai
duduk. Melihat etiket pelayanan yang ketat ini, dengan tidak menyajikan makanan
atau kudapan dapat dimodifikasi bila waktu mendesak atau bila banquet yang
diadakan sifatnya tidak formal. Bila seorang pramusaji lupa menyajikan mentega
selama pelaksanaan a la carte di ruang makan, akan mengakibatkan beberapa hal
tertunda, tetapi hal ini tidak akan merusak waktu makan secara total. Bila seseorang
lupa untuk menyajikan mentega selama banquet untuk 400 orang , penundaan waktu
dapat merusak acara banquet karena semua tamu dilayani secara serempak.
Bila dibuat meja utama dalam banquet, meja ini harus dilayani terlebih dahulu
dan staf yang melayani meja ini harus lebih baik dari rata – rata. Pembicara, tamu
kehormatan, dan orang terkemuka lainnya biasanya didudukkan di meja ini. Mereka
kadang sebelum dan selama makan jarang sekali dilakukan segera setelah makan,
banyak pembicara dan pembukaan dilakukan setelah mereka yang menduduki meja
utama selesai makan. Jika pidato, pembukaan, dan pemberian penghargaan, dan lain
sebagainya adalah bagian dari banquet, manajer banquet harus mengarahkan para
staffnya untuk bergerak cepat dan tenang selama periode ini. Ia harus mengatur
bersama dengan penyelenggara acara banquet atau perencana untuk memastikan
apakah pelayanannya boleh dilanjutkan atau ditahan sampai waktu tertentu selama
acara banquet.
2.3.1 Kualiatas Peralatan
Peralatan untuk acara banquet pada umumnya terdiri dari :
a. Linen
Adalah semua peralatan di banquet yang terdiri dari kain, baik yang
dipergunakan untuk keperluan menutup meja makan maupun untuk keperluan yang
lain. Linen yang dipergunakan untuk menutup meja biasa disebut sebagai table linen
atau napery, yangterdiri dari under cloth, table cloth, napkin, skirting, dust towel, dan
glass towel.
b. China ware
Adalah semua peralatan di banquet, baik yang terbuat dari keramik maupun
porselin dan tembikar. Bahan baku yang dipergunakan adalah tanah liat. Untuk
peralatan yang dibuat dari keramik pada umumnya mempunyai dinding yang agak
tebal, permukaannya sedikit kasar namun mempunyai ketahanan terhadap panas yang
tidak mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap panas. Peralatan ini apabila terkena
panas tinggi mungkin akan pecah. Contoh – contoh china ware ; bread and butter
plate, dessert plate, dinner plate, compote small, soup bowl, soup plate, bouillion
cup, round casserol, tea cup, saucer, demitasse cup, tea pot, cream pitcher, dan fish
plate.
c. Silver ware
Dipergunakan pada saat hidangan pembuka disajikan, terdiri dari oyster fork,
tea spoon, dessert knife/fork, fish knife, fish fork, onion soup spoon, steak knife,
dinner knife, dinner fork, butter spreader, butter bowl, fruit knife, fruit fork, ice
cream spoon, dessert spoon, dessert fork, server spoon, server fork, sugar, ladle,
sugar bowl, sauce ladle, sauce boat, soup ladle, soup tureen, ashtray, dan salt and
pepper shaker.
d. Glass ware
Macam – macam gelas yang dipergunakan untuk keperluan banquet yang
pada umumnya adalah sebagai berikut : water goblet, white wine glass, red wine
glass, champagne glass, parvait glass, shorbet glass, punch glass, tumbler glass,
cocktail glass, sherry glass, sour glass, long glass, beer glass, mixing glass, dan milk
shakes glass.
2.3.2 Penataan Banquet
a. Penyusunan Meja Banquet
Susunan meja untuk acara banquet tergantung pada :
2. Sifat acaranya.
3. Ukuran dan bentuk ruang yang dipergunakan.
4. Tipe pelayanan yang akan ditampilkan.
5. Jumlah tempat duduk yang diperlukan.
Bila jumlah tempat duduk yang diperlukan atau jumlah tamunya tidak begitu
banyak maka susunan meja dapat berbentuk huruf U atau T. Susunan meja seperti itu
dapat juga dipergunakan untuk acara makan siang dan makan malam yang tidak
terlalu formal atau resmi. Dalam kesempatan seperti ini meja untuk para tamu penting
harus diletakkan secara terpisah, berbentuk emapat persegi panjang, atau boleh
dengan bentuk bulat untuk variasi.
Untuk banquet dengan jumlah tamu yang banyak sekali, meja banquet
disusun dalam satu deret meja utama yang terletak di tengah untuk tamu – tamu
penting dan beberapa deret meja ranting untuk undangan yang lain.
Susunan meja untuk keperluan jamuan makan resmi ini harus dikompromikan
terlebih dahulu dengan penyelenggara banquet setelah ia mengajukan pesanannya.
Perlu diingat bahwa pada susunan meja untuk banquet harus tersedia jarak yang
cukup antara meja utama dengan meja – meja ranting, antara kursi yang satu dengan
kursi yang lain. Jadi harus ada tempat luang yang cukup agar tamu dapat duduk
dengan enak, di samping agar pelayanan banquet tersebut dapat berjalan dengan
lancar. Gang itu hendaknya dapat dilewati dengan aman oleh dua orang waiter yang
bersimpangan meskipun mereka sedang membawa hidangan yang akan disajikan
Hal – hal di atas haruslah benar – benar diperhitungkan pada saat sebuah
perusahaan pelayanan makan menjual ruangan untuk acara banquet. Perusahaan
sudah harus dapat memastikan kapasitas suatu ruanagan setelah diperhitungkan
dengan jarak antara meja deret utama dengan meja ranting, jarak antar kursi serta sela
– sela untuk lalu lintas pelayanan banquet.
Jarak ideal antara deret meja yang satu dengan yang lain adalah dua meter
karena lebar kursi atau tempat duduk dan sandarannya adalah 46 cm atau 18 inchi.
Dua kursi berarti 2 kali 46 cm, yaitu 92 cm. Gang atau sela satu meter. Jarak ini
sudah dapat memberikan ruangan yang cukup bagi waiter agar dapat melayani tamu
dengan lancar dan aman. Contoh susunan meja untuk acara banquet adalah sebagai
berikut : U Shape, T Shape, Square Shape, V Shape, The Comb Shape, Teathre, dan
Classroom.
b. Cara Memasang Taplak Meja Banquet
Taplak meja yang dipergunakan untuk acara banquet, baik untuk meja utama
maupun meja ranting, pada umumnya berukuran lebar 2 meter dan panjang 4 meter,
atau kadang – kadang 5,5 meter. Pemasangan taplak meja tersebut harus dilakukan
dengan hati – hati dan cermat, jangan sampai terjadi tumpukan, gelombang maupun
lipatan yang tidak perlu di atas permukaan meja. Bekas lipatan meja harus berada
persis di tengah –tengah permukaan meja, sedangkan bekas lipatan yang lain
hendaknya diatur simetris.
Bila ada lebih dari satu taplak meja yang dipergunakan untuk satu deret meja
makan, taplak meja tersebut harus diatur dengan rapi dan cermat sehingga bekas
harus seragam, demikian pula polanya. Bila ada lipatan sambungan dari taplak,
usahakan agar arah lipatannya membelakangi arah pintu masuk sehingga tidak
terlihat menyolok oleh tamu – tamu yang datang memasuki ruangan.
Untuk membentangkan taplak meja berukuran besar bisa dilakukan oleh dua
atau empat orang petugas secara bersama – sama. Hal ini perlu dilakukan agar taplak
meja tersebut tidak menjadi kotor dan kusut.
c. Rencana dan Susunan Kursi Banquet
Jumlah keseluruhan tamu yang akan hadir pada upacara jamuan makan resmi
harus ditetapkan. Demikian juga dengan jumlah tamu yang akan duduk di deret meja
utama, dan juga jumlah tamu yang duduk di meja – meja ranting, baik yang
berbentuk meja bulat ataupun persegi. Semuanya itu harus direncanakan dengan baik.
Jumlah kursi tamu di meja utama jangan sampai berjumlah 13. Semua meja,
kecuali meja utama harus diberi nomor. Kalau jumlah mejanya lebih dari 12, maka ke
13 tidak boleh diberi nomor 13, tetapi harus diganti dengan nomor 12-A atau yang
lain. Nomor meja untuk acara banquet ini harus diberi tiang ( stand ). Tinggi stan ini
rata – rata 75 cm sehingga dapat terlihat dengan jelas oleh para tamu dan jarak yang
agak jauh, terutama pada saat mereka sedang memasuki ruangan banquet.
Setelah para tamu duduk di kursi masing – masing, sebelum pelayanan
dimulai, nomor meja beserta dengan standnya dapat diambil, kecuali jika nanti akan
dipergunakan oleh petugas – petugas anggur ( Wine Sommalier ). Petugas inilah yang
akan berkeliling melayani permintaan anggur sekaligus juga menagih rekening
apabila anggur tersebut belum dimasukkan ke dalam harga makanan yang disajikan
Suatu hal yang juga harus diingat ialah jangan sampai ada kursi tamu yang
letaknya membelakangi tamu – tamu yang ada di meja utama. Pada umumnya Setting
Plan atau rencana pengaturan tempat duduk untuk keperluan banquet ini dibuat
rangkap 4 yang masing – masing diserahkan kepada :
1. Panitia
Dengan adanya setting plan ini panitia dapat memeriksa rencana atas susunan
tempat duduk.
2. Tamu
Bagan susunan tempat duduk ini dipasang di depan pintu masuk ruang makan atau
di ruang di mana cocktail party diselenggarakan. Bagan itu dibuat dengan ukuran
besar dan dipasang pada posisi yang menyolok agar para tamu dapat melihat dan
mengetahui di meja mana mereka akan duduk, dan siapa – siapa tamu yang akan
duduk di sebelahnya.
3. Banquet Manager
Setting plan ini bagi banquet manager berlaku sebagai referensi penyelenggaraan
acara tersebut.
4. Arsip
2.4 Hubungan Kerja Banquet dengan Section Lainnya
Untuk keberhasilan tugas masing – masing seksi dan juga di bagian tata
hidangan, maka pembinaan hubungan dan kerjasama yang baik dan terpadu sangat
diperlukan. Seksi kebersihan peralatan ( stewarding ) sangat menunjang kelancaran
menyiapkan peralatan – peralatan pelayanan makanan dan minuman. Dalam hal – hal
tertentu, kerjasama saling membantu antar seksi – seksi lainnya sangat diperlukan
guna keberhasilan operasi di seksi – seksi tata hiding pada khususnya dan pencapaian
tujuan hotel pada umumnya.
1. Housekeeping Department
Departemen ini bertanggung jawab terhadap kebersihan, dan kerapihan dan
keindahan ruangan – ruangan yang ada di banquet area tanpa melupakan tugas –
tugas pokok, serta melakukan vacuum cleaner terhadap karpet yang akan digunakan.
2. Engineering Department
Departemen ini bertugas dan bertanggung jawab dalam hal pengadaan penerangan
atau tata cahaya, sound system, air conditioner, mic, dan lain – lain yang menyangkut
keperluan teknis lainnya.
3. Food and Beverage Department
Ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam operasional banquet untuk
menentukan keberhasilannya, masing – masing yaitu steward, bagian ini yang
menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh banquet untuk makanan dan minuman
serta pencucian peralatan kotor setelah digunakan. Sedangkan pada bagian
pengolahan makanan dalam hal ini pengadaan bahan serta penyajian makanan, baik
dalam event kecil seperti coffe break atau pada acara pernikahan antara lain yang
ditugaskan oleh main kitchen. Bagian lain yang tidak kalah pentingnya adalah bar,
disebabkan bar yang bertanggung jawab pada pengadaan minuman apabila terdapat
acara – acara cocktail party atau lainnya, kecuali dari pihak tamu atau penyelenggara
4. Accounting Department
Dalam mengurus pembayaran banquet dibantu oleh banquetrestaurantbar cashier
yang berada di room serice. Apabila ada tamu yang langsung membayar melalui staff
banquet yang kemudian diserahkan ke kasir. Tetapi jika pembayaran tidak langsung
di hotel tersebut, maka akan ditangani oleh bagian yang disebut bill collector untuk
menagih ke alamat yang bertanggung jawab atas adanya event di hotel tersebut.
5. Front Office Department
Yang tidak kalah pentingnya dalam membantu kelancaran suatu event di banquet
adalah frontoffice department. Yang dalam hal ini membantu memberikan informasi
dan menyediakan kamar – kamar untuk panitia maupun peserta yang mengadakan
acara di banquet, khususnya pada acara – acara besar seperti pernikahan, seminar,
gala dinner, dan lain – lain.
6. Sales dan Marketing Department
Membantu dalam hal penjualan produk – produk banquet dan juga membantu
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG GARUDA PLAZA HOTEL
MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya Garuda Plaza Hotel Medan
Sebelumnya Garuda Plaza Hotel Medan merupakan losmen yang didirikan
pada tahun 1958 yang pada awalnya diberi nama “Losmen Garuda”. Pembangunan
dan pendirian Losmen Garuda ini dikelola oleh Bapak Haji Muhammad Arbie, selaku
direksi Fa.Maju Medan. Dari tahun ketahun losmen ini selalu diadakan pembenahan,
sehingga pada tahun 1970 losmen ini telah memliki 58 kamar, kemudian nama
losmen ini berangsur-angsur berubah menjadi “Hotel Garuda”.
Tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut tampak sesak sekali oleh
para tamu, baik domestik maupun asing. Melihat situasi tersebut, pendiri berinisiatif
untuk membangun sebuah motel yang letaknya bersebrangan dengan hotel tersebut.
Daru 15 kamar ditambah 18 kamar baru lagi, sehingga menjadi 33 kamar yang
mampu menampung setiap tamu yang hendak menginap pada waktu itu. Dengan
demikian kedua penginapan tersebut, berjalan serta terus meningkatkan pelayanan
disetiap kegiatannya.
Karena adanya dana serta pengalaman maka pimpinan membuat gagasan baru
untuk mendirikan sebuah hotel bertaraf internasional. Dan pada tahun 1976 tepatnya
pada 15 Oktober dibangun hotel ketiga dengan melalui dua tahap. Tahap pertama
Pada tanggal 5 Januari 1977 suatu badan resmi yaitu PT. Garuda Madju Cipta
yang ditugaskan untuk membangun hotel yang diberi nama “Garuda Plaza Hotel”
karena adanya pandangan bahwa hotel ini memiliki prospek yang cerah dimasa
mendatang.
Tepat pada tanggal 22 Juli 1978, pembangunan hotel ini telah selesai dan mulai
beroperasi. Hotel ini lalu diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada masa
itu dijabat oleh Bapak E.W.P. Tambunan.
Pengolahan ketiga hotel tersebut adalah dibawah PT. Garuda Madju Cipta dan
karena ketiga hotel ini memiliki jenis usaha yang sama maka dibentuk sebuah group
yang dinamakan “Garuda Hotel Group”.
Kemudian pada tahun 1980 mulai pembangunan tahap kedua dengan
menambah bangunan sebelah kiri hotel dengan jumlah kamar sebanyak 70 kamar.
Pada tanggal 1 April 1982 pembangunan tahap kedua ini selesai maka jumlah kamar
adalah 154 kamar. Garuda Plaza ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya:
Swimming pool, Restaurant, Coffee bar, Coffee shop, Meeting room dengan beberapa
ukuran yang berbeda, serta Ball room tempat diadakannya berbagai pesta salah
satunya adalah Wedding party.
Sejak mulai didirikannya Garuda Plaza Group ini, dari mulai karyawan
terendah hingga pimpinan tertinggi ditangani oleh pribumi tanpa adanya campur
tangan orang asing. Demikian juga dengan dekorasi kamar serta hal terkecil hingga
terbesar lainnya.
Hingga saat ini jumlah kamar keseluruhan Garuda Plaza Hotel Medan ini
pengunjung yang ada. Up to date ditinjau dari segi kwantitatifnya, yaitu mampu
menarik minat wisatawan untuk menginap dengan pengadaan kamar dan fasilitas
yang memadai. Sedangkan representatif ditinjau dari segi kwalitatif, yakni pelayanan
yang diberikan serta kesesuaian tarif yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan pengklasifikasian hotel sebagai hotel berbintang dilihat dari
syarat-syarat lokasi, akomodasi, makanan dan minuman, fasilitas, pelayanan, dll.
Maka direktur Jenderal Pariwisata menetapkan bahwa Garuda Plaza Hotel Medan
adalah merupakan hotel yang layak disebut sebagai hotel berbintang 3 (tiga).
3.2 Klasifikasi Garuda Plaza Hotel Medan
Klasifikasi adalah suatu pengelompokan yang dilakukan untuk mempermudah suat
u perusahaan khususnya hotel, untuk mengetahui jenisnya.
Klasifikasi yang lebih jelas mengenai hotel ini adalah:
1. Berdasarkan Tipe Of Plan (Harga Jual Kamar)
Garuda Plaza Hotel Medan Menerapkan sistem “Continental Plan Hotel” yaitu
harga kamar sudah termasuk “Continental Breakfast” (sarapan pagi).
2. Berdasarkan Size Number Of Room (Jumlah Kamar)
Garuda Plaza Hotel Medan tergolong hotel sedang “Above Average Hotel” karena
memiliki jumlah kamar diatas 175 kamar yang siap dijual.
3. Berdasarkan Length Of Stay (Lama Tamu Menginap)
Garuda Plaza Hotel Medan tergolong dalam “Transit Hotel” karena tamu yang
menginap rata-rata 1-2 hari saja walaupun ada beberapa tamu hotel yang menginap
4. Berdasarkan Type Of Guest (Jenis Tamu Hotel)
Tamu yang menginap dihotel ini paling banyak adalah merupakan pebisnis dan
pada umumnya berbentuk sebuah group dari suatu instansi baik negeri maupun
swasta yang menginap disana sekaligus untuk mengadakan pertemuan atau seminar
yang dilakukan dalam beberapa hari. Oleh karena itu hotel ini lebih dapat
digolongkan kedalam “Business Hotel”.
5. Berdasarkan Lenght Of Operation Period (Lamanya Hotel Dioperasikan)
Hotel ini beroperasi sepanjang tahun dan tidak bergantung pada musim sehingga
hotel ini termasuk “Unseasonal Hotel”.
3.3 Fasilitas yang Dimiliki Garuda Plaza Hotel Medan
Garuda Plaza Hotel Medan merupakan salah satu aset kepariwisataan Sumatera
Utara yang berpredikat hotel berbintang tiga. Tata letak yang strategis di sisi kanan
pusat kota Medan yang sangat menguntungkan dalam kegiatan operasionalnya.
Garuda Plaza Hotel Medan memliki 247 kamar dimana kamar-kamar tersebut
memiliki type yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu: Vingcard, All
Conditional-Room with private bathroom, Satelite Tv, Idd, Telephone, Coffee Maker,
Mini Bar & Hair Dryer, Safe Deposit Box, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Adapun tipe-tipe kamar tersebut dapat dilihat pada klasifikasi hotel menurut
jumlah kamar (size). Kesemua harga kamar tersebut sudah termasuk 10% service dan
11% Goverment Tax (pajak pemerintah).Garuda Plaza Hotel Medan mempunyai
tipe-tipe kamar yaitu 84 kamar superior, 42 kamar Deluxe, 8 kamar Garuda Deluxe,
Untuk perincian harga kamar sebagai berikut:
• Superior room Rp. 585.000
• Deluxe room Rp. 690.000
• Executive Deluxe Rp. 750.000
• Garuda Deluxe Rp. 1.250.000
• Familly Deluxe (t) Rp. 1.300.000
• Familly Deluxe (q) Rp. 1.400.000
• Junior Suite Rp. 1.450.000
• Executive Suite Rp. 2.600.000
• Garuda Suite Rp. 4.000.000
• Extra Bed Rp. 200.000
•
Tarif harga kamar tersebut sudah termasuk tax dan service, dan waktu check out
time adalah pukul 13.00 Wib. Untuk tamu menginap dalam jangka waktu yang
panjang atau sudah menjadi pelanggan untuk harga group tersedia.
Adapun fasilitas-fasilitas lainnya yang ditawarkan kepada pihak tamu yang
menginap di Garuda Plaza Hotel Medan yaitu:
1. The Gayo’s Coffee Shop
Dibuka selama 24 jam dengan sajian makanan ringan seperti Europan dan
Indonesian snacks.
2. New Plaza Restaurant
Dibuka mulai pukul 07.00 sampai pukul 23.00 dengan sajian menu Indonesia,
Eropa, Cina, dll.
3. Garuda Cafe Warung Kopi
Garuda cafe warung kopi adalah fasilitas yang dimiliki hotel yang ingin santai dan
berjumpa dengan client kerja dan menunggu untuk reservasi berlangsung karna
Garuda cafe warung kopi yang berada di Lobby depan Garuda Plaza Hotel Medan.
4. Garuda Plaza Swimming Pool
Fasilitas kolam renang yang berada di lantai 1, untuk memanjakan tamu yang
menggunakan kolam renang dan berada berdekatan dengan Coffee shop.
5. Meeting Room & Ball Room
Garuda Plaza Hotel Medan memiliki fasilitas penyewaan untuk meeting room dan
untuk ball room yang berfungsi untuk tempat wedding party, seminar, workshop, dan
untuk pertemuan lainnya. Garuda Plaza Hotel Medan memiliki 2 convention hall dan
meeting room yaitu: Gayo, Kasuari, Executive, Nuri, Kenari, Peacock, Cendrawasih,
Parkit dan Poolside.
Untuk convention hall berukuran 27x80 dan dilengkapi dengan 300 round table
dan 650 standing party.
Untuk function meeting room berukuran 20x6 yang dilengkapi dengan minimum
50 pax dan dilengkapi dengan fasilitas meeting room berupa: Wi-Fi ready, screen,
soundsystem, wireless mic, whiteboard + market, flip chart, pen/pencil & note, seat +
table with mineral water, dan fasilitas tambahan berupa: LCD TV, DVD player, dan
Laptop.
6. Cherry Taxi
Fasilitas transportasi bertarif murah yang dapat digunakan untuk transportasi
dalam kota, tour dan kunjungan objek wisata.
7. Devy Plaza
Tempat berbelanja untuk keperluan sehari-hari maupun souvenir yang berupa
kerajinan tangan khas daerah sumatera.
8. Travel Agent, Siar Tour & Travel, PT Raya Utama & Mutiara Holiday
Fasilitas yang terletak dilantai satu yang memberikan pelayanan bagi yang akan
melakukan kunjungan wisata.
9. 24 hour medical service
Dalam hal ini Garuda Plaza Hotel Medan bekerja sama dengan klinik spesialis
bunda dengan mempersiapkan sistem paket. Paket check up termasuk: Akomodasi,
10.Telex, Faxmile, Telephone Service
Memberikan pelayanan komunikasi yang baik dalam maupun luar negeri.
11. Airline Office
Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Air Asia yang merupakan kantor
cabang penerbangan yang melayani pembelian tiket pesawat.
12.Busisness Center
13. Laundry & Dry Cleaning
14.Beauty Salon
15. Lounge
16. Fitness Center
17.Shuttle Bus
3.4 Struktur Organisasi
Organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan organisasi juga
merupakan wadah kegiatan daripada orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya
dalam hal ini setiap organisasi harus jelas tugas, wewenang, dan tangggung jawab
hubungan kerja dan tata kerjanya.
Berdasarkan struktur organisasi dapat dilihat luasnya tanggung jawab seseorang
dalam menjalankan tugasnya. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana
jalanannya aktifitas atau pekerjaan itu dilaksanakan menurut dalam jenjang didalam
organisasi. Hal ini dapat berguna untuk menghindari terjadinya adanya pekerjaan
yang saling tumpang tindih, karena setiap karyawan mengetahui tugas, tanggung
ditetapkan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi yang memungkinkan
seluruh karyawan bekerja sama secara dan seefisien mungkin. Tujuan organisasi
dapat tercapai dengan adanya kerjasama yang baik diantara personalia yang ada pada
organisasi atau perusahaan tersebut, yang ditandai dengan tingkat-tingkat pengawasan
yang sempurna, sehingga dapat diketahui susunan yang ada pada bagian-bagian
tertentu, serta tidak didapatinya pelaksanaan satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
dari satu pelaksanaan, sekaligus menghindari terjadinya pemborosan, baik
pemborosan waktu, tenaga serta biaya.
Struktur organisasi suatu hotel pada umumnya tidak akan sama dengan struktur
organisasi hotel lain walau ada beberapa hotel yang memiliki kesamaan organisasi.
Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan suatu organisasi harus dipertimbangkan
ruang lingkup operasi jumlah tenaga yang diperlukan.
Dari hasil penelitian di Garuda Plaza Hotel Medan, dijumpai bahwa baik
buruknya suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh operasional sehari-hari. Dimana
dari tahun ketahun pengusahanya berusaha untuk meningkatkan struktur
organisasinya, agar sesuai dengan tuntutan kegiatan-kegiatan yang semakin
meningkat dan beragam. Begitu pula dengan Garuda Plaza Hotel Medan, juga
memiliki struktur organisasi yang telah dirancang secara baik dan benar agar dapat
mencapai tujuan dengan mudah struktur organisasi Garuda Plaza Hotel Medan seperti
STRUKTUR ORGANISASI H.O.D GARUDA PLAZA HOTEL
Managing Director MD Secretary
Accounting General Manager
Internal
Laundry Purchasing Staff Direction
Dir of Sales
Front Office
Food & Beverage
House Keeping
HRD Duty/Night
Manager
BAB IV
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BANQUET
SECTION DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN
4.1 Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Banquet Section
Pelayanan banquet adalah pelayanan jamuan makan secara resmi untuk
sekelompok orang ( minimum 15 orang ) yang biasanya disertai dengan
pidato-pidato atau upacara-upacara di mana telah ditentukan terlebih dahulu mengenai :
a. menu hidangan yang akan disajikan,
b. jumlah tamu,
c. waktu acara banquet tersebut akan dilaksanakan.
Dengan menu yang sudah ditentukan terlebih dahulu maka petugas banquet akan
dapat membuat dan mengatur table set up yang sesuai dengan hidangan yang akan
disajikan. Untuk table set up biasanya digunakan American Table Set Up yang
dimodifikasi berdasarkan hidangan spesial yang disajikan.
Sebagai contoh, soup spoon dan steak knife akan diset up di atas meja makan
apabila soup dan steak disajikan.
Karena tamu sudah diketahui jumlahnya terlebih dahulu maka jumlah meja dan
kursi yang perlu disiapkan pun sudah diketahui. Demikian pula dengan jumlah tenaga
yang dibutuhkan untuk melayani para tamu agar pelayanan banquet dapat berjalan
lancar.
Dengan hari, tanggal dan jam pelaksanaan banquet yang telah diketahui
disiapkan dan kapan pula petugas-petugas banquet dapat dipanggil untuk mulai
bekerja.
Pelayanan banquet relatif lebih mudah, lebih sederhana, dan menyangkut
masalah-masalah yang sudah biasa dihadapi. Pelayanannya tidak perlu tergesa-gesa,
tidak ada tekanan-tekanan, tidak menunggu terlalu lama. Segala sesuatunya sudah
dipersiapkan secara matang.
Sebelum acara banquet dimulai, umumnya Banquet Supervisor melakukan
briefing. Briefing ini dihadiri oleh Banquet Supervisor bersama seluruh staff yang
terkait, seperti Banquet Captain, Waiter/Waitres, dan lain sebagainya. Briefing ini
dilaksanakan beberapa saat sebelum acara banquet dimulai. Briefing juga dilakukan
setelah acara banquet tersebut berakhir.
Pada waktu menyajikan makanan – minuman maupun waktu mengangkat piring
kotor, waiter yang melayani akan bergerak secara serempak, menunggu aba – aba
yang diberikan oleh Banquet Supervisor dengan gas lighter atau senter kecil yang
diangkat tinggi – tinggi dan dihidup – matikan. Kapan hidangan pembuka dapat
disajikan dan kapan piring kotor bekas hidangan pembuka bisa diangkat dari meja
makan, serta kapan hidangan berikutnya dapat disajikan. Demikianlah seterusnya.
Pelayanan dimulai dari meja – meja utama di mana tamu – tamu penting duduk,
kemudian diikuti pelayanan secara serempak atas meja – meja lainnya.
1. Garuda Convention
Memiliki ukuran seluas 27 m x 80 m dengan kapasitas 550 pax dalam bentuk
teater, 250 pax dalam bentuk class room, 150 pax dalam bentuk U-Shape, dan
300 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai dua.
2. Rajawali Convention
Memiliki ukuran seluas 26 m x 26 m dengan kapasitas 400 pax dalam bentuk
teater, 150 pax dalam bentuk class room, 100 pax dalam bentuk U-Shape, dan
200 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini juga berada di lantai dua
hotel.
3. Kasuari
Memiliki ukuran seluas 21 m x 18 m dengan kapasitas 300 pax dalam bentuk
teater, 100 pax dalam bentuk class room, 75 pax dalam bentuk U-Shape, dan
150 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai satu.
4. Gayo
Memiliki ukuran seluas 12 m x 6 m dengan kapasitas 80 pax dalam bentuk
teater, 60 pax dalam bentuk class room, 50 pax dalam bentuk U-Shape, dan
54 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai satu.
5. Executive
Memiliki ukuran seluas 6 m x 7 m dengan kapasitas 50 pax dalam bentuk
teater, 80 pax dalam bentuk class room, 25 pax dalam bentuk U-Shape, dan
6. Nuri
Memiliki ukuran 11 m x 7 m dengan kapasitas 60 pax dalam bentuk teater, 40
pax dalam bentuk class room, 40 dalam bentuk U-Shape, dan 48 dalam
bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai dua.
7. Kenari
Memiliki ukuran seluas 11 m x 7 m dengan kapasitas 60 pax dalam bentuk
teater, 40 pax dalam bentuk class room, 40 pax dalam bentuk U-Shape, dan
48 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai 3.
8. Peacock
Memiliki ukuran seluas 8 m x 6 m dengan kapasitas 70 pax dalam bentuk
teater, 40 pax dalam bentuk class room, 40 pax dalam bentuk U-Shape, dan
40 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai satu.
9. Camar
Memiliki ukuran seluas 6 m x 3 m dengan kapasitas 30 pax dalam bentuk
teater, 15 pax dalam bentuk class room, 15 pax dalam bentuk U-Shape, dan
16 pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai satu.
10.Cendrawasih
Memiliki ukuran seluas 20 m x 6 m dengan kapasitas 120 pax dalam bentuk
teater, 40 pax dalam bentuk class room, 40 pax dalam bentuk U-Shape, dan
11.Parkit
Memiliki ukuran seluas 6 m x 13 m dengan kapasitas 80 pax dalam bentuk
teater, 30 pax dalam bentuk class room, 30 pax dalam bentuk U-Shape, dan 40
pax dalam bentuk round table. Ruangan ini berada di lantai satu.
Sedangkan petugas yang mengatur lay out dan segala kebutuhan pada tempat untuk
suatu acara atau meeting dan juga mempersiapkan coffe break adalah :
1. Banquet Supervisor / Banquet Captain
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Bertanggung jawab kepada Food and Beverage Manager atas kelancaran
operationbanquet.
b. Member briefing( pengarahan ), mengawasi dan menuntun atau member
petunjuk kepada semua crew banquet operation.
c. Bertanggung jawab atau incharge pada service makanan dan minuman.
d. Bertanggung jawab atas jalannya operasional.
e. Bertanggung jawab terhadap pelayanan hidangan dan ketetapan hidangan
penyajian.
f. Membuat membuat schedule kerja semua staff banquet operation.
g. Menangani keluhan tamu, apabila ada complaint pada saat acara berlangsung
Banquet Captain.
h. Membantu dan mengawasi jalannya operasional.
i. Membantu waiter dalam melayani tamu.
j. Memelihara hubungan yang baik dengan pramusaji untuk kelancaran operasinya.
2. Banquet Waiter / Waitress / Helper
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Mengikuti briefing harian yang diselenggarakan oleh supervisor / captain.
b. Melakukan table set-up.
c. Melakukan persiapan untuk setiap acara.
d. Membersihkan peralatan yang kotor.
e. Memelihara peralatan banquet.
f. Mengantar linen yang kotor ke laundry dan mengambil linen yang bersih ke
housekeeping.
g. Menghadiri program training.
h. Melaporkan kepada captain setiap ada kejadian.
4.2 Pelaksanaan Operasional Banquet Section
Prosedur kerja banquet section berbeda dengan bagian lain, seperti restoran,
coffee shop, maupun room service yang ada di hotel, ciri-ciri khusus banquet adalah
sanggup melayani suatu jamuan makan dalam jumlah besar dan dapat melayani
semua macam bentuk pelayanan, tergantung tamu yang mengadakan acara di hotel
tersebut. Prosedur pelayanan banquet dapat di bagi sebagai berikut:
4.2.1 Tahapan Sebelum Penyelenggaraan
Pada saat penawaran dan permintaan suatu acara, pihak banquet menawarkan berbaga
produk pelayanan dan berbagai fasilitas disertai rincian biaya, pihak tamu memilih
produk yang sesuai dengan keinginannya.
diwakili oleh banquet sales atau Food and Beverage Manager. Sedangkan tamu
diwakili oleh yang berkepentingan atau panitia. Pendekatan ini dilakukan untuk
mencapai kesepakatan.
Ketiga menandatangani surat perjanjian, setelah dicapai kesepakatan
bersama, kedua belah-pihak menandatangani surat perjanjian yang berisi hak dan
kewajibannya, dan memelihara kesepakatan dengan komunikasi, mulai dari penandat
anganan perjanjian sampai hari acara yang telah ditentukan berlangsung, biasanya
terbentang waktu yang cukup lama. Selama waktu berlangsung kedua belah pihak
saling berkomunikasi kemungkinan ada penambahan atau pengurangan pesanan.
4.4.2 Tahapan Saat Pelaksanaan Acara
Tahap ini merupakan tahap yang dinantikan oleh pelanggan atas kesepakatan
yang telah dibuat bersama. Tahap ini bukannya tanpa kendala, misalnya ada
perubahan yang mungkin timbul dari pihak pelanggan, jika perubahan tersebut
sifatnya tidak prinsipil mungkin tidak menjadi masalah, akan tetapi jika yang
mengganggu maka merupakan masalah yang harus ditangani secepatnya. Karena itu
perjanjian sebagai dasar kesepakatan kerja dijadikan pedoman dalam setiap masalah
yang mungkin terjadi. Urutan tahap ini adalah:
A. Preparation
Tahap pramusaji banquet mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
dalam event tersebut dan membentuk penataan ruangan yang diinginkan oleh tamu.
a) Tata letak
Tahap para pramusaji menyusun letak meja dan kursi dan membentuk
b) Tata meja
Setelah pramusaji menyusun letak meja dan kursi, lalu pramusaji masuk ketahap
berikutnya yaitu tata meja, tahap dimana pramusaji merapikan meja seperti, menutup
meja dengan table cloth, meletakan sendok, garpu, water goblet, salt and pepper
shaker, bunga dan asbak.
c) Menyiapkan peralatan
Setelah selesai menata meja, lalu pramusaji menyiapkan peralatan-peralatan yang
diperlukan untuk event yang akan berlangsung seperti, piring-piring yang akan
dipergunakan oleh tamu, tray yang akan dipergunakan untuk mengangkat
piring-piring yang kotor dan peralatan lainnya.
B. Service
Tahap ini dilakukan ketika acara sedang berlangsung yaitu pramusaji melayani
kebutuhan-kebutuhan tamu dalam pelayanan makan. Dalam pelayanan makan yang
dilakukan adalah pouring water jika melihat gelas atau piring tamu dalam keadaan
kosong maka harus segera diangkat. Dalam pelayanan seminar sama dengan makan
tetapi pramusaji melakukan coffee break dan mengangkat piring piring kotor beka
coffee break.
C. Clear-up
Tahap terakhir yang akan dilakukan oleh pramusaji dalam suatu event dari
pengangkatan piring kotor sampai dengan pengosongan ruangan yang telah
digunakan oleh tamu. Penyelenggaraan suatu event akan berhasli jika kedua belah
pihak mengikuti kesepakatan yang telah dibuat bersama dan saling bekerja sama