• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS - Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Banquet Section Di Hotel Garuda Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS - Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Banquet Section Di Hotel Garuda Plaza Medan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Sedangkan Gronroos menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang

terdiri atau serangkaian aktivitas intangible yang biasa ( namun tidak harus selalu )

terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik

atau barang, dan sistem penyedia jasa yang disediakan sebagai solusi atas masalah

pelanggan.

Sementara itu menurut Lovelock, Petterson dan Walker dalam Tjiptono

mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah sistem, di mana bisnis jasa

dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu operasi

jasa dan penyampaian jasa.

Berdasarkan pengertian – pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan

kepada orang lain. Dalam hal ini kebutuhan pelanggang tersebut dapat terpenuhi

sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka.

Ada beberapa jenis pelayanan yang selalu dipakai dalam praktisi makan dan

minum di hotel seluruh dunia, yaitu :

(2)

a. American Service

Dalam sistem pelayanan ini, semua makanan seperti hidangan pembuka, soup,

salads, hidangan utama serta hidangan penutup, disajikan dari sebelah kiri tamu

dengan tangan kiri. Hidangan yang umumnya disajikan pertama kali adalah hidangan

pembuka, seperti shrimpcocktail, kerang, buah atau juice ( sari buah ) yang diletakkan

di atas alas dari piring kecil dan disajikan tepat di hadapan tamu. Untuk cocktail, alat

yang digunakan adalah cocktail fork, biasanya diletakkan di sebelah kanan pada

posisi paling luar.

Hidangan kedua biasanya disajikan soup. Alat yang digunakan adalah soup

spoon yang diletakkan di sebelah kanan nomor dua dari luar. Hidangan berikutnya

berupa hidangan utama diletakkan di depan tamu disertai dengan salads yang

diletakkan di sebelah kiri cover.

Untuk hidangan utama steak ( daging ), alat yang digunakan adalah steak

knife,diletakkan di sebelah kanan tamu dan steak/dinner fork, diletakkan di sebelah

kiri tamu. Jangan lupa untuk mengisi kembali gelas air es yang sudah habis.

Hidangan penutup disajikan sebagai hidangan terakhir. Dessert fork/spoon

dibawa serta bersama hidangan tadi dan diletakkan di sebelah kiri dan kanan dessert

plate. Lengkapi dengan teh atau kopi panas dan letakkan asbak bersih serta korek api

di atas meja makan atau di atas asbaknya.

b. Russian Service

Dalam sistim pelayanan ini, hidangan pembuka sudah disiapkan dan diatur di

(3)

kepada para tamu dari sebelah kanannya. Piring kotor bekas hidangan pembuka juga

diangkat dari sebelah kanan tamu.

Penyajian soup.Waiter/ss mengambil soup yang telah disediakan oleh petugas

dapur di dalam soup tureen, yaitu tempat soup yang besar biasanya terbuat dari

stainless, berbentuk seperti lampu Aladin dengan pegangan yang terletak di sebelah

kanan dan kiri. Mangkuk panas dan bersih diatur di atas baki besar dan dibawa ke

ruang makan. Baki diletakkan di atas side table. Pramusaji kemudian mengambil

mangkuk soup beserta alasnya, meletakkannya di hadapan tamu dari sebelah kanan.

Soup tureen yang sudah dilengkapi dengan soup ladle ( gayung untuk mengambil

soup ) diedarkan kepada tamu, disajikan lewat sebelah kiri tamu. Tamu dipersilahkan

untuk mengambilnya sendiri dengan menggunakan napkin bersih yang sudah dilipat

rapi sebagai kehormatan. Pelayanan ini selalu dimulai dari meja utama di mana duduk

tamu – tamu kehormatan yang dilakukan secara serempak.

Penyajian roti, dilakukan beberapa saat sebelum tamu duduk. Roti ini

disajikan langsung di atas bread atau butter plate beserta dengan menteganya. Pada

saat yang sama disajikan juga air es.

Penyajian main course, pada umumnya disajikan dengan cara yang sama.

Hidangan tersebut diatur dan disusun rapi di atas silver platter dan dibawa dari dapur

ke ruang makan beserta dengan dinner plate bersih dan kosong dengan menggunakan

baki besar atau kereta dorong dan diletakkan di side table. Petugas mengambil piring

bersih tadi dan meletakkannya di depan para tamu dari sebelah kanan. Makanan

disajikan dari platter, dipindahkan ke piring yang ada di hadapan tamu dengan

(4)

Penyajian hidangan penutup, biasanya disajikan lebih dari satu macam, berupa

buah – buahan segar, satu macam atau lebih. Bila hidangan penutup sudah diatur di

atas piring penyaji, waiter/ss membawanya dari dapur ke ruang makan dan

menyajikannya dari sebelah kanan tamu.

c. French Service

Dalam pelayanan ini semua jenis hidangan disiapkan dan disajikan secara

demonstratif di depan pelanggannya oleh dua orang pramusaji dan beberapa petugas

khusus yang melayani makanan dan minuman. Meskipun masing – masing

mempunyai tugas sendiri, ini merupakan tim yang saling membantu satu sama lain.

Bagi orang Eropa terutama orang French, minuman beralkohol sangat penting untuk

mengiringi suatu hidangan, lebih saat jamuan resmi setiap tahapan selalu diiringi oleh

minuman.

d. English Service

Pelayanan ini dikenal dengan istilah family service karena lebih

mencerminkan suasana kekeluargaan dan diterapkan pada jamuan makan di pesta –

pesta keluarga atau kelompok orang – orang akrab satu sama lain. English service

memiliki sistem yang khas antara lain hidangan yang telah disiapkan dibagikan oleh

tuan rumah kepada tamu dan tamu tetap duduk dan mengambil sendiri hidangan yang

telah diestafetkan mulai dari tamu yang duduk di sebelah kanan tuan rumah dan

(5)

B. Tray Service

Pelayanan ini hampir sama dengan American service, bedanya tamu tidak dilayani

di restoran tetapi di dalam kamar mereka masing – masing. Makanan dibawa ke

tempat tamu dengan menggunakan tray.

C.Buffet Service

Pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan

pembuka sampai dengan hidangan penutup telah disediakan, ditata, diatur dengan

rapi di atas meja buffet atau meja hidang panjang dan para tamu bebas mengambil,

melayani sendiri hidangannya secara keseluruhan dan sebagian dibantu dan dilayani

oleh chef yang siap berdiri di belakang meja buffet selama jamuan makan

berlangsung. Makanan yang dihidangkan harus lengkap dan menarik, perlu juga

dicantumkan nama – nama hidangan tersebut, makanan yang disajikan harus

bervariasi, baik bahan, fungsi, maupun cara memasaknya.

Di dalam buffet harus ada :

a) Cold buffet : hidangan – hidangan dingin, baik untuk pembuka, macam –

macam salad, gado – gado, ataupun hidangan penutup.

b) Soup : biasanya hanya tersedia satu macam soup panas saja.

c) Hot dishes : pada umumnya untuk hidangan utama, bahannya terdiri dari

daging sapi, kambing, ayam, kalkun, ikan, lobster, telur, nasi, bakmi, spaghetti,

sayur – sayuran, kentang, dan sebagainya dengan cara dimasak dengan bumbu

(6)

d) Minuman panas ; berupa kopi atau teh yang disajikan oleh petugas diakhir

jamuan.

2.2 Pengertian Banquet

Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih

dahulu pengertian atau definisinya. Banquet merupakan outlet food and beverage

department yang bertugas untuk menangani segala macam kegiatan pesta atau

jamuan makan yang diselenggarakan di hotel, baik itu diselenggarakan oleh pihak

hotel itu sendiri atau pihak lain yang membuat pesanan di hotel tersebut.

Menurut pendapat Sukardi ( 1981 ), “ Banquet adalah pelayanan khusus suatu

jamuan atau acara dimana pelayanan tersebut berbeda atau terpisah dengan pelayanan

yang ada di restoran, coffe shop, atau grill room”.

Berdasarkan Kamus Pariwisata dan Perhotelan, pengertian banquet adalah

suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan khusus dari hotel, dengan

menyediakan makanan mewah dan juga fasilitas lainnya.

Menurut Marsum ( 2001:298 ), “ Banqueting adalah suatu istilah yang

dipergunakan untuk meliput kegiatan pelayanan dari upacara-upacara spesial di

dalam sebuah perusahaan pelayanan makan yang terpisah dari pelayanan makan yang

terdapat di berbagai restoran pada umumnya dan di grill room di mana hidangan

panggang-panggangan disajikan; juga dalam ruang istirahat yang lazim

disebutlounge. Singkatnya: banqueting adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk

meliput kegiatan pelayanan banquet”.

(7)

a) Makan siang bersama.

b) Konferensi-konferensi,

c) Cocktail party,

d) Wedding party,

e) Birthday party, dan sebagainya.

2.2.1 Macam-macam Banquet

Ada dua macam corak banquet yang pembagiannya didasarkan atas tujuan

diadakannya banqueting tersebut, yakni ;

a) Jamuan makan resmi ( formal meals ), dan

b) Resepsi buffet ( buffet reception ).

Jamuan makan resmi dapat dibagi lagi menjadi:

1. Jamuan makan resmi yang bersifat professional ( secara ahli ). Contohnya : makan

siang, konferensi, pameran, pertemuan dan rapat organisasi atau lembaga.

2. Jamuan makan resmi kenegaraan, yaitu acara banqueting untuk upacara resmi

kenegaraan.

Resespsi buffet, contohnya : resepsi pernikahan, cocktail party, buffetminum teh,

acara ualang tahun, pesta dansa, dan sebagainya.

2.2.2 Staff Banquet

Perusahaan pelayanan makan yang besar dan mewah pada umumnya

mempunyai pegawai tetap. Mereka ini merupakan tenaga inti banquet, yang terdiri

(8)

a) Banquet Manager,

b) Assistant Banquet Manager,

c) Banquet Head Waiter,

d) Bartender ( satu orang ), dan

e) Sekretaris Banquet Manager ( satu orang ).

Di dalam perusahaan yang lebih kecil, di mana jumlah kegiatan banquet juga

lebih sedikit, urusan administrasi dan pengaturan kerja langsung ditangani oleh

Banquet Manager, Assistant Banquet Manager, dan Banquet Head Waiter.

1. Manajer Administrasi Penjualan

a. Menjual fasilitas banquet kepada para langganan dan bilamana perlu

menyediakan saran untuk pendekatan dan mempererat hubungan dan kemudian

menyerahkan masalah ini kepada Banquet Manager untuk diproses.

b. Harus menyediakan buku petunjuk macam-macam menu untuk dipelajari oleh

para pelanggannya, berapakah harga yang dikenakan untuk tiap orang,

menentukan apakah pesanan sudah dengan harga spesial atau masih diubah

lagi.

c. Harus peka terhadap situasi dan pada saat yang sama ia juga harus menjadi

pencetus ide dengan memberikan saran-saran untuk jamuan makan, misalnya

bagaimana memperkenalkan tema jamuan makan tersebut dan makanan apa

yang harus dihidangkan. Contoh yang paling umum adalah penghidangan

ketupat pada saat Lebaran dan kalkun pada waktu Natal.

(9)

a. Bertanggungjawab terhadap administrasi secara keseluruhan, termasuk

administrasi penjualan.

b. Berkewajiban untuk mengkoordinasi pengaturan, penyusunan serta pelaksanaan

banquet. Ia menemui calon-calon langganan dan mendiskusikan susunan

banquet, menu yang dihidangkan, susunan meja, harga, anggur yang disajikan,

musik yang akan mengiringi, orang yang memimpin acara sebagai toast master,

dan lain sebagainya.

c. Kemudian menyebarkan semua informasi tersebut ke semua departemen yang

terkait dengan memo, memberitahukan kapan acara akan berlangsung, berapa

jumlah pesertanya, serta informasi-informasi lain yang perlu diketahui.

3. Sekretaris Banquet Manager

a. Membuat memo yang akan dikirim ke semua departemen yang terkait dan

mengarsip semua surat-surat penting.

b. Berkewajiban untuk menerima telepon, mencatat pembukuan atau pesanan

banquet apabila Banquet Manager berhalangan atau tidak hadir.

4. Banqueting Head Waiter

a. Bertanggungjawab atas sederet kegiatan banquet dan organisasinya sehingga

semuanya siap untuk menangani aneka ragam upacara yang ada.

b. Bertanggungjawab atas susunan staff yang cocok, memadai dan menarik, yang

terdiri dari tenaga-tenaga tidak tetap atau tenaga honorer, yang akan

(10)

5. Dispense Barman

a. Bertanggungjawab atas pembagian stok bar untuk beraneka ragam upacara

pesta.

b. Bertanggungjawab terhadap penentuan lokasi bar, susunan personalia di bar,

kontrol persediaan minuman dan penjualan selama kegiatan banquet

berlangsung.

c. Bertanggungjawab untuk melengkapi persediaan kembali di bar banquet.

6. Karyawan Tetap

a. Mempersiapkan segala macam peralatan, mengatur dan menyusun meja makan,

dan juga melayani tamu.

7. Karyawan Tidak Tetap

a. Ikut melayani banqueting pada umumnya tenaga-tenaga yang sudah terdidik

dan terlatih.

b. Mereka juga harus datang dan melapor minimum satu jam sebelum acara

banquet dimulai.

c. Selain untuk menyelesaikan persiapan yang masih kurang, mereka juga harus

mengikuti briefing untuk mendapatkan pengarahan tentang prosedur pelayanan,

macam acara yang dihadapi, jumlah tamu, pembagian station ataupun

tugas-tugas sampingan yang lain. Sesudah acara selesai, mereka langsung dibayar.

9. Porter

a. Bertugas untuk mengangkut barang, baik itu peralatan maupun makanan.

(11)

a. Membantu petugas yang melayani makan, seperti menyajikan penyedap untuk

hidangan utama dan lain-lain.

b. Jika para tamu harus membayar lagi untuk minuman mereka maka Banquet

Wine Waiter harus tahu pasti tamu mana saja yang harus membayar, berapa

gelas jumlahnya, dan lain sebagainya.

c. Bertanggungjawab untuk mengumpulkan uang pembayaran minuman dari para

tamu serta menyerahkan kembaliannya dengan lancar dan benar.

d. Menyajikan liqueurs sebelum acara toast dimulai.

e. Bertugas menyajikan apperitive ( minuman awal sebagai pembangkit selera

makan ) pada waktu cocktail party diselenggarakan.

f. Bertugas juga untuk menyiapkan mise en place yang diperlukan untuk cocktail

party, menyiapkan bar yang dapat dipindah-pindahkan, mengelap

bermacam-macam gelas, dan lain sebagainya.

2.3 Pelaksanaan Operasional Banquet yang Berkualitas

Banquet service ( pelayanan jamuan ) adalah bentuk pelayanan yang dilakukan

secara serentak, di mana semua tamu dilayani pada waktu yang sama, semua

penataan, menu, minuman, anggur, dan waktunya harus dijadwalkan dengan hati –

hati sebelum acara yang sebenarnya. Penjelasan singkat bagi staff atau bahkan “ gladi

bersih “ penting untuk memastikan ketepatan waktu dari acara – acara khusus dan

semua penataannya diinformasikan pada masing – masing anggota staff termasuk

(12)

sistem tata suara, pelayanan tambahan, hiburan, dekorasi, protokol bila diperlukan

dan lain sebagainya.

Banquet service biasanya mencakup preset menu dengan penataan ruang yang

mendukung. Sebagai contoh, bila menu yang dipesan berupa sup, salad, hidangan

utama, hidangan penutup, dua jenis anggur, dan kopi, penataan tempatnya harus

memiliki sendok sup, garpu untuk salad, sebuah garpu dan pisau untuk hidangan

utamanya ditambah dengan pisau untuk bistik jika diperlukan, pisau mentega,

perlengkapan untuk hidangan penutup, sendok teh untuk kopi,mangkuk air, dan 2

buah gelas anggur. Sebagai tambahan dalam mempersiapkan penataan desain masing

– masing tempat makanan, meja juga harus dipersiapkan untuk menu termasuk

pelengkapnya. Pelengkap makan, roti, mentega, salad, saus salad, dan lain sebagainya

tidak ditata di atas meja, tetapi harus siap untuk disajikan sebelum para tamu mulai

duduk. Melihat etiket pelayanan yang ketat ini, dengan tidak menyajikan makanan

atau kudapan dapat dimodifikasi bila waktu mendesak atau bila banquet yang

diadakan sifatnya tidak formal. Bila seorang pramusaji lupa menyajikan mentega

selama pelaksanaan a la carte di ruang makan, akan mengakibatkan beberapa hal

tertunda, tetapi hal ini tidak akan merusak waktu makan secara total. Bila seseorang

lupa untuk menyajikan mentega selama banquet untuk 400 orang , penundaan waktu

dapat merusak acara banquet karena semua tamu dilayani secara serempak.

Bila dibuat meja utama dalam banquet, meja ini harus dilayani terlebih dahulu

dan staf yang melayani meja ini harus lebih baik dari rata – rata. Pembicara, tamu

(13)

kadang sebelum dan selama makan jarang sekali dilakukan segera setelah makan,

banyak pembicara dan pembukaan dilakukan setelah mereka yang menduduki meja

utama selesai makan. Jika pidato, pembukaan, dan pemberian penghargaan, dan lain

sebagainya adalah bagian dari banquet, manajer banquet harus mengarahkan para

staffnya untuk bergerak cepat dan tenang selama periode ini. Ia harus mengatur

bersama dengan penyelenggara acara banquet atau perencana untuk memastikan

apakah pelayanannya boleh dilanjutkan atau ditahan sampai waktu tertentu selama

acara banquet.

2.3.1 Kualiatas Peralatan

Peralatan untuk acara banquet pada umumnya terdiri dari :

a. Linen

Adalah semua peralatan di banquet yang terdiri dari kain, baik yang

dipergunakan untuk keperluan menutup meja makan maupun untuk keperluan yang

lain. Linen yang dipergunakan untuk menutup meja biasa disebut sebagai table linen

atau napery, yangterdiri dari under cloth, table cloth, napkin, skirting, dust towel, dan

glass towel.

b. China ware

Adalah semua peralatan di banquet, baik yang terbuat dari keramik maupun

porselin dan tembikar. Bahan baku yang dipergunakan adalah tanah liat. Untuk

peralatan yang dibuat dari keramik pada umumnya mempunyai dinding yang agak

tebal, permukaannya sedikit kasar namun mempunyai ketahanan terhadap panas yang

(14)

tidak mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap panas. Peralatan ini apabila terkena

panas tinggi mungkin akan pecah. Contoh – contoh china ware ; bread and butter

plate, dessert plate, dinner plate, compote small, soup bowl, soup plate, bouillion

cup, round casserol, tea cup, saucer, demitasse cup, tea pot, cream pitcher, dan fish

plate.

c. Silver ware

Dipergunakan pada saat hidangan pembuka disajikan, terdiri dari oyster fork,

tea spoon, dessert knife/fork, fish knife, fish fork, onion soup spoon, steak knife,

dinner knife, dinner fork, butter spreader, butter bowl, fruit knife, fruit fork, ice

cream spoon, dessert spoon, dessert fork, server spoon, server fork, sugar, ladle,

sugar bowl, sauce ladle, sauce boat, soup ladle, soup tureen, ashtray, dan salt and

pepper shaker.

d. Glass ware

Macam – macam gelas yang dipergunakan untuk keperluan banquet yang

pada umumnya adalah sebagai berikut : water goblet, white wine glass, red wine

glass, champagne glass, parvait glass, shorbet glass, punch glass, tumbler glass,

cocktail glass, sherry glass, sour glass, long glass, beer glass, mixing glass, dan milk

shakes glass.

2.3.2 Penataan Banquet

a. Penyusunan Meja Banquet

Susunan meja untuk acara banquet tergantung pada :

(15)

2. Sifat acaranya.

3. Ukuran dan bentuk ruang yang dipergunakan.

4. Tipe pelayanan yang akan ditampilkan.

5. Jumlah tempat duduk yang diperlukan.

Bila jumlah tempat duduk yang diperlukan atau jumlah tamunya tidak begitu

banyak maka susunan meja dapat berbentuk huruf U atau T. Susunan meja seperti itu

dapat juga dipergunakan untuk acara makan siang dan makan malam yang tidak

terlalu formal atau resmi. Dalam kesempatan seperti ini meja untuk para tamu penting

harus diletakkan secara terpisah, berbentuk emapat persegi panjang, atau boleh

dengan bentuk bulat untuk variasi.

Untuk banquet dengan jumlah tamu yang banyak sekali, meja banquet

disusun dalam satu deret meja utama yang terletak di tengah untuk tamu – tamu

penting dan beberapa deret meja ranting untuk undangan yang lain.

Susunan meja untuk keperluan jamuan makan resmi ini harus dikompromikan

terlebih dahulu dengan penyelenggara banquet setelah ia mengajukan pesanannya.

Perlu diingat bahwa pada susunan meja untuk banquet harus tersedia jarak yang

cukup antara meja utama dengan meja – meja ranting, antara kursi yang satu dengan

kursi yang lain. Jadi harus ada tempat luang yang cukup agar tamu dapat duduk

dengan enak, di samping agar pelayanan banquet tersebut dapat berjalan dengan

lancar. Gang itu hendaknya dapat dilewati dengan aman oleh dua orang waiter yang

bersimpangan meskipun mereka sedang membawa hidangan yang akan disajikan

(16)

Hal – hal di atas haruslah benar – benar diperhitungkan pada saat sebuah

perusahaan pelayanan makan menjual ruangan untuk acara banquet. Perusahaan

sudah harus dapat memastikan kapasitas suatu ruanagan setelah diperhitungkan

dengan jarak antara meja deret utama dengan meja ranting, jarak antar kursi serta sela

– sela untuk lalu lintas pelayanan banquet.

Jarak ideal antara deret meja yang satu dengan yang lain adalah dua meter

karena lebar kursi atau tempat duduk dan sandarannya adalah 46 cm atau 18 inchi.

Dua kursi berarti 2 kali 46 cm, yaitu 92 cm. Gang atau sela satu meter. Jarak ini

sudah dapat memberikan ruangan yang cukup bagi waiter agar dapat melayani tamu

dengan lancar dan aman. Contoh susunan meja untuk acara banquet adalah sebagai

berikut : U Shape, T Shape, Square Shape, V Shape, The Comb Shape, Teathre, dan

Classroom.

b. Cara Memasang Taplak Meja Banquet

Taplak meja yang dipergunakan untuk acara banquet, baik untuk meja utama

maupun meja ranting, pada umumnya berukuran lebar 2 meter dan panjang 4 meter,

atau kadang – kadang 5,5 meter. Pemasangan taplak meja tersebut harus dilakukan

dengan hati – hati dan cermat, jangan sampai terjadi tumpukan, gelombang maupun

lipatan yang tidak perlu di atas permukaan meja. Bekas lipatan meja harus berada

persis di tengah –tengah permukaan meja, sedangkan bekas lipatan yang lain

hendaknya diatur simetris.

Bila ada lebih dari satu taplak meja yang dipergunakan untuk satu deret meja

(17)

harus seragam, demikian pula polanya. Bila ada lipatan sambungan dari taplak,

usahakan agar arah lipatannya membelakangi arah pintu masuk sehingga tidak

terlihat menyolok oleh tamu – tamu yang datang memasuki ruangan.

Untuk membentangkan taplak meja berukuran besar bisa dilakukan oleh dua

atau empat orang petugas secara bersama – sama. Hal ini perlu dilakukan agar taplak

meja tersebut tidak menjadi kotor dan kusut.

c. Rencana dan Susunan Kursi Banquet

Jumlah keseluruhan tamu yang akan hadir pada upacara jamuan makan resmi

harus ditetapkan. Demikian juga dengan jumlah tamu yang akan duduk di deret meja

utama, dan juga jumlah tamu yang duduk di meja – meja ranting, baik yang

berbentuk meja bulat ataupun persegi. Semuanya itu harus direncanakan dengan baik.

Jumlah kursi tamu di meja utama jangan sampai berjumlah 13. Semua meja,

kecuali meja utama harus diberi nomor. Kalau jumlah mejanya lebih dari 12, maka ke

13 tidak boleh diberi nomor 13, tetapi harus diganti dengan nomor 12-A atau yang

lain. Nomor meja untuk acara banquet ini harus diberi tiang ( stand ). Tinggi stan ini

rata – rata 75 cm sehingga dapat terlihat dengan jelas oleh para tamu dan jarak yang

agak jauh, terutama pada saat mereka sedang memasuki ruangan banquet.

Setelah para tamu duduk di kursi masing – masing, sebelum pelayanan

dimulai, nomor meja beserta dengan standnya dapat diambil, kecuali jika nanti akan

dipergunakan oleh petugas – petugas anggur ( Wine Sommalier ). Petugas inilah yang

akan berkeliling melayani permintaan anggur sekaligus juga menagih rekening

apabila anggur tersebut belum dimasukkan ke dalam harga makanan yang disajikan

(18)

Suatu hal yang juga harus diingat ialah jangan sampai ada kursi tamu yang

letaknya membelakangi tamu – tamu yang ada di meja utama. Pada umumnya Setting

Plan atau rencana pengaturan tempat duduk untuk keperluan banquet ini dibuat

rangkap 4 yang masing – masing diserahkan kepada :

1. Panitia

Dengan adanya setting plan ini panitia dapat memeriksa rencana atas susunan

tempat duduk.

2. Tamu

Bagan susunan tempat duduk ini dipasang di depan pintu masuk ruang makan atau

di ruang di mana cocktail party diselenggarakan. Bagan itu dibuat dengan ukuran

besar dan dipasang pada posisi yang menyolok agar para tamu dapat melihat dan

mengetahui di meja mana mereka akan duduk, dan siapa – siapa tamu yang akan

duduk di sebelahnya.

3. Banquet Manager

Setting plan ini bagi banquet manager berlaku sebagai referensi penyelenggaraan

acara tersebut.

4. Arsip

2.4 Hubungan Kerja Banquet dengan Section Lainnya

Untuk keberhasilan tugas masing – masing seksi dan juga di bagian tata

hidangan, maka pembinaan hubungan dan kerjasama yang baik dan terpadu sangat

diperlukan. Seksi kebersihan peralatan ( stewarding ) sangat menunjang kelancaran

(19)

menyiapkan peralatan – peralatan pelayanan makanan dan minuman. Dalam hal – hal

tertentu, kerjasama saling membantu antar seksi – seksi lainnya sangat diperlukan

guna keberhasilan operasi di seksi – seksi tata hiding pada khususnya dan pencapaian

tujuan hotel pada umumnya.

1. Housekeeping Department

Departemen ini bertanggung jawab terhadap kebersihan, dan kerapihan dan

keindahan ruangan – ruangan yang ada di banquet area tanpa melupakan tugas –

tugas pokok, serta melakukan vacuum cleaner terhadap karpet yang akan digunakan.

2. Engineering Department

Departemen ini bertugas dan bertanggung jawab dalam hal pengadaan penerangan

atau tata cahaya, sound system, air conditioner, mic, dan lain – lain yang menyangkut

keperluan teknis lainnya.

3. Food and Beverage Department

Ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam operasional banquet untuk

menentukan keberhasilannya, masing – masing yaitu steward, bagian ini yang

menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh banquet untuk makanan dan minuman

serta pencucian peralatan kotor setelah digunakan. Sedangkan pada bagian

pengolahan makanan dalam hal ini pengadaan bahan serta penyajian makanan, baik

dalam event kecil seperti coffe break atau pada acara pernikahan antara lain yang

ditugaskan oleh main kitchen. Bagian lain yang tidak kalah pentingnya adalah bar,

disebabkan bar yang bertanggung jawab pada pengadaan minuman apabila terdapat

acara – acara cocktail party atau lainnya, kecuali dari pihak tamu atau penyelenggara

(20)

4. Accounting Department

Dalam mengurus pembayaran banquet dibantu oleh banquetrestaurantbar cashier

yang berada di room serice. Apabila ada tamu yang langsung membayar melalui staff

banquet yang kemudian diserahkan ke kasir. Tetapi jika pembayaran tidak langsung

di hotel tersebut, maka akan ditangani oleh bagian yang disebut bill collector untuk

menagih ke alamat yang bertanggung jawab atas adanya event di hotel tersebut.

5. Front Office Department

Yang tidak kalah pentingnya dalam membantu kelancaran suatu event di banquet

adalah frontoffice department. Yang dalam hal ini membantu memberikan informasi

dan menyediakan kamar – kamar untuk panitia maupun peserta yang mengadakan

acara di banquet, khususnya pada acara – acara besar seperti pernikahan, seminar,

gala dinner, dan lain – lain.

6. Sales dan Marketing Department

Membantu dalam hal penjualan produk – produk banquet dan juga membantu

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat pentingnya aktivitas fisik, sedentary behavior dan dampaknya pada obesitas dan masalah kesehatan penyerta lainnya, terutama pada mahasiswa

Skripsi yang berjudul: “ Analisis Yuridis Normatif Problematika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia”, merupakan

Namun peningkatan produksi dinilai belum begitu stabil dan kontinyu, terutama karena jenis komoditas yang semusim dan kelembagaan KBD belum berfungsi dengan baik dalam

Kecenderungan defisit yang terjadi ini menunjukkan bahwa di Kota Palu memiliki curah hujan yang rendah, evapotranspirasi yang tinggi, sehingga ketersediaan air

Tabel 2 menunjukkan bahwa persentase terendah kelengkapan praktik pencatatan dalam partograf masuk kategori cukup lengkap, sebanyak 6 formulir partograf (17,6%) pada pasien

Sedangkan menurut Bernstein, kelainan laboratorium yang sering ditemukan pada hepatitis C kronik adalah peningkatan SGOT meskipun pada 60% pasien masih memiliki

ىدحا يهف ةباتكلا ةراهمو راهم بتكي نأ بلاطلا عيطتسي .بلاطلا دنع لاهس ةباتكلا تادرفلدبا .ةيعادبلإاو ةيباجلإا ة ص ةباتكب تاملكلا وأ ملاكلا بأ

Setelah dilakukan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa motif yang mendorong ibu rumah tangga dalam menonton talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV adalah motif