UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
ABDUL RASYID SIREGAR
082101112
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Untuk Kedua orang tuaku yang tercinta RAMLAN SIREGAR
dan ASLAMIAH MARBUN yang telah memberikan segenap kasih sayang,
semangat dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga
laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah
“Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab”.
Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, yaitu:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.si. selaku Ketua Program Studi
Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sekaligus selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
4. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi.
5. Kepada saudara kandung penulis Ramli Siregar yang setia menjadi teman
tukar fikiran.
6. Kepada kawan-kawan magang kelompok 13, Kepada Dipo, Dimas, Victor,
Zulmi, Kurnia, Trisuci dan Julifan yang telah memberi motivasi bagi
penulis.
7. Kepada seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat PAAP USU dan
Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PEMA FE) USU yang telah
begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis, yang
menjadi wadah penulis dalam berproses.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat kepada pembacanya.
Medan, 23 Juni 2011 Hormat Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
BAB II WIRAUSAHA NASI GORENG KEBAB A. Data Perusahaan ...1
B. Biodata Pemilik/Pengurus ...12
C. Struktur Organisasi ...13
G. Rencana Pengembangan Pasar ...31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak
perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan-perusahaan lebih
besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di
perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang
dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas
sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, setelah perusahaan mulai
berkembang dan semakin besar, volume kegiatan meningkat dan semakin sulit
untuk direncanakan dan diawasi.
Usaha kecil menengah (UKM) mempunyai peranan penting dan strategis
bagi pertumbuhan ekonomi Negara, baik Negara berkembang maupun Negara
maju.pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor
ekonomi yang memiliki ketahanan yang baik. Kemampuan UKM perlu
diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha
mereduksi kendala yang dialami UKM sehingga mampu memberikan kontribusi
lebih maksimal terhadap peningkatan masyarakat .
Usaha kecil menengah sangat membutuhkan perhatian yang khusus dan
harus didukung oleh informasi yang akurat , agar terjadi link bisnis yang terarah
antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha , yaitu
jaringan pasar. Terdapat 2 aspek yang yang harus dikembangkan untuk
1. Membangun sIstem promosi untuk penetrasi pasar.
2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan
bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber daya yang diperlukan sehingga sumber sumber daya itu bias
dikapitlisasikan (Zimmerer ,2008) .dengan demikian wirausahawan harus mampu
menciptakan peluangnya sendiri demi menciptakan suatu hal yang berharga dan
dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan
perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan
diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh
tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam
menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha
mampu menghadapi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya
kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang
dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan
pekerjaan.
Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan
yang pesat. Terbukti denagn banyaknya para pengusaha baik mikro maupun
laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha
tersebut.
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang
yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau
perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang
diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan
perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang
diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen
Kegitan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang .kita semua orang .Kita
semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari hari dengan kegiatan bisnis.setiap
hari kita belanja dipasar ,toko atau supermarket .Kita juga membaca Koran
,menyalakan lampu listrik ,melihat siaran televisi, mengendarai sepeda motor atau
mobil atau bis kota dan sebagainya. Kesemuanya itu adalah tidak lepas dari
campur tangan langsung ataupun tidak langsung dari suatu kegiata bisnis.
Manfaat bisnis menurut Draft ( 2002:232) adalah :
• pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
• keuntungan usaha
• pertumbuahan dan perkembangan usaha yang berkelanjutan
• mengatasi berbagai resiko
• tanggung jawab
Distribusi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam aktivitas
berkesinambungan, maka perusahaan harus mampu memasarkan produk yang
dihasilkan kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis perusahaan akan
mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut. Dan jalan yang
harus ditempuh perusahaan adalah mendistribusikannya melaui jalur atau saluran
distribusi, yaitu jalur atau keseluruhan perantara pemasaran yang dilalui barang
dan jasa dari produsen hingga sampai ke pemakai industri dan konsumen. Untuk
mampu memasarkan produknya ke masyarakat dan memastikan produknya dapat
dinikmati konsumen maka perusahaan harus membuat keputusan yang tepat
dalam memilih jalur pendistribusian yang akan digunakan untuk merealisasikan
hal tersebut.
Di era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin berkembang. Hal
ini didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.
Perkembangan bisnis ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan baik
bidang teknologi, sistem informasi, komunikasi, maupun bidang ilmu manajemen.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai kemudahan di
segala bidang membuat masyarakat tertarik untuk memulai sebuah bisnis baik
yang menghasilkan barang maupun jasa.
Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk atau jasa kepada
pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka
pemilik bisnis itu akan mencapai tujuannya yaitu memperoleh tingkat
pengembalian (laba) yang wajar atas investasi bisnis mereka. Tujuan dan sasaran
Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan
harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah
usaha harus mencantumkan secara jelas lokasi, proses, masalah bahan baku,
masalah tempat, tanah dan lainnya.
Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang
berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial,
strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta
keterampilan pengelolaannya.
Mengapa perencanaan bisnis begitu penting?
Rencana bisnis akan bermanfaat dalam banyak cara. Berikut ini adalah beberapa
alasan mengapa perencanaan bisnis penting untuk membangun sebuah usaha:
• Pertama, rencana bisnis akan menetapkan dan memusatkan tujuan dengan
memanfaatkan keterangan dan analisis yang sesuai.
• Dapat dimanfaatkan sebagai suatu alat penjualan dalam menangani
hubungan penting termasuk para pemberi pinjaman, investor.
• Dapat dimanfaatkan rencana untuk menghimpun pendapat dan nasehat
dari orang lain, termasuk mereka yang berkecimpung di bidang bisnis,
Terlalu sering, pengusaha maju sedikit demi sedikit, tanpa memanfaatkan
masukan dari para ahli, untuk menghemat banyak hal. Jika berprinsip
suka-suka gue dalam berbisnis, maka yang ada hanyalah penderitaan yang
Tujuan bisnis:
• Profit (keuntungan)
• Growth (pertumbuhan)
• Continuity (berkesinambungan)
• Stability (stabilitas)
• Public Service (pelayanan umum)
Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual Product
atau Jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu
(Charlie,2006). Maka yang dimaksud dengan Perencanaan bisnis adalah suatu
langkah yang penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana tanpa
memandang ukuran bisnis.
Perencanaan bisnis sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi penting
yaitu: bagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan
sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis
baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang signifikan dan
menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber
daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008).
Adapun jenis usaha yang berkembang pesat saat ini yakni usaha di sektor
kuliner. Kuliner adalah salah satu usaha yang banyak diminati masyarakat
sudah mulai di gerakkan pemerintah daerahnya masing-masing. Untuk usaha
kuliner di medan lebih banyak ditemukan di daerah perkotaan., khususnya di
sekitaran kampus dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat yang strategis
dimana banyak nya usaha kuliner yang mempunyai bermacam jenis makanan
dengan pasar persaingan yang sempurna. Dengan melihat prospeknya usaha
Kuliner di Medan khususnya di Jl. Dr Mansur, membuat saya tertarik untuk
membuat perencanaan bisnis berupa Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab.
B. Ringkasan Eksekutif
Nasi goreng (Hanzi) adalah sebuah komponen penting dari masakan
tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM.
Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau
Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang
didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng
kebab merupakan jenis kuliner yang baru hadir di kota Medan, nasi goreng kebab
adalah hasil dari revolusi dari kuliner yang pernah ada yaitu kebab. Nasi goreng
kebab memiliki cita rasa yang khas, cita rasa khas itu hadir dari kelezatan dari
daging kebab yang di campurkan ke dalam nasi goreng, dan menggunakan
minyak goreng yang kaya protein yaitu minyak samin dan menggunakan berbagai
campuran rempah-rampah untuk menjamin kelezatan rasa. Di dalam nasi goreng
kebab bagian yang terpenting adalah daging kebab nya, karena daging kebab ini
lah yang menjadi ciri khas tersendiri dari nasi goreng kebab. Dari banyaknya
cerah karena merupakan sebuah inovasi dari nasi goreng yang sudah dikenal
cukup lama di Indonesia.
Nasi goreng sangat digemari masyarakat Medan, dan peluang inilah
sebagasi salah satu landasan untuk membuat produk baru, sebuah inovasi dari nasi
goreng yaitu nasi goreng kebab. Warnanya sedikit kemerahan, Ditambah dengan
kebab, kecambah dan irisan tipis ayam dan telur. Inilah keistimewaan nasi goreng
kebab, ditambah tempatnya yang berlokasi di Jl. Dr mansur akan semakin
memudahkan konsumen untuk membeli karena tempatnya yg srategis dan dikenal
rata-rata masyarakat Medan. Keunggulan nasi goreng kebab ini juga dapat dilihat
dari bumbu yang digunakan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah,
dan terasa aroma terasi bakar. Saat disajikan, penampilannya yang menarik, dan
warnanya coklat kemerahan, berpadu taburan sayur, tak ketinggalan suwiran
daging ayam, irisan telur rebus, acar mentimun, cabai rawit, dan kebab akan
semakin menarik minat konsumen.
Target pasar yang akan kami capai adalah masyarakat kota Medan pada umum
nya dan mahasiswa USU pada khusus nya yang kami asumsikan 150.000 orang.
Dari jumlah tersebut kami asumsikan 0,1% yang akan menjadi konsumen usaha
kami, yaitu sekitar 150 orang/hari.
Tabel 1
GAMBARAN VOLUME PENJUALAN
Jenis Produk Unit Total Nilai (Rp)
Kebab 40 440.000
Burger 20 180.000
Aneka Minuman 60 300.000
TOTAL 170 1.420.000
Produk yang di hasilkan adalah produk yang pertama ada di kota Medan
yang memiliki cita rasa tinggi dan sangat sesuai dengan lidah masyarakat Medan.
Selain memiliki cita rasa yang khas, harga yang kami tawarkan juga lebih murah
dari para kompetitor yang sudah pernah ada, dan juga kami akan memberikan
pelayanan yang terbaik untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Keunggulan dari produk usaha kami adalah, jenis usaha pertama yang ada di kota
Medan dan merupakan produk terbaik yang kami berikan kepada konsumen.
C. Tujuan Usaha
Tidak dapat dipungkiri sebagai pelaku bisnis, tujuan utama dari
usaha/bisnis yang dijalankan adalah untuk mendapatkan penghasilan. Setiap
usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari orang lain,
pinjaman, atau dari mereka sendiri dan juga tujuan akhirnya adalah dapat
mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan serta diharapkan juga bisa
memberikan penghasilan yang berkesinambungan.
Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis Nasi goreng kebab
terus dapat berjalan dengan baik antara lain:
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan serta menarik minat bagi konsumen atau para investor terhadap produk yang ditawarkan.
3. Untuk memiliki kemampuan wawasan tentang dunia kuliner khususnya
Nasi goreng yang ada di Medan.
4. Mempromosikan betapa prospeknya usaha kuliner saat ini kepada para
investor yang masih ragu-ragu menanamkan modalnya untuk usaha
kuliner.
5. Menjadi wirausahawan alternative disaat terjadinya Pemutusan
Hubungan Kerja di sebuah Perusahaan tertentu.
D. Manfaat Usaha
1. Bagi Investor
Sebagai pertimbangan kepada para Investor untuk dapat lebih tertarik
untuk menanamkan modalnya di usaha Nasi goreng kebab.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk
memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk
mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan
memperhatikan harga terhadap permintaan dalam mengkonsumsi setiap produk
yang akan dipasarkan.
E. Sistematika Penelitian
Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas empat bab,
dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan
pembahasannya.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan
data dan sistematika penelitian.
BAB II : PERENCANAAN BISNIS
Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Nasi Goreng Kebab
yang dibuat oleh penulis.
BAB III: PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini.
Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan
bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan
perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang
BAB II
PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB .
A. DATA PERUSAHAAN
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi
nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan
bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, e-mail yang mana dalam data
perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau
jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari
perusahaan yang penulis rencanakan:
Nama Perusahaan : NASI GORENG KEBAB
Bidang Usaha : Franchise (Kuliner)
Jenis Produk/ Jasa : Makanan
Alamat Perusahaan : Jl. Dr Mansur Medan - Sumatera Utara
Nomor Telepon : 085760869234
Alamat Email
Bank perusahaan : BNI (Bank Negara Indonesia)
Mulai berdiri : 4 Mei 2011
B. BIODATA PEMILIK/ PENGURUS
Nama : Abdul Rasyid Siregar
Jabatan : Pemilik Perusahaan
Alamat Rumah : Jl. Sisingamangaraja no. 12 Balige, Tobasamosir
Nomor Telepon : 085760869234
Alamat Email
Pendidikan terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : Karyawan Swasta
C. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab
karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap
perusahaan akan memilliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan
jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu
memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang
mampu memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan
birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan
kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.
Organisasi yang efektif, sumber daya manusia, dan
dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka
secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari
upaya individual mereka (strategi dapat dicapai melalui pengintegrasian
tugas-tugas yang terspesialisasi.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena
dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing
setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap
profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk
penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih
banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah
berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang
besar.
D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Produk yang Dihasilkan
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk
b. Nilai / Manfaat Produk
Produk Nasi Goreng Kebab yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen.dimana produk yang menggunakan bumbu-bumbu yang alami dan tidak mengandung vetsin. Produk Nasi Goreng Kebab juga memiliki Potential Benefit
(manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.
c. Kegunaan / Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Nasi Goreng Kebeb merupakan
Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.
2. Keunggulan Produk
Nasi Goreng Kebab bukan usaha yang pertama, melainkan usaha
follower yang mengikuti usaha sejenis lainnya yang sudah lebih dulu ada.
Oleh karena itu, dalam aspek pembahasan pemasarannya, Nasi Goreng
Kebab hanya membahas dari sisi positioningnya saja, karena produk sudah
dikenal di pasar meski belum menyentuh pasar secara keseluruhan.
Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis. Disini Nasi Goreng Kebab menempatkan
dirinya di benak konsumen melalui berbagai pendekatan kepada konsumen,
”Nasi Goreng Kebab” juga memberikan isu-isu kesehatan kepada
pelanggan. Hal ini dirasa akan menguatkan persepsi konsumen terhadap
produk-produk ”Nasi Goreng Kebab” adalah produk yang sehat.
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :
a.Rasa yang sangat Khas dan unik.
b. Kesegaran dan kelembutan dari Kebab sangat terasa.
c. Kemasan yang ramah lingkungan .
d. Harga yang terjangkau untuk produk ini.
e.Mendapatkan potongan harga jika membawa kemasan member dari
produk kami.
3. Gambaran Pasar
a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun
mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan
jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk kota Medan
periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan
tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan
menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia).
Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun. Maka
diasumsikan peningkatan permintaan adalah 36% pertahun.
Tabel 2
Tahun
Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
2011 2.115
2012 2.937
2013 3.995
b. Penawaran
1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Tabel 3
Penawaran dari produk sejenis Dipasar Nama Perusahaan
Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun
( dalam Unit )
Nasi Goreng ADS 1.563
2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun
mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan
permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan
proyeksi permintaan. Diasumsikan kenaikan penawaran 5%
per tahun, maka:
Tabel 4
Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab
( dalam Unit )
2011 2.340
2012 2.457
2013 2.579
4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi
pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh
perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang
dituju yaitu penduduk di kawasan daerah Setia Budi yang berkisar kurang
lebih 10.000 jiwa. Selain dari penduduk Setia Budi sendiri, target pasar
yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja
berkunjung ke tempat usaha ini.
Namun, dikarenakan tempat usaha ini berdekatan dengan kampus
Universitas Sumatera Utara Maka para Mahasiswa dan Dosen di Universitas
tersebut menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak
mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami
hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami
tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat
dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha
Pembatasan segmentasi pasar untuk usaha kecil menengah ini tidak
akan membuat usaha ini maju dan berkembang melainkan akan menjadikan
usaha ini akan mengalami kemunduran jika menerapkan pembatasan
segmentasi pasar. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan
masyarakat karena dari segi harga yang cukup terjangkau sehingga dapat di
nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau
masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.
5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar
saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi
perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk
mencoba suatu produk yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend
perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat
bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini
sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini
mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka
masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan
masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha
penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan
baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga
bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis.
Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun
sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan
perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga
mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak
ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini
merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh
akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami
sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan
franchise yang besar.
6. Proyeksi Penjualan
perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya
Tabel 5
Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab
Tahun
Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti pada Tabel 6 di bawah ini:
7. Analisis Pesaing
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P
dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk
Nasi Goreng Kebab yang memiliki kualitas terbaik dengan inovasi dari nasi
goreng biasa yang memiliki daging kebab pilihan. Sebagai makanan yang
secara penyajiannya panas Nasi goreng ini memberikan pilihan kepada
konsumen karena ketika konsumen merasa tidak cocok dengan menu
makanan keseharian mereka, atau tidak ketemu dengan menu yang paling
pas maka peluang ini lah yang dijadikan kesempatan untuk memberikan
kualitas rasa yang khas sehingga lidah konsumen tidak asing lagi dengan
menu nasi goreng dan daging kebabnya. Nasi goreng kebab memiliki citra
rassa yang lezat dengan bahan bakunya yang alami tanpa pelezat makanan
akan semakin dekat dengan menu makanan masyarakat.
Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen
dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik
kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang
menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui
iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan
layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya
produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil.
menentukan harga Nasi Goreng Kebab, kita mempertimbangkan hal-hal
yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan
memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak
lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan
harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 8.000,-. Namun,
ada potongan 10% bagi pelanggan yang membawa kemasan produk yang
diperoleh saat mendaftarkan diri sebagai member Nasi Goreng Kebab.
Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh
konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan
langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba
produk langsung.
Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke
konsumen.
People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun
sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan
pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik
untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang
baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses,
pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini
operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti
mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas
menanggapi permintaan.
Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Nasi
Goreng Kebab terinspirasi dari warna merah kuning kemudian dengan
tulisan Nasi goreng Kebab berwarna hitam dan kuning..
Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat
dari Kotak busa dengan sendok yang sudah tersedia di dalamnya tanpa
kertas nasi dan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi
indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dan bagi member akan
disediakan kemasan khusus berbentuk kotak nasi plastic tebal yang sudah
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing
dari usaha Nasi Goreng Kebab ini adalah pesaing yang sejenis yakni usaha
Asli Daging Sapi (ADS), nasi goreng jawa, dan nasi goreng cabe-cabe.
Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan
kompetitor sebagai berikut:
Tabel 7
Kelebihan dan Kelemahan Produk Kompetitor
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Asli daging
Sapi (ADS)
1. Lebih ekonomis dari segi
harga
1. Tampilan yang menarik
2. Rasa yang khas.
3. Rasa yang kurang
diminati masyarakat medan
4. Kurangnya unsur
kesehatan dalam ayam.
5. Harga sedikit lebih mahal.
Nasi Goreng Cabe-cabe
1. Bagi konsumen penggemar
rasa Pedas akan lebih berminat pada produk ini
E. ASPEK PRODUKSI
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):
Tabel 8
Bahan Baku dan Bahan Penolong
12 tomat 30 kg Rp. 7.000 Rp. 210.000
13 Timun 30 kg Rp. 5.000 Rp. 150.000
14 Bawang bombai 30 kg Rp. 12.000 Rp. 420.000
15 Cabai merah 30 kg Rp. 8.000 Rp. 240.000
16 Bawang putih 30 kg Rp. 24.000 Rp. 720.000 17 Minyak samin 30 botol Rp. 12.000 Rp. 360.000
18 Blue band 30 kg Rp. 36.000 Rp. 108.000
Total Rp 9.279.000
2. Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
Berikut merupakan proses produksi Nasi Goreng Kebab :
a. Membeli bahan baku pada pemasok . Pemasok bahan-bahan
dari nasi goreng kebab adalah ddi order dari jagarta untuk menjaga
b. Menyediakan bahan-bahan tambahan seperti seperti bawang
merah, bawang putih, cabai merah, dan terasa terasi.
c. menggoreng semua bahan yang sudah disediakan dalam
penggorengan termasuk bumbu, telur, dan nasi.
d. Menambahkan sedikit telur bebek kedalam bumbu.
e. Beberapa sayuran seperti, cambah, kubis, sawi diiris tipis
dimasukkan ke dalam tumisan bumbu. Tak ketinggalan mie
kuning, yang juga menjadi ciri khas. Semuanya diaduk agar
bercampur rata dengan bumbu. Lalu ditambahkan irisan daun
bawang dan kecap manis.
f. Kemudian mengiris daging kebab yang sudah tersedia dalam
panggangan.
g. Lalu memadukan nasi goreng dengan kebab disertai berbagai
bumbu lainnya dan menempatkannya kedalam wadah yang
tersedia.
h. Setelah tu menata agar kelihatan menarik dan kemudian Nasi
Goreng Kebab siap untuk di sajikan.
Nasi Goreng Kebab
Sehat dan bergizi [Tanpa vetsin]
warna merah tanpa kecap
Harga terjangkau
Daging kebab piliha yang segar dan lembut
Rasa di atas rata-rata [berani dicoba]
3. Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Tabel 9
Peralatan yang Dibutuhkan
Nama Mesin/Peralatan
Merk
Jumlah Unit
Harga
Jumlah Harga
1. Kompor Gas Miyako 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
2. Pemanggang - 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
3. Tabung Gas LPG 3kg 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
4. Gas 3kg (Isi) Pertamina 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
6. Kuali Maxim 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
7. Piring Royalex 1 lusin Rp. 120.000 Rp. 120.000
8. Packing nasi - 1 paket Rp. 45.000 Rp. 45.000
9. Sendok Sainless 1 lusin Rp. 80.000 Rp. 80.000
10.Codet Carrefour 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Total Pembelian
Mesin/Peralatan
Rp. 1.535.000
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak ( lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.
Tabel 10 Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
(per bulan)
1. Listrik Rp. 30.000,-
2. Air Rp. 50.000,-
3. Sewa Tempat Rp. 500.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 580.000,-
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan
harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih
mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam
berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus
berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.
Seperti membuat inovasi baru dari Nasi Goreng Kebab. Misalnya pilihan
nasi goreng kebab super dan nasi goreng kebab special, tentunya dengan
rasa-rasa yang berbesa namu tetap nikmat dan tidak asing bagi lidah
2. Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat
diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya
usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan
penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan
melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa
banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan
dalam perusahaan.
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan
usaha ini dengan:
1. membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan
kepada masyarakat umum.
2. Mempromosilan melalui jaringan sosial internet, guna untuk
memperkenalkan produk ini ke masyarakat luas. Memberi tau
kepada masyarakat tentang manfaan produk ini. Namun
pemesanan tidak bisa dilakukan. Marketing menjadi salah satu
strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan
Dalam memasarkan produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan
fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya
yang mendukung pemasaraan ini.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari
keuntungan yang selama ini didapat.
Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan
perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha dalam yang berbentuk
franchise ini.
H. PEMANFAATAN IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi
titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu
diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap
stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta
pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Nasi Goreng Kebab menggunakan jaringan
internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui
tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki
alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.Diharapkan
sampai ke luar negri dan ada pasar dari luar negri yang berminat membuka
Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap
jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai
perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia
dengan sistem franchising.
I. ANALISIS KEUANGAN
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional
adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga
intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur
undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim
wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.
SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK.
Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27
Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala
Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28
dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo
dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun
sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir
terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui
kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan
masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK)
dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang
bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat,
melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat
golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk
melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk
modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.
Namun untuk bisnis Nasi Goreng Kebab, kami menggunakan dana dari
kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh
lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu
cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
1. Proyeksi Keuangan
diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
a. Sumber Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Tabel 11 Sumber Pendanaan
Uraian
Persentase (%) Jumlah
(c = a + b + c + d)
(a) (b) (c) (d)
1. Modal Sendiri
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 20.000.000
2.
Pinjaman
0 0 0 0 0
Jumlah (1+2) 20.000.000
b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Tabel 12
Kebutuhan pembiayaan/ Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Tanah Rp. 3.800.000
e. Alat angkut/gerobak Rp. 2.000.000 f. Infrastruktur Rp. 1.000.000 g. Biaya pra operasi Rp. 500.000
Jumlah Rp. 8.800.000
2. Laporan Keuangan
PROYEKSI ARUS KAS 4 TAHUN KE DEPAN (dalam jutaan rupiah)
NASI GORENG KEBAB
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 36% per tahun)
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana Uraian
Tahun
1 2 3 4
a. Sumber dana (in flow) 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 b. Penggunaan dana (out flow) 8.800.000 11.968.000 16.276.480 22.136.012 c. Arus kas bersih (net flow = a
– b)
11.200.000 8.032.000 3.723.250 (2.136.012)
d. Keadaan kas awal 0 11.200.000 19.232.000 22.955.250
dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada
dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a.Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b.Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim
wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.
SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK.
Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat
Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994
yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan
Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya
yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya
pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan
J. ANALISIS RESIKO USAHA
1. Analisis Resiko Usaha
a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan
terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak
tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu
bencana alam seperti gempa dan banjir.
d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk
menghasilkan produk usaha.
2. Antisipasi Resiko Usaha
a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi
ketika perekonomian tidak stabil.
b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari
inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan
yang inovatif.
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan Nasi Goreng Kebab
ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga
BAB III PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan
kemajuan perusahaan.
A. KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Nasi Goreng Kebab adalah usaha kecil yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan di luar
menu makanan biasa. Produk yang dihasilkan memiliki cirri rasa
yang khas dan lezat ditambah kesegaran dan kelembutan daging
kebab..
b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Nasi Goreng Kebab adalah
struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang
sangat sederhana.
c. Gambaran pasar untuk usaha Nasi Goreng Kebab sangat menjanjikan
karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat
B. SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk
kemajuan dan perkembangan usaha Nasi Goreng Kebab , yaitu sebagai berikut :
a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan
kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini.
Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan
usaha Nasi Goreng Kebab.
b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk
mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis
menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam
segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan
merasa nyaman.
c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang
murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk
dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Http://id.wikipedia.org/wiki/nasigoreng
Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008
Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999
Rofy, ide bisnis,