• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

ABDUL RASYID SIREGAR

082101112

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan,

kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini. Untuk Kedua orang tuaku yang tercinta RAMLAN SIREGAR

dan ASLAMIAH MARBUN yang telah memberikan segenap kasih sayang,

semangat dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga

laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah

“Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab”.

Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.si. selaku Ketua Program Studi

Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

sekaligus selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

(3)

4. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi.

5. Kepada saudara kandung penulis Ramli Siregar yang setia menjadi teman

tukar fikiran.

6. Kepada kawan-kawan magang kelompok 13, Kepada Dipo, Dimas, Victor,

Zulmi, Kurnia, Trisuci dan Julifan yang telah memberi motivasi bagi

penulis.

7. Kepada seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat PAAP USU dan

Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PEMA FE) USU yang telah

begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis, yang

menjadi wadah penulis dalam berproses.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih

banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan

kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan

manfaat kepada pembacanya.

Medan, 23 Juni 2011 Hormat Penulis

(4)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

BAB II WIRAUSAHA NASI GORENG KEBAB A. Data Perusahaan ...1

B. Biodata Pemilik/Pengurus ...12

C. Struktur Organisasi ...13

G. Rencana Pengembangan Pasar ...31

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak

perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan-perusahaan lebih

besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di

perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang

dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas

sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, setelah perusahaan mulai

berkembang dan semakin besar, volume kegiatan meningkat dan semakin sulit

untuk direncanakan dan diawasi.

Usaha kecil menengah (UKM) mempunyai peranan penting dan strategis

bagi pertumbuhan ekonomi Negara, baik Negara berkembang maupun Negara

maju.pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

ekonomi yang memiliki ketahanan yang baik. Kemampuan UKM perlu

diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha

mereduksi kendala yang dialami UKM sehingga mampu memberikan kontribusi

lebih maksimal terhadap peningkatan masyarakat .

Usaha kecil menengah sangat membutuhkan perhatian yang khusus dan

harus didukung oleh informasi yang akurat , agar terjadi link bisnis yang terarah

antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha , yaitu

jaringan pasar. Terdapat 2 aspek yang yang harus dikembangkan untuk

(6)

1. Membangun sIstem promosi untuk penetrasi pasar.

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan

bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai

keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang

signifikan dan menggabungkan sumber sumber daya yang diperlukan sehingga

sumber daya yang diperlukan sehingga sumber sumber daya itu bias

dikapitlisasikan (Zimmerer ,2008) .dengan demikian wirausahawan harus mampu

menciptakan peluangnya sendiri demi menciptakan suatu hal yang berharga dan

dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan

perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan

diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh

tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam

menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha

mampu menghadapi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya

kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang

dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan

pekerjaan.

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan

yang pesat. Terbukti denagn banyaknya para pengusaha baik mikro maupun

(7)

laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha

tersebut.

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang

yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau

perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang

diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan

perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang

diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen

Kegitan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang .kita semua orang .Kita

semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari hari dengan kegiatan bisnis.setiap

hari kita belanja dipasar ,toko atau supermarket .Kita juga membaca Koran

,menyalakan lampu listrik ,melihat siaran televisi, mengendarai sepeda motor atau

mobil atau bis kota dan sebagainya. Kesemuanya itu adalah tidak lepas dari

campur tangan langsung ataupun tidak langsung dari suatu kegiata bisnis.

Manfaat bisnis menurut Draft ( 2002:232) adalah :

• pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

• keuntungan usaha

• pertumbuahan dan perkembangan usaha yang berkelanjutan

• mengatasi berbagai resiko

• tanggung jawab

Distribusi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam aktivitas

(8)

berkesinambungan, maka perusahaan harus mampu memasarkan produk yang

dihasilkan kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis perusahaan akan

mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut. Dan jalan yang

harus ditempuh perusahaan adalah mendistribusikannya melaui jalur atau saluran

distribusi, yaitu jalur atau keseluruhan perantara pemasaran yang dilalui barang

dan jasa dari produsen hingga sampai ke pemakai industri dan konsumen. Untuk

mampu memasarkan produknya ke masyarakat dan memastikan produknya dapat

dinikmati konsumen maka perusahaan harus membuat keputusan yang tepat

dalam memilih jalur pendistribusian yang akan digunakan untuk merealisasikan

hal tersebut.

Di era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin berkembang. Hal

ini didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

Perkembangan bisnis ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan baik

bidang teknologi, sistem informasi, komunikasi, maupun bidang ilmu manajemen.

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai kemudahan di

segala bidang membuat masyarakat tertarik untuk memulai sebuah bisnis baik

yang menghasilkan barang maupun jasa.

Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk atau jasa kepada

pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka

pemilik bisnis itu akan mencapai tujuannya yaitu memperoleh tingkat

pengembalian (laba) yang wajar atas investasi bisnis mereka. Tujuan dan sasaran

(9)

Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan

harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah

usaha harus mencantumkan secara jelas lokasi, proses, masalah bahan baku,

masalah tempat, tanah dan lainnya.

Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang

berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial,

strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta

keterampilan pengelolaannya.

Mengapa perencanaan bisnis begitu penting?

Rencana bisnis akan bermanfaat dalam banyak cara. Berikut ini adalah beberapa

alasan mengapa perencanaan bisnis penting untuk membangun sebuah usaha:

• Pertama, rencana bisnis akan menetapkan dan memusatkan tujuan dengan

memanfaatkan keterangan dan analisis yang sesuai.

• Dapat dimanfaatkan sebagai suatu alat penjualan dalam menangani

hubungan penting termasuk para pemberi pinjaman, investor.

• Dapat dimanfaatkan rencana untuk menghimpun pendapat dan nasehat

dari orang lain, termasuk mereka yang berkecimpung di bidang bisnis,

Terlalu sering, pengusaha maju sedikit demi sedikit, tanpa memanfaatkan

masukan dari para ahli, untuk menghemat banyak hal. Jika berprinsip

suka-suka gue dalam berbisnis, maka yang ada hanyalah penderitaan yang

(10)

Tujuan bisnis:

• Profit (keuntungan)

• Growth (pertumbuhan)

• Continuity (berkesinambungan)

• Stability (stabilitas)

• Public Service (pelayanan umum)

Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual Product

atau Jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu

(Charlie,2006). Maka yang dimaksud dengan Perencanaan bisnis adalah suatu

langkah yang penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana tanpa

memandang ukuran bisnis.

Perencanaan bisnis sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi penting

yaitu: bagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan

sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis

baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan

pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang signifikan dan

menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber

daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008).

Adapun jenis usaha yang berkembang pesat saat ini yakni usaha di sektor

kuliner. Kuliner adalah salah satu usaha yang banyak diminati masyarakat

(11)

sudah mulai di gerakkan pemerintah daerahnya masing-masing. Untuk usaha

kuliner di medan lebih banyak ditemukan di daerah perkotaan., khususnya di

sekitaran kampus dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat yang strategis

dimana banyak nya usaha kuliner yang mempunyai bermacam jenis makanan

dengan pasar persaingan yang sempurna. Dengan melihat prospeknya usaha

Kuliner di Medan khususnya di Jl. Dr Mansur, membuat saya tertarik untuk

membuat perencanaan bisnis berupa Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab.

B. Ringkasan Eksekutif

Nasi goreng (Hanzi) adalah sebuah komponen penting dari masakan

tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM.

Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau

Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang

didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng

kebab merupakan jenis kuliner yang baru hadir di kota Medan, nasi goreng kebab

adalah hasil dari revolusi dari kuliner yang pernah ada yaitu kebab. Nasi goreng

kebab memiliki cita rasa yang khas, cita rasa khas itu hadir dari kelezatan dari

daging kebab yang di campurkan ke dalam nasi goreng, dan menggunakan

minyak goreng yang kaya protein yaitu minyak samin dan menggunakan berbagai

campuran rempah-rampah untuk menjamin kelezatan rasa. Di dalam nasi goreng

kebab bagian yang terpenting adalah daging kebab nya, karena daging kebab ini

lah yang menjadi ciri khas tersendiri dari nasi goreng kebab. Dari banyaknya

(12)

cerah karena merupakan sebuah inovasi dari nasi goreng yang sudah dikenal

cukup lama di Indonesia.

Nasi goreng sangat digemari masyarakat Medan, dan peluang inilah

sebagasi salah satu landasan untuk membuat produk baru, sebuah inovasi dari nasi

goreng yaitu nasi goreng kebab. Warnanya sedikit kemerahan, Ditambah dengan

kebab, kecambah dan irisan tipis ayam dan telur. Inilah keistimewaan nasi goreng

kebab, ditambah tempatnya yang berlokasi di Jl. Dr mansur akan semakin

memudahkan konsumen untuk membeli karena tempatnya yg srategis dan dikenal

rata-rata masyarakat Medan. Keunggulan nasi goreng kebab ini juga dapat dilihat

dari bumbu yang digunakan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah,

dan terasa aroma terasi bakar. Saat disajikan, penampilannya yang menarik, dan

warnanya coklat kemerahan, berpadu taburan sayur, tak ketinggalan suwiran

daging ayam, irisan telur rebus, acar mentimun, cabai rawit, dan kebab akan

semakin menarik minat konsumen.

Target pasar yang akan kami capai adalah masyarakat kota Medan pada umum

nya dan mahasiswa USU pada khusus nya yang kami asumsikan 150.000 orang.

Dari jumlah tersebut kami asumsikan 0,1% yang akan menjadi konsumen usaha

kami, yaitu sekitar 150 orang/hari.

Tabel 1

GAMBARAN VOLUME PENJUALAN

Jenis Produk Unit Total Nilai (Rp)

(13)

Kebab 40 440.000

Burger 20 180.000

Aneka Minuman 60 300.000

TOTAL 170 1.420.000

Produk yang di hasilkan adalah produk yang pertama ada di kota Medan

yang memiliki cita rasa tinggi dan sangat sesuai dengan lidah masyarakat Medan.

Selain memiliki cita rasa yang khas, harga yang kami tawarkan juga lebih murah

dari para kompetitor yang sudah pernah ada, dan juga kami akan memberikan

pelayanan yang terbaik untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Keunggulan dari produk usaha kami adalah, jenis usaha pertama yang ada di kota

Medan dan merupakan produk terbaik yang kami berikan kepada konsumen.

C. Tujuan Usaha

Tidak dapat dipungkiri sebagai pelaku bisnis, tujuan utama dari

usaha/bisnis yang dijalankan adalah untuk mendapatkan penghasilan. Setiap

usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari orang lain,

pinjaman, atau dari mereka sendiri dan juga tujuan akhirnya adalah dapat

mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan serta diharapkan juga bisa

memberikan penghasilan yang berkesinambungan.

Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis Nasi goreng kebab

terus dapat berjalan dengan baik antara lain:

(14)

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan serta menarik minat bagi konsumen atau para investor terhadap produk yang ditawarkan.

3. Untuk memiliki kemampuan wawasan tentang dunia kuliner khususnya

Nasi goreng yang ada di Medan.

4. Mempromosikan betapa prospeknya usaha kuliner saat ini kepada para

investor yang masih ragu-ragu menanamkan modalnya untuk usaha

kuliner.

5. Menjadi wirausahawan alternative disaat terjadinya Pemutusan

Hubungan Kerja di sebuah Perusahaan tertentu.

D. Manfaat Usaha

1. Bagi Investor

Sebagai pertimbangan kepada para Investor untuk dapat lebih tertarik

untuk menanamkan modalnya di usaha Nasi goreng kebab.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk

memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk

mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan

(15)

memperhatikan harga terhadap permintaan dalam mengkonsumsi setiap produk

yang akan dipasarkan.

E. Sistematika Penelitian

Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas empat bab,

dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan

pembahasannya.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan

data dan sistematika penelitian.

BAB II : PERENCANAAN BISNIS

Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Nasi Goreng Kebab

yang dibuat oleh penulis.

BAB III: PENUTUP

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini.

Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan

bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan

perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang

(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB .

A. DATA PERUSAHAAN

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi

nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, e-mail yang mana dalam data

perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau

jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari

perusahaan yang penulis rencanakan:

Nama Perusahaan : NASI GORENG KEBAB

Bidang Usaha : Franchise (Kuliner)

Jenis Produk/ Jasa : Makanan

Alamat Perusahaan : Jl. Dr Mansur Medan - Sumatera Utara

Nomor Telepon : 085760869234

Alamat Email

Bank perusahaan : BNI (Bank Negara Indonesia)

Mulai berdiri : 4 Mei 2011

B. BIODATA PEMILIK/ PENGURUS

Nama : Abdul Rasyid Siregar

Jabatan : Pemilik Perusahaan

(17)

Alamat Rumah : Jl. Sisingamangaraja no. 12 Balige, Tobasamosir

Nomor Telepon : 085760869234

Alamat Email

Pendidikan terakhir : SMA

Pengalaman Kerja : Karyawan Swasta

C. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab

karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap

perusahaan akan memilliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan

jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu

memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang

mampu memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan

birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan

kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Organisasi yang efektif, sumber daya manusia, dan

(18)

dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka

secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari

upaya individual mereka (strategi dapat dicapai melalui pengintegrasian

tugas-tugas yang terspesialisasi.

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena

dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing

setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk

penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih

banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah

berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang

besar.

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Produk yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk

(19)

b. Nilai / Manfaat Produk

Produk Nasi Goreng Kebab yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen.dimana produk yang menggunakan bumbu-bumbu yang alami dan tidak mengandung vetsin. Produk Nasi Goreng Kebab juga memiliki Potential Benefit

(manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.

c. Kegunaan / Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh

konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Nasi Goreng Kebeb merupakan

Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.

2. Keunggulan Produk

Nasi Goreng Kebab bukan usaha yang pertama, melainkan usaha

follower yang mengikuti usaha sejenis lainnya yang sudah lebih dulu ada.

Oleh karena itu, dalam aspek pembahasan pemasarannya, Nasi Goreng

Kebab hanya membahas dari sisi positioningnya saja, karena produk sudah

dikenal di pasar meski belum menyentuh pasar secara keseluruhan.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis. Disini Nasi Goreng Kebab menempatkan

dirinya di benak konsumen melalui berbagai pendekatan kepada konsumen,

(20)

”Nasi Goreng Kebab” juga memberikan isu-isu kesehatan kepada

pelanggan. Hal ini dirasa akan menguatkan persepsi konsumen terhadap

produk-produk ”Nasi Goreng Kebab” adalah produk yang sehat.

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :

a.Rasa yang sangat Khas dan unik.

b. Kesegaran dan kelembutan dari Kebab sangat terasa.

c. Kemasan yang ramah lingkungan .

d. Harga yang terjangkau untuk produk ini.

e.Mendapatkan potongan harga jika membawa kemasan member dari

produk kami.

3. Gambaran Pasar

a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun

mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan

jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk kota Medan

periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan

tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan

menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia).

Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun. Maka

diasumsikan peningkatan permintaan adalah 36% pertahun.

Tabel 2

(21)

Tahun

Perkiraan Permintaan

( dalam Unit )

2011 2.115

2012 2.937

2013 3.995

b. Penawaran

1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Tabel 3

Penawaran dari produk sejenis Dipasar Nama Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun

( dalam Unit )

Nasi Goreng ADS 1.563

2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun

mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan

permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan

proyeksi permintaan. Diasumsikan kenaikan penawaran 5%

per tahun, maka:

Tabel 4

Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab

(22)

( dalam Unit )

2011 2.340

2012 2.457

2013 2.579

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi

pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh

perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang

dituju yaitu penduduk di kawasan daerah Setia Budi yang berkisar kurang

lebih 10.000 jiwa. Selain dari penduduk Setia Budi sendiri, target pasar

yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja

berkunjung ke tempat usaha ini.

Namun, dikarenakan tempat usaha ini berdekatan dengan kampus

Universitas Sumatera Utara Maka para Mahasiswa dan Dosen di Universitas

tersebut menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak

mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami

hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami

tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat

dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha

(23)

Pembatasan segmentasi pasar untuk usaha kecil menengah ini tidak

akan membuat usaha ini maju dan berkembang melainkan akan menjadikan

usaha ini akan mengalami kemunduran jika menerapkan pembatasan

segmentasi pasar. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan

masyarakat karena dari segi harga yang cukup terjangkau sehingga dapat di

nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau

masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar

saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi

perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi

perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk

mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan

ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend

perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat

bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini

sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini

mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka

masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan

masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat

(24)

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha

penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan

baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga

bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis.

Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun

sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan

perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga

mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak

ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini

merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh

akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami

sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan

franchise yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

(25)

perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya

Tabel 5

Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab

Tahun

Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti pada Tabel 6 di bawah ini:

7. Analisis Pesaing

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P

dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

(26)

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati

konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk

Nasi Goreng Kebab yang memiliki kualitas terbaik dengan inovasi dari nasi

goreng biasa yang memiliki daging kebab pilihan. Sebagai makanan yang

secara penyajiannya panas Nasi goreng ini memberikan pilihan kepada

konsumen karena ketika konsumen merasa tidak cocok dengan menu

makanan keseharian mereka, atau tidak ketemu dengan menu yang paling

pas maka peluang ini lah yang dijadikan kesempatan untuk memberikan

kualitas rasa yang khas sehingga lidah konsumen tidak asing lagi dengan

menu nasi goreng dan daging kebabnya. Nasi goreng kebab memiliki citra

rassa yang lezat dengan bahan bakunya yang alami tanpa pelezat makanan

akan semakin dekat dengan menu makanan masyarakat.

Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen

dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik

kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang

menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui

iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan

layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya

produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil.

(27)

menentukan harga Nasi Goreng Kebab, kita mempertimbangkan hal-hal

yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan

memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak

lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan

harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 8.000,-. Namun,

ada potongan 10% bagi pelanggan yang membawa kemasan produk yang

diperoleh saat mendaftarkan diri sebagai member Nasi Goreng Kebab.

Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh

konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan

langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba

produk langsung.

Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke

tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke

konsumen.

People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun

(28)

sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan

pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik

untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang

baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses,

pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini

operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti

mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas

menanggapi permintaan.

Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual

produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Nasi

Goreng Kebab terinspirasi dari warna merah kuning kemudian dengan

tulisan Nasi goreng Kebab berwarna hitam dan kuning..

Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat

dari Kotak busa dengan sendok yang sudah tersedia di dalamnya tanpa

kertas nasi dan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi

indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dan bagi member akan

disediakan kemasan khusus berbentuk kotak nasi plastic tebal yang sudah

(29)

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing

dari usaha Nasi Goreng Kebab ini adalah pesaing yang sejenis yakni usaha

Asli Daging Sapi (ADS), nasi goreng jawa, dan nasi goreng cabe-cabe.

Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan

kompetitor sebagai berikut:

Tabel 7

Kelebihan dan Kelemahan Produk Kompetitor

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Asli daging

Sapi (ADS)

1. Lebih ekonomis dari segi

harga

1. Tampilan yang menarik

2. Rasa yang khas.

3. Rasa yang kurang

diminati masyarakat medan

4. Kurangnya unsur

kesehatan dalam ayam.

5. Harga sedikit lebih mahal.

Nasi Goreng Cabe-cabe

1. Bagi konsumen penggemar

rasa Pedas akan lebih berminat pada produk ini

(30)

E. ASPEK PRODUKSI

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):

Tabel 8

Bahan Baku dan Bahan Penolong

(31)

12 tomat 30 kg Rp. 7.000 Rp. 210.000

13 Timun 30 kg Rp. 5.000 Rp. 150.000

14 Bawang bombai 30 kg Rp. 12.000 Rp. 420.000

15 Cabai merah 30 kg Rp. 8.000 Rp. 240.000

16 Bawang putih 30 kg Rp. 24.000 Rp. 720.000 17 Minyak samin 30 botol Rp. 12.000 Rp. 360.000

18 Blue band 30 kg Rp. 36.000 Rp. 108.000

Total Rp 9.279.000

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Berikut merupakan proses produksi Nasi Goreng Kebab :

a. Membeli bahan baku pada pemasok . Pemasok bahan-bahan

dari nasi goreng kebab adalah ddi order dari jagarta untuk menjaga

(32)

b. Menyediakan bahan-bahan tambahan seperti seperti bawang

merah, bawang putih, cabai merah, dan terasa terasi.

c. menggoreng semua bahan yang sudah disediakan dalam

penggorengan termasuk bumbu, telur, dan nasi.

d. Menambahkan sedikit telur bebek kedalam bumbu.

e. Beberapa sayuran seperti, cambah, kubis, sawi diiris tipis

dimasukkan ke dalam tumisan bumbu. Tak ketinggalan mie

kuning, yang juga menjadi ciri khas. Semuanya diaduk agar

bercampur rata dengan bumbu. Lalu ditambahkan irisan daun

bawang dan kecap manis.

f. Kemudian mengiris daging kebab yang sudah tersedia dalam

panggangan.

(33)

g. Lalu memadukan nasi goreng dengan kebab disertai berbagai

bumbu lainnya dan menempatkannya kedalam wadah yang

tersedia.

h. Setelah tu menata agar kelihatan menarik dan kemudian Nasi

Goreng Kebab siap untuk di sajikan.

Nasi Goreng Kebab

 Sehat dan bergizi [Tanpa vetsin]

(34)

 warna merah tanpa kecap

 Harga terjangkau

 Daging kebab piliha yang segar dan lembut

 Rasa di atas rata-rata [berani dicoba]

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 9

Peralatan yang Dibutuhkan

Nama Mesin/Peralatan

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga

1. Kompor Gas Miyako 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

2. Pemanggang - 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

3. Tabung Gas LPG 3kg 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

4. Gas 3kg (Isi) Pertamina 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000

(35)

6. Kuali Maxim 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000

7. Piring Royalex 1 lusin Rp. 120.000 Rp. 120.000

8. Packing nasi - 1 paket Rp. 45.000 Rp. 45.000

9. Sendok Sainless 1 lusin Rp. 80.000 Rp. 80.000

10.Codet Carrefour 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000

Total Pembelian

Mesin/Peralatan

Rp. 1.535.000

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak ( lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.

Tabel 10 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

(per bulan)

1. Listrik Rp. 30.000,-

2. Air Rp. 50.000,-

3. Sewa Tempat Rp. 500.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 580.000,-

(36)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan

harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih

mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam

berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus

berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.

Seperti membuat inovasi baru dari Nasi Goreng Kebab. Misalnya pilihan

nasi goreng kebab super dan nasi goreng kebab special, tentunya dengan

rasa-rasa yang berbesa namu tetap nikmat dan tidak asing bagi lidah

(37)

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat

diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya

usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan

penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan

melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa

banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan

dalam perusahaan.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi

yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan

usaha ini dengan:

1. membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan

kepada masyarakat umum.

2. Mempromosilan melalui jaringan sosial internet, guna untuk

memperkenalkan produk ini ke masyarakat luas. Memberi tau

kepada masyarakat tentang manfaan produk ini. Namun

pemesanan tidak bisa dilakukan. Marketing menjadi salah satu

strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan

(38)

Dalam memasarkan produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan

fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya

yang mendukung pemasaraan ini.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk

mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari

keuntungan yang selama ini didapat.

Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan

perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha dalam yang berbentuk

franchise ini.

H. PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT

memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi

titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu

diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap

stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta

pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Nasi Goreng Kebab menggunakan jaringan

internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui

tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki

alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.Diharapkan

sampai ke luar negri dan ada pasar dari luar negri yang berminat membuka

(39)

Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap

jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai

perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia

dengan sistem franchising.

I. ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional

adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga

intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur

undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim

wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.

SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK.

Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada

Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27

Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala

Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28

(40)

dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo

dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun

sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir

terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui

kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan

masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK)

dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang

bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat,

melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat

golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk

melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk

modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

Namun untuk bisnis Nasi Goreng Kebab, kami menggunakan dana dari

kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh

lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu

cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

1. Proyeksi Keuangan

(41)

diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

a. Sumber Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Tabel 11 Sumber Pendanaan

Uraian

Persentase (%) Jumlah

(c = a + b + c + d)

(a) (b) (c) (d)

1. Modal Sendiri

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 20.000.000

2.

Pinjaman

0 0 0 0 0

Jumlah (1+2) 20.000.000

b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Tabel 12

Kebutuhan pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah Rp. 3.800.000

(42)

e. Alat angkut/gerobak Rp. 2.000.000 f. Infrastruktur Rp. 1.000.000 g. Biaya pra operasi Rp. 500.000

Jumlah Rp. 8.800.000

2. Laporan Keuangan

PROYEKSI ARUS KAS 4 TAHUN KE DEPAN (dalam jutaan rupiah)

NASI GORENG KEBAB

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 36% per tahun)

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah

tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana Uraian

Tahun

1 2 3 4

a. Sumber dana (in flow) 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 b. Penggunaan dana (out flow) 8.800.000 11.968.000 16.276.480 22.136.012 c. Arus kas bersih (net flow = a

– b)

11.200.000 8.032.000 3.723.250 (2.136.012)

d. Keadaan kas awal 0 11.200.000 19.232.000 22.955.250

(43)

dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada

dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a.Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b.Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim

wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.

SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK.

Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat

Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994

yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan

Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana

Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya

yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya

pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan

(44)

J. ANALISIS RESIKO USAHA

1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan

terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak

tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu

bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk

menghasilkan produk usaha.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi

ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat

dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari

inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan

yang inovatif.

(45)

peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan Nasi Goreng Kebab

ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga

(46)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari

pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga

memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan

kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan

pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Nasi Goreng Kebab adalah usaha kecil yang mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan di luar

menu makanan biasa. Produk yang dihasilkan memiliki cirri rasa

yang khas dan lezat ditambah kesegaran dan kelembutan daging

kebab..

b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Nasi Goreng Kebab adalah

struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang

sangat sederhana.

c. Gambaran pasar untuk usaha Nasi Goreng Kebab sangat menjanjikan

karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat

(47)

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk

kemajuan dan perkembangan usaha Nasi Goreng Kebab , yaitu sebagai berikut :

a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan

kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini.

Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan

usaha Nasi Goreng Kebab.

b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk

mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis

menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam

segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan

merasa nyaman.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang

murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk

dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Http://id.wikipedia.org/wiki/nasigoreng

Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008

Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999

Rofy, ide bisnis,

Gambar

Gambar 1 Struktur Organisasi
Tabel 4
Tabel 5 Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab
Tabel 7 Kelebihan dan Kelemahan Produk Kompetitor
+5

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tawar menawar dengan pembeli biasanya menawarnya setengah harga dari yang pedagang tawarkan harganya Selain itu, beliau juga bersaing dengan barang pengganti yang dimiliki

Usaha kami bergerak dibidang penjualan makanan ringan.Makanan ringan yang kami tawarkan yaitu berbentuk cilok isi yang berbeda dengan cilok yang sudah ada

Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan kami tuju, dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak masyarakat yang menikmati produk

Segmentasi yang memungkinkan kelompok konsumen dalam mengkonsumsi produk saya adalah kelompok menengah, karena harga yang kami tawarkan dapat disesuaikan dengan kalangan menengah

Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah, kami menyiasati ancaman itu dengan selalu mencari inofasi pada produck kami dari segi rasa, bentuk, dan kemasan,

Bisnis yang saya rencanakan ini akan membuat konsumen tidak hanya puas dengan harga yang relative murah, namun konsumen juga akan puas dengan cita rasa yang lezat dari

Strategi Pemasaran Kebab Saudi Arabian Baba Ali Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha kebab ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir

Selain itu, kami ingin menjadi tempat makan favorit dengan memberikan kepuasan kepada konsumen, inovasi – inovasi baru, dan memberikan pelayanan usaha yang baik dengan harga yang