PENGETAHUAN PENARIK BECAK TENTANG
NYERI PUNGGUNG BAWAH
SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Oleh :
YASHDEV ATRI ROOP KISHORE
070100302
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGETAHUAN PENARIK BECAK TENTANG
NYERI PUNGGUNG BAWAH
SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
YASHDEV ATRI ROOP KISHORE
070100302
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
ABSTRAK
Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah, menurut Ehrlich G.E merupakan keluhan yang sering ditemukan di praktek sehari-harian, dengan prevalensi di Amerika Serikat berkisar 15-20%. Penelitian Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD) Indonesia menunjukkan prevalensi nyeri punggung 18,2% pada laki-laki dan 13,6 % pada wanita. Penyebab nyeri punggung sangat beraneka ragam, namun dari penelitan Rahmat HS, 2009 prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerjaan seperti supir, pengendara sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan lain yang timbul akibat duduk lama. Walaupun nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu disabilitas, yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan kehilangan jam kerja terutama pada umur produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara tentang nyeri punggung bawah. Penelitian berupa deskriptif dengan desain cross-sectional. Data diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang terdiri daripada 14 pertanyaan, bersifat menguji pengetahuan responden tentang nyeri punggung bawah. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Hasil penelitian daripada 96 responden menunjukkan tingkat pengetahuan responden pada umumnya cukup, dengan menjawab 6-10 pertanyaan dengan betul, yaitu sebanyak 75 responden (78,1%). 14 responden (14,6%) mempunyai tingkat pengetahuan baik dengan menjawab 11 atau lebih pertanyaan dengan betul, dan 7 responden (7,3%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan lebih baik pada responden dengan status pendidikan yang lebih tinggi, dengan 7,3% responden dengan status pendidikan SMA atau setarafnya mempunyai tingkat pengetahuan baik.
Penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara rata-rata mempunyai pengetahuan yang cukup tentang nyeri punggung bawah (low back pain) dengan 78,1% menjawab 6-10 soalan dengan betul.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, nyeri punggung bawah, penarik becak.
ABSTRACT
It is said that everyone suffers from low back pain at some point of their lives. Low back pain, according to Ehrlich GE is the most commonly diagnosed disease in the clinics, with prevalence in the United States of 15-20%. A study by the Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD), Indonesia calculated that 18,2% of men and 13,6% of women suffer from low back pain. The causes of this disease vary between occupations, however according to Rahmat HS, 2009 the prevalence of low back pain in drivers, motocyclist, and trishaw riders are markedly increased, due to increased hours done sitting. Although the disease is rarely fatal, the pain causes decreased mobilization, impairs daily activities and causes a loss of productivity, making treatment for the disease sought after.
The reason for this research is to identify the level of knowledge about low back pain among trishaw riders at the North Sumatera University. The research done was descriptive with a cross-sectional design. The data was obtained by direct interviews with respondents using a questionnaire with 14 questions, designed to test the respondents’ knowledge about low back pain. The data obtained was then analyzed and displayed in distributed frequency tables, using the SPSS (Statistical Product and Service Solution) program.
Results from the research of 96 respondents show the level of knowledge in general is moderate, with 75 respondents (78,1%) answering 6-10 questions correctly. 14 respondents (14,6%) have a good level of knowledge by answering 11 or more questions correct, and 7 respondents (7,3%) have a low level of knowledge. The research also showed that respondents with higher education levels have a better level of knowledge on the subject, with 7,3% respondents of education levels SMA of equivalent having a good level of knowledge.
Trishaw riders at the North Sumatera University have a generally moderate level of knowledge on low back pain, with 78,1% answering 6-10 questions correct.
Keywords: level of knowledge, low back pain, trishaw riders.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan kurniaNya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengetahuan penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara tentang nyeri punggung bawah”.
Selama penulis menyusun karya tulis ini telah banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dan untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada dr. Zulkifli, MSi., selaku dosen pembimbing atas kesabaran, waktu bimbingan, saran dan pengarahan yang diberikan sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa juga kepada seluruh staf pengajar Faklutas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama masa pendidikan, serta pimpinan Universitas Sumatera Utara di atas kesempatan yang diberikan untuk mengerjakan karya tulis ini.
Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua teman-teman yang turut banyak membantu dengan memberikan saran dan kritikan yang membangun untuk penyelesaian karya tulis ini.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini tidak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang membangun menjadi sumbangan yang berarti bagi karya tulis ini. Sekian, terima kasih.
Medan, 25 November 2010
Penulis
Yashdev Atri Roop Kishore
070100302
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penelitian 4
1.4. Manfaat Penelitian 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Pengertian Punggung Bawah 6 2.2. Pengertian Nyeri Punggung Bawah 9 2.3. Dampak Nyeri Punggung Bawah Pada Manusia 9
2.4. Pengetahuan 10
2.4.1. Pengetahuan Nyeri Punggung Bawah 12
2.5. Tindakan 12
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 14
3.1. Kerangka Konsep Penelitian 14
3.2. Defenisi Operasional 14
BAB 4 METODE PENELITIAN 16
4.1. Jenis Penelitian 16
4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian 16
4.2.1. Waktu Penelitian 16
4.2.2. Lokasi Penelitian 17
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 17
4.3.1. Populasi Penelitian 17
4.3.2. Sampel Penelitian 18
4.4. Teknik Pengumpulan Data 19
4.4.1. Data Primer 19
4.4.2. Instrumen Penelitian 20 4.4.3. Teknik Skoring dan Skala 20 4.5. Pengolahan dan Analisa Data 21
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22
5.1. Hasil Penelitian 22
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 22 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden 22
5.1.3. Hasil Penelitian 24
5.2. Pembahasan 29
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 32
6.1. Kesimpulan 32
6.2. Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
4.1 Gambaran Waktu Penelitian……… 17 4.2 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas……… 20 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Sekitar
Universitas Sumatera Utara, Medan Tahun 2010………….
23
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pendidikan Responden Sekitar Universitas Sumatera Utara, Medan Tahun 2010………...……
23
5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja Dalam Sehari Sekitar Universitas Sumatera Utara, Medan Tahun 2010………...
24
5.4 Pengetahuan Penarik Becak Tentang Nyeri Punggung Bawah Tahun 2010………...
25
5.5 Tingkat Pengetahuan Penarik Becak Tentang Nyeri Punggung Bawah Tahun 2010………..
26
5.6 Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Kelompok Umur………...
27
5.7 Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Pendidikan Responden………...
28
5.8 Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja Dalam Sehari Responden………
29
DAFTAR GAMBAR
Nombor Judul Halaman
2.1 Kolumna Vertebra………. 7 2.2 Vertebra Lumbar (tersusun)……….. 8 3.1 Kerangka Konsep Penelitian………. 14
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
1 Riwayat Hidup Peneliti 2 Kuesioner
3 Informed Consent dan Lembar Perjelasan
4 Surat Persetujuan Komisi Etik 5 Hasil Uji Validitas
6 Hasil Uji Reliabilitas 7 Data Induk (Master Data)
ABSTRAK
Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah, menurut Ehrlich G.E merupakan keluhan yang sering ditemukan di praktek sehari-harian, dengan prevalensi di Amerika Serikat berkisar 15-20%. Penelitian Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD) Indonesia menunjukkan prevalensi nyeri punggung 18,2% pada laki-laki dan 13,6 % pada wanita. Penyebab nyeri punggung sangat beraneka ragam, namun dari penelitan Rahmat HS, 2009 prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerjaan seperti supir, pengendara sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan lain yang timbul akibat duduk lama. Walaupun nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu disabilitas, yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan kehilangan jam kerja terutama pada umur produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara tentang nyeri punggung bawah. Penelitian berupa deskriptif dengan desain cross-sectional. Data diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang terdiri daripada 14 pertanyaan, bersifat menguji pengetahuan responden tentang nyeri punggung bawah. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Hasil penelitian daripada 96 responden menunjukkan tingkat pengetahuan responden pada umumnya cukup, dengan menjawab 6-10 pertanyaan dengan betul, yaitu sebanyak 75 responden (78,1%). 14 responden (14,6%) mempunyai tingkat pengetahuan baik dengan menjawab 11 atau lebih pertanyaan dengan betul, dan 7 responden (7,3%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan lebih baik pada responden dengan status pendidikan yang lebih tinggi, dengan 7,3% responden dengan status pendidikan SMA atau setarafnya mempunyai tingkat pengetahuan baik.
Penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara rata-rata mempunyai pengetahuan yang cukup tentang nyeri punggung bawah (low back pain) dengan 78,1% menjawab 6-10 soalan dengan betul.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, nyeri punggung bawah, penarik becak.
ABSTRACT
It is said that everyone suffers from low back pain at some point of their lives. Low back pain, according to Ehrlich GE is the most commonly diagnosed disease in the clinics, with prevalence in the United States of 15-20%. A study by the Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD), Indonesia calculated that 18,2% of men and 13,6% of women suffer from low back pain. The causes of this disease vary between occupations, however according to Rahmat HS, 2009 the prevalence of low back pain in drivers, motocyclist, and trishaw riders are markedly increased, due to increased hours done sitting. Although the disease is rarely fatal, the pain causes decreased mobilization, impairs daily activities and causes a loss of productivity, making treatment for the disease sought after.
The reason for this research is to identify the level of knowledge about low back pain among trishaw riders at the North Sumatera University. The research done was descriptive with a cross-sectional design. The data was obtained by direct interviews with respondents using a questionnaire with 14 questions, designed to test the respondents’ knowledge about low back pain. The data obtained was then analyzed and displayed in distributed frequency tables, using the SPSS (Statistical Product and Service Solution) program.
Results from the research of 96 respondents show the level of knowledge in general is moderate, with 75 respondents (78,1%) answering 6-10 questions correctly. 14 respondents (14,6%) have a good level of knowledge by answering 11 or more questions correct, and 7 respondents (7,3%) have a low level of knowledge. The research also showed that respondents with higher education levels have a better level of knowledge on the subject, with 7,3% respondents of education levels SMA of equivalent having a good level of knowledge.
Trishaw riders at the North Sumatera University have a generally moderate level of knowledge on low back pain, with 78,1% answering 6-10 questions correct.
Keywords: level of knowledge, low back pain, trishaw riders.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung paling kurangnya sekali semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat berujuk ke daerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (refered pain). Walaupun nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu kekurangmampuan (disabilitas) yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan.
industri keluhan nyeri punggung bawah merupakan keluhan kedua setelah nyeri kepala. Di Amerika Serikat lebih dari 80% penduduk mengeluh nyeri punggung bawahdan biaya yang dikeluarkan tiap tahun untuk pengobatan berkisar 75 juta dolar Amerika.
Prevalensi nyeri punggung bawah pada pemandu seperti supir, pengendara sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan-pekerjaan lain, berdasarkan penelitian Rahmat HS (2009) yang menunjukkan masalah nyeri punggung bawah yang timbul akibat duduk lama menjadi fenomena yang sering terjadi saat ini. 60% orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia
nukleus pulposus. Beliau juga mengatakan, “Saat manusia duduk, beban maksimal lebih berat 6-7 kali dari berdiri. Tulang atlas yang menyangga tengkorak
mengalami beban terberat. Jika riding position-nya salah, bagian tulang bawah yakni vertebra lumbal 2-3 (mendekati tulang pinggul) akan terserang nyeri punggung bawah. Jika salah terus, berulang-ulang apalagi ditambah getaran kontinu, akan timbul radang (artrosis lumbalis) lalu pengapuran tulang bawah dan terjepitnya syaraf tulang bawah. Jika sudah parah bisa terjadi fraktur atau patah” (Rahmat HS, 2009).
kondisi jalan serta rigiditas suspensi becak mesin menyebabkan kelelahan (fatigue) pada otot-otot punggung, menimbulkan rasa nyeri. Penelitian juga menyatakan hubungan antara whole body vibration dengan dan nyeri punggung bawah, dengan peningkatan resiko terjadinya gangguan jaringan spinal.
Dampak negatif nyeri punggung bawah dirasakan hampir semua orang di seluruh dunia. Menurut penelitian WHO masyarakat bekerja di Amerika Serikat mengeluarkan hampir lima puluh miliar dollar setahun untuk berobat masalah nyeri punggung bawah mereka, serta merupakan penyebab utama mengambil cuti sakit syarikat-syarikat besar yang turut menyebabkan produktivitas berkurang (Waddell G, 1991). Nyeri punggung bawah juga lebih dampak pada negara- negara sedang membangun. Di Indonesia, menurut Setyawati bahwa dari para pegawai yang datang berobat ke Poliklinik, pada suatu perusahaan lebih daripada 57% pekerjanya mengeluh nyeri punggung bawah. Makanya diperkirakan bahwa lebih 57% tenaga kerja di Indonesia menderita penyakit tersebut menyebabkan gangguan pada ekonomi, seterusnya secara kaskade menggangu bidang- bidang lainnya, menggugat ekonomi tempatan.
Penanganan nyeri punggung bawah secara umumnya bervariasi mengikut studi, jenis-jenis pekerjaan, dan persekitaran lokal. Biasanya dalam kondisi biasa nyeri tersebut akan hilang dengan sendirinya selepas beberapa hari tanpa
33% pasien masih mengalami nyeri hilang-timbul atau nyeri persisten selepas satu tahun, dan satu daripada lima pasien masih mempunyai kekurangan fungsi
gerakan. Hanya 25% telah sembuh total nyeri punggung mereka selepas satu tahun, dengan ini pencegahan lebih diutamakan daripada pengobatan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan tentang nyeri punggung bawah (low back pain) pada penarik becak di kota Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menilai pengetahuan penarik becak tentang nyeri punggung bawah.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini:
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur, status pendidikan, dan jumlah jam bekerja dalam sehari.
b. Mengetahui pengetahuan penarik becak tentang penyebab, dampak, serta cara penanganan penarik becak terhadap nyeri punggung bawah.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
b. Diharapkan hasil penelitian dapat meningkatkan informasi tentang faktor-faktor yang paling berhubungan dengan terjadinya nyeri punggung bawah sehingga dapat diminimalkan dengan metode yang efektif dan efisien.
c. Dapat memberikan pengalaman, pengetahuan dan informasi yang sangat berharga bagi peneliti untuk dapat berguna dalam melaksanakan tugas nantinya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian punggung bawah.
Bahagian punggung berupa sebuah struktur kompleks terdiri daripada tulang, otot, dan jaringan-jaringan lain yang membentuk bahagian posterior tubuh, dari leher sehingga ke tulang pelvis. Bahagian tengah berupa kolumna spinal, yang bukan sahaja menyokong bahagian atas tubuh tetapi berupa tempat letaknya dan perlindungan saraf tunjang (spinal cord), jaringan saraf-saraf sensitif yang membawa sinyal-sinyal yang mengatur pergerakkan tubuh dan membawa impuls-impuls sensasi. Tulang-tulang vertebra, terdiri daripada 30 tulang, tersusun satu di atas satu laginya, membentuk kolumna spinalis. Setiap tulang tersebut mempunyai suatu lubang yang agak bulat, yang apabila tersusun mengikut aturan yang benar membentuk suatu saluran yang mengelilingi saraf spinalis. Saraf spinalis menurun dari tapak otak dan mengekstensi sehingga sedikit di bawah tulang-tulang
interkostal. Nervus-nervus kecil (akar) masuk dan keluar dari saraf spinalis melalui ruang-ruang di antara vertebra. Disebabkan tulang-tulang spinal terus berkembang lama selepas saraf spinalis mencapai panjang maksimalnya semasa awal pertumbuhan kanak-kanak, akar saraf spinalis (nerve roots) untuk punggung bawah dan ektremitas bawah memanjang beberapa inci menuruni kolumna
Bermula dari atas, bahagian punggung mempunyai empat regio:
Tujuh tulang servikal atau vertebra leher (C1-C7)
Dua belas tulang thoracic atau vertebra punggung atas (T1-T12) Lima tulang lumbar atau vertebra punggung bawah (L1-L5)
Lima tulang sacrum dan tulang koksik, yang tercantum pada tapak punggung.
Gambar 2.2 Vertebra Lumbar (tersusun)
2.2 Pengertian nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah, atau lumbago, berupa kelainan muskuloskeletal yang sering ditemukan, yang mempengaruhi hampir setiap orang pada suatu waktu dalam kehidupan. Nyeri punggung bawah berupa penyebab paling utama tenaga kerja mengambil cuti sakit atau mempunyai disabilitas berbanding penyakit-penyakit lain. Nyeri punggung bawah ini bisa akut, subakut, atau kronis berdasarkan durasi. (NIH, 2008)
2.3 Dampak nyeri punggung bawah pada manusia.
Nyeri punggung bawah mempunyai dampak yang ketara dalam kehidupan manusia, di mana nyeri tersebut menyebabkan gangguan atau disabilitas pada kehidupan seharian penderita.
Penyebab nyeri punggung bawah bervariasi, dengan kebanyakkan kasus disebabkan terseliuh atau ketegangan pada otot dan jaringan lunak pada tulang belakang. Pada bahagian terbawah tulang belakang, beberapa pasien menderita nyeri tailbone; juga disebut nyeri coccyx atau coccydynia. Pasien lain pula menderita nyeri pada tempat penyambungan tulang belakang dengan tulang pelvis, disebut disfungsi sudut sakroiliaka. Penyebab fisik termasuk osteoathritis, rheumatoid arthritis, degenerasi cakram antara vertebra (herniasi), fraktur
vertebra, atau spasme otot. Nyeri punggung bawah dapat diklasifikasi kepada tiga tipe berdasarkan durasi nyeri, yaitu akut (dalam 4minggu), subakut (4-12minggu), dan kronis (12minggu ke atas).
Di bawah ini berupa beberapa penyebab lain nyeri punggung bawah yang berkait dengan penyebab-penyebab seperti berikut:
1. Skoliosis 2. Spondilolitiasis 3. Artritis
6. Batu ginjal 7. Infeksi
8. Endometriosis 9. Fibromialgia 10.Stress
Nyeri punggung bawah yang disebabkan mekanik tubuh yang tidak benar atau penyebab nontraumatika dapat diprevensi melalui kombinasi senaman yang tidak menambahkan ketegangan/ terseliuh punggung bawah, menjaga postur tubuh yang benar, serta mengangkat beban dengan baik dan benar dapat prevensi nyeri
punggung bawah.
Kebanyakkan nyeri yang dipengaruhi kerja (work related injuries) adalah disebabkan atau diagrevasi stressor-stressor seperti angkat beban berat, stress kontak (kontak berulang/konstan antara tubuh dengan objek yang keras atau tajam seperti mesin penukul), vibrasi, pergerakkan berulang, serta postur tubuh yang jangkal, aneh. Dengan aplikasi prinsip-prinsip egronimis; menggunakan perabot dan peralatan untuk mengelakkan nyeri atau kecelakaan pada tubuh, di tempat kerja atau di rumah dapat menurunkan dengan ketara resiko nyeri punggung bawah serta menjaga kesehatan punggung bawah.
2.4 Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan tersebut menjadi panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga, perilaku dalam bentuk pengetahuan yakni dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. Pengetahuan
tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yakni:
1. Tahu (Know).
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami (Compression).
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Application).
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real).
4. Analisis (Analysis).
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis).
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dan kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden yang dipilih.
2.4.1 Pengetahuan nyeri punggung bawah
Pengetahuan mengenai nyeri punggung bawah tidak selalu sama dengan sikap terhadap nyeri tersebut. Pengetahuan saja belum cukup menjadi kesiapan untuk melakukan kegiatan, seperti halnya sikap. Pengetahuan tentang nyeri punggung bawah baru bisa menjasi suatu sikap apabila pengetahuan tersebut disertai oleh kesiapan untuk bertindak sesuai dengan perasaannya. Demikian juga halnya dengan pengetahuan mengenai komplikasi nyeri punggung bawah, tidaklah selalu sama dengan sikapnya terhadap mengelakkan nyeri punggung bawah. Misalnya bagi masyarakat umum, perilakunya untuk duduk atau beraktifitas dengan cara yang dapat menimbulkan nyeri punggung
bawah, akibat perilakunya yang sudah menjadi kebiasaanya selama bertahun-tahun lamanya cenderung meniadakan akibat yang bersikap negatif daripada perilakunya.
2.5 Tindakan
Menurut Notoatmodjo (2003), suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.
Beberapa tingkatan dari tindakan adalah:
1. Persepsi (Perception).
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil, merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respon terpimpin (Guided Response).
3. Mekanisme (Mechanism).
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, ini sudah mencapai praktek tingkat ketiga.
4. Adaptasi (Adaptation).
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitaian di atas dapat dibuat bagan kerangka konsep penelitian ini sebagai berikut:
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan penarik becak terhadap nyeri punggung bawah.
3.2.1 Penarik becak
Berupa individu-individu yang mempunyai pekerjaan seharian menarik becak, di kawasan sekitar Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2.2 Pengetahuan Tentang Nyeri Punggung Bawah a. Definisi
Pengetahuan yang meliputi pengertian nyeri punggung bawah, penyebab nyeri punggung bawah, komplikasi dari nyeri punggung bawah serta teknik pencegahan dan penanganan nyeri punggung bawah.
b. Cara Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan metode wawancara c. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan penarik
becak
d. Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran dinyatakan dalam pengetahuan. Penentuan kategori penelitian dinilai dengan menggunakan presentasi skoring sebagai berikut:
1. Pengetahuan responden Baik bila > 75% pertanyaan dijawab benar oleh responden.
2. Pengetahuan responden Cukup bila 40-75% pertanyaan dijawab benar oleh responden.
3. Pengetahuan responden Kurang bila < 40% pertanyaan dijawab benar oleh responden.
(Pratomo, 1990)
e. Skala Pengukuran
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Dengan pengamatan yang dilakukan satu kali sahaja dalam satu waktu tertentu, telah dapat diperoleh tingkat pengetahuan penarik-penarik becak bermesin mengenai nyeri punggung bawah melalui data primer yang didapatkan melalui wawancara serta pengisian kuesioner yang diedarkan.
4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
4.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dirancang pada bulan Februari 2010 dengan penelusuran daftar pustaka yang meliputi sumber dari buku, jurnal serta artikel dari internet, pembuatan serta penyusunan proposal penelitian yang diikuti dengan konsultasi dengan dosen pembimbing. Pembentangan proposal di seminar proposal
Tabel 4.1 Gambaran Waktu Penelitian (Timeline)
Memilih judul proposal & uraian Penelusuran daftar pustaka Penulisan proposal
Seminar Proposal
Persiapan penelitian di lapangan
Penelitian lapangan
Pengumpulan & analisa data
Penulisan laporan hasil Seminar Karya Tulis Ilmiah
4.2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah sekitar Universitas Sumatera Utara, yang disebabkan jumlah penarik becak yang tinggi untuk
kemudahan penduduk-penduduk di kawasan tersebut. Selain itu, sebelum ini tidak pernah dilakukan penelitian tentang pengetahuan penarik becak tentang nyeri punggung bawah di kawasan tersebut.
4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
4.3.2. Sampel
Sampel dalam kelompok ini telah dipilih secara consecutive sampling dari kelompok populasi target, di mana penarik becak yang khusus bertugas di
kawasan sekitar Universitas Sumatera Utara dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
Perkiraan jumlah sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus estimasi proporsi pada populasi, dimana tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan relatif 10% (Sastroasmoro dan Ismael, 1995). Maka diperoleh sampel sebesar 96.
n = Zα² PQ d² Keterangan rumus:
n :jumlah/ besar sampel
α :tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan α = 0,05 sehingga Zα penelitian ini sebesar 1,96
P :proporsi keadaan yang akan dicari (ditetapkan peneliti) = 0,5 Q :1-P = 0,5
d :tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan = 0,1
Angka-angka di atas di masukkan kembali ke rumus besar sampel:
n = (1,96)² x 0,5 x 0,5 (0,1)²
4.4 Teknik Pengumpulan Data.
4.4.1 Data Primer
Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden mengunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas serta reliabilitas sebagai instrumen penelitian. Seterusnya, kuesioner diedarkan kepadaresponden untuk menjawabnya.
A. Uji Validitas
Kuesioner yang telah disusun diuji validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi PearsonProduct Moment menggunakan rumus:
R = N (∑xy)-(∑x∑y)
√{N∑x²-(∑x)²} {N∑y²-(∑y)²}
Keterangan :
x: Skor setiap responden untuk pertanyaan nomor n y: Skor total tiap responden untuk semua pertanyaan
xy: Skor pertanyaan nomor n dikali skor total pada tiap responden
B. Uji Reliabilitas
Kuesioner yang telah disusun diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji Cronbach (Cronbach Alpha) menggunakan rumus:
k
∑
S
i ki
= 1α = 1-
k- 1
S
T²Uji validitas dan reliabilitas kuesioner juga bisa dilakukan dengan bantuan komputer yaitu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Pertanyaan Total Pearson
Correlation Status
Nilai Cronbach's
Alpha
Status
Pengetahuan 1 0.880 Valid 0.905 Reliabel
2 0.650 Valid Reliabel
4.4.2 Instrumen Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2005), instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan data yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terbuka dan tertutup untuk mengumpulkan data mengenai pengetahuan responden tentang nyeri punggung bawah.
4.4.3 Teknik Skoring dan Skala
Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner penelitian pengetahuan penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara tentang nyeri punggung bawah (low back pain). Pengukuran penggolongan pengetahuan
pengetahuan responden dan dikategorikan pada Tingkat Pengetahuan Baik, Cukup, dan Kurang.
a. Pengetahuan responden Baik bila 11 hingga 14 pertanyaan dijawab benar oleh responden.
b. Pengetahuan responden Cukup bila 6 hingga 10 pertanyaan dijawab benar oleh responden.
c. Pengetahuan responden Kurang bila Nol hingga 5 pertanyaan dijawab benar oleh responden.
4.5 Pengolahan dan Analisis Data
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di sekitar Universitas Sumatera Utara (USU) yang terletak di Jalan Dr. T. Mansur No. 9 Medan, Sumatera Utara. Sejak awal
pendiriannya pada tahun 1952, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di kawasan Barat Indonesia. USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan
Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, dengan zona akademik seluas 90ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini, karakteristik yang diamati pada responden meliputi umur, status pendidikan, dan jumlah jam bekerja dalam sehari.
A. Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur Sekitar
Universitas Sumatera Utara Tahun 2010.
Kelompok Umur Jumlah (orang) Persentase (%)
15-19 tahun 1 1.0
20-24 tahun 3 3.1
25-29 tahun 14 14.6
30-34 tahun 15 15.6
35-39 tahun 14 14.6
40-44 tahun 23 24.0
45-49 tahun 15 15.6
50-54 tahun 9 9.4
55-59 tahun 2 2.1
Jumlah 96 100
Dari Tabel 5.1 diketahui bahwa kelompok umur 40-44 tahun mempunyai jumlah responden terbanyak dengan 23 responden (24%). Sementara kelompok umur 15-19 tahun mempunyai jumlah responden terkurang dengan seorang responden. Pada penelitian ini, responden termuda yang ditemukan adalah 18 tahun, dan tertua 58 tahun. Rata-rata umur responden dalam penelitian ini adalah 38 tahun.
B. Karakteristik Responden berdasarkan Status Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan status pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pendidikan
Responden Sekitar Universitas Sumatera Utara tahun 2010.
Status Pendidikan Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
SD 36 37.5
SMP 17 17.7
SMA/SMU/STM 43 44.6
Jumlah 96 100
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), 43 responden (44.6%)
mempunyai tahap pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setarafnya.
C. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Jam Bekerja Dalam Sehari
Karakteristik responden berdasarkan jumlah jam bekerja sehari dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja
Dalam Sehari Sekitar Universitas Sumatera Utara tahun 2010.
Jumlah Jam Berkerja Dalam Sehari Jumlah (orang) Persentase (%)
8 jam 14 14.6
9 jam 1 1
10 jam 4 4.2
11 jam 0 0
12 jam 41 42.7
13 jam 2 2.1
14 jam 6 6.3
15 jam 5 5.2
16 jam 22 22.9
17 jam 1 1
Jumlah 96 100
Dari Tabel 5.3 diketahui sebanyak 41 responden (42,7%) bekerja sebanyak 12 jam sehari, yaitu merupakan jumlah terbanyak dari semua jumlah jam bekerja dalam sehari populasi. Jumlah terkecil, dengan masing-masing satu responden (1.0%), merupakan jumlah responden yang bekerja 9 jam dan 17 jam sehari. Rata-rata responden bekerja sebanyak 12.5 jam sehari.
5.1.3 Hasil Penelitian
A. Distribusi Pengetahuan Penarik Becak tentang Nyeri Punggung Bawah.
Tabel 5.4 Pengetahuan Penarik Becak tentang Nyeri Punggung Bawah tahun 1 Adakah anda tahu apa itu nyeri punggung
bawah? 92 95.8 4 4.2
2 Apa saja yang mengakibatkan nyeri
punggung bawah? 37 38.5 59 61.5
3 Dari mana mendapat info nyeri punggung
bawah? 92 95.8 4 4.2
4 Apakah anda pernah menderita nyeri
punggung bawah? 90 93.8 6 6.2
5 Apakah nyeri punggung bawah diderita
disebabkan pekerjaan anda? 92 95.8 4 4.2
6 Apakah fungsi bagian punggung bawah? 36 37.5 60 62.5 7 Apakah jaringan tubuh dipengaruhi nyeri
punggung bawah? 29 30.2 67 69.8
8 Apakah nyeri punggung bawah bisa
disebabkan pekerjaan? 93 96.9 3 3.1
9 Nyeri yang disebabkan posisi tubuh yang
tidak benar disebut? 23 24.0 73 76.0
10 Apakah dampak nyeri punggung bawah? 74 77.1 22 22.9 11 Apakah kesan nyeri punggung bawah yang
berterusan? 24 25 72 75
12 Apakah cara mengangani nyeri punggung
bawah? 51 53.1 45 46.9
13
Jika nyeri tersebut persis, dirasakan di kaki dan betis serta menggangu aktivitas seharian, apa yg perlu dilakukan?
61 63.5 35 36.5
14 Apakah cara mencegah resiko nyeri
punggung bawah? 18 18.8 78 81.2
Semua jawaban pengetahuan penarik becak kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat pengetahuan responden. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Tingkat Pengetahuan Penarik Becak tentang Nyeri Punggung
Bawah tahun 2010.
Pengetahuan Jumlah (orang) Persentase (%)
Baik 14 14.6
Cukup 75 78.1
Kurang 7 7.3
Jumlah 96 100
Berdasarkan Tabel 5.5, dapat dilihat populasi penelitian telah terbahagi kepada tiga tingkat pengetahuan, yaitu pengetahuan Baik dengan jumlah skor 11 ke atas, pengetahuan Cukup dengan jumlah skor antara 6 hingga 10, dan pengetahuan Kurang dengan skor 5 ke bawah. dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak terdapat pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 75 responden (78.1%), diikuti dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 14 responden (14.6%). Tingkat pengetahuan kurang mempunyai jumlah terkurang sebanyak 7 responden (7.3%)
B. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Umur
Tabel 5.6 Frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan Kelompok
Umur
Kelompok Umur Responden Tingkat Pengetahuan Jumlah (%) Baik (%) Cukup (%) Kurang (%)
15-19 tahun 0 0 0 0 1 1.0 1 1.0
20-24 tahun 3 3.1 0 0 0 0 3 3.1
25-29 tahun 2 2.1 11 11.5 1 1.0 14 14.6
30-34 tahun 1 1.0 14 14.6 0 0 15 15.6
35-39 tahun 4 4.2 9 9.4 1 1.0 14 14.6
40-44 tahun 2 2.1 20 20.8 1 1.0 23 24.0
45-49 tahun 1 1.0 12 12.5 2 2.1 15 15.6
50-54 tahun 1 1.0 7 7.3 1 1.0 9 9.4
55-59 tahun 0 0 2 2.1 0 0 2 2.1
Jumlah 14 14.6 75 78.1 7 7.3 96 100
Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat terdapat 9 kelompok umur, yang telah
diadaptasi untuk penelitian ini, sesuai dengan standar dari WHO. Dari tabel, dapat dilihat bahwa responden pada kelompok umur 15-19 tahun hanya 1 orang (1.0%), dibandingkan dengan jumlah responden pada kelompok umur 40-44 tahun
C. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status
Pendidikan
Data lengkap distribusi frekuensi hasil tingkat pengetahuan berdasarkan status pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.7
Tabel 5.7 Frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan status
pendidikan responden
Status Pendidikan Tingkat Pengetahuan Jumlah (%) Baik (%) Cukup (%) Kurang (%)
SD 6 6.3 26 27.1 4 4.2 36 37.5
SMP 1 1.0 14 14.4 2 2.1 17 17.7
SMA/SMU/STM 7 7.3 35 36.4 1 1.0 43 44.8
Jumlah 14 14.6 75 78.1 7 7.3 96 100
Berdasarkan Tabel 5.7, rata-rata dapat dilihat bahwa responden dengan status pendidikan SMA atau setarafnya mempunyai jumlah responden dengan pengetahuan baik (7 orang, 7.3%) dan pengetahuan cukup (35 orang, 36.4%), yaitu merupakan jumlah terbanyak bagi setiap tingkat pengetahuan tersebut. Responden dengan status pendidikan SD mempunyai jumlah responden dengan tingkat pengetahuan kurang yang tertinggi, sebanyak 4 responden (4.2%).
D. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Jam
Bekerja Dalam Sehari
Tabel 5.8 Frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan Jumlah Jam
Bekerja Dalam Sehari Responden
Jumlah Jam Berkerja Dalam Sehari
Berdasarkan Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa responden yang bekerja 16 jam sehari (22.9%) mempunyai jumlah respounden dengan pengetahuan baik terbanyak (5 orang, 5.2%). Responden yang bekerja sejumlah 12 jam sehari (42.7%)
mempunyai responden dengan pengetahuan cukup terbanyak (35 orang, 36.5%). Responden yang bekerja 12 jam (42.7%) dan 16 jam (22.9%) masing-masing mempunyai responden dengan pengetahuan kurang terbanyak (2 orang, 2.1%).
5.2 Pembahasan
komplikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tamrin dkk (2006) yang
menyebutkan bahwa pengetahuan seseorang tentang suatu penyakit meningkat apabila mendapatkan pengobatan penyakit yang dideritakan.
Berdasarkan hasil penelitian Tabel 5.4, dapat dilihat bahwa 93.8% responden menderita nyeri punggung bawah. Pada pendapat peneliti, ini disebabkan oleh durasi bekerja yang panjang, whole body vibration berfrekuensi tinggi serta posisi duduk yang lama dan jangkal meningkatkan resiko menderita nyeri punggung bawah. Hal ini bersesuaian dengan hasil yang ditemukan Perdani (2006), yang menyebutkan bahwa posisi tubuh statis berhubungan dengan timbulnya nyeri punggung bawah.
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.6, didapati distribusi pengetahuan berdasarkan kelompok umur tidak menunjukkan suatu gambaran yang jelas. Rata-rata responden pada kelompok-kelompok umur pertengahan (20 hingga 44 tahun) mempunyai pengetahuan yang lebih banyak tentang nyeri punggung bawah berbanding kelompok umur atas (50 hingga 59 tahun). Ini berlainan pula dengan Notoadmotjo (2003), yang mengatakan, “Semakin tinggi umur seseorang, maka semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan yang dimiliki karena pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain”.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan status pendidikan (Tabel 5.7), dapat dilihat bahwa status pendidikan sedikit sebanyak mempengaruhi pengetahuan penarik becak tentang nyeri punggung bawah. Pada pendapat peneliti, hal ini mungkin disebabkan status pendidikan yang lebih tinggi serta pemaparan kepada sistem edukasi secara umum membuka wawasan dan menimbulkan cara pemikiran yang lebih meluas dan mendalam. Teori Notoadmodjo (2003) menyatakan bahwa pengetahuan akan berpengaruh pada perilaku sebagai hasil pendidikan.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penarik becak di sekitar Universitas Sumatera Utara rata-rata mempunyai pengetahuan cukup tentang nyeri punggung bawah (low back pain), yaitu sejumlah 75 responden (78.1%) menjawab 6 hingga 10 soalan dengan betul. Selebihnya, sebanyak 14 responden (14.6%) mempunyai pengetahuan yang baik, dan 7 responden (7,3%) mempunyai pengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil penelitian, juga ditemukan bahwa status pendidikan responden mempengaruhi pengetahuan penarik becak tentang nyeri punggung bawah.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang ingin saya berikan. Di antaranya adalah:
1. Diharapkan pada penarik becak agar lebih meningkatkan tingkat pengetahuan tentang nyeri punggung bawah agar dapat mengurangkan resiko menderita nyeri punggung bawah.
2. Diharapkan pada penarik becak agar mengaplikasikan ciri-ciri ergonomis semasa menjalankan pekerjaan dan dalam kehidupan seharian agar dapat mencegah terjadinya nyeri punggung bawah.
4. Diharapkan pada institusi pendidikan agar melanjutkan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya nyeri punggung bawah pada penarik becak sehingga dapat digunakan untuk menyusun strategi dalam mencegah terjadinya nyeri punggung bawah yang diakibatkan oleh lama berkendara.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, B.C.K., Tennassee, L.M., dan Eijkemans, G.J.M., 2001. Developing Regional Workplace Health and Hazard Surveillance in The Americas. Pan Am J Pub Health (10): 376-381.
Cohen, M.L., 1996. Cervical and lumbar pain. Med J Aust (165): 504-508.
Knight, Biswas dan Iqbal, 2003. Crash Course: Muscle, Bones and Skins. 2nd ed, Elsevier Science Ltd.
Koes, B.W., van Tulder, M.W., Ostelo, R., Kim Burton, A., Waddell, G., 2001. Clinical Guidelines for the Management of Low Back Pain in Primary Care: An International Comparison. Spine 26(22): 2504-2513.
Lawrence, R.C., Helmick, C.G., Arnett, F.C., Deyo, R.A., Felson, D.T., Giannini, E.H., Heyse, S.P., Hirsch, R., Hochberg, M.C., Hunder, G.G., Liang, M.H., Pillemer, S.R., Steen, V.D., Wolfe, F., 1998. Estimates of the Prevalence of Arthritis and Selected Musculoskeletal Disorders in the United States. Arthr Rheum (41): 778-799.
Lusk, S.L., dan Faucett, J., 1993. Low Back Pain. AAOHN J 41(9): 450-5.
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, 2009. Fast Facts About Back Pain. Available from:
National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2003. Low Back Pain Fact Sheet. Available from:
http://www.ninds.nih.gov/disorders/backpain/detail_backpain.htm [Accessed 31 March 2010]
New Zealand Guidelines Group, 2004. New Zealand Acute Low Back Pain Guide. New Zealand: New Zealand Society of Physiotherapists.
Notoatmodjo, 2003. Pendidikan Prilaku Kesehatan. Indonesia: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Indonesia: Rineka Cipta.
Pratomo, Hadi, Sudarti, 1990. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat dan Keluarga Berencana/Kependudukan. Jakarta: Unit Pelaksana Proyek Pembangunan FKM di Indonesia.
Punnett, L. dkk, 2005. Estimating the Global Burden of Low Back Pain attributable to Combined Occupational Exposures. American Journal of Industrial Medicine (59): 205-220
Purba, J.S., dan Rumawas, A.M., 2006. Nyeri Punggung Bawah: Studi
Epidemiologi, Patofisiologi, dan Penanggulangan. Jakarta: FKUI.
Saputra R.H., 2009. Hubungan Lama Berkendara dengan Timbulnya Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pengendara Sepeda Motor. Solo: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Waddell, G., 1991. Low Back Disability: A Syndrome of Western Civilization. Neurosurg Clin North Am (2): 719-738.
World Health Organization, 2001. Age Standardization of Rates: A New WHO Standard. Available from:
http://www.who.int/healthinfo/paper31.pdf [Accessed 2 November 2010]
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Yashdev Atri Roop Kishore Tempat / tanggal lahir : Perak / 28 Juni 1988
Agama : Hindu
Alamat : Jl. Dr. Mansur, Gg.Sehat No.26 Medan, 20155
Riwayat Pendidikan : Sijil Pelajaran Menengah(SPM) - 2005
ACMS Certificate in Pre-Medical Studies - 2006 Fakultas Kedokteran USU- sekarang
Riwayat Organisasi : Ahli, Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar Malaysia Indonesia Cawangan Medan.
Ahli, Kelab Kebudayaan India Malaysia (KKIM)
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN PENARIK BECAK SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TENTANG NYERI PUNGGUNG
BAWAH (LOW BACK PAIN). A. Identitas responden
Umur :
Status pendidikan : Jumlah jam bekerja dalam sehari :
Riwayat penyakit :
B. Pengetahuan tentang nyeri punggung bawah
No Pengetahuan 1 Apakah anda tahu apa itu nyeri punggung bawah?
1. Ya. 2. Tidak
2 Jika tahu, apa saja yang mengakibatkan nyeri punggung bawah? 1. Kurang tidur
2. Kurang berolahraga
3. Posisi duduk atau berdiri yang tidak benar 4. Tidak tahu
3 Dari mana anda tahu tentang nyeri punggung bawah? (jawaban boleh lebih dari 1)
1. Media masa (buku, TV, Koran, radio, majalah, brosur). 2. Teman/ keluarga.
3. Petugas kesehatan. 4. Tidak tahu
4 Apakah anda pernah menderita nyeri punggung bawah? 1. Ya
2. Tidak
5 Adakah nyeri punggung bawah yang anda menderitakan disebabkan oleh pekerjaan anda?
1. Ya 2. Tidak
6 Jika ya, berapa kali dalam sebulan anda menderita nyeri punggung bawah? 1. 1-5 kali
2. 5-10 kali 3. Lebih 10 kali
7 Apakah anda tahu fungsi bahagian punggung bawah? 1. Menyokong berat tubuh semasa berdiri
2. Membantu melaksanakan pergerakan (bongkok,rotasi) 3. Jawaban 1 dan 2 benar
8 Apakah anda tahu jaringan apa yang dipengaruhi nyeri punggung bawah? 1. Tulang-tulang punggung
2. Otot-otot punggung 3. Saraf-saraf spinalis 4. Jawaban 1 dan 2 benar 5. Tidak tahu
9 Adakah nyeri punggung bawah bisa disebabkan oleh pekerjaan? 1. Ya
2. Tidak
10 Nyeri pungung bawah yang disebabkan posisi berdiri, duduk dan mengangat objek berat yang tidak benar disebut..
1. Nyeri mekanikal 2. Nyeri struktural 3. Nyeri palsu 4. Tidak tahu
11 Apakah anda tahu dampak nyeri punggung bawah? 1. Gangguan aktivitas seharian
2. Tidak ada pengaruh 3. Tidak tahu
12 Apakah anda kesan nyeri punggung bawah secara berterusan? 1. Tidak ada kesan
2. Nyeri semakin berkurang 3. Bisa menyebabkan disabilitas 4. Tidak tahu
13 Apakah anda tahu cara menangani nyeri punggung bawah? 1. Menggunakan kompres hangat
2. Mengambil obat anti-nyeri 3. Jawaban 1 dan 2 benar 4. Tidak tahu
14 Jika nyeri punggung bawah yang dideritakan persis, dirasakan di kaki dan betis, serta menggangu aktivitas seharian, apa yang anda harus lakukan?
1. Menambahkan dosis obat antinyeri
2. Berjumpa dengan dokter/petugas kesehatan 3. Menahan saja, akan berkurang dengan sendirinya 4. Tidak tahu
15 Apakah anda tahu cara mencegah resiko nyeri punggung bawah? 1. Mengaplikasikan prinsip-prinsip ergonomis
2. Sering berolahraga 3. Jawaban 1 dan 2 benar 4. Tidak tahu
Jumlah
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama :
Umur :
Telah mendapatkan penjelasan sepenuhnya mengenai penelitian,
Judul penelitian : Pengetahuan penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara tentang nyeri punggung bawah (low back pain). Nama peneliti : Yashdev Atri Roop Kishore
Jenis penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional Lokasi penelitian : sekitar Universitas Sumatera Utara
Institusi yang melakukan penelitian : Universitas Sumatera Utara
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian.
Medan,……….2010
Lembar Perjelasan
1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan penarik becak sekitar Universitas Sumatera Utara tentang nyeri punggung bawah (low back pain).
2. Setelah penelitian, Bapak akan diberikan informasi tentang nyeri pungung bawah seperti penyebabnya, cara mencegahnya serta cara menangani nyeri punggung bawah yang boleh terjadi pada penarik becak. Maka diharapkan bagi Bapak serta penarik-penarik becak lain dapat melakukan intervensi untuk mencegah penyakit nyeri pungung bawah.
3. Partisipasi Bapak dalam penelitian ini bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Bapak berhak untuk menolak berpatisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.
4. Setiap data yang ada di kuesioner ini tidak akan disebarluaskan. Data-data tersebut hanya akan digunakan sebagai penelitian.
LAMPIRAN 6: UJI RELIABILITAS
Case Processing
Summary Reliability Statistics
Item Statistics Item-Total
Karakteristik Responden
Jumlah Jam Berkerja Dalam Sehari
Hasil Uji Varible Pengetahuan
yang tidak benar
Valid Menyokong berat tubuh
Bisa menyebabkan disabilitas 24 25.0 25.0 87.5 Tidak tahu 12 12.5 12.5 100.0
mengambil obat antinyeri 11 11.5 11.5 64.6 Jawaban 1&2 benar 13 13.5 13.5 78.1 Valid Menambahkan dosis antinyeri 4 4.2 4.2 4.2
Berjumpa dengan dokter/petugas kesehatan
61 63.5 63.5 67.7
Menahan saja, akan berkurang dengan sendiri Valid Mengaplikasikan prinsip
Tabel Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Crosstab Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Kelompok Umur
Crosstab Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Pendidikan
Status Pendidikan Responden * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation Tingkat Pengetahuan
Crosstab Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja Sehari