• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Kepegawaian Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Kepegawaian Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

RIZKY WANDI F.K 1.05.07.333

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

operasional kepegawaian. Dengan seiringnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kebutuhan akan informasi saat ini semakin meningkat seperti halnya dalam meningkatnya kinerja perusahaan dalam mengelola informasi. Namun dalam hal ini pelaksanaan Sistem informasi kepegawaian pada Dinas Komunikasi Dan Informatika masih mengalami beberapa kendala, seperti dalam hal pengolahan data surat, absensi, dan penggajian. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk

mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul skripsi : “SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA”. Dalam penelitian ini, Metode penelitian yang digunakan penulis ialah metode deskriptif dengan studi kasus pada bagian kepegawaian dan untuk merancang sistem informasi menggunakan pendekatan terstruktur dan untuk metode pengembangan menggunakan metode Prototipe

Berdasarkan hasil penelitian penulis, dapat di ketahui bahwa sistem informasi kepegawaian pasa Dinas Komunikasi dan Informatika saat ini masih mengalami kendala, dikarnakan ada beberapa proses pengolahan data yang masih bersifat konvensional, dan masih belum terintegrasinya data-data pegawai dengan data-data sub kegiatan lain seperti data penggajian, data surat, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya pengolahan informasi karena dengan cara yang digunakan saat ini dan waktu yang di butuhkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan informasi cukup lama. Pada akhirnya penulis berharap dengan dibuatnya sistem informasi kepegawaian yang baru dapat mempermudah bagian kepegawaian dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia informasi kepegawaian.

(3)

Personnel information system is a system used for the storage and data processing personnel, in support of operational personnel. With the development seiringnya Science and Technology, the need for increasing the current information as well as in increasing the company's performance in managing information. But in this case the implementation of information systems personnel in the Office of Communications and Informatics was still having some problems, such as in the case of data processing letters, attendance, and payroll. Therefore the author intends to raise the issue as the title of thesis

Personnel information system THE DEPARTMENT OF COMMUNICATION AND INFORMATION

In this study, the authors used research method is descriptive method with a case study on the staffing and to design information systems using structured approaches and methods for the development use prototype method

Based on the results of the study authors, can be in the know that the personnel information system pasa Office of Communications and Information Technology is currently still experiencing problems, dikarnakan there are some data processing which are conventional, and still have not integrated these data with employee data such as sub-activities payroll data, mail data, and so forth. This leads to less optimal because of the way of information processing in use today and time is needed to meet all information needs for a long time. In the end I hope with the establishment of a new personnel information system can facilitate the personnel in performing their duties as providers of personnel information.

(4)

ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, seorang Suri tauladan yang mulia bagi seluruh umatnya.

Alhamdulillah saya ucapkan atas terselesaikannya penyusunan skripsi ini, mudah – mudahan usaha ini dicatat sebagai amal shaleh di sisi-Nya. Penulis sadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa bimbingan dan pertolongan Allah SWT serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil dalam penulisan skripsi ini.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya ditujukan kepada : 1. Kedua Orang tua tercinta, atas kasih sayang, pengorbanan dan kesabaran yang

tak ternilai serta do’anya yang tidak mungkin terbalaskan di dunia, semoga Allah selalu menyayangi mereka seperti mereka menyayangi buah hatinya. 2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM) Bandung.

3. Dr. Arry Akhmad Armand, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

4. Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika 5. Sintya Sukarta S.T M.T selaku Dosen Wali MI-8 angkatan 2007, yang telah

banyak membantu selama perkuliahan.

(5)

8. Seluruh dosen dan staff jurusan Manajemen Informatika yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9. Rasa terima kasih yang tak terhingga dan rasa hormat yang setulus-tulusnya kepada seluruh keluarga terutama kedua kakak tercinta atas doa dan dukungannya selama ini.

10.Teman-teman ku, Taufiq akbar wardiana, Onah siti fatonah, dan teman-teman MI-8 yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan suport yang telah diberikan pada saat penulis melaksanakan penelitian ini.

11.Buat anak HIMA MI angkatan 2007 terima kasih atas segala dukungannya selama penulis berada di lingkungan HIMA MI.

12.Seluruh teman-teman mahasiswa UNIKOM yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, tingkatkan terus prestasi dan jaga terus nama baik kampus kita. 13.Semua pihak di Dinas Komunikasi dan Informatika atas kerjasama dan

bantuannya.

14.Bandung, 1 Juli 2011

(6)

Sistem informasi dapat dikatakan sebagai sebuah strategi yang diterapkan pada sistem suatu perusahaan dimana sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai serangkaian komputer yang saling berkaitan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Seiring perkembangan zaman, Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitasnya semakin dibutuhkan, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab dimana sebuah instansi mempertimbangkan apakah sistem informasi yang sedang digunakannya sudah relevan atau belum.

Dewasa ini perkembangan teknologi telah berkembang dengan pesat, teknologi yang dapat kita pahami sebagai suatu alat yang berfungsi untuk membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya seperti salah satunya teknologi yang dapat membantu atau mendukung kinerja sebuah perusahaan dalam menghasilkan informasi yang mungkin saat ini lebih dikenal sebagai teknologi informasi, sedikit demi sedikit telah menjadi alat bantu yang dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menghasilkan informasi yang akurat, aktual dan relevan.

(7)

pada berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai sekarang ini, telah membantu pengusaha atau wirausaha mengatasi tantangan dalam menghasilkan sebuah informasi sesuai yang diinginkan masyarakat.

Kebutuhan masyarakat dewasa ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba cepat, praktis, efektif dan efisien. Dimana dalam hal ini sebuah instansi atau perusahaan harus dapat memahami kinerja sistem-sistem dan bagian-bagian lainnya yang terkait dalam menghasilkan informasi agar dapat mengetahui kinerja sistem informasi yang sedang berjalan, dengan hal ini manajer pada suatu instansi atau perusahaan dapat mempertimbangkan adanya pengembangan sistem informasi demi memenuhi keinginan masyarakat.

Sistem Informasi kepegawaian merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk proses penyimpanan dan pengolahan data yang berkaitan dengan pegawai, untuk mendukung operasional kepegawaian. Sistem ini biasa digunakan salah satunya oleh paramanajer dalam menganalisis data kepegawaian, misalnya untuk melihat rekam jejak ( track record ) pegawai yang dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu. Dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika

(DISKOMINFO) menginginkan sebuah sistem yang bisa mengakomodir

kebutuhan dalam pengelolaan data kepegawaian.

(8)

kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, pelaporan, sehingga menyulitkan untuk memperoleh informasi yang cepat, tepat dan dapat di percaya. Selain itu dalam hal penggajian sistem informasi penggajian yang ada belum terinteegrasi terhadap sistem kepegawaian. Oleh sebab itu proses pengolahan data gaji pegawai membutuhkan waktu yang lebih lama juga.

Untuk memecahkan masalah diatas, maka dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi dimana perlu adanya sistem informasi kepegawaian yang didalamnya mencangkup proses pengolahan data gaji pegawai. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk membuat sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi dengan judul SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, penulis menemukan beberapa masalah yang perlu di identifikasi. Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu tahap atau proses dalam mencari dan mengkaji sebuah sistem yang sedang berjalan agar penulis dapat memberikan jalan keluar (solusi) dari masalah - masalah yang perlu ditangani sebagai berikut :

1. Pengolahan data kepegawaian yang masih bersifat manual sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama menghasilkan laporan yang dibutuhkan.

(9)

3. Belum adanya sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi di diskominfo karena sistem informasi penggajian yang sedang berjalan saat ini masih berdiri sendiri.

Adapun Rumusan Masalah berdasarkan Identifikasi Masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Kepegawaian yang sedang berjalan saat ini di Dinas Komunikasi dan Informatika.

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

3. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Berikut maksud dan tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini : Maksud Penelitian

(10)

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Kepegawaian yang berjalan pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

2. Untuk merancang dan membangun suatu Sistem Informasi Kepegawaian guna untuk membantu arus informasi kepegawaian pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

3. Untuk mengujian Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

(11)

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis mampu mengimplementasikan segala ilmu yang telah ditekuni selama masa perkuliahan di UNIKOM jurusan Manajemen Informatika.

2. Peneliti lain

Untuk kedepannya nanti sangat diharapkan munculnya suatu nilai positif dari penelitian ini, yang berupa suatu hasil akhir penelitian yang bisa dijadikan bahan kajian untuk melakukan penelitian selanjutnya.

3. Lingkungan pendidikan

Serta bisa digunakan oleh pihak lain sebagai bahan rasio (perbandingan) terhadap penelitian lainnya guna menciptakan suatu inovasi terbaru yang bermanfaat bagi orang banyak. Dan juga sebagai sumbangsih untuk kemajuan IPTEK baik dilingkungan akademis, kerja, maupun sosial masyarakat.

1.5 BatasanMasalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dirancang ialah sistem absensi, penggajian, dan kenaikan pangkat(regular), dan kenaikan gaji berkala pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di Dinas Komunikasi dan Informatika.

2. Sistem yang akan di rancang bebasis jaringan Intranet.

(12)

dalam pengolahan data yang berhubungan dengan kepegawaian kepegawaian dapat mengakses melalui komputer masing–masing pegawai. 1.6 Lokasi dan WaktuPenelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada Dinas Komunikasi Dan Informatika (DISKOMINFO) yang bertempat di JalanTamansari No,55, Bandung.

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Bagian ini akan memaparkan tentang konsep dasar dari sistem yang akan dibahas dalam beberapa sub bab di bawah ini.

2.1.1 Sistem

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.2 Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

2.1.3 Batas Sistem

(14)

tergantung pada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat sistem tersebut. Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat berbeda dengan batas sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata. Karena itu batas sistem ini akan memberikan konsekuensi yang kurang baik seandainya dipaksakan untuk sama bagi setiap orang sebab selain akan menghambat kreativitas pelaku sistem juga akan memperlambat evolusi dari sistem tersebut.

2.1.4 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen-Komponen (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Masukan (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Contoh di dalam system komputer, masukan perawatan adalah program, masukan sinyal adalah data.

3. Keluaran (Output)

(15)

yang dihasilkan adalah sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna.

4. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Contoh : system akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan manajemen.

5. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

2.1.5 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

(16)

a. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

b. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)

dan sistem tak tentu (probabilistic system).

a. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

b. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

a. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

b. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

(17)

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data.

Proses (Model)

Penerima Data

(Ditangkap)

Output (Informasi)

Keputusan Tindakan Hasil

Tindakan Input

(Data) Dasar Data

Gambar 2.1 siklus informasi

(18)

2.2.2 Kualitas Informasi 1. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan

2. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

2.2.3 Nilai Informasi

(19)

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak di dalam perusahaan. Dan juga sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3 Sistem informasi

Sistem informasi adalah suatu system dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

(20)

2.3.1.1Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.3.1.2Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data yang dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.3.1.3Blok Keluaran

Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berdokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai semua system.

2.3.1.4Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam system informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari system secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak(software), dan perangkat keras (hardware).

2.3.1.5Blok Basis data

(21)

computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

2.3.1.6Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak system informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan system itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancanga dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4 Pegawai

Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepegawaian merupakan suatu bidang pengolahan data suatu perusahaan yang berhubungan dengan pegawai, seperti penggajian, absensi, kenaikan pangkat dan hal lain yang berhubungan dengan pegawai.

2.4.1 Kenaikan Pangkat

(22)

diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya.

Kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, atau jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden, diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.

Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan apabila:

a. Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir.

b. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap unsurnya sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir,

c. Lulus ujian dinas bagi kenaikan pangkat yang akan pindah golongan, kecuali telah dibebaskan karena pendidikan/pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti,

d. Tidak akan melampaui pangkat atasannya. 2.4.2 Absensi

(23)

absensi yang telah di sediakan baik pada saat masuk kerja dan meninggalkan tempat kerja.

Absensi akan menghasilkan laporan - laporan yang terkait dengan hal jam masuk kerja.

2.4.3 Gaji

Gaji adalah balas jasa atau pengharagaan atas prestasi kerja, yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya secara layak, sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan kegiatannya untuk melaksanakan tugas yangg dipercayakan kepadanya.

Menurut Soemarso S.R (2005 : 307) “gaji adalah imbalan kepada

pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya

biasanya tetap secara bulanan atau tahunan”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001 : 373) “gaji adalah pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan

manajer”.

Dari definisi-definisi diatas penulis memberikan kesimpulan bahwa gaji dibayarkan sebagai balas jasa langsung kepada karyawan dengan jumlah yang tetap secara bulanan atau tahunan.

2.4.4 Kenaikan Gaji Berkala

1. Pegawai Negeri Sipil mendapatkan kenaikan gaji berkala apabila :

- Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala - penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata - rata sekurang -

(24)

(Pasal 11 a dan b Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977)

- Pemberian kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat pemberitahuan oleh kepala kantor/satuan organisasi yang bersangkutan atas nama pejabat yang berwenang dan diterbitkan 2 (dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku; (Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2))

2. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala

- Seorang Pegawai Negeri Sipil yang belum memenuhi syarat (nilai rata-rata DP-3 kurang dari “cukup”), maka kenaikan gaji berkalanya ditunda paling lama untuk waktu 1 (satu) tahun;

- Apabila dalam waktu penundaan 1 (satu) tahun tersebut Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan belum juga memenuhi syarat maka kenaikan gaji berkalanya ditunda lagi tiap-tiap kali paling lama untuk 1 (satu) tahun;

- Apabila tidak ada alasan lagi untuk penundaan, maka kenaikan gaji berkala tersebut diberikan mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu;

- Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang;

- Masa penundaan kenaikan gaji berkala dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya;

(25)

2.5 Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer

autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah computer dapat membuat computer lainnya restart, shutdown, atau melakukan control lainnya, maka computer tersebut bukan

autonomous (tidak melakukan control terhadap computer laindengan akses penuh).

Di dalam jaringan computer dikenal system koneksi anatarnode (komputer), yakni :

1. Peer to peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan computer yang terdiri dari beberapa computer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain. Dengan kata lain dapar berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to peer ini pada system windows dikenal sebagai workgroup, dimana tiap-tiap computer dalam satu jaringan dikelompokan dalam satu kelompok kerja.

2. Client - Server

(26)

meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju.

Client bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sis client bias saja merupakan resource yang tersedia di server atau aplikasi yang di installdi sisi client namun, hanya bisadijalankan setelah terkoneksi ke server. 2.5.1 Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ; 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

(27)

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

2.5.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus,token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. 2.5.2.1. Topologi BUS

Gambar 2.2 Topologi Bus (Sumber : www.ilmu komputer.com ) Keuntungan

1. Hemat kabel

(28)

Kerugian

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil 2. Kepadatan lalu lintas

3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. 4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2.5.2.2. Topologi Token RING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Gambar 2.3 Topologi TokenRing (Sumber : www.ilmu komputer.com ) Keuntungan

(29)

Kerugian

1. Peka kesalahan

2. Pengembangan jaringan lebih kaku 2.5.2.3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Keuntungan 1. Paling fleksibel

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan 5. Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian 1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

(30)

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk perangkat lunak pendukung, penulis mengembangkannya melalui dua macam aplikasi yang berbeda. Karena komputer server dan client

memerlukan aplikasi yang berbeda. MySQL digunakan untuk pengelolaan

database server dan Php Sebagai aplikasi pemograman untuk mengembangkan aplikasi sistem client server pada komputer client. Kedua perangkat lunak ini dinilai merupakan perangkat lunak yang lebih baik dibanding yang lainnya sebagai alat yang mengembangkan aplikasi bagi sistem client server ini.

2.6.1 Sekilas Tentang Php

Menurut Bunafit Nugroho (2004:91) PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Disini sintax-sintax dan perintah-perintah yang kita masukan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan se server dan disertai halaman HTML biasa. PHP diperkenalkan pertama kali oleh J Wynia adalah seorang pria yang memiliki dasar yang matang tentang pemrograman, khususnya pemrograman pada sisi server.

2.6.2 Sekilas Tentang Mysql

Menurut Bunafit Nugroho (2004:29) MySQL (My Strukture Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux karena sifatnya

open source MySQL dapat dijalankan pada semua platform baik Windows

(31)

MySQL sangat banyak dipakai dalam sistem database web dengan menggunakan PHP. PHPTriad juga memberikan fasilitas database yang. Karena PHPTriad dilengkapi dengan database MySQL maka terdapat tempat untuk menyimpan data (store), dan untuk mengambil kembali data anda (retrieve). Seperti system database SQL (Structured Query Language) yang lain, MySQL juga dilengkapi dengan perintah-perintah dan sintaks-sintaks SQL, dengan keunggulan sebagai berikut.

a. Konsep database MySQL berkecepatan tinggi tentang sistem penyajian data.

b. Harga yang relatif murah, karena ada yang dapat diperoleh secara gratis c. Sintaks bahasanya menggunakan perintah yang sederhana.

d. Dapat bekerja dalam beberapa system operasi seperti Windows, Linux,

MacOs, Unix (Solaris, AIX, dan DEC Unix), FreeBSD, OS/2, Irix. e. Dukungan penggunaan banyak tersedia.

2.6.3 Sekilas Tentang Dreamweaver

Menurut Bunafit Nugroho (2004:91) dreamweaver adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dreamweaver merupakan program profesional editor HTML visual yang digunakan untuk mengelola situs dan menata layout halaman web. Saat ini versi terbaru dari Dreamweaver yang dikeluarkan oleh Macromedia adalah

(32)

(disembunyikan) untuk menghemat area kerja. Disamping itu, masih banyak terdapat penambahan fasilitas-fasilitas lainnya yang membuat Dreamweaver MX lebih powerfull, seperti kemampuan menangani penyuntingan kode dengan lebih baik, menangani dokumen-dokumen baru seperti XHTML, kemampuan validasi

dan debug di browser, panel snippets yang berfungsi untuk menyunting dan menyimpan blok kode yang sering digunakan, serta fasilitas penanganan berbagai

(33)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, dengan alamat di Jalan Tamansari No. 55 Bandung, berikut penjelasan tentang objek penelitian.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.

(34)

PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA, ITB, Dan pihak Swasta lainnya.

(35)

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE)

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

(36)

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981. 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : "Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaraan komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien"

Misi :

1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika.

(37)

3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi. 4. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

5. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa barat.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(38)

3.1.4 Deskripsi Tugas A. Sekretariat

1) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal ini, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas; b. penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat; c. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum. 3) Rincian Tugas Sekretariat :

a. menyelenggarakan pengkajian program Dinas dan Sekretaris; b. menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; c. menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; d. menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja; e. menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

f. menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; g. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; h. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

perundang - undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;

(39)

j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan;

k. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP), LKPJ, dan LPPD; l. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sekretariat;

m. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional; n. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

o. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 4) Sekretariat membawahi :

a. Subbagian Perencanaan dan Program; b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Kepegawaian dan Umum. B. Sub Bagian Keuangan

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan rencana kerja Subbagian Keuangan berdasarkan rencana kerja Sekretariat;

b. Pengelolaan administrasi keuangan;

c. Penyiapan evaluasi dan pelaporan Subbagian Keuangan; Rincian Tugas Subbagian Keuangan :

(40)

b. Melaksanakan kordinasi dalam penyusunan DUPDA/DIPDA untuk penyiapan bahan rencana anggaran belanja pembangunan;

c. Melaksanakan penyiapan daftar gaji, tunjangan, honorarium serta pembayaran lainnya;

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan anggaran belanja rutin; e. Melaksanakan penyiapan bahan pertanggungjawaban anggaran belanja rutin; f. Melaksanakan penyiapan bahan pengawasan dan pembinaan terhadap

Bendaharawan Pembangunan;

g. Melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait. C. Sub Bagian Kepegawaian & Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Subbagian Umum mempunyai fungsi:

a. Penyiapan rencana kerja Subbagian Umum berdasarkan rencana kerja Sekretariat;

b. Pengelolaan administrasi Subbagian Umum;

c. Penyiapan evaluasi dan pelaporan Subbagian Umum. Rincian Tugas Subbagian Umum :

a. Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

(41)

c. Melaksanakan pengelolaan keprotokolan meliputi rapat dinas, upacara, pengaturan kunjungan tamu dinas dan rumah tangga Badan;

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventaris barang dan usulan penghapusan barang inventaris kantor;

e. Melaksanakan pengelolaan barang kantor dan jasa;

f. Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan gedung kantor dan barang inventaris kantor;

g. Melaksanakan penyiapan bahan pengawasan dan pembinaan terhadap tugas Bendaharawan Barang;

h. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat; i. Melaksanakan kordinasi penyusunan perencanaan strategis dan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Aparatur (LAKIP);

j. Melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait. D. Sub Bagian Perencanaan & Program

1) Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal ini, Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program Sekretariat; b. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan

(42)

komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

c. penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik; d. pelaksanaan koorndinasi perencanaandan program UPTD.

3) Rincian Tugas Subbagian Perencanaan dan Program :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Sekretariatan dan Subbagian Perencanaan dan Program.

b. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik. c. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.

d. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakaan.

e. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Perencanaan dan Program serta Dinas.

(43)

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian berarti cara yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung peneliti melakukan beberapa metode penelitian diantaranya :

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ialah sebuah kajian dimana proses-proses apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Berdasarkan pengertian diatas dapat kita lihat bahwa sebuah desain penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian haruslah dilakukan berdasarkan waktu-waktu tertentu.

Desain penelitian yang penulis terapkan dalam penelitian ini langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Identifikasi dan pemilihan masalah.

2. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan.

3. Mengumpulkan dan menganalisis data-data mengenai data kepegawaian. 4. Memilih metode pengembangan sistem yang dirancang.

5. Mengolah data yang telah dikumpulkan untuk dianalisis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan studi kasus pada bagian kepegawaian di Dinas Komunikasi Dan Informatika dan untuk merancang sistem informasi menggunakan pendekatan terstruktur dan untuk metode pengembangan menggunakan metode Prototipe.

(44)

Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti, jenis data tersebut dikelompokan kedalam 2 jenis yaitu primer dan sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara deskriptif.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Yaitu peneliti terjun langsung ke perusahaan untuk menganalisis, melihat keadaan dari sistem yang berjalan saat ini dan memberikan evaluasi dari kinerja Sistem tersebut. Yaitu diantaranya:

a. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan Pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

Adapun observasi yang di lakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika ke Bagian Kepegawaian yaitu mengamati proses pengolahan data yang berhubungan dengan kegiatan kepegawaian.

Hasil dari observasi tersebut penulis sadari bahwa Sistem Informasi Kepegawaian di Dinas Komunikasi dan informatika masih belum terintegrasi.

b. Wawancara (inter view) Pengumpulan data maupun informasi dengan melakukan wawancara secara langsung kepada bagian Kepegawaian.

Adapun wawancara yang dilakukan dengan Bapak Sumarna selaku anggota Subbagian Kepegawaian Dan Umum, dan Bapak Otong selaku Bendahara pengelola data gaji karyawan.

(45)

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data-data atau informasi yang didapatkan untuk penelitian melalui perpustakan, internet, dan lain-lain.

Studi dokumentasi yang digunakan adalah pencarian bahan-bahan atau buku-buku bacaan, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainya seperti dari internet. Untuk studi dokumentasi, peneliti mendapatkan data-data atau informasi berupa dokumen yang berbentuk company profile dan from penggajian.

Dalam melakuka penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder berupa:

1. Surat Permohonan Kenaikan Pangkat.

2. Surat Keputusan Kenaikan Pangkat.

3. Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala.

4. Laporan Penggajian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan lebih menekankan kepada karakterisktik dari data yang akan diproses. Sedangkan pengembangan sistem merupakan kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, dan aturan-aturan yang digunakan dalam mengembangkan suatu sistem informasi.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

(46)

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metode yang digunakan untuk sistem informasi pelayanan kepegawaian ini adalah metode prototype.

Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya, sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas.

Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :

1. Planning. Pada tahap ini analis sistem akan melakukan pengumpulan data, wawancara dan observasi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi

model interface, teknik procedure maupun dalam teknologi yang akan digunakan. 2. Mengembangkan prototype. Pada tahap ini analis sistem bekerja sama dengan pemograman mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.

3. Evaluasi sistem. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan menidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

(47)

Gambar 3.2 metode prototipe

(Sumber : http://mazirwan.blogspot.com/2009/08/mengenal-metodologi-pengembangan-sistem.html. 26 november 2010)

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flowmap

Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran dokumen merupakan bagan-bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan. 2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

(48)

2) Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran sistem secara keseluruhan yang berguna untuk membatasi sistem yang menunjukkan adanya interaksi sistem dengan komponen diluar sistem. Diagram konteks meliputi beberapa sistem, antara lain:

1. Kelompok pemakai.

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. 3. Data yang dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpanan data. 3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data, baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses-proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah :

1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem. 2. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi panjang,

menunjukan bagian atau fungsi yang berada diluar sistem.

3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan sepasang garis horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.

4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, komputer dari hasil suatu proses data.

(49)

Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.

5) Perancangan Basis Data

Basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.

Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti menambah atau menyisipkan, mengubah atau menghapus, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan maka tabel harus dipecah kembali sampai diperoleh hasil yang optimal.

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah hubungan antara dua tabel atau lebih dengan menggunakan atribut kunci sebagai penghubungnya. Atribut adalah properti atau ciri dari sebuah entitas atau objek.

c. Entity Relationship Diagram

(50)

Jenis-jenis hubungan dalam Entity Relationship Diagram (ERD) [IlmuKomputer.com] :

1. Satu ke satu

2. Satu ke banyak / banyak ke satu. 3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian software dengan menggunakan metode pengujian black box. Metode Black Box dikenal juga dengan Input-Output Testing atau Data Driven Testing. Pengujian Black Box Berkonsentrasi untuk menemukan kondisi dimana program tidak berjalan sesuai dengan spesifikasi (fungsional). Black Box tidak mengenal stuktur internal dari program. Untuk bisa menemukan kesalahan, diperlukan exhaustive input testing (menggunakan segala macam kemungkinan sebagai input).

Pengujian Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai menggunakan metode black box testing, dengan pengujian terfokus pada persyaratan fungsionalitas dari perangkat lunak yang akan dibangun. Dengan demikian dapat diperoleh serangkaian kondisi masukan yang semuanya menggunakan persyaratan fungsional. Pengujian black box dapat menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak sesuai. 2. Kesalahan antar muka.

3. Kesalahan struktur data.

(51)

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan, pada sistem informasi yang dibuat ada beberapa bagian yang berhak mengakses sistem yaitu salah satu nya Bagian Kepegawaian dan pegawai.

2. Realibility

Menekankan bahwa aplikasi yang dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

a. Input data pegawai, absensi, penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala.

b. Hapus, Cari, Edit, dan Simpan 3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap.

4. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

5. Easy of Use

(52)

4.1Analisis Sistem Yang Berjalan

Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari kelemahan yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan bertujuan untuk menguraikan dokumen-dokumen apa saja yang dipakai pada sistem informasi yang sedang berjalan, dengan hal itu penulis dapat mengetahui dengan pasti data-data inputan, data-data yang di proses, serta data-data yang dihasilkan berupa sebuah laporan yang dapat disebut sebuah informasi.

Analisa dokumen merupakan bukti tertulis untuk menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian. Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut :

Nama dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut. Fungsi : untuk menjelaskan kegunaan informasi yang digunakan. Sumber : asal dokumen.

Jumlah : jumlah salinan dokumen.

Periode : jangka waktu penggunaan dokumen.

(53)

Berikut Dokumen – dokumen yang digunakan sistem informasi kepegawaian antara lain :

1. Daftar absensi

Nama Dokumen :Daftar Absensi Pegawai.

Fungsi : Digunakan Untuk aktivitas absensi seluruh pegawai. Sumber : Bagian Kepegawaian.

Jumlah : 1 Periode : Hari

Item Data :Tanggal Absen, Nip, Nama, Ttd, Jam Masuk, Jam Keluar. 2. Laporan/rekap absensi.

Nama Dokumen :Laporan Absensi Pegawai.

Fungsi : Sebagai Laporan Absensi Pegawai perbulan. Sumber : Bag Kepegawaian.

Jumlah : 3

Periode : Bulanan

Item Data :Tanggal Absensi, NIP, Nama, Jam Masuk, JamKeluar. 3. Laporan penggajian

Nama Dokumen :Laporan Penggajian Pegawai Periode. Fungsi :Merupakan laporan penggajian pegawai. Sumber : Bagian Keuangan.

Jumlah : 2

(54)

Item Data :Tanggal, No, Nama, Nip, Gol, Tgl_lahir, Status kawin, Gaji_pokok, Tunj_istri/suami, Tunj_anak, Gaji_kotor, Tunj_struk, Tunj_beras, Tunj_khusus, Penghasilan Kotor, Iwp, Tab_perum, PPh-Ps121, total potongan, penghasilan bersih.

4. Surat pengajuan kenaikan pangkat Nama Dokumen :

Fungsi :Surat pengajuan kenaikan pangkat yang untuk disetujui oleh Pimpinan.

Sumber : Bagian Kepegawaian. Jumlah : 1

Periode : Tahunan

Item Data :No_surat, Tgl_surat, Nip, Nama, Golongan/Pangkat Lama, Golongan/Pangkat yang diajukan.

5. Surat keputusan kenaikan pangkat Nama Dokumen : SKKP

Fungsi :Surat keputusan kenaikan pangkat pegawai. Sumber : Badan Kepegawaian Daerah.

Jumlah : 2

Periode : Tahunan

(55)

6. Laporan kenaikan pangkat

Nama Dokumen :Laporan kenaikan pangkat pegawai tiap bulan. Fungsi :Sebagai laporan kenaikan pangkat ke Pimpinan.

Sumber : Bagian Kepegawaian. Jumlah : 3

Periode : Tahunan.

Item Data :No SKKP, Nip, Nama, Golongan/Pangkat Lama, Golongan/Pangkat Baru, Tanggal SKKP. 7. Surat Kenaikan Gaji berkala

Nama Dokumen :Surat Kenaikan Gaji berkala.

Fungsi : Sebagai Pengajuan dan Keputusan kenaikan gaji berkala pegawai. Sumber : Bagian Kepegawaian.

Jumlah : 1

Periode : tahunan.

Item Data :No skgb, tgl_skgb Nip, Nama, Golongan/Pangkat, no_skkp, tgl_mulai_berlaku_gaji.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur kegiatan yang di analisis dalam penelitian ini meliputi prosedur absensi, penggajian, dan kenaikan jabatan yang sedang berjalan.

a. Prosedur Absensi dan Penggajian yang sedang berjalan 1. Pegawai mengisi daftar absensi di resepsionis.

(56)

4. Data absensi yang sudah di rekap di berikan ke pimpinan. 5. Pimpinan menandatangani Rekap absensi.

6. Rekap absensi yang sudah di tanda-tangani di terima kembali oleh bagian kepegawaian, rekap absensi rangkap ke 2 yang sudah di tanda tangani di berikan ke bagian keuangan sebagai acuan data penggajian.

7. Bagian keuangan mengolah dan menghitung data gaji pegawai berdasarkan absensi dan tunjangan pegawai. Data yang dihasilkan berupa data gaji seluruh pegawai.

8. Bagian keuangan membuat laporan penggajian yang akan di berikan kepada Pimpinan.

b. Prosedur kenaikan pangkat dan Prosedur kenaikan Gaji berkala yang sedang berjalan

1. Pegawai yang ingin mengajukan kenaikan pangkat, memberikan persyaratan-persyaratan kepada bagian kepegawaian.

2. Bagian kepegawaian akan memeriksa data pegawai dan memeriksa data persyaratan pegawai.

3. Bagian kepegawaian akan membuat surat pengajuan kenaikan pangkat untuk di serahkan ke pimpinan.

4. Pimpinan menandatangani surat pengajuan kenaikan pangkat.

5. Surat-surat pengajuan kenaikan pangkat yang sudah di ACC pimpinan akan di berikan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

(57)

7. Badan Kepegawaian Daerah akan membuat Surat Keputusan berdasarkan surat-surat pengajuan kenaikan pangkat yang telah di ACC oleh Kepala Dinas.

8. Surat kenaikan Pangkat yang telah dibuat diberikan kepada Bagian Kepegawaian Diskominfo.

9. Bagian Kepegawaian memberikan Surat Keputusan Pengajuan kenaikan Pangkat Kepada pegawai, membuat laporan kenaikan pangkat yang akan diberikan kepada pimpinan dan Bagian Keuangan.

10.Bagian kepegawaian mendata pegawai yang sudah bisa mendapatkan pengajuan kenaikan gaji berkala sesuai waktu atau tanggal kenaikan gaji berkala terakhir yang pegawai dapatkan.

11.Apabila data pegawai sudah memungkinkan untuk melakukan permohonan kenaikan gaji berkala, maka bag_kepegawaian, akan melakukan pemeriksaan persyaratan yang harus terpenuhi oleh pegawai, seperti salah satunya pegawai harus rajin masuk kerja atau tidak ada permasalahan dengan absensi.

(58)

13.Bagian kepegawaian akan memberikan copyan surat kenaikan gaji berkala kepada tiap pegawai yang menerima kenaikan gaji dan merekap data seluruh pegawai yang sudah menerima keputusan kenaikan gaji berkala. 4.1.2.1 Flow Map

(59)

a. Flow map Absensi dan Penggajian

Pegawai Resepsionis KepegawaianBag. Pimpinan Bag Keuangan

Daftar absensi

Gambar 4.1 Flow Map absensi dan penggajian yang berjalan Keterangan : A. Laporan Absensi.

(60)
(61)

Gambar 4.2 Flow Map kenaikan pangkat dan gaji yang berjalan Keterangan : 1. Arsip Data Pegawai.

C. Laporan Kenaikan Pangkat. 4.1.2.2 Diagram Konteks

Suatu perancangan proses dalam pembuatan sistem informasi meliputi beberapa kegiatan diantaranya pembuatan diagram konteks. Pendekatan struktur ini menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Berikut gambaran diagram konteks Kepegawaian yang sedang berjalan pada Dinas Komunikasi Dan Informatika.

Gambar 4.3 Diagram Kontek berjalan Keterangan : SPKP : Surat Pengajuan Kenaikan pangkat.

(62)

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan arus data dari suatu sistem. Data Flow Diagram ini merupakan alat bantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami secara logika tanpa memperhitungkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Absensi

Gambar 4.4 DFD Level 0 berjalan a. DFD Leve1 1 proses 1 (Absensi)

(63)

Gambar 4.5 DFD Level 1 proses 1 berjalan b. Dfd Level 1 Proses2 (penggajian)

Laporan

Gambar 4.6 DFD Level 1 proses 2 berjalan c. Dfd Level 1 Proses 3 (kenaikan pangkat)

Pegawai Pemeriksaan3.1

(64)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah melewati tahapan analisis terhadap Sistem Informasi Kepegawaian di DISKOMINFO, maka diketahui beberapa kekurangan yang ada pada sistem, kekurangan tersebut diantaranya :

Tabel 4.1. Evaluasi Sistem

Masalah Solusi

1. Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kepegawaian yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung. 2. Sering terjadi kesalahan dalam

perhitungan dan pencatatan data serta penulisan data dikarenakan menggunakan worksheet/ MS.Excel

3. Proses penyimpanan data masih dilakukan dalam bentuk file–file yang disimpan dalam folder perbulan, sehingga mempersulit pegawai dalam proses pengolahan dan pencarian data.

1. Dengan dibuatnya Sistem Informasi Kepegawaian yang terintegrasi, dapat mengurangi kegiatan pengolahan data, seperti dalam proses pengolahan data kenaikan pangkat, bagian kepegawaian tidak perlu lagi merubah data pangkat pegawai yang telah menerima persetujuan kenaikan pangkat, karena dengan data yang terintegrasi, pada saat bagian kepegawaian menginput data kenaikan pangkat, maka data master pangkat pegawai secara otomatis akan berubah mengikuti pangkat terbaru sesuai data inputan kenaikan pangkat. 2. Serta dengan dibuatnya Sistem ini

(65)

4.2Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan peragkat lunak.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

(66)

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan proses dalam suatu sistem dilakukan untuk memudahkan dalam pengaliran suatu data dalam program. Sehingga memudahkan seseorang dalam pembuatan sistem agar sistem dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang menggunakan sistem tersebut.

Perbedaan antara sistem lama dengan yang baru adalah dengan sistem yang baru proses penyajian informasi yang dibutuhkan oleh user dapat disajikan secara cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan efektifitas kinerja Biro Umum dan SDM. Pada tahap perancangan proses secara umum komponen-komponen yang terkait terdiri dari : Perancangan Flow Map Kepegawaian, Perancangan Diagram Kontek, Perancangan Data Flow Diagram, dan Perancangan Kamus Data.

a. Prosedur Absensi dan Penggajian yang di usulkan 1. Pegawai menginput kan data absensi kedalam database.

2. Bagian kepegawaian akan mengelola data absensi yang kemudian akan dijadikan laporan absensi yang akan dicetak kemudian diserahkan kepada pimpinan.

3. Pimpinan akan menandatangani laporan absensi, lalu laporan yang sudah ditandatangani diserahkan ke bagian keuangan.

4. Bagian keuangan akan mengolah data penggajian berdasarkan data absensi, membuat laporan penggajian.

Gambar

Gambar 3.1 struktur organisasi
Gambar 3.2 metode prototipe
Gambar 4.1 Flow Map absensi dan penggajian yang berjalan
Gambar 4.4 DFD Level 0 berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Asam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa. ester

Judul : PERENCANAAN SPILLWAY DAN OPTIMASI PENGOPERASIAN WADUK PADA BENDUNGAN DESA BANDUNGHARJO KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN.. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas

Dari kesimpulan diatas peneliti memberikan saran kepada pelaku bisnis usaha jasa salon di Salatiga untuk lebih peduli terhadap lingkungan misalnya dengan

Pada keluarga korban longsor, ketiga kunci kelentingan keluarga tergolong tinggi, diantaranya ditunjukkan oleh kemampuan contoh dalam memaknai kemalangan yang disebabkan

Dengan demikian efisiensi itu berkaitan erat dengan sumber daya yang dikeluarkan dan hasil pencapaian tujuan yang diperoleh. Semakin kecil sumber daya yang dikerahkan untuk

3.Pengklasifikasian menjadi strategis, kurang strategis, dan tidak strategis ini didasarkan pada lokasinya dan juga keterkaitan dengan aktivitas kota yang lain seperti

The study is conducted to compare authentic English and Indonesian strategies in expressing thanks and find the pragmatics function behind implicit thanking

1) Variabel tingkat bagi hasil deposito bank syariah dan suku bunga deposito bank umum berpengaruh secara simultan terhadap simpanan deposito mudharabah di Bank