• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan DAn Kompetensi Karyawan Terhadap Kepuasaan Klaimen Di PT. JAsa Raharja (Persero) Cabang Jawa BArat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan DAn Kompetensi Karyawan Terhadap Kepuasaan Klaimen Di PT. JAsa Raharja (Persero) Cabang Jawa BArat"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

CABANG JAWA BARAT

The influence of service accident compensation Information System and Employee Competency on Client satisfaction in PT. Jasa Raharja (Persero) West Java.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Program Studi Sistem Informasi

Jenjang sarjana fakultas teknik dan ilmu komputer

Oleh :

Eldy Marissa Cindy P 1.05.07.524

PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

INDONESIA

(2)

iii

Cabang Jawa Barat” dibawah Bimbingan Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,

S.E., M.Si.

Banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi menunjukan dibutuhkan keberadaan PT. Jasa Raharja untuk melayani Masyarakat, Sistem Informasi pelayanan santunan kecelakaan dan kompetensi karyawan di perlukan dalam memberikan pelaynanan kepada Masyarakat, diharapkan Masyarakat akan Puas terhadap Pelayanan yang diberikan Karyawan PT. Jasa Raharja.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Unit Analisis adalah 45 karyawan PT. Jasa Raharja dan 45 Klaimen PT. Jasa Raharja yang tersebar di 9 perwakilan Jawa Barat yaitu Bandung, Karawang, Purwakarta, Bekasi, Cirebon, Indramayu, Tasik, Sukabumi, dan Bogor. Teknik Pengambilan Sampling adalah Proposional Random Sampling. Pengujian Statistik yang digunakan adalah Analisis Regresi berganda, uji Asusmsi Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Hipotesis dan juga menggunakan Program Aplikasi Spss 16.0 for windows.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1). Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan sudah memenuhi kebutuhan perusahaan dalam proses pelayanan santunan kecelakaan; (2). Tanggapan Responden terhadap sistem Informasi Pelayanan santunan kecelakaan adalah sangat baik, namun pada Network Connection dinilai cukup; (3). Kompetensi Karyawan dalam Kategori Baik, namun hasil kerja masih dinilai Cukup; (4). Klaimen menyatakan belum Puas atas Pelayanan santunan kecelakaan di PT. Jasa Raharja; (5). Sistem informasi pelayanan santunan kecelakaan dan kompetensi karyawan secara simultan maupun Parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klaimen PT. Jasa Raharja. Namun Pengaruh simultan lebih besar dari pada Pengaruh Parsial

(3)

iv

satisfaction in PT. Jasa Raharja (Persero) West Java.” under the guidance of Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si.

To Many of traffic accidents that occurred showed the presence needed PT. Jasa Raharja to serve Society, Information system and accident compensation service employees in need to competence in providing service to the Society, Society will be expected to services rendered Satisfied Employees PT. Jasa Raharja.

The Method in this Research is Descriptive analysis with Quantitative approach. The unit is 45 Employees of PT. Jasa Raharja and 45 Client PT. Jasa Raharja in 9 representative in West Java of Bnadung, Karawang, Purwakarta, Bekasi, Cirebon, Indramayu, Tasik, Sukabumi and Bogor. Retrieval technique sampling is Random Sampling Propotional. The Statistic test used in this case is Multiple Regression Analysis Counting, Normalize Assumption Test, Multicollinearity Test, Heteroskedasitisity Test, and Hypothesis Test and also use the Application Program Spss 16.0 for Windows.

Research result showed that (1). Accident compensation Information System Servive meets the needs of companies in the process of accident compensation service; (2). Respondent Response to the accident compensation Information System is very good, but on the Network Connection adequately assessed; (3). Employees Competence in category good, but work is still considered enough; (4). Client states has not been satisfied on accident compensation service to PT. Jasa Raharja; (5). Accident Compensation of Employees Simultaneosly or Partial has a significant Influence on satisfaction Client PT. Jasa Raharja, but the simultaneous effect is greater than the effect of partial.

Key Words : Influence of service accident compensation Information System,

(4)

v

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala karunia dan ridhoNya, serta shalawat serta salam kepada Nabi

Muhammad SAW. Atas Rahmat dan Ridhanya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Sistem

Informasi di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). dimana judul

yang diambil yaitu : “PENGARUH SISTEM INFORMASI PELAYANAN

SANTUNAN KECELAKAAN DAN KOMPETENSI KARYAWAN

TERHADAP KEPUASAN KLAIMEN DI PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

CABANG JAWA BARAT”.

Penulis tidak bisa memungkiri bahwa dalam menyusun penelitian ini, penulis

menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,

Dra., S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing telah banyak meluangkan waktu guna

membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi

selesainya penyusunan penelitian ini, akhirnya diiringi dengan doa, semangat, dan

(5)

v

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar.SE,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

dan selaku Dosen Wali Kelas M1-12.

4. Hj. Rusmilawaty, SE. Selaku Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero)

Cabang Jawa Barat.

5. Ibunda dan Ayahanda serta keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a

dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang

tiada henti memberikan dorongan moril maupun materil dan selalu memberi

semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis

dengan pengetahuan.

7. Semua teman-teman kelas Mi-12 2007 atas dukungan dan bantuannya.

8. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini yang tidak

(6)

v

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu

skripsi penyusunan penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi

pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri

dan orang lain.Terima kasih.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,

fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya

merupakan beberapa faktor penyebab kecelakaan yang sering terjadi saat ini.

Korban-korban yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas tersebut seharusnya mendapat

perlindungan/jaminan kecelakaan dari pemerintah akan tetapi karena kondisi

perekonomian belum mengijinkan maka pemerintah mengatur pelaksanaan

pemberian jaminan sosial (social security) tersebut yang dilakukan secara gotong

royong dengan cara pembentukan dana dari masyarakat. Pembentukan dana dari

masyarakat itu berupa Iuran Wajib yang dibayar oleh penumpang angkutan umum

pada saat membeli tiket dan oleh pengusaha angkutan tersebut disetorkan kepada Jasa

Raharja (Persero) setiap bulannya sesuai dengan naskah kerjasama antara Jasa

Raharja (Persero) dan ORGANDA dan Sumbangan Wajib yang dibayar oleh para

pemilik kendaraan bermotor di kantor samsat setiap tahun bersamaan saat

memperpanjang STNK dan hasil iuran maupun Sumbangan Wajib tersebut dijadikan

dana untuk santunan kecelakaan.

Oleh sebab itu Jasa Raharja yang memiliki tugas utama memberikan

(8)

memberikan pelayan terbaik kepada Masyarakat. Tidak semata-mata dilihat dari

persepektif pemberian santunan semata, namun juga semua pelayanan diberbagai sisi.

Termasuk pula didalamnya, ketika Jasa Raharja melakukan pengumpulan Iuran

Wajib (IW) dan sumbangan wajib (SW).

Pemerintah melalui PT Jasa Raharja (Persero) memberi santunan kepada

masyarakat yang mengalami musibah kecelakaan dalam perjalanan. Yang dijamin

sesuai UU No. 33/1964 jo PP No. 17/1965 yaitu setiap penumpang sah dari angkutan

umum baik darat, laut maupun udara, kendaraan umum dalam atau tidak dalam

trayek, jaminan ganda yang diberikan kepada kendaraan bermotor umum (bis) yang

berada di dalam kapal penyebrangan dan korban yang mayatnya tidak diketemukan.

Serta jaminan yang sesuai dengan UU No. 34/1964 jo PP No.18/1965 yaitu Korban

yang ditabrak oleh kendaraan bermotor dan kereta api, tabrakan dua atau lebih

kendaraan bermotor yang dalam posisi benar dan Kasus tabrak lari yang terlebih

dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus kecelakaannya. Sedangkan

santunan yang diajukan kepada PT Jasa Raharja (persero) adalah penggantian biaya

berobat, cacat tetap dan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris.

PT.Jasa Raharja selalu berusaha meningkatkan pelayanan, baik parameternya

bisa diukur secara statistik, maupun yang tidak terukur dan bermanifestasi kedalam

bentuk kepuasan Masyarakat. Dalam hal pemberian santunan misalnya pemberian

bermetamorfosis dari waktu yang tiada terbilang, menjadi maksimal tujuh hari sejak

(9)

harus diserahkan kepada ahli waris korban, polanya juga berubah. Jika dahulu

santunan ditransfer ke rekening korban / ahli waris.

Dalam Pelaksanaan Prosedur Pelayanan Santunan kecelakaan yang paling

utama adalah mengetahui terlebih dahulu data dari Korban kecelakaan maka dari itu

Klaimen harus mempersiapkan Dokumen dasar yang terdiri dari Formulir Pengajuan

Santunan yang berisikan data Korban Kecelakaan yaitu Nama, Umur, tahun,

Pekerjaan, hubungan dengan korban, alamat lengkap, dan no telp, memilih jenis

santunan berkas santunan yang akan di ajukan dan keterangan lainnya yang harus

diisi oleh klaimen dalam Formulir Pengajuan Santunan dan data ahli waris apabila

korban meninggal dunia dan disertakan Keterangan Singkat kecelakaan yang

dilampiri laporan polisi dan Sket Gambar (untuk korban kecelakaan kendaraan

bermotor) serta Telegram Berita Acara Kecelakaan dari Perumka (untuk kecelakaan

kereta api) yang terakhir Keterangan Korban Akibat kecelakaan dan Keterangan Ahli

Waris yang diisi oleh kelurahan (untuk korban meninggal dunia)

Proses Pelayanan Santunan tidak sampai di sini masih ada tahapan–tahapan dan prose berikutnya yang harus dijalankan oleh klaimen dan masih banyak

persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh klamen seperti mengisi lembar –lembar sebagai berikut lembar keterangan Ahli Waris apabila meinggal dunia dan untuk yang

cacat tetap harus mengisi lembar Surat Keterangan Pemeriksaan Korban Cacat selain

itu klaimen harus mengisi lembar Permohonan Kebijaksanaan Pembayaran Santunan.

(10)

merawat yaitu lembar Keterangan Kesehatan Korban Akibat Kecelakaan semua itu

adalah bagian dari Sistem Informasi Pelayanan Santuna Kecelakaan yang harus

diikuti oleh Seorang Klaimen.

Proses Pelayanan Santunan berjalan sesuai dengan Sistem Informasi

Pelayanan Santunan yang sedang berjalan saat ini di PT. Jasa raharja dan Kerja sama

antara Karyawan Jasa Raharja dan Klaimen. Jasa Raharja cabang jawa barat terdiri

dari 9 Perwakilan yang terdri dari Cirebon, Bogor, Bekasi, Tasikmalaya, Purwakarta,

Sukabumi, Karawang, Bandung, Indramayu , seluruh perwakilan menggunakan

Sistem Informasi yang sama, maka dari itu diperlukanya jaringan komunikasi yang

baik dalam proses Sistem informasi pelayanan santunan kecelakaan Prosedur yang

digunakan oleh perusahaan dalam pelayanan santunan bagi korban kecelakaan adalah

sebagai berikut :

1. Sebelum mengajukan santunan Klaimen akan datang ke kantor Jasa Raharja

untuk mendapatkan keterangan, atau pihak kepolisian dan Rumah Sakit

memberikan informasi mengenai Asuransi yang diberikan oleh PT. Jasa Raharja

dan diberi beberapa dokumen yang disediakan oleh Jasa Raharja (Persero)

secara cuma-Cuma.

2. Setelah itu Klaimen mengajukan berkas santunan berupa dokumen dasar yaitu

Formulir Pengajuan Santunan, Keterangan singkat Kecelakaan yang dilampiri :

Laporan Polisi dan Sket Gambar (untuk korban kecelakaan kendaraan

(11)

kecelakaan kereta api), Keterangan Kesehatan korban akibat kecelakaan dan

Keterangan Ahli Waris yang diisi oleh kelurahan (untuk korban meninggal

dunia) maupun dokumen pendukung sesuai dengan spesifikasi pengelompokan

kondisi korban kecelakaan ataupun siapa yang mengajukan santunannya kepada

Bagian Pelayanan. Setelah itu Bagian Pelayanan memeriksa kelengkapan

dokumen, jika sudah maka dokumen tersebut di serahkan kembali kepada

klaimen untuk di copy sebanyak 3 (tiga) rangkap oleh pengaju santunan /

Klaimen dan form pengajuan yang di copy sebanyak 3 (tiga) rangkap tersebut

dikembalikan pada Bagian Pelayanan untuk dibuatkan bukti penerimaan

dokumen.

3. Setelah Bagian Pelayanan menerima kelengkapan dokumen pengajuan maka

dokumen tersebut di entry ke dalam komputer, setelah itu mencetak tanda

terima berkas dan diserahkan kepada Sub Bagian Administrasi Santunan yang

telah dilengkapi dengan Lembar Disposisi Pengawal Berkas.

4. Setelah Sub Bagian Administrasi Santunan menerima berkas memberikan

petunjuk ataupun saran dalam Lembar Disposisi Pengawalan Berkas dan

meneruskan kepada Kepala Sub Bagian Pelayanan Santunan.

5. Berkas yang telah diterima oleh kepala Sub Bagian Pelayanan Santunan ,

setelah itu memberikan catatan ataupun rekomendasi dalam Lembar Disposisi

(12)

6. Setelah berkas diterima oleh Kepala Bagian Pelayanan maka menetapkan

otorisasi / catatan dalam Lembar Disposisi Pengawalan Berkas bahwa :

a) Jika terjamin maka Kabag Pelayanan melakukan cek domisili Klaimen.

b) Jika tidak terjamin diserahkan kepada Kasubag Administrasi untuk

dibuatkan surat penolakan

c) Jika domisili Klaimen diluar wilayah kerja cabang, berkas diserahkan

kepada Kasubag Administrasi untuk dibuatkan surat pelimpahan ke

cabang atau perwakilan sesuai dengan domisili Klaimen.

d) Jika domisili didalam wilayah Cabang maka Kabag Pelayanan melakukan

cek keabsahan, Jika sesuai maka Kabag pelayanan menyerahkan dokumen

Pengajuan Santunan Kepada Kabag pelayanan.

e) Jika tidak sesuai / meragukan, diserahkan kepada Kasubag Pelayanan

untuk survey / survey ulang dan Proses ulang.

7. Setelah itu berkas yang terjamin tersebut diserahkan pada bagian Kabag

Keuangan untuk dilakukan verifikasi terhadap kebenaran dan keabsahan

kwantitas biaya-biaya perawatan / pengobatan dan mencocokan dengan

kwitansi pembayaran santunan. Setelah itu diberikan pendapat / saran / petunjuk

pada lembar Disposisi Pengawalan Berkas maka di serahkan pada Kepala

Bagian Keuangan untuk dilakukan pengesahan penyerahan santunan.

8. Berkas dari Kepala Bagian Keuangan yang telah disahkan di serahkan kepada

(13)

wawancara untuk memastikan kebenaran penerimaan santunan dan

mencocokannya dengan KTP pengaju santunan sebelum penyerahan uang

santunan, lalu meminta tanda tangan penerima santunan untuk Bukti Kas Keluar

dan menyerahkan tembusan Kwitansi sebanyak 1 (satu) rangkap pada penerima

santunan.

Proses system informasi diatas sempat mengalami kendala dalam jaringan

komunikasi sehingga memperlambat proses pelayan santunan kecelakaan, Oleh

karena itu saya akan melakukan Penelitian di PT. Jasa Raharja ini ingin menganalisis

Sistem Informasi dan Kompetensi Karyawan dalam melayani klaimen yang ada di

PT. Jasa Raharja. Kompetensi karyawan sangat bepengaruh terhadap jalanya Proses

Sistem Informasi oleh karena itu diperlukanya penilaian pada Kompetensi

karyawanan. Berikut ini adalah Rekaptulasi Penilaian Kompetensi karyawan dari PT.

Jasa Raharja Cabang Jawa Barat dan dari Jasa Raharja Perwakilan Jawa Barat.

Tabel 1.1

Rekaptulasi Penilaian Kompetensi karyawan

RAKAPITULASI PENILAIAN

NO NAMA / JABATAN S1 S2 TNK KATEGORI PREDIKAT

1 Bagian Operasi 290 290 290 3 Cukup

2 Bagian Pelayanan 490 490 490 5 Sangat Baik

3 Bagian SDM & Umum 385 405 396 4 Baik

4 Bagian keuangan 495 495 495 5 Sangat Baik

5 Bagian Operasi SW 270 305 289,25 3 Cukup

6 Bagian akuntansi 495 485 489,5 5 Sangat Baik

7 Bagian Pem.asuransi Umum 385 405 396 4 Baik

8 Kasir 495 495 495 5 Sangat Baik

9 Bagian Teknisi 265 290 278,75 2 Kurang

(14)

Penilaian berdasarkan rumus yang telah ditentukan Jasa Raharja, nilai yang

terdapat di tabel 1.1 diperoleh dari salah satu Karyawan dari masing-masing Bagian,

Karena didalam sebuah Bagian atau yang disebut divisi terdiri dari beberapa

karyawan, adapun nilai kurang dari salah satu Bagian yaitu Bagian Teknisi dilihat

dari faktor Penilaian ada beberapa faktor yang mendapat nilai dibawah 5 yaitu Kerja

sama, Disiplin, Tanggung Jawab, dan Pengetahuan tentang Jabatan. Bagian Teknisi

memiliki Kemampuan yang baik akan tetapi cara dan etika kerja yang kurang baik.

Yang pertama saya lakukan saya adalah mengidentifikasi prosedur yang

sedang berjalan agar saya dapat mengetahui sistem pelayanan santunan dan

kompetensi Karyawan di PT. Jasa Raharja, maka diperlukan sebuah urutan atau

uraian kerja pada masing-masing bagian yang terkait dan sistem pengaturan yang

baik didalam prosedur yang ada yang sedang digunakan PT. Jasa Raharja tersebut.

Kemudian hal yang akan saya lakukan adalah menganalisis sistem informasi

yang sedang berjalan agar dapat diketahui seberapa baik Sistem Informasi tersebut

serta seberapa besar komptensi Karyawan dalam melayani Klaimen dan bagaimana

pengaruhnya terhadap kepuasan layanan yang diterima oleh kalimen.

Hal terakhir yang saya lakukan adalah membuat sebuah hasil analisis

Sistem informasi agar dapat diketahui seberapa baik sistem yang sedang berjalan di

PT. Jasa Raharja ini dan diharapkan dapat membantu perbaikan kinerja Sistem

(15)

karyawan Jasa Raharja agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat yang

menggunakan asuransi PT. Jasa Raharja ini.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui bagaimana Sistem

Informasi Pelayanan Santunan yang berjalan dan Kompetensi karyawan di PT. Jasa

Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat dan mengambil judul Penelitian :

“Pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan kecelakaan dan

Kompetensi Karyawan terhadap Kepuasan Klaimen di PT. Jasa Raharja

(Persero) Cabang Jawa Barat”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang yang telah dipaparkan, Sistem informasi

Pelayanan santunan kecelakaan yang sedang berjalan dan Kompetensi Karyawaan di

PT. Jasa Raharja sudah berjalan dengan Prosedur yang telah ditetapkan dan sudah

berjalan selama bertahun-tahun akan tetapi masih adanya permasalahan dalam Proses

Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan yaitu Proses pelayanan sering

mengalami hambatan diakibatkan oleh beberapa hal yaitu gangguan pada jaringan

internet yaitu kecepatan bandwith yang terkadang mengalami gangguan pada jaringan

dan ketidak sesuaian antara data Klaimen yang di peroleh dari Klaimen itu sendiri

dan data yang diperoleh dari pihak yang bukan bersangkutan yaitu Polisi dan Rumah

Sakit sehingga memperhambat Proses Sistem Informasi Pelayanan Santunan

(16)

Seperti yang terdapat pada identifikasi masalah yang ada maka rumusan

masalah nya adalah :

1. Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan yang

sedang berjalan di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat

2. Bagaimana Kualitas dari Sistem Informasi Pelayanan Santunan

Kecelakaan di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat.

3. Bagaimana Tanggapan Responden terhadap Sistem Informasi Pelayanan

Santunan Kecelakaan di PT. Jasa Raharja

4. Bagaimana Kompetensi Karyawan terhadap kepuasan kalimen pada

Proses pelayanan santunan Kecelakaan di PT. Jasa Raharja.

5. Seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan

Kecelakaan terhadap kepuasan klaimen baik secara Simultan maupun

Parsial.

6. Seberapa Besar Pengaruh Kompetensi Karyawan pada Proses Sistem

Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan terhadap Kepuasan Klaimen

baik secara Simultan maupun Parsial.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk

mengetahui seberapa besar “Pengaruh Sistem Informasi Pelayanan santunan

Kecelakaan dan Komptensi Karyawan Terhadap Kepuasan Klaimen di PT.

(17)

Adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah :

1. Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan yang

sedang berjalan di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat

2. Bagaimana Kualitas dari Sistem Informasi Pelayanan Santunan

Kecelakaan di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat.

3. Bagaimana Tanggapan Responden terhadap Sistem Informasi

Pelayanan Santunan Kecelakaan di PT. Jasa Raharja

4. Bagaimana Kompetensi Karyawan terhadap kepuasan kalimen pada

Proses pelayanan santunan Kecelakaan di PT. Jasa Raharja.

5. Seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan

Kecelakaan terhadap kepuasan klaimen baik secara Simultan maupun

Parsial.

6. Seberapa Besar Pengaruh Kompetensi Karyawan pada Proses Sistem

Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan terhadap Kepuasan

(18)

1.4 Kegunaan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

- Manfaat Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

masukan yang bermanfaat bagi perusahaan sehingga dapat memajukan

perusahaan menjadi lebih baik.

- Manfaat bagi Karyawan

Penelitian ini diharapkan memberikan evaluasi kerja terhadap kompetensi

karyawan dan menjadi tolak ukur Karyawan seberapa baik kompetensi

kerjanya dalam melayani Masyarakat .

- Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mewakili Suara Masyarakat terhadap pelayanan

yang akan diterima oleh Masyarakat dan apabila ada peningkatan Pelayanan,

Masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

1.4.2 Manfaat Akademis

- Manfaat bagi Pengembangan Ilmu

Penelitian ini dapat memberikan referensi tentang keterkaitan antara Sistem

(19)

- Manfaat bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin

melengkapi dalam bidang yang sama.

1.5 Batasan Masalah

Unit Analisis dalam penulisan Ilmiah ini adalah Karyawan PT. Jasa Raharja

yang diteliti adalah Karyawan yang menggunakan Software DASI-JR yaitu pada

Bagian Pelayanan, Bagian Keuangan, dan Bagian Teknisi.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi tempat penulis melakukan Penelitian adalah di PT. Jasa Raharja yang

beralamat di jl. Soekarno Hatta No.689A Bandung 40286. Adapun pelaksanaannya

dilakukan mulai tanggal 01 Februari 2011 sampai dengan 30 Mei 20101 dari hari

senin sampai dengan hari jumat, dan waktun pelaksanaannya dari jam 08.00 sampai

(20)

Tabel 1.2

Tabel kegiatan Penelitian

Aktivitas

Bulan

Feb ’11 Maret „11 April „11 Mei „11 Juni „11 Juli’11

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Presurvei:

a. Persiapan judul skripsi

b. Persiapan teori pendukung judul skripsi

c. Cari perusahaan d. Pengajuan judul

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Turban, Mclean, dan Wetherbe dalam (Sugiono

2008:11) adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan

yang spesifik. Sedangkan sistem informasi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam

(Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005:13) adalah suatu sistem yang dibuat

oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk

mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2.1.1.1. Pengertian sistem

Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang

mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan,

yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya

2. Pendekatan prosedur adalah pendekatan yang menekankan pada konsep

(22)

3. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai Suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

suatu aturan tertentu.

Definisi sistem menurut Jogiyanto (2005 : 2)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintegrasi untuk

mencapai tujuan tertentu”.

Sedangkan Prosedur itu sendiri menurut Jerry Fitzgerald,Ardra

F.Fitzgerald,Warren D.Stalling,Jr. Fundamentals of Sistem Analisis (edisi

kedua :New York : Jhon Willey &Sons ,1981) dalam Jogiyanto HM.(2001:2)

“Prosedure adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan,siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)

mengerjakannya.”

Pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa system merupakan suatu

kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1.2 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah system, yaitu: tujuan,

masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta

(23)

Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk system:

1. Tujuan

Setiap system memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin

banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan system.

Tanpa tujuan, system menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja,

tujuan antara satu system dengan system yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam system

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal

yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh

masukan yang berwujud adalh bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak

berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan menjadi keluaran yang berguna

dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bias

berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau

limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah

sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada system informasi,

(24)

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara dan daerah

diluar system (lingkungan). Batas system menentukan konfigurasi, ruang

lingkup, atau kemampuan system. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai

aturan permainan dan keterbatasan kemampuan permainan. Pertumbuhan

sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan

pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah system

dapat dikurangi atau di modifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat

mengurangi keterbtasan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

Tujuannya adalah untuk mengatur agar system berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar system. Lingkungan

bisa berpengaruh terhadap operasi system dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan system itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja

(25)

operasi system, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,

karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup system.

2.1.1.3. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar system (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran atau tertentu.

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk suatu komponen. sistem.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan kerjanya. Batasan sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain

(26)

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar system dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang

lainnya dengan melalui penghubung.

6. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input), adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses

(27)

7. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem

komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

8. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh

sistem, kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem

tidak akan berguna. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuannya.

2.1.1.4. Klasifikasi Sistem

a. Sistem ABSTRAK (Abstract system )

Sistem ini merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik, karena

(28)

b. Sistem FISIK (Physical system)

Sistem fisik merupakan sistem yang tampak secara fisik sehingga

setiap mahluk dapat melihatnya.

c. Sistem ALAMIAH (Natural system)

Sistem alamiah ini adalah sistem yang terjadi dari proses - proses alam

dalam arti tidak dibuat oleh manusia.

d. Sistem buatan manusia (Human made system)

Sistem ini merupakan sistem yg dirancang & didisain oleh manusia.

Contoh :

Sistem Informasi - manusia – computer

Man - machine system / human-machine system

Interaksi antara manusia dan mesin

e. Sistem Deterministik (Deterministic System )

Sistem yg beroperasi dengan tingkah laku yg dapat diramalkan disebut

sistem deterministik. Interaksi antar tiap-tiap bagian dapat dideteksi,

sehingga outputnya juga dapat diramalkan.

Contoh : Sistem Komputer

f. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System )

Sistem ini adalah sistem dimana kondisi masa depannya tak dapat

diramalkan karena mengandung probabilitas.

(29)

g. Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebenarnya didunia ini tidak ada

sistem yg benar-benar tertutup.Yang ada hanyalah sistem yang secara

relatif tertutup (relatively closed system ).

h. Sistem Terbuka (open system)

Sistem ini kebalikan dari sistem tertutup, karena sistem terbuka adalah

sistem yg berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Oleh

sebab itu sistem ini harus mempunyai suatu sistem pengendalian

(control system) yang baik agar yg masuk hanya pengaruh – pengaruh yang baik saja. Contoh : sistem kebudayaan Indonesia

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Pada konsep dasar informasi akan menjelaskan mengenai definisi informasi,

siklus informasi kualitas informasi dan nilai informasi.

2.1.2.1 Definisi Informasi

Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi,

untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya

(30)

Menurut Jogiyanto H.M (1990: 11) :

“Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang

menerimanya”.

Jadi Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti

bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa

yang akan datang.

Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :

1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila

penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti

benar.

2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru

pada informasi yang talah ada.

4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang salah.

5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini berguna

karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran

(31)

2.1.2.2 Siklus Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang

diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut

dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti

menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut

akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya

sehingga membentuk suatu siklus.

Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut

ini:

Gambar 2.1 Siklus Informasi

[Sumber:[Jogiyanto 2005]] Proses( Model)

INPUT (data)

DATA (ditangkap)

PROSES (tindakan)

OUTPUT (information )

PENERIMA

Keputusan Tindakan

(32)

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu:

1. Akurat (accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan informasi itu

harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (time line)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai tinggi lagi, karena informasi

merupakan suatu landasan dalam mengambil keputusan.

3. Relevan (relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakai, dimana

relevansi untuk tiap-tiap individu tergantung pada yang menerima dan yang

membutuhkan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar

disbanding biaya untuk mendapatkannya.

2.1.2.4.Nilai Informasi

Suatu Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

(33)

2.1.3. Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan

Sistem informasi menurut o’Brien (2003 :7) :

“Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang , perangkat lunak , perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi didalam Organisasi.”

Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

(KUHD) Republik Indonesia :

“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana

seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang

mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu:

a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi

kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur

b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang

(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur

apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.

c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).

d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena

(34)

2.1.3.1. Konsep Sistem informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan

Konsep dasar Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan sesuai

dengan ketentuan UU No. 33 dan 34 Tahun 1964 , Memberikan jaminan asuransi

kepada Masyarakat yang mengalami Kecelakaan dan memberikan perlindungan

kepada Masyarakat yang menjadi korban Kecelakaan.

Sistem informasi menurut o’Brien (2003 :7) :

“Sistem informasi merupakan sebuah Sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang , perangkat lunak , perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi didalam Organisasi.”

2.1.3.2. Faktor Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan

Faktor dari Sistem Informasi menurut Venkatesh et al. (2003):

“faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan pengaruhnya terhadap penggunaan sistem informasi dengan menguji model yang diajukan oleh Faktor Sistem Informasi adalah adanya kebutuhan pada suatu perusahaan dalam menjalankan suatu proses kerja serta

mengolah data (Input) menjadi suatu keluaran (output) berupa Informasi.”

Faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Pelayanan Santunan

Kecelakaan adanya kebutuhan dalam mengolah data klaimen pada proses

pengajuan santunan agar dapat menghasilkan suatu informasi yang

(35)

2.1.3.3. Fungsi Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan

Sistem informasi menurut Turban, Mclean, dan Wetherbe dalam

(Sugiono 2008:11) :

“Sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

tujuan yang spesifik”.

Fungsi system Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan sebagai alat

bantu dalam menjalankan proses prosedur Pelayanan santunan yang

berfungsi sebagai penyimpanan data Klaimen dan pemprosesan data yang

menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan Perusahaan dan Klaimen.

2.1.4. Software Pendukung Sistem Informasi

Pelayanan Santunan Kecelakaan memiliki software pendukung yang

dinamakan DASI-JR, Nama DASI-JR singkatan dari Data Korporasi Jasa

Raharja, PT. Jasa Raharja seluruh Indonesian memakai Software DASI-JR,

Dalam Proses Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan yang

menggunakan DASI-JR adalah pada Bagian Pelayanan, Bagian Teknisi, dan

Bagian Keuangan. Software DASI-JR ini menggunakan bahasa Pemograman

Visual Basic.Netdan menggunakan Database ORACLE.

DASI-JR digunakan pada saat pengentrian data Klaimen dan

(36)

karyawan Bagian Pelayanan serta digunakan untuk pencetakan Bukti kas

Besar oleh Karyawan pada Bagian keuangan.

2.1.4.1. Visual Basic.Net

Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan

membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan

menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para

programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web

berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh

secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++,

Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam

Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut

paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai

evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang

diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang

kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh

Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

Berikut ini adalah Interface dari Software DASI-JR berserta menu-menu yang

(37)

Gambar 2.2

Tampilan awal software DASI-JR

Gambar 2.3

Menu DASI-JR

DASI-JR memiliki menu terdiri dari File, Administrasi Sistem,

Akuntasi, Pelayanan, Penerimaan IW, dan SW, window, dan About Menu

yang digunakan dalam Proses Sistem Informasi Pelayanan Santunan

(38)

Berikut ini adalah Menu akuntansi di Operasikan oleh Karyawan Bagian

Akuntansi dalam Proses Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan.

Gambar 2.4

Menu Akuntasi

Menu Akuntansi memiliki sub menu Data Operasional yang terdiri dari

Laporan Akuntansi dan Buka/Tutup Periode. Di bawah ini adalah Interface dari

Laporan Akuntansi dan Buka/Tutup Periode.

Gambar 2.5

(39)

Gambar 2.6

Sub. Menu Buka/Tutup Periode

Berikiut ini adalah Interface dari menu Pelayanan yang di operasikan oleh

Karyawan Pada Bagian Pelayanan dalam Proses Sistem Informasi Pelayanan

Santunan Kecelakaan

(40)

(41)

(42)

Gambar 2.7

Menu Pelayanan

2.1.4.2 ORACLE

Oracle Database adalah Database server dengan model Relasional

(RDBMS) sebagai server, Oracle Database bertugas melayani permintaan

client atau proses untuk menggunakan sumber daya Database seperti Data,

Memory dan proses server. Database ini dapat di pandang sebagai container

yang berisi berbagai objek seperti tabel, index, view, stored Procedure, dan

Tubel Space, sedangkan dari perspektif berbeda dapat dinyatakan sebagai

(43)

2.1.5. Kompetensi Karyawan

Kompetensi Karyawan menurut Prihadi (2004) dalam Meuthia 2005 adalah

sebagai berikut :

“kompetensi adalah suatu bagian kepribadian seseorang yang cukup dalam dan relatif menetap serta dapat memprediksi perilaku dalam beragam situasi dan tugas-tugas jabatan. Casually related berarti bahwa sebuah kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku atau kinerja seseorang.”

2.1.5.1. Konsep Kompetensi Karyawan

Menurut Palan (2007) kompetensi merupakan karakteristik yang

mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep

diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang

berkinerja unggul ditempat kerja.

Menurut Spenser (1993) dalam Hutapea (2008) kompetensi

merupakan karakteristik dasar seseorang yang terkait dengan prestasi kerja

yang luar biasa atau dengan efektivitas kerja. Karakteristik tersebut terdiri dari

lima hal yaitu: motif, sifat bawaan, konsep diri, pengetahuan dan keahlian.

Motif diartikan sebagai segala sesuatu yang secara konsisten dan terus

menerus dipikirkan untuk terjadi, oleh individu motif ini merupakan area yang

menggerakkan, mengendalikan, dan mengarahkan perilaku menuju sasuatu

yang ingin dicapai. Sifat bawaan manggambarkan karakteristik fisik atau

(44)

tidak berubah. Konsep diri merupakan pandangan, nilai-nilai, keyakinan dan

citra diri seseorang, konsep diri setiap orang berbeda-beda walaupun

dilahirkan kembar. Pengetahuan merupakan informasi maupun teori yang

diperoleh seseorang dalam bidang tertentu. Sedangkan keahlian adalah

kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan tertentu yang

menjadi bidang kerjanya

2.1.5.2. Faktor Kompetensi Karyawan

Mangkunegara (2004) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi

(motivation).

Menurut Simanjuntak (2005) menyatakan bahwa kinerja merupakan

agregasi atau akumulasi dari kinerja semua unit-unit organisasi yang

bersumber dari akumulasi kinerja individu yang merupakan tingkat

pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau

tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh

tiga faktor yaitu :

1. Kompetensi individu yang mencakup kemampuan, ketrampilan kerja dan

motivasi dan etos kerja, yang mana secara khusus motivasi dan etos kerja

dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, lingkungan masyarakat, budaya dan

(45)

2. Dukungan organisasi yang mencakup pengorganisasian, penyediaan sarana

dan prasarana, kenyamanan lingkungan kerja dan syarat-syarat kerja.

3. Dukungan manajemen yang mencakup kemampuan manajerial pimpinan

baik membangun sistem kerjadan hubungan industrial yang aman dan

harmonis dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2.1.5.3. Fungsi Kompetensi Karyawan

Amriyati dkk (2003) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil

perilaku karyawan dalam perspektif teori harapan (expectancy). Kinerja

merupakan fungsi perkalian dari motivasi dan kemampuan (ability). Kinerja

atau prestasi kerja seseorang tergantung pada motivasi dan kemampuan

bekerja. Faktor motivasi terdiri dari penilaian (evaluation), alat bantu

(instrumentality) dan harapan (expectancy).

Kompetensi merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan

sebuah pekerjaan tertentu yang menjadi bidang kerjanya , didalam suatu

proses kerja pada suatu perusahaan , Sistem Informasi Pelayanan Santunan

berdampingan dengan Kompetensi karyawan dalam proses Pelayanan

Santunan yang bertujuan untuk mencapai kepuasan Klaimen dalam proses

pelayanan santunan, Maka dari itu kompetensi karyawan sangat berpengaruh

(46)

2.1.6. Kepuasan Klaimen

Menurut Kotler (2000) menyebutkan kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja

(hasil) sesuatu produk dengan harapannya. Kepuasan adalah semacam langkah

perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu

yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau

diharapkan

Pengertian dari kepuasan itu menurut Yunianto Tri Atmojo dalam Articles Of

Interest tahun 2006 adalah:

“Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan

dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak

efisien”.

Kepuasan merupakan Kesesuaian antara apa yang diterima sesuai dengan apa

yang diharapkan, begitupula dengan Kepuasan klaimen dalam prosedur Pelayanan

santunan kecelakaan, klaimen mengajukan Santunan dan mengikuti Prosedur

pelayanan yang berlaku oleh karena itu faktor pendukung kepuasan klaimen adalah

Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan dan Kompetensi karyawan di PT.

(47)

2.1.6.1. Konsep kepuasan

Kepuasan konsumen menurut Zeithaml akan dipengaruhi oleh fitur spesifik

dari produk atau jasa dan persepsi terhadap kualitas. Kualitas jasa pada dasarnya

menggambarkan sejauh mana jasa yang dirasakan pelanggan dapat memenuhi

harapan mereka. Kualitas merupakan elemen dominan dalam evaluasi yang dilakukan

pelanggan. Dalam kasus dimana jasa yang ditawarkan adalah kombinasi dengan

produk fisik, Dalam menentukan kepuasan pelanggan.

Ada lima dimensi pokok kualitas jasa yang dinilai yaitu (Zeithaml,2000; 82):

1. Reliability, ability to perform the promised service dependably and accurately.

2. Responsiveness, willingness to help customers and to provide prompt service.

3. Assurance, employees’ knowledge and courtesy and the ability of the firm

and its

employees to inspire trust and confidence.

4. Empathy, the caring, individualized attention the firm provides its customers.

(48)

Oleh karena itu konsep kepuasan klaimen adalah Sistem Informasi dan

kompetensi karyawan yang dapat memberikan pelayanan sesuai yang diinginkan

klaimen.

2.1.6.2. Faktor Kepuasaan Klaimen

Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat

sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195). Menurut Oliver (Barnes,2003:

64) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan; sedangkan

Kotler (2003: 61) mendefinisikan kepuasan:

“sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah

membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan

harapan-harapannya.”

Factor kepuasan klaimen adalah Santunan yang diterima sesuai dengan apa

yang diajukan oleh klaimen dan didukung dengan Proses pembayaran santunan yang

tepat dan cepat serta Kompetensi karyawan dalam melayani Klaimen selain itu

perusahaan dapat menyediakan wadah saran ataupun kritik yang berupa keluhan yang

dapat disampaikan oleh pengguna jasa (klaimen)

2.1.6.3. Fungsi Kepuasan klaimen

Menurut Dr. Aulia Tasman, SE, M.Sc dalam Teori Perferensi Konsumen :

“ kepuasan digambarkan sebagai beberapa tingkat kepuasan (satisfaction)

(49)

Fungsi kepuasan klaimen adalah sebagai tolak ukur kualitas system Informasi

yang berjalan di PT. Jasa Raharjan dan Kompetensi Karyawan terhadap pelayanan

yang diberikan kepada Masyarakat.

2.1.7. Keterkaitan Antara Variabel Penelitian

2.1.7.1 Hubungan Sistem informasi dengan Kepuasan Klaimen

Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi atau keterlibatan pemakai

dihubungkan dengan berbagai ukuran keberhasilan sistem dilakukan oleh Staples dan

McKeen (2003), hasil-hasil penelitian masih tidak konsisten dan cenderung saling

bertentangan, beberapa peneliti menunjukkan bahwa partisipasi pemakai

berhubungan positif dengan keberhasilan sistem, peneliti lain berhubungan secara

negatif dengan keberhasilan sistem, bahkan kadang -kadang berhubungan tidak

signifikan dengan keberhasilan sistem.

Dalam memberikan santunan, Jasa Raharja tidak hanya berusaha menyerahkan

secara cepat, namun juga tepat sasaran. Itulah sebabnya, maka Jasa Raharja

menerapkan prisip “5 tepat Pelayanan Santunan” :

1. Tepat Informasi, yakni diperolehnya informasi yang akurat tentang

kecelakaan alat angkutan dan lalu lintas jalan sedini mungkin.

2. Tepat jaminan, yakni pemberian santunan kepada korban atau ahli waris

(50)

3. Tepat Subjek, yakni penerima santuna adalah korban atau ahli waris korban

yang benar-benar berhak

4. Tepat Waktu, Yakni Pelayanan Santunan dilakukan dengan batasan waktu

yang tepat

5. Tepat Tempat, yakni penyerahan santunan diupayakan sedekat mungkin

dengan domisisli korban atau ahli waris korban.

Sistem Informasi yang baik dapat memberikan kepuasan kepada klaimen

dalam Proses pengajuan santunan, apabila Sistem Informasi yang digunakan tidak

menunjang jalanya Proses Pelayanan Santunan maka tidak adanya kepuasan klaimen

begitu pula sebaliknya kepuasan Klaimen merupakan Prioritas Perusahaan karena

sebagai Tolak ukur kualitas Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan di PT.

Jasa Raharja.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kombinasi dari

manusia, Perangkat Keras, Perangkat Lunak, Jaringan Komunikasi, dan Sumber data

yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, meyimpan, dan mendapatkan data

atau Informasi dalam tujuan dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan

(51)

2.1.7.2 Hubungan Kompetensi Karyawan dengan Kepuasan Klaimen

Kompetensi Karyawan dapat mempengaruhi kepuasan klaimen, karena

karyawana yang berhadapan langsung dengan klaimen, Karyawan sebagai Penggerak

Sistem Informasi dan pemberi Layanan kepada Klaimen.

Menurut Liu (2005) terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan

konsumen dengan Kompetensi Karyawan disetiap tingkat pemisahan indikasi

selanjutnya bahwa masing-masing sub divisi yaitu mengambil pengertian sebagai

aspek penting dari kepuasan konsumen.

Dalam menentukan kepuasan pelanggan. Ada lima dimensi pokok kualitas jasa yang

dinilai yaitu (Zeithaml,2000; 82):

1. Responsiveness (Ketanggapan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan

kepada pelanggan dengan cepat dan tepat. Dalam pelayanan Santunan adalah

kecepatan pelayanan Santunan dan ketepatan pembayaran Santunan.

2. Realiability (kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang

memuaskan pelanggan. Dalam pelayanan santunan adalah Informasi waktu

penerimaan santunan dan jumlah santunan yang akan diterima oleh klaimen.

3. Assurances (Jaminan), yaitu kemampuan memberikan kepercayaan dan

kebenaran atas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Dalam pelayanan

Santunan adalah Kesesuaian pengajuan santunan dengan pembayaran

(52)

4. Emphaty (empati), yaitu kemampuan membina hubungan, perhatian, dan

memahami kebutuhan pelanggan. Dalam pelayanan santunan adalah

keramahan karyawan Jasa Raharja.

5. Tangibles (bukti langsung), yaitu sarana dan fasilitas fisik yang adapat

langsung dirasakan oleh pelanggan. Dalam pelayanan santunan adalah

ketersedian Komputer dan fasilitas lain yang mendukung proses sistem

informasi pelayanan santunan kecelakaan.

2.2. Kerangka pemikiran

Sistem informasi yang baik serta kompetensi karyawanya akan

mendatangkan manfaat yang baik bagi organisasi atau perusahaan, maka

diperlukannya suatu tanggapan atau respon dari sejumlah orang atau

masyarakat yang menggunakan jasa suatu perusahaan agar perusahaan

mengetahui seberapa baik sistem informasi yang selama ini digunakan . Pada

Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan di PT.Jasa Raharja, sistem

yang ada sudah terkomputerisasi. Maka dari itu diperlukanya suatu respon

terhadap kepuasan pada seluruh Prosedur Pelayanan Santunan Kecelakaan

yang ditujukan kepada para klaimen. Kompetensi karyawan sangat

berpengaruh terhadap kepuasan klaimen, memberikan pelayanan yang terbaik

(53)

Dasar Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan sesuai

dengan ketentuan UU No. 33 dan 34 Tahun 1964 , Memberikan jaminan

asuransi kepada Masyarakat yang mengalami Kecelakaan dan memberikan

perlindungan kepada Masyarakat yang menjadi korban Kecelakaan.

UU No. 33/1964 jo PP No. 17/1965 yaitu “setiap penumpang sah dari

angkutan umum baik darat, laut maupun udara, kendaraan umum dalam atau

tidak dalam trayek, jaminan ganda yang diberikan kepada kendaraan bermotor

umum (bis) yang berada di dalam kapal penyebrangan dan korban yang

mayatnya tidak diketemukan.”

Serta jaminan yang sesuai dengan UU No. 34/1964 jo PP No.18/1965

yaitu “Korban yang ditabrak oleh kendaraan bermotor dan kereta api,

tabrakan dua atau lebih kendaraan bermotor yang dalam posisi benar dan

Kasus tabrak lari yang terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran

kasus kecelakaannya.”

Pengertian dari sistem itu sendiri menurut O’Brein (2000 : 7) yaitu: “Sistem informasi merupakan sebuah system yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang , perangkat lunak , perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi didalam Organisasi.”

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan

klaimen terhadap pelayanan yang diberikan oleh Jasa Raharja. Dalam upaya

(54)

penyempurnaan kualitas layanan. Konsep yang penulis uraikan pada Tabel 2.2

dapat didikumg oleh hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Perbedaan dengan penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan

1 Harianto Kepuasan pasien

terhadap pelayanan

resep di apotek kopkar

rumah sakit Budhi

Asih Jakarta

1.Pasien Apotek Kopkar

sangat puas terhadap

keramahan petugas.

2.Pasien cukup puas

terhadap kecepatan kasir,

kelengkapan obat,

kemurahan harga obat,

kecukupan tempat

penelitian dengan cross

sectional, sedangkan Metode

Analisis yang digunakan

penelitian ini adalah analais

Regresi Berganda

2 Henny hendarti Korelasi antara

efektivitas system

informasi KRS online

dengan kepuasan

mahasiswa

Universitas Bina

Nusantara

Terdapat hubungan yang

positif dan kuat antara

efektivitas Sistem

Informasi KRS Online

dengan kepuasan

Mahasiswa.

Metode analisis menggunakan

analisis linier sederhana,

sedangkan Metode Analisis

yang digunakan penelitian ini

adalah analais Regresi

Berganda l

variable kualitas produk

adalah variable yang

berpengaruh dalam

penelitian Empiris, sedangkan

Metode Analisis yang

digunakan penelitian ini adalah

(55)

4 Dodik Agung

Kelompok studi kasus

pada PD. BPR Bank

Pasar Kabupaten

Karanganyar

Variable bebas secara

individual berpengaruh

secara signifikan

terhadap kepuasan

nasabah

Tidak menganalisi system

Informasinya melainkan hanya

Analisis pelayanannya saja.

Berdasarkan hasil analis

Regresi Binary Logistic

diperoleh bahwa variable

independen yang terdiri

dari bukti fisik,

Menggunakan teknik Analisis

Regresi Logistik binary,

sedangkan Metode Analisis

yang digunakan penelitian ini

adalah analais Regresi

Berganda

Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah metode survey

explanatory, sedangkan

Metode penelitian yang

digunakan adalah metode

deskriptif dengan pendekatan

(56)

Gambar 2.8

2. Pengetahuan tentang jabatan (Pekerjaan) 3. Keterampilan Kerja 4. Kerja Sama

5. Tanggung Jawab 6. Disiplin

7. Prakarsa / Inisiatif

(57)

2.3. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentatif tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih sedangkan menurut Pengertian Pengujian

Hipotesis menurut (Jonathan Sarwono, 2005 : 72) :

“Pengujian hipotesis adalah suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan jawaban pertanyaan

penelitian.”

Hipotesis pada analisis ini adalah bahwa Sistem Informasi Pelayanan

Santunan Kecelakaan di PT.Jasa Raharja dan Kompetensi Karyawan berpengaruh

terhadap kepuasan klaimen karena penanggulangannya terhadap masyarakat

Indonesia yang mengalami kecelakaan lalu lintas sangat baik, seluruh warga Negara

Indonesia yang mengalami kecelakaan baik itu luka-luka, cacat tetap, ataupun

meninggal dunia pasti akan mendapatkan santunan asuransi kecelakaan dari

pemerintah yang dilaksanakan oleh PT. Jasa Raharja tentunya dengan prosedur yang

telah ditetapkan maka dari itu PT. Jasa Raharja sangat berpengaruh terhadap

masyarakat umum khususnya para kalimen. Sejauh ini para klaimen cukup puas

terhadap pelayanan PT. Jasa Raharja. Karena PT.Jasa Raharja sangat mengutamakan

(58)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu

mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif. Pengertian objek penelitian

menurut Sugiyono(2005:32) adalah sebagai berikut :

“Objek Penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan

untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek yang penulis

gunakan dalam penelitian adalah Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan

dan kompetensi Karyawan pada Pelayanan Santunan Penelitian ini dilaksanakan

pada Perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat .

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil

alihan atau nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda oleh pemerintah RI.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.3 tahun 1960, jo Pengumuman Menteri

(59)

Februari 1960, terdapat 8 (delapan) perusahaan asuransi yang ditetapkan sebagai

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) dan sekaligus diadakan

pengelompokan dan penggunaan nama perusahaan sebagai berikut :

1. PAKN Ika Bhakti

2. PAKN Ika Dharma

3. PAKN Ika Mulya

4. PAKN Ika Sakti

Perkembangan organisasi perusahaan tidak berhenti sampai disitu saja, karena

dengan adanya pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan

Pengawasan RI No. 294293/BUM II tanggal 31 Desember 1960, keempat perusahaan

tersebut diatas digabung dalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian Negara

(PAKN) “Ika Karya”. Selanjutnya PAKN Ika Karya berubah nama menjadi

Perusahaan Asuransi Kerugian (PAKN) Eka Karya.

Berdasarkan PP No.8 tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan, pegawai

dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya, mulai 1 Januari 1965 dibentuk Badan

Hukum baru dengan nama “Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa

Raharja” dengan tugas khusus mengelola pelaksanaan Undang-Undang (UU) No.33

dan Undang-Undang (UU) No.34 tahun 1964. Penunjukan PNAK Jasa Raharja

sebagai pengelola kedua Undang-Undang tersebut ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No. BAPN

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Informasi
Gambar 2.2 Tampilan awal software DASI-JR
Gambar 2.7 Menu Pelayanan
Tabel 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jasa Raharja sudah berjalan dengan prosedur yang telah ditetapkan dan sudah berjalan selama bertahun-tahun akan tetapi masih adanya permasalahan dalam Proses Sistem

Jasa Raharja Putera lebih maksimal lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam memberikan informasi mengenai proses pengajuan klaim asuransi, contohnya dengan

masyarakat yang menjadi korban kecelakaan laut angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan dan bagaimana peristiwa yang terjadi korban ahli waris mempunyai hak

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa peranan dan tanggungjawab PT Jasa Raharja dalam memberikan biaya dan santunan kepada korban kecelakaan lalu-lintas

Jasa Raharja (Persero) sebagai lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah dalam pelaksanan Program Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan memiliki peranan dan tanggung

Jasa Raharja (Persero) pada Bagian pelayanan berkaitan dengan kelayakan Besaran Dana Santunan bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI

Tujuan Penelitian ini adalah : (1)Untuk Mengetahui Kategori Tingkat Transparansi Pelayanan Santunan di Kantor Jasa Raharja Sidoarjo.(2)Untuk Menguji Perbedaan Antara

Hasil identifikasi manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online yang tidak berdampak kepada peningkatanan pendapatan Jasa Raharja, yaitu mempercepat proses transaksi,