• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN MANFAAT INVESTASI SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE: STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO) KARYA AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN MANFAAT INVESTASI SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE: STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO) KARYA AKHIR"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

KAJIAN MANFAAT INVESTASI

SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE:

STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO)

KARYA AKHIR

WILSON FREDDY HUTAGAOL

1106122190

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

JAKARTA

(2)

UNIVERSITAS INDONESIA

KAJIAN MANFAAT INVESTASI

SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE:

STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO)

KARYA AKHIR

Diajukan sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi

WILSON FREDDY HUTAGAOL

1106122190

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

JAKARTA

(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Wilson Freddy Hutagaol

NPM : 1106122190

Tanda Tangan :

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Wilson Freddy Hutagaol

NPM : 1106122190

Program Studi : Magister Teknologi Informasi Judul Karya Akhir : Kajian Manfaat Investasi

Sistem Pelayanan Santunan Online: Studi Kasus PT Jasa Raharja (Persero)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dr. Ir. Benny Ranti, M.Sc. (...)

Penguji : M. Rifki Shihab, M.Sc. (...)

Penguji : M. Kasfu Hammi, M.T.I. (...)

Ditetapkan di : Jakarta

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir yang berjudul “Kajian Manfaat Investasi Sistem Pelayanan Santuan Online: Studi Kasus PT Jasa Raharja (Persero)”. Penyelesaian karya akhir ini tidak terlepas dari kontribusi pihak-pihak yang memberikan bantuan berupa bimbingan, masukan, dan dukungan doa. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Benny Ranti, M.Sc. selaku dosen pembimbing karya akhir, yang sudah menyediakan waktu serta pemikiran berupa masukan dan saran dalam penyelesaian karya akhir ini;

2. Bapak M. Rifki Shihab, M.Sc. dan M. Kasfu Hammi, M.T.I. sebagai dosen penguji, yang sudah menyediakan waktu untuk mengevaluasi karya akhir ini dan memberikan masukan serta koreksi;

3. Para dosen dan staf sekretariat Program Studi Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, yang sudah membantu penulis selama menempuh studi; 4. Istri dan anak tercinta, orang tua, abang, serta adik-adik yang selalu

mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan karya akhir ini;

5. Para narasumber di PT Jasa Raharja (Persero), yang sudah meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan memberikan informasi terkait topik karya akhir ini;

6. Teman-teman seperjuangan semasa pengerjaan karya akhir ini, yang selalu mengingatkan dan memberikan masukan.

Penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan karya akhir ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi Jasa Raharja dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Jakarta, 23 Desember 2014 Penulis

(6)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wilson Freddy Hutagaol

NPM : 1106122190

Program Studi : Magister Teknologi Informasi Fakultas : Ilmu Komputer

Jenis Karya : Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“ Kajian Manfaat Investasi Sistem Pelayanan Santuan Online: Studi Kasus PT Jasa Raharja (Persero) “

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database). Merawat dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : Desember 2014 Yang menyatakan

(7)

ABSTRAK

Nama : Wilson Freddy Hutagaol Program Studi : Magister Teknologi Informasi

Judul : Kajian Manfaat Investasi Sistem Pelayanan Santunan Online: Studi Kasus PT Jasa Raharja (Persero)

PT Jasa Raharja (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi sosial memandang perlu penggunaan TI sebagai dukungan bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Penerapan TI dalam sebuah organisasi diharapkan dapat menciptakan cara kerja yang efektif dan efisien. Salah satu kegiatan inti Jasa Raharja adalah pelayanan santunan kepada masyarakat korban kecelakaan lalu lintas. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Jasa Raharja mengimplementasikan Sistem Pelayanan Santunan Online di seluruh Kantor Cabang dan Perwakilan. Implementasi sistem tersebut diharapkan dapat menciptakan hasil kerja yang efisien dari segi waktu dan biaya serta memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan negara.

Untuk mengkaji manfaat investasi Sistem Pelayanan Santunan Online di Jasa Raharja, peneliti menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, Kerangka Kesejahteraan Digital, dan System Dynamics. Kajian dalam penelitian ini menemukan manfaat investasi bagi Jasa Raharja, yaitu: pengurangan biaya perjalanan, biaya distribusi, biaya cetak dokumen dan ATK, menghindari biaya pemeliharaan, dan mempercepat proses pembuatan laporan, sedangkan manfaat investasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan negara, yaitu: peningkatan efisiensi, peningkatan kualitas barang dan layanan, serta pasar yang lebih luas dan efisien.

Kata kunci: Manfaat Investasi, Sistem Pelayanan Santunan Online, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, Kerangka Kesejahteraan Digital,

System Dynamics

(8)

ABSTRACT

Name : Wilson Freddy Hutagaol

Study Program : Master of Information Technology

Title : Investment Benefit Studies of Online Benefits Services System: a Case Study at PT Jasa Raharja (Persero)

PT Jasa Raharja (Persero) as a company that has business in social insurance urges to implement IT to support improvement of public services. The implementation of IT in an organization is expected to create an effective and efficient in the way of work. One of the core activities of PT Jasa Raharja (Persero) is to provide benefits services to public who are victims of traffic accidents. To support these activities, PT Jasa Raharja (Persero) implemented Online Benefits Services System at all branche and representative offices. The implementation of the system will result the more efficient of the way of work in term of working time and cost and also will give more benefits for the prosperity of society and the country.

To assess the investment benefit of Online Benefits Services System at PT Jasa Raharja (Persero), researcher uses Generic IS/IT Business Value Table, Digital Prosperity Framework, and System Dynamics. Studies in this research found the investment benefits for PT Jasa Raharja (Persero), which are: reduction in travel cost, distribution cost, cost of documents printing and office stationery, avoiding maintenance cost, and accelerate the reporting process, while the investment benefits for the prosperity of society and the country are: increased efficiency, higher quality goods and service, and larger and more efficient markets.

Keywords: Investment Benefit, Online Benefits Services System, Generic IS/IT Business Value Table, Digital Prosperity Framework, System

Dynamics

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..……….i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 5

1.3 Kajian Penelitian Sebelumnya ... 6

1.4 Kontribusi Penelitian ... 10

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 12

1.6 Ruang Lingkup ... 12

1.7 Sistematika Pembahasan ... 13

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 15

2.1 Manfaat Bisnis Teknologi Informasi ... 15

2.2 Sistem Pelayanan Santunan ... 16

2.3 Sistem Online ... 18

2.4 Identifikasi dan Klasifikasi Manfaat Investasi SI/TI ... 19

2.5 Kesejahteraan Digital (Digital Prosperity) ... 23

2.6 System Dynamics ... 29

2.7 Metrik TI ... 32

(10)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.2 Kerangka Pikir Penelitian... 37

3.3 Metode Penelitian ... 39

3.4 Profil Organisasi ... 43

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Analisis Studi Kasus... 49

4.2 Identifikasi Manfaat Bisnis Investasi SI/TI Berdasarkan Sektor Industri dan Proyek SI/TI ... 60

4.3 Identifikasi Manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online ... 62

4.4 Pengelompokan Manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online dengan Pemodelan System Dynamics ... 71

4.4.1 Manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online ... 72

4.4.2 Tahapan Pemodelan ... 73

4.4.3 Causal Loop Diagram Manfaat Investasi Sistem Pelayanan Santunan Online ... 76

4.5 Manfaat Bisnis SI/TI Bagi Eksternal Organisasi (Negara) ... 80

4.5.1 Peningkatan Efisiensi ... 82

4.5.2 Peningkatan Kualitas Barang dan Layanan ... 83

4.5.3 Pasar yang Lebih Luas dan Efisien ... 84

4.6 Kuantifikasi Manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online ... 84

4.6.1 Kuantifikasi Manfaat yang Berdampak terhadap Organisasi ... 84

4.6.2 Kuantifikasi Manfaat yang Berdampak terhadap Negara ... 87

4.7 Ringkasan Pembahasan ... 92

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Kesimpulan... 96

5.2 Saran ... 97

DAFTAR REFERENSI ... 99

LAMPIRAN 1: Transkrip Wawancara ... 102

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Matrik Perbandingan Penelitian ... 9

Tabel 2.1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik ... 20

Tabel 2.2 Simbol - Simbol Causal Loop Diagram ... 30

Tabel 2.3 Simbol - Simbol Stock and Flow Diagram ... 30

Tabel 2.4 Metrik TI ... 33

Tabel 4.1 Persebaran Manfaat Bisnis pada Industri Finance and Insurance ... 61

Tabel 4.2 Manfaat Bisnis pada Proyek Transaction Processing Systems ... 62

Tabel 4.3 Manfaat Sistem Pelayanan Santunan yang Relevan ... 64

Tabel 4.4 Perbandingan Manfaat Investasi terhadap Penelitian ... 70

Tabel 4.5 Manfaat yang Relevan dan Signifikan ... 72

Tabel 4.6 Kelompok Manfaat Investasi Sistem Pelayanan Santunan Online ... 76

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Korban Kecelakaan yang Menerima Santunan... 4

Gambar 1.2 Jumlah Pembayaran Santunan ... 4

Gambar 2.1 Posedur Sistem Pelayanan Santunan Jasa Raharja ... 16

Gambar 2.2 Manfaat TI terhadap Kesejahteraan Digital ... 28

Gambar 2.3 Contoh Causal Loop Diagram ... 31

Gambar 3.1 Kerangka Pikir Penilitian ... 38

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian ... 41

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Sederhana Jasa Raharja ... 45

Gambar 3.4 Proses Bisnis Jasa Raharja ... 47

Gambar 3.5 Hubungan Jasa Raharja dengan Instansi terkait dalam ... 47

Gambar 3.6 Tata Cara Memproleh Santunan ... 48

Gambar 4.1 Proses Bisnis Kegiatan Pelayanan Santunan Sistem Offline ... 51

Gambar 4.2 Alur Pelayanan Pengajuan Normal Cabang Tipe A dan B ... 52

Gambar 4.3 Alur Konsolidasi Data Pelayanan dengan Sistem Offline ... 53

Gambar 4.4 Proses Bisnis Kegiatan Pelayanan Santunan Sistem Online ... 56

Gambar 4.5 Alur Data Pelayanan dengan Sistem Online ... 57

Gambar 4.6 Alur Pelimpahan Keluar Cabang Tipe A dan B ... 59

Gambar 4.7 Tahapan Pemodelan System Dynamics ... 73

Gambar 4.8 Diagram Keterkaitan Antar Variabel ... 75

Gambar 4.9 Causal Loop Diagram Manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online 78 Gambar 4.10 Kecepatan Penyelesaian Santunan MD TKP ... 89

Gambar 4.11 Rincian Jumlah Pembayaran Santunan ... 89

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kontribusi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi memiliki bisnis inti sebagai kegiatan utama yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Penetapan bisnis inti suatu organisasi berkaitan dengan latar belakang lahirnya organisasi itu sendiri. Agar bisnis inti menghasilkan nilai tambah yang maksimal maka dibutuhkan pelaksanaan kegiatan utama tersebut secara maksimal. Organisasi perlu melakukan pengembangan aktivitas bisnis melalui penerapan sistem dan metode tertentu yang mendukung dan menyempurnakan pelaksanaan bisnis inti.

Sebagai pelaksana Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 tentang asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964 tentang asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga, Jasa Raharja menjalankan empat kegiatan bisnis inti, yaitu: (1) kegiatan pelayanan, (2) pengumpulan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang atau sering disebut Iuran Wajib (IW) sebagaimana diatur dalam UU No. 33 tahun 1964, (3) pengumpulan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) atau sering disebut Sumbangan Wajib (SW) sebagaimana diatur dalam UU. No.34 tahun 1964, dan (4) Pengelolaan dana investasi. Untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Jasa Raharja memiliki 28 Kantor Cabang, 61 Kantor Perwakilan, 55 Kantor Pelayanan, serta merupakan bagian dari 1012 Kantor Bersama Samsat, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan jaringan organisasi yang demikian banyak dan wilayah kerja yang luas, penggunaan TI dipandang perlu agar semua aktivitas utama Jasa Raharja dapat

(14)

terkontrol dan terkoordinasi dengan baik.

Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam hal ini Teknologi Informasi (TI) yang demikian pesat dan meninjau penggunaan teknologi di lingkungan Jasa Raharja, maka organisasi dituntut untuk lebih bersiap diri dalam menghadapi tantangan ini. Penggunaan TI dapat dipandang sebagai sebuah dukungan bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat sehingga keberadaan Jasa Raharja ini menjadi satu hal yang pasti dan dapat diandalkan. Pemanfaatan TI untuk mendukung kegiatan operasional suatu organisasi baik dalam skala kecil maupun besar, juga mengalami perubahan. TI menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi era global.

Dasar investasi TI di Jasa Raharja adalah untuk memberikan perubahan yang signifikan dalam pelaksanaan proses kerja, eksekusi proses bisnis, dan koordinasi aktivitas kerja di lingkungan Jasa Raharja secara keseluruhan. Penerapan TI diharapkan dapat menciptakan hasil kerja yang efisen dari segi waktu dan biaya serta adanya perubahan kebiasaan kerja.

Hingga pada tahun 2011, Jasa Raharja memiliki infrastruktur TI dengan sistem desentralisasi. Masing-masing Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan memiliki server aplikasi pelayanan, IW, SW, akuntansi, dan keuangan. Aliran data dimulai dari Samsat. Data dari Samsat dikirim ke Kantor Perwakilan atau Cabang untuk dilakukan konsolidasi. Hasil konsolidasi dari Kantor Perwakilan dikirimkan ke Kantor Cabang. Seluruh data pelayanan, asuransi, akuntansi, dan keuangan yang berasal dari Kantor Cabang selanjutnya dikirim ke Kantor Pusat untuk dilakukan konsolidasi sehingga menjadi laporan nasional. Pengiriman data dilakukan dengan menggunakan layanan surat elektronik.

Sebagai wujud tanggung jawab pemerintah terhadap korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan umum, telah diundangkan dan diberlakukan UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No.34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Program ini bersifat wajib dan merupakan asuransi sosial yang memberikan perlindungan dasar (basic

(15)

angkutan umum. 
Bentuk perlindungan yang diberikan adalah dengan membayarkan santunan kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan umum. Santunan tersebut merupakan dana yang dihimpun dari Iuran Wajib yang dibayarkan setiap penumpang angkutan umum dan Sumbangan Wajib yang dibayarkan oleh pemilik kendaraan bermotor. Patut disadari bahwa pelayanan santunan merupakan core (inti) dari keberadaan Jasa Raharja sehingga pelaksanaan dari kegiatan ini harus optimal agar seluruh masyarakat yang mengalami kecelakaan dan terjamin sesuai UU No. 33 dan 34 Tahun 1964 mendapatkan haknya. Berdasarkan manual administrasi santunan (Jasa Raharja, 2013), kesederhanaan dan kemudahan dalam proses penyelesaian santunan merupakan upaya perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang mengajukan permohonan santunan. Dengan kesederhanaan dan kemudahaan tersebut, penyelesaian santunan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat sehingga manfaat dari pembayaran santunan tersebut dapat diterima dengan baik oleh korban atau ahli waris korban sesuai dengan prinsip pelayanan yaitu tepat informasi, jaminan, subyek, waktu dan tempat, tanpa mengabaikan penerapan prinsip kehati-hatian (prudential

principles) bagi perusahaan maupun pihak yang berhak menerima santunan.

Pelayanan santunan dilakukan secara Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan Empati (PRIME) dengan mempertimbangkan kekhususan kondisi psikologis klaimen yang tengah mengalami kemalangan.
Perusahaan memandang bahwa upaya dan peran serta dalam mencegah kecelakaan menjadi bagian yang terintegrasi dengan misi perusahaan dan merupakan bentuk konkrit kontribusi perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan keselamatan bertransportasi meskipun tugas pokok perusahaan memberikan pelayanan santunan.
Pada akhirnya, muara dari keberhasilan dalam pelayanan santunan dan pencegahan kecelakaan akan memperkokoh eksistensi dan citra positif perusahaan di mata pemangku kepentingan. Data korban kecelakaan dan besarnya santunan yang telah dibayarkan oleh Jasa Raharja dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

(16)

Gambar 1.1 Data Korban Kecelakaan yang Menerima Santunan

Sumber: (Divisi Pencegahan dan Pelayanan, 2014)

Gambar 1.2 Jumlah Pembayaran Santunan

Sumber: (Divisi Pencegahan dan Pelayanan, 2014)

Untuk mendukung kegiatan pelayanan tersebut maka Jasa Raharja membangun sistem pelayanan yang berbasis TI. Akan tetapi, infrastruktur TI yang dimiliki pada saat itu masih bersifat desentralisasi. Dengan sistem pelayanan

(17)

desentralisasi, manajemen Jasa Raharja menyadari adanya beberapa kendala atau kekurangan yang dihadapi.

Sejalan dengan komitmen Jasa Raharja untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat maka sejak tahun 2012, Jasa Raharja telah mengimplementasikan Sistem Pelayanan Santunan Online di seluruh Kantor Cabang, Perwakilan, dan Kantor Pelayanan. Dengan sistem online tersebut, Jasa Raharja diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan di bidang pelayanan dalam rangka pembayaran santunan kepada masyarakat korban / ahli waris akibat kecelakaan lalu lintas.

Penelitian ini menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, Kerangka Kesejahteraan Digital, dan System Dynamics untuk menganalisis manfaat yang diperoleh dari investasi Sistem Pelayanan Santunan Online tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, aplikasi pelayanan yang belum tersentralisasi memiliki permasalahan atau kekurangan, seperti: 1. Proses pelimpahan pembayaran santunan yang masih dilakukan secara offline

menyebabkan pembayaran santunan tidak dapat dilakukan dengan cepat karena pelimpahan diketahui setelah fisik berkas santunan diterima (L1.2). 2. Adanya duplikasi dalam memasukkan data kecalakaan di cabang asal dan

tujuan sehingga akumulasi data kecelakaan di Kantor Pusat tidak sesuai (L1.3).

3. Sistem pelaporan terkait kegiatan pelayanan santunan tidak dapat dilakukan secara online dan real time dan masih harus dikonsolidasi terlebih dahulu (L1.1).

4. Adanya perbedaan pengkodean data master antara Kantor Cabang dan Kantor Pusat (L1.4).

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, Jasa Raharja melakukan investasi infrastruktur online. Aplikasi sistem pelayanan yang bersifat desentralisasi diganti dengan sistem yang tersentralisasi yang didukung dengan

(18)

infrastuktur jaringan intranet di seluruh Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, dan Kantor Pelayanan.

Dengan mencermati latar belakang dan permasalahan yang telah disampaikan maka masalah yang harus dijawab pada penelitian ini adalah “Apa saja manfaat

investasi Sistem Pelayanan Santunan Online untuk meningkatkan kinerja Jasa Raharja dan dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan negara?”.

1.3 Kajian Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian (Maulana, 2013), Maulana mendesain langkah-langkah penelitian mulai dari menganalisa perusahaan untuk mengetahui gambaran keseluruhan perusahaan, melakukan identifikasi manfaat investasi SAP dengan menggunakan tabel manfaat SI/TI generik, membuat model System Dynamics untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar manfaat yang telah diidentifikasi, selanjutnya Maulana melakukan kuantifikasi manfaat investasi SAP. Langkah - langkah penelitian tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian yang dilakukan Maulana, yaitu terdapat 30 manfaat yang ada relevansinya dengan implementasi SAP dengan 18 manfaat memberikan hasil yang signifikan. Model hubungan sebab akibat antar manfaat investasi SAP didapat dari Causal Loop Diagram,

Stock and Flow Diagram digunakan untuk memvalidasi Causal Loop Diagram.

Hasil dari pemodelan hubungan sebab akibat antar manfaat investasi SAP yang relevan dan signifikan dibuat menjadi kelompok manfaat investasi SAP yang bertujuan untuk menghindari perhitungan kuantifikasi yang hasilnya sama.

Pada penelitian (Wahyuni, 2013), Wahyuni melakukan kajian manfaat investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT. Identifikasi manfaat dilakukan dengan menggunakan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital yang dipetakan dengan sub kategori pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Manfaat yang teridentifikasi dikelompokkan dengan menggunakan System Dynamics untuk selanjutnya dilakukan kuantifikasi nilai manfaat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji pada saat terjadi bencana

(19)

yang menimpa pusat data SISKOHAT. Pemetaan yang dilakukan antara kategori manfaat kesejahteraan digital terhadap manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik didasarkan kepada keselarasan makna untuk mempermudah proses kuantifikasi dari manfaat Pusat Pemulihan Bencana. Wahyuni melakukan pemetaan sebelum mengidentifikasi manfaat investasi SI/TI.

Pada penelitian (Fauziah, 2014), Fauziah mengkaji potensi manfaat yang diperoleh bagi masyarakat dan negara jika investasi e-Voting dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Penelitian ini mengunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk mengidentifikasi manfaat yang diperoleh penyelenggara pemilu dan untuk mengetahui dampak manfaat yang diperoleh masyarakat dan bagaimana peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dan produk domestik bruto serta menambah pajak negara, Fauziah menggunakan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital. Manfaat investasi e-Voting diperoleh melalui pemetaan antara Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital terhadap Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Sama halnya dengan Wahyuni (2013), Fauziah melakukan pemetaan sebelum mengidentifikasi manfaat investasi SI/TI yang bertujuan untuk mempermudah mencari keterkaitan secara makro antara manfaat yang diperoleh organisasi dan masyarakat sehingga menghasilkan dampak bagi kesejahteraan negara.

Pada penelitian (Samuel, 2014), Samuel melakukan kajian literatur yang mencari keterkaitan antara risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat investasi TI. Penelitian yang dilakukan Samuel menghasilkan indikator-indikator risiko yang bisa mempengaruhi terjadinya risiko dari pencapaian manfaat-manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, yaitu biaya tambahan, komplain karyawan, ketidakcocokan saldo pada neraca, tidak ada jaringan internet, keluhan pelanggan, dan downtime jaringan. Penelitian yang dilakukan belum menggunakan data primer sebagai acuan dalam identifikasi risiko maupun indikator risiko dari pencapaian manfaat TI. Penelitian ini menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebagai dasar utama untuk mengetahui manfaat-manfaat dalam investasi TI yang bersifat generik untuk semua sektor industri. Kerangka kerja Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

(20)

Commission Enterprise Risk Management dipakai untuk memberikan hubungan

antara tujuan organisasi, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, risiko-risiko yang bisa terjadi dari penerapan strategi tersebut, dan indikator-indikator yang mempengaruhi terjadinya risiko-risiko yang dihadapi organisasi. Pada penelitian ini belum dilakukan standarisasi penamaan indikator risiko untuk investasi TI.

Pada penelitian (Prima, 2014), Prima melakukan penelitian atau kajian mengenai penerapan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik pada beberapa tipe industri dan proyek SI/TI di Indonesia. Penelitian ini memiliki sifat studi literatur terhadap beberapa penelitian tentang investasi SI/TI yang menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik pada sektor industri dan jenis proyek SI/TI yang berbeda. Penelitian yang menjadi sumber data kemudian diklasifikasi menurut tipe industri dan proyek SI/TI pada masing-masing penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dalam menganalisa penerapan manfaat bisnis SI/TI terhadap masing-masing industri dan proyek SI/TI. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sangat dipengaruhi oleh definisi, proses bisnis, dan jenis layanan industri serta manfaat, tujuan, dan fungsi dari proyek SI/TI.

Pada penelitian (Herdian, 2014), Herdian melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari pemetaan manfaat finansial dari implementasi ERP Oracle Finance di PASI pada Departemen Finance Accounting serta melakukan kuantifikasi dari manfaat-manfaat yang sudah dipetakan dan mencari indikator risiko pada tiap-tiap manfaat yang dikuantifikasi. Metode yang digunakan adalah Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk mengidentifikasi potensi manfaat investasi ERP Oracle

Finance, System Dynamics digunakan untuk mengelompokkan manfaat yang telah

diidentifikasi dan melakukan analisa untuk mencari risiko potensial yang bertujuan untuk mendapatkan indikator risikonya. Pemetaan manfaat investasi

Oracle Finance dilakukan dengan Tabel ManfaatBisnis SI/TI Generik dan System Dynamics untuk mengetahui hubungan keterkaitan antara satu manfaat dengan

(21)

Ringkasan penelitian sebelumnya ditampilkan dalam bentuk matrik pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Matrik Perbandingan Penelitian

No. Judul Penelitian Penulis Metode Sektor / Instansi Hasil Penelitian 1. Analisis Manfaat

Investasi SAP Dengan

Menggunakan Ranti’s

Generic IS/IT Business Value Dan System Dynamics Studi Kasus PT. Pindad (Persero) Dzulfikar Maulana Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti dan System Dynamics Manufaktur/ BUMN Analisis manfaat investasi SAP 2. Kajian Manfaat Investasi Pusat Pemulihan Bencana Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital Dan System Dynamics Efi Sri Wahyuni Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti dengan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital dan System Dynamics Layanan Publik / Pemerintah Potensi manfaat Pusat Pemulihan Bencana dengan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital 3. Analisis Manfaat Investasi E-Voting Pada Penyelenggaraan Pemilu Nasional: Pita Larasati Fauziah Nur Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti dan Kerangka Pikir Kesejahteraan Layanan Publik / Pemerintah Potensi manfaat E-Voting dengan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital

(22)

No. Judul Penelitian Penulis Metode Sektor / Instansi Hasil Penelitian Studi Kasus Pemilihan Presiden Republik Indonesia Digital 4. Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk Management Framework

Deni Samuel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti dan COSO

ERM Framework Studi Literatur pada berbagai sektor Metrik indikator risiko pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik

5. Kajian Penerapan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Pada Beberapa Tipe Industri dan Proyek SI/TI di Indonesia

Bembi Prima Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti, NAICS, dan metode komparatif Studi Literatur pada berbagai sektor Pemetaan manfaat generik investasi TI pada masing-masing sektor industri 6 Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi Perangkat Lunak Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle E-Business Suite: Studi

Kasus PT. Autocomp System Indonesia (PASI)

Iwan Herdian Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti, System Dynamics, dan Key Risk Indicator Manufaktur / Swasta Analisis manfaat investasi ERP Oracle E-Business Suite

Sumber: Karya Akhir Universitas Indonesia

1.4 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan keenam penelitian sebelumnya yang telah disebutkan pada sub bab 1.3. Berikut adalah gambaran

(23)

persamaan dan perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya yang menjadi kontribusi penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk mengidentifikasi manfaat investasi TI seperti yang telah dilakukan oleh keenam penelitian sebelumnya. Akan tetapi, Efi Sri Wahyuni (Wahyuni, 2013) dan Pita Larasati Fauziah Nur (Fauziah, 2014) melakukan pemetaan manfaat investasi SI/TI secara umum terhadap Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital dan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebelum mengidentifikasi manfaat investasi SI/TI yang bertujuan untuk mempermudah mencari keterkaitan secara makro antara manfaat yang diperoleh organisasi dan masyarakat sehingga menghasilkan dampak bagi kesejahteraan negara. Penelitian ini mengikuti tahapan yang sama seperti yang dilakukan Dzulfikar Maulana (Maulana, 2013), Deni Samuel (Samuel, 2014), Bembi Prima (Prima, 2014), dan Iwan Herdian (Herdian, 2014), yaitu mengidentifikasi potensi manfaat investasi SI/TI yang relevan dan signifikan menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Manfaat yang telah diidentifikasi dengan menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik selanjutnya dikelompokkan dengan menggunakan System Dynamics dan kemudian dikaji manfaatnya berdasarkan dampaknya terhadap organisasi dan kesejahteraan negara.

2. Penelitian ini menggunakan System Dynamics untuk membuat pemodelan hubungan sebab akibat seperti yang digunakan oleh Dzulfikar Maulana (Maulana, 2013), Efi Sri Wahyuni (Wahyuni, 2013), dan Iwan Herdian (Herdian, 2014). Penelitian (Maulana, 2013) dan (Wahyuni, 2013) tidak sampai kepada simulasi pemodelan System Dynamics. Pemodelan System

Dynamics pada penelitian ini juga tidak sampai pada tahap simulasi, seperti

yang dilakukan pada penelitian (Herdian, 2014).

3. Penelitian ini menggunakan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital untuk mengkaji manfaat bisnis SI/TI yang tidak berdampak pada peningkatan pendapatan organisasi, tetapi potensi manfaat yang telah diidentifikasi tersebut

(24)

berdampak pada peningkatan kesejahteraan negara, seperti yang dilakukan pada penelitian (Wahyuni, 2013) dan (Fauziah, 2014).

4. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi manfaat berdasarkan analisis proses bisnis sebelum dan sesudah melakukan investasi SI/TI dan hasilnya dibandingkan dengan Tabel Manfaat Generik Investasi TI pada masing-masing sektor industri berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bembi Prima (Prima, 2014). Hasil kajian pada penelitian ini akan memperkaya repositori persebaran manfaat bisnis SI/TI pada masing-masing sektor industri dan proyek pada penelitian (Prima, 2014).

5. Penelitian ini belum mengkaji indikator risiko yang dapat mengurangi potensi manfaat investasi SI/TI terhadap organisasi, seperti yang dilakukan pada penelitian (Samuel, 2014) dan (Herdian, 2014).

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi manfaat Sistem Pelayanan Santunan Online terhadap Jasa Raharja, masyarakat, dan negara serta berkontribusi untuk memperkaya persebaran manfaat pada penelitian (Prima, 2014).

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat bagi organisasi

Hasil analisis penelitian dapat dijadikan bahan evaluasi kebijakan terkait investasi SI/TI.

2. Manfaat bagi akademis

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk dijadikan referensi atau kajian lebih lanjut tentang manfaat investasi SI/TI terutama di sektor asuransi.

1.6 Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, maka ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(25)

1. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dimana objek penelitian adalah PT Jasa Raharja (Persero).

2. Sumber data penelitian ini berasal dari lingkungan PT Jasa Raharja (Persero). 3. Implementasi Sistem Pelayanan Santunan Online di seluruh kantor PT Jasa

Raharja (Persero).

4. Penelitian ini bersifat kualitatif dimana kajian manfaat hanya sampai kepada identifikasi manfaat dan metrik penghitungan manfaat investasi yang berdampak pada organisasi dan kesejehteraan negara.

5. Identifikasi manfaat investasi Sistem Pelayanan Santunan Online menggunakan Tabel Manfaat Bisnis berdasarkan kategori industri dan proyek SI/TI pada penelitian (Prima, 2014), Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti, dan Kerangka Pikir Kesejahteraan Digital.

6. Pemodelan hubungan sebab akibat antar manfaat investasi Sistem Pelayanan Santunan Online menggunakan System Dynamics yang dimodelkan kedalam

Causal Loop Diagram.

7. Pemodelan System Dynamics tidak sampai pada tahap simulasi.

8. Penelitian tidak membahas mengenai jenis, spesifikasi teknis serta rancangan infrastruktur Sistem Pelayanan Santunan Online.

9. Penelitian ini tidak menganalisis indikator utama risiko yang dapat mengurangi manfaat investasi SI/TI.

1.7 Sistematika Pembahasan

Penulisan penelitian Kajian Manfaat Investasi Sistem Pelayanan Santunan Online di PT Jasa Raharja (Persero) dilakukan dengan menggunakan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, kajian penelitian sebelumnya, kontribusi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitan, dan sistematika penulisan.

(26)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: Manfaat Bisnis TI, Sistem Pelayanan Santunan, Sistem Online, Identifikasi dan Klasifikasi Manfaat SI/TI, Kesejahteraan Digital, System Dynamics, dan Metrik TI.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan kerangka pikir dan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, serta gambaran singkat profil perusahaan.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan dan proses bisnis sebelum dan sesudah implementasi dengan menggunakan kerangka pikir dan metode yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran atas permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitain ini serta pengembangan penilitian selanjutnya.

(27)

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain: Manfaat Bisnis TI, Sistem Pelayanan Santunan, Sistem Online, Identifikasi dan Klasifikasi Manfaat SI/TI, Kesejahteraan Digital, System

Dynamics, Metrik TI, serta Persebaran Manfaat Bisnis berdasarkan Kategori

Industri dan Proyek.

2.1 Manfaat Bisnis Teknologi Informasi

Sebuah penelitian mengungkap fakta bahwa SI/TI dapat menimbulkan manfaat dan meningkatkan kinerja bagi sebuah organisasi. SI/TI mempunyai kemampuan untuk memberikan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan bagi organisasi tersebut (Sward, 2006). Akan tetapi, tidak ada jaminan bahwa hanya dengan melakukan investasi TI dapat meningkatkan value dan kinerja organisasi. Proses bisnis dan ekosistem TI harus dikelola dengan baik untuk dapat selaras dengan strategi organisasi. Smith & Fingar dalam bukunya yang berjudul “IT

Doesn’t Matter - Business Process Do” menyebutkan bahwa sebuah organisasi

yang berinvestasi dalam TI tanpa mengetahui terlebih dahulu kebutuhan untuk berinvestasi TI, membuat organisasi tersebut menjadi lebih buruk daripada organisasi yang tidak melakukan investasi TI sama sekali (Smith & Fingar, 2003). Manfaat bisnis dari investasi SI/TI bukan sekedar memberikan keuntungan secara finansial saja, seperti efisiensi yang berimbas pada cost reduction, tetapi juga dapat memberikan keunggulan kompetitif, percepatan proses bisnis dan mampu membuat inovasi produk dan layanan baru bagi pelanggan (Ranti & Tambotoh, 2010).

Untuk memastikan bahwa investasi SI/TI menghasilkan manfaat atau value yang diharapkan, organisasi harus memberikan perhatian kepada pengelolaan dan manajemen investasi TI. Pengelelolaan dan manajemen investasi SI/TI yang baik akan menimbulkan manfaat yang dapat meningkatkan kinerja suatu organisasi.

(28)

2.2 Sistem Pelayanan Santunan

Jasa Raharja memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan sebagai konsekuensi pelaksana UU No. 33 dan 34 Tahun 1964. Dana yang terkumpul dikelola untuk memberikan santunan kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan umum. Untuk mendukung proses bisnis pelayanan tersebut, Jasa Raharja membangun sebuah sistem, yang disebut Sistem Pelayanan Santunan. Prosedur kegiatan pelayanan santunan Jasa Raharja dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Posedur Sistem Pelayanan Santunan Jasa Raharja

Sumber: diolah dari (Jasa Raharja, 2013)

Berikut ini akan dijabarkan mengenai ketiga prosedur sistem pelayanan santunan (Jasa Raharja, 2013) sebagai berikut:

1. Proses Admistrasi Awal

(29)

a. Mendapatkan data awal kecelakaan dari instansi yang berwewenang, seperti: Kepolisian (kecelakaan darat), Syah Bandar (kecelakaan laut), Kementerian Perhubungan (kecelakaan udara), dan Polsuska (kecelakaan kereta api).

b. Memasukkan data awal kecelakaan serta memutahirkannya ke aplikasi Sistem Pelayanan Santunan.

c. Melakukan survei tentang kecelakaan yang terjadi serta memberikan informasi ke korban atau ahli waris korban perihal santunan Jasa Raharja. d. Menerima dan memeriksa berkas santunan untuk diproses dengan Sistem

Pelayanan Santunan. 2. Pemrosesan Berkas Santunan

Pada proses ini, terdapat aktivitas-aktivitas, antara lain:

a. Memasukkan data berkas santunan kedalam Sistem Pelayanan Santunan, seperti: informasi korban kecelakaan dan/atau ahli waris korban, mengklasifikasikan jenis santunan, memasukkan jumlah santunan yang diajukan berdasarkan kwitansi (atas pengeluaran yang dapat ditanggung) dan/atau Surat Keterangan Kematian., mengisi daftar dokumen yang dilampirkan dalam Berkas Santunan, dan memberikan rekomendasi apakah berkas terjamin atau tidak terjamin.

b. Memeriksa kelengkapan, memverifikasi keabsahan, otorisasi berkas santunan.

c. Melakukan otorisasi berkas santunan.

d. Mencetak kwitansi pelayananyang diproses melalui Sistem Pelayanan Santunan dengan sejumlah santunan yang disetujui selanjutnya berkas santunan dan kwitansi Pelayanan tersebut diberikan kepada Bagian Keuangan / Bagian Keuangan & Akuntansi untuk dilakukan proses pembayaran santunan.

3. Proses Pelaporan

Pada proses ini, Kantor Pelayanan, Kantor Perwakilan, Kantor Cabang, dan Kantor Pusat melakukan analisis terhadap laporan terkait pelayanan santunan. Laporan pelayanan santunan terdiri dari: laporan bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.

(30)

2.3 Sistem Online

Infrastruktur TI sangat menentukan kemampuan suatu perusahaan, infrastruktur yang efektif akan meningkatkan kemampuan, sedangkan infrastruktur yang tidak efektif akan memperlemah daya saing perusahaan (Applegate, et al., 2009, hal. 236). Meningkatkan koneksi jaringan secara online antara mesin, departemen, perusahaan, dan pelanggan yang terpisah secara geografis akan menciptakan nilai ekonomi dimana proses interaksi yang terjadi berlangsung secara real time. Oleh karena lokasi yang terpisah secara georafis tidak lagi menjadi masalah maka segala transaksi dapat terjadi secara cepat dan langsung tersaji.

Menurut (Applegate, et al., 2009, hal. 252-253), dengan infrastruktur yang saling terhubung secara real time, pelanggan akan dilayani dengan cepat dan nilai ekonomi akan meningkat. Potensi manfaat dengan adanya infrastrukur yang bersifat real time adalah sebagai berikut:

1. Data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik

Pada organisasi yang besar, ada kalanya kebanyakan karyawan dari lokasi yang berbeda-beda mengakses data yang sama. Data yang sama disimpan di beberapa lokasi dan sering sekali terjadi kegagalan saat sinkronisasi sehingga terjadi perbedaan antara data-data tersebut. Perbedaan data ini membuat tidak efisien dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam mengambil keputusan. Dengan sistem online, data sudah terintegrasi secara real time pada sebuah basis data sehingga diperoleh kualitas data yang baik.

2. Meningkatkan visibilitas proses

Dengan sistem TI yang tidak online, komunikasi antar-bagian sering sekali terhambat. Akibatnya, untuk melihat perkembangan pesanan atau transaksi lainnya di lokasi yang berbeda menjadi sangat sulit. Berbeda jika menggunakan sistem online, setiap pengguna dapat melihat perkembangan kegiatan pesanan atau transaksi walaupun berada di lokasi yang terpisah oleh jarak geografis.

(31)

Peningkatan visibilitas proses secara langsung akan meningkatkan efisiensi proses. Pada industri manufaktur, dengan sistem online, suplai dan pesanan dapat diperkirakan dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan di gudang sehingga dapat mengurangi modal kerja, mempersingkat waktu siklus, dan meningkatkan return of investment (ROI).

4. Dapat merespon pelanggan secara aktual

Dengan infrastruktur yang real time, permintaan pelanggan dapat direspon secara aktual, tidak hanya berdasarkan perkiraan kedepan (forecasting).

2.4 Identifikasi dan Klasifikasi Manfaat Investasi SI/TI

Identifikasi dan klasifikasi dari manfaat investasi SI/TI telah banyak dilakukan. Logikanya sangat jelas, bahwa keuntungan yang didapat dari investasi SI/TI harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, ada beberapa kesulitan untuk mengukur keuntungan investasi SI/TI yang didapat, yang pertama adalah waktu. Keuntungan akan investasi SI/TI sering sekali tidak terlihat saat ini juga, tetapi dalam jangka waktu yang lama setelah proyek diimplementasikan sehingga proses menilai arus kas dimasa mendatang harus diterapkan untuk menganalisis manfaat investasi SI/TI. Masalah lain yang terjadi saat menghitung keuntungan dari investasi SI/TI adalah keuntungan yang tersembunyi, hal tersebut sangat penting untuk diidentifikasi karena sulit untuk diukur padahal manfaat tersebut harus diperhitungkan.

Pemahaman yang baik terhadap perubahan kinerja perusahaan yang terjadi ketika investasi dilakukan serta metodologi yang dapat mengenali manfaat yang terlihat jelas maupun manfaat yang tersembunyi sangat diperlukan agar manfaat dari sebuah investasi SI/TI yang diimplementasikan dapat diketahui. Hal ini diperlukan agar manfaat yang terlihat jelas dan manfaat yang tersembunyi dapat teridentifikasi serta dapat diukur. Identifikasi dan klasifikasi manfaat SI/TI dapat dilakukan salah satunya dengan pendekatan hermeneutika seperti yang digunakan dalam metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value (Ranti, 2008).

Ranti’s Generic IS/IT Business Value adalah sebuah identifikasi dan kuantifikasi

(32)

Ranti tahun 2008 terhadap 60 studi kasus implementasi SI/TI di berbagai industri dengan menggunakan metode hermeneutika. Metode ini merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi manfaat-manfaat yang dihasilkan oleh investasi SI/TI.

Dengan pendekatan Generic IS/IT Business Values maka potensi manfaat investasi teknologi informasi dapat dikategorikan dalam 13 kategori dan 73 sub kategori seperti yang terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik

Kategori Sub Kategori Kode

1. Mengurangi / Menekan biaya (dari) 1. biaya telekomunikasi RCO-01 2. biaya perjalanan RCO-02

3. biaya operator RCO-03

4. biaya pertemuan RCO-04

5. biaya kegagalan layanan RCO-05

6. biaya distribusi RCO-06

7. biaya pelatihan per setiap karyawan RCO-07 8. biaya pengembalian barang yang salah RCO-08 9. biaya uang (bunga pinjaman) RCO-09 10. biaya cetak dokumen dan ATK RCO-10

11. biaya langganan RCO-11

12. biaya sewa ruangan RCO-12

13. biaya sewa alat RCO-13

14. biaya inventori/penyimpanan RCO-14 15. biaya kesalahan penelitian RCO-15 2. Meningkatkan produktivitas (karena 16. restrukturisasi pembagian fungsi kerja IPR-01

(33)

Kategori Sub Kategori Kode disebabkan oleh) 17. mempercepat penguasaan produk IPR-02

18. kemudahan analisis IPR-03 19. meningkatkan kepuasan karyawan IPR-04 3. Mempercepat proses (dari) 20. proses produksi APR-01

21. proses pengadaan barang APR-02 22. proses pembuatan laporan APR-03 23. proses persiapan data APR-04 24. proses pemeriksaan permohonan APR-05 25. proses pembayaran hutang/tagihan APR-06 26. proses transaksi APR-07 27. proses pengambilan keputusan APR-08 4. Mengurangi risiko (dari) 28. kesalahan hitung RRI-01 29. piutang tak tertagih RRI-02 30. kehilangan penyimpanan RRI-03

31. produk gagal RRI-04

32. kehilangan data RRI-05

33. kesalahan data RRI-06

34. jatuh tempo RRI-07

35. kehilangan karyawan potensial RRI-08

36. pemalsuan RRI-09

37. penipuan/kecurangan administrasi RRI-10 38. kesalahan pembayaran RRI-11 39. kesalahan pengelolaan asset RRI-12 5. Meningkatkan pendapatan (yang

disebabkan oleh)

40. meningkatkan kapasitas bisnis IRE-01 41. meningkatkan kualitas laporan IRE-02

(34)

Kategori Sub Kategori Kode 42. meningkatkan kepercayaan pelanggan IRE-03 43. memperluas segmentasi pasar IRE-04 44. meningkatkan pendapatan lain-lain IRE-04 6. Meningkatkan keakuratan (dari) 45. Tagihan IAC-01

46. Analisis IAC-02

47. Data IAC-03

48. perencanaan IAC-04

49. keputusan IAC-05

7. Mempercepat cash-in (disebabkan

karena) 50. mempercepat pengiriman tagihan ACI-01 8. Meningkatkan layanan eksternal

(dari)

51. mengurangi pembatalan pesanan IES-01 52. mengetahui masalah pelanggan IES-02 53. penambahan cabang/layanan IES-03

54. layanan pribadi IES-04

55. kepuasan pelanggan IES-05 9. Meningkatkan citra (disebabkan

oleh)

56. meningkatkan mutu layanan IIM-01 57. pemberian diskon IIM-02 58. kepatuhan pada aturan IIM-03 59. menggunakan merk terkenal IIM-04 10. Meningkatkan kualitas (dari) 60. manajemen penyedia/ pemasok IQU-01

61. hasil kerja IQU-02

62. layanan IQU-03

63. produk IQU-04

11. Meningkatkan layanan internal (dari)

64. layanan bersama IIS-01

(35)

Kategori Sub Kategori Kode 66. layanan untuk karyawan IIS-03 67. penjadualan dan materi pelatihan IIS-04 12. Meningkatkan keunggulan

kompetitif (disebabkan oleh)

68. membentuk kerjasama bisnis ICA-01 69. mempercepat terbentuknya bisnis ICA-02 70. meningkatkan biaya penggantian ICA-03 13. Menghindari biaya (dari) 71. dana cadangan ACO-01

72. biaya pemeliharaan ACO-02 73. biaya kehilangan dan penundaan ACO-03 Sumber: (Ranti, 2008)

2.5 Kesejahteraan Digital (Digital Prosperity)

Robert D. Atkinson dan Andrew S. Mckay dalam penelitiannya (Atkinson & McKay, 2007) mengkaji tentang Kesejahteraan Digital atau Digital Prosperity, yaitu manfaat ekonomi dari revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kesejahteraan suatu negara. Era baru TIK merupakan penggerak utama bukan hanya untuk peningkatan kualitas hidup, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ada indikasi kuat bahwa TI memiliki potensi untuk terus mendorong pertumbuhan di masa mendatang. Integrasi TI ke dalam hampir semua aspek ekonomi dan masyarakat menciptakan era digitalisasi ekonomi yang perperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Peran TI bukan sekedar aktivitas perekonomian yang dilakukan di internet, tetapi ekonomi digital jauh lebih luas penggunaannya, yaitu dalam lingkup penggunaan perangkat keras, perangkat lunak, aplikasi, dan telekomunikasi dalam semua aspek ekonomi. TI terbukti telah menciptakan sesuatu yang baru, melakukan tindakan berdasarkan informasi yang diperoleh dalam bentuk digital, dilakukan dengan cara baru, dan dalam bentuk organisasi yang baru pula. Peran TI sangat luas di berbagai sektor kehidupan, seperti: sektor pertanian, manufaktur, dan pemerintahan. Revolusi TI telah menciptakan suatu peningkatan kualitas hidup, kualitas kesehatan, tidak hanya orang dewasa, tetapi anak-anak juga diberikan kemudahan untuk

(36)

mendapatkan informasi lebih banyak sehingga dapat belajar lebih baik, kenyamanan konsumen dalam melakukan transaksi bisnis serta memberikan kemudahan bagi pemerintah untuk menyediakan pelayanan yang berkualitas. Revolusi TI sangat bermanfaat untuk kesejahteraan negara dalam meningkatkan pendapatan per kapita dan produk domestik bruto sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai pendorong utama ekonomi global, pengembangan TI memerlukan peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan publik. Pemerintah perlu mencermati sifat dari ekonomi inovasi baru dan mendukung pertumbuhan TI dengan membuat kebijakan publik yang diperlukan, yang dapat mendorong inovasi dan produktivitas yang berbasis kesejahteraan bagi setiap orang dengan memberi perhatian yang sama bahkan lebih dari kebijakan di bidang ekonomi konvensional yang selama ini telah berjalan. Manfaat TI terhadap kesejahteraan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Kajian Kesejahteraan Digital dilakukan dengan mengumpulkan, mengorganisir, serta melakukan survei penelitian dan contoh dampak TI dalam lima bidang utama, yaitu:

1. Produktivitas 2. Pekerjaan

3. Pasar yang lebih efisien

4. Barang dan jasa yang berkualitas tinggi 5. Serta inovasi produk baru dan jasa

Kelima bidang tersebut dibagi kedalam tujuh kategori manfaat, yaitu: 1. Rantai pasokan yang fleksibel (Flexible Supply Chain)

Krisis ekonomi yang diperikiran akan terjadi pada tahun 2001 tidak terjadi karena pertengahan tahun 80-an, perekonomian telah stabil. Para ekonom percaya bahwa empat faktor utama telah bekerja dengan baik. Dua faktor pertama, kebijakan moneter yang lebih baik dan guncangan ekonomi lebih ringan, mungkin tidak secara langsung terpengaruh oleh revolusi TI, tetapi dua

(37)

faktor lain, inovasi keuangan dan perbaikan manajemen persediaan terpengaruh langsung oleh revolusi TI. Sebelum era tahun 2000-an, perusahaan lebih memilih untuk menyediakan stok produksi yang lebih besar dari permintaan. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersedian pasokan kepada konsumen, tetapi dilakukan dengan sistem rantai pasokan yang tidak efisien. Saat jumlah stok produksi jauh di atas permintaan maka perusahaan memperlambat proses produksinya dengan mengurangi jumlah produksi dan mengurangi pembelian bahan baku dari pemasok hingga stok produksi di penyimpanan habis terjual. Kondisi ini akan berakibat pada pengurangan tenaga kerja dan resesi ekonomi berkelanjutan. Saat ini TI sudah dapat menyajikan informasi detail mengenai rantai pasokan yang dapat dipantau secara terus-menerus. Informasi ini dapat membantu dalam memperkirakan waktu produksi dan mengantisipasi jika terjadi gangguan pada rantai pasokan. Rantai pasokan yang fleksibel dapat menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang akan berimbas pada peningkatan pendapatan per kapita dan produk domestik bruto (PDB) suatu negara.

2. Lapangan pekerjaan yang fleksibel dan mudah diakses (Accessible and

Flexible Work Opportunities)

TI berperan dalam memberikan kemudahan dalam mengakses lapangan pekerjaan bagi setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor geografis dan waktu. Kemudahan ini sangat membantu orang yang memiliki keterbatasan fisik dan waktu untuk melakukan suatu pekerjaan karena sifatnya yang mudah dan fleksibel. TI juga dapat mentransformasi sesorang yang awalnya hanya sebagai konsumen menjadi orang yang dapat menghasilkan barang atau jasa. Kedua kondisi tersebut menyebabkan terciptanya lebih banyak peluang pekerjaan yang dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang dimana awalnya tidak dapat atau terbatas dalam mengaksesnya. Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih banyak akan meningkatkan jumlah orang yang mendapatkan pekerjaan sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita dan PDB negara.

(38)

Peran TI dalam organisasi dapat memberikan efisiensi terhadap penggunaan sumber daya. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, atau sumber daya modal. Contoh bentuk efisiensi sumber daya adalah penyesuaian permintaan dengan penawaran. Peran TI ini dapat meningkatkan tingkat penggunaan sumber daya. Peningkatan penggunaan sumber daya berdampak pada peningkatanan produktivitas suatu organisasi dimana biaya produksi dapat ditekan dan menaikkan gaji pekerja sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita dan PDB negara.

4. Peningkatan kualitas barang dan layanan (Higher Quality Goods and Service) Peran TI di sektor pemerintahan dapat memberikan pelayanan dengan suatu standar kualitas dan efektivitas tertentu. Standar dapat dihasilkan dari data masyarakat yang berpartisipasi menggunakan penelitian secara online. Berdasarkan data tersebut, TI dapat membantu mendeteksi keputusan yang kurang tepat sebelum mengakibatkan kondisi yang lebih buruk serta dapat menghasilkan layanan sesuai dengan harapan masyarakat. TI juga dapat memfasilitasi ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan pemerintah melalui media online. Pemerintah dalam hal ini penyedia layanan akan terus meningkatkan kualitas layanannya berdasarkan data-data tersebut. Peningkatan kualitas layanan pada sektor pemerintahan menunjukkan peningkatan efisiensi pada produktivitas layanan pemerintahan yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan biaya layanan yang seharusnya dibebankan kepada masyarakat. Pengurangan beban tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan akhirnya berdampak pada peningkatanan produk domestik bruto (PDB) negara.

5. Alat pembuat keputusan yang lebih baik (Better Decision Making Tools) TI berperan dalam menciptakan proses kerja yang lebih singkat dan efisien. Akibatnya banyak pesaing baru yang bermunculan dalam waktu yang singkat dan tanpa membangun infrastruktur TI yang mahal sehingga mengakibatkan iklim ekonomi dapat berubah dengan drastis. Kondisi ini menuntut para pengambil keputusan untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan dalam

(39)

mengambil suatu keputusan. TI dapat berkontribusi kepada perusahaan untuk mengambil tindakan terhadap perubahan dalam bisnis agar tantanganan tersebut dapat dihadapi. Dengan bantuan aplikasi perangkat lunak, TI dapat mampu melihat perubahan kondisi pasar setiap saat dan memberikan peringatan kepada pengguna mengenai kondisi pasar yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan. Secara berkelanjutan, TI dapat mengolah data pasar untuk melihat perkembangan pasar dan memprediksi kondisi pasar pada masa yang akan datang. Semua informasi yang tersaji dapat meningkatan kecepatan proses dan keakuratan pembuatan keputusan.

6. Pasar yang lebih efisien dan luas (Larger and more Efficient Markets)

TI berperan tidak hanya menciptakan pasar yang lebih besar, tetapi dapat meningkatkan jangkauan pasar perusahaan yang lebih luas. Komunikasi di pasar global dapat dilakukan dengan mudah melalaui TI. Informasi barang dan jasa yang dibutuhkan dapat diperoleh dan dipertukarkan dengan mudah melalui internet.

7. Alat penelitian baru (New Research Tools)

TI berperan dalam menciptakan inovasi baru karena TI memiliki kemampuan yang andal untuk mendukung peneliti dalam melakukan riset. Penelitian yang memberikan manfaat bagi masyarakat dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Tanpa modal investasi yang besar, TI memungkinkan perusahaan kecil untuk meningkatkan dan mengembangkan penelitian perusahaan dengan bantuan perangkat lunak dan aplikasi-aplikasi yang banyak tersedia di pasaran.

(40)

Gambar 2.2 Manfaat TI terhadap Kesejahteraan Digital

(41)

2.6 System Dynamics

System Dinamics (Society, 2014) adalah sebuah pendekatan untuk memahami

perilaku sistem yang kompleks dari waktu ke waktu. Perilaku sistem tersebut dipengaruhi oleh umpan balik internal dan waktu tunda. Yang membedakan

System Dynamics dengan pendekatan lain dalam mempelajari sistem yang

kompleks adalah penggunaan umpan balik stocks dan flows. Unsur-unsur ini membantu menjelaskan sistem yang kompleks dengan tampilan yang sederhana.

System Dynamics menurut (Sofyan, 2012) yaitu pemodelan dan simulasi

komputer untuk mempelajari dan mengelola sistem umpan balik yang rumit (complex feedback systems), seperti: bisnis, sistem lingkungan, sistem sosial. Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi, berfungsi bersama untuk tujuan tertentu sehingga umpan balik menjadi sangat penting. Masalah dinamik mengandung jumlah (kuantitas) yang selalu bervariasi, variasi dapat dijelaskan dalam hubungan sebab akibat, dan hubungan sebab akibat dapat terjadi dalam sistem tertutup yang mengandung lingkaran umpan balik (feedback loops). Pemodelan pada System Dynamics terdiri dari beberapa tahap (Maulana, 2013), yaitu:

1. Identifikasi masalah

Pada tahapan ini semua permasalahan yang ada diidentifikasi dan setiap permasalahan ditetapkan menjadi variable. Variabel tersebut ditentukan apakah merupakan variabel utama atau merupakan variabel pendukung.

2. Analisis keterkaitan antar variable

Menganalisis variabel-variabel yang teridentifikasi berdasarkan hubungan sebab akibat.

3. Membuat Causal Loop Diagram

Setelah mendapatkan keterkaitan dari setiap variable maka hubungan sebab akibat digambarkan dalam sebuah diagram, berbentuk Causal Loop Diagram. 4. Membuat Stock and Flow Diagram

(42)

Stock and Flow Diagram dibuat untuk memvalidasi Causal Loop Diagram.

Diagram ini juga berguna untuk mempermudah dalam melakukan simulasi pemodelan System Dynamics.

5. Menyalin Stock and Flow Diagram ke program System Dynamics.

Tujuannya untuk mensimulasikan diagram dengan menggunakan software, seperti Vensim atau Powersim.

Simbol-simbol yang digunakan pada System Dynamics dapat dilihat pada Tabel 2.2 danSumber: (Adryan, 2013)

Tabel 2.3.

Tabel 2.2 Simbol - Simbol Causal Loop Diagram

No. Simbol Keterangan

1 + / - atau S / O +/S menunjukkan kesamaan arah antara sebab akibat. -/O menunjukkan perbedaan antara sebab dan akibat. 2 B (Balancing)

R (Reinforcing)

Balancing jika terjadi feedback loop negatif. Reinforcing jika terjadi feedback loop positif. Sumber: (Adryan, 2013)

Tabel 2.3 Simbol - Simbol Stock and Flow Diagram

Simbol Nama Keterangan

Stock/ state/ level Akumulasi

Rate/ flow Aliran yang merupakan asal sumber atau buangan aliran Auxilliary Konstanta penghubung

Constant Penghubung perhitungan

Causal link Representasi variabel sebagai sebab atau akibat Sumber: (Adryan, 2013)

(43)

2.6.1 Causal Loop Diagram

Causal Loop Diagram adalah diagram yang digunakan untuk membantu

menemukan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang terkait dengan suatu sistem. Causal Loop Diagram dibuat dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat atau saling mempengaruhi antar variabel yang digambarkan dengan struktur umpan balik dari sistem. Contoh Causal Loop

Diagram sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Contoh Causal Loop Diagram

Sumber: (Sofyan, 2012)

Pada Gambar 2.3, tanda (+) menunjukkan jika penyebab naik, akibat akan naik (pertumbuhan, penguatan) dan jika penyebab turun, akibat akan turun. Tanda (-) jika penyebab naik, akibat akan turun dan jika penyebab turun, akibat akan naik.

2.6.2 Stock and Flow Diagram

Stock and Flow Diagram dibuat dengan tujuan untuk memvalidasi Causal Loop Diagram yang sudah dibuat yang selanjutnya digunakan untuk melakukan

simulasi model System Dynamic. SFD adalah model kuantitatif yang di dalamnya terdapat rumusan perhitungan dari permasalahan yang diutarakan pada tahapan pertama. Hubungan matematis antara variabel-variabel yang terkait harus didefinisikan agar simulasi menghasilkan nilai dari hasil hubungan matematis tersebut. Stocks diakumulasikan dan menunjukkan kondisi sistem pada suatu waktu dan berubah secara gradual yang disebabkan oleh adanya flows. Flows mempengaruhi stocks dalam setiap waktu, baik itu sifatnya menaikkan atau menurunkan. Penjelasan stocks dan flows tersebut dapat digunakan untuk semua sistem yang berubah terhadap waktu.

(44)

2.7 Metrik TI

Metrik TI (Chidambaram, 2005) adalah kumpulan variabel-variabel pengukuran yang digunakan untuk membantu proses kuantifikasi manfaat bisnis SI/TI. Metrik TI yang bertujuan untuk membantu menjelaskan kinerja SI/TI dan pemahaman yang baik terhadap manfaat yang diterima secara umum sangat diperlukan. Berikut adalah manfaat-manfaat dari metrik TI, yaitu:

1. Metrik TI memberikan penjelasan mengenai mekanisme terhadap organisasi untuk melakukan evaluasi kinerja fungsi TI

Yang mendasarinya karena tidak terdapat standarisasi untuk melakukan pengukuran evaluasi kinerja TI. Kondisi ini menjadi penghambat utama dalam mengukur manfaat bisnis TI sehingga metrik TI dapat disusun dan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Penggunaan metrik TI ini bukan merupakan tujuan akhir dari perhitungan manfaat TI, tetapi merupakan proses yang berkelanjutan untuk mengetahui keberhasilan investasi TI.

2. Metrik TI memberikan penjelasan mengenai mekanisme terhadap fungsi TI agar dapat menyampaikan manfaat bisnis TI kepada manajemen puncak atau pihak lain

Metrik TI dapat digunakan oleh divisi TI untuk menyampaikan informasi mengenai manfaat TI kepada manajemen puncak dan pihak lain. Metrik TI dapat digunakan untuk memberikan pemahaman manfaat bisnis TI yang dapat diukur bersama pada ruang lingkup organisasi.

3. Metrik TI memberikan penjelasan mengenai mekanisme terhadap organisasi agar dapat melakukan investasi TI berdasarkan skala prioritas pada organisasi dan membantu proses pembiayaan TI

Penyusunan metrik TI dilakukan karena banyaknya proyek TI yang diajukan, sedangkan biaya terbatas, inovasi teknologi terus berkembang, dan adanya perubahan kebutuhan organisasi. Oleh karena itu, metrik TI dapat membantu untuk mendapatkan besarnya nilai yang dihitung berdasarkan aset TI dan investasi sehingga alokasi sumber daya TI dapat dimanfaatkan secara efisien.

(45)

Pembahasan metrik TI pada umumnya melalui empat pendekatan. Setiap metrik TI dibuat berdasarkan karakteristik dan tujuan masing-masing organisasi sehingga metrik TI bisa berbeda-beda untuk setiap organisasi. Metrik TI secara sederhana dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Metrik TI

Pendekatan Tujuan Contoh Metrik

Biaya Akuntansi Untuk menghitung biaya yang terkait dengan TI

1. Belanja TI untuk setiap pegawai

2. Biaya untuk setiap fungsional TI 3. Biaya untuk setiap

transaksi Manajemen Proyek Untuk mengelola kesuksesan

proyek TI

1. Persentase proyek yang selesai tepat waktu 2. Persentase fungsional

proyek yang dapat diterima

3. Persentase proses penyelesaian proyek 4. ROI sebuah proyek Pengawasan Sistem Untuk menilai

kinerja sistem pada organisasi, memastikan sistem TI dan layanan yang bermanfaat, serta sesuai dengan

perencanaan operasional yang telah dilakukan

1. Persentase waktu server berfungsi

2. Rata-rata jumlah komplain per hari

3. Waktu respon sistem 4. Kapasitas akses untuk

setiap aplikasi

5. Volume transaksi yang diproses

(46)

yang diperoleh sebagai dampak investasi TI

2. Nilai yang didapat dari implementasi TI 3. Persentase kepuasan

pelanggan dan pengguna Sumber: (Chidambaram, 2005)

2.8 Persebaran Manfaat SI/TI Berdasarkan Industri dan Proyek SI/TI

Pada penelitian ini, persebaran manfaat berdasarkan kategori industri dan proyek SI/TI menggunakan penelitan (Prima, 2014), yang menggunakan metode komparatif terhadap Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, klasifikasi industri berdasarkan North American Industry Clasification System (NAICS), serta klasifikasi proyek SI/TI yang berpedoman pada disertasi yang dilakukan oleh Benny Ranti (2008) dan buku Management Information System yang ditulis oleh Laudon & Laudon (2011). Manfaat bisnis dapat dipengaruhi oleh tipe industri atau tipe proyek SI/TI serta kombinasi dari tipe industri dan proyek SI/TI (Prima, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Prima (2014), terdapat delapan tipe industri dan 12 tipe proyek SI/TI.

Kedelapan tipe industri yang dikaji manfaat bisnis investasi SI/TI-nya pada penelitian (Prima, 2014) adalah:

1. Construction

2. Finance and Insurance 3. Information

4. Manufacturing

5. Mining, Quarrying, and Oil and Gas Extraction 6. Professional, Scientific, and Technical Services 7. Public Administration

8. Transportation and Warehousing

Keduabelas tipe proyek SI/TI yang dikaji manfaat bisnis investasi SI/TI-nya pada penelitian (Prima, 2014) adalah:

Gambar

Gambar 1.1 Data Korban Kecelakaan yang Menerima Santunan
Tabel 1.1 Matrik Perbandingan Penelitian
Gambar 2.1 Posedur Sistem Pelayanan Santunan Jasa Raharja
Tabel 2.1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jasa Raharja sudah berjalan dengan prosedur yang telah ditetapkan dan sudah berjalan selama bertahun-tahun akan tetapi masih adanya permasalahan dalam Proses Sistem

Permasalahan yang dirumuskan adalah: Adakah pengaruh dari komitmen karyawan terhadap kualitas pelayanan asuransi kecelakaan lalu lintas di PT Jasa Raharja

Jasa Raharja Putera Persero dilakukan dengan pemberian pelayanan administrasi yang mudah dan tidak berbelit-belit dalam pangajuan dan pencairan klaim asuransi kecelakaan

external causes KLL di PT Jasa Raharja (Persero) Kantor Cabang DIY dengan cara petugas Ajun Arsiparis dan PA Pelayanan Klaim menggunakan data tersebut untuk

Jasa Raharja (Persero) Yogyakarta dalam pelayanan asuransi laka lantas ditemukannya beberapa masalah atau keluhan konsumen yang terjadi pada perusahaan, yang mana

Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara, bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional dengan melakukan pendekatan

Jasa Raharja (Persero) pada Bagian pelayanan berkaitan dengan kelayakan Besaran Dana Santunan bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI

jasa Raharja (Persero) Perwakilan Tangerang pada pelaksanaan sistem informasi DASI-JR dalam peningkatan pelayanan pembayaran dana santunan kepada masyarakat di Wilayah Tangerang