• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang Dan Modal Terhadap Profitabilitas Bumn Yang Gopublic Di Bei Periode 2008-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang Dan Modal Terhadap Profitabilitas Bumn Yang Gopublic Di Bei Periode 2008-2013"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG

DAN MODAL TERHADAP PROFITABILITAS BUMN YANG

GO PUBLIC

DI BEI PERIODE 2008-2013

NUR FAJRINA FATIMAH

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Terhadap Profitabilitas BUMNyangGo Public DI BEI Periode 2008-2013 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor,Agustus 2015

(4)

ABSTRAK

NUR FAJRINA FATIMAH. Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal terhadap Profitabilitas BUMN yang GoPublic di BEI Periode 2008-2013 . Dibimbing oleh BUDI PURWANTO.

Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya seperti kegiatan investasi perusahaan. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan dan juga terhadap risiko perusahaan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hutang jangka panjang dan modal terhadap profitabilitas pada perusahaan bumn periode 2008-2013 baik secara simultan ataupun parsial yang dipresentasikan dengan variabel DER, PR, NPM dan ROA. Jenis sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel-variabel hutang jangka panjang dan modal berpengaruh signifikan terhadap ROA dan NPM, namun secara parsial tidak semua variabel berpengaruh signifikan. Variabel DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan variabel PR berpengaruh positif dan signifikan. Selanjutnya variabel DER memiliki pengaruh positif signifikan terhadap NPM.

Kata kunci: hutang jangka panjang, modal, profitabilitas

ABSTRACT

NUR FAJRINA FATIMAH. Analysis of Long-Term Debt Effect and Capital to State-Owned Enterprises Profitability which go public in BEI Period 2008-2013. Guided by BUDI PURWANTO.

Company needs funding in order to run they business plan as corporate investment activities. Financial funding decisions will determine the company's ability to perform activities of operating companies and also against the company risk. This study aims to determine the long-term debt effect and capital to profitability of State-Owned Enterprises company period 2008-2013 either simultaneously or partially presented with variable DER, PR, NPM and ROA. The sampling technique in this research is purposive sampling method. The analysis method used in this research is multiple linear regression, using SPSS 18. The results shows that simultaneous variables of long-term debt and capital significant effect on ROA and NPM, but partially not all variables have a significant effect. DER variables has no significant effect on ROA while variable PR positive and significant impact. Furthermore DER variables have significant positive effect on NPM

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

ANALISIS PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG

DAN MODAL TERHADAP PROFITABILITASBUMN YANG

GO PUBLIC

DI BEI PERIODE 2008-2013

NUR FAJRINA FATIMAH

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya dalam penulisan karya ilmiah ini. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Maret-Juni 2015 dengan tema pergerakan pendanaan.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. Ir Budi Purwanto, ME. selaku pembimbing, serta Bapak Dedi Cahyadi Sutarman, STP, MM yang telah memberikan saran dan masukan dalam pengolahan data penelitian. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Yusrina Permatasari, S.sos , ME. Selaku dosen penguji. Di samping itu, tidak lupa penulis ungkapkan terima kasih juga untuk ayah, ibu, adik serta seluruh keluarga dan teman-teman, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2015

(9)

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 4

Tujuan Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

Laporan Keuangan 5

Hutang Jangka Panjang 5

Modal 6

Profitabilitas 7

Pecking Order Theory 8

Trade Off Theory 9

MM Theory 9

Penelitian Terdahulu 10

METODE 10

Kerangka Pemikiran 11

Lokasi dan Waktu Penelitian 12

Jenis dan Metode Pengumpulan Data 12

Teknik dan Pengambilan Sampel 13

Variabel Penelitian 14

Metode Analisis Data 15

HASIL DAN PEMBAHASAN 16

Gambaran utang dan modal BUMN yang go public di Indonesia 17

Hasil Uji Asumsi Klasik (model 1) 22

Hasil Uji Asumsi Klasik (model 2) 23

Analisis Pengaruh Variabel PR dan DER Terhadap ROA 24 Analisis Pengaruh Variabel PR dan DER Terhadap NPM 26

Implikasi Manajerial 28

SIMPULAN DAN SARAN 29

DAFTAR PUSTAKA 30

(10)

viii

DAFTAR TABEL

1 Perkembangan kinerja keuangan BUMN tahun 2005-2010 1

2 Penelitian Terdahulu 9

3 Proses penentuan sampel 12

4 Data perusahaan sampel (Non bank) 12

5 Data perusahaan sampel 12

6 Utang perusahaan (Non bank) 15

7 Utang perusahaan 17

8 Ekuitas perusahaan 18

9 Hasil Perhitungan DER 19

10 Hasil uji asumsi klasik 20

11 Hasil uji asumsi klasik 21

12 BUMN yang memilih pendanaan internal 24

DAFTAR GAMBAR

1 Posisi utang BUMN 2

2 Kerangka pemikiran 11

DAFTAR LAMPIRAN

1 Data penelitian 30

2 Hasil uji asumsi klasik 31

3 Hasil uji asumsi klasik 32

4 Hasil uji F, uji t, dan koefisien determinasi 34

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sebagai suatu organisasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berfungsi tidak hanya sebagai agen pembangunan tetapi juga mengemban kebijakan dan program pemerintah (Dibyo, 2004), sementara disisi lain mereka juga dituntut untuk menjadi unit usaha yang sehat. Pada dasarnya BUMN memiliki tiga misi utama yaitu berperan sebagai stabilisator ekonomi, meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional, serta sebagai suatu unit usaha yang harus tetap mampu mendapatkan laba. Selain iu BUMN juga harus dapat memperluas kesempatan kerja dan berusaha memanfaatkan sumber dana dan sumber daya secara optimal. BUMN merupakan salah satu badan dari pemerintahan yang penting dalam upaya untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Sebagai salah satu agen pembangunan BUMN memiliki peran yang penting dalam menghasilkan barang dan jasa yang diperluakan masyarakat dalam rangka mewujudkan sebesar besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Peran ini di masa mendatang akan semakin meningkat. Berikut ini adalah gambaran kinerja keuangan BUMN dari tahun 2005 s.d 2010 yang selengkapnya ditunjukan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Kinerja Keuangan BUMN tahun 2005- 2010 Tahun Total Aset Total Ekuitas Total

Penjualan

Total Laba Bersih

2005 1300078 366094 643971 26845 2006 1451557 413479 732399 51352 2007 1743017 472649 825997 55779 2008 1970890 502114 1085903 53254 2009 2241388 565811 950975 87198 2010 2505463 601798 1077709 101233

a

Sumber : diolah dari Kementrian BUMN (2005 – 2010)

(12)

2

dan memilih pasar modal sebagai salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan dana dan berguna dalam kegiatan pengembangan usahanya. Pasar modal adalah merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan go public dalam mengembangkan perusahaannya. Dimana tujuan utama dari kegiatan ini untuk memperoleh tambahan permodalan dengan cara menerbitkan saham atau mendapatkan keuntungan dari kegiatan menginvestasikan dananya dengan membeli saham perusahaan tertentu.

Penggunaan sumber pendanaan internal dipengaruhi oleh besarnya profitabilitas ataupun arus kas yang dimiliki dan dihasilkan oleh perusahaan. Semakin besar profitabilitas atau arus kas yang dihasilkan suatu perusahaan, maka dana internal yang dapat digunakan untuk pendanaan investasi menjadi semakin besar sehingga kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba juga akan semakin besar. Tetapi saat jumlah dana internal yang dapat dihasilkan suatu perusahaan terbatas, maka kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba juga akan menjadi terbatas. Oleh karena itu dibutuhkan dana tambahan yang berasal dari sumber pendanaan eksternal yang dapat berupa penerbitan saham baru, penerbitan obligasi, dan pinjaman bank sebagai dana tambahan untuk mendanai operasional perusahaan sehingga mendapatkan laba yang tinggi. Berikut ini disajikan posisi utang BUMN periode 2009 – 2013 yang tersaji pada Gambar 1.

Gambar 1 Posisi Utang BUMN

Sumber: Buku Statistik Utang luar negeri (2009-2013)

(13)

3

BUMN lebih memilih utang ke luar negeri. Hal tersebut menyebabkan BUMN di indonesia mengalami penurunan kinerja keuangan seperti Garuda indonesia, PT PLN, Antam, Krakatau steel dan yang lainnya.Penurunan kinerja keuangan tersebut dikarenakan adanya selisih kurs dan BUMN di indonesia belum melakukan lindung nilai (BI 2013)

Peningkatan hutang akan secara langsung meningkatkan beban bunga sehingga perusahaan harus mampu menutupi beban tersebut melalui laba operasi yang didapatkan. Beban bunga yang besar akan mengurangi laba operasi yang ada dan akan mengakibatkan penurunan pada laba bersih, sebaliknya jika beban bunga kecil pengaruh terhadap laba pun kecil oleh karena itu penggunaan modal sendiri ataupun hutang jangka panjang harus memperhatikan kondisi perusahaan, maka penggunaan analisis terhadap modal dan pinjaman yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan memang diperlukan apakah menguntungkan bagi perusahaan atau sebaliknya akan merugikan perusahaan.

Mengacu pada penjelasan di atas, penulis bermaksud menganalisa bagaimana pengaruh modal, dan hutang jangka panjang terhadap profitabilitas BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia . Adapun judul dari penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh hutang jangka panjang, dan modal terhadap profitabilitas BUMN yang Go Public di BEI Periode 2008-2013”.

Rumusan Masalah

Dalam kondisi tertentu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dengan mengutamakan sumber dana yang berasal dari dalam, namun karena adanya pertumbuhan perusahaan, maka mengakibatkan kebutuhan dana makin besar, sehingga dalam memenuhi sumber dana tersebut, perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar perusahaan yaitu hutang untuk membiayai operasional perusahaan dan meningkatkan laba perusahaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka disusunlahrumusan masalah penelitiansebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh modal sendiri (PR), dan hutang jangka panjang (DER) secara parsial dan simultan terhadap profitabilitas jangka pendek (NPM) BUMN periode 2008-2013?

2. Bagaimana pengaruh modal sendiri (PR), dan hutang jangka panjang (DER) secara parsial dan simultan terhadap profitabilitas jangka panjang (ROA) periode 2008-2013?

Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi pengaruh modal sendiri (PR), dan hutang jangka panjang (DER) secara parsial dan simultan terhadap profitabilitas jangka pendek (NPM) BUMN periode 2008-2013.

(14)

4

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian, yang meliputi:

1. Populasi penelitian merupakan perusahaan BUMN yang sudah Go Public. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampeldengan kriteria yang sudah ditentukan.

2. Data yang digunakan adalah data sekunder laporan keuangan perusahaan yangdipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013.

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi (Darsono,Ashari, 2005). Laporan keuangan memuat informasi tentang pelaksanaan tanggung jawab manajemen. Laporan keuangan (financial statement) merupakan pernyataan manajemen tentang kondisi perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk mata uang (rupiah). Laporan keuangan adalah sepenuhnya tanggung jawab dari manajemen yang merupakan pertanggung jawaban atas kewenangan mengelola sumberdaya perusahaan yang diserahkan oleh pemilik. Laporan keuangan terdiri dari: neraca,laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporankeuangan.

Hutang Jangka Panjang

Munawir (2007) berpendapat bahwa “hutang adalah semua kewajiban keuanganperusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumberdana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor”, sedangkan dalam hal ini Hongren,et al. (2006) menyatakan bahwa “hutang merupakan suatu kewajiban untukmemindahkan harta atau memberikan jasa di masa yang akan datang”. Menurut Reeve (2006), hutang jangka panjang merupakan hutang yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun dan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan yang bersifat investasi. Hutang jangka panjang terdiri dari : a) Hutang obligasi merupakan suatu pengakuan hutang (dengan bunga) jangka panjang yang akan dibayar pada tanggal tertentu . b) Hipotek merupakan peggadaian kekayaan nyata tertentu untuk mendapatkan suatu pinjaman dengan beban bunga yang tetap. Kekayaan nyata didefinisikan sebagai real estate, gudang dan lain lain, Jika debitur tidak mampu memenuhi kewajiban dalam membayar utang dalam jangka waktu yang ditentukan , maka kreditur berhak menjual barang tersebut untuk menutupi hutang debitur. c) Hutang bank yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun.

(15)

5

meminjam uang selama 5 tahun untuk membeli peralatan atau meminjam uang selama 25 sampai 30 tahun untuk pembelian bangunan kantor.

Modal

Modal menurut Kieso et al. Dalam buku Akuntansi Intermedite yang diterjemahkan oleh Salim, E (2002) menyebutkan modal adalah kepentingan residu dalam aktiva sebeuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban kewajibannya. Perusahaan membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal merupakan faktor yang sangat penting dala perusahaan. Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang berbeda beda tergantung jenis usaha yang dijalankan. Pengertian modal menurut Brigham (2006) “modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen dan ekuitas saham biasa, atau mungkin pos pos tersebut plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga.

Menurut Sundjaja et al (2007) dalam sylvia (2009). Modal sendiri (equity capital) adalah dana jangka panjang perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham ), yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa) serta laba ditahan. Modal sendiri tyang berasal dari perusahaann itu sendiri, berasal dari pengambilan bagian, peserta atau pemilik. Modal sendiri merupakan modal dalam suatu perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko usaha maupun risiko kerugian kerugian lainnya.Pendanaan dengan modal sendiri akan menimbulkan opportunity cost. Keuntungan dari memiliki saham perusahaan bagi owner adlah kontrol terhadap perusahaan. Namun, return yang dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang saham adalah pihak pertama yang menanggung resiko perusahaan. Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo.

Modal sendiri diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Adapun alat ukur yang digunakan untuk menganalisis pengaruh modal sendiri terhadap profitabilitas menggunakan primary ratio. Menurut Munawir (2004) Primary ratio merupakan salah satu bagian dalam Rasio Solvabilitas. Primary ratio dapat dihitung dengan mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai. Secara sederhana primary ratio dapat dirumuskan dengan :

PR= quity apital

Total Asset ...(1) Profitabilitas

Kasmir (2013) menyatakan profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adaah penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan. Menurut Westin dan Brighman dalam buku Manajemen Keuangan yang dialihbahasakan oleh Alfonus Sitrait (2001) : “Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan

(16)

6

suatu perusahaan dengan menggunakan alat analisis yaitu rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan juga dari investasi.

Menurut Syamsudin (2004) ada beberapa rasio yang digunakan dalam pengukuran profitabiltas yaitu :

a. Return on asset ( ROA )

Merupakan modal yang ditanamkan pada aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu.

ROA =Laba ersihTotal Aseet...(2) b. Return on investment ( ROI )

Rasio ini merupakan merupakan analisis yang lazim digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur eferktivitas dari keseluruhan operasi perusahaan dan pengukuran kinerja perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. ROI ini merupakan alat ukur yang objektif karena perhitungannya berdasarkan data akuntansi yang bersifat kuantitatif, komprehensif dan juga dapat diterapakan dalam setipa divisi yang memiliki kegiatan berbeda sehingga dapat diperbandingkan kinerjanya.

ROI = Laba ersih

Total Aktiva ...(3) c. Return on equity ( ROE )

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur pengembalian investasi pemilik yaitu seberapa besar laba yang dihasilkan tiap rupiah modal yang ditanamkan. Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa mengukur pengembalian atas investasi pemegang saham. ROE ini juga mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki perusahaan.

ROE = Laba ersih

Rata Rata kuitas ...(4)

d. Net profit Margin ( NPM )

Merupakan rasio antara laba bersih yaitu penjualan setelah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.

NPM = Laba ersihPenjualan ...(5)

e. Gross Profit Margin ( GPM )

(17)

7

penetapan harga jual. Semakin besar gross profit margin (GPM) maka semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini akan menunjukan bahwa harga pokok penjualan relative lebih rendah dibandingkan dengan penjualan. Demikian sebaliknya, semakin rendah gross profit margin (GPM), semakin kurang baik operasi perusahaan.

GPM = Penjualan-HPP

Penjualan ...(6) f. Operating Profit Margin (OPM)

Rasio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut „‟pure profit” yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan menghasilkan kewajiban-kewajiban financial berupa bunga serta kewajiban-kewajiban terhadap pemerintah berpa pembayaran pajak. Seperti halnya gross profit margin maka semakin tinggi operating profit margin akan semakin baik pula suatu perusahaan.

OPM = Laba perasi

Penjualan ...(7)

Pecking Order Teory

(18)

8

Teori Trade off Model

Trade off theory merupakan model struktur modal yang mempunyai asumsi bahwa struktur modal perusahaan merupakan keseimbangan antara keuntungan penggunaan hutang dengan biaya financial distress (kesulitan keuangan) dan agency cost (biaya keagenan). Trade off theory merupakan model yang didasarkan pada trade off (pertukaran) antara keuntungan dan kerugian penggunaan hutang. Hutang menimbulkan beban bunga yang dapat menghemat pajak. Beban bunga dapat dikurangkan dari pendapatan sehingga laba sebelum pajak menjadi lebih kecil. Dengan demikian pajak juga semakin kecil. Penggunaan hutang yang semakin besar akan mengarah pada kesulitan keuangan atau kebangkrutan. Masalah-masalah yang berhubungan dengan kebangkrutan kemungkinan besar akan timbul ketika sebuah perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam struktur modalnya. Perusahaan yang bangkrut akan memiliki beban akuntansi dan hukum yang sangat tinggi dan juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan para pelanggan, pemasok dan karyawannya (Brigham dan Houstan, 2006). Karena itu, biaya kebangkrutan menahan perusahaan menggunakan hutang pada tingkat yang berlebihan.

Teori Modigliani dan Miller (M&M)

(19)

9

Penelitian Terdahulu

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses pencapaian tujuan tersebut membutuhkan ketersediaan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan bersumber dari pemilik perusahaan (modal sendiri) dan dari pinjaman. Sumber pendanaan perusahaan menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti karena memiliki pengaruh terhadap resiko perusahaan.Penelitian sebelumnya yang membahas fenomena ini ditunjukan selengkapnya pada Tabel 2.

Tabel 2. Penelitian Terdahulu No Judul

Jenis dan

Penerbit Pengarang Tahun Hasil 1 Analisis Struktur Modal

dan Faktor Fundamental Perusahaan Agribisnis

Tesis, IPB Muhammad Hendri

2005 Dari penelitian ini dapat disimpulkam bahwa perushaan menerapkan proporsi pembiayaan yang berbeda

2 Analisis Hubungan antara Struktur Modal dengan Profitabilitas PT BRI

Skripsi, IPB

Ratu Ayomi 2012 Hasil dari penelitian ini menunjukkan keadaan dan 2011. Hal ini disebabkan oleh keadaan perekonomian global dan dunia sedang mengalami krisis pada tahun 2008

3 Analisis Pengaruh Sumber Pendanaan Internal dn tingkat profitabilitas dan dividend payout ratio (DPR) tidak memberikan pengaruh terhadap kemampuan perusahaan berinvestasi, sedangkan arus kas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan marjinal terhadap kemampuan perusahaan keluarga berinvestasi, dan tingkat leverage memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemampuan perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga dalam berinvestasi.

4 Aalisis faktor fator yang mempengaruhistruktur

(20)

10

Tabel 2 menunjukan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pendanaan dan struktur modal. masing-masing penelitian memiliki informasi yang dapat menjadi acuan dalam penelitian ini untuk menentukan variabel-variabel pendanaan dari dalam dan dari luar perusahaan serta hasil penelitian sebelumnya atas pengaruh variabel-variabel pendanaan tersebut dengan tingkat profitabilitas yang dalam penelitian ini adalah ROA dan NPM.

METODE

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini diarahkan pada tingkat profitabilitas BUMN di Indonesia yang direpresentasikan oleh NPM untuk tingkat profitabilitas jangka pendek dan ROA untuk tingkat profitabilitas jangka panjang .Variabel Modal direpresentasikan dengan variabel PR. Variabel Hutang Jangka Panjang direpresentasikan dengan variabel DER. Selanjutnya akan dilakukan analisa mengenai pengaruh modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap ROA dan NPM dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk bahan pertimbangan investor dalam membuat antisipasi dan mengambil keputusan investasi syariah di Bursa Efek Indonesia. Ilustrasi kerangka pemikiran atas penelitian ini selengkapnya ditunjukan pada Gambar 2.

(21)

11

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bursa efek Indonesia. Periode penelitian dimulai dari april 2015 sampai dengan juli 2015.

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dipublikasikan oleh berbagai instansi dan sudah diolah sebelumnya.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang hendak di uji kebenarannya. (W.Guo 2010) Hipotesis dalam penelitian ini mencakup :

H01 : PR dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA BUMN H02 : PR dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM BUMN H11 : PR dan DER berpengaruh signifikan terhadap ROA BUMN H12: PR dan DER berpengaruh signifikan terhadap NPMBUMN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 20 perusahaan. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. (Ghazali 2014) Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah representasi dari populasi sampel yang ada. Kriteria dalam pengambilan sampel tersebut adalah:

1. Perusahaan BUMN yang Go Public di BEI.

(22)

12

Tabel 3. Proses Penentuan Sampel

No Keterangan JumlahPerusahaan

1 Perusahaan BUMN yang Go Public 20

2 Perusahaan yang tidak memenuhi

kriteria 2 -6

Jumlah sampel yang digunakan 14

Berdasarkan Tabel 3 dari 20 perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini hanya 14 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian.

Berikut ini merupakan data perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4 dan Tabel 5:

Tabel 4. Data perusahaan sampel bukan bank

Sumber : Bursa Efek Indonesia (2015)

Tabel 5. Data Perusahaan sampel bank

No Kode Nama Perusahaan

1 BBRI Bank Rakyat Indonesia 2 BBNI Bank Negara Indonesia 3 BMRI Bank Mandiri

Sumber : Bursa Efek Indonesia (2015)

Tabel 4 dan 5 menunjukkan perusahaan perusahaan BUMN yang Go Public yang masuk kedalam sampel penelitian.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan perusahaan BUMN yang Go Public di Bursa Efek Indonesia yang meliputi modal, hutang jangka panjang, NPM dan ROA perusahaan selama tahun 2008 sampai dengan 2013. Secara umum dalam penelitian ini data pendanaan internal,

No. Kode Nama Perusahaan

1 SMGR Semen Indonesia

2 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam

(23)

13

eksternal dan profitabilitas selengkapnya terlampir pada Lampiran 1. Definisioperasional yang dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Laporan keuangan adalah neraca Bank BRI (BBRI), Semen indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Bank BNI (BBNI), Jasa Marga (JSMR), Indofarma (INAF), kimia farma (KAEF), Timah (TINS), Adhi Karya (ADHI), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTAM), Waskita Karya (WSKT) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang terdiri dari modal, hutang jangkapanjang, dan profitabilitas mulai tahun 2008-2013

2. Modal adalah modal saham dan laba yang ditahan milik Bank BRI (BBRI), Semen indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Bank BNI (BBNI), Jasa Marga (JSMR), Indofarma (INAF), kimia farma (KAEF), Timah (TINS), Adhi Karya (ADHI), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTAM), Waskita Karya (WSKT) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang tidak dibagi kepada pemilik saham, mulai tahun 2010-2013 yang diukur dengan primary ratio.

3. Hutang jangka panjang adalah kewajibanBank BRI (BBRI), Semen indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Bank BNI (BBNI), Jasa Marga (JSMR), Indofarma (INAF), kimia farma (KAEF), Timah (TINS), Adhi Karya (ADHI), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTAM), Waskita Karya (WSKT) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) berupa hutang obligasi, hutangpajak, hutang hipotek, kredit investasi, dan hutang bank yang dilunasi dalam jangkawaktu lebih dari satu tahun, mulai tahun 2010-2013 yang dinyatakan dalam DER.

4. Tingkat Profitabilitas Perusahaan digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh hutang jangka panjang dan moda sendiri yang dinyatakan dalam ROA untuk melihat keuntungan dalam jangka panjang dan NPM untuk melihat keuntungan jangka pendekBank BRI (BBRI), Semen indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Bank BNI (BBNI), Jasa Marga (JSMR), Indofarma (INAF), kimia farma (KAEF), Timah (TINS), Adhi Karya (ADHI), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTAM), Waskita Karya (WSKT) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, namun sebelum melakukan analisis utama terlebih dahulu dilakukan analisis pendahuluan yaitu uji asumsi klasik.

A.Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

(24)

14

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengidentifikasi apakah data yang akan digunakan dalam penelitian terbebas dari ketidaksamaan varian atas residual pada data penelitian. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan pada scatter plot, titik-titik pada pada grafik menyebar maka data yang di uji terbebas dari heteroskedastisitas, namun apabila titik-titik tersebut membentuk pola dan tidak tersebar maka data yang di uji terindikasi heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan terbebas dari error yang saling terkait dengan error yang lainnya, dimana antar variabel independen dalam model regresi tidak boleh memiliki korelasi satu sama lainnya. Pengujian autokorelasi data penelitian ini akan menggunakan uji durbin watson (DW). dimana suatu model regresi dikatakan layak apabila terbebas dari uji heteroskedastisitas dan uji asumsi klasik lainnya dengan nilai DW antara du dan 4-du.

4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan yang linier antar variabel independen. Metode yang digunakan untuk pengujian ini dilakukan dengan mengidentifikasi nilai VIF.

B.Uji Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Secara matematis persamaan regresi linier berganda dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Y 1= a + b1 X1 + b2 X2+ e...(6) Y 2= a + b1 X1 + b2 X2+ e...(7) Keterangan :

Y2 = NPM X1 D R X2 PR

a Konstanta ariabel Regresi

e error

C.Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan cara untuk menguji kebenaran dugaan. Menurut Nachrowi dan Usman (2006) Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan (berbeda nyata). Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Uji t Statistik

Uji t statistik digunakan untuk menjawab hipotesis yang menunjukan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel.

(25)

15

Uji F statistik merupakan metode yang digunakan untuk menguji hipotesis yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran utang dan modal BUMN yang Go Public di Indonesia

Badan Usaha Milik Negara dapat diartikan sebagai unit bisnis milik rakyat yang dikelola untuk kepentingan rakyat oleh pemerintah, dikarenakan rakyat mempunyai keterbatasan sumber daya untuk mengelola dan mengusahakannya. Dalam hal ini pemerintah bukan sebagai pemilik BUMN sehingga keputusan pemerintah mengenai perusahaan BUMN harus diketahui dan disetujui oleh rakyat banyak. Sesuai dengan pasal 33 UUD RI 1945 ayat 2 dan 3.Sampai dengan tahun 2015 terdapat 20 BUMN yang sudah Go Public di BEI diantara 20 perusahaan tersebut hanya 14 perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini yang selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Perusahaan yang dijadikan sampel yaitu: BBRI, SMGR, BMRI, PTBA, BBNI, JSMR, PGAS,KAEF, INAF, ADHI, TINS, TLKM, ANTM, WIKA. Dari data keuangan yang diperoleh dari BEI, diketahui data keuangan perusahaan ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Utang jangka panjang perusahaan BUMN bukan bank (dalam jutaan rupiah) Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata SMGR 3.423.246 5.046.506. 8.414.229 8.922.908 8.559.401 6.873.258 PTBA 2.281.451 3.342.102 4.223.812 4.125.586 4.376.305 3.669.851 JSMR 10.592.663 12.191.853 14.965.766 17.499.365 18.772.027 11.053.684 PGAS 16.986.477 13.791.734 15.021.091 20.073.088 35.928.465 20.360.171 KAEF 567.310 543.257 541.737 643.493 847.585 526.561

Sumber : diolah dari Bursa Efek Jakarta (2010– 2014)

(26)

16

membiayai pembangunan jalan tol. Seperti obligasi jasa marga JORR I dan II. BUMN yang bergerak dalam bidang kosntruksi lainnya yaitu PT Adhi karya yang juga mempunyai utang jangka panjang yang semakin meningkat setiap tahunnya. Obligasi yang dimiliki oleh PT Adhi karya dalam catatan atas laporan keuangan di jelaskan digunakan untuk pengembangan usaha dan investasi di bidang usaha properti oleh Perusahaan yang akan digunakan untuk pembangunan hotel atau perkantoran dan infrastruktur di kawasan Jabodetabek, pembangunan properti multiguna (mixed use) dikawasan jabodetabek atau real estate dan pusat perbelanjaan (mal) di Propinsi Riau dan kawasan Jabodetabek. Selain Jasa Marga dan Adhi Karya, Telkom merupakan BUMN dengan tingkat utang yang tinggi. Dana yang diperoleh PT Telkom dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk meningkatkan belanja modal yang meliputi: wave broadband (pita lebar, softswitching, datakom, teknologi informasi dan lainnya), infrastruktur (backbone, metro network, regional metro junction, internet protocol, dan system satelit) dan optimisasi legacy dan fasilitas penunjang (fixed wireline dan wireless).

Perusahaan dengan nilai utang baik jangka panjang maupun jangka pendek yang tinggi, akan mempengaruhi risiko keuangannya. Semakin tinggi tingkat utangnya, maka akan semakin tinggi risiko keuangannya (bangkrut). Selain obligasi, pinjaman bank yang lebih dari 1 tahun juga menjadi sumber pendanaan bagi perusahaan. Sumber pendanaan tersebut dikenal dengan kredit modal kerja. Benefit yang diperoleh dari penggunaan pinjaman bank sebagai dana tambahan sangat menarik bagi perusahaan sehingga dalam melakukan investasi perusahaan cenderung menggunakan pinjaman dalam jumlah yang cukup besar. Hal inilah yang menjadi pemicu terlalu tingginya rasio pinjaman (leverage) yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Rasio pinjaman (leverage ratio) merupakan ukuran mengenai besarnya pinjaman terhadap total aset yang dimiliki perusahaan (Hulster, 2009). Penggunaan utang yang berlebihan atau terlalu besar akan berdampak negatif bagi perusahaan terutama saat terjadi resesi ekonomi. Saat resesi ekonomi terjadi, pemerintah akan berusaha mengembalikan kondisi keuangan menjadi lebih stabil dengan meningkatkan tingkat bunga pinjaman. Kenaikan tingkat bunga pinjaman akan berdampak buruk bagi perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang besar karena biaya pinjaman yang mereka keluarkan akan menjadi jauh lebih besar dari yang sebelumnya sedangkan tingkat profitabilitas perusahaan tidak mengalami kenaikan yang sejalan dengan kenaikan bunga pinjaman tersebut. Selain itu, dengan menggunakan utang sebagai sumber pendanaan secara berlebihan akan berdampak buruk bagi pertumbuhan suatu perusahaan.

(27)

17

Tabel 7. Utang Bank BUMN Ekuitas

2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata

BBRI 36.673.110 49.820.329 64.881.779 79.327.422 85.048.239 63.150.176

BBNI 33.119.626 37.843.024 43.525.291 47.683.505 55.542.545 43.542.798 BMRI 41.542.808 62.654.408 76.532.865 88.790.569 93.960.319 72.696.194

a

Sumber : diolah dari Bursa Efek Jakarta (2010– 2014)

Dalam Tabel 7 terlihat utang utang Bank BUMN mengalami kenaikan setiap tahunnya yang termasuk dalam liabilitas BUMN yaitu: simpanan nasabah, simpanan di bank lain, liabilitas derivatif , liabilitas akseptasi, efek efek yang diterbitkan, pinjaman yang diterima , dan pinjaman subordinasi. Seperti pada Bank Mandiri utang jangka panjang yang ada pada bank mandiri terdiri dari pinjaman subordinasi dari Nordic Investment Bank yang digunakan untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di indonesia, ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) merupakan fasilitas kredit dari ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) untuk membiayai beberapa proyek di Indonesia. Selain itu terdapat Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 yang digunakan untuk Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Selain Bank Mandiri, Bank BRI juga mempunyai obligasi untuk mendanai kegiatan operasionalnya seperti Obligasi Subordinasi II yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi kredit sesuai dengan prinsip kehati hatian. Selain obligasi Bank BRI juga mempunyai Two Step Loan dalam mata uang rupiah yang merupakan pinjaman dari pemerintah yang dananya berasal dari Asian Development Bank (ADB), International Bank For Reconstruction and Development (IBRD), International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank. Begitu juga dengan Bank BNI. BNI mempunyai beberapa obligasi salah satunya Obligasi BNI yang diterbitkan pada tanggal 27 April 2012, BNI, melalui BNI Cabang London, menerbitkan surat utang dengan jumlah nilai nominal USD 500 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 April 2017 Surat utang dikeluarkan pada harga 98,89% setara dengan USD494,4 juta dan terdaftar pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGXST). Dari jumlah yang diterima sebesar USD494,4 juta tersebut, sebesar USD400 ribu digunakan sebagai biaya penerbitan surat utang. Penerimaan bersih dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan oleh Bank sebagai tambahan sumber pendanaan untuk cabangcabang luar negeri Bank. Selain mempunyai obligasi PT Bank BNI juga mendapat Kredit likuiditas untuk kredit koperasi primer kepada anggotanya. fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia ini ditujukan untuk debitur BNI sehubungan dengan program kredit Pemerintah untuk pinjaman investasi usaha kecil, pinjaman modal kerja dan pinjaman pengusaha kecil. Dapat kita simpulkan rata rata utang jangka panjang yang dimiliki oleh bank bank BUMN fokus untuk membiayai kredit kredit untuk nasabahnya baik itu nasabah untuk usaha kecil dan menengah maupun nasabah korporasi. Hal tersebut sesuai dengan fungsi bank sebagai Bank adalah lembaga intermediasi yaitu: lembaga perantara antara yang kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.

(28)

18

berinvestasi di suatu perusahaan adaah modal karena modal mencerminkan kemampuan perusahaan untuk mengcover hutang yang dimiliki dan menggambarkan likuiditas perusahaan itu sendiri. Perusahaan memperoleh dana untuk menjalankan operasional bisnisnya dari utang dari pihak eksternal dan juga dengan modal sendiri atau biasa kita sebut laba ditahan.. Modal perusahaan diperhatikan oleh investor untuk meyakinkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Modal sendiri, seperti halnya aset menjadi jaminan tersendiri bagi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan investor. Dibawah ini disajikan tabel kondisi modal (ekuitas) BUMN yang menjadi sampel penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 8:

Tabel 8.Ekuitas perusahaan (dalam jutaan rupiah)

Ekuitas 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata

BBRI 36.673.110 49.820.329 64.881.779 79.327.422 85.048.239 63.150.176 SMGR 12.006.439 14.615.097 18.164.855 21.803.976 22.200.483 17.758.170 BMRI 41.542.808 62.654.408 76.532.865 88.790.569 93.960.319 72.696.194 PTBA 6.366.736 8.165.002 8.505.169 7.551.596 7.721.899 7.662.050 BBNI 33.119.626 37.843.024 43.525.291 47.683.505 55.542.545 43.542.798 JSMR 7.740.014 9.240.280 9.787.786 10.866.980 11.101.772 9.747.366 PGAS 13.868.573 17.184.712 22.770.838 33.463.069 31.119.987 23.681.441 KAEF

Sumber : diolah dari Bursa Efek Jakarta (2010– 2014)

Dari Tabel 8 diketahui bahwa PT Bank Mandiri adalah perusahaan yang memiliki modal internal tertinggi yaitu sebesar Rp 72.696.194 (juta). Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Mandiri adalah perusahaan yang paling mampu menjamin dan memenuhi kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek dan jangka panjang. Setelah Bank Mandiri, Bank BRI juga mempunyai modal yang masuk jajaran tertinggi yaitu sebesar Rp. 63.150.176 setelah Telkom. Sesuai dengan Teori Barclay, Smith dan Watts yang mengatakan perusahaan dengan opsi untuk tumbuh lebih besar atau laba bertumbuh mempunyai kesempatan yang Profitable dalam menandai aktivitasnya secara internal sehingga perusahaan menghindari dana dari luar dan berusaha untuk mencari solusi yang tepat. Solusi yang tepat salah satunya dengan modal yang dimiliki perusahaan . Semakin tinggi modal perusahaan semakin likuid perusahaan tersebut.

Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri Secara Simultan dan Parsial Terhadap ROA & NPM BUMN Sektor Perbankan.

(29)

19

dalam penelitian harus menggunakan perhitungan regresi manual, Data untuk regresi berganda secara manual tersedia pada lampiran 6. karena hanya 3 bank BUMN yang termasuk sampel penelitian maka alat statistik yaitu SPSS tidak dapat digunakan. Dari hasil perhitungan manual didapatkan persamaan regresi yaitu :

ROA = -324,91+ 93,26 (DER) -3,367 (PR) + ε NPM = -28,1+ 8,17(DER) -291,19 (PR) + ε

Model regresi diatas menunjukan bahwa nilai konstanta adalah -324,91 artinya apabila nilai DER dan PR adalah nol dan tidak berubah maka setiap ada kenaikan satu satuan konstanta maka nilai ROA akan turun sebesar 324,91. Konstanta merupakan intersep yang menjelaskan nilai Y (variabel dependen) pada saat variabel X (independen) sama dengan nol. Selanjutnya dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA adalah DER dan PR. DER memiliki pengaruh positif sebesar 93,26 artinya pada saat DER naik sebesar 1x maka ROA akan naik sebesar 93 % Selanjutnya variabel PR memiliki pengaruh negatif yang signifikan teradap ROA, apabila tingkat PR naik 1x maka ROA akan turun sebesar 33%.

Begitu juga dengan NPM, model regresi diatas menunjukan bahwa nilai konstanta adalah -28,1 artinya apabila nilai DER dan PR adalah nol dan tidak berubah maka setiap ada kenaikan satu satuan konstanta maka nilai NPM akan turun sebesar 29,60. Konstanta merupakan intersep yang menjelaskan nilai Y (variabel dependen) pada saat variabel X (independen) sama dengan nol. Selanjutnya dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap NPM adalah DER dan PR. DER memiliki pengaruh positif sebesar 8,17 artinya pada saat DER naik sebesar 1x maka NPM akan naik sebesar 81,7 % Selanjutnya variabel PR memiliki pengaruh negatif yang signifikan teradap NPM, apabila tingkat PR naik 1x maka NPM akan turun sebesar 29%

Dari hasil regresi diatas dapat kita lihat PR memiliki pengaruh yang negatif baik terhadap profitabilitas jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan modal bank lebih banyak berasal dari dana pihak ketiga sesuai dengan fungsi bank sebagai perantara keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposits) yang kelebihan dana (surplus) dan menyalurkan kredit (to make loans) kepada pihak yang membutuhkan (defisit). Sehingga utang jangka panjang lebih banyak mempunyai pengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank. DER berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dibawah ini disajikan data mengenai DER bank BUMN tahun 2008- 2013 yang ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9.Hasil Perhitungan DER Bank (dalam x)

NO Bank 2008 2009 2010 2011 2012 2013 rata rata

1 Bank BRI 10,01 10.63 10,02 8,43 7,5 6,89 8,57

2 BankMandiri 10,75 10,2 9,81 7,81 7,31 7,26 8,86

3 Bank BNI 12,07 10,9 6,5 6,9 6,66 7,1 8,35

a

Sumber : diolah dari Bursa Efek Jakarta (2010– 2014)

(30)

20

cukup tinggi yaitu diatas 8. Hal tersebut mendukung hasil regresi dari penelitian ini yang menunjukkan DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas BUMN. Rata rata DER yang cukup besar tersebut menggambarkan Bank bank BUMN lebih memilih utang jangka panjang untuk mendanai kegiatan operasionalnya dibandingkan dengan modal sendiri (ekuitas). Pada Tabel 10 dapat dilihat Bank bank BUMN mempunyai DER yang cukup konstan, hal tersebut terjadi karena keputusan pendanaan merupakan keputusan jangka panjang sehingga perubahan DER tidak terlalu signifikan.

Hasil Uji Asumsi Klasik (model 1)

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik model pertama pada regresi linier berganda dapat diketahui bahwa data dalam penelitian ini bebas dari asumsi-asumsi klasik, dimana data terbukti normal, bebas dari heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai hasil uji asumsi klasik yang ditunjukan pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil uji asumsi klasik

No Uji Kriteria Hasil Keterangan signifikansi lebih dari 0.05 yaitu 0.71

2 Heteroskedastisitas Titik-titik pada

scatter plot

3 Multikolinieritas Nilai tolerance> 0.10 dan nilai tollerance dan VIF memenuhi syarat

(31)

21

berarti data terdistribusi dengan normal dan dapat menunjukan output regresi yang valid, bebas heteroskedastisitas yang berarti semua residual mempunyai varian yang sama sehingga uji hipotesis dan kesimpulan menjadi akurat, bebas multikolinieritas yang berarti bahwa antar variabel independen dalam penelitian tidak memiliki hubungan sehingga output regresi dapat menunjukan kondisi sebenarnya, dan bebas autokorelasi yang berarti bahwa error pada data bersifat independen sehingga nilai dari pengaruh variabel-variabel yang diteliti konsisten dan tidak bias. Hasil uji asumsi klasik yang lebih rinci selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.

Hasil Uji Asumsi Klasik (model 2)

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik model kedua pada regresi linier berganda dapat diketahui bahwa data dalam penelitian ini bebas dari asumsi-asumsi klasik, dimana data terbukti normal, bebas dari heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai hasil uji asumsi klasik yang ditunjukan pada Tabel 11.

Tabel 11 .Hasil uji asumsi klasik

No Uji Kriteria Hasil Keterangan signifikansi lebih dari 0.05 yaitu 0.71

2 Heteroskedastisitas Titik-titik pada

scatter plot

3 Multikolinieritas Nilai tolerance> 0.10 dan nilai tollerance dan VIF memenuhi syarat

(32)

22

berarti data terdistribusi dengan normal dan dapat menunjukan output regresi yang valid, bebas heteroskedastisitas yang berarti semua residual mempunyai varian yang sama sehingga uji hipotesis dan kesimpulan menjadi akurat, bebas multikolinieritas yang berarti bahwa antar variabel independen dalam penelitian tidak memiliki hubungan sehingga output regresi dapat menunjukan kondisi sebenarnya, dan bebas autokorelasi yang berarti bahwa error pada data bersifat independen sehingga nilai dari pengaruh variabel-variabel yang diteliti konsisten dan tidak bias. Hasil uji asumsi klasik yang lebih rinci selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.

Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri Secara Simultan dan Parsial Terhadap ROA BUMN Non Bank

Hasil uji t menunjukan bahwa nilai thitung variabel DER adalah 1.513, nilai thitung variabel PR adalah 4.553. Sedangkan nilai ttabel untuk variabel-variabel independen tersebut adalah 2.004.

Berdasarkan nilai thitung dan ttabeldiatas dapat diketahui bahwa :

1. Variabel DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA sebab nilai thitung variabel tersebut lebih kecil dari pada nilai ttabel (1.513<2.004) serta dengan nilai signifikansi yang lebih dari 0,05 yaitu 0,136

2. Variabel PR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA hal ini disebabkan karena nilai thitung variabel tersebut lebih besar dari pada nilai ttabel (4.553>2.004) serta dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,00

Mengacu pada hasil uji t, uji F dan Koefisien determinasi model 1 dalam penelitian ini yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, maka model regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut :

ROA = -1.843+ 0,332 (DER) + 15,585 (PR) + ε

Model regresi diatas menunjukan bahwa nilai konstanta adalah -1.843 artinya apabila nilai DER dan PR adalah nol dan tidak berubah maka setiap ada kenaikan satu satuan konstanta maka nilai ROA akan turun sebesar1.843. Konstanta merupakan intersep yang menjelaskan nilai Y (variabel dependen) pada saat variabel X (independen) sama dengan nol. Selanjutnya dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA adalah DER dan PR. DER memiliki pengaruh positif sebesar 0,332 artinya pada saat DER naik sebesar 1x maka ROA akan naik sebesar 0.332% Selanjutnya variabel PRmemiliki pengaruh positif yang signifikan teradap ROA, apabila tingkat PR naik 1x maka ROA akan naik sebesar 15%.

(33)

23

(34)

24

Tabel 12. BUMN yang lebih memilih Pendanaan Internal

Perusahaan Keterangan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

ANTM TL 2.635.339 4.429.192 6.876.225 9.071.630 8.664.673 TE 9.583.550 10.772.044 12.832.316 12.793.488 12.062.670

TLKM TL 43.343.684 42.073.000 44.391.000 50.527.000 55.166.000 TE 44.418.742 60.981.000 66.978.000 77.424.000 74.949.000

PTBA TL 2.281.451 3.342.102 4.222.812 4.125.586 4.376.305 TE 6.366.736 8.165.002 8.505.169 7.551.569 7.721.899

TINS TL 1.678.033 1.972.012 1.542.807 2.991.184 3.047.247 TE 4.202.766 4.597.795 4.558.200 4.892.111 4.797.484

KAEF TL 567.311 543.257 541.737 643.493 847.585 TE 995.315 1.114.029 1.252.506 1.437.066 1.624.355

SMGR TL 3.423.246 5.046.506 8.414.229 8.988.908 8.559.401 TE 12.006.439 14.615.097 18.164.855 21.803.976 22.200.483 Sumber : Data di olah Laporan keuangan BUMN (2010-2014)

(35)

25

Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri Secara Simultan dan Parsial Terhadap NPM BUMN Non Bank.

Hasil uji t pada lampiran 4 menunjukan bahwa nilai thitung variabel DER adalah 2.137, nilai thitung variabel PR adalah 0.486. Sedangkan nilai ttabel untuk variabel-variabel independen tersebut adalah 2.004.

Berdasarkan nilai thitung dan ttabeldiatas dapat diketahui bahwa :

1. Variabel DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM sebab nilai thitung variabel tersebut lebih kecil dari pada nilai ttabel (2.137>2.004) serta dengan nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu 0,037

2. Variabel PR secara parsial tidak berpengaruhsignifikan terhadap NPM hal ini disebabkan karena nilai thitung variabel tersebut lebih besar dari pada nilai ttabel (0.486<2.004) serta dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,629 Mengacu pada hasil uji t ,uji f dan koefisien determinasi model 2 dalam penelitian ini yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4, maka model regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut :

NPM = 4.290+ 1.862 (DER) + 6.611 (PR) + ε

Model regresi diatas menunjukan bahwa nilai konstanta adalah 4.290 artinya apabila nilai DER, dan PR adalah nol maka nilai NPM adalah 4.290 Konstanta merupakan intersep yang menjelaskan nilai Y (variabel dependen) pada saat variabel X (independen) sama dengan nol. Selanjutnya dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap NPM adalah DER dan PR. DER memiliki pengaruh positif sebesar 1.862 artinya pada saat DERnaik sebesar 1x maka ROA akan naik sebesar 1.862% Selanjutnya variabel PRmemiliki pengaruh positif yang signifikan teradap ROA, apabila tingkat PR naik 1x maka ROA akan naik sebesar 6.611%,.

(36)

26

ditahan tidak begitu mempengaruhi kenaikan dari profitabilitas perusahaan , sesuai dengan teori MM dan Kraus Lizenberger “ Suatu Perusahaan yang menggunakan Utang akan mendapatkan keuntungan dari penghematan pajak yang akan mengurangi pengeluaran arus kasnya yang pada akhirnya meningkatkan nilai dari perusahaan “ Sehingga dalam jangka pendek hutang jangka panjang lebih memperngaruhi tingkat profitabilitas dibandingkan dengan modal sendiri yang di miliki oleh perusahaan walaupun keuntungan perusahaan yang didapatkan dari pengurangan pajak tidak dapat terus berlangsung karena perusahaan harus menanggung sejumlah biaya kebangkrutan. Utang jangka panjang mempunyai pengaruh terhadap NPM dikarenakan kebanyakan perusahaan BUMN yang ada di indonesia mengggunakan utang jangka panjang yang berasal dari luar negeri sehingga sangat dipengaruhi oleh gejolak kurs setiap tahunnya . Apabila suatu perusahaan didanai melalui hutang, maka akan terjadi efek tax deductible. Artinya, perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberi manfaat bagi pemegang saham. Pengurangan pajak ini akan menambah laba perusahaan dan dana tersebut dapat dipakai untuk investasi perusahaan di masa yang akan datang ataupun untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham. Apabila hal tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan, maka penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. Sehingga pendanaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Penjelasan tersebut sesuai dengan hasil statistik pada penelitian ini yang menunjukan ada pengaruh antara DER dan NPM dapat terbukti walaupun pegaruh DER terhadap NPM kecil.

Implikasi Manajerial

(37)

27

deductible. Namun yang harus di ingat oleh setiap perusahaan adalah penggunaan hutang jangka panjang akan menimbulkan kewajiban finansial , baik dalam bentuk pembayaran bunga ataupun pokok pinjaman oleh karena itu setiap perusahaan BUMN harus berhati hati dalam menggunakan hutang agar tidak berdampak pada tingkat likuiditas jangka panjang yang dapat berakibat keabangkrutan.Diharapkan BUMN di indonesia dapat lebih memperhatikan struktur modalnya sehingga dapat meningkatkan investasi dan juga keuntungan dalam jangka panjang maupun jangka pendek dan dapat memberikan return yang maksimum bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan menaikan minat masyarakat untuk turut membangun BUMN dan memajukan BUMN dengan ikut membeli saham BUMN.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Terhadap Profitabilitas BUMN yang Go Public di BEI Periode 2008- 2013 maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Variable hutang jangka panjang yang di gambarkan oleh DER dan Variabel Modal sendiri yang di gambarkan oleh PR secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba jangka panjang (ROA) Secara Parsial didapatkan bahwa terdapat satu variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba jangka panjang (ROA) yaitu PR, Hal tersebut sesuai dengan pecking order theory

2. Variable hutang jangka panjang yang di gambarkan oleh DER dan Variabel Modal sendiri yang di gambarkan oleh PR secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap laba jangka pendek (NPM). Secara Parsial Hutang Jangka Panjang (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba jangka pendek (NPM) , Hal tersebut dikarenakan penggunaan hutang bisa mengurangi pajak sehingga keuntungan yang didapatkan lebih tinggi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian adalah:

1. Bagi perusahaan BUMN yang ada di Indonesia sebaiknya lebih memperhatikan lagi komposisi antara utang jangka panjang dengan ekuitasnya yang digunakan untuk pendanaan perusahaan. Diperlukan strategi struktur modal yang optimal bagi BUMN di Indonesia yang dapat meningkatkan perolehan laba yang maksimum sesuai dengan tujuan perusahaan

(38)

28

lebih besar dari tahun sebelumnya.

(39)

29

DAFTAR PUSTAKA

Arpyelfanika DS. 2012. Analisis Pengaruh CR, TATO, DER, SIZE, DR terhadap profitabilitas perusahaan. [Skripsi]. Semarang(ID): Universitas Diponegoro. Brealey, Myers, Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan.

Edisi ke-8, Jilid 2.Bob Sabran MM,penerjemah. Jakarta(ID): Erlangga.

Brigham, Eugene F,Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke-8, Jilid 1.Dodo S dan Herman W,penerjemah.Jakarta(ID): Erlangga.

Ghozaly I. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang (ID): BP Universitas Diponegoro.

Hanafi, M. Mamduh , Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan keuangan. Yogyakarta (ID): UPP STIM YKPN

Horne, James C. Van. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi ke-13. Quratul‟ain Mubarakah, penerjemah. Jakarta (ID): Salemba mpat.

H.M, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-7. Yogyakarta (ID): BPFE-UGM.

Jurnali, Teddy, dan Sumantri. 2010. Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kepailitan Bank Nasional. Batam (ID): Jurnal Bisnis dan Akuntansi.

Keown AJ, Martin JD, Petty JW, Scott DF Jr. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi ke-10, Jilid 1. Marcus Prihminto Widodo, penerjemah. Jakarta (ID): PT Indeks. Terjemahan dari: Financial Management: Principles and Applications.

Keown AJ, Martin JD, Petty JW, Scott DF Jr. 2011. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Edisi ke-10, Jilid 2. Marcus Prihminto Widodo, penerjemah. Jakarta (ID): PT Indeks. Terjemahan dari: Financial Management: Principles and Applications.

Kieso, Donald E., Jerry JW, Terry D. Warfield, 2002. Akuntansi Intermediete. Edisi ke-10, Jilid 1.Emil Salim,penerjemah.Jakarta (ID): Erlangga.

Kuswadi. 2008. Memahami Rasio Rasio Keuangan bagi Orang Awam . Jakarta (ID): PT Gramedia.

Kuhnhausen, Harald. 2014. Determinants Of Capital Structure in Non Financial Companies [Internet]. [diunduh 2015 June 03]; 2014-38. Tersedia

padahttp://epub.ub.uni-muenchen.de/21167/

Mardiyanto H. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta (ID): PT Grasindo. Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Edisi Keempat. Modigliani F, Miller M. 1958. The cost of capital corporation finance and the

theory of investment[Internet].[diunduh 2015 mei 20]; (PP 261-297). Tersedia pada http://www.Jstor.org/stable/1809766.

Pramono, Peni. 2007. Membedah Laporan Keuangan Sangat Mudah, disini Kuncinya . Jakarta (ID): PT Gramedia.

Prihartanty R. 2010. Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas terhadap net income growth [jurnal]. Semarang (ID):

(40)

30

Putu A.2014. Faktor Faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2012 [jurnal]. Bali (ID): Universitas Udayana.

Rivai V, Modding B, Veithzal AP, Mariyanti T. 2013. Financial Institution Management. Jakarta (ID): PT Rajagrafindo Persada.

Sukirno S. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta (ID): PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung (ID): Alfabeta.

Steven, Lina. 2011. Faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan manufaktur. [Jurnal bisnis dan akuntansi, vol.13, no.3, hlm, 163-181]. Jakarta (ID): Universitas Trisakti.

Stein ET. 2012. Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas studi komparatif pada perusahaan industri tekstil dan garment yang terdaftar di bei periode 2006-2010. [Skripsi]. Makasar (ID): Universitas Hasanuddin.

(41)

31

Lampiran 1 Data pendanaan internal,eksternal dan profitabilitas No DER PR NPM ROA

1 2,47 0,28 0,01 0,0247 2 1,35 0,41 0,02 0,0135 3 1,22 0,43 0,03 0,0122 4 0,80 0,55 0,04 0,008 5 0,60 0,60 0,05 0,006 6 0,60 0,62 0,06 0,006 7 1,18 0,44 0,07 0,0118 8 1,17 0,44 0,08 0,0117 9 1,37 0,41 0,09 0,0137 10 1,32 0,43 0,1 0,0132 11 1,53 0,39 0,11 0,0153 12 1,61 0,38 0,12 0,0161 13 12,07 0,08 0,13 0,1207 14 10,88 0,08 0,14 0,1088 15 6,50 0,13 0,15 0,065 16 6,90 0,12 0,16 0,069 17 6,66 0,13 0,17 0,0666 18 7,10 0,12 0,18 0,071 19 0,51 0,65 0,19 0,0051 20 0,4 0,7 0,2 0,004 21 0,36 0,73 0,21 0,0036 22 0,41 0,70 0,22 0,0041 23 0,50 0,67 0,23 0,005 24 0,55 0,65 0,24 0,0055 25 7,75 0,11 0,25 0,0775 26 6,69 0,13 0,26 0,0669 27 4,71 0,17 0,27 0,0471 28 5,17 0,16 0,28 0,0517 29 5,67 0,15 0,29 0,0567 30 5,28 0,16 0,3 0,0528 31 0,26 0,79 0,31 0,0026 32 0,21 0,82 0,32 0,0021 33 0,27 0,78 0,33 0,0027 34 0,41 0,70 0,34 0,0041 35 0,50 0,65 0,35 0,005 36 0,71 0,58 0,36 0,0071 37 0,5 0,66 0,37 0,005 38 0,42 0,7 0,38 0,0042 39 0,40 0,71 0,39 0,004 40 0,43 0,70 0,4 0,0043 41 0,34 0,75 0,41 0,0034 42 0,61 0,62 0,42 0,0061

d

(42)

32

Lanjutan Lampiran 1 Data pendanaan internal,eksternal dan profitabilitas No DER PR NPM ROA

43 0,53 0,65 0,43 0,0053

44 0,57 0,64 0,44 0,0057 45 0,49 0,67 0,45 0,0049

46 0,43 0,70 0,46 0,0043 47 0,45 0,70 0,47 0,0045

48 0,52 0,66 0,48 0,0052 49 10,75 0,08 0,49 0,1075

50 10,23 0,09 0,5 0,1023 51 9,81 0,09 0,51 0,0981

52 7,81 0,11 0,52 0,0781 53 7,31 0,12 0,53 0,0731

54 7,26 0,12 0,54 0,0726 55 0,3 0,76 0,55 0,003

56 0,26 0,79 0,56 0,0026 57 0,29 0,77 0,57 0,0029

58 0,35 0,74 0,58 0,0035 59 0,46 0,68 0,59 0,0046

60 0,41 0,71 0,6 0,0041 61 10,01 0,08 0,61 0,1001

62 10,63 0,09 0,62 0,1063 63 10,02 0,09 0,63 0,1002

64 8,43 0,11 0,64 0,0843 65 7,50 0,12 0,65 0,075

66 6,89 0,13 0,66 0,0689 67 1,38 0,38 0,67 0,0138

68 1,22 0,4 0,68 0,0122 69 0,98 0,44 0,69 0,0098

70 0,69 0,60 0,7 0,0069 71 0,66 0,60 0,71 0,0066

72 0,65 0,60 0,72 0,0065 73 3,11 0,24 0,73 0,0311

74 2,38 0,27 0,74 0,0238 75 2,43 0,29 0,75 0,0243

76 2,75 0,26 0,76 0,0275 77 2,89 0,26 0,77 0,0289

78 2,90 0,26 0,78 0,029 79 2,26 0,31 0,79 0,0226

80 1,44 0,41 0,8 0,0144 81 1,36 0,42 0,81 0,0136

82 0,83 0,55 0,82 0,0083 83 0,83 0,55 0,83 0,0083

(43)

33

Lampiran 2 Hasil uji asumsi klasik (model 1)

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 54

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.83113175

Most Extreme Differences

Absolute .176

Positive .152

Negative -.176

Kolmogorov-Smirnov Z 1.290

Asymp. Sig. (2-tailed) .072

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji Heteroskedastisitas

3. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

DER .239 4.189

PR .239 4.189

(44)

34

Lanjutan Lampiran 2 Uji Asumsi Klasik (model 1)

4. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .689a .475 .454 2.88611 2.270

a. Predictors: (Constant), PR, DER

b. Dependent Variable: ROA

Lampiran 3 Hasil uji asumsi klasik (model 2) 1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 54

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.83113175

Most Extreme Differences

Absolute .176

Positive .152

Negative -.176

Kolmogorov-Smirnov Z 1.290

Asymp. Sig. (2-tailed) .072

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(45)

35

Lanjutan Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik (model 1)

3. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1(Constant)

DER .239 4.189

PR .239 4.189

a. Dependent Variable: NPM

4. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .444a .197 .166 11.47818 1.747

a. Predictors: (Constant), PR, DER

(46)

36

Lampiran 4 Hasil uji F, uji t, dan koefisien determinasi (Model 1) 1. Uji F terhadap ROA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 383.680 2 191.840 23.031 .000a

Residual 424.811 51 8.330

Total 808.492 53

a. Predictors: (Constant), PR, DER

b. Dependent Variable: ROA

2. Uji T terhadap ROA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.843 2.038 -.904 .370

DER .332 .219 .314 1.513 .136

PR 15.585 3.423 .946 4.553 .000

a. Dependent Variable: ROA

3. Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .689a .475 .454 2.88611 2.270

a. Predictors: (Constant), PR, DER

(47)

37

Lampiran 5 Hasil uji F, uji t, dan koefisien determinasi (Model 2)

1. Uji F terhadap NPM

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1650.604 2 825.302 6.264 .004a

Residual 6719.177 51 131.749

Total 8369.781 53

a. Predictors: (Constant), PR, DER

b. Dependent Variable: NPM

2. Uji T terhadap NPM

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 4.290 8.107 .529 .599

DER 1.862 .872 .549 2.137 .037

PR 6.611 13.614 .125 .486 .629

a. Dependent Variable: NPM

3. Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .444a .197 .166 11.47818 1.747

a. Predictors: (Constant), PR, DER

(48)

38

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Kinerja Keuangan BUMN tahun 2005- 2010
Gambar 1.
Tabel 2. Penelitian Terdahulu
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
+6

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to examine the accuracy and readibility of domesticated and foreignzed translation of specific terms from Stephenie Meyer’s Twilight as the source language

Indikator komunikasi interpersonal yang dibutuhkan untuk membantu berkinerja dengan baik adalah keterbukaan infomasi dalam menyampaikan dan menerima pesan pada orang

Harapan lain agar kegiatan Patroli Sabhara dapat berjalan optimal, maka diperlukan dukungan BBM yang memadai dan sesuai dengan jenis / tipe kendaraan serta jarak tempuh

Contoh perbuatan yang bertentangan dengan hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah .... menahan seseorang yang didakwa melakukan

Adapun akibat lain dari kurangnya kompetensi yang dimiliki preseptor dalam membimbing preseptee yaitu ketika preseptee sudah menjadi ners dan bekerja di rumah sakit, ners

Dari wawancara di atas, dapat diketahui bahwa masih ada ditemukan pelanggaran dalam pelaksanaan Perda Kota Padang Panjang No 8 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan

Kanul 2,4 mm terutama digunakan untuk menghaluskan area tepi, yaitu perbatasan antara area yang diambil lemaknya dengan area yang tidak, sehingga pada kedua kasus dijumpai

Penulisan ini merupakan hasil dari replikasi penelitian sebelumnya mengenai price earning ratio dilakukan oleh Krisma Dewi (2013) Pengaruh “Earning Growth dan Return On Equity