PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN
MULUT, USIA, DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI
TERHADAP TINGKAT KEJADIAN KARIES GIGI
PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN
TUNGGULWULUNG 2 MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun oleh :
DYAH AJENG SAFITRI NIM. 09060050
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN MULUT, USIA, DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP TINGKAT
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TUNGGULWULUNG 2 MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: DYAH AJENG SAFITRI
NIM. 09060050
Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 22 Juli 2013
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Ainur Rofieq, M.Kes. Nurul Aini, S.Kep, Ns., M.Kep NIP. UMM. 131.883.027 NIP. UMM. 112.0501.0419
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN MULUT, USIA, DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP TINGKAT
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TUNGGULWULUNG 2 MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: DYAH AJENG SAFITRI
NIM. 09060050 Diujikan
Pada Tanggal 31 Juli 2013
Penguji I, Penguji II,
Dr. Ainur Rofieq, M.Kes Nurul Aini, S. Kep., Ns., M.Kep NIP.19651001.19900311.004 NIP.UMM 112.0501.0419
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti P., M.Kep., Sp. Kom. Tutu April A., S.Kp., M.Kes NIP.UMM 112.0309.0405 NIDN. 0711047103
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : DYAH AJENG SAFITRI NIM : 09060050
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi :Pengaruh Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Tingkat Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah di SDN Tunggulwulung 2 Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 21 Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan
MOTTO
DON’T LOSE HOPE
(You never know what tomorrow will bring)
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu
niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.
(Shahih Al-Jami)
Atas setiap masalah-masalah yang dihadapkan dengan doa,
akan selalu ada jalan keluar yang tak terduga-duga.
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
, Skripsi ini penulis persembahkan untuk:1.
Allah SWT
Puji Syukur kehadiratNya yang senantiasa memberikan kekuatan disetiap ketidaktegaran dan kemudahan disetiap kesulitan. Terimakasih atas doa-doa yang dikabulkan.2. Mama (
Tri Kuswandari
) dan Ayah (Sudarmadi
), terimakasih untuk segala-galanya dalam hidup ini.I am nothing without you.3. Younger brother,
Zakaria Permana Nuryadi
.4. Dosen-dosen pembimbing dan pengujiku,
Bapak Ainur Rofieq, Bu
Nurul Aini, Pak Yoyok Bekti., Bu Tutu April
atas segala bimbingan, semangat dan motivasinya selama ini.5. Seluruh
bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberiku pengetahuan dan ilmu keperawatan, berkat bimbingan dan ilmu yang diberikan.6.
Bapak/ibu pengajar SDN Tunggulwulung 2 Malang
danBapak/Ibu Puskesmas Dinoyo
yang membantu dalam proses penelitian.7.
Bapak dan ibu Guru
di TK Al-Amien Jember, SDN Jember Lor II Jember, SMP Negeri 1 Jember, dan SMA Negeri 2 Jember yang menyertaiku dalam perjalanan meraih masa depan.8. Seluruh keluarga, kerabat, dan sahabat yang menyayangi dan memberikan dukungannya
*Ghost
(Yeni, Nindy, Dian, Ike, Nina, Ina
), KeluargaPSIK
’09
,
dan yang seperjuangan lainnya (Maulana Hendrawan, Yeni,
Rumiasih, Anindya, Linda, Fitria, Yana, Widya, Zhe2, Ira,
Sofia, Rifa, Hanif, Ririn, Suci, Supri, Yudi, Crishtoper, Adp
).God bless all you do.
*Mantoe X7
includeAndi Martha, LeLy, Berlian, dan
Nov.Shofiani
)*Cemara
(Bonie, Upit, Nyo, Yessi, Linda, dan Rosida, Luvia, Imanita, Anggar, Bhe, Yopi, Anita),viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Pengetahuan Kebersihan
Mulut, Usia, dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Tingkat Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah di SDN TUnggulwulung 2 Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S, Kep) pada Program Studi Imu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak berikut ini yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini:
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep. Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing penulisan skripsi.
3. Dr. Ainur Rofieq selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
4. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya
5. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing
selama masa belajar.
6. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2009.
7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin,
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 24 Juli 2013
x
The Influence of Knowledge Rate about Mouth Cleanliness, Age, and Teeth Brushing Habit on Teeth Caries Occurrence among School Age Children
at SDN Tunggulwulung 2 Malang
Dyah Ajeng Safitri1, Ainur Rofieq, M.Kes2, Nurul Aini, S. Kep., Ns., M.Kep 3
ABSTRACT
Background : Teeth caries is a disease subjecting to teeth hard tissues, including email, dentine, and cementum, which is caused by activity of a microorganism in a fermentable carbohydrate. Teeth caries can be developed from internal and external factors. One internal factor causing teeth caries is age. Indeed, age determines the behavior of individual in determining a disease. In this matter, a method to prevent teeth caries is by teeth brushing habit. Each individual has different teeth brushing habit because of different knowledge and method of keeping the mouth cleaned. Method : Research design is analytical descriptive. The sample of research is 108 students at SDN Tunggulwulung 2 Malang. Sampling technique is stratified random sampling. Data analysis method is Multiple Linear Regression at significance level (p) of 0.05.
Result : Result of significance test of regression equation indicates that p 0.05 such that H0 is rejected. The equation of regression line made by the function of
knowledge rate of mouth cleanliness, age and teeth brushing habit on teeth caries occurrence rate, therefore, is significant.
Conclusion : There is a significant relationship between knowledge rate of mouth cleanliness, age and teeth brushing habit on teeth caries occurrence rate among school age children at SDN Tunggulwulung 2 Malang.
Keywords: knowledge of mouth cleanliness, age, teeth brushing habit, teeth caries occurrence
1 Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
2 Lecturer of University of Muhammadiyah Malang 3
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Tingkat Kejadian Karies Gigi Pada Anak
Usia Sekolah Di SDN Tunggulwulung 2 Malang
Dyah Ajeng Safitri1, Ainur Rofieq, M.Kes2, Nurul Aini, S.Kep., Ns, M.Kep3
INTISARI
Latar belakang : Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Terdapat faktor internal dan faktor eksternal penyebab karies gigi. Salah satu faktor internal penyebab karies gigi salah satunya adalah usia. Usia menentukan seseorang berperilaku dalam mencegah terjadinya penyakit. Dalam hal ini, salah satu cara pencegahan terjadinya karies gigi adalah dengan kebiasaan menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi individu berbeda-beda berdasarkan pengetahuan dan cara-cara menjaga kebersihan mulut.
Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 siswa SDN Tunggulwulung 2 Malang dengan teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling.
Analisa data yang digunakan adalah Regresi Linier Ganda dengan taraf signifikasi (p) 0,05.
Hasil : Dari hasil uji signifikan persamaan regresi didapatkan hasil p ≤ 0,05 sehingga H0 ditolak. Sehingga persamaan garis regresi yang dibentuk oleh fungsi tingkat
pengetahuan kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan menggosok gigi terhadap tingkat kejadian karies gigi adalah signifikan.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan menggosok gigi terhadap tingkat kejadian karies gigi pada ank usia sekolah di SDN Tunggulwulung 2 Malang.
Kata Kunci : pengetahuan kebersihan mulut, usia, kebiasaan menggosok gigi, kejadian karies gigi.
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul……… i
Lembar persetujuan……… ii
Lembar pengesahan……… iii
Lembar Pernyataan Keaslian………... iv
Motto………. v
Lembar Persembahan………. vi
Kata Pengantar………... viii
Lembar Persembahan………... ix
Abstract………... x
Intisari……… xi
Daftar Isi……… xii
Daftar Tabel………... xvi
Daftar Gambar….………... xvii
Daftar lampiran……….. xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……..……… 1
1.2 Rumusan Masalah……..……….….. 5
1.3 Tujuan………..……… 5
1.3.1 Tujuan Umum………...……….... 5
1.3.2 Tujuan Khusus………... 6
1.4 Manfaat………...……….. 6
1.5 Definisi Istilah…...………....…...………....…...………….. 7
1.6 Keaslian Penelitian………...………. 9
1.7 Batasan Penelitian………..……….…………..……… 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar….……… 12
2.1.1 Karakteristik Anak Usia Sekolah ………. 12
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Sekolah…... 17
2.1.3 Karakteristik Gigi Anak Usia Sekolah………... 19
2.2 Konsep Karies Gigi………….………. 20
2.2.1 Gigi dan Komponennya ……….. 20
2.2.2 Pengertian Karies Gigi………...………... 23
2.2.3 Etiologi Karies Gigi…...………... 23
2.2.4 Penggolongan Karies Gigi…...……….………. 24
2.2.6 Komplikasi Akibat Karies Gigi…...………... 28
2.2.7 Pencegahan Karies Gigi………...………. 38
2.3 Konsep Perilaku dalam Menjaga Kesehatan….………. 31
2.4 Pengetahuan Kebersihan Mulut terhadap Karies Gigi...………..… 34
2.5 Peran Perawat………....………... 38
2.6 Karies Gigi berdasarkan Usia……...………. 40
2.7 Pengaruh Pengetahuan Tentang Kebersihan Mulut, Usia, Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah……... 40
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep……….……… 43
3.2 Hipotesis Penelitian………. 46
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian………..……… 47
4.2 Kerangka Penelitian………... 48 4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling………..………. 49
4.4 Variabel Penelitian……… 50
4.4.1 Variabel Independen (bebas)……… 50
4.4.2 Variabel dependen (terikat)………. 50
4.4.3 Variabel Kendali……….. 50
4.5 Definisi Operasional………. 50
1. Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut……… 50
2. Usia……….. 51
3. Kebiasaan Menggosok Gigi……….. 52
4. Tingkat Kejadian Karies Gigi……… 52
4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian………. 54
4.7 Instrumen Penelitian………...……….………... 54
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas………. 55
4.9 Prosedur Penelitian………... 57
4.10 Teknik Analisis…………..………. 58
4.11 Etika Penelitian………..………... 63
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian.……… 67
5.1.1 Data Induk Responden………... 67
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 68
xiv
b. Usia……….……… 69
c. Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut………. 70
d. Kebiasaan Menggosok Gigi………. 70
e. Tingkat Kejadian Karies Gigi……….. 71
5.2 Hasil Analisa Data…...………. 72
5.2.1 Uji Asumsi ………...……… 72
1. Uji Normalitas………. 72
2. Uji Multikolinieritas……… 73
3. Uji Autokorelasi……….. 74
4. Uji Heteroskedastisitas………. 74
5.2.2. Hasil Analisis Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen……….... 75
1. Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut terhadap Kejadian Karies Gigi ………... 76
2. Usia terhadap Kejadian Karies Gigi.………...……. 76
3. Kebiasaan Menggosok Gigi terhadap Kejadian Karies Gigi…… 76
5.2.3 Hasil Analisis Pengaruh Kombinasi Antara Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi.…….……….. 77
5.2.4 Dominasi Faktor Dari Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi………. 78
5.2.5 Sumbangan Efektif Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah……….. 80
5.3 Hasil Uji Instrumen………... 81
5.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas………. 81
1. Uji Validitas……… 81
2. Uji Reliabilitas………. 82
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Karies Gigi, Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, dan Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak Usia Sekolah di SDN Tunggulwulung 2 Malang……...………...………... 83
1. Tingkat Kejadian Karies Gigi...………. 83
2. Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut……… 84
3. Usia………... 87
4. Kebiasaan Menggosok Gigi………... 88
6.2 Pengaruh Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut terhadap Kejadian Karies Gigi……….. 91
6.4 Pengaruh Kebiasaan Menggosok Gigi terhadap Kejadian Karies Gigi……... 95 6.5 Pengaruh Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, dan Kebiasaan
Menggosok Gigi terhadap Kejadian Karies Gigi……….. 97
6.6 Keterbatasan Penelitian……… 99
6.7 Implikasi Keperawatan……….. 100
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan……….. 103
7.2 Saran……… 104
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 kategori tingkat pengetahuan kebersihan mulut………... 51
Tabel 4.6 Penggolongan usia siswa sekolah dasar……….... 52
Tabel 4.7 kategori kebiasaan menggosok gigi……….. 52
Tabel 4.8 Klasifikasi Intensitas Karies Gigi Menurut WHO………... 53
Tabel 4.9 Penjabaran variabel berdasarkan instrumen dan skala pengukuran…... 54
Tabel 4.10 jadwal pelaksanaan penelitian di SDN Sumbersari 2 kota Malang….. 57
Tabel 5.1 Perhitungan statistik variabel………... 68
Tabel 5.2 Karakteristik usia responden 68 Tabel 5.3 Karakteristik tingkat pengetahuan responden 69 Tabel 5.4 Karakteristik kebiasaan menggosok gigi responden 70 Tabel 5.5 Krakteristik berdasarkan tingkat kejadian karies gigi responden 71 Tabel 5.6 Hasil Analisis Koefisien Regresi Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut Terhadap Kejadian Karies Gigi………... 76
Tabel 5.7 Hasil Analisis Koefisien Regresi Usia Terhadap Kejadian Karies Gigi 76 Tabel 5.8 Hasil Analisis Koefisien Regresi Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi……….. 77
Tabel 5.9 Hasil Analisis Koefisien Regresi Antara Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi……….. 78
Tabel 5.10 Sumbangan Efektif Tingkat Pengetahuan Kebersihan Mulut, Usia, dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi….... 80
Tabel 5.11 Validitas kuisioner………. 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram potongan sagital gigi molar pertama bawah manusia……. 21 Gambar 2.2 Susunan gigi primer dan sekunder manusia.……… 22 Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian.……… 45 Gambar 4.1 Skema pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen 47 Gambar 4.2 Skema kerangka penelitian Deskriptif Analitik……… 48 Gambar 4.3 Skema pengambilan sampel penelitian………..... 49 Gambar 5.1 diagram jumlah responden berdasarkan strata………. 67 Gambar 5.2 Gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.…… 69 Gambar 5.3 Gambaran karakteristik responden berdasarkan usia.……….. 69 Gambar 5.4 Gambaran karakteristik responden berdasarkan pengetahuan
kebersihan mulut.……… 70
Gambar 5.5 Gambaran karakteristik responden berdasarkan kebiasaan menggosok gigi….……...………... 71 Gambar 5.6 Gambaran karakteristik responden berdasarkan kebiasaan
menggosok gigi………... 72 Gambar 5.7 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Tingkat Kejadian Karies Gigi (y)………. 73 Gambar 5.8 Grafik scatterplot Tingkat Kejadian Karies Gigi (y)………
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Dan Penelitian ke Dinas Kesehatan kota Malang
Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian oleh Dinas Kesehatan Lampiran 3 Surat Permohonan Penelitian oleh Puskesmas Dinoyo
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Fakultas dan Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 6 Lembar kuisioner penelitian Lampiran 7 Lembar wawancara skala Guttman Lampiran 8 Lembar pemeriksaan karies gigi Lampiran 9 Data Induk Responden
Lampiran 10 Hasil Perhitungan Statistik
Lampiran 11 Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian Lampiran 12 Perhitungan Sumbangan Efektif Variabel Lampiran 13 Uji Validitas dan Reliabilitas
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, Faktor yang Dapat Menyebabkan Karies Gigi, http://www.kedokterangigi.net/735/faktor-yang-dapat-menyebabkan-karies-gigi.html diperoleh 7 Maret 2013.
Anonim, 2013, Pengertian Kebiasaan Belajar, http://bksmadukepohbaru.guru-indonesia.net/artikel_detail-38827.html. Diakses pada 00:58:20, 30 Januari 2013. Diperoleh 21 Maret 2013.
Anonim, 2013, Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar,http://id.scribd.com/doc/123741118/.diperoleh 19 Maret 2013 Anwar, F. D., 2012, Hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi
pada siswa SDN 04 Pasa Gadangdi wilayah kerja Puskesmas Pemancungan Padang Selatan, http://repository.unand.ac.id/17916/diperoleh 5 Maret, 2013. Dewanti. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi
pada anak usia sekolah dasar di SDN Pondok cina 4 Depok.Depok : UI. Diperoleh 5 Maret 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011. Dinkes Jatim : Surabaya.
Dirjen Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi. (1994). Profil kesehatan gigi dan mulut di Indonesia pada pelita v. Jakarta : Depkes RI.
Elisa, Norma. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Motivasi Kerja, Dan Lama Kerja Perawat Dengan Mutu Penatalaksanaan Pasien Gawat Darurat Di RS Islam Malang. Tugas Akhir, Tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Kesehatan. UMM. Harrison. (1999). Prinsip - Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : EGC.
Hastono.(2004). Modul Analisa Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
Hidayat, Aziz, A. (2009). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika.
Houwink, B. (1993). Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan, hlm 125. (Sutatmi Suryo, Penerjemah). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Indarwati, Retno. (2011). Peran dan Fungsi Perawat.Diperoleh 25 Mei 2012.http://ners.unair.ac.id/materikuliah/peran%20&%20fungsi%20peraw at.pdf.
Julianti, Riri. (2008). Gigi dan Mulut.FK-UNRI.Pekanbaru.
xx
Kidd, Edwina, A., M. (1991).Dasar-Dasar Karies : Penyakit dan Penanggulangan. Jakarta : EGC.
Kusumawardani, Endah. (2011). Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut.Yogyakarta : Siklus.
Kusumawati, Rina, 2010, Tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/223.diperoleh 7 Maret, 2013.
Lukihardianti, A. (2011). 85% Anak Usia Sekolah Dasar Menderita Karies Gigi.Diperoleh 21 Mei 2013.http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info- sehat/11/09/12/lrevhf-sekitar-85-persen-anak-usia-sekolah-menderita-karies-gigi
Nelson.(2000). Ilmu Kesehatan Anak Vol.2 page 1286.Jakarta : EGC. Notoatmodjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam.(2002). Manajemen Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam.(2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta : EGC.
Purnaji, Henri. (2012). Penelitian Kesehatan Gigi Anak Usia Sekolah Kelas 4-6 Di SDN 1 Karang Patihan Balong Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. jkptumpo-gdl-henripurna-193-1-abstrak-i.pdf. diperoleh 20 Mei 2013. Rudolph, M. Abraham. (2006). Buku Ajar Pediatri. Jakarta. EGC.
Samad F, 2008, Karies Gigi, http://www.scribd.com/doc/30577889/Gimul-Tutorial-Files-of-Drsmed, diperoleh 8 Maret, 2013.
Savitri, ega, 2012, Keterangan Menggosok Gigi.Diperoleh 15 Mei 2013.http://www.slideshare.net/07051994/keterangan-menggosok-gigi/ Srigupta, Aziz. (2004). Panduan Singkat Perawatan Gigi Dan Mulut.Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Taniredja, Tukiran. & Mustafidah, Hidayati. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar).Bandung : Penerbit Alfabeta.
Tarigan, Rasinta. 1990. Karies Gigi. Jakarta : Hipokrates.
http://id.scribd.com/doc/123741118/Gambaran-Tentang-Kebersihan-Gigi-Dan- Mulut-Terhadap-Anak-Terhadap-Timbulnya-Karies-Pada-Anak-Usia-Sekolah-Dasar/ diperoleh 19 Maret 2013.
http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund-freud/ diperoleh 19 Maret 2013.
http://www.scribd.com/doc/99803989/Ukgs-Final Diperoleh 25 April 2013.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/handle/123456789/1792 Diperoleh 30 April 2013
http://www.psychologymania.com/2013/04/status-kesehatan-gigi-dan-mulut.html. Diperoleh 1 Mei 2013.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu (Pedoman UKGS 2012). Agar derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai dengan optimal, maka diperlukan upaya– upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, pencegahan penyakit dan penyuluhan kesehatan yang harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pembangunan dibidang kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian dari pembangunan kesehatan secara menyeluruh mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan nilai derajat kesehatan gigi dan mulut di masyarakat (Anonim, 2013).
Dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, kebersihannya sangat penting diperhatikan.Kondisi gigi dan mulut yang kotor tidak hanya dapat menimbulkan bau mulut, tapi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal (Pedoman UKGS, 2012).Kerusakan pada gigi yang biasa disebut dengan karies gigi, yaitu sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi (Anonim, 2012).Pada manusia modern yang hidup dalam masyarakat industri yang sudah maju, karies merupakan hal yang sudah biasa, tetapi frekuensi karies berbeda di tiap negeri dan di antara individu dalam negeri itu sendiri (Kidd, 2012).
memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Menurut Dirjen Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi, 2011, dalam Dewanti (2012), dari tahun ke tahun terjadi kenaikan angka prevalensi kejadian karies pada penduduk Indonesia di tahun 1995 sebesar 63% menjadi 90% di tahun 2011. Sedangkan prevalansi karies gigi pada anak-anak usia sekolah masih tinggi, mencapai 85% (Republika 2011).
Pada umumnya keadaan kebersihan gigi anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies disbanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Purnaji, 2012). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2012 untuk anak sekolah dasar, kariesdan gigi berlubang menjadi penyakit dengan angka kejadian tertinggi yaitu sebesar 46,54% dari 10 penyakit terbesardiantaranya serumen 22,02% ; refraksi mata 7,28% ; tonsil 3,61% ; ISPA 4,84% ; penyakit kulit 4,71% ; dan lain-lain sebesar 11%.
3
perlindungan gigi sedini mungkin dan dilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan berperilaku sehat(Pedoman UKGS, 2012).
Upaya-upaya peningkatan kesehatan juga dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit, dalam hal ini faktor-faktor terjadinya karies gigi. Menurut Suwelo (1992) ada 3 faktor utama terjadinya kariesyaitu : gigi dan saliva, mikroorganisme, dan subtrat serta waktu sebagai tambahan. Tarigan (1993) menyebutkan faktor perusak yang bersifat predisposisi salah satunya adalah faktor usia, semakin bertambahnya usia seseorang maka presentase karies makin berkurang. Karies gigi adalah suatu penyakit multikausal (Houwink, 1993).
Dalam praktek keperawatan, teori mempunyai konstribusi pada pembentukan dasar praktek keperawatan (Chinn & Jacobs, 1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatkan teori keperawatan (Potter, 2005). Filosofi Watson (1987) tentang asuhan keperawatan, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas keperawatan untuk berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit, dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit (Potter, 2005).
merupakan domain terpenting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terdapat tindakan seseorang (Kholid, 2012).
Dalam perubahan perilaku yang didasari oleh pengetahuan, usia menjadi salah satu faktor perbedaan tingkat pengetahuan seseorang tersebut. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan semakin mantap dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal ini akibat dari pengalaman dari kematangan jiwa (Nursalam, 2008).
Tidak hanya itu, terjadinya karies gigi juga dipengaruhi oleh faktor perilaku yang dilakukan setiap hari, yaitu kebiasaan menggosok gigi. Dalam mekanisme pembentukan perilaku terdapat dua pendekatan, yaitu Aliran Behaviorisme, yang memandang bahwa pola-pola perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan penguatan (reinforcement) dengan mengkondisikan atau menciptakan stimulus (rangsangan) tertentu dalam lingkungan; dan Aliran Holistik (Humanisme), yang memandang bahwa perilaku itu bertujuan, yang berarti aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam diri individu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku (Kholid, 2012). Kedua pendekatan tersebut menjadikan faktor intrinsik dari dalam diri seseorang dan faktor ekstrinsik yang berasal dari lingkungan sebagai pembentuk suatu tindakan seseorang yang berujung pada kebiasaan jika dilakukan setiap harinya.
5
menggosok gigi terhadap tingkat kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar di SDN Tunggulwulung 2 kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kejadian karies gigi berdasarkan tingkat pengetahuan kebersihan
mulut, usia dan kebiasaan menggosok gigi pada anak usia sekolah dasar ?
2. Apakah tingkat pengetahuan kebersihan mulut mempengaruhi kejadian karies
gigi pada anak usia sekolah dasar ?
3. Apakah perbedaan usia mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak usia
sekolah dasar ?
4. Apakah kebiasaan menggosok gigi mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak
usia sekolah dasar ?
5. Apakah kombinasi antara tingkat pengetahuan kebersihan mulut, perbedaan usia,
dan kebiasaan menggosok gigi mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar ? Apabila mempengaruhi berapakah daya pengaruh kombinasinya?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh tingkat pengetahuan kebersihan mulut, perbedaan usia, dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar di SDN Tunggulwulung 2 kota Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan pengaruh tingkat pengetahuan kebersihan mulut, perbedaan usia, dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
2. Menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan kebersihan mulut terhadap kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
3. Menganalisis pengaruh perbedaan usia terhadap kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
4. Menganalisis pengaruh kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
5. Apakah kombinasi antara tingkat pengetahuan kebersihan mulut, perbedaan usia, dan kebiasaan menggosok gigi mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Umum
1. Sekolah
Menambah pengetahuan dan motivasi khususnya di sekolah tempat penelitian tentang pengaruh tingkat pengetahuan kebersihan mulutdan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar.
2. Puskesmas
7
puskesmas dalam hal pemeliharaan kesehatan gigi terhadap pencegahan kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar.
1.4.2 Manfaat Khusus
1. Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi institusi pendidikan S1 keperawatan terutama di bidang kesehatan gigi dan mulut juga sebagai data penunjang untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan baru terutama dalam penelitian yang dilakukan di komunitas sekolah dasar tentang kejadian karies gigi dengan meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang tentang penyebab karies yaitu tingkat pengetahuan, perbedaan usia, dan kebiasaan menggosok gigi sebagai salah satu tindakan pencegahan karies gigi.
3. Bagi Anak Sekolah Dasar
Sebagai pengetahuan baru tentang kebersihan mulut dan memotivasi kebiasaan menggosok gigi yang baik sebagai salah satu cara pencegahan terjadinya karies gigi.
1.5 Definisi istilah
1. Pengetahuan Kebersihan Mulut
atau menjaga rongga mulut agar tetap bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya karies, penyakit jaringan periodontal serta bau mulut.
Pengetahuan kebersihan mulut adalah hasil mengingat tentang tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga mulut yang didapatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja untuk mencegah terjadinya karies gigi, penyakit jaringan periodontal serta bau mulut.
2. Usia
Usia adalah terhitung individu mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun (Nursalam, 2008).
3. Kebiasaan Menggososk Gigi
Kebiasaan adalah barang apa yang telah biasa dilakukan (Wojowasito, 1972).Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan pasta gigi dan sikat gigi (Savitri, 2012)
Kebiasaan menggosok gigi adalah kegiatan yang telah biasa dilakukan yaitu membersihkan gigi dengan pasta gigi dan sikat gigi.
4. Karies Gigi
Karies gigi adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh interaksi antara (produk-produk) mikroorganisme, ludah, bagian-bagian yang berasal dari makanan dan email (Houwink, 1993).
5. Anak Usia Sekolah
9
1.6 Keaslian Penelitian
Berdasarkan dari hasil kajian pustaka, beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan pengaruh tingkat pengetahuan tentang kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar, namun penelitian yang memiliki kemiripan pernah dilakukan seperti tercantum sebagai berikut :
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewanti (2012) yang dilakukan di kota Depok menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pengambilan sampel yaitu stratified random sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada anak usia sekolah.
Perbedaan antara penelitian Dewanti (2012) dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel dan tempat yang digunakan. Variabel digunakan dalam penelitian ini menggabungkan ketiga faktor penyebab karies gigi yaitu:tingkat pengetahuan tentang kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan menggosok gigi sebagai variable independen dan kejadian karies gigi sebagai variable dependen. Tempat penelitian digunakan adalah sekolah dasar di daerah kota Malang.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Rahayu Setiyawati (2012) tentang kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur malam dengan karies pada anak usia sekolah di Tangerang didapatkan ada hubungan bermakna antara menggosok gigi sebelum tidur malam dengan karies.
Perbedaan antara penelitian Rahayu Setiyawati (2012) dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel dan tempat yang digunakan. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan menggosok gigi sebagai variabel independen dan kejadian karies gigi sebagai variabel dependen. Tempat penelitian yang saya gunakan adalah sekolah dasar di daerah kota Malang.
Sedangkan kesamaan antara penelitian Rahayu Setiyawati (2012) dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti yaitu karies gigi pada anak sekolah dasar.
Penelitian ketiga yang dilakukan Nailil Hidayati (2011) yang dilakukan di Lawang, Kabupaten Malang, dengan menggunakan penelitian jenis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya karies gigi didapatkan hasil penelitian adalah dari beberapa faktor, sebanyak 63,46% berdasarkan kebersihan mulut mengakibatkan karies gigi.
11
lain dalam penelitian ini mengkaji tingkat pengetahuan tentang kebersihan mulut. Kesamaan antara penelitian Nailil dengan penelitian ini adalah varibel karies gigi.
1.7 Batasan Penelitian
Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel indenpenden yang di teliti yaitu: tingkat pengetahuan kebersihan mulut,
perbedaan usia, dan kebiasaan menggosok gigi yang mempengaruhi variabel dependen yaitu karies gigi tidak meneliti variabel lain.