• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Komparatif Tingkat Pendapatan Petani Padi pada Musim Hujan dengan Kemarau (Studi kasus di Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Komparatif Tingkat Pendapatan Petani Padi pada Musim Hujan dengan Kemarau (Studi kasus di Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Komparatif Tingkat Pendapatan Petani Padi pada Musim Hujan

dengan Kemarau (Studi kasus di Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu,

Kabupaten Bojonegoro)

Oleh: Sheika Dayenne Ranani ( 01720113 )

Agriculture

Dibuat: 2006-01-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Studi, Komparatif, Pendapatan,Petani Padi

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia disamping jagung, sagu, ubi.

Pertumbuhan dan produksi padi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, yang dibagi dalam dua golongan yaitu:

a.Faktor lingkungan alamiah seperti: Tanah, Iklim, biologis.

b.Faktor sarana produksi seperti: Pupuk, Obat-obatan pemberantas hama dan penyakit, varietas padi unggul yang diberikan manusia.

Produksi padi sangat tergantung pada musim yang dapat mempengaruhi kegiatan produksi. Misalnya keterlambatan tanam lantaran curah hujan sedikit, sementara persediaan air untuk irigasi semakin sedikit akibat musim kemarau, sehingga berhektar-hektar sawah mengalami kekeringan. Kendala lain yang terjadi yaitu ketidak seragaman masa tanam dan umur tanaman yang dapat menyebabkan munculnya hama tikus. Tingginya curah hujan yang turun hampir sepanjang hari membuat sebagian besar tanaman padi yang siap dipanen tergenang air, apabila air tidak surut dalam beberapa hari maka tanaman padi akan membusuk dan menyebabkan petani mengalami kerugian yang besar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat pendapatan petani padi pada musim hujan dengan kemarau. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah diduga

pendapatan petani padi pada saat musim hujan lebih besar dibandingkan pada saat musim kemarau.

Penelitian dilakukan di Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) atas dasar pertimbangan bahwa

pertanian di daerah tersebut cukup maju dan sudah memiliki kelompok tani. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer yang berupa kuisioner, wawancara, dan

pengamatan (observasi) secara langsung. Selain itu digunakan juga data sekunder yang diperoleh dari literatur yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

Pemilihan dan penentuan jumlah sampel dengan menggunakan metode “Simple Random

Sampling”. Adapun penentuan petani sampel berdasarkan jumlah populasi petani sebanyak 220

orang dan sampel yang diambil 15% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 33 orang. Metode

analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisa pendapatan, yaitu π = TR –

TC sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan uji t berpasangan yaitu: t hit = Dimana:

: rata-rata pendapatan petani pada musim hujan dan kemarau. SB : simpangan baku.

n : jumlah sampel.

(2)

dibandingkan dengan musim hujan. Hal ini disebabkan intensitas radiasi sinar matahari pada musim kemarau lebih besar jika dibandingkan pada musim hujan, karena radiasi sinar matahari yang jatuh pada tanaman hijau berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan proses fotosintesa. Selain itu, karena sebagian besar letak sawah di Desa Ngraho berlokasi di dekat sungai Bengawan sehingga pada waktu musim hujan terkadang banyak sawah yang mengalami kebanjiran. Untuk menghindari sawah dari kebanjiran pada waktu musim hujan para petani di desa Ngraho mengatasinya dengan merubah waktu dan pola tanamnya, yaitu hanya menanam padi pada musim tanam MK I dan MK II atau pada musim kemarau yang pengairannya diperoleh dari air sungai bengawan.

Karena t hit (29.030) > t tabel (2,477) maka disimpulkan tolak Ho artinya ada perbedaan

pendapatan petani secara statistik dari musim kemarau dan musim hujan. Dengan kata lain pada musim kemarau memberikan dampak terhadap pendapatan petani di desa Desa Ngraho

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi Biaya Tenaga Kerja Menurut Macam Kegiatan per Petani Per Musim Tanam sesudah Kenaikan HPP (April-Juli 2010) pada Usahatani Padi Sawah di Desa Sidoarjo II Ramunia,

Nilai Produktivitas Tenaga Kerja Usaha Budidaya Udang Vanname di Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo Pada Musim Kemarau dan Musim Hujan Pada Tahun 2015.

pendapatan yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa petani padi sawah di Desa Air Terang diharapkan untuk menanam padi sawah dengan sistem Tabela

Pola tanam petani yang dilaksanakan pada musim hujan adalah menanam padi lokal dari bulan Agustus sampai dengan bulan Pebruari, sedangkan padi unggul penanaman dilakukan

rata-rata pendapatan yang diperoleh petani responden musim tanam pertama pada usahatani padi sawah di Kampung Matang Ara dengan rata-rata luas lahan 0,35 hektar

Dalam periode waktu satu tahun petani di desa lahan sawah berbasis padi umumnya menerapkan pola WDQDP ´SDGL-padi-EHUD´ SROD ; dengan kata lain, menanam padi pada

Petani yang menanam padi pada lahan sawah rigasi Di Desa Tri Rukun berjumlah 372 petani, sedangkan petani yang melakukan pola rotasi tanaman jagung-padi pada

Penelitian dengan tujuan : 1) Untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha tani padi pada musim penghujan dan kemarau, 2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah