• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara HbA1C dengan Osteoartritis pada Penderita Diabetes Melitus Di RSU Haji Surabaya Periode September 2013-Agustus 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara HbA1C dengan Osteoartritis pada Penderita Diabetes Melitus Di RSU Haji Surabaya Periode September 2013-Agustus 2014"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA HbA1C DENGAN OSTEOARTRITIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU HAJI SURABAYA PERIODE

SEPTEMBER 2013-AGUSTUS 2014

Oleh :

FAIZ YUSKY NAUFAL 201110330311010

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA HbA1C DENGAN OSTEOARTRITIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU HAJI SURABAYA PERIODE

SEPTEMBER 2013-AGUSTUS 2014

KARYA TULIS AKHIR Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

Faiz Yusky Naufal

NIM 201110330311010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 11 Desember 2014

Pembimbing I

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD.

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Faiz Yusky Naufal

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 11 Desember 2014

Tim Penguji

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. , Ketua

dr. Maryam Abdullah. , Anggota

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Peneliti : Faiz Yusky Naufal

NIM : 201110330311010

Fakultas : Kedokteran

Judul Tugas Akhir : Hubungan Antara HbA1C dengan Osteoartritis

pada Penderita Diabetes Melitus Di RSU Haji

Surabaya Periode September 2013-Agustus 2014

Menyatakan bahwa tugas akhir tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

karya orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan. Kecuali dalam bentuk

kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Malang, 11 Desember 2014

Yang Menyatakan,

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

taufiknya sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul

“HUBUNGAN ANTARA HbA1C DENGAN OSTEOARTRITIS PADA

PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU HAJI SURABAYA PERIODE

SEPTEMBER 2013-AGUSTUS 2014” dengan baik. Karya tulis akhir ini disusun

untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir

program sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran UMM.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan karya tulis akhir ini.

3. dr. Maryam Abdullah selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan karya tulis akhir ini.

4. dr. Diah Hermayanti Sp.PK. selaku Dosen Penguji yang telah

membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

(7)

vii

5. dr. Een Hendarsih Sp.PD-KHOM. selaku Dosen Pembimbing klinis

yang telah membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan karya tulis akhir ini.

6. drg. Bambang selaku Kepala Rekam Medis yang telah membantu,

membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan karya

tulis akhir ini.

7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Artono, SH dan Ibunda Eka

Surawati, Dra. yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan

karya tulis akhir ini.

8. Teman-teman satu angkatan FK UMM, Kakak tingkat FK UMM, dan

pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, masih banyak

terdapat kekurangan dalam susunan usulan penelitian ini. Untuk membuat usulan

penelitian ini menjadi lebih baik, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran

dari para pembaca. Akhir kata, terimakasih atas perhatiannya. Semoga usulan

penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa Robbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Malang, 11 Desember 2014

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1.Tujuan Umum ... 3

1.3.2.Tujuan Khusus ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Akademik ... 3

(9)

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Diabetes Melitus ... 5

2.1.1. Pengertian Diabetes Melitus ... 5

2.1.2. Epidemiologi Diabetes Melitus... ... 5

2.1.3. Klasifikasi Diabetes Melitus ... 6

2.1.3.1. Diabetes Melitus Tipe I ... 6

2.1.3.2. Patogenesis Diabetes Melitus Tipe I ... 7

2.1.3.3. Gejala Klinis Diabetes Melitus Tipe I ... 8

2.1.3.4. Diabetes Melitus Tipe II ... 8

2.1.3.5. Patogenesis Diabetes Melitus Tipe II ... 9

2.1.3.6. Gejala Klinis Diabetes Meitus Tipe II ... 10

2.1.3.7. Diabetes Melitus Tipe Lain ... 11

2.1.3.8. Gestasional Diabetes Mellitus ... 11

2.1.4. Diagnosis Diabetes Melitus ... 11

2.1.5. Terapi Diabetes Melitus ... 15

2.1.5.1. Edukasi ... 15

2.1.5.2. Diet atau Perencanaan Makan ... 15

2.1.5.3. Latihan Jasmani ... 15

2.1.5.4. Pengelolaan Farmakologis ... 16

2.1.5.4.1. Intervensi Obar Oral Farmakologi... ... 16

2.1.5.4.2. Insulin ... 17

2.1.6. Penilaian Hasil Terapi ... 18

(10)

x

2.1.8.2. Pemeriksaan HbA1C ... 18

2.1.8.3. Pemantauan Glukosa Darah Mandiri... ... 21

2.1.8.4. Pemeriksaan Glukosa Urin ... 21

2.1.8.5. Pemantauan Benda Keton... ... 21

2.1.7. Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus ... 22

2.1.8. Komplikasi Diabetes Melitus... ... 23

2.1.8.1. Komplikasi Akut ... 23

2.1.8.2. Komplikasi Kronik ... 23

2.2.Osteoartritis ... 27

2.2.1. Pengertian Osteoartritis ... 27

2.2.2. Etiologi Osteoartritis ... 27

2.2.3. Faktor Risiko Osteoartritis ... 27

2.2.4. Epidemiologi Osteoartritis ... 28

2.2.5. Patofisiologi Osteoartritis ... 29

2.2.6. Manifestasi Klinis Osteortritis ... 30

2.2.7. Pemeriksaan Diagnostik Osteoartritis ... 31

2.2.8. Penatalaksanaan Osteoartritis ... 32

2.2.8.1. Konservatif ... 32

2.2.8.2. Intervensi Bedah ... 33

2.3.Keterkaitan Diabetes Melitus dengan Osteoartritis ... 34

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 38

3.1. Kerangka Konsep ... 38

(11)

xi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 42

4.1. Jenis Penelitian ... 42

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

4.3. Populasi dan Sampel... ... 42

4.3.1. Populasi ... 42

4.3.2. Sampel ... 42

4.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel ... 42

4.3.3. Karakteristik Sampel Penelitian ... 43

4.3.3.1. Kriteria Inklusi ... 43

4.3.3.2. Kriteria Ekslusi ... 43

4.4. Variabel Penelitian... ... 43

4.4.1. Variabel Bebas ... 43

4.4.2. Variabel Tergantung ... 43

4.5. Definisi Operasional ... 43

4.6. Instrumen Penelitian ... 44

4.7. Teknik Pengumpulan Data ... 44

4.8. Analisis Data ... 45

4.9. Alur Penelitian ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 46

5.1. Deskripsi Data Umum Karakteristik Responden ... 46

5.1.1. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

5.1.2. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ... 48

(12)

xii

5.2.1. Deskripsi Kriteria Kadar HbA1C pada Pasien Diabetes Melitus ... 49

5.2.2. Deskripsi Status Osteoartritis pada Pasien Diabetes Melitus ... 50

5.3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 52

5.3.1. Hubungan Kadar HbA1C dengan Osteoartritis pada Pasien Diabetes Melitus ... 52

5.3.2. Hasil Analisis Data Menggunakan Uji Kai-Kuadrat (Chi-Square) ... 53

BAB VI PEMBAHASAN ... 54

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

7.1. Kesimpulan ... 59

7.2. Saran ... 59

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan panyaring dan

diagnosis Diabetes Melitus ... 12

Tabel 2. Kadar Glukosa Rata-rata ... 20

Tabel 3. Target Pengendalian Diabetes Melitus ... 22

Tabel 4.Distribusi dan Frekuensi Responden Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 47

Tabel 5.Distribusi dan Frekuensi Responden Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan

Usia ... 48

Tabel 6. Deskripsi Kriteria HbA1C pada Pasien Diabetes Melitus ... 49

Tabel 7. Deskripsi Status Osteoartritis pada Pasien Diabetes Melitus ... 51

Tabel 8.Tabulasi Silang Hubungan Antara Kadar HbA1C dengan Osteoartritis

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe I ... 7

Gambar 2.2 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe II ... 9

Gambar 2.3 Langkah-langkah Diagnostik DM dan Gangguan Toleransi Glukosa ... 14

Gambar 2.4 Terjadinya HbA1C ... 19

Gambar 2.5 Patogenesis Destruksi Kartilago pada Osteoartritis ... 30

Gambar 2.6 Gambaran Radiografi Sendi Lutut ... 32

Gambar 5.1 Grafik Distribusi dan Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Gambar 5.2 Grafik Distribusi dan Frekuensi Berdasarkan Usia ... 48

Gambar 5.3 Grafik Kriteria HbA1C pada Pasien Diabetes Melitus ... 50

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ADA American Diabetes Association

AGE Advancedglycosylation end products

AL Asidosis Laktat

b-FGF Basic Fibroblast Growth Factor

CMV Cytomegalovirus

CPPD Calcium Pyrophosphate Dihydrate

CRIPE Continuous,Rhythmical, Interval, Progressive, Endurance

training

CRP C- Reactive Protein

DAG Diasilgliserol

DISH Diffuse IdhiopathicSkeletalHyperostosis

DM Diabetes Mellitus

DPP-4 Dipeptidyl Peptidase-4

G2PP Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial

GDM Gestasional Diabetes Mellitus

GDP Glukosa Darah Puasa

HbA1c Hemoglobin Adult 1c

HDL High Density Lipid

HLA Human Leucocyte Antigen

HLA-DR3 Human Leukocyte Antigen-DR3

HLA-DR4 Human Leukocyte Antigen-DR4

HNK Hiperglikemik Non-Ketotik

IAA Insulin Autoantibodies

ICA Islet Cell Cytoplasmic Antibodies

IDDM Insulin-Dependent Diabetes Mellitus

IDF International Diabetes Federation

IGF-1 Insuline-like Growth Factor-1

IL-1 Interleukin-1

(16)

xvi

ISPAD International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes

KAD Keto Asidosis Diabetik

LDL Low Density Lipoprotein

MMP Matrix Metalloproteinase

MODY Maturity Onset Diabetes of the Young

NAD+ Nicotinamide adenine dinucleotide

NADPH Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate

NF-kB Nuklear Faktor-Kappa B

NIDDM Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus

NO Nitric Oxide

NSAIDs Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs

NSGP National Glycohemoglobin Standardization Program

OA Osteoartritis

PERKENI Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PGDM Pemantauan Gula Darah Mandiri

PKC Protein Kinase C

RSDK Rumah Sakit Dokter Kariadi

TGF-β Transforming Growth Factor-β TNF-α TumorNecrosisFactor-alpha

TTGO Tes Toleransi Glukosa Oral

VEGF Vascular Endothelial Growth Factor

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian………... 65

Lampiran 2 Statistika Deskriptif……….. 66

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2011. Diabetes Statistics. (online)( http://www.diabetes.org/ diabetes-basics/diabetes-statistics/. Diakses tanggal 31 Oktober 2013 pukul 16.30 WIB)

Baun J. Hillary and Gold L. Gary. 2011. Diagnosis of Osteoarthriti: Imaging. (online)(http://www.elsivier.com/locate/bone. Diakses tanggal 10 Juni 2014 pukul 18.00 WIB)

Boedisantoso, A. dalam Suyono, Slamet dkk. 2011. Komplikasi Akut Diabetes Melitus. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Badan Penerbit FK UI. Hal 163-168.

Centers for Disease Control and Prevention. 2011. National Diabetes Fact Sheet . (online)(http://www.diabetes.org/in-my-community/local-offices/miami-florida/assets/files/national-diabetes-fact-sheet.pdf ) diakses tanggal 23 Oktober 2013 pukul 19.30 WIB.

Chew, L. Shern dan Aslie David. 2011. Clinical Endocrinology and Diabetes. Philadelphia: ICT. Hal 89.

Gustaviani, Reno. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1857-1858.

Hardiman, Djoko. 2013. Diabetes & Komplikasinya Mengintai Kelengahan Kita. (online)(http://droenska.com. Diakses tanggal 28 Januari 2014 pukul 15.00 WIB)

Helmi, Noor Zaini. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. Hal 308-311.

Hinson, Joy. 2006. The Endocrine System Basic Science and Clinical Conditions. London: Churchill Livingstone Elseveir. Hal 129.

International Diabetes Federation. 2012. (online)(http://www.idf.org/5E_ IDFAtlasPoster_2012 EN.pdf. Diakses tanggal 3 November 2013 pukul 15.00 WIB)

(19)

xix

International Diabetes Federation. 2013. (online)(http://www.idf.org/diabetes atlas. Diakses tanggal 27 Juni 2014 pukul 06.00 WIB)

Trisnawati Sri, Widarsa Tangking, dan Suastika Ketut. 2013. Faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 pasien rawat jalan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. (online)( ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/ article/.../5069 Diakses tanggal 4 November 2014 pukul 21.00 WIB)

International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes. 2009. Definition,

epidemiologyand classification of diabetes in children and adolescents.

(online)( http://www.ispad.org/sites/default/files/resources/files/ispad_ guidelines_2009_-_definition_and_classification.pdf. Diakses tanggal 31 Oktober 2013 pukul 16.00 WIB)

Kusniyah Y., Nursiswati, dan Rahayu Urip. 2010. Hubungan Tingkat Self Care dengan Tingkat HbA1c pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Poliklinik Endokrin RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung. (online)( https://journal.ubaya.ac.id/index .php/jimus/article/viewFile/338 / 291. Diakses tanggal 10 Juni 2014 pukul 18.15 WIB)

Maharani, Pratiwi Eka. 2007. Faktor-faktor risiko osteoartritis lutut ( Studi Kasus di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang ). (online)(http://eprints.undip .ac.id/17308/1/Eka Pratiwi_Maharani.pdf. Diakses tanggal 25 Desember 2013 pukul 23.55 WIB)

NGSP. 2011. Current Status and New Recommendations for HbA1c Testing. (online)(https://www.aacc.org/.../expert.../ExpertAccess_April2011.pdf. Diakses tanggal 25 Juni 2014 pukul 00.22 WIB)

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011. Tidak diterbitkan (online)( http://www.perkeni.org/. Diakses tanggal 28 Januari 2014 pukul 17.00 WIB)

Permana, Hikmat. 2009.Komplikasi Kronis dan Penyakit Penyerta Pada Diabetisi. (online)( http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009 /09 /kompilasi_kronik_dan_penyakit_penyerta_pada_diabetesi.pdf. Diakses pada tanggal 27 Januari 2014 pukul 22.00 WIB)

Phaidon. 2013. Alat Ukur Diabet.(online) ( http://herbal4diabet.com/info/?p=40, diakses tanggal 25 Juni 2014 pukul 00.00 WIB)

(20)

xx

Purnomo, Hery Djagat. 2002. Gangguan Muskuloskeletal Pada Penderita Diabetes Mellitus Di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang (online)(http://eprints.undip.ac.id/12266. Diakses 28 Januari 2014 pukul 16.00 WIB)

Rath, L. 2013. Study Findings Contradict Previous Research Linking the Disease with Poor Surgical Outcomes.(online)(http://www.arthritistoday.org/ news/diabetes-knee-replecement-risks-258.php. Diakses tanggal 21 Oktober 2013 pukul 13.10 WIB)

Setiawan, Meddy. 2009. Kelainan Persendian (osteoartritis) Sebagai Komplikasi Kronik Diabetes Melitus Tipe II dan Hubungannya dengan Kendali Glukosa. (online)( http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/ download/1023/1091. Diakses tanggal 25 Desember 2013 pukul 23.59 WIB)

Setiawan, Meddy. 2011. Pre-Diabetes dan Peran HbA1C Dalam Skriningdan Diagnosis Awal Diabetes Melitus. (online)( http://ejournal.umm.ac.id/ index.php/sainmed/article/view/1087. Diakses tanggal 25 Desember 2014 pukul 00.05 WIB)

Silbernagl, Stefan dan Lang Florian. 2007. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC. Hal 286

Soeroso, Joewono. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1200-1201.

Soewondo, Pradana. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Badan Penerbit FK UI. Hal 151-160.

Sutedjo, Isbianto. 2013. Diabetes & Komplikasinya Mengintai Kelengahan Kita. Surakarta: Tidak diterbitkan (online)(http://droenska.com. Diakses tanggal 28 Januari 2014 pukul 15.00 WIB)

Suyono, Slamet. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1852-1853.

Waspadji, Sarwono. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1884-1885.

(21)

xxi

World Health Organitazion. 2011. Use of Glycated Haemoglobin ( HbA1c ) in the Diagnosis of Diabetes Mellitus. (online)(http://www.who.int/diabetes/ publications/report-hba1c_2011.pdf. Diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 22.10 WIB)

(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, diabetes

melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi hormon insulin, kerja

insulin atau kedua-duanya (PERKENI, 2011).

Insiden diabetes melitus terus meningkat secara tajam. Menurut

International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2012, sudah tercatat

sebanyak 371 juta penderita diabetes melitus di seluruh dunia. Sedangkan

Indonesia menduduki peringkat 7 setelah mexico (10,6 juta) dengan jumlah

penderita diabetes melitus sebanyak 7,6 juta penderita (usia 20-79 tahun)

(IDF, 2012).

Pemantauan glukosa plasma dapat menggunakan parameter

Haemoglobin A1C (HbA1C). HbA1C dapat memantau kadar glukosa plasma

selama 8-10 minggu serta memiliki sifat yang stabil dan merupakan prediktor

terhadap kemungkinan komplikasi diabetes (Pradana soewondo, 2011). Pasien

diabetes melitus yang memiliki kadar HbA1C kurang dari 7% bisa dikatakan

sebagai diabetes yang terkontrol, sebaliknya kadar HbA1C 7% atau lebih

dikatakan sebagai diabetes yang tidak terkontrol (Linda, 2013).

Diabetes yang tidak terkontrol sering menyebabkan

(23)

2

seperti ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar (nonketotic) koma (Centers for

Disease Control and Prevention, 2011). Selain itu, diabetes melitus juga dapat

menyebabkan gangguan muskuloskeletal, ini disebabkan akibat komplikasi

mikro dan makroangiopati (Yuliasih, 2011).

Salah satu penyakit rematik yang terkait diabetes adalah osteoartritis.

Sedikitnya kewaspadaan komplikasi terhadap muskuloskeletal, sehingga

gangguan muskuloskeletal pada diabetes seringkali diabaikan (Yuliasih,

2011). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hery Djagat Purnomo pada

tahun 2002 dengan judul Gangguan Muskuloskeletal pada Penderita Diabetes

Melitus di RSUP Dr. Kariadi Semarang, mengatakan bahwa frekuensi

kejadian gangguan muskuloskeletal masih cukup tinggi meskipun tingkat

kendali gula darah cukup baik. Dari 75 orang yang tercatat, 40 diantaranya

menderita diabetes melitus dengan osteoartritis lutut dan usia tersering sekitar

40-75 tahun. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Meddy

Setiawan pada tahun 2009 mengatakan bahwa dari 128 penderita diabetes

melitus tipe II 65 diantaranya mengalami osteoartritis dengan kendali glukosa

buruk. Semakin tinggi angka kejadian osteoartritis pada penderita diabetes

melitus, akan menurunkan aktivitas dan produktivitas pada pasien tersebut.

Berdasarkan gambaran tersebut, peneliti ingin meneliti tentang

Hubungan antara kadar HbA1C dengan osteoartritis pada penderita diabetes

(24)

3

1.2Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara peningkatan kadar HbA1C dengan

osteoartritis pada penderita diabetes melitus periode September 2013-Agustus

2014 di RSU Haji Surabaya ?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara peningkatan kadar HbA1C dengan

osteoartritis pada penderita diabetes melitus periode September 2013-Agustus

2014 di RSU Haji Surabaya.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui prevalensi osteoartritis pada pasien diabetes melitus di RSU

Haji Surabaya.

b. Mengetahui distribusi frekuensi diabetes melitus menurut usia dan jenis

kelamin.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

1. Memberi masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan

terutama dibidang osteoartritis.

1.4.2 Manfaat Klinis

1. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai osteoartritis sebagai

(25)

4

2. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat khusunya pasien diabetes

melitus mengenai pengaruh kadar HbA1C dengan osteoartritis.

3. Menambah pengetahuan tentang pencegahan osteoartritis pada penderita

diabetes melitus.

4. Dapat dijadikan referensi bagi penderita diabetes melitus, berkaitan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.3 Kepemilikan SIUP Menurut Sektor 41 Tabel 4.4 Kepemilikan SIUP Menurut Skala Usaha 41 Tabel 4.5 Kepemilikan NPWP Menurut Sektor 42 Tabel 4.6 Kepemilikan NPWP Menurut Skala

[r]

AKTXYWG 9SVRKSKTYGYOL JOXZXZT HKWJGXGWQGT VGJG A@:=> 999# AKTXYWG <9@9 )'(,$ )'(0# JGT AKTXYWG ;UUWJOTGYOL ;K4KVZYOGT HOJGTM 9RSZ @KTMKYGNZGT CKQTOQ )'(,$ )'(0# ]GTM

Kegiatan penelitian UPT BPML - LIPI pada Tahun Anggaran 2015 dari berbagai sumber.. pendanaan disajikan pada

Dalam hal pemaknaan teks mengenai posisi dan peran wanita dalam lingkungan keluarga, posisi dan peran wanita dalam lingkungan sekolah, dan posisi dan peran wanita dalam

Remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik dengan cara mengonsumsi makanan yang seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi, terbukti pada saat

Jika Saudara bersedia ikut dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan angket berisi beberapa pertanyaan mengenai status gizi dan siklus menstruasi yang harus Saudara isi

manajemen konflik adalah cara yang dilakukan pimpinan dalam menafsirkan atau. memperhitungkan konflik (Hendricks,