• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen di Village Futsal Jalan Kampung Susuk Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Komunikasi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen di Village Futsal Jalan Kampung Susuk Medan"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP KEPUTUSAN

KUNJUNGAN KONSUMEN DI VILLAGE FUTSAL

JALAN KAMPUNG SUSUK MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh :

100907040

CHRISTIAN HAPOSAN SIMANJUNTAK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : CHRISTIAN HAPOSAN SIMANJUNTAK

NIM : 100907040

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Strategi Komunikasi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen di Village Futsal Jalan Kampung Susuk Medan

Medan, April 2014

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Drs. Humaizi, MA Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA NIP : 195808091986011002 NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP KEPUTUSAN

KUNJUNGAN KONSUMEN VILLAGE FUTSAL KAMPUNG

SUSUK MEDAN

ABSTRAK

Perkembangan usaha dibidang penyediaan fasilitas olahraga seperti kolam renang, futsal serta bidang olahraga lain sangat pesat di masa sekarang ini. Semaraknya perkembangan dibidang olahraga maka membuka lebar pertumbuhan yang pesat dalam bisnis olahraga.Bisnis penyewaan lapangan futsal adalah salah satu contoh nyata dari hal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan persaingan yang semakin ketat antara bisnis penyewaan lapangan satu dengan yang lain. Saat ini, futsal merupakan olaharaga yang sedangbooming dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari kalangan dewasa, remaja, pekerja baik yang berasal dari kalangan atas maupun kalangan bawah.Terkait dengan hal tersebut, maka keberadaan tempat olahraga khususnya lapangan futsal dengan berbagai fasilitas pendukung menjadi penting bagi pemilik lapangan guna mengantisipasi persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk-bentuk strategi komunikasi yang dilakukan Village Futsal Kampung Susuk Medan serta untuk mengetahui pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen Village Futsal Kampung Susuk Medan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang diambil dengan teknik non probability sampling yaitu teknik accidental sampling yang didapati saat pengumpulan data dan memenuhi kriteria untuk diteliti. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh yang signifikan antara strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen di Village Futsal. Faktor dari strategi komunikasi melalui media iklan, publikasi, sales promotion, point of purchase, personal selling, dan sponsorship marketing menimbulkan rangsangan emosional dan memunculkan persepsi konsumen untuk menghasilkan keputusan mengunjungi dan menggunakan fasilitas jasa yang ditawarkan di Village Futsal. Penelitian ini juga mendapati strategi komunikasi berbanding lurus dengan keputusan kunjungan konsumen dan berdasarkan hasil dari korelasi product moment didapatkan suatu kesimpulan bahwa strategi komunikasi memiliki korelasi yang kuat dengan keputusan kunjungan konsumen serta memiliki nilai positif yang berarti bahwa semakin tinggi atau semakin baik penerapan strategi komunikasi maka akan semakin tinggi juga keputusan kunjungan konsumen.

(4)

THE STRATEGY OF COMMUNICATION WITH THE CONSUMERDECISION TO VISIT VILLAGE FUTSAL KAMPUNG

SUSUK MEDAN

ABSTRACT

Business development in the fields of providing sports facilities, such as the pool a fabulous sport futsal as well as another very rapidly in the right now.Its beauty fades away the development in the fields of sports and a wide opening growth developments in the business of sports.Rental business futsal fields is one of the real example of this.It is shown by thight competition between business rental a field of one with another.Currently, futsal is of sports that is booming and had much cache by all levels of society, ranging from among adults remaja, workers either originates from among the top and bottom.Related to this, so the existence of gym esp. futsal fields with various facilities advocates be of importance to the owner of the field in order to anticipate rivalry. The aim of this research is to find out forms a strategy of communication that is done village futsal kampung susuk medan and to know the influence of a strategy of communication with the resolution of the visit of consumers village futsal kampung susuk fields. This research using a method of quantitative with uses the technique of gathering data in the form of a questionnaire.Respondents in this study consisted of 100 people taken with the technique of non probability of sampling namely. accidental of sampling techniques who is found when gathering data and meet the criteria to be researched. Analysis of the results obtained the conclusion that a significant influence between a strategy of communication with the resolution of the visit of consumers in village futsal.A factor of a strategy of communication via the media advertising, publications, sales promotion, point of purchase, selling, personal and sponsorship marketing cause emotional stimuli and it brings consumer perceptions to produce a decision visit and use the facilities services are offered in village futsal.Research is also found a strategy of communication is directly proportional to the decision of the visit of consumers and based on the results of a correlation product moment it's got a conclusion that strategy of communication have a strong correlation to the decision of the visit of the consumer and has positive impacts which means that getting higher or gets better implementation of a strategy.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala sembah puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada penguasa jagad raya, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala cinta kasih, pertolongan, kemurahan dan penyertaanNya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis penuhi guna menyelesaikan studi di Ilmu Administrasi Bisnis USU untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis. Adapun judul dari skripsi ini adalah : Strategi Komunikasi terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen di Village Futsal Jalan Kampung Susuk Medan.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan penuh ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis, ayahanda K. Simanjuntak, SE dan ibunda St. R. J Sinambela atas kasih dan cinta serta semangat yang tak kunjung padam dan suri tauladan yang teramat banyak sekali, perhatian dan pengorbanan serta pendidikan karakter yang kuat dan pengajaran mengenai niat dan kesungguhan dalam diri penulis. Semua itu tidak ternilai dan senantiasa ada dalam diri penulis. Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan kepada semua pihak yang menjadi bagian penting selama penulis menjalankan perkuliahan di Ilmu Administrasi Bisnis USU, yaitu :

1. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU dan kepada Sekretaris Program Studi, Bapak Arifin Nasution, S.Sos, M.SP.

(6)

yang sangat berharga dan yang tidak akan pernah penulis lupakan. Semoga Tuhan membalas budi baik bapak berkali- kali lipat dan melimpah banyaknya.

4. Seluruh Dosen- dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU. Terimakasih atas kebaikan dan kesungguhan Bapak/ Ibu dalam mengajari penulis.

5. Kepada pemilik Village Futsal, Ibu Lydia Siahaan, Bapak Eka Manik selaku Manajer Operasional dan Bapak Harapan yang telah banyak membantu penulis.

6. Kepada kakak dan adik penulis : Agustina Simanjuntak, SE, dan Adelina Simanjuntak, SE serta adik penulis Carlos Dominggo Simanjunyak yang selalu mewarnai hidup penulis dengan tawa sehingga hidup penulis lebih seru dan penuh kebahagiaan. Semoga kita semua berhasil dalam segi apa pun.

7. Kepada keluarga Besar Ilmu Administrasi Bisnis 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. Teman- teman yang menemani penulis menimba ilmu pengetahuan : Esra Erita Sari Silalahi yang telah mengisi hari- hari penulis, Diki Marbun, Teddy Salomo Purba, Hendarto Napitu, Randi Jonathan Kaban, Arkhiadi Bernauli Tarigan, Edi Ingot Manulang, Nathania, Frans, Naomi, Mentari, Natasha, Helen, Agustina dan yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

8. Teman- teman penulis yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi : Theo Patra Silaban, Tunggul F. Hutahean, Margareth Sirait, Auro Dasanov, Paulus Wijaya Sitorus, M. Ghazi Alwafi dan Keluarga Besar SMA Negeri 4 Medan angkatan 2010.

9. Keluarga Besar Seksi Musik HKBP Pabrik Tenun yang telah mendukung dan bersama- sama dengan penulis selama ini.

10.Pihak- pihak yang membantu penulis dalam suka mau pun duka namun tidak bisa penulis ucapkan satu persatu.

(7)

Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan karya ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Medan, April 2014

(8)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Strategi Komunikasi ... 8

2.2 Teori AIDDA ... 10

2.3 Komunikasi Pemasaran ... 11

2.4 Bauran Pemasaran ... 19

2.5 Bauran Pemasaran Jasa ... 24

2.6 Konsumen ... 25

2.7 Hipotesis ... 28

2.8 PenelitianTerdahulu ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 33

3.2 Lokasi Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.3.1Populasi ... 33

3.3.2Sampel ... 34

3.3.3Teknik Pengambilan Sampel ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Teknik Penentuan Skor ... 37

3.6 Definisi Konsep ... 38

3.7 Definisi Operasional... 38

3.8 Teknik Analisa Data ... 42

3.8.1 Uji Validitas ... 43

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 43

3.8.3 Analisis Tabel Tunggal ... 44

3.8.4 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 44

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 47

4.1.1 Sejarah Singkat Village Futsal ... 47

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 47

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 48

4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Bidang ... 48

4.2 Penyajian Data Penelitian ... 51

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51

4.2.2 Analisis Tabel Tunggal ... 55

4.2.2.1 Karakteristik Responden ... 55

4.2.2.2 Penyajian Data Tentang Strategi Komunikasi Pada Village Futsal ... 63

4.2.2.3 Penyajian Data Tentang Keputusan Kunjungan Konsumen pada Village Futsal ... 76

4.2.3.Analisis Data ... 86

4.2.3.1. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 86

4.2.4 Uji Hipotesis ... 87

4.2.4.1. Uji T ... 87

4.2.4.2.Korelasi Produk Moment ... 88

4.3 Pembahasan ... 89

BAB V Penutup ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Operasional Variabel ... 42

Tabel 4.1 : Uji Validitas Strategi Komunikasi ... 52

Tabel 4.2 : Reliabilitas Kuisioner (X) ... 53

Tabel 4.3 : Uji Validitas Keputusan Kunjungan Konsumen ... 54

Tabel 4.4 : Reliabilitas Kuisioner (Y) ... 55

Tabel 4.5 : Jenis Kelamin ... 56

Tabel 4.6 : Usia ... 57

Tabel 4.7 : Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir ... 58

Tabel 4.8 : Pekerjaan ... 59

Tabel 4.9 : Domisili ... 60

Tabel 4.10 : Frekuensi Berkunjung ... 61

Tabel 4.11 : Kisaran Penghasilan ... 62

Tabel 4.12 : Iklan Sudah Menampilkan Identitas dari Village Futsal ... 63

Tabel 4.13 : Iklan yang Digunakan Menarik dan Mudah Dimengerti ... 65

Tabel 4.14 : Informasi yang Diberikan dari Frontliner Lengkap dan Jelas ... 66

Tabel 4.15 : Tutur Kata, Ucapan serta Penggunaan Bahasa Telah Sesuai dan Sopan... 67

Tabel 4.16 : Promosi yang Ditawarkan Village Futsal Bervariasi ... 68

Tabel 4.17 : Promosi Dilakukan Secara Rutin ... 69

(11)

Tabel 4.19 : Tingkat Keseringan Mengikuti Event- Event yang

Dilaksanakan di Village Futsal ... 71 Tabel 4.20 : Tingkat Keseringan Mendengar, Melihat atau Membaca

Media Massa yang Memberikan Publikasi Mengenai

Village Futsal ... 72 Tabel 4.21 : Tingkat Ketertarikan Atas Publikasi ... 73 Tabel 4.22 : Kesesuaian Tata Letak serta Desain dengan

Nama dari Village Futsal... 74 Tabel 4.23 : Suasana Village Futsal Memberikan Kenyamanan... 75 Tabel 4.24 : Perhatian Konsumen Saat Melihat Village Futsal ... 76 Tabel 4.25 : Desain dan Keadaan yang Tenang di Sekitar

Village Futsal Menarik Perhatian Konsumen ... 77 Tabel 4.26 : Minat Konsumen untuk Menggunakan Salah Satu

Dari Lapangan yang Ada di Village Futsal ... 78 Tabel 4.27 : Minat Menjadi Salah Satu Member di Village Futsal ... 79 Tabel 4.28 : Keinginan Konsumen Agar Suasana di Village Futsal

Menggambarkan Suasana di Pedesaan ... 80 Tabel 4.29 : Keinginan Menggunakan Fasilitas yang

Disediakan Village Futsal ... 81 Tabel 4.30 : Keyakinan Terhadap Keputusan untuk Menggunakan

Salah Satu Lapangan di Village Futsal ... 82 Tabel 4.31 : Kondisi Lapangan Menjadi Salah Satu Alasan

Untuk Menggunakan Village Futsal ... 83 Tabel 4.32 : Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Fasilitas

(12)

Tabel 4.33 : Keinginan Untuk Menggunakan Village Futsal

Pada Waktu yang Akan Datang ... 85

Tabel 4.34 : Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ... 86

Tabel 4.35 : Hasil Uji t ... 87

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP KEPUTUSAN

KUNJUNGAN KONSUMEN VILLAGE FUTSAL KAMPUNG

SUSUK MEDAN

ABSTRAK

Perkembangan usaha dibidang penyediaan fasilitas olahraga seperti kolam renang, futsal serta bidang olahraga lain sangat pesat di masa sekarang ini. Semaraknya perkembangan dibidang olahraga maka membuka lebar pertumbuhan yang pesat dalam bisnis olahraga.Bisnis penyewaan lapangan futsal adalah salah satu contoh nyata dari hal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan persaingan yang semakin ketat antara bisnis penyewaan lapangan satu dengan yang lain. Saat ini, futsal merupakan olaharaga yang sedangbooming dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari kalangan dewasa, remaja, pekerja baik yang berasal dari kalangan atas maupun kalangan bawah.Terkait dengan hal tersebut, maka keberadaan tempat olahraga khususnya lapangan futsal dengan berbagai fasilitas pendukung menjadi penting bagi pemilik lapangan guna mengantisipasi persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk-bentuk strategi komunikasi yang dilakukan Village Futsal Kampung Susuk Medan serta untuk mengetahui pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen Village Futsal Kampung Susuk Medan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang diambil dengan teknik non probability sampling yaitu teknik accidental sampling yang didapati saat pengumpulan data dan memenuhi kriteria untuk diteliti. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh yang signifikan antara strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen di Village Futsal. Faktor dari strategi komunikasi melalui media iklan, publikasi, sales promotion, point of purchase, personal selling, dan sponsorship marketing menimbulkan rangsangan emosional dan memunculkan persepsi konsumen untuk menghasilkan keputusan mengunjungi dan menggunakan fasilitas jasa yang ditawarkan di Village Futsal. Penelitian ini juga mendapati strategi komunikasi berbanding lurus dengan keputusan kunjungan konsumen dan berdasarkan hasil dari korelasi product moment didapatkan suatu kesimpulan bahwa strategi komunikasi memiliki korelasi yang kuat dengan keputusan kunjungan konsumen serta memiliki nilai positif yang berarti bahwa semakin tinggi atau semakin baik penerapan strategi komunikasi maka akan semakin tinggi juga keputusan kunjungan konsumen.

(15)

THE STRATEGY OF COMMUNICATION WITH THE CONSUMERDECISION TO VISIT VILLAGE FUTSAL KAMPUNG

SUSUK MEDAN

ABSTRACT

Business development in the fields of providing sports facilities, such as the pool a fabulous sport futsal as well as another very rapidly in the right now.Its beauty fades away the development in the fields of sports and a wide opening growth developments in the business of sports.Rental business futsal fields is one of the real example of this.It is shown by thight competition between business rental a field of one with another.Currently, futsal is of sports that is booming and had much cache by all levels of society, ranging from among adults remaja, workers either originates from among the top and bottom.Related to this, so the existence of gym esp. futsal fields with various facilities advocates be of importance to the owner of the field in order to anticipate rivalry. The aim of this research is to find out forms a strategy of communication that is done village futsal kampung susuk medan and to know the influence of a strategy of communication with the resolution of the visit of consumers village futsal kampung susuk fields. This research using a method of quantitative with uses the technique of gathering data in the form of a questionnaire.Respondents in this study consisted of 100 people taken with the technique of non probability of sampling namely. accidental of sampling techniques who is found when gathering data and meet the criteria to be researched. Analysis of the results obtained the conclusion that a significant influence between a strategy of communication with the resolution of the visit of consumers in village futsal.A factor of a strategy of communication via the media advertising, publications, sales promotion, point of purchase, selling, personal and sponsorship marketing cause emotional stimuli and it brings consumer perceptions to produce a decision visit and use the facilities services are offered in village futsal.Research is also found a strategy of communication is directly proportional to the decision of the visit of consumers and based on the results of a correlation product moment it's got a conclusion that strategy of communication have a strong correlation to the decision of the visit of the consumer and has positive impacts which means that getting higher or gets better implementation of a strategy.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha dibidang penyediaan fasilitas olahraga seperti kolam renang, futsal serta bidang olahraga lain sangat pesat di masa sekarang ini. Kita dapat secara mudah menemukan berbagai tempat penyewaan fasilitas olahraga di berbagai tempat dengan fasilitas penawaran, harga atau pelayanan yang beragam. D’Aveni (Kartajaya, 2010 : 15) menyatakan bahwa perubahan lingkungan atau dinamika yang terjadi dalam bisnis yang sangat cepat telah memaksa pemilik usaha untuk secara aktif merumuskan dan mengkomunikasikan strategi guna mendapatkan sumber- sumber dalam mencapai keunggulan serta mendapatkan konsumen. Hal ini pula yang menyebabkan ilmu pemasaran seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari para pemilik usaha. Pemilik usaha dituntut untuk memikirkan bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan mendapat respon dari masyarakat dan menginginkan agar barang dan jasa yang telah dihasilkan memberikan pendapatan yang tinggi serta menjamin keberlangsungan usaha.

(17)

pekerja baik yang berasal dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Futsal tergolong pada jenis olahraga yang tidak mahal dikarenakan tidak memerlukan peralatan khusus agar dapat dilakukan, bahkan sebagian masyarakat menjadikan aktifitas futsal sebagai rutinitas yang dilakukan saat memiliki waktu luang atau libur. Terkait dengan hal tersebut, maka keberadaan tempat olahraga khususnya lapangan futsal dengan berbagai fasilitas pendukung menjadi penting bagi pemilik lapangan guna mengantisipasi persaingan.

Menurut Kamus Pintar Bahasa Indonesia (2005: 22), futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing- masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepakbola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Olahraga futsal merupakan olahraga sepakbola mini yang dilakukan dalam ruangan dengan panjang lapangan 38-42 meter dan lebar 15-25 meter. Futsal dimainkan oleh 5 pemain termasuk penjaga gawang. Futsal adalah permainan hampir sama dengan sepakbola, dimana dua tim memainkan dan memperebutkan bola diantara para pemain dengan tujuan dapat memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola.

Menurut Lhaksana (2011: 19) Futsal berasal dari bahasa Spanyol yakni Futbol (sepak bola) dan Salla (ruangan). Sebelum berkembang menjadi cabang

(18)

Dewasa ini, olahraga futsal merupakan olahraga yang mencolok dikalangan mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai tim- tim futsal yang dibentuk dan beranggotakan mahasiswa. Tim tersebut dibentuk guna menyalurkan hobi, memanfaatkan waktu luang atau sekedar mencari kesenangan. Semakin banyak mahasiswa yang senang untuk berolahraga futsal, maka semakin banyak pula penyewaan lapangan futsal di sekitaran kampus. Sebagai contoh di sekitar USU yakni : Bali Futsal, Milena Futsal, Family Futsal, Point Futsal, Total Futsal, Terminal Futsal, dan Village Futsal. Mahasiswa dapat memilih penyewaan lapangan futsal sesuai dengan harga, pelayanan dan kelengkapan sarana serta prasarananya. Selain itu, semakin banyak turnamen- turnamen futsal yang diselenggarakan antar mahasiswa. Dari pengamatan dan pengalaman yang dilakukan selama ini, turnamen- turnamen yang diselenggarakan cukup berhasil, artinya dari segi peserta dan penontonnya sangat banyak. Oleh karena itu, bidang usaha ini tumbuh dan berkembang karena adanya proses alamiah yakni permintaan dan penawaran.

(19)

Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan melalui manajemen yang baik serta strategi komunikasi yang tepat. Bisnis memerlukan komunikasi yang baik dari pemilik usaha yang nantinya akan disampaikan pada konsumen karena komunikasi dan pemasaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Keduanya saling terkait dan saling dibutuhkan guna tercapainya tujuan yang diinginkan pemilik usaha. Penerapan strategi komunikasi dalam pemasaran dapat menarik minat konsumen yang diharapkan berdampak positif pada usaha seperti peningkatan penjualan dan citra yang baik bagi perusahaan.

Strategi komunikasi diperlukan pada setiap usaha karena usaha yang didirikan oleh pemilik bukanlah satu- satunya usaha dengan model atau penawaran demikian. Tentu saja banyak usaha- usaha lain dengan model yang serupa. Kartajaya (2010:10) menjelaskan bahwa dari waktu ke waktu pemasaran mengalami redefinisi untuk menyesuaikan diri dengan variabel yang sangat menentukan yakni situasi persaingan. Secara garis besar, dapat dikatakan :

1. Pada saat belum ada persaingan atau situasi persaingan tidak keras, maka pemasaran tidak atau belum terlalu dibutuhkan suatu perusahaan.

2. Pada saat situasi persaingan makin keras, maka pemasaran menjadi suatu hal yang makin penting di suatu perusahaan.

(20)

Village futsal merupakan salah satu tempat penyewaan lapangan futsal yang ada di Kampung Susuk Medan. Village futsal memiliki keunggulan berbeda dibandingkan usaha sejenis yakni 4 (empat) lapangan dengan rumput sintetis, situasi sekitar lapangan yang tenang serta kondisi fasilitas yang sangat baik. Hanya saja, Village futsal menerapkan harga yang lebih mahal dibandingkan penyewaan lapangan futsal sejenis.Harga yang lebih mahal ternyata tidak menyurutkan niat konsumen untuk bermain futsal di lapangan Village Futsal.

Setiap bisnis dalam bentuk apapun memerlukan strategi komunikasi baik secara eksplisit maupun implisit. Strategi secara eksplisit dapat dikembangkan melalui proses perencanaan, sedangkan strategi secara implisit dapat diketahui melalui kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan strategi yang dilakukan dalam bisnis, perusahaan dapat bersaing secara efektif untuk mengungguli pesaingnya. Dalam upayanya untuk bisa tetap bertahan, pemilik usaha menerapkan berbagai cara agar mendapatkan konsumen lebih banyak lagi. Cara tersebut merupakan bagian dari strategi komunikasi pemilik usaha yang dianggap tepat untuk dilakukan. Oleh karena itu, strategi komunikasi pemilik usaha Village Futsal terhadap keputusan kunjungan konsumen ini semakin menarik untuk diteliti dan diketahui.

(21)

meneliti strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti “Bagaimana strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen di Village Futsal Kampung Susuk Medan?”

1.2 Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas agar penelitian yang dilakukan nantinya lebih fokus dan tidak menyimpang dari masalah yang ingin diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Strategi Komunikasi yang diteliti adalah Strategi Komunikasi Pemasaran yang meliputi periklanan, promosi penjualan, diskon harga dan sponsorship.

2. Keputusan kunjungan konsumen di Village Futsal Kampung Susuk Medan yang meliputi perhatian, minat, hasrat, keputusan dan tindakan.

1.3 Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan oleh pembatasan masalah yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(22)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk- bentuk strategi komunikasi yang dilakukan Village Futsal Kampung Susuk Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen Village Futsal Kampung Susuk Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah :

1. Secara akademis, penelitian diharapkan dapat memperluas khasanah penelitian mengenai komunikasi bisnis dan sumber bacaan ilmiah di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU Medan.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan pengetahuan di bidang Ilmu Administrasi Bisnis khususnya yang terkait dengan strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen usaha penyewaan fasilitas olahraga. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain untuk dijadikan informasi tambahan.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi terdiri dari dua suku kata yaitu strategi dan komunikasi. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata strategi dan komunikasi dapat diartikan secara harfiah sebagai berikut :

1. Strategi adalah rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sesuatu yang patut dikerjakan demi kelancaran komunikasi.

2. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami.

3. Strategi komunikasi adalah sesuatu yg patut dikerjakan dan diusahakan demi terciptanya kelancaran komunikasi.

(24)

Menurut Handoko (1986:272) mendefinisikan kata komunikasi sebagai suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata- kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada keterampilan- keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain- lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) dapat berbeda sewaktu- waktu bergantung dari situasi dan kondisi (Effendy, 2003:301).

(25)

2.2 Teori AIDDA

Dalam berkomunikasi, untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, seorang komunikator harus memiliki strategi komunikasi yang baik. Adanya proses pendekatan merupakan awal yang baik dalam berkomunikasi. Proses pendekatan dapat dilakukan dengan menerapkan A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure.

Menurut Kasali (1992, 83-86), A-A Procedure ini sebenarnya adalah penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA.

1. A Attention (Perhatian) 2. I Interest (Minat) 3. D Desire (Hasrat) 4. D Decision (Keputusan) 5. A Action (tindakan)

(26)

dilanjutkan dengan datangnya keputusan atau decision, yaitu keputusan untuk melakukan kegiatan atau action sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator.

2.3 Komunikasi Pemasaran

Menurut Tjiptono (2008: 219), komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan jasanya bersedia meminta, membeli, dan loyal pada jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”

Sutisna (2001: 268) menambahkan bahwa komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Rancangan komunikasi pemasaran harus secara tepat. Dalam artian dapat mengkoordinasikan seluruh elemen promosi yang digunakan dan seluruh kegiatan pemasaran lainnya, sehingga semua kegiatan dan elemen pemasaran yang digunakan dapat menyampaikan pesan yang sama kepada pelanggan.

Soemanagara (2006: 5-9) memaparkan bahwa pokok atau inti dari komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Strategi Komunikasi

(27)

produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyality). Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, and Actiion). Sedang dalam kajian disiplin perilaku

konsumen dikenal istilah Three Component of Attitude Model ACC, yaitu Cognitive (pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conative (kecenderungan untuk berperilaku).

2. Segmentasi Potensial

Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh : usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan batasan geografis. Dari beberapa segmentasi yang dituju, perlu ditetapkan segmentasi yang dianggap potensial. Kesalahan dalam penetapan segmentasi potensial dapat berakibat terhadap penghamburan biaya promosi dan penghamburan waktu yang sia- sia. Bila segmentasi potensial dikaitkan dengan strategi komunikasi pemasaran, maka penetapan segmentasi potensial ini dapat berpengaruh terhadap penetapan waktu yang dibutuhkan untuk penentuan tahapan komunikasi, penggunaan media apa saja yang berhubungan atau dekat dengan segmentasi dituju, berapa kali sebuah pesan harus diekspos dan pesan apa yang lebih mudah dipahami serta mampu menarik perhatian konsumen.

3. Perencanaan Media

(28)

yang diraih. Hal tersebut tentunya dilakukan melalui sebuah studi yang matang, dimana studi yang terbaik dilakukan melalui riset media. Hasil riset media dapat dijadikan input penting untuk membantu menetapkan kapan sebuah iklan diekspos (exposure), berapa lama (duration) waktu ekspos, dan berapa kali (frequency) iklan harus diekspos. Pada media luar ruangan (outdoor promotion) pemilihan lokasi yang tepat, ukuran, dan bentuk menjadi sebuah pertimbangan penting selain faktor pesan dan visual.

4. Kreatif Pesan dan Visual

Diferensiasi pesan dan visual dalam kaitannya dengan kegiatan komunikasi pemasaran dikaji secara komprehensif, sehingga pesan yang disampaikan mampu menarik perhatian dan menumbuhkan efek yang kuat. Pada media massa seperti media televisi, efek suara, efek visual dan isi cerita harus dirancang secara kreatif sehingga memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi. Kreatifitas dapat menghasilkan suatu karya yang memiliki karakteristik pesan yang kuat. Tujuan menghasilkan pesan yang kuat adalah agar pesan yang disampaikan melalui media tersebut mampu menarik perhatian dari audience. 5. Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan

(29)

hampir mencapai setengah dari jumlah biaya produksi yang dibebankan kepada produk tersebut.

Sebuah produk baru yang diproduksi dapat menimbulkan pesaing baru. Kondisi tersebut menjadikan strategi promosi yang terutama terkait dengan biaya iklan yang telah direncanakan dapat berubah dan berfluktuasi secara dinamis. Pada umumnya penetapan anggaran yang dibutuhkan dapat tetap pada kisaran di atas rata- rata belanja iklan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan posisi merek dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dimiliki.

6. Riset Komunikasi Pemasaran

Dalam riset komunikasi pemasaran, tingkat keberhasilan diukur berdasarkan sejauhmana iklan atau kegiatan mampu mempengaruhi tingkat penjualan sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Riset komunikasi pemasaran dapat dirangkum ke dalam empat penelitian penting yang merupakan satu kesatuan, yaitu :

a. Riset tentang Ad. Likebility. b. Riset tentang Media Effectiveness.

c. Riset tentang sikap dan perilaku konsumen.

(30)

7. Konsep Bisnis Masa Depan

Penemuan di bidang keilmuan sejalan dengan perubahan dan pencapaian kebutuhan masyarakat dunia, penetapan standarisasi mutu, perubahan tingkat kompetisi dan harga, merupakan bagian yang paling menonjol dalam perubahan lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi perubahan sejumlah konsep dan ide di bidang suatu disiplin tertentu.

Mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran memerlukan suatu rancangan strategi dan program- program penjualan. Menurut Djalim Saladin (Kartajaya, 2010: 171), komunikasi pemasaran memiliki peranan penting dikarenakan:

1. Dapat membantu pelanggan dengan informasi yang memperkuat kesadaran dan pengetahuan tentang jasa atau jasa yan ditawarkan. 2. Dapat mempengaruhi sikap dan keinginan pelanggan.

3. Bagi perusahaan, dapat mengatur proses jasa secara efektif dan efisien.

Soemanagara (2006:11-14) menambahkan bahwa dalam proses perencanaan dan aplikasi komunikasi pemasaran, proses tersebut dibagi melalui enam tahapan, yaitu :

1. Pengkajian perencanaan pemasaran sebelumnya

Dalam meninjau ulang perencanaan komunikasi pemasaran, ada beberapa hal yang secara internal harus dilakukan antara lain :

(31)

c. Melakukan analisis peta kekuatan perusahaan lain. d. Mempelajari pengaruh lingkungan terhadap rencana.

e. Melakukan analisis kompetensi sumber daya manusia, mengevaluasi dan menyeleksi mitra kerja serta meninjau ulang hasil program.

Sedangkan tinjauan ulang secara eksternal meliputi : analisis perilaku konsumen, segmentasi pasar dan target penjualan, serta posisi perusahaan dalam pasar.

Hal penting lain yang patut diperhatikan dalam melakukan tinjau ulang atas perencanaan dan program adalah melakukan pengkajian terhadap program- program promosi. Pengkajian yang terpenting terhadap program promosi adalah melakukan analisis terhadap media promosi dan aktivitas penjualan, yaitu :

a. Mengevaluasi efektifitas dan efisiensi media yang telah digunakan.

b. Mempelajari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

c. Mempelajari keberhasilan atau kekurangan tim promosi penjualan dan target sasaran.

(32)

2. Pengembangan dan perencanaan kegiatan

Pengembangan dan perencanaan kegiatan meliputi dua hal yaitu : a. Penentuan biaya (Budget plan)

Kegiatan penentuan biaya merupakan penetapan garis besar rencana keuangan per tiap kegiatan yang telah dirancang berdasarkan pos- pos ekspektasi pemasukan dan pengeluaran serta merencanakan anggaran biaya cadangan.

b. Perencanaan dan persiapan eksekusi kegiatan komunikasi pemasaran

Perencanaan dan persiapan kegiatan komunikasi pemasaran meliputi sejumlah kegiatan yang terkait dengan strategi penyampaian ide kepada konsumen. Strategi termaksud terdiri dari :

Strategi advertising, meliputi perencanaan atas tujuan advertising, penentuan anggaran iklan per tiap media,

menetapkan strategi pesan dan visual, menentukan jenis media yang akan digunakan.

a. Strategi direct marketing, meliputi rencana pesan dan visual serta media.

b. Strategi sales promotion, meliputi perencanaan tujuan dan pencapaian kegiatan, menyiapkan tools untuk sales promotion dan perencanaan media yang akan

(33)

c. Strategi personal selling, mengatur perencanaan tujuan dan pencapaian kegiatan personal selling yang meliputi penentuan biaya, teknik negosiasi, presentasi dan penawaran produk.

3. Persiapan dan pengembangan media promosi dan periklanan Kegiatan ini terdiri dari lima tahap yaitu :

a. Memilih agensi (mitra kerja).

b. Penawaran besar biaya untuk perancangan pesan dan media yang digunakan.

c. Distribusi budget untuk perencanaan media dan pesan. d. Persetujuan terhadap hasil kerjasama dengan mitra usaha. e. Produksi media, persetujuan bentuk, jenis dan frekuensi

kegiatan.

4. Eksekusi media dan aplikasi komunikasi pemasaran

Eksekusi media merupakan tahap selanjutnya, dimana seluruh perencanaan yang mengawali kegiatan ini telah dianggarkan. Eksekusi media merupakan kegiatan penentuan jenis media, waktu dan biaya tayang yang proporsional. Artinya media penyampaian iklan harus disesuaikan dengan anggaran yang telah disediakan.

5. Monitoring dan analisis situasi

(34)

6. Respon konsumen

Respon konsumen merupakan sebuah gambaran dari hasil kegiatan komunikasi pemasaran secara keseluruhan dan merupakan informasi yang penting bagi penentuan strategi komunikasi pemasaran selanjutnya.

2.4 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (1997:46), bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan. Produk, harga, distribusi dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok, yaitu :

1. Product

(35)

2. Pricing

Suatu produk memilih harga yang paling sesuai untuk dijual kadang- kadang adalah suatu tindakan penyeimbang. Disuatu sisi, harga harus mendukung beragam biaya, biaya operasional, biaya administrasi dan riset organisasi, selain itu juga biaya pemasaran seperti biaya iklan dan gaji penjual. Sebaliknya harga tidak dapat terlalu tinggi karena konsumen dapat berpaling kepada produk- produk lain.

3. Promotion

Komponen yang paling terlihat nyata dalam bauran pemasaran adalah promosi yang berkaitan dengan teknik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Alat- alat yang penting dalam promosi adalah :

a. Advertising (Periklanan)

(36)

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu media above the line dan media below the line. Media above the line (media lini atas) meliputi media cetak seperti surat kabar dan majalah, media elektronik seperti radio dan televisi, media luar ruangan seperti internet. Sedangkan media below the line (media lini bawah) meliputi direct mail, pameran, peragaan, point of sale, selebaran, poster, leaflet, brosur dan banyak lagi.

b. Personal Selling (Penjualan Perorangan)

Penjualan perorangan adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli atau pembeli produk atau jasa dari perusahaan. Personal selling dapat dikatakan bersifat luwes, karena tenaga penjual dapat menyesuaikan diri secara langsung dengan kebutuhan dan perilaku masing- masing calon pembeli. Personal selling memiliki peranan yang sangat vital dalam jasa, dikarenakan kebanyakan bisnis jasa melibatkan interaksi personal antara penyedia jasa dan pelanggan. Dengan demikian personal selling lebih memungkinkan terwujudnya pemasaran jasa yang

sesuai dengan pemasaran relasional. Keunggulan dari personal selling adalah mampu menciptakan kontak dengan pelanggan,

(37)

c. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Bentuk ini terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Akhir- akhir ini banyak perusahaan jasa menggunakan promosi penjualan untuk menaikkan penjualan. Promosi penjualan mempunyai beberapa karakteristik yang menonjol yaitu perhatian, memberikan informasi yang bernilai bagi konsumen, memberikan kemudahan, bersifat membujuk, dan menggerakkan konsumen untuk terlibat dalam suatu transaksi. d. Sponsorship Marketing (Pemasaran Sponsorship)

Ini merupakan promosi perusahaan dan merek dengan mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu. Sponsorship memiliki kemampuan untuk penyampaian di sejumlah bidang komunikasi. Paket sponsorship yang dikemas secara tepat dapat menciptakan

kesadaran akan nama merek yang tinggi. Melakukan sponsorship pada suatu event menawarkan peluang yang

sangat baik bagi pelanggan dan staf. e. Publicity (Publisitas)

(38)

perusahaan. Bentuk- bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak. Dengan demikian publisitas tidak dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya.

f. Point- of- purchase communication (Komunikasi di tempat pembelian)

Bentuk ini melibatkan alat peraga, poster, tanda dan berbagai materi lain yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian. Display di dalam toko memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen untuk mencoba.

4. Place

(39)

2.5 Bauran Pemasaran Jasa

Booms dan Bitner (Kotler, 2005: 116- 117) mengusulkan bauran pemasaran jasa dapat diperluas dengan menambahkan tiga elemen lagi, yaitu :

1. Orang (People)

Semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalam waktu ril jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Yang dimaksud dengan partisipan antara lain adalah staf perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa tersebut.

2. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi serta setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.

3. Proses (Process)

(40)

2.6 Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Usaha dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan mempertahankan serta mempertinggi kesejahteraan masyarakat (Suyanto 2007:14).

Sutisna (2001: 6-7) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu :

1. Konsumen individual

Konsumen individual merupakan pilihan untuk memilih suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal- hal yang ada pada diri konsumen. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografi, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu.

2. Faktor lingkungan

(41)

3. Stimuli pemasaran

Stimuli pemasaran adalah semua bentuk komunikasi atau stimuli fisik yang dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. Ada dua jenis stimuli yaitu stimuli intrinsik dan ekstrinsik. Stimuli ekstrinsik atau sekunder merupakan komunikasi yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku konsumen baik dalam bentuk kata- kata, gambar dan pencitraan atau dalam bentuk stimuli yang berkaitan dengan produk seperti harga, display tempat. Strategi pemasaran, dalam hal ini pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli- stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu berhubungan dengan produk apa saja yang akan ditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya dan bagaimana melakukan distribusi produk kepada konsumen.

(42)

Setiadi (2008:16) mengemukakan proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diharapkan atau sesuai keinginannya, namun dibatasi oleh kemampuan yang dimiliki.

2. Pencarian Informasi, yaitu konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi. Proses ini diperoleh dari bahan bacaan, bertanya pada teman ataupun melakukan kegiatan- kegiatan mencari yang lainnya.

3. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.

4. Keputusan pembelian, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian setelah dilakukan evaluasi alternatif.

5. Perilaku pasca pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa, maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

(43)

7. Tindakan- tindakan sesudah pembelian, yaitu kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen merasa puas, maka ia akan membeli produk itu lagi. Sedangkan konsumen yang tidak merasa puas, ia tidak akan membeli lagi ataupun mencari barang lain sesuai keinginannya.

2.7 Hipotesis

Good dan Scates (Nazir, 2005:151) mendefinisikan hipotesis sebagai sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta- fakta yang diamati ataupun kondisi- kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah- langkah selanjutnya.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ha : terdapat pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen.

2. Ho : tidak terdapat pengaruh strategi komunikasi terhadap keputusan kunjungan konsumen.

2.8 Penelitian Terdahulu

(44)

digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga jumlah sampel berjumlah 99 orang dari populasi 12.008 orang. Hasilnya terdapat hubungan yang tinggi antara variabel x dan variabel y.

(45)

media promosi apabila perusahaan mengadakan event seperti turnamen. Ternyata untuk kegiatan event turnamen yang diadakan oleh Planet Pool Centre menjadi kegiatan promosi yang juga efektif, dan menguntungkan. Karena di setiap event yang dilakukan oleh Planet Pool Centre biasanya di sponsori oleh perusahaan besar seperti perusahaan rokok PT. Djarum.

Chairunnisa Rahman (2013) telah melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Bugis Waterpark Adventure Dalam Menarik Jumlah Pengunjung”. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Bugis Waterpark Adventure; (2) untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Bugis Waterpark Adventure dalam menjalankan strategi komunikasi pemasarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bugis Waterpark Adventure membagi bagian marketingnya menjadi tiga bagian yaitu marketing communication, sales promotion, dan marketing event yang strategi

pemasarannya dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi pemasaran yang merupakan bagian dari intergred marketing communication (IMC), yaitu periklanan, promosi penjualan public relation, personal selling, dan direct marketing, dengan alat komunikasi pemasaran yang digunakan membawa jumlah

(46)

sehingga faktor penghambat yang ada dapat menjadi kendala yang berpengaruh pada berhasilnya suatu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.

Deasy Permana Putri (2012) telah melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)”. Penelitian ini bertujuan menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yangdilakukan Coffee Toffee dalam meningkatkan jumlah konsumennya berdasarkan teoriKotler (1997:46) yaitu Bauran Pemasaran yang terdiri dari Empat P (4P) yaitu product(produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif, yaitu penelitian deskriptif yang melukiskan fakta secara factual dan cermat serta penelitian kualitatif yang berarti menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan cara statistik atau pengukuran. Penelitian ini mendeskripsikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh owner atau pemilik Coffee Toffee dengan dibantu oleh Manager of Division PR & Promotion yang meliputi Product (produk), Price (harga), Place (tempat).

(47)
(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, menggunakan logika matematika dan membuat generalisasi atas rerata(Wirartha, 2006: 140).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu usaha jasa futsal di Medan yaitu di Village Futsal yang terletak di Jalan Kampung Susuk Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(49)

3.3.2 Sampel

Menurut Wirartha (2006: 233), sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Penelitian pada sampel hanya merupakan pendekatan pada populasinya. Teknik yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yang dalam pengambilan sampel tidak semua

anggota atau elemen populasi berpeluang sama untuk dijadikan sampel (Juliandi, 2013: 56). Teknik non probability sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling, yaitu dengan cara mencari objek yang akan diteliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti.

Dengan menggunakan tingkat presisi sebesar 10%, besaran sampel yang diambil dari populasi yang berjumlah 54.000 orang dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Taro Yamane yaitu :

n = N

N(d)2+1 Keterangan :

n : besaran sampel

N : besaran populasi

(50)

n = 54000

54000(0,1)2+1

n = 54000

540+1

n = 54000

541 n = 99,81

n = 100 responden

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara non probabilitas sampling, meliputi :

a. Accidental Sampling yaitu suatu penarikan sampel kepada konsumen yang secara kebetulan menggunakan ataupun berkunjung di Village Futsal.

b. Acceptanced Random Sampling yaitu metode penarikan sampel kepada konsumen yang memang mempunyai kemampuan dan kemauan mengisi kuisioner.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

(51)

1. Pengumpulan Data Primer (Primary Data)

Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti dengan menggunakan :

a. Kuisioner (Angket)

Kuisioner adalah pertanyaan- pertanyaan yang disusun peneliti untuk mengetahui pendapat atau persepsi responden tentang suatu variabel yang diteliti.

b. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan adalah kegiatan melihat suatu kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data)

(52)

3.5 Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang varibel penelitian. Dalam penelitian ini akan menggunakan empat tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut :

1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4 2. Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 3

3. Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju (KS) diberi skor 2 4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 1

Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing- masing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut :

Interval = skor tertinggi – skor terendah Banyak Bilangan

Interval = 4 – 1 4 = 0,75

Dengan interval 0,75 maka kategori jawaban responden masing- masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(53)

Dari hasil pembagian atau klasifikasi tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban dari responden termasuk dalam kategori apa.

3.6 Definisi Konsep

Menurut Prasetyo dan Jannah (2005:67), konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu simbol atau kata.

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing- masing konsep yang diteliti maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan yaitu :

1. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2003:301).

2. Keputusan Kunjungan Konsumen

Keputusan kunjungan konsumen adalah keputusan konsumen untuk berkunjung pada suatu tempat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab.

3.7 Definisi Operasional

(54)

untuk mengukur variabel- variabel. Adapun variabel penelitian beserta variabel operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X) Strategi Komunikasi, yang terdiri dari : a. Periklanan (Advertising)

Periklanan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan.

b. Personal Selling (Penjualan Perorangan)

Penjualan perorangan adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli atau pembeli produk atau jasa dari perusahaan.

c. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan mempunyai beberapa karakteristik yang menonjol yaitu perhatian, memberikan informasi yang bernilai bagi konsumen, memberikan kemudahan, bersifat membujuk, dan menggerakkan konsumen untuk terlibat dalam suatu transaksi.

d. Sponsorship Marketing (Pemasaran Sponsorship)

Sponsorship memiliki kemampuan untuk penyampaian di

(55)

menawarkan peluang yang sangat baik bagi pelanggan dan staf.

e. Publicity (Publisitas)

Seperti halnya periklanan, publisitas menggambarkan komunikasi massa, tetapi tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruangiklan. Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan. Bentuk- bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak.

f. Point- of- purchase communication (Komunikasi di tempat pembelian)

Bentuk ini melibatkan alat peraga, poster, tanda dan berbagai materi lain yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tampat pembelian. Display di dalam toko memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen untuk mencoba.

2. Variabel terikat (Y) Keputusan Kunjungan Konsumen, yang terdiri dari :

a. Perhatian

(56)

b. Minat

Perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.

c. Hasrat

Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang menarik perhatian.

d. Keputusan

Kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal. e. Tindakan

Suatu kegiatan untuk merealisasiakan keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.

3. Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi :

a. Jenis kelamin : jenis kelamin dari responden (laki- laki atau perempuan).

b. Usia : umur responden saat mengisi kuisioner.

c. Pendidikan terakhir : pendidikan terakhir yang telah diselesaikan oleh responden.

d. Pekerjaan : mata pencarian dari responden yang akan dijadikan sampel.

e. Domisili : tempat tinggal tetap responden.

f. Frekuensi berkunjung : telah berkunjung minimal 2 kali dalam 1 tahun terakhir.

(57)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Teoritis Variabel Operasional 1 Variabel Bebas (X)

Strategi Komunikasi

a. Periklanan (Advertising)

b. Personal Selling (Penjualan Perorangan) c. Sales Promotion (Promosi Penjualan) d. Pemasaran Sponsorship (Sponsorship

Marketing)

e. Publicity (Publisitas)

f. Point- of - purchase communication (Komunikasi di tempat pembelian) 2 Variabel Terikat (Y)

Keputusan Kunjungan Konsumen

a. Perhatian b. Minat c. Hasrat d. Keputusan e. Tindakan

3.8 Teknik Analisa Data

(58)

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur sesuatu yang diukur. Hasil penelitian dapat dikatakan valid apabila adanya kesesuaian antara data yang telah dikumpulkan dengan data yang terjadi pada objek yang sebenarnya. Sedangkan suatu penelitian dikatakan tidak valid apabila sebaliknya data yang terkumpul tidak memiliki kesesuaian dengan data yang ada pada objek. Apabila alat ukur pada suatu penelitian dikatakan telah valid, maka dapat dilakukan pengujian realibilitas untuk tahap selanjutnya dan apabila alat ukur belum dikatakan valid maka harus dilakukan sebuah evaluasi atau dapat diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif.

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r table.Jika r pada tiap butir lebih besar dari r dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dapat dikatakan telah valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi, taraf signifikan 5% dengan df = n-2. Dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika rhitung> r tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan) Jika rhitung<rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan).

3.8.2 Uji Reliabilitas

(59)

pada subjek memiliki kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat ukur yang digunakan. Sesuatu konstruktur atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach ≥ 0,60 (Ghozali, 2006: 42).

3.8.3 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi- bagikan variabel penelitian ke dalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori(Singarimbun, 1995:266).

3.8.4 Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2008:270) regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel indenpenden dengan satu variabel dependen. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Strategi Komunikasi (X) terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen (Y).

Persamaan regresi linear sederhana : Y = a + bX

Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

(60)

3.8.5 Uji Hipotesis

3.8.5.1 Uji Parsial (uji t)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan :

Ho: bi £ 0, maka variabel independen (strategi komunikasi) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan kunjungan konsumen).

Ho: bi > 0, maka variabel independen (strategi komunikasi) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (keputusan kunjungan konsumen).

Cara melakukan uji t dengan tingkat signifikan (a) = 0,05 adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Apabila t tabel > t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan apabila t tabel < t hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.8.5.2 Korelasi Product Moment

(61)

r

xy : ∑xy

(∑x2) (∑y2)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

∑xy : jumlah perkalian x dan y

(62)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Village Futsal

Village Futsal berada di Jalan Abdul Hakim Gang Susuk VIII No. 3 Medan. Village Futsal berada tidak jauh dari area Universitas Sumatera Utara. Village Futsal didirikan pada 27 Juni 2009 oleh Ibu Lydia Siahaan yang sekaligus merupakan pemilik dari Village Futsal. Awalnya Village Futsal memiliki empat lapangan dengan fasilitas dan bentuk yang sama. Namun, seiring berkembangnya minat masyarakat dalam berolahraga futsal, Village Futsal menambah kembali dua lapangan yang sejenis untuk membantu masyarakat dalam menyalurkan minat dalam olahraga futsal.

Village Futsal selama hampir lima tahun berdiri tetap konsisten dengan tema dari nama yang telah dibuat yakni memberikan efek atau kesan di daerah pedesaan bagi para pengunjung, yang tanpa disadari sedikit banyak telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen untuk menggunakan jasa yang ditawarkan oleh Village Futsal.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Membangkitkan semangat berolahraga bagi pemuda khususnya olahraga futsal.

(63)

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Village Futsal

4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Bidang

Adapun tugas dan tanggung jawab masing- masing bidang yang ada di dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. General Manager

General manager di Village Futsal bernama Ansgar Manurung yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab akan kelangsungan perusahaan. b. Menjamin semua fasilitas dapat digunakan secara baik.

BOD

Operational Manager

General Manager

Accounting

Security Administratio Kasir

n

Waiter/s Public

(64)

2. Operational Manager

Operational Manager di Village Futsal bernama Eka Manik yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Memastikan kebersihan, fasilitas dan alat pendukung lainnya dapat digunakan oleh pemain.

b. Memotivasi karyawan yang bekerja. c. Mengatur jadwal karyawan.

d. Melakukan promosi.

e. Menjaga hubungan baik terhadap member ataupun non member serta lingkungan sekitar.

f. Mengurus administrasi internal dan eksternal. g. Memastikan kepuasan pelanggan.

h. Memastikan semua inventaris yang ada layak untuk digunakan.

i. Memberikan gaji karyawan. 3. Accounting

Accounting di Village Futsal bernama Harapan yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Membuat laporan keuangan. b. Memeriksa kuitansi penjualan.

(65)

4. Administrasi

Administrasi di Village Futsal bernama Jona yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Memeriksa segala kuitansi dan memastikan ketersediaan kuitansi.

b. Memeriksa dan memesan stok barang. 5. Kasir

Kasir di Village Futsal bernama Rini dan Lounita yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Membuat laporan harian penjualan lapangan dan kantin. b. Menerima reservasi lapangan.

c. Melakukan follow up member. 6. Public Area

Public area di Village Futsal terdiri dari 3 orang yakni Parmen, Abednego dan Yaniman yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Melakukan perawatan terhadap lapangan dan segala perlengkapan yang ada di Village Futsal.

b. Membersihkan lapangan. 7. Waiter/s

Waiter/s di Village Futsal bernama Yuda dan Rico yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

(66)

8. Security

Security di Village Futsal terdiri dari 7 orang yakni Sriyanto, Jaya Sitepu, Rinaldi, Koko, Jhoni Brutu, Budiman Sembiring dan Sahmulia Tarigan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari security adalah sebagai berikut :

a. Menjaga kenyaman pengunjung.

b. Menjaga setiap kendaraan yang diparkirkan oleh pengunjung. c. Menjaga setiap aset yang dimiliki Village Futsal.

4.2 Penyajian Data

Pada bab ini dipaparkan hasil– hasil penelitian berupa data primer yang yang telah diperoleh peneliti di lapangan dengan sebelum melakukan penyebaran kuesioner terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 100 responden dari sampel yang diambil pada Village Futsal.

Adapun penyajian data berisikan identitas reponden beserta data variabel penelitian. Penyajian data identitas responden adalah untuk mengetahui spesifikasi yang dimiliki oleh responden seperti usia, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan penelitian.

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

(67)

tabel. Berikut ini merupakan kriteria pengambilan keputusan validitas dan reliabilitas.

a. Untuk validitas tiap pertanyaan dalam kuesioner : Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dikatakan tidak valid. b. Untuk reliabilitas tiap pertanyaan dalam kuesioner :

Jika r Alpha Cronbach> 0.60, maka dikatakan reliabel Jika r Alpha Cronbach< 0.60, maka dikatakan tidak reliable

Tabel 4.1

Uji Validitas Strategi Komunikasi (X) Corrected Item Total

Corelation r tabel Validitas

( r Hitung)

Butir 1 0.696 0.194 Valid

Butir 2 0.454 0.194 Valid

Butir 3 0.825 0.194 Valid

Butir 4 0.458 0.194 Valid

Butir 5 0.656 0.194 Valid

Butir 6 0.737 0.194 Valid

Butir 7 0.712 0.194 Valid

Butir 8 0.495 0.194 Valid

Butir 9 0.533 0.194 Valid

Butir 10 0.586 0.194 Valid

Butir 11 0.330 0.194 Valid

Butir 12 1.00 0.194 Valid

(68)

Kolom corrected item- total correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Uji kuesioner sebanyak 30 responden. Pada signifikan 5% dengan derajat bebas df = n-2, df = 30 – 2, r tabel sebesar 0,194. Pada hasil dapat dilihat bahwa corrected item- total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Pada pengujian reliabilitas pada tabel 2 maka kriteria pengambilan keputusan melalui perbandingan r alpha cronbach dengan 0,60 secara umum kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrumen penelitian.

Tabel 4.2

Reliabilitas Kuesioner (X)

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0.933 dengan demikian Cronbach’s Alpha 0.933 > 0.60, sehingga kesimpulannya adalah isntrumen merupakan instrumen yang reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on Standardized

Items N of Items

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Village Futsal
Tabel 4.1
Tabel 4.4  Reliabilitas Kuesioner (Y)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pernyataan empat variabel Gaya Hidup yang dapat dilihat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan kurang setuju

Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Keputusan Pimpinan Mempengaruhi Kinerja Para Pegawai di kantor UPT SAMSAT Medan

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pernah Meyakinkan Orang Lain bahwa Harga yang Ditawarkan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan Cukup. Terjangkau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi terhadap keputusan konsumen melakukan

Selanjutnya dari segi harga (price) perlu disesuaikan lagi karena beberapa responden menilai harga yang ditawarkan village futsal relatif lebih mahal dibanding

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap variabel atribut produk sangat tinggi, dengan jawaban yang sangat tinggi tersebut menunjukan

.59 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Premi Hadiah...59 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Penjualan Personal...60 Tabel 4.11 Distribusi

Tabel 4.3 Distribusi Tanggapan Responden Pada Indikator Perbandingan Comparison...34 Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Pada Indikator Pengaruh Effect...35 Tabel 4.5 Distribusi