PENGARUH PEMBERIAN TUGAS OLEH GURU KEPADA SISWA TERHADAP PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi
untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam
bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Oleh :
JENI TRI LESTARI
110709001
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan
Oleh : Jeni Tri Lestari
NIM : 110709001
Pembimbing I : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd
NIP. 19570407 198603 2 001
Tanda Tangan :
Tanggal :
Pembimbing II : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd
NIP. 19511119 198601 2 001
Tanda Tangan :
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan
Oleh : Jeni Tri Lestari
NIM : 110709001
DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd
NIP. 19511119 198601 2 001
Tanda Tangan :
Tanggal :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A
NIP. 19511013 197603 1 001
Tanda Tangan :
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan
untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi
lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis
dengan pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan
tanda kutip pada karya ini.
Medan, April 2015 Penulis,
i
ABSTRAK
Jeni Tri Lestari. 2015. Pengaruh Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa
Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas oleh guru kepada siswa terhadap pemanfaatan koleksi pada perpustakaan MAN 1 Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Medan yaitu berjumlah 1.377 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 93 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi product moment, sedangkan pengujian reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas terhadap pemanfaatan koleksi perpustakaan digunakan analisis regresi linier sederhana serta menggunakan software SPSS versi 20.00.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh yang kuat antara pemberian tugas dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. Pada taraf signifikasi 5%, diperoleh nilai ttabel 1,661 dan nilai thitung sebesar 4,078. Karena nilai thitung
(4,078) > ttabel (1,661), maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian tugas dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. Hasil uji determinasi diperoleh sebesar 15,5%, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 84,5% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa Terhadap
Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan”.
Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana
Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu
Budaya.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang
tua Penulis, Bapak Poniman dan Ibu Elya Sudarti yang telah memberikan segalanya
serta kesabaran menunggu Peneliti untuk wisuda. Kepada kakak-kakak penulis
Susilawati SP dan Emawati A.Md.Kom terima kasih atas dukungan dan semangat
tanpa batas kepada Peneliti.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak
langsung, antara lain :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.
2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, Selaku ketua Program Studi Ilmu
iii
3. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan kesabaran membimbing Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta kesabaran dalam membimbing Peneliti
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Belling Siregar, M.Lib selaku penguji I yang telah memberikan
saran dan ide-ide yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga
menjadi lebih baik lagi.
6. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom, selaku penguji II yang telah
memberikan saran dan ide-ide yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi
ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
7. Seluruh Staf Pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik Penulis selama perkuliahan.
8. Kepada Kepala Sekolah beserta Staf dan Pustakawan Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 1 Medan yang telah mengizinkan serta membantu dalam memberikan
data yang Penulis butuhkan.
9. Kepada Mas Suhartono ST dan Abang Supriadi yang selalu mendukung
Penulis agar cepat wisuda.
10.Kepada Abang Hengki Gunawan A.Md.Kom yang tiada henti selalu memberi
iv
11.Kepada keponakan Nayla Syifa Alsyafarani, Fadlan Umay Rifai, dan Juna
Irhab yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi hingga
selesai.
12.Kepada teman-teman Penulis yaitu Nita, Niki, Novia, Ida, Ely, Erawati,
Henny dll. Terima kasih atas kebersamaan, semangat, serta persaudaraan yang
terjalin entah sampai kapan nanti.
13.Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu serta memberikan semangat kepada Penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai.
Penulis berharap dan berdo’a semoga Allah Subhana Wata’ala melimpahkan
HidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan skripsi ini
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan adanya masukan
positif untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, April 2015 Penulis,
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... viiii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Hipotesis ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1 Perpustakaan Sekolah ... 6
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 7
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 9
2.1.3 Peranan Perpustakaan Sekolah ... 11
2.1.4 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ... 13
2.2 Peran Guru Dalam Pengelolaan Perpustakaan Sekolah ... 16
2.3 Peran Guru Untuk Mengarahkan Siswa Ke Perpustakaan ... 17
2.4 Kerjasama Antara Guru dan Pustakawan Sekolah ... 18
2.5 Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa ... 19
2.5.1 Tujuan Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa ... 22
2.5.2 Manfaat Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa ... 23
2.6 Koleksi Perpustakaan Sekolah ... 24
2.6.1 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah... 25
2.6.2 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 27
2.6.3 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 28
2.6.4 Layanan Perpustakaan Sekolah ... 29
2.6.5 Sistem Layanan Perpustakaan Sekolah ... 30
vi
BAB III METODE PENELITIAN... 35
3.1 Metode Penelitian ... 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.3 Populasi ... 35
3.3.1 Sampel ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 38
3.5.1 Skala Pengukuran Variabel ... 39
3.6 Instrumen Penelitian ... 40
3.6.1 Uji Validitas Instrumen ... 41
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 43
3.7 Teknik Analisis Data ... 44
3.7.1 Analisis Deskriptif ... 44
3.7.2 Analisis Regresi Sederhana ... 45
3.7.3 Uji Signifikasi Secara Parsial (Uji-t) ... 45
3.7.4 Koefisiensi Determinasi (R²) ... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Pengumpulan Data ... 47
4.2. Pengujian Validitas Instrumen ... 47
4.3 Pengujian reliabilitas instrumen ... 50
4.3.1 Variabel Pemberian Tugas (Variabel X) ... 50
4.3.2 Variabel Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan (Variabel Y) ... 51
4.4 Analisis Deskriptif ... 52
4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Tugas (X) ... 52
4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan (Variabel Y) ... 65
4.4.3 Uji Analisis Regresi Sederhana ... 74
4.4.4 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t) ... 75
4.4.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
vii
5.2 Saran.. ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 84
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 38Penentuan Sampel Penelitian ... 38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Penelitian ... 41
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemberian Tugas (X) ... 49
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y) ... 49
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Realibiltas Variabel Pemberian Tugas (Variabel X) .. 50
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan (Variabel Y) ... 51
Tabel 4.5 Meluangkan Waktu Untuk Membaca Buku Di Perpustakaan ... 52
Tabel 4.6 Guru Memberikan Tugas Untuk Membaca Buku Yang Ada Di Perpustakaan ... 53
Tabel 4.7 Memahami Isi Dan Makna Dari Setiap Buku Yang Dibaca Di Perpustakaan ... 54
Tabel 4.8 Dengan Membaca Buku Dapat Menambah Pengetahuan Dan Wawasan... 55
Tabel 4.9 Perpustakaan Memberikan Kemudahan Untuk Mendapatkan Buku Bacaan Yang Dibutuhkan... 56
Tabel 4.10 Perpustakaan Merupakan Sarana Yang Tepat Untuk Membaca Buku 57 Tabel 4.11 Guru Memberikan Tugas Untuk Meringkas Buku Yang Ada Di Perpustakaan ... 58
Tabel 4.12 Menggunakan Waktu Jam Istirahat Sekolah Untuk Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan Dalam Mengerjakan Tugas Yang Diberikan Oleh Guru ... 59
Tabel 4.13 Berkunjung Ke Perpustakaan Untuk Memanfaatkan Koleksi Yang Tersedia ... 60
Tabel 4.14 Membutuhkan Koleksi Yang Lengkap Dan Memadai Dalam Proses Belajar ... 61
Tabel 4.15 Perpustakaan Merupakan Tempat Yang Nyaman Untuk Berdiskusi Tentang Pelajaran Sekolah ... 62
ix
Tabel 4.17 Koleksi Yang Tersedia Di Perpustakaan Mendukung Kemudahan
Pembelajaran Untuk Berdiskusi Di Perpustakaan ... 64
Tabel 4.18 Ketika Berkunjung Ke Perpustakaan Selalu Mendapatkan Koleksi Yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Tugas-Tugas Dari Guru ... 66
Tabel 4.19 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Membantu Dalam Memperlancar Menyelesaikan Tugas-Tugas Yang Diberikan Oleh Guru ... 67
Tabel 4.20 Informasi Yang Diperoleh Melalui Koleksi Perpustakaan Dapat Mendukung Tujuan Belajar ... 68
Tabel 4.21 Pelayanan Perpustakaan MAN 1 Medan Memudahkan Dalam Memanfaatkan Koleksi ... 69
Tabel 4.22 Petugas Perpustakaan Selalu Membantu Dalam Mencari Koleksi Buku Untuk Mengerjakan Tugas Yang Diberikan Oleh Guru ... 70
Tabel 4.23 Memanfaatkan Koleksi Dengan Cara Membaca Buku Di Perpustakaan ... 71
Tabel 4.24 Berkunjung Ke Perpustakaan Untuk Meminjam Koleksi Buku Yang Dibutuhkan ... 72
Tabel 4.25 Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan Dengan Cara Memfotokopi ... 73
Tabel 4.26 Hasil Uji Statistik Koefisien Linier ... 74
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Penelitian ... 84
Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas ... 91
Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas ... 95
Lampiran 4 : Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 96
Lampiran 5 : Skor Butir Jawaban Responden ... 103
Lampiran 6 : Hasil Uji Regresi ... 107
Lampiran 7 : Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ... 109
Lampiran 8 : Titik Persentasi Distribusi Tabel t ... 111
i
ABSTRAK
Jeni Tri Lestari. 2015. Pengaruh Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa
Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas oleh guru kepada siswa terhadap pemanfaatan koleksi pada perpustakaan MAN 1 Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Medan yaitu berjumlah 1.377 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 93 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi product moment, sedangkan pengujian reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas terhadap pemanfaatan koleksi perpustakaan digunakan analisis regresi linier sederhana serta menggunakan software SPSS versi 20.00.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh yang kuat antara pemberian tugas dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. Pada taraf signifikasi 5%, diperoleh nilai ttabel 1,661 dan nilai thitung sebesar 4,078. Karena nilai thitung
(4,078) > ttabel (1,661), maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian tugas dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. Hasil uji determinasi diperoleh sebesar 15,5%, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 84,5% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat menghasilkan perubahan dan perkembangan kemampuan
seseorang dalam membuktikan rasa percaya diri. Dalam menempuh pendidikan para
siswa tidak pernah terlepas dari proses belajar, khususnya dalam memenuhi
kebutuhan ilmu pengetahuannya. Dalam proses belajar siswa memerlukan tempat
yang nyaman, selain itu sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses
pencarian sumber bahan ajar yang relevan sangatlah diperlukan siswa dalam
menunjang proses belajar. Salah satu tempat yang dapat dimanfaatkan siswa dalam
memperoleh informasi melalui buku-buku bacaan dan mendapatkan tempat yang
nyaman dalam proses belajar adalah perpustakaan. Perpustakaan yang berada di
lingkungan sekolah disebut perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan
sumber belajar utama yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan dan
pengajaran. Diadakannya perpustakaan sekolah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi para guru dan siswa.
Perpustakaan merupakan sumber belajar yang dapat digunakan siswa dalam
memperluas wawasan dan menambah pengetahuan. Agar perpustakaan sekolah dapat
berfungsi sebagai penunjang utama dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka
2
dapat dimanfaatkan secara optimal dan siswa memperoleh informasi yang
dibutuhkan.
Koleksi merupakan salah satu unsur penting di perpustakaan. Koleksi
perpustakaan sekolah terdiri dari beragam bentuk dan dikelola secara sistematis untuk
memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan
sekolah haruslah memuat semua mata pelajaran yang dipelajari dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa sangat berkaitan dengan proses
pembelajaran, jika perpustakaan tidak dimanfaatkan dengan baik maka perpustakaan
tidak akan berguna. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah sebenarnya bukan hanya
mengumpulkan buku-buku atau bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan ini
diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang
diberikan oleh guru, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan
dan pengetahuan siswa.
Kegiatan perpustakaan maupun pendidikan yang saling mendukung akan
memberikan hal positif bagi semua pihak yang terkait, termasuk untuk perkembangan
perpustakaan. Perpustakaan harus menjadi tempat tersedianya berbagai informasi
untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini telah berkembang dengan
sedemikian pesat, tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi, siswa lebih
diwajibkan untuk memanfaatkan perpustakaan dibandingkan internet. Walaupun
3
pada kenyataannya, saat ini keberadaan perpustakaan saja dibutuhkan. Terbukti
dengan banyaknya peminat yang datang dan mencari informasi lewat koleksi
perpustakaan. Hal tersebut terjadi karena informasi yang disediakan perpustakaan
lebih bisa dibuktikan kebenaran dan ketepatannya dibandingkan informasi yang
disediakan melalui internet.
Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan merupakan
perpustakaan yang dijadikan sebagai sarana untuk mencari pengetahuan informasi
dan sumber belajar bagi siswa. Pada tahun 2014 Perpustakaan MAN 1 Medan
memiliki koleksi berupa buku agama islam, buku umum, buku semua mata pelajaran,
novel islami, majalah, dan jurnal. Jumlah koleksi buku teks sebanyak 4.692
eksemplar dengan 2.825 judul buku, jumlah majalah sekitar 85 eksemplar dengan 28
judul, dan jumlah jurnal sebanyak 32 eksemplar dengan 12 judul.
Letak perpustakaan MAN 1 Medan cukup strategis, yaitu berada di dekat
gerbang masuk lantai 1, sehingga memudahkan akses bagi yang ingin mencari
perpustakaan. Hal ini diperkuat dengan cukup besarnya ruangan khusus perpustakaan
sehingga siapapun dengan mudah mengenali dan mencari akses ke perpustakaan.
Berdasarkan hasil observasi awal, MAN 1 Medan memiliki jumlah siswa
sekitar 1.377 orang yang terdiri dari 3 jurusan yaitu IPA, IPS, dan Agama.
Berdasarkan catatan buku pengunjung perpustakaan, diketahui bahwa hanya ±10
orang setiap harinya yang datang ke perpustakaan. Faktor-faktor yang menyebabkan
jarangnya kunjungan siswa ke perpustakaan adalah karena kurangnya minat baca
4
mengakibatkan koleksi perpustakaan kurang dimanfaatkan. Agar perpustakaan dapat
dimanfaatkan secara baik, maka pihak perpustakaan harus bekerjasama dengan pihak
sekolah yaitu dengan memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk memanfaatkan
koleksi perpustakaan dan perpustakaan sebaiknya menyediakan koleksi sesuai
kebutuhan siswa. Materi tugas yang paling sering diberikan oleh guru untuk
memanfaatkan perpustakaan yaitu tugas membaca buku yang ada di perpustakaan,
meringkas buku, dan berdiskusi di perpustakaan. Kemudian tugas yang telah
dikerjakan tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada guru.
Peran guru akan mempengaruhi proses belajar siswa untuk memanfaatkan
koleksi perpustakaan. Tugas tersebut diharapkan mampu memotivasi siswa untuk
datang berkunjung ke perpustakaan. Dengan adanya pemberian tugas menjadikan
koleksi perpustakaan lebih dimanfaatkan dan siswa merasa mempunyai keperluan
untuk mengunjungi perpustakaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
membahas masalah di atas dalam skripsi dengan judul “Pengaruh pemberian tugas
oleh guru kepada siswa terhadap pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan
5
pemberian tugas oleh guru kepada siswa terhadap pemanfaatan koleksi pada
perpustakaan MAN 1 Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh pemberian
tugas oleh guru kepada siswa terhadap pemanfaatan koleksi pada perpustakaan MAN
1 Medan”.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Perpustakaan MAN 1 Medan, sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan terutama berkaitan dengan pemilihan koleksi.
2. Bagi peneliti lain, sebagai salah satu rujukan dalam melakukan penelitian
lanjutan mengenai penelitian yang sama dengan metode yang berbeda.
3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai topik
yang sama.
1.5 Hipotesis
Dalam suatu penelitian diperlukan dugaan sementara untuk membantu proses
penelitian yang disebut dengan hipotesis.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian tugas oleh guru kepada siswa
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana penunjang belajar bagi siswa,
menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Menurut Suwarno (2011, 5) bahwa keberadaan perpustakaan menjadi sangat penting,
disanalah ,buku-buku yang berisi ilmu pengetahuan berada. Sedangkan menurut
Mulyasa (2011, 179) perpustakaan merupakan sumber belajar yang paling baik untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas pembelajaran.
Menurut Reitz (2004, 78) yang dikutip oleh Hasugian, bahwa:
Perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf, biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.
Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 2), bahwa:
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan siswa, serta perpustakaan sekolah berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah karena perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah.
Pendapat lain yang dikemukan oleh Darmono (2006, 3) bahwa perpustakaan
sekolah sangat diperlukan keberadaanya, karena:
a) Perpustakaan merupakan sumber belajar.
7
c) Perpustakaan merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.
d) Perpustakaan sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah
berada di lingkungan sekolah yang menyediakan beragam informasi sesuai dengan
kebutuhan penggunanya dan merupakan sumber belajar yang paling baik untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan proses belajar.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sebagai sarana dalam mendukung proses kegiatan
belajar mengajar memiliki pengaruh dan tujuan yang cukup besar bagi peningkatan
kualitas pendidikan di sekolah.
Menurut Rachmad (2007, 5) bahwa:
Tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Darmono (2001, 5) bahwa:
Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi mandiri.
Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf dan Suhendar (2007, 3) bahwa
8
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca siswa. 2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan.
3. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.
5. Memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
6. Memperluas, memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku – buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi dan cerpen.
Selain pendapat di atas Lasa (2007, 14) bahwa tujuan perpustakaan sekolah
adalah sebagai berikut :
1. Menumbuh kembangkan minat baca. Para siswa dan guru dapat
memanfaatkan waktu untuk mendapatkan informasi di perpustakaan. 2. Mengenalkan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi
harus terus diikuti pelajar dan pengajar.
3. Membiasakan akses informasi secara mandiri. Pelajar perlu didorong dan diarahkan untuk memiliki rasa percaya diri dan mandiri untuk mengakses informasi.
4. Memupuk bakat dan minat. Bacaan, tayangan gambar, dan musik di perpustakaan mampu menumbuhkan bakat dan minat seseorang.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan
sekolah adalah untuk menumbuhkan minat membaca, mendukung kegiatan belajar,
dan sebagai tempat menyediakan berbagai ilmu pengetahuan melalui koleksi
perpustakaan yang sesuai dengan kurikulum dan sehingga menjadi tempat dimana
pengguna perpustakaan dapat mengembangkan bakat, kemampuan, dan
9
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah
Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar.
Keberadaan perpustakaan sekolah berhubungan langsung dengan proses belajar
mengajar. Menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 4) perpustakaan sekolah mempunyai
empat fungsi umum yaitu:
1. Fungsi edukatif, yaitu keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep – konsep pengetahuan.
2. Fungsi informatif, yaitu mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberitahu akan hal – hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
3. Fungsi rekreasi, yaitu sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolah akan hiburan intelektual.
4. Fungsi riset atau penelitian, yaitu koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.
Sedangkan menurut Drajat (2009, 18) fungsi perpustakaan sekolah adalah
sebagai:
1) Sumber segala informasi untuk pengguna
2) Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat membaca siswa.
3) Sarana atau tempat untuk membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni.
4) Memberikan hiburan bagi pembaca 5) Sebagai bahan acuan atau referensi
Pendapat lain dikemukakan oleh Hermawan (2006, 38), Perpustakaan sekolah
10
1. Fungsi Pendidikan, yaitu perpustakaan sekolah merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk membantu siswa dalam memperjelas pengetahuan yang diperolehnya di dalam kelas.
2. Fungsi Informasi, yaitu perpustakaan sekolah merupakan sarana untuk menemukan sumber informasi yang dapat memperkaya pengetahuan siswa dan menunjang proses pembelajaran.
3. Fungsi Penelitian, yaitu membantu siswa dalam pelaksanaan penelitian yang sifatnya sederhana berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari / diajarkan.
4. Fungsi Rekreasi, yaitu perpustakaan sekolah merupakan tempat rekreasi, masuk perpustakaan membaca bacaan yang segar untuk menambah wawasan dan pengetahuan merupakan rekreasi yang sehat dan mendidik serta menghilangkan kejenuhan bagi siswa dan guru.
5. Fungsi Kebudayaan, yaitu perpustakaan sekolah merupakan tempat melestarikan kebudayaan, baik kebudayaan lokal, daerah maupun nasional.
6. Fungsi Kreativitas, yaitu membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobi. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan koleksi yang dapat meningkatkan daya kreasi siswa.
7. Fungsi Dokumentasi, yaitu perpustakaan sekolah menjadi pusat dokumentasi sekolah dari berbagai kegiatan yang dilakukan sekolah baik siswa maupun guru.
Selain pendapat di atas Suwarno (2011, 13) bahwa fungsi perpustakaan
sebagai berikut :
1. Penyimpanan, artinya perpustakaan memiliki tugas menyimpan koleksi informasi.
2. Pendidikan, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar
3. Menyediakan berbagai macam koleksi (informasi) untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh pemakai.
4. Informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi bagi pemakai. 5. Rekreasi artinya perpustakaan berfungsi menyimpan khazanah budaya
bangsa, perpustakaan berperan meningkatkan apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyediaan bahan bacaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan
11
menambah wawasan siswa, memperdalam ilmu pengetahuan dan menyediakan
informasi yang dapat membantu menyelesaikan tugas sekolah.
2.1.3 Peranan Perpustakaan Sekolah
Berdasarkan tujuan dan fungsi dari perpustakaan sekolah, maka perpustakaan
sekolah dapat disebut sebagai pusat sumber belajar seperti yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimana
pada pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan
jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat, harus menyediakan sumber-sumber belajar.
Menurut Bafadal (2001, 5) peran perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar
dalam proses pendidikan yaitu sebagai berikut:
a) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.
b) Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
c) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
d) Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
e) Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan
berbahasa.
f) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.
g) Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesiakan tugas-tugas sekolah.
h) Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
12
Sedangkan menurut Suherman (2009, 32) menyatakan bahwa:
Perpustakaan sekolah bagi anak merupakan wadah untuk mengetahui refrensi,berbagai materi dan bacaan lainya,dan semuanya itu harus di sesuaikan dengan tingkat pendidikan anak-anak dari sarana pengembangan kreatif anak dan mengembangkan daya pikir anak.
Perpustakaan sekolah bermanfaat apabila benar-benar memperlancar
pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak
hanya berupa tinginya prestasi murid-murid, tetapi murid-murid harus mampu
mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar
mandiri, murid-murid terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendapat lain dikemukakan oleh
Sinaga (2009, 15) bahwa upaya penyelenggaraan perpustakaan sekolah merupakan
upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses
belajar mengajar.
Penggunaan buku atau seluruh jasa perpustakaan bagi sebagian besar siswa
semata-mata hanya untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagian besar siswa mencari
informasi karena didorong oleh tuntutan sekolah mereka. Motivasi terbesar siswa
untuk memanfaatkan jasa perpustakaan sering timbul karena adanya tugas-tugas dari
para guru.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa peranan perpustakaan sekolah
yaitu sebagai tempat untuk mencari pengetahuan,sebagai tempat belajar, tempat
13
2.1.4 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan merupakan sarana yang tepat untuk mendukung proses belajar.
Menurut Bafadal (2001, 7) bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah yang dapat
dilakukan oleh siswa antara lain sebagai berikut :
1. Mencari informasi dari referensi buku selain buku yang dipakai di kelas.
2. Melatih kemampuan belajar mandiri.
3. Sebagai sarana belajar kelompok.
Sedangkan menurut Sinaga ( 2009, 17) pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan : - mengenal sumber informasi dan pengetahuan.
- menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks.
- menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti
ensiklopedia, kamus, buku tahunan, dll.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti:
- Memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah. - Mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
3. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti:
- Memahami bahan yang dibaca. - Membedakan antara fakta dan opini.
- Menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
4. Keterampilan menggunakan informasi, seperti:
- Memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
14
Pemanfaatan perpustakaan telah mendapat perhatian pemerintah melalui
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, dalam pasal 45 disebutkan bahwa:
Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Konsep pendidikan sekarang tidak lagi menempatkan guru sebagai
satu-satunya sumber pengetahuan untuk belajar, tetapi dengan adanya perpustakaan dapat
membantu siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan siswa. Perpustakaan
sekolah akan menjawab segala permasalahan pada siswa yang berkaitan dengan
tugas-tugas dari guru, sehingga perpustakaan merupakan sarana yang diharapkan oleh
seluruh siswa, guru dan karyawan sekolah.
Melalui perpustakaan sekolah kepandaian membaca ini dimanfaatkan dan
dikembangkan, dengan tuntunan guru dan pustakawan sebagai pembimbing siswa
untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
belajar-mengajar.
Pemanfaatan perpustakaan sekolah dan bahan-bahan pustaka yang ada di
sekolah dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam
mencapai hasil belajar yang di harapkan sehingga kurikulum dapat berhasil
dilaksanakan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Soeatminah dan Marnodi (1992, 12),
15
1) Sumber informasi
Siswa memperoleh sumber informasi dengan berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah untuk melengkapi materi pelajaran yang ada di sekolah.
a) Membaca buku kaitanya dengan materi pelajaran.
Siswa memanfaatkan buku-buku yang di pinjam dari perpustakaan sekolah dan di manfaatkan dalam pembelajaran di kelas.
b) Kelengkapan buku-buku di perpustakaan
Ketersediaan buku-buku penunjang pelajaran dan sumber-sumber belajar lain seperti diagram, tabel, kamus, CD pembelajaran, peta dan lain- lain sudah memadai.
2) Kemandirian dalam belajar.
a) Siswa mempunyai inisiatif untuk berkunjung ke perpustakaan.
b) Siswa mengunjungi perpustakaan sekolah dan merangkum hal-hal penting untuk melengkapi materi pelajaran yang ada di sekolah.
3) Sebagai tempat diskusi yang aman, jauh dari keramaian dan kebisingan. a) Siswa berdiskusi dengan teman di perpustakaan sekolah.
b) siswa mengerjakan tugas yang sumbernya ada di perpustakaan sekolah.
Selain pendapat di atas, Roestiyah (2001, 69) menyatakan bahwa:
Agar perpustakaan dapat dimanfaatkan berkenaan tugas-tugas belajar, maka salah satu jalan yang dapat diberikan adalah memberikan tugas bacaan halaman-halaman tertentu, bab-bab tertentu kepada pelajar, sehingga mereka merasa mempunyai keperluan yang mendesak untuk mengunjungi perpustakaan dan perpustakaan yang ramai dikunjungi adalah suatu tanda bahwa taraf pendidikan mereka sudah mulai maju.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa
pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam proses belajar mengajar dapat menanamkan
kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri,
membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, juga
dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap kegiatan membaca, memperkaya
16
2.2 Peran Guru Dalam Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Peran guru sangat mempengaruhi proses belajar siswa untuk memanfaatkan
perpustakaan. Menurut Sulaiman (2009, 187) peran guru dalam pengelolaan
perpustakaan sekolah, adalah:
1. Menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut. Jika guru tidak melakukan perannya dengan baik, maka hal itu akan menjadi salah satu penghambat pemanfaatan perpustakaan sekolah.
2. Guru sebagai kunci pembuka perpustakaan artinya apabila guru tidak berupaya memotivasi peserta didik untuk memanfaatkan bahan pustaka, maka peserta didik tidak tertarik dan berminat terhadap perpustakaan sekolah.
3. Sebagai fasilitator karena guru mengetahui secara pasti sumber- sumber buku apa saja yang dibutuhkan oleh siswa. Peran guru sebagai fasilitator diantaranya adalah kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagaimana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut kepada penyelenggara perpustakaan atapun ke level kepala sekolah.
Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 193) menyatakan bahwa:
Peran guru merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi pembelajaran, karena tanpa adanya peran yang diberikan oleh guru untuk memanfaatkan perpustakaan dalam aktivitas belajarnya siswa tidak akan meningkatkan aktivitas belajarnya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Imam (2009, 167) menyatakan bahwa Peran
yang diberikan oleh guru bukan hanya dalam membangkitkan minat siswa terhadap
pepustakaan, namun juga bisa diberikan dengan pemberian tugas yang mengharuskan
mereka memanfaatkan koleksi perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa peran guru dalam
17
relevan untuk membangkitkan minat siswa berkunjung keperpustakaan dalam
mengerjakan tugas.
2.3 Peran Guru Untuk Mengarahkan Siswa Ke Perpustakaan
Guru sangat berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam
memanfaatkan koleksi di perpustakaan sekolah . Menurut IFLA/UNESCO (2006,
28), bahwa guru dituntut untuk selalu aktif dalam mengarahkan siswa mencari
informasi di perpustakaan karena peran guru sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Menurut Sinaga (2009, 16) menyatakan bahwa:
Peran guru untuk mengarahkan siswa ke perpustakaan dilakukan dengan upaya memberikan tugas, menekankan kepada siswa untuk rajin membaca dan meminjam buku di perpustakaan sekolah kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru.
Sedangkan menurut Sulaiman (2009, 53) upaya guru untuk mengarahkan
siswa ke perpustakaan dengan memberikan tugas yang menunjang hasil belajar siswa
dilakukan sebagai berikut:
1. Secara langsung, yakni melibatkan siswa dalam kegiatan belajar dengan memanfaatkan buku di perpustakaan sekolah. Misalya siswa diberi tugas meringkas terkait materi yang di ajarkan pada waktu yang bersamaan. 2. Secara tidak langsung, yakni guru memberikan kegiatan yang berupa tugas
18
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa peranan guru dalam
mengarahkan siswa ke perpustakaan dapat dilakukan dengan upaya memberikan
tugas kepada siswa untuk mencari referensi yang bersumberkan dari perpustakaan.
2.4 Kerjasama Antara Guru dan Pustakawan Sekolah
Kerjasama antara guru dan pustakawan sekolah merupakan hal penting dalam
memaksimalkan potensi layanan perpustakaan. Menurut IFLA/UNESCO (2006, 23),
Guru dan pustakawan sekolah bekerja bersama guna pencapaian hal sebagai berikut:
a. Menyediakan koleksi sesuai kurikulum sekolah.
b. Guru memberikan tugas untuk memanfaatkan perpustakaan. c. Memberi pembelajaran kepada siswa.
d. Menambah pengetahuan informasi kepada siswa.
e. Mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan proyek khusus di
lingkungan pembelajaran yang lebih luas, termasuk di perpustakaan.
f. Mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan
budaya mengintegrasikan teknologi informasi kedalam kurikulum.
Sedangkan Menurut Rusmana (2008, 3) Kerjasama antara guru dan
pustakawan dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Guru menentukan dan memilih koleksi yang ingin digunakan.
2) Guru dan pustakawan berdiskusi mengenai dan jenis layanan yang seharusnya disediakan di perpustakaan.
3) Bekerjasama untuk mendidik siswa dalam memanfaatkan perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa kerjasama antara guru
dan pustakawan sekolah merupakan hal penting dalam layanan perpustakaan untuk
19
2.5 Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa
Perpustakaan sekolah yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara
langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan pengetahuan dan kemudahan
bagi proses belajar mengajar di sekolah dimana perpustakaan itu berada.
Menurut Hamalik (2003, 45), menyatakan bahwa:
Cara menyampaikan pengetahuan yang paling tepat ialah dengan jalan menuangkan ilmu pengetahauan kepada siswa dengan beberapa cara, misalnya memberikan tugas mempelajari halaman maupun tugas-tugas yang bersumber dari buku-buku.
Hal ini terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya proses
belajar mengajar yang dirasakan tidak dapat dipisahkan dari masalah penyediaan
fasilitas dan sarana pendidikan. Salah satu pembelajaran yang digunakan adalah
pemberian tugas. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2002, 96), pemberian
tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar dan dapat dilakukan diperpustakaan dan tugas
tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru. Pemberian tugas merangsang peserta
didik aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena itu,
tugas dapat diberikan secara individual dan dapat pula secara kelompok.
Pendapat lain dikemukakan oleh Darmono (2006, 8) bahwa:
20
Selain pendapat di atas Roestiyah (2001, 130) bahwa pemberian tugas oleh
guru bukan hanya menyuruh siswa untuk membaca tetapi juga menambahkan dengan
tugas-tugas yang lain, yaitu seperti :
1) Mencari buku-buku lainnya untuk dibaca dan membandingkan dengan buku pelajaran yang sedang dipakai.
2) Murid disuruh mempelajari situasi dan keadaan, baik secara pribadi maupun secara kelompok.
3) Mengamati dan membuat analisis suatu kejadian/ peristiwa
4) Berdiskusi memberi tanggapan atau membuat opini atas suatu yang terjadi.
Sedangkan menurut Inne dan Syaodih (2003, 107) Pemberian tugas
dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa agar lebih memanfaatkan
perpustakaan dalam mengerjakan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan
pelajaran seperti:
1. Membaca buku.
Tugas yang diberikan oleh guru berupa membaca buku yang bersumberkan dari perpustakaan, kemudian isi buku yang telah dibaca tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru.
2. Meringkas buku.
Tugas yang diberikan oleh guru untuk memanfaatkan perpustakaan adalah dengan membuat ringkasan atau rangkuman beberapa halaman buku. 3. Berdiskusi di perpustakaan.
Siswa diberi tugas oleh guru untuk berdiskusi di perpustakaan untuk membuat opini atas suatu kejadian yang telah terjadi.
Frekuensi tugas yang diberikan oleh guru sangat mempengaruhi tingkat
berkunjung untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan , karena semakin sering tugas
21
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Diedrich yang di kutip oleh Sardirman
(2004, 101) pemberian tugas yang diberikan oleh guru dalam memanfaatkan
perpustakaan antara lain:
1. Visual activities, seperti: tugas membaca buku, tugas memperhatikan gambar yang ada dibuku, dan tugas menjawab soal-soal yang bersumber dari buku-buku yang ada di perpustakaan.
2. Oral activities, seperti: tugas kelompok berdiskusi di perpustakaan. 3. Listening activities, seperti: tugas mendengarkan cerita.
4. Writing activities, seperti: tugas menulis cerita, menulis karangan, dan meringkas buku yang ada diperpustakaan.
5. Drawing activities, seperti menggambar.
Bentuk-bentuk tugas yang dapat diberikan oleh guru untuk memanfaatkan
perpustakaan dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Tugas individual
Menurut Sumaatmadja (1996, 84) bahwa tugas individual adalah tugas
yang diberikan oleh guru yang dikerjakan secara individu atau sendiri.
2. Tugas kelompok
Menurut Sudjana (1996, 86) bahwa tugas kelompok lebih menekankan
aktivitas belajar siswa secara bersama dalam kelompok sehingga
mengembangkan hubungan sosial dalam pemecahan masalah belajar.
Sedangkan Menurut Roestiyah (2001, 76) bentuk pemberian tugas yang
diberikan oleh guru adalah sebagai berikut:
22
e. Tugas berdiskusi
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemberian
tugas adalah suatu cara yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk lebih
memanfaatkan perpustakaan dalam mengerjakan tugas atau kegiatan yang
berhubungan dengan pelajaran.
2.5.1 Tujuan Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa
Perpustakaan sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Untuk
membuat perpustakaan agar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maka guru perlu
memberikan tugas-tugas yang mengharuskan siswa untuk lebih sering berkunjung ke
perpustakaan.
Menurut Roestiyah (2001, 134), tujuan pemberian tugas oleh guru adalah
sebagai berikut:
1. Dengan adanya frekuensi tugas yang diberikan oleh guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk berkunjung ke perpustakaan, sehingga siswa tidak mudah cepat bosan belajar didalam kelas saja.
2. Dapat membuat peranan perpustakaan sekolah berjalan dengan baik dan mengembangkan minat baca siswa.
3. Dapat membina kebiasaan siswa memanfaatkan perpustakaan untuk mencari informasi dan mengolah informasi.
4. Dapat memanfaatkan koleksi yang sudah tersedia di perpustakaan untuk mengerjakan tugas.
Sedangkan menurut Winarno (2003, 96), tujuan pemberian tugas yang
diberikan oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri.
23
3. Dapat mendorong belajar siswa, sehingga tidak cepat bosan hanya belajar didalam kelas saja.
4. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. 5. Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
6. Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan siswa.
Pendapat lain dikemukakan oleh Djamarah dan Zein (2002, 98), tujuan
pemberian tugas oleh guru adalah sebagai berikut:
1) Lebih mendidik siswa untuk aktif belajar individu atau kelompok, 2) Mengembangkan sikap kemandirian siswa di luar pengawasan guru. 3) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
4) Mengembangkan kreatifitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa tujuan pemberian
tugas sekolah adalah dapat mendorong siswa untuk berkunjung ke perpustakaan
dengan frekuensi tugas yang diberikan, dapat membuat peranan perpustakaan sekolah
berjalan dengan baik, dapat membina kebiasaan siswa memanfaatkan perpustakaan
sekolah, dan dapat memanfaatkan koleksi yang sudah tersedia di perpustakaan untuk
mengerjakan tugas.
2.5.2 Manfaat Pemberian Tugas Oleh Guru Kepada Siswa
Pemberian tugas yang diberikan oleh guru sangat mendukung proses belajar.
Menurut Sinaga (2009,15) manfaat pemberian tugas oleh guru kepada siswa yaitu
sebagai berikut:
a. Siswa dapat menemukan informasi. b. Siswa terbiasa belajar mandiri.
24
Sedangkan menurut Parmiti dan Sulastri (2010,10) manfaat pemberian tugas
adalah sebagai berikut:
1) Dengan adanya pemberian tugas siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik.
2) Menambah pengetahuan dan wawasan siswa. 3) Mengembangkan keterampilan siswa.
4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa manfaat pemberian
tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa adalah untuk membiasakan siswa
belajar mandiri tanpa mengharapkan bantuan dari guru, memupuk rasa percaya diri
dan mengembangkan kreatifitas siswa.
Sintesis :
Yang dimaksud dengan pemberian tugas adalah suatu cara yang diberikan
oleh guru kepada siswa untuk lebih memanfaatkan perpustakaan dalam
mengerjakan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, dengan
indikator (1) Membaca buku (2) Meringkas buku dan (3) Berdiskusi di
perpustakaan.
2.6 Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi merupakan unsur penting dalam perpustakaan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. Menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 9) koleksi perpustakaan
sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber – sumber informasi, baik berupa buku
ataupun bahan bukan buku yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan
25
menyatakan bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual,
sosial, imajinasi, dan kejiwaan masyarakat sekolah.
Pendapat lain dikemukakan oleh Darmono (2001, 48) bahwa:
Koleksi perpustakaan sekolah adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio-visual, peta) yang dapat digunakan untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa
koleksi perpustakaan sekolah adalah keseluruhan bahan pustaka yang terdiri dari
beragam bentuk dan dikelola secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan sekolah haruslah sesuai dengan
kurikulum sekolah, memuat semua mata pelajaran yang dipelajari dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
2.6.1 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi perpustakaan tidak hanya buku saja, tetapi meliputi segala macam
cetakan dan rekaman. Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu
tercetak dan terekam.
Menurut Sutarno (2006, 54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:
26
b) Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio, kaset video, film, strip, CD, dan VCD.
Peningkatan jumlah informasi yang sangat cepat telah berlangsung beberapa
puluh tahun ini. Peningkatan tidak hanya terjadi pada peningkatan buku tetapi juga
pada bahan non buku. Dalam mendukung pelaksanaan program pendidikan,
perpustakaan sekolah mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan
pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna perpustakaan agar
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 10) yang termasuk dalam
koleksi perpustakaan sekolah adalah:
a) Koleksi Buku
Buku disini bisa bermacam – macam jenisnya. Bisa buku yang bermateri fiksi maupun yang bersifat non fiksi. Keduanya memiliki jenis yang beragam.
b) Koleksi Bahan Bukan Buku
Yang dimaksud dengan koleksi bahan bukan buku disini adalah bahan atau koleksi yang masih berbentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam kategori ini banyak macamnya, antara lain adalah berkala, gambar, globe, map, surat kabar dan majalah. c) Koleksi Bahan Pandang Dengar (Audio Visual)
Yang dimaksud dengan bahan pandang dengar disini adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik, bukan hasil dari cetakan dari kertas. Contohnya film suara, kaset video, tape recorder, slide suara dan sebagainya.
Sedangkan menurut Hermawan (2006, 39) mengemukakan bahwa koleksi
perpustakaan sekolah terdiri dari:
1. Buku teks pelajaran yang mendukung mata pelajaran termasuk buku pegangan guru.
27
3. Buku semua mata pelajaran yang terdapat di sekolah tersebut atau koleksi lain yang mendukung tujuan umum pendidikan termasuk koleksi yang bersifat hiburan.
4. Sumber belajar lain, diantaranya koleksi multimedia, situs web, globe, dan CD.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa
semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan
diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat oleh pengguna.
2.6.2 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Pemanfaatan koleksi mengandung arti adanya aktivitas dalam menggunakan
bahan pustaka oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam proses
belajar. Menurut Lasa (2007, 317), Pemanfaatan koleksi adalah banyaknya peminjam
yang datang ke perpustakaan dan jumlah koleksi yang dipinjam biasanya digunakan
sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan.
Pelayanan di perpustakaan mempengaruhi pemanfaatan koleksi perpustakaan.
Pelayanan perpustakaan meliputi kegiatan menyampaikan bantuan kepada pengguna
agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh
pengguna.
Sedangkan menurut Rubianti (2008, 3) menyatakan bahwa:
28
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sinaga (2009, 90), bahwa pemanfaatan
koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu membaca koleksi di
perpustakaan, meminjam koleksi perpustakaan dan memfotokopi koleksi
perpustakaan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pemanfaatan koleksi
perpustakaan dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan koleksi sebagai sumber
belajar dan mendapatkan pengetahuan serta dimanfaatkan secara optimal oleh
pengguna perpustakaan.
2.6.3 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk terus memberikan
pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi
penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi.
Menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 9) tujuan pemanfaatan koleksi
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan minat baca.
2. Membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
3. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.
4. Menambah pengetahuan dan wawasan siswa.
29
Sedangkan menurut Handayani (2007, 28) dari segi pengguna, pemanfaatan
koleksi perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
A. Faktor internal yang meliputi:
- Kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi.
- Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, al asan atas dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
- Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. B. Faktor eksternal yang meliputi:
1. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dimanfaatkan informasinya oleh siswa.
2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu
keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan mereka dalam memberikan layanan.
3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali ini yang menjadi fasilitas pencarian informasi adalah sarana akses koleksi perpustakaan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan pemanfaatan
koleksi perpustakaan adalah memumbuhkan minat membaca, menambah
pengetahuan dan wawasan siswa serta membantu siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah.
2.6.4 Layanan Perpustakaan Sekolah
Layanan perpustakaan adalah semua kegiatan yang berhubungan langsung
atau tidak langsung dengan pemakai perpustakaan. Penyelenggaraan perpustakaan
sekolah ditujukan untuk melayani kebutuhan informasi penggunanya melalui koleksi
yang dimiliki perpustakaan. Agar setiap koleksi dapat dimanfaatkan secara maksimal
30
Menurut Rubianti (2008, 3) menyatakan bahwa:
Pelayanan perpustakaan sekolah adalah seluruh kegiatan penyampaian bantuan kepada pemakai melalui berbagai fasilitas, aturan dan cara tertentu pada sebuah perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
Sedangkan menurut Sutarno (2006, 71) berbagai aktifitas layanan
perpustakaan sekolah yaitu:
1) Meminjamkan buku-buku.
2) Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas.
3) Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru
perseorangan. Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik dapat mengadakan “jam perpustakaan”.
4) Mendidik anak untuk dapat mencari informasi secara mandiri.
5) Melatih anak untuk mahir menggunakan bahan pustaka, seperti memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, layanan perpustakaan
merupakan dasar bagi perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan untuk
melayani kebutuhan informasi penggunanya melalui koleksi yang dimiliki
perpustakaan.
2.6.5 Sistem Layanan Perpustakaan Sekolah
Sistem layanan perpustakaan biasanya ditentukan oleh beberapa hal yaitu
jumlah pustakawan, jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah pengguna
yang dilayani, jenis layanan, macam layanan yang tersedia, dan besar kecil gedung
perpustakaan.
Menurut Rahayuningsih (2007, 93) sistem layanan perpustakaan yaitu:
31
Sistem terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. koleksi pada sistem ini harus disusun dengan suatu cara yang dapat memudahkan pengguna mencari dan menemukan koleksi yang diinginkan.
2) Sistem tertutup
Sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Pengguna bisa memilih koleksi melalui katalog, dan selanjutnya petugas perpustakaan yang akan mengambilkan.
Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 83) sistem pelayanan
perpustakaan yaitu:
1. Pelayanan langsung
Pelayanan perpustakaan yang bersifat langsung adalah layanan perpustakaan yang diberikan secara langsung oleh petugas perpustakaan dan dapat diterima langsung oleh pengguna perpustakaan seperti layanan peminjaman atau koleksi perpustakaan, layanan referensi, pelayanan bimbingan pengguna, dan lain-lain.
2. Pelayanan tidak langsung
Pelayanan tidak langsung adalah bentuk kegiatan yang tidak secara langsung memberikan hasil seketika, yang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pemberian motivasi kepada para siwa dan pengguna lainnya agar berkesinambungan pendayagunaan koleksi perpustakaan tetap terpelihara Seperti kegitan pengadaan koleksi secara terus menerus.
Pendapat lain dikemukakan oleh Bafadal (2001, 14) pelayanan perpustakaan
terbagi dua jenis yaitu:
1) Layanan Teknis
Layanan teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan sebuah buku seperti katalogisasi, klasifikasi, pengetikan dan labeling agar nantinya dapat digunakan untuk penyelenggaraan layanan baca.
3. Layanan Pembaca
32
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan memiliki
sistem pelayanan yang berbeda–beda dalam penerapannya dan ditentukan oleh
beberapa hal yaitu jumlah pustakawan, jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan,
jumlah pengguna yang dilayani, jenis layanan, dan macam layanan yang tersedia.
2.6.6 Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan
beberapa cara yaitu membaca koleksi di perpustakaan, meminjam koleksi
perpustakaan dan memfotokopi koleksi perpustakaan.
1. Membaca koleksi di perpustakaan
Membaca merupakan kegiatan yang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan. Menurut Sinaga (2009, 95) Membaca merupakan salah satu upaya yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dengan membaca berarti
menerjemahkan, menginterpretasikan tanda–tanda atau lambang–lambang bahasa
yang dipahami oleh pembaca. Pemahaman akan bahan bacaan bergantung pada
pengetahuan awal atau keakraban pembaca dengan subjek bacaannya dan
kemampuan konsentrasi. Setiap orang yang melakukan kegiatan membaca dapat
mengambil manfaat dari bacaannya dan mengaplikasikannya. Dengan membaca
pengguna juga memperoleh keterampilan – keterampilan.
Sedangkan menurut Olivien (2006, 2) ada 4 keterampilan yang diperoleh
33
a. Keterampilan menyimak atau listening. b. Keterampilan berbicara atau speaking. c. Keterampilan membaca atau reading. d. keterampilan menulis atau writing.
Dalam kaitan pemanfaatan koleksi dengan membaca di perpustakaan, maka
perpustakaan menyediakan ruangan yang dapat digunakan pengguna untuk membaca
dan belajar. Luas ruangan tergantung dari jumlah pengguna perpustakaan sekolah
(murid, guru dan staf pegawai) dan secara umum harus dapat menampung 10 persen
dari jumlah murid. Ruangan ini dilengkapi meja, kursi baca dan meja belajar.
2. Meminjam koleksi perpustakaan
Kegiatan peminjaman koleksi perpustakaan dilakukan pada bagian layanan
sirkulasi. Menurut Darmono (2001, 143) bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas
melayani pengunjung dalam hal sebagai berikut:
1) Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan. 2) Pendaftaran anggota perpustakaan.
3) Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
4) Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan
pinjaman.
5) Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan
pinjaman.
6) Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota. 7) membuat statistik sirkulasi.
8) Penataan koleksi di rak
Pada layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang
memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang pemakaiannya hanya boleh di
34
3. Memfotokopi koleksi Perpustakaan
Memfotokopi koleksi perpustakaan merupakan cara yang biasa dilakukan oleh
pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. Menurut Salim
(2002, 425) makna dari memfotokopi adalah membuat salinan barang cetakan atau
barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi. Memfotokopi koleksi
perpustakaan berarti membuat salinan dari suatu koleksi perpustakaan dengan
mempergunakan mesin fotokopi.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa cara untuk
memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu dengan cara membaca koleksi di
perpustakaan, meminjam koleksi perpustakaan dan memfotokopi koleksi
perpustakaan.
Sintesis :
Pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah suatu cara memanfaatkan koleksi
sebagai sumber belajar dan mendapatkan pengetahuan serta dimanfaatkan
secara optimal oleh penggunanya, dengan indikator (1) Frekuensi
pemanfaatan koleksi (2) Pelayanan perpustakaan (3) Cara pemanfaatan
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan
penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Metode
ini merupakan metode yang menganalisis tentang hubungan antara satu variabel
bebas dengan satu variabel terikat untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lain (Arikunto 2006, 296). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah pemberian tugas dan yang menjadi variabel terikat adalah
pemanfaatan koleksi perpustakaan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1
Medan yang beralamat di Jl. William Iskandar no.7 B Medan. Penelitian di lakukan
pada bulan Januari 2015.
3.3 Populasi
Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan
diteliti. Menurut Sugiyono (2002, 57) "Populasi adalah wilayah generalisasi yang
36
objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya."
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN 1 Medan tahun ajaran
2013/2014 yang berjumlah 1.377 orang. Populasi ini selanjutnya akan
digeneralisasikan, sehingga penelitian ini akan dilakukan terhadap sebagian populasi
sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini.
3.3.1 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi
sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2002, 57) “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang baik
adalah sampel yang representatif artinya sampel tersebut mewakili populasi.
Mengingat jumlah populasi yang besar maka dalam penelitian ini teknik
penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :
�= � 1+��2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
37
Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah sebagai
berikut :
� = 1.377 1+1.377 (0,1)2
� = 1.377 1+1.377 (0,01)
� = 1.377 1+13,77
� = 1.377 14,77
n = 93,22
n= 93
Selanjutnya teknik yang digunakan dalam menetukan sampel yang dijadikan
sebagai responden adalah menggunakan teknik Proportionate Stratified Random
Sampling. Menurut Sugiyono (2009, 82) “Teknik Proportionate Stratified Random
Sampling ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur berstrata secara
proporsional. Adapun alasan menggunakan metode ini adalah karena mengingat
jumlah populasi yang besar sehingga diperlukan penentuan sampel secara acak pada
setiap karakteristik atau stratifikasi. Dengan demikian dapat diketahui jumlah sampel
38
Tabel 3.1
Penentuan Sampel Penelitian
No Siswa Sub Populasi Sampel
1 Kelas X 566 566
1.377 x 93 = 38
2 Kelas XI 364 364
1.377 x 93 = 25
3 Kelas XII 447 447
1.377 x 93 = 30
Total 1.377 orang 93 orang
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Angket, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pernyataan
kepada responden yang sedang menggunakan Perpustakaan Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 1 Medan.
2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diukur yaitu variabel
pemberian tugas (Variabel X) sebagai variabel bebas dan variabel pemanfaatan
koleksi perpustakaan (Variabel Y) sebagai variabel terikat. Untuk lebih jelas definisi
39
1. Variabel