ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF ECONOMICS LEARNING ACHIEVEMEN TAUGHT THROUGH JIGSAW AND STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DIVISIONS COOPERATIVE LEARNING BYREGARDING STUDENTS LEARNING MOTIVATION OF XII IPS CLASS
IN SENIOR HIGH SCHOOL NEGERI 5 METRO By
FARIDA TRI ROHMAWATI, Z.P.
This research is generally aimed to know: (1) The Interaction of cooperative
learning with motivation (2) The differences of students’ achievement who taught
through jigsaw and STAD cooperative leaning. (3) The differences of economics
students’ learning achievement taught through jigsaw and STAD cooperative learning; for the students with high pre-motivation. (4) The differences of economics learning achievement taught through cooperative learning; jigsaw and Student Teams Achevement Devision for the students with low pre-motivation.
This research employed experiment. The population was all XII graders of Senior high school Negeri 5 Metro, which are divided into 4 classes. Sampling method of this research was cluster random sampling and it was obtained 78 students as the samples which were taken from two different classes. Data collecting technique
that was administered in this research was pretest – posttest design. Then, the data
was analyzed by using t-test each other.
The hypothesis testing showed that:1) There was interaction between the both strategies; cooperative learning jigsaw type and STAD, 0.012<0.05,2) There was
a difference of students’ economic learning achievement with mean difference
4.513, 3). Pre motivation was high with sig value. 2 tailed 0,000 < 0.025 first and second post test sig value 2 tailed 0.002 < 0.025, 4) Pre -motivation was low with sig value 2tailed 0.000 < 0.025. in the firstn and second post test sig value 0.459 > 0.025.
ABSTRAK
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALU PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAR SISWA KELAS XII IPS PADA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 METRO
Oleh
FARIDA TRI ROHMAWATI. ZP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Interaksi pembelajaran kooperatif dengan motivasi terhadap prestasi belajar siswa, 2) Perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD, 3) Perbedaan prestasi belajar ekonomi dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD pada kelompok siswa dengan motivasi awal tinggi. 4) Perbedaan prestasi belajar ekonomi dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD pada kelompok siswa dengan motivasi awal rendah.
Penelitian menggunakan rancangan eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Metro semester genap.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dan
diperoleh sampel berjumlah 78 siswa dari dua kelas yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan awal dan tes prestasi belajar. Data di
analisis gengan rumus t-test
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan : 1) Ada interaksi setrategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan Setudent Team Achevement Devision 0,012 < 0,05. 2)
Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi dengan mean defference 4,513. 3)
Motivasi awal tinggi dengan nilai sig. 2 tailed 0,000 < 0,025 post test kesatu dan
kedua nilai sig 2 tailed 0,002 < 0,025. 4) pada motivasi awal rendah dengan nilai
sig 2 tailed 0,000 < 0,025 pada post test kesatu dan kedua nilai sig 0,459 > 0,025.
V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
5.1.1 Ada interaksi Pembelajaran kooperatif dengan motivasi terhadap prestasi
belajar siswa.
5.1.2 Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa antara siswa yang belajar
dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD
5.1.3 Prestasi belajar ekonomi siswa dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari pada tipe STAD pada kelompok
siswa bemotivasi tinggi.
5.1.4 Prestasi belajar ekonomi siswa dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari pada tipe STAD pada kelompok
5.2 Implikasi
Implikasi perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa dalam pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan STAD adalah sebagai berikut :
5.2.1 Upaya pemilihan tipe pembelajaran dalam penggunaannya perlu
mengakomodasi karakteristik siswa. Karakteristik siswa hendaknya
diinput sejak awal tahun ajaran baru, kemudian digunakan guru untuk
membuat desain pembelajaran yang diinginkan berdasarkan materi yang
sesuai dengan karakteristik dan motivasi belajar siswa.
5.2.1 Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebaiknya digunakan pada kelas yang
siswa bermotivasi belajar tinggi dan pembelajaran kooperatif tipe STAD
sebaiknya digunakan untuk kelas yang bermotivasi rendah.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, ada beberapa saran yang dapat
disarankan, sebagai berikut :
5.3.1 Guru mata pelajaran ekonomi disarankan untuk menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw sebagai nalternatif pembelajaran untuk lebih
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,
5.3.2 Pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru perlu mempertimbangkan
pembagian waktu secara efektif dan efisien
5.3.3 Bagi peneliti berikutnya yang ingin meneliti hal yang sama agar dapat
yang lebih melibatkan aktivitas siswa sehingga menuntut adanya
kreativitas siswa yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
5.3.4 Bagi para guru disarankan mengikuti MGMP, Musyawarah Guru Mata
Pelajaran agar mengetahui perkembangan tehnik-tehnik pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
5.3.5 Kelas dengan keadaan siswa yang sebagian besar memiliki motivasi tinggi,
guru hendaknya memilih pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
5.3.6 Kelas dengan keadaan siswa yang sebagian besar bermotivasi rendah,
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat
Jasmani dan Rohani, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung Jawab. ( UU No. 20 Tahun 2003 Ps.3 ). Kurikulum
tingkat satuan pendidikan menengah adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan lembaga pendidikan
merupakan wahana yang berfungsi mempersiapkan peserta didiknya menjadi
manusia berilmu, bermoral dan berketerampilan.
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai lembaga pendidikan menengah
memiliki tugas yang amat berat yaitu mempersiapkan siswa agar dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
pelaksanaan pendidikan di sekolah harus dapat dilaksanakan oleh guru secara
berkualitas dan keberhasilanya dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar
siswa yang optimal.
Keberhasilan belajar seorang siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang timbul dari dalam diri
siswa antara lain: motivasi, minat, bakat dan keadaan pribadi secara keseluruhan,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa, seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Guru adalah unsur utama dalam proses pendidikan, tugas guru sangat komplek,
selain bertugas mentransfer pengetahuan dan keterampilan pada para siswa guru
juga memiliki tugas mendidik yaitu membantu perkembangan semua potensi
siswa agar mereka menjadi lebih matang dan dewasa sehingga mampu berkiprah
di masa yang akan datang. Guru tidak akan mampu mengembangkan tugas yang
komplek itu jika tidak dibekali kemampuan yang memadai. Oleh karena itu guru
harus memiliki kompetensi sebagai pendidik profesional, guru dituntut untuk
merancang kegiatan yang akhirnya mampu mengembangkan kompetensi, ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa dan penciptaan suasana belajar yang menyenangkan sangat
diperlukan untuk meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi belajar siswa
khususnya untuk mata pelajaran Ekonomi.
Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran di SMA khususnya IPS yang luas
perkembangan ilmu pengetahuan sosial pada mata pelajaran ekonomi ternyata
kurang diminati oleh siswa IPS di SMA Negeri 5 Metro. Hal ini dapat dilihat
dari arsip nilai siswa yang merupakan dokumentasi guru, dimana nilai tersebut
mencerminkan rendahnya pencapaian prestasi belajar, karena nilai rata-rata
ulangan semester ganjil tahun pelajaran 2010 - 2011 masih di bawah Kriteria
[image:8.596.113.503.306.409.2]Ketuntasan Minimal (KKM). Seperti terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.1. Nilai Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS Semester 2 SMA Negeri 5 Metro 2010-2011
No Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa
0-70 ≥ 71-100
1 XII. 1 31 8 39
2 XII. 2 28 11 39
Jumlah Siswa 59 19 78
Persentase 75,64% 24,36% 100%
Sumber: Arsip Guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 5 Metro
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa prestasi belajar ekonomi siswa
tergolong rendah. hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang
berlaku di SMA Negari 5 Metro yaitu 70 sebanyak 19 siswa dari 78 siswa atau
hanya 24,36% yang sudah tuntas KKM. Sedangkan siswa yang belum tuntas
sebanyak 59 siswa atau mencapai 75,64%, hal ini selaras dengan pendapat
Djamarah dan Zain (2006: 128), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
dari 65% dikuasai siswa maka prestasi keberhasilan siswa pada mata pelajaran
ekonomi tergolong rendah.
Kondisi rendahnya prestasi belajar siswa kelas XII IPS dalam mata pelajaran
yang digunakan oleh guru, alat pembelajaran, kemampuan aritmatika,
pemahaman soal ekonomi serta motivasi siswa dalam pembelajaran yang belum
optimal. Metode pembelajaran memegang peranan penting dalam pembelajaran
di samping kemampuan siswa itu sendiri. Menurunnya prestasi belajar siswa
disebabkan adanya penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat. Saat ini
metode langsung (ceramah disertai tanya jawab) masih merupakan metode yang
dipilih oleh guru di SMA Negeri 5 Metro termasuk dalam mata pelajaran
ekonomi. Metode langsung banyak diterapkan oleh guru karena dianggap lebih
sederhana dan mudah untuk dilaksanakan, walaupun memiliki banyak kelemahan.
Penggunaan metode langsung di SMAN 5 Metro masih dilakukan oleh 3 orang
guru dari 5 guru yang ada, sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru
(teacher centered). Pembelajaran teacher centered membuat siswa menjadi lebih
pasif karena dalam pembelajaran siswa lebih banyak mendengar dan mencatat
materi yang disampaikan oleh guru, sehingga jika metode ini diterapkan secara
terus menerus maka dikhawatirkan dapat menghambat atau bahkan kreatifitas
siswa yang nantinya akan berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Karenanya , sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran yang kemudian berdampak pada pencapaian prestasi
belajar yang lebih optimal adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran,
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Ada beberapa macam
pembelajaran kooperatif, diantaranya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
Numbered Heads Together (NHT), Students Teams Achievement Divisions
(STAD), Group Investigation (GI), Think Pair Share (TPS), dan Teams Games
Tournament (TGT). Tiap-tiap pembelajaran memiliki langkah-langkah, kelebihan-
kelebihan dan kekurangan-kekurangannya masing-masing . Guru hendaknya bisa
memilah-milah pembelajaran mana yang tepat diterapkan dalam pembelajaran.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD akan membuat siswa
tidak merasa jenuh dan tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Kondisi yang terjadi di sekolah terdapat motivasi belajar
beragam ada yang tinggi dan rendah pencapaian prestasi belajar belum maksimal.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka perlu diadakan suatu penelitian dengan
mengambil judul sebagai berikut:
“Perbedaan Prestasi belajar ekonomi melalui pembelajaran Kooperatif tipe
Jigsaw dan Students Teams Achievement Divisions dengan memperhatikan
Motivasi Belajar siswa Kelas XII IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Metro” .
I.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Prestasi belajar ekonomi masih tergolong rendah, hal ini tampak dari
rendahnya pencapaian ketuntasan belajar.
1.2.2 Guru masih menggunakan metode langsung dalam pembelajaran sehingga
siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, guru menjelaskan kemudian
1.2.3 Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered), sehingga peran
guru dalam pembelajaran sangat dominan.
1.2.4 Motivasi belajar siswa beragam
I.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut dan mengingat keterbatasan yang ada
pada penelitian. Maka masalah dalam penelitian ini di batasi pada:
1. Proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 5 Metro sebagian belum
menerapkan setrategi Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
2. Proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 5 Metro sebagian belum
menerapkan setrategi Pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Prestasi belajar Ekonomi siswa sebagian belum maksimal
4. Motivasi belajar siswa belum dijadikan dasar dalam pembelajaran oleh
sebagian guru
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah yang akan
di ungkap dalam penelitian ini adalah :
1.4.1 Apakah ada interaksi pembelajaran kooperatif Jigsaw dan STAD dan
1.4.2 Apakah ada perbedaan prestasi belajar Ekonomi siswa yang belajar
dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD ?
1.4.3 Apakah ada perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa yang belajar dengan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada kelompok
siswa yang bermotivasi belajar tinggi ?
1.4.4 Apakah ada perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa antara yang belajar
dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada
kelompok siswa yang bermotivasi belajar rendah ?
I.5 Tujuan Penelitian
Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
I.5.1 lnteraksi pembelajaran kooperatif Jigsaw dan STAD dengan motivasi
terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 5 Metro.
I.5.2 Perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD
I.5.3 Perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa yang belajar dengan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD pada kelompok
siswa yang bermotivasi belajar tinggi
I.5.4 Perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa yang belajar dengan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD pada kelompok
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dilaksanakan penelitian ini adalah :
1.6.1 Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
lengkap mengenai penelitian yanag menekankan pada penerapan
tipe pembelajaran yang berbeda pada mata pelajaran ekonomi.
b. Sumbangan khasanah keilmuan serta untuk melengkapi teori yang
sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya.
1.6.2 Secara Praktik
a. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian menjadi salah satu bahan
rujukan yang bermanfaat untuk perbaikan mutu pembelajaran.
b. Bagi guru mata pelajaran ekonomi, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan masukan dalam pemilihan alternatif model
pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Bagi siswa, diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa .
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
9
1.7.2 Objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar ekonomi, model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
1.7.3 Ruang lingkup subjek dan tempat penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 5Metro,
semester genap tahun pelajaran 2010-2011.
1.7.4 Ruang Lingkup Tempat Penelitian
Ruang lingkup tempat penelitian adalah Penelitian ini dilaksanakan di
SMA Negeri 5 Metro.
1.7.5 Ruang Lingkup Waktu Penelitian
Waktu penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2010-2011.
1.7.6 Ruang Lingkup Ilmu.
Ruang lingkup kajian ilmu sosial yang dikemas secara sosial, psikologis
untuk tujuan pendidikan persekolahan yang dikembangkan atas dasar
relevansinya dengan kebutuhan, minat, praktek kehidupan keseharian
siswa atau program pendidikan yang diorganisasi secara terpadu atau
integratif. bidang kajian penelitian ini berkonsentrasi pada pendidikan
ekonomi di SMA. Kajian konsep dasar dalam ilmu ekonomi terdiri dari
konsep ekonomi dasar, konsep mikro ekonomi, konsep makro ekonomi,
konsep ekonomi internasional serta konsep metode ukuran ditingkat SMA
sebagai mata pelajaran yang disajikan secara terpisah tetapi
memperhatikan keterkaitan pendidikan ilmu sosial yang utuh antara
10
dengan pemahaman dan latar belakang keahlian masing-masing dan
lingkungan yang membentuk manusia itu sendiri. Oleh karena itu dalam
penelitian ini berkonsentrasi pada pendidikan ekonomi sebagai bagian