• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012 / 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012 / 2013"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus-menerus telah dilakukan secara konvensional maupun inovatif, seperti pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lainnya. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan namun hingga kini mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti, baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Trianto, 2009:1).

(3)

Pelajaran IPA berkaitan erat dengan kehidupan langsung anak baik di rumah, sekolah, dan masyarakat. Pembelajaran IPA tidak hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep saja, tetapi bagaimana proses dalam pembelajaran itu menjadi lebih bermakna, membuat siswa lebih aktif, mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir ilmiah/rasional dalam pemecahan masalah untuk menyelidiki alam sekitar, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Proses pembelajaran tidak terlepas dari ketiga ranah tersebut, ketiganya saling terkait satu sama lain. Pengetahuan yang membentuk suatu keterampilan dan pengetahuan yang membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

(4)

Tabel I data hasil ulangan harian tahun pelajaran 2012/2013 mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta berjumlah 15 siswa.

NO

JUMLAH

SISWA

NILAI SISWA PRESENTASE KET.

1 6 60 – 90 45% TUNTAS

2 9 25 - 59 55% BELUM TUNTAS

Data pada tabel I menunjukan bahwa siswa yang tuntas hanya 45%, data siswa yang belum tuntas ada 55%. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 65, siswa telah mencapai nilai > 60.

Salah satu alternatif yang tepat untuk pemecahan masalah diatas adalah dengan menggunakan metode inkuiri. Karena penerapan metode ini dapat meningkatkan proses pembelajaran menjadikan siswa aktif, dan membuat cara berpikir siswa lebih ilmiah dan rasional.

Berdasarkan paparan diatas, peneliti merasa perlu melakukan perbaikan pembelajaran dengan mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2012 / 2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian tindakan kelas ini adalah :

(5)

2. Nilai siswa masih banyak yang belum tuntas. 3. Minat belajar siswa kurang menarik.

4. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM yaitu 65. 5. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Rendahnya Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Gadingrejo”.

Atas dasar permasalahan tersebut, rumusan masalah yang diajukan adalah : 1. Apakah melalui metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta?

2. Apakah melalui metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta dengan menggunakan metode inkuiri.

(6)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diperuntukan : a. Bagi Siswa

1. Untuk meningkatkan kreativitas siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Untuk dijadikan model dalam proses pembelajaran 3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab

b. Bagi Guru

1. Memberikan masukan kepada guru tentang metode inkuiri terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai acuan guru dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. 3. Untuk ikut berperan aktif guru dalam pengembangan pengetahuan dan

keterampilan. c. Bagi Sekolah

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.1. Belajar dan Pembelajaran

1.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu aktivitas yang melibatkan bukan hanya penguasaan kemampuan akademik, tapi juga pengembangan emosional, interaksi sosial dan perkembangan kepribadian.

Menurut Surakhmad (1987:16) belajar berarti mengalami dan menghayati sesuatu yang akan menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak siswa. Pengalaman berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan (Pematangan dan pendewasaan) pola tingkah laku, perubahan sistem nilai, mendapat perbendaharaan konsep-konsep serta menambah kekayaan informasi. Perubahan tersebut sebagai hasil pengalaman siswa dalam interaksi dengan lingkungannya. belajar tidak hanya terjadi pada waktu tertentu, tetapi berlangsung seumur hidup.

Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (1996:45) bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup. Hakekat belajar diartikan sebagai proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain.

(8)

tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh kegiatan seseorang atau orang yang belajar.

Sedangkan Skinner (dalam Dimyati dan Mudjiono 1999:9) berpandangan belajar adalah suatu prilaku. Senada dengan pendapat Skinner, Nashar (2004:49) mengungkapkan belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu mengarah kepada perubahan tingkah laku yang lebih baik yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.

Lebih lanjut Skinner (dalam Dimyati dan Mudjiono 1999:9) mengemukakan bahwa pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pembelajaran, (2) respon si pelajar, dan (3) konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu aktivitas dan bukan hanya sekedar mengingat melainkan mengalami dan bukan sekedar penguasaan suatu hasil atau tujuan, melainkan membangun makna atau pemahaman (pengetahuan) dari berbagai informasi dan pengalaman.

Pembelajaran

Menurut Setiawan (2005:54) pembelajaran adalah suatu cara untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar, dengan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran yang diharapkan adanya perubahan dari menghafal kearah berpikir dan pemahaman.

(9)

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran : merupakan cara atau pedoman berupa program atau petunjuk untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar dan untuk mencapai perubahan dalam suatu pembelajaran dengan baik.

1.1.2. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar dalam proses belajar mengajar tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar, maka proses pembelajaran yang terjadi akan semakin baik.

Menurut Sanjaya (2006:130) belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.

Menurut Hamalik (2004:99) aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan, yang dapat menunjang prestasi belajar.

Selanjutnya Sardiman (1994:95) bahwa di dalam belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atas asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar.

(10)

1.1.3. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Menurut Nashar (2004:77) belajar adalah suatu proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut terjadi dengan peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu.

Dimyati dan Mudjiono (1999:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

Sementara itu Hamalik (2005:161) mengemukakan prestasi menunjukan pada hasil belajar, sedangkan hasil belajar itu merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa.

Menurut Asmawi (1997:4) hasil belajar adalah taraf kapasibilitas atau kemampuan untuk menguasai sejumlah kemampuan tertentu. Pengertian tersebut mengandung maksud bahwa hasil belajar adalah kemampuan seorang yang diwujudkan dalam suatu proses belajar. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh nilai-nilai hasil tes dalam materi pelajaran tertentu.

Hasil belajar berhubungan dengan penguasaan kompetensi dan diartikan sangat beragam oleh banyak ahli. Keragaman tersebut terjadi akibat dari perbedaan sudut pandang. Gredler (1998:79) mengemukakan 3 dasar kompetensi yaitu :

a. Ranah Kognitif

(11)

termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Kemampuan yang penting pada ranah kognitif adalah kemampuan menerapkan konsep-konsep untuk memecahkan masalah yang ada di tengah masyarakat. Kemampuan ini sering disebut dengan kemampuan mentransfer pengetahuan ke berbagai situasi dengan konteksnya. Hampir semua mata pelajaran berkaitan dengan kemampuan kognitif, karena di dalamnya diperlukan kemampuan berfikir untuk menemukan hal yang baru.

b. Ranah afektif

Ranah afektif merupakan satu aspek dari hasil belajar yang harus dinilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan studi secara optimal, sedangkan seseorang yang berminat terhadap suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Ranah afektif yang dinilai adalah tingkat minat siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan setelah proses pembelajaran tersebut telah dilakukan.

c. Ranah psikomotor

(12)

Ranah psikomotor yang dinilai berdasarkan keterampilan yang dilakukan oleh siswa adalah cara membaca dan pengumuman. Salah satu yang diamati juga aktivitas. Belajar IPA melalui metode Inkuiri yang diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta, sehingga ada beberapa hal yang perlu diamati dalam aktivitas belajar yang menggunakan metode ini, adapun yang diamati adalah :

1. Tentang belajar bertanggung jawab

2. Cara siswa menjalin kerja sama antara teman sejawat dimana siswa akan menemukan, berbagai ide dan pendapat serta saling mendiskusikan masalah-masalah dengan metode Inkuiri bersama siswa lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan data yang diperoleh setelah diadakan tes, hasil belajar merupakan indikator tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian hasil belajar diperoleh dari hasil tes berupa pertanyaan dan pernyataan yang diberikan kepada siswa, selain itu dinilai juga pemahaman konsep serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

1.2. Pembelajaran IPA di SD

(13)

Pembelajaran IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan menemukan pengetahuan alam sekitar secara ilmiah. Menurut Depdiknas (2004:33), Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Menurut Sumaji (1998:31), IPA berupaya untuk membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan menemukan mengenai alam sekitar. Menurut Depdikbud (1993/1994:97) Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Sang Pencipta.

(14)

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dapat membantu siswa untuk memperoleh pengalaman langsung dan mengembangkan pengetahuan agar memahami alam sekitar secara ilmiah.

1.2.1. Fungsi dan Ruang Lingkup

Fungsi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep, dan ilmu pengetahuan bagi semua siswa untuk mengembangkan sikap dan nilai pada diri siswa.

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini ruang lingkupnya adalah :

1. Subyek penelitian ini siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Materi yang diajarkan kepada siswa selama penelitian adalah materi pokok, gaya gravitasi, gaya magnet. Dalam KTSP Tahun 2006, standar kompetensi : 5. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya

Kompetensi dasar : 5.1. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan ( gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).

(15)

Menurut Sumiati (2008:103) langkah-langah pembelajaran metode inkuiri adalah :

a. Merumuskan masalah b. Mengumpulkan data

c. Menganalisis data (menguji hipotesis dengan data) d. Membuat kesimpulan berdasarkan data

1.2.2. Tujuan Pembelajaran IPA

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD bahwa aspek yang hendak dicapai dalam pembelajaran IPA di SD, khususnya kelas V secara garis besar tujuan pembelajaran IPA adalah Benda dan Alam sekitar :

(1) Mengidentifikasi benda dan sifatnya, (2) Mendeskripsikan proses perubahan benda dan hubungan antar sifat benda serta manfaatnya bagi kehidupan.

Menurut Choiril Azamiyawati (2008:1) tujuan pembelajaran IPA 1. Dengan tujuan pembelajaran IPA: segala permasalahan pengetahuan alam dapat dipecahkan, 2. Dengan tujuan pembelajaran IPA segala tugas dalam pengetahuan alam dapat diperingan.

Menurut Haryanto (2004:1) tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi peserta didik adalah (1) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan siswa untuk memahami masalah IPA.(2) Menjelaskan konsep pembelajaran IPA.(3) Dapat menggunakan penalaran pada pola dan sifat tentang gagasan dan pernyataan IPA.(4) Memiliki sikap menghargai kegunaan IPA dalam kehidupan sehari-hari.

(16)

menguasai sifat dan konsep keilmuan IPA secara mendalam. Pembelajaran tidak hanya berupa transfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi bagaimana hasil pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.

1.3. Alat Pembelajaran IPA di SD

1.3.1. Alat Pembelajaran IPA yang mendukung penyampaian konsep lebih bermakna yaitu tersedianya sarana dan prasarana.

Menurut Elly Amir (2009:26) kegiatan ilmiah dengan menggunakan alat praktek adalah wujud perpaduan konsep abstrak dengan dunia nyata, sehingga akan memantapkan pengetahuan mereka dan menumbuhkan apresiasi positif terhadap sesuatu yang telah mereka dapatkan diruang kelas. Aktivitas praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

1.3.2. Alat Praktek IPA Sederhana

Menurut Nyoman Kertiasa (1994:1) alat peraga atau praktek IPA sederhana adalah (1) Dirancang sendiri / bersama kelompok (2)Dibuat sendiri / dengan kelompok (3) Memanfaatkan bahan disekitar lingkungan (4) Waktu yang diperlukan luas (5) Dapat menunjukan dan menjelaskan pada temannya (6) Alat-alat praktek IPA yang diperlukan seperti : magnet, paku, peniti, klip dari besi, batu, uang logam, gunting, batu kerikil, kertas, alat penghapus dan pensil. (7) Pelaksaan teknis program yaitu guru dan siswa.

1.4. Metode Inkuiri

Menurut Ibrahim (2007:2) secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya.

(17)

mencari dan menemukan sendiri pemecahan suatu permasalahan dalam materi pelajaran sedangkan guru sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Kardi (2003:3) mendefinisikan metode inkuiri sebagai metode mengajar yang dirancang untuk membimbing siswa bagaimana meneliti masalah dan pertanyaan berdasarkan fakta. Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap

pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Sementara itu, Trowbridge (dalam Putrayasa 2009:2) menjelaskan bahwa metode inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan , artinya pada inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

(18)

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa : Metode inkuiri adalah sebagai metode mengajar dan membimbing siswa untuk meneliti, mencari dan menemukan jawaban sendiri terhadap sesuatu yang dipertanyakan.

Faktor yang melandasi inkuiri :

Menurut Trianto (2007:135) metode inkuiri adalah suatu metode kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistimatis, kritis, logis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri, merumuskan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan.

Menurut Nuryani Rustaman (2010:15) inkuiri berasal dari kata “Inquire” yang artinya mencari atau mempertanyakan untuk menemukan secara ilmiah.

Langkah-langkah pembelajaran inkuiri

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian a. Tempat dan Waktu

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Yogyakarta Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Waktu penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012 / 2013.

b. Subjek Penelitian

Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah satu orang guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 15 orang siswa, dengan rincian 9 orang lak-laki dan 6 orang perempuan.

3.2. Alat Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui : a. Observasi siswa

(20)

atau mendengarkan informasi / penjelasan dari guru, menjawab pertanyaan dari guru , berdiskusi dengan teman kelompok untuk mengerjakan tugas LKK dari guru, memberikan pertanyaan, pendapat atau tanggapan berdasarkan hasil persentasi dari kelompok lain, membuat kesimpulan berdasarkan hasil persentasi atau materi yang telah diajarkan dengan bimbingan dari guru.

Perumusan masalah untuk mengambil observasi pada siswa, dengan menggunakan lembar observasi, analisis aktivitas belajar siswa.

Tabel 2 Lembar Observasi / Aktivitas Belajar Siswa

No Aspek aktivitas yang diamati Jumlah siswa

Aktivitas % 1 Mengamati atau mendengarkan informasi

/ penjelasan dari guru

2 Menjawab pertanyaan dari guru 3 Berdiskusi dengan teman sekelompok

untuk mengerjakan tugas LKK dari guru 4 persentasi atau materi yang telah

diajarkan dengan bimbingan dari guru Rerata

Tabel 3. Skor dan Kriteria Siswa

No Skor Keterangan

(21)

b. Analisis Hasil Test

Data hasil test yang bersifat kuantitatif diperoleh dari hasil belajar setiap akhir pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Tabel 4. Lembar Hasil Tes Awal (pretes) dan tes akhir (postes)

No Nama Siswa

Nilai

Keterangan Tuntas/Tidak Tuntas Tes

Awal (pretes)

Tes Akhir (postes)

JUMLAH NILAI RERATA

NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH

% KRITERIA KETUNTASAN

Keterangan : KKM = 65, sehingga siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 dinyatakan Tuntas.

(22)

Tabel 5. Lembar Penilaian Tes Tertulis

No Aspek Kriteria Skor

1 Isian Benar

Salah

10 0

Keterangan :

1. Kolom Nilai Tes Tertulis

2. Rerata =

Sumber : Arikunto ( 2009:116)

c. Keterangan Analisis Hasil Test

Jika siswa memperoleh nilai ≥ 65 maka hasil belajar siswa tersebut dikatakan baik dan sudah mencapai standar ketuntasan sekolah.

Untuk menghitung presentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 65

digunakan rumus: X % =

Keterangan:

X% = Presentase siswa yang mendapat nilai ≥ 65 S = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65

∑ S = Jumlah seluruh siswa.

d. Analisis Nilai Rerata Siswa

Data kuantitatif data penilaian ini didapatkan dengan menghitung nilai rerata kelas dengan rumus:

(23)

Keterangan:

∑ Xi = total nilai yang diperoleh siswa

n = banyak siswa

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Hal ini didasarkan atas masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut yang terjadi di lapangan, dan hasilnya akan dikaji dan ditindak lanjuti secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif.

3.4. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan-tindakan-observasi-refleksi, dan dilaksanakan dengan kolaborasi partisipatif antara peneliti dengan guru, prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu: (1) Perencanaan (planning),

(1) Pelaksanaan (acting),

(24)

Adapun urutan kegiatan secara garis besar dapat dilihat pada skema berikut:

SIKLUS 1

SIKLUS 2

Gambar 3.1 Skema Tahap Pelaksanaan Tindakan (Dimyati dan Mulyono, 2002:124).

Prosedur penelitian seperti tergambar di atas diterjemahkan sebagai berikut: 1. Perencanaan, yaitu rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan

tindakan. Menyusun rencana tindakan yang hendak diselenggarakan di dalam pembelajaran. Dalam kaitan ini rencana disusun secara reflektif, partisipatif, dan kolaboratif antara peneliti dengan guru agar tindakan lebih terarah pada sasaran yang hendak dicapai.

RENCANA TINDAKAN

ANALISIS & REFLEKSI

PELAKSANAAN TINDAKAN

PERBAIKAN RENCANA TINDAKAN OBSERVASI

ANALISIS & REFLEKSI

(25)

2. Pelaksanaan, merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Praktek pembelajaran berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun bersama-sama sebelumnya.

3. Observasi, yaitu merupakan kegiatan melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dan tes formatif. Berdasarkan pengamatan ini kita akan dapat menentukan apakah ada hal-hal yang perlu segera diperbaiki agar dapat mencapai tujuan yang kita inginkan.

4. Refleksi, yaitu merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tindakan berakhir. Pada kegiatan ini kita akan mencoba melihat atau merenungkan kembali apa yang telah kita lakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa.

3.5. Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Pada penelitian tindakan kelas ini direncanakan dengan dua siklus, dan setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu:

1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Observasi 4. Refleksi

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a) Menganalisis standar kompetensi / kompetensi dasar yang akan dituangkan dalam pembelajaran dengan metode inkuiri.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(26)

d) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

1. Mengawali pembelajaran dengan membaca do’a 2. Menyiapkan materi pembelajaran

3. Melakukan pelaksanaan tes awal (pre test) pada siswa sebelum materi diberikan

b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan garis besar materi dengan menggunakan metode inkuiri yang telah disiapkan.

2. Siswa dibuat kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.

3. Guru menjadi fasilitator pelajaran IPA untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui metode inkuiri.

c. Kegiatan akhir

1. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3. Tahap Observasi

(27)

4. Refleksi

Kegiatan menganalisis informasi yang dilakukan dalam refleksi adalah : a) Peneliti membahas kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada

siklus pertama.

b) Peneliti mengadakan perbaikan pada perencanaan siklus yang kedua. c) Membuat kesimpulan yang muncul di siklus pertama akan

dipertahankan untuk siklus yang kedua.

d) Apabila indikator belum tercapai maka PTK akan dilanjutkan pada siklus kedua.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a) Menganalisis standar kompetensi / kompetensi dasar yang akan dituangkan dalam pembelajaran dengan metode inkuiri.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c) Membuat lembar instrumen atau alat observasi selama pembelajaran

d) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(28)

1. Mengawali pembelajaran dengan membaca do’a 2. Menyiapkan materi pembelajaran

3. Melakukan pelaksanaan tes awal (pre test) pada siswa sebelum materi diberikan

b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan garis besar materi dengan menggunakan metode inkuiri yang telah disiapkan.

2. Siswa dibuat kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.

3. Guru menjadi fasilitator pelajaran IPA untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui metode inkuiri.

c. Kegiatan akhir

1. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3. Tahap Observasi

Pelaksanaan proses observasi aktivitas hasil belajar siswa dan guru yang dilakukan oleh observer menggunakan lembar observasi dengan cara memberikan tanda cek list (√).

4. Refleksi

Kegiatan menganalisis informasi yang terkumpul dilakukan analisis data, mengenai proses masalah yang ditemukan adalah :

(29)
(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, perubahan serta analisis yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa : 1. Efektivitas pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari 60% meningkat menjadi 93,4% di kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

2. Efektivitas pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari 63,33 menjadi 78,33 pada siswa di kelas V SD Negeri I Yogyakarta Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

1.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran kepada :

1. Bagi Guru

(31)

Bagi para peneliti berikutnya, disarankan lebih mengembangkan lagi penggunaan metode inkuiri sebagai salah satu bahan penelitian dalam konteks pembelajaran di Sekolah Dasar (SD / MI) khususnya mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta.

3. Bagi Sekolah

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

ii

MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YOGYAKARTA KECAMATAN

GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012/2013

Skripsi

OLEH :

ROHIMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(44)

ii

GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012/2013

OLEH :

Rohiman

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(45)

ii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1

YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

OLEH ROHIMAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Yogyakarta Kec. Gadingrejo pada pembelajaran IPA. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Masing-masing siklus dilakukan melalui 4 tahapan kegiatan yaitu : 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Observasi, 4. Refleksi. Data yang diperlukan diperoleh melalui observasi menggunakan lembar / panduan observasi dan tes, menggunakan soal-soal tes. Selanjutnya data dianalisis dengan pendekatan analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari aktivitas siswa pada siklus I sebesar 60% dan pada siklus 2 93,40%, sehingga terjadi peningkatan 33,40%. Demikian pula dengan hasil belajar siswa siklus I sebesar 63,33 dan pada siklus 2 sebesar 78,33 sehingga terjadi peningkatan 15.

(46)

ii

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1

YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Nama Mahasiswa : ROHIMAN

No. Pokok Mahasiswa : 1113119027

Program Studi : S 1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(47)

ii

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Ikhsan Syueb, M.H. ………..

Penguji

Utama : Dra. Asmaul Chair, M.Pd. ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003

(48)

ii Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rohiman

NPM : 113119027

Program Studi : S 1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Dengan ini saya menyatakan sebenarnya bahwa:

1. Skripsi yang berjudul “Peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui metode inkuiri pada siswa kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu”.

Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan tata cara yang tidak sesuai dengan tata etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut plagiatisme.

2. Hak Intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas Lampung.

Demikian pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidak benaran atas pernyataan saya ini, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 20 Februari 2013 Pembuat Pernyataan

(49)

ii

Penulis bernama Rohiman lahir di Wates Kec. Gadingrejo pada tanggal 2 Juni 1959 merupakan putra ke 5 dari 6 bersaudara dari pasangan Bapak Sanbasri dan Ibu Keminah.

Penulis mulai menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Wates Kecamatan Gadingrejo Lulus pada tahun 1974, melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama (SLTP) di Pringsewu diselesaikan pada tahun 1977.

Kemudian penulis melanjutkan sekolah pendidikan guru (SPG) Muhammadiyah Pringsewu diselesaikan pada tahun 1981. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan D III di STKIP Muhammadiyah Pringsewu diselesaikan pada tahun 1986. Pada tahun 2011 mengikuti program pendidikan S 1 PGSD Dalam Jabatan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(50)

ii Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan kerendahan hati, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu ku tercinta yang selalu mendo’akan dan membimbingku untuk keberhasilan.

2. Istriku tersayang yang selalu memotivasi untuk bisa berhasil.

3. Ketiga buah hatiku, Candra Dian Lisa, S.Pd., Roy Kembar Habibi, Rofi Kembar Habibah yang selalu memberikan dorongan dalam mengejar cita-cita dimasa yang akan datang.

4. Para dosen pembimbing di FKIP Universitas Lampung yang telah membantu menyelesaikan kuliahku.

5. Kepala Sekolah dan Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SD Negeri 1 Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo.

6. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Terima kasih atas segala dukungan serta motivasi yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

(51)

ii

MOTTO

“Tuntutlah ilmu tapi tidak melupakan ibadah, kerjakan

ibadah tapi tidak melupakan ilmu”

(52)

ii

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu”. Dengan selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak H. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan Univeritas Lampung.

4. Bapak Drs. Ikhsan Syueb, M.H. selaku Dosen Pembimbing. 5. Ibu Dra. Asmaul Chair, M.Pd. selaku Dosen Pembahas.

6. Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Dewan Guru Sekolah Dasar Negeri 1 Yogyakarta.

7. Teman-teman Program S 1 PGSD Dalam Jabatan yang telah memberikan semangat, bantuan dan motivasi.

8. Seluruh pihak keluarga yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Tidak sedikit kekurangan dan kelemahan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Pringsewu Penulis

(53)

ii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

1.1. Identifikasi Masalah... 3

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.1.2. Pengertian Aktivitas Belajar ... 8

2.1.3. Pengetian Hasil Belajar... 9

(54)

ii

a. Tempat dan Waktu... 21

b. Subyek Penelitian ... 21

3.2. Alat Pengumpulan Data ... 21

a. Observasi ... 21

b. Hasil Tes ... 23

c. Keterangan Analisis Hasil Tes ... 23

d. Analisis Nilai Rerata Siswa ... 24

3.3. Metode Penelitian ... 24

3.4. Prosedur Penelitian ... 24

3.5. Urutan Penelitian Tindakan Kelas ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 31

4.2. Pembahasan ... 45

4.2.1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa... 45

4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa .. 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 54 Daftar Pustaka

(55)

ii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data hasil ulangan harian tahun pelajaran 2012/2013 ... 3

2. Lembar observasi / aktivitas belajar siswa ... 22

3. Skor dan kriteria siswa ... 23

4. Lembar penilaian tes tertulis ... 23

5. Analisis aktivitas belajar siswa siklus I ... 34

6. Hasil tes Pertemuan I dan Pertemuan II Siklus I ... 35

7. Analisis aktivitas belajar siswa ... 42

8. Hasil tes Pertemuan I dan Pertemuan II Siklus II ... 43

9. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa siklus I dan II ... 47

(56)
(57)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : KASIAMI, S.Pd.

NIP : 19670415 199111 2 001

Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Yogyakarta

Alamat Sekolah : Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo

Menyatakan bersedia sebagai sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atas nama :

Nama : ROHIMAN

NPM : 1113119027

Program Studi : S 1 PGSD Universitas Lampung

Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Yogyakarta Kec. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Alamat Sekolah : Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Yogyakarta, 10 Februari 2013

Kepala Sekolah Teman Sejawat

ROHIMAN, BA KASIAMI, S.Pd.

Gambar

Tabel I data hasil ulangan harian tahun pelajaran 2012/2013 mata pelajaran
Tabel 3. Skor dan Kriteria Siswa
Tabel 4. Lembar Hasil Tes Awal (pretes) dan tes akhir (postes)
Tabel 5. Lembar Penilaian Tes Tertulis
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan dari penelitian terdahulu yaitu mendapatkan kondisi optimum pembuatan glukosamin hidroklorida dari kitin atau kitosan

Kandungan bahan organik pada sedimen tambak udang tradisional setelah 40 hari pengukuran menggunakan MFC mengalami penurunan dan dapat menghasilkan arus listrik yang mencapai

kritis yang terintegrasi dalam tes penguasaan konsep KBA (instrumen ini juga berfungsi untuk menjaring miskonsepsi mahasiswa), pedoman observasi untuk mengetahui

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan nilai transmitansi dan rugi-rugi serat optik akibat pergeseran, membuat suatu sistem akusisi data dengan

The fourth reason is the research can be learnt by other student to know about the personality of Esther Coleman in Jaume Collect Serras’s Orphan movie using a

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang keberadaannya memberikan data guna memperoleh gambaran kemudian menganalisis untuk menjawab permasalahan yang

PT Ikas Amboina merupakan pemasok utama kepompong ke Bali Butterfly Park, yakni setiap minggu sekitar 1.000 kepompong dikirim ke Bali Butterfly Park, selain sebagai

Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan sistem, konsep pemasaran produk dan jasa pegadaian syariah dan aspek- aspek pendukungnya. Aspek-aspek Pendukung Pemasaran