• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Jelita Hutasoit NIM 4111341004

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015”.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs.Toyo Manurung,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Zulkifli Simatupang, M.Pd, Dr.Tumiur Gultom, SP,MP, Dra. Riwayati, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.Melva Silitonga M.S selaku pembimbing akademik. terima kasih juga kepada Bapak Drs.Karapan Lumbantoruan,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 11 Medan, Alfrida Siregar,S.Pd, selaku guru bidang studi biologi. Teristimewa ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Simpan Hutasoit dan Ibunda Hirim R. Silaban yang terus memberikan motivasi, materi, doa serta kasih sayang diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada kekasih penulis, yaitu Eddy Parman Sitio, ST dan juga kepada ke 5 adik kandung penulis (Juniver Hutasoit, Joel Hutasoit, Jerlin Hutasoit, Jisrin Hutasoit, Julinca Hutasoit) penulis yang telah memberi dorongan dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan penysusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Juni 2015 Penulis,

(5)
(6)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED

LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2014/2015

Jelita Hutasoit (4111341004)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa

menggunakan model pembelajaran discovery learning dan problem based

(7)

THE DIFFERENT TYPE TO STUDENT LEARNING RESULT OF MODEL DISCOVERY LEARNING AND PROBLEM BASED

LEARNING IN ECOSYSTEM MATERIALAT CLASS X SMA NEGERI 11 MEDAN

ACADEMIC YEAR 2014/2015

Jelita Hutasoit (NIM 4111341004)

ABSTRACT

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Hasil Mengajar 7

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar dan

Hasil Belajar 8

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.1.5. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) 11 2.1.6. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) 13

2.2. Materi Tentang Ekosistem 16

2.3. Kerangka Konseptual 28

2.4. Hipotesis 29 2.4.1. Hipotesis Penelitian 29

2.4.2. Hipotesis Statistik 29

BAB III METODE PENELITIAN 30

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

1. Populasi 30

2. Sampel 30

3.3. Variabel Penelitian 30

(9)

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Instrument Penelitian 32

1. Validitas Tes 33

2. Uji Reliabilitas 34

3. Taraf Kesukaran Tes 35

4. Daya Pembeda Soal 36

5. Analisis Data Hasil Belajar Siswa 36

3.7 Uji Prasyarat Analisis 37

1. Uji normalitas 37

2. Pengujian Homogenitas 38

3. Pengujian Hipotesis 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Nilai Pre test discovery learning dan PBL 40 4.1.2. Nilai Pos tes Kelas discovery learning dan PBL 41 4.1.3. Aktivitas Belajar kelompok dalam pembelajaran biologi pada

kelas discovery learning dan PBL 42

4.2. Analisis Hasil Penelitian 42

4.2.1. Uji Normalitas 42

4.2.2. Uji Homogenitas 42

4.2.3. Uji Hipotesis 43

4.3. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 48

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tahap Langkah-langkah Discovery Learning 12 Tabel 2.2. Kegiatan Langkah-Langkah Problem Based Learning 14

Tabel 3.1. Desain Penelitian 31

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Biologi Materi Ekosistem 33

Tabel 3.3. Interpretasi harga rxy 34

Tabel 3.4. Reliabilitas test 35

Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Post test 40

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Varians 41

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Aliran energi dalam ekosistem 19

Gambar 2.2. Rantai Makanan 19

Gambar 2.3. Jaring-jaring makanan 20

Gambar 2.4. Piramida Ekologi 20

Gambar 2.5. Daur Nitrogen 24

Gambar 2.6. Daur Fosfor 25

Gambar 2.7. Daur Karbon dan Oksigen 25

Gambar 2.8. Daur Belerang (Sulfur) 26

Gambar 2.8. Daur Hidrologi (Air) 28

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pre test Siswa Kelas Discovery

Learning dan PBL 40

Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Post test Siswa Kelas Discovery

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 50

Lampiran 2. RPP (Rencana Proses Pembelajaran) 52

Lampiran 3. Instrumen Tes 68

Lampiran 4. Kunci Jawaban 72

Lampiran 5. Tabel Validitas Instrumen Soal 73

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Instumen Soal 74

Lampiran 7. Tabel Reliabilitas instrumen 77

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas instrumen 78 Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen 80

Lampiran 10.Perhitungan Daya Pembeda Soal 84

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa 87

Lampiran 12. Rata-rata (Mean) dan standart Deviasi dan Variasi Pre test 91 Lampiran 13 . Rata-rata (Mean) dan standart Deviasi dan Variasi Pos test 93

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 95

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 100

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 103

Lampiran 17. Tabel r Product Moment 106

(13)

1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas guru yang menyelenggarakan pendidikan di sekolah, dimana guru diharapkan mampu menciptakan suasana ataupun situasi yang membuat siswa dapat belajar dengan baik. Dengan adanya pembelajaran yang baik dan menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk belajar dan tergantung pada bagaimana proses yang dilakukan oleh siswa sebagai anak didik. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus mengupayakan agar terjadinya suatu proses pembelajaran yang berhasil, dimana siswa memahami apa yang telah dipelajarinya dalam jangka waktu pendek dan dalam jangka waktu panjang, program pembelajaran yang dilakukan dapat menghasilkan suatu lulusan yang berkualitas (Apri, 2014).

Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu pengetahuannya kepada siswa dan sebaliknya siswa akan menerima pengetahuan dari guru, karena itu dalam kegiatan mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai tujuan yang diharapkan. Seorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan metode serta pemilihan media yang tepat dalam pengajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, metode pembelajaran yang tepat juga membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman dan mendapatkan informasi.

(14)

berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual), tidak mau mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran yang tidak diketahui oleh temannya. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti ini sangat tidak kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan variasi bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dikatakan pembelajran Teacher-Center.

Model Pembelajaran Penemuan (discovery learning) adalah proses pembelajaran yang terjadi bila tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Dalam mengaplikasikan metode discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa (Kurniasih, 2014). Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) di singkat PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).

(15)

kesempatan untuk mengkonstruksikan pengetahuannya. Artinya siswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta berkontribusi dalam membangun pengetahuan dan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh kedalam dunia nyata.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Discovery Learning Dan Problem Based Learning pada Materi

Ekosistem Di Kelas X SMAN 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”. 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasikan pokok-pokok masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar biologi siswa yang masih rendah

2. Pemilihan model pembelajaran yang masih kurang tepat sehingga membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari biologi

3. Guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar, yaitu menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi pembelajaran lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif karena hanya menerima materi saja.

4. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya sehingga keterampilan sosaial siswa kurang berkembang.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan problem based learning pada materi ekosistem di kelas X SMAN 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

(16)

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learing) pada materi ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain, yaitu :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunkan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada materi ekosistem di kelas X SMA Tahun pembelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahuan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning ) pada materi ekosistem di kelas X SMA Tahun pembelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajarkan menggunakan Model pembelajaran Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mater ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut :

1. sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan hasil belajar serta keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

(17)

1. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran discovery laearning pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun pembelajaran 2014/2015 memiliki nilai rata-rata 80,12.

2. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran problem based learning pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun pembelajaran 2014/2015 memiliki nilai rata-rata 85,75.

3. Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan model pembelajaran discovery learning pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

5.2 Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya agar menerapkan model pembelajaran problem based learning tidak hanya pada materi ekosistem, tetapi pada materi pokok lainnya yang sesuai dengan model pembelajaran problem based learning agar dapat dijadikan studi perbandingan untuk menentukan model pembelajran yang lebih tepat digunakan dalam pengajaran biologi.

2. Model pembelajaran problem based learning dapat dijadikan sebagai salah satu alternativ dalam pembelajaran biologi, khususnya pada materi ekosistem.

3. Kepada guru-guru biologi, hendaknya mencoba menggunakan model pembelajaran problem based learning pada pembelajaran biologi.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Benny (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso.(diakses pada tanggal 31 Maret 2015).

Dahar,R.W, (2009), Teori-Teori Belajar, Penertbit Erlangga, Jakarta Fhadhyla, (2011), Biologi X. PT.Balai Pustaka. Jakarta.

Jihad, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Esensi, Jakarta. Karmana, Oman, (2007), Biologi. Grafindo. Yogyakarta

Kurniasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Kata Pena. Munadi, (2013), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Priadi, Arif,(2009), Bioligy 1. Yudhistira. Jakarta

Pujiyanto,S.,2008,Menjelajah Dunia Biologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA, Penerbit PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Purwanto,Ngalim, (2010). Psikologi Pendidikan. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Roestiyah,N.K.,(2012), Strategi Belajar Mengajar.PT Asdi Mahasatya, Jakarta Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung Suparno, A. Suhaenah, (2001), Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasioanal, Jakarta. Suyanto, dan Asep Jihad, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Esensi,

Jakarta.

Syah,M.,1996.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

(20)

Widiadnyana,(2014),Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. (diakses pada tanggal 11 januari 2015).

Gambar

Tabel 2.1. Tahap Langkah-langkah Discovery  Learning

Referensi

Dokumen terkait

In order to obtains a distribution to interpret all kind of roughness regions, the paper combining the G0 distribution and Wishart distribution. For multilook polarmetric SAR data,

Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa citra hasil temu kembali dengan menggunakan SVM lebih baik Hal ini dikarenakan sistem mempunyai model klasifikasi untuk memprediksi baik

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

o SBK Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian Lapangan Luar Negeri. 1

Jika banyaknya pohon pada setiap sisi taman adalah sama, tentukan banyaknya pohon pada setiap sisi taman.. Penanggalan bulan Februari 2015 sangat istimewa, karena

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya serta petunjuk dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmi ah

Kisar pada ulir tunggal kisar pada ulir tunggal adalah sama dengan jarak bagi nya, sedangkan untuk ulir ganda dan tripal besar nya kisar berturut – turut sama dengan dua kali

Keempat variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat perilaku konsumen dalam berbelanja di Tulip Swalayan Banjarmasin, hal itu dapat