• Tidak ada hasil yang ditemukan

T JPG 1202073 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T JPG 1202073 Abstract"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna majas metafora dalam novel berdasarkan hubungan antara ranah sumber dan ranah target. Penelitian ini juga mendeskripsikan makna dan jenis dari majas metonimi yang terdapat dalam novel berdasarkan hubungan antara konsep target dan konsep pemicu. Sumber data yang digunakan adalah novel “Shiosai” karya Yukio Mishima. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data-data yang muncul kemudian dianalisis menggunakan sudut pandang linguistik kognitif. Teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (1980) dalam Evans & Green (2005) dan teori metonimi konseptual dari Evans & Green (2005) digunakan sebagai landasan teori.

Berdasarkan hubungan antara ranah sumber dan ranah target, terdapat tiga jenis ranah sumber yang digunakan penulis untuk memunculkan metafora dalam novel “Shiosai”. Pertama adalah ranah sumber yang berkaitan dengan alam, contohnya ranah sumber “tsuchi” atau “tanah” yang memunculkan metafora “aohi to iro no kanji yasui yawatsuchi”. Ranah sumber “tsuchi (tanah)” digunakan untuk mengandaikan “umi (laut)” yang merupakan ranah target. Jenis yang kedua adalah ranah sumber yang berkaitan dengan benda, seperti pada ranah sumber “fune” atau “kapal”. Dalam kalimat “Yoake no hakumei no naka no hakaishi wa, inshin na minato ni teihaku shite iru ooku no shiroi hofune no you ni mieru”, terdapat metafora “shiroi hofune (layar putih)” dan “inshin na minato (pelabuhan yang ramai)”. Kedua metafora tersebut menggunakan ranah sumber yang berkaitan dengan “kapal” untuk mengandaikan “inshin (batu nisan)” serta bukit tempat batu nisan itu berdiri. Terakhir, jenis yang ketiga yaitu ranah sumber yang berkaitan dengan kata sifat. Seperti pada kalimat “shinji no kokoro wa kore wo kiku to makkura ni natta”, ranah sumber yang memunculkan metafora dalam kalimat tersebut adalah “makkura(gelap pekat)”. “makkura” digunakan untuk mengandaikan ranah target “kokoro (hati)” yang sedang sedih. Dari ketiga jenis ranah sumber yang telah disebutkan di atas. ranah yang paling dominan dalam novel adalah ranah sumber yang berkaitan dengan alam.

Berdasarkan hubungan antara konsep target dan konsep pemicu, terdapat delapan jenis metonimi menurut Kövecses and Radden dalam Evans & Green (2005) serta Watanabe (2010). Dalam novel “Shiosai”, hanya ditemukan enam jenis saja. Keenam jenis hubungan yang dimaksud adalah (1) Keseluruhan untuk sebagian, seperti pada kalimat “watashi mo kuroi kedo, anta mo zuibun kuroi nee” yaitu“watashi (saya)” digunakan untuk mewakili kulit (hada) sebagai bagian dari tubuh “watashi”, (2) Sebagian untuk keseluruhan, seperti pada kalimat “Watashi no kokoro wa Shinji san no mono desu” yaitu kata “kokoro(hati)” mewakili seluruh tubuh dan perasaan, (3) Wadah mewakili isi, seperti pada kalimat “Hatsue ga ichihayaku jibuntachi no nonda chawan wo katadzuke…” yaitu “chawan (cangkir)” mewakili teh sebagai isi yang tersimpan dalam cangkir, (4) Keterangan mewakili subjek, seperti pada kalimat “Kuroi seifuku wo mansai shita fune” yaitu “Kuroi seifuku” sebagai keterangan mewakili sosokIpara murid SMP berseragam hitam, (5) Produsen mewakili produk, seperti pada kalimat “Chiyoko ga, Bosuton Baggu wo burasagete…”, dan (6) Tindakan mewakili tindakan khusus, seperti pada kalimat “chanto aburaage wo saratte itta de naa” yang memiliki makna khusus yaitu memiliki makna lain yakni “mengambil sesuatu yang paling berharga”. Dari keenam jenis yang dipaparkan di atas, terdapat jenis metonimi yang paling dominan dalam novel, yaitu metonimi dengan hubungan produsen mewakili produk.

Referensi

Dokumen terkait

4 Hal ini mau menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan internal dalam dirinya sendiri untuk melakukan kegiatan pengembangan diri ( self

Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Konsep &

a. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan kegiatan program program kerja kerja Pelayanan Pelayanan Keperawatan I Keperawatan IGD GD disusun dalam bentuk laporan dan

Hasil pemeriksaan akan maksimal atau representatif memenuhi tujuan: (1) agar dapat diungkap kondisi/ keadaan gigi geligi dari rahang atas dan rahang bawah; (2) menyelesaikan

Seikyo Indochem Bandung masih kurang baik karena adanya dampak yang kurang baik yang diakibatkan oleh disiplin kerja dan lingkungan yang masih kurang baik seperti karyawan

Pola pengasuhan orangtua dalam mengembangkan moral spiritual anak usia dini pada dasarnya diberikan atau dikenalkan kepada anak dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana cara

Dari data yang dikumpulkan baru dianggap baik dan valid manakala ada penguat, untuk itu peneliti melakukan bimbingan dan meminta tambahan rujukan dari