• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PPB 1302409 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PPB 1302409 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini disampaikan simpulan dari hasil penelitian, implikasi dan beberapa rekomendasi pada pihak-pihak terkait.

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat dideskripsikan beberapa kesimpulan yang berkenaan dengan rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

5.1.1.Profil biografis guru bimbingan dan konseling dalam aspek; (1) Usia secara umum sebagian besar berada pada usia 26-35 tahun dengan presentase 55,30%, (2) Jenis kelamin guru bimbingan dan konseling dari 132 responden ada 42,42% responden laki-laki dan 57,58% responden perempuan, (3) Masa kerja sebagian besar guru bimbingan dan konseling berada dibawah 5 tahun sebanyak 43,18%, dan (4) Mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagian besar pernah mengikuti 1 kali sebanyak 58,33%. 5.1.2.Kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling atau konselor berada pada

kategori baik. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam kualitas pribadi masih perlu ditingkatkan untuk memiliki kualitas pribadi yang berada pada kategori sangat tinggi.

5.1.3.Kinerja profesional guru bimbingan dan konseling berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor masih membutuhkan upaya peningkatan pada keempat indikator.

(2)

5.1.5.Hubungan antara kinerja profesional dengan faktor biografis guru bimbingan dan konseling diperoleh hasil, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja profesional berdasarkan faktor biografisnya atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan antara kualitas kinerja profesional dengan faktor biografisnya. Pemaknaan lain yaitu bahwa perbedaan usia, jenis kelamin, masa kerja dan frekuensi mengikuti pendidikan dan pelatihan tidak menunjukkan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor.

5.1.6.Hubungan antara kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan faktor biografis diperoleh hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pribadi berdasarkan faktor biografisnya atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan antara kualitas pribadi dengan faktor biografisnya. Pemaknaan lain yaitu bahwa perbedaan usia, jenis kelamin, masa kerja dan frekuensi mengikuti pendidikan dan pelatihan tidak menunjukkan kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling atau konselor.

5.2.Implikasi

Temuan penelitian ini memiliki arti penting terhadap peningkatan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling. untuk mengetahui gambaran kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor biasa dilihat dari aspek-aspek yang mempengaruhinya, termasuk kualitas pribadi dan faktor biografis dalam hal ini antara lain perbedaan usia, jenis kelamin, masa kerja dan frekuensi mengikuti mengikuti pendidikan dan pelatihan.

(3)

Kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling tidak hanya diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang sengaja disiapkan semata, melainkan lahir dari panggilan hati untuk berjanji melayani masyarakat dengan layanan profesionalnya. Guru bimbingan dan konseling ditengah keragaman karakteristik pribadinya untuk terus memberikan pelayanan yang maksimal tanpa memandang usia, jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan dan pelatihan yang diikuti.

Mencapai kinerja profesional yang dituntut dalam tujuan pendidikan nasional, tidak cukup dengan keunggulan diri, melainkan harus membangun kolaborasi profesional bersama personil bimbingan dan konseling dan para pakar yang memiliki kompetensi sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam visi-misi sekolah dan tercantum dalam program bimbingan dan konseling.

5.3.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian, rekomendasi utama dari penelitian ini adalah kinerja profesional guru bimbingan dan konseling dilhat dari kualitas pribadi dan faktor biografisnya. Rekomendasi ditujukan kepada berbagai pihak terkait, khususnya kepada lembaga pendidik calon guru bimbingan dan konseling atau konselor dan pemerintah melalui kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Bima dan organisasi profesi bimbingan dan konseling. Rekomendasi untuk masing-masing pihak dipaparkan berikut ini.

5.3.1. Program Studi Bimbingan dan Konseling

(4)

5.3.2. Pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia)

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas pribadi dan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling yang dilihat pada aspek usia, jenis kelamin, masa kerja dan frekuensi mengikuti pendidikan dan pelatihan, masih berada pada kategori tinggi. Upaya peningkatan kinerja guru bimbingan dan konseling harus dilakukan melalui upaya peningkatan mutu pendidikan guru sampai mencapai kualifikasi guru profesional dan bersertifikat profesi guru bimbingan dan konseling. Penekanan pada peningkatan kualifikasi pendidikan, penghargaan, kesejahteraan dan keterampilan guru bimbingan dan konseling sesuai teknologi dan menfasilitasi sarana dan prasarana yang memadai menurut standar bimbingan dan konseling. Memberikan kesempatan kepada guru bimbingan dan konseling atau konselor terus mengembangkan wawasan dan kemampuan melalui literasi yang memadai dan terbarukan mengenai konseling dan mengadakan kegiatan seminar-seminar atau konferensi mengenai konseling.

5.3.3. Organisasi Profesi

(5)

5.3.4. Bagi Penelitian Selanjutnya

5.3.4.1. Menggunakan desain penelitian yang lebih dapat mengembangkan kualitas pribadi dan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling dengan instrument yang mampu mengungkapkan secara detail tentang aspek dan indikator dalam variabel penelitian yang sama.

5.3.4.2. Hasil penelitian ini memberikan data terkini tentang kondisi guru bimbingan dan konseling di sekolah dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kualitas pribadi dan kinerja profesionalnya. 5.3.4.3. Penelitian ini belum menyentuh tataran praktis yang teramati dari hasil

kualitas pribadi dan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor

Referensi

Dokumen terkait

agar dapat mengembangkan potensi kreatif secara optimal. 2) Guru Bimbingan dan Konseling perlu memberikan bimbingan untuk. mengembangkan kreativitas siswa tanpa melihat

Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.. Departemen

Guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan rancangan rencana pelaksanaan layanan bimbingan untuk mengembangkan religiusitas siswa SMK Daarut Tauhiid Boarding

LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN LANDASAN HIDUP RELIGIUS1.

Profil kejenuhan belajar siswa berdasarkan latar belakang biografis serta implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling thornthwaite-matter. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian menemukan ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik konselor pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling berdasarkan perbedaan

1) Untuk dapat melaksanakan program bimbingan berbasis teori enam tipe prokrastinasi, guru bimbingan dan konseling sebaiknya mempelajarai terlebih dahulu tentang

Implikasi bagi guru bimbingan dan konseling (konselor) yaitu dapat memanfaatkan dan menerapkan program intervensi dengan menggunakan teknik sosiodrama yang telah