109 Asep Hilman,2015
Profil kejenuhan belajar siswa berdasarkan latar belakang biografis serta implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling thornthwaite-matter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Afolayan. (1992). Documentary Perspective of Bibliotherapy in Education. Journal Reading Horizos, Vol.33 hlm 138-148.
Agustina. (2014). Perpustakaan sebagai wahana terapi yang ramah disabilitas: implementasi biblioterapi di perpustakaan lingkungan kemensos. Jurnal Studi Perpuinfo, hlm. 1-31.
Ali. (2004). Psikologi Remaja, perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Alwisol. (2012). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Pres.
Angelis. (2003). Confidence (Percaya Diri) Sumber Sukses Dan Kemandirian Cetakan ketujuh.Jakarta : Gramedia pustaka utama.
Ardhini. (2012). Hubungan Motivasi dan Kepercayaan diri dengan pretasi belajar siswa kelas olahraga SMPN 4 Purbalingga. (Skripsi). Proram Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta .
Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian cetakan ketujuh. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandura. (1986). Self Efficacy. [Online]. Diakses dari http://treepjkr.multiply.com/reviews/item/22.
Buss. (1995). Personality: Temperament, Social Behavior and The Self. Allyn and Bacon: Boston.
Depdikbud. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal. Jakarta: Depdiknas.
Eliasa. (2007). Bibliotherapy Bertema Karir Untuk Meningkatkan Motivasi Karir Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, hlm 1-14.
Furqon. (2009). Statistika terapan untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Asep Hilman,2015
Profil kejenuhan belajar siswa berdasarkan latar belakang biografis serta implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling thornthwaite-matter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hakim. (2005). Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta : Puspa Swara.
Herlina. (2013). Bibliotherapy Mengatasi Masalah Anak dan Remaja Melalui Buku. Bandung: Pustaka Cendikia Utama.
Herink, dan Goleman. (1980). The psychoterapy Handbook. New york: New American Library.
Hidayat. (2008). Aplikasi Bibliokonseling sebagai salah satu strategi membantu klien dalam konseling. Jurnal Lentera Pendidikan Vol 11 No (1) hlm. 129-139.
Hurlock. (1996). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti & Sijabat, Max R. Jakarta: Erlangga.
Jake dan Iex. (2011). Bibliotherapy Applications for Recreation Therapy.
[Online]. Diakses dari
http://www.recreationtherapy.com/articles/bibliotherapy.htm.
Kamaningtyas. (2012). Keefektifan Bibliokonseling untuk Meningkatkan Kesadaran Toleransi Siswa SMP. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Malang, Malang.
Kamil. (1997). Mendidik anak agar percaya diri. Jakarta: Arcan.
Karacan. (2009). The effect of self-esteem enrichment bibliocounsling program on the self esteem level of sixth grade students. (Tesis). The Graduate school of Social Science, Middle East Technical University.
Kartono. (1990). Teori Kepribadian. Bandung: Mandar Maju.
Kreamer. (2006). Using elf Help Bibliotherapy In Counseling. (Tesis). Faculty of Education, University of Calgary, Lethbridge Alberta.
Krori. (2011). Developmental Psychology, Homeopathic Journal 4 (3). [Online]. Diakses dari http://www.homeorizon.com/homeopathicarticles/ psychology/developmental-psychology.
Lautser. (2008). Tes Kepribadian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Asep Hilman,2015
Profil kejenuhan belajar siswa berdasarkan latar belakang biografis serta implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling thornthwaite-matter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Martin. (1974). The Affective and Cognitive Domain: Integration for Instruction and research. New Yearsey: Educational Technology Publication.
Maydina. (2009). Efektivitas Bibliotherapy untuk mengurangi kecemasan pada penderita kanker. (Skripsi). Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Meier Jensen. (2001). The effects of bibliotherapy on reducing stress/worry in inner-city first grade students. [Online]. Diakses dari www.uwstout.edu/lib/thesis/2001/2001meier-jensenw.pdf.
Neill. (2005). Definitions of Various Self Constructs Self-esteem, self-efficacy, self-confidence & self-concept. [online]. Diakses dari http://www.wilderdom.com/self/.
Nita, Sari. (2010). Hubungan antara kepercayaan diri pada remaja awal dengan kemampuan sosial dalam peer group. Jurnal Universitas Gunadarma, hlm. 1-7.
Novitawati. (2011). Pengaruh Rational Bibliotherapy terhadap penurunan perilaku Merokok dengan Transtheoritical Model of Behaviour Change sebagai Acuan Pengukuran. Jurnal Anima, VOL 16 Nomor 3.
Novriyanti. (2013). Keefektivan Konseling Kelompok Reaita Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR). Jurnal Universitas Negeri Surabaya, hlm. 1-15.
Olsen, M. A. (2007). Bibliotherapy: School psychologists’ report of use and efficacy. (Thesis for educational specialist, Brigham Young University,
2007). [Online]. Diakses dari
http://contentdm.lib.byu.edu/ETD/image/etd1274.pdf.
Rachman. (2010). Hubungan tingkat rasa percaya diri dengan hasil belajar. (Skripsi) UIN Syarif Hidayatulah, Bandung.
Riyani. (2011). Studi Kasus tentang anak yang memiliki perilaku sosial negatif di sekolah pada siswa kelas VI SDN 1 Serdayu kabupaten Grobongan tahun pelajaran 2008/2009. (Skripsi). Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Safitri. (2010). Hubungan antara kepercayaan diri dengan penyesusaian soial mahasiswa fakultas psikologi Universitas Islam Bandung. (Skripsi) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri, Bandung.
Asep Hilman,2015
Profil kejenuhan belajar siswa berdasarkan latar belakang biografis serta implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling thornthwaite-matter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Santrock. (2003). Adolesence. P erkembangan Remaja (alih bahasa Shinto B. Adelar dan Sherly Sragih). Jakarta: Erlangga.
Saputra. (2012). Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X-3 SMA Negeri 8 Surabaya Dengan Konseling Kelompok Gestalt. Jurnal Unesa, hlm. 1-12.
Schlenther. (1999). Using reading therapy with children. JurnalBlackwell Science Ltd.,Health Libraries Review, 16,hlm. 29-37.
Seligman. (2005). The Optimimistic Child. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Shectman. (2009). Treating Child and Adolescent Aggression Through Bibliotherapy. New York: Springer Science and Business Media.
Sobur. (1985). Butir-butir mutiara rumah tangga. Jakarta: GPK Gunung Agung.
Subino. (1997). Konstruksi dan Analisis Tes Suatu Pengantar Kepada Teori dan Pengkuruan. Jakarta: Depdikbud.
Suherman. (2011). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rizqi Press.
Suhardita, Kadek. (2011). Evektivitas penggunaan teknik permainan dalam bimingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa. Jurnal Edisi Khusus No. (1), hlm.127-137.
Sukiman, Sugiharto. (2012) “Konseling Kelompok dengan teknik Restukturisasi
Kognitif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa”. Jurnal BK 1 (2, hlm. 75-80.
Sunanto. (2005). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. University of Tsukuba: CRICED.
Sutisna, Cucu. (2010). Peningkatan Kepercayaan Diri Melalui Strategi Layanan Bimbingan Kelompok. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Trina. (2012). Hubungan Antara Penerimaan P eer Group Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Padang. Jurnal 600-1126-1 (1), hlm. 78-88.
Papilia. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan) Edisi Kesembilan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Asep Hilman,2015
Profil kejenuhan belajar siswa berdasarkan latar belakang biografis serta implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling thornthwaite-matter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Yuliawati. (2011). Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Biblioterapi: Sebuah Upaya Pengembangan Perpustakaan Sekolah. Jurnal Visi Pustaka, Vol. 13 hlm. 19-24.
Yusuf, S. (2009). Psikologi Mental Hygiene terapi psikospiritual untuk hidup sehat berkualitas. Bandung: Maestro.
Yusuf, S. (2011). Pengantar Teori Kepribadian. Bandung : PT Rosdakarya.