• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDPJ 0902645 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDPJ 0902645 Chapter3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif

dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris

disebut Classroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencaanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan

yang tepat untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana pembelajaran penjas

untuk meningkatkan perilaku aktif belajar siswa.

Tujuan dari pada penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan

masalah-masalah pada pembelajaran tertentu dengan menggunakan metode

ilmiah.Selain itu penelitian tindakan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan

dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru,

meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan bagi guru dalam konteks

pembelajaran, memperbaiki dan meningkatkan layanan professional guru dalam

menangani kegiatan belajar mengajar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Baros 02 Arjasari-Banjaran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yaitu bulan

september awal sampai akhir september tahun 2014.Penelitian tindakan dilakukan

dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari dua tundakan dan siklus II terdiri dari dua

(2)

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Baros 02

Arjasari-Banjaran sebanyak 24 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Sebelum sampai pada tahap pengumpulan data dan analisis data, maka

terlebih dahulu peneliti menguraikan kegiatan pertama dalam penelitian.Persiapan

pertama adalah mempersiapkan segala sesuatunya, dengan tujuan agar

pelaksanaan penelitian ini berjalan seperti yang diharapkan. Persiapan tersebut

antara lain:

1. Tahap penelitian awal. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu

dilakukan studi pendahuluan (observasi awal) untuk melihat sejauh mana

pelaksanaan pembelajaran penjas, mencari tau permasalahan yang terjadi

dalam proses pembelajaran tersebut dan bagaimana situasi dan kondisi yang

ada dilapangan sesungguhnya.

2. Tahap persiapan penelitian. Melakukan pembicaraan dengan guru secara

non-formal untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran

pendidikan jasmani dan olahraga (Penjasor).

3. Tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini peneliti malaksanakan

pembelajaran penjas serta mengintervensikan upaya-upaya yang dapat

dilakukan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam proses

pembelajaran penjas.

Arikunto (2009, hlm.16) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan

terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Perencanaan atau planning.

2. Tindakan atau acting.

(3)

4. Refleksi atau reflection.

Bagan 3.1 PTK

Sumber: Mulyasa (2012: 73)

E. Rencana Tindakan

Rencana pembelajaran dalam suatu penelitian tindakan haruslah tersusun

dengan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin bisa terjadi. Seperti yang

diungkapkan oleh Kunandar (2012: 91) :

Rencana tindakan merupakan tindakan pembelajaran kelas yang tersusun dan dari segi definisi harus perspektif atau memandang ke depan pada tindakan dengan memperhitungkan peristiwa-peristiwa tidak terduga, sehingga mengandung sedikit resiko.

Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebagai aktor (guru) dibantu

oleh observer (guru penjas atau teman sejawat) untuk melakukan rancangan 1. Rencana

2. Tindakan

3. Observasi 4. Refleksi

1. Rencana

2. Tindakan

(4)

tindakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti dan observer

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan pelaksanaannya dalam 2 (dua)

siklus secara berkelanjutan. Siklus I terdiri dari 2 (dua) tindakan dan siklus II juga

sama 2 (dua) tindakan .kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap

perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Membuat rencana pembelajaran dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana

yang ada serta memanfaatkan bahan dan benda yang sudah tidak terpakai untuk

digunakan dalam permbelajaran dalam bentuk permainan.

b. Membuat lembar observasi yaitu:

1) Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat semua

kejadian yang muncul selama proses pembelajaran. Catatan-catatan ini

harus sistematis karena akan menjadi sumber informasi dalam proses

pengolahan dan analisis data.

2) Menggunakan media elektronik (kamera) untuk mendokumentasikan fakta

dan data-data penting yang diambil selama proses pembelajaran

berlangsung.

c. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia dan memanfaatkan bahan

bekas yang sudah tidak terpakai untuk membantu proses belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rencana di

dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas dan diperbolehkan melakukan

modifikasi, selama tidak merubah prinsip (Suharsimi Arikunto, 2010:139).

Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai actor (guru)

yang terjun langsung melaksanakan aktivitas pembelajaran penjas khususnya

aktivitas lempar tangkap dengan sarana bola besar dan bola kecil yang telah

dimodifikasi.

(5)

a. Peneliti menetapkan variasi bentuk permainan yang sistematis dalam

pembelajaran (skenario pembelajaran).

b. Peneliti menggunakan alat bantu secara optimal untuk proses pembelajaran

dalam bentuk permainan.

c. Peneliti mengajar langsung di lapangan sekaligus melakukan pengamatan

terhadap seluruh siswa yang belajar dibantu oleh guru lain sebagai observer

untuk proses pengamatan. Pengamatan dilakukan secara sadar, kritis,

sistematis dan objektif.

3. Tahap Observasi

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti memahami, mengamati,

melihat dan mendengar apa yang terjadi di lapangan. Untuk mempermudah

pelaksanaan observasi, peneliti peneliti dibantu oleh observer atau guru penjas.

Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah:

a. Observasi langsung, adalah observasi yang dilakukan peneliti, observer berada

bersama dengan objek yang diteliti.

b.Observasi tidak langsung, adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan

tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, bisa berupa

dokumentasi atau catatan lapangan.

4. Tahap Refleksi

langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi terhadap data yang didapat

dari hasil observasi, sehingga dapat diketahui tindakan yang dilakukan sudah

tercapai atau belum tercapai. Data yang didapat kemudian didiskusikan antara

peneliti dan observer dan dilihat kekuranagnnya pada tindakan satu, kemudian

disusun kembali rencana tindakan selanjutnya.

Tabel 3.1

(6)

Siklus I

(Tindakan

1 dan 2)

Perencanaan a. Membuat sekenario pembelajaran penjas

dengan memanfaatkkan sarana dan prasarrana

yang tersedia dengan maksimal dalam proses

belajar penjas.

b. Membuat lembar observasi

c. Membuat daftar rencana upaya-upaya yang

hendak dilaksanakan untuk pembelajaran

permainan bola besar yang lebih di tekankan

pada pembelajaran gerak dasar lempar tangkap

Pelaksanaan

tindakan

a. Peneliti melaksanakan dan

menginterventasikan upaya-upaya yang dapat

dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan

perilaku aktif belajar siswa dengan

pengoptimalan penggunaan sarana dan

prasarana dalam pembelajaran penjas

khususnya permainan bola besar yang

dimodifikasi.

Observasi/

Pengamatan

a. Observasi langsung : Peneliti langsung turun

ke lapangan dan terliat berada dengan objek

penelitian.

b. Observasi tidak langsung : pengamat tidak

pada saat berlangsungnya peristiwa,

dokumentasi dan catatan lapangan.

Refleksi a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah

dilakukan.

b. Memperbaiki proses pelaksanaan tindakan

sesuai dengan hasil evaluasi, sebagai bahan

perbaikan untuk digunakan pada siklus

berikutnya.

(7)

(Tindakan

3 dan 4)

pemecahan masalah.

b. Pengembangan program tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan

Pelaksanaan tidakan program II

Observasi/

Tindakan

Pengumpulan data tindakan II

Refleksi Evaluasi tindakan II

a. Tindakan dua aktivitas pembelajaran permainan dengan alat dan peraturan yang disederhanakan.

1. Pendahuluan

1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

2). Menertibkan siswa dengan berbaris

3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama.

4). Guru men-cek kehadiran siswa.

5). Apersepsi

 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

 Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran futsal.

6). Menyampaikan tujuan pembelajaran.

7). Pemanasan dengan permainan ayam dan serigala. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, dalam satu kelompok terdapat 1 serigala, 1 induk ayam

dan beberapa anak ayam yang saling berpegangan di belakang induk ayam.

Serigala harus berusaha menangkap anak ayam yang paling terakhir, sementara

(8)

Tabel 3.2

Langkah-langkah penelitin

2. Kegiatan Inti

Indikator Guru Siswa Formasi

Juggling

melakukan juggling passing

bawah dalam permainan bola

volly secara individu secara

bebas dengan berbagai arah

dan posisi. Alat yang

digunakan triplek/kardus

bekas dan bola plastik.

Juggling

Siswa melakukan passing

bawah secara berpasangan

dalam kelompoknya. Dengan

jarak yang di tentukan oleh

(9)

3. Penutup

1). Guru dan siswa melakukan relaksasi.

2). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilalui.

3). Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan

tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah

dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar).

4). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

5). Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan

bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Untuk mempermudah

pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh observer (guru mata pelajaran

pendidikan jasmani atau teman sejawat). Objek yang diamati difokuskan

pada aktivitas dan efektivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan.

b. Tindakan dua aktivitas pembelajaran permainan bola volley dengan alat dan peraturan yang disederhanakan.

Fokus Pembelajaran : Aktivitas permainan dengan peraturan dan alat yang di

sederhanakan. Dengan mengoptimalkan sarana yang ada

untuk dijadikan alat pembelajaran permainan bola volly. lingkaran

dengan posisi

duduk dan

pasing bawah

dengan posisi

berdiri.

Dengan bola

pelastik

bermain lingkaran. Dengan posisi

duduk dan berdiri. Sambir

(10)

Tujuan pembelajaran : agar pembelajaran yang dialkukan oleh siswa terlaksana

dengan baik dan keaktipan siswa dapat meningkat.

1. Pendahuluan

1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

2). Menertibkan siswa dengan berbaris

3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama.

4). Guru men-cek kehadiran siswa.

5). Apersepsi

 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

 Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran futsal.

6). Menyampaikan tujuan pembelajaran.

7). Pemanasan ini dilakukan dengan permainan kucing berpasangan, siswa

membentuk kelompok mansing-masing kelompok berjumlah 3 orang. Orang yang

paling depan dari masing-masing kelompok harus mengejar dan menyentuh orang

yang paling belakang dari kelompok lain. Jika ada yang kena maka regu tersebut

(11)

Tabel 3.3

Langkah-langkah penelitin

2. Kegiatan inti

Indikator Guru Siswa Formasi

Passing atas

dan passing

bawah dengan

tinggi net 160

cm. dan alat

yang

digunakan

adalah nampan

dan bola

pelastik.

Guru

menjelaskan

cara

bermain

Siswa terbagi ke dalam 4

kelompok masing-masing

kelompok terdiri dari 6

orang. Siswa melakukan

passing berhadapan

(12)

3. Penutup

1). Guru dan siswa melakukan relaksasi.

2). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilalui.

3). Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya

jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama

pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar).

4). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

4. Observasi

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan

kegiatan pembelajaran. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, penulis

dibantu oleh observer (guru mata pelajaran pendidikan jasmani atau teman

sejawat). Objek yang diamati difokuskan pada aktivitas dan efektivitas siswa

selama pembelajaran dilaksanakan.

5. Refleksi

Guru

menjelaskan

cara

bermain.

Siswa masih terbagi dalam

kelompok dan terdiri dari

6 orang. Siswa melakukan

permainan bola volly

dengan peraturan dan alat

yang sederhana. Alat yang

di gunakan adalah alat-alat

seadanya yang dapat

dimanfaatkan sebagai

penunjang keberhasilan

proses pembelajaran

(13)

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis, refleksi dan interpretasi

(pemaknaan) terhadap data yang didapat dari hasil observasi, sehingga dapat

diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Hasil yang

didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisa dalam tahap ini.

Dari hasil observasi guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi

apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan perilaku aktif belajar

siswa dalam mengikuti pembelajaran bola volly dengan mengoptimalkan alat

yang terbatas. Pemaknaan hasil observasi ini dijadikan dasar untuk melakukan

evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah dalam tindakan berikutnya.

Siklus II:

a. Tindakan tiga aktivitas passing dan stoping.

Fokus Pembelajaran : Aktivitas passsing, stoping dan , menguasai dan

mempertahankan bola dengan menggunakan bola yang

terbuat dari kertas dan plastik bekas.

Tujuan pembelajaran : untuk meningkatkan perilaku aktif siswa agar tidak ada

siswa yang menunggu giliran dan banyak diam, juga

kemampuan siswa dalam melakukan permainan lempar

dan tangkap.

1. Pendahuluan

1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2). Menertibkan siswa dengan berbaris

3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. 4). Guru men-cek kehadiran siswa.

5). Apersepsi

 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

 Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran bola basket.

(14)

7). Pemanasan dengan permainan tag ball. Cara memainkannya adalah dengan

membentuk kelompok kecil yang berperan sebagai kucing, lalu saling passing

bola dan harus menyentuhkan bola kepada siswa yg berlari bebas sebagai burung,

jika siswa yang menjadi burung terkena bola, maka ia bergabung dengan

kelompok kucing. Permainan ini dilakukan sampai semua siswa menjadi kucing.

Tabel 3.4

Langkah-langkah penelitin

2. Kegitan Inti

(15)

Pengoptimalan

harus melakukan lempar

tangkap sebanyak 10 kali

tanpa terganggu oleh regu

lawan. Setiap lemparan

yang terganggu permainan

berganti.

Guru

menjelaskan

cara bermain

Siswa melakukan aktivitas

passing, stoping, shooting

Aktivitas permainan nya

sama seperti permainan

pertama hanya saja ada

setelah melakukan lempar

tangkap 10 kali, untuk

mendapatkan point siswa

harus melemparkan bola

tepat mengenai gawang

yang dibuat dari kardus

bekas.

3. Penutup

1) Guru dan siswa melakukan relaksasi.

2) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.

3) Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya

jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama

pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar). Guru dan semua siswa berdoa

untuk mengakhiri pelajaran.

(16)

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas

gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II tindakan ke

satu.

b. Tindakan empat aktivitas passing, stoping dan shooting.

Fokus Pembelajaran : Aktivitas passing, stoping, dan shoting, mempertahankan

bola dan mencetak skor. Alat yang digunakan yaitu

dengan mengoptimalkan bola dari kertas/plastik dan

kardus bekas.

Tujuan pembelajaran: untuk menciptakan keterampilan dan keaktifan siswa

pada saat melaksanakan pembelajaran lempar tangkap.

1. Pendahuluan

1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

2). Menertibkan siswa dengan berbaris

3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama.

4). Guru men-cek kehadiran siswa.

5). Apersepsi

 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

 Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran futsal.

6). Menyampaikan tujuan pembelajaran.

7). Pemanasan dengan permainan hitam dan hijau. Ketika guru menyebutkan

hitam maka hitam harus lari ke daerah aman sedangkan hijau harus berusaha

menangkap. Ketika guru menyebutkan hijau maka hijau harus lari ke daerah

(17)

Tabel 3.5

Langkah-langkah penelitin

2. Kegiatan Inti

Indikator Guru Siswa Formasi

passing,

masing-masing regu terdiri dari

12 orang. Setiap regu terdiri dari

2 kucing yang akan mengejar

siswa yang bergerak bebas

didalam lapangan permainan.

Didalam area permainan

terdapat 3 kotak daerah bebas

kucing jika siswa yang di kejar

masuk ke daerah bebas maka

kucing tidah boleh melempar

siswa tersebut. Area bebas

tersebut bergabung menjadi

(18)

Guru

menjelask

an cara

bermain

Indikator Guru Siswa Formasi

Cara Cara

passing,

stopping,

shoting

dalam

permainan

basket

sederhana.

Guru

menjelask

an cara

bermain

Siswa melakukan permainan

bola basket yang disederhanakan

hanya melakukan passing,

stoping dan shooting, permainan

bebas tidak terpaku pada aturan

basket yang sebenarnya. Target

skor pada aktivitas permainan

ini adalah melempar target

berupa tongkat. Target dimulai

dengan 1 tongkat, kemudian 2

dan terakhir 3 tongkat. Setiap

siswa yang dapat melempar

mengeai tongkat maka regunya

mendapatkan 1 point.

3. Penutup

(19)

2). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilalui.

3). Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya

jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama

pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar).

4). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

4. Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas

gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II tindakan ke satu

dan ke dua.

5. Refleksi

Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang dicapai

pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus selanjutnya. Dalam

melaksanakan kegiatan tindakan penelitian ini peneliti memberikan materi

pembelajaran futsal dengan empat pertemuan yaitu dengan bentuk materi

modifikasi pembelajaran permainan futsal. Peneliti membuat kelompok kecil

dalam pembelajaran karena pembelajaran terlihat kurang aktif.

E. Instrumen Penelitian 1. Catatan data lapanggan

Catatan lapangan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk

melaporkan observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah selama

penelitian. Membuat catatan lapangan ini adalah untuk mencatat semua hasil

pengamatan yang dilakukan oleh observer selama pembelajaran berlangsung.

Catatan Lapangan

(20)

Hari/tgl :

Waktu :

Pengajar :

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

F. Teknik pengumpulan

Data yang akan diteliti adalah tentang perilaku aktif belajar siswa, upaya

meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dengan menggunakan metode

observasi, instrument yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yaitu

dengan menggunakan teknik Test dan observasi. Dalam penelitian Tindakan kelas

diperlukan adanya instrumen penelitian yang bisa mengungkap

permasalahan-permasalahan yang muncul selama pelaksanaan penelitian berlangsung instrumen

penelitian berguna untuk mengukur seberapa jauh perkembangan hasil dari

tindakan-tindakan yang di laksanakan . Hasil dari instrumen-instrumen penelitian

berupa data-data yang akurat dan tepat sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengunakan instrument penelitian berupa:

1. Observasi

Menurut Atmojo (dalam ratim, 2005:49) mengatakan bahwa observasi

(pengamatan) adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian

untuk menyadari adanya suatu rangsangan.

Sementara menurut Arikunto (2003:30) menjelaskan bahwa

(21)

mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis .observasi

yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis.

Lebih lanjut Arikunto (2003:31) menjelaskan bahwa observasi sistematik

yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah di daftar secara

sistematis dan sudah diatur kategorinya.

Dalam penelitian, pengamatan adalah prosedur berencana yang antara lain

meliputi kegiatan melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu .hal-hal

yang di observasi perilaku aktif belajar siswa dalam PBM dan keterampilan

mengajar guru.

Pedoman observasi dalam bentuk forfman penilaian perilaku aktif belajar yang telah dibuat untuk mengumpulkan data/informasi dalam upaya

meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dalam pembelajaran penjas.

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Variabel

Indikator Nilai

5 4 3 2 1

Perilaku Aktif 1. Mengetahui pembelajaran yang dilakukan.

2. Memahami pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Menganalisis hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Kerja keras dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru

5. Tangguung jawab dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan

oleh guru

6. Disiplin dalam melaksanakan setiap tugas gerak yang diberikan guru

7. Mengaktifkan diri dalam melaksanakan setiap tugas gerak yang

diberikan oleh guru

8. Kreatif dalam melaksanakan tugas gerak.

(22)

Keterangan:

Nilai 5 = Baik sekali

Nilai 4 = Baik

Nilai 3 = cukup

Nilai 2 = kurang

Nilai 1 = kurang sekali

G. Analisis Data

Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari hasil observasi pelaksanaan

tindakan dikumpulkan dan dianalisis sehingga dapat direfleksi apakah kegiatan

tindakan yang dilakukan mencapai hasil yang telah ditetapkan. Data penilaian

yang telah terkumpul, tentu perlu dianalisi. Data penelitian ini berupa nilai yang

berbentuk angka dan hasil observasi. Angka-angka tersebut yang akan

menunjukkan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Data yang

dianalisis meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran maupun sesudah

pembelajaran.

Analisis yang dilakukan adalah deskripsi, memaparkan data hasil pengamatan,

dan hasil tes siswa pada setiap akhir siklus dengan membandingkan hasil yang

dicapai setiap siklus.

2. Peningkatan hasil belajar setiap siklus.

Untuk mengetahui peningkatan perilaku aktif belajar siswa di gunakan analisis

kuantitatif dengan rumus:

P =

Keterangan

P = Persentase Peningkatan

Posrate = Nilai Sesudah diberikan tindakan

Basrate = Nilai sebelum diberikan tindakan (Aqib, 2010) Posrate – Baserate

Basrate

(23)

Berdasarkan hasil pengamatan, dan tes akhir siklus apabila masih dirasakan

gagal, peneliti mencari dugaan penyebab kekurangan dan sekaligus mencari

alternatif solusi untuk dirancang pada tindakan berikutnya. Tolak ukur refleksi

penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Adanya peningkatan perilaku

aktif belajar siswa dalam belajar setelah dilakukan optimalisasi sarana dan

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Langkah-langkah penelitin
Tabel 3.5
+2

Referensi

Dokumen terkait

1) Penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 2) Guru menjelaskan

modifikasi alat. 2) Menambah wawasan dan pengalaman belajar gerak siswa. 3) Menambah minat dan motivasi siswa belajar pendidikan jasmani. Manfaat bagi guru pendidikan jasmani dan

UPAYA MENGEMBANGKAN GERAK DASAR MELALUI AKTIVITAS PERMAINAN BOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tindakan, adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.. Kelas,

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan membaca anak tunagrahita ringan adalah dengan memberikan tes membaca dan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang.. materi yang belum dipahami. 3) Guru memberikan

- Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya - Guru memberikan ilustrasi model yang mengarah. pada materi yang akan

 Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang pantun yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan: Rubrik Mencari Tahu tentang Pantun