BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil temuan data di lapangan berupa sejumlah akar masalah yang menimbulkan lamanya waktu perbaikan jaringan komputer pada IT Hardware, perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, implikasi terhadap perusahaan serta keterbatasan penelitian.
5.1. Temuan Utama
Berdasarkan analisa Fishbone Diagram dan Why-why analysis diperoleh 12 akar penyebab masalah yang menyebabkan lamanya waktu perbaikan jaringan komputeryaitu :
1. PIC follow up USC tidak mencukupi
2. Tidak ada teknisi khusus dimasing-masing area 3. Belum ada training khusus jaringan komputer 4. Spare part MTC tidak mencukupi
5. Belum ada standarisasi lebal kabel 6. Belum ada backup network PC user
7. Tidak ada backup kabel backbone
8. IP komputer belum dialokasi area 9. Tools network kurang mencukupi 10. Tidak ada standarisasi denah network
11. Lokasi hub di meja user
12. Tidak ada pengikat protektor.
Berdasarkan hasil penilaian NGT disimpulkan bahwa akar penyebab yang dianggap paling dominan adalah memiliki nilai lebih besar atau sama dengan 37 atau yang memiliki rangking 1 s/d 7, yaitu :
1. Belum ada backup network PC user
2. Tools network kurang mencukupi 3. Spare part MTC tidak mencukupi 4. Belum ada standarisasi lebal kabel 5. Tidak ada backup kabel backbone
6. Tidak ada standarisasi denah network
7. Belum ada training khusus network
5.1.1.Melaksanakan Perbaikan
Setelah diketahui faktor penyebab lamanya waktu perbaikan jaringan komputer, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan seperti Tabel 5.1
Tabel 5.1 Hasil Perbaikan
NO FAKTOR PENYEBAB DOMINAN PERBAIKAN
1. Belum ada backup network PC user Pemasangan hotspot wireless 1 buah dimasing-masing
lantai/ruangan
2. Tools network kurang mencukupi Pembelian tangga, crimping tool
dan LAN meter &
menempatkannya sesuai kaidah 5R untuk mempermudah pencarian
3. Spare part MTC tidak mencukupi Membuat checklist / kartu kendali persediaan sparepart network
4. Belum ada standarisasi lebal kabel Membuat label kabel LAN yang memuat informasi (No Hub, No Port, Nama Komputer, Lokasi Hub & Lokasi Komp)
5. Tidak ada backup kabel backbone Pemasangan Kabel Backup Backbone untuk Hub Server dan
Hub Client
6. Tidak ada standarisasi denah network Flowchart Network diinstall
dalam PC di IT Hardware &
Hardcopy ditempel dekat hub central tiap lantai/ruangan 7. Belum ada training khusus network Mengadakan Training Mengenai
Perbaikan Jaringan Secara Rutin baik Teori maupun Praktek. (Sumber: Data diolah, 2015)
5.1.2.Standarisasi Hasil Perbaikan
Setelah dilakukan perbaikan terhadap faktor penyebab dominan yang menyebabkan lamanya waktu perbaikan jaringan komputer, maka dilakukan standarisasi seperti Tabel 5.2
Tabel 5.2 Standarisasi perbaikan
NO FAKTOR PENYEBAB
DOMINAN KONDISI LAMA KONDISI BARU
1. Backup network PC user
Belum ada backup
PC user Backup PC user menggunakan wireless LAN 2. Tools network Tools selalu kekurangan
Tools baru selalu tersedia sebagai cadangan 3. Spare part network
Spare part selalu kekurangan
Spare part selalu tersedia dengan adanya kartu kendali persediaan
4. Kabel UTP Tidak memiliki
label
Memiliki label standar
5. Backup backbone (Hub)
Tidak ada backup
kabel Semua hub memiliki backup kabel backbone menggunakan fiber optic 6. Denah network
Belum ada denah
network
Denah network
terkoneksi dengan Cisco dan dipasang disetiap hub server
dan hub clinet
7. Teknisi Pemula Belum diberikan training khusus network Diberikan training network untuk pemula
(Sumber: Data diolah, 2015)
5.1.3.Memeriksa Hasil Perbaikan
Setelah proses perbaikan selesai dilaksanakan, selanjutnya adalah memeriksa hasil perbaikan. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah berkurangnya waktu perbaikan jaringan komputer dengan mengukur mean time to repair (MTTR) jaringan tersebut.
Berdasarkan hasil perbaikan lamanya waktu perbaikan jaringan komputer pada IT Hardware, diperoleh penurunan waktu lamanya perbaikan dari 6,2 Jam perkasus menjadi 1,1 Jam perkasus atau mengalami penurunan sebesar 82 %.
Tabel 5.3. Perbandingan Mean Time to Repair (Hour) antara Sebelum dan Setelah Perbaikan
Bulan Sebelum Perbaikan (2014) Setelah Perbaikan (2015)
Jan 0,8 0,8 Feb 0,0 0,0 Mar 35,0 0,4 Apr 13,1 0,0 Mei 14,2 0,0 Jun 0,8 0,5 Jul 3,7 0,6 Agust 0,5 5,0 Sep 0,6 0,0 Okt 1,8 0,0 Nop 0,0 0,0 Des 0,8 0,5 MTTR 6,2 1,1
(Sumber : Data diolah, 2015)
5.2. Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini membahas mengenai pengurangan waktu perbaikan jaringan komputer dengan pendekatan PDCA. Sebagai bahan perbandingan, maka didapat beberapa referensi penelitian internasional yang melakukan penelitian dengan pendekatan PDCA dan dengan objek yang sama yaitu waktu, didapat hasil yang berbeda-beda sehingga ini menjadi ukuran hasil dari penelitian yang dilakukan. Hasil perbandingan dengan penelitian lainnya seperti Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Perbandingan Hasil Penelitian Penulis dengan Penelitian Lainnya
No Nama
Perbandingan Hasil
Hasil Penelitian Lain Hasil Penelitian Penulis
1 Islam et al
(2013)
Diperoleh peningkatan First Time Through (FTT) dari 26.04% menjadi 36.05% selama empat bulan
Penurunan waktu lamanya perbaikan jaringan komputer dari 6,2 Jam perkasus
menjadi 1,1 Jam perkasus atau mengalami penurunan sebesar 82 %.
2 Puvanasvaran
et al (2010)
Dari penelitian ini diperoleh penurunan lead time pada proses penjualan sebesar 6,98% dan penurunan lead time produksi sebesar 14,93%
Penurunan waktu lamanya perbaikan jaringan komputer dari 6,2 Jam perkasus
menjadi 1,1 Jam perkasus atau mengalami penurunan sebesar 82 %.
5.3. Implikasi Terhadap Perusahaan
Sebagaimana telah penulis sampaikan pada bab sebelumnya, bahwa salah satu implikasi dari penelitian ini adalah menurunnya waktu perbaikan jaringan komputer dengan nilai yang cukup signifikan. Tercapainya penurunan waktu tersebut mengindikasikan tercapainya target KPI Unscheduled Down Time for
LAN dmana semula target rata-rata adalah 4 Jam, setelah penelitian ini hanya membutuhkan waktu 1,1 Jam.
Keberhasilan ini telah diamini pula oleh pihak manajemen terutama Seksi IT
Hardware. Adanya penelitian ini telah memberikan dampak positif bagi perusahaan tidak hanya yang bersifat materi termasuk non materi. Beberapa upaya yang sebaiknya dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk menurunkan lamanya waktu perbaikan jaringan komputer sehingga dapat berimplikasi pada tercapainya target KPI Unscheduled Down Time for LAN, antara lain :
1. Membuat sistem perencanaan maintenance jaringan secara rutin dan terkendali yaitu dengan membuat PIC (Person In Charge) untuk masing-masing area.
2. Melakukan kendali persediaan spare part dan tools jaringan agar tidak terjadi kekurangan.
3. Membuat standarisasi label kabel LAN untuk semua PC di lingkungan perusahaan dan dilakukan secara bertahap.
4. Meningkatkan skill teknisi IT dengan memberikan pelatihan jaringan komputer secara rutin tidak hanya untuk teknisi jaringan, termasuk pula teknisi dibidang lain.
5. Melakukan analisa pembagian pekerjaan di lingkup Seksi IT Hardware agar komplain user dapat segera ditangani.
6. Dengan dibuatnya standar backup wireless untuk PC user dan backup kabel
backbone untuk Hub dapat mengurangi waktu shutdown jaringan komputer apabila terjadi kerusakan.
7. Membuat denah network untuk masing-masing workgroup dan dkoneksikan dengan dengan router agar dapat meringankan beban teknisi pada saat menelusuri titik kerusakan, terutama untuk area yang sulit.
8. Untuk memberikan kualitas transfer data yang baik, maka sebaiknya standar untuk kabel Backupbackbone adalah menggunakan fiber optic.
9. Pengenalan konsep PDCA dan Kaizen sebagai tools dalam melakukan problem solving menambah pemahaman karyawan dalam melakukan
improvement di tempat kerja, sehingga hal ini menguntungkan perusahaan dalam melakukan businessimprovement berikutnya.
5.4. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah disusun dengan mengikuti kaidah ilmiahnya, namun demikian penulis menyadari masih adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Penelitian ini hanya berfokus pada pengurangan waktu perbaikan.
2. Penelitian tidak sampai mengukur performance dari jaringan tersebut, sehingga kualitas maupun stabilitas arus data belum dapat diketahui.