• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Job Embeddedness dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Antara Job Embeddedness dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

i

Hubungan Antara

Job Embeddedness

dan

Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Pada Karyawan

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Nama : Natalia Stella Nostra NIM : 079114069

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Jika kau percaya pada dirimu sendiri

maka kau tidak perlu menjatuhkan

(5)

v

Karya ini kupersembahkan untuk:

Eyang kakung

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 1 November 2011 Penulis

(7)

vii

Hubungan AntaraJob Embeddednessdan

Organizational Citizenship BehaviorPada Karyawan

Natalia Stella Nostra

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara job embeddedness dan

organizational citizenship behavior (ocb)pada karyawan. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antarajob embeddedness danorganizational citizenship behavior (ocb)pada karyawan. Subjek dalam penelitian adalah karyawan Badan Kepegawaian Daerah Yogyakarta yang berusia 25 tahun sampai dengan 60 tahun, berjenis kelamin pria atau wanita, dan lama bekerja sama dengan atau lebih dari satu tahun. Alat pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua alat ukur yaitu skalajob embeddedness

(8)

viii

Relation Between Job Embeddednessand

Organizational Citizenship Behaviorof Employee

Natalia Stella Nostra

ABSTRACT

This research aim to know the relation of between job embeddedness and organizational citizenship behavior of employee. Hypothesis raised by that is there is positive relation between job embeddedness and organizational citizenship behavior of employee. Subject of this research are employee in government in Yogyakarta which have age between 25 up to 60 year, consist of male and female employee, and to be employee in this government during or more than 1 year. Appliance of data collecting used consisted of by two measuring instrument that is scale ofjob embeddednessand scale of

organizational citizenship behavior (ocb)complied with thelikertscale. This research data is analysed with the technique ofSpearman’s rho. Obtained correlation coefficient 0,110 by p 0,412 ( p > 0,01 ). This research result indicate that the hypothesis rejected, this means there is no relation between job embeddednessandorganizational citizenship behaviorof employee.

(9)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Natalia Stella Nostra

Nomor Mahasiswa : 079114069

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

Hubungan AntaraJob Embeddedness

danOrganizational Citizenship Behavior(OCB) Pada Karyawan

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti Kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian peryataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 1 November 2011

Yang menyatakan

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dipersembahkan kepada Tuhan YME dan Bunda Maria yang hanya karena cinta dan kasih-Nya saya dapat meyelesaikan penyusunan skripsi ini. Ketenangan, pertolongan dan kuasa-Nya memberi kekuatan dalam menjalani proses belajar dan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Hubungan antara job embeddedness dan organizational citizenship behavior pada karyawan”, disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Saya menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini telah banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya hendak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu yaitu :

1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk menyusun skripsi ini.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto S.Psi, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta dengan penuh kesabaran membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi.

(11)

xi

4. Ibu MM. Nimas Eki, S.Psi, Psi, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama saya menjadi mahasiswi Fakultas Psikologi Sanata Dharma.

5. Mas Gandung, Pak Gik, dan Ibu Nanik, yang telah membantu kelancaran administrasi.

6. Seluruh karyawan Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta yang telah membantu mengisi skala.

7. Mamam dan Papap tercinta atas doa dan dukungannya selama ini. 8. Astrella Nostra yang memberi nasehat dan selalu menguatkan kakak. 9. Kristi Wisnu Aji atas bantuan dan kritik yang sangat membantu.

10. Ika Narati dan Pauline Adriani yang berbaik hati selalu siaga membantu penyusunan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat tersayang (oppie, erin, nyak, nenek, hettong, nenis, katie, ina, enjie, bundo, ria, ita), terima kasih banyak atas bantuan moril dan persahabat sejati selama ini.

12. Terima kasih untuk pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………iii

HALAMAN MOTTO……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……….v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………... vi

ABSTRAK………. vii

ABSTRACT………... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……….. ix

KATA PENGANTAR………... x

DAFTAR ISI………. xii

DAFTAR TABEL……….. xv

DAFTAR LAMPIRAN………. xvi

BAB I. PENDAHULUAN………..1

A. Latar Belakang Masalah………..1

B. Rumusan Masalah………...7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………...8

(13)

xiii

A. Organizational Citizenship Behavior (OCB)………9

1. PengertianOrganizational Citizenship Behavior (OCB)………9

2. DimensiOrganizational Citizenship Behavior (OCB)………10

3. FaktorOrganizational Citizenship Behavior (OCB)...11

B. Job Embeddedness………15

1. PengertianJob Embeddedness……….15

2. AspekJob Embeddedness……….16

3. EfekJob Embeddedness………...……….………17

C. HubunganJob EmbeddednessdenganOrganizational Citizenship Behavior (OCB)………..18

D. Dinamika Hubungan………22

E. Hipotesis……….….23

BAB III. METODE PENELITIAN………....24

A. Jenis Penelitian………24

B. Variabel Penelitian………...24

C. Definisi Operasional………24

D. Subjek Penelitian……….25

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ……….26

1. SkalaJob Embeddedness………..26

2. SkalaOrganizational Citizenship Behavior (OCB)………..27

(14)

xiv

1. Validitas……….……28

2. Seleksi Item………..…….28

3. Reliabilitas……….…29

4. Uji Hipotesis………..29

5. Hasil Uji Coba Penelitian………..30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…..34

A. Pelaksanaan Penelitian………....34

B. Orientasi Kancah……….35

C. Deskripsi Data Penelitian………....36

D. Analisis Data Penelitian………..37

E. Pembahasan……….39

BAB V. PENUTUP………....42

A. Kesimpulan……….…………42

B. Saran………...42

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue print skalajob embeddednesssebelum try out ………...26

Tabel 2. Blue print skalaorganizational citizenship behaviorsebelum try out……27

Tabel 3. Distribusi butir-butir pernyataan yang sahih dan gugur skala job embeddedness setelah try out………..31

Tabel 4. Distribusi butir-butir pernyataan yang sahih dan gugur skala organizational citizenship behaviorsetelah try out ………..33

Tabel 5. Tabel deskripsi data penelitian………36

Tabel 6. Tabel uji signifikansi perbedaan mean empiris, mean teoritis dan standar deviasi………..36

Tabel 7. Tabel uji normalitas……….38

Tabel 8. Tabel uji linearitas………...38

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Reliabilitas skalajob embeddedness……….48

Lampiran 2. Reliabilitas skalaorganizational citizenship behavior……….51

Lampiran 3. Uji linearitas……….54

Uji normalitas………..58

Uji hipotesa………..59

Lampiran 4. Data skalajob embeddednessuji coba………..61

Lampiran 5. Data skalaorganizational citizenship behavioruji coba………..71

Lampiran 6. Data skalajob embeddednesssetelah uji coba………..85

Lampiran 7. Data skalaorganizational citizenship behaviorsetelah uji coba……..96

Lampiran 8. Skalajob embeddedness………...105

Lampiran 9. Skalaorganizational citizenship behavior………109

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku yang berdasarkan kesukarelaan dan berada di luar persyaratan formal. OCB terdiri dari upaya anggota organisasi dalam memajukan kerja oganisasinya, kesan organisasi, dan cita-cita organisasi (Riggio, 2003). Menurut Schnake dalam jurnal Anima,(Atmadji,Frances dan Tjahjoanggoro, 2001) OCB adalah perilaku yang berada di luar persyaratan formal pekerjaan dan perilaku tersebut menguntungkan bagi organisasi. OCB yang dimiliki akan membantu karyawan untuk menjaga relasi dan bersinergi dalam pencapaian hasil kerja yang baik, atau sering disebut dengan helping behavior. OCB sangat penting dimiliki oleh karyawan dalam organisasi maupun perusahaan.

(18)

kesehatan mereka. Mereka sering merasa lelah, stress, bahkan mereka juga mengeluh kurang tidur (http://www.republikbm.blogspot.com). Kerja lembur dalam fenomena ini termasuk pada kerja lembur yang tidak dibayar. Dimana kerja lembur di kantor tersebut murni dilakukan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dalam masalah ini karyawan bekerja lembur di kantornya tidak murni sebagai kebutuhan mereka, melainkan untuk memberi kesan baik pada atasannya. Atasan mereka menganggap karyawan yang baik adalah karyawan yang bekerja lembur. Hal ini membuat karyawan bekerja lembur meskipun mereka tidak membutuhkan jam ekstra untuk menyelesaikan pekerjaan. Kerja lembur yang diawali oleh keterpaksaan ini membawa mereka pada dampak buruk. Dampak buruk ini berpengaruh langsung pada menurunnya kondisi fisik mereka.

(19)

Menurut George, para pakar organisasi menyatakan pentingnya OCB bagi keberhasilan sebuah organisasi, karena pada dasarnya organisasi tidak dapat mengantisipasi seluruh perilaku dalam organisasi hanya dengan mengandalkan deskripsi kerja yang dinyatakan secara formal saja (Riggio, 2003). Dengan demikian, pentingnya OCB secara praktis adalah pada kemampuannya untuk memperbaiki efisiensi, efektivitas, dan kreatifitas organisasi melalui kontribusinya dalam transformasi sumber daya, inovasi, dan adaptabilitas (Riggio, 2003). Di samping itu, OCB merupakan perilaku positif yang dapat memajukan perusahaan. Namun sayangnya kesukarelaan ini tidak selalu dimiliki oleh setiap karyawan. Fenomena di atas menunjukkan beberapa karyawan bekerja lembur bukan dikarenakan kesukarelaan, namun lebih dikarenakan rasa takut pada pandangan atasan. Hal ini menunjukkan perilaku lembur tidak mencerminkan OCB. Perilaku bekerja lembur yang berdampak pada kelelahan fisik merupakan reaksi dari keterpaksaan. Hal ini menunjukkan mengapa OCB penting dimiliki oleh seorang karyawan dalam bekerja.

(20)

job embeddedness. Sementara hal eksternal yang mempengaruhi sebagi contoh gaji dan bonus. Salah satu hal yang mempengaruhi adalah job embeddedness

pada diri karyawan. Peneliti tertarik meneliti job embeddedness karena minimnya penelitian tentang topik ini. Selain itu job embeddedness merupakan pengaruh yang berasal dari internal diri karyawan sehingga peneliti berasumsi.pengaruhnya lebih kuat dibandingkan hal-hal yang berada di luar diri seorang karyawan. Tinggi rendahnyajob embeddednessakan menentukan OCB yang tampak pada perilaku karyawan. Karyawan diharapkan dapat bekerja dengan semangat OCB yang ada pada diri mereka. OCB yang tinggi akan tampak pada perilaku bekerja lembur dengan sukarela (Riggio, 2003).

Job embeddedness digambarkan sebagai jaringan yang mendorong individu untuk tetap berada dalam organisasi mereka (Mitchell,Holtom,Lee,Sablynski dan Erez, 2001). Job embeddednessdigunakan sebagai alat ukur untuk melihat keterikatan karyawan dengan organisasinya (Mitchell et al., 2001). Penelitian yang berkaitan dengan job embeddedness

menunjukkan karyawan yang memiliki keterikatan dengan organisasinya cenderung tidak meninggalkan pekerjaan mereka (Mitchell et al, 2001). Hal ini dikarenakan karyawan merasa terhubung dengan jaringan sosial dalam organisasinya. Di samping itu, job embeddedness menunjukkan seberapa jauh rasa memiliki karyawan pada organisasinya.

(21)

karyawan merasa terhubung dengan organisasinya. Hal ini membuat karyawan bekerja keras dalam organisasi dan berusaha untuk tidak mengeluh dalam bekerja. Berbesar hati untuk tidak mengeluh ini merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan dimensi sportsmanship dalam OCB. Perilaku bekerja lembur tanpa kesukarelaan dan hanya merupakan perilaku yang sifatnya responsif terhadap pandangan atasan mengindikasikan rendahnya OCB karyawan tersebut. Karyawan merupakan perpanjangan tangan sebuah organisasi. Perilaku negatif seorang karyawan pada akhirnya akan berpengaruh langsung pada citra organisasi.

(22)

Peneliti menemukan sebuah penelitian sebelumnya yang meneliti hubungan antara job embeddedness dan organizational citizenship behavior

(OCB). Penelitian tersebut dilakukan oleh Ruddy Tri Santoso (2010). Penelitian tersebut menekankan diantara kedua variabel tersebut terdapat sense of responsibility yang bertindak sebagai mediator. Dimana peneliti meyakini bahwa

job embedddedness menimbulkan rasa tanggung jawab pada karyawan. Rasa tanggung jawab ini membuat karyawan mau menolong orang lain yang dalam hal ini adalah rekan kerja di kantor. Perilaku menolong ini menyebabkan terjalinnya hubungan baik antara karyawan dengan rekan kerjanya. Dimana hubungan baik tersebut akan membuat perilakunya menjadi positif dan termasuk dalamorganizational citizenship behavior (OCB). Peneliti melakukan survey di lima RS di DIY, dimana 170 suster dan 41 supervisor menjadi respondennya. Uji hipotesis menunjukkan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan yang signifikan dengan korelasi positif sebesar 0,17. Peneliti menyimpulkan bahwa

(23)

yang berbeda. Peneliti akan mengembangkan aspek-aspek di dalam variabel bebas yang akan digunakan sebagai mediator sebab akibat terhadap variabel tergantung. Selain itu, pada penelitian ini karyawan pemerintah menjadi responden. Pemilihan ini dilakukan karena seperti sudah diketahui karyawan di pemerintahan dikelompokkan berdasarkan golongan atau pangkat tertentu. Dimana golongan atau pangkat tertentu didapatkan melalui proses yang ditetapkan pemerintah secara konvensional. Tidak seperti di perusahaan swasta yang mengenal sistem bonus dan program-program sejenis, penggajian pada karyawan pemerintahan disamaratakan pada setiap golongan. Hal ini membentuk suatu persepsi pada karyawan pemerintahan, seberapa keras mereka berusaha untuk inovatif tetap saja mereka akan dihargai sama dengan karyawan yang pasif dan hanya bekerja ala kadarnya sesuai yang diminta instansi. Persepsi ini kemudian berkembang menjadi moralitas yang turun temurun di kalangan karyawan.

Uraian di atas menarik peneliti untuk membuktikan hipotesis bahwajob embeddedness memiliki hubungan dengan organizational citizenship behavior

(OCB).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang digunakan peneliti, yaitu apakah terdapat hubungan antara job embeddedness dengan organizational citizenship behavior

(24)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dari penelitian ini adalah umtuk melihat hubungan antarajob embeddednessdenganorganizational citizenship behavior(OCB) pada karyawan.

2. Manfaat

a) Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai upaya pengembangan dan penerapan ilmu Psikologi di bidang industri dan organisasi.

b) Manfaat Praktis

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Organizational Citizenship Behavior (OCB)

1. PengertianOrganizational Citizenship Behavior (OCB)

Menurut Morrison dalam jurnal Anima,(Atmadji,Frances dan Tjahjoanggoro, 2001) Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku pekerja yang menguntungkan organisasi, tetapi perilaku tersebut berada di luar persyaratan formal sehingga perilaku tersebut sulit diberi ganjaran spesifik yang formal. Hal yang sama juga diungkap oleh Schnake. Schnake mengemukakan OCB adalah perilaku yang berada di luar persyaratan formal pekerjaan dan perilaku tersebut menguntungkan bagi organisasi (Atmadji et al., 2001). Sedangkan Johns beranggapan bahwa OCB adalah kesukarelaan, perilaku informal yang turut menciptakan keefektifan organisasi (Atmadji et al., 2001) . Di samping itu, hal yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Cappeli dan Rogovsky (Atmadji et al., 2001). Tokoh ini berpendapat bahwa OCB adalah perilaku individual yang dilakukan secara sukarela yang dapat mengembangkan organisasi dan pemberian imbalan tidak secara eksplisit atau tegas.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa OCB adalah perilaku sukarela dan berada di luar persyaratan formal, yang dapat menguntungkan dan mengembangkan organisasi sehingga sulit diberi imbalan yang formal.

(26)

2. DimensiOrganizational Citizenship Behavior (OCB)

Organ, Podsakkof, Mackenzie, Moorman, dan Fetter (Atmadji,Frances dan Tjahjoanggoro, 2001) mengidentifikasikan lima dimensi OCB sebagai berikut :

a. Conscientiousness atau perilaku sukarela yang bukan merupakan kewajiban atau tugas pekerja. Dimensi ini menumbuhkan rasa sukarela pada diri seorang karyawan untuk melakukan tugas yang berada di luar kewajiban formal.

b. Altruism atau menolong orang lain baik yang berhubungan dengan tugas dalam organisasi ataupun masalah pribadi orang lain. Dimensi ini menitikberatkan pada perilaku menolong di tempat kerja di luar kewajiban formal.

c. Civic Virtue adalah perilaku yang menunjukkan keinginan untuk bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi. Dimensi ini menitikberatkan pada rasa tanggung jawab yang dimiliki seorang karyawan. Dimana rasa tanggung jawab ini membawa dampak baik bagi perusahaan.

(27)

e. Courtesy yaitu usaha untuk mencegah masalah pekerjaan yang akan timbul terhadap pihak luar ataupun relasi kerja. Seseorang yang memiliki dimensi ini dalam dirinya adalah orang yang menghargai dan memperhatikan orang lain.

3. FaktorOrganizational Citizenship Behavior (OCB)

OCB dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Baik hal yang mendukung maupun menghambat munculnya OCB pada karyawan. Faktor yang mendukung dibagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal mencakup gaji, bonus program pemilihan karyawan teladan dan promosi jabatan. Sementara, faktor internal mencakup job embeddedness, budaya organisasi, keadilan, masa kerja, gender, kepribadian dan suasana hati. Faktor pertama yaitujob embeddedness. Job embeddednessmerupakan jaringan yang mendorong seorang karyawan untuk tetap berada di organisasi, faktor ini akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab berikutnya.

(28)

organisasi. Iklim organisasi dan budaya organisasi dapat menjadi penyebab kuat atas berkembangnya OCB dalam suatu organisasi. Di dalam iklim organisasi yang positif, karyawan merasa lebih ingin melakukan pekerjaannya melebihi apa yang telah diisyaratkan dalam uraian pekerjaan, dan akan selalu mendukung tujuan organisasi jika mereka diperlukan oleh para atasan dengan sportif dan dengan penuh kesadaran serta percaya bahwa mereka diperlakukan secara adil oleh organisasinya.

Faktor internal yang ketiga yaitu keadilan. Johns (Ahdiyana, 2010) mengemukakan kondisi yang mendukung terjadinya OCB adalah keadilan terutama keadilan dalam hal pemberian imbalan. Memberi imbalan sesuai aturan normatif dapat mendukung munculnya OCB. Untuk itu perlu dilakukan suatu prosedur yang relatif dalam organisasi. Keadilan ini akan mendorong karyawan mengerahkan segala potensi yang dimiliki untuk ikut berpartisipasi mengembangkan organisasi secara aktif. Hal ini terjadi karena OCB terdiri dari upaya anggota organisasi dalam memajukan kerja organisasinya, kesan organisasi dan cita-cita organisasi (Riggio, 2003). OCB memiliki karakteristik (Santoso, 2010) yang khas, dimana perilaku ini tidak dipengaruhi oleh reward namun berasal dari dalam diri karyawan tersebut.

(29)

variabel-variabel tesebut mewakili “pengukuran” terhadap “investasi” karyawan di organisasi. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa masa kerja berkorelasi dengan OCB. Karyawan yang telah lama bekerja di suatu organisasi akan memiliki keterdekatan dan keikatan yang kuat terhadap organisasi tersebut. Masa kerja yang lama juga akan meningkatkan raa percaya diri dan kompetensi karyawan dalam melakukan pekerjaanya, serta menimbulkan perasaan dan perilaku positif terhadap organisasi yang mempekerjakannya. Semakin lama karyawan bekerja di sebuah organisasi, semakin tinggi persepsi karyawan bahwa mereka memiliki “investasi” di dalamnya.

(30)

wanita, dimana wanita menganggap OCB merupakan bagian dari perilaku

in-role mereka disbanding pria. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa wanita cenderung menginternalisasi harapan-harapan kelompok, rasa kebersamaan dan aktivitas-aktivitas menolong sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Secara teoritis,perbedaan gender ini mungkin lebih terlihat pengaruhnya pada pada OCB yang ditujukan langsung pada individu lain, seperti : menolong rekan kerja. Sedangkan pada OCB yang ditujukan langsung pada organisasi seperti : menjaga fasilitas organisasi, pengaruhnya kecil.

(31)

Menurut Sloat konsekuensinya mereka akan secara sukarela memberikan bantuan kepada orang lain (Ahdiyana, 2010).

Mengacu pada keefisienan dan keefektifan proses penelitian, maka tidak semua faktor-faktor yang mempengaruhi OCB tersebut di atas akan disertakan sebagai variabel-variabel dalam penelitian ini. Faktor internal yang berpotensi ini disebut job embeddedness. Faktor tersebut dapat membuat turnover rendah dan meningkatkan kinerja organisasi. Faktor internal ini membuat karyawan merasa harus mendukung kesejahteraan organisasinya (Santoso, 2010).

B. Job Embeddedness

1. PengertianJob Embeddedness

(32)

pekerjaan dan kelekatannya (Mitchell et al., 2001). Hal ini menjelaskan dorongan yang dimiliki karyawan untuk tetap berada di organisasi ditentukan oleh sebuah jaringan, yaitu relasi dalam komunitas yang berpengaruh langsung pada pekerjaannya.

2. AspekJob Embeddedness

Secara khusus Mitchell (Mitchell,Holtom,Lee,Sablynski dan Erez, 2001) menyatakan tiga aspekjob embeddedness, antara lain:

a. Link

Aspek ini mencerminkan sejauh mana individu merasa terkait dengan dengan organisasinya maupun komunitas dalam organisasi. Jumlah karyawan yang berinteraksi ikut menentukan tingginya aspek ini.

b. Fit

Aspek ini mencerminkan tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan aspek dalam kehidupan karyawan. Aspek ini melihat sejauh mana pekerjaan mereka menggunakan kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh individu.

c. Sacrifice

(33)

Kemudian Mitchell mengembangkan varian untuk masing-masing aspek yaitu membagi masing-masing aspek menjadi dua untuk komunitas dan organisasi. Istilah ini biasa disebut denganon the jobdanoff the job.On the job mencakup hal-hal yang berkaitan dengan komunitas, sedangkan off the jobmencakup hal-hal yang berkaitan dengan organisasi.

3. EfekJob Embeddedness

(34)

simpati namun melaluinya dengan tenang. Lee berpendapat hal ini membuat karyawan menjadi lebih produktif dan berperilaku yang mencerminkan OCB (Mitchell et al., 2001).

C. Hubungan Job Embeddedness dengan Organizational Citizenship Behavior

(OCB)

Job embeddedness memiliki andil dalam menciptakan keefektivan oranisasi. Job embeddedness merupakan jaringan yang mendorong individu untuk tetap berada dalam organisasi. Dimana jaringan tersebut terbagi menjadi organisasi itu sendiri dan komunitas di dalamnya.

Seorang karyawan dikatakan memiliki job embeddedness jika ia memiliki keterikatan yang kuat dengan organisasinya, dimana rasa memiliki ini merupakan perwujudan dari aspeklinkyang tinggi. Selain itu, karyawan diharapkan memiliki aspek fit yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kesesuaian yang tinggi antara organisasi dan aspek kehidupan karyawan tersebut. Aspek kehidupan karyawan ini mengarah pada bakat dan kemampuan yang ia miliki. Hal lain ditunjukkan oleh sejauh mana karyawan mau berkorban saat ia meninggalkan organisasi. Semakin berat ia mengorbankan semua pencapaiannya maka semakin tinggi aspek sacrifice

yang dimiliki.

(35)

dalam berelasi dengan teman kantor karena ia telah memiliki beberapa kesamaan yang membuat karyawan tersebut dikatakan berada dalam zona nyaman. Kedua hal ini berkaitan erat. Karyawan yang bakat dan kemampuan yang dimiliki menunjang pekerjaannya, akan merasa berada di tempat yang tepat. Meyakini berada di tempat yang tepat akan membuat karyawan nyaman dan percaya diri. Karyawan yang merasa nyaman dengan diri sendiri, kemudian akan merasa nyaman dengan orang lain dan lingkungannya. Hal ini membuat karyawan tetap berada di organisasi dan meyakini bahwa keluar dari pekerjaan saat ini merupakan hal yang sangat berat.

Nyaman dalam berelasi dengan karyawan lain akan membuat seorang karyawan tidak segan-segan untuk membantu karyawan lain yang sedang mengalami kesulitan, baik hal pribadi maupn hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini merupakan perwujudan dimensi altruism pada OCB. Job embeddedness yang tinggi juga membuat karyawan merasa terhubung dengan organisasinya. Hal ini membuat karyawan bekerja keras dalam organisasi dan berusaha untuk tidak mengeluh dalam bekerja. Berbesar hati untuk tidak mengeluh ini merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan dimensisportsmanshipdalam OCB.

(36)

Ketidakselarasan ini membuat karyawan merasa asing di kantor dan merasa berada di tempat yang tidak tepat untuknya. Hal ini berdampak pada relasi dengan rekan kerja yang akan diwarnai ketidakcocokan pandangan maupun pendapat. Ketidaknyamanan ini akan membuat karyawan tidak merasa berat untuk meninggalkan organisasi, yang menunjukkan aspek sacrifice yang rendah.

Karyawan dengan job embeddedness yang rendah akan sulit untuk menemukan tempat yang cocok baginya. Karyawan dengan job embeddedness rendah sulit untuk merasa nyaman di dalam sebuah organisasi. Hal ini dapat dikarenakan bakat dan kemampuan yang dimiliki karyawan tidak cukup menunjang pekerjaannya. Ketidaknyamanan ini berdapak pada relasi dengan teman kerja yang tidak terhubung karena tidak adanya kecocokan dalam beberapa hal. Hal ini membuat karyawan dengan mudah dan tidak merasa berat hati untuk keluar dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan lain. Bahkan mungkin bagi karyawan berpindah-pindah pekerjaan dalam kurun waktu yang berdekatan.

Berpindah-pindah pekerjaan dalam kurun waktu yang dekat menunjukkan karyawan tersebut tidak memiliki karakteristik dalam dimensi

(37)
(38)

D. Dinamika Hubungan

(39)

E. Hipotesis

Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara job embeddedness dan

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif inferensial korelasi, yaitu penelitian yang melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel dengan menggunakan skala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara job embeddedness dan organizational citizenship behavior

(OCB)

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini,organizational citizenship behavior(OCB) sebagai variabel tergantung dan job embeddednesssebagai variabel bebas.

C. Definisi Operasional

Job embeddednessadalah jaringan yang mendorong individu untuk tetap berada di dalam sebuah organisasi. Konsep ini mengemukakan alasan yang membuat individu tetap berada di dalam sebuah organisasi.Job embeddedness

di dalam penelitian ini diukur dengan skala job embeddedness yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dipaparkan oleh Mitchell (Mitchell,Holtom,Lee,Sablynski dan Erez, 2001) yaitu link, fit dan sacrifice. Kemudian Mitchell mengembangkan varian untuk masing-masing aspek yaitu

(41)

membagi masing-masing aspek menjadi dua untuk komunitas dan organisasi. Skor yang tinggi pada skala ini menunjukkan rasa keterikatan yang tinggi antara karyawan dengan organisasi dan komunitasnya. Sedangkan skor yang rendah menunjukkan rasa keterikatan yang rendah antara karyawan dengan organisasi dan komunitasnya.

Organizational citizenship behavior(OCB) adalah perilaku pekerja yang menguntungkan organisasi dan berada di luar persyaratan formal sehingga perilaku tersebut sulit diberi ganjaran spesifik yang formal. Organizational citizenship behavior (OCB) dalam penelitian ini akan diukur dengan skala

Organizational citizenship behavior (OCB) yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi yang dipaparkan oleh Organ, Podsakkof, Mackenzie, Moorman, dan Fetter yaitu conscientiousness, altruism, civic virtue, sportsmanship dan

courtesy. Skor yang tinggi pada skala ini menunjukkan karyawan tersebut mampu menciptakan suasana yang positif dalam lingkungan kerja (Riggio,2003). Sedangkan skor yang rendah menunjukkan perilaku sukarela yang rendah dari seorang karyawan pada organisasi.

D. Subjek Penelitian

Subjek dipilih secara purposif dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Karyawan pemerintahan

(42)

Peneliti membatasi subyek dengan usia 25 – 60 tahun karena batasan tersebut dianggap merepresentasikan usia produktif untuk bekerja. 4. Lama bekerja sama dengan atau lebih dari 1 tahun

Peneliti memilih subyek yang telah bekerja lebih dari satu tahun karena rentang waktu satu tahun dianggap cukup bagi seorang karyawan untuk beradaptasi di kantor.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert. Skala Likert merupakan metode pernyataan sikap yang menggunakan respon subjek sebagai dasar penentuan nilai skala (Azwar, 1988).

1. Skala Job Embeddedness

TABEL 1

Blue Print SkalaJob Embeddednesssebelum dilakukan try out

No Aspek No Item Jumlah Presentase

Favorabel Unfavorabel

1. Link 1,2,4,5,9,10 3,6,7,8 10 33,3%

2. Fit 11,12,14,15,20 13,16,17,18,19 10 33,3% 3. Sacrifice 21,23,25,28,29,30 22,24,26,27 10 33,3%

Total 100%

Cara menjawab :

(43)

sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS) = 4; Sesuai (S) = 3; Tidak Sesuai (TS) = 2 dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1, sedangkan untuk pernyataan unfavourabel pemberian skor sebaliknya.

2. Skala OCB

TABEL 2

Blue Print SkalaOrganizational Citizenship Behavior ( OCB ) sebelum dilakukan try out

No Aspek No Item Jumlah Presentase

Favorabel Unfavorabel

1. Conscientiousness 1,2,3,4,5 6 6 18,7%

2. Altruism 7,8,10,11,12 9,13 7 21,9%

3. Civic Virtue 14,15,16,17,20 18,19 7 21,9%

4. Sportmanship 21,23,25 22,24,26 6 18,7%

5. Courtesy 27,28,31,32 29,30 6 18,7%

Total 100%

Cara menjawab

(44)

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang menunjuk sejauh mana item-item dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi subjek yang hendak diukur. Pada penelitian ini pengukuran validitas alat tes dilakukan dengan menggunakan metode validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pegujian terhadap isi skala dengan analisis rasional atau profesional judgement (Azwar, 1999). Dalam penelitian ini profesional judgement dilakukan oleh seorang yang sudah ahli, yaitu dosen pebimbing skripsi.

2. Seleksi Item

Dalam penelitian ini uji kesahilan butir item atau seleksi item dilakukan dengan :

(45)

bedanya tidak baik. Bila koefisien korelasi yang dimaksud ternyata berharga negatif, artinya terdapat cacat serius pada item yang bersangkutan. Kriteria pemilihan item biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Item dengan koefisien korelasi di bawah 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yag memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2007).

3. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah konsistensi hasil pengukuran terhadap subyek yang sama dalam waktu penyajian yang berbeda (Azwar,2007). Estimasi reliabilitas dilakukan dengan metode konsistensi internal. Teknik reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah formulasi koefisien

Alpha dari Cronbach. Pedoman yang digunakan adalah apabila angka rα (koefisien alpha) semakin mendekati angka 1,00 berarti skala tersebut semakin reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian, sebaliknya koefisien yang semakin mendekati angka 0,00 menunjukkan semakin rendahnya reliabilitas skala tersebut (Azwar, 2007).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan uji korelasi antarajobembeddedness dan

(46)

5. Hasil Uji Coba Penelitian a. Penyebaran Alat Ukur

Pelaksanaan uji coba skala job embeddedness dan skala OCB dilaksanakan pada 12 sampai dengan 25 Maret 2011, di BKD Pemkot Yogyakarta. Kriteria subjek penyebaran alat ukur penelitian, yaitu karyawan berjenis kelamin pria maupun wanita, berusia 25 – 60 tahun dan telah bekerja 1 tahun atau lebih.

b. Hasil Alat Ukur

Peneliti menyebarkan skala sebanyak 60 eksemplar yang terdiri dari dua skala yaitu skala job embeddedness dan skala OCB. Dari 60 eksemplar yang disebarkan, 58 eksemplar skala yang kembali untuk dianalisis. Ke-58 eksemplar skala ini memenuhi syarat untuk dianalisis, yaitu syarat kelengkapan pengisian identitas dan jawaban. Alat ukur ini dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 18.0, dengan hasil sebagai berikut :

1) SkalaJob Embeddedness

a) Uji kesahilan butir skalajob embeddedness

Uji kesahilan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 dengan mengukur korelasi antara skor item dengan skor total. Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan ≥ 0,3 terkecuali untuk aspek link

(47)

menunjukkan koefisien korelasi item total berkisar antara 0,227 – 0,746. Dari hasil pengujian ini didapatkan 5 item dari 30 item dinyatakan gugur karena memiliki korelasi terhadap skor total yang rendah (≤ 0,2 untuk aspek link dan ≤ 0,3 untuk aspek fit dan

sacrifice). Pada aspek link koefisien yang dipakai adalah 0,2, hal ini dilakukan agar distribusi penyebaran item merata. Peneliti menetapkan batasan ini dengan mempertimbangakan isi dan tujuan skala, sehingga persebarannya merata dengan jumalah item yang dianggap cukup (Azwar, 2007). Berikut adalah tabel uji kesahilan item skalajob embeddedness:

Tabel 3

Distribusi Butir-butir Pernyataan yang Sahih dan Gugur SkalaJob Embeddednesssetelahtry out

No Aspek No item sahih No item gugur Total

Favorabel Unfavorabel Favorabel Unfavorabel

1 Link 1,2,4,5,9,10 3,6,7,8 2,5 8

2 Fit 11,12,14,15,

b) Reliabilitas skala job embeddedness

(48)

item yang lolos uji. Hal ini menunjukkan bahwa skala tersebut memiliki nilai reliabilitas yang tinggi.

2) Skala OCB

a) Uji kesahilan butir skala OCB

Uji kesahilan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 dengan mengukur korelasi antara skor item dengan skor total. Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan ≥ 0,3 terkecuali untuk aspek

conscientiousness menggunakan batasan ≥ 0,2.Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi item total berkisar antara 0,234 – 0,838. Dari hasil pengujian ini didapatkan 4 item dari 32 item dinyatakan gugur karena memiliki korelasi terhadap skor total yang rendah (≤ 0,3). Pada aspek concientiousness

(49)

Tabel 4

Distribusi Butir-butir Pernyataan yang Sahih dan Gugur Skala OCB setelahtry out

No Aspek No item sahih No item gugur Total

Favorabel Unfavorabel Favorabel Unfavorabel 1 Conscientious

3 Civic Virtue 14,15,16,1 7,20

18,19 17 18 5

4 Sportmanship 21,23,25 22,24,26 26 5 5 Courtesy 27,28,31,

32

29,30 6

b) Reliabilitas skala OCB

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Membuat alat ukur penelitian, yaitu membuat skala job embeddedness dan skala OCB pada karyawan yang masing-masing skala berjumlah 22 item dan 32 item.

2. Pemenuhan surat ijin penelitian, diantaranya : mendapatkan surat ijin penelitian fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma, mengurus surat ijin penelitian di Dinas Perijinan Kota Yogyakarta, mengurus ijin penelitian dan berkonsultasi dengan sekretaris instansi di Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta.

3. Menyebarkan alat ukur penelitian. Penelitian dilaksanakan 12 sampai dengan 25 Maret 2011, di BKD Pemkot Yogyakarta. Alat ukur penelitian disebarkan kepada 58 subjek yang telah ditentukan kriterianya.

4. Mengujicobakan alat ukur. Uji coba terhadap alat ukur digunakan untuk mencari reliabilitas dan uji kesahilan butir, sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini lebih akurat dan dapat dipercaya (Azwar, 2004). Berdasarkan uji kesahilan butir alat ukur didapat 11 item sahih untuk skalajob embeddednessdan 28 item sahih untuk skala OCB pada karyawan. Sedangkan reliabilitas yang diperoleh untukjob embeddedness

(51)

termasuk cukup tinggi yaitu 0,849 dan reliabilitas untuk OCB juga termasuk tinggi yaitu 0,894.

5. Mengujicobakan kembali alat ukur job embeddedness. Item yang tersisa pada alat ukur job embeddedness dianggap tidak mencukupi kesahilan alat ukur maka dilakukan uji coba yang kedua dengan menambah dan memperbaiki butir item menjadi 30 item. Berdasarkan uji kesahilan butir alat ukur didapat 25 item sahih untuk skala job embeddedness. Sedangkan reliabilitas yang diperoleh termasuk cukup tinggi yaitu 0,884, sehingga reliabilitas ini yang dipakai.

6. Mengolah data penelitian. Dalam mengolah data menggunakan SPSS for Windows versi 18.0 dengan teknik korelasi Sperman. Peneliti menggunakan try out terpakai sehingga data penelitian yang diolah berasal dari data uji coba alat ukur.

B. Orientasi Kancah

(52)

untuk melaksanakan tugas lapangan. Penelitian ini menggunakan 58 subjek dengan rentang usia 25-54 tahun, yang terdiri dari 31 pria dan 27 wanita. Para karyawan tersebut telah bekerja dengan rentang waktu 1-31 tahun.

C. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan penelitian, deskripsi data dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5

Tabel Deskripsi Data Penelitian

Variabel N Mean SD XMin XMax

Job Embeddedness 58 56,72 11,053 20 71

OCB 58 72,19 9,130 59 94

Untuk mengetahui job embeddedness terhadap OCB maka dilakukan perbadingan antara mean empiri dan mean teoritis sertaa standar deviasi standar hasil penelitian.

Tabel 6

Tabel Uji Signifikansi Perbedaan Mean Empiris, Mean Teoritis dan SD

Skala Mean

Job Embeddedness 56,72 75 11,053 10,36

OCB 72,19 80 9,130 8,22

(53)

menghitung mean teoritis dengan cara menghitung jumlah total nilai kemudian dibagi dengan banyaknya subyek.

Nilai mean empirisjob embeddednesslebih rendah dari mean teoritisnya, ini berarti bahwa tingkat job embeddedness subjek rendah. Sedangkan mean empiris OCB lebih rendah dari mean teoritisnya, ini berarti tingkat OCB subjek rendah.

D. Analisis Data Penelitian 1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal atau tidak. Uji normalitas sebaran ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 18.0 dengan Kolmogorov – Smirnov Test.

(54)

Tabel 7

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar skor variabel bebas dan variabel tergantung bersifat linear atau tidak, jika bersifat linear maka korelasi yang dihasilkan akan tinggi jika tidak maka korelasi yang dihasilkan menjadi rendah. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 18.0 dengan Compare Means, hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut, yaitu variabel job embeddedness dan variabel OCB adalah tidak linear karena memiliki probabilitas sebesar P = 0,278 ( P<0,01).

(55)

2. Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dan uji linearitas dilakukan maka dapat dilakukan uji hipotesis atau korelasi. Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Spearman’s rho. Analisis ini digunakan pada kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan memakai korelasi

product moment Pearson. Analisis ini digunakan sebab kedua variabel tidak linear.

Hasil dari uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara

job embeddedness dan OCB adalah 0,110 dengan probabilitas 0,412 (p<0,01), hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel

job embeddednessdan variabel OCB.

Tabel 9 Tabel Uji Hipotesis

E. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel job embedddedness dan variabel organizational citizenship behavior (OCB) menghasilkan korelasi sebesar 0,110 dengan probabilitas 0,412 (p<0,01), hal tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antarajob embeddednessdan OCB.

JE OCB Spearman's rho JE Correlation Coefficient 1,000 ,110

Sig. (1-tailed) . ,412

N 58 58

OCB Correlation Coefficient ,110 1,000 Sig. (1-tailed) ,412 .

(56)

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan job embeddedness

memiliki peran yang saling berkaitan pada karyawan. Dimanajob embeddedness

berperan sebagai pendorong dan OCB sebagai penggerak, yang hasilnya diharapkan menuju pada perilaku kerja yang positif dan sukarela. Hal tersebut membuat kedua variabel ini saling mendukung dalam pembentukan perilaku. OCB memiliki karakter yang khas menurut Smith (Santoso, 2010), yaitu dimana perilaku ini tidak dipengaruhi oleh reward namun berasal dari dalam diri karyawan tersebut. Faktor tersebut dapat membuat turnover rendah dan meningkatkan kinerja organisasi. Faktor internal ini membuat karyawan merasa harus mendukung kesejahteraan organisasinya (Santoso, 2010). Sifat ini juga dimiliki oleh job embeddedness, dimana variabel ini berelasi negatif dengan turnover (Mitchell,2001).

(57)

organisasi yang mempekerjakannya. Semakin lama karyawan bekerja di sebuah organisasi, semakin tinggi persepsi karyawan bahwa mereka memiliki “investasi” di dalamnya. Teori ini mendasari alasan peneliti memilih subyek yang telah bekerja lebih dari satu tahun. Peneliti berharap karyawan telah memiliki persepsi bahwa mereka memiliki “investasi” dalam organisasi.

(58)

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil dari analisis data penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini. Jadi, kesimpulan hanya berlaku bagi subjek penelitian ini.

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: tidak ada hubungan antara job embeddedness dan

organizational citizenship behaviordengan r = 0,110, p ‹ 0,01.

B. Saran

Berdasarkan proses penelitian dan hasil penelitian, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah OCB pada karyawan, peneliti menyarankan untuk mengambil data pada karyawan di perusahaan. Hal ini disarankan karena perusahaan dianggap memiliki karyawan yang heterogen. Hal ini dikarenakan beberapa karyawan yang bekerja di instansi pemerintahan memiliki social desirability yang cukup tinggi terkait dengan budaya masing-masing instansi. Social desirability ini

(59)
(60)

Daftar Pustaka

Ahdiyana, Marita. 2010.Dimensi Organizational Behavior (OCB) Dalam Kinerja Organisasi, Jurnal Efisiensi, Vol X Feb 2010.ISSN:1412-1131

Atmadji,G., Frances,M. dan Tjahjoanggoro,A.J. 2001. Hubungan Antara Sikap Terhadap Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior Pada Pekerja Bawah Air, Anima, Indonesian Psychological Journal 2001, Vol. 16, No. 2, 215-222.

Azwar, Saifuddin. 1988.Skala Sikap.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, Saifuddin. 2007.Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Blacwell, Roger D., Engel, James F. & Miniard, Paul W. 1994. Perilaku Konsumen, Edisi Keenam.Jakarta : Binarupa Aksara

Cezar Giosan, Ph.D.1.Predictors of Job Embedddedness. The Id : Graduated Faculty, Psychology Society Bulletin Volume 1, No. 1, 2003

Cook, William L., Kashy, Deborah A. & Kenny, David A. 2006. Dyadic Data Analysis. New York : The Guilford Press

Fox, Suzy & Spector, Paul E. 2009. Organizational Citizenship Behaviour Cheklist (OCB-C). Amerika

(61)

Gardner, Richard B. & Moore, David G. 1964. Human Relations In Industry. Homewood, Illinois : Richard D. Irwin

Kerlinger, Fred N. 2006. Asas-Asas Penelitian Behavior. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Kinicki, Angelo & Kreitner, Robert. 1995. Organizational Behavior, Third Edition.

Homewood, Illinois : Richard D. Irwin, Inc

Porter, Lyman W & Steers, Richard M.. 1983.Motivation and Work Behavior, Third Edition.USA : Mc Graw – Hill Book Company

Riggio, Ronald E. 2003. Introducing to Industrial / Organizational Psychology. New Jersey : Pearson Education

Siegel, Laurence. 1962.Industrial Psychology.Homewood, Illionis : Richard D. Irwin, Inc.

Spector, Paul E. 2008. Industrial to Organizational Psychology. USA : John Wiley& Sons Inc.

Supratiknya, A. 2000.Statistik Psikologi. Jakarta : PT. Grasindo

Weissesberg, Peter. 1971. Introduction to Organization Behavior. Pennsylvania :The Haddon Craftsmen, Inc.

(62)

Hubungan antara Job Embeddedness dan Organizational Behaviour Citizenship. diunduh pada tanggal 20 september 2010 pukul 19:29, dari www. skripsi-tesis. com

Keputusan Menteri tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur (2003). diunduh pada tanggal 7 desember 2010 pukul 07:10, dari file:///H:/kep-102menvi2004-tentang-waktu-kerja-lembur-dan-upah-kerja-lembur.htm

Pengakaran Pekerjaan. diunduh pada tanggal 19 september 2010 pukul 20:21, dari www. wikipedia. org

(63)

Lampiran 1

Reliabilitas skala

job embeddedness

(64)

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 58 96,7

Excludeda 2 3,3

Total 60 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

item1 54,81 116,893 ,277 ,884

item3 54,88 117,511 ,227 ,885

item4 54,84 116,695 ,291 ,884

item6 54,43 114,390 ,435 ,880

item7 54,48 115,061 ,364 ,882

item8 53,64 115,253 ,377 ,882

item9 54,91 112,817 ,480 ,879

item10 54,34 115,704 ,258 ,886

item13 53,86 113,279 ,398 ,882

item14 54,00 108,982 ,450 ,881

item15 54,71 114,211 ,470 ,880

item16 54,60 111,998 ,533 ,878

item17 54,79 114,237 ,480 ,880

item18 54,64 115,147 ,348 ,883

item20 54,60 116,103 ,316 ,883

item21 54,45 108,848 ,655 ,874

item22 54,72 112,940 ,526 ,878

item23 54,57 114,600 ,424 ,881

item24 53,55 108,427 ,616 ,875

item25 54,55 111,515 ,560 ,877

item26 53,84 109,818 ,470 ,880

(65)

item28 54,59 109,615 ,667 ,874

item29 54,57 114,355 ,492 ,879

(66)

Lampiran 2

Reliabilitas skala

organizational

citizenship behavior

(67)

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 58 98,3

Excludeda 1 1,7

Total 59 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

item4 70,17 77,443 ,371 ,893

item7 69,38 75,187 ,404 ,894

item8 69,21 70,413 ,647 ,886

item9 69,95 75,489 ,598 ,887

item10 69,14 78,858 ,330 ,893

item11 68,90 76,410 ,838 ,885

item12 68,98 76,403 ,532 ,889

item13 68,90 76,024 ,675 ,886

item14 68,95 78,085 ,437 ,891

item15 69,02 79,000 ,461 ,891

item16 69,10 79,919 ,326 ,893

item19 69,21 79,606 ,312 ,894

item20 68,84 76,590 ,544 ,889

item21 68,88 79,441 ,444 ,891

item22 69,55 72,743 ,586 ,887

item23 69,02 77,070 ,488 ,890

item24 69,10 77,393 ,390 ,892

(68)

item27 69,33 71,417 ,648 ,885

item28 68,83 78,321 ,559 ,889

item29 70,05 75,278 ,532 ,889

item30 68,95 79,489 ,477 ,891

item31 68,86 78,717 ,525 ,890

(69)

Lampiran 3

Uji normalitas

Uji linearitas

Uji hipotesa

(70)

Uji linearitas

Means

Case Processing Summary Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

OCB *

52 78,00 2 12,728

54 88,50 2 7,778

65 72,33 3 15,695

(71)

67 71,00 1 .

69 60,00 2 1,414

70 83,00 1 .

71 69,00 1 .

(72)

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

OCB * JE

Between Groups

(Combined) 2713,630 28 96,915 1,380 ,197

Linearity 86,037 1 86,037 1,225 ,278

Deviation from Linearity

2627,593 27 97,318 1,385 ,195

Within Groups 2037,283 29 70,251

(73)
(74)

Uji Normalitas

NPar Tests JE

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

JE

N 58

Normal Parametersa,b Mean 56,72 Std. Deviation 11,053

Asymp. Sig. (2-tailed) ,020

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

NPar Tests OCB

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

OCB

N 58

Normal Parametersa,b Mean 72,19 Std. Deviation 9,130

Asymp. Sig. (2-tailed) ,219

(75)

Uji hipotesa

Spearman's rho JE Correlation Coefficient

1,000 ,110

Sig. (2-tailed) . ,412

N 58 58

OCB Correlation Coefficient

,110 1,000 Sig. (2-tailed) ,412 .

(76)

Lampiran 4

Data skala

job embeddedness

uji coba

(77)
(78)

subyek44 3 0 1 3 3

subyek45 2 2 2 3 3

subyek46 1 3 2 3 3

subyek47 3 3 3 2 3

subyek48 0 2 0 0 3

subyek49 2 3 3 3 2

subyek50 2 1 3 2 2

subyek51 2 2 1 2 3

subyek52 2 3 3 1 2

subyek53 3 1 2 1 3

subyek54 2 2 2 2 3

subyek55 2 0 2 2 3

subyek56 1 2 2 1 3

subyek57 3 2 2 1 3

(79)
(80)

2 3 3 2 2 3

3 3 4 2 4 2

2 2 4 3 2 2

3 2 3 2 2 2

1 1 1 2 1 2

3 3 3 2 2 2

2 2 3 3 2 3

0 2 3 1 2 3

2 2 3 3 4 3

3 3 3 2 2 2

2 3 3 2 2 2

2 3 4 1 4 3

2 3 1 2 4 2

2 3 3 2 2 2

(81)
(82)

3 3 4 2 1 3

3 3 3 2 3 3

4 3 3 2 3 3

4 3 3 2 3 2

4 1 0 0 0 2

4 3 3 2 3 2

4 3 3 3 3 2

4 1 3 2 0 2

4 3 3 2 3 2

3 3 3 3 3 2

3 3 0 3 3 2

3 4 0 3 2 2

3 1 3 2 2 1

3 3 3 3 2 2

(83)
(84)

2 4 2 3 2 2

2 2 2 3 2 2

2 4 3 3 2 2

2 2 2 3 2 3

1 2 1 1 0 1

2 2 2 3 2 3

2 2 2 3 2 3

0 2 1 1 1 3

3 2 2 3 2 2

3 4 2 3 2 2

3 2 2 2 2 3

3 4 2 3 2 2

3 4 1 2 1 2

3 4 2 3 2 3

(85)
(86)

4 2 4 2 3 3 2

4 3 4 2 3 3 3

4 2 4 2 2 2 3

4 3 4 3 2 2 2

1 1 1 1 0 2 1

3 3 4 3 2 2 3

4 3 4 2 3 2 3

3 2 2 1 2 2 1

4 3 4 2 3 3 3

3 3 4 3 3 3 2

4 3 4 2 1 1 2

4 3 2 3 2 2 3

3 3 2 3 2 2 2

4 2 1 2 2 3 2

(87)

Lampiran 5

Data skala

organizational citizenship behavior

uji coba

(88)
(89)

subyek44 2 3 2 2 3

subyek45 1 3 0 2 3

subyek46 1 3 2 2 3

subyek47 1 4 2 2 3

subyek48 2 4 4 2 4

subyek49 2 3 2 2 3

subyek50 1 4 2 2 4

subyek51 1 3 1 2 3

subyek52 2 4 2 2 4

subyek53 2 3 2 2 1

subyek54 1 3 1 2 3

subyek55 2 4 4 2 3

subyek56 2 4 4 2 4

subyek57 2 3 2 2 4

(90)
(91)

2 2 4 3 4 4

2 2 4 3 4 4

1 2 2 2 1 3

1 2 4 2 3 3

2 4 1 0 3 3

2 4 4 3 3 4

1 2 4 3 3 3

1 1 2 2 3 3

1 2 4 3 3 3

1 4 4 3 3 4

4 2 4 3 4 4

2 4 4 3 1 4

1 4 4 2 3 3

0 4 4 3 4 4

(92)
(93)

4 4 4 4 4 3

4 4 4 4 3 4

3 3 3 3 4 3

3 3 3 3 3 3

3 3 4 3 3 1

4 4 4 4 4 3

3 3 4 3 3 4

1 3 3 3 4 3

3 4 4 3 3 3

4 4 3 3 3 3

4 4 3 3 3 3

4 4 4 4 3 3

1 2 4 3 3 3

3 4 3 1 3 3

(94)
(95)

2 4 4 4 2 4

0 3 4 3 4 3

2 3 3 4 2 3

2 3 3 3 2 3

2 3 4 3 2 3

2 2 4 4 4 3

2 3 3 3 2 4

2 3 4 3 2 3

2 4 3 3 2 3

1 2 4 4 2 4

0 3 4 3 4 4

3 4 4 3 4 4

2 3 4 4 2 3

0 2 4 4 2 4

(96)
(97)

4 4 3 4 3 3

4 3 3 4 4 3

4 3 3 4 4 2

3 3 3 2 3 2

4 3 4 2 3 0

3 4 3 2 3 2

3 3 3 2 4 2

3 4 3 2 3 2

3 3 3 4 3 2

3 4 2 2 3 3

4 3 3 4 4 3

4 4 2 4 4 3

3 3 3 4 4 2

3 3 2 4 4 3

(98)
(99)

3 3 4

3 3 4

3 4 3

3 3 3

3 3 3

3 3 3

3 3 1

3 3 3

3 3 1

4 4 4

3 4 3

3 3 4

4 4 3

4 4 4

(100)

Lampiran 6

Data skala

job embeddedness

setelah uji coba

(101)
(102)

subyek44 3 1 3 2 3

subyek45 2 2 3 3 3

subyek46 1 2 3 2 2

subyek47 3 3 2 3 2

subyek48 0 0 0 1 1

subyek49 2 3 3 3 3

subyek50 2 3 2 2 2

subyek51 2 1 2 0 2

subyek52 2 3 1 2 2

subyek53 3 2 1 3 3

subyek54 2 2 2 2 3

subyek55 2 2 2 2 3

subyek56 1 2 1 2 3

subyek57 3 2 1 2 3

(103)
(104)

3 2 2 3 4 2

4 2 4 3 3 2

4 3 2 3 3 2

3 2 2 3 3 2

1 2 1 1 0 0

3 2 2 3 3 2

3 3 2 3 3 3

3 1 2 1 3 2

3 3 4 3 3 2

3 2 2 3 3 3

3 2 2 3 0 3

4 1 4 4 0 3

1 2 4 1 3 2

3 2 2 3 3 3

(105)
(106)

1 3 2 2 3 2

3 3 2 2 3 2

3 3 2 3 3 2

3 2 2 2 3 2

0 2 1 1 1 0

3 2 2 2 3 2

3 2 2 2 3 2

0 2 0 1 1 1

3 2 3 2 3 2

3 2 3 2 3 2

3 2 3 2 2 2

2 2 3 2 3 2

2 1 3 1 2 1

2 2 3 2 3 2

(107)
(108)

2 4 2 4 2 3

2 4 3 4 2 3

2 4 2 4 2 2

3 4 3 4 3 2

1 1 1 1 1 0

3 3 3 4 3 2

3 4 3 4 2 3

3 3 2 2 1 2

2 4 3 4 2 3

2 3 3 4 3 3

3 4 3 4 2 1

2 4 3 2 3 2

2 3 3 2 3 2

3 4 2 1 2 2

(109)
(110)

3 2

3 3

2 3

2 2

2 1

2 3

2 3

2 1

3 3

3 2

1 2

2 3

2 2

3 2

(111)

Lampiran 7

Data skala

organizational citizenship behavior

setelah uji coba

(112)
(113)

subyek44 2 2 4 3 4

subyek45 2 2 4 3 4

subyek46 2 2 2 2 1

subyek47 2 2 4 2 3

subyek48 2 4 1 0 3

subyek49 2 4 4 3 3

subyek50 2 2 4 3 3

subyek51 2 1 2 2 3

subyek52 2 2 4 3 3

subyek53 2 4 4 3 3

subyek54 2 2 4 3 4

subyek55 2 4 4 3 1

subyek56 2 4 4 2 3

subyek57 2 4 4 3 4

(114)
(115)

3 4 3 1 3 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 3

3 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3

4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 3 3

3 1 3 3 3 4

3 3 4 4 3 3

4 4 4 3 3 3

4 4 4 3 3 3

4 4 4 4 4 3

3 1 2 4 3 3

4 3 4 3 1 3

(116)
(117)

4 4 4 2 4 4

3 4 3 4 3 4

3 3 4 2 3 4

3 3 3 2 3 3

3 4 3 2 3 4

2 4 4 4 3 3

3 3 3 2 4 3

3 4 3 2 3 3

4 3 3 2 3 3

2 4 4 2 4 3

3 4 3 4 4 4

4 4 3 4 4 4

3 4 4 2 3 3

2 4 4 2 4 3

(118)
(119)

4 4 3 3 3 3 4

3 4 4 3 3 3 4

3 4 4 2 3 4 3

3 2 3 2 3 3 3

3 2 3 0 3 3 3

4 2 3 2 3 3 3

3 2 4 2 3 3 1

4 2 3 2 3 3 3

3 4 3 2 3 3 1

4 2 3 3 4 4 4

3 4 4 3 3 4 3

4 4 4 3 3 3 4

3 4 4 2 4 4 3

3 4 4 3 4 4 4

(120)

Lampiran 8

Skala

job embeddeness

(121)

Identitas Diri

Usia :

Jenis Kelamin :

Lama bekerja : tahun Petunjuk

Berikut terdapat sejumlah pernyataan yang harus dijawab. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda sekarang. Berikan tanda () pada salah satu jawaban yang tersedia di kolom sebelah kanan dari kolom pernyataan. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :

SS : sangat sesuai S : sesuai

TS : tidak sesuai STS : sangat tidak sesuai

Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda. Tidak ada jawaban yang salah dan benar.

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya merasa cocok di tempat saya bekerja sekarang

2 Saya menyukai kantor saya sekarang 3 Suasana di kantor membuat saya tidak

nyaman

4 Saya tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh kantor

5 Saya senang bekerja dalam tim di kantor

6 Saya tidak terlalu akrab dengan teman-teman di kantor

7 Saya tidak ingin berbaur dengan teman-teman di kantor

(122)

9 Setiap pagi, saya semangat untuk berangkat ke kantor

10 Setiap senang memiliki banyak teman di kantor

11 Pekerjaan saya melibatkan bakat yang saya miliki

12 Pekerjaan saat ini membantu saya meraih tujuan hidup saya

13 Pekerjaan saya tidak sesuai dengan kemampuan yang saya miliki

14 Saya memiliki banyak kesamaan prinsip dengan teman-teman kantor 15 Kemampuan yang saya miliki sangat

sesuai dengan bidang pekerjaan saya 16 Pekerjaan saat ini tidak membantu saya

mencapai cita-cita hidup

17 Saya memiliki pandangan yang berbeda dengan rekan kerja

18 Pekerjaan saya saat ini menghambat bakat yang saya miliki

19 Teman-teman kantor tidak menghargai pendapat saya

20 Visi dan misi kantor sesuai dengan pandangan hidup saya

21 Saya keberatan jika harus meninggalkan pekerjaan saya saat ini 22 Jika kantor menghendaki, saya

bersedia dikenai denda ketika saya mengundurkan diri

23 Saya tidak ingin kehilangan proyek menarik begitu saja

24 Saya tidak akan kesepian saat tidak lagi bekerja

25 Saya akan sangat menyesal jika meninggalkan pekerjaan ini

(123)

tidak akan berubah meskipun saya tidak lagi bekerja di kantor

27 Bukan hal yang berat bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan saya saat ini 28 Saya kehilangan banyak peluang karir

bila meninggalkan pekerjaan saya saat ini

29 Banyak hal-hal bermanfaat yang hilang bila saya meninggalkan pekerjaan saya saat ini

(124)

Lampiran 9

Skala

organizational citizenship

behavior

(125)

Identitas Diri

Usia :

Jenis Kelamin :

Lama bekerja : tahun Petunjuk

Berikut terdapat sejumlah pernyataan yang harus dijawab. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda sekarang. Berikan tanda () pada salah satu jawaban yang tersedia di kolom sebelah kanan dari kolom pernyataan. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :

SS : sangat sesuai S : sesuai

TS : tidak sesuai STS : sangat tidak sesuai

Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda. Tidak ada jawaban yang salah dan benar.

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya akan datang ke kantor saat libur untukmenyelesaikan tugas kantor 2 Saya tiba lebih awal sehingga siap

bekerja pada saat jadwal kerja dimulai 3 Saya bersedia bekerja lembur saat libur

bila diperlukan

4 Tugas yang belum selesai akan saya bawa untuk diselesaikan di rumah 5 Saya mengerjakan tugas tambahan

dengan senang hati

6 Saya tidak akan melewatkan waktu istirahat untuk mengerjakan tugas kantor

7 Saya bersedia menolong karyawan lain yang membutuhkan bantuan

(126)

belum dimengerti oleh karyawan baru dengan senang hati

9 Saya tidak akan meluangkan waktu untuk membantu orang lain berkaitan dengan permasalahan-permasalahan pribadi

10 Saya akan membantu mengerjakan tugas rekan kerja pada saat mereka tidak masuk

11 Saya bersedia mendengarkan keluh kesah rekan kerja yang sedang menghadapi masalah pribadi

12 Saya tidak ragu untuk memberikan dukungan pada rekan kerja

13 Saya tidak akan membela rekan kerja yang tidak bersalah

14 Saya datang tepat waktu pada pertemuan penting di kantor

15 Saya bersedia ikut menyiapkan keperluan rapat di kantor

16 Saya berpartisipasi penuh pada kegiatan yang diadakan oleh kantor

17 Saya berpartisipasi aktif dalam rapat di kantor

18 Saya malas mengikuti kegiatan tambahan yang diadakan kantor di luar jam kerja

19 Rekreasi kantor hanya membuang-buang waktu

20 Pelatihan kepemimpinan seperti outbond, dapat menambah pengalaman saya

21 Bagi saya, “lebih baik memahami daripada dipahami” merupakan prinsip penting dalam bekerja

(127)

23 Saya menahan diri untuk tidak mengumpat saat menemui kegagalan 24 Saya mengeluh saat pekerjaan menemui

hambatan

25 Saya tidak akan membesar-besarkan masalah kantor di luar proporsinya 26 Saya menemukan banyak kekurangan

dari kantor ini

27 Saya menghargai karyawan lain sebagai rekan kerja

28 Saya selalu memandang positif pada rekan kerja

29 Saya tidak suka bekerja dalam tim 30 Saya akan menceritakan keburukan

perusahaan pada orang luar

31 Saya menyapa rekan kerja saat berpapasan di jalan

(128)

Lampiran 10

Surat ijin penelitian

(129)

Gambar

Tabel 3. Distribusi butir-butir pernyataan yang sahih dan gugur skala job embeddedness
Blue Print SkalaTABEL 1 Job Embeddedness sebelum dilakukan try out
Blue Print SkalaTABEL 2 Organizational Citizenship Behavior ( OCB )
Tabel 3Distribusi Butir-butir Pernyataan yang Sahih dan Gugur
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penurunan Daya Ingat Lansia di UPT

Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa master akan mengolah data input , mencacah, menam- pilkan printout nomor antrian pada LCD, menerima data panggil pada masing-masing lo- ket/ slave

a. pelaksanaan kegiatan statistik;.. pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-14 Sasaran Tersedianya Fasilitas Internet Secara Merata Di Ruang Publik diukur dengan IKU “ Jumlah

DOKUM EN PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWAS PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG KANTOR DAN PERLUASAN RUANG KERJA PENGADILAN NEGERI BATURAJA.. Nomor : 003/ Pokja ULP/ Was-PNBTA/

Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya

Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat