• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuisisi data untuk modul praktikum kendali = Data acquisition for control module - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Akuisisi data untuk modul praktikum kendali = Data acquisition for control module - USD Repository"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

AKUISISI DATA UNTUK MODUL PRAKTIKUM KENDALI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh

ANDI NUGROHO

NIM : 065114002

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii

FINAL PROJECT

DATA ACQUISITION FOR CONTROL MODUL

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Study Program of Electrical Engineering

ANDI NUGROHO

NIM : 065114002

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

AKUISISI DATA UNTUK MODUL PRAKTIKUM KENDALI

(DATA ACQUISITION FOR CONTROL MODUL)

Oleh :

ANDI NUGROHO

NIM : 065114002

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

AKUISISI DATA UNTUK MODUL PRAKTIKUM KENDALI

(DATA ACQUISITION FOR CONTROL MODUL)

oleh :

ANDI NUGROHO NIM : 065114002

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal: 23 Agustus 2011

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Ir. Prima Ari Setiayani, M.T ………..

Anggota :Martanto, S.T., M.T. ………..

Anggota : Petrus Setyo Prabowo S.T.,M.T ………..

Yogyakarta, Agustus 2011 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Dekan

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Agustus 2011 Penulis

Andi Nugroho

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Agustus 2011 Penulis

Andi Nugroho

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Agustus 2011 Penulis

(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

Motto :

Sekali Layar Terkembang Pantang Balik Belakang

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk

Yesus Kristus Pembimbingku yang setia

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Andi Nugroho

Nomor Mahasiswa : 065114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

AKUISISI DATA UNTUK MODUL PRAKTIKUM KENDALI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 22 Agustus 2011

Andi Nugroho

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Andi Nugroho

Nomor Mahasiswa : 065114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

AKUISISI DATA UNTUK MODUL PRAKTIKUM KENDALI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 22 Agustus 2011

Andi Nugroho

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Andi Nugroho

Nomor Mahasiswa : 065114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

AKUISISI DATA UNTUK MODUL PRAKTIKUM KENDALI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 22 Agustus 2011

(8)

viii

INTISARI

Dalam dunia pendidikan sekarang ini khususnya teknik elektro ada banyak praktikum salah satunya praktikum kendali. Praktikum kendali yang akan dibahas berupa praktikum pengendali posisi dengan PID (Proportional Integral Derivative controller). Dalam praktikum kendali sering terjadi kesalahan pencatatan data karena praktikan mencatat data menggunakan cara manual berupa mengamati perubahan nilai tegangan output,setpoint, danfeedbackmenggunakan multimeter.

Akuisisi data merupakan cara untuk merekam data tegangan dari modul praktikum kendali. Akuisisi data menggunakan pengondisi sinyal untuk menurunkan tegangan dari modul PID agar tegangan sesuai dengan masukan pada ADC (Analog to Digital Conversion) mikrokontroller. ADC berfungsi untuk merubah ke dalam format digital. Data digital tersebut kemudian dikirimkan ke komputer diikuti dengan pengkonversian menjadi tegangan seperti pada modul PID. Data yang telah direkam akan ditampilkan pada grafik dan disimpan dalamMicrosoft Excel.

Akuisisi data untuk pembacaan tegangan pada modul PID berhasil dibuat. Data tegangan berhasil direkam dan ditampilkan dalam bentuk grafik, namun skala dan pewaktuannya masih kurang sempurna sehingga adanya overshoot belum terlihat. Tegangan pada multi-meter lebih tinggi dari pada tegangan akuisisi data dengan galat 0,125%.

(9)

ix

ABSTRACT

Education today, there are various practicum one of them is control practicum. Control practicum that will be discussed in this paper is practicum position controller with PID (Proportional Integral Derivative controller). Error data recording frequently occur on control practicum when manually recorded by observing changes in the value of output voltage, setpoint and feedback using multi-meters.

Data acquisition is a way to record data voltage from control module practicum. data acquisition using signal conditioner to get a lower voltage from PID module adjust to ADC (Analog to Digital Conversion) microcontroller acceptable voltage. The input from PID module will be converted into digital format by ADC. Digital data is transmitted into computer followed by voltage conversion as PID module’s voltage. The recorded data will be shown on the graphic and stored in Microsoft Excel.

Data acquisition on data recording in PID module has been succeed. Voltage data captured and displayed in graphic, but the scale and its timing is still is not perfect so that the overshoot has not been seen. Voltage on multi-meters higher than the voltage data acquisition with error 0.125%.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Akuisisi Data Untuk Modul Praktikum Kendali”.

Penulis menyadari mulai dari proses perancangan, pengujian alat dan proses penyusunan skripsi ini tidak dapat lepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta. Terimakasih atas doa, perhatian, dukungan dan kesabaran dalam mendidik penulis.

2. Bapak Martanto, S.T., M.T., Selaku dosen pembimbing yang menyumbangkan pemikiran, ide, tenaga dan memberikan saran serta kritik yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini dari awal hingga selesai.

3. Seluruh dosen Progran Studi Teknik Elektro dan laboran Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan membantu selama perkuliahan.

4. Valencia Nancy Febrila Eko. Terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

5. Teman-teman Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma angkatan 2006. Terimakasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, kelemahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan tugas akhir ini. Terimakasih.

Yogyakarta, 22 Agustus 2011 Penulis

Andi Nugroho

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Akuisisi Data Untuk Modul Praktikum Kendali”.

Penulis menyadari mulai dari proses perancangan, pengujian alat dan proses penyusunan skripsi ini tidak dapat lepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta. Terimakasih atas doa, perhatian, dukungan dan kesabaran dalam mendidik penulis.

2. Bapak Martanto, S.T., M.T., Selaku dosen pembimbing yang menyumbangkan pemikiran, ide, tenaga dan memberikan saran serta kritik yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini dari awal hingga selesai.

3. Seluruh dosen Progran Studi Teknik Elektro dan laboran Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan membantu selama perkuliahan.

4. Valencia Nancy Febrila Eko. Terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

5. Teman-teman Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma angkatan 2006. Terimakasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, kelemahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan tugas akhir ini. Terimakasih.

Yogyakarta, 22 Agustus 2011 Penulis

Andi Nugroho

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Akuisisi Data Untuk Modul Praktikum Kendali”.

Penulis menyadari mulai dari proses perancangan, pengujian alat dan proses penyusunan skripsi ini tidak dapat lepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta. Terimakasih atas doa, perhatian, dukungan dan kesabaran dalam mendidik penulis.

2. Bapak Martanto, S.T., M.T., Selaku dosen pembimbing yang menyumbangkan pemikiran, ide, tenaga dan memberikan saran serta kritik yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini dari awal hingga selesai.

3. Seluruh dosen Progran Studi Teknik Elektro dan laboran Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan membantu selama perkuliahan.

4. Valencia Nancy Febrila Eko. Terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

5. Teman-teman Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma angkatan 2006. Terimakasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, kelemahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan tugas akhir ini. Terimakasih.

Yogyakarta, 22 Agustus 2011 Penulis

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTO HIDUP ... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

(12)

xii

BAB II. DASAR TEORI ... 4

2.1 Pembagi Tegangan ... 4

2.2 Penguat Operasional ... 5

2.2.1. Penguat Operasional sebagai Penguat pembalik (Inverting) ... 5

2.2.2.Penguat Operasional sebagai rangkaian penjumlah (summing)... 5

2.3 Mikrokontroler ATMega8535 ... 6

2.3.1.Analog to Digital Converter(ADC)……….. 7

2.3.2.Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver and Transmitter(USART)………..……… 10

2.4 Komunikasi Serial ... 12

2.5 Visual Basic ...14

BAB III. RANCANGAN ... 17

3.1 Proses Kerja Sistem Akuisisi Data ... 17

3.2 Perancangan Perangkat Keras (hardware) ... 17

3.2.1. Perancangan Pengondisi Sinyal... 18

3.2.1.1. Pengondisi Sinyal UntukSetpoint... 18

3.2.1.2. Pengondisi Sinyal UntukFeedback... 19

3.2.1.3. Pengondisi Sinyal UntukOutput... 19

3.2.2. PerancanganSwitch……….………...….. 22

3.2.3. Perancangan RS-232………...………...22

3.2.4. Perancangan Minimum Sistem ………23

3.3 Perancangan Perangkat Lunak ... 25

3.3.1. Diagram Alir Program Mikrokontroler ATMega8535 ...25

3.3.2. Diagram Alir Program Microsoft Visual Basic ………... 26

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Bentuk FisikAkuisisi Data... 29

4.2 Pengujian Rangkaian Pengondisi Sinyal ... 30

4.2.1.Rangkaian Pengondisi Sinyal Untuk Output... 30

(13)

xiii

4.2.2.Rangkaian Pengondisi Sinyal untukSetpoin... 35

4.3 Pengujian Rangkaian MAX232... 37

4.4 Pembahasan Mikrokontroler... 38

4.5 PembahasanVisual Basic ... 38

4.6 Pembahasan Data Hasil Pengujian Sistem ... 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran... 42

DAFTAR PUSTAKA ...43

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Blok model perancangan ... 2

Gambar 2.1 Rangkaian Pembagi Tegangan ... 4

Gambar 2.2 Penguat inverting ... 5

Gambar 2.3 Rangkaian penjumlah ... 6

Gambar 2.4 KonfigurasipinIC ATMega 8535... 6

Gambar 2.5 Register ADMUX... 7

Gambar 2.6 Format data ADC dengan ADLAR=0 ... 8

Gambar 2.7 Format data ADC dengan ADLAR=1 ... 8

Gambar 2.8 Register ADCSRA... 8

Gambar 2.9 Konfigurasi UBRR... 11

Gambar 2.10 Konfigurasi UCSRB... 11

Gambar 2.11 Konfigurasi UCSRC... 12

Gambar 2.12 Konfigurasi konektor DB9... 13

Gambar 2.13 Konfigurasi MAX 232... 14

Gambar 2.14 InterfaceprogramVisual... 14

Gambar 2.15 Komponen dalamtoolbox... 16

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Akuisisi Data... 17

Gambar 3.2 Skema pengondisi sinyal 1 ... 18

Gambar 3.3 Rangkaian pengondisi sinyalsetpoint... 18

(15)

xv

Gambar 3.5 Skema pengondisi sinyal 3 ... 19

Gambar 3.6 Grafik karakteristik pengondisi sinyal... 20

Gambar 3.7 Rangkaian pengondisi sinyal output... 21

Gambar 3.8 Rancanganswitch pullup... 22

Gambar 3.9 Perancangan RS232 ...26

Gambar 3.10 Perancangan minimum sistem ...25

Gambar 3.11 Rangkaianreset...25

Gambar 3.12 Rangkaian osilator ...25

Gambar 3.13 Diagram Alur Program mikrokontroler ATMega8535 ...26

Gambar 3.14 Tampilan ProgramVisual...27

Gambar 3.15 Diagram Alir Program Microsoft Visual Basic ...28

Gambar 4.1 Tampilan Luar Perangkat Keras Akuisisi Data ...29

Gambar 4.2 Tampilan Dalam Perangkat Keras Akuisisi Data ...30

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Data Tegangan Input Dan Tegangan Perhitungan Pengondisi Sinyal Untuk Output...32

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Data Tegangan Input Dan Tegangan Pengukuran Pengondisi Sinyal Untuk Output ...32

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Tegangan Input Dan Tegangan Pengukuran Pengondisi Sinyal UntukFeedback...34

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Tegangan Input Dan Tegangan Perhitungan Pengondisi Sinyal UntukFeedback...34

(16)

xvi

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Tegangan Input Dan Tegangan Perhitungan

Pengondisi Sinyal UntukSetpoin...36

Gambar 4.9 Terminal v1.9...37

Gambar 4.10 Tampilan Program Visual Basic...38

Gambar 4.11 Tampilan KesalahanPort...39

Gambar 4.12 Grafik Data padaVisual Basic...39

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beberapa setting kondisi untuk memilih tegangan referensi ... 8

Tabel 2.2 Beberapa setting untuk memilih frekuensi ADC ……….…... 9

Tabel 2.3 Rumus Perhitungan UBRR... 10

Tabel 2.4 Konfigurasi pin dan Nama Bagian Konektor serial DB9... 13

Tabel 3.1 Nama Komponen ProgramVisual... 27

Tabel 4.1 Data Tegangan Keluaran Pengondisi Sinyal UntukOutput... 31

Tabel 4.2 Data Tegangan Keluaran Pengondisi Sinyal UntukFeedback... 33

Tabel 4.3 Data Tegangan Keluaran Pengondisi Sinyal UntukSetpoint... 35

Tabel 4.4 Data Pengukuran Menggunakan Alat... 40

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Jurusan Teknik Elektro Sanata Dharma memiliki banyak praktikum salah satunya

yaitu praktikum kendali yang merupakan cara untuk memahami konsep kendali.

Praktikum kendali yang akan dibahas berupa praktikum pengendali posisi dengan PID

(Proportional Integral Derivative controller). Dalam praktikum kendali sering terjadi

kesalahan pencatatan data karena praktikan mencatat data menggunakan cara manual

berupa mengamati perubahan nilai tegangan output,setpoint, dan feedbackmenggunakan

multimeter dan stop watch untuk mengamati perubawan waktu. Jadi dalam praktikum

dibutuhkan minimal 3 (tiga) orang, satu untuk mencatat data, satu lagi untuk mengamati

perubahan nilai tegangan pada multimeter, dan yang terakhir untuk mengamati perubahan

waktu menggunakan stop watch, karena setiap praktikan melakukan hal yang berbeda

maka sering terjadi salah komunikasi antar praktikan yang mengakibatkan kesalahan

perekaman data.

Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat suatu sistem untuk merekam data

dari modul kendali PID. Sistem ini menggunakan mikrokontroler dengan memanfaatkan

fitur ADC untuk pengambilan data berupa nilai tegangan untuk dikirimkan ke PC

(Personal Computer) dan data diproses menggunakan perangkat lunakVisual Basicuntuk

ditampilkan dalam grafik. Berbeda dengan akuisisi data sebelumnya yang menggunakan

ADC0804 [1] dan sistem akuisisi data sebelumnya ada yang menggunakan

mikrokontroler ATMEGA8535 tetapi menggunakan LabVIEW sebagai visualisasi pada

PC [2]. Sistem akuisisi data ini lebih praktis karena ADC dan prosesor didalam satu IC

(Integrated Circuit) dan lebihuser friendly.

Sistem yang akan dibuat akan bekerja saat praktikan ingin merekam nilai tegangan

output, setpoint, dan feedback dari modul praktikum kendali dengan cara mengaktifkan

hardware dan software. Mikrokontroler akan membaca nilai tegangan dan mengirimkan

ke PC dalam bentuk data dengan menggunakan RS 232 kemudian data akan diproses

(19)

1.2.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem yang dapat merekam nilai

tegangan dan menampilkan dalam grafik dari modul praktikum kendali PID, sehingga

dalam melakukan percobaan mendapatkan data yang akurat. Manfaat dari penelitian ini

adalah untuk mengurangi kesalahan pengambilan data saat praktikum kendali PID.

1.3.

Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Pembacaan nilai tegangan setpoint yang memiliki rentang 0 sampai 12V, nilai

tegangan output yang memiliki rentang -12 sampai 12V, dan nilai tegangan umpan

balik (tegangan keluaran pada sensor) yang memiliki rentang 0 sampai 12V dari

modul praktikum PID.

b. Menggunakan mikrokontroler AVR seri ATMega 8535

c. Menggunakan RS232 sebagai komunikasi serial antara komputer dengan

mikrokontroler

d. MenggunakanVisual Basicuntuk mengolah data dan menampilkan dalam grafik

e. Menyimpanan data padaMicrosoft Excel

1.4.

Metodologi Penelitian

Penulisan skripsi menggunakan metode :

a. Pengumpulan bahan-bahan referensi berupa buku-buku dan jurnal-jurnal mengenai

penguat operasional, AVR ATMega8535, RS232, danVisual Basic.

b. Perancangan subsistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan untuk mencari

bentuk model yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan

mempertimbangkan dari berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan yang

telah ditentukan. Untuk blok model yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar

1.1.

Gambar 1.1 Blok model perancangan.

(20)

c. Pembuatan subsistem hardware dan software. Berdasarkan Gambar 1.1 rangkaian

akan bekerja apabila tombol start padahardwaredansoftwaredi-on-kan. Rangkaian

pengondisi sinyal akan mengkonversi tegangan dari modul agar dapat dibaca oleh

ADC pada mikrokontroler. PC akan mengolah data yang dikirim dari

mikrokontroler dan menyajikannya sebagai sebuah informasi

d. Proses pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara membaca

nilai tegangan output, setpoint, dan feedback dari modul praktikum kendali

menggunakan ADC dari mikrokontroler. Setelah itu mikrokontroler mengirimkan

data tegangan ke PC dan disimpan diMicrosoft Excel

e. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan. Analisa data dilakukan dengan mengecek

keakuratan data terhadap nilai tegangan dari modul praktikum. Dengan cara

membandingkan antara data di komputer dengan tegangan pada modul praktikum

dan perancangan. Penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan menghitung

(21)

4

BAB II

DASAR TEORI

Bab ini membahas tentang pembagi tegangan, operasi opamp, mikrokontroler ATMega8535, komunikasi serial, dan pemrograman visual. Bab ini juga membahas

Analog to Digital Converter(ADC)

2.1

Pembagi Tegangan

Sebuah susunan dari dua atau lebih resistor yang terhubung seri dinamakan pembagi tegangan [3]. Rangkaian ini digunakan untuk menyatakan tegangan pada satu dari beberapa resistor yang diserikan [4]. Rangkaian pembagi tegangan dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini;

Gambar 2.1.Rangkaian Pembagi Tegangan

Dalam gambar 2.1 dapat diketahui tegangan pada resistor 2dengan menggunakan KVL(Kirchhoff Voltage Law) dan hukum Ohm pada persamaan (2.1) [4] dari persamaan dapat menentukan arus(

)

yang masuk pada rangkaian seperti dalam persaman (2.2).

=

1

+

2

=

1

+

2

= (

1

+

2

)

(2.1)

=

1 2

(2.2)

Jadi dari persamaan ini didapatkan persamaan(2.3).

(22)

2.2

Penguat Operasional

2.3.1 Penguat Operasional Sebagai Penguat Pembalik (

Inverting)

Penguat adalah suatu rangkaian yang menerima sebuah tegangan di masukannya dan mengeluarkan tegangan yang tidak berubah polaritasnya tetapi lebih besar [5]. Jadi penguat pembalik adalah rangakaian penguat yang tegangan keluarannya di balik dari masukannya, Rangkaian penguat operasional sebagai penguat pembalik dapat di lihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. penguat inverting

Berikutnya, di asumsikan arus masukan nol, arus Iin mengalir ketitik persimpangan dititik masukan inverting. Namun, karena tidak ada arus yang masuk atau keluar dari op-amp, maka arus harus mengalir melalui Rf . sehingga menghasilkan tegangan pada Rf, seperti pada persamaan (2.4)

=

=

=

(2.4)

Karena masukan inverting op-amp adalah virtual ground , tegangan keluaran adalah –Rf, maka rumus keluaran op-amp di dapat seperti persamaan (2.5)

= −

(2.5)

2.3.2 Penguat Operasional sebagai rangkaian penjumlah pembalik

(

inverting summing

)

(23)

dijumlahan [5]. Penjumlah pembalik juga dapat mengubah polaritas sinyal menjadi kebalikan dari input dengan persamaan (2.6) dan (2.7).

Gambar 2.3. rangkaian penjumlah

= −

1

1

+

2

2

+ ⋯ +

(2.6)

Saat R1= R2=….=Rn=Rf, maka:

= −( 1+ 2+ ⋯ + ) (2.7)

2.3

Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler AVR menggunakan arsitektur Reduced Instruction Set Computing

(RISC) yang mempunyai lebar bus data 8 bit [6]. Pada ATMega8535 memiliki konfigurasi

pinseperti ditunjukkan Gambar 2.6. Fungsipin-pinATMega 8535 sebagai berikut :

(24)

b. GND merupakanpin ground.

c. PortA (PA0-PA7) merupakanpin input/output(I/O) dua arah danpin inputADC. d. PortB (PB0-PB7) merupakanpin input/output(I/O) dua arah danpinfungsi khusus,

yaituTimer/Counter, komparator analog, dan SPI.

e. PortC (PC0-PC7) merupakanpin input/output(I/O) dua arah danpinfungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, danTimer Oscilator.

f. Port D (PD0-PD7) merupakan pin input/output (I/O) dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

g. RESET merupakanpinyang digunakan untuk melakukanresetpada mikrokontroler. h. XTAL1 dan XTAL2 merupakanpin inputuntukclockeksternal.

i. AVCC merupakanpin inputtegangan untuk ADC.

j. AREF merupakanpin inputtegangan referensi untuk ADC

2.3.1

Analog to Digital Converter

(ADC)

ATmega8535 menyediakan fasilitas ADC dengan resolusi 10 bit. ADC ini dihubungkan dengan channel Analog Multiplexer yang memungkinkan terbentuk 8 input tegangansingle-endedyang masuk melalui pin pada PortA.

ADC memiliki pin supply tegangan analog yang terpisah yaitu AVCC. Besarnya tegangan AVCC adalah ±0.3V dari VCC.

Tegangan referensi ADC dapat dipilih menggunakan tegangan referensi internal

maupun eksternal. Jika menggunakan tegangan referensi internal, bisa dipilih on-chip internal reference voltage yaitu sebesar 2.56V atau sebesar AVCC. Jika menggunakan tegangan referensieksternal, dapat dihubungkan melalui pin AREF.

Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuanclock, tegangan referensi, format output data, dan mode pembacaan. Register yang perlu diset nilainya adalah ADMUX (ADC Multiplexer Selection Register), ADCSRA (ADC Control and Status Register A), dan SFIOR (Special FunctionIORegister).

(25)

Gambar 2.5. Register ADMUX

Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. REFS[1..0] merupakan bit pengatur tegangan referensi ADC ATMega8535.untuk pemilihan mode dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Beberapa setting kondisi untuk memilih tegangan referensi

REFS1 REFS0 Mode tegangan referensi

0 0 Berasal dari pin AREF 0 1 Berasal dari pin AVCC

1 0 Tidak digunakan

1 1 Berasal dari tegangan referensi internal sebesar 2,56V

b. ADLAR merupakan bit pemilih mode data keluaran ADC. Penjelasannya dapat dilihat pada gambar 2.6 dan gambar 2.7.

Gambar 2.6. Format data ADC dengan ADLAR=0

Gambar 2.7. Format data ADC dengan ADLAR=1

c. MUX[4..0] merupakan bit pemilih saluran pembacaan ADC. Dengan nilai awal 00000 , maka bila nilai MUX tidak diubah secara otomatis kanal ADC yang dipilih adalah ADC0, sedangkan untuk pemilihan kanal yang lain dilakukan dengan mengubah settingan MUX.

d. ADCSRA merupakan register 8 bit yang berfungsi melakukan manajemen sinyal kontrol dan status dari ADC. ADCSRA memiliki susunan seperti gambar 2.8.

(26)

Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. ADEN merupakan bit pengatur aktivasi ADC. Bernilai awal 0. Jika bernilai 1, maka ADC aktif.

b. ADSC merupakan bit penanda mulainya konversi ADC. Bernilai awal 0 selama konversi ADC akan bernilai 1, sedangkan jika konversi telah selesai, akan berniai 0.

c. ADATE merupakan bit pengatur aktivasi picu otomatis operasi ADC. Bernilai awal 0. Jika berjilai 1, operasi konversi ADC akan dimulai pada saat transisi positif dari sinyal picu yang dipilih. Pemilihan sinyal picu menggunakan bit ADTS pada register SFIOR.

d. ADIF merupakan bit penanda akhir suatu konversi ADC. Bernilai awal 0. Jika bernilai 1, maka donversi ADC pada suatu saluran telah selesai dan data siap diakses.

e. ADIE merupakan bit pengatur aktivasi interupsi yang berhubungan dengan akhir konversi ADC. Bernilai awal 0. Jika bernilai 1 dan jika sebuah konversi ADC telah selesai, sebuah interupsi akan dieksekusi.

f. ADPS[2..0] merupakan bit pengatur clock ADC. Bernilai awal 000 yang berarti frekuensi ADC menyelsaikan konversi adalah setengah dari frekuensi osilator yang digunakan. Sedangkan jika diinginkan frekuensi yang lebih rendah dapat dilakukan dengan mengubah nilai settingan ADPS yang dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Beberapa setting untuk memilih frekuensi ADC

(27)

111 Frekuesi osilator/128

2.3.2

Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver and

Transmitter

(USART)

USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmitter dan receiver satu sumber clock. Sedangakan asinkron berarti transmitter dan receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri

USART terbagi dalam tiga blok yaituclock generator, transmiter ,danreceiver[7]

A. Clock Generator

Berhubungan dengan transfer data (bout rate), register yang bertugas menentukan bout rate adalahregisterpasangan UBRR. Untuk menghitung bout rate dapat dilihat pada table 2.3.

Tabel 2.3. Rumus Perhitungan UBRR

Mode Operasi Rumus nilai UBRR

Asinkron mode kecepatan normal (U2X=0)

=

16 − 1

Asinkron mode kecepatan ganda (U2X=1)

=

Berhubungan dengan pengiriman data pad pin TX. Perangakat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampung data yang akan ditransmisikan, flag TXC sebagai akibat dari data yang ditransmisikan telah sukses (complete), dan flag UDRE sebagai indikator jika UDR kosong dan siap untuk diisi data yang akan ditransmisikan lagi.

C. USARTReceiver

(28)

Dalam proses inisialisai ada beberapa buah register yang perlu diperhatikan antara lain UBRR, UCSRB, dan UCSRC. UBRR merupakan register 16 bit yang berfungsi melakukan penentuan kecepatan transmisi data yang digunakan UBRR dibagi menjadi dua seperti pada Gambar 2.9.Bitpenyusun UBRR dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. URSEL merupakanbitpemilih antara akses UBRR dan UCSRC.

b. UBRR[11..0] merupakanbitpenyimpan konstanta kecepatan komunikasi serial.

URSEL - - - UBRR[11..8] UBRRH UBRRL UBRR[7..0]

Gambar 2.9. Konfigurasi UBRR

UBRRH menyimpan 4 bit data setingboud rate dan UBRRL menyimpan data bit

sisa. Data yang dimasukkan ke UBRRH dan UBRRL dihitung sesuai Tabel 2.3. U2X merupakan merupakanbitpada register UCSRA.

UCSRB merupkan register 8 bit yang mengatur aktivasi penerimaan dan pengiriman USART. Komposisi UCSRB seperti Gambar 2.10.Bitpenyusun UCSRB dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. RXCIE mengatur aktivasi interupsi penerimaan data serial. b. TXCIE mengatur aktivasi interupsi pengiriman data serial.

c. UDRIE mengatur aktivasi interupsi yang berhubungan dengan kondisi bit UDRE pada UCSRA.

d. RXEN merupakanbitpengatur aktivasi penerima serial ATMega8535. e. TXEN merupakanbitpengatur aktivasi pengirim serial ATMega8535. f. UCSZ2 menentukan ukuran karakter serial yang dikirimkan.

RXCIE TXCIE UDRIE RXEN TXEN UCSZ2 RXB8 TXB8

(29)

UCSRC merupakan register 8 bit yang digunakan untuk mengatur mode dan kecepatan komuniksi serial. Komposisi UCSRC seperti pada Gambar 2.11. Bit penyusun UCSRC dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. URSEL merupakanbitpemilih akses antara UCSRC dan UBRR.

b. UMSEL merupakanbitpemilih komunikasi serial antara sinkron dan asinkron. c. UPM[1..0] merupakanbitpengatur paritas.

d. USBS merupakanbitpemilih ukuranbit stop.

e. UCSZ1 dan UCSZ0 merupakanbitpengatur jumlah karakter serial.

f. UCPOL merupakan bit pengatur hubungan antara perubahan data keluaran data masukkan serial denganclocksinkronisasi

URSEL UMSEL UPMI UPM0 USBS UCSZ1 UCSZ2 UCPOL

Gambar 2.11. Konfigurasi UCSRC

Proses pengiriman data serial dilakukan per byte data dengan menunggu register UDR kosong terlebih dahulu. Proses tersebut menggunakan bit yang ada pada register UCSRA, yaitu bit UDRE. Bit UDRE merupakan indikator register UDR. Jika UDRE bernilai 1, maka register UDR kosong dan siap diisi.

Proses penerimaan data serial dilakukan dengan pengecekkan nilai bit RXC pada register UCSRA. RXC bernilai 1 jika ada data yang siap dibaca pada bufferpenerima, dan bernilai 0 jika tidak ada data pada buffer penerima. Jika USART dinonaktifkan, maka bit

akan selalu bernilai 0.

2.4

Komunikasi serial

(30)

a. Level tegangan antara +3 sampai +15 Volt pada input line receiver sebagai level tegangan ‘0’, dan tegangan antara –3 sampai –15 Volt sebagai level tegangan ‘1’. b. Level tegangan output line driver antara +5 sampai +15 Volt untuk menyatakan

level tegangan ‘0’, dan antara –5 sampai –15 Volt menyatakan level tegangan ‘1’. c. Beda level tegangan sebesar 2 Volt disebut sebagai sebagai noise margin dari

komunikasi RS232.

RS232 pada komputer menggunakan konektor dengan 9 pin (DB9), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.12. Untuk konfigurasi pin dan nama bagian dari konektor serial DB9 ditunjukkan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. KonfigurasiPindan Nama Bagian Konektor Serial DB9 [10]

Gambar 2.12. Konfigurasi Konektor DB9 [8]

Pada umumnya komunikasi serial menggunkan komponen IC MAX232. IC MAX232 berfungsi sebagai buffer pada mode transmisi asynchronous antara komputer

Nopin Namasinyal Dirction keterangan

1 DCD In Data Carrier Detect

2 RXD In Received Data

3 TXD Out Transmit Data

4 DTR Out Data Terminal Ready

5 GND - Ground

6 DSR In Data Set Ready

7 RST Out Request To Send

8 CTS In Clear To Send

(31)

dengan IC keluarga TTL. Konfigurasi IC MAX232 ditunjukkan pada Gambar 2.13. IC MAX232 mempunyai dua receiver yang berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS232 ke level TTL dan dua drivers yang berfungsi mengubah level tegangan dari level TTL ke level RS232.

Gambar 2.13 .konfigurasi MAX 232

2.5

Visual Basic

Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows

secara cepat dan mudah [9]. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan siatem yang lebih besar. [9].

(32)

Gambar 2.14 InterfaceprogramVisual

Berikut komponenwindowstandar padaVisual Basic6.0 : 1.Menu Bar

Untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti membuat project baru, menyimpan project, membukapproject,dll.

2.Main Tool Bar

Untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cepat melalui tombol icon-icon yang melambangkan fungsinya masing-masing.

3.Form Design

Merupakan tempat untuk objek-objek dan komponen-komponen yang akan kita gunakan dalam merancanguser interfacesuatu aplikasi.

4.Code Window

Merupakan tempat bagi programmer untuk menuliskan kode program. Jendela ini dapat ditampilkan dengan menekan tombol F7 pada keyboard atau dengan double kilik pada objek atau komponen yang akan disisipi kode program.

5.Project Window

Berisi gambaran dari semua modul yang terdapat dalam aplikasi, biasanya terstruktur secara hirarki baik berdasarkan nama ataupun group

6.Properties Window

Merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih. Lewat jendela properties ini kita dapat mengubah jenis font, ukuran font, style font, warna background, dll.

(33)

Berisi komponen-komponen (gambar 2.15) yang dapat digunakan untuk mengembangkan user interface.

8.Form Layout Window

Menunjukan bagaimana form yang bersangkutan ditampilkan ketika runtime/program di eksekusi.

(34)

17

BAB III

PERANCANGAN

Bab ini akan membahas tentang sistem perancangan perangkat keras dan lunak

pada alat akuisisi data ini. Pembahasan ini meliputi:

a. Proses kerja sistem akuisisi data.

b. Perancangan perangkat keras (hardware).

c. Perancangan perangkat lunak (software).

3.1. Proses Kerja Sistem Akuisisi Data

Proses kerja akuisisi data adalah membaca tegangan output,setpoint, dan feedback

dari modul kendali PID menggunakan ADC pada mikrokontroler, karena tegangan pada

modul PID 12v, sedangkan mikrokontroler hanya bisa membaca tegangan maksimal 5v

maka dibutuhkan pengondisi sinyal agar tegangan yang masuk ke ADC maksimal 5v.

setelah itu data digital yang dihasilkan ADC akan dikirimkan ke PC dengan menggunakan

RS232. Data tegangan yang dikirim ke PC akan diolah menggunakan Visual Basic.

Gambar 3.1 Diagram Blok sistem akuisisi data

3.2. Perancangan Perangkat Keras (hardware)

Perancangan perangkat keras merupakan perancangan yang berhubungan dalam

pembuatan alat. Perancangan perangkat keras ini meliputi perancangan pengondisi sinyal,

(35)

3.2.1. Perancangan Pengondisi Sinyal

Pengondisi sinyal berguna untuk menurunkan tegangan dari modul kendali agar

sesuai dengan tegangan input ADC pada mikrokontroler. Pengondisi sinyal yang

digunakan dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan kebutuhan yaitu untuk setpoint, feedback

danoutput.

3.2.1.1.

Pengondisi Sinyal Untuk

Setpoint

Merancang pengondisi sinyal untuk Setpoint harus ditentukan berdasarkan tegangan yang masuk (0 sampai 12v) dan tegangan yang keluar (0 sampai 5v) dari

pengodisi sinyal..untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Skema pengondisi sinyal 1

Vo(ps1)= a x.Vi(ps1)

Dari persamaan ini dapat diimplementasikan dengan penguatinvertingseperti pada gambar 3.3.

(36)

Dibawah ini adalah perhitungan untuk penguat inverting, untuk

mendapatkanVo(ps1) sebesar 5v dengan cara mencari nilai R1, sedangakan untuk nilai Rf

ditetapkan nilainya yaitu 2000 Ω. Karena menggunakan rangkaian penguatinvertingharus dikuatkan minus satu kali dengan nilai R yang ditetapkan yaitu 1000Ω agar polaritasnya

berubah menjadi positif.

3.2.1.2.

Pengondisi Sinyal Untuk

Feedback

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.4, skema pengondisi sinyal pada feedback

dan setpoint, sama-sama memiliki masukan sebesar 0 sampai 12v dan keluaran sebesar 0 sampai 5v oleh sebab itu pengondisi sinyal pada feedback sama dengan pengondisi sinyal padasetpoint.

Gambar 3.4. Skema pengondisi sinyal 2

3.2.1.3.

Pengondisi Sinyal Untuk

Output

Cara merancang pengondisi sinyal yang tepat untuk output dapat dilihat berapa tegangan yang masuk (-12 sampai 12v) dan keluar (0 sampai 5v) dari pengodisi sinyal

seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. Skema pengondisi sinyal 3

Dibawah ini adalah perhitungan untuk penguat inverting, untuk

mendapatkanVo(ps1) sebesar 5v dengan cara mencari nilai R1, sedangakan untuk nilai Rf

ditetapkan nilainya yaitu 2000 Ω. Karena menggunakan rangkaian penguatinverting harus dikuatkan minus satu kali dengan nilai R yang ditetapkan yaitu 1000Ω agar polaritasnya

berubah menjadi positif.

3.2.1.2.

Pengondisi Sinyal Untuk

Feedback

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.4, skema pengondisi sinyal padafeedback

dan setpoint,sama-sama memiliki masukan sebesar 0 sampai 12v dan keluaran sebesar 0 sampai 5v oleh sebab itu pengondisi sinyal padafeedback sama dengan pengondisi sinyal padasetpoint.

Gambar 3.4. Skema pengondisi sinyal 2

3.2.1.3.

Pengondisi Sinyal Untuk

Output

Cara merancang pengondisi sinyal yang tepat untuk output dapat dilihat berapa tegangan yang masuk (-12 sampai 12v) dan keluar (0 sampai 5v) dari pengodisi sinyal

seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. Skema pengondisi sinyal 3

Dibawah ini adalah perhitungan untuk penguat inverting, untuk

mendapatkanVo(ps1)sebesar 5v dengan cara mencari nilai R1, sedangakan untuk nilai Rf

ditetapkan nilainya yaitu 2000 Ω. Karena menggunakan rangkaian penguatinvertingharus dikuatkan minus satu kali dengan nilai R yang ditetapkan yaitu 1000Ω agar polaritasnya

berubah menjadi positif.

3.2.1.2.

Pengondisi Sinyal Untuk

Feedback

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.4, skema pengondisi sinyal padafeedback

dan setpoint,sama-sama memiliki masukan sebesar 0 sampai 12v dan keluaran sebesar 0 sampai 5v oleh sebab itu pengondisi sinyal padafeedback sama dengan pengondisi sinyal padasetpoint.

Gambar 3.4. Skema pengondisi sinyal 2

3.2.1.3.

Pengondisi Sinyal Untuk

Output

Cara merancang pengondisi sinyal yang tepat untuk output dapat dilihat berapa tegangan yang masuk (-12 sampai 12v) dan keluar (0 sampai 5v) dari pengodisi sinyal

seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.5.

(37)

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada garafik karakteristik yang ditunjukkan gambar 3.6

Gambar 3.6. Grafik karakteristik pengondisi sinyal

Karena tegangan input -12 sampai 12v maka dibutuhkan penggeser tegangan (b)

agar tegangan input menjadi positif.

Vo(ps3) = a .Vi(ps3) + b

a = ( )

( )

=

( )

=

Saat tegangan Vo(ps3)= 0 (nol) maka

Vo(ps3) = a .Vi(ps3) + b

0 = . (-12) + b

b =

jadi

Vo(ps3) = .Vi(ps3) + (3.2)

Persamaan Vo(ps3) dapat diimplementasikan dengan rangkaian penjumlah dengan

(38)

Gambar.3.7. Rangkaian pengondisi sinyaloutput

Perhitungan pengondisi sinyal untuk output dapat dilihat pada dengan nilai Rf =

1000 Ω sehingga

Vo(ps3) = .Vi(ps3) +

=

= .

= 4800

Untuk menggeser tegangan dapat dilakukan dengan penambahan tegangan 5v dari

power supplydapat dilihat pada perhitungan berikut.

=

.

5v

= . .

= 2000

Karena menggunakan rangkaian penjumlahinverting maka tegangan keluaran akan membalik menjadi negatif sehingga harus dikuatkan minus satu kali agar polaritasnya

(39)

3.2.2. Perancangan

Switch

Switchdigunakan sebagai sensor untuk memulai dan mengakhiri proses pembacaan nilai tegangan. Perancangan ini terdapat dua switch SW1 untuk memulai dan SW2 untuk mengakhiri proses pembacaan. Switch yang digunakan adalah micro switch dengan pull-up. Resistor pada rangkaian berfungsi agar mendapatkan kondisi 1 saat tombol belum ditekan. Nilai resistor yang digunakan adalah 10kΩ [6]. Rangkaian Switch dapat dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8. RancanganSwitch pullup

3.2.3. Perancangan RS-232

Level tegangan TTL pada minimum sistem harus diubah ke level tegangan RS-232

pada komputer. Rangkaian komunikasi serial digunakan seperti Gambar 3.9. Perancangan

ini menggunakan IC MAX232 yang mempunyai dua receiver yang berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS232 ke level TTL dan dua drivers yang berfungsi mengubah level tegangan dari level TTL ke level RS-232.

Fungsi kapasitor pada rangkaian pengubah level tegangan TTL ke level RS232

yaitu sebagai kapasitor eksternal untuk voltage doubler, yang masing-masing kapasitor digunakan sebagai berikut:

1. C1 +, sebagai kapasitor “+” internalvoltage doubler.

2. C1 -, sebagai kapasitor “+” internalvoltage doubler.

(40)

4. C1 -, sebagai kapasitor “-” internalvoltage inverter.

Gambar 3.9. Rancangan RS-232

Nilai kapasitor yang digunakan (C1, C2, C3, dan C4) sesuai dengan nilai-nilai yang

tertera pada datasheet MAX232 yaitu 1uf [10]. Bila nilai C1 dan C2 dinaikan, maka akan mengurangi nilai impedansi masukan rangkaianvoltage doublerdaninverter. Bila nilai C3 dan C4 dinaikan, maka akan mengurangi riak catu daya.

3.2.4. Perancangan Minimum Sistem

Perancangan sistem minimum untuk ADC ATMega8535 ditunjukkan pada Gambar

3.10. Penggunaanportpada minimum sistem ATMega8535 adalah sebagai berikut: a. PortA[0] digunakan sebagai masukan ADC untuk tegangansetpoint

b. PortA[1] digunakan sebagai masukan ADC untuk teganganfeedback

c. PortA[2] digunakan sebagai masukan ADC untuk teganganoutput

d. Port D[0] digunakan sebagai masukkan dari komunikasi serial RS-232 antara komputer dengan mikrokontroler.

e. Port D[1] digunakan sebagai keluaran ke komunikasi serial RS-232 antara mikrokontroler dengan komputer

(41)

Gambar.3.10. Perancangan minimum sistem

Setiap minimum sistem membutuhkan reset. Mikrokontroler akan reset jika pin RST dipaksa 0 (nol). Mikrokontroler dapat direset saat mengeksekusi program. Antara pin

reset dengan VCC diberi sebuah resistor sedangkan antara pin reset dengan ground diberi sebuah kapasitor hal tersebut untuk menjaga reset dengan keadaan logika tinggi. Jika

kapasitor terisi penuh maka tegangan pada reset menurun dan reset berlogika rendah,

proses reset selesai. Resistor dan kapasitor digunakan untuk memperoleh waktu

pengosongan kapasitor. Waktu pengosongan kapasitor dapat dihitung dengan persamaan

T = R x C. Capasitor yang digunakan ditentukan sebesar 10 uf sebagai bypass untuk memperkecilripple, sedangkan resistor yang digunakan menyesuaikan 10 kΩ.

Gambar.3.10. Perancangan minimum sistem

Setiap minimum sistem membutuhkan reset. Mikrokontroler akan reset jika pin RST dipaksa 0 (nol). Mikrokontroler dapat direset saat mengeksekusi program. Antara pin

reset dengan VCC diberi sebuah resistor sedangkan antara pin reset denganground diberi sebuah kapasitor hal tersebut untuk menjaga reset dengan keadaan logika tinggi. Jika

kapasitor terisi penuh maka tegangan pada reset menurun dan reset berlogika rendah,

proses reset selesai. Resistor dan kapasitor digunakan untuk memperoleh waktu

pengosongan kapasitor. Waktu pengosongan kapasitor dapat dihitung dengan persamaan

T = R x C. Capasitor yang digunakan ditentukan sebesar 10 uf sebagai bypass untuk memperkecilripple, sedangkan resistor yang digunakan menyesuaikan 10 kΩ.

Gambar.3.10. Perancangan minimum sistem

Setiap minimum sistem membutuhkan reset. Mikrokontroler akan reset jika pin RST dipaksa 0 (nol). Mikrokontroler dapat direset saat mengeksekusi program. Antara pin

reset dengan VCC diberi sebuah resistor sedangkan antara pin reset denganground diberi sebuah kapasitor hal tersebut untuk menjaga reset dengan keadaan logika tinggi. Jika

kapasitor terisi penuh maka tegangan pada reset menurun dan reset berlogika rendah,

proses reset selesai. Resistor dan kapasitor digunakan untuk memperoleh waktu

pengosongan kapasitor. Waktu pengosongan kapasitor dapat dihitung dengan persamaan

(42)

Gambar 3.11. Rangkaianreset

Tombol yang dipasang paralel dengan kapasitor berfungsi untuk melakukan reset

secara manual pada saat program sedang berlangsung. Saat tombol ditekan maka tejadi

pengosongan kapasitor dan reset berlogika tinggi, sedangkan saat tombol dilepas tegangan

pada reset menjadi nol dan reset berlogika rendah. Rangkaiannya terlihat pada Gambar

3.11.

Setiap mikrokontroler mempunyai fasilitas osilator yang berfungsi untuk

mengendalikan mikrokontroler dengan periode clock. Pengaturannya terletak pada jenis kristal yang digunakan dan diletakan diantara pin XTAL1 dan pin XTAL2. Osilator yang

digunakan adalah 11.0592 MHz [6]. Seperti gambar 3.12.

Gambar 3.12. Rangkaian Osilator

3.3. Perancangan Perangkat Lunak (software)

Perancangan software dibagi menjadi dua yaitu: pencangan program ADC pada mikrokontroler dan pada Microsoft Visual Basic. Program pada ATMega8535 digunakan

untuk mengubah tegangan analog hasil pengukuran pada modul kendali, sedangkan

program pada komputer untuk menampilkan hasil pembacaan dari mikrokontroler.

3.3.1. Diagram Alir Program Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 digunakan untuk mengubah data analog ke data

digital. Tegangan dari modul kendali melewati pengkondisi sinyal sebelum menjadi

masukan ADC mikrokontroler ATMega8535. Data digital keluaran ATMega8535

(43)

Prinsip kerja diagram alir pada mikrokontroler gambar 3.13 adalah di mulai dari

melakukan inisialisi register ADC, inisialisasi USART dan inisialisasi variabel yang

digunakan dalam program. Selanjutnya dilakukan pembacaan tegangan setpoint, feedback

danoutputdari modul kendali yang sebelumnya telah diubah level tegangannya. Kemudian program melakukan proses konversi tegangan analog ke data digital, dan mengirimkan

data tersebut ke komputer. Setelah data dikirim ke komputer jika tidak ada masukan dari

tombol stop, maka program akan melakukan pembacaan masukan data dan berulang terus menerus, jika ada maka proses selesai. Reset dilakukan secara manual dengan penekan tombol reset pada sistem minimum ATMega8535. Jika kondisi reset terpenuhi maka proses kerja program kembali dari awal.

Gambar 3.13. Diagram Alir Program Mikrokontroler ATMega8535

SELESAI STOP?

BACA TOMBOL STOP DARI MIKROKONTROLER KIRIM DATA DIGITAL KE PC

KONVERSI ANALOG KE DIGITAL

BACA TEGANGAN SETPOINT, FEEDBACK, DAN OUTPUT START?

BACA TOMBOL START DARI MIKROKONTROLER INISIALISASI REGISTER, USART, VARIABEL

(44)

3.3.2. Diagram Alir Program Microsoft Visual Basic

Tampilan padaVisual Basicakan dibuat seperti gambar 3.14, sedangkan untuk keterangan nomer pada gambar dapat dilihat pada table 3.1.

Gambar 3.14. Tampilan ProgramVisual

Table 3.1.Nama Komponen ProgramVisual

NO komponen keterangan

1 Label 1 Label Judul Program

2 Label 2 Label data teganganinput

3 Textbox1 Masukan data teganganinput

4 Label 3 Label data teganganfeedback

5 Textbox2 Masukan data teganganfeedback

6 Label 4 Label data teganganoutput

7 Textbox3 Masukan dataoutput

(45)

Gambar 3.15. Diagram Alir ProgramMicrosoft Visual Basic

Prinsip kerja diagram alir program Gambar 3.15 adalah dimulai dengan melakukan

proses inisialisasi varibel yang digunakan. Selanjutnya melakukan pengecekan kondisi

masukan pada textbox 1, pengecekan kondisi masukan pada textbox 2 serta pengecekan kondisi masukan pada textbox 3 yang berasal dari masukan mikrokontroler berupa tegangan. Jika semua kondisi masukan sudah terpenuhi maka data akan dikonversi

ketegangan sebenarnya jika belum terpenuhi maka akan dilakukan pengecekan data

masukan..

Langkah berikutnya data ditampilkan dan disimpan pada Microsoft Excel.

Kemudian melakukan pengecekan kondisi masukan berupa data dari mikrokontroler. Jika

kondisi ini terpenuhi maka program melakukan konversi data dan proses akan berhenti jika

ada data dari mikrokontroler.

SELESAI DATA?

BACA DATA DARI MIKROKONTROLER SIMPAN PADA DATA PADA EXCEL

TAMPILKAN DATA

KONVERSI DATA TEGANGAN SETPOINT, FEEDBACK, DAN OUTPUT DATA?

BACA DATA DARI MIKROKONTROLER INISIALISASI VARIABEL

(46)

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi perangkat keras akuisisi data, hasil dan pembahasan alat yang dirancang, pembahasan program Visual Basic, dan pembahasan data hasil pengujian sistem.

4.1 Perangkat Keras Akuisisi Data.

Perangkat keras Akuisisi Data tersusun atas sistem minimum ATMega8535, rangkaian pengondisi sinyal, rangkaian catu daya, dan rangkaian MAX232. Bentuk fisik perangkat keras secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.1, dan Gambar 4.2.

Gambar 4.1. Tampilan luar perangkat keras Akuisisi Data

Gambar 4.1 terdapat konektor-konektor yang berfungsi untuk menghubungkan modul PID dengan alat akuisisi data. Pada alat akuisisi data juga terdapat dua buah tombol

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi perangkat keras akuisisi data, hasil dan pembahasan alat yang dirancang, pembahasan program Visual Basic, dan pembahasan data hasil pengujian sistem.

4.1 Perangkat Keras Akuisisi Data.

Perangkat keras Akuisisi Data tersusun atas sistem minimum ATMega8535, rangkaian pengondisi sinyal, rangkaian catu daya, dan rangkaian MAX232. Bentuk fisik perangkat keras secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.1, dan Gambar 4.2.

Gambar 4.1. Tampilan luar perangkat keras Akuisisi Data

Gambar 4.1 terdapat konektor-konektor yang berfungsi untuk menghubungkan modul PID dengan alat akuisisi data. Pada alat akuisisi data juga terdapat dua buah tombol

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi perangkat keras akuisisi data, hasil dan pembahasan alat yang dirancang, pembahasan program Visual Basic, dan pembahasan data hasil pengujian sistem.

4.1 Perangkat Keras Akuisisi Data.

Perangkat keras Akuisisi Data tersusun atas sistem minimum ATMega8535, rangkaian pengondisi sinyal, rangkaian catu daya, dan rangkaian MAX232. Bentuk fisik perangkat keras secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.1, dan Gambar 4.2.

Gambar 4.1. Tampilan luar perangkat keras Akuisisi Data

(47)

untuk reset dan untuk stop mikrokontroler. Tombol ini lebih sedikit dari perancangan karena tombolstartdihilangkan agar lebih mudah untuk pengoperasian akuisisi data.

Gambar 4.2.Tampilan dalam perangkat keras Akuisisi Data

Tampilan dalam perangkat keras akuisisi data tersusun atas (1) sistem minimum yang berfungsi untuk pengoperasikan mikrokontroler, (2) pengondisi sinyal berfungsi untuk menurunkan level tegangan dari modul PID, (3) catu daya berfungsi sebagai pen-suplay tegangan, (4) rangkaian MAX232 sebagai konverter tegangan dari mikrokontroler ke komputer dan sebaliknya.

4.2 Pengujian Rangkaian Pengondisi Sinyal

Rangkaian pengondisi sinyal digunakan untuk menurunkan tegangan agar tegangan yang masuk pada ADC mikrokontroler tidak melebihi 5v. Penurunan ini dilakukan karena ADC pada mikrokontroller hanya bisa membaca tegangan 0 sampai 5v. Rangkaian pengondisi sinyal dibedakan menjadi dua macam pengondisi sinyal untuk output modul kendali PID dan untuk setpoinmodul kendali PID yang pengondisinya sama dengan input modul kendali PIDfeedback.

4.2.1. Rangkaian Pengondisi Sinyal

Output

Pengondisi sinyal untuk tegangan output dari modul PID berfungsi untuk penurunan tegangan yang masuk ke alat akuisisi data, yang berupa tegangan dari -12v sampai +12v kemudian tegangan tersebut harus diturunkan tegangannya menjadi 0 sampai

3 2

(48)

5v. Pengujian rangkaian pengondisi sinyal menggunakan masukan berupa tegangan dari catu daya pada modul kendali PID yang dihubungkan pada potensiometer sehingga didapatkan tegangan yang berbeda-beda, Sedangkan untuk pengukuran keluarannya menggunakan Multimeter sebagai acuan. Hasil pengukuran dan perhitungan pada rangkaian pengondisi sinyal untuk output modul kendali PID ditunjukkan pada tabel 4.1. Rumus data tegangan perhitungan dapat dilihat pada persamaan 3.2, sedangkan untuk mencari galat dapat menggunakan persamaan:

Galat=| | x 100 (4.1)

Tabel 4.1. Data tegangan keluaran pengondisi sinyal untukoutput

NO INPUT (V) PERHITUNGAN OUTPUT(V) PENGUKURAN OUTPUT (V) GALAT (%) 1 11,9 4,979 4,948 0,626

2 11 4,792 4,770 0,452

3 10 4,583 4,569 0,313

4 9 4,375 4,300 1,714

10 3 3,125 3,124 0,032

11 2 2,917 2,921 0,149

12 1 2,708 2,721 0,468

13 0 2,500 2,513 0,520

14 -1 2,292 2,311 0,844

15 -2 2,083 2,105 1,040

16 -3 1,875 1,900 1,333

17 -4 1,667 1,695 1,700

18 -5 1,458 1,486 1,897

19 -6 1,250 1,282 2,560

20 -7 1,042 1,071 2,816

21 -8 0,833 0,863 3,560

22 -9 0,625 0,657 5,120

23 -10 0,417 0,443 6,320

24 -11 0,208 0,233 11,840 25 -12 0,000 0,180

(49)

Untuk mengetahui lebih jelas berbandingan antara input dan perhitungan output pengondisi sinyal maka dapat dilihat pada grafik 4.3, sedangkan untuk perbandingan antara input dan pengukuranoutputpengondisi sinyal maka dapat dilihat pada grafik 4.4.

Gambar 4.3.Grafik perbandingan data tegangan input dan tegangan perhitungan pengondisi sinyal untuk output

Gambar 4.4. Grafik perbandingan data tegangan input dan tegangan pengukuran pengondisi sinyal untuk output

Grafik perbandingan dari input dan output pada gambar 4.3 dan Gambar 4.4 jika dibandingkan maka akan menunjukkan grafik perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan. Berdasarkan grafik ini hasil pengukuran dan perhitungan memiliki galat

(50)

rata 1,797%, berdasarkan perhitungan galat rata-rata dari tabel 4.1. Tetapi secara keseluruhan rangkaian pengondisi sinyaloutputdapat berfungsi sesuai perancangan.

4.2.2. Rangkaian Pengondisi Sinyal Untuk

Feedback

Pengondisi sinyal untuk feedback dari modul PID yang masuk ke alat akuisisi data berupa tegangan dari 0v sampai 12v kemudian tegangan dari modul kendali PID diturunkan tegangannya menjadi 0 sampai 5v. Pengujian rangkaian pengondisi sinyal menggunakan masukan berupa tegangan dari catudaya pada modul PID yang dihubungkan pada potensiometer sehingga didapatkan tegangan yang berbeda-beda, sedangkan untuk pengukuran keluarannya menggunakan Multimeter sebagai acuan. Hasil pengukuran rangkaian pengondisi sinyal untuksetpointpada modul kendali PID ditunjukkan pada tabel 4.2. Rumus data tegangan perhitungan dapat dilihat pada persamaan 3.1. sedangkan untuk mencari galat dapat menggunakan persamaan 4.1.

Tabel 4.2. Data tegangan pengondisi sinyal untukfeedback

NO INPUT (V) PENGUKURAN OUTPUT (V) PERHITUNGAN OUTPUT(V) GALAT 1 11,9 4,922 4,958 0,733

2 11 4,531 4,583 1,142

3 10 4,121 4,167 1,096

4 9 3,696 3,750 1,440

10 3 1,224 1,250 2,080

11 2 0,817 0,833 1,960

12 1 0,407 0,417 2,320

13 0 0,000 0,000 0,000

(51)

Untuk mengetahui lebih jelas berbandingan antara input dan perhitungan output pengondisi sinyal maka dapat dilihat pada grafik 4.5, sedangkan untuk perbandingan antara input dan pengukuranoutputpengondisi sinyal maka dapat dilihat pada grafik 4.6.

Gambar 4.5. Grafik perbandingan tegangan input dan tegangan pengukuran pengondisi sinyal untukfeedback

(52)

Grafik perbandingan dari input dan output pada gambar 4.5 dan Gambar 4.6 jika dibandingkan maka akan menunjukkan grafik perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan. Berdasarkan grafik ini hasil pengukuran dan perhitungan memiliki galat. rata-rata 1,480%, berdasarkan perhitungan galat rata-rata-rata-rata dari tabel 4.2. Tetapi secara keseluruhan rangkaian pengondisi sinyalfeedbackdapat berfungsi sesuai perancangan.

4.2.3. Rangkaian Pengondisi Sinyal Untuk

Setpoint

Pengondisi sinyal untuk setpoin dari modul PID yang masuk ke alat akuisisi data berupa tegangan dari 0v sampai 12v kemudian tegangan dari modul kendali PID diturunkan tegangannya menjadi 0 sampai 5v. Pengujian rangkaian pengondisi sinyal menggunakan masukan berupa tegangan dari catudaya pada modul PID yang dihubungkan pada potensiometer sehingga didapatkan tegangan yang berbeda-beda, sedangkan untuk pengukuran keluarannya menggunakan Multimeter sebagai acuan. Hasil pengukuran rangkaian pengondisi sinyal untuk setpoinpada modul kendali PID ditunjukkan pada tabel 4.7. Rumus data tegangan perhitungan dapat dilihat pada persamaan 3.1. sedangkan untuk mencari galat dapat menggunakan persamaan 4.1.

Tabel 4.3. Data tegangan pengondisi sinyal untuksetpoin

NO INPUT (V) PENGUKURAN OUTPUT (V) PERHITUNGAN OUTPUT(V) GALAT

1 11,9 4,922 4,958 0,733

2 11 4,531 4,583 1,142

3 10 4,121 4,167 1,096

4 9 3,696 3,750 1,440

10 3 1,225 1,250 2,000

11 2 0,817 0,833 1,960

12 1 0,410 0,417 1,600

13 0 0,000 0,000 0,000

(53)

Gambar 4.7.grafik perbandingan tegangan input dan tegangan pengukuran pengondisi sinyal untuksetpoin

Gambar 4.8.grafik perbandingan tegangan input dan tegangan perhitungan pengondisi sinyal untuksetpoin

Grafik perbandingan dari input dan output pada gambar 4.7 dan Gambar 4.8 jika dibandingkan maka akan menunjukkan grafik perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan. Berdasarkan grafik ini hasil pengukuran dan perhitungan memiliki galat rata-rata 1,392%, berdasarkan perhitungan galat rata-rata dari tabel 4.3. Tetapi secara keseluruhan rangkaian pengondisi sinyalsetpointtdapat berfungsi sesuai perancangan.

(54)

4.3.

Pembahasan Rangkaian MAX232

Rangkaian MAX232 digunakan untuk komunikasi serial yang menghubungkan mikrokontroller dengan program Visual Basic pada komputer. Pengujian rangkaian MAX232 menggunakan Terminal v1.9. Terminal v1.9 dapat digunakan sebagai pengirim dan penerima baik dalam format ASCII maupun dalam format Heksadesimal. Hasil pengujian menggunakan Terminal v1.9 dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.9. Terminal v1.9

(55)

4.4.

Pembahasan Mikrokontroller

Program pada mikrokontroller dapat dilihat pada lampiran (halaman L4). Program pada mikrokontroller mencakup pengaturan USART, pembacaan ADC, menerima data dan mengirim data ke komputer

4.5.

Pembahasan Visual Basic

Tampilan program Visual Basic akuisisi data pada komputer ditunjukkan Gambar 4.7. Tampilan pada Visual Basic terdapat tampilan data output (1), feedback (2), dan setpoin (3) dari pengukuran yang dikirimkan oleh mikrokontroller dan data juga akan ditampilkan pada grafik (4). Terdapat commandtbutton (5) untuk memulai proses pada Visual Basicdan terdapat menu untuk keluar(6) dari program.

Gambar 4.10. Tampilan Program Visual Basic

Program pada Visual Basic dapat dilihat pada lampiran (halaman L12). Program pada Visual Basic mencakup pengaturan MSComm, mengubah data dari masukan mikrokontroller, menampilkan data pada grafik dan penyimpanan data pada Microsoft Excel. Tampilan padaMicrosoft Exceldapat dilihat pada lampiran (halaman L17).

(56)

Gambar 4.11. Tampilan kesalahanport

Tampilan grafik pada Visual Basicdapat di lihat pada gambar 4.9. Grafik data pada Visual Basic masih belum sempurna karena setiap titik pada grafik masih salah dalam skalanya. Untuk data dari grafik dapat dilihat pada lampiran halaman L16.

Gambar 4.12. Grafik data padaVisual Basic

Grafik pada gambar 4.12, tidak dapat menunjukkan overshoot karena rentang waktu pengambilan data yang cukup lama ( > 5 detik). Hal ini bisa dilihat pada program L12 & L13. Agar overshoot dapat terlihat dengan detail maka waktu pengambilan data harus dipercepat.

4.6.

Pembahasan Data Hasil Pengujian Sistem

(57)

yang berubah sesuai dengan pengendalian oleh modul PID dapat dilihat pada tabel 4.4 yang menggunakan alat akuisisi sedangkan untuk pengukuran menggunakan multimeter dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.4. Data pengukuran menggunakan alat

Tabel 4.5. Data pengukuran menggunakan multimeter NO OUTPUT (V) FEEDBACK (V) SETPOIN (V)

1 -9,6 0,8 6

2 -9,6 0,8 6

3 -9,6 0,8 6

4 -9,6 1,9 6

5 -9,6 2,6 6

6 -9,6 4,5 6

7 -3 5,7 6

8 -3 5,7 6

9 -3 5,7 6

10 -3 5,7 6

(58)

Gambar 4.13. Grafik perbandingan data dari alat dan pengukuran pada modul kendali PID

Gambar data pengukuran menggunakan alat pada tabel 4.13, jika dibandingkan dengan grafik data pada Visual Basic gambar 4.9 bahwa grafik tidak dapat mewakili data pengukuran menggunakan alat, karena sulitnya mengatur agar data dapat ditampilkan pada picturebox1yang memiliki rentang matrik sangat lebar jika dibandingkan dengan data.

Perbandingan data dari alat dan pengukuran pada modul kendali PID gambar 4.13 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan namum kesalahan pada akuisisi data belum diketahui.

Pengujian terhadap alat masih terbatas hanya lima data PID (lihat lampiran L15). Untuk data kendali P (Proportional), kendali PI (Proportional Integral) dan PD (Proportional Derivative) masih mengalami kesalahan.

Gambar

Gambar 4.8Grafik Perbandingan Tegangan Input Dan Tegangan Perhitungan
Gambar 1.1 Blok model perancangan.
Gambar 2.2. penguat inverting
Gambar 2.3. rangkaian penjumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juni 2016 di Merauke adalah: kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen; kelompok makanan

Puji Syukur Kasih Karunia ALLAH Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya pada penulis sehingga mampu menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul PENJADWALAN DENGAN

 berada di di Kota Kota Kupang Kupang yang yang secara secara administratif, administratif, kota kota Kupang Kupang merupakan satu daerah otonomi yang berdiri

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana

Saya sudah berada di Indonesia selama delapan bulan.Melihat kembali bagaimana saya baru saja datang ke Indonesia delapan bulan yang lalu, semuanya penuh dengan

Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat tingkat pemakaian air bekas dari aktivitas wudhu, menganalisis kinerja pengolahan air bekas air wudhu’ dengan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah

Mengenai produsen sekaligus penjual masih banyak yang belum mengetahui tentang dampak menggunakan zat berbahaya (boraks). Dimana boraks merupakan senyawa kimia dengan