• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN - Aplikasi Goal Programming Dalam Optimasi Produksi Roti Kacang (Studi Kasus: UD. UMEGA Roti Kacang Hj. Eliya Lubis, Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN - Aplikasi Goal Programming Dalam Optimasi Produksi Roti Kacang (Studi Kasus: UD. UMEGA Roti Kacang Hj. Eliya Lubis, Tebing Tinggi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan zaman dan ilmu teknologi yang begitu cepat membuat persaingan

pasar di antara perusahaan-perusahaan semakin meningkat, khususnya dalam hal

memperebutkan konsumen. Perusahaan harus membuat perencanaan produksi

yang optimal.

Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa saja

dan berapa jumlah yang akan diproduksi oleh perusahaan dalam waktu satu

periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan salah satu bagian

dari perencanaan operasional di dalam perusahaan yang bertujuan untuk optimasi

produksi sehingga dapat meminimumkan biaya proses produksi dan

memaksimalkan pendapatan. Salah satu cara untuk optimasi perencanaan

produksi adalah dengan menggunakan metode Goal Programming. Metode ini

telah banyak diterapkan dalam penelitian terdahulu sebagai solusi pemecahan

masalah multi tujuan.

UD. UMEGA Roti Kacang Hj. Eliya Lubis merupakan usaha kecil dan

menengah di bidang jajanan pasar yang didirikan oleh Hj. Eliya Lubis bersama

suaminya H. Ayul Amin Nasution sejak tahun 2008. Dalam proses produksi,

pengusaha melakukan perencanaan produksi hanya berdasarkan jumlah

permintaan yang ada dan berusaha untuk memenuhi jumlah permintaan pasar.

Usaha ini sering dihadapkan dengan suatu keadaan di mana adanya suatu

ketidaksesuaian produk dengan banyaknya permintaan, karena banyaknya

(2)

diperlukan metode yang tepat sehingga dapat menentukan jumlah produksi

optimal. Untuk mengoptimalkan jumlah produksi tersebut digunakan metode

Goal Programming.

Goal programming adalah bentuk khusus atau modifikasi dari Linear

Programming. Jika dalam pemrograman linier tujuannya adalah memaksimasi

atau meminimasi, maka Goal Programming tujuannya adalah meminimumkan

deviasi-deviasi dari tujuan-tujuan tertentu. Ini berarti bahwa semua masalah Goal

Programming adalah masalah minimasi. Karena deviasi-deviasi dari tujuan-tujuan

diminimumkan.

Di dalam model Goal Programming, Charnes dan Cooper menghadirkan

sepasang variabel yang dinamakan variabel deviasi dan berfungsi untuk

menampung penyimpangan atau deviasi yang akan terjadi pada nilai ruas kiri

suatu persamaan kendala terhadap nilai ruas kanannya. Agar deviasi minimum,

artinya nilai ruas kiri suatu persamaan kendala mendekati nilai ruas kanannya

maka variabel deviasi harus diminimumkan di dalam fungsi tujuan. Di dalam

model pemrograman linier, kendala-kendala fungsional menjadi pembatas untuk

memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan, maka pada Goal

Programming kendala-kendala tujuan merupakan sarana untuk mewujudkan

tujuan yang ingin dicapai.

Goal Programming adalah metode yang digunakan untuk meminimalkan

deviasi pada tujuan ganda atau jamak pada waktu bersamaan. Namun

kenyataannya goal yang ingin dicapai tidak selalu dapat diselesaikan secara

bersamaan karena terdapat penyimpangan atau deviasi (Shanti, 2012). Oleh

karena itu di dalam Goal Programming, tujuan yang telah dinyatakan dalam goal

tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu.

Metode Goal Programming ini dipilih karena metode ini memiliki

(3)

1. Metode ini dapat memuat banyak kendala tujuan (kendala tujuan merupakan

sarana untuk mewujudkan tujuan atau target yang ingin dicapai oleh

perusahaan) yang akan diminimumkan penyimpangannya. Seperti,

memaksimalkan keuntungan penjualan, meminimalkan biaya produksi dan

memaksimalkan jumlah produksi.

2. Metode ini mengusahakan agar nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sama

dengan nilai ruas kanannya sehingga tujuan atau target perusahaan dapat

tercapai.

3. Metode Goal Programming dapat menangani aneka ragam tujuan dengan

dimensi atau satuan ukuran yang berbeda. Tujuan-tujuan yang saling

beretentangan juga dapat diselesaikan. Jika terdapat banyak tujuan, prioritas

atau urutan ordinalnya dapat ditentukan dan proses penyelesaian Goal

Programming akan berjalan sedemikian rupa sehingga tujuan dengan

prioritas tertinggi dipenuhi sedekat mungkin sebelum memikirkan

tujuan-tujuan dengan prioritas yang lebih rendah.

Dengan mempertimbangkan kelebihan di atas, metode ini diharapkan

dapat membantu pengusaha roti kacang untuk menentukan jumlah produksi

optimal yang harus diproduksi perusahaan.

1.2Perumusan Masalah

Dalam proses produksi, pengusaha roti kacang melakukan perencanaan produksi

hanya berdasarkan jumlah permintaan yang ada dan berusaha untuk memenuhi

jumlah permintaan pasar. Usaha ini sering dihadapkan dengan suatu keadaan di

mana adanya suatu ketidaksesuaian produk dengan banyaknya permintaan, karena

banyaknya permintaan bersifat fluktuatif. Pengusaha roti kacang perlu

memperhatikan kesesuaian banyak produk, dengan permintaan konsumen agar

tidak terjadi kerugian akibat produk yang berlebihan ataupun terlalu sedikit.

(4)

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah mengoptimalkan jumlah produksi roti kacang untuk

meminimumkan biaya produksi dan memaksimalkan pendapatan.

1.3 Batasan Masalah

1. Variabel keputusan untuk perencanaan produksi pada UD. UMEGA Hj. Eliya

Lubis adalah jumlah masing-masing jenis produk yang akan diproduksi, yaitu:

Jumlah produksi roti kacang hijau

Jumlah produksi roti kacang hitam

Jumlah produksi roti kacang hijau rasa cappucino

Jumlah produksi roti kacang rasa coklat keju

Jumlah produksi roti kacang rasa strawberry

Jumlah produksi roti kacang rasa nenas

2. Permasalahan optimalisasi produksi dalam penelitian ini dibatasi pada

kendala-kendala sebagai berikut:

a. Jumlah produksi

b. Biaya produksi

c. Keuntungan penjualan

3. Data yang diambil adalah data satu kali tahapan produksi dan data satu tahun

terakhir yaitu tahun 2013.

4. Permintaan selalu ada.

5. Harga bahan baku dan biaya-biaya lain tetap.

6. Bahan baku tidak pernah kurang.

1.4 Tinjauan Pustaka

Produksi merupakan aktivitas yang menghasilkan barang, baik barang jadi

maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang maupun

(5)

Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba setinggi

mungkin. Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang

seharusnya diproduksikan oleh suatu perusahaan dalam satu periode (Indriyo,

1999). Oleh karena itu maka luas produksi harus direncanakan agar perusahaan

dapat memperoleh laba maksimal.

Kalyanmoy (2008), ide utama dalam Goal Programming adalah untuk

menemukan solusi yang mencapai target tujuan dari satu atau lebih fungsi

objektif. Jika tidak ada solusi yang mencapai target yang telah ditentukan di

semua fungsi objektif, tugasnya adalah untuk mencari solusi yang

meminimumkan deviasi pada target tujuan.

Inti dari Goal Programming adalah pengenalan aspirasi level atau nilai

target , 1, … , dengan syarat bahwa jika mungkin solusi harus mencapai

nilai target (Eiselt & Sandblom, 2007).

Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian-penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya oleh Ekezie dan Onuoha (2013), Nasrudin, dkk

(2013), Juanati (2009). Penelitian yang dilakukan oleh Ekezie dan Onuoha (2013)

membahas mengenai pengotimalan pengalokasian anggaran belanja di Imo State

University, Owerri Nigeria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah

metode Goal Programming. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan gaji

staff, mengurangi biaya pengeluaran tambahan, meningkatkan modal atau

pemasukan, meminimalkan total anggaran belanja.

Nasrudin, dkk (2013) melakukan penelitian dengan metode Goal

Programming pada produksi aneka jenis roti. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk memaksimalkan keuntungan harian penjualan roti, meminimalkan waktu

kerja lembur dan memaksimalkan utilitas mesin.

(6)

memaksimalkan keuntungan, meminimumkan jam kerja lembur, dan

meminimumkan pemakaian bahan baku dengan metode Goal Programming.

(Eiselt & Sandblom, 2007) bentuk umum dari metode Goal Programming adalah:

Minimum Z

Kendala:

di mana: 1, 2, … ,

1, 2, … ,

1, 2, … ,

, , 0

= deviasi (penyimpangan) positif

= deviasi (penyimpangan) negatif

= koefisien fungsi kendala tujuan

= variabel pengambilan keputusan

= tujuan atau target yang ingin dicapai

= koefisien fungsi kendala sistem

= sumber daya yang tersedia

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jumlah produksi optimal untuk

memaksimalkan pendapatan dan meminimumkan biaya proses produksi dengan

metode Goal Programming.

1.6 Manfaat Penelitian

(7)

1. Mengetahui keuntungan maksimum dan biaya produksi minimum serta

pencapaian target produksi sesuai dengan permintaan konsumen dengan

menggunakan metode Goal Programming.

2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih akurat dalam hal

perencanaan produksi.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Studi Pendahuluan

Untuk memecahkan masalah yang ada sampai kepada tahap menganalisis dan

mengambil keputusan diperlukan studi pendahuluan berupa studi literatur.

1.7.2 Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, penulis mengumpulkan data sekunder yang

diperoleh dari perusahaan. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Data volume penjualan roti kacang bulan Januari 2013 – Desember 2013.

b. Data biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead perusahaan.

c. Harga jual tiap produk.

1.7.3 Pengolahan Data

1. Meramalkan permintaan untuk tiap jenis produk pada tahun 2014. Peramalan

dilakukan untuk mengetahui perkiraan permintaan untuk tahun 2014, data

yang digunakan dalam melakukan peramalan adalah data permintaan tahun

sebelumnya yaitu tahun 2013. Data-data yang telah diperoleh dihitung dengan

(8)

Eksponensial Musiman (Winter’s Three Parameter Trend and Seasonality

Method).

2. Formulasi Fungsi

a. Penentuan Variabel Keputusan

Variabel keputusan merupakan output yang akan dioptimalkan sehingga

memenuhi kriteria tujuan dan kendala.

b. Penentuan Fungsi Kendala Tujuan

Penentuan fungsi kendala tujuan, yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh

perusahaan, yaitu:

1. Kendala tujuan pengoptimalan jumlah produksi.

2. Kendala tujuan meminimumkan biaya produksi.

3. Kendala tujuan memaksimumkan keuntungan penjualan.

c. Perumusan fungsi kendala tujuan, di mana setiap tujuan pada sisi kirinya

ditambahkan dengan variabel deviasi, baik deviasi positif maupun deviasi

negatif. Dengan ditambahkannya variabel deviasi, maka bentuk dari fungsi

kendala tujuan menjadi

d. Penentuan Fungsi Tujuan

Yang paling penting adalah memilih variabel deviasi yang benar untuk

dimasukkan ke dalam fungsi tujuan. Dalam memformulasikan fungsi tujuan

adalah menggabungkan setiap tujuan yang berbentuk minimasi variabel

deviasi sesuai dengan prioritasnya.

3. Penyelesaian model Goal Programming dengan metodologi penyelesaian.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang

A Merupakan perolehan mahasiswa superior, yaitu mereka yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik bahkan tertantang untuk memahami lebih

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2006), bahwa faktor yang paling dominan dalam kepatuhan terhadap kemoterapi pada pasien LLA

Pada tanggal 12 Oktober 1980, Coca-Cola Amatil Limited (CCA) sebuah publik dari Australia yang merupakan pabrik pembotolan Coca-Cola terbesar didunia untuk

obat menggugurkan kandungan saksi tersebut. d) Bahwa saksi tidak tahu apa yang dilakukan Fitrotun (terdakwa I) untuk. mendapatkan obat menggugurkan kandungan tersebut tetapi

1) Penerimaan piutang mengirimkan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagihan. 2) Bagian penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan

Pada analisis faktorial I: pengurai limbah terhadap penurunan bakteri Koliform total dan Koliform tinja didapatkan hasil yakni F hitung lebih kecil dari pada F

 Meyiapkan dokumen tagihan  Mengirim tagihan ke setiap outlet  Membantu input daftar biaya  Absensi rutin setiap pulang kerja.  Tukar faktur outlet Alfamart ke Rembang