• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan Puisi Pantai Ngobaran Oleh: Firman Liang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kumpulan Puisi Pantai Ngobaran Oleh: Firman Liang"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

1

Kumpulan Puisi

Pantai Ngobaran

Oleh: Firman Liang

Kekhawatiran menghilang dengan awan hitam, Hati ku terbuka lebar seperti jendela atap.

berjalan melalui sawah yang lebat, bersinar pantai indah yang ku lewat.

Lihatlah,pantai Ngobaran! Samudra melampirkan seluruh angkasa, hanya Kaki langit bisa pisahkan mereka. Gelombang menghantam karang di bawah,

rasakan angin laut tinggal sudah. Laut yang luas bawa rasa yang puas, saat kembali ke kenyataan yang buas,

Lihat lagi,pantai Ngobaran!

Karena pemandangan yang unik cukup menarik, Pasti akan menenangkan pikiranku yang panik,

Untuk pulang masih terlalu gasik, Tolong angin bawa rinduku ke gadis yang asik.

(2)

2

MIMPI

Karya : Arteezy

Setelah badai, hari pun cerah.

Tak kala matahari berangsur-angsur menghilang. anganku masih kosong.

Aku terus bermimpi tentang masa depan. Cemas akan masa depan.

Kutahu,tak satupun titik tujuan. Kemana bayangan akan kubawa? Kemana langkah akan bertepi? Kemana hidup akan berlabuh? Di sini,aku masih bermimpi.

(3)

3

Temani kamu selamanya

Karya : Eki

Angin berkata ada kenangan di awan,

Awan mengatakan bahwa angin simpan masa lalu, Suara Guzheng berbunyi, hujan menamani nona, Hujan jatuh di Gaunnya juga.

Gang panjang menunggu cerita selanjutnya, Berapa kali lewati dapat ganti sekali bertemu, Bukan aktor tapi sudah masukkan permainan, Tidak perlu banyak kalimat bisa mengerti artinya,

Pikiran petualangan kamu saya akan bantu kamu menjadi, Menemani kamu sampai rambut hitam berubah menjadi rambut putih.

Laut dalam dan ikan saling berpelukan,

Gunung dan paviliun kesepian saling mengandalkan, Galaksi berwarna-warni, cahaya lilin sangat hangat, Spot rumah tua sudah memudar,

Jalan panjang menunggu mimpi untuk bangun lagi, beberapa kalimat mengukir tanda seumur hidup, Bukan literati tapi mengambil pulpen tanpa sadar,

(4)

4

Tuliskan judul untuk kehidupan ini dan tuliskan akhir cerita kita,

Saya menghargai Kesedihan dan senyummu,

Menemani kamu dari kekanak-kanakan sampai mengenakan gaun pengantin. 一世奉陪 风说云里有回忆 云说风里存往昔 琴音起,雨伴伊 濡染衣衫裙裾 幽长石巷待故事延续 几次擦肩能换一次相遇 皆非戏子却早已入戏 无需言语无忧词不达意 你冒险的梦我都参与 奉陪你从青丝到白头 深海与游鱼相拥

(5)

5 青山与孤亭相依 星河澜,烛曳暖 淡去朱楼旧斑 寂寥长街等浅梦复醒 几声细语刻下一生印记 皆非墨客却不觉提笔 为此生赋题谱下你我结局 你的颦笑我都珍惜 奉陪你从童稚到嫁衣

(6)

6

JANGAN MENYERAH

Elaine

Jangan menyerah temanku. Jangan pernah kehilangan harapan.

Selalu beriman,

Engkau akan bisa melewati semua. Ujian akan berlalu,

Seperti yang pernah mereka lakukan. Hanya bersabarlah,

Mimpimu akan menjadi kenyataan. Jadi tersenyumlah,

Kau akan lewati rasa sakitmu. Tahun itu akan berlalu, Dan kekuatan akan kau dapatkan.

(7)

7

Kasih sayang

---fiona---Bintang adalah matamu Kasih sayang· Yang begitu jelita Cobalah kau ceritakan Apa yang kau pandang?

Matahari adalah senyumanmu Kasih sayang

Yang begitu manis Cobalah beritahukan Kau senyum untuk apa?

Sinar adalah hatimu Kasih sayng Yang begitu hangat Cobalah kau ceritakan Kemana hatimu sekarang?

Laut adalah pelukanmu Kasih sayng Yang begitu luas Cobalah betitahukan Siapa yang engkau nantikan?

(8)

8

Angin adalah cintamu Kasih sayng Yang begitu lembut Cobalah kau ceritakan Siapa yang kau cintai?

(9)

9

RINDU

JIAJIA LI

Saya beruntung,orang yang saya cintai telah menjadi kekasih saya. Musim gugur kami mengangkat daun bersama.

Musim panas kami berjalan di tepi sungai bersama. Sekarang kami memiliki lebih sedikit waktu bersama, Waktu pemisahan yang lama.

Saya semakin merindu hari-hari yang kamu mendampingi saya Setiap pagi,

Saya melihat keluar dari balkon ke utara,

Apakah kamu masih mengingat bunga mawar yang kita tanam bersama?

Siap tidur,

Pikirkan <Xizhou Qu> :

“Apakah angina selatan akan berbelas kasih dan membawa kita kembali ke Pulau Barat – setidaknya dalam mimpi? ”

我是幸运的,我爱的人成为了我的爱人 秋天我们一起拾落叶

夏天我们一起在河边散步 如今我们聚少离多

(10)

10 越发怀念那些日夜相随的日子 每天清晨 我都会在露台上向北方远望 不知你望向南方时是否想起我们栽下的玫瑰 将睡 又想起《西洲曲》 “南风知我意,吹梦到西洲。”

(11)

11

MENGINGAT DIKAU

Matamu

Melalui mata Anda, dilihat hutan. Ada danau yang tenang,

Tidak tahu siapa pemburu itu, mengganggu rusa Anda Tapi rusa itu, itu mengganggu hatiku.

Danau yang tenang penuh dengan riak. Melihat itu, ikan kecil di danau sudah dekat.

Saya ingin menjangkau dan bermain dengan mereka. Tapi takut mengganggu danau,

Oh

Melihat ke belakang, Anda disana,

Melihat pemandangan danau kecil itu dan tertawa. Tapi tidak tahu Anda telah menjadi lanskap untuk orang lain.

Oh

Meskipun dekat, Tetapi di luar jangkauan.

Jangan tertawa oleh seorang Rambut putih dan pakai bunga tua,Karena bunga desa tidak pernah kalah sampai bertahun-tahun.

(12)

12

MENCINTAMU SELAMANYA --louise--

Ketika gunung menjadi tanah Ketika sungai berhenti mengalir Ketika seluruh dunia hilang

Saya tidak bisa dipisahkan dengan kau Ketika matahari tidak terbit

Ketika semua bunga layu Ktika musim tidak ganti lagi

Saya tidak bisa dipisahkan dengan kau Aku mencintaimu selamanya

Tak bermusim Tak berwaktu

(13)

13

Kami telah berusaha keras

Kami telah berusaha keras, Kami belajar berbicara sejak masih bayi.

Kami telah berusaha keras,

Kami belajar berlari pada masa kanak-kanak. Kami telah berusaha keras,

Kami belajar berpikir pada masa remaja. Kami telah berusaha keras, Kami belajar bertahan pada masa depan.

Kami terus belajar, Kami telah berusaha keras.

如 果 有 来 生

(14)

14 通勤时记录事项 烦恼时倾诉不安 哪怕你在为谁写着情诗 也有我分享你这一世的温柔心事 如果有来生,我想做你的无名指 陪你弹琴也陪你喝酒 为你洗衣也为你做饭 等到有一天我被戴上了戒指 我会知道你有了幸福 以及,我会陪你一生一世 下辈子 做路过你的一阵风吧 温柔宁静的傍晚 我终于可以把你拥抱

(15)

15

Kehidupan Setelah Kematian

Karya: Mia

Jika ada kehidupan setelah kematian

Jika ada kehidupan setelah kematian, aku mau memjadi pena

Catat hal-hal waktu Kau bekerja Mengaku gelisah waktu kau kesulitan

Bahkan jika kau sedang menulis puisi cinta untuk siapa

Aku berbagi kelembutan hidup kau juga.

Jika ada kehidupan setelah kematian,aku mau menjadi jari manismu

Menemani kau bermain piano juga menemani kau minum

Mencuci pakaian untuk kau juga memasak untukmu Sampai suatu hariaku dipakai cincin

(16)

16

Dan, aku akan menemanimu selamanya. Kehidupan selanjutnya

Jadilah hembusan angin yang kau melewati Malam yang lembut dan tenang

(17)

17

Jatuh Cinta

NAGA orang yang saya suka

Jatuh cinta padamu, aku punya senyum di wajahku. Jatuh cinta padamu, hatiku penuh pelangi

Tahun-tahun mendatang hanya bersedia berjalan bersama Anda Jangan pernah melupakan sumpah cintamu

Apakah itu bunga pir Masih bunga persik

Jangan pernah mengubah niat awal Anda

Saya jatuh cinta dengan Anda dan saya menemukan mimpi cinta muda.

Jatuh cinta padamu, hatiku seratus berubah kelembutan Saya hanya akan bermimpi memimpikan Anda di masa depan.

(18)

18

Bertemu Dengan Sayangku Karya: Nalotro

Sayang datang dari surga Pada malam bulan muda Mabuk roman kecantian anda

Serasa ingin mencinta sepanjiang masa

Gunung Huashan Karya Nalotro

Gunung Huashan sangat megah Angin mendesing awan bergulung Seperti berjalan ke puncak

(19)

19

INDONESIA

Nina

Di Indonesia

Aku pernah lihat matahari menembus hutan Taburkan cahaya

Jatuh ke badanku,rambutku,tanganku

Kucoba tangkapnya,tapi itu hanya usaha sia-sia.

Aku pernah lihat matahari terbit yang megah Indah tapi dekat malam,dekat kesepian Megah campur kesayangan

Musim hujan Indonesia campur gaya berbeda Masalah semua dicuci hujan

Musim kemarau Indonesia campur perasanan berbeda Itulah keringat bergirah ngalir

Bergairah… Kesepian… Keamanan… Kerusuhan… Dan kata yang lain

Tentang semuanya Indonesia Simpan di dalam hati

(20)

20 《归途》/Tami 夕阳渐落, 染红了天边的云彩。 黄牛驮着它的小伙伴, 踏上了归家的征途。 伴随着小伙伴的笛声, 影子渐行渐远; 只留下笛声在风的耳旁, 轻声诉说归途的乐趣。 PERJALANAN PULANG

Matahari terbenam turun yang perlahan-lahan, Awan menjadi merah sedikit demi sedikit di ujung bumi.

Lembu mendukung temannya sedikit, Melalui perjalanan pulang. Dengan suara suling teman sedikit,

Bayang-bayang berangsur-angsur menjadi panjang dan hilang;

Hanya meninggalkan suara suling di telinga angin, Bisikan menyenangkan perjalanan pulang.

(21)

21

PERGI UNTUK PULANG

Matahari terbenam mengantarku pergi Keluarga menungguku untuk kembali

Saya secepat panah ketika kembali Saya selambat siput ketika pergi Selangkah setiap lihatlah kembali belakang

Orang tua enggan meninggalkanku Ranjang depan ada cahaya bulan.

Pikirku adalah kabut di tanah. Angkat kepalamu lihatlah bulan di angkasa.

(22)

22

KERIUHAN KOTA, KEINDAHAN LAUT DAN KETENANGAN GUNUNG

Karya: Nalotro

Saya sudah tinggal di Indonesia selama sepuluh bulan. Saya sudah jalan-jalan ke banyak tempat., seperti ke kota, laut, pulau dan gunung.

Pertama, saya pergi ke Kepulauan Seribu dengan teman-teman. Kami naik perahu ke pulau tersebut. Kepulauan Seribu ialah sekelompok pulau yang terdiri atas banyak pulau kecil. Di sana, warna lautnya biru dan di tempat yang dangkal, airnya berwarna hijau muda. Di kepualuan seribu, kami sudah pergi snorkeling. Itulah pertama kalinya saya melihat dunia bawah laut. Banyak ikan laut yang indah dan serangkaian karang berwarna. Meskipun saya memiliki perasaan kagum, saya tidak berani menyelam. Saya hanya berani mengambang di laut untuk menyaksikan pemandangan indah di bawah laut. Kami juga mengadakan pesta api unggun,

(23)

23

makan ikan bakar, dan pergi menemui lumba- lumba dan penyu pada hari berikutnya.

Tempat kedua yang saya kunjungi ialah kota Bandung. Saya pergi ke C urug Cimahi. Curug Cimahi terletak di bawah gunung Tangkuban Perahu. Di sana ada beberapa curug. Curug pelangi ialah salah satunya. Curug pelangi lebih kurang dua puluh meter tingginya. Ketika sinar matahari mengenai curug, tampaklah pelangi di bawah curug. Saya juga sudah pergi ke Wisata Outbound Ciwangun. Di dalam Wisata Outbound Ciwangun, ada beberapa Curug. Sayangnya, saat itu musim kering, jadi hanya ada dua curug saja yang memancarkan air. Saya berjalan jauh sampai sana dan melihat airnya yang jernih. Di sepanjang jalan, saya mengikuti arah aliran air dan mendengarkan suaranya. Pada hari yang sama, saya pergi ke Sudirman untuk makan santapan China. Di sana, saya bisa makan daging babi.

(24)

24

Saat liburan Halloween, saya pergi ke Semarang, Malang dan Yogyakarta. Di Semarang saya pergi ke Lawang Sewu. Lawang Sewu ialah awal mula keberadaan Kereta Api Belanda di Indonesia. Lawang Sewu adalah sebuah museum yang terdiri atas banyak ruang dan pintu. Di sana, ada banyak gambar dan banyak peninggalan sejarah. Lalu saya pergi ke Ikan Bakar Cianjur. Restoran ikan bakar C ianjur di Semarang sudah lama menjadi makanan terbaik di Indonesia dan harganya tidak mahal. Rasa sop iga babi agak asin. Selain itu, gurami ikan bakar memiliki empat jenis saus. Rasa favorit saya ialah pedas dengan daging yang renyah dan empuk di bagian luarnya, dan tulang yang renyah. Santapan kaki ayam panggang dan ayam goreng memiliki rasa yang kuat. Dagingnya pun mudah dipisahkan dari tulangnya. Santapan lain dengan rasa yang mewah adalah nasi liwet yang dimasak dengan ikan laut. Nasi ini memiliki aroma seafood yang diolah dari ikan yang segar. Setelah

(25)

25

itu, saya pergi ke Sam Poo Kong untuk menyaksikan patung Zheng He.

Di Malang, saya pergi ke Wendit Recreational Park. Di sana, ada taman air yang sangat murah harganya. Saya bermain di taman air seharian, kemudian saya duduk diam untuk menonton seseorang yang melakukan konser. Setelah itu, saya pergi ke Gunung Bromo. Saya menyewa mobil dari Malang ke sebuah kota kecil di lereng gunung Bromo. Sesampainya saya di sana, saya mengganti kendaraan dengan sepeda motor untuk sampai ke kawah Bromo. Untuk menyaksikan matahari terbit, saya harus memulai perjalanan di malam hari. Walaupun udara di sana sangat dingin, saya hanya mengenakan tiga baju. Ada banyak orang menunggu matahari terbit di gunung. Saya menunggu selama dua jam, tetapi karena ada banyak awan di langit, saya tidak bisa melihat keindahan matahari terbit seperti yang saya harapkan. Jalan di sekitar gunung sangat dipenuhi oleh banyak mobil

(26)

26

yang berbaris. Untungnya, saya memilih sepeda motor dan saya tidak terhalang oleh baisan kendaraan itu. Jalan di gunung curam. Paman yang mengendarai sepeda motor memiliki hati yang baik. Ketika dia melihat saya kedinginan dan menggigil, dia meminjamkan saya baju. Setelah kami memasuki lautan pasir, sudah ada b anyak mobil di jalan. Karenanya, banyak butiran pasir yang berterbangan dan terhirup oleh saya. Bahkan dengan penutup hidung pun, masih ada pasir yang masuk ke hidung saya. Walaupun begitu, saya naik jauh ke atas dengan mengendarai kuda, lalu naik tangga panjang ke kawah. Kondisi saat itu sangat ramai, dan bau belerangnya tajam. Ditambah lagi, ada asap tebal di kawah. Permukaan gunung Bromo seperti permukaan bulan. Anda juga bisa melihat kerumunan wisatawan yang menyusuri gunung untuk sampai ke kawah. Saat itu sudah tengah hari, saya naik kembali ke Shahai dan menemui pengendara sepeda motor untuk memintanya

(27)

27

membawa saya kembali ke kota. Sepanjang perjalanan, saya melihat sisi gunung yang dipenuhi dengan tebing yang sangat dalam. Saya merasa sangat takut. Saya tidak melihatnya di hari sebelumnya karena saya naik gunung pada malam hari. Setelah kembali ke kota, saya menemukan mobil yang membawa saya naik gunung dan kembali ke Malang. Sepanjang jalan, saya melihat perbukitan dengan sawah yang sangat curam. Saya mengagumi masyarakat Indonesia yang mampu membangun sawah securam itu.

Lalu, saya pergi ke Yogyakarta. Di sana, saya mengunjungi Borobudur. Dalam hati saya, Borobudur adalah tempat suci untuk dikunjungi, dikagumi dan dihargai, tetapi di sana saya melihat banyak orang memanjat candii tersebut untuk berfoto. Saya juga melihat banyak patung dan ukiran rusak yang sedang diperbaiki dengan semen. Saya mengagumi karya nenek moyang rakyat Indonesia dalam membangun candi Borobudur dengan seni

(28)

28

ukiran yang terpelihara dengan baik. Pahatan di dinding candi menunjukkan kemakmuran pada zaman itu dan juga keterampilan yang mengagumkan dari pengrajin pada zaman itu.

Selain itu, saya pergi ke Bogor untuk mendaki Gunung Gede, sebuah gunung berapi yang relatif primitif. Saya membeli tiket untuk mendaki gunung itu dari bagian belakang gunung tersebut. Gunung Gede tidak bisa dicapai dengan mengendarai mobil seperti ke gunung Bromo. Saya harus mendaki melalui hutan untuk mencapai puncak. Jalan-jalan di hutan sangat terjal dengan udara yang sangat lembab sehingga membuat jalannya dipenuhi dengan lumpur. Tanahnya pun dipenuhi dengan banyak akar dan kerikil. Karena saya membawa banyak makanan dan minuman dan jalan di gunung itu curam, saya cepat merasa kelelahan di tengah perjalanan. Kemudian, saya pergi ke kemah dengan rekan tim saya untuk beristirahat di sana. Kami pun memasak sendiri di

(29)

29

sana. Keesokan harinya, saya melanjutkan perjalanan dengan kondisi jalan yang semakin lama semakin curam. Tidak ada hutan hujan tropis di sana, tetapi padang rumput dan hutan kecil yang terlihat mirip dengan Dataran Tinggi Alpine. Saat itu tengah hari, tetapi saya tidak bisa melihat matahari. Setiap kali angin bertiup, saya bisa melihat kabut putih bergulir. Saya belum pernah melihat kabut yang begitu tebal dan tidak pernah sedekat itu dengan kabut. Berjalan di padang rumput, saya melihat sungai kecil dan sangat senang menikmati air itu. Kemudian, kabut tiba-tiba menjadi sangat tebal dan hujan pun turun. Saya memakai jas hujan dan memasuki semak untuk terus mendaki. Setelah melewati semak, saya akhirnya mencapai kawah Gede, yang tingginya hampir tiga kilometer. Saya tidak tahu itu kawah pada saat itu, karena kabutnya terlalu tebal dan semua kabut putih ada di depan saya. Ketika senja menyingsing, kabut pun mulai menghilang sehingga saya mampu melihat kawah di

(30)

30

bawah. Saya merokok di beberapa tempat dan bisa mencium bau belerang. Disamping itu, saya juga dapat menyaksikan matahari yang terbenam di puncak gunung. Pemandangan itu sangat spektakuler. Kemudian, saya bernyanyi dari sisi lain gunung Gede ketika menyaksikan matahari terbenam. Banyak kerikil di sepanjang jalan, dan di sisi ini kondisi jalan sangat curam sehingga saya tergelincir beberapa kali. Ada juga tebing vertikal di beberapa bagian yang membuat Anda harus memegang tali dan meluncur perlahan ke bawah. Karena hari sudah gelap, kami menggunakan lampu karena jarak pandang yang sangat terbatas. Hal ini menyebabkan kami harus menghabiskan waktu setengah jam untuk sampai ke sana. Kemudian, saya pergi ke posisi antara Gunung Gede dan Gunung Pangrango, tempat saya berkemah semalam. Saya berencana untuk mendaki Gunung Pangrango keesokan harinya, tetapi sayangnya saya harus turun karena persediaan bekal saya yang tidak cukup.

(31)

31

Sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan perjalanan itu karena bahu dan kaki saya yang terasa sangat sakit. Saya membutuhkan waktu lama untuk keluar dari hutan. Meskipun sangat menantang dan melelahkan, perjalanan itu sangat berharga bagi saya. Saya tidak mendapatkan sinyal ponsel di hutan, sehingga saya mengabari keluarga saya setelah saya keluar dari hutan. Satu-satunya penyesalan saya adalah bahwa saya tidak melihat matahari terbit di gunung berapi Pangrango.

(32)

32

YOGYAKARTA DAN MALANG YANG MEMESONA

Karya: Artezy

Pada awal tahun baru ini, saya melakukan perjalanan dengan teman-teman dari Jakarta ke Yogyakarta dan Malang. Rencana awalnya adalah terbang pada pukul 7 malam, tetapi karena keterlambatan pesawat selama satu jam dan waktu tunggu sebelum lepas landas selama setengah jam, saya pun tidak tepat waktu untuk sampai di Jakarta. Setelah tiba pada pukul 10 malam, terdapat kesalahan yang dilakukan agen perjalanan yang menyebabkan kami baru bisa tiba di tempat penginapan pada pagi hari.

Keesokan harinya, kami memulai perjalanan pada pukul 8 pagi. Sopir membawa kami ke Candi Borobudur. Cuacanya tidak begitu mendukung perjalanan itu. Kami hanya mengunjungi Borobudur kurang dari dua jam, karena hujan lebat. Kami

(33)

33

terpaksa harus beranjak dari tempat itu menyusuri pasar yang menjual banyak suvenir seperti ukiran kayu, pakaian, dan banyak makanan ringan, minuman dan sebagainya.

Pada siang hari, kami pergi ke warung lokal atas rekomendasi sopir kami dan mencoba banyak hidangan lokal khas Yogyakarta. Pada sore hari, kami pergi ke Pantai Parangtritis dan berharap untuk menyaksikan matahari terbenam, tetapi karena cuaca selalu berawan, kami tidak berhasil menyaksikannya. Ketika kami membahas makan malam, kami meminta supir untuk membawa kami ke restoran makanan laut setempat. Di sana, kami memesan sup miso.

Pada hari ketiga perjalanan di Yogyakarta, kami memesan tiket kereta api dari Yogyakarta ke Malang di pagi hari, jadi kami berangkat dengan mobil lebih awal di pagi hari. Pada hari itu, kami pergi ke Hutan Pinus Pengger yang menyuguhkan pemandangan yang indah. Walaupun begitu, karena

(34)

34

hujan saya tidak bisa mendapatkan kenangan yang indah di tempat itu. Pada sore hari, kami bergegas ke Pantai Ngobaran. Cuacanya saat itu adalah cuaca terbaik dalam perjalanan saya. Cuacanya cerah, ombaknya besar dan pemandangan pantainya lebih indah dari Pantai Parangtritis. Pantai ini termasuk serangkaian pantai yang terhubung satu sama lain yang sedikit terpisahkan oleh beberapa tebing. Cuaca cerah dan lingkungan yang indah membuat orang merasa sangat bahagia berada di sana.

Kami naik kereta pada malam hari. Pengalaman ini tidak sama dengan pengalaman di kereta yang berkelas bisnis karena kami harus duduk di kursi yang saling berhadapan dan berjarak sempit sehingga kami tidak dapat bersantai. Ditambah lagi, suara dari pintu kereta yang sangat mengganggu ketika munculnya guncangan. Setelah sekian lama bersabar dengan ketidaknyamanan itu, kami pun tiba di Malang.

(35)

35

Kami tiba di sana pada pukul 8 pagi. Setelah berbincang dengan pemandu wisata Gunung Bromo, kami akan dijemput di tempat penginapan pada sore hari. Untuk menghabiskan waktu sebelum ke Gunung Bromo, kami sarapan terlebih dahulu, menikmati secangkir kopi, memanjakan diri kami di tempat pijat, dan menyantap makan siang kami restoran Jepang terdekat.

Pada malam hari, saya pergi ke Gunung Bromo. Saya sampai di kaki Gunung Bromo pada pukul 8 pagi. Kawahnya sangat berasap dan saya tidak bisa melihat apa pun di dekat kawah. Pemandangan dekat Gunung Bromo juga sangat Indah. Rasanya seperti berada di tempat yang tinggi dengan pepohonan yang berdaun lebar. Pemandangan indah itu membuat saya sangat bahagia.

(36)

36

JAUH DARI TANAH KELAHIRANKU Karya: Eki

Ketika saya datang ke Indonesia, saya penuh dengan harapan. Ini pertama kalinya saya naik pesawat terbang ke negara lain. Selain itu, saya juga harus tinggal dan belajar di Jakarta selama setahun.

Saya duduk di pesawat yang menuju Jakarta dengan melihat tanah kelahiran yang semakin jauh dari saya. Saya harus pergi ke kota yang jauh dari Tiongkok. Saya tidak punya keluarga dan teman di sana, tetapi saya percaya bahwa setiap perjalanan tidaklah sia-sia. Saya akan mengalami beberapa hal dalam proses ini, belajar sesuatu yang baru dan menemukan teman baru.

Asrama saya berada di lantai ke-16 dengan balkon sebagai tempat yang tepat untuk melihat pemandangan. Anginnya sangat kencang dan cahaya matahari sangat hangat. Jika kamu tidak takut kulitmu bertambah gelap, kamu dapat berdiri di

(37)

37

balkon dengan teman sekamar kamu untuk minum dan mengobrol.

Pemandangan malam Jakarta juga indah sekali. Jika hujan tidak terlalu deras, balkon jarang basah oleh hujan. Kadang-kadang, beberapa burung akan terbang ke balkon saya untuk bersembunyi dari hujan. Angin di balkon sangat kencang. Jika kamu sudah mencuci rambutmu, kamu bisa datang ke sini untuk mengeringkan rambut karena kencangnya tiupan angin. Pakaian pun dapat kering dengan cepat sehingga saya tidak perlu merasa khawatir kehabisan pakaian pada musim hujan. Meskipun begitu, karena tiupan angin yang kencang, kaus kaki saya sering beterbangan di balkon. Karenanya, saya sering membeli banyak kaus kaki baru.

Ketika saya melihat keluar dari balkon, gedung asrama kami dikelilingi oleh banyak rumah yang tidak menjulang tinggi. Bangunan bertingkat banyak berada di pusat kota. Sebagian besar bangunan di sana adalah mal. Mal yang paling

(38)

38

sering saya kunjungi adalah Mal Taman Anggrek, Central Park dan Season City. Ada banyak barang di sana, di mana saya bisa membeli pakaian, peralatan rumah tangga, peralatan belajar dan kebutuhan sehari- hari. Saya juga bisa makan, menonton film, bermain game dan berbelanja di pasar swalayan.

Ada banyak makanan di mal, seperti masakan Korea, Jepang, Eropa dan Tiongkok dengan rasa yang sangat memanjakan lidah. Saya juga tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menonton film. Saya sangat senang karena film- film tersebut belum dirilis di Tiongkok. Saya sudah menonton tiga film dengan teman-teman saya. Karena film itu bagus dan harganya tidak mahal, saya ingin sekali untuk sering menghabiskan waktu untuk menonton film.

Saya suka pergi ke pasar swalayan dengan teman-teman saya untuk membeli bahan makanan dan kembali ke asrama untuk memasak sebuah hidangan dari bahan tersebut. Akhir-akhir ini, saya

(39)

39

membuat sayap ayam dengan minuman bersoda. Saya pikir itu luar biasa karena saya menambahkan minuman bersoda yang berwarna biru sehingga sayap ayam yang saya masak berwarna hijau. Teman-teman di Tiongkok saya berpikir itu adalah hal yang sangat menarik. Meskipun warnanya berbeda dari sayap ayam biasa, rasanya hampir sama dan tentunya lezat.

Saya khawatir ketika saya datang ke Jakarta karena level bahasa Inggris dan bahasa Indonesia saya tidak terlalu tinggi. Saya khawatir tidak bisa berkomunikasi dengan orang Indonesia. Saya masih ingat pertama kali saya pergi ke pasar swalayan untuk membeli barang-barang dengan teman-teman sekelas saya. Kami menggunakan aplikasi Google Translate untuk mencari tahu apa yang ingin kami beli, kemudian bertanya kepada staf di sana. Beberapa kata keliru diterjemahkan oleh aplikasi itu sehingga sering kali, staf di sana tidak dapat memahami ucapan kami. Kami pun tetap saja

(40)

40

berbicara, tanpa mengengetahui makna dari kata-kata yang kami ucapkan. Pada akhirnya, kami hanya bisa memberi tahu mereka apa yang ingin kami beli dengan menunjukkan gambar. Proses membeli barang sangatlah sulit dan memalukan, tetapi hal itu harus kami lalui. Kami sadar bahwa kami perlu banyak melakukan latihan berbicara untuk meningkatkan keterampilan berbahasa kami.

Pengalaman di asrama juga sangat menyenangkan. Ada kolam renang di sebelah asrama kami. Saya bisa melihat banyak orang asing berenang dengan sangat bersemangat. Tetapi karena saya tidak bisa berenang, saya hanya bisa menyaksikan mereka saja. Berenang pada saat cuaca panas terlihat seperti hal yang terbaik untuk dilakukan. Setelah makan malam, saya dan Louise biasanya bermain tenis meja di lantai pertama. Hanya ada satu meja tenis meja di lantai pertama, tetapi ada tiga meja biliar. Jadi ada lebih banyak

(41)

41

orang bermain biliar. Selama bermain, saya bertemu banyak teman Indonesia yang suka bermain tenis meja juga. Kami bermain dan mengobrol bersama. Teman-teman Indonesia sangat baik hati dan menarik dan mereka mengajari kami bermain biliar dengan sabar. Teknik tenis meja antara saya dan Louise juga meningkat dari hari ke hari. Ada pusat kebugaran di sebelah ruang penatu. Walaupun begitu, karena saya tidak begitu kuat menggunakan alat-alat tersebut, saya dan teman-teman hanya bisa menggunakan treadmill untuk berolahraga. Olahraga membuat tubuh kami lebih kuat dan sehat sehingga saya sangat suka melakukannya di Binus Square.

Cara pengajaran di sekolah juga sangat menarik. Kadang-kadang, kami bernyanyi, menari dan bermain game di kelas. Kmai juga terkadang menyanyikan lagu anak bersama-sama di kelas. Saya berpikir bahwa bernyanyi itu sangat menyenangkan. Disamping itu, ada banyak jenis permainan yang dilakukan di kelas, seperti

(42)

42

menggambar, menebak gambar untuk bercerita, dan membuat kalimat. Sekolah juga mengatur banyak kegiatan untuk kami, seperti membiarkan kami belajar memasak masakan Indonesia tradisional di dapur sekolah, dan bekerja sama dengan siswa Indonesia untuk menyelesaikan pameran, serta berpartisipasi dalam kegiatan puisi Indonesia.

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, saya telah bertemu banyak teman baru. Ini tidak hanya akan melatih kemampuan berbicara kami, tetapi juga memungkinkan kami untuk memahami budaya Indonesia dan memperkuat kemampuan kerja sama kami.

Saya telah tinggal di Indonesia hampir setahun. Saya sangat terkesan dengan kelezatan dari makanan Indonesia seperti sate, bakmi, gado- gado dan banyak makanan lainnya. Selain itu, saya terkesan dengan pengalaman berjalan-jalan ke berbagai kota lainnya.

(43)

43

Tidak lama setelah datang ke Indonesia, kampus mengadakan acara “Perjalanan Selamat Datang”, dan kami menghadirinya bersama mahasiswa pertukaran pelajar dari semua kelas. Kami pergi ke Kepulauan Seribu. Pada saat itu, saya melihat laut untuk pertama kalinya, jadi saya tidak akan melupakan pengalaman itu. Saya melihat laut yang berwarna hijau kebiru-biruan yang sangat bersih dan indah. Hal itu membuat pengunjung ingin mencapai laut yang lebih dalam.

Kami pergi ke dua pulau kecil lainnya pada sore hari. Kami bisa melakukan snorkeling di tengah perjalanan. Semua orang bersenang-senang di air. Orang dapat melihat beberapa biota bawah laut. Saya merasa bahwa alam sangat indah.

Kami telah mengambil banyak foto di pulau itu. Pemandangan indah telah menjadi latar belakang yang sangat bagus. Saya menganggap para pengunjung seperti daun hijau dengan

(44)

44

pemandangannya sebagai bunga. Suatu kombinasi yang sangat menakjubkan.

Ketika matahari hampir terbenam, kami mencapai pulau kedua. Saya memandangi langit yang berwarna jingga dengan dikelilingi oleh sinar keemasan matahari. Kemudian, matahari perlahan berubah menjadi merah, dan langit perlahan menjadi ungu. Pemandangan itu indah sekali sehingga saya segera mengambil foto.

Kami kembali ke rumah di malam hari. Kami pergi ke rumah teman-teman dari Indonesia untuk bermalam dan bermain game bersama. Kami juga mengajari teman-teman Indonesia untuk menyanyikan lagu- lagu Tiongkok. Saya berpikir bahwa banyak orang Indonesia dapat menyanyikan "Qing Fei De Yi". Lagu ini sangat bagus dan sangat terkenal di Indonesia. Saya pikir orang Indonesia sangat pandai bernyanyi.

Semester baru pun telah tiba. Di kelas kami, hanya saya dan Louise yang pergi berlibur. Kami

(45)

45

bertemu dengan seorang teman dari Tiongkok juga dan bertemu dengan seorang teman Indonesia bernama Joyce yang tinggal bersama kami. Saya tidak bisa naik sepeda sehingga Joyce berjalan dengan saya di pulau tersebut dari Selatan ke Utara, dan dari Barat ke Timur. Joyce dapat berbicara dalam bahasa Mandarin, jadi kami berkomunikasi dengan lancar. Kami berempat makan bersama, menyaksikan keindahan laut bersama, menyaksikan matahari terbenam bersama, dan bermain air. Kami berempat membuat kenangan yang menyenangkan.

Kami juga pergi ke Bandung. Di sana ada teman kami dari Tiongkok. Teman yang tinggal di Bandung membawa kami ke mal dan sebuah taman. Ada banyak jenis bunga yang berwarna-warni di taman tersebut. Warna favorit saya adalah biru langit, karena warna itu dapat membuat suasana hati saya sejernih langit. Kami mengambil banyak foto sebagai kenangan yang tidak dapat kami temukan di kota asal kami.

(46)

46

Bepergian ke Bogor juga sangat menyenangkan. Saya pergi ke Bogor dengan tujuh teman sekelas saya. Kami memesan sebuah vila dengan lingkungan sekitar yang sangat baik. Ada ayunan, kolam renang, kebun, paviliun dan kolam ikan di vila itu. Kami melakukan barbeku di malam hari. Setelah itu, kami bermain kartu bersama. Game ini sangat menarik sehingga kami lupa waktu dan bermain selama beberapa jam. Ketika kami lelah, kami kembali ke kamar untuk tidur.

Kami juga pergi ke museum di Jakarta, Taman Mini Indonesian Indah (TMII), Monas, Kota tua, Ancol dan banyak lagi. Saya suka TMII, karena ada banyak bangunan khas dan gaya yang berbeda dari bangunan lain, yang membuat saya memahami budaya dan sejarah Indonesia. Setiap bangunan adalah simbol dari setiap daerah dan sangat berharga. Saya juga suka Ancol. Saya pergi ke akuarium bersama Louise. Akuarium memiliki banyak ikan, ubur-ubur dan sebagainya. Saya suka

(47)

47

berjalan di terowongan, seolah-olah saya berada di laut. Hewan- hewan di sana sangatlah imut seperti ubur-ubur merah muda yang berukuran sangat kecil dan indah. Saya masih ingin pergi lagi.

Saya senang dengan pengalaman saya di Jakarta. Saya percaya bahwa akan ada pengalaman yang lebih baik di masa depan.

(48)

48

BALI, PULAU PENUH KENANGAN Karya: Elaine

Jika berbicara tentang kenangan yang paling menarik saya, itu pasti pengalaman perjalananku di Pulau Bali. Karena kami memiliki banyak liburan semester ini. Pulau Bali adalah salah satu pulau wisata paling terkenal di Indonesia. Pulau ini pun belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Jadi, setelah berdiskusi, saya dan temanku memutuskan untuk pergi ke Pulau Bali selama liburan ini.

Kami terbang pukul 12 pagi. Setelah menempuh dua jam penerbangan, kami tiba di Bali dengan sangat cepat. Kami merasakan antusiasme kami di Bali ketika kami turun dari pesawat. Meskipun berada di negara yang sama dengan Jakarta, suhu di Bali jauh lebih tinggi. Matahari yang terik pun menyambut kami di sana. Hal pertama yang harus kami lakukan setelah tiba di Bali adalah pergi ke hotel yang sudah kami pesan.

(49)

49

Kami memesan sebuah vila dengan dua kamar dan kolam renang. Rumah ini bergaya bambu dan dibalut dengan keindahan eksotis di setiap sudutnya. Vila ini adalah rumah bambu dengan dua lantai yang telah dirancang dengan cermat. Lantai pertama adalah area terbuka tanpa pintu dan jendela. Kamar tidur di lantai dua bisa ditutup, sehingga tidak perlu khawatir saat tidur. Tempat favorit saya adalah tempat tidur gantung putih di luar jendela kamar tidur. Ketika bangun di pagi hari, saya bisa melihat teras yang dipenuhi kabut. Kamar mandinya terbuka, tetapi tetap bersih dan nyaman. Ada dua kolam renang di seluruh area vila. Salah satunya adalah kolam renang di sebelah restoran dan yang lainnya terletak di luar ruangan. Ketika duduk di kolam renang, kami bisa menikmati pemandangan hutan yang sangat memanjakan mata. Saat melihat hutan, teman saya berkata kepada saya, "Sangat senang menjadi orang primitif." Saya sangat setuju dengan sudut pandangnya. Meskipun kami dengan

(50)

50

cepat menemukan kekurangan menjadi orang primitif, karena hutannya sangat lembab dan ruangan yang dipenuhi dengan uap air. Di malam hari, berbagai binatang kecil akan datang menghampiri kami melalui ambang jendela kami. Meski ada kekurangan, saya tetap sangat menyukainya, karena vila ini membuat saya merasa sangat dekat dengan alam. Ini adalah vila favorit saya di Bali. Itu adalah harta karun yang perlu dikunjungi, walaupun jaraknya yang relative jauh bagi wisatawan. Vila ini penuh dengan lampu gantung yang fantastis dan deretan lampu kecil. Ketika cahaya redup, rasanya seperti berada di negeri dongeng.

Setelah check-in di vila, kami tidak sabar untuk datang ke pantai dekat hotel. Pantai Ini adalah area yang tenang di Bali, karena minimnya keriuhan di area hotel kelas atas, hanya suara ombak yang keras. Kolam renang pribadi alami adalah pilihan terbaik bagi kami untuk menghilangkan penat

(51)

51

setelah perjalanan yang melelahkan. Segala permasalahan kami tenggelam dalam air ketika suara ombak dari kejauhan tiba-tiba datang menghampiri kami. Kedengarannya seperti lagu pengantar tidur yang indah sambil menikmati terbenamnya matahari. Kami berpikir bahwa ini adalah awal dari kebahagiaan kami dalam perjalanan ini.

Selain menikmati pemandangan alam yang indah, kami tidak lupa untuk mengalami adat istiadat lokal Bali. Pasar seni Ubud adalah pilihan pertama kami. Ini adalah pasar seni tertua di Bali. Jadi, keesokan paginya kami tiba di Bali, kami memutuskan untuk pergi ke sana. Karena berhadapan dengan Candi Ubud, kami langsung pergi ke pasar setelah mengunjungi Candi Ubud di pagi hari. Lokasinya sangat cocok untuk wisatawan. Pasar tradisional Ubud meliputi berbagai kios. Penjualnya menawarkan barang-barang perak, batik, ukiran kayu, barang-barang kulit dan cendera mata

(52)

52

tradisional Ubud. Tas kecil dari rotan dan penangkap mimpi putih murni menarik banyak wanita muda dan anak-anak. Barang-barang disusun dengan sangat artistik. Teman-teman dan saya menghabiskan pagi yang santai di sini dan membeli beberapa suvenir. Kami berharap hadiah kecil ini dapat dibawa kembali ke Tiongkok karena kami ingin memberikannya kepada keluarga dan teman-teman kami. Hadiah-hadiah ini tidak hanya mewakili pemandangan alam Bali yang indah, tetapi juga kenangan terbaik kami di Indonesia.

Pulau Penida benar-benar tempat yang paling direkomendasikan di Bali. Pulau yang tidak berpenghuni ini bukanlah pulau yang paling banyak dieksplorasi, melainkan pulau yang paling indah di Bali. Hanya dibutuhkan 30 menit dengan kapal cepat dari Bali ke pulau ini dan transportasi nya sangat nyaman. Kapal pertama berangkat pada pukul 7.30 dan kapal terakhir berangkat pada pukul 16.30. Jadi, kami memilih untuk bepergian ke pulau itu

(53)

53

pada hari ketiga perjalanan. Di pulau ini, hanya ada beberapa wisatawan Eropa dan Amerika dan kami hampir tidak dapat menemukan orang Asia. Ketika kami tiba di pulau ini, kami menemukan bahwa pulau itu tidak memiliki rute perjalanan komersial, dan bahkan tidak ada hotel. Hanya pemandangan alam yang murni dan pulau yang sederhana. Ada tebing dengan pagar pembatas di pulau itu dan pantai berbatu yang dikelilingi oleh desiran ombak. Ada juga tempat snorkeling di mana saya bisa berenang dengan ikan iblis. Pengalaman menakjubkan di Pulau Penida benar-benar sulit untuk dideskripsikan. Saya suka warna air laut Penida yang menyerupai batu safir. Selain itu, pemilik toko persewaan mobil juga baik, karena hari keempat kami mengambil foto terlalu lama, dan hampir ketinggalan kapal yang terakhir di Penida. Beliau terlihat sangat cemas. Bahkan , dia berinisiatif untuk bertanya pada penduduk setempat yang bisa segera membawa kami ke dermaga

(54)

54

dengan mengendarai sepeda motor. Ketika kami meninggalkan pulau dengan kapal cepat, dia berjabatan tangan dengan kami dan mengucapkan salam perpisahan dengan senyum hangat.

Rencana kami untuk hari terakhir di Bali adalah menikmati santapan yang lezat terakhir di tepi pantai. Kami memilih bar yang disebut Rock Bar dan berangkat ke bar tersebut sekitar pukul 4 sore. Jadi, kami mendapat kursi yang sangat bagus. Pelayan mengatur tempat duduk kami tepat di tepi pantai. Pada pukul tiga atau empat sore, matahari terlihat sangat besar dan kami merasa sedikit kepanasan. Jadi, pelayan menyediakan payung di setiap meja. Kami memesan steak, sup, dan nasi goreng untuk makan malam kami. Steak diasinkan untuk waktu yang lama sebelum dipanggang. Setelah dipanggang, steak itu dipotong-potong. Aroma saus barbeku sangatlah menggoda kami. Teman-teman dan saya sangat menyukainya. Di antara semua jenis saus, selai kacang mengejutkan

(55)

55

saya. Rasanya sangat istimewa. Kami juga memesan sup buntut. Pelayan mengatakan bahwa hidangan ini adalah kebanggaan orang Indonesia. Rasa sup ini sangat berbeda dari yang kami miliki di Tiongkok, tetapi kami masih menyukai rasa segar sup yang terbuat dari berbagai rempah. Kombinasi rempah-rempahnya sangat seimbang. Nasi goreng telur dan ayam goring adalah hidangan favorit saya. Teman saya memakan nasi goreng kambing yang direkomendasikan oleh staf restoran. Santapan itu sangat lezat. Pemilik restoran mengatakan bahwa nasi goreng daging kambing itu disediakan musiman, jadi mungkin tidak ada saat kami datang lagi. Penyesalan tiba-tiba muncul pada diri kami ketika kami mendengar ini.

Setelah makan malam, untuk menghabiskan malam yang terakhir di Bali, kami memesan dua koktail dan banyak bir. Bir di Bali enak sekali. Bir di sana disajkian dalam dua rasa yaitu lemon dan jeruk. Semuanya enak. Duduk di pantai, kami

(56)

56

mendengar suara ombak menghantam bebatuan, dan matahari terbenam pun muncul. Sinar matahari keemasan, langit merah muda, samudra biru tua dan pasir putih. Semuanya seperti tidak nyata. Kami mengambil beberapa foto dengan tergesa- gesa, tetapi foto- foto ini tidak dapat menggambarkan keindahan matahari terbenam. Matahari saat itu adalah memang matahari terbenam yang paling indah yang pernah saya lihat, dan situasi Indonesia yang paling indah yang pernah saya lihat.

(57)

57

DUA KOTA YANG TAK TERLUPAKAN Karya: Firman

Yogyakarta dan Malang adalah dua kota yang indah di Pulau Jawa, Indonesia. Langit biru dan awan putih, pegunungan hijau dan air bersih hijau, simbiosis yang harmonis antara manusia dan alam menjadi simbol dari kedua kota ini. Perbedaannya adalah Yogyakarta memiliki atmosfer budaya yang lebih kental. Sebagai kota tertua di Indonesia, Yogyakarta dikelilingi oleh banyak situs bersejarah dan merupakan tempat lahirnya budaya Jawa. Reputasi Malang diwakili oleh gunung suci yang megah berdiri di sana, gunung berapi yang luar biasa - Bromo. Tujuan perjalanan jarak jauh pertama saya di Indonesia adalah dua kota tersebut.

Berangkat lebih awal ke Taman Hutan Pinus, tempat ini adalah resor fotografi terkenal yang terletak di puncak gunung di pinggiran tenggara Yogyakarta. Langit musim hujan yang suram selalu

(58)

58

membuatku merasa tertekan, sinar matahari pagi bahkan tidak bisa menembus awan keruh ini. Tetapi mengunjungi Hutan Pinus diiringi gerimis benar-benar memberi kami ketenangan ekstra. Dengan mengesampingkan keramaian ibu kota, kami menikmati seluruh tempat ini sepanjang pagi dengan menyusuri puncak bukit dan menikmati pemandangan berkabut dari kejauhan.

Awan suram menghilang tepat di tengah hari, seiring dengan sirnanya kekhawatiran kami. Dalam perjalanan ke Pantai N gobaran, hati saya terbuka lebar di sepanjang jalan-jalan desa di antara sawah hijau, seperti halnya jendela mobil kami. Pada saat kami tiba, kami dapat merasakan hembusan angin laut, melihat ombak yang menghantam bebatuan pantai dan terumbu karang, samudera yang enggan meninggalkan langit dengan berjarak satu baris saja. Sebagai persinggahan dari perjalanan kami di Yogyakarta, Pantai Ngobaran, pemandangan yang

(59)

59

begitu indah pastilah merupakan keputusan kami yang paling bijaksana.

Perjalanan ke Gunung Bromo adalah salah satu kenangan saya yang paling unik di Indonesia, yang mengandung banyak kepahitan dan kemanisan.

Gunung Bromo setinggi 2.300 meter adalah gunung berapi aktif yang terletak di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Pembentukan beberapa letusan gunung berapi mirip dengan permukaan bulan dan tidak diragukan lagi salah satu tempat paling spektakuler di Indonesia.

Pada pukul dua tengah malam, kami setengah sadar dan naik jip mendaki gunung, nyaris tidak merasakan kesulitan yang datang. Bau diesel yang pekat di belakang jip membuat kami semakin pusing dan mengantuk. Pengemudi yang terampil melintasi jalan gunung yang gelap dengan cepat, jalan yang curam membuat jip kami terus bergoyang sehingga kami berempat meringkuk di kursi belakang jip sempit itu sampai sulit tertidur.

(60)

60

Kami tiba di puncak gunung pukul 4 pagi. Jendela jip yang penuh kabut membuat ka mi tidak bisa melihat apa-apa. Hujan dan angin yang dingin membekukan wajah kami sejak langkah pertama kami turun dari jip. Angin dan hujan begitu deras sehingga membuat kami sulit berjalan. Namun, pengemudi di sebelah kami mengambil sebatang rokok, menyalakannya dengan tenang, dan menundukkan kepalanya serta menghembuskan asap dari mulutnya dengan lembut kemudian berjalan maju seperti biasa. Kami datang ke sebuah toko kecil di puncak gunung dan memesan teh susu panas dan pisang goreng untuk menghilangkan dinginnya udara yang menusuk kulit kami sepanjang jalan.

Langit semakin cerah, tetapi hujan masih belum berhenti. Kami bermimpi untuk menyaksikan matahari terbit dari kawah Bromo, tetapi mimpi yang luar biasa ini dihancurkan oleh hujan berat dan tertiup jauh oleh angin.

(61)

61

Waktu perlahan berlalu. Pada jam 8 pagi, hujan akhirnya berhenti, kami juga akhirnya sampai di bawah kawah gunung Bromo. Menurut penelitian, gunung berapi itu meletus terakhir kali pada Mei 2016. Debu menutupi ribuan parit di sekitar kawahnya, seperti satu hantu yang besar memakai kulit serigala sedang merokok di sebelah kami.

Kami berjalan melalui lautan pasir yang basah, mendaki ke atas kawah seperti pintu masuk ke neraka yang tepat berada di depan kami.

Hanya ada bagian kecil dari pagar rendah di sekitar kawah. Tidak jauh dari pagar, ada lubang hitam besar dengan asap menyengat yang terus menyembur keluar dan suara dentuman yang keras kerap datang dari lubang hitam itu. Sungguh menakutkan. Hanya saya saja yang cukup berani untuk berjalan lebih jauh sedangkan teman saya yang lain hanya berdiri di sebelah tangga dan beristirahat.

(62)

62

Lubang hitam yang menakutkan di samping saya terus- menerus menarik saya. Saya dikelilingi oleh asap tebal yang sangat bau dan asapnya menghalangi pandangan saya. Saya harus sangat berhati- hati karena jalan depan semakin sempit dan curam. Saya pasti akan langsung jatuh ke dalam neraka kalau saya mengambil langkah yang salah.

Ketika saya turun dari kawah, kaki saya sudah mati rasa dan seluruh badanku terasa lelah. Saya

memutuskan untuk naik kuda turun

gunung. Saya naif berpikir bahwa saya bisa turun ke kaki gunung dengan mudah setelah duduk di atas kuda. Namun, kenyataannya, duduk di atas kuda itu

sangat bergelombang. Untuk menjaga

keseimbangan, saya harus memegang erat pada gagang yang terpasang pada pelana. Hal itu sangat menyiksa. Saya hampir terjatuh dari kuda beberapa kali walaupun saya sudah berusaha keras untuk mengatasinya.

(63)

63

KENANGANKU DI INDONESIA

Karya: Jia

Bagi saya, pengalaman yang paling menarik di Indonesia adalah ketika saya berjalan-jalan ke Yogyakarta dan Malang.

Sebelum saya datang ke Indonesia, saya tahu bahwa Yogyakarta adalah kota yang paling berbudaya. Yogyakarta tidak hanya memiliki banyak universitas tetapi juga banyak tempat wisata terkenal seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, dan lain- lain. Selain itu, ada juga tempat wisata seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan yang merupakan tempat yang sangat mengasyikkan.

Kami tiba di Yogyakarta pukul 10 malam. Kami tinggal di vila yang jauh dari kota dan tanpa air panas untuk mandi. Saya selalu bertanya-tanya mengapa orang Indonesia tidak suka mandi air panas. Apakah karena cuacanya panas? Kami

(64)

64

memiliki pendapat bahwa mandi dengan air dingin tidaklah sehat bagi tubuh. Namun, ”As the Romans do”, ini tidak akan mempengaruhi mood saya untuk perjalanan besok.

Ketika matahari pagi bersinar, udara sejuk mulai bertiup dan mataku dihiasi pemandangan serba hijau, saya menyadari bahwa saya telah tiba di Yogyakarta. Kesan pertama saya di Yogyakarta adalah bahwa harga barang-barang di sana murah. Segelas jus alpukat hanya berkisar Rp5.000,00 dan semangkuk soto campur dengan daging sapi dan daging ayam pun dihargai sebesar Rp7.000,00. Saya merasa sangat terkejut. Di Jakarta tidak mungkin saya dapat minum segelas jus alpukat dengan harga Rp5.000,00. Tentu saja, tidak mengherankan bahwa harga ibukota lebih tinggi daripada kota-kota lainnya.

Tempat pariwisata pertama kami adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur terkenal sebagai Empat Keajaiban Timur Kuno sejajar dengan

(65)

65

Tembok Besar Cina, Taj Mahal di India, dan

Angkor Wat di Kamboja. UN ESCO

memasukkannya ke dalam Daftar Warisan Budaya Dunia. Candi Borobudur terletak di bawah lapisan abu vulkanik dan hutan lebat selama berabad-abad.

Kami menghabiskan satu setengah jam untuk sampai ke tujuan. Entah dari jauh ataupun dari dekat, Candi Borobudur pun tetap terlihat sangat spektakuler. Kebijaksanaan orang-orang kuno sangat mengagumkan dan tergambar pada berbagai relief di dinding dan koridor. Setiap relief tampaknya menceritakan sebuah kisah. Dapat dilihat bahwa dinding telah diperbaiki berkali-kali. Bagian yang diperbaiki tidak sama warna dengan dinding aslinya. Tetapi penampilan karakter di dinding tidak bisa dibedakan dari yang asli. Dapat dilihat bahwa para ahli telah melakukan banyak upaya untuk memberikan para wisatawan hasil yang terbaik dengan mengembalikan tampilan asli menara. Berjalan di sini akan merasa seperti kami berada di

(66)

66

dunia lain, dengan kegelapan batuan vulkanik, dan visualiasi arsitektur yang terlihat sangat menakjubkan. Saya tak henti- hentinya mengagumi pemandangan itu.

Yogyakarta tidak hanya warisan budaya yang menakjubkan, tetapi juga pemandangan alam yang menarik. Indonesia tidak kekurangan pantai yang indah, tetapi tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan pantai-pantai itu. Pantai N gobaran sebagai pantai yang tidak selalu dketahui wisatawan merupakan pantai yang sangat cocok untuk dikunjungi. Di tepi pantai hanya ada beberapa penduduk setempat dan anak-anak. Laut jernih dan pasir bersih. Anak-anak bermain dengan papan selancar. Kulit setiap anak kecokelatan tetapi mereka tidak peduli. Kebahagiaan anak-anak di sini sangat sederhana yang membuat saya juga ingin menjadi anak-anak itu. Tempat ini seperti tempat persembunyian yang dapat membuat orang

(67)

67

melupakan masalah mereka sementara waktu. Yogyakarta adalah kota yang menawan.

Pariwisata berikutnya adalah Malang. Sudah menjadi hal yang uum bahwa GUnung Bromo adalah wisata populer di Malang. Gunung Bromo adalah gunung berapi aktif dan merupakan salah satu pemandangan paling spektakuler di Indonesia.

Kami berangkat dari desa terdekat dan mengendarai jip. Jalan di atas bukit sangat sulit untuk dilewati. Cuaca mulai menjadi lebih buruk yang disertai dengan angin dan hujan. Jip kami melaju sepanjang jalan ke puncak gunung. Jalan yang berada di tempat parkir dipenuhi oleh toko-toko kecil. Karena cuaca dingin di puncak gunung, setiap toko memiliki kompor karbon untuk menawarkan kehangatan bagi para pengunjung yang lewat. Mereka juga menjual kopi dan mie instan. Kami duduk dari jam tiga sampai jam lima. Kami melihat lapisan tebal kabut putih sebagai pertanda

(68)

68

akan susahnya kami untuk menyaksikan matahari terbit dari Bromo.

Setelah pukul lima, pengemudi melaju menuruni bukit dan mencapai Bromo. Kami melewati sebuah dataran yang penuh dengan abu vulkanik. Saya menyewa seekor kuda dari tempat parkir sampai tangga. Selebihnya, saya harus berjalan kaki untuk mencapai kawah Gunung Bromo. Di sepanjang perjalanan, ada penduduk asli sedang menjual bunga kering berwarna-warni. Orang Indonesia percaya bahwa kawah tersebut mendekati langit, sehingga kita bisa memanjatkan permohonan melalui bunga kering itu dan melemparkannya ke dalam kawah berasap. Dengan

begitu, Tuhan akan mendengar dan

mengabulkannya. Kira-kira tangganya ada 250 tingkat dengan setiap 60 tingkat memiliki area untuk beristirahat. Area peristirahatan ini tidak besar, mungkin dapat menampung 4-5 orang. Sebelum saya akan naik ke kawah, saya pertama kali

(69)

69

mendengar suara dentuman dari pusat bumi, rasanya seperti bumi sedang bernafas. Gas buang dengan rasa belerang ke dalam rongga hidung, segera menyebabkan ketidaknyamanan seluruh tubuh sehingga saya pun mulai batuk-batuk.

Ketika kami tiba di kawah, ada banyak orang yang bersandar pada pagar pembatas di dekat sisi kawah. Kami terus berjalan sampai pagar pembatas itu lenyap dari pandangan kami. Pada saat itu, jumlah pengunjungnya semakin berkurang. Kami melihat jalan yang tadi kami lewat dengan awan yang lebih rendah. Kawah itu terus membuat suara gemuruh. Kawah vulkanik itu pun tak terlihat dan sangat menakutkan untuk berdiri di samping kawah itu. Karena sangat tinggi, sepertimya kita akan menjadi abu vulkanik jika terjatuh ke bawah.

Gunung Bromo tidak terlupakan selain gunung berapi itu sendiri, juga karena serangka ian pengalaman mengejutkan sepanjang rute perjalanan. Namun, naik gunung itu mudah, tetapi turun gunung

(70)

70

itu sungguhlah sulit. Saya menyusuri jalan tersebut dengan mengendarai kuda dengan dibaluti kekhawatiran saya bahwa saya akan terjatuh dari kuda.

Indonesia adalah negara yang mengagumkan. Tanah kelahiranku sangat berbeda dengan Indonesia, tetapi saya ingin tinggal di Indonesia. Pengalamanku yang paling menarik tidak hanya pemandangan yang indah, tetapi juga teman-teman yang sangat ramah dan pengajar yang menganggap kami seperti anak sendiri. Itulah kenangan yang tak terlupakan bagi saya.

(71)

71

INDONESIA, ENGGAN AKU BERANJAK DARIMU

Karya: John

Hari ini, saya berniat untuk berbicara tentang pengalaman saya di Indonesia. Saya telah berada di Indonesia selama hampir 8 bulan. Saya telah belajar banyak hal dan mendapatkan banyak pengalaman. Misalnya, 70% orang di sini adalah orang Islam. Sebagian besar orang di sini tidak makan daging babi. Anggur di sini sangat mahal. Ketika berbicara tentang alkohol, saya memiliki banyak cerita untuk disampaikan yaitu di Cina, Anda dapat membeli bir sekitar sepertiga dari harga di Indonesia. Di sini, satu botol bir memiliki harga sebesar Rp50.000,00. Saya selalu mengendalikan diri di sini dengan tidak sering mengonsumsi minuman beralkohol. Walaupun begitu, kadang-kadang saya akan pergi ke bar atau klub malam dengan teman- teman saya, dengan menghabiskan uang yang banyak padahal

(72)

72

dalam hati saya, saya tidak mau boros. Saya sangat suka suasana klub malam di sini. Saya mengetahui beberapa klub malam, seperti Blow Fish, Dragonfly, Mcgentingens dan sebagainya. Saya pikir suasananya sangat bagus. Saya pribadi tidak suka musik tradisional Indonesia. Sama halnya dengan musik tradisional Tiongkok yang terdengar sangat kuno. Saya suka mendengarkan lagu- lagu pop Indonesia atau lagu- lagu berbahasa Inggris. Saya merasa seperti bersama teman-teman saya. Ketika minum bersama, ada band yang dapat memainkan musik di sampingnya.Ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Jadi, di waktu luang saya, saya suka memanggil teman saya ke bar untuk minum bir.

Kemudian saya akan berbicara tentang makanan Indonesia. Saya pribadi suka makanan di warung pinggir jalan. Saya sangat suka mencoba hal- hal baru. Saya mengendarai sepeda motor ke berbagai tempat di Jakarta. Mengapa saya memilih sepeda motor? Alasannya adalah lalu lintas di

(73)

73

Jakarta sangat macet. Kedua, saya tidak suka bau parfum di mobil, terlalu pekat dan menyengat. Saya pergi ke berbagai tempat di Jakart untuk menyantap makanan yang direkomendasikan teman-teman Indonesia saya. Walaupun membutuhkan waktu lama, seperti makanan laut, seperti kue trandisonal Indonesia, saya juga suka memasak sendiri. Saya punya peralatan dapur sendiri di Indonesia. Saya juga membawa rempah-rempah dari Tiongkok. Saya suka mengunjungi pasar tradisional lokal dengan berharap bahwa saya dapat menemukan beberapa makanan Cina, untuk memenuhi kerinduan saya akan makanan Cina. Teman-teman saya juga suka menyantap makanan saya. Hampir setiap minggu, Tara dan Naga menyantapnya. Saya mulai beprpikir bahwa mungkin kami sangat rakus. Satu hal lagi adalah melalui makanan, saya bertemu banyak teman Indonesia, seperti penjual kios yang menjual makanan di sebelah asrama saya dan seorang paman yang menjual daging babi di pasar. Khususnya,

(74)

74

seorang penjual dekat asrama saya membuat saya selalu memilih untuk makan di warungnya setiap malam. Saya suka mengobrol dengannya sambil menikmati secangkir kopi. Selain belajar berbicara dalam bahasa Indonesia, hal yang saya utamakan adalah bersantai di daerah ini.

Saya mengakui bahwa saya menjadi seorang pemalas ketika berada di Indonesia. Mungkin saja teman-teman di sekitar saya menyadarinya. Contohnya, saya akan terlambat sepuluh menit di kelas, tetapi hal seperti ini tidak mungkin dilakukan di Cina. Jika saya terlambat, guru akan mencatatnya. Di buku itu, guru kami akan mengurangi nilai kami. Dengan melihat fakta di Indonesia, saya mengetahui bahwa dosennya pun terlambat bahkan pada ujian akhir. Saya jadi menyimpulkan bahwa orang Indonesia sangat suka bersantai dengan mengulur waktu lebih lama. Saya mengagumi gaya hidup mereka. Sejujurnya, mereka tidak punya banyak uang, tetapi mereka bisa hidup bahagia dan puas

(75)

75

dengan kondisinya itu. Saya pikir ini benar-benar bahagia, tidak seperti kami yang terus bekerja demi uang. Tetapi kadang-kadang mereka khawatir tentang kualitas hidup mereka. Misalnya, seorang pemuda bersedia mengarahkan lalu lintas di jalan, menjalani kehidupan yang murah, dan membuat saya ragu bahwa hidup mereka benar-benar bahagia. Saya juga telah bertemu banyak teman Indonesia dan banyak orang dari negara lain melalui proyek BIPA, seperti Perancis, Belanda, Australia, Afrika, dan saya suka bermain dengan orang Perancis. Optimisme mereka sangat tinggi dan mereka sangat suka bermain dengan saya.

Di Indonesia, ada banyak barang yang dijual dengan sangat murah terutama karena konversi mata uang dari Tiongkok ke Indonesia yang menguntungkan bagi saya. Walaupun begitu, harga minuman beralkohol di Indonesia sangat mahal. Saya telah melakukan perjalanan ke banyak tempat di sini. Meskipun saya belum bepergian seperti

(76)

76

teman-teman saya di Perancis, saya sangat puas. Saya bepergian dengan teman-teman saya dan saya merasa semuanya sempurna. Saya sering bepergian seperti ke Bandung, Malang, S urabaya, Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok, dan lain- lain. Hal yang paling mengesankan saya adalah bahwa kecuali Jakarta, kota-kota lain memiliki tingkat perkembangan yang sangat rendah, dengan minimnya banguna bertingkat, kurangnya fasilitas yang memadai dan berkurangnya sinyal pada ponsel. Saya tidak ingin meragukan kehidupan dan hiburan masyarakat Indonesia. Tetapi dari sudut pandang lain, mengalami kehidupan yang terbelakang aka n membuat saya banyak bersantai. Dalam tekanan, pekerjaan rumah, hubungan interpersonal d i Jakarta, dan komitmen penuh terhadap ekologi asli, menghirup udara segar dan merasakan budaya asli juga merupakan pengalaman yang langka.

Saya punya pacar di sini, tapi saya putus dengannya. Saya sangat menyukainya. Dia adalah

(77)

77

pramugari Garuda Airlines di Indonesia, tetapi kepribadian saya tidak cocok dengannya sehingga saya memilih untuk putus. Saya pikir lebih baik tidak mengganggu kehidupan barunya, tidak hanya untuk saya, tetapi juga itu adalah hal yang terbaik untuknya. Saya tidak akan mengatakan terlalu banyak tentang ini, karena ini melibatkan privasi saya, dan terlalu banyak diskusi tentang ini akan membuat saya sedih. Saya akan segera meninggalkan Indonesia. Saya sangat menyukai Indonesia, jadi saya memilih untuk kembali ke Indonesia untuk belajar studi pascasarjana setelah saya lulus, dan kemudian bekerja di Indonesia. Jika saya memiliki kesempatan, saya berharap untuk tinggal di sini. Meskipun keluarga saya sangat menentang pekerjaan dan kehidupan saya di sini, terutama setelah kerusuhan baru-baru ini, ibu saya terutama berharap saya bisa kembali ke Cina. Tapi saya berpikir bahwa sebaiknya saya tidak perlu mendengarkannya. Bahkan, saya tidak ingin

(78)

78

membahas topik yang berkaitan dengan perginya saya dari Indonesia. Dengan jujur, saya mau mengatakan bahwa saya bukan orang yang pandai dalam mengekspresikan perasaan. Saya lebih mahir menyembunyikan perasaan saya. Dalam hati, saya berharap semua orang berpikir bahwa saya adalah orang yang berani dan kuat, bukan anak yang lemah. Setiap kali saya berpikir bahwa mungkin saya meninggalkan Indonesia, saya dan beberapa teman mungkin tidak bertemu lagi dalam kehidupan ini, dan saya akan menangis. Saya menghargai takdir. Saya sangat berharap bahwa ketika saya pergi ke negara mereka di masa depan, kita dapat saling mengenali dan minum sambil mengobrol seadanya seperti saya sekarang. Mungkin itu kemewahan yang saya cari di masa depan.

Mereka benar-benar banyak membantu saya. Saya tinggal sendirian di Indonesia. Ketika saya merasa kesepian, saya akan berbicara dengan mereka, atau minum, dan memberi tahu saya orang

(79)

79

asing. Teman seperti ini adalah yang terbaik untuk belajar di luar negeri. Menemani, berinteraksi dengan mereka, saya belajar tentang cara hidup mereka, dan pandangan mereka tentang kehidupan, yaitu, uang tidak bisa membeli kebahagiaa. Mungkin mereka tidak membutuhkan banyak uang, tetapi tidak ada yang menghentikan mereka dari menjalani kehidupan yang bahagia. Akhirnya, mari kita bicara tentang kehidupan belajar di sini. Saya sangat berterima kasih kepada almamater saya karena memberi saya kesempatan ini. Saya mengakui bahwa sebelum saya datang ke Indonesia, saya bahkan tidak tahu bagaimana memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia dan tentang daerah di Indonesia. Saya bisa mengatakan bahwa level berbahasa saya benar-benar buruk tetapi setelah belajar di sini selama delapan bulan, saya berani pergi sendirian, mengobrol dengan orang Indonesia, dan bahkan membantu teman-teman Cina datang ke Indonesia untuk bekerja dan memanfaatkan

(80)

80

pengetahuan profesional mereka, karena saya sangat bangga dengan para penerjemahnya. Cara saya belajar adalah pergi keluar dan melihat, mengumpulkan kosa kata, berani bertanya kepada orang Indonesia, dan kemudian kembali dan mencoba mengingat kata-kata baru itu, atau pergi bermain dengan mahasiswa Indonesia, mengobrol dengan mereka, lalu menerapkan beberapa kata bahasa Indonesia, mencari tahu apa artinya, dan terus berusaha mengingatnya. Kesimpulannya adalah jangan pernah meremehkan diri sendiri, karena Anda tidak tahu seberapa keras Anda bekerja keras. Saya berharap kehidupan satu setengah bulan yang tersisa akan lancar, dan saya berharap mimpi saya bisa menjadi kenyataan.

(81)

81

WONDERFUL LIFE IN INDONESIA Karya: Kevin/ KaichengZheng

Kedatangan

Sekarang, sudah bulan kedelapan saya di Indonesia. Saya masih ingat, delapan bulan yang lalu saat saya dan teman sampai di bandara Jakarta. Saat itu, sudah tengah malam, tetapi teman-teman Binus masih setia menunggu kami. Kami bersyukur akan kehadiran mereka.

Jalanan Jakarta lancar. Mungkin karena sudah tengah malam. Sebelumnya, kami sering mendengar Jakarta sangat macet, mungkin cuma di pagi hari. Kesan pertama

Pagi pertama di Jakarta. Setelah semalam beristirahat, kami menuju Binus Anggrek untuk hadir dalam sebuah acara. Perjalanan ke Binus membuat kami melihat bagaimana lingkungan Jakarta. Secara jujur, kesan pertama tidak bagus. Jalan Jakarta sempit, di depan asrama kami, jalan

(82)

82

menuju binus, sempit dan macet.Banyak motor dan mobil lalu lalang di jalan itu, tidak ada jalan khusus pejalan kaki. Polusi. Itu kata pertama untuk kesan kami.

Aplikasi yang asyik

Hari kedua di Indonesia, saya coba pesan Gojek. Katanya, aplikasi itu sangat terkenal di Indonesia, dosenku juga merekomendasikannya. Saya berpikir, “Saya pasti tidak bisa hidup di Indonesia tanpa aplikasi ini.” Pengalaman naik gojek memang enak, tidak usah berjalan kaki ke kampus, jalanan ke kampus benar-benar tidak cocok untukjalan kaki.

Kami juga mencoba beberapa fungsi yang lain di Gojek tersebut, seperti Food, Send, dan Go-Massage. Hidup di Indonesia cukup menggunakan satu aplikasi saja. Selain itu, kami juga mencoba aplikasi Tokopedia dan Lazada. Di Tiongkok, kami sudah terbiasa berbelanja online. Untungnya, di Indonesia juga ada fasilitas tersebut. Jika ada barang-barang yang susah dicari di mal atau pasar,

Referensi

Dokumen terkait

Calhaj Indonesia datang di Arab Saudi sudah pada bulan Zulhijjah, apakah kena dam atau tidak bila mereka baru berihram setelah bermalam di Madinah (dari Bir

Melihat keutamaan tersebut dan bersamaan dengan momentum bulan mulia yang penuh berkah, kami dari Yayasan Buana Kasih Indonesia (YABUKI) bermaksud melakukan beberapa program

Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)

orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan,

Perseroan melihat recovery industry otomotif di Indonesia diproyeksikan baru akan kembali normal pada tahun 2022, sementara sejalan dengan pemulihan ekonomi akan ada

2 Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia; orang yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tigahari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan; dan

Orang pribadi yang tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, atau orang pribadi

itu datang, baru- lah diterima kembali uang resti- tusi dari pemerintah, Kelamba- tan ini adalah merupakan yin- tangan jang besar bagi importir buku bangsa Indonesia, pada aan