• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. AUDIT DAN KONTROL TEKNOLOGI INFORMASI (BAGIAN KEDUA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2. AUDIT DAN KONTROL TEKNOLOGI INFORMASI (BAGIAN KEDUA)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2. AUDIT DAN KONTROL TEKNOLOGI

INFORMASI

(BAGIAN KEDUA)

PENDAHULUAN

Diskripsi Singkat

Audit dan kontrol pada Teknologi Informasi diperlukan untuk memastikan organisasi memiliki kemampuan untuk memaksimalkan sumber daya teknologi informasi dan komunikasi dan meminimalkan munculnya resiko. Audit dan kontrol teknologi informasi menjadi penting karena organisasi membutuhkan acuan, parameter dan kontrol untuk memastikan semua sumber daya perusahaan menuju pada pencapaian tujuan organisasi secara terintegratif dan komprehensif. Organisasi juga membutuhkan rambu-rambu untuk memastikan penerapan dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi tidak menimbulkan resiko-resiko yang menganggu tercapainya tujuan organisasi.

Organisasi, perusahaan, lembaga dan instansi pemerintah dalam penerapan system dan teknologi informasi mengharapkan manfaat sebesar-besarnya dan meminmalkan resiko yang potensial timbul. Organisasi menempatkan system dan teknologi informasi sebagai alat utama dalam menjalankan proses bisnis dan menjalankan roda operasional perusahaan. Mereka membutuhkan jaminan ketersediaan, kehandalan dan kualitas dalam implementasi dna dukungan sumber daya system teknologi informasi.

Implementasi system dan teknologi informasi yang meliputi proses inisiasi, perencanaan, pendesainan, manajemen, pengawasan dan monitoring membutuhkan prosedur-prosedur kerja yang bukan hanya rapi, tetapi konsisten dan presisi terhadap masing-masing tujuannya. Untuk mematikan setiap tahapan tersebut mengahasilkan nilai bagi perusahaan dan tidak memunculkan resiko, audit teknologi dan system informasi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Audit system informasi menjadi proses dan tata cara yang baik untuk memastikan perusahaan memiliki kemampuan mengukur dan melakukan respon terhadap nilai dan resiko teknologi informasi. Perusahaan akan memiliki proses beradaptasi dan mengatur perubahan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan perusahaan

Manfaat

memahami permasalahan yang terkait dengan dampak teknologi

informasi pada auditing.

Mampu menjelaskan prinsip dasar dan perbedaaan mendasar antara

EDP audit, IT Audit dan IS Audit

Relevansi

Bahasan mengenai audit dan kontrol Teknologi Informasi pada materi

pendahuluan memberikan sudut pandang dan

basic knowledge

untuk

memahami audit dan kontrol TI sebagai bagian integral dari proses

manajemen TIK.

(2)

informasi dan rekayasa perangkat lunak. Sebagai materi kuliah lanjut audit

dan kontrol Teknologi informasi diproyeksikan sebagai salah satu

kompetensi dasar bagi lulusan dalam bidang teknologi informasi dna

komunikasi.

Learning Outcomes

Mampu menjelaskan prinsip dasar dan perbedaaan mendasar antara EDP audit, IT Audit dan IS Audit

(3)

PENYAJIAN

MATERI

Lingkunagn

ilmiah

Kolaborasi

Lingkungan

teknologi

Lingkungan ilmiah membutuhkan kolaborasi pekerjaan penelitian dari berbagai disiplin keilmuan dan antar disiplin ilmu. Kolaborasi bukan hanya sebatas pertukaran data, tetapi lebih pada kolaborasi aktivitas riset yang memungkinkan berbagi sumber daya. National Science Foundation memberikan best practice kolaborasi aktivitas penelitian dengan cara menyediakan infrastruktur kolaborasi berbasis sistem jaringan luas, berkemampuan massive, dan memiliki pemrosesan komputasi yang cepat yang lebih dikenal sebagai Grid Models.

Lingkungan ilmiah berkolaborasi juga ditampilkan oleh Lee Dirks (2009), yang memberikan sample hasil penelitian dapat dikolaborasikan dalam satu sistem pelaporan penelitian yang dinamis dan kontributif dari penelitinya. Lee Dirks

menggunakan model pelaporan untuk memastikan adanya pola komunikasi dinamis tidak hanya ketika penelitian selesai tetapi jauh ketika penelitian sedang dalam proses pengerjaannya. Sourceforge (www.sourceforge.net) memberikan sample kolaborasi penelitian dan pengembangan perangkat lunak yang difokuskan untuk menghasilkan perangkat lunak open source.

Lingkungan teknologi, terutama perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung komputasi, berubah arsitekturnya untuk mendukung kebutuhan

lingkungan ilmiah yang dinamis. Lingkungan teknologi saat ini memfokuskan diri pada pengelolaan kemampuan komputasi yang massive, besar dan terdistribusi. CERN memberikan contoh bagaimana teknologi dalam skala besar dapat memberikan

dukungan terhadap kebutuhan komputasi organisasi penelitian, akademis dan industri. San Diego Super Computer (SDSC) juga menyediakan infrastruktur teknologi yang cukup besar untuk mendukung kegiatan ilmiah di Amerika Serikat.

Lingkungan teknologi pada perangkat lunak juga cukup variatif. Produk yang didesain untuk kegunaan yang bermacam-macam mulai disaingi dengan perangkat lunak

(4)

router hardware produk khusus. PC Server untuk manajemen jaringan dapat digantikan dengan managable switch yang lebih khusus. Kumpulan perangkat lunak cluster mulai dikembangkan dengan model box, yang kemudian sering dikenal sebagai CloudBox. Perubahan lingkungan ilmiah dan teknologi diikuti dengan perubahan pada paradigma memandang informasi. Informasi yang merupakan hasil pengolahan data (pengertian umumnya) dipandang tidak lagi sebatas informasi/kumpulan data, tetapi aset. Paradigma ini menyebabkan perangkat keras harus dikonfigurasi dan diatur

sedemikian rupa untuk dapat mengelola aset informasi secara kuat, besar dan proses komputasi yang cepat.

Pemanfaatan perangkat keras secara bijaksana, berorientasi pada lingkungan dan kemudahan pengaturan menjadi fokus dari lingkungan teknologi yang ramah

lingkungan dan smart. Riasetiawan (2010) dalam webnya menyebutkan pemanfaatan perangkat keras terpakai dengan cara-cara yang cerdas akan membawa manfaat kepada masyarakat yang belum memilki aksesibiitas teknologi yang lapang. Pemanfaatan dapat dilakukan dengan model distribusi perangkat keras, re-engineering arsitektur perangkat keras yang menghasilkan arsitektur yang lebih kuat, dan pengelolaan perangkat keras yang ramah linkungan secara teknis.

(5)

Ilustrasi &

Aktivitas

Peserta mata kuliah akan ditayangkan video mengenai tema dan isu pentingnya

audit dan control pada teknologi informasi dengan judul :

1.

Garuda Indonesia

(6)

Tugas & Latihan

1.

Peserta kuliah diminta membuat kelompok beranggotakan 1-5 orang

2.

Dengan bahan video diatas, per kelompok diminta untuk mendiskusikan

3 poin yaitu

a.

Perlukah audit dan control TI untuk kasus tersebut

b.

Apakah yang perlu di audit dan di control

c.

Siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan audit

3.

Setiap kelompok diminta menunjuk salah satu orator dan saling

mendiskusikan opini masing-masing kelompok

Rangkuman

Audit dan kontrol pada Teknologi Informasi diperlukan untuk memastikan

organisasi memiliki kemampuan untuk memaksimalkan sumber daya teknologi

informasi dan komunikasi dan meminimalkan munculnya resiko. Audit dan

kontrol teknologi informasi menjadi penting karena organisasi membutuhkan

acuan, parameter dan kontrol untuk memastikan semua sumber daya

perusahaan menuju pada pencapaian tujuan organisasi secara terintegratif dan

komprehensif. Organisasi juga membutuhkan rambu-rambu untuk memastikan

penerapan dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi tidak

menimbulkan resiko-resiko yang menganggu tercapainya tujuan organisasi.

(7)

PENUTUP

Tes Formatif

Tes formatif berbentuk keuseioneer, dengan pertanyaan sebagai berikut (boleh memilih lebih dari 1 opsi)

1. Pilih mata kuliah yang sudah saya ambil, sebelum mengambil mata kuliah audit dan kontrol TI : a. Software engineering, b. Project management, c. Metodologi penelitian, d.manajemen sains, e.Database

2. Audit teknologi informasi, menurut anda memiliki definisi sebagai berikut: a. Pemeriksaan, b.pencarian, c.analisa, d.pemutakhiran, e.umpan balik 3. Kontrol teknologi informasi menurut anda memiliki definisi sebagai berikut:

a. Pemeriksaan, b.pencarian, c.analisa, d.pemutakhiran, e.umpan balik 4. Pada kondisi apa organisasi membutuhkan audit dan kontrol teknologi

informasi: a.pengembangan sistem, b.implementasi sistem, c.perencanaan sistem, d. Ujicoba sistem, e. Post-implementation system

5. EDP audit, IT Audit dan IS Audit bisa dibedakan dalam terminologi sebagai berikut: a.tujuan, b.proses bisnis, c. Data dan informasi, d.sumber daya manusa, e.perangkat keras dan lunak

(8)

Petunjuk

Penilaian dan

Umpan Balik

Penilian tes formatif bukan mencari salah dan benar, tetapi bersifat mapping

pemahaman peserta mata kuliah. Petunjuk dan umpan balik penilaian akan

berbentuk sebagai berikut:

Setiap poin pertanyaan bernilai 10 poin, besarnya penilaian akan

didasarkan pada mapping yang dilakukan pengampu mata kuliah

Total

Skor : 0-10

Skor 11-20

Skor: 21-30

Skor: 31-40 Skor: 41-50

Kriteria Sangat

rendah

Rendah

Sedang

baik

Sangat

baik

Umpan

Balik

Pengulangan

materi awal

Pengkayaan

contoh

Pengkayaan

contoh

Materi

dilanjutkan

Materi

dilanjutkan

Mayoritas peserta akan dipetakan akan memiliki kriteria pemahaaman

yang sangat rendah, rendah, sedang, baik dan sangat baik.

Tindak Lanjut

Sebagai materi pengantar/pendahuluan maka materi tentang audit dan control

TI harus dipahami dan dipegang sebagai acuan untuk materi berikutnya.

Tindaklanjut dari penilian dan umpan balik dari evaluasi akan dipakai untuk

memperkuat materi di bab berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

dengan metode Three-pass Protocol yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan algoritma Affine Cipher yang memiliki kunci yang pendek dan kelemahan Beaufort

Hasil validasi dari para validator menunjukkan bahwa modul dengan pendekatan keterampilan proses yang dikembangkan untuk materi bilangan kompleks dan fungsi kompleks sudah

Namun, hal ini tidak selalu terjadi pada setiap cendawan yang mendapat perlakuan pada waktu dan suhu yang sama karena setiap spesies cendawan memiliki

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayanti (2014) di wilayah kerja Puskesmas Padongka Kabupaten Barru menunjukkan bahwa terdapat

Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya label halal yang tercantum pada produk makanan kemasan sangat mempengaruhi pegawai Dinas Syariat Islam Kota Banda

Untuk memperoleh peningkatan daya ledak otot tungkai dapat digunakan pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set bagi para pelatih bolabasket untuk

Menyatakan bahwa apa yang saya tulis dalam slripsi berjudul .Motif Penonton Remaja Surabaya dalam Menonton Program Acara CCTV TransTt adalah benar adanya dan

Karena masih terdapat dampak negative yang dirasakan oleh masyarakat sekitar khususnya masyarakat nelayan seperti tidak adanya sandaran khusus untuk nelayan,