• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan tanggal 25 Juli 2005 pukul 7.30 WIB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan tanggal 25 Juli 2005 pukul 7.30 WIB."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan tanggal 25 Juli 2005 pukul 7.30 WIB.

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama An. R, umur 10 bulan 19 hari (6 September 2004), jenis kelamin perempuan, agama Islam, alamat Jl. Jahe 4 no. 368 Sambiroto Tembalang, no. register, 185750. Diagnosa medis GEDS tanggal masuk 24 Juli 2005 pukul 16.35 WIB.

b. Identitas Penanggung jawab

Nama Tn. A umur 38 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, alamat : Jalan Jahe no. 368 Sambiroto Tembalang, agama Islam, hubungan dengan klien ayah kandung.

Nama : Ny. P umur 27 tahun, pendidikan SMK, pekerjaan swasta, Agama Islam, hubungan dengan klien ibu kandung.

2. Riwayat Kesehatan.

2.1. Keluhan utama

BAB 3 kali cair, rewel. 2.2. Riwayat penyakit sekarang.

Ibu pasien menyatakan 2 hari yang lalu (tanggal 23 Juli 2005) anak/pasien BAB kurang lebih 5 kali sehari, konsistensi feses cair,

(2)

dan oleh orang tua dibawa ke bidan tapi belum berkurang dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Roemani dan dianjurkan untuk rawat inap.

2.3. Riwayat penyakit dahulu.

Ibu pasien menyatakan pasien belum pernah menderita diare sebelumnya.

3. Riwayat Imunisasi

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu HB1, BCG, Polio 1, usia 0 bulan, HB2, DPT I, Polio 2 usia 2 bulan, DPT II, Polio 3 usia 3 bulan, DPT 3, Polio 4 usia 4 bulan, HB3 usia 6 bulan, Campak usia 9 bulan.

4. Riwayat kehamilan dan persalinan.

Prenatal : Saat hamil ibu memeriksakan kehamilannya pada bidan mendapat imunisasi TT 1x vitamin dan tambah darah.

Natal : an. R lahir dengan berat badan 3100 gram panjang badan

50 cm lahir normal dirumah bersalin dengan umur kehamilan 9 bulan.

Post Natal : tidak ada kelainan pada An. R setelah dilahirkan, anggota tubuh lengkap, anus ada, genetal ada.

5. Riwayat penyakit keluarga.

Ibu klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti klien.

(3)

Keterangan : = Laki – laki = Perempuan = Penderita = Garis Keturunan 6. Riwayat sosial

Ibu pasien mengatakan pasien di rumah lebih sering berinteraksi dengan pengasuhnya, hubungan interaksi dengan orang tuanya kurang karena ditinggal bekerja.

7. Riwayat kesehatan saat ini.

a. Diagnosa medis : GEDS.

b. Therapy : Infus KA EN 3B 15 tetes/mnt

Injeksi Kalfoxim 3. 250 mg Injeksi Primperan 3. 1/6 amp. Oral : Sanmol 3. 0,9 cc

(4)

• Pemeriksaan penunjang Feses (24-7-05) Makroskopis - Warna : coklat - Konsistensi : lunak - Lendir : (-) - Darah : (-) Mikroskopis - Amoba : (-) - Telur cacing : (-) - Lekosit : ( 0 – 1 ) / lpb - Eritrosit : (0 – 1) / lpb - Sisa makanan : (+) Lain-lain Benzidin test : Sudan / III : (+) • Pemeriksaan Hematologi WBC 15,9 H 103.mm3 40 / 11.0 RBC 4,15 106/mm3 400 / 620 HGB 11.2 9/dl 12.0 / 160 MCV 79 η m3 80.0 / 100 MCH 27.1 pg 26.0 / 34.0 MCHC 34.4 gld 31.0 / 32.0

(5)

RDW 13.3 % 10.0 / 20.0 PLT 408 103 / mm3 150 / 450 MPV 6.9 ηm3 6.0 / 10.0 Pcl 0.282 % 0.200 / 0.500 PDW 9.5 % 8.0 / 18.0 Lym % 67.7 H 10.8 H 25.0 / 50.0 1.00 / 5.50 MON % 11.4 h 1.81 H 2.0 / 10.0 0.80 / 1.10 NEU % 17.5 L 2.78 50.0 / 80.0 2.00 / 8.80 E05 % 0.6 0.10 0.09\ / 5.0 0.00 / 0.55 BA5% 2.8 h 0.45 H 0.0 / 2.0 0.00 / 0.22 ALY % 3.3 h 0.53 h 0.0 / 2.0 0.00 / 0.22 LIC % 4.8 h 0.72 H 0.0 / 2.0 0.00 / 0.22

Diet = bubur tempe.

8. Pola fungsional menurut Gordon.

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Ibu klien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting, keluarga selalu berusaha menjaga kesehatan klien dengan memberinya cukup ASI saat sakit ibu atau keluarga segera membawa An. R kepelayanan kesehatan terdekat yaitu ke bidan.

b. Pola nutrisi.

Sejak lahir hingga saat ini klien minum ASI, ditambah dengan makanan tambahan, sebelum dirawat anak minum ASI ditambah susu

(6)

laktogen dan makanan tambahan, selama sakit klien masih minum ASI dan minum susu tambahan (LLM) makan bubur habis 3 sendok.

c. Pola eliminasi.

Sebelum sakit ibu klien mengatakan An. R BAB 1 – 2 kali sehari, konsistensi lunak, BAK lancar dan sering, selama sakit BAB 5 – 7 kali sehari konsisten cair, BAK lancar dan sering.

d. Pola aktifitas dan latihan.

Sebelum sakit ibu klien mengatakan An. R selalu ceria dan rame, aktifitas sehari-hari dibantu orang tua dan pembantu, selama sakit ibu klien mengatakan An. R agak lemah tidak ceria

e. Pola istirahat tidur.

Sebelum sakit ibu klien mengatakan An. R tidur 3 kali sehari yaitu pagi, siang, malam hari, selama sakit ibu klien mengatakan An. R tidak bisa tidur, rewel.

f. Pola kognitif dan persepsi.

Ibu pasien mengatakan pasien sudah bisa mengatakan mama, papa. g. Pola persepsi dan konsep diri.

Reaksi anak terhadap cemas adalah menangis.

h. Pola peran dan hubungan

Peran An. R sebagai anak dalam keluarga, dalam hubungan dengan orang tua baik, gelisah jika jauh dari ibunya.

i. Pola seksual.

(7)

j. Pola koping, toleransi dan stress

Anak bila cemas / takut mendekap ibunya.

k. Pola keyakinan

Orang tua An. R beragama Islam. 9. Pemeriksaan fisik.

Dilakukan tanggal 25 Juli 2005 pukul 08.00 WIB

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital : S : 37oC, N : 110 kali / menit, RR : 32 kali / mnt kali BB sekarang, 7,5 kg BB sebelum 8,5 kg

Kepala : Mesosepal. Kulit kepala dan rambut bersih

Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis

Hidung : Simetris, bersih, dapat bernafas dengan normal

Mulut : bersih, mukosa kering

Telinga : Tidak ada serumen dan tidak ada gangguan

pendengaran

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Dada : Simetris tidak ada wheezing

Abdomen : I = datar

Pa = lemas

Pe = tidak kembung

Genetal : bersih tidak ada kelainan

(8)

Ekstremitas :

Atas : dapat bergerak dengan normal, tak ada kelainan

terpasang infus, Ka EN 3B 15 tts / mnt pada turgor kiri.

Bawah : tak ada kelainan, dapat bergerak dengan normal.

Integamen : turgor kulit cukup, warna kuning langsat.

10.Riwayat perkembangan dan hospitalisasi.

Sesuai dengan format DDST pada An. R sudah mengenal ibunya sehingga akan terjadi strainger anxiety, kecemasan dimanifestasikan dengan menangis marah, pergerakan yang berlebihan. Respon bayi terhadap rasa nyeri dapat dilihat dari ekspresi wajah yang tidak menyenangkan, menangis kuat.

B. DATA FOKUS

Subyektif : - Ibu klien mengatakan An. R masih diare, encer, sedikit ampas, tadi pagi BAB 3 kali.

- Ibu klien mengatakan An. R lemah, tidak ceria.

- Ibu klien mengatakan anak R rewel.

- Ibu klien mengatakan An. R tidak mau makan / susah

makannya.

- Ibu klien mengatakan ada iritasi daerah anus. Obyektif : - BB turun dari 8,5 kg menjadi 7.5 kg

(9)

- An. R terlihat cemas

- Tanda-tanda vital : N : 110 kali /mnt S : 37o RR : 32 kali / mnt

- Makan habis 3 sendok

- anak menangis jika didekati perawat - Ada tanda iritasi di daerah anus. C. Analisa data :

No. Data Fokus Problem Etiologi

1. S : Ibu klien mengatakan An. R,

masih diare, tadi pagi sebanyak 3 kali.

O : BAB 3 kali cair (pagi hari) Mukosa kering, turgor cukup,

S, 37oC

Gangguan pola eliminasi BAB (diare)

Proses inflamasi

2. S : Ibu klien mengatakan An. R

tidak mau makan / susah makannya.

O : Makan habis 3 sendok, BB turun dari 8,5 kg mjd 7,5kg

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Intake yang tidak adekuat.

3. S : Ibu klien mengatakan anaknya

sering rewel

O : Anak menangis jika didekati perawat.

Gangguan

psikologis; cemas

Dampak hospitalisasi

4. S : Ibu mengatakan ada iritasi di daerah anus

Potensial kerusakan

Defekasi yang berlebihan.

(10)

No. Data Fokus Problem Etiologi O : Ada tanda iritasi di daerah

anus.

integritas kulit.

D. Prioritas Masalah

Dx Dx Keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi Paraf

1. Gangguan pola eliminasi BAB (diare), b.d. proses inflamasi ditandai dengan :

S : Ibu klien mengatakan An. R masih diare tadi pagi sebanyak 3 kali.

O : BAB 3 kali cair (pagi hari), mukosa kering, turgor cukup S : 37oC

25 Juli 2005

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat ditandai dengan : S : Ibu klien mengatakan An. R

tidak mau makan/susah makannya.

O : Makan habis 3 sendok, BB turun dari 8,5 kg mejadi 7,5 kg

(11)

Dx Dx Keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi Paraf 3. Gangguan psikososial : cemas

b.d. dampak hospitalisasi ditandai S : ibu klien mengatakan

anak-nya sering rewel

O : Anak menangis jika didekati perawat. 25 Juli 2005 E. Intervensi Keperawatan Hari/ tgl No.

Dx Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Paraf Senin

25/7/05

1 Tujuan : Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam

Kriteria : BAB normal, konsistensi lunak.

a. Segi frekuensi BAB,

konsistensi BAB.

b. Anjurkan ibu untuk

memberikan klien banyak minum.

c. Anjurkan keluarga

menjaga kelembaban daerah bokong dan perianal.

d. Beri diet halus jika

masukan makanan dapat ditoleransi.

(12)

Hari/ tgl

No.

Dx Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Paraf susu selama beberapa hari

f. Berikan obat anti diare

sesuai yang diresepkan.

2 Tujuan: Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria: nafsu makan

me-ningkat, terjadi peningkatan berat badan.

a. timbang berat badan

b. Beri makanan sesuai diit

(lunak, rendah lemak, cukup cairan).

c. Kaji intake makanan

d. Beri motivasi pada anak

untuk menghabiskan makanan yang disajikan.

e. Beri pengertian pada

keluarga tentang manfaa diit yang diberikan.

3. Tujuan: Cemas pasien

ber-kurang.

Kriteria: Adanya pening-katan psikologis dan fisiologis.

a. Kaji tingkat kecemasan

anak.

b. Beri kenyamanan dan

ketentraman hati.

c. Singkirkan stimulus yang

berlebihan, batasi kontak dengan orang lain.

(13)

Hari/ tgl

No.

Dx Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Paraf

d. Jalin hubungan saling

percaya

e. Berikan terapi bermain

anak sesuai dengan kelompok usia.

Selasa 26/7/05

4. Tujuan: Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam kerusakan integritas tidak terjadi.

Kriteria: Anus lembab tidak ada kemerah an

a. Kaji integritas kulit

b. Kaji adanya kemerahan

c. Gani popok setelah anak

BAB/BAK

d. Beritahu prosedur

perawatan perianal. e. Beri perawata perianal.

(14)

F. Implementasi Hari/

Tgl

No.

Dx Implementasi Respon Paraf

Senin 25/7/05

07.30 1 Mengkaji pasien S : Ibu klien mengatakan

sudah dua hari diare O : Feses cair, tidak ada

lendir.

08.00 2 Menimbang berat badan

klien

S : -

O : BB 7,5 kg

08.30 1 Menganjurkan ibu untuk

memberikan banyak minum

S : Ibu pasien mengatakan mengerti

O : Ibu pasien mengangguk – angguk tanda mengerti 09.00 1,2 Injeksi kalfoxim 3.250

mg, primperan 3. 1/6 amp. S : -

O : Obat masuk, anak menangis

10.00 1 Menganjurkan keluarga untuk menjaga bokong dan perianal.

S : Ibu klien mengatakan mau

O ; Ibu klien mengangguk-angguk dan akan melak-sanakannya

10.30 3 Menganjurkan keluarga untuk menyingkirkan

S : Ibu klien mengatakan mau melaksanakannya

(15)

Hari/ Tgl

No.

Dx Implementasi Respon Paraf

stimulus yang berlebihan dan membatasi kontak dengan orang lain.

O : Ibu klien mengangguk – angguk.

Selasa 26/7/05

07.30 2 Mengkaji pola nutrisi pasien

S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan

O : Klien makan habis ½ porsi.

07.35 3 Mengkaji tingkat cemas

anak

S : Ibu klien mengatakan an. R Sudah tidak begitu rewel.

O : Anak tenang, tidak menangis

07.45 2 Menimbang berat badan

An. R

S : An. R menangis O : BB naik dari 7,5 kg

menjadi 7,7 kg

08.00 2 Membantu menyuapi An.

R

S : An. R menangis

O : An. R mau makan, habis ½ porsi

08.30 3 Mengajar bermain anak

dengan memberikan 2 kubus

S : -

O : anak bisa membenturkan dua kubus.

(16)

Hari/ Tgl

No.

Dx Implementasi Respon Paraf

10.00 4 Mengkaji daerah perianal S : Ibu klien mengatakan

anak R anusnya merah O : daerah anus tampak

merah

4 Mengajarkan prosedur

perianal

S : ibu lien mengatakan mau melakukannya.

O : Ibu klien melakukan ulang prosedur perawa-tan perianal, perianal bersih.

G. Evaluasi

Hari/Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Paraf

S : Ibu 1 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih diare

O : Feses cair

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi a, b, c, d, e, f.

2 S : Ibu klien mengatakan mau sedikit makan

O : Anak makin habis 5 sendok A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi : a, b, c, d, e

3 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih rewel

(17)

Hari/Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Paraf A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi : a, b, c, d, e Selasa

26/7/05 07.00

1 S : Ibu klien mengatakan An. R terakhir BAB

kemarin siang dan sekarang belum BAB Lagi. O : Anak tenang / rewel berkurang

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi : b, d, e

2 S : Ibu klien mengatakan An. R sudah mau

menghabiskan ½ porsi makan.

O : BB klien naik dari 7,5 kg menjadi 7,7 kg A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi : a, b, c, d, e

3 S : Ibu klien mengatakan An. R sudah tidak begitu

rewel

O : Anak tidak menangis A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : b, e Selasa

26/7-05 12.00

2 S : Ibu klien mengatakan Anak R mau makan

O : An. R makan habis ½ porsi

BB meningkat dari 7,5 kg menjadi 7,7 kg A : Masalah teratasi

(18)

Hari/Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Paraf

12.00 3 S : Ibu klien mengatakan An. R sudah tidak begitu

rewel. O : Anak tenang

A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi b, d, e

12.00 4 S : Ibu klien mengatakan An. R anusnya masih

kelihatan merah.

O : Daerah anus masih tampak merah. A : Masalah belum teratasi

(19)

INTERPRETASI DDST II PADA AN. R TUMBUH KEMBANG BERDASARKAN DENVER

1. Personal Sosial

Minum dengan cangkir (by report)

Menirukan kegiatan (pass)

Main bola dengan pemeriksa (pass)

Daag-daag dengan tangan (by report)

Menyatakan keinginan (pass)

Tepuk tangan (by report)

2. Adaptif motorik halus

Menaruh kubus di cangkir (fail)

Membenturkan dua kubus (pass)

3. Bahasa

Satu kata (pass)

Papa / mama spesifik (fail)

Mengoceh (pass)

4. Motorik Kasar

Berdiri sendiri (fail)

(20)

PENDELEGASIAN

Nama : An. R

Umur : 10 bulan 19 hari

Jenis kelamin : Perempuan

Diagnosa : GEDS

No. Reg : 185750

Diagnosa yang muncul

1. Gangguan eliminasi BAB : Diare berhubungan dengan proses inflamasi

Tindakan yang sudah dilakukan

- Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak minum

- Memberi injeksi kalfoxin 3 x 250 mg

- Menganjurkan keluarga untuk menjaga kelembaban bokong dan perianal.

Tindakan yang perlu dilanjutkan

- Mengkaji prekuensi BAB, konsistensi BAB

- Anjurkan ibu untuk memberikan klien banyak minum

- Anjurkan keluarga menjaga kelembapan daerah bokong dan perianal

- Batasi makanan produksi susu selama beberapa hari

- Beri diet halus jika masukan makanan dapat ditoleransi - Berikan obat anti diare sesuai yang ditetapkan.

(21)

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

Tindakan yang sudah dilaksanakan

- Menimbang berat badan klien

- Memberi injeksi primperan 3 x 1/6 amp.

Tindakan yang perlu dilanjutkan

- Timbang berat badan

- Beri makanan sesuai diit (lunak, rendah lemak, cukup cairan)

- Kaji intake makanan

- Berikan motivasi pada anak untuk menghabiskan makan yang disajikan.

- Beri pengertian pada keluarga tentang manfaat diit yang diberikan

3. Gangguan psikologis : cemas berhubungan dengan dampak hospitalisasi

Tindakan yang sudah dilaksanakan

- Menganjurkan keluarga untuk menyingkirkan stimulus yang berlebihan

dan membatasi kontak dengan orang lain. Tindakan yang perlu dilanjutkan

- Kaji tingkat kecemasan anak

- Beri kenyamanan dan ketentraman hati

- Singkirkan stimulus yang berlebihan dan batasi kontak dengan orang lain.

- Berikan terapi bermain anak sesuai dengan kelompok usia.

Perawat yang menerima delegasi Mahasiswa

(22)

PRE PLANNING

AKTIVITAS BERMAIN PADA ANAK USIA 10 BULAN (BAYI)

Topik : Aktivitas bermain membenturkan dua kubus

Alasan memilih topik : Meningkatkan kemampuan adaptif motorik halus

Sasaran langsung : Klien An. R (10 bulan)

Sasaran tidak langsung : Keluarga dan klien lain yang sesuai dengan klien usia An. R

TIU : Setelah dilakukan aktivitas bermain selama 1 kali

15 menit diharapkan klien dapat meningkatkan kemampuan adaptif motorik halus.

TIK : Setelah dilakukan aktivitas bermain klien An. R

mampu / mau :

1. Memegang kubus

2. Membenturkan kubus

Waktu Pelaksanaan : 15 menit

Lama penyampaian : Pembukaan 2 menit

Menjelaskan cara kerja permainan 2 menit

Pelaksanaan 8 menit

Penutup 3 menit

(23)

Strategi bermain :

1. Dekatkan kubus didepan anak

2. Merangsang / stimulus anak untuk mau

memegang kubus.

3. Rangsang anak untuk mau bermain dengan

perawat

4. Minta anak untuk melakukan permainan seperti

yang sudah dicontohkan.

5. Evaluasi, beri reward dan penutup.

Evaluasi :

1. Anak mau memegang kubus

2. Anak dapat melempar kubus

3. Anak tidak menangis/rewel.

Pelaksana

(24)

PRE PLANNING

Topik : Perawatan perianal

Alasan pemilihan Judul : Keluarga dapat melakukan perawatan perianal

Sasaran langsung : Keluarga dan klien An. R

Sasaran tidak langsung : Kelaurga lain dengan penderita diare

TIU : Meningkatkan penegtahuan keluarga dengan

prosedur perawatan perianal.

TIK : Setelah dilakukan ceramah dan demonstrasi

keluarga mampu :

1. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan

2. Menjelaskan prosedur cara melaksanakan

3. Mendemonstrasikan ulang.

Waktu : 25 menit

Pelaksana : Pembukaan 2 menit

Ceramah 5 menit

Demonstrasi 5 menit

Motivasi & mengulang 5 menit

Evaluasi 5 menit

Penutup 3 menit

Materi : Terlampir

Media & Alat : Alat perawatan perianal

(25)

Evaluasi : Keluarga mampu

1. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan

2. menjelaskan prosedur dan cara pelaksanaan

(26)

PENDELEGASIAN

Nama : an. R

Umur : 10 bulan 19 hari

Jenis kelamin : Perempuan

Dx : GEDS

Diagnosa yang muncul

1. Cemas berhubungan dampak hospitalisasi

Tindakan yang sudah dilaksanakan

- Mengajurkan keluarga untuk menyingkirkan stimulus yang berlebihan dan

membatasi kontak dengan orang lain.

- Memberikan terapi bermain anak sesuai usia.

Tindakan yang perlu dilanjutkan

- Berikan kenyamanan dan ketentraman hati

- Singkirkan stimulus yang berlebihan dan batasi kontak dengan orang lain.

2. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan frekuensi deferasi Tindakan yang sudah dilaksanakan

- Mengkaji daerah perianal an. R

(27)

Tindakan yang perlu dilanjutkan

- Kaji adanya kemerahan

- Ganti popok setelah anak BAB / BAK

- Beri perawatan perianal

Perawat yang menerima delegasi Mahasiswa

(28)

MATERI

Pengertian

Perawatan perianal, perawatan yang diberikan pada perinium dan menggunakan teknik yang bersih

Tujuan perawatan perianal

1. Memberi rasa nyaman pada anak

2. Mencegah terjadinya iritasi pada kulit 3. Menjaga kebersihan pada perianal Cara perawatan perianal

Alat :

¾ Kapas cebok

¾ Kom berisi air hangat

¾ Tempat sampah

¾ Handuk

¾ Pengalas

¾ Minyak kelapa

Dengan prosedur

1. Cuci tangan sebelum tindakan 2. Beritahu pasien

3. Pasien sampiran bila perlu 4. Dekat alat

(29)

6. Siapkan pengalas pada bokong

7. Buka celana pasien

8. Ambil kapas cebok yang direndam dalam air hangat dan usapkan sekali dari

arah atas ke bawah

9. Ulangi no. 8 sampai permukaan bersih

10.Keringkan bokong dengan handuk

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks polusi yang ditimbulkan oleh erosi tanah yang paling vital adalah persistensinya yaitu senyawa kimia yang cepat terurai kurang sebagai penyebab masalah

Q49R2 : persepsi pemecahan masalah yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan haapan kebanyakan perusahaan.. Q49R3 : persepsi instansi pemda terkait selalu

Dua pertiga jatah darah serebral dialirkan ke sebagian besar serebrum dan diensefalon melalui sistem karotis; dan sepertiga sisanya dialirkan ke medula oblongata, pons, otak tengah,

Akan tetapi sejalan dehh ngan perkembangannya, perangkat lunak ini tidak hanya dapat digunakan untuk mengembangkan otohh masi perpustakaan, namun juga dapat digunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan jenis varietas selada merah dan dosis PGPR berpengaruh nyata terhadap bobot segar total tanaman

Pada saat rapat yang biasanya sebagai mediatornya adalah Kepala Desa terjadi proses komunikasi dan komunikasi kelompok dimana yang hadir lebih dari empat orang

KOMPARASI KOMPETENSI UNTUK TENAGA PERAWAT asuhan keperawatan  Advokasi penetapan  Mengelola Asuhan  Penelitian asuhan spesialisasi PROFESI: SP  Perencanaan dan

Upaya hukum yang dilakukan oleh aparat terhadap kejahatan pengedaran narkotika golongan I dilakukan dengan 3 cara yaitu, upaya preventif, upaya refresif,