• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I MAMI SUPARMI PASCASARJANAPBSI'17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I MAMI SUPARMI PASCASARJANAPBSI'17"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 menegaskan bahwa: “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan dalam kurikulum pada komponen tujuan.

Tujuan pembelajaran sastra Indonesia berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 adalah siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa serta menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

(2)

Menurut Nurgiantoro (2010:10) cerpen adalah salah satu jenis prosa yang dibangun oleh dua unsur penting yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik antara lain: tema, plot, tokoh, latar dan sudut pandang adapun unsur ekstrisik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau organisme karya sastra, yang antara lain : sikap, keyakinan, pandangan hidup, psikologi pengarang dan keadaan lingkungan pengarang.

Menulis cerita pendek merupakan kegiatan ekspresi sastra yang perlu diajarkan kepada siswa. Menulis cerita pendek bermanfaat sebagai kegiatan untuk melatih siswa dalam menuangkan gagasan dan dapat mengembangkan kreativitas siswa ke dalam sebuah tulisan. Pembelajaran menulis cerita pendek di sekolah dapat memupuk siswa yang memiliki bakat dan minat menulis untuk dibina secara khusus, supaya menjadi penulis yang andal dan profesional di masa depan.

Namun, pembelajaran menulis cerpen selama ini belum mampu membuat siswa menguasai keterampilan menulis cerpen dengan baik. Masih ada siswa yang belum dapat menuangkan gagasannya ke dalam sebuah tulisan khususnya dalam keterampilan menulis cerpen. Banyak siswa yang masih bingung ketika ditugasi menulis cerpen bingung memulai darimana, bingung mendapatkan ide/tema/topik dalam kerangka karangan serta mengembangkannya, bingung mau memilih diksi dan sebagainya.

(3)

Salah satu faktor ketidakberhasilan peningkatan keterampilan menulis di sekolah adalah kurang kebermaknaannya model atau pendekatan dan teknik pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran menulis cerpen.

Kebanyakan guru hanya menggunakan model pembelajaran satu arah, yaitu guru berbicara di depan kelas dan siswa pasif mendengarkan. Dari pernyataan tersebut, peneliti mempunyai pendapat bahwa pembelajaran menulis cerpen kurang efektif dikarenakan model pembelajaran yang digunakan kurang cocok.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran menulis di sekolah adalah perbaikan proses pembelajaran menulis. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses pembelajaran menulis harus berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu dan tehnologi. Sejalan dengan hal tersebut, disarankan agar pendekatan pembelajaran yang menempatkan guru pada posisi sentral pada kegiatan belajar mengajar sedikit demi sedikit harus mulai ditinggalkan.

Dalam proses pembelajaran guru tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan saja kepada siswa. Guru sebagai salah satu komponen penting dalam pembelajaran diharapkan mampu mengelola kelas menjadi sesuatu yang lebih bermakna; mendorong para siswa menjadi kreatif dan inovatif, terampil dan memahami makna materi yang dibahas sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

(4)

Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas banyak jenisnya, namun tidak semua metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Contoh metode pembelajaran dari sekian banyak metode adalah metodeCooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan metodePicture and Picture.

Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting. Selain itu, pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition atau pembelajaran terpadu setiap peserta didik bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas (task), sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang sama.

Pembelajaran kooperative menekankan tujuan kelompok dan tanggung jawab dari tiap individu. Metode Cooperative Integrated Reading and Composition adalah salah satu metode kooperatif yang komprehensif digunakan dalam pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa. MetodelCooperative Integrated Reading and Composition memiliki tiga elemen prinsip, yakni: 1) kegiatan berhubungan dengan cerita, 2) instruksi langsung dalam membaca pemahaman, dan 3) menulis dan seni bahasa terpadu.

(5)

proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk yang lain sesuai kreativitas guru.

Berdasarkan beberapa masalah dan pertimbangan tersebut , penulis mengadakan penelitian dengan mengambil judul : Efektivitas metode CIRC (Cooperative Intergrated Reading And Composition) dan Picture and Picture pada pembelajaran menulis cerpen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan tersebut, permasalahan penelitian ini disusun sebagai berikut.

(1) Apakah pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan metodeCIRCefektif? (2) Apakah pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode Picture and Picture

efektif?

(3) Lebih efektif manakah antara pembelajaran menulis cerpen dengan metode CIRC atau pembelajaran menulis cerpen dengan metodePicture and Picture?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Keefektifan penggunaan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)dalam pembelajaran menulis cerpen.

2. Keefektifan metodePicture and Picturedalam pembelajaran menulis cerpen.

(6)

D. Kegunaan Penelitian

Haasil penelitian ini berguna :

1. Bagi lembaga pendidikan bisa dijadikan referensi pengembangan bidang pendidikan Bahasa Indonesia tentang penggunaan metodeCIRCdan metodePicture and Picture dalam menulis cerpen.

2. Bagi guru ,dapat membantu memecahkan masalah berkaitan dengan pembelajaran menulis cerpen di tingkat MTs/ SMP.

3. Menambah wawasan teori tentang mengajarkan menulis cerpen dengan menggunakan metodeCIRCdanPicture and Picture.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan bahasan Efektifitas metode CIRC (Cooperative Intergrated Reading And Composition) dan Picture and Picture pada pembelajaran menulis cerpen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode CIRC (X1) dan Metode Picture and Picture (X2) , dan variabel terikatnya menulis cerpen (Y).

F. Definisi Operasional

Definisi operasional istilah ini dimaksudkan untuk menghindari kesalah pemahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilah yang perlu dijelaskan: metodeCIRC, metodePicture and Picturedan cerpen.

(7)

merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Shoimin: 2014: 51) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.

PembelajaranCIRCdikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting.

Jadi CIRC merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.

2. Metode PembelajaranPicture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picturemerupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa.

(8)

yang merupakan satu kesatuan cerita. Suatu gambar atau seri gambar dapat dijadikan bahan menyusun paragraf. Gambar atau seri gambar pada hakikatnya mengekspresikan suatu hal. Bentuk ekspresi tersebut dalam fakta gambar bukan dalam bentuk bahasa. Pesan yang tersirat dalam gambar tersebut dapat dinyatakan kembali dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Penerjemahan pesan dari bentuk visual ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat sangat tergantung pada kemampuan imajinasi siswa. Hasil ekspresi anak yang cerdas akanlebih lengkap dan mungkin mendekati ketepatan, tetapi gambaran anak yang sedang kecerdasannya munkin hasilnya tidak begitu lengkap, sedangkan pelukisan kembali oleh anak yang kurang cerdas pastilah kurang lengkap dan bahkan mungkin tidak relevan atau menyimpang.

Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa gambar berseri adalah gambar yang mempunyai urutan kejadian yang memiliki satu kesatuan cerita. Gambar berseri juga dapat membuat siswa untuk melatih dan mempertajam imajinasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Semakin tajam daya imajinasi siswa, akan semakin berkembang pula siswa dalam melihat membahasakan sebuah gambar. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.(Shoimin: 2014: 122).

3. Menulis Cerpen

(9)

Pengertian cerpen menurut Sukirno (2009: 64) adalah cerita yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku secara singkat dan padat tetapi mengandung kesan yang mendalam. Menurut Sayuti (2009: 9) cerpen adalah karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca. Menurut Nurgiantoro (2010: 10) cerpen adalah salah satu jenis prosa yang dibangun oleh dua unsur penting yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari dalam tubuh karya sastra, sedangkan unsur ekstrinsik adalah segala macam unsur yang berada di luar karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran suatu karya sastra, seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, keagamaan, tata nilai masyarakat, dan juga unsur biografi pengarang. Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen meliputi :

a. Tema

Tema adalah suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema biasanya terlihat jelas dalam cerita, namun tidak

dalam keadaan langsung, dan pembaca harus menyimpulkan terlebih dahulu untuk menentukantema.

b. Alur / plot

Alur atau plot ialah sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita. Urutan cerita biasanya bisa terjalin atas urutan waktu, kejadian atau hubungan sebab akibat.

c. Tokoh

(10)

d. Latar

latar fiksi dapat dibagi menadi tiga yaitu : latar tempat, adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu berkaitan dengan masalah historis, latar sosial berkaitan dengan kehidupan kemasyarakatan.

e. Sudut pandang

sudut pandang pada dasarnya adalah visi pengarang, dalam arti bahwa ia

merupakan sudut pandang yang diambil oleh pengarang untuk melihat peristiwa dan kejadian dalam cerita.

f. Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan majas, dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni pengungkapan seorang pengarang terhadap karyanya.

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk cerita yang terdapat di luar cerpen itu sendiri (unsur yang berada di luar karya sastra). Unsur-unsur ekstrinsik dari cerpen tidak bisa terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen itu dibuat oleh si penulis. Unsur ini memiliki banyak pengaruh pada penyajian amanat maupun latar belakang dari cerpen itu sendiri. Dibawah ini akan unsur ekstrinsik dari cerpen diantaranya:

a. Latar belakang masyarakat

(11)

b. Latar belakang pengarang

Ini bisa meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang sebelumnya. Latar belakang pengarang biasanya terdiri dari:

• Biografi, Ini berisikan mengenai riwayat hidup pengarang cerita, yang

ditulis secara keseluruhan.

• Kondisi psikologis, ini berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau

keadaan yang mengharuskan seorang pengarang menulis cerita atau cerpen.

• Aliran Sastra, seorang penulis pastinya akan mengikuti aliran sastra

Gambar

Gambar berseri adalah rangkaian gambar yang terdiri atas dua gambar atau lebih
gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.(Shoimin: 2014: 122).

Referensi

Dokumen terkait

Sinaga, Rusintong., 2004, Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi dalam Mengkaji Perubahan Penggunaan lahan Kecamatan.. Umbulharjo tahun 1993-2004 ,

At SMA NEGERI I Bantul and SMA Stella Duce Bantul, the English teachers taught the students by implementing Text-based Syllabus.. This research was attempted to observe the

Sementara itu Muchtar (2006:35) berpendapat bahwa yang disebut afiksasi atau pengimbuhan adalah pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada morfem dasar bak

Afiks (sufiks) Bahasa Jepang yang Menyatakan ‘orang’ (jurnal). Media Komunikasi

The reason to study the phenomenon of word formation in American Comic.. Strip is the belief that American comic strips represent the daily life of

Penyerapan jumlah tenaga kerja yang dapat dilakukan oleh usaha kecil.. menengah di Kota Bandung dapat dilihat pada

Untuk di Indonesia apabila dunia pendidikan nasional didasarkan atas kebudayaan nasional yang menjadi konteks dari sistem pengajaran nasional disekolah, tentu akan

peneliti akan akan sulit menggunakan semua yang ada dipopulasi. misal karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga peneliti dapat menggunakan sebagian dari populasi