i
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12
TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN
KEBUMEN TAHUN 2016
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan Oleh: WINDARTI NIM. A11200847
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12
TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN
KEBUMEN TAHUN 2016
Disusun oleh :
Windarti
A11200847
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan
pada tanggal ………...2016
Pembibing I Pembibing II
Cokro Aminoto, SIP.M.Kes Barkah Waladani, S.Kep. Ns
Mengetahui
Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
iii
Skripsi Yang Berjudul
HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12
TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN
KEBUMEN TAHUN 2016
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Windarti
A11200847
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 03 Juni 2016
Susunan Dewan Penguji
Penguji Utama dan Anggota Dewan Penguji Lain
1.
Dadi Santoso, M.Kep ( Ketua ) (
..………....
)
2.
Cokro Aminoto, SIP.M.Kes ( Anggota I ) (...……….) 3. Barkah Waladani, S.Kep. Ns ( Anggota II ) (……..………..……..)Mengetahui
Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat dalam karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar dikesarjanaan di Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditertiban oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Kebumen, April 2016
v
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, April 2016
Windarti1); Cokro Aminoto, SIP.M.Kes.2); Barkah Waladani, S.Kep.,Ns. 3) HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN
KEBUMEN TAHUN 2016
xi + 60 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 8 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswa di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen, diperoleh hasil 7 orang diantaranya (70%) menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok gigi secara baik. Tujuan : Mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survai menggunakan pendekatan waktu cross sectional dengan desain deskripsi korelasional. Respondennya berjumlah 63 siswa, diambil dengan teknik stratified proporsional random sampling.data dianalisis menggunakan rumus Kendall’s Tau.
Hasil penelitian : (1) perilaku menggosok gigi anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mayoritas kategori kurang baik (44,44%); (2) mayoritas anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mengalami kejadian karies gigi sedang (karies profundi) (39,68%); (3) terdapat hubungan signifikan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 (p
= 0,001).
Kesimpulan : Ada hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 Kata kunci : perilaku menggosok gigi, karies gigi, korelasi
1)
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong. 2)
Pembimbing 1. 3)
vi BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Minithesis, April 2016
Windarti1); Cokro Aminoto, SIP.M.Kes.2); Barkah Waladani, S.Kep.,Ns. 3) CORRELATION BETWEEN BRUSHING TEETH BEHAVIOR AND THE INCIDENCE OF DENTAL CARIES OF 6-12 YEARS OLD CHILDREN AT STATE PRIMARY SCHOOL 1 OF TAMANWINANGUN, KEBUMEN IN
2016
xii + 60 pages + 8 tables + 2 figures + 8 appendices ABSTRACT
Background : Preliminary study done in 10 students at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen showed that there were 7 students (70%) suffering from dental caries. Interview of the 7 students suffering from dental caries gave information that most of them did not have good brushing teeth behavior.
Objective : To determine correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016.
Methods: The present study was a survey research using cross sectional approach by descriptive correlational design. The respondents were 63 students taken by stratified proportionate random sampling technique. Data were analyzed by Kendall's Tau formula.
Results: Brushing teeth behavior of 6-12 years old children was at less category (44,44%). Most of children had dental caries at mediocre category (39,68%). There was significant correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016 indicated by p-value 0,001 (<0.05).
Conclusion : There is correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016.
Keywords: brushing teeth behavior, dental caries, correlation
____________________________________________________________
1) Bachelor nursing student 2) First research consultant
vii
MOTTO
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan kebodohan sama halnya kegelapan…
Life is actiom…
Ilmu adalah warisan orang tua yang tidak ternilai
harganya.
Hidup adalah tantangan perjuangan dan pilihan, jangan
pesimis jika kamu yakin jangan takut kalau
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdullilah hirobil allamin,,, terimakasih pada
Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya
Kupersembahkan karya ini pada ayah dan ibu tercinta
( Maftuil dan Sakiyah ) karena kasih sayang,
Dukungan, semangat dan do’anyalah saya tumbuh dewasa dan
hanya pada merekalah ketaatan dan baktiku
ix
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, skripsi yang berjudul “Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 Tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen Tahun 2016” ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun dan diajukan guna menulis skripsi sebagai salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong Kebumen.
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan, bimbingan, kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Madkhan Anis,S.Kep.,Ns. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. 2. Ibu Isma Yuniar,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak Cokro Aminoto, SIP.M.Kes., selaku pembimbing I. 4. Ibu Barkah Waladani, S.Kep.,Ns., selaku pembimbing II.
5. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah perbendaharaan ilmu keperawatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah keperawatan gigi.
Kebumen, April 2016
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... .i
HALAMAN PERSETUJUAN ... .ii
HALAMAN PENGESAHAN ... .iii
HALAMAN PERNYATAAN...iv
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E Penelitian Terdahulu ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Tinjauan Teori Teori ... 11
1. Tinjauan tentang Karies Gigi ... 11
2. Tinjauan tentang Perilaku ... 16
3. Perilaku Menggosok Gigi ... 18
4. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Karies Gigi ... 26
B. Kerangka Teori... 28
C. Kerangka Konsep ... 29
D. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Metode Penelitian... 30
B Populasi dan Sampel ... 30
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
D. Variabel Penelitian ... 33
E. Definisi Operasional... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 34
G. Instrumen yang Digunakan ... 37
H. Teknik Analisis Data ... 38
I. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner... 40
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
1. Perilaku Menggosok Gigi ... 47
2. Kejadian Karies Gigi ... 47
3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ... 47
B Pembahasan ... 49
1. Perilaku Menggosok Gigi ... 49
2. Kejadian Karies Gigi ... 51
3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ... 53
C Kelibihan dan Kelemahan Penelitian...55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian ... 31
Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ... 32
Tabel 3.3 Definisi Operasional ... 34
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi ... 35
Tabel 4.1 Perilaku Menggosok Gigi ... 46
Tabel 4.2 Kejadian Karies Gigi ... 47
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi
b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Lampiran 3. Skoring Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Karies Gigi Lampiran 5. Data Induk Penelitian
Lampiran 6. Hasil Analisis Univariat Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat
Lampiran 8. Surat Ijin Studi Pendahuluan dari STIKes Muhammadiyah Gombong Untuk Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tamanwinagun Kebumen
Lampiran 9, Surat Ijin Uji Validitas dari STIKes Muhammadiyah Gombong Lampiran 10, Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol
Lmpiran 11, Surat Ijin Penelitian dari Bapeda
Lampiran12, Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari SD Negeri 1 Tamanwinangun kebumen
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karies gigi merupakan penyakit mulut yang prevalensinya sangat tinggi,
tidak ada satu wilayah di dunia yang bebas dari karies gigi. Karies gigi
menyerang semua orang, semua umur, baik laki-laki maupun perempuan, semua
suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial. Survei World Health
Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan sebanyak 87% dari anak-anak
usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita
karies gigi. Prevalensi karies gigi tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin,
sedangkan terendah terdapat di Afrika. Selanjutnya menurut penelitian tahun
2013 di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia ternyata 80-95% dari anak-
anak dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi (Maulani, 2014).
Tingginya prevalensi karies gigi tersebut menimbulkan dampak negatif
bagi penderitanya. Apabila tidak ditangani, karies gigi dapat menyebabkan sakit
dan infeksi bahkan terjadi abses alveolar gigi. Penelitian pada anak- anak berusia
rata-rata 44 bulan yang mengunjungi klinik kesehatan gigi anak di Montreal
Kanada, menyebutkan bahwa sebelum karies gigi pada anak–anak tersebut
diobati, 48% anak memiliki keluhan sakit pada gigi, 43% anak memiliki masalah
makan makanan tertentu, 61% anak makan sedikit atau tidak menyelesaikan
makanan yang disajikan, 35% anak tidak bisa tidur nyenyak, dan 5% anak - anak
menerima laporan negatif dari sekolah, seperti kurangnya kerja sama, tidak
2
bermain dengan anak–anak lain. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan oleh
karies gigi dapat membuat penderitanya sering mengalami gangguan tidur
(Hollins, 2012).
Penelitian terakhir tentang kondisi kesehatan di Indonesia baru saja
dilaksanakan dan laporannya dirilis pada tahun 2013 yang lalu oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Hasil
riset Riskesdas 2013 tersebut menunjukkan bahwa angka prevalensi nasional
masalah gigi dan mulut adalah 25,9 persen, dan bahkan sebanyak 14 provinsi
mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional tersebut.
Dari masalah tersebut lebih dari 75% nya adalah berupa karies dan penyakit
periodontal. Ditemukan pula sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi
pada saat mandi pagi maupun mandi sore (76,6%), namun yang sangat
menyedihkan adalah cara menyikat gigi secara benar yaitu setelah makan pagi
dan sebelum tidur malam untuk penduduk Indonesia ditemukan hanya 2,3%
(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2015).
Data Riskesdas Tahun 2013 tersebut juga menunjukkan prevalensi karies
gigi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 67,8% dengan prevalensi tertinggi adalah
di Semarang kota sebanyak 73,0%, serta Kabupaten Semarang yaitu 71,6%.
Selanjutnya proporsi perilaku menggosok gigi setiap hari di semua
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah di atas 80%, sementara perilaku
memiliki perilaku menggosok gigi salah (Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Selanjutnya data
di Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa kasus karies gigi pada tahun 2012
mencapai 4.265 kasus pada anak prasekolah usia 4-5 tahun (Ernawati, 2014).
Berdasarkan data-data tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa
permasalahan kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi yang berkembang
di tengah masyarakat tidak kunjung teratasi. Satu dari empat orang secara
nasional pasti mempunyai masalah dengan giginya, bahkan hampir separoh
wilayah di Indonesia (14 propinsi) angka prevalensinya melebihi angka nasional
tersebut. Kondisi tersebut salah satu mata rantai penyebabnya adalah perilaku
hidup sehatnya yang dapat dilihat dari indikasi cara melakukan sikat gigi teratur
dan benar yang masih sangat rendah. Hal ini mencerminkan bahwa pembangunan
kesehatan secara nasional khususnya bidang gigi dan mulut masih belum
berhasil.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan
manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi
pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas
sumber daya manusia. Kesehatan gigi sangat penting karena pencernaan
makanan dimulai dengan bantuan gigi. Selain fungsinya untuk makan dan
berbicara, gigi juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
Pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi masyarakat terutama pada anak sekolah
sangatlah penting. Oleh sebab itu, salah satu kebijakannya adalah dengan
4
dasar (6-12 tahun) karena pada usia tersebut merupakan waktu dimana akan
tumbuhnya gigi tetap. Pada anak usia 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih
intensif karena pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi
baru. Pada usia 12 tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas gigi
permanen telah tumbuh. Anak usia 6-12 tahun mempunyai risiko mengalami
karies makin tinggi (Anggraini, 2013).
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa menurut hasil Riskesdas Tahun
2013 sebagian besar (76,6%) penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi
pagi maupun mandi sore, namun hanya 2,3% yang menggosok gigi secara benar
sesuai aturan kesehatan. Masyarakat Indonesia yang menggosok gigi setelah
makan pagi hanya 6% dan sebelum tidur hanya 18,7%. Menurut Wong, dkk.
(2008) menyikat gigi merupakan cara yang dikenal umum oleh masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi. Menggosok gigi pada waktu yang optimal dilakukan setelah makan di pagi hari dan sebelum tidur malam. Menggosok gigi setelah
makan di pagi hari bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang
menempel setelah makan dan sebelum tidur malam bertujuan untuk
membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan malam. Hal ini
menunjukkan perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi masih
kurang baik.
Perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi yang masih kurang
baik tersebut seiring dengan prevalensi karies gigi yang masih tinggi di
Indonesia, seperti yang telah disebutkan yaitu sebesar 75% pada tahun 2013.
mencegah karies gigi dan merupakan cara paling efektif untuk mencegah karies
gigi. Menggosok gigi dapat menghilangkan plak atau deposit bakteri lunak yang
melekat pada gigi yang menyebabkan karies gigi, oleh karena itu, kebiasaan
menggosok gigi yang baik dapat turut mencegah karies gigi. Hasil penelitian
Witasari, dkk (2014) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
secara statistik antara perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi
pada siswi di SMK NU Ungaran dengan nilai p = 0,046.
Berdasarkan studi pendahuluan di SD Negeri 1 Tamanwinangun
Kebumen dengan melakukan pemeriksaan gigi menggunakan bantuan pen light
terhadap 10 siswa kelas IV pada tanggal 29 September 2015, diperoleh hasil 7
orang diantaranya (70%) menderita karies gigi, sisanya yang 3 orang (30%) tidak
menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang
siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok
gigi secara baik sesuai petunjuk kesehatan, yaitu: 6 orang (85,71%) hanya
menggosok gigi saat mandi pagi dan sore hari tetapi jarang menggosok gigi
sebelum tidur malam dan sesudah makan pagi, 5 orang (71,43%) tidak
membersihkan sikat gigi dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan, 6 orang
(85,71%) tidak menyimpan sikat gigi di wadah tertutup ketika tidak digunakan,
5 orang (71,43%) tidak membersihkan pinggir gusi dan celah-celah gigi, dan 7
orang (100%) tidak menyikat lidah.
Kondisi tersebut di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian
tentang hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi
pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan signifikan antara perilaku
menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD
Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016?
C. Tujuan Penelitian
Selaras dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia
6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
a. Mengetahui perilaku menggosok gigi yang benar pada anak usia 6-12
tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.
b. Mengetahui kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri
1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dicapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan
1. Bagi Manajemen Kependidikan SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi,
sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas UKGS (Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah).
2. Bagi Siswa SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk menggosok
gigi secara rutin dan benar agar terhindar dari karies gigi.
3. Bagi Puskesmas Kebumen 1
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
penyuluhan kesehatan di sekolah termasuk tentang penyuluhan kesehatan
gigi, melalui kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dengan
berkoordinasi dengan pihak sekolah
4. Bagi STIKES Muhammadiyah Gombong
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah referensi keilmuan
di bidang keperawatan, khususnya dalam keperawatan komunitas.
5. Bagi Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para ahli di bidang ilmu
keperawatan untuk menambah perbendaharaan ilmu keperawatan,
khususnya tentang masalah karies gigi.
6. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan
8
E. Penelitian Terdahulu
1. Witasari, dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan antara
Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU
Ungaran.” Metode penelitian menggunakan desain analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X
dan XI yang berjumlah 74 siswi. Analisis data menggunakan uji chi square
dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian karies pada
responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi kurang baik yaitu
sebanyak 31 orang (86,1%), lebih besar dibandingkan dengan kejadian karies
pada responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi baik yaitu
sebanyak 24 responden (63,2%). Hasil analisis diperoleh nilai p = 0,046
sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara
perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi pada siswi di SMK
NU Ungaran.
2. Khotimah, K., dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD
Negeri Karangayu 03 Semarang.” Metode penelitian menggunakan desain
survey analitik, jumlah sampel 70 responden dengan teknik proportionate
stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan
antara jenis kelamin dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,021
(p<0,05). Tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian karies gigi dengan
nilai ρ value 0,053(p>0,05). Tidak ada hubungan antara status ekonomi
hubungan antara menggosok gigi dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ
value 0,014(p<0,05). Ada hubungan antara makanan kariogenik dengan
kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,017(p<0,05).
3. Budisuari, dkk. (2010) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan Pola Makan
dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di
Indonesia.” Metode penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2007–2008, penyakit tidak menular gigi mulut, perilaku higienis
kebersihan gigi mulut, kebiasaan makan manis, dan data pemeriksaan
DMF-T pada masyarakat. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 726.966 orang.
Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan univariat, bivariat, kemudian
dilanjutkan dengan logistik regresi. Hasil analisis lanjut Riskesdas
menunjukkan bahwa karakreristik seseorang (umur, pendidikan, tempat
tinggal, sosial ekonomi) berhubungan dengan terjadinya karies. pada variabel
pendidikan dan tingkat sosial ekonomi ditemukan semakin tinggi tingkat
pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi ada kecenderungan semakin sedikit
yang memiliki karies di atas rerata (>2). Uji Chi-Square ada hubungan yang
significan. Responden yang tinggal di kota beresiko terjadinya karies lebih
besar dibandingkan yang tinggal di desa. Masyarakat yang sering
mengkonsumsi makanan manis cenderung terjadinya karies lebih besar
dibandingkan yang memiliki pola makan makanan berserat. Responden yang
menyikat gigi mempunyai kecenderungan terjadinya karies lebih ringan
dibandingkan yang tidak menyikat gigi. Untuk itu disarankan perlunya
10
peningkatan mempertahankan kesehatan gigi pada masyarakat yang selama
ini sangat rendah. Penelitian, informasi tanaman obat yang dapat digunakan
oleh masyarakat sebagai antiseptik gigi dan mulut yang dapat mengurangi
terjadinya karies. UKGS dan program kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat perlu ditingkatkan agar prevalensi karies dapat dikurangi. Perlu
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini. (2013). Usaha Kesehatkan Gigi dan Mulut di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar,S. (2009). Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Boesro dan Lestari. (2008). Pencapaian Target Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada.
Budisuari, dkk. (2010). Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 13 No. 1 Januari 2014: 83–91.
Ernawati, D. (2014). Perilaku Ibu dalam upaya Pencegahan Karies Gigi pada ANak Prasekolah (Early Childhood Caries) Usia 4-5 Tahun di Desa Mirit Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Tesis Universitas Diponegoro Semarang.
Hockenberry, M., & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and Children. St.Louis: Mosby Elsevier
Hollins, C. (2012). Leviso’s Textbook for Dental Nurse. (10th Edition). Oxford: Willey-Blackwell.
Kidd dan Bechal (2006). Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: ECG
Litin. (2007). Mayo Clinic Family Health Book Panduan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Gramedia.
Maulani, C. (2014). Kiat Merawat Gigi Anak Panduan Orang Tua dalam Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi Bagi Anak-Anaknya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
58
________ (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.
Potter dan Perry. (2008). Buku Ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik (Vol 2 edisi ke-4) (Yasmin Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC.
Riwidikdo. (2011). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Sumawinata. (2008). Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi Bagi Murid-murid SD.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Khotimah, K., dkk. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD Negeri Karangayu 03 Semarang. Artikel Penelitian Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.
Suryoprajogo, N. (2009). Kupas Tuntas Kesehatan Remaja Sehat Jasmani Sehat Rohani Dari A-Z. Yogyakarta: Diglossia Printika.
Suwelo. (2007). Karies Gigi pada Anak. Jakarta: EGC
Syarifudin. (2009). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS Disertai Contoh kasus Penelitian TA. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Witasari, dkk. (2014). Hubungan antara Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU Ungaran. Artikel Penelitian PSKM Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Kkeperawatan Pediatrik (Vol 1. Edisi ke-4) (Agus Sutarna,Neti Juniarti, H.Y Kuncara, Penerjemah.). Jakarta: EGC.
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi
KUESIONER
Jawab/tanggapi pernyataan-pernyataan di bawah ini, dengan memberi tanda “
” pada kolom jawaban yang kamu pilih!Jawaban
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1. Saya menggosok gigi sebelum tidur malam.
2. Saya menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah.
3. Saya menggosok gigi setelah makan nasi.
4. Saya menggosok gigi setelah makan cemilan/kue.
5. Saya menggosok gigi kira-kira selama 2- 3 menit.
6. Saya menggunakan sikat gigi kecil sesuai ukuran mulut saya.
7. Saya menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut.
8. Saya menggunakan sikat gigi yang ujungnya membulat.
9. Saya menggunakan sikat gigi yang gagangnya nyaman dan kuat.
10. Sikat gigi saya digunakan orang lain. 11. Sikat gigi saya bersihkan dahulu
sebelum digunakan menggosok gigi. 12. Sikat gigi saya bersihkan setelah
No. Pernyataan
14. Sikat gigi saya diganti baru apabila bulu sikatnya sudah mulai kembang, aus, atau tidak tegak lurus lagi.
15. Sikat gigi saya diganti baru setelah dipakai kira-kira 3-4 bulan.
16. Dalam menyikat gigi saya menggunakan odol.
17. Saya menyikat gigi dengan tekanan pelan/lembut.
18. Seluruh gigi dan bagian-bagiannya (depan, belakang, luar, dalam) saya sikat. horisontal (ke arah belakang dan depan) serta vertikal (ke arah atas dan bawah) 23. Permukaan dalam gigi belakang
(permukaan gigi untuk mengunyah) disikat mendatar ke luar dan ke dalam serta ke kanan dan ke kiri.
24. Bagian dalam gigi depan disikat ke dalam dan ke luar menggunakan ujung sikat.
25. Sisi gigi yang melekat pada gusi, disikat pendek ke belakang dan ke depan atau berputar di atas gigi dan gusi.
26. Celah-celah gigi disikat dengan gerakan ke luar dan ke dalam
27. Perbatasan gigi dan gusi disikat secara vertikal (ke atas dan ke bawah).
28. Lidah digosok secara mendatar ke depan dan ke belakang.
b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi
LEMBAR CHECLISTOBSERVASI HASIL PEMERIKSAAN KARIES GIGI
Nomor
Responden Tidak Terdapat
Hasil Pemeriksaan
Karies Ringan Karies Sedang Karies Berat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. 27.
28.
29.
30.
Nomor
Responden Tidak Terdapat
Hasil Pemeriksaan
Karies Ringan Karies Sedang Karies Berat
31.
32.
33. 34.
35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58.
59. 60. 61. 62. 63.
butir21 Pearson Correlation
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N % Cases Valid
Excludeda
Total
20 0 20
100.0
.0
100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.942
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Skoring Jawaban Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi
Nomor
Nomor Butir PertanyaanResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
4 2 3 4 4 4 4 4 3
3
4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3
4 3 4 3 4 4 4 4 3
4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 3
4 4 3 4 4 4 3 3 4
4
4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 1 4 4 3
3 3 4 4 4 4 4 4 4
3
4 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 2 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3
3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
2 2 2 3 3 4 2 1 1
2
2 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 1 1 2
1 1 2 2 3 3 2 2 1
2
2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2
3 2 2 3 3 3 3 2 2
3
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 4 3 3 3 4 4 3 2
3
4 3 3 4 2 4 2 1 1 1 1 3 3 3
3 2 3 1 3 4 2 3 2
3
4 2 3 2 2 3 3 1 3 1 3 3 2 3
4 3 4 4 4 4 3 3 3
4
4 2 4 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3
4 4 2 2 4 4 2 2 2
3
3 2 4 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2
3 3 4 4 3 4 4 3 3
3
3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3
4 4 2 3 4 4 3 2 2
4
3 2 3 4 1 2 2 1 3 1 1 4 3 2
4 3 2 2 4 3 3 2 2
4
2 2 4 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2
Nomor Responden
Nomor Butir Kuesioner
Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 1 4 1 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 90 2 1 4 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 78 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 74 4 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 62 5 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 90 6 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 1 1 2 64 7 1 2 4 3 1 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 1 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 62 8 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 74 9 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 71 10 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 64 11 1 4 1 1 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 4 3 3 3 3 2 63 12 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 1 3 78 13 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 3 90 14 1 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 79 15 1 4 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 16 1 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 46 17 4 4 1 3 2 3 2 4 2 4 2 1 2 1 1 4 2 4 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1 3 77 18 1 4 1 3 3 4 4 2 4 2 2 2 1 4 2 2 2 3 4 4 1 2 4 3 3 4 3 2 3 79
19 1 4 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 1 3 1 3 2 2 1 1 2 1 3 58 20 2 3 1 2 2 2 4 2 3 3 3 1 1 1 3 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 78 21 1 2 1 1 3 4 4 2 3 2 2 1 1 4 1 2 2 1 4 2 1 1 2 4 2 2 4 1 2 62 22 1 3 1 2 2 4 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 4 4 2 1 4 3 4 3 4 4 1 1 73
32 1 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 3 1 1 1 1 60 33 2 3 1 2 2 4 3 2 3 3 3 1 1 3 1 2 2 4 4 1 1 4 2 1 2 2 2 1 2 64 34 1 4 1 2 3 4 2 2 3 3 4 1 3 3 2 2 2 4 2 2 1 4 3 4 4 4 4 3 3 80 35 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 1 1 62 36 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 1 1 4 3 3 2 2 3 3 2 82 37 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 4 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 63 38 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 46
39 2 3 1 1 3 4 3 3 2 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 91
40 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 1 2 4 2 1 4 1 1 4 2 2 2 2 2 2 1 59 41 1 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 91
42 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 62
43 1 4 1 1 1 1 4 3 2 3 4 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 2 2 58
44 3 2 2 1 3 4 2 3 2 3 4 2 1 2 2 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 1 3 67
45 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 2 4 87
46 1 4 1 2 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 61
47 1 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 64
48 2 4 1 3 4 4 3 2 2 4 3 2 1 4 1 2 2 1 3 1 1 4 3 2 2 3 2 2 4 72
49 1 3 1 2 4 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 55
50 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 2 3 67
51 2 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 2 2 4 93
52 1 2 1 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 3 3 1 2 3 75
53 1 3 2 4 4 4 3 2 1 4 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 63
54 2 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 61
55 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 4 2 1 3 2 3 3 2 60
Lampiran 5. Data Induk Penelitian
Nomor Perilaku Kejadian
Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
Perilaku Menggosok Gigi * Kejadian Karies Gigi
N Percent
Perilaku Menggosok Gigi * Kejadian Karies Gigi Crosstabulation
Kejadian Karies Gigi
Nonparametric Correlations
Correlations
Perilaku
Menggosok
Gigi
Kejadian Karies Gigi
Kendall's tau_b Perilaku
Menggosok Gigi
Kejadian Karies
Gigi
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
1.000
.
63
.369**
.001
63
.369**
.001
63
1.000
.
63