• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN KEBUMEN TAHUN 2016 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN KEBUMEN TAHUN 2016 SKRIPSI"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh: WINDARTI NIM. A11200847

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

Disusun oleh :

Windarti

A11200847

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan

pada tanggal ………...2016

Pembibing I Pembibing II

Cokro Aminoto, SIP.M.Kes Barkah Waladani, S.Kep. Ns

Mengetahui

Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

(3)

iii

Skripsi Yang Berjudul

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Windarti

A11200847

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 03 Juni 2016

Susunan Dewan Penguji

Penguji Utama dan Anggota Dewan Penguji Lain

1.

Dadi Santoso, M.Kep ( Ketua ) (

..………....

)

2.

Cokro Aminoto, SIP.M.Kes ( Anggota I ) (...……….) 3. Barkah Waladani, S.Kep. Ns ( Anggota II ) (……..………..……..)

Mengetahui

Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat dalam karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar dikesarjanaan di Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditertiban oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kebumen, April 2016

(5)

v

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, April 2016

Windarti1); Cokro Aminoto, SIP.M.Kes.2); Barkah Waladani, S.Kep.,Ns. 3) HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

xi + 60 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswa di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen, diperoleh hasil 7 orang diantaranya (70%) menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok gigi secara baik. Tujuan : Mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survai menggunakan pendekatan waktu cross sectional dengan desain deskripsi korelasional. Respondennya berjumlah 63 siswa, diambil dengan teknik stratified proporsional random sampling.data dianalisis menggunakan rumus Kendall’s Tau.

Hasil penelitian : (1) perilaku menggosok gigi anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mayoritas kategori kurang baik (44,44%); (2) mayoritas anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mengalami kejadian karies gigi sedang (karies profundi) (39,68%); (3) terdapat hubungan signifikan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 (p

= 0,001).

Kesimpulan : Ada hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 Kata kunci : perilaku menggosok gigi, karies gigi, korelasi

1)

Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong. 2)

Pembimbing 1. 3)

(6)

vi BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Minithesis, April 2016

Windarti1); Cokro Aminoto, SIP.M.Kes.2); Barkah Waladani, S.Kep.,Ns. 3) CORRELATION BETWEEN BRUSHING TEETH BEHAVIOR AND THE INCIDENCE OF DENTAL CARIES OF 6-12 YEARS OLD CHILDREN AT STATE PRIMARY SCHOOL 1 OF TAMANWINANGUN, KEBUMEN IN

2016

xii + 60 pages + 8 tables + 2 figures + 8 appendices ABSTRACT

Background : Preliminary study done in 10 students at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen showed that there were 7 students (70%) suffering from dental caries. Interview of the 7 students suffering from dental caries gave information that most of them did not have good brushing teeth behavior.

Objective : To determine correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016.

Methods: The present study was a survey research using cross sectional approach by descriptive correlational design. The respondents were 63 students taken by stratified proportionate random sampling technique. Data were analyzed by Kendall's Tau formula.

Results: Brushing teeth behavior of 6-12 years old children was at less category (44,44%). Most of children had dental caries at mediocre category (39,68%). There was significant correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016 indicated by p-value 0,001 (<0.05).

Conclusion : There is correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016.

Keywords: brushing teeth behavior, dental caries, correlation

____________________________________________________________

1) Bachelor nursing student 2) First research consultant

(7)

vii

MOTTO

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang

menciptakan kebodohan sama halnya kegelapan…

Life is actiom…

Ilmu adalah warisan orang tua yang tidak ternilai

harganya.

Hidup adalah tantangan perjuangan dan pilihan, jangan

pesimis jika kamu yakin jangan takut kalau

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdullilah hirobil allamin,,, terimakasih pada

Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya

Kupersembahkan karya ini pada ayah dan ibu tercinta

( Maftuil dan Sakiyah ) karena kasih sayang,

Dukungan, semangat dan do’anyalah saya tumbuh dewasa dan

hanya pada merekalah ketaatan dan baktiku

(9)

ix

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, skripsi yang berjudul “Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 Tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen Tahun 2016” ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun dan diajukan guna menulis skripsi sebagai salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong Kebumen.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan, bimbingan, kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Madkhan Anis,S.Kep.,Ns. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. 2. Ibu Isma Yuniar,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Bapak Cokro Aminoto, SIP.M.Kes., selaku pembimbing I. 4. Ibu Barkah Waladani, S.Kep.,Ns., selaku pembimbing II.

5. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah perbendaharaan ilmu keperawatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah keperawatan gigi.

Kebumen, April 2016

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... .i

HALAMAN PERSETUJUAN ... .ii

HALAMAN PENGESAHAN ... .iii

HALAMAN PERNYATAAN...iv

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E Penelitian Terdahulu ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Tinjauan Teori Teori ... 11

1. Tinjauan tentang Karies Gigi ... 11

2. Tinjauan tentang Perilaku ... 16

3. Perilaku Menggosok Gigi ... 18

4. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Karies Gigi ... 26

B. Kerangka Teori... 28

C. Kerangka Konsep ... 29

D. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Metode Penelitian... 30

B Populasi dan Sampel ... 30

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Definisi Operasional... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Instrumen yang Digunakan ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 38

I. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner... 40

(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

1. Perilaku Menggosok Gigi ... 47

2. Kejadian Karies Gigi ... 47

3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ... 47

B Pembahasan ... 49

1. Perilaku Menggosok Gigi ... 49

2. Kejadian Karies Gigi ... 51

3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ... 53

C Kelibihan dan Kelemahan Penelitian...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ... 32

Tabel 3.3 Definisi Operasional ... 34

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi ... 35

Tabel 4.1 Perilaku Menggosok Gigi ... 46

Tabel 4.2 Kejadian Karies Gigi ... 47

(13)

xiii

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Lampiran 3. Skoring Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Karies Gigi Lampiran 5. Data Induk Penelitian

Lampiran 6. Hasil Analisis Univariat Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat

Lampiran 8. Surat Ijin Studi Pendahuluan dari STIKes Muhammadiyah Gombong Untuk Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tamanwinagun Kebumen

Lampiran 9, Surat Ijin Uji Validitas dari STIKes Muhammadiyah Gombong Lampiran 10, Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol

Lmpiran 11, Surat Ijin Penelitian dari Bapeda

Lampiran12, Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari SD Negeri 1 Tamanwinangun kebumen

(15)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karies gigi merupakan penyakit mulut yang prevalensinya sangat tinggi,

tidak ada satu wilayah di dunia yang bebas dari karies gigi. Karies gigi

menyerang semua orang, semua umur, baik laki-laki maupun perempuan, semua

suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial. Survei World Health

Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan sebanyak 87% dari anak-anak

usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita

karies gigi. Prevalensi karies gigi tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin,

sedangkan terendah terdapat di Afrika. Selanjutnya menurut penelitian tahun

2013 di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia ternyata 80-95% dari anak-

anak dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi (Maulani, 2014).

Tingginya prevalensi karies gigi tersebut menimbulkan dampak negatif

bagi penderitanya. Apabila tidak ditangani, karies gigi dapat menyebabkan sakit

dan infeksi bahkan terjadi abses alveolar gigi. Penelitian pada anak- anak berusia

rata-rata 44 bulan yang mengunjungi klinik kesehatan gigi anak di Montreal

Kanada, menyebutkan bahwa sebelum karies gigi pada anak–anak tersebut

diobati, 48% anak memiliki keluhan sakit pada gigi, 43% anak memiliki masalah

makan makanan tertentu, 61% anak makan sedikit atau tidak menyelesaikan

makanan yang disajikan, 35% anak tidak bisa tidur nyenyak, dan 5% anak - anak

menerima laporan negatif dari sekolah, seperti kurangnya kerja sama, tidak

(16)

2

bermain dengan anak–anak lain. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan oleh

karies gigi dapat membuat penderitanya sering mengalami gangguan tidur

(Hollins, 2012).

Penelitian terakhir tentang kondisi kesehatan di Indonesia baru saja

dilaksanakan dan laporannya dirilis pada tahun 2013 yang lalu oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Hasil

riset Riskesdas 2013 tersebut menunjukkan bahwa angka prevalensi nasional

masalah gigi dan mulut adalah 25,9 persen, dan bahkan sebanyak 14 provinsi

mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional tersebut.

Dari masalah tersebut lebih dari 75% nya adalah berupa karies dan penyakit

periodontal. Ditemukan pula sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi

pada saat mandi pagi maupun mandi sore (76,6%), namun yang sangat

menyedihkan adalah cara menyikat gigi secara benar yaitu setelah makan pagi

dan sebelum tidur malam untuk penduduk Indonesia ditemukan hanya 2,3%

(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, 2015).

Data Riskesdas Tahun 2013 tersebut juga menunjukkan prevalensi karies

gigi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 67,8% dengan prevalensi tertinggi adalah

di Semarang kota sebanyak 73,0%, serta Kabupaten Semarang yaitu 71,6%.

Selanjutnya proporsi perilaku menggosok gigi setiap hari di semua

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah di atas 80%, sementara perilaku

(17)

memiliki perilaku menggosok gigi salah (Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Selanjutnya data

di Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa kasus karies gigi pada tahun 2012

mencapai 4.265 kasus pada anak prasekolah usia 4-5 tahun (Ernawati, 2014).

Berdasarkan data-data tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa

permasalahan kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi yang berkembang

di tengah masyarakat tidak kunjung teratasi. Satu dari empat orang secara

nasional pasti mempunyai masalah dengan giginya, bahkan hampir separoh

wilayah di Indonesia (14 propinsi) angka prevalensinya melebihi angka nasional

tersebut. Kondisi tersebut salah satu mata rantai penyebabnya adalah perilaku

hidup sehatnya yang dapat dilihat dari indikasi cara melakukan sikat gigi teratur

dan benar yang masih sangat rendah. Hal ini mencerminkan bahwa pembangunan

kesehatan secara nasional khususnya bidang gigi dan mulut masih belum

berhasil.

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan

manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi

pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas

sumber daya manusia. Kesehatan gigi sangat penting karena pencernaan

makanan dimulai dengan bantuan gigi. Selain fungsinya untuk makan dan

berbicara, gigi juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal anak.

Pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi masyarakat terutama pada anak sekolah

sangatlah penting. Oleh sebab itu, salah satu kebijakannya adalah dengan

(18)

4

dasar (6-12 tahun) karena pada usia tersebut merupakan waktu dimana akan

tumbuhnya gigi tetap. Pada anak usia 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih

intensif karena pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi

baru. Pada usia 12 tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas gigi

permanen telah tumbuh. Anak usia 6-12 tahun mempunyai risiko mengalami

karies makin tinggi (Anggraini, 2013).

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa menurut hasil Riskesdas Tahun

2013 sebagian besar (76,6%) penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi

pagi maupun mandi sore, namun hanya 2,3% yang menggosok gigi secara benar

sesuai aturan kesehatan. Masyarakat Indonesia yang menggosok gigi setelah

makan pagi hanya 6% dan sebelum tidur hanya 18,7%. Menurut Wong, dkk.

(2008) menyikat gigi merupakan cara yang dikenal umum oleh masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi. Menggosok gigi pada waktu yang optimal dilakukan setelah makan di pagi hari dan sebelum tidur malam. Menggosok gigi setelah

makan di pagi hari bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang

menempel setelah makan dan sebelum tidur malam bertujuan untuk

membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan malam. Hal ini

menunjukkan perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi masih

kurang baik.

Perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi yang masih kurang

baik tersebut seiring dengan prevalensi karies gigi yang masih tinggi di

Indonesia, seperti yang telah disebutkan yaitu sebesar 75% pada tahun 2013.

(19)

mencegah karies gigi dan merupakan cara paling efektif untuk mencegah karies

gigi. Menggosok gigi dapat menghilangkan plak atau deposit bakteri lunak yang

melekat pada gigi yang menyebabkan karies gigi, oleh karena itu, kebiasaan

menggosok gigi yang baik dapat turut mencegah karies gigi. Hasil penelitian

Witasari, dkk (2014) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna

secara statistik antara perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi

pada siswi di SMK NU Ungaran dengan nilai p = 0,046.

Berdasarkan studi pendahuluan di SD Negeri 1 Tamanwinangun

Kebumen dengan melakukan pemeriksaan gigi menggunakan bantuan pen light

terhadap 10 siswa kelas IV pada tanggal 29 September 2015, diperoleh hasil 7

orang diantaranya (70%) menderita karies gigi, sisanya yang 3 orang (30%) tidak

menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang

siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok

gigi secara baik sesuai petunjuk kesehatan, yaitu: 6 orang (85,71%) hanya

menggosok gigi saat mandi pagi dan sore hari tetapi jarang menggosok gigi

sebelum tidur malam dan sesudah makan pagi, 5 orang (71,43%) tidak

membersihkan sikat gigi dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan, 6 orang

(85,71%) tidak menyimpan sikat gigi di wadah tertutup ketika tidak digunakan,

5 orang (71,43%) tidak membersihkan pinggir gusi dan celah-celah gigi, dan 7

orang (100%) tidak menyikat lidah.

Kondisi tersebut di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian

tentang hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi

pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun

(20)

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan signifikan antara perilaku

menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD

Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia

6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengetahui perilaku menggosok gigi yang benar pada anak usia 6-12

tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

b. Mengetahui kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri

1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dicapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan

(21)

1. Bagi Manajemen Kependidikan SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi,

sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas UKGS (Usaha Kesehatan Gigi

Sekolah).

2. Bagi Siswa SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk menggosok

gigi secara rutin dan benar agar terhindar dari karies gigi.

3. Bagi Puskesmas Kebumen 1

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

penyuluhan kesehatan di sekolah termasuk tentang penyuluhan kesehatan

gigi, melalui kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dengan

berkoordinasi dengan pihak sekolah

4. Bagi STIKES Muhammadiyah Gombong

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah referensi keilmuan

di bidang keperawatan, khususnya dalam keperawatan komunitas.

5. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para ahli di bidang ilmu

keperawatan untuk menambah perbendaharaan ilmu keperawatan,

khususnya tentang masalah karies gigi.

6. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan

(22)

8

E. Penelitian Terdahulu

1. Witasari, dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan antara

Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU

Ungaran.” Metode penelitian menggunakan desain analitik dengan

pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X

dan XI yang berjumlah 74 siswi. Analisis data menggunakan uji chi square

dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian karies pada

responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi kurang baik yaitu

sebanyak 31 orang (86,1%), lebih besar dibandingkan dengan kejadian karies

pada responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi baik yaitu

sebanyak 24 responden (63,2%). Hasil analisis diperoleh nilai p = 0,046

sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara

perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi pada siswi di SMK

NU Ungaran.

2. Khotimah, K., dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD

Negeri Karangayu 03 Semarang.” Metode penelitian menggunakan desain

survey analitik, jumlah sampel 70 responden dengan teknik proportionate

stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan

antara jenis kelamin dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,021

(p<0,05). Tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian karies gigi dengan

nilai ρ value 0,053(p>0,05). Tidak ada hubungan antara status ekonomi

(23)

hubungan antara menggosok gigi dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ

value 0,014(p<0,05). Ada hubungan antara makanan kariogenik dengan

kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,017(p<0,05).

3. Budisuari, dkk. (2010) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan Pola Makan

dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di

Indonesia.” Metode penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar

Tahun 2007–2008, penyakit tidak menular gigi mulut, perilaku higienis

kebersihan gigi mulut, kebiasaan makan manis, dan data pemeriksaan

DMF-T pada masyarakat. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 726.966 orang.

Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan univariat, bivariat, kemudian

dilanjutkan dengan logistik regresi. Hasil analisis lanjut Riskesdas

menunjukkan bahwa karakreristik seseorang (umur, pendidikan, tempat

tinggal, sosial ekonomi) berhubungan dengan terjadinya karies. pada variabel

pendidikan dan tingkat sosial ekonomi ditemukan semakin tinggi tingkat

pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi ada kecenderungan semakin sedikit

yang memiliki karies di atas rerata (>2). Uji Chi-Square ada hubungan yang

significan. Responden yang tinggal di kota beresiko terjadinya karies lebih

besar dibandingkan yang tinggal di desa. Masyarakat yang sering

mengkonsumsi makanan manis cenderung terjadinya karies lebih besar

dibandingkan yang memiliki pola makan makanan berserat. Responden yang

menyikat gigi mempunyai kecenderungan terjadinya karies lebih ringan

dibandingkan yang tidak menyikat gigi. Untuk itu disarankan perlunya

(24)

10

peningkatan mempertahankan kesehatan gigi pada masyarakat yang selama

ini sangat rendah. Penelitian, informasi tanaman obat yang dapat digunakan

oleh masyarakat sebagai antiseptik gigi dan mulut yang dapat mengurangi

terjadinya karies. UKGS dan program kesehatan gigi dan mulut di

masyarakat perlu ditingkatkan agar prevalensi karies dapat dikurangi. Perlu

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. (2013). Usaha Kesehatkan Gigi dan Mulut di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar,S. (2009). Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Boesro dan Lestari. (2008). Pencapaian Target Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada.

Budisuari, dkk. (2010). Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 13 No. 1 Januari 2014: 83–91.

Ernawati, D. (2014). Perilaku Ibu dalam upaya Pencegahan Karies Gigi pada ANak Prasekolah (Early Childhood Caries) Usia 4-5 Tahun di Desa Mirit Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Tesis Universitas Diponegoro Semarang.

Hockenberry, M., & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and Children. St.Louis: Mosby Elsevier

Hollins, C. (2012). Leviso’s Textbook for Dental Nurse. (10th Edition). Oxford: Willey-Blackwell.

Kidd dan Bechal (2006). Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: ECG

Litin. (2007). Mayo Clinic Family Health Book Panduan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Gramedia.

Maulani, C. (2014). Kiat Merawat Gigi Anak Panduan Orang Tua dalam Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi Bagi Anak-Anaknya. Jakarta: Elex Media Komputindo.

(26)

58

________ (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Potter dan Perry. (2008). Buku Ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik (Vol 2 edisi ke-4) (Yasmin Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Riwidikdo. (2011). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Sumawinata. (2008). Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi Bagi Murid-murid SD.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Khotimah, K., dkk. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD Negeri Karangayu 03 Semarang. Artikel Penelitian Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.

Suryoprajogo, N. (2009). Kupas Tuntas Kesehatan Remaja Sehat Jasmani Sehat Rohani Dari A-Z. Yogyakarta: Diglossia Printika.

Suwelo. (2007). Karies Gigi pada Anak. Jakarta: EGC

Syarifudin. (2009). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS Disertai Contoh kasus Penelitian TA. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.

Witasari, dkk. (2014). Hubungan antara Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU Ungaran. Artikel Penelitian PSKM Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Kkeperawatan Pediatrik (Vol 1. Edisi ke-4) (Agus Sutarna,Neti Juniarti, H.Y Kuncara, Penerjemah.). Jakarta: EGC.

(27)
(28)

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

KUESIONER

Jawab/tanggapi pernyataan-pernyataan di bawah ini, dengan memberi tanda “

” pada kolom jawaban yang kamu pilih!

Jawaban

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1. Saya menggosok gigi sebelum tidur malam.

2. Saya menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah.

3. Saya menggosok gigi setelah makan nasi.

4. Saya menggosok gigi setelah makan cemilan/kue.

5. Saya menggosok gigi kira-kira selama 2- 3 menit.

6. Saya menggunakan sikat gigi kecil sesuai ukuran mulut saya.

7. Saya menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut.

8. Saya menggunakan sikat gigi yang ujungnya membulat.

9. Saya menggunakan sikat gigi yang gagangnya nyaman dan kuat.

10. Sikat gigi saya digunakan orang lain. 11. Sikat gigi saya bersihkan dahulu

sebelum digunakan menggosok gigi. 12. Sikat gigi saya bersihkan setelah

(29)

No. Pernyataan

14. Sikat gigi saya diganti baru apabila bulu sikatnya sudah mulai kembang, aus, atau tidak tegak lurus lagi.

15. Sikat gigi saya diganti baru setelah dipakai kira-kira 3-4 bulan.

16. Dalam menyikat gigi saya menggunakan odol.

17. Saya menyikat gigi dengan tekanan pelan/lembut.

18. Seluruh gigi dan bagian-bagiannya (depan, belakang, luar, dalam) saya sikat. horisontal (ke arah belakang dan depan) serta vertikal (ke arah atas dan bawah) 23. Permukaan dalam gigi belakang

(permukaan gigi untuk mengunyah) disikat mendatar ke luar dan ke dalam serta ke kanan dan ke kiri.

24. Bagian dalam gigi depan disikat ke dalam dan ke luar menggunakan ujung sikat.

25. Sisi gigi yang melekat pada gusi, disikat pendek ke belakang dan ke depan atau berputar di atas gigi dan gusi.

26. Celah-celah gigi disikat dengan gerakan ke luar dan ke dalam

27. Perbatasan gigi dan gusi disikat secara vertikal (ke atas dan ke bawah).

28. Lidah digosok secara mendatar ke depan dan ke belakang.

(30)

b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi

LEMBAR CHECLISTOBSERVASI HASIL PEMERIKSAAN KARIES GIGI

Nomor

Responden Tidak Terdapat

Hasil Pemeriksaan

Karies Ringan Karies Sedang Karies Berat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26. 27.

28.

29.

30.

(31)

Nomor

Responden Tidak Terdapat

Hasil Pemeriksaan

Karies Ringan Karies Sedang Karies Berat

31.

32.

33. 34.

35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.

50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58.

59. 60. 61. 62. 63.

(32)
(33)
(34)

butir21 Pearson Correlation

(35)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N % Cases Valid

Excludeda

Total

20 0 20

100.0

.0

100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

.942

(36)

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Skoring Jawaban Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Nomor

Nomor Butir Pertanyaan

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

4 2 3 4 4 4 4 4 3

3

4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3

4 3 4 3 4 4 4 4 3

4

4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 3

4 4 3 4 4 4 3 3 4

4

4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 1 4 4 3

3 3 4 4 4 4 4 4 4

3

4 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 2 3 3

3 4 4 4 4 4 4 4 3

3

4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3

2 2 2 3 3 4 2 1 1

2

2 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 1 1 2

1 1 2 2 3 3 2 2 1

2

2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2

3 2 2 3 3 3 3 2 2

3

2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

3 4 3 3 3 4 4 3 2

3

4 3 3 4 2 4 2 1 1 1 1 3 3 3

3 2 3 1 3 4 2 3 2

3

4 2 3 2 2 3 3 1 3 1 3 3 2 3

4 3 4 4 4 4 3 3 3

4

4 2 4 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3

4 4 2 2 4 4 2 2 2

3

3 2 4 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2

3 3 4 4 3 4 4 3 3

3

3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3

4 4 2 3 4 4 3 2 2

4

3 2 3 4 1 2 2 1 3 1 1 4 3 2

4 3 2 2 4 3 3 2 2

4

2 2 4 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2

(37)

Nomor Responden

Nomor Butir Kuesioner

Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 1 4 1 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 90 2 1 4 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 78 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 74 4 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 62 5 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 90 6 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 1 1 2 64 7 1 2 4 3 1 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 1 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 62 8 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 74 9 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 71 10 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 64 11 1 4 1 1 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 4 3 3 3 3 2 63 12 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 1 3 78 13 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 3 90 14 1 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 79 15 1 4 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 16 1 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 46 17 4 4 1 3 2 3 2 4 2 4 2 1 2 1 1 4 2 4 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1 3 77 18 1 4 1 3 3 4 4 2 4 2 2 2 1 4 2 2 2 3 4 4 1 2 4 3 3 4 3 2 3 79

19 1 4 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 1 3 1 3 2 2 1 1 2 1 3 58 20 2 3 1 2 2 2 4 2 3 3 3 1 1 1 3 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 78 21 1 2 1 1 3 4 4 2 3 2 2 1 1 4 1 2 2 1 4 2 1 1 2 4 2 2 4 1 2 62 22 1 3 1 2 2 4 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 4 4 2 1 4 3 4 3 4 4 1 1 73

(38)

32 1 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 3 1 1 1 1 60 33 2 3 1 2 2 4 3 2 3 3 3 1 1 3 1 2 2 4 4 1 1 4 2 1 2 2 2 1 2 64 34 1 4 1 2 3 4 2 2 3 3 4 1 3 3 2 2 2 4 2 2 1 4 3 4 4 4 4 3 3 80 35 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 1 1 62 36 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 1 1 4 3 3 2 2 3 3 2 82 37 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 4 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 63 38 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 46

39 2 3 1 1 3 4 3 3 2 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 91

40 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 1 2 4 2 1 4 1 1 4 2 2 2 2 2 2 1 59 41 1 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 91

42 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 62

43 1 4 1 1 1 1 4 3 2 3 4 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 2 2 58

44 3 2 2 1 3 4 2 3 2 3 4 2 1 2 2 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 1 3 67

45 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 2 4 87

46 1 4 1 2 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 61

47 1 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 64

48 2 4 1 3 4 4 3 2 2 4 3 2 1 4 1 2 2 1 3 1 1 4 3 2 2 3 2 2 4 72

49 1 3 1 2 4 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 55

50 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 2 3 67

51 2 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 2 2 4 93

52 1 2 1 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 3 3 1 2 3 75

53 1 3 2 4 4 4 3 2 1 4 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 63

54 2 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 61

55 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 4 2 1 3 2 3 3 2 60

(39)
(40)
(41)

Lampiran 5. Data Induk Penelitian

Nomor Perilaku Kejadian

(42)
(43)
(44)
(45)

Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Perilaku Menggosok Gigi * Kejadian Karies Gigi

N Percent

Perilaku Menggosok Gigi * Kejadian Karies Gigi Crosstabulation

Kejadian Karies Gigi

(46)

Nonparametric Correlations

Correlations

Perilaku

Menggosok

Gigi

Kejadian Karies Gigi

Kendall's tau_b Perilaku

Menggosok Gigi

Kejadian Karies

Gigi

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

63

.369**

.001

63

.369**

.001

63

1.000

.

63

(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

Gambar

Tabel 4.3 Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ............  48
Gambar  2.1. Kerangka Teori Penelitian ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan beberapa wawancara dengan siswa – siswi tersebut hal itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengggosok gigi, kebiasaan menggosok gigi, teknik

Gambaran Perilaku Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa SD Negeri 04 Pasa Gadang di wilayah kerja

kegunaan gigi, penyebab gigi berlubang, gigi berlubang dapat dicegah, waktu menggosok gigi, menggosok gigi yang baik dan benar, bahan pasta gigi, tindakan gigi

Pada master tabel terlihat bahwa meskipun siswa tersebut sering mengkonsumsi makanan kariogenik dan tidak mengalami karies gigi, akan tetapi kebiasaan menggosok gigi

Hasil: Hasil penelitian diperoleh pola jajan anak yang buruk cenderung tinggi (93%) hal ini berpengaruh besar terhadap kejadian karies gigi anak, keadaan diperburuk dengan

Tabel diatas merupakan hasil dari korelasi hubungan ketepatan menggosok gigi dengan karies gigi pada anak dengan menggunakan uji statistik spearmen, hasil yang

Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai hubungan kebiasaan menggosok gigi malam hari dan kejadian karies gigi pada sekolah dasar negeri Karang tengah 07 Tangerang, maka di dapat