PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN PADA
PRODUK HANDPHONE BLACKBERRY CURVE DI KOTA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Diajukan Oleh :
SITA EMAWATI
101112072
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2013
i
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ABSTRAK
Dalam penelitian berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta. Penelitian ini akan menjelaskan secara teoritis keterkaitan antar variabel yang sudah di putuskan untuk diteliti khususnya hubungan antar variabel bauran pemasaran terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 60 responden dengan mengunakan metode purposive. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Dari hasil analisis yang dilakukan di peroleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 1,680 - 0,096 X1 + 0,097 X2 + 0,254 X3 + 0,060 X4
Koefisien regresi untuk variabel indenpenden harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4) menunjukan tanda positif. Sedangkan untuk variabel indenpenden produk (X1) menunjukkan tanda negatif. Pengujian hipotesis dengan uji F (secara simultan atau bersama-sama) dapat dijelaskan bahwa keempat variabel yaitu produk (product), harga (price), tempat (place)
promosi (promotion), secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen (Y). Hal ini ditunjukan bahwa hasil uji F hitung adalah 1.191 dengan tingkat singnifikansi 0,005. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakkan uji t (secara parsial) menunjukkan masing-masing variabel product(X1), price(X2), place(X3), promotion(X4), terhadap kepuasan konsumen pada produk Handphone Blackberry Curve Di Kota Yogyakarta masing-masing dari keempat diantaranya nilai Thitung > Ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen yaitu nilai Thitung = 1,786, di dapat Ttabel sebesar 1,671 untuk Variabel place, sedangkan untuk variable bauran pemasaran (product, price, promotion) nilai Thitung< Ttabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. . Hasil koefisien determinan R Square sebesar 0,080 ini mengindikasikan bahwa model yang di gunakan dalam menjelaskan variabel kepuasaan
ii
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
konsumen (Y) cukup baik, karena mencapai 8,0%. Sisanya sebesar 92,0% di jelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model.
Kata kunci: bauran pemasaran dan kepuasaan konsumen.
iii
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
MOTTO
“ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat kecuali orang yang beriman yaitu orang-orang
yang meyakini bahwa mereka akan kembali pada-Nya”
( QS. Al-Baqarah : 6-8)
“.Sesungguhnya atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah...”
( QS. Al-Kahfi 39 )
“fastabul khoirot ,berlomba-lombalah dalam kebaikan…… ”
“man jada wa jada ,barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti
berhasil……….”
“kalau kamu terlahir dalam kemiskinan,itu bukan kesalahanmu kalau kamu
mati dalam kemiskinan,itu kesalahanmu………”(Bill Gates)
“karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
……..“(QS.AL-Insyirah 6)
iv
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
1. Ibu Bapak tercinta, yang tiada habis akan doa dan kasih
sayangnya.
2. adik ku tika tersayang.
3. Sahabat ku tercinta nila,eka,hana,desi.
4. Teman- teman ku yang selalu mendukung dan memberiku
semangat.
5. Teman-teman seperjuanganku manajemen’10
v
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
KATA PENGANTAR Asalammualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala Rahmat, Hidayah-NYA, sehingga skripsi saya yang berjudul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAAN KONSUMEN PADA PRODUK HANDPHONE BLACKBERRY CURVE DI KOTA YOGYAKARTA”, dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW hingga hari akhir nanti.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Widya Wiwaha” Yogyakarta . Selain itu mempraktekkan secara langgung ilmu dan teori yang didapat selama menjalani masa study di Jurusan Manajemen Pemasaran Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Widya Wiwaha” Yogyakarta. Dalam penyusunan ini tidak lepas dari petunjuk dan bantuan pihak, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, Tuhan bagi seluruh alam yang melimpahkan Rahmat dan Karunia-NYA sehingga penulis selalu diberi kesehatan dan kemudahan selama pembuatan tugas akhir ini. 2. Ibu Uswatun Chasanah, SE., MM. Selaku dosen Pembimbing yang penuh kesabaran dan ketersediaannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
3. Seluruh Dosen dan Staff karyawan Stie Widya Wiwaha yang telah membantu penulisan dalam memberikan pelayanan yang baik.
4. Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibuku serta Adikku tercinta terimakasih atas limpahan kasih sayang, doa, dan dorongan serta kesabaran untuk menanti kelulusanku.
vi
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
5. Untuk teman-temanku nila, eka, hana, heni, erni, trias, desi, terima kasih untuk dukungan kalian selama ini sampai skripsiku selesai dan semoga kalian sukses selalu.
Semoga Allah SWT memberikan dan melimpahkan Rahmat dan Karunia-NYA atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kepada penulis. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu-satu yang telah banyak membantu dan memberikan kenangan manis dalam menyusun skripsi dan mengisi hari-hariku selama kuliah di Stie Widya Wiwaha Yogyakarta.
Yogyakarta, 11 Agustus,2014
Sita Emawati
vii
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………i
LEMBAR PENGESAHAN……….ii
MOTTO……….iii
ABSTRAK……….iv
KATA PENGANTAR………v
DAFTAR ISI ……….vi
DAFTAR TABEL………vii
DAFTAR LAMPIRAN………viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………..1
1.2 Rumusan Masalah……….5
1.3 Tujuan Penelitian………..5
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1.4 Batasan Masalah………..5
1.5 Manfaat Penelitian………..6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran ……… 7
2.2 Strategi pemasaran……… 8
2.3 Bauran pemasaran (marketing mix)………. 8
2.4 Perilaku konsumen………... 9
2.5 Kepuasaan konsumen………14
2.5.1 Pengertian Kepuasaan konsumen………..14
2.5.2 Faktor utama dalam menentukkan tingkat kepuasaan konsumen…..15
2.5.3 Ciri-ciri pelanggan yang puas dan tidak puas………16
2.5.4 Metode pengukuran kepuasaan konsumen……… 17
2.6 Hipotesis penelitian………..18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian ……… 19
3.2 Definisi Penelitian ……… 19
3.3 Metode pengambilan sampel……….20
3.3.1 Populasi………..21
3.3.2 Sampel………21
3.3.3 Jenis data………21
3.3.4 Sumber data……….21
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3.4 Metode pengumpulan data………22
3.5 Uji instrument penelitian………..22
3.5.1 Uji Validitas dan Realibilitas………..22
3.5.1.1 Uji Validitas……….23
3.5.1.2 Uji Realibilitas……….23
3.6 Metode Analisis Data……….23
3.6.1 Analisis Regresi Linier Ganda………..23
3.6.2 Pengujian Hipotesis………..24
3.6.2.1 Uji F (Uji Serempak)………..24
3.6.2.2 Uji T ( Uji Parsial)……….24
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian………...26
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahan………..26
4.1.2 Tipe-tipe produk ………..28
4.2 Pembahasan Penelitian………29
4.2.1 Profil Responden………..29
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas………..33
4.3.1 Uji validitas………..33
4.3.2 Uji reliabilitas………35
4.4 Analisis Regresi Berganda………..36
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
4.5 Uji Hipotesis………..36
4.5.1 Koefisien Diterminasi……….36
4.5.2 Uji Serempak/simultan (Uji f)………37
4.5.3 Uji Parsial (Uji t)……….38
4.6 Pembahasan………40
4.6.1 pengaruh produk terhadap kepuasaan konsumen……….40
4.6.2 pengaruh harga terhadap kepuasaan konsumen………41
4.6.3 pengaruh tempat terhadap kepuasaan konsumen………..41
4.6.4 pengaruh promosi terhadap kepuasaan konsumen………42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………43
5.2 Keterbatasan penelitian dan Saran……….44
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Tabel Kuartal Ketiga Tahun 2011 & 2012 Top 5 Produsen Smartphone Dunia…….. 2
4.2 Profil responden berdasarkan jenis kelamin……….30
4.3 Profil responden berdasarkan usia……… 31
4.4 Profil responden berdasarkan pendidikan………..31
4.5 Profil responden berdasarkan pekerjaan………..32
4.6 Profil responden berdasarkan pendapatan………32
4.7 Uji Validitas………..33
4.8 Uji Reliabilitas………..35
4.9 Koefisien Determinasi………..37
4.10 Uji Serempak/Simultan (Uji F)………37
4.11 Uji Parsial (Uji t)………..38
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Model Kepuasaan Konsumen ………..15
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Persaingan di era globalisasi dalam berbagai dimensi kehidupan semakin ketat, begitu pula dalam dunia bisnis yang tidak luput dari imbas era globalisasi tersebut seperti halnya dalam hukum alam bahwa siapa yang tidak siap dengan perubahan maupun perkembangan jaman maka dia akan terlindas oleh jaman tersebut. Era globalisasi merupakan tantangan tersendiri bagi setiap perusahaaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Dengan adanya kompetisi ketat ini, setiap perusahaan di tuntut untuk peka terhadap peluang yang ada di pasar serta meningkatkan daya kreatifnya untuk memenangkan persaingan.
Keterkaitan antara bisnis telekomunikasi dengan perkembangan jaman sangatlah erat,seiring dengan perkembangan jaman maka teknologi pun semakin canggih serta di dukung oleh kebutuhan yang semakin komplek pada masyarakat. Kondisi ini menjadikan peluang bagi jasa telekomunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Telepon seluler atau handphone merupakan alternatif alat komunikasi yang banyak dipilih oleh sebagian orang dimana pengguna telepon ini sangat mudah dan praktis untuk di bawa kemana saja, serta di tunjang dengan harga yang dapat di sesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Namun untuk sebagian orang bukan hanya kebutuhan saja yang mereka kejar,namun prestige dari handphone juga ikut andil dalam memilih jasa telekomunikasi sehingga banyak alasan dari setiap individu dalam melakukan pembelian Handphone.
1
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Salah satu merek produk handphone yang sedang berkembang saat ini adalah handphone BlackBerry. Keberadaan BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan rintisan dari Research In Motion (RIM) yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pada tahun 2012, IDC (International Data Corporation) merilis hasil penelitian tentang para
manufaktur smartphone selama kuartal ketiga (Q3) periode Juli-September. IDC
meneliti besarnya jumlah pengiriman produk handphone Blackberry dan
besarnya produk handphone Blackberry menguasai pasar. Berkaitan dengan hal
ini ditunjukkan pada Tabel 1.1
Tabel 1.1
Kuartal Ketiga Tahun 2011 & 2012 Top 5 Produsen Smartphone Dunia
5 HTC 12,7 10,3% 7,3 4,0% -42,5%
6 Others 49,9 40,3% 74,0 41,2% 48,3%
Total 123,7 100,0% 179,7 100,0% 45,3%
Sumber : http://www.idc.com (2012).
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, BlackBerry (RIM) menduduki peringkat ketiga untuk produsen smartphone di dunia. Pada kuartal ketiga tahun 2011 ke tahun 2012, market shared dari handphone BlackBerry mengalami penurunan dari 9.6% ke 4.3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa volume pangsa pasar handphone Blackberry mengalami fluktuasi dalam volume pangsa pasar. Menghadapi situasi tersebut maka pihak perusahaan harus memberikan perhatian khusus dan strategi yang tepat atas masalah yang sedang terjadi. Jika hal tersebut dibiarkan tetap berlangsung serta kurang mendapat perhatian dapat dimungkinkan produk handphone Blackberry akan tersisih dari pilihan konsumen.
Salah satu strategi perusahaan bisnis dalam mempertahankan eksistensinya adalah dengan terus menciptakan kepuasaan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan khususnya bagi perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Tujuan strategi kepuasan konsumen adalah untuk membuat agar konsumen tidak mudah pindah ke pesaing. Kepuasan konsumen hanya dapat tercapai dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya. Pelayanan yang baik sering di nilai oleh konsumen secara langsung dari karyawan sebagai orang yang melayani atau di sebut juga sebagai produsen jasa,oleh karena itu di perlukan usaha untuk meningkatkan kualitas sistem pelayanan yang di berikan agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Jadi kualitas pelayanan
3
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
merupakan hal penting yang harus di perhatikan oleh perusahaan agar dapat tercapai kepuasan konsumen.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah penggunaan bauran pemasaran. (Kotler,2000:124). Salah satu strategi yang sering dilakukan oleh
perusahaan adalah strategi bauran pemasaran. Strategi ini berkaitan dengan penentuan
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk disertai strategi pendukung lain
berupa strategi harga, promosi, serta strategi saluran distribusi, pada segmen pasar
tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dalam
definisi tersebut adalah termasuk keputusan dalam empat variabel marketing mix yaitu:
1) produk, 2) harga, 3) distribusi, 4) promosi. Kegiatan tersebut perlu dikombinasikan
dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya secara efektif.
Jadi, perusahaan tidak hanya sekadar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga
harus membaurkan semua elemen pemasaran kedalam program terpadu yang di desain
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui menawarkan nilai kepada konsumen.
(Nurbiyati & Macfoedz,2005 : 33 ).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK HANDPHONE BLACKBERRY
CURVE DI KOTA YOGYAKARTA”
4
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas ,maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada produk handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta?
2. Diantara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, variabel mana yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen pengguna produk handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
2. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion terhadap kepuasan konsumen pada produk handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta .
3. Untuk menganalisis variabel yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen produk handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta.
1.4Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, untuk itu penulis mencoba membatasi permasalahan ini sebagai berikut:
1. Penelitian hanya di lakukan terhadap konsumen yang menggunakan produk handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta.
2. Karakteristik konsumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,umur, pendidikan, pekerjaan dan status.
5
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3. Variabel penelitian produk handphone Blackbery Curve yang di teliti adalah bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion dan kepuasaan konsumen.
1.5 Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini di harapkan data yang di peroleh manfaatnya diantaranya:
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan riset bagi penulis sendiri.
2. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini adalah dapat di gunakan sebagai bacaan dan acuhan bagi pihak yang melakukan penelitian serupa.
3. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Perusahaan agar lebih meningkatkan mutu produk Blackberry Curve. Secara konsisten dan terus-menerus, juga dapat sebagai informasi yang berguna bagi Perusahaan dalam usaha mengimplementasikan strategi bauran pemasaran sehingga dapat memuaskan dan mempertahankan konsumen.
6
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
7
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor penting sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau bias juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Nurbiyati & Machfoedz (2005: 1) “Pemasaran adalah proses kolektif yang di manfaatkan oleh individu atau kelompok mendapatkan sesuatu yang di butuhkan atau diinginkan melalui pembuatan, penawaran, pertukaran nilai produk atau jasa dengan pihak lain.
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi
7
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.
2.2 Strategi Pemasaran
Menurut Kotler & Amstrong (2008;45), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.
Menurut Kotler & Amstrong (2008;46), dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat berbeda-beda. Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan yang sebesarnya.
2.3Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memutuskan rencana detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler & Amstrong (2008;48), bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target pasarnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P. Menurut Kotler & Amstrong, 4P didefinisikan:
8
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1. Produk (Product)
Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merek, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru. 2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukkan bagaimana suatu brand memposisikan dirinya di pasar.
3. Distribusi (Place)
Distribusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personalselling, promosi penjualan, dan publicrelation.
2.4 Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2000 : 222) perilaku konsumen menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian.
Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen:
9
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
a. Faktor Kebudayaan.
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya yang merupakan karakter paling penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas sosial. Kelas sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b. Faktor Sosial.
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pemakaiannya.
10
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
c. Faktor Pribadi.
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis perilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang.
d. Faktor Psikologis. .
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
e. Faktor Pribadi.
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada
11
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
bidang perilaku konsumen ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuasakan kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau kuesioner atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Pencarian Informasi saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternatif pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
12
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.
2. Evaluasi Alternatif.
Jika samua alternatif yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
3. Keputusan Pembelian.
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
4. Perilaku Pasca Pembelian.
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga
13
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternatif yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
2.5 Kepuasaan Konsumen
2.5.1 Pengertian kepuasaan Konsumen
Menurut Kotler (2002 : 37) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Menurut Tjiptono (2002: 126) Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil “Outcome”yang sama atau melampaui harapannya.
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan hasil yang dirasakan. Apabila disusun dalam sebuah bagan maka akan didapatkan sebuah model tentang kepuasan pelanggan sebagai berikut :
14
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Gambar 2.2
Model Kepuasan Pelanggan
4.
Sumber : Manajemen Pemasaran jasa, ( Tjiptono 2002 : 91)
2.5.2 Faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler & Kevin (2007: 177) dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
a. Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosi
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.
2.5.3 Ciri - ciri pelanggan yang puas dan tidak puas
Pelanggan yang tidak puas akan segera meninggalkan produk yang tidak memuaskannya, pelanggan yang merasa tidak puas mudah untuk berubah pikiran pindah ke produk lain apabila mendapat penawaran produk yang lebih baik dari pesaing. Mereka yang amat puas akan lebih sukar untuk berubah pikiran ke produk pesaing, sebab kepuasan yang tinggi / kelekatan emosional terhadap suatu merk akan menimbulkan preferensi rasional saja, akan tetapi bisa menimbulkan kesetiaan yang tinggi atau kesetiaan akan merk tertentu (Brand Loyality).
Ciri-ciri pelanggan yang puas menurut Kotler (2000 : 57) adalah: x Tetap setia lebih lama.
16
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
x Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru
menyempurnakan produk yang ada.
x Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produk-produknya.
x Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek – merek dan iklan-iklan
pesaing serta kurang peka terhadap harga.
x Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan.
x Biaya untuk pelayanannya lebih kecil di bandingkan biaya pelayanan pelanggan
baru karena transaksi yang sudah rutin.
2.5.4 Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler (2002 : 37) ada beberapa metode dalam mengukur kepuasan konsumen, antara lain :
1.Sistem keluhan dan saran
Perusahaan memberikan formulir untuk diisi pelanggan mengenai keluhan-keluhan dan saran-saran dari pelanggan untuk perusahaan.
2.Survey kepuasan pelanggan
Penelitian langsung di lapangan yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan atau juga bisa dengan menelepon pelanggan-pelanggan sebagai sample acak dengan pertanyaan apakah mereka sangat puas, kurang puas atau amat tidak puas dengan berbagai aspek kinerja perusahaan.
3.Belanja siluman
Perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai pembeli potensial untuk melaporkan temuan-temuan mereka tentang kekuatan dan kelemahan yang mereka alami dalam membeli produk perusahaan dari produk pesaing.
17
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
4. Analisis kehilangan pelanggan
Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau berganti ke pemasok lainnya, untuk mengetahui penyebabnya.
2.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya di susun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,1999: 51). Dalam penelitian ini hipotesis dapat di rumuskan sebagai berikut:
Ho : Diduga bauran pemasaran seperti product, price, place dan promotion berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada produk Handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta
Ha : Diduga variabel harga paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada produk Handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta.
18
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1 Variabel Penelitian
Adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai atau variabel adalah konsep yang di beri lebih dari satu nilai (Akhmad,2002: 23). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
1. Variabel Dependent (terpengaruh)
Variabel Dependent adalah kepuasan konsumen yang di ukur berdasarkan tanggapan konsumen sebagai berikut : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
2. Variabel Independent (bebas)
Variabel Independent adalah bauran pemasaran yang berkaitan dengan pengukuran kepuasan konsumen, yaitu :
¾ Produk (product)
¾ Harga (price)
¾ Tempat (place)
¾ Promosi (promotion) 3.2 Definisi operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan-penjelasan tentang antribut penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi atribut penelitian adalah :
19
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1. Product, yaitu kombinasi barang dan jasa yang di tawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Variabel produk dapat terdiri dari desain , kualitas, fitur, garansi, dan type
2. Price, yaitu sejumlah uang yang harus di bayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Variabel harga meliputi potongan harga/diskon,sesuai dengan segmen pasar dan sesuai dengan kualitas.
3. Place, yaitu aktivitas perusahaan yang berkenaan dengan ketersediaan produk bagi konsumen sasaran. Variabel Tempat meliputi antara lain cara pemesanan bagi konsumen, counter, service center dan pusat perbelanjaan
4. Promotion, yaitu aktivitas yang mengkomunikasikan nilai produk dan menyampaikan nilai produk dan menyampaikan persuasi kepada konsumen sasaran agar membeli produk yang ditawarkan. Variabel promosi meliputi antara lain pemasangan spanduk, iklan media cetak dan elektronik, program promo berhadiah.
3.3 Metode pengambilan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 1999;72).
Populasi dalam penelitian ini populasinya adalah masyarakat kota Yogyakarta yang menggunakan handphone Blackberry Curve.
20
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semuanya maka peneliti dapat menggunakan sebagian sempel yang diambil dari populasi (Sugiono,1999:73). pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive adalah metode pengambilan sampel yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri khusus yang di miliki sampel. Jumlah sampel yang diambil 60 responden yang ada di masyarakat kota Yogyakarta yang telah menggunakan produk handphone Blackberry Curve.
3.3.3 Jenis Data
a. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. Dalam penelitian data kuantitatifnya adalah sesuatu pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban masing-masing di beri nilai angka.
b. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Dalam penelitian ini data yang memerlukan alternatif jawaban serupa pertanyaan sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
3.3.4 Sumber Data a. Data primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
b. Data Sekunder,
21
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Adalah data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
3. 4 Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan kuesioner (daftar pertanyaan ) secara logis, terperinci dan lengkap yang berhubungan dengan masalah yang di teliti kepada responden, setiap pertanyaan merupakan jawaban yang memiliki arti dalam menguji hipotesis (Akhmad,2002: 60). Penelitian ini menggunakan skala likert, seperti dibawah ini:
1) Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS) 2) Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
3) Skor 3 untuk jawaban Netral (N)
4) Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
5) Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) 3.5 Uji instrumen penelitian
3.5.1 Uji Validitas dan Realibilitas 3.5.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini akan menggunakan Korelasi Pearson (Product Moment Pearson). Uji validitas ini perlu dilakukan guna mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Pengukuran inin digunakan karena penyusunan angket penelitian ini dilakukan
22
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
dengan mendasarkan atas kontruksi teoritik masing-masing variabel penelitian, kemudian dari variabel penelitian tersebut di cari indikatornya, selanjutnya dijabarkan pada setiap item dalam angket. Menurut Masrun yang dikutip oleh Sugiyono (2000 : 124).
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen memiliki indeks kepercayaan yang baik jika diujikan berulang. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha. Ukuran yang dipakai untuk menunjukkan pernyataan tersebut reliabel, apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6 ( Arikunto, 2002: 172).. Perhitungan reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, dengan jumlah sampel instrumen sebanyak 60 responden.
3.6 Metode Analisis Data
Adapun metode analisis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah
3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Y = a + b1 . x1 + b2 .x2 + b3 . x3 + b4 . x4 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :
Y : kepuasan konsumen A : Konstanta
b1 s/d b4 : Koofesien Regresi X1 : produk (product)
X2 : harga (price) X3 : tempat (place) X4 : promosi (promotion) e : faktor gangguan
23
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
b1 = koefisien korelasi variabel dependen 1 (produk )
b2 = koefisien korelasi variabel dependen 2 (harga)
b3 = koefisien korelasi variabel dependen 3 (tempat)
b4 = koefisien korelasi variabel dependen 4 (promosi)
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Alat penguji yang di gunakan adalah uji f dan uji t (Sugiono,1999) 3.6.2.1 Uji F (Uji Serempak)
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima atau secara bersama-sama variabel bebasdapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan
probabilityVHEHVDUĮ
-LNDVLJ!ȐPDND+o diterima Ha ditolak.
-LNDVLJȐPDND+o ditolak Ha diterima.
3.6.2.2 Uji T (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai Ttabel dengan nilai Thitung.
24
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Apabila nilai Thitung > Ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen, sebaliknya jika nilai Thitung< Ttabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.
Thitung > Ttabel berarti Ho ditolak dan menerima Ha Thitung< Ttabel berarti Ho diterima dan menolak Ha Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:
x Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima x Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
25
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif obyek penelitian 4.1.1 Sejarah singkat perusahaan
Didirikan oleh seorang imigran yunani di kota Waterloo, Canada. Pendiri Research in Motion, Mike Lazaridis dilahirkan di Turki, membangun sebuah pemutar rekaman dsi Lego pada umur 4 (empat) tahun, sebuah radio pada umur 5 (lima) tahun, dan berkuliah di Universitas Waterloo. Dia memilih drop out setelah memenangkan kontrak senilai 560 ribu US Dollar. Para pesimis mengasumsikan bahwa pesaing besar akan menenggelamkan produk blckberry dengan membanjiri pasar dengan produk yang serupa. Namun hingga saat ini, tidak ada satupun perusahaan seperti Nokia, Motorola atau bahkan Microsoft yang sanggup membuat pesaing Blackberry. Keunggulan Blackbery adalah mempunyai penampilan yang sangat bersabahat dan bisa selalu terhubung, dimana pun kita berada. (Sumber http://ruanghati.com/2009/06/07/sejarah-asal-muasal-blackberry)
Sejak peluncurannya pada tahun 1999, blackberry telah meraup lebih dari 8 juta pelanggan di seluruh dunia. Sejalan dengan peningkatan kemampuan layanan komunikasi seluler, blackberry pun ikut terangkat. Dan dengan makin turunnya biaya komunikasi, pada akhirnya BlackBerry menjadi sebuah fenomena.
Awalnya, BlackBerry ingin dinamakan POCKET LINK sebuah nama yang fungsional tapi membosankan, kemudian juga hampir dinamakan STRAWBERRY, karena mirip dengan buah strawberry, tapi terkesan terlalu jinak. Sehingga dinamakan BLACKBERRY,
26
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
nama yang akrab tetapi cerdas. BlackBerry masuk ke pasar pertama kali dengan memfokuskan diri pada layanan e-mail gegas. Pada awalnya, perangkat BlackBerry hanya memiliki layar monokrom, tetapi sekarang semua modelnya sudah memiliki tampilan layar berwarna. (Sumber http://homeformulaone.blogspot.com/2009/02/sejarah-blackberry.html)
Saat ini, RIM juga menawarkan layanan email BlackBerry untuk perangkat-perangkat non-BlackBerry seperti Palm Treo dan Nokia E61, melalui peranti lunak BlackBerry Connect. Salah satunya adalah keunggulannya mengirim dan menerima surat elektronik: secepat mengirim dan menerima SMS. Blackberry pun menjadi gadget yang wajib dimilki oleh remaja-remaja yang ingin diakui ke eksistansinya. Setelah serial Gossip Girl secara fenomenal mempromosikan Blackberry. Serial tentang kehidupan anak-anak muda upper Class Manhattan, Ney York-USA itu melabeli Blackberry sebagai lambang status kelas atas.
Pemilihan nama BlackBerry sendiri ada sejarahnya yaitu, saat itu RIM dibantu dengan Lexicon Branding Inc.(perusahaan konsultan pembuatan merek atau brand asal Amerika)mempunyai inspirasi bahwa perangkat ini merupakan sesuatu yg manis dalam kehidupan karena fungsi dan kemudahan yg dimilikinya. Waktu itu pihak Lexicon melihat tombol keyboard nya seperti biji strawberry, tapi menurut mereka kata "straw" terlalu panjang bila diucapkan hingga terkesan lamban. Lalu dipilihlah BlackBerry, brand yg menurut mereka dapat mewakili manisnya hidup dalam buah BlackBerry dan kata "Black" yang cepat bila diucapkan mewakili karakter perangkat BalckBerry yg simple dan mudah digunakan. Nama BlackBerry sempat diplesetkan menjadi CrackBerry(crack berarti kokain) karena perangkat ini bisa membuat penggunanya kecanduan. bahkan karena isu ini,
27
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
dibeberapa negara ada peraturan yg membatasi penggunaan Handphone BlackBerry. Misalnya Kanada mereka mengeluarkan peraturan mematikan Handphone dari jam 7 malam sampai jam7 pagi, akhir pekan dan hari libur lain.
(Sumber http://www.lintasberita.com/go/782063) 4.1.2 Tipe-tipe Blackberry Curve
1. Blackberry 8520 yang biasa disebut Blackberry Gemini adalah salah satu telepon seluler yang diproduksi oleh perusahaan Research In Motion (RIM) yang berasal dari Kanada. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan tipe-tipe BlackBerry sebelumnya namun, yang menjadi perbedaan mencolok adalah trackball yang biasa digunakan sebagai alat navigasi pada tipe BlackBerry sebelumnya digantikan oleh trackpad optical yang biasa digunakan pada laptop. Perangkat ini juga merupakan smartphone BlackBerry pertama yang membenamkan tombol media khusus, dengan penempatan di atas handset untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pengguna dalam mengontrol musik dan video. Prosesor 512MHz yang dimiliki BlackBerry Curve 8520,membuat BlackBerry Curve 8520 dapat beroperasi lebih optimal dibanding tipe - tipe terdahulunya.
2. BlackBerry Curve 8900 atau Javelin adalah salah tipe handphone yang dikeluarkan oleh Perusahaan Blackberry yang dalam sistem pengorasiannya berbasis Java buatan RIM ( Research In Motion ) yang merupakan vendor blackberry . Bentuk javelin ini tidak jauh berbeda dengan tipe-tipe blackberry lainya, hampir menyerupai tipe blackberry bold akan tetapi javelin lebih tipis dan ringan. Selain itu Javelin memiliki keunikan serta keunggulan tersendiri yang diciptakan guna memenuhi kebutuhan pasarnya yang semakin trendy.
28
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3. Blackberry Amstrong ( BB curve 9320 ) adalah tipe blackberry kelas menengah yang diluncurkan bersama dengan blackberry davis. Bedanya jika bb davis hanya menggendong koneksi sekelas edge saja, BB Amstrong sudah dibekali teknologi 3G/HSDPA yang memberikan akses data yang lebih cepat. Selain itu blackbery amstrong juga sudah membawa sistem operasi terbaru yaitu Blackberry OS 7.1 dan RAM 512 MB yang menjamin kinerja handset ini menjadi lebih cepat dan smooth. 4. BlackBerry Curve 9220/9320 dilengkapi dengan berbagai fitur yang membuat hidup
lebih mudah dan seru. Pelajari cara mengkonfigurasi email , men-download aplikasi, mempersonalisasi smartphone, dan sebagainya.
5. Blackberry Curve 9830 menggunakan sistem operasi blackberry 7 serta layar 3,2 Inchi beresolusi tinggi HVGA + (480x360 pixell). Hanya saja walaupun mengadopsi desain full layar sentuh, fasilitas dan fitur yang di hadirkan dalam varian blackberry terbaru ini tetap mencirikan curve yang di tujukan untuk segmen menengah.
4.2 Pembahasan Penelitian
Dari hasil penelitian penulis akan mencoba untuk melakukan pembahasan identifikasi masalah sebagai berikut :
4.2.1 Profil Responden
Berikut ini adalah profil responden dari hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen Blackberry di Kota Yogyakarta. Di bawah ini penulis uraikan berdasarkan jenis kelamin Usia, Pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
29
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
a. Berdasarkan Jenis kelamin
Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah responden dan 25 orang atau 42 % pria. Dengan demikian jumlah wanita lebih besar dari pada pria.
b. Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah responden Persentase
18-35 tahun 25 42%
c. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah
responden
Perguruan tinggi/S1 24 40%
S2/S3 3 5% Jumlah 60 100% Sumber : Data yang telah di olah, 2014
Dari data di atas menunjukan bahwa responden berpendidikan Terakhir SMP sebanyak 2 orang atau 3%, SMU sebanyak 26 orang atau 44%, Akademi sebanyak 5 orang atau 8%, perguruan tinggi S1 sebanyak 24 orang atau 40 %, dan perguruan tinggi S2 sebanyak 3 orang atau 5 % Dari data diatas dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen berpendidikan terakhir SMU. d. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan tabel di atas konsumen berdasarkan pekerjaan pelajar / mahasiswa sebanyak 24 orang atau 40 %, Karyawan/karyawati 23 orang atau 38 % ,Dosen/pengajar 5 0rang atau 8 % , dan ibu rumah tangga sebanyak 8 orang atau 14%. Data diatas menunjukkan bahwa pelajar/mahasiswa merupakan konsumen yang paling banyak.
e. Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan
Tabel 4.5
Profil Responden Berdasarkan pekerjaan
Sumber : Data yang telah di olah, 2014
Berdasarkan tabel diatas rata-rata penghasilan perbulan seperti tercantum pada tabel diatas diperoleh rata-rata penghasilan antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebanyak 26 orang atau 43%, antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
sebanyak 25 orang atau 42 %, antara Rp. 2.000.000 – Rp.4.000.000 sebanyak 6
orang atau 10%, dan kurang lebih dari 4.000.000 sebanyak 3 orang atau 5%. Data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata penghasilan antara Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 merupakan konsumen yang paling banyak
Rata-rata penghasilan Jumlah Responden
Persentase
Rp.5.00.000 – Rp. 1.000.000 26 43%
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.00 25 42%
Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000 6 10%
>Rp. 4.000.000 3 5%
Jumlah 60 100%
32
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Uji validitas digunakan dengan menggunakan perhitungan product moment terhadap semua item kuesioner Menurut Masrun yang dikutip oleh Sugiyono (2000 : 124). Jumlah responden adalah sebanyak 60 orang. Dasar pertimbangan untuk mengetahui valid tidaknya kuesioner adalah dengan melihat r hitung. Item kuesioner dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai r tabel untuk penelitian ini adalah r tabel yaitu = 0,254. Pengujian selengkapnya dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6
Tabel hasil uji validitas
- pertanyaan 1
Sumber: Output SPSS 16, 2014
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel (0,254) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dalam mengukur suatu gejala. Uji reliabilitas menggunakan tehnik Cronbach Alpha, dengan ketentuan reliable
DSDELODNRHILVLHDQĮ! ( Arikunto, 2002: 172). Pengujian selengkapnya dapat di lihat
pada tabel 4.7 berikut ini :
Tabel 4.7 Hasil uji validitas
Variabel Reliabilitas
Coefficient
Cronbach Alpha
Keterangan
Produk 5 pertanyaan 0,700 Reliabel
Harga 3 pertanyaan 0,678 Reliabel
Tempat 4 pertanyaan 0,631 Reliabel
Promosi 4 pertanyaan 0,685 Reliabel
Kepuasaan
konsumen
4 pertanyaan 0,643 Reliabel
Sumber: Output SPSS 16, 2014
item-item pengukur variabel dari kuesioner adalah reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda di gunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel produk, harga, tempat dan promosi secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y= 1,680 - 0,096 X1 + 0,097 X2 + 0,254 X3 + 0,060X4 + e
Dari persamaan di atas dapat terlihat bahwa keseluruhan variabel bebas ( produk, harga, tempat dan promosi ) berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen. Berdasarkan persamaan dapat di ketahui variabel harga dengan koefisien 0,097, variabel tempat dengan koefisien 0,254, variabel promosi dengan koefisien 0,060 sedangkan variabel yang berpengaruh paling rendah yaitu variabel produk dengan nilai koefisien(- 0,096).
4.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap varibel dependen. Pengujian hipotesis ini terdiri atas uji hipotesis secara parsial dan uji hipotesis secara simultan. Adapun hasil dari pengujian tersebut juga akan dijelaskan sebagai berikut:
4.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana kemampuan variabel independen (bauran produk) terhadap variabel dependen (kepuasaan konsumen). Hasil olahan statistik yang dibantu program SPSS 16.0 for windows
36
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
menunjukkan bahwa variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 8,0%, sedang yang 92,0% sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti).
Table 4.8 Uji Pengaruh
Model Summaryb
Model R R Square
Hasil uji koefisien determinasi tersebut memberikan makna, bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi kepuasaan konsumen. Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih lanjut.
4.5.2 Uji Serempak/Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
1 Regression .872 4 .218 1.191 .325a
Residual 10.064 55 .183
Total 10.936 59
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS 16 , 2014
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 1,191 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,325. Karena nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan konsumen atau dapat dikatakan bahwa product, price, place, promotion
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Sehingga hipotesis yang menyatakan pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen Pada produk Handphone Blackberry Curve di kota Yogyakarta diterima.
4.5.3 Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel independen (product , price, place, promotion) terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen) yang merupakan hipotesis penelitian yang kedua. Sementara itu secara parsial pengaruh dari ketujuh variabel independen tersebut terhadap kepuasan konsumen ditunjukkan pada tabel: 5.13 berikut:
38
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.680 .837 2.006 .050
X1 -.097 .150 -.096 -.650 .518
X2 .103 .148 .097 .695 .490
X3 .318 .178 .254 1.786 .080
X4 .069 .154 .060 .449 .655
a. Dependent Variabel Y Sumber: Output SPSS 16, 2014
Pengaruh dari masing-masing variable bauran pemasaran (product, price, place, promotion)
terhadap kepuasan Konsumen dapat dilihat dari Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai Ttabel dengan nilai Thitung.
Variabel place berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen karena nilai Thitung > Ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen yaitu nilai Thitung = 1,786, di dapat Ttabel sebesar 1,671, sedangkan variable bauran pemasaran (product,
price, promotion) karena nilai Thitung< Ttabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.
39
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
sehingga hipotesis kedua pada penelitian ini yang menyatakan bahwa Diduga variabel
harga adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen terhadap
produk handphone Blackberry Curve Di Kota Yogyakarta tidak terbukti. 4.6 Pembahasan
Secara umum hasil analisis deskriptif dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik. Hal ini dapat di tunjukkan dari banyaknya tanggapan kesetujuan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing –masing variabel penelitian dari hasil tersebut selanjutnya di peroleh bahwa empat variabel independent yaitu produk,harga, tempat dan promosi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry di Kota Yogyakarta. Penjelasan dari masing –masing variabel di jelaskan sebagai berikut:
4.6.1 Pengaruh produk terhadap kepuasaan konsumen
Dari hasil penelitian diatas menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan dari variabel produk terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry Curve. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang kurang baik mengenai produk yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas. Hasil ini menjelaskan bahwa konsumen yang pernah menggunakan produk akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap produk tersebut. Apabila produk dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk tetap menggunakan produk tersebut. Dengan demikian maka konsumen akan mempertimbangkan produk dari segi fitur, desain, type dan garansi sebagai pertukaran
40
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
pengorbanan uang yang di gunakan konsumen supaya dapat menggunakan sebuah produk termasuk produk Handphone Blackberry Curve. Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa produk Handphone Blackberry Curve di nilai oleh konsumen memiliki kemampuan untuk memberikan kepuasaan kepada konsumennya.
4.6.2 Pengaruh harga terhadap kepuasaan konsumen
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan dari variabel harga terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry Curve. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang kurang baik mengenai harga yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas. Harga memiliki pengaruh yang negatif terhadap kepuasaan konsumen. Hal ini berarti bahwa konsumen akan merasa puas ketika harga sesuai dengan kualitas produk yang di tawarkan, sesuai dengan segmen pasar dan memberikan potongan harga. Dalam penelitian ini konsumen menilai bahwa produk Handphone Blackberry Curve memiliki harga yang sesuai dengan kualitas yang di tawarkan, sesuai dengan segmen pasar dan memberikan potongan harga/diskon akan memberikan kepuasaan tersendiri dalam menggunakan produk tersebut.
4.6.3 Pengaruh tempat terhadap kepuasaan konsumen
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan dari variabel tempat terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry Curve. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang kurang baik mengenai tempat yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas.Hal ini berarti bahwa tempat yang strategis misalnya: memiliki counter/service center yang strategis, membuka gerai-gerai di daerah-daerah, dapat di pesan melalui internet
41
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
dan dikirim langsung serta mudah di temui di pusat pembelanjaan. Dengan adanya lokasi yang strategis memudahkan konsumen mendapatkan produk tersebut dan membuat kepusaan konsumen.
4.6.4 Pengaruh promosi terhadap kepuasaan konsumen
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan dari variabel promosi terhadap kepuasaan konsumen produk Handphone Blackberry Curve. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang kurang baik mengenai promosi yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas. Hal ini berarti bahwa promosi yang semakin menarik dan sering di sampaikan akan membuat konsumen semakin mengerti produk yang ditawarkan dan memberikan kepuasaan konsumen. Promosi melalui melalui media massa dan cetak, informasi produk dengan mudah dapat di akses lewat internet, spanduk di panjang di berbagai tempat-tempat publik agar memudahkan memperoleh informasi produk terbaru,akan membuat kepuasaan konsumen.
42
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi bauran pemasaran produk yang terdiri dari dimensi product, price, place, promotion berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam memilih produk handphone Blackberry Curve di Kota Yogyakarta dengan nilai signifikan yang dilihat dari tabel Anova sebesar 0.325. Dengan demikian hipotesis pertama dapat diterima.
2. Kemudian dapat pula disimpulkan bahwa ketujuh nilai uji t masing-masing variabel
product(X1), price(X2), place(X3), promotion(X4), terhadap kepuasan konsumen pada produk Handphone Blackberry Curve Di Kota Yogyakarta empat diantaranya nilai Thitung > Ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen yaitu nilai Thitung = 1,786, di dapat Ttabel sebesar 1,671 untuk Variabel place, sedangkan variable bauran pemasaran (product, price, promotion) nilai Thitung< Ttabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. Dari kesimpulan tersebut dinyatakan bahwa variable place(X3) adalah variable yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada produk Handphone Blackberry Curve Di Kota Yogyakarta. Dengan demikian hapotesis kedua ditolak
3. Nilai koefisien determinasi ganda (R²) pada kepuasan konsumen sebesar 0,080 ini berarti semua variabel X yaitu product(X1), price(X2), place(X3), promotion(X4) mempunyai kontribusi sebesar 8.0% terhadap kepuasan konsumen produk handphone Blackberry
43