• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU TAHUN 2015"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU

TAHUN 2015

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU

(2)
(3)

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dibuat sebagai gambaran capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan capaian Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2011 – 2015 Baristand Industri Banjarbaru. Tantangan dari perkembangan lingkungan strategis yang semakin cepat berpengaruh kepada capaian RENSTRA Baristand Industri Banjarbaru. Hal ini menjadi dasar Baristand Industri Banjarbaru merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakjan dan program-program pokok, serta indikator dan rencana kinerja organisasi.

Program-program yang telah ditetapkan tersebut, semua telah berjalan sesuai target, walau beberapa diantaranya masih perlu perbaikan. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh SDM Balai, dukungan stakeholders, dan kepercayaan klien yang tetap bisa dijaga. Walau demikian, selain harus dipertahankan, keberhasilan juga harus terus ditingkatkan.

Kendala yang masih dirasakan dalam menjalankan program yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Kemampuan SDM Baristand Industri Banjarbaru dalam penguasaan teknologi masih sangat

terbatas dalam bidang-bidang tertentu sehingga jasa yang diberikan Balai masih belum beragam

2. Beberapa peralatan yang dimiliki tidak dapat dioperasikan secara maksimal karena rusak ringan

atau rusak berat dan masih dalam proses perbaikan, serta masih belum dimilikinya beberapa alat dan fasilitas penunjang yang bisa menghambat dalam optimalisasi layanan

3. Layanan yang diberikan Balai belum mampu menjangkau UKM dengan keberagaman jenis

usahanya, dan keterbatasan pengetahuan UKM tentang kualitas, pengembangan produk dan pengembangan usaha sehingga jasa Balai belum dapat dimanfaatkan secara maksimal

4. Penerimaan PNBP dari Jasa Pelayanan Teknis baru memenuhi target di Bulan Desember 2015,

sehingga beberapa kegiatan yang pendanaannya dari PNBP tidak bisa dilaksanakan. Strategi yang perlu dilakukan untuk memecahkan kendala tersebut adalah :

1. Peningkatan kemampuan SDM Balai dalam penguasaan teknologi melalui pendidikan formal dan

non formal

2. Peralatan yang dimiliki harus dapat dioperasionalkan secara maksimal dengan penggantian

suku cadang dan peralatan penunjang lainnya. Selain itu diperlukan penambahan alat dan fasilitas penunjang untuk mengoptimalkan pelayanan

3. Memasyarakatkan hasil litbang, mempromosikan kemampuan Balai, bimbingan teknologi

industri dan klinik teknologi.

4. Meningkatkan performa layanan jasa teknis, sehingga penerimaan JPT dapat terus ditingkatkan.

Pada tahun 2015, anggaran pendapatan dan belanja Baristand Industri Banjarbaru tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Baristand Industri Banjarbaru nomor 019-07.2.247232/2015 tanggal 14 November 2014.

Total anggaran untuk membiayai kegiatan Baristand Industri Banjarbaru sebesar Rp.12.895.912.000,- terdiri dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp.10.233.952.000,- dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.2.661.960.000,-. Adapun target penerimaan dari Jasa Pelayanan Teknis (JPT) sebesar Rp.2.800.000.000,-

(4)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 1

B. Peran Strategis Organisasi ... 1

C. Struktur Organisasi ... 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 3

A. Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 ... 3

B. Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 5

C. Rencana Anggaran ... 5

D. Dokumen Perjanjian Kinerja ... 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 8

A. Capaian Kinerja Baristand Industri Banjarbaru ... 8

B. Realisasi Anggaran ... 34

BAB IV PENUTUP ... 43

LAMPIRAN ... vi

Pengukuran Kinerja TA. 2015 ... vii

(5)

v

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja BRSBB ... 4

TABEL 3.1 Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja BRSBB ... 9

TABEL 3.2 Rencana Aksi Perjanjian Kinerja BRSBB ... 10

TABEL 3.3 Capaian Rencana Aksi Per Triwulan TA. 2015 ... 11

TABEL 3.4 Spesifikasi Prototipe Alat Pemasak Dodol ... 13

TABEL 3.5 Spesifikasi Prototipe Alat Pembelah dan Pembuat Strip Bamban ... 15

TABEL 3.6 Perbandingan Capaian Jumlah Litbang Siap Diterapkan ... 16

TABEL 3.7 Perbandingan Litbang yang Telah Diimplementasikan ... 19

TABEL 3.8 Perbandingan Kerjasama Litbang Instansi dengan Industri ... 23

TABEL 3.9 Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan BRSBB ... 24

TABEL 3.10 Perbandingan Capaian Tingkat Kepuasan Pelanggan ... 25

TABEL 3.11 Perbandingan Capaian KTI yang Dipublikasikan ... 27

TABEL 3.12 Perbandingan Capaian JPT ... 29

TABEL 3.12a Perbandingan Capaian SDM yang Memperoleh Sertifikat ... 31

TABEL 3.13 Daftar Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium BRSBB ... 32

TABEL 3.14 Perbandingan Capaian Ruang Lingkup Terakreditasi ... 33

TABEL 3.15 Tabel Realisasi Anggaran Tiap Triwulan Tahun 2015 ... 34

TABEL 3.16 Realisasi Anggaran Kegiatan BRSBB ... 35

TABEL 3.17 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2011-2015 ... 37

TABEL 3.18 Realisasi Anggaran Keuangan (RM) ... 39

TABEL 3.19 Realisasi Anggaran Kegiatan (RM) ... 39

TABEL 3.20 Perkembangan Realisasi Anggaran RM TA.2011-2015 ... 40

TABEL 3.21 Realisasi Anggaran Keuangan (PNBP) ... 40

TABEL 3.22 Realisasi Anggaran Kegiatan (PNBP) ... 41

TABEL 3.23 Perkembangan Realisasi Anggaran PNBP TA.2011-2015 ... 41

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Desain Prototipe Alat Pemasak Dodol ... 13

Gambar 2. Prototipe Alat Pemasak Dodol ... 14

Gambar 3. Desain Alat Pembelah Bamban ... 15

Gambar 4. Desain Alat Pembuat Strip Bamban ... 15

Gambar 5. Alat Pembelah dan Pembuah Strip Bamban ... 16

Gambar 6. Pendampingan Pengembangan Prototipe Pengering Serbaguna ... 18

Gambar 7. Pendampingan Uji Coba Alat Pengering Serbaguna ... 19

Gambar 8. Produk Anyaman Bamban dengan Perlakuan Rendaman PEG1000 ... 21

(7)
(8)

1 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru berdasar pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 58/M-IND/PER/6/2015 tanggal 12 Juni 2015 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Balai Riset dan Standardisasi Industri di Lingkungan

Kementerian Perindustrian. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan riset dan standardisasi serta

sertifikasi di bidang industri.

Sedangkan fungsi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru sebagaimana yang diatur dalam peraturan Menteri Nomor : 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 adalah :

a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan baku, bahan

penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk, serta penanggulangan pencemaran industri

b. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang riset/litbang

c. Perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan

penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk

d. Pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil

riset dan pengembangan dan

e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah

tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri

B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perindustrian yang bertanggung jawab kepada Kepala BPPI, Baristand Industri Banjarbaru juga telah menetapkan visi, misi, dan melaksanakan program dan kegiatan yang tertuang dalam RencanaStrategis (Renstra) Baristand Industri Banjarbaru 2015-2019.

Visi yang telah ditetapkan yaitu “Menjadi pusat riset yang unggul dalam

pengolahankayu dan potensi lainnya serta layanan jasa di bidang industri yang

terpercaya”. Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan juga misi yaitu :

1. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi industri, penanganan pencemaran akibat kegiatan industri, standardisasi, yang terfokus pada pengolahan kayu dan sumber daya alam lokal.

2. Melakukan inovasi dan penguasaan teknologi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu, nilai tambah dan daya saing IKM.

(9)

2 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

3. Memberikan jasa pelayanan yang berkualitas di bidang pengujian, konsultansi teknologi produk/proses, pelatihan teknis operasional, standardisasi, sertifikasi, kalibrasi, penanggulangan pencemaran industri dan informasi teknologi.

4. Melakukan kemitraan dengan industri, lembaga litbang, perguruan tinggi dan lembaga lain. C. STRUKTUR ORGANISASI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI TEKNOLOGI INDUSTRI SEKSI PROGRAM DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKSI STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI SEKSI PENGEMBANGAN JASA TEKNIK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(10)
(11)

3 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019

Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31.1/M-IND/PER/3/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019, bahwa visi Kementerian Perindustrian adalah “Indonesia menjadi Negara industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang kuat berbasis sumber daya alam dan berkeadilan”.

Berdasar visi tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)salah satu unit Eselon I Kementerian Perindustrian merumuskan pula visi untuk mendukung tercapainya visi Kementerian Perindustrian, yaitu “Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang mampu menjadi katalis peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri di tingkat nasional maupun global”.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perindustrian yang bertanggung jawab kepada Kepala BPPI, Baristand Industri Banjarbaru juga telah menetapkan visi, misi, dan melaksanakan program dan kegiatan yang tertuang dalam RencanaStrategis (Renstra) Baristand Industri Banjarbaru 2015-2019.

Visi yang telah ditetapkan yaitu “Menjadi pusat riset yang unggul dalam

pengolahankayu dan potensi lainnya serta layanan jasa di bidang industri yang

terpercaya”.

Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan juga misi yaitu :

1. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi industri, penanganan pencemaran akibat kegiatan industri, standardisasi, yang terfokus pada pengolahan kayu dan sumber daya alam lokal.

2. Melakukan inovasi dan penguasaan teknologi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu, nilai tambah dan daya saing IKM.

3. Memberikan jasa pelayanan yang berkualitas di bidang pengujian, konsultansi teknologi produk/proses, pelatihan teknis operasional, standardisasi, sertifikasi, kalibrasi, penanggulangan pencemaran industri dan informasi teknologi.

4. Melakukan kemitraan dengan industri, lembaga litbang, perguruan tinggi dan lembaga lain.

Adapun program yang telah dilaksanakan adalah Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri, yang dilaksanakan melalui kegiatan Riset dan Standardisasi.

(12)

4 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pelaksanaan program dan kegiatan, di dalam Renstra Baristand Industri Banjarbaru juga telah ditetapkan sasaran-sasaran strategis beserta indikator kinerja utama (IKU) yang bersifat kuantitatif dari masing-masing sasaran strategis.

Tabel 2.1

Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja Baristand Industri Banjarbaru TA.2015

Sasaran Strategis (SS)

Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKKS)

Sasaran Program/Indikator Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Meningkatnya penguasaan teknologi industri dan Penerapan HKI Pertumbuhan pengembangan teknologi industri 10% Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian 2 Penelitian

Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri

10% Hasil litbang yang telah diimplementasikan

Hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 Penelitian 1 Penelitian Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

3 Paket Teknologi 3 Paket Teknologi Meningkatnya

kerja sama litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri

Kerja sama litbang instansi dengan industri

1 Kerja Sama 2 Kerja Sama

Meningkatnya kemampuan Balai dan hasil litbang dalam rangka meningkatkan daya saing industri

Jumlah paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung di Balai

22 Paket Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM)

Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri

Peningkatan kepuasan pelanggan indeks 3,5 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 3,8 Indeks 3,87 Pertumbuhan infrastruktur pelayanan teknis 5% Meningkatkan publikasi ilmiah hasil litbang

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan

12 KTI 12 KTI

Jumlah orang (eksternal)

Jumlah orang (eksternal) 20 orang 95 Orang

Jumlah contoh uji (sampel)

Jumlah contoh uji (sampel) 5700 contoh uji 6427 contoh uji

Jumlah perusahaan yang dilayani

Jumlah perusahaan yang dilayani 160 perusahaan 208 perusahaan

Nilai (Rp) JPT Nilai (Rp) JPT Rp 2.800.000.000,- Rp 2.818.540.000,-Meningkatkan standardisasi industi daerah Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (internal)

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (internal)

12 orang 33 orang

Jumlah lingkup pengajuan LPK yang diakui oleh KAN

Jumlah lingkup pengajuan LPK yang diakui oleh KAN

28 lingkup 28 lingkup Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja

Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja

1 sistem 1 sistem Meningkatkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) Meningkatnya kualitas pelayanan dan informasi publik

IKK RENSTRA BALAI

Meningkatnya penguasaan teknologi industri, pengembangan inovasi dan penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Meningkatnya

pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi

IKU dalam Renstra Kementerian

Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

(13)

5 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5 B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015

Untuk mencapai misi yang telah ditetapkan, perlu dituangkan dalam suatu rencana kinerja yang diwujudkan ke dalam bentuk sasaran strategis serta indikator keberhasilannya (Indikator Kinerja Utama/IKU). Adapun sasaran strategis serta indikator keberhasilan yang berusaha dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya Hasil-hasil Litbang

yang Dimanfaatkan oleh Industri Hasil Litbang yang Siap Diterapkan 2 Penelitian

Hasil Litbang yang Telah

Diimplementasikan 1 Penelitian

Hasil Teknologi yang Dapat

Menyelesaikan Permasalahan Industri (Problem Solving)

3 Paket Teknologi

2 Meningkatnya Kerjasama Litbang Kerjasama Litbang Instansi dengan

Industri 1 Kerjasama

3 Meningkatnya Kualitas Layanan

Publik Tingkat Kepuasan Pelanggan Indeks 3,8

4 Meningkatkan Publikasi Ilmiah Hasil

Litbang Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dipublikasikan 12 KTI

5 Meningkatnya Jasa Pelayanan Teknis

(JPT) Jumlah Orang (eksternal) Jumlah Contoh Uji (sampel) 5700 Contoh Uji 20 Orang

Jumlah Perusahaan yang Dilayani 160 Perusahaan

Nilai (Rp.) JPT Rp. 2.800.000.000,-

6 Meningkatkan Standardisasi Industri

Daerah Jumlah SDM yang Memperoleh Sertifikat (internal) 12 orang

Jumlah Lingkup Pengakuan LPK yang

Diakui oleh KAN 28 Lingkup

7 Meningkatnya Budaya Pengawasan

pada Unsur Pimpinan dan Staf Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja 1 Sistem

C. RENCANA ANGGARAN

Pada tahun 2015, anggaran pendapatan dan belanja Baristand Industri Banjarbaru tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Baristand Industri Banjarbaru nomor 019-07.2.247232/2015 tanggal 14 November 2014.

Total anggaran untuk membiayai kegiatan Baristand Industri Banjarbaru sebesar Rp.12.895.912.000,- terdiri dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp.10.233.952.000,- dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.2.661.960.000,-. Adapun target penerimaan dari Jasa Pelayanan Teknis (JPT) sebesar Rp.2.800.000.000,-

(14)

6 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5 D. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

(15)

7 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

(16)
(17)

8 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban kinerja serta tindakan organisasi pada pihak yang memiliki hak untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Atas dasar pengertian tersebut Baristand Industri Banjarbaru sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya bekewajiban untuk menyampaikan laporan akuntabilitas kinerjanya setiap berakhirnya tahun anggaran secara tertulis.

Pada Bab III ini akan dijelaskan target dan realisasi dari Rencana Kinerja (RENKIN) TA. 2015 dan capaian dari kegiatan lainnya yang dapat memberikan informasi ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran strategis organisasi.

A. CAPAIAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI BANJARBARU

Dalam mencapai visi dan misinya, Baristand Industri Banjarbaru melaksanakan kegiatan yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BPPI tahun 2015-2019 dan Restra Baristand Industri Banjarbaru yang setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja (Renkin) Baristand Industri Banjarbaru tahun 2015. Pada Tahun Anggaran 2015 Renkin Baristand Industri Banjarbaru meliputi 7 (tujuh) Sasaran Strategis untuk melaksanakan kinerjanya yaitu :

1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;

2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya kerjasama litbang;

3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya kualitas layanan publik; 4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;

5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya Jasa Pelayanan Teknis

6. Sasaran Strategis VI : Meningkatkan standardisasi industri daerah;

7. Sasaran Strategis VII : Meningkatnya Budaya Pengawasan pada Unsur Pimpinan dan Staf Untuk capaian kinerja kegiatan Baristand Industri Banjarbaru dengan alur IKU Renstra Kementerian Perindustrian dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Industri adalah sebagai berikut:

(18)

9 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Tabel 3.1

Matriks Alur IKU Kementerian Perindustrian, BPPI sampai Perjanjian Kinerja Baristand Industri Banjarbaru TA. 2015

Dari matriks tersebut, telah disusun Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Baristand Industri Banjarbaru Tahun Anggaran 2015, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Baristand Industri Banjarbaru TA. 2015

Sasaran Strategis (SS)

Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKKS)

Sasaran Program/Indikator Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Meningkatnya penguasaan teknologi industri dan Penerapan HKI Pertumbuhan pengembangan teknologi industri 10% Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian 2 Penelitian

Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri

10% Hasil litbang yang telah diimplementasikan

Hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 Penelitian 1 Penelitian Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

3 Paket Teknologi 3 Paket Teknologi Meningkatnya

kerja sama litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri

Kerja sama litbang instansi dengan industri

1 Kerja Sama 2 Kerja Sama

Meningkatnya kemampuan Balai dan hasil litbang dalam rangka meningkatkan daya saing industri

Jumlah paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung di Balai

22 Paket Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM)

Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri

Peningkatan kepuasan pelanggan indeks 3,5 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 3,8 Indeks 3,87 Pertumbuhan infrastruktur pelayanan teknis 5% Meningkatkan publikasi ilmiah hasil litbang

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan

12 KTI 12 KTI

Jumlah orang (eksternal)

Jumlah orang (eksternal) 20 orang 95 Orang

Jumlah contoh uji (sampel)

Jumlah contoh uji (sampel) 5700 contoh uji 6427 contoh uji

Jumlah perusahaan yang dilayani

Jumlah perusahaan yang dilayani 160 perusahaan 208 perusahaan

Nilai (Rp) JPT Nilai (Rp) JPT Rp 2.800.000.000,- Rp 2.818.540.000,-Meningkatkan standardisasi industi daerah Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (internal)

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (internal)

12 orang 33 orang

Jumlah lingkup pengajuan LPK yang diakui oleh KAN

Jumlah lingkup pengajuan LPK yang diakui oleh KAN

28 lingkup 28 lingkup Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja

Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja

1 sistem 1 sistem Meningkatkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) Meningkatnya kualitas pelayanan dan informasi publik

IKK RENSTRA BALAI

Meningkatnya penguasaan teknologi industri, pengembangan inovasi dan penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Meningkatnya

pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi

IKU dalam Renstra Kementerian

Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

(19)

10 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pada tahun 2015 Baristand Industri Banjarbaru melaksanakan kegiatan yang terdiri darI 7 (tujuh) Sasaran Strategis dengan 13 (tiga belas) Indikator Kinerja. Dalam pelaksanaannya, setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

Targe t

Fis ik (%) Re ncana k e giatan Targe t

Fis ik (%) Re ncana Ke giatan Targe t

Fis ik (%) Re ncana Ke giatan Targe t

Fis ik (%) Re ncana Ke giatan

1 5 6 7 8 9 10 11 12

1

25 1) Studi pustaka; 2) Pengumpulan data ke daerah;

3)Pengadaan bahan dan alat penelitian;

4) Rancangan Aw al

45 Pembuatan alat pemasak dodol berdasarkan permasalahan dan data di daerah 90 Penelitian laboratorium 100 1) Evaluasi dan pengolahan data 2) Pembuatan laporan 25 1) Studi pustaka; 2) Pengumpulan data ke daerah;

3)Pengadaan bahan dan alat penelitian;

4) Uji pendahuluan

45 Pembuatan alat pembelah dan pembuat strip bamban berdasarkan permasalahan dan data di daerah

90 Penelitian laboratorium

100 1) Evaluasi dan pengolahan data 2) Pembuatan laporan

25 Peralatan dalam tahap uji coba oleh IKM

45 1) Mendapatkan umpan balik dari IKM; 2) Penyempurnaan peralatan

90 Uji coba peralatan yang telah disempurnakan oleh IKM 100 Penandatanganan MoU 25 1) Studi pustaka; 2) Pengumpulan data ke daerah;

3)Pengadaan bahan dan alat penelitian;

4) Uji pendahuluan 45 1) Perjalanan dinas ke luar

daerah dalam rangka pengumpulan data; 2) Pembuatan ekstrak kulit kayu akasia sebagai tanin; 3) Pengadaan bahan baku penelitian 90 1) Pelaksanaan penelitian; 2) Pengujian hasil penelitian 100 1) Pengujian hasil penelitian; 2) Analisis data hasil penelitian; 3) Pembuatan laporan penelitian 25 1) Studi pustaka; 2) Pengumpulan data ke daerah;

3)Pengadaan bahan dan alat penelitian;

4) Uji pendahuluan 45 1) Pengujian aw al eceng

gondok dan tandan kosong kelapa saw it tanpa perlakuan; 2) Memberi perlakuan Eceng Gondok ke air limbah karet yang telah ditentukan sebagai media tumbuh; 3) Pengadaan alat cetak (pellet)

90 1) Proses pembuatan contoh uji pellet pupuk NPK; 2) Pengujian kualitas produk pupuk NPK dari eceng gondok dan tandan kosong kelapa saw it sesuai SNI 2803:2010 NPK

100 Pengolahan data dan pelaporan hasil litbang pupuk NPK

25 1) Studi pustaka; 2) Pengumpulan data ke daerah;

3)Pengadaan bahan dan alat penelitian;

4) Uji pendahuluan 60 1) Pengadaan bahan baku

dan bahan penolong; 2) Pembuatan formula; 3) Pembuatan dodol

90 Pengujian mutu hasil

produk 100 Pengolahan data dan pelaporan hasil litbang

2 20 1) Sosialisasi hasil penelitian kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah 2) Sosialisasi hasil penelitian dengan pelaku industri di daerah

50 1) Sosialisasi hasil penelitian kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah 2) Sosialisasi hasil penelitian dengan pelaku industri di daerah 75 1) Sosialisasi hasil penelitian kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah 2) Sosialisasi hasil penelitian dengan pelaku industri di daerah Proses kerjasama dengan Instansi pemerintah dan/atau pelaku industri 1) Membuat kuesioner

kepuasan pelanggan 1) Menyebarkan kuesioner kepada pelanggan 1) Menyebarkan kuesioner kepada pelanggan

Menyebarkan kuesioner kepada pelanggan 2) Menyebarkan kuesioner

kepuasan pelanggan 2) Persiapan Sosialisasi/ Temu pelanggan 2) Pelaksanaan Temu pelanggan Pembuatan Laporan Sosialisasi/Temu Pelanggan 3) Pemberlakuan SMS Center untuk pelanggan SMS Center untuk pelanggan 4 25 1) Pendataan naskah karya

tulis ilmiah yang masuk 2) Penyeleksian kelayakan/kesesuaian judul naskah

3) Pengembalian naskah yang tidak layak kepada penulis 4) Pencermatan sistem penulisan naskah dengan pedoman

5) Perbaikan sistem penulisan naskah kepada penulis

50 1) Telaah I naskah karya tulis ilmiah oleh dew an redaksi

2) Perbaikan naskah oleh penulis

3) Telaah II naskah oleh mitra bestari 4) Perbaikan naskah oleh penulis

75 1) Pengembalian hasil perbaikan naskah 2) Telaah III naskah oleh dew an redaksi 3) Pengembalian naskah oleh dew an redaksi kepada penulis 4) Pengembalian hasil perbaikan naskah 100 1) Pengetikan oleh sekretariat dew an redaksi 2) Koreksi naskah pengetikan oleh penulis 3) Editing naskah oleh sekretariat dew an redaksi 4) Pencetakan 12 KTI oleh sekretariat dew an redaksi

5 25 Melayani minimal 5 orang 50 Melayani minimal 5 orang 75 Melayani minimal 5

orang 100 Melayani minimal 5 orang 25 Menerima minimal 1425 contoh

uji 50 Menerima minimal 1425 contoh uji 75 Menerima minimal 1425 contoh uji 100 Menerima minimal 1425 contoh uji 25 Melayani minimal 40 perusahaan 50 Melayani minimal 40 perusahaan 75 Melayani minimal 40 perusahaan 100 Melayani minimal 40 perusahaan Nilai (Rp.) JPT 25 Minimal menerima

Rp.700.000.000,- JPT 50 Minimal menerima Rp.700.000.000,- JPT 75 Minimal menerima Rp.700.000.000,- JPT 100 Minimal menerima Rp.700.000.000,- JPT 6 Meningkatkan standardisasi industri daerah Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (internal)

25 Minimal 3 orang SDM yang

memperoleh sertifikat 50 Minimal 3 orang SDM yang memperoleh sertifikat 75 Minimal 3 orang SDM yang memperoleh sertifikat 100 Minimal 3 orang SDM yang memperoleh sertifikat Jumlah lingkup pengajuan LPK yang diakui oleh KAN

20 1) Melakukan persiapan untuk pengajuan re-akreditasi ISO 17025

2) Melakukan pengajuan LPK dengan 28 ruang lingkup

50 1) Pengajuan re-akreditasi ISO/IEC 17025; 2) Persiapan proses re-akreditasi

75 1) Proses Re-akreditasi ISO/IEC 17025; 2) Audit Internal

100 1) Kaji Ulang Manajemen; 2) Laporan

7 25 1) Pengusulan perbaikan SOP 2) Pengusulan SOP baru

50 1) Konsinyering SOP 2) Perbaikan dan atau penambahan SOP

75 Penerapan SOP 100 Penerapan SOP 1 sistem

Jumlah perusahaan yang dilayani

Triw ulan II Triw ulan III Triw ulan IV

2 3 4

No. Triw ulan I

5700 contoh uji 160 perusahaan Rp.2.800.000.000,-Re ncana Ak s i Targe t 1 Pe ne litian Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (prob lem solving) Hasil litbang yang telah diimplementasik an 3 Pak e t te k nologi 1. Peningkatan Kualitas Produk Anyaman Bamban sebagai Produk Khas Kalimantan. 2. Proses Pengolahan Pupuk NPK Berbentuk Pellet dari Limbah Eceng Gondok dan Tandan Kosong Kelapa saw it

Meningkatkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) Jumlah orang (eksternal) Jumlah contoh uji (sampel) Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja Tingkat kepuasan pelanggan Inde k s 3,8 Sas aran Strate gis Indik ator Kine rja 2 Pe ne litian Hasil litbang yang siap diterapkan Meningkatnya

kerja sama litbang Kerja sama litbang instansi dengan industri 1 Ke rja s am a 3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 1. Teknologi Tepat Guna Alat Pemasak Dodol

2. Penelitian Perekayasaan Alat Pembelah dan Pembuat Strip untuk Industri Kecil Kerajinan Anyaman Bamban Prototype Pemotong dan Pengering Bahan Kerupuk Khas Kalimantan Selatan 3. Peningkatan Daya Aw et Olahan Dodol Kandangan Meningkatnya

hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri 25 50 75 100 20 orang Meningkatkan publikasi ilmiah hasil litbang Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan

12 KTI

Meningkatnya budaya pengaw asan pada unsur pimpinan dan staf

12 orang 28 lingkup

(20)

11 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e-monitoring dan ALKI. Adapun realisasi fisik per triwulan dari Rencana Aksi yang dimaksud adalah:

Tabel 3.3

Capaian Rencana Aksi Per Triwulan TA. 2015

Dari tabel di atas dapat kita lihat pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan untuk beberapa indikator kinerja melebihi target yang ditetapkan.

Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis I :Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

S R S R S R S R 1 5 6 7 8 5 6 7 8 1 25 25 45 52,25 90 87,5 100 100 25 26 45 50 90 87,5 100 100 25 25 45 50 90 100 100 100 25 23 45 45 90 73 100 100 25 15 45 53 90 75 100 100 25 20 60 80 90 90 100 100 2 20 20 50 50 75 100 100 200 4 25 20 50 40 75 50 100 100 5 25 165 50 190 75 385 100 475 25 26,23 50 56,44 75 75,88 100 113 25 66,87 50 95,63 75 111,87 100 130 Nilai (Rp.) JPT 25 26,72 50 47,24 75 70,67 100 100,7 6 25 41,67 50 50 75 83,33 100 275 20 20 50 55 75 75 100 100 7 25 25 50 50 75 75 100 100

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Fisik (%) Fisik (%) Triwulan II Realisasi

2 3 4

Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan

2 Penelitian

1. Teknologi Tepat Guna Alat Pemasak Dodol Kandangan 2. Penelitian dan Perekayasaan Alat Pembelah dan Pembuat Strip untuk Industri Kecil Kerajinan Anyaman Bamban Hasil litbang yang

telah diimplementasikan

1 Penelitian

Prototype Pemotong dan Pengering Bahan Kerupuk Khas Kalimantan Selatan Hasil teknologi yang

dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

3 Paket teknologi

1. Peningkatan Kualitas Produk Anyaman Bamban sebagai Produk Khas Kalimantan. 2. Proses Pengolahan Pupuk NPK Berbentuk Pellet dari Limbah Eceng Gondok dan Tandan Kosong Kelapa sawit 3. Peningkatan Daya Awet Olahan Dodol Kandangan Meningkatnya kerja sama

litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri 1 Kerja sama 3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 3,8 Meningkatkan standardisasi industri daerah Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (internal) 12 orang Meningkatkan publikasi ilmiah

hasil litbang

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan

12 KTI Meningkatkan Jasa Pelayanan Jumlah orang 20 orang Jumlah contoh uji 5700 contoh uji Jumlah perusahaan 160 perusahaan

Rp.2.800.000.000,-Jumlah lingkup pengajuan LPK yang diakui oleh KAN

28 lingkup Meningkatnya budaya

pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja 1 sistem 25 10 50 50 Triwulan I Triwulan IV Fisik (%) Fisik (%) 75 75 100 102 Triwulan III 4 2 Penelitian

1. Teknologi Tepat Guna Alat Pemasak Dodol Kandangan 2. Penelitian dan Perekayasaan Alat Pembelah dan Pembuat Strip untuk Industri Kecil Kerajinan Anyaman Bamban

1 Penelitian

Prototype Pemotong dan Pengering Bahan Kerupuk Khas Kalimantan Selatan

3 Paket teknologi

1. Peningkatan Kualitas Produk Anyaman Bamban sebagai Produk Khas Kalimantan. 2. Proses Pengolahan Pupuk NPK Berbentuk Pellet dari Limbah Eceng Gondok dan Tandan Kosong Kelapa sawit 3. Peningkatan Daya Awet Olahan Dodol Kandangan

2 Kerja sama Indeks 3,87 12 KTI 95 orang 6427 contoh uji 208 perusahaan Rp.2.818.540.000,-33 orang 28 lingkup 1 sistem

(21)

12 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Sasaran Strategis I ini berfokus kepada peningkatan hasil Litbang Baristand Industri Banjarbaru yang dapat dimanfaatkan oleh pihak industri yang memiliki keterkaitan dengan hasil Litbang tersebut. Strategis ini memiliki tiga indikator, yaitu :

a. Indikator Kinerja I.1 : Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan memiliki kriteria, yaitu:

1. Model atau prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan

2. Hasil litbang/perekayasaan yang pada TA. 2015 yang tekno meternya mencapai minimal

skala 6

3. Sudah terdapat teknoekonomi dan studi kelayakannya

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan, telah mencapaisasaran

sebesar 100% dengan 2 (dua) judul hasil Litbang Tahun 2015 yang terdiri dari :

1. Teknologi Tepat Guna Alat Pemasak Dodol

2. Penelitian Perekayasaan Alat Pembelah dan Pembuat Strip untuk Industri Kecil

Kerajinan Anyaman Bamban

1. Teknologi Tepat Guna Alat Pemasak Dodol

Penelitian ini dilakukan karena proses pengolahan dodol, yang merupakan produk unggulan Kab. Hulu Sungai Selatan, masih dilakukan secara manual dan memerlukan tenaga dan waktu yang banyak. Hal ini mendorong peneliti untuk membuat alat bantu atau Teknologi Tepat Guna Alat Pemasak Dodol Kandangan.

Realisasi fisik sampai dengan Triwulan IV Tahun 2015 adalah 100%, dengan kegiatan yang dilakukan tahun berjalan sebagai berikut:

1) Desain prototipe pemasak dodol berdasarkan studi lapangan dan literature, maka

pembuatan gambar dan dimensi prototipe alat dibuat mengacu pada bahan baku yang mudah didapat, daya yang tersedia relatif kecil, mudah pengoperasian dan pemeliharaan;

2) Perhitungan daya dan dimensi prototipe;

3) Pembuatan prototipe pemasak dodol;

4) Pengujian prototipe pemasak dodol.

Parameter pengujian alat pemasak dodol meliputi:

Indikator Kinerja I.1 Target Capaian % Capaian

(22)

13 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

1) Kapasitas efektif alat pemasak dodol;

2) Efisiensi alat pemasak dodol;

3) Presentase dodol yang hangus dan rusak;

4) Rendemen bahan dodol yang diolah;

5) Analisa tekno ekonomi

Spesifikasi prototipe alat pemasak dodol yang dibuat seperti tertera dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Spesifikasi Prototipe Alat Pemasak Dodol

No. Jenis Bahan Dan Peralatan Spesifikasi

1. Switch kontak on/of 1 phase 220V

2. Pelat stainless 0,5 mm

3. Pelat aluminium 0,9 mm

4. Lapisan dalam bak tungku Asbes

5. Dongkrak Ulir kapasitas 10 ton

6. Rangka tangkai penggerak Besi profil L, profil U tebal 4 mm

7. Tangkai penggerak Besi pejal stainless

8. As penggerak Besi pejal stainless

9. Puli penggerak Ø 8 cm, Ø 20 cm

10. Sabuk penggerak Type A 44

11. Motor listrik 450 waat, 1 phase, 220 V, 2600 rpm

12. Baut dan mur stainless steel Ø10 mm, Ø 8 mm, Ø 14 mm,

13. Pisau pengaduk Kayu ulin tebal 10 mm

14. Roda Karet

15 Wajan Besi cor

16. Kompor 2 tungku LPG 3 kg

Prinsip kerja prototipe pemasak dodol berdasarkan sistem pengadukan yang bekerja dari motor listrik dihubungkan dengan V belt ke 2 buah puli untuk memutar gear box yang dihubungkan ke tangkai pengaduk berjumlah 2 batang yang dilengkapi dnegan 3 buah sendok pengaduk. Bahan dodol yang ditampung di wajan akan diaduk merata dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam.

Gambar 1. Desain Prototipe Alat Pemasak Dodo

(23)

14 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

1) Puli poros penggerak

2) Gear box

3) Motor listrik

4) Wadah penampung (wajan)

5) Tangkai pisau pengaduk adonan dodol

6) Handle hidrolik

7) Ruang bakar

Gambar 2. Prototipe Alat Pemasak Dodol

2. Penelitian Perekayasaan Alat Pembelah dan Pembuat Strip Untuk Industri Kecil Kerajinan Anyaman Bamban.

Ada perubahan judul litbang peruntukan hasil litbang yang siap diterapkan untuk TA. 2015, yaitu Proses Pengolahan Pupuk NPK Berbentuk Pellet dari Limbah Enceng gondok dan Tandan Kosong Kelapa Sawit menjadi Penelitian Perekayasaan Alat Pembelah dan Pembuah Strip Untuk Industri Kecil Kerajinan Anyaman Bamban. Hal ini dilakukan karena judul sebelumnya juga menjadi judul litbang untuk hasil teknologi yang dapat menyelesaikan

permasalahan industri (problem solving).

Realisasi litbang sampai dengan Triwulan IV adalah 100%, dengan progress kegiatan yang telah dilakukan, meliputi studi pustaka, survey lapangan, pengambilan contoh, penelitian pembuatan prototipe, pengujian prototipe dan penyusunan laporan. Pengujian prototipe dilakukan di Laboratorium Baristand Industri Banjarbaru, meliputi :

1) Pengoperasian peralatan

2) Pengujian kadar logam produk dodol

3) Bentuk fisik sesuai desain

4) Unjuk kerja prototipe

(24)

15 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Penelitian ini dilakukan berdasarkan proses pembelahan dan pembuatan strip anyaman bamban masih secara manual dan memerlukan waktu yang lama dan produksi yang dihasilkan terbatas. Proses pembelahan bamban yang dilakukan dapat meningkatkan nilai tambah dan proses pembelahan bamban lebih cepat sehingga akan meningkatkan pengembangan anyaman bamban.

Tabel 3.5

Spesifikasi Prototipe Pembelah dan Pembuat Strip Bamban

No. Jenis Bahan Dan Peralatan Spesifikasi

1. Pelat aluminium 0,9 mm

2. Rangka Besi profil L tebal 2 mm

3. Motor listrik 40 watt 1 phase 220 V

4. Puli penggerak Ø 3 cm, Ø 8 cm, Ø 12 cm

5. Sabuk V-belt A 43

6. Pisau pembelah Pelat besi 2 mm

Gambar 3. Desain Alat Pembelah Bamban

Keterangan: 1. Pisau Pembelah 2. Pegas

3. Pipa penyearah bahan Prinsip Kerja:

Bamban dimasukkan dan didorong manual pada pipa penyearah ke mata pisau pembelah, pegas berfungsi membuka bamban yang mempunyai diameter berbeda.

(25)

16 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Keterangan:

1. Mata pisau pembelah 2. Rol as penggerak 3. Puli penggerak 4. Motor litsrik Prinsip kerja:

Bamban didorong masuk ke arah mata pisau pembelah sehingga keluar ke arah rol as penggerak bagian kulit keras masuk ke rol as penggerak bawah sedang bagian empulur masuk ke rol bagian atas dan menghasilkan strip anyaman bamban yang diinginkan.

Gambar 5. Alat Pembelah dan Pembuat Strip Bamban

Apabila dibandingkan, maka Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan Tahun 2011 – 2015

Indikator Kinerja Capaian TA. 2011 Capaian TA. 2012 Capaian 2013 Capaian TA. 2014 Capaian TA. 2015

Hasil litbang yang

(26)

17 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Hasil Litbang yang siap diterapkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ini, memiliki tingkat hasil tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah hasil litbang sebanyak 9 (sembilan) judul. Tetapi apabila melihat capaian hasil litbang secara keseluruhan, Baristand Industri Banjarbaru memiliki kemampuan menghasilkan penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan sebanyak 4 sampai 5 judul litbang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mode 4 dan mean sebesar 4,8 dari keseluruhan capaian yang dihasilkan.

Beberapa kendala yang dihadapi adalah:

a. Sebagian besar dari hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan masih dalam skala laboratorium, sehingga memerlukan adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut. b. Hasil penelitian dan pengembangan belum memiliki orientasi industri daerah

Analisa dan Tindak Lanjut:

Kendala tersebut telah dilakukan evaluasi dan analisis, sehingga sejak tahun 2013 telah dilakukan upaya untuk menurunkan resiko adanya pengaruh dari kendala tersebut. Upaya yang dilakukan adalah perencanaan penelitian yang matang oleh peneliti setelah melakukan observasi lapangan dan berkoordinasi dengan pelaku industri. Hal ini diharapkan penelitian yang dihasilkan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi pelaku industri dan/atau memberikan manfaat langsung kepada industri daerah.

b. Indikator Kinerja I.2 : Hasil Litbang yang Telah Diimplementasikan Hasil litbang yang telah diimplementasikan, memiliki kriteria:

1. Hasil litbang/perekayasaan yang telah diterapkan di dunia usaha/industri pada Tahun

Anggaran 2015;

2. Sudah ada bukti kerjasama (MoU);

3. Hasil litbang telah digunakan untuk berproduksi oleh idnustri tersebut

0 2 4 6 8 10

TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015

(27)

18 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Realisasi fisik dari indikator hasil litbang yang telah diimplementasikan ini sebesar

100%. Realisasi ini telah memenuhi target capaian TA. 2015 sejak Triwulan III.Hasil litbang

yang telah diimplementasikan untuk Tahun Anggaran 2015 Baristand Industri Banjarbaru,

merupakan judul litbang dari tahun sebelumnya dengan judul “Prototype Pemotong dan

Pengeringan Bahan Kerupuk Khas Kalimantan Selatan”.

Permasalahan yang dihadapi pengrajin saat ini pada proses pengolahan kerupuk yang selama ini masih secara tradisional, baik cara pemotongan maupun pengeringan. Proses pemotongan bahan baku kerupuk menggunakan peralatan manual dan pengeringan hanya mengandalkan sinar matahari. Untuk memecahkan permasalahan pengrajin tersebut maka dibuat prototipe pemotong dan pengering kerupuk yang lebih baik dan tidak tergantung dengan sinar matahari.

Prototipe tersebut merupakan hasil litbang TA. 2014 dan menjalani proses implementasi di industri kecil kerupuk khas Kalimantan Selatan di Kab. Tanah Laut pada TA. 2015. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: uji coba prototipe oleh pelaku industri kerupuk, penelaahan

hasil dari saran atau masukan dari user, perbaikan prototipe, kerjasama dengan Dinas

Perdagangan, Perindustrian dan IKM Kab. Tanah Laut, prototipe dibuat tambahan 5 (lima) buah yang kemudian diimplementasikan pada beberapa pelaku usaha kerupuk “KPI Sumber Wangi” di Kab. Tanah Laut dengan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (MoU terlampir).

Kegiatan implementasi prototipe ini diharapkan dapat dikembangkan ke pelaku usaha kerupuk industri skala menengah, dengan pengembangan alat yang lebih besar.

Gambar 6. Pendampingan Pengembangan Prototipe Pengering Serbaguna di Kab. Tanah Laut

Indikator Kinerja I.2 Target Capaian % Capaian

Hasil litbang yang telah

(28)

19 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Gambar 7. Pendampingan Uji Coba Alat Pengering Kerupuk

Apabila dibandingkan, maka jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Telah Diimplementasikan 2011-2015

Indikator Kinerja Capaian

TA. 2011 TA. 2012 Capaian Capaian TA. 2013 TA. 2014 Capaian TA. 2015 Capaian

Hasil litbang yang

siap diterapkan 2 1 3 4 1

Hasil Litbang yang telah diimplementasikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ini memiliki memiliki peningkatan yang signifikan sampai tahun 2014, walaupun tahun 2012 mengalami penurunan dengan hanya memiliki hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 (satu) judul. Kemudian pada tahun 2015, target untuk litbang yang telah diimplementasikan turun menjadi 1 (satu) judul litbang. Hal ini karena beberapa tahun sebelumnya, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan implementasi hasil litbang adalah sebagai berikut: sebagian hasil penelitian masih dalam skala laboratorium sehingga perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sebelum dilakukan implementasi kepada pelaku industri.

0 1 2 3 4

TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015

Capaian Hasil Litbang

yang Telah Diimplementasikan

(29)

20 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Analisa dan Tindak Lanjut terhadap kendala di atas telah dilakukan evaluasi dan analisis sehingga telah dilakukan upaya untuk menurunkan resiko pengaruh dari kendala tersebut. Upaya yang dilakukan adalah perencanaan penelitian yang matang oleh peneliti setelah melakukan observasi lapangan dan berkoordinasi dengan pelaku industri. Hal ini diharapkan penelitian yang dihasilkan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi pelaku industri dan/atau memberikan manfaat langsung kepada industri daerah, sehingga bisa diimplementasikan secara langsung oleh pelaku industri.

Hal inilah yang mendasari pemilihan judul litbang “Prototype Pemotong dan

Pengeringan Bahan Kerupuk Khas Kalimantan Selatan” yang menjadi litbang yang diimplementasikan pada tahun anggaran 2015. Walaupun hanya satu judul, tetapi diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada pelaku industri.

c. Indikator Kinerja I.3 : Hasil Litbang yang dapat Menyelesaikan Permasalahan Industri

(Problem Solving)

Sampai dengan Triwulan IV TA. 2015 realisasi fisik dari indikator ini sebesar 100%. Hasil

teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) Baristand Industri

Banjarbaru untuk Tahun Anggaran 2015, adalah litbang yang dibuat berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku industri, dengan judul sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas Produk Anyaman Bamban sebagai Produk Khas Kalimantan Selatan

Industri Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah,

salah satunya adalah Bamban (Donax canniformis). Bamban hidup di daeah rawa seperti di

daerah Balangan, Amuntai, dan Barabai. Bamban termasuk kelompok hasil hutan non kayu yang memiliki nilai ekonomis, karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan anyaman seperti bakul, tikar, keranjang, topi, tas dan lain-lain.

Berdasarkan potensi yang cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara maksimal maka perlu untuk mengadakan penelitian tentang karakteristik bamban serta pengembangan teknologi pengolahan agar lebih memudahkan pada saat pengerjaan penganyaman dan memiliki nilai variasi tampilan yang lebih baik.

Realisasi sampai dengan Triwulan IV adalah 100% dengan kegiatan yang dilakukan selama tahun berjalan yaitu: kulit batang bamban dikeringkan kemudian dilakukan perendaman dengan PEG 1000 serta ekstrak tanin kulit akasia dengan konsentrasi yang sudah ditentukan dan dijemur, selanjutnya dilakukan penganyaman menjadi sebuah produk dan dilakukan pengujian sifat fisik mekanik serta nilai kecerahannya.

Teknologi proses pemberian bahan stabilisator dan tanin kulit akasia sebelum proses penganyaman merupakan salah satu pemecahan masalah yang ada di pengrajin anyaman bamban. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan nilai sifat fisik dan mekanik serta dapat meningkatkan nilai estetika pada bahan anyaman bamban yang sebelumnya menjadi kendala bagi pengrajin anyaman bamban yaitu susah dalam pengerjaan karena bahan terlalu kaku untuk

(30)

21 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

dikerjakan. Berdasarkan upaya pengembangan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sifat kekuatan fisik mekanik dan lebih memudahkan dalam pengerjaan anyaman bamban serta menghasilkan produk anyaman yang memiliki nilai kecerahan yang lebih baik.

Kontrol PEG 1000

1% 2% 3%

Gambar 8. Produk Anyaman Bamban dengan Perlakuan Rendaman PEG 1000

Kontrol Tanin dari ekstrak kulit akasia

1% 3% 5%

Gambar 9. Produk Anyaman Bamban dengan Perlakukan Rendaman Tanin dari Ekstrak Kulit Akasia

2. Proses Pengolahan Pupuk NPK Berbentuk Pellet dari Limbah Enceng Gondok dan Tandan Kosong Kelapa Sawit

Pupuk NPK merupakan salah satu produk untuk meningkatkan produksi pertanian atau perkebunan, pupuk NPK yang beredar di pasaran saat ini merupakan pupuk kimia. Kekurangan dari pupuk kimia antara lain tanah menjadi padat, biota tanah menjadi mati dan mikroorganisme tanah semakin minim dan harganya mahal. Hal ini mengakibatkan industri perkebunan mencoba mencari solusi pupuk yang lebih aman dan murah. Disisi lain tandan kosong kelapa sawit dan eceng gondok di Provinsi Kalimantan Selatan sangat berlimpah dan dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk NPK. Hal inilah yang menjadi dasar penelitian dan pengembangan judul ini.

Realisasi sampai Triwulan IV adalah 100%, dengan kegiatan yang dilakukan selama tahun berjalan antara lain: pengadaan bahan baku, pengadaan alat cetak dan alat penolong, proses pengabuan berdasarkan variasi suhu, pencetakan pellet NPK dan pengujian pupuk NPK sesuai SNI 2803:2010, serta penyusunan laporan.

Hasil kegiatan atau output penelitian ini adalah pupuk NPK berupa pellet dimana

pengembangan teknologi proses dan diversifikasi produk pengolahan pupuk NPK merupakan nilai tambah untuk limbah tandan kosong kelapa sawit dan eceng gondok yang bisa

(31)

22 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

dimanfaatkan oleh pelaku industri pengolah pupuk, dan merupakan pupuk alternative menggantikan pupuk kimia yang mahal dan dapat merusak tanah.

3. Peningkatan Daya Awet Olahan Dodol Kandangan

Dodol Kandangan, yang merupakan produk khas unggulan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada umumnya mempunyai umur simpan yang rendah, hanya dapat bertahan sekitar 2 (dua) minggu. Selain itu juga ada beberapa produk dodol kandangan yang menjadi tengik, sehingga diperlukan pengawet alami, dalam hal ini wortel dan kunyit, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Realisasi sampai dengan Triwulan IV adalah 100%, dengan kegiatan penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: studi pustaka, pengadaan bahan baku, pembuatan ekstrak, pembuatan dodol, pengujian dan pengamatan dan penyusunan laporan.

Hasil kegiatan jika dilihat dari hasil uji sesuai SNI Dodol (01-2986-1992), semua parameter

yang dipersyaratkan tidak melebihi syarat mutu yang ada. Sedangkan output kegiatan untuk

pelaku industri adalah penggunaan pengawet wortel dan kunyit dapat dilihat penurunan jumlah kapang yang mengkontaminasi dodol selama proses penyimpanan.

Wortel dan kunyit yang merupakan sayuran, masih awam diketahui manfaat sebagai pengawet alami oleh masyarakat, sehingga perlu bantuan pemerintah untuk melakukan sosialisasi terhadap pelaku industri, dalam hal ini pengrajin dodol kandangan skala kecil dan menengah.

Penelitian lanjutan untuk litbang ini diharapkan bisa menghasilkan output berupa

pengawet alami dengan komposisi ekstrak wortel dan kunyit yang tepat dan siap pakai untuk pelaku industri.

2. Sasaran Strategis II :Meningkatnya Kerjasama Penelitian dan Pengembangan

Sasaran Strategis II ini berfokus kepada terjalinnya kerjasama Research and Development (R&D)

instansi dan instansi/lembaga/industri yang menghasilkan teknologi atau pengembangan dibidang proses/produk/peralatan yang dibiayai bersama atau oleh instansi/lembaga/industri.

Indikator Kinerja II : Kerjasama Litbang Instansi dengan Industri

Proses pembuatan kerupuk yang dilakukan pengrajin menggunakan alat pemotong secara tradisional dan proses pengeringan yang hanya mengandalkan sinar matahari atau tergantung cuaca. Untuk mengatasi permasalahan pada pengrajin kerupuk dalam hal pemotongan dan pengeringan maka dilakukan pembuatan prototipe pemotong dan pengering kerupuk di tahun anggaran 2014.

Indikator Kinerja II Target Capaian % Capaian

Kerjasama Litbang Instansi dengan

(32)

23 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Berdasarkan hasil sosialisasi litbang, prototipe ini mendapat sambutan hangat dari pelaku industri . Sehingga dilakukan kerjasama antara Baristand Industri Banjarbaru dan kelompok pengusaha kerupuk Kabupaten Tanah Laut, KPI “Sumber Wangi”, ditandai dengan penandatanganan MoU pada bulan Februari 2015. Pengujian alat dilakukan oleh pengusaha kerupuk di Kabupaten Tanah Laut. Kemudian berdasarkan saran dan masukan dari pelaku industri, prototipe tersebut disempurnakan. Setelah alat tersebut dirasa telah sesuai dan dapat digunakan atau diimplementasikan dengan mudah oleh pelaku industri pada Triwulan ke-tiga. Sehingga realisasi untuk indikator ini telah mencapai 100% pada Triwulan III.

Pada bulan Oktober 2015, Baristand Industri Banjarbaru menjalin kerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pengembangan prototipe pengering serbaguna. Kerjasama ini meliputi pembiayaan dana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan percepatan dan perluasan diseminasi dan komersialisasi produk iptek dengan lingkup kegiatan Program Insentif Diseminasi Produk Teknologi ke masyarakat sebagai upaya meningkatkan kemampuan peneliti dan perekayasa sesuai fokus bidang prioritas dan atau tupoksi masing-masing lembaga.

Sampai dengan Triwulan IV TA. 2015, realisasi fisik dari indikator ini adalah 200%, dari capaian 2 kerjasama yang dijalin Baristand Industri Banjarbaru dengan pelaku industri dan instansi Pemerintah (MoU terlampir).

Apabila dibandingkan, maka Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Perbandingan Capaian Kerjasama Litbang Instansi dengan Industri 2011-2015 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2011 TA. 2012 Capaian Capaian TA. 2013 TA. 2014 Capaian TA. 2015 Capaian

Hasil litbang yang

siap diterapkan 2 3 1 1 1

Total kerjasama Litbang instansi dengan industri dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ini adalah 8 buah kerjasama, kerjasama terbanyak ada pada tahun 2012 dengan jumlah kerjasama litbang 3 buah.

0 1 2 3

TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015

Capaian Kerjasama Litbang

Instansi dengan Industri

(33)

24 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

Terjadinya penurunan realisasi setelah tahun 2012, disebabkan adanya kendala yaitu: kerjasama penelitian yang dijalin dengan dunia usaha (pelaku industri) banyak yang dilakukan tanpa legalitas atau MoU, hanya sebatas pemberian izin pemanfaatan atas jawaban permohonan tertulis dari Baristand Industri Banjarbaru. Contohnya, kerjasama pemanfaatan limbah kelapa sawit atau serutan kayu untuk kegunaan penelitian Baristand Industri Banjarbaru. Hal tersebut disebabkan karena jarak perusahaan yang cukup jauh dari Baristand Industri Banjarbaru sehingga memerlukan waktu dan biaya untuk melakukan kerjasama secara legalitas. Kendala ini dapat diatasi dengan melakukan koordinasi dan pengajuan kerjasama dengan perusahaan sebelum mengunjungi perusahaan, dan dilakukan di awal kegiatan penelitian.

3. Sasaran Strategis III :Meningkatnya Kualitas Layanan Publik

Sasaran Strategis III ini berfokus pada peningkatan kualitas layanan publik yang diberikan Baristand Industri Banjarbaru kepada masyarakat.

Indikator Kinerja III adalah Tingkat Kepuasan Pelanggan

Baristand Industri Banjarbaru merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Perindustrian, yang memberikan pelayanan publik berupa pengujian limbah industri, tanah, pupuk, dan pengukuran pencemaran lingkungan. Untuk terus meningkatkan kualitan pelayanan publik, Baristand Industri Banjarbaru melakukan perbaikan dalam sistem pengujian dengan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium penguji pada KAN, SMM ISO 17025, perbaikan secara terus-menerus pada sistem manajemen dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu 9001:2008, melakukan kegiatan temu pelanggan pada tanggal 5 November 2015, serta memberikan layanan informasi publik kepada pengguna jasa dan masyarakat umum melalui website

http://baristandbanjarbaru.kemenperin.go.id, dan SMS center untuk pelanggan jasa.

Berdasarkan hasil capaian survey kepuasan pelanggan yang dilakukan sepanjang tahun 2015 dengan 40 responden, mendapat hasil indeks kepuasan pelanggan 3,87. Sehingga capaian atau realisasi untuk Triwulan IV adalah 102%. Berikut adalah ringkasan hasil kepuasan pelanggan Baristand Industri Banjarbaru :

Tabel 3.9

Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Baristand Industri Banjarbaru

No Unsur Pelayanan Nilai Unsur Pelayanan

1 Sikap Petugas Satpam 3,68

2 Sikap Petugas Pelayanan 4,05

3 Profesionalisme Petugas 3,73

4 Sikap petugas terhadap pelayanan konsultasi 3,75

5 Petugas penerima telepon ramah dan bersahabat 3,75

6 Saat konsultansi, mendapatkan jawaban sesuai dengan 3,75

Indikator Kinerja III Target Capaian % Capaian

(34)

25 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

keinginan

7 Sikap karyawan saat pada saat dimintai bantuan 3,78

8 Kejelasan masalah pembayaran 3,90

9 Abnormalisasi dikomunikasikan 3,38

10 Kerjasama dengan pelanggan 3,83

11 LHU secara akurat, jelas, tidak meragukan, dan obyektif 3,93

12 Tampilan LHU 3,98

13 Kelengkapan parameter uji 3,85

14 Kesimpulan/rekomendasi yang ditetapkan 3,70

15 Pelayanan konsultasi hasil uji 3,68

16 Ketepatan waktu pengujian 3,08

17 Standar pengujian yang disyaratkan 3,70

18 Waktu pengujian 3,10

19 Tarif yang diberlakukan 3,75

20 Sikap karyawan pada umumnya 3,88

X - 1,96 s /√ n < μ < X + 1,96 s /√ n = 3,55 < μ < 3,87

Berdasarkan perhitungan di atas, keseluruhan indeks kepuasan masyarakat akan pelayanan jasa, dapat dikatakan tingkat kepuasan pelanggan berada pada kategori diantara CUKUP PUAS sampai dengan PUAS. Namun perlu digarisbawahi bahwa kualitas pelayanan masih harus ditingkatkan, karena masih ada beberapa indikator maupun sub indikator yang indeksnya menunjukkan kinerja yang cukup puas, yaitu: Abnormalitas dikomunikasikan, Ketepatan waktu pengujian, dan Waktu pengujian.

Kegiatan dalam indikator ini atau output adalah untuk membangun kepercayaan masyarakat

pengguna jasa Baristand Industri Banjarbaru dan meningkatkan kualitas serta jaminan penyediaan pelayanan sesuai dengan keinginan pengguna jasa. Sehingga diharapkan dapat terus meningkatkan performa pelayanan terhadap masyarakat, dan pelaksanaan kegiatan Temu Pelanggan dapat diadakan setiap tahun.

Apabila dibandingkan, maka tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Perbandingan Capaian Tingkat Kepuasan Pelanggan Tahun 2014-2015 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2014 TA. 2015 Capaian

Tingkat Kepuasan Pelanggan 3,86 3,87

3.84 3.86 3.88

TA. 2014 TA. 2015

(35)

26 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

4. Sasaran Strategis IV : Meningkatkan Publikasi Ilmiah Hasil Litbang

Sasaran Strategis IV ini berfokus kepada peningkatan publikasi karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh Baristand Industri Banjarbaru, baik yang diterbitkan melalui Jurnal Riset Industri Hasil Hutan yang diterbitkan oleh Baristand Industri Banjarbaru maupun yang diterbitkan oleh jurnal lainnya.

Indikator Kinerja IV : Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan

Untuk menyebarluaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti kepada para pengguna, instansi terkait dan akademisi maka diperlukan wadah berupa jurnal hasil penelitian. Baristand Industri Banjarbaru setiap tahun menerbitkan 2 (dua) edisi Jurnal Riset Industri Hasil Hutan yaitu edisi pertama untuk bulan Juni dan edisi kedua untuk bulan Desember.

Capaian atau realisasi indikator ini sampai dengan Triwulan IV adalah 100%, dengan kegiatan yang dilakukan selama tahun berjalan adalah: pengumpulan naskah dari para peneliti, telaah/koreksi sistem penulisan dan substansi keilmiahan oleh anggota redaksi, perbaikan oleh penulis, telaah/koreksi dari Mitra Bestari, perbaikan oleh penulis, Telaah/Koreksi dari anggota redaksi, editing oleh editor redaksi, proreading oleh penulis, proses pencetakan jurnal.

Penerbitan jurnal edisi pertama bulan Juni 2015 (Volume 7, Nomor 1 Tahun 2015), dengan judul KTI sebagai berikut:

1) Pembuatan Briket Arang Tempurung Sawit dengan Perlakuan Waktu Pengarangan dan

Konsentrasi Perekat (Oleh: Djoko Purwanto)

2) Teknologi Pengolahan dan Manfaat Bambu

(Oleh: Effendi Arsad)

3) Pemanfaatan Tepung Termodifikasi Umbi Rawa dan Tepung Rebung sebagai Coating Flour

Produk Gorengan (Oleh: Evy Setiawati)

4) Analisa Sifat Fisis dan Nilai Kalor Pellet Bambu

(Oleh: Effendi Arsad)

5) Pengaruh Perendaman dan Perebusan terhadap Kadar HCN pada Biji Karet

(Oleh: Rizka Karima)

6) Sifat Fisik Mekanik Papan Gypsum Berbahan Pengisi Alternatif Limbah Serutan Rotan

(Oleh: Desi Mustika Amaliyah)

Penerbitan jurnal edisi kedua bulan Desember 2015 (Volume 7, Nomor 2 Tahun 2015), dengan judul KTI sebagai berikut:

Indikator Kinerja IV Target Capaian % Capaian

Karya Tulis Ilmiah yang

(36)

27 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

1) Pengaruh Tekanan Kempa dan Konsentrasi Perekat Terhadap Sifat Biobriket Tempurung Sawit

(Oleh: Djoko Purwanto)

2) Sifat Fisis dan Mekanis Batang Kelapa (Cocos Nucifera, L) Dengan Proses Pemadatan

(Oleh: Dwi Harsono)

3) Ekstrak Biji Buah Pinang sebagai Pewarna Alami pada Kain Sasirangan

(Oleh: I Dewa Gede Putra Prabawa)

4) Pemanfaatan Cuka Kayu Galam (Melaleuca Cajuput) sebagai Pengawet Alami Produk Pangan

(Oleh: Nurmilatina)

5) Pengolahan Minyak Biji Karet Sebagai Minyak Pangan Alternatif

(Oleh: Rizka Karima)

6) Sifat Fisis dan Mekanis Anyaman Bamban (Donnax Canniformis) dengan Bahan Stabilisator PEG

1000 dan Tanin Kulit Akasia (Oleh: Dwi Harsono)

Apabila dibandingkan, maka jumlah Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.11

Perbandingan Capaian Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan 2011-2015

Indikator Kinerja Capaian

TA. 2011 Capaian TA. 2012 Capaian TA. 2013 Capaian TA. 2014 Capaian TA. 2015 Karya Tulis yang

Dipublikasikan 7 12 12 12 12

Total Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ini adalah 55 judul KTI. Keberhasilan indikator Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan ini tidak lepas dari keberhasilan tim Jurnal Riset Industri Hasil Hutan dan peneliti Baristand Industri Banjarbaru dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan melalui jurnal tersebut.

Jurnal Riset Industri Hasil Hutan saat ini sedang mengajukan akreditasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, diharapkan setelah terakreditasi Jurnal tersebut bisa menjadi panduan

0 5 10 15

TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015

(37)

28 | L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H B A R I S T A N D I N D U S T R I B A N J A R B A R U 2 0 1 5

umum yang diterima secara luas oleh para ilmuwan, peneliti dan akademisi di bidang hasil hutan. Hal ini akan mendorong semakin meningkatnya Karya Tulis Ilmiah Baristand Industri Banjarbaru yang dipublikasikan baik secara kuantitas maupun kualitas. Selain penerbitan melalui Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, Baristand Industri Banjarbaru juga mendorong para peneliti untuk menulis di jurnal lain yang diakui secara nasional maupun internasional.

5. Sasaran Strategis V :Meningkatkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT)

Capaian pada indikator kinerja V, masing-masing berhasil melebihi target yang telah ditetapkan semula. Jumlah orang yang dilayani pada tahun 2015 mencapai 95 orang dari 20 orang yang menjadi target. Jumlah sampel yang berhasil diselesaikan pengujian di tahun 2015 adalah 6.427 sampel, berhasil melampai target sebesar 5.700 sampel. Perusahaan yang dilayani juga mengalami peningkatan sehingga realisasi menjadi 130%. Sedangkan nilai Jasa Pelayanan Teknis yang didapat dari jasa pengujian sebesar Rp.2.818.540.000,- dengan nilai realisasi 100,7% melampaui target sebesar Rp.2.800.000.000,-.

a. Indikator Kinerja V.1 : Jumlah Orang (Eksternal)

Sampai dengan per-31 Desember 2015 atau Triwulan IV TA. 2015, realisasi fisik dari indikator ini adalah 95 orang dengan realisasi fisik sebesar 475%. Realisasi ini melebihi target capaian yang telah ditentukan, hal ini disebabkan penetapan target yang pesimistis. Diharapkan untuk penetapan target di tahun yang akan datang, bisa disesuaikan dengan capaian dalam tahun-tahun sebelumnya

b. Indikator Kinerja V.2 : Jumlah Contoh Uji (Sampel)

Sampai dengan per-31 Desember 2015 atau Triwulan IV TA. 2015, realisasi fisik dari indikator ini adalah 6.427 contoh uji dengan realisasi fisik sebesar 113%. Realisasi ini melebihi target yang telah ditetapkan, walaupun pada Triwulan sebelumnya realisasi masih di bawah target dikarenakan adanya penurunan pengiriman contoh uji yang dilakukan oleh beberapa perusahaan industri ke Baristand Industri Banjarbaru. Tetapi menginjak Triwulan IV, penerimaan contoh uji mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga realisasi tahunan bisa tercapai.

Indikator Kinerja V Target Capaian % Capaian

Jumlah Orang (Eksternal) 20 orang 95 orang 475

Jumlah Contoh Uji (Sampel) 5.700 sampel 6.427 sampel 113

Jumlah Perusahaan yang Dilayani 160 perusahaan 208

perusahaan 130

Gambar

Gambar 1. Desain Prototipe Alat Pemasak Dodo
Gambar 2. Prototipe Alat Pemasak Dodol
Gambar 3. Desain Alat Pembelah Bamban
Gambar 5. Alat Pembelah dan Pembuat Strip Bamban
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2379-penimbun-obat-penjahat-kemanusiaan Bagian struktur teks editorial yang tersaji dalam kutipan teks

Seperti pada larutan gula pasir, hasil sintesis C-dots berbahan dasar air jeruk dari kedua metode untuk selanjutnya dilakukan karakterisasi UV-Vis, PL, dan TRPL. Karakterisasi

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia dari Tuhan Yesus sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh

Segenap Dosen pada Program Studi Pendidikan Sejarah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan ilmu serta saran selama

Penurunan target sejak tahun 2015 disebabkan judul litbang tahun berjalan yang memenuhi kriteria sebagai litbang yang siap diterapkan dan litbang prioritas terbatas, sehingga

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh proporsi gluten dan jamur tiram putih terhadap mutu organoleptik bakso nabati yang meliputi kekenyalan, tekstur, warna,

Untuk mengetahui kualitas inderawi Roll Cake tepung ubi jalar ungu dan Roll Cake tepung terigu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap Roll Cake tepung ubi jalar