• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016 - Test Repository"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DHARMA PERGURUAN

TINGGI DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: Nur Machfud NIM: 111 09 034

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

ii

PERSEPSI MAHASISWA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DHARMA PERGURUAN

TINGGI DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: Nur Machfud NIM: 111 09 034

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vi

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’:53)

“ Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak (Mariyoto) dan Ibu (Munjaeniah) yang telah mencurahkan segala daya dan upaya, demi kesuksesan anaknya. Terimakasih atas cinta dan kasih

sayang yang telah diberikan salama ini, juga untuk setiap do’a yang

diberikan, semoga Allah meridhoi. Tanpa mereka penulis tidak bisa jadi seperti sekarang ini.

2. Bapak Mertua (Shodrudin Ahmad Gozali) dan Ibu Mertua (Ristatik Mawatun) yang telah mencurahkan segala daya dan upaya, demi kesuksesan anak menantunya. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah

diberikan salama ini, juga untuk setiap do’a yang diberikan, semoga Allah

meridhoi. Tanpa mereka penulis tidak bisa jadi seperti sekarang ini.

3. Istriku (Izzatul Fitri) dan Anakku (Rafa Ahmad Zulfikri) yang selalu memberi motivasi dan inspirasi sehingga penulis bisa menjadi seperti sekarang ini. 4. Adik-adikku (Novi Zakiyatunnisa, Shela Fitriyatunnisa) yang selalu

menyemangati penulis dan member inspirasi bagi penulis.

5. Segenap keluarga besarku (Mbah Karsinah, Mbah Rochati, Mbah Fatonah, Bude Sri Wahyuni M. Pd, Bulek Muawiyah) dsb, jazakumullah khoiron katsir yang teleh menghadirkan semangat dan selalu menasehati penulis.

6. Segenap Crew Rafa Wisata Tour dan Travel yang teleh berpartisipasi memberikan dukungan kepada penulis.

7. Seluruh Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga.

8. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang salatiga 9. Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga terutama angkatan 2009.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Khatamul Anbiya Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Dalam

Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016” ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

3. Ibu Siti Ruhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI

(10)

ix

7. Ibu dan Bapakku tercinta dan keluarga yang tak pernah berhenti

mendo’akan dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga tugas ini

dapat terselesaikan dengan lancar.

8. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang salatiga

Semoga kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Akhirnya, hanya kepada Allah Swt penulis berserah diri dan semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini memberikan manfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 15 Agustus 2016 Penulis,

(11)

x ABSTRAK

Machfud, Nur. 2016. Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci: Perspektif, Implementasi, Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga pilar dasar pola piker yang menjadi kewajiban bagi seluruh mahasiswa sebagai kaum terpelajar, karena mahasiswa adalah ujung tombak perubahan bangsa Indonesia menuju era yang lebih baik, sebagaimana ditunjukkan pada sejarah bangsa Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah pertama, ingin mengetahui pendapat mahasiswa tentang tri dharma perguruan tinggi. Kedua, untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan memakai metode deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian, dalam arti akumulasi data dasar dengan cara deskriptif. Dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN LOGO ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Penegasan Istilah ... 6

F. Metodologi Penelitian ... 9

G. Sistematika Penulisan ... 15

(13)

xii

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A.Gambaran Umum ... 34

B.Temuan Hasil Penelitian ... 52

1. Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi ... 52

2. Persepsi Mahasiswa dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi ... 59

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Analisis Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma Perguruan tinggi ... 63

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perguruan Tinggi merupakan salah satu subsistem pendidikan Nasional.Keberadaan perguruan tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peranan yang sangat penting sebagai wadah penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, kemudian pengabdian. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 20 ayat 2 diungkapkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga kewajiban tersebut kemudian terformulasikan menjadi konsep Tri Darma Perguruan Tinggi.

Peran perguruan tinggi diharapkan mampu memfasilitasi mahasiswa untuk menjalankan tri darmanya sebagai bentuk usaha mewujudkan generasi pemimpin masa depan yang cerdas dan bermoral. Dengan tri darmanya tersebut, eksistensi peguruan tinggi diharapkan berperan penting serta mampu membawa perubahan-perubahan, yaitu kemajuan pada suatu masyarakat.

(15)

2

melalui organisasi-organisasi seperti Boedi Utomo yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara.

Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai salah satu pondasi dasar tanggung jawab yang di panggul mahasiswa (sebagai bagian dari perguruan tinggi) harus di kembangkan secara bersama-sama. Sebagai mahasiswa perlu mengetahui dan menyadari bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu pedoman untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam rangka menjawab tantangan bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Dalam al-Quran juga di jelaskan bahwa setiap pedoman itu harus selalu diperhatikan, dan dari memperhatikan dari setiap hal yang menjadi pedoman itu seseorang mendapat pelajaran dari apa yang dipelajarinya.

keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)

Al-Quran menjadi pedoman bagi agama islam yang diman setiap muslim harus memperhatikan dan mendalami arti dari setiap ayat yang ada dalam Al-Quran. Sama halnya denga tri dharma perguruan tinggi yang menjadi pedoman dan tanggung jawab mahasiswa dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan.

(16)

3

dengan bidang keilmuan tertentu. Mahasiswa dan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan sehingga ketika mahasiswa melakukan segala kegiatan dalam hidupnya, semua harus didasari pertimbangan rasional, bukan dengan adu otot.Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia, memperbaiki masyarakat dan membangun bangsa yang beradab. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan beragama.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 13 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Dengan demikian, pendidikan di semua lingkungan, baik di sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi sangat penting.Berhubung perolehan pendidikan di sekolah diberikan dengan intensitas pertemuan yang cukup tinggi, dengan alokasi waktu yang cukup banyak, pendidikan di lingkungan sekolah membutuhkan perhatian khusus.

(17)

4

Ilmu pengetahuan yang di kembangkan sebagai hasil dari penelitian selanjutnya diformulasikan sebagai dasar pendidikan di lingkungan perguruan tinggi.Dengan dasar pendidikan tersebut, kemudian pendidik (dosen) dapat membawa para mahasiswa menguasai ilmu sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, sehingga ilmu yang dikuasai mahasiswa di perguruan tinggi dapat diterapkan serta diaplikasikan ke dalam praktek hidup bermasyarakat. Dengan pengaplikasian pendidikan serta penelitiannya, diharapkan memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat, agar masyarakat dapat menikmati hasil kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi tersebut yang dihasilkan.

Mahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa adalah sosok yang paling dekat dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut.Disini mahasiswa berperan untuk membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan dan aksi anarkis, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan.Oleh karena itu, pembangunan peradaban perlu berbasis pada nilai-nilai etika yang sudah melekat dalam jati diri bangsa.

(18)

5

Indonesia, agar mereka dapat menjalankan pendidikannya dengan baik sesuai dengan tujuan mereka sebagai mahasiswa yang sebenarnya. Untuk itu penulis mengkaji persoalan di atas secara kritis dan analitis, melalui penelitian yang

berjudul PERSEPSI MAHASISWA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

DI IAIN SALATIGA TAHUN 2015”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan judul maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi? 2. Bagaimana Persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri

Dharma Perguruan Tinggi?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus masalah yang ada, maka dapat penulis merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

D.Kegunaan Penelitian

(19)

6 1. Manfaat Bagi Peneliti

a. Menambah pengalaman dan wawasan mengenai strategi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di IAIN Salatiga.

b. Mengetahui upaya-upaya mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Manfaat Bagi Lembaga

a. Untuk mengetahui dan menilai kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan teori yang di dapat di bangku kuliah.

b. Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang sejenis dalam masa yang akan datang.

3. Manfaat Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan pertimbangan serta pijakan bagi seluruh mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di IAIN Salatiga pada khususnya, serta mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

E.PenegasanIstilah

1. Persepsi Mahasiswa

Persepsi berasal dari bahasa Inggris perception yang berarti

“penglihatan, tanggapan daya memahami/menanggapi. Persepsi juga bisa

(20)

7

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses psikologi yang didahului oleh penginderaan berupa pengamatan, pengingat dan pengidentifikasian suatu objek.

Mahasiswa merupakan status yang di sandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual, atau orang yang menuntut ilmu dan belajar di perguruan tinggi baik di universitas, institut maupun di akademi. Menurut Hartaji (2012: 5), mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas

2. Implementasi

Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas.Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana yang diharapkan (Afan Gaffar, 2009: 295).

(21)

8

kelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang implementasi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi dalam penelitian ini adalah rangkaian aktifitas/kegiatan atau langkah-langkah yang tersusun dalam suatu proses yang dinamis dan membentuk suatu kaitan untuk memudahkan pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.

3. Tri Dharma Perguruan Tinggi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Tri Dharma adalah

kata dalam bahasa Sanksekerta yang diindonesiakan. Tri berarti “Tiga”, dan

Dharma yang berarti “Kewajiban.Dengan demikian, pengertian Tri Dharma

perguruan tinggi adalah tiga kwajiban yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi dalam mengelola seluruh komponen yang ada di dalamnya (civitasakademika).

(22)

9

penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Tiga hal ini saling berkaitan antara satu sama lain sehingga harus diterapkan secara bersamaan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat (Pasal 20 Ayat 2).

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka maksud dari judul

skripsi “Strategi Mahasiswa dalam Mengimplementasikan Tri Dharma

Perguruan Tinggi” disini adalah langkah-langkah yang akan di rencanakan,

disusun dan diterapkan oleh mahasiswa dalam mencapai tujuan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

F. Metode Penelitian

Penelitian dapat berhasil dengan baik atau tidak tergantung dari data yang diperoleh, juga didukung dari proses pengolahan yang dilakukan terhadap permasalahan. Metode penelitian dianggap paling penting dalam menilai kualitas hasil penelitian.Hal ini mutlak ada dan tidak dapat dipisahkan dari keabsahan penelitian.

1. Jenis Penelitian

(23)

10

bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasan tertentu (Moleong, 2002: 3).

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena meneliti fenomena yang ada di lapangan atau masyarakat dan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan (Asmani, 2011: 6).

Dalam penelitian ini data memungkinkan berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan dokumen rasmi lainnya.

2. Kehadiran Peneliti

Untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka peneliti terjun langsung ke lapangan.Kehadiran peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrument kunci yang langsung melihat dari kehudupan subjek dalam waktu penelitian yang sudah ditetapkan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan ciri penelitian kualitatif.Sebelum peneliti hadir di lapangan, peneliti memperoleh izin terlebih dahulu dari instansi-instansi terkait yang bertangung jawab sesuai prosedur yang berlaku.Peneliti hadir sebagai pewawancara atau pengumpul data tanpa mempengaruhi subjek.

3. Lokasi dan waktu penelitian

(24)

11 4. Sumber Data

Data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu tentang Strategi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di IAIN Salatiga.

Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh (Arikunto, 2013: 107).Jadi sumber data itu menunjukkan hasil informasi.Data itu harus diperoleh dari sumber yang tepat, jika sumber data tidak tepat maka mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang diteliti.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya.Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama dan tempat objek penelitian dilakukan (Sugiyono, 2009: 137).

Adapun sumber data langsung diperoleh dengan cara observasi dan mewawancarai mahasiswa IAIN Salatiga dalam hal ini peneliti mengambil informan sejumlah 11 orang dari beberapa jurusan yang berbeda di IAIN Salatiga.

(25)

12

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan peneliti dari sumber-sumber yang telah ada.Data sekunder disebut juga data yang telah tersedia (Hasan Iqbal, 2002: 82).Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.Data ini dapat ditemukan dengan cepat (Sugiyono, 2009: 137).

Dalam penelitian ini, yang menjadi data sekunder berasal dari berasal dari sumber buku, majalah ilmiah, data-data kepustakaan, profil, dan dokumen kelembagaan.Data ini berguna untuk melengkapi data primer. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diantaranya data tentang profil mahasiswa, profil lembaga, visi dan misi lembaga. 5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah alat dan cara untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik yaitu:

a. Interview

(26)

13

dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Burhan Bungin, 2008 dalam Asmani, 2011: 122).

Dalam melaksanakan teknik interview (wawancara), pewawancara harus mampu menciptakan hubungan baik sehingga informan bersedia bekerjasama dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah secara terstruktur (tertulis), yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksud agar pembicara dalam wawancara ini lebih terarah dan fokus pada tujuan yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu melebar.Selain itu juga digunakan sebagai patokan umum dan dapat dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketika kegiatan wawancara berlangsung.

Metode ini digunakan sebagai metode dalam mengumpulkan data tentang strategi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

b. Metode dokumentasi

(27)

14

interpretasi yang berhubungan sangat dekat konteks rekaman peristiwa tersebut (Bungin, 2011: 142).Metode dokumentasi disini digunakan untuk mendapatkan data yang berkenaan dengan mahasiswa IAIN Salatiga.

6. Analisis Data

Analisis data penelitian adalah suatu cara penanganan terhadap obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilih. Memilih antara pengertian yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan pengertian baru. Data yang berhasil dihimpun akan dianalisis secara kualitatif, dengan menerapkan metode berfikir induktif, yaitu suatu metode berfikir yang bertolak dari fenomena yang khusus dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum (Cristine, Daymon 2008: 369).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Proses pengecekan data dalam hal ini dapat dilakukan melalui triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda. Artinya dalam pencapaiannya bisa dilakukan dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2002: 178). 8. Tahap- Tahap Penelitian

Penelitian melewati hal-hal berikut: a. Pengumpulan data.

(28)

15 c. Pemilihan data yang valid. d. Analisa awal.

e. Penyusunan teks dan penarikan kesimpulan awal.

f. Analisa kesimpulan adakah data yang kurang valid dimasukkan. g. Penyusunan teks dan laporan akhir penelitian.

G.Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan pemahaman dalam skripsi ini, maka akan dikemukakan sistematika hasil penelitian yang secara garis besar dapat dilihar sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah. 2. Fokus Masalah.

3. Tujuan Penelitian. 4. Manfaat Penelitian. 5. Penegasan Istilah. 6. Metode Penelitian. 7. Sistematika Penelitian. BAB II : KAJIAN PUSTAKA

1. Persepsi dan Mahasiswa. 2. Implementasi

3. Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(29)

16

1. Gambaran Umum Objek Penelitian. 2. Sejarah Singkat Berdirinya IAIN Salatiga. 3. Visi dan Misi IAIN Salatiga.

4. Letak Geografis IAIN Salatiga. 5. Aktivitas Mahasiswa IAIN Salatiga. 6. Sarana Prasarana IAIN Salatiga. B. Temuan Penelitian

1. Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi

2. Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi

BAB IV: PEMBAHASAN

Memuat tentang gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan.

BAB V : PENUTUP

(30)

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Persepsi Mahasiswa

1. Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa Inggris perception yang berarti

“penglihatan, tanggapan daya memahami / menanggapi”

(Shadily,1996:424). Sedangkan secara istilah para ahli psikologi berbeda-beda dalam mendefinisikan pengertian persepsi, di antaranya:

Menurut Clifford T. Morgan (1961:299) bahwa:

Perception is the process of discriminating among stimuli and of

interpreting their meanings”. Persepsi adalah proses bagaimana membedakan rangsangan (stimulus) dan menginterpretasikan stimulus-stimulus yang diterima.”

Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat (1996:55) sebagai berikut:

“ Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.”

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses psikologi yang didahului oleh penginderaan berupa pengamatan, pengingat dan pengidentifikasian suatu objek.

(31)

18

a) Adanya objek atau stimulus yang dipersepsikan b) Adanya alat indera/reseptor

c) Adanya perhatian. (Walgito, 2002:71) 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentunya ada faktor- faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya itu. (Siagian,1995:96)

Secara umum menurut Sondang terdapat 3 faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:

a) Faktor pelaku persepsi, yaitu diri orang yang bersangkutan apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu. Ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap, motif kepentingan, minat, pengalaman dan harapan.

b) Faktor sasaran persepsi, dapat berupa orang, benda atau peristiwa. c) Faktor situasi, faktor situasi merupakan keadaan seseorang ketika

melihat sesuatu dan mempersepsinya. (Siagian,1995:104-105)

Sedangkan menurut Irwanto dalam “Psikologi Umum” menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, yaitu: a) Perhatian yang selektif

b) Ciri-ciri rangsang

(32)

19

d) Pengalaman terdahulu. (Irwanto, dkk, 1991:96-97)

Menurut faktor-faktor tersebut yang berpengaruh terhadap persepsi dikarenakan persepsi lebih bersifat psikologis daripada proses penginderaan saja.

3. Proses Terjadinya Persepsi

Seseorang bisa mengenali suatu objek berasal dari dunia luar dan ditangkap melalui inderanya, yakni bagaimana individu menyadari, mengerti apa yang diindera. Oleh karena itu, proses dapat dijelaskan melalui:

a) Proses fisik atau kealaman, yaitu dimulai dengan objek menimbulkan stimulus dan akhirnya stimulus mengenai alat indera atau reseptor. b) Proses fisiologis, yaitu stimulus yang diterima oleh alat indera

dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.

c) Proses psikologis, yaitu proses yang terjadi dalam otak sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan respon itu, sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya. (Walgito, 1993:54)

Aliran gestalt juga mempunyai hipotesis penting tentang bagaimana mempersepsi. Menurut aliran ini, dalam persepsi ini akan cenderung untuk menyusun stimulus-stimulus sepanjang garis tendensi-tendensi alamiyah tertentu yang mungkin berkaitan dengan fungsi menyusun dan mengelompokkan yang terdapat dalam otak.

(33)

20

dipelajari. Tendensi itu digolongkan menjadi: similaritas, proksimitas, kontinuitas dan closure.

a) Similaritas, yaitu tendensi yang digunakan untuk membentuk suatu persepsi dengan jalan mengelompokkan objek-objek yang sama ukuran, bentuk atau kualitasnya menjadi satu.

b) Proksimitas, yaitu tendensi yang digunakan membentuk suatu persepsi dengan jalan mengelompokkan objek-objek yang saling berdekatan menjadi satu kelompok.

c) Kontinuitas, yaitu suatu tendensi yang digunakan untuk membentuk suatu persepsi dengan jalan mengelompokkan objek-objek yang mempunyai arus terus menerus menjadi satu kelompok.

d) Closure, yaitu tendensi yang digunakan untuk membentuk suatu persepsi dengan jalan melengkapi objek yang belum lengkap sehingga objek tertentu akan dipersepsikan sebagai suatu keseluruhan. (Mahmud, 1990:43)

(34)

21

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi seseorang terhadap sesuatu tidak muncul begitu saja dengan sendirinya, tetapi ada hal-hal yang mempengaruhi. Oleh karena itulah persepsi yang dimiliki seseorang berbeda dengan yang lain, walaupun ada objek yang sama.

Adapun secara umum dapat dituliskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lain:

a) Faktor internal

Yaitu dari pelaku persepsi yang meliputi faktor biologis/jasmani dan faktor psikologis. Faktor psikologis meliputi: perhatian, sikap motif, minat, pengalaman dan pendidikan.

b) Faktor eksternal

Yaitu dari luar individu/pelaku persepsi yang meliputi objek sasaran dan situasi/lingkungan di mana persepsi berlangsung.

4. Indikator-indikator Persepsi

Adapun indikator dari persepsi adalah sebagai berikut: a. Tanggapan (respon)

(35)

22

(tersembunyi) sedang yang berada dalam ruang kesadaran disebut

actueel (sungguh-sungguh). (Ahmadi, 1982:43)

Tanggapan adalah kesan yang dialami apabila perangsangnya sudah tidak ada dan proses pengamatan sudah berhenti; tinggal kesan-kesannya saja, sehubungan dengan pengamatan dan tanggapan tersebut, orang lalu mempunyai opini atau pendapat tertentu mengenai suatu aspek dari realitas dunia ini, dengan bagaimana orang mengadakan kontrak secara teratur/secara sparadis. Memang dalam tanggapan tidak hanya dapat menghadapkan kembali apa yang telah diamati (masa lampau) akan tetapi juga dapat mengantisipasikan yang akan datang, atau mewakili yang sekarang. (Suryabrata,1998:36),

b. Pendapat

Dalam bahasa harian disebut sebagai: dugaan, perkiraan, sangkaan, anggapan, pendapat subjektif “perasaan”. (Kartono , 1991:304). Secara luas pendapat didefinisikan sebagai hasil pekerjaan fikir meletakkan hubungan antar tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain, antar pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk menyebutkan sebuah pengertian atau tanggapan biasanya cukup menggunakan satu kata, sedang untuk menyatakan suatu pendapat menggunakan satu kalimat.

Adapun proses pembentukan pendapat adalah sebagai berikut:

(36)

23

2) Menguraikan tanggapan/pengertian, misalnya: kepada seorang anak diberikan sepotong karton berbentuk persegi empat. Dari tanggapan yang majemuk itu (sepotong, karton, kuning, persegi empat) dianalisa. Kalau anak tersebut ditanya, apakah yang kau terima? Mungkin jawabannya hanya “karton kuning” karton kuning adalah suatu pendapat.

3) Menentukan hubungan logis antara bagian-bagian setelah sifat- sifat dianalisa, berbagai sifat dipisahkan tinggal dua pengertian saja kemudian satu sama lain dihubungkan, misalnya menjadi “karton

kuning”. Beberapa pengertian yang dibentuk menjadi suatu

pendapat yang dihubungkan dengan sembarangan tidak akan menghasilkan suatu hubungan logis dan tidak dapat dinyatakan dalam suatu kalimat yang benar. Suatu kalimat dinyatakan benar dengan ciri sebagai berikut:

 Adanya pokok (subjek)  Adanya sebutan (predikat)

Dan selamanya pokok selalu diterangkan (D) oleh sebutan, atau sebutan selalu menerangkan (M) pokok. (Ahmadi, 1982:120)

c. Penilaian

(37)

24

menunjukkan bahwa hubungan antara subjek dengan objek memiliki arti penting dalam kehidupan.

Bila mempersepsikan sesuatu maka kita memilih pandangan tertentu tentang hal yang dipersepsikan. Sebagaimana yang dikutip oleh Renato Tagulisi dalam bukunya Alo Liliwery dalam bukunya yang berjudul Persepsi Teoritis, Komunikasi Antar Pribadi, menyatakan bahwa persepsi seseorang mengacu pada proses yang membuatnya menjadi tahu dan berfikir, menilai sifat-sifat kualitas dan keadaan internal seseorang. (Liliweri,1994:173)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses akhir dari persepsi yaitu seseorang menjadi tahu (tanggapan dan pendapat) dan membuat penilaian atas objek yang dipersepsi. Di sini yang menjadi objek adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi dan subjeknya yaitu mahasiswa.

5. Mahasiswa

(38)

25

Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak.Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).

Berdasarkan uraian tersebut, maka disimpulkan bahwa mahasiswa ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.

(39)

26

kemudian memutuskan secara cermat kegiatan untuk mencapai tujuan/program tersebut secara optimal.

B.Implementasi

Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas.Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana yang diharapkan (Afan Gaffar, 2009: 295).

Secara sedehana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.Browne dan willdavsky (Nurudin dan Usman, 2004: 70) mengemukakan implementasi adalah perluasan yang saling menyesuaikan, sedangkan Schubert (Nurudin dan Usman, 2004: 70) mengemukakan bahwa implementasi adalah system rekayasa.

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2012:21), implementasi intinya adalah kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy output) yang dilakukan oleh para implementor kepada kelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.

(40)

27

Ripley dan Franklin (dalam Winarno, 2014: 148) menyatakan bahwa implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangibleoutput). Implementasi mencakup tindakan-tindakan oleh aktor, khususnya para birokrat yang dimaksudkan untuk membuat program berjalan.Grindle (dalam Winarno, 2014: 149) memberikan pandangannya tentang implementasi dengan mengatakan bahwa secara umum, tugas implementasi adalah membentuk suatu kaitan (linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan kebijakan bisa direalisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang implementasi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah rangkaian aktifitas/kegiatan atau langkah-langkah yang tersusun dalam suatu proses yang dinamis dan membentuk suatu kaitan untuk memudahkan pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Riant Nugroho (2004:163) menggambarkan pelaksanaan atau implementasi kebijakan di dalam konteks manajemen berada di dalam kerangka organizing-leading-controlling. Jadi ketika kebijakan sudah dibuat, maka tugas selanjutnnya adalah mengorganisasikan, melaksanakan kepemimpinan untuk memimpin pelaksanaan dan melakukan pengendalian pelaksanaan tersebut. Secara rinci kegiatan didalam menejemen implementasi kebijakan dapat disusun melalui :

(41)

28 b. Pengorganisasian

c. Penggerakkan dan kepemimpinan d. Pengendalian

Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk

memengaruhi apa yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucrats” untuk

(42)

29 C.Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Pengertian Tri Dharma Perguruan Tinggi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Tri Dharma adalah

kata dalam bahasa Sanksekerta yang diindonesiakan. Tri berarti “Tiga”, dan

Dharma yang berarti “Kewajiban.Dengan demikian, pengertian Tri Dharma

perguruan tinggi adalah tiga kwajiban yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi dalam mengelola seluruh komponen yang ada di dalamnya (civitas akademika).

Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu tiga dasar tanggung jawab yang harus diciptakan oeh mahasiswa sebagai kaum intelektual di Negara ini. Tri Darma Perguruan Tinggi merupakan salah satu visi dan misi yang menjadi tujuan seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia baik itu Perguruan Tinggi negeri maupun swasta. Setiap poin dalam Tri Darma Perguruan Tinggi merupakan suatu kesatuan yang saling menunjang, tidak boleh ada pertentangan atau persaingan,dan harus dikembangkan secara simultan atau bersama-sama. Tri Darma Perguruan Tinggi yang diterapkan mempunyai tujuan akhir yaitu menghasilkan mahasiswa yang bisa berguna bagi perkembangan masyarakat Indonesia. (http://iw4nrisw4ndi.blogspot.co.id). 2. Isi Tri Dharma Perguruan Tinggi

a. Pendidikan

(43)

30

seni. Pendidikan juga bisa berarti proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari dosen atau pun dari kakak mahasiswa. Pendidikan bisa dijadikan poin yang paling penting dari ketiga poin dalam Tri Darma Perguruan Tinggi, karena dengan adanya pendidikan yang berkualitas, maka akan menciptakan para mahasiswa yang berkualitas juga.

Mahasiswa akan banyak melakukan penelitian yang bermanfaat berdasarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dan selanjutnya hasil dari penelitiannya akan di terapkan dalam masyarakat. Dengan adanya pendidikan yang baik di Perguruan Tinggi, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang kelak akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik .

b. Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan konsep, teori atau informasi baru untuk memperkaya IPTEK dan seni. Penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena dengan adanya penelitian, maka mahasiswa akan bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan menerapkannya untuk kesejahteraan masyarakat. Tanpa adanya penelitian ,pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan terhambat. Penelitian dapat dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan.

(44)

31

yang bisa dirasakan di masa yang akan datang. Perguruan Tinggi harus mampu menjadi tempat yang dapat menghasilkan temuan-temuan inovatif melalui kegiatan-kegiatan penelitian yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam berbagai upaya pembaharuan. Penelitian bisa juga dilakukan guna memecahkan masalah kemasyarakatan secara ilmiah.

c. Pengabdian Kepada Masyarakat

Merupakan kegiatan yang memanfaatkan IPTEK dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kontribusi Perguruan Tinggi kepada masyarakat dengan melakukan sesuatu yang bersifat nyata yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu dengan menerapkan ilmu teknologi yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi tidak bersifat untuk mencari keuntungan. Mahasiswa harus berupaya melakukan sesuatu yang benar-benar dapat menambah kesejahteraan masyarakat.

(45)

32

Pancasila. Tentunya sebelum mahasiswa melakukan pembaharuan terhadap masyarakat, mereka harus menguasai ilmu pengetahuan terlebih dahulu. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, maka mereka akan bisa melakukan penelitian-penelitian berdasarkan dari ilmu pengetahuan yang mereka peroleh, hasil dari penelitian tersebut yang diharapkan dapat lebih membantu masyarakat Indonesia menjadi lebih maju, terutama

masyarakat yang tertinggal dan miskin.

(http://nofitahapsari.blogspot.co.id)

Hasil dari penelitian-penelitian yang dilakukan Mahasiswa diharapkan bukan hanya melakukan penelitian yang hanya bermanfaat untuk masyarakat golongan tertentu saja, namun juga terhadap semua golongan, sehingga nantinya keberhasilan yang dicapai oleh mahasiswa Indonesia dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat yang kurang maju. Tanpa adanya suatu manfaat yang lebih dalam sebuah penelitian yang dilakukan, maka akan sia-sia saja apa yang telah mereka lakukan, toh juga apa yang mereka lakukan tidak akan mampu mengubah masyarakat menjadi lebih modern.

(46)

33

(47)

34 BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A.Gambaran Umum Institut Agama Islam Negeri Salatiga

1. Sejarah Singkat Berdirinya IAIN Salatiga

Institut Agama Islam Negeri Salatiga, sejak awal berdirinya sampai saat ini telah melewati sejarah perjalanan yang cukup panjang, serta mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembata ini bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam, hingga didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan Islam (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Nahdlatul Ulama di Salatiga, dan menempati gedung milik Pesantren Luhur yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak didirikannya FIP IKIP Nahdlatul Ulama Salatiga, lembaga ini kemudian diubah menjadi Fakultas Tarbiyah dengan maksud agar lembaga ini dapat dinegerikan bersama dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang.Untuk memenuhi persyaratan secara formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh KH.Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekan.

(48)

35

setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga berada di bawah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan keputusan melalui Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.

Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, maka Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status Negeri dan menjadi cabang IAIN Walisongo.Adapun penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut didasarkan pada SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.

Meskipun telah berstatus Negeri dan menjadi IAIN Walisongo, kondisi Fakultas Tarbiyah Salatiga ini tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama untuk sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sarana dan prasarana yang jauh dari memadai, terutama belum tersedia gedung milik sendiri, tenaga professional baik edukatif maupun administratif yang masih kurang, dan animo mahasiswa yang relatif masih kecil.

(49)

36

pembangunan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga ini, maka beliau berkenan mengabulkan usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga Nomor 031/A-a/FT-WS/1979 tertanggal 24 Januari 1979 yang pada waktu itu dijabat oleh Drs. Achmadi tentang maksud pembelian tanah tersebut. Dengan dasar Surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828 tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah tersebut dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan 1981/1982).Pembelian tanah tersebut juga mendapat dukungan dan bantuan dari Bapak Muhammad Natsir selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam di Salatiga.

Mulai tahun 1982, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus baru milik sendiri yang berada di Jalan Caranggito 2 dan sekarang berubah menjadi Jalan Tentara Pelajar 2.Dalam perkembangannya, Pemerintah Daerah pun tidak ketinggalan untuk memberikan bantuan tambahan tanah seluas 3000 meter persegi dalam waktu yang bersamaan dengan pembangunan masjid kampus atas bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila.Secara administratif, memang masjid tersebut adalah milik Pemda setempat, tetapi secara fungsional menjadi tanggung jawab Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga.

(50)

37

tahun ke tahun, hingga pada tahun akademik 1983/1984, Perguruan Tinggi ini yang hanya diberi wewenang menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda, mulai diberi kewenangan untuk menyelenggarakan Program Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem SKS. Selain itu secara yuridis, kedudukan Perguruan Tinggi ini semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi IAIN dimana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya.

Para pejabat yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sejak berdirinya pada tahun 1970 hingga beralih status menjadi STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga

1) Drs. H. Machbub Masduqi (1971-1973 dan 1973-1976) 2) Drs. Cholid Narbuko (1976-1979)

3) Drs. Achmadi (1979-1982, 1985-1988, dan 1988-1992) 4) Drs. Imam Buwaity (1982-1983)

5) Drs H. M Banany (1983-1985)

6) Drs. H. A. Noerhadi Djamal (1992-1995 dan 1995-1997) b. Pembantu Dekan

1) Drs. Khomsun Taruno (1971-1973 dan 1973-1976) 2) Drs. Imam Buwaity (1971-1973 dan 1973-1976) 3) Drs. Achmadi (1976-1979)

(51)

38 5) Drs. Chudhori, MA (1985-1988) 6) Drs. H. M. Banany (1988-1992)

7) Drs. H. Anwar Kusnan Riyanto (1985-1988) 8) Drs. M. Zulfa Machasin (1996-1997)

9) Dr. Muh Zuhri, MA (1995-1997) 10) Drs. Komari Alwan (1995-1997)

Pada tanggal 21 Maret tahun 1997, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, secara yuridis Fakultas IAIN Walisongo Salatiga telah beralih status dan berdiri sendiri, menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau professional dalam disiplin ilmu pengetahuan Agama Islam.

(52)

39

tersebut 2 orang telah bergelar professor, 5 orang bergelar Doktor dan, 70 orang bergelar Magister, selebihnya masih menempuh S-2 dan S-3. Di bidang non edukatif, STAIN Salatiga hingga tahun 2007 memiliki pegawai tetap sejumlah 27 orang, 2 orang diataranya sudah menyelesaikan S-2. Jumlah mahasiswa regular sampai dengan tahun ini sebanyak 1991 mahasiswa.

Para dosen yang pernah menjabat sebagai pimpinan di STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Periode 1997-1998 (masa peralihan)

Ketua : Drs. H. A. Noerhadi Djamal Pembantu Ketua I : Drs. Muh Zuhri, MA

Pembantu Ketua II : Drs. H. Komari Alwan Pembantu Ketua III : Drs. Muh Zulfa Machasin b. Periode 1998-2002

Ketua : Prof. Dr. Muh Zuhri, MA Pembantu Ketua I : Drs. H Muh Zulfa Machasin Pembantu Ketua II : Drs. Sukari Tamsir, M.Pd Pembantu Ketua III : Drs. Badwan, M.Ag. c. Periode 2002-2006

(53)

40 d. Periode 2006-2010

Ketua : Dr. Imam Sutomo, M.Ag Pembantu Ketua I : Drs. Muh Saerozi, M.Ag Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag Pembantu Ketua III : Drs. Miftahuddin, M.Ag e. Periode 2010-2014

Ketua : Dr. Imam Sutomo, M.Ag Pembantu Ketua I : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Pembantu Ketua II : Drs. H. Miftahuddin, M.Ag Pembantu Ketua III : H. Agus Waluyo, M.Ag. f. Periode 2014-2019

Rektor : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Wakil Rektor I : Dr. Agus Waluyo, M.Ag Wakil Rektor II : Drs. Kastolani, M.Ag Wakil Rektor III : Muh. Khusen, M.Ag., M.A.

Pada tahun 2014 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, dan dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 143 Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2014.

2. Visi, Misi, Tujuan, Dasar dan Fungsi IAIN Salatiga a. Visi

“Tahun 2030 menjadi rujukan studi Islam Indonesia bagi terwujudnya

(54)

41 b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman padanilai-nilai keindonesiaan.

2) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.

4) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan nilai-nilai islam Indonesia.

5) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang professional dan akuntabel.

c. Tujuan

1) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

2) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan atau teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

(55)

42

4) Mewujudkan pengabdian kepada masyarakat berbasis ilmu keislaman dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan masyarakat damai bermartabat.

d. Dasar

1) Pancasila,

2) Undang-Undang Dasra 1945,

3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, 4) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi,

5) Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2014 tentang Perubahan sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga menjadi Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

e. Fungsi

1) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program.

2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam.

3) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan Teknologi serta seni yang bernafaskan Islam.

(56)

43

6) Pelaksanaan kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya.

7) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain.

8) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. 9) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.

10) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.

3. Fakultas dan Jurusan di IAIN Salatiga

a. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 1) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Tujuan Program Studi:

Untuk menghasilkan sarjana muslim yang mampu menjadi guru agama Islam yang professional pada jenjang pendidikan dasar dan menengan.

Kompetensi Lulusan:

a) Memahami wawasan pendidikan secara komperehensif. b) Mengusai ilmu-ilmu keislaman dan metodologi pembelajaran. c) Memiliki sikap demokratis.

d) Memiliki profesinalisme dan melaksanakan tugas. e) Mencintai ilmu.

f) Memiliki sikap responsive, inovatif dan kreatif.

(57)

44

h) Terampil menerapkan teori-teori kependidikan dan melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Tujuan:

Menyiapkan lulusan sebagai pendidik MI dengan keterampilan dan keahlian dalam hal pendidikan dasar keislaman dan kepribadian anak, serta mampu mengembangkan keahlian secara kreatif, produktif dan mandiri.

Sasaran Program Studi:

Menghasilkan sarjana pendidkan Islam yang mampu menerapkan keilmuan dan keahliannya pada jenjang pendidikan dasar dengan menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualitas, profesionalitas, dan spiritualitas.

3) Jurusan Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) Visi

Menjadi program studi yang sepenuh hati berdedikasi, berkarya, dan menorehkan prestasi dalam upaya membentuk sarjana muslim yang kompeten dalam bidang pendidikan prasekolah, berdaya saing tinggi, dan berakhlak mulia.

Misi

(58)

45

siap melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, (2) Menggiatkan penelitian untuk mengembangkan RA dan terapannya yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu RA, (3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat melalui penyebarluasan dan penerapan ilmu RA sehingga meningkatkan apresiasi RA dalam rangka lebih membumikan RA pada masyarakat, (4) Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak lain, baik dalam maupun luar negeri, untuk mendukung kualitas pendidikan RA.

Tujuan Umum

Memberikan kesempatan luas kepada masyarakat khususnya lulusan SMA dan Madrasah Aliyah (MA) atau sederajat untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dalam bidang PGRA dengan basis keIslaman.

Tujuan Khusus

(59)

46

profesi yang ditekuni maupun bidang lain yang terkait, (4) wawasan pengetahuan yang luas dan mendalam dalam bidang RA serta mampu beradaptasi dengan lingkungan, (5) penguasaan bidang RA aplikatif untuk mendukung perilaku berkarya dalam usaha produktif di masyarakat, (6) pengetahuan dasar yang cukup untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

4) Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Visi

Pendidikan bahasa Arab tahun 2030 menjadi menghasilkan sarjana muslim yang memiliki kemampuan akademik dan keahlian dalam bidang pembelajaran Arab pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan nilai-nilai Islam Indonesia.

Misi

a) Menyelenggarakan proses pembelajaran bahasa Arab yang berkualitas.

b) Mengembangkan kemampuan professional dan potensi akademik. c) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang akademis dan religious. Tujuan Program Studi:

Program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) memiliki fokus tujuan menghasilkan guru bahasa Arab yang professional, bermutu, berdaya saing, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

(60)

47

a) Pengelolaan pendidikan dan pengajaran berbasis mutu manajemen kelembagaan.

b) Peningkatan kualitas staf pengajar dan tenaga kependidikan melalui pelatihan profesi dan kompetensi, penyediaan fasilitas pendukung, dan penciptaan lingkungan bahasa Arab dan peningkatan kesejahteraan.

c) Membangun dan mengembangkan kerja sama di bidang penelitian dan publikasi dengan lembaga riset dan pendidikan baik di dalam maupun luar negeri.

d) Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan pemangku kepentingan di bidang kebahasaan.

e) Pemutakhiran dan pembaruan kurikulum berbasis perkembangan keilmuan dan teknologi.

f) Membangun transparansi di antara civitas akademika, mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler dan pelibatan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

Kompetensi Lulusan:

a) Memahami wawasan pendidikan secara komperehensif.

b) Menguasai ilmu-ilmu bahasa Arab dan metodologi pembelajaran. c) Memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas.

d) Memiliki sikap responsive, inovatif, dan kreatif.

(61)

48 f) Memiliki sikap demokratis. g) Mencintai ilmu pengetahuan.

h) Memiliki keterampilan bahasa Arab.

i) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian.

5) Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tujuan:

Menghasilkan sarjana muslim yang mampu menjadi guru Bahasa Inggris pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kompetensi Lulusan:

a) Memahami wawasan pendidikan secara komperehensif.

b) Menguasai substansi ilmu-ilmu bahasa Inggris dan metodologi pembelajarannya.

c) Memiliki sikap demokratis.

d) Memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas. e) Mencintai ilmu pengetahuan.

f) Memiliki sikap responsive, inovatif dan kreatif.

g) Memiliki sikap keteladanan dalam melaksanakantugas.

h) Terampil menerapkan teori-teori kependidikan dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan bahasa Inggris.

(62)

49 b. Fakultas Syariah

1) Jurusan Al-Ahwal al Syaksiyyah/Perdata Islam (AS) Tujuan:

Menghasilkan sarjana muslim ahli Hukum Islam dan mampu menjadi praktisi hukum di lingkungan peradilan.

Kompetensi Lulusan:

a) Memahami hukum Islam dan hukum positif di Indonesia.

b) Menjadi tenaga peradilan dan ahli hisab yang obyektif dan menunjung tinggi keadilan.

c) Memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas. d) Mencintai ilmu.

e) Memiliki sipak responsive, inovatif dan kreatif.

f) Memiliki keterampilan dalam legitasi dan non legitasi. g) Terampil melakukan hisab dan rukyat.

2) Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) 3) Jurusan Hukum Tata Negara (HTN)

c. Fakultas Dahwah terdapat Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) d. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUAH)

1) Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 2) Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA)

3) Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT)

4) Jurusan Filsafat Agama (FA)

(63)

50

1) Jurusan Perbankan Syariah S1 (PS S1) Tujuan Program Studi:

a) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu manajemen keuangan syariah.

b) Membentuk sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan keuangan syariah.

c) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau professional yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, teknologi dan ilmu manajamen keuangan.

d) Menyiapkan calon entrepreneur yang memiliki semangat kewirausahaan Islami.

e) Mempelopori pengembangan studi manajemen keuangan syariah yang unggul.

f) Menghasilkan riset di bidang manajemen keuangan syariah. Kompetensi Lulusan:

a) Mampu memahami dan mengaplikasikan manajemen kelembagaan umat.

b) Mampu merintis dan mengelola lembaga keuangan/bisnis. Indikator Pencapaian:

(64)

51

b) Mahasiswa mampu memahami pengertian, dalil, dan mengaplikasikan penghitungan asuransi syariah.

c) Mampu memahami teknik perencanaan dan penilaian kelayakan bisnis berdasarkan ajaran Islam.

d) Mempraktikkan kemampuan teoritis dalam dunia usaha, bahkan mendirikan usaha bisnis mikro.

2) Perbankan Syariah D3 (PS D3) Tujuan Program Studi:

Menghasilkan praktisi di bidang keuangan dan perbankan yang professional.

Kompetensi Lulusan:

a) Memahami kaidah-kaidah muamalah dan wilayah keuangan dan perbankan Islam.

b) Memiliki sikap yang obyektif dan adil. c) Memiliki sikap prfesional.

d) Mencintai ilmu pengetahuan.

e) Memiliki sikap inovatif, kreatif dan advikatif.

f) Memiliki keterampilan dalam menyusun kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi.

4. Unit Kegiatan Mahasiswa IAIN Salatiga

(65)

52 a. Senat Mahasiswa

b. Dewan Mahasiswa c. Racana Kusumadilaga

d. Resimen Mahasiswa (MENWA) e. Student Sport Club (SSC) f. Mapala MITAPASA g. Teater GETAR h. SMC IAIN Salatiga

i. Comunicative English Club j. ITTAQO (Bahasa Arab)

k. Jamiatul Quro’ wal Hufadz

l. Kopma FATAWA

m.Lembaga Dakwah Kampus (LDK) n. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) o. Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika

Dan ada juga yang berada di tingkat fakultas masing-masing yaitu: a. Senat Mahasiswa (Per Fakultas)

b. Dewan Mahasiswa (Per Fakultas)

c. Himpunan Mahasiswa Jurusan (Per Jurusan) B.Temuan Hasil Penelitian

1. Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi

(66)

53

ini. Karena mahasiswa adalah ujung tombak perubahan bangsa kita ke arah yang lebih baik. Pernyataan ini menjadi terbukti ketika kita melihat sejarah bangsa ini dimana sebagian perubahan besar yang ada di negara ini dimulai oleh mahasiswa, dalam hal ini pemuda-pemudi Indonesia.

Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai salah satu pondasi dan dasar tanggung jawab yang dipanggul mahasiswa (sebagai bagian dari perguruan tinggi) harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama. Sebagai mahasiswa baru perlu mengetahui dan menyadari salah satu pedoman untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam rangka menjawab tantangan negara dan bangsa Indonesia di masa depan.

Sebagaimana hasil dalam hasil wawancara yang dilakukan kepada SR mahasiswa jurusan Sejarah Kebudayaan Islam semester 7 sebagai berikut:

“ Tri dharma perguruan tinggi adalah acuan dasar mahasiswa dan

menjadi sebuah tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa, karena

mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change).”(wawancara

pada tanggal 2 Agustus 2016)

Hal serupa juga di ungkapakan oleh ZA mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester 5, dengan hasil wawancara:

“Mahasiswa harus tahu dan faham akan tri dharma perguruan tinggi,

karena itu menjadi dasar penrguruan tinggi secara umum dan mahasiswa secara khusus. Tri dharma perguruan tinggi harus di

laksanakan ketika menjadi seorang mahasiswa” (wawancara pada

(67)

54

Pendapat lain juga diutarakan oleh LNS mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester 7.

“tri dhrama perguruan tinggi adalah poin-poin yang harus dicapai

sebagai seorang mahasiswa, Karena itu tanggung jawab sebagai

mahasiswa” (wawancara pada tanggal 2 Agustus 2016)

Pendapat lain juga diutarakan oleh FM mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester 7,

“Tri dhrma perguruan tinggi itu menjadi tanggung jawab sebuah

perguruan tinggi, karena perguruan tinggilah yang nantinya membentuk mahasiswa sesuai dengan tri dharma itu dengan melalu

dosen sebagai tangan panjang sebuah perguruan tinggi.” (wawancara

pada tanggal 2 Agustus 2016)

SF mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab semester 9 juga berpendapat bahwa:

“ tri dharma perguruan tinggi adalah tiga hal yang menjadi tugas suatu

perguruan tinggi” (wawancara pada tanggal 2 Agustus 2016)

ID mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester 7 juga

“tri dharma perguruan tinggi adalah merupakan salah satu visi / tujuan

pencapaian yang harus di lakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Setiap perguruan tinggi harus melahirkan orang – orang atau mahasiswa yang memiliki semangat juang yang tinggi, memiliki

pemikiran kritis, kreatif, mandiri, dan inovatif.” (wawancara pada

(68)

55

Dapat di pahami dari hasil wawancara di atas bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah hal-hal dasar yang harus ada saat menjalani aktivitas akademik. Dasar dan tanggung jawab tersebut dilakukan secara terus-menerus dan dikembangkan secara beriringan, tanggung jawab Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri sebenarnya diberikan kepada seluruh civitas akademik terutama dosen dan mahasiswa. Dosen sebagai pengajar, pembimbing sekaligus pendamping, sedangkan mahasiswa sebagai anak didik yang menuntut ilmu.

Ada juga dari beberapa mahasiswa hanya tahu tentang point-point yang ada dalam tri dharma perguruan tinggi, sebagaimana hasil wawancara yaitu:

NF mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris semester 9 mengungkapkan sebagai berikut:

“ iya saya sedikit tahu tentang tri dharma perguruan tinggi tapi hanya

tentang point-pointnya” (wawancara pada tanggal 2 Agustus 2016) MA mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester 9 mengungkapkan sebagai berikut:

“saya kurang tahu tentang tri dharma perguruan tinggi itu bagaimana,

tapi saya sedikit tahu tentang poin-point nya walaupun tidak semua” (wawancara pada tanggal 2 Agustus 2016)

(69)

56

Sebagaimana hasil dalam hasil wawncara yang dilakukan kepada MR mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris semester 3 sebagai berikut:

“ Saya kurang tahu apa itu tri dharma perguruan tinggi, karana ketika

saya masuk kuliah atau menjadi mahasiswa saya belum mendapatkan

arahan atau pengetahuan tentang apa tri dharma perguruan tinggi”

(wawancara pada tanggal 2 Agustus 2016)

Hal yang hampir sama juga di ungkapkan oleh RA mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris semester 9.

“terkait dengan tri dharma perguruan tinggi saya kurang tahu, karena

dalam kuliah tidak pernah membahas tentang tri dharma perguruan

tinggi” (wawancara pada tanggal 2 Agustus 2016)

Dapat di fahami bahwa untuk saat ini tidak semua mahasiswa tahu akan tri dharma perguruan tinggi yang menjadi dasar dan tanggung jawabnya Sebagai mahasiswa. Seharusnya mereka tahu dan faham tentang tri dharma perguruan tinggi, karena merekalah yang nantinya menjadi ujung tombak dan orang yang merubah bangsa.

Dari pemaparan di atas, kiranya sudah memberikan gambaran mengenai pendapat mahsiswa tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun untuk mengerti maksud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi kiranya masih memerlukan penjabaran yang luas dan mendalam. Adapun Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri meliputi :

a. Pendidikan

(70)

57

Perguruan tinggi baik swasta maupun negeri diberikan kebebasan tersendiri untuk menyusun konsep dari pendidikan.

Demi mencapai tujuan dari Tri Dharma Perguruan tinggi tersebut, mahasiswa dituntut aktif untuk mengeksplor, mencari dan menggali sendiri terkait keilmuan yang digeluti. Dengan demikian, mahasiswa sadar betul apa yang dilakukannya dan dalam rangka meraih keilmuan apa. Semakin spesifik keilmuan seseorang, maka semakin matang dan sempurna.

Pendidikan merupakan hal yang pertama dalam tri dhrama perguruan tinggi, sebab dalam pendidikanlah yang pertama membentuk mahasiswa yang cerdas, intelektual, dan kreatif. Yang nantinya menjadi acuan dalam menjalankan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Pendidikan dan mahasiswa merupakan satu kesatuan yang selalu terkait. Sebagai kaum intelektual, kualitas diri dalam hal pendidikan harus terus di tingkatkan supaya mutu bangsa juga bertambah berdasarkan ilmu yang dipelajari selama jenjang pendidikan.

b. Penelitian dan pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Scanner adalah sebuah alat yang dapat berfungsi untuk meng-copy atau menyalin gambar atau teks yang kemudian disimpan ke dalam memori komputer. Dari memori komputer

• Molecular biology is the study of molecular underpinnings of the process of replication, transcription and translation of the genetic material.... • This field overlaps with

Nilai IRR menunjukkan sebesar 49.07 persen, di atas suku bunga yang berlaku (16 persen), artinya bahwa investasi usaha hutan rakyat di bagian hulu Sub DAS Logawa

ini bertujuan untuk memaksimalkan hasil pewarnaan pada kain yang telah dibatik. Zat pewarna yang digunakaan adalah procion , penulis menggunakan zat. pewarna procion sebagai

sitokinin endogen sedikit menghasilkan respon yang positif, namun sebaliknya bila eksplan mengandung sitokinin endogen yang cukup, maka tidak ada respon terhadap

Tahap Pembuatan Desain dan Pengaplikasian Motif pada Desain Seragam ... Tahap Pembuatan Karya Batik

mengerjakan tugas juga tidak terlalu berbeda seperti Microsoft office 2003 dan yang baru Tidak, karena software baru yang digunakan hamper sejenis dengan yang lama, jadi

Pendidikan kitab klasik merupakan jenis pendidikan yang biasa digunakan oleh sistem pendidikan pondok pesantren pada umumnya. Pelaksanaan pendidikan dengan sistem